faktor fisik askeb

35
FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN DALAM TIAP TRIMESTER STATUS KESEHATAN Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam tubuh, yang pada sasarnya adalah normal/tidak ada yang memiliki pengaruh khusus terhadap kehamilan. Ibu hamil biasanya sering mengalami mual dan muntah (efek hormonal), bila berlebihan maka akan mengganggu status kesehatan (hiperemesis gravidarum). Didalam memberikan bimbingan pada masa antenatal/kehamilan, bidan perlu memperhatikan beberapa informasi sebagai berikut : Usia Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi dibanding wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun diatas usia reproduksi. Riwayat kesehatan Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan yang buruk atau wanita dengan komplikasi kehamilan sebelumnya seperti misalnya persalinan preterm plasenta previa atu pre eklampsia membutuhkan pengawasan yang lebih tinggi pada saat kehamilan dan akan memperberat kehamilan bila ada penyakit yang telah diderita sebelum hamil (asma, jantung, hipertensi dan lain-lain) Status kesehatan dapat dijaga dengan : Makan makanan bergizi

Upload: hendrymbc

Post on 04-Jul-2015

876 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: faktor fisik askeb

FAKTOR-FAKTOR FISIK YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN DALAM TIAP TRIMESTER

STATUS KESEHATAN

Terjadi perubahan hormonal yang dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam tubuh, yang pada sasarnya adalah normal/tidak ada yang memiliki pengaruh khusus terhadap kehamilan. Ibu hamil biasanya sering mengalami mual dan muntah (efek hormonal), bila berlebihan maka akan mengganggu status kesehatan (hiperemesis gravidarum).

Didalam memberikan bimbingan pada masa antenatal/kehamilan, bidan perlu memperhatikan beberapa informasi sebagai berikut :

Usia

Usia seseorang dapat mempengaruhi keadaan kehamilannya. Bila wanita tersebut hamil pada masa reproduksi, kecil kemungkinan untuk mengalami komplikasi dibanding wanita yang hamil dibawah usia reproduksi ataupun diatas usia reproduksi.

Riwayat kesehatan

Wanita yang mempunyai riwayat kesehatan yang buruk atau wanita dengan komplikasi kehamilan sebelumnya seperti misalnya persalinan preterm plasenta previa atu pre eklampsia membutuhkan pengawasan yang lebih tinggi pada saat kehamilan dan akan memperberat kehamilan bila ada penyakit yang telah diderita sebelum hamil (asma, jantung, hipertensi dan lain-lain)

Status kesehatan dapat dijaga dengan :

Makan makanan bergizi

Menjaga kebersihan tubuh

Merawat gigi

Berolah raga

Tidur, berisitirahat dan bersantai

Page 2: faktor fisik askeb

Jadwalkan pemeriksaan kehamilan yang teratur

Menikmati kehamilan

Menghindari hal-hal yang berhubungan dengan yang mengganggu kesehatan :

Menghindari penderita campak, cacar air dan penyakit menular lainnya

Hindari konsumsi obat-obatan sembarangan

Hindari bahan kimia dan asap berbahaya

STATUS GIZI

Gizi yang adekuat selama hamil akan mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu, menjamin pertumbuhan jaringan sehingga bayi baru lahir memiliki berat badan optimal. Nutrisi tantang gizi selama kehamilan bisa berasal dari beberapa sumber : dokter serta bidan, kelas penyuluhan antenatal, keluarga serta teman dan kalau perlu dari seorang ahli gizi.

Mengkonsumsi 4 jenis makanan setiap kali makan (makanan pokok, pembangun/protein, pelengkap/vitamin dan mineral, penunjang/gula dan lemak, serta mengkonsumsi 3 mineral penting setiap hari (besi, kalsium dan yodium)

Mendapatkan 30 mg besi per hari

Mendapatkan 85-90 gram protein per hari, mendapatkan intake yang adekuat untuk mineral (besi, kalsium, magnesium dan lain-lain) dan vitamin (D, E, B6) dan folat

Mengkonsumsi asam folat 0,4-0,8 mg per hari mengurangi terjadinya anemia megaloblastik, mengurangi resiko spina bifida pada bayi dan efektif pada minggu pertama hingga minggu ke 6 kehamilan.

Vitamin C 250 mg perhari dapat diperoleh dari makanan dan sifatnya membantu penyerapan besi

Mereka yang berisiko untuk menderita kondisi gizi buruk adalah para wanita hamil dengan :

Masalah sosial ekonomi

Nausea (mual) dan vomitus (muntah) yang menetap

Memiliki anak-anak yang masih kecil

Page 3: faktor fisik askeb

Diet vegetarian yang ketat (khususnya jika tidak mengkonsumsi protein dengan nilai biologis yang tinggi)

Kebiasaan minum alkohol, merokok atau memakai obat bius

Kelainan yang sudah ada sebelumnya yang berhubungan dengan gizi (DM, malabsorbsi, kelainan gastrointestinal)

GAYA HIDUP

Saat kehamilan menuntut ibu untuk mengurangi semua kegiatan yang emlelahkan. Ibu hamil harus mempertimbangkan gaya hidup yang mempengaruhi kesehatannya sendiri maupun kesehatan bayinya, seperti kebiasaan tidur malam, kegiatan sosial yang menyibukan, kegiatan menghadiri pesta dalam ruangan yang penuh asap rokok, kebiasaan minum-minuman keras dan lain-lain.

Kebiasaan/gaya hidup yang harus dikurangi/dihilangkan, antara lain :

Obat-obatan dan medikasi

Pemakaian sebelum kehamilan atas petunjuk dokter/bidan dapat diteruskan apabila dokter/bidan mengetahui jenis obat yang diminum

Kepada ibu hamil harus memakai obat atas resep atau petunjuk dokter

Sebagian besar obat akan melintasi sawar plasenta yang dapat membahayakan janin (stadium perkembangan dini)

Perokok

Ibu hamil yang merokok lebih dari 10 batang/hari memiliki insidensi abortus, kematian perinatal dan retardasi pertumbuhan intra uterine yang lebih tinggi. Dimana nikotin yang terkandung dalam rokok dapat mengakibatkan efek vasokontriksi kuat dan meningkatkan tekanan darah, frekuensi jantung, peningkatan epinefrin dan CO2 (meningkatkan resiko kasus terjadinya abortus spontan, plasenta abnormal, pre eklampsia, eklampsia, BBLR)

Kafein

Page 4: faktor fisik askeb

Menyebabkan peningkatan frekuensi dan ritme jantung, sulit tidur, iritabilitas, gugup dan ansietas (kecemasan). Pada janin dapat menyebabkan takikardi (denyut jantung janin melebihi batas normal/terlalu cepat)

Minum alkohol : menekan sistem syaraf pusat, abortus spontan, kekurangan nutrisi dan terjadinya fetal alkohol syndrome

Menggunakan obat bius hipotensi, efek hampir sama dengan alkohol

Pantangan makan sesuatu (adat kebiasaan)

Pakaian : nyaman, menyerap keringat, longgar, sepatu berhak rendah dan nyaman

Hamil diluar nikah

Kehamilan diluar nikah dapat menyebabkan terjadinya perubahan prilaku (tindakan aborsi) sehingga harus segera dinikahkan

Kehamilan yang tidak diharapkan

Remaja wanita merupakan populasi resiko tinggi terhadap komplikasi dalam kehamilan

Penyulit terjadi karena inadekuatnya nutrisi, perawatan antenatal yang minimal, terlambatnya penanganan oleh tenaga medis

Meningkatnya mortalitas perinatal dan morbiditas maternal pada kehamilan remaja

Remaja telah matang seksual tetapi tidak matang secara emoisional dan sosial

Perawatan bayi diserahkan kepada orang lain

KEBIASAAN ADAT ISTIADAT

Persepsi tentang kehamilan berbeda-beda menurut adat-istiadat daerah masing-masing. Kebiasaan/mitos tersebut dapat mempengaruhi psikologi ibu (cemas dan khawatir), misalnya bumil dilarang makan strawberry karena tubuh bayi akan berbintik, menggeliat karena bayi akan terlilit tali pusat dan lain-lain.

FASILITAS KESEHATAN

Page 5: faktor fisik askeb

Fasilitas kesehatan berkaitan dengan sistem penggunaan pelayanan kesehatan. Tipe-tipe penggunaan pelayanan kesehatan dibawah ini terdiri dari :

Model demografi (kependudukan)

Indikator psikologis yang berbeda umur, seks, status perkawinan dan besar keluarga

Model struktur sosial

Adalah pendidikan, pekerjaan dan suku bangsa. Suku bangsa, pekerjaan, pendidikan, yang berbeda-beda mempunyai kecenderungan yang tidak sama terhadap kesehatan mereka

Model sosio psikologis

Yang dipakai sebagai ukuran adalah sikap dan keyakinan individu, misalnya : ditandai kegagalan seseorang atau masyarakat untuk menerima usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan penyakit yang dilakukan oleh provider

Model sumber keluarga

Ukuran yang dipakai adalah pendapatan keluarga, cakupan asuransi keluarga sebagai anggota kesehatan dan pihak yang membiayai pelayanan kesehatan keluarga

Model sumber daya masyarakat

Ukuran yang digunakan adalah penyediaan pelayanan kesehatan dan sumber-sumber didalam masyarakat, dan keterapaian dari pelayanan kesehatan yang tersedia dan sumber-sumber didalam masyarakat

Model-model organisme

Dalam model ini yang digunakan adalah :

Gaya (style) praktek pengobatan (sendiri atau kelompok)

Sifat dari pelayanan tersebut (membayar langsung atau tidak)

Page 6: faktor fisik askeb

Letak dari pelayanan kesehatan (tempat pribadi, RS, klinik)

Petugas kesehatan yang pertama kali kontak dengan pasien (dokter, perawat, bidan dan lain-lain)

STRESSOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

Stressor internal

Penerimaan terhadap kehamilannya

Kesiapan menghadapi kehamilan

Body image

Stressor eksternal

Dukungan suami

Dukungan keluarga

Dukungan tenaga kesehatan

Daftar pustaka

http://lenteraimpian.wordpress.com/2010/04/04/faktor-faktor-fisik-yang-mempengaruhi-kehamilan-dalam-tiap-trimester/

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan

1. 1. FAKTOR FISIK

1. a. Status Kesehatan

Selama kehamilan seorang wanita mengalami perubahan secara fisik seperti uterus akan membesar karena didalamnya telah tumbuh janin, tentunya dengan adanya perubahan tersebut keadaan kesehatan ibu akan berubah pula karena tubuh ibu dipersiapkan untuk mendukung perkembangan dari kehidupan yang baru dan untuk menyiapkan janin hidup di luar kandungan. Keadaan ini dapat diperberat dengan adanya status yang buruk atau penyakit yang diderita klien seperti penyakit jantung, asma dan diabetes. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat.

Page 7: faktor fisik askeb

Penyakit jantung dapat memperberat kehamilannya karena jantung yang tidak normal tidak dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan fisiologis seperti hipervolemia dan terdesaknya jantung dan diafragma karena pembesaran rahim. Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar atau memperberat penyakit jantung bahkan menyebabkan payah jantung (Dekompensasi Cordis). Pengaruh penyakit jantung pada kehamilan adalah dapat menyebabkan terjadinya abortus, prematuritas, dismaturitas, lahir mati dan IUFD.

Penyakit asma sering merupakan penyakit keturunan, diagnosis biasanya mudah didapat karena ibu tersebut telah sering berobat kepada dokter atau pengobatan non medis. Asma dapat berkurang atau bertambah dalam kehamilan, kehamilan akan berlangsung tanpa gangguan kecuali apabila sering kambuh. Jika ibu kerap mengalami sesak nafas,janin akan kekurangan oksigan hingga menghambat proses tumbuh kembangnya. Kareana itulah ibu hamil harus berupaya agar asmanya tidak kambuh dan apabila kambuh dapat diberikan obat-obatan atau oksigen setelah berkonsultasi dengan dokter.

Ibu hamil rawan mengalami kenaikan kadar gula darah yang tidak pernah dialami sebelum hamil. Karena gangguan ini juga bisa dialami ibu hamil yang sebelumnya tidak punya riwayat diabetes. Gejala diabetes terhadap kehamilan dapat menyebabkan janin mengalami kelainan kongenital,partus prematurus, hidramnion, preeklamsia, kelainan latak janin dan insufisiensi plasenta.

1. b. Status Gizi

Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kahmilan. Banyak wanita yang tidak mengetahui manfaat gizi bagi hamil (diet ibu hamil). Masalah inilah yang menjadi tugas kita sebagai seorang bidan untuk menerangkannya disetiap kunjungan ibu. Meskipun bukan merupakan jaminan, dengan mengikuti anjuran diet atau makanan yang terbaik bagi wanita hamil, akan sangat membantu mendapatkan kehamilan yang nyaman,tidak saja ia akan membantu menghindari atau mengurangi rasa mual dipagi hari dan gangguan pada pencernaan,diet ini juga membantu ibu mengurangi rasa letih,mencegah susah buang air besar dan ambien/hemorrhoid, mencegah infeksi pada sistem kemih, anemi dan kejang pada kaki.

Kebutuhan ibu hamil akan nutrisi lebih tinggi dibandingkan saat sebelum hamil dan kebutuhan tersebut semakin bertambah pada saat ibu menyusui bayinya. Kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badannya. Untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi maka ibu harus makan makanan yang benyak mengandung gizi karena makanan tersebut diperlukan untuk pertumbuhan janin,plasenta,buah dada dan kenaikan metabolisme dan apabila kekurangan dapat menyebabkan terjadinya abortus (pada kehamilan trimester I) atau terjadiya partus premeturus.

Berikut ini adalah tabel kebutuhan ibu hamil akan zat makanan pada saat ibu dalam keadaan tidak hamil,hamil dan mneyusui.

Kebutuhan kalori dan

Zat makanan Tidak hamil Hamil Menyusui

Page 8: faktor fisik askeb

Kalori

Protein

Kalsium

Zat bezi

Vitamin A

Vitamin D

Thiamni

Roboflavin

Niasin

Vitamin C 2000 kkal

55 g

0,5 g

12 g

5000 IU

400 IU

0,8 mg

1,2 mg

13 mg

60 mg 2300 kkal

65 g

1 g

17 g

6000 IU

600 IU

1 mg

Page 9: faktor fisik askeb

1,3 mg

15 mg

90 mg 2700 kkal

80 g

1 g

17 g

7000 IU

800 IU

1,2 mg

1,5 mg

18 mg

90 mg

Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk minum kopi ataupun teh karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut jantung dan Tekanan Draha, disamping bisa menyebabkan iritasi lambung. Kafein bersifat diuretik sehingga ibu menjadi sering buang air kecil akibatnya mengurangi jumlah mineral penting seperti : kalium,kasium dan magnesium dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit tubuh padahal keseimbnagan elektrolit tubuh berfungsi untuk menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain dengan baik.

Mual muntah sering di alami wanita hamil pada awal-awal kehamilan yangs ering disebut dengan morning sickness. Penyebab dari morning sickness tidak diketahui dengan jelas meskipun sejumlah pendapat telah dikemukakan antara lain karena ada perubahan kada hormon,kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan karena pola makan tidak teratur), kelebihan gastrik,peristaltik lambat, perubahan uterus dan faktor emosional yang memicu terjadinya mual muntah. Sebenarnya mual muntah ini normalnya terjadi hanya pada kehamilan trimseter pertama.

1. c. Gaya Hidup : Subtance abuse, perokok, hamil dilura nikah, kehmilan tidak diharapkan

Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang banyak dijalani oleh para wanita pada masa kini, dapat memperbesar kemungkinan bahkan kadang-kadang langsung menyebabkan salah satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari,keletihan,sakit punggung,dan gangguan pencernaan.

Subtance abuse (Konsumsi alkohol)

Page 10: faktor fisik askeb

Pada hakekatnya semua wanita tahu tentang akibat dari meminum alkohol. Resiko dari minum alkohol yang terus-memerus, tentunya juga berhubungan dengan dosis yang akan menyebabkan berbagai masalah yang serius seperti meningkatkan resiko keguguran,lahir prematur,berat lahir yang rendah,komplikasi selama masa persiapan kelahiran, persalinan dan FAE (Fetal Alkohol effect). Di Amerika Serikat,penggunaan alkohol selama kehamilan merupakn penyebab terbesar dari keterbelakangan mental dan cacat lahir. Makin cepat seorang peminum menghentikan kebiasaanya selama kehamilan akan lebih kecil resikonya pada bayi.

Merokok

Terdapat bukti kuat bahwa ibu hamil yang merokok dapat langsung mempengaruhi dan merusak perkembangna janin dalam rahim seperti BBLR, apneu dan kemungkinan meninggal karena SIDS ( Sudden Infant Death Sindrome) atau Crib Death atau kematian diranjang bayi. Asap rokok dapat menyebabkan suplai Oksigen dan nurisi kepada janin melalui plasenta berkurang.

Hamil diluar Nikah / Kehamilan tidak diharapkan

Hamil tidak diharapkan adalah kehamilan yang oleh karena suatu sebab maka keberadaanya tidak diinginkan oleh salah satu pihak ataupun keduanya. Najman,et al (1991) menemukan bahwa kecemasan post partum dan depresi lebih banyak terjadi pada kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diharapkan. Ryan dan Dunn (1988) melakukan penelitian tentang begaimanakah penyelesaian terhadap kehamilan diluar nikah.

Penelitian dilakukan terhadap beberapa sample mahasiswa secara garis besar hasilnya adalah:

• Adanya pernikahan

• Melakukan aborsi

• Diadopsi orang lain

• Menjadi single parent

• Dirawat oleh orang tua wanita tersebut

Kerugian dqari kehamilan yang tidak diharapkan adalah :

• Tidak mengurus atau merawat kehamilannya dengan baik

• Tidak tulus merawat bayinya, masa depan anak bisa terlantar

• Abortus

Tindakan Abortus yang tidak bertanggung jawab akan menyebabkan :

• Kematian Ibu hamil

• Perdarahan

Page 11: faktor fisik askeb

• Infeksi

• Perasaan bersalah menghantui pelaku abortus sepanjang hidupnya dapat megakibatkan gangguan jiwa.

• Perbuatan abortus tanpa alasan yang dapat diterima adalah perbuatan dosa besar sama dengan membunuh manusia.

Daftar pustaka

http://oreontz.blogspot.com/2011/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Faktor apa saja yang memengaruhi masa kehamilan?

2. Seberapa besar pengaruh faktor fisik dalam menjaga kehamilan?

3. Apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil?

4. Bagaimana faktor psikologis memengaruhi kesehatan ibu hamil?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:

Page 12: faktor fisik askeb

1. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang memengaruhi kehamilan

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga kehamilan

3. Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil

4. Mengetahui pengaruh psikologis terhadap kesehatan ibu hamil

BAB II

PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEHAMILAN

A. Faktor-faktor Fisik yang Memengaruhi Kehamilan

Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya, dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.

1. Status Kesehatan

Status kesehatan wanita hamil akan berpengaruh pada kehamilan. Kesehatan ibu selama hamil akan memengaruhi kehamilannya dan memengaruhi tumbuh kembang zigot, embrio dan janin termasuk kenormalan letak janin

a. Faktor Usia

1) Segi negatif kehamilan di usia tua

a) Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat menentukan proses kelahirannya. Hal ini turut memengaruhi kondisi janin.

b) Pada proses pembuahan, kualitas sel telur perempuan pada usia ini telah menurun jika dibandingkan dengan sel telur pada perempuan dengan usia reproduksi sehat (25-30 tahun)

Jika pada proses pembuahan, ibu mengalami gangguan sehingga menyebabkan terjadinya gangguan perkemihan dan perkembangan buah kehamilan, maka kemungkinan akan menyebabkan terjadinya Inta Uterine Growth Retardation (IUGR) yang berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR).

c) Kontraksi uterus juga sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik ibu. Jika ibu mengalami penurunan kondisi, terlebih pada primitua (hamil pertama dengan usia lebih dari 40 tahun), keadaan ini harus benar-benar diwaspadai.

2) Segi positif hamil di usia tua

Page 13: faktor fisik askeb

a) Kepuasan peran sebagai ibu

b) Merasa lebih siap

c) Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik

d) Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan

e) Mampu mengambuil keputusan

f) Karir baik, status ekonomi lebih baik

g) Perkembangan intelektual anak lebih tinggi

h) Periode menyusui lebih lama

i) Toleransi pada kelahiran lebih besar

b. Riwayat Kesehatan

Penyakit yang pernah diderita ibu dapat memengaruhi kehamilannya. Sebagai contoh penyakit yang akan memengaruhi dan dapat dipicu dengan adanya kehamilan adalah :

1. Hipertensi

2. Penyakit Jantung

3. Diabetes Mellitus

4. Anemia

5. Penyakit Menular Seksual

c. Kehamilan ganda (Multiple)

Pada kasus kehamilan multiple atau kehamilan lebih dari satu janin, biasanya kondisi ibu lemah. Ini disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung, baik dari pemenuhan nutrisi, oksigen dan lain-lain. Biasanya kehamilan multiple mengindikasikan adanya beberapa penyulit pada proses persalinannya, sehingga persalinan operatif (sectio caesaria) lebih dipertimbangkan. Dengan demikian jika dilihat dari segi biaya, proses persalinan dari kehamilan multiple akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan kehamilan tunggal mengingat adanya kemungkinan terjadinya persalinan secara SC. Selain itu risiko adanya kematian dan cacat juga harus dipertimbangkan.

Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam merawat bayi akan terjadi karena itu harus berkonsentrasi dua kali lipat dari pada bayi tunggal, namun adanya keunikan-keunikan akan membawa kebahagiaan tersendiri bagi keluarga.

d. Kehamilan dengan HIV

Page 14: faktor fisik askeb

Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, janin akan menjadi sangat

rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya. Virus HIV kemungkina besar akan ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi.

2. Status gizi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan oleh ibu hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dikandungnya dan persiapan fisik ibu untuk menghadapi persalinan dengan aman.

Selama proses kehamilan bayi sangat membutuhkan zat-zat penting yang hanya dapat dipenuhi dari ibu. Penting bagi bidan untuk memberikan informasi ini kepada ibu karena terkadang pasien kurang memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsinya. Biasanya masyarakat di era sekarang ini lebih mementingkan selera dengan mengabaikan kualitas makanan yang dikonsumsi.

Pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkan kondisi kesehatan bayi dan ibu, terutama dalam menghadapi masa nifas sebagai modal awal untuk menyusui.

3. Gaya hidup

Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain.

Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.

a. Substance abuse

Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur, misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter saat memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.

b. Perokok

Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok berat kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature, BBLR bahkan kematian janin.

Page 15: faktor fisik askeb

c. Hamil di luar nikah/ kehamilan tidak diharapkan

Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal positif yang akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya keguguran, premature dan kematian janin. Pada kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayi juga perlu diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues.

4. Faktor Psikologis

1. Stresor Internal dan Eksternal

Stressor internal

Stressor internal meliputi factor-faktor pemicu stress ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri. Adanya beban psikologis yang ditanggung oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir. Anak akan tumbuh menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik, bergantung pada kondisi stress yang dialami oleh ibunya, seperti anak yang menjadi temperamental, autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder). Ini tentu saja tidak diharapkan. Oleh karena itu, pemantauan kesehatan psikologis pasien sangat perlu dilakukan.

Stressor eksternal

Pemicu stress yang berasal dari luar bentuknya sangat bervariasi, misalnya masalah ekonomi, konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan (respon negative dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali), dan masih banyak kasus yang lain.

2. Support Keluarga

Setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi dimana sumber stress terbesar terjadi dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu.

Dalam menjalani prose situ ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

3. Subrainstormingtan Abuse (substance abuse)

Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.

4. Partner Abuse

Page 16: faktor fisik askeb

Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami. Setiap bentuk kekerasan yang dilakukan oleh pasangan harus selalu diwaspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya. Efek psikologis yang muncul gangguan rasa aman dan nyaman pada pasien. Sewaktu-waktu pasien akan mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janinnya.

5. Faktor lingkungan, sosbud dan ekonomi

1. Kebiasaan dan Adat Istiadat

Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.

2. Fasilitas Kesehatan

Adanya fasilitas kesehatan yang memadai akan sangat menguntungkan kualitas pelayanan kepada ibu hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga langkah antisipatif akan lebih cepat diambil. Fasilitas kesehatan ini sangat menentukan atau berpengaruh terhadap upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI).

3. Ekonomi

Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.

Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer.

Page 17: faktor fisik askeb

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi

a. Faktor Fisik

Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada sistem tubuhnya. Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:

· Status kesehatan

· Status gizi

· Gaya hidup

b. Faktor Psikologi

Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :

· Stressor

· Support keluarga

· Substance abuse

· Partner abuse

c. Faktor Lingkungan

Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu

MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010

http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

Page 18: faktor fisik askeb

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

23:57 Rafless bencoolen

1 FAKTOR FISIK

A. STATUS KESEHATAN

Status kesehatan ibu hamil dapat mempengaruhi kehamilannya, misalnya adanya penyakit atau keadaan alat kandungan yang mengalami kelainan pada alat reproduksinya, maka akan mempengaruhi kehamilan.

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com

Kelainan alat reproduksi.

1. Septum vagina

2. Varices

3. Kista vagina

4. Kista ovarii, dll

Penyakit yang menyertai kehamilan.

1. Penyakit jantung. Jantung yang normal dapat menyesuaikan diri terhadap segala perubahan sistem jantung dan pembuluh darah yang disebabkan oleh kehamilan, yaitu dorongan diafragma oleh besarnya kehamilan sehingga dapat mengubah posisi jantung dan pembuluh darah sehingga terjadi perubahan dari kerja jantung, karena :

a. Pengaruh peningkatan hormon

Page 19: faktor fisik askeb

b. Terjadi haemodilusi (puncaknya umur kehamilan 28-32 minggu)

c. Kebutuhan janin untuk tumbuh kembang

d. Kembalinya darah segera setelah plasenta lahir

Penyakit jantung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan, yaitu dalam bentuk :

dapat terjadi keguguran

persalinan premature atau BBLR

kematian perinatal meningkat

hambatan pertumbuhan dan perkembangan janin baik fisik maupun intelegensi

2. Penyakit Paru-Paru : Ibu hamil dengan tuberkulosis sebaiknya jangan dicampur dengan ibu hamil yang sehat untuk mencegah penularan. Ibu dengan TBC aktif memerlukan pengobatan dalam waktu lama yang dapat mempengaruhi janin dalam kandungannya. Ibu TBC aktif tidak dibenarkan memberikan ASI pada bayinya untuk mencegah penularan.

3. Penyakit asma dalam kehamilan : Penyakit asma yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim melalui gangguan pertukaran O2 dan CO2

4. Penyakit Pneumonia : Ibu hamil dengan penyakit Pneumonia memberikan gejala panas tinggi, gangguan pernafasan, gangguan pertukaran CO2 dan O2, sehingga membayakan pertumbuhan perkembangan janin dalam rahim, sampai dapat terjadi keguguran dan persalinan prematur.

5. Infeksi Rubela pada kehamilan : Infeksi rubela pada kehamilan dapat menimbulkan kelainan bawaan sehingga perlu dilakukan gugur kandungan.

Bentuk cacat bawaan yang ditimbulkan diantaranya :

Page 20: faktor fisik askeb

Mata : Katarak, glaukoma dan mikroftalmia

Telinga : Tuli

Jantung : PDA, ASD, VSD, Stenosis Arteri Pulmonalis

Susunan syaraf pusat : Meningoensefalitis, mikrosefali, gangguan intelegensi

Keterlambatan pertumbuhan janin, heptomegali, ikterus, kelainan kromosome, trombositopeni dan anemia

6. Hepatitis Infeksiosa : Pengaruh hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur dan mempertahankan metabolisme tubuh, yang berdampak dalam bentuk keguguran, prematuritas dan kematian janin dalam rahim.

7. Infeksi Gonorrhoe : pengaruh infeksi gonorrhoe terhadap kehamilan praktis tidak ada, tetapi terhadap bayi dapat menimbulkan infeksi mata konjungtivis gonorrhoe neonatorum.

B. NUTRISI

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dengan benar maka perlu diketahui adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan.

a. Perubahan tahap I : Dua minggu setelah konsepsi, telur yang dibuahi akan melekat pada endometrium uterus dan terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat. Plasenta juga mulai terbentuk. Pada tahap ini belum diperlukan suplementasi nutrisi khusus.

b. Perubahan tahap II : Pada minggu ke 2 sampai minggu ke 8 sebagian organ-organ telah mulai terbentuk seperti jantung, ginjal, paru, hati dan rangka. Dari percobaan binatang, bila pada fase ini terdapat defisiensi vitamin A riboplavin, vitamin B6, vitamin B2 atau asam folat akan terjadi kelainan cacat bawaan. Pada tahap ini diperlukan suplementasi dalam bentuk vitamin dan mineral untuk menghindari terjadinya defisiensi dan cacat bawaan.

Page 21: faktor fisik askeb

c. Perubahan tahap III : Mulai minggu ke 8 sampai lahir terjadi pertumbuhan janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk mempersiapkan kelahiran dan memproduksi ASI. Pada tahap ini terjadi hyperplasi dan hipertrofi sel-sel dan kecepatannya berbeda untuk masing-masing orang. Oleh karena itu, suplementasi nutrisi sangat diperlukan terutama dalam bentuk kalori dan protein.

Kalori

Berdasarkan angka kecukupan gizi, tambahan kalori untuk wanita hamil + 285 kalori. Untuk meyakinkan agar penggunaan kalori selama kehamilan berlangsung adekuat, masukan energi harus diatas 36 kalori/kg/hari. Kecukupan yang dianjurkan, sebanyak 40 kalori/kg/hari dalam distribusi yang seimbang yaitu protein + 15 %, lemak + 30% dan karbohidrat + 55%

Protein

Tambahan protein untuk wanita hamil sebesar 9 gram. Kecukupan protein yang dianjurkan untuk wanita Indonesia umur 20-39 tahun dengan berat badan 47 kg sebanyak 41 gram protein sehari atau sekitar 0,8 gram/kg/hari.

Vitamin dan Mineral

- Vitamin A ditambah 50 mg/hari

- Tiamin ditambah 0,2 mg/hari

- Niacin ditambah 2 mg/hari

- Vitamin C ditambah 0,6 mg/hari

- Zat Besi ditambah 2 mg/hari

Page 22: faktor fisik askeb

Peningkatan kebutuhan zat besi untuk pembentukan darah janin dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan sesudah melahirkan, karena ASI tidak mengandung garam besi. Persediaan ibu untuk mengganti darah yang hilang pada waktu persalinan.

Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari selama minimal 90 hari. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60mg) dan asam folat 500 mg. Bila ibu merasa mual, konstipasi atau diare akibat zat besi, dianjurkan meminumnya setelah makan. Sebaikanya tablet zat besi dimakan bersama buah-buahan yang mengandung vitamin C, karena untuk menambah penyerapan. Jangan meminumnya dengan susu, teh atau kopi, karena akan menghambat penyerapan. Sumber zat besi : telur, hati, ginjal dan daging (hewani) dan nabati : kacang-kacangan dan sayur hijau.

Air

Air berfungsi membantu sistem pencernakan makanan dan membantu proses transportasi. Selama hamil terjadi perubahan nutrisi dan cairan pada membrane sel. Air menjaga keseimbangan sel, darah, getah bening dan cairan vital tubuh lainnya. Air juga menjaga keseimbangan suhu tubuh, karena itu dianjurkan minum 6-8 gelas (1500-2000 ml) air, susu dan jus tiap hari.

2. STATUS GIZI

Peningkatan berat badan sangat menentukan kelangsungan hasil akhir kehamilan. Bila ibu hamil kurus atau gemuk sebelum hamil akan menimbulkan resiko pada janin terutama apabila peningkatan atau penurunan sangat menonjol. Bila sangat kurus maka akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, namun berat badan bayi dari ibu hamil dengan berat badan normal atau kurus. Sebab-sebab terjadinya penurunan atau peningkatan berat badan yang mencolok, yaitu multipara, edema, hipertensi kehamilan, makan berlebihan. Pada obesitas cenderung terjadi makrosomia dan disproporsi sefalopelviks.

Page 23: faktor fisik askeb

Cara yang dipakai untuk menentukan berat badan menurut tinggi badan adalah menggunakan indeks massa tubuh (IMT) dengan rumus berat badan dibagi tinggi badan pangkat 2. Contoh : Wanita dengan berat badan sebelum hamiln 51 kg dan tinggi badan 1,57 meter, Maka IMTnya : 51/(1,57)²= 20,7. Nilai IMT mempunyai rentang :

19,8-26,6 = Normal

< 19,8 = Underweight

26,6-29,0 = Overweight

>29,0 = Obese

Penambahan berat badan per trimester lebih penting dari pada penambahan berat badan keseluruhan. Pada trimester pertamam peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. Pada trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan yag dapat dikatakan teratur, yaitu 0,35 – 0,4 kg per minggu.

Skema Malnutrisi pada ibu hamil

Ibu Malnutrisi

Page 24: faktor fisik askeb

$

Volume darah berkurang

$

Peningkatan curah jantung tidak adekuat

$

Penurunan darah plasenta

$

Penurunan ukuran plasenta --------- Mengurangi transfer nutrisi

$

Pertumbuhan janin terhambat

1. Subtance Abuse

Subtance : Obat

Abuse : Penyalahgunaan

Menurut Pemerintah, angka resmi penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat adiktif ) sebesar 0,065 % dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 130.000 orang. Belum diketahui data lengkap mengenai jumlah kaum wanita pengguna NAPZA dan berapa diantaranya yang hamil dan melahirkan.

Page 25: faktor fisik askeb

PATOFISIOLOGI OBAT PADA IBU HAMIL

Banyaknya obat yang masuk dalam sirkulasi janin selain tergantung dari

dosis yang dipakai oleh ibu, juga sangat berpengaruh pada kemampuan obat

menembus membran biologik plasenta

DIAGNOSIS

Diagnosis dini yang tepat dan akurat sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Dari diagnosis ini dapat dilakukan perawatan baik pada ibu maupun pada bayinya.

- Anamnesa

Sebagian besar ibu pengguna NAPZA merahasiakan informasi ini. Rincian mengenai tingkat, jumlah, dan lamanya ketergantungan seringtidak jelas. Bagaimanapun, anamnesa riwayat pemakaian NAPZA pada ibu hamil adalah cara yang paling sederhana dan termudah untuk menunjang diagnosis.

Disini dibutuhkan keahlian dari dokter/bidan untuk mengorek informasi yang jelas dan terinci pada saat anamnesa

- Tes laboratorium

Tehnik dan metode laboratorium untuk mendeteksi penggunaan obat golongan NAPZA telah berkembang dengan pesat. Dewasa ini telah banyak diperkenalkan metoda rapid immunoassay ( enzymatic assay atau radioimmunoassay) untuk tes skrining dan dilanjutkan dengan metoda gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS) sebagai konfirmasi bila hasil tes skrining positif. Walaupun demikian, masih mungkin terjadi negatif palsu atau positif palsu karena reaksi silang, misalnya

Page 26: faktor fisik askeb

pada codein karena 10 % dari sediaan codein yang dikonsumsi akan dimetabolis menjadi morfin di hati. Tes laboratorium ini digunakan bila terdapat kecurigaan bahwa pasien (ibu maupun bayinya) terpapar obat-obat golongan NAPZA maupun untuk pemantauan hasil terapi.

Bahan yang sering diperiksa sebagai sample adalah :

Urine

Urin adalah bahan untuk pemeriksaan yang paling mudah didapat dan paling umum digunakan. Obat obatan golongan NAPZA dapat dideteksi hingga beberapa hari setelah persalinan. Dapat ditemukan hanya bila pemakaian obat dilakukan beberapa hari sebelum persalinan, dan dapat bertahan hingga beberapa hari. Dapat digunakan urine dari ibu maupun bayi.

Mekonium

Pemeriksaan mekonium mudah dilakukan dan obat dapat diketemukan hingga sampai 3 hari setelah partus. Ini lebih sensitif dibandingkan urine untuk mendeteksi obat-obat yang termasuk dalam golongan NAPZA dan dapat digunakan dalam periode yang lama daripada tes dengan urine.

Rambut

Rambut adalah yang paling sensitif untuk mendeteksi penggunaan obat yang termasuk dalam golongan NAPZA . Tetapi tes menggunakan rambut sangat jarang dilakukan.

Diperlukan tehnik pengambilan, penampungan, penyimpanan dan perlakuan bahan yang benar agar dapat memperoleh hasil yang memuaskan.

Terapi

Page 27: faktor fisik askeb

Pada ibu hamil yang terkontaminasi obat golongan NAPZA, terapi yang diberikan tidak hanya semata-mata untuk kepentingan ibu tetapi terutama untuk meminimalisasi efek samping yang buruk dari obat-obatan itu pada janin.

Secara umum ada 3 macam metode detoksifikasi yang dikenal, yaitu :

Abrupt withdrawal treatment

Yaitu metode detoksifikasi dengan cara penghentian total pemakaian obat hingga dapat terjadi gejala putus obat. Tehnik ini tidak dianjurkan pada wanita hamil karena dapat menyebabkan kematian bayi yang dikandungnya.

Gradual withdrawal treatment

Yaitu metode detoksifikasi dengan cara menurunkan dosis obat yang digunakan secara bertahap serta mengurangi ketergantungan obat dengan cara mengganti dengan obat substitusi. Tehnik ini dianjurkan pada wanita hamil. Obat substitusi yang dianjurkan adalah metadon.

Rapid detoksifikasi

Yaitu metode detoksifikasi dengan menggunakan antagonis morphin yang diberikan lewat sonde lambung dan dengan menggunakan anestesi general. Disini fase sakaw dari narkotika dipercepat dan rasa sakit dikurangi dengan penggunaan anestesi . Tehnik ini tidak dianjurkan pada wanita hamil karena dapat menyebabkan kematian bayi yang dikandungnya.

Perokok/Alkohol

Hasil penelitian menunjukkan baik perokok aktif maupun pasif hubungannya dengan kelahiran bayi dengan berat badan lahir rendah, yang berdampak pada perkembangan anak. Menurut Makin et al (1991) penelitian pada perkembangan anak umur 6-9 tahun dengan ibu perokok aktif, ibu perokok pasif, dan ibu tanpa rokok ketika hamil, menujukkan anak-anak dengan ibu tanpa rokok lebih baik dalam kemampuan berbicara, berbahasa, intelektual, visual dan perilaku.

Page 28: faktor fisik askeb

Kehamilan diluar nikah

Secara psikologis kehamilan diluar nikah menimbulkan masalah, karena :

- Rasa malu menghadapi perubahan tubuhnya

- Kurang siap dalam menerima peran sebagai ibu

- Belum bekerja

- Faktor ekonomi

- Faktor sosial

Hal ini sangat memerlukan perhatian khusus sehingga perlu difasilitas dengan :

- Dukungan sosial, keputusan untuk melakukan abortus banyak dipengaruhi oleh orang tua

- Informasi secara profesional dari tenaga kesehatan dalam hal pengetahuan dan masalah perkembangan anak.

- Mencegah resiko adanya tindak kekerasan dari orang tua terhadap anaknya yang mengalami kehamilan diluar nikah

- Bimbingan tentang pencegahan resiko kehamilan dan persalinan

Page 29: faktor fisik askeb

Kehamilan yang tidak direncanakan

Dapat berdampak kepada kesehatan mental, baik ibu maupun bapaknya. Kehamilan yang tidak diinginkan akan meningkatkan kecemasan dan depresi kedua orang tuanya. Secara individu cemas dapat mengganggu kehamilannya, seorang ibu yang cemas dapat mengalami abrupsio plasenta. Faktor yang dapat mengurangi efek kecemasan adalah : pengobatan kecemasan, dukungan psikososial dan strategi koping.

Cemas yang berkelanjutan dapat meningkatkan perilaku yang negative misalnya merokok atau minum alkohol.

Daftar pustaka

http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html