faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi di …

86
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI KOTA MAKASSAR SKRIPSI EPI TAMALASARI 105711118316 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

33 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

URBANISASI DI KOTA MAKASSAR

SKRIPSI

EPI TAMALASARI

105711118316

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

ii

HALAMAN JUDUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

URBANISASI DI KOTA MAKASSAR

Oleh

EPI TAMALASARI

NIM 105711118316

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam rangka menyelesaikan studi pada Program Studi Strata Satu (S1) Ekonomi Pembangunan

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

iii

PERSEMBAHAN

Karya ilmiah ini kupersembahkan untuk kedua orang tua yang telah

mendukung dan memberikan motivasi sehingga penulis bisa sampai ke titik

ini serta penulis juga berterima kasih kepada Dosen pembimbing I ibu Hj.

Naidah S.E..M.Si dan Dosen pembimbing II Bapak A.Nur

Achsanuddin.UA.SE..M.Si atas bimbingan dan arahannya sehingga penulis

bisa menyelesaikan skripsi ini

MOTTO HIDUP

‘’Selesaikan urusan akhirat mu baru selesaikan urusan dunia”

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

iv

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

v

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

vi

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad

SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat

yang tiada ternilai manakal penulisan skrpdi yang berjudul “ Faktor-faktor yang

mempengaruhi urbanisasi di kota makassar’’

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Eknomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis Bapak Arifin dan Ibu Rahmadan yang senantiasa

memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih.

Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan

semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan dari doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah merekaa berikan kepada

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula Terima kasih

teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah

memberikan semangat,kesabaran, motivasi, dan dukungannya sehingga penulis

dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

viii

Mudah-mudahan Skrpisi yang sederhana ini dapat bermanfaaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Billahi fii Sabili Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Makassar, November 2020

Penulis

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

ix

ABSTRAK

Epi Tamalasari, “Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Urbanisasi di Kota

Makassar”. Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Hj.

Naidah, SE.,M.Si dan Pembimbing II A Nur Achsanuddin UA, SE., M.Si.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Urbanisasi di Kota Makassar. Jenis Penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang diolah adalah data

sekunder dari Upah Minimum, Kesempatan Kerja dan Urbanisasi di Kota

Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Upah Minimum

dan Kesempatan Kerja berpengaruh Signifikasi terhadap Urbanisasi di Kota

Makassar hal ini dibuktikan dengan nilai signifikasi lebih kecil dari probabilitas

(0.009 < 0.05). Secara parsial Upah Minimum berpengaruh signifikan terhadap

Urbanisasi di Kota Makassar, dibuktikan oleh nilai signifikasi lebih kecil dari nilai

probabilitas signifikasi (0.033 < 0.05) dan secara parsial Kesempatan Kerja

berpengaruh signifikan terhadap Urbanisasi di Kota Makassar, dibuktikan oleh nilai

signifikasi lebih kecil dari nilai probabilitas signifikasi (0.022 < 0.05).

Kata kunci: Upah minimum, Kesempatan Kerja, Urbanisasi di Kota Makassar.

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

x

ABSTRACT

Epi Tamalasari, “Factors Affecting Urbanization in Makassar City”. Thesis of Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Hj. Naidah, SE., M.Si and Advisor II A Nur Achsanuddin UA, SE., M.Si.

This study aims to determine the factors that influence urbanization in the city of Makassar. The type of research used in this research is quantitative research. The data processed is secondary data from Minimum Wage, Job Opportunities and Urbanization in Makassar City. The results showed that simultaneously Minimum Wage and Employment Opportunities have a Significant effect on Urbanization in Makassar City, this is evidenced by the significance value is smaller than the probability (0.009 < 0.05). Partially Minimum Wage has a significant effect on Urbanization in Makassar City, as evidenced by the significance value being smaller than the significance probability value (0.033 < 0.05) and partially Employment Opportunities have a significant effect on Urbanization in Makassar City, as evidenced by the significance value being smaller than the significance probability value. (0.022 < 0.05). Keywords: Minimum Wage, Job Opportunities, Urbanization in Makassar City.

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

xi

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ...............................................................................................................

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

ABSTRAK BAHASA INDONESIA ....................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 11

A. Tinjauan Teori ......................................................................................... 11

B. Tinjaun Empiris ....................................................................................... 20

C. Kerangka Konsep ................................................................................... 23

D. Hipotesis ................................................................................................. 23

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 25

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 25

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

xii

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 25

C. Defenisi Operasional Variabel ................................................................ 25

D. Jenis Data dan Sumber Data ................................................................. 26

E. Metode Analisis Data .............................................................................. 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 32

A. Gambaran Umum kota Makassar........................................................... 32

B. Penyajian Deskripsi Data ........................................................................ 36

C. Hasil Analisis Data .................................................................................. 42

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 53

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 55

A. Kesimpulan ............................................................................................. 55

B. Saran ....................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 57

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

xiii

DAFTAR TABAEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Urbanisasi, upah minimum,dan kesempatan kerja

Tabel 2.1 Tinjauan empiris ............................................................................ 20

Tabel 4.1 Luas Makassar berdasarkan Luas Kecamatan di Kota Makassar

tahun 2020. .................................................................................... 34

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Kota Makassar Provinsi Sulawesi

Selatan tahun 2015-2019 .............................................................. 35

Tabel 4.3 Kepadatan Penduduk Menurut Kota Makassar Provinsi Sulawesi

Selatan tahun 2019 ....................................................................... 36

Tabel 4.4 Perkembangan Jumlah Penduduk dan Migrasi Masuk di Kota

Makassar tahun 2011-2019 .......................................................... 38

Tabel 4.5 Upah Minimum di Kota Makassar tahun 2011-2019 .................... 40

Tabel 4.6 Kesempatan Kerja Kota Makassar Tahun 2011-2019.................. 42

Tabel 4.7 Uji Normalitas ................................................................................ 43

Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................. 45

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................... 46

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................ 48

Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 49

Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan .......................................................................... 50

Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial ............................................................................. 51

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 ..... Kerangka Konsep........................................................................23

Gambar 4.1 ..... Peta Kota Makassar....................................................................33

Gambar 4.2 ..... Hasil Uji Normalitas.....................................................................44

Gambar 4.3 ..... Hasil Uji Heteroskedastisitas.......................................................47

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota.urbanisasi

adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. persebaran penduduk yang

tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai

permasalahan kehidupan sosial ke masyarakatan. jumlah peningkatan

penduduk kota yang signifikan tanpa di dukung dan diimbangi dengan jumlah

lapangan kerja,fasilitas umum,aparat penegak hukum,perumahan,penyediaan

pangan,dan lain sebagainya tentu masalah yang harus dii carikan jalan

keluarnya.

Urbanisasi biasanya juga terjadi pada waktu setelah hari raya Idul Fitri.

Contohnya memiliki saudara atau kerabat yang berasal dari desa atau

kampung atau kota kecil berbondong-bondong pergi ke kota besar dan berniat

tinggal cukup lama di kota? Nah inilah yang seringkali kita dengar ketika ada

berita tentang arus balik selepas Idul Fitri. Biasanya setelah orang-orang yang

mudik kembali lagi ke kota, ia akan dibersamai sanak saudara yang ingin

mencari kerja. Sanak saudara yang biasa ikut adalah mereka yang baru lulus

sekolah kelas XII. Pada masa-masa itu banyak dari anak-anak yang baru lulus

akan membuat banyak surat lamaran pekerjaan atau sekedar ikut membantu

saudara di kota. Selain anak- anak yang baru lulus sekolah, urbanisasi juga

bisa terjadi setiap hari. Ketika mahasiswa banyak yang baru lulus mereka

akan melamar pekerjaan di perusahaan besar yang biasanya ada di kota.

Ketika sudah ada pengumuman diterima maka saat itu juga penduduk kota

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

2

akan bertambah. Dan hal ini bisa berlaku untuk lebih dari satu orang. Jadi, kita

bisa membayangkan betapa banyaknya penduduk kota dan betapa cepatnya

pertumbuhan penduduk itu terjadi.

Yang disebut dengan urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa

ke kota dengan tujuan menetap dalam kurun waktu tertentu. Urbanisasi

menurut ilmu kependudukan sedikit berbeda, yakni presentase penduduk yang

tinggal di daerah perkotaan. Sementara menurut ilmu kependudukan,

perpindahan penduduk dari desa ke kota ini hanya salah satu hal yang

mempengaruhi terjadinya urbanisasi itu sendiri. Namun dari kedua definisi di

atas kita lebih mengenal urbanisasi sebagai definisi yang pertama, yakni

perpindahan penduduk dari desa ke kota.

Terdapat faktor yang menyebabkan terjadinya urbanisasi yang meliputi

faktor penarik dan pendorong. Faktor penarik merupakan kondisi yang

menyebabkan seseorang tertarik untuk pindah ke kawasan perkotaan karena

terdapat daya tarik yang ditawarkan. Faktor pendorong terdiri atas fasilitas

kesehatan yang memadai, standar hidup yang tinggi, standar pendidikan yang

tinggi, fasilitas rekreasi, kesempatan kerja, keamanan kehidupan dan properti

yang lebih baik dan lingkungan sosial yang lebih baik. Sedangkan faktor

pendorong merupakan faktor yang menyebab seseorang pindah ke kawasan

perkotaan karena kondisi perdesaan yang sudah tidak mendukung. Faktor

pendorong meliputi kemiskinan, standar hidup yang rendah, keamanan hidup

yang rendah, minim fasilitas transportasi dan komunikasi, kurangnya lapangan

pekerjaan, minim fasilitas kesehatan, kualitas pendidikan yang rendah.

Seiring dengan kemajuan zaman membuat pola pikir dari masyarakat

mengalami banyak perubahan. Terlena dengan kemajuan yang sangat pesat

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

3

pada kota-kota besar mengakibatkan banyak yang memilih untuk mengadu

nasib dan mencoba peruntungannya untuk hidup pada kota besar tersebut.

urbanisasi adalah sebuah perpindahan populasi dari wilayah pedesaan menuju

ke kota dan mengakibatkan berkurangnya jumlah penduduk yang berada di

desa.

Selain itu maraknya pembangunan di kota-kota besar di Indonesia dapat

memacu pertumbuhan ekonomi. Sebagai dampaknya, kota-kota tersebut akan

menjadi magnet bagi penduduk untuk berdatangan mencari pekerjaan dan

bertempat tinggal. Karena tidak ada pengendalian, Masalah ini yang dihadapi

negara Indonesia saat ini yaitu pertumbuhan konsentrasi penduduk yang tinggi.

Lebih buruk lagi, hal ini tidak diikuti dengan kecepatan yang sebanding dengan

perkembangan industrialisasi. Masalah ini akhirnya menimbulkan fenomena

yaitu urbanisasi berlebih (Sadono Sukirno,2011:10).

Kondisi perkotaan yang semakin tidak terkendali akibat adanya

urbanisasi yang berlebih, telah menimbulkan berbagai masalah baru seperti

meningkatnya kriminalitas akibat kemiskinan, pengangguran besar-besaran,

bertambahnya pemukiman kumuh, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,

urbanisasi akan dlihat sebagai faktor penentu bagai sebuah kota dapat

berkembang baik secara fisik, maupun secara sosial. Dengan begitu, bentuk

atau pengertian dari urbanisasi itu dapat dilihat dengan lebih jelas juga akibat

dampak yang ditimbulkannya terhadap kehidupan di kota. Pengertian

urbanisasi ini pun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi setiap orang yang

berbeda-beda. Ir. Triatno Yudo Harjoko (2010) pengertian urbanisasi diartikan

sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu

wilayah yang non-urban menjadi urban. Secara spasial, hal ini dikatakan

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

4

sebagai suatu proses diferensiasi dan spesialisasi pemanfaatan ruang dimana

lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.

Urbanisasi dipicu adanya perbedaan pertumbuhan atau ketidak

merataan fasilitas-fasilitas dari pembangunan, khususnya antara daerah

pedesaan dan perkotaan. Akibatnya, wilayah perkotaan menjadi magnet

menarik bagi kaum urban untuk mencari pekerjaan. Dengan demikian,

urbanisasi sejatinya merupakan suatu proses perubahan yang wajar dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk atau masyarakat. Banyak studi

memperlihatkan bahwa tingkat konsentrasi penduduk di kota-kota besar di

Indonesia telah berkembang dengan pesat. Studi yang dilakukan oleh Warner

Ruts tahun 1987 menunjukkan bahwa jumlah kota-kota kecil (<100 ribu

penduduk) sangat besar dibandingkan dengan kota menengah (500 ribu

sampai 1 juta penduduk). Kondisi ini mengakibatkan perpindahan penduduk

menuju kota besar cenderung tidak terkendali.

Secara geografis Indonesia memiliki kesempatan yang memacu

pertumbuhan ekonomi secara lebih cepat. Hal tersebut didukung dengan

jumlah penduduk yang besar dan tersebar di wilayah Indonesia yang luas.

Penduduk berperan sebagai sumber daya manusia yang potensial yaitu

sebagai tenaga kerja dan konsumen. Besarnya jumlah penduduk dapat

dijadikan modal dalam pembangunan ekonomi. Namun kendala yang dihadapi

adalah penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas penduduknya

masih rendah, sehingga pembangunan ekonomi tidak seperti yang diharapkan.

Mobilitas penduduk desa menuju kawasan perkotaan dipicu karena kota

memiliki daya tarik seperti tersedianya berbagai fasilitas pendidikan,

heterogenitas lapangan pekerjaan, hiburan dan berbagai fasilitas lainnya.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

5

Sementara itu, kawasan pedesaan yang cenderung homogen dengan ditandai

sulitnya lapangan pekerjaan yang tersedia, dan minim fasilitas penunjang.

Disamping itu, akan timbul integrasi ekonomi dan pertumbuhan ekonomi,

baik nasional maupun daerah. Ditinjau dari aspek idiologi, redistribusi penduduk

berfungsi untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Dari

aspek politik, hal ini merupakan alat penunjang pembauran etnik,

mempersempit kesenjangan kelas maupun wilayah, serta dapat meningkatkan

hubungan antarkelompok (Aris Agusta,2013:2).

Seperti halnya dengan Kota Makassar yang terletak di Provinsi Sulawesi

Selatan, dimana Kota Makassar merupakan kota terbesar keempat di Indonesia

dan terbesar di Kawasan Timur Indonesia memiliki luas areal 175,79 km2

dengan penduduk pada tahun 2015 sebanyak 1.449.401 jiwa. Kota Makassar

berhasil menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin melakukan urbanisasi

dikarenakan berbagai aspek yang jadi tujuan pelaku urbanisasi tersebut, seperti

halnya pembangunan ekonomi di kota Makassar terus mengalami

perkembangan. Kota Makassar pun tidak lepas dari proses pembangunan

ekonomi yang terus berlanjut dan ditingkatkan dari tahun ke tahun, dan kita

ketahui bahwa Kota Makassar juga merupakan ibu kota di Provinsi Sulawesi

Selatan yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang terus bertambah dari

tahun ke tahun.

Kota Makassar dengan penduduk yang terus bertambah dapat

dikatakan sebagai kota metropolitan yang kapan saja berlaku baik dan

sewaktu-waktu bisa menjadi musuh bagi pelaku urbanisasi. Mengapa demikian,

karena kita ketahui kota Makassar dari pandangan mata memiliki daya tarik

sendiri bagi masyarakat masyarakat yang berasal dari desa maupun luar

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

6

daerah kota Makassar. Industri yang menjanjikan, peluang kerja (kesempatan

kerja) sangat menggiurkan bagi siapa saja yang tergoda untuk mencicipi

kehidupan di kota Makassar sebagai tenaga kerja yang berhasil.

Hal inilah yang demikian menjadi persoalan dan masalah yang penting

untuk di atasi oleh pemerintah daerah agar mengantisipasi dan membatasi

masyarakat yang melakukan urbanisasi dari tahun ke tahun yang terus

mengalami peningkatan. Sehingga menyebabkan berbagai dampak bagi

masyarakat maupun terhadap kota tujuan urbanisasi tersebut. Jumlah lahan

yang semakin sedikit menyebabkan banyaknya kawasan-kawasan

permukiman kumuh bagi masyarakat yang terpaksa ingin memiliki tempat

tinggal di Kota Makassar, bahkan banyak yang kita jumpai di kota Makassar

oleh penduduk yang merupakan penduduk urbanisasi.

Kota Makassar pun tidak lepas dari proses pembangunan ekonomi yang

terus berlanjut dan ditingkatkan dari tahun ke tahun, dan kita ketahui bahwa

Kota Makassar juga merupakan ibu kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang

memiliki jumlah kepadatan penduduk yang terus bertambah dari tahun ke

tahun. Hal ini dikarenkan sulitnya mencegah arus ekonomi yang semakin

berkembang dan mengalami pertumbuhan yang bisa dikatakan baik. Yang

menyebabkan penduduk balik dari desa menuju kota maupun secara permanen

berlomba untuk mendapatakan kehidupan yang layak di kota Makassar yaitu

arus penduduku urbanisasi.

Hasil pembangunan secara nyata tercermin dalam pendapatan

masyarakat,peningkatan jumlah angkatan kerja dan pembangunan secara fisik

yang semuanyamerupakan hasil nyata dari seluruh upaya dari pembangunan.

Mengingat sektorpembangunan saling terkait satu dengan yang lain, maka

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

7

kelemahan dalam suatu sektor akan membatasi efisiensi dan efektifitas sektor

yang lainnya. Hal tersebut pada gilirannya dapat menyebabkan rendahnya

efisiensi dan efektifitas secara keseluruhan.

Adapun dua faktor yang mempengaruhi adanya urbanisasi yaitu faktor

ekonomi dan faktor non-ekonomi. Faktor ekonomi yang dimaksud di antaranya

adalah berupa Upah Minimum dan Tingkat Kesempatan Kerja di Makassar.

Tabel 1.1

Perkembangan Urbanisasi, Upah Minimum, dan

Kesempatan Kerja

No Tahun Urbanisasi

(migrasi

masuk)

Upah Minimum

Kabupaten

Kesempatan Kerja

(jumlah tenaga kerja

terserap)

1 2011 22.188 1.100.000 54.105

2 2012 2.052 1.200.000 502.308

3 2013 14.859 1.440.000 513.428

4 2014 32.859 1.800.000 534.428

5 2015 57.000 2.000.000 521.854

Sumber: Badan Pusat Statistik Sulsel, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pencatatan Sipil

dan Kependudukan Makassar (data diolah) tahun 2017.

Seperti yang digambarkan dalam tabel 1.1 di atas yang

menggambarkan tentang perkembangan urbanisasi dihitung dari jumlah

migrasi masuk di kota Makassar, perkembangan upah minimum di kota

Makassar, dan perkembangan kesempatan kerja di kota Makassar dihitung dari

jumlah tenaga kerja yang terserap dikota Makassar.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

8

Dari tabel di atas bisa dilihat bahwa penduduk migrasi masuk kota

Makassardari tahun 2011 mengalami fluktuasi jumlah penduduk migrasi ke

tahun 2012, namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan secara terus

menerus hingga tahun 2015. Dimana ini menandakan bahwa kota Makassar

merupakan kota daya tarik tersendiribagi masyarakat untuk melakukan

urbanisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kenaikan

penduduk masuk di kota Makassar terus terjadi tiap tahun dan terus bertambah

seperti yang terlihat pada tahun 2015 mengalami lonjakan pertumbuhan

penduduk urbanisasi. Hal ini dikarenakan faktor-faktor keinginan hidup yang

layak dari berbagai masyarakat desa menuju kota Makassar.

Begitupun dengan perkembangan upah yang menjadi tolak ukur bagi

masyarakat yang ingin melakukan urbanisasi atau migrasi dengan tujuan

mendapatkan gaji yang lebih tinggi dari pada gaji dari derah asal, Namun

keadaan dilihat dilapangan tidak sesuai dengan yang diterima oleh penduduk

urban ketika mereka memutuskan untuk melakukan perpindahan dari desa ke

kota, maka harus siap menerima konsekuensi. Terutama mengenai permintaan

tenaga kerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pelaku usaha maupun

instansi-instansi dan industri yang bergerak di kota Makassar. Kesempatan

kerja masih menjadi masalah yang utama bagi pembangunan ekonomi.

Hal ini dikarenakan ketimpangan antara kesempatan kerja dengan

jumlah penduduk yang ada. Dengan pembangunan yang ada belum bisa

menyerap tenagakerja dengan jumlah yang banyak menyebabkan angka

pengangguran meningkat daritahun ketahun. Usaha peningkatan kesempatan

kerja memang sangat diperlukan, mengingat penduduk pedesaan masih

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

9

menggantungkan pendapatan dari sektor pertanian, maka seharusnya sektor

pertanian bisa dikembangkan dan diserap pada sektor selain pertanian.

Adapun faktor non-ekonomi lainnya, yaitu karena ingin melanjutkan

pendidikan. Karena pendidikan di kota bisa dikatakan lebih berkualitas dan baik

dibandingkan di desa-desa atau kabupaten yang jauh dari kata modern seperti

di kota Makassar. Faktor non-ekonomi lainnya, yaitu perkawinan antara

penduduk desa dengan penduduk yang bermukim di kota, serta terjadinya arus

sosial-politik yang terjadi di suatu daerah ke kota.

Hal inilah yang paling mendasari terjadinya urbanisasi di Kota

Makassar. Dilihat dari berbagai fenomena maupun fakta yang terjadi di kota

Makassar beberapa tahun mengenai urbanisasi yang dilakukan oleh berbagai

masyarakat di suatu daerah ke daerah lain maka penulis ingin melihat kondisi

perkembangan urbanisasi serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya.

Maka peneliti akan meneliti tentang studi : “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Urbanisasi di Kota MakassarTahun 2011-2019”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

penulis membuat perumusan masalah yaitu :

1. Apakah Upah Minimum berpengaruh terhadap Urbanisasi di kota Makassar

tahun 2011-2019 ?

2. Apakah Kesempatan Kerja berpengaruh terhadap Urbanisasi di kota

Makassar tahun 2011-2019 ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah Upah minimum berpengaruh terhadap urbanisasi

di Kota Makassar tahun 2011-2019.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

10

2. Untuk mengetahui apakah Kesempatan kerja berpengaruh terhadap

urbanisasi di Kota Makassar tahun 2011-2019.

D. Manfaat Penelitian

Dengan harapan tujuan penelitian tercapai, maka selanjutnya penelitian

ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

a. Sebagai informasi ilmiah dan wawasan Ilmu Pengetahuan tentang faktor

yang mempengaruhi terjadinya urbanisasi di kota Makassar.

b. Sebagai bahan studi, perbandingan dan tambahan ilmu pengetahuan bagi

kalangan akademis dan peneliti dalam melakukan penelitian.

c. Sebagai masukan bagi pemerintah maupun pengambil kebijakan yang

berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya

urbanisasi dari desa ke kota di kota Makassar.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

a. Urbanisasi

Menurut Shogo kayono dalam Abbas (2012) memberikan

pengertian urbanisasi sebagai perpindahan dan pemusatan penduduk secara

nyata yang memberi dampak dalam hubungannya dengan masyarakat baru

yang dilatar belakangi oleh faktor sosial, ekonomi, politik dan budaya.

Sementara Keban dalam Abbas (2012) berpendapat bahwa urbanisasi jangan

hanya dalam konteks demografi saja karena urbanisasi mengandung

pengertian yang multidimensional. Urbanisasi dari pendekatan demografis

berarti sebagai suatu proses peningkatan konsentrasi penduduk diperkotaan

sehingga proporsi penduduk yang tinggal menjadi meningkat yang biasanya

secara sederhana konsentrasi tersebut diukur dari proporsi penduduk yang

tinggal di perkotaan, kecepatan perubahan proporsi tersebut, dan perubahan

jumlah pusat-pusat kota.

Kelemahan wilayah pedesaan akan terus menciptakan kesenjangan

desa kota dan proses kemiskinan selanjutnya akan mengalir ke kota dengan

migrasi akibat push factor karena makin langkahnya sumber kehidupan di

desa. Proses urbanisasi melalui arus migrasi tersebut menempatkan kota-

kota besar dalam proses selektif sosio spasial yang menciptakan kemiskinan

kota, kesenjangan yang rawan terhadap kelompok yang dikategorikan

sebagai sektor informal dan pseudo urbanisasi (urbanisasi semu).

11

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

12

Perpindahan itu sendiri dikategorikan menjadi dua macam yaitu (i)

Perpindahan dengan tujuan menetap, dan (ii) Perpindahan yang bersifat

sementara.

Niat untuk pindah dari desa ke kota biasanya karena pengaruh kuat

dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak

kebutuhan ekonomi, dan lain lainnya.

Adapun faktor pendorong terjadinya urbanisasi, yaitu:

a) Makin berkurangnnya sumber–sumber kehidupan seperti menurunnya

daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang–barang

tertentu yang bahan bakunya makin sulit diperoleh seperti hasil tambang,

kayu atau bahan pertanian (yang bersumber dari alam),

b) Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal, sebagai contoh dapat

kita lihat tanah untuk pertanian di wilayah pedesaan yang semakin

sempit, dapat kita lihat banyaknya daerah pertanian yang diambil alih dan

dibangun pemukiman masyarakat.

c) Adanya tekanan-tekanan, seperti politik, agama dan suku sehingga

mengganggu hak asasi penduduk di daerah asalnya.

d) Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan.

e) Bencana alam, seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim

kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

Secara umum, Urbanisasi (Urbanizition) Bertambahnya proporsi

penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses

perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dari perluasan daerah kota.

Definisi urban berbeda-beda antara suatu negara dengan negara lainnya

tetapi biasanya pengertiannya berhubungan dengan kota-kota atau daerah-

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

13

daerah pemukiman lain yang padat. Klasifikasi yang dipergunakan untuk

menentukan daerah kota biasanya dipengaruhi oleh indikator mengenai

penduduk,indikator mengenai kegiatan ekonomi indikator jumlah fasilitas

urban atau status administrasi suatu pemusatan penduduk.

Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan

suatu proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi wilayah/daerah

beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek- aspek fisik

atau morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya (Sri

Moertiningsih dan Omas Bulan, 2015: 148).

b. Upah Minimum (Upah Minimum Kota)

a) Teori Upah

Menurut teori ekonomi, upah dapat diartikan sebagai pembayaran

yang diberikan kepada tenaga kerja buruh atas jasa-jasa fisik maupun

mental yang disediakan oleh para pengusaha dan jumlah keseluruhan

yang ditetapkansebagai pengganti jasayang telah dikeluarkan oleh

tenaga kerja meliputi masa atau syarat-syarat tertentu (Sadono Sukimo,

2013).

Definisi lain dari upah yaitu sebagai pembayaran kepada pekerja-

pekerja kasar yang pekerjaannya selalu berpindah-pindah, seperti

misalnya pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar.

b) Upah minimum

Upah minimum adalah suatu standar minimum yang digunakan

oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah

kepada pekerja di dalam lingkungan usaha atau kerjanya (UU no.13

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

14

Tahun 2003). Karena pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap propinsi

berbeda-beda. Maka disebut Upah Minimum Propinsi, Sebagaimana

yang telah diatur dalam PP No. 8/1981 upah minimum dapat diterapkan

secara minimum regional, sektorl regional maupun subsektoral, meskipun

saat ini baru upah minimum regional yang dimiliki oleh setiap daerah.

Kebijakan upah minumum merupakan sistem pengupahan yang

telah banyak diterapkan di bebarapa negara, yang pada dasarnya bisa

dilihat dari dua sisi . Pertama, upah minimum merupakan alat proteksi

bagi pekerja untuk mempertahankan agar nilai upah yang diterima tidak

menurun dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kedua, sebagai

alat proteksi bagi perusahan untuk mempertahankan produktivitas

pekerja.

Upah minimum diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan

agar sampai pada tingkat pendapatan “living wage”, yang berarti orang

bahwa orang yang bekerja akan mendapatkan pendapatan yang layak

untuk hidupnya. Upah minimum dapat mencegah pekerja dari eksplorasi

tenaga kerja terutama yang lowskilled. Upah minimum dapat pekerjan

dari eksploritas tenaga kerja dan mengurangi konsekuensi pengangguran

seperti yang diperkirakan teori ekonomi konverisional.

c) UMK (Upah Minumum Kota)

Upah Minimum Kota (UMK) adalah upah bulanan terendah bagi

pekerja atau buruh yang bekerja 0 (nol) tahun sampai dengan 1 (satu)

tahun dan waktu kerja 7 (tujuh) jam sehari, atau 40 (empat puluhb) jam

seminggu bagi sistem waktu kerja 6 (enam) hari kerja dalam seminggu

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

15

atau 8 (delapan) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam seminggu bagi

sistem 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

UMK adalah Upah Minumum Kota/Kabupaten yaitu upah

minimum yang berlaku do sebuah wilayah kota/kabupaten.

Berdasarkan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 disebutkan bahwa

upah minimum hanya ditunjukkan bagi pekerja dengan masa kerja 0

(nol) sampai dengan 1 (satu) tahun. Definisi tersebut terdapat dua

unsur penting dari upah minimum (Sumarsono, 2013) :

1) Upah permulaan adalah upah terendah yang harus diterima oleh

buruh pada waktu pertama kali dia diterima bekerja.

2) Jumlah upah minimum haruslah dapat memenuhi kebutuhan

hidup buruh secara minimal yaitu kebutuhan untuk sandang,

pangan, dan keperluan rumah tangga.

c. Kesempatan Kerja

a. Definisi Kesempatan Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor yang penting dalam proses

produksi yang lain seperti tanah, modal, dan lain-lain. Maka manusia

merupakan penggerak bagi seluruh faktor-faktor produksi tersebut.

Istilah kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan pekerjaan

atau kesempatan yang tersedia untuk bekerja akibat dari suatu kegiatan

ekonomi (produksi). Dengan demikian pengertian kesempatan kerja

adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dengan semua

lapangan pekerjaan yang masih lowong. Dari lapangan pekerjaan yang

masih lowong tersebut (yang mengandung arti adanya kesempatan),

kemudian timbul kebutuhan akan tenaga kerja.

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

16

Ketenaga kerjaan merupakan salah satu sektor penting bagi

pembangunan ekonomi Nasional dan khususnya dalam upaya

pemerintah untuk mengurangi jumlah penduduk miskin. Dengan

menciptakan dengan menerapkan berbagai program pembangunan

dalam sektor ekonomi dan sektor ketenagakerjaan pada kelompok

penduduk yang tergolong miskin sehingga kelompok tersebut

diharapkan dapat meningkatkan pendapatan yang sekaligus akan

meningkatkan kesejahteraannya.

Kesempatan kerja atau permintaan kerja tenaga kerja merupakan

banyaknya orang yang bekerja pada berbagai sektor perekonomian,

baik sektor pertanian, industri maupun jasa. Permintaan tenaga kerja

merupakan permintan turunan (dervied demand), artinya permintaan

tenaga kerja oleh suatu perusahaan tergantung pada permintaan

konsumen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut,

Bellante dan Jackson (Astuti Kartika, 2015:36).

Dimensi masalah ketenaga kerjaan bukan hanya sekedar

keterbatasan lapangan atau peluang keja serta rendahnya produktivtas

namun jauh lebih serius dengan penyebab yang berbeda-beda.

Masalah pokoknya tertumpu pada kegagalan penciptaan lapangan kerja

yang baru pada tingkat yang sebanding dengan laju pertumbuhan

output industri. Seiring dengan berubahnya lingkungan makro ekonomi

mayoritas negara-negara berkembang, angka pengangguran yang

meningkat pesat terutama disebabkan oleh terbatasanya permintaan

tenaga kerja, yang selalunya semakin diciutkan oleh faktor-faktor

eksternal seperti memburuknya kondisi neraca pembayaran,

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

17

meningkatnya masalah utang luar negeri dan kebijakan lainnya, yang

pada giliranya telah mengakibatkan kemerosotan pertumbuhan industri,

tingkat upah, dan akhirnya, penyediaan lapangan kerja.

b. Jenis-Jenis Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja dapat menjadi suatu partisipasi seseorang dalam

artian memikul beban pembangunan maupun dalam menerima kembali

hasil dari pembangunan tersebut. Kesempatam kerja dapat dibedakan

menjadi 2 (dua) macam diantaranya sebagai berikut ini:

1) Kesempatan kerja permanen

Merupakan kesempatan kerja yang memungkinkan orang yang

bekerja secara terus menerus sampai pensiun atau sampai tidak lagi

mampu untuk bekerja, misalnya seperti seseorang yang bekerja di

instansi pemertintahan atau di instansi swasta yang dimana memiliki

jaminan sosial hingga tua.

2) Kesempatan kerja temporer

Merupakan kesempatan kerja yang memungkinkan orang yang

bekerja dalam waktu yang singkat, lalu mengnganggur dan mencari

pekerjaan yang baru lagi.

c. Informasi yang perlu diperhatikan untuk para pencari pekerjaan

Adapun beberapa informasi yang perlu di perhatikan oleh para

pencari kerja, diantaranya kriteria-kriteria yang diperlukan untuk bisa

mendapatkan pekerjaan pada suatu perusahaan:

1) Jenis usaha dan gambaran dari perusahaan serta dari mana lowongan

kerja itu ada. Perusahaan itu tersebut melakukan jenis usaha apa, bagi

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

18

para pencari kerja harus memperhatikan gambaran kegiatan atau

perusahaan yang dicarinya.

2) Apakah cocok dengan pendidikan atau latar belakang para pencari

kerja, Pekerjaan yang dicari usahakan harus sesuai dengan

pendidikan, kemampuan atau latar belakang para pencari kerja karena

pekerjaan ya ng cocok dapat berpengaruh pada produktivitas kerja.

3) Lingkungan kerja, Para pekerja harus mencari lingkungan kerja yang

sesuai dengan pendidikan, keperibadian, dan sikap yang dimana

nantinya akan berpengaruh pada produktivitas kerja.

4) Tingkatan gaji atau upah kerja, gaji ataua upah kerja harus sesuai

dengan pengorbanan yang sudah diberikan para pekerja, Standar gaji

atau upah minimum harus sesuai karena berkaitan dengan

kelangsungan hidup para pekerja.

5) Masa depan perusahaan, Masa depan perusahaan juga harus

diperhatikan oleh para pencari kerja, karena prospek masa depan

perusahaan sangat penting untuk para pekerja nantinya. Para pekerja

bukan hanya untuk jangka pendek tapi untuk jangka panjang.

6) Keuntungan lainnya, Dan yang tidak kalah pentingnya, para pencari

pekrjaan harus memperhatikan keuntungan lain yang didapatkan dari

perusahaan tersebut misalnya seperti bonus, asuransi dan lain-

lainnya.

d. Hubungan Antara Variabel

a) Hubungan Upah Minimum dengan Urbanisasi

Upah merupakan pembayaran yang diberikan kepada tenaga kerja

buruh atas jasa-jasa fisik maupun mental yang disediakan para pengusaha

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

19

dalam jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang

telah dikeluarkan oleh tenaga kerja meliputi masa atau syarat-syarat

tertentu.

Sedangkan variabel yang diteliti oleh peneliti disini adalah Upah

minimum adalah standar di suatu daerah atau kota, dimana yang dimaksud

Upah Minimum adalah standar minimum yang digunakan oleh para

pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di

dalam lingkungan usaha atau kerjanya (UU No.13 tahun 2003), Karena

pemenuhan kebutuhan yang layak di setiap provinsi berbeda-beda, maka

disebut Upah Minimum Provinsi.

Dari kota Makassar yang mengalami pertumbuhan ekonomi stabil

dengan dilihatnya perkembangan pdrb dari tahun ke tahun berikutnya, dapat

dikatakan bahwa jika tarif Upah Minimum meningkat maka akan

menyebabkan tingkat urbanisasi meningkat. Ini dikarenakan pelaku urban

berfikir bahwa dengan adanya tarif Upah minimum di kota tujun mereka,

maka mereka akan lebih aman bekerja karena upah dari hasil kerja mereka

terjamin dan sudah dipastikan akan mendapatkan sesuai tarif yang sudah

diberlakukan oleh Pemerintah daerah itu sendiri.

b) Hubungan Kesempatan Kerja dengan Urbanisasi

Kesempatan kerja merupakan peluang atau keadaan yang

menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang

bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh

pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-

masing. Seperti dalam ekonomi neoklasik bahwa penyediaan atau

penawaran tenaga kerja akan betambah bila tingkat upah bertambah.

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

20

Kesempatan kerja secara umum diartikan sebagai suatu keadaan

yang mencerminkan jumlah dari total angkatan kerja yang dapat diserap

atau ikut secara aktif dalam kegiatan perekonomian. Kesempatan kerja

adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja atau disebut pula

pekerja. Kesempatan kerja termasuk salah satu faktor yang mempengaruhi

jumlah penduduk migran suatu daerah aidia (2011).

Dengan adanya informasi peluang kerja atau kesempatan kerja

maka ini akan mampu menarik para pelaku tenaga kerja baik itu yang masih

mencari pekerjaan maupun yang sudah memiliki pekerjaan. Dengan begitu

pelaku urban akan terus menerus berdatangan dari daerah antar provinsi

maupun kabupaten ke Kota Makassar guna memperbaiki taraf hidup

mereka.

B. Tinjauan Empiris

Tabel 2.1

Tinjauan Empiris

No Nama Judul Metode

Penelitian

Hasil

1 Luciana Sari.

2013

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

urbanisas dikota

makassar

Jenis

penelitian

adalah

penelitian

kuantitatif.

Urbanisasi

Hasil penelitian

menunjukkan

(1)upah minimum

memiliki

pengaruh

signifikan

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

21

terhadap

urbanisasi di kota

Makassar

dengan nilai t

pobabilitas 0.019

lebih kecil dari

0,05.

(2)kesempatan

kerja

(tenaga kerja

terserap)

memiliki

pengaruh negatif

terhadap

urbanisasi di kota

Makassar

dengan nilai t

probabilitas

0.136 lebih besar

dari 0,05, dan

ketiga variabel

independen

berpengaruh

positif terhadap

variabel

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

22

dependen

dengan nilai f

probabilitas

0.015.

2 Surya Dewi.

2013

Faktor- Faktor

Yang

Mempengaruhi

Migran

Melakukan

Mobilitas Non

Permanen Ke

Kota Denpasar

Metode

penelitian ini

menggunakan

data primer

dengan alat

analisis binary

logistik

regression.

Hasil dari

penelitian ini

menunjukkan

bahwa tingkat

pendidikan dan

upah secara

persial

berpengaruh

positif terhadap

keputusan minat

melakukan

mobilitas ke Kota

Denpasar

3 Handriawan,

Budi. 2011

Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

Penduduk

Melakukan

Mobilitas Non

Permanen

Menjadi Tenaga

Metode

penelitian ini

menggunakan

analisis

deskriptif

Hasil dari

penelitian ini

secara deskriptif

presentase

menunjukkan

bahwa secara

parsial faktor

pendorong dari

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

23

Kerja Indonesia

(TKI) di

Malaysia (Studi

Kasuss TKI

Yang Pulang

Desa

Tanjungsari

Kecamatan

Jankenan

Kabupaten Pati)

daerah asal

berpengaruh

signifikan

terhadap

Mobilitas Non

Permanen

menjadi TKI ke

Malaysia

22,20%, dan

faktor penarik

dari daerah

tujuan

berpengaruh

signifikan

terhadap

Mobilitas Non

Permanen

menjadi TKI ke

Malaysia dengan

Kontribusi

sebesar 30,50%.

4 Aris Agusta.

2013

Faktor-faktor

Yang

Mempengaruhi

Mobilitas

Metode

penelitan

menggunakan

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa Faktor

yang

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

24

Penduduk Ke

Desa Kota

Bangun

Kabupaten

Kutai Karta

Negara.

analisis data

kualitatif.

mempengaruhi

Mobilitas

Penduduk ke

Desa Kota

Bangun Dua

Kecamatan Kota

Bangun

Kabupaten Kutai

Katanegara,

adalah faktor

ekonomi.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

25

5 Astuti Kartika.

2015

Analisis Faktor-

faktor Yang

Mempengaruhi

Jumlah

Penduduk

Migran Masuk

Risen (kasus 4

provinsi di

sulawesi).

Metode

penelitian ini

menggunakan

analisis

kualitatif

Hasil penelitian

ini menunjukkan

bahwa

upah/UMP,

kesempatan

kerja, investasi

dan pengeluaran

pemerintah pada

tahun 2000-2005,

berpengaruh

positif hanya

pada Provinsi

Sulawesi

Selatan. Namun

pada Tahun

2005-2010

Upah/UMP,

Kesempatan

Kerja dan

Investasi

menujukkan

pengaruh positif

pada 4 provinsi.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

26

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Bagian di atas menjelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi

urbanisasi di kota Makassar. Variabel faktor-faktor disini yaitu : Upah Minimum

Kota, Kesempatan Kerja.

D. Hipotesis

1. Diduga bahwa Upah Minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Urbanisasi di Kota Makassar.

2. Diduga bahwa Kesempatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Urbanisasi di Kota Makassar.

Menurut (Shogo Kayono

Abbas,2012) Urbanisasi (Y)

1. Proses Alami dan Migrasi

2. Kondisi Ekonomi

3. Fasilitas Sosial Ekonomi

Dan Urbanisasi

4. Aksesibilitasi Menuju

Fasilitas Dasar

5. Perkembangan

Infrastruktur

6. Industri dan Kebijakan

Pemerintah

Menurut (Sadono Sukimo, 2013)

Upah Minimum (X1)

1. Indeks Harga Konsumen

2. Kebutuhan Hidup layak (KHL)

Menurut (Astuti Kartika, 2015)

Kesempatan Kerja (X2)

1. Rasio Ketergantungan

2. Tingkat partisipasi Angkatan

Kerja

3. Tingkat Pengangguran Terbuka

4. Tingkat Produktivitas Tenaga

Kerja

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif, Merupakan data sekunder yang terdiri dari data yang diperoleh dari

data instan atau lembaga yang bersangkutan.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasih penelitian

Lokasih penelitian dilakukan pada kantor Dinas Tenaga Kerja Kota

Makassar, Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jln. St. Alauddin

No.295 dan Kantor badan pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilakukan yaitu bulan April 2021 sampai bulan Mei 2021

C. Definis Operasional Variabel

1. Urbanisasi (Y) adalah banyaknya jumlah penduduk urban masuk dan dilihat

dari jumlah penduduk migrasi masuk di Kota tahun 2011-2019,

2. Upah minimum (X1) disini yang dimaksud adalah Upah Minimum Kota atau

Kabupaten yang ditetapkan dan diberlakukan berdasarkan Undang-Undang

tentang Upah Minimum di Makassar tahun 2011-2019,

3. Kesempatan Kerja (X2) disini adalah jumlah penduduk yang bekerja di kota

Makassar tahun 2011-2019.

D. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

Sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh penelitian secara

2

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

28

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Bisa

didapatkan melalui data arsip, atau badan pusat statistik. Dalam penelitian ini

data yang diteliti yaitu berupa data tentang Upah Minimum yang berlaku di Kota

Makassar, dan jumlah tenaga kerja yang disebabkan adanya Kesempatan kerja

di kota Makassar ketiga variabel tersebut merupakan variabel X sedangkan

variabel Y yaitu Urbanisasi.

Sumber Data diperoleh dari sumber informasi yang berkaitan dengan

penelitian ini, yaitu Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar dan Sulawesi

Selatan. Disamping itu, data lainnya yang mendukung penelitian ini diperoleh

dari sumber bacaan seperti, jurnal dan buku bacaan lainnya.

E. Metode Analisi Data

Metode untuk menganalis data dalam penelitian ini akan menggunakan

analisi regresi linier dengan model semilog (log-lin). Dimana model tersebut

digunakan untuk menganalisa perubahan relatif variabel dependen yang

disebabkan oleh perubahan absolut dari variabel indenpenden dan model ini

disebut juga dengan model pertumbuhan. Untuk menguji bisa atau tidak regresi

tersebut digunakan dan untuk utnuk menguji hipotesis yang dilakukan

pengujian statistik, sebagai berikut :

Y = a + β1 X1 + β2 X2 +e

Keterangan :

Y = Urbanisasi

α = Konstanta

X1 = Upah Minimum Kota Makassar

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

29

X2 = Kesempatan Kerja

β1 = Koefisien regresi Upah Minimum

β2 = Koefisien regresi Kesempatan Kerja

e = error term

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persayaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisisi regresi liner, Uji asumsi klasik terbagi menjadi empat yaitu:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terkait dan variabel bebas keduannya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Salah satu metode untuk mengatuhi

normalitas adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik

dengan melihat grafik secara histogram ataupun dengan melihat secara

Normal Probability Plot. Normalitas data dapat dilihat dari penyebab data

(titik) pada sumbu diagonal pada grafik Normal Probability Plot atau

dengan melihat histogram dari residulnya.

1) Jika signifikasi > 0,05 maka data penelitian ini normal

2) Jika signifikasi <0,05 maka data penelitian ini tidak normal

b. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model yang baik

seharusnya tidak terjadinya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas.

Torelance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak

dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai toleransi rendah

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

30

sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =1/tolerance) dan menunjukkan

adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cotuff yang umum dipakai adalah

tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Adanya

multikolinearitas ditandai dengan:

1) Jika nikai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka terbebas dari

multikolenieritas.

2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi masalah pada

multikolinearitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t

dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya.Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada problem autokorelasi.

Cara yang digunakan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi pada

penelitian ini yaitu menggunakan uji runs test. Adapun dasar pengambilan

keputusan dalam uji runs test, yaitu :

1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < dari 0,05 maka terdapat gejala

autokorelasi.

2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari 0,05 maka tidak terdapat gejala

autokorelasi.

d. Uji Heteroksedastistias

Uji ini betujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi

ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Model regresi yang baik adalah homoksedastistas atau tidak terjadi

heteroksedastisitas dalam penelitian ini melakukan dengan analisi grafik.

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

31

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan jawaban semntara dari rumusan masalah

dalam penelitian, dimana rumusan masalah dalam penelitian yang ada di

bab 1 telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dalam penelitian

ini menggunakan hipotesis asosiatif untuk melihat pengaruh dari variabe,

pdrb, umk (upah minimum kota), dan kesempatan kerja terhadap

meningkatnya jumlah urbanisasi di kota makassar dari tahun 2011-2019. Uji

hipotesis terbagi menjadi tiga:

a) Analisis Koreksi (R)

Analisis koreksi merupakan analisis yang bertujuan untuk

mengukur kuat atau derajat hubungan antar dua variabel. Fungsi utama

analisis koreksi adalah untuk menentukan seberapa erat hubungan

antara dua variabel.

b) Uji R2 ( koefisien determinasi)

Nilai 𝑅2 menunjukkan besarnya variabel-variabel independen

dalam mempengaruhi variabel dependen. Nilai 𝑅2 berkisar antara 0 dan 1

(≤𝑅2≤1). Semakin besar nilai 𝑅2, maka semakin besar variabel dependen

yang dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen.

Sifat dari koefisien determinasi adalah:

1) merupakan besaran yang non negatif.

2) Batasnya adalah (0≤ 𝑅2≤1)

Apabila 𝑅2bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel-

variabel independen dengan variabel dependen. Semakin besar nilai 𝑅2

maka semakin tepat regresi dalam menggambarkan nilai-nilai observasi.

c) Uji Parsial (uji t)

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

32

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara

signifikan terhaadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat

menjelaskan perubahan yang terjadi variabel dependen secara nyata. Uji

t digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau

tidak, dimana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.

H0 : bi = b

Ha : bi ≠ b

Dimana bi adalah koefisien variabel independden ke-i nilai

parameter hipotesis, biasanya b dianggap = 0. Artinya tidak ada pengaruh

variabel X terhadap Y. Bila nilai t-hitung > t-tabel maka pada tingkat

kepercayaan tertentu H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel

independen yang diuji berpengaruhi secara nyata (signifikan) terhadap

variabel dependen. Nilai t-hitung diperoleh dengan rumus:

t – hitung = ( 𝒃𝟏−𝒃

𝑺𝒃𝟏)

Keterangan:

b1 = koefisien variabel independen ke-i

b = nilai hipotesis nol

Sbi = simpanan baku dari variabel independen

ke-i

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 : β = 0 H0 dierima (t*< t-tabel ) artinya variabel independen secara

parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

33

Ha : β = 0 Ha diterima (t*> t-tabel) artinya variabel independden secara

parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

d) Uji simultan (uji F)

Uji F ini biasa digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara signifikan terhadap variabel dependen. Dimana jika

nilai signifikan < 0,05 atau variabel independen secara bersama-sama

memiliki pengaruh terhadap variabel dependen, artinya perubahan yang

terjadi pada variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan variabel

bebas, dimana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM KOTA MAKASSAR

1. Keadaan Geografis dan Iklim

Secara Geografis, Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan,

yang terletak di bagian Selatan Pullau Sulawesi yang dahulu di sebut Ujung

Pandang, terletak antara 119˚24’17’38’’ Bujur Timur dan 5˚8’6’19’’ Lintang

Selatan yang berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Maros, sebelah

Timur Kabupaten Maros, sebelah selatan kabupaten Gowa dan sebelah Barat

adalah selat Makassar. Kota Makassar memiliki topografi dengan kemiringan

lahan 0-2˚ (datar) dan kemiringan lahan 3-15˚ (bergelombang). Luas wilayah

Kota Makassar tercatat 175,77km persegi. Kota Makassar memiliki kondisi

iklim sedang hingga tropis memiliki suhu udara rata-rata berkisar antara 26,

˚C sampai dengan˚C.

Kota makassar adalah kota yang terletak dekat dengan pantai yang

membentang sepanjang koridor barat dan utara dan juga dikenal sebagai

“Waterfront City’ yang didalamnya mengalir beberapa sungai (Sungai Tallo,

Sungai Jeneberang, dan sungai pampang) yang kesemuanya bermuara ke

dalam kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan,

terutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

Batas administrasi Kota Makassar adalah:

a. Wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Maros.

b. Wilayah sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Maros.

c. Wilayah sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa.

34

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

35

d. Wilayah sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar.

Gambar 4.1 Peta Kota Makassar

Secara administrasi Kota makassar di bagi Menjadi 15 Kecamatan dengan

153 kelurahan. Di antara 15 kecamatan tersebut, ada tujuh kecamatan yang

berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, dan

Kecamatan Biringkanaya.

Secara umum topografi Kota Makassar dikelompokkan menjadi dua bagian

seperti di bawah ini :

a. Bagian Barat ke arah Utara relatif rendah dekat dengan pesisir pantai.

b. Bagian Timur dengan keadaan topografi berbukit seperti di Kelurahan

Antang Kecamatan Panakukang.

Perkembangan fisik Kota Makassar cenderung mengarah ke bagian Timur

Kota. Hal ini terlihat dengan giatnya pembangunan perumahan di kecamatan

Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Panakukang, dan Rappocini.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

36

Tabel 4.1

Luas Makassar berdasarkan Luas Kecamatan di Kota Makassar

Tahun 2020

No Kecamatan Luas (km2) Presentase

1 Rappocini 9.23 5.25

2 Makassar 2.25 1.43

3 Mariso 1.82 1.04

4 Mamajang 1.25 1.28

5 Tamalate 20.21 11.50

6 Ujung Pandang 2.63 1.50

7 Wajo 1.99 1.13

8 Bontoala 2.10 1.19

9 Ujung Tanah 5.94 3.38

10 Tallo 5.83 3.32

11 Panakkukang 17.05 9.70

12 Manggala 24.14 13.72

13 Biringkanaya 48.22 27.43

14 Tamalanresa 31.84 18.12

Jumlah 175.84 100

Sumber : Badan Pusat Statistik, Makassar dalam angka 2020

2. Penduduk

Jumlah penduduk di setiap Kecamatan di Kota Makassar setiap

tahunnya berbeda-beda dan bertambah, hal ini bersamaan dengan laju

pertumbuhan yang setiap tahunnya berbeda-beda. Kota Makassar merupakan

salah satu kota di Sulawesi Selatan dengan pertumbuhan penduduk paling

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

37

pesat. Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Makassar dengan jumlah

1,449,401 jiwa. Lalu pada tahun 2019 mengalami peningkatan dengan jumlah

1,526,677 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk tertinggi di Kota Makassar

pada tahun 2019 adalah kecamatan Biringkanaya dengan jumlah 220,456 jiwa.

Dan jumlah penduduk yang terendah adalah kecamatan Kep. Sangkarrang

14,531 jiwa. Jumlah penduduk menurut Kota Makassar di Sulawesi Selatan

dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Menurut Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2015-2019

No. Kecamatan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Mariso 58.815 59.292 59.721 60.130 60.499

2 Mamajang 60.779 61.007 61.186 61.338 61.452

3 Tamalate 190.694 194.493 198.210 201.908 205.541

4 Rappocini 162.539 164.563 166.480 168.345 170.121

5 Makassar 84.396 84.758 85.052 85.311 85.515

6 Ujung Pandang 28.278 28.497 28.696 28.883 29.054

7 Wajo 30.722 30.933 31.121 31.297 31.453

8 Bontoala 56.243 56.536 56.784 57.009 57.197

9 Ujung Tanah 48.882 49.223 49.528 35.354 35.534

10 Kep.

Sangkarrang

....... ....... ...... 14.458 14.531

11 Tallo 138.598 139.167 139.624 140.023 140.330

12 Panakkukang 146.968 147.783 148.482 149.121 149.664

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

38

Sumber : BPS Kota Makassar Dalam Angka Tahun 2020

Pada tahun 2019 kepadatan penduduk terbanyak di Kota Makassar

adalah Kecamatan Makassar dengan jumlah sebesar 33.935/ km2, hal tersebut

dapat terjadi karena Kecamatan Makassar merupakan daerah yang terpadat di

Kota Makassar yang terletak di tengah pusat Kota Makassar. Tingkat

kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan Tamalanrea

dengan jumlah sebesar 3.638/ km2, untuk gambara lebih jelasnya kepadatan

penduduk dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3

Kepadatan Penduduk Menurut Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2019

No Kecamatan Presentase

Penduduk

Kepadatan

Penduduk (km2)

1 Mariso 3,96 33.241

2 Mamajang 4,03 27.312

3 Tamalate 13,46 10.170

4 Rappocini 11,14 18.431

5 Makassar 5,60 33.935

6 Ujung Pandang 1,90 11.047

7 Wajo 2,06 15.806

8 Bontoala 3,75 27.237

13 Manggala 135.049 138.659 142.252 145.873 149.487

14 Biringkanaya 196.612 202.520 208.436 214.432 220.456

15 Tamalanrea 110.826 112.170 113.439 114.672 115.843

Kota Makassar 1.449.401 1.469.601 1.489.011 1.508.154 1.526.677

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

39

9 Ujung Tanah 2,33 8.076

10 Kep. Sangkarrang 0,95 9.436

11 Tallo 9,19 24.070

12 Panakkukang 9,80 8.778

13 Manggala 9,79 6.193

14 Biringkanaya 14,44 4.572

15 Tamalanrea 7,59 3.638

Sumber : BPS Kota Makassar Dalam Angka tahun 2020

B. Penyajian Deskripsi Data

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang di peroleh selama penelitian,

maka dari itu dalam penelitian kali ini dapat di gambarkan bahwa gambaran

tentang perkem bangan variabel-variabel yang di gunakan dalam peneitian ini

adalah Urbanisasi sebagai variabel dependen sedangkan Upah Minimum dan

Kesempatan Kerja sebagai variabel independen. Variabel keseluruhan akan di

uji bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas terdapat hubungan

positif terhadap variabel terikat. Berikut di bawah ini akan di bahas

perkembangan variabel-variabel penelitian, baik itu variabel independen

maupun variabel dependen dalam penelitian ini.

1. Perkembangan jumlah penduduk Urbanisasi di Kota Makassar

Di kota Makassar Urbanisasi merupakan bukan hal yang baru terjadi,

melainkan hal ini sudah menjadi kejadian rutin tiap tahunnya terjadi. Di mana

dengan adanya jumah urbanisasi yang terus menerus mengalami kenaikan

yang akan menyebabkan jumlah penduduk di Kota Makassar terus mengalami

pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun. Jika pemerintah tidak bisa

menbatasi guna mencegah terjadinya kepadatan penduduk di kota Makassar

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

40

yang kita ketahui sudah semakin meningkat. Maka kesenjangan sosial akan

terus terjadi, kriminalitas karena desakan ekonomi yang terus meningkat,

serta lahan di kota Makassar semakin sempit akan menyebabkan bencana

alam terjad.

Dari tabel di bawah bisa dilihat bahwa penduduk kota Makassar dari

tahun 2011 sampai 2019 terus mengalami pertumbuhan dengan jumlah

penduduk baik laki-laki maupun perempuan, dimana ini menandakan bahwa

kota Makassar merupakan kota daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk

melakukan urbanisasi baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka

panjang. Berikut ini merupakan data jumlah total penduduk baik lokal maupun

penduduk urbanisasi yang memasuki wilayah kota Makassar.

Tabel 4.4

Perkembangan Jumlah Penduduk dan Migrasi Masuk di Kota

Makassar tahun 2011-2019

Tahun Jumlah

Penduduk

Pertumbuhan

(%)

Migrasi

Masuk

Pertumbuhan

(%)

2011 1.450.169 7,4 22.188 9,0

2012 1.504.926 7,7 1.878 0,8

2013 1.546.136 7,9 16.134 6,6

2014 1.583.683 8,1 35.711 14,5

2015 1.449.401 7,4 53.828 21,0

2016 1.469.601 7,6 30284 12,4

2017 1.489.011 7,4 38502 4,7

2018 1.508.154 7,5 44636 6,5

2019 1.526.677 7,7 45559 2,8

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

41

Sumber : BPS Kota Makassar dan Dinas Pencatatan Sipil dan Kependudukan

Makassar tahun 2021

Pertumbuhan ekenomi di kota Makassar yang menjadi salah satu faktor

tujuan pelaku urban tidak asing lagi bagi mereka, hanya ingin mendapatkan

kehidupan yang layak serta kesejahteraan kelangsungan hidup para pelaku

urbanisasi rela melakukan perpindahan dari desa ke kota. Dengan begitu

masyarakat masyarakat yang melakukan urbanisasi dengan segera akan

mencari pekerjaan sesuai dengan kemamppuan (skill) yang dimilikinya, namun

kebanyakan pekerjaan yang diinginkan tidak sesuai dengan harapan pelaku

urbanisasi tersebut.

Berdasarkan tabel di atas pada tahun 2011 jumlah penduduk di Kota

Makassar sebesar 1.450.169 jiwa. sedangkan migrasi masuk di Kota Makassar

sebesar 22.188 jiwa. Pada tahun 2012 sampai pada tahun 2014 mengalami

kenaikan sebesar 1.583.683 jiwa, namun mengalami penurunan pada tahun

2015 sebesar 1.449.401 jiwa. Sedangkan Migrasi Masuk pada tahun 2012

sampai tahu 2015 mengalami kenaikan sebesar 53.828 jiwa ,namun mengalami

penurunan pada tahun 2016 sebesar 30.824 jiwa, dan terjadi kenaikan pada

tahun 2017 sampai pada tahun 2019 sebesar 45.559 jiwa. Sedangkan jumlah

penduduk pada tahun 2016 sampai pada tahun 2019 mengalami kenaikan

sebesar 1. 526.67 jiwa.

2. Perkembangan Upah Minimum Kota

Upah minimun standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha

atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pekerja di dalam

lingkungan usaha atau kerjanya (UU No. 13 Tahun 2003). Karena pemenuhan

kebutuhan yang layak di setiap provinsi yang berbeda-beda maka disebut Upah

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

42

Minimum Provinsi. Sebagaimana yang telah diatur dalam PP No. 8/1981 upah

minimum dapat di tetapkan secara minimum regional, sektoral regional maupun

subsektoral, meskipun saat ini baru upah minimu regional yang di miliki setiap

daerah.

Kebijakan upah minimum merupakan sistem pengupahan yang telah

banyak diterapkan di bebarapa negara, yang pada dasarnya bisa dilihat dari

dua sisi . Pertama, upah minimum merupakan alat proteksi bagi pekerja untuk

mempertahankan agar nilai upah yang diterima tidak menurun dalam

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kedua, sebagai alat proteksi bagi

perusahan untuk mempertahankan produktivitas pekerja.

Upah minimum diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pekerjaan agar

sampai pada tingkat pendapatan “living wage”, yang berarti orang bahwa orang

yang bekerja akan mendapatkan pendapatan yang layak untuk hidupnya. Upah

minimum dapat mencegah pekerja dari eksplorasi tenaga kerja terutama yang

low skilled. Upah minimum dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja dan

mengurangi konsekuensi pengangguran seperti yang diperkirakan teori

ekonomi konverisional. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 4.5

Upah Minimum Kota di Makassar

Tahun 2011-2019

Tahun Upah Minimun (rupiah)

2011 1.100.000

2012 1.200.000

2013 1.440.000

2014 1,800.000

2015 2.000.000

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

43

2016 2.250.000

2017 2.435.625

2018 2.667.766

2019 2.860.382

Sumber: Kantor Dinas Tenaga Kerja kota Makassar Tahun 2021

Berdasarkan tabel diatas di gambarkan bahwa pada tahun 2011, jumlah

Upah Minimun sebesar 1.100.000 rupiah. Dan mengalami peningkatan setiap

tahunnya sampai pada tahun 2019 dengan jumlah sebesar 2.860.382 rupiah.

Hal ini menandakan bahwa Kota Makassar cukup mengalami perkembangan

roda perekonomian dari tiap tahunnya. Hal ini yang menjadi pemacuh

bertambahnya jumlah penduduk pendatang di Kota Makassar, yaitu adanya tarif

upah yang cukup layak bagi tenaga kerja maupun buruh yang bekerja di Kota

Makassar.

Hal ini menjadi pemacuh bertambanhnya jumlah penduduk pendatang di

Kota Makassar, yaitu dengan adanya tarif upah yang cukup layak bagi tenaga

kerja maupun buruh yang bekerja di kota Makassar. Masalah yang perlu

diperhatikan bahwa pemerintah Kota Makassar sudah mengambil kebijakan

dalam menangani adanya pertumbuhan penduduk di Kota Makassar yang

sebagian besarnya adalah penduduk Urbanisasi.

3. Perkembangan Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja yaitu suatu keadaan yang mencerminkan sampai

jumlah berapa dari total angkatan kerja yang dapat diserap dapat ikut serta aktif

dalam suatu kegiatan perekonomian suatu negara. Dengan kata lain

kesempatan kerja adalah jumlah yang bekerja atau telah mendapatkan

pekerjaan, Maka jumlah penduduk yang bekerja biasanya dipandang sebagai

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

44

jumlah Kesempatan Kerja bukanlah lapangan pekerjaan yang masih terbuka,

walaupun komponen yang terakhir ini akan menambah Kesempatan Kerja yang

ada di waktu yang akan datang.

Kesempatan Kerja masih menjadi masalah yang utama bagi

pembangunan ekonomi. Hal ini dikarenakan ketimpangan antara kesempatan

kerja dengan jumlah penduduk yang ada. Dengan pembangunan yang ada

belum bisa menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang banyak menyebabkan

angka pengangguran meningkat dari tahun ketahun. Usaha peningkatan

kesempatan kerja memang sangat di perlukan, mengingat penduduk pedesaan

masih menggantungkan pendapatan dari sektor pada sektor selain pertanian.

Kebutuhan tenaga kerja nyata-nyata diperlukan oleh perusahaan atau

lembaga menerima tenaga kerja pada tingkat upah, posisi, dan syarat kerja

tertentu. Data Kesempatan Kerja secara nyata sulit di peroleh, maka untuk

keperluan praktis digunakan pendekatan bahwa jumlah kesempatan kerja

didekati melalui banyaknya lapangan kerja yang terisi yang tercermin dari

jumlah penduduk yang bekerja. Berikut untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel di bawah ini :

Tabel 4.6

Kesempatan Kerja Kota Makassar

Tahun 2011-2019

Tahun Tenaga Kerja Terserap

(jiwa)

2011 541.050

2012 502.308

2013 513.428

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

45

2014 534.428

2015 521.854

2016 526.187

2017 530.926

2018 532.901

2019 524.857

Sumber : Kantor Dinas Tenaga Kerja Tahun 2021

Tabel di atas menggambarkan keadaan tenaga kerja di Kota Makassar

yang terserap atau sudah bekerja di wilayah Kota Makassar. Pada tahun 2011,

jumlah tenaga kerja yang terserap sebesar 541.0505 jiwa, namun pada tahun

2012 mengalami penurunan sebesar 502.308 jiwa. Pada tahun 2013 sampai

tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 534.428 jiwa, lalu pada tahun 2015

mengalami penurunan sebesar 521.854 jiwa. Pada tahun 2016 sampai tahun

2018 mengalami kenaikan sebesar 532.901 jiwa, namun pada tahun 2019

mengalami penurunan dengan jumlah sebesar 524.857 jiwa.

C. Hasil Analisis data

Dalam penelitian ini adapun teknik yang di gunakan dalam menganalisis

data variabel-variabel yang mempengaruhi urbanisasi di Kota Makassar yaitu

dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dengan

menggunakan program SPSS 22. Dalam penelititan ini yang menjadi variabel

terikatnya adalah Urbanisasi di Kota Makassar, sedangkan yang menjadi

variabel bebasnya adalah Upah Minimun dan Kesempatan Kerja . sebelum

dilakukan analisis regresi linear berganda, maka dilakukan uji asumsi klasi

sebagai berikut :

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

46

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah salah satu syarat yang harus dilakukan dalam

menggunakan analisis liniear berganda. Berikut cara yang digunakan sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terkait dan variabel bebas keduannya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal

atau mendekati normal. Salah satu metode untuk mengatuhi normalitas

adalah dengan menggunakan metode analisis grafik, baik dengan melihat

grafik secara histogram ataupun dengan melihat secara Normal Probability

Plot. Normalitas data dapat dilihat dari penyebab data (titik) pada sumbu

diagonal pada grafik Normal Probability Plot atau dengan melihat histogram

dari residulnya.

1) Jika nilai signifikasi > 0,05 maka data penelitian ini normal

2) Jika nilai signifikasi < 0,05 maka data penelitian ini normal

Tabel 4.7

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 9

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .46817694

Most Extreme Differences Absolute .298

Positive .298

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

47

Negative -.127

Test Statistic .298

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance

Sumber : Output SPSS 22, olah data sekunder 2021

Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji normalitas diketahui nilia siginifikasi

0,200 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai berdistribusi normal.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas

Sumber : Output SPSS 22 data sekunder diolah 2021

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa pola berdistribusi normal,

dikarenakan data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, sehingga dapat disimpukan bahwa data berdistribusi normal.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

48

b. Uji Multikoliaritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan

adanya korelasi antara variabel independen. Model yang baik seharusnya tidak

terjadinya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Torelance mengukur

variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh

variabel bebas lainnya. Jadi nilai toleransi rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF =1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi.

Nilai cotuff yang umum dipakai adalah tolerance 0,10 atau sama dengan nilai

VIF diatas 10. Adanya multikolinearitas ditandai dengan:

1) Jika nikai tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka terbebas dari

multikolenieritas.

2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan VIF > 10, terjadi masalah pada

multikolinearitas.

Tabel 4.8

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Ln_upah_minimum .927 1.079

Ln_kesempatan_kerja .927 1.079

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

Sumber .Output 22, data sekunder diolah 2021

Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.8, maka diperoleh

nilai 0.927 < dari 0,10 dan VIF 1.079 > 10, maka dapat dikatakan bahwa

terjadi multikolinearitas.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

49

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t

dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya.Jika terjadi korelasi maka

dinamakan ada problem autokorelasi.

Cara yang digunakan untuk melihat ada tidaknya autokorelasi pada

penelitian ini yaitu menggunakan uji runs test. Adapun dasar pengambilan

keputusan dalam uji runs test, yaitu :

1) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < dari 0,05 maka terdapat gejala

autokorelasi.

2) Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) > dari 0,05 maka tidak terdapat gejala

autokorelasi.

Tabel 4.9

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.05517

Cases < Test Value 4

Cases >= Test Value 5

Total Cases 9

Number of Runs 5

Z .000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Median

Sumber : Output SPSS 22, data sekunder diolah 2021

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

50

Berdasarkan pada tabel 4.9 dapat di ketahui bahwa nilai Asymp Sig (2-

tailed) sebesar 0.1000 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

gejala masalah pada autokkorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini betujuan untuk menguji apakah pada model regresi terjadi ketidak

samaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model

regresi yang baik adalah homoksedastistas atau tidak terjadi heteroksedastisitas

dalam penelitian ini melakukan dengan analisi grafik.

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Output SPSS 22, dioalh data sekunder 2021

Berdasarkan pada gambar 4.3 di atas hasil uji heteroskeditas

menunjukkan bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu

pola tertentu, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu

Y. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi, sehingga layak di pakai dalam penelitian.

2. Hasil Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu Upah Minimum dan

Kesempatan Kerja serta variabel terikat yaitu Urbanisasi di Kota Makassar.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

51

Untuk melihat ada tidaknya pengaruh tiap variabel bebas terhadap variabel

terikat maka dapat dilakukan pengujian model regresi berganda dengan

bantuan SPSS 22.

Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -367.626 114.101 3.222 .018

Upah minimum 1.577 .572 .530 2.756 .033

Kesempatan kerja 26.949 8.811 .588 3.058 .022

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

Sumber. Output SPSS 22 diolah data sekunder 2021

Berdasarkan tabel 4.10 Hasil uji regresi linear berganda dapat diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + β1 X1 + β2 X2 +e

Y= -367.626 + 1.577 X1 + 26.949 X2 + e

Koefisien – koefisien pada persamaan regresi linear berganda dapat

dipahami sebagai berikut :

a. Jika konstanta sebesar 367.626 dengan syarat X1 dan X2 = 0, maka Y = -

367.626. Jika X1 1.577, dengan syarat X2 dan konstanta = 0, maka Y=

1.577. hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% Upah Minimum akan

mengalami peningkatan jumlah Urbanisasi sebesar 1.577 .

b. Jika X2 sebesar 26.949 dengan syarat X1 dan konstanta = 0, maka Y=

26.949. hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan 1% Kesempatan Kerja

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

52

(X2) mengalami peningkatan jumlah Urbanisasi (Y) di Kota Makassar

sebesar 26.949.

3. Hasil Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan dugaan sementara dari rumusan masalah

dalam penelitian ini. Uji hipotesis terbagi menjadi tiga yaitu :

a. R- Square (R2)

Nilai 𝑅2 menunjukkan besarnya variabel-variabel independen dalam

mempengaruhi variabel dependen. Nilai 𝑅2 berkisar antara 0 dan 1 (≤𝑅2≤1).

Semakin besar nilai 𝑅2, maka semakin besar variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variasi variabel-variabel independen.

Apabila 𝑅2bernilai 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel-variabel

independen dengan variabel dependen. Semakin besar nilai 𝑅2 maka

semakin tepat regresi dalam menggambarkan nilai-nilai observasi.

Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .891a .795 .726 .54060 .795 11.605 2 6 .009 2.437

a. Predictors: (Constant), kesempatan kerja, upah minimum

b. Dependent Variable: urbanisasi

Output SPSS 22, dioalah data sekunder 2021

Berdasarkan pada tabel 4.11 diatas dari hasil Output SPSS 22 ,

didapatkan nilai Adjusted R Square (koefisien determinasi) sebesar 0,795%

yang artinya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

53

sebesar 79,6 %. Sedangkan sisanya 20,4 % dipengaruhi oleh variabel lain

diluar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F ini biasa digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen secara signifikan terhadap variabel dependen. Dimana jika nilai

signifikan < 0,05 atau variabel independen secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap variabel dependen, artinya perubahan yang terjadi pada

variabel terikat dapat dijelaskan oleh perubahan variabel bebas, dimana

tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.

Tabel 4.12

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.783 2 3.392 11.605 .009b

Residual 1.754 6 .292

Total 8.537 8

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

b. Predictors: (Constant), Ln_kesempatan_kerja, Ln_upah_minimum

Berdasarkan pada tabel 4.12 diatas dari hasil uji regresi dapat disimpulkan :

1) Berdasarkan Nilai Signifikasi dari Output Anova

pada tabel Output SPSS di atas, di ketahui nilai sig yaitu 0.009. Karena

nilainya signifikasi 0.009 < 0.05 maka sesuai dengan dasar pengambilan

keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara

keseluruhan berpengaruh nyata terhadap Urbanisasi di Kota Makassar.

2) Berdasarkan perbandingan Nilai F-hitung dan F-tabel

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

54

Pada tabel Output SPSS di atas, diketahui nilai F-hitung adalah sebesar

11.605 Karena nilai F-hitung 11.605 > F-tabel 4.74 maka sebagaimana

dasar pengambilan keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa

hipotesis diterima atau dengan kata lain bahwa Upah Minimum dan

Kesempatan Kerja simultan berpengaruh terhadap Urbanisasi di Kota

Makassar.

c. Uji parsial ( Uji t )

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara

signifikan terhaadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat

menjelaskan perubahan yang terjadi variabel dependen secara nyata. Uji

t digunakan untuk membuat keputusan apakah hipotesis terbukti atau

tidak, dimana tingkat signifikan yang digunakan yaitu 5%.

Tabel 4.13

Hasil Uji Parsial

Output SPSS 22, data diolah sekunder 2021

Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.13 dapat disimpulkan :

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -367.626 114.101 -3.222 .018

Upah minimum 1.577 .572 .530 2.756 .033 .927 1.079

Kesempatan kerja 26.949 8.811 .588 3.058 .022 .927 1.079

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

55

1) Uji parsial Upah Minimum (Uji t X1)

Uji parsial Upah Minimum dilakukan untuk mengetahui apakah ada

pengaruh Upah Minimum (X1) terhadap Urbanisasi di Kota makassar (Y)

a) Berdasarkan Nilai Signifikasi (Sig)

Berdasarkan tabel Output SPSS Coeffiecients di atas diketahui nilai

signifikasi variabel Upah Minimum (X1) adalah sebesar 0.033 karena

nilai Sig 0.033 < dari probabilitas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa

Ho atau hipotesis pertama di terima. Artinya ada pengaruh signifikasi

Upah Minimum (X1) terhadap Urbanisasi di Kota Makassar (Y).

b) Berdasarkan Nilai t-hitung dan t-tabel

Berdasarkan tabel Output SPSS Coeffiecients di atas diketahui nilai t-

hitung Upah Minimum (X1) adalah sebesar 2.756, karena t-hitung

2.756 > dari t-tabel 1.859 maka dapat disimpulkan bahwa Ho atau

hipotesis pertama di terima. Artinya ada pengaruh Upah Minimum (X1)

terhadap Urbanisasi di Kota Makassar (Y).

2) Uji Parsial Kesempatan Kerja ( Uji X2 )

Uji parsial Kesempatan Kerja dilakukan untuk mengetahui apakah

ada pengaruh Kesempatan Kerja (X2 ) terhadap Urbanisasi di Kota

Makassar (Y).

a) Berdasarkan Nilai Signifikasi (Sig)

Berdasarkan tabel output SPSS Coefiecients di atas diketahui nilai

signifikansi variabel Kesempatan Kerja ( X2 ) adalah sebesar 0.022.

karena nilai Sig 0.022 < dari probabilitas 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa H1 atau Hipotesis kedua diterima. Artinya ada pengaruh

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

56

signifikasi Kesempatan Kerja (X2) terhadap Urbanisasi di Kota

Makassar (Y).

b) Berdasarkan Nilai t-hitung dan t-tabel

Berdasarkan tabel output SPSS Coefiecients di atas diketahui nilai t-

hitung Kesempatan Kerja ( X2 ) adalah sebesar 3.058. karena nilai t-

hitung 3.058 > dari t-tabel 1.859, maka dapat disimpulkan bahwa H1 atau

Hipotesis di terima. Artinya ada pengaruh Kesempatan Kerja (X2)

terhadap Urbanisasi di Kota Makassar (Y).

D. Pembahasa Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka hasil pengujian dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengaruh Upah Minimum Terhadap Urbanisasi di Kota Makassar

Berdasarkan hasil pengujian uji parsial (Uji t) Upah Minimun (X1) , maka

hasil perhitungan yang didapat adalah nilai signifikasi lebih kecil dari

probabilitas signifikasi yaitu 0.033 < 0.05, maka Upah Minimum berpengaruh

positif terhadap Urbanisasi di Kota Makassar. Selain itu, perbandingan antara

t-hitung dengan t-tabel menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-

hitung 2.756 > dari t-tabel 1.859) maka Ho di terima atau hipotesis pertama di

terima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Upah Minimum (X1) memiliki

konstribus terhadap Urbanisasi di Kota Makassar (Y). Hal ini berarti setiap

kenaikan 1% Upah Minimum akan menambah jumlah Urbanisasi di Kota

Makassar .

Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari Luciana Sari (2017),

dalam judul penelitiannya adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Urbanisasi di Kota Makassar Tahun 2011-2015, dengan metode penelitian

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

57

kuantitatif, di mana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Upah Minimum

berpengaruh positif terhadap Urbanisasi di Kota Makassar.

b. Pengaruh Kesempatan Kerja terhadap Urbanisasi di Kota Makassar

Berdasarkan hasil pengujian uji parsial (Uji t) Kesempatan Kerja (X2)

, maka hasil perhitungan yang didapat adalah nilia signifikasi lebih kecil dari

probabilitas signifikasi yaitu 0.022 < 0.05, maka Kesempatan Kerja

berpengaruh positif terhadap Urbanisasi di Kota Makassar. Selain itu,

perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel menunjukkan bahwa t-hitung

lebih besar dari t-tabel (t-hitung 3.058 > dari t-tabel 1.859 ) maka Ho diterima

atau hipotesis pertama diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

Kesempatan Kerja (X2) memiliki konstribus terhadap Urbanisasi di Kota

Makassar (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan 1% Kesempatan kerja akan

menambah jumlah Urbanisasi di Kota Makassar .

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Luciana Sari (2017) dengan judul penelitiannya Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Urbanisasi di Kota Makassar Tahun 2011-2015, dengan

metode penelitian kuantitatif, di mana hasil pernelitian menunjukkan bahwa

kesempatan kerja berpengaruh positif terhadap Urbanisasi di Kota

Makassar. Istilah kesempatan kerja mengandung pengertian lapangan

pekerjaan atau kesempatan yang tersedia yang tersedia untuk bekerja

akibat dari suatu kegiatan ekonomi (produksi). Dengan demkian kesempatan

kerja adalah mencakup lapangan pekerjaan yang sudah diisi dan semua

lapangan pekerjaan yang masih lowongan dari lapangan pekerjaan yang

masih lowongan tersebut (yang mengandung arti adanya kesempatan).

Yang kemudian timbul kebutuhan akan tenaga kerja.

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara parsial Upah Minimum berpengaruh positif dan signifikan terhadap

terjadinya Urbanisasi di Kota Makassar, berdasarkan hasil pengujian uji

parsial (Uji t) Upah Minimun (X1) , maka hasil perhitungan yang didapat

adalah nilai signifikasi lebih kecil dari probabilitas signifikasi yaitu 0.033 <

0.05, maka Upah Minimum berpengaruh positif terhadap Urbanisasi di Kota

Makassar. Selain itu, perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel

menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-hitung 2.756 > dari

t-tabel 1.859) maka Ho di terima atau hipotesis pertama di terima, sehingga

dapat disimpulkan bahwa Upah Minimum (X1) memiliki konstribus terhadap

Urbanisasi di Kota Makassar (Y). Hal ini berarti setiap kenaikan 1% Upah

Minimum akan menambah jumlah Urbanisasi di Kota Makassar .

2. Secara parsial Kesempatan Kerja Berpengaruh positif dan signifikan

terhadap terjadinya Urbanisasi di Kota Makassar, Berdasarkan hasil

pengujian uji parsial (Uji t) Kesempatan Kerja (X2) , maka hasil perhitungan

yang didapat adalah nilia signifikasi lebih kecil dari probabilitas signifikasi

yaitu 0.022 < 0.05, maka Kesempatan Kerja berpengaruh positif terhadap

Urbanisasi di Kota Makassar. Selain itu, perbandingan antara t-hitung

dengan t-tabel menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (t-

hitung 3.058 > dari t-tabel 1.859 ) maka Ho diterima atau hipotesis pertama

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

59

diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kesempatan Kerja (X2)

memiliki konstribus terhadap Urbanisasi di Kota Makassar (Y). Hal ini

berarti setiap kenaikan 1% Kesempatan kerja akan menambah jumlah

Urbanisasi di Kota Makassar disebabkan bahwa Kesempatan Kerja

menciptakan permintaan tenaga kerja yaitu didalamnya pelaku Urbanisasi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat diberikan

berdasarkan hasil penelitian ini adalah :

1. Perlu adanya peran pemerintah untuk lebih meningkatkan lagi jumlah Upah

Minimum untuk para pekerja (karyawan) dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di Kota Makassar.

2. Dalam melakukan urbanisasi dengan bertujuan mendapatkan

kesejahteraan perlu adanya skill atau kemampuan guna menunjang

kebutuhan tenaga kerja di Kota Makassar. Agar terkendalinya jumlah

pengangguran, kemiskinan, dan kriminal yang terus terjadi di Kota

Makassar.

3. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian

yang telah penulis lakukan dengan melihat faktor-faktor lain yang

mempengaruhi urbanisasi, misalnya pendidikan dan investasi. Karena

dalam penelitian ini, peneliti sadar bahwa masih banyak kekurangan yang

perlu ditambah maupun di perbaiki agar menjadi lebih baik.

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

60

DAFTAR PUSTAKA

Aris Agusta. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mobiitas Penduduk Ke Desa Kota Bangun Dua Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara. eJournal Ilmu Pemerintahan. Vol. 1, Nomor 2.

Abbas, Ardi, Diktat Untuk Kalangan Sendiri : Sosiologi Perkotaan, Padang :

Jurusan Sosiologi Universitas Andalas, Padang, 2012.

Adiotomo, Sri Moertiningsih dan Samosir, Omas Bulan. 2010. Dasar-Dasar Demografi. Depok : Salemba Empat

Adioetomo, Sri Moertiningsih dan Omas Bulan Samosir. 2010. Dasar-

DasarDemografi (Edisi Kedua). PT Salemba Empat. Jakarta Selatan.

Budi Handriawan. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penduduk Melakukan Mobilitas Npn Permanen Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Di Malaysia (Studi Kasus TKI Yang Pulang Di Desa Tanjunsari Kecamatan

Jakenan Kabupaten Pati). Univertsitas Negeri Semarang.

Biro Pusat Statistik “Letak Geografi Kota Makassar” dalam angka 2020.

Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2016.

Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2017.

Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2018.

Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2019.

Bada Pusat Statistik Kota Makassar. Kota Makassar Dalam angka Tahun 2020.

Fitri Rahmawati. 2019. Pengawetan Bahan Pangan. Yogyakarta: PTBB FT UNY.

Fitri Ramdhani Harahap, S.os., M.Si. 2013. Dampak Urbanisasi Bagi Perkembangan Kota Di Indonesia. Jurnal Society, Vol. 1, No.1.

https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2019/07/JURNAL%20IP%20ARIS%20AGUSTA%20IP

%202009%20(07-09-13-11-39-10) (diakses 20 Agustus 2020).

Jhingan, M. L. 2011. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Raja Grafindo.

Jakarta.

Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil ( KPS) Kota Makassar Tahun

2021

Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota ( DINKES) Makassar Tahun 2021

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

61

Luciana Sari, 2017. Faktor-faktor yang mempengaruhi urbanisasi di kota Makassar tahun 2001-2015, Makassar. Skripsi, IE UINAM

Mantra ,I.B. 2010. Demografi Umum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Maulida,Yusni. 2013. Pengaruh Upah terhadap Migrasi Masuk di Kota Pekanbaru.

Jurnal Ekonomi. FE Universitas Riau, Vol 21 No2.

Rerungan, Astuti Kartika. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Migran Masuk Risen (Kasus 4 Provinsi di Sulawesi). Skripsi. FE Univesritas Hasanuddin.

Richardson, Harry. 2014. Dasar Dasar Ekonomi Regional. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Rusli, Said. 2013. Pengantar Ilmu Kependudukan. LP3S, Jakarta.

Sampe, Desi. 2015. Pengaruh Upah, Kesempatan Kerja, Investasi Swasta Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Jumlah Penduduk Migran Di Kota Makassar. Skripsi. FE Universitas Hasanuddin.

Soetomo, Sugiono. 2010. Urbanisasi dan Morfologi: Menuju Ruang Kehidupan Yang Manusiawi. PT Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sukirno Sardono. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatra Barat. Universitas Andalas Padang.

Surya Dewi Rustariyuni. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Migran Melakukan Mobilitas Non Permanen ke Kota Denpasar. Piramida Vol.

IX No.2:95-104.

Sadono, Sukirno. 2013. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

62

LAMPIRAN

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

63

1. Lampiran Surat Penelitian

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

64

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

65

2. Lampiran hasil Uji Output SPSS

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 9

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .46817694

Most Extreme Differences Absolute .298

Positive .298

Negative -.127

Test Statistic .298

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

66

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

Ln_upah_minimum .927 1.079

Ln_kesempatan_kerja .927 1.079

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

67

Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea -.05517

Cases < Test Value 4

Cases >= Test Value 5

Total Cases 9

Number of Runs 5

Z .000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000

a. Median

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

68

1 (Constant) -367.626 114.101 -3.222 .018

Upah minimum 1.577 .572 .530 2.756 .033

Kesempatan kerja 26.949 8.811 .588 3.058 .022

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson

R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F

Chan

ge

1 .891a .795 .726 .54060 .795 11.605 2 6 .009 2.437

a. Predictors: (Constant), kesempatan kerja, upah minimum

b. Dependent Variable: urbanisasi

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 6.783 2 3.392 11.605 .009b

Residual 1.754 6 .292

Total 8.537 8

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

b. Predictors: (Constant), Ln_kesempatan_kerja, Ln_upah_minimum

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

69

Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -367.626 114.101 -3.222 .018

Upah minimum 1.577 .572 .530 2.756 .033 .927 1.079

Kesempatan kerja 26.949 8.811 .588 3.058 .022 .927 1.079

a. Dependent Variable: Ln_urbanisasi

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

70

BIOGRAFI PENULIS

Epi Tamalasari, Lahir di Wotu, 5 Mei 1995 . Merupakan

anak ke 6 dari 6 bersaudarah dari pasangan suami istri

Bapak Arifin dan Ibu Rahmadan, Penelitin sekarang

bertempat tinggal di Perintis Kemerdekaan km 9,

Jln.Damai IV Tamalanrea Indah, Kota Makassar, Sulawesi

Selatan. Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah

SDN 122 Dauloloe Jln. Batara Guru Kec.Wotu. Kab. Luwu Timur Lulus Pada tahun

2009, SMP Negri 2 Wotu , Jln Sumber nyiur Lulus pada Tahun 2012, SMA Negri

2 Luwu Timur Jln.Poros Masamba – Tomoni Lulus Pada tahun 2015. Penulis

melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah

Makassar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ekonomi Pembangunan

sampai sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini penliti masih terdaftar

sebagai mahasiswa Program S1 Ekonomi Pembangunan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

71

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI URBANISASI DI …

72