faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu …/faktor...i faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan...

116
i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Politik Oleh : RENI NUGRAHENI UTAMI D 0307062 FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user

Upload: others

Post on 28-Oct-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU

MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI

DI KOTA SURAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Politik

Oleh :

RENI NUGRAHENI UTAMI

D 0307062

FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ii

JUDUL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU

MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI

DI KOTA SURAKARTA

Oleh :

RENI NUGRAHENI UTAMI

D 0307062

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Sosial Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

iii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

iv

MOTTO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

v

§ Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku (Filipi 4:13)

§ Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku

mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai

sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu

hari depan yang penuh harapan. Karena masa depan sungguh ada, dan

harapanmu tidak akan hilang (Yeremia 29:11, Amsal 23:18)

§ Everyday may not be good, but there’s something good in everyday…

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa

mendidik, membimbing dengan penuh

kesabaran serta doa yang selalu menyertaiku.

2. Kakak-kakakku tersayang

3. Calon pendamping hidupku

4. Teman – teman seperjuangan Fisip UNS ‘07

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala cinta kasih dan anugerahNya yang teramat indah sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN

SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA”

Penulis menyadari berbagai keterbatasan dan kekurangan yang ada dalam

penulisan skripsi ini, dan penulis menyadari bahwa tanpa dukungan dan bantuan

dari berbagai pihak, maka penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan

baik.. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Pawito Ph. D selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Bagus Haryono M. Si, selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dra. Hj. Trisni Utami, M. Si selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan dan arahan akademis selama belajar di Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Dra. Suyatmi, MS. selaku Pembimbing Skripsi yang telah dengan sabar

mendampingi dan memberikan masukan serta motivasi kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini hingga dapat terselesaikan.

5. Bapak Argyo Demartoto atas dukungan, saran dan bantuan buku-buku yang

dipinjamkan kepada penulis yang sangat bermanfaat dalam penulisan skripsi

ini.

6. Seluruh dosen pengajar yang telah begitu banyak membekali ilmu

pengetahuan kepada penulis.

7. Seluruh staff dan karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta atas segala bantuan dan pelayanan

akademik yang diberikan kepada Penulis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

viii

8. Bapak, Ibu dan Keluargaku yang selalu mengasihiku, atas segala doa, bantuan,

semangat dan cinta kasih yang telah diberikan selama ini sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Septiana Ratna, Maya Triastuti, Gita Kusumajati, Windra Pramasanti, Nuar

Riha Risa, yang telah menjadi teman seperjuangan dan sahabat selama

menempuh pendidikan sarjana ini.

10. Sahabat-sahabat terbaikku yang selalu memberikan dukungan, doa, bantuan,

dan semangat : Lusi Indri Puspita, Chorye Hanawati, Wahyu Ida, Suganda

PM, dan semua sahabat yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

11. Para responden dan informan dari Daerah Losari, Kelurahan Semanggi,

Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta yang telah memberikan data dan

informasi selama penulisan di lapangan.

12. Teman-teman seperjuangan sosiologi 2007 FISIP UNS yang senantiasa

memberikan motivasi kepada penulis

13. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya tulis ini dapat

memberikan manfaat bagi semua pembaca

Surakarta, Oktober 2011

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………...……………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN……...……………………………………….

HALAMAN PENGESAHAN……………..………………………………...

HALAMAN MOTTO ……………………….……………………………...

HALAMAN PERSEMBAHAN ……………….…………………………...

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...

DAFTAR BAGAN…………………………………………………………...

DAFTAR TABEL …………………………………………………………...

HALAMAN ABSTRAK…………………………………………………….

HALAMAN ABSTRACT…………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ……………...........................................................

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….......

B. Perumusan Masalah ………………………………………………......

C. Tujuan Penelitian …………………………………………………......

D. Manfaat Penelitian ………………………………………………........

1. Manfaat Teoritis…………………………………………………...

2. Manfaat Praktis …………………………………………………...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………

A. Definisi Konsep....................................................................................

1. Tindakan………………………………………………………….

2. Ibu Menyusui……………………………………………………..

3. Susu Formula……………………………………………………..

B. Landasan Teori..……………………………………………………....

C. Penelitian Terdahulu..............................................................................

ii

iii

iv

v

vi

vii

ix

xiii

xiv

xv

xvii

1

1

9

9

9

9

10

11

11

11

11

12

13

16

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

x

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………..

A. Lokasi Penelitian.................................................................................

B. Jenis Penelitian ...................................................................................

C. Waktu Penelitian.................................................................................

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling..............................................

E. Sumber Data........................................................................................

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................

G. Validitas Data .....................................................................................

H. Teknik Analisa Data ..........................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................

A. Deskripsi Lokasi..................................................................................

1. Gambaran Umum Kota Surakarta..................................................

a. Kondisi Geografis........................................................................

b. Letak dan Luas... ………………………………………….…....

2. Deskripsi Lokasi Kecamatan Pasar Kliwon...................................

a. Kondisi Geografis ......................................................................

b. Kondisi Demografis Kecamatan Pasar Kliwon............................

1. Jumlah Penduduk.....................................................................

2. Komposisi Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin.................................................................................

3. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Pasar

Kliwon...................................................................................

4. Pendidikan Penduduk..............................................................

3. Deskripsi Lokasi Kelurahan Semanggi ........................................

a. Kondisi Geografis........................................................................

b. Keadaan Demografi......................................................................

1. Distribusi Penduduk Kelurahan Semanggi..............................

2. Mata Pencaharian Penduduk...................................................

3. Pendidikan Penduduk..............................................................

4. Mutasi Penduduk.....................................................................

24

24

24

25

25

27

28

29

30

31

31

31

31

32

33

34

34

35

35

35

36

37

37

37

39

40

41

42

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xi

5. Kepercayaan Penduduk...........................................................

4. Gambaran Perilaku Ibu Menyusui bagi Ibu yang Bekerja di

Surakarta......................................................................................

5. Peran Posyandu terhadap Ibu Menyusui di Daerah Losari...........

6. Peran Puskesmas terhadap Ibu Menyusui di Daerah Losari.........

B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................

1. Deskripsi Identitas Responden dan informan...............................

2. Faktor –Faktor yang mempengaruhi Tindakan Ibu Menyusui

dalam Penggunaan Susu Formula untuk Bayi.............................

a. Faktor Internal Ibu Menyusui.....................................................

1. Pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif yang masih

kurang………….…………………………………………

2. Persepsi ibu menyusui yang merasa ASI yang dimilikinya

kurang cukup untuk bayi.....................................................

3. Kesibukan ibu bekerja nafkah………..…………………..

b. Faktor Eksternal Ibu Menyusui....................................................

1. Pemberian susu formula (promosi susu formula) yang

dilakukan di Rumah Sakit atau Posyandu pada bayi...........

2. Rumah Sakit dan tenaga kesehatan menyarankan agar ibu

yang ASI nya tidak cukup untuk menambah dengan susu

formula……………………………………………………

3. Lingkungan sekitar ibu menyusui yang menyarankan ibu

menyusui untuk memberikan susu formula pada bayi........

BAB V PENUTUP......................................................................................

A. Kesimpulan .......................................................................................

B. Implikasi............................................................................................

1. Implikasi Teoritis...........................................................................

2. Implikasi Metodologis...................................................................

3. Implikasi Empiris/Praktis...............................................................

43

43

45

46

48

48

53

57

57

60

64

69

69

76

79

91

91

92

92

94

96

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xii

C. Saran .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………

LAMPIRAN………………………………………………………………..

97

99

102

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xiii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 1.1 Model Analisis Interaktif …………………………………..

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir…………………………………………..

30

14

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Komposisi Air Susu Ibu dan Susu Formula...…………………

Tabel 1.2 Waktu Penelitian………………………………………………

3

25

Tabel 2.1 Penduduk Kecamatan Pasar Kliwon menurut Kelompok umur

dan Kelamin................................................................................

34

Tabel 2.2 Komposisi Mata pencaharian penduduk Kecamatan Pasar

Kliwon........................................................................................

35

Tabel 2.3 Penduduk Menurut Pendidikan……………………………….. 36

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kelurahan Semanggi dalam Kelompok Umur

dan Kelamin………………………...………………………….

39

Tabel 2.5 Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Semanggi..................

Tabel 2.6 Penduduk Kelurahan Semanggi menurut Pendidikan………….

Tabel 2.7 Mutasi Penduduk Kelurahan Semanggi....................................

Tabel 2.8 Banyaknya Pemeluk Agama Kelurahan Semanggi..................

Tabel 2.9 Faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui

dalam penggunaan susu formula untuk bayi.............................

Tabel 2.10 Penggunaan Susu Formula oleh Ibu Menyusui.....................

40

41

42

42

56

83

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xv

ABSTRAK

Reni Nugraheni Utami. D0307062. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Ibu Menyusui dalam Penggunaan Susu Formula untuk Bayi di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Penggunaan susu formula untuk bayi saat ini sudah menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, baik yang mampu maupun yang kurang mampu.Banyak faktor yang melatarbelakangi ibu menyusui dalam melakukan tindakan menggunakan susu formula untuk bayi. Menurut data UPT Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta tahun 2011 didapati bahwa presentase jumlah bayi 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif di Kelurahan Semanggi hanya 8 % dari jumlah bayi secara keseluruhan di wilayah ini.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan secara jelas dan nyata tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu formula untuk bayi di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang sedang menyusui yang tinggal di daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta. pengambilan sampel yaitu dengan Purposive sampling dengan sampel sebanyak 6 orang, yang terdiri dari 2 orang ibu yang menyusui secara ekslusif, 2 orang ibu yang menyusui sambil menggunakan susu formula dan tidak bekerja dan 2 orang ibu menyusui yang menggunakan susu formula dan bekerja.

Hasil penelitian di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta menunjukkan bahwa tindakan ibu menyusui dalam menggunakan susu formula untuk bayi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal, meliputi pengetahuan ibu menyusui tentang ASI ekslusif yang masih kurang, ibu merasa ASI yang dimilikinya kurang cukup untuk bayi, dan kesibukan ibu nekerja nafkah. Sedangkan faktor eksternal, meliputi pemberian susu formula yang dilakukan di Rumah Sakit atau Posyandu pada bayi, Rumah Sakit, Posyandu dan tenaga kesehatan menyarankan agar ibu yang ASI nya tidak cukup untuk menambah dengan susu formula dan lingkungan sekitar ibu menyusui yang menyarankan ibu menyusui untuk memberikan susu formula pada bayi. Kesadaran dan pengetahuan mereka akan pentingnya ASI eksklusif masih rendah disertai dengan banyaknya ibu yang bekerja, dan gaya hidup ibu zaman modern yang cenderung ingin yang praktis dan konsumtif menyebabkan semakin banyaknya ibu menyusui di daerah ini yang memberikan susu formula untuk bayi.

Diharapkan agar ibu menyusui dapat memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan dan meningkatkan pengetahuan mengenai ASI eksklusif, bagi tenaga kesehatan diharapkan agar dapat meningkatkan pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif dengan memperhatikan faktor internal dan lingkungan pada masyarakat khususnya kepada ibu-ibu menyusui di daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta serta bagi pemerintah diharapkan agar dapat menumbuhkan kesadaran ibu-ibu yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xvi

memiliki bayi untuk mau memberi ASI Eksklusif dan memberikan penyuluhan kepada keluarga yang memiliki bayi tentang manfaat dan tujuan ASI Eksklusif bagi bayi dan ibu, dan lebih tegas lagi dalam mengatur pemasaran/promosi produk susu formula untuk bayi berusia dibawah 6 bulan.

Kata Kunci :Tindakan , Ibu menyusui, Susu formula

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xvii

ABSTRACT

Reni Nugraheni Utami. D0307062. Factors that Influence the Actions of Breastfeeding Mother’s in the Use of Infant Formulas in Losari Area, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon Sub District, Surakarta City. Sociology Study Program of Social and Political Sciences Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, 2011.

The use of infant formulas are now spread to all levels of society, both capable andless capable. Many factors underlying breastfeeding mothers in performing the act of using infant formulas. According to the data of UPT Puskesmas Sangkrah of Surakarta City in 2011, it can be found that the percentage proportion of 0-6 month baby given exclusive lactation in Kelurahan Semanggi is only 8% of total number of babies in this area as a whole.

This study belongs to a descriptive qualitative research aiming to describe clearly how the Factors that Influence the Actions of Breastfeeding Mother’s in the Use of Infant Formulas in Losari Area, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon Sub District, Surakarta City. The population of research was all breastfeeding mothers living in Losari Area, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon Sub District, Surakarta City. The sample was taken using purposive sample technique with 6 respondents as the sample, which consists of two mothers who breastfeed exclusively, two mothers who breastfeed while using infant formula and do not work and two mothers who breastfeed who use formula milk and it works.

The result of research in in Losari Area, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon Sub District, Surakarta City shows that the results showed that the act of breastfeeding mothers in the use of infant formulas is affected by factors internal and external factors. Internal factors, including knowledge of breastfeeding mothers on exclusive breastfeeding is still lacking, mother feel they have insufficient milk for babies, and busy mother working living. While external factors, including formula feeding conducted in the Hospital or IHC in infants, hospitals, integrated health and health professionals recommend that breastfeeding mothers is not enough to add with the milk formula and the environment surrounding breast-feeding mothers are advised nursing mothers to give milk formula in infants.. Their awareness and knowledge of the exclusive breastfeeding importance are still low with the growing number of working mother and mothers’ life style in modern age tending to be practical and consumptive leading to the growing number of breastfeeding mothers who gives formula milk to their babies in this area.

It is expected the breastfeeding mothers can give breastfeed exclusively up to six months and improve their knowledge about exclusive breastfeed. The physician is expected to improve their health education about exclusive breastfeed by considering the internal and environment factors within the society particularly the breastfeeding mothers in Losari Area, Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon Sub District, Surakarta City, while the government is expected to grow the awareness

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

xviii

among the mothers with babies of giving exclusive breastfeed and give illumination to the family with babies about the benefit and objective of exclusive breastfeed for baby and mother, and regulate the marketing/promotion of formula milk product promotion more firmly for the baby under 6 months age.

Keywords: Action, Breastfeeding Mother, Formula Milk.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu kegiatan pembangunan yang berlangsung saat ini adalah

pembangunan di bidang kesehatan. Semua usaha kesehatan masyarakat bertujuan

agar setiap warga masyarakat dapat memperoleh kesehatan yang baik sesuai

dengan yang diharapkan. Kesehatan merupakan salah satu aspek dari kehidupan

masyarakat yang berkaitan dengan mutu hidup dalam keluarga. Masalah

kesehatan yang saat ini banyak terjadi yaitu masalah kurang gizi. Angka kesakitan

dan kematian yang tinggi pada bayi, menurunnya daya kerja fisik serta

terganggunya perkembangan mental adalah akibat langsung atau tidak langsung

dari masalah kurang gizi. Terjadinya kerawanan gizi pada bayi disebabkan karena

selain makanan yang kurang juga karena Air Susu Ibu (ASI) banyak diganti

dengan susu formula dengan cara dan jumlah yang tidak memenuhi kebutuhan.

Hal ini pertanda adanya perubahan sosial dan budaya yang negatif dipandang dari

segi gizi.

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik bayi pada awal usia

kehidupannya. Hal ini tidak hanya karena ASI mengandung cukup zat gizi tetapi

juga karena ASI mengandung zat imunologik yang melindungi bayi dari infeksi.

Praktek menyusui di negara berkembang telah berhasil menyelamatkan sekitar 1,5

juta bayi pertahun. Setiap tahunnya lebih dari 25.000 bayi Indonesia dan 1,3 juta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

2

bayi di seluruh dunia dapat diselamatkan dengan pemberian ASI eksklusif.

(Amiruddin,2006)

Menurut World Health Organization (WHO) Tahun 2002 dalam Depkes

(2005), pemenuhan kebutuhan gizi bayi 0-6 bulan mutlak diperoleh melalui ASI

bagi bayi dengan ASI eksklusif. Berdasarkan hal ini maka upaya perbaikan gizi

bayi 0-6 bulan dilakukan melalui perbaikan gizi ibu sebelum dan pada masa

pemberian ASI eksklusif. Sejalan dengan hasil kajian WHO di atas, Menkes

melalui Kepmenkes RI No.450/MENKES/IV/2004 yang menetapkan

perpanjangan pemberian ASI secara eksklusif dari yang semula 4 bulan menjadi

6 bulan.

Seperti halnya nutrisi pada umumnya, ASI mengandung komponen makro

dan mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien adalah karbohidrat, protein dan

lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin & mineral. Air susu ibu hampir

90%nya terdiri dari air. Volume dan komposisi nutrien ASI berbeda untuk setiap

ibu, bergantung dari kebutuhan bayi. Perbedaan volume dan komposisi tersebut

juga terlihat pada masa menyusui (kolostrum, ASI transisi, ASI matang dan ASI

pada saat penyapihan). Kandungan zat gizi ASI awal dan akhir pada setiap ibu

yang menyusui juga berbeda. Kolostrum yang diproduksi antara hari 1-5

menyusui kaya akan zat gizi terutama protein. Pada tahun pertama kehidupannya,

bayi sangat rentan terhadap penyakit, sehingga memerlukan perlindungan ekstra

dari ibunya. ASI mengandung sel-sel darah putih dan sejumlah faktor anti-infektif

yang membantu melindungi bayi dari infeksi. ASI juga mengandung antibodi

terhadap berbagai infeksi yang pernah dialami ibu sebelumnya. (Suhardjo, 1992)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

3

Tabel 1.1

Komposisi Air Susu Ibu dan Susu Formula

Kandungan zat gizi ASI Per 100 ml

Susu Formula Per 100 ml

Air g Energi Kalori Protein g Kasein: whey rasio Lemak g Laktose g Retinol g B-Karotenes ug Vitamin D-larut lemak ug larut air ug Vitamin C mg Tiamin mg Riboflavin mg Niacin mg Vitamin B 12 ug Asam folat ug Kalsium mg Besi mg Tembaga ug Seng ug

89.7 70

(66-75) 1.07 1:1.5 4.2 7.4 60

0.00 0.01 0.80 3.8 0.02 0.03 0.62 0.01 5.2 35

0.08 39 295

90.2 67 3.4

1:0.2 3.9 4.8 31 19

0.03 0.15 1.5 0.04 0.20 0.89 0.31 5.2 124 0.05 21 361

100 ml = 103 g 100 g = 97 ml

Sumber : Suhardjo, 1992 : hal.72

ASI dapat memenuhi kebutuhan zat gizi bayi sampai usia 6 bulan, dengan

bertambahnya umur bayi maka kebutuhan akan zat gizi menjadi bertambah

sehingga tidak cukup dengan ASI saja. Untuk itu bayi harus diberi makanan

pendamping ASI (MP-ASI). MP-ASl yang biasa diberikan pada bayi adalah susu

formula di samping makanan lunak. Namun kenyataan yang terjadi saat ini ialah

banyaknya ibu menyusui yang lebih memilih untuk menggunakan susu formula

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

4

untuk bayi meskipun bayi mereka masih berusia kurang dari 6 bulan karena alasan

pekerjaan, ASInya tidak keluar maupun karena faktor lain.

Susu formula adalah makanan tambahan yang diformulasikan khusus

untuk mendukung pertumbuhan anak, terutama bila kebutuhan nutrisi dirasa

kurang tercukupi dari asupan makanan. Susu formula yang sekarang beredar,

umumnya terdiri dari campuran emulsi lemak, protein, karbohidrat, vitamin dan

mineral, dan ditambahkan zat stabilisator. Susu sapi adalah komponen penyusun

utama susu formula, namun susu sapi yang digunakan untuk pembuatan susu

formula mengalami proses pemrosesan lebih lanjut supaya protein yang

terkandung di dalamnya mudah dicerna oleh bayi. (Suhardjo,1992:103).

Dalam masyarakat tradisional, tindakan-tindakan sosial (social action)

yang dilakukan oleh para wanita lebih bersandar pada kebiasaan atau tradisi

(prescribed action). Dalam masyarakat modern, tindakan-tindakan sosial tersebut

akan lebih banyak bersifat pilihan. Oleh karena itu, salah satu ciri yang terpenting

dari masyarakat modern adalah kemampuan dan hak masyarakat untuk

mengembangkan pilihan-pilihan dan mengambil tindakan berdasarkan pilihannya

sendiri. Hal tersebut juga mempengaruhi tindakan ibu dalam menyusui bayinya,

peran ibu yang seharusnya memang ditakdirkan untuk dapat menyusui bayinya

sekarang telah bergeser karena adanya produk susu formula yang telah beredar

luas di pasaran.

Menyusui adalah cara alamiah dan paling ideal bagi seorang ibu untuk

memberikan makanan dan kasih sayang pada bayinya. Pada dasarnya segera

setelah melahirkan, secara naluri setiap ibu mampu menjalankan tugasnya untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

5

menyusui bayinya. Namun untuk melakukan dengan baik dan benar merupakan

suatu ketrampilan yang perlu dipelajari dan saat ini terdapat penurunan

penggunaan ASI secara eksklusif di Surakarta.

Surakarta yang merupakan kota yang terkenal dengan budaya dan

menjunjung tinggi nilai tradisional Jawa ternyata masih memiliki angka ibu

menyusui secara ekslusif yang sangat rendah. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Yayasan Kepedulian Untuk Konsumen Anak (KAKAK) tahun

1999 di Surakarta menunjukkan bahwa memang 93 % ibu memberikan ASI

kepada bayinya tetapi yang memberikan ASI secara ekslusif sampai bayi berumur

4-6 bulan hanya 17 %. Padahal 76 % responden tahu tentang adanya gerakan ASI

ekslusif. Dari semua responden yang tidak menyusui secara ekslusif, 72 %

responden mengaku memberikan susu formula kepada bayinya selama 4 bulan

pertama dengan alasan terbanyak yaitu karena ASI mereka tidak cukup dan faktor

pekerjaan. Sedangkan data di Surakarta sendiri cakupan pemberian ASI ekslusif

juga mengalami penurunan yaitu pada 44,77% di tahun 2005 menjadi 13,77 % di

tahun 2007 kemudian turun lagi menjadi 10,27 di tahun 2008 (Demartoto,2008).

Menurut data UPT Puskesmas Sangkrah Kota Surakarta tahun 2011

didapati bahwa presentase jumlah bayi 0-6 bulan yang diberi ASI ekslusif di

Kelurahan Semanggi hanya 8 % dari jumlah bayi secara keseluruhan di wilayah

ini karena sebagian besar ibu menyusui di wilayah ini menyusui sambil

menggunakan susu formula. Hal ini menunjukkan bahwa di Daerah Losari,

Kelurahan Semanggi memiliki tingkat penggunaan susu formula yang cukup

tinggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

6

Ibu menyusui di Surakarta sebagian besar juga masih berpegang pada

sosio-kultural, dimana adanya tradisi yang memberikan makanan padat terlalu

awal atau melarang ibu untuk memakan makanan tertentu yang sebenarnya

bernilai gizi tinggi. Pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang terlalu

dini juga berpengaruh terhadap perilaku menyusui ibu, hal ini akan mengurangi

keinginan bayi untuk menyusu sehingga frekuensi dan kekuatan bayi menyusu

berkurang dengan akibat produksi ASI akan berkurang.

Selain hal-hal diatas, faktor agresivitas dari produsen susu formula atau

makanan pendamping ASI (MP-ASI) juga berpengaruh terhadap tindakan ibu

dalam menyusui bayi. Pada tahun 1997 di Surakarta ditemukan banyak

pelanggaran yang dilakukan oleh produsen susu formula/PASI dengan

memberikan sampel produk pada ibu untuk diberikan kepada bayi. (KAKAK,

2002)

Pemberian susu formula dapat mengurangi keyakinan ibu akan

kemampuannya untuk menyusui sendiri. Hal ini juga menurunkan selera makan

bayi yang alami dan menyebabkan bayi tidak begitu mau menyusu pada

pemberian ASI berikutnya. Karena ASI diproduksi berdasarkan pasokan dan

kebutuhan bayi, maka pemberian susu formula dapat membawa akibat yang serius

dalam proses pemberian air susu ibu.

Memberikan susu formula pada bayi usia 0-6 bulan sangat berbahaya,

karena dapat menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan seperti infeksi saluran

pencernaan (muntah, diare), infeksi saluran pernafasan, resiko serangan asma,

resiko kegemukan (obesitas), meningkatkan resiko penyakit jantung, resiko

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

7

kanker pada anak, penyakit menahun, penyakit telinga tengah, infeksi yang

berasal dari susu formula tercemar, meningkatkan resiko efek samping zat

pencemar lingkungan, meningkatkan kurang gizi, meningkatkan resiko kematian,

dan menurunkan perkembangan kecerdasan kognitif. (Roesli, 2000)

Dalam menggunakan susu formula, aspek keamanan tentunya menjadi hal

yang patut diutamakan. Keamanan penggunaan susu formula di banyak negara

berkembang masih memprihatinkan, terutama pada saat penyajiannya.

Kekurangan air bersih, lingkungan yang tidak sehat, kemiskinan (sehingga susu

diencerkan supaya tidak cepat habis), serta ketidakmampuan memahami instruksi

penyajian susu formula adalah faktor-faktor penyumbang minimnya keamanan

susu formula.

Hal ini semakin diperkuat dengan temuan para peneliti dari Institut

Pertanian Bogor tentang adanya kontaminasi pada produk susu formula dan

makanan bayi membuat banyak kalangan, terutama ibu-ibu menjadi panik. Seperti

dilansir di berbagai media massa akhir-akhir ini, para peneliti tersebut

menemukan 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan

bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan pada April hingga Juni 2006 telah

terkontaminasi Enterobacter sakazakii. (www.kompas.com)

Enterobacter sakazakii adalah bakteri gram negatif anaerob fakultatif

berbentuk koliform dan tidak membentuk spora. Bakteri ini termasuk dalam famili

Enterobacteriaceae. Sakazakii dikenal dengan nama Enterobacter cloacae

berpigmen kuning. Pada tahun 1980, bakteri ini dikukuhkan dalam genus

Enterobacter sebagai suatu spesies baru yang diberi nama Enterobacter sakazakii

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

8

untuk menghargai seorang bakteriolog Jepang bernama Riichi Sakazakii.

Reklasifikasi ini dilakukan berdasarkan studi DNA hibridisasi yang menunjukkan

kemiripan 41% dengan Citrobacter freundii dan 51% dengan Enterobacter

cloacae. Bakteri sakazakii sangat berbahaya karena bisa menyebabkan radang

selaput otak, infeksi saluran pernapasan bagian bawah, infeksi kulit dan jaringan

lunak, infeksi saluran kemih, infeksi dalam perut, radang jantung, radang sendi,

dan infeksi mata dan juga radang usus pada bayi. (www.wikipedia.com)

Namun kenyataannya, penggunaan susu formula untuk bayi saat ini sudah

menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, baik yang mampu maupun yang kurang

mampu. Gencarnya promosi dan iklan susu formula oleh produsen dan semakin

banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah juga semakin meningkatkan

penyebaran penggunaan susu formula untuk bayi di lapisan masyarakat. Promosi

tersebut sering kali menyesatkan sehingga menyebabkan orang salah mengerti dan

menganggap bahwa susu formula itu lebih baik atau kurang lebih sama baiknya

dengan ASI.

Berdasarkan latar belakang di atas diketahui masih banyaknya faktor yang

mempengaruhi ibu menyusui menggunakan susu formula untuk bayi mereka dan

adanya berbagai tindakan ibu menyusui terhadap penggunaan susu formula,

sehingga berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji

tentang “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Ibu Menyusui dalam

Penggunaan Susu Formula untuk Bayi di daerah Losari, Kelurahan

Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta“

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat disimpulkan

perumusan masalah sebagai berikut:

“Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui

dalam penggunaan susu formula untuk bayi di daerah Losari, Kelurahan

Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai.

Dengan tujuan yang jelas tersebut akan mempermudah peneliti dalam melakukan

penelitian. Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian yang akan

dicapai oleh peneliti yaitu :

Untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi tindakan

ibu menyusui dalam menggunakan susu formula untuk bayi di daerah

Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kegunaan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu sosiologi.

Dalam kaitannya dengan factor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

10

menyusui dalam penggunaan susu formula untuk bayi, diharapkan hasil

penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan, pembanding, pertimbangan, dan

pengembangan bagi penelitian yang mengambil permasalahan yang sama.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat secara praktis dalam penelitian ini adalah :

a. Memberikan gambaran obyektif dan nyata tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu formula

untuk bayi di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar

Kliwon, Kota Surakarta

b. Dapat menjadi bahan masukan bagi ibu-ibu maupun pihak yang terkait

untuk menentukan langkah- langkah dalam meningkatkan pemberian

ASI Eksklusif pada bayi.

c. Sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Sosial di Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Konsep

1. Tindakan

Menurut Soerjono Soekanto dalam Kamus Sosiologi, tindakan adalah

suatu tingkah laku yang menyangkut atau berkaitan dengan pihak lain. (Soerjono

Soekanto,1983:46)

Tindakan pada dasarnya ialah perbuatan tingkah laku yang dibentuk oleh

pelaku sebagai ganti respon yang didapat dari dalam dirinya. Tindakan disini

merupakan hasil perwujudan dari perilaku atau perubahan perilaku yang

dilakukan oleh seseorang.

2. Ibu Menyusui

Ibu adalah sebutan untuk orang perempuan yang telah melahirkan kita,

wanita yang telah bersuami, panggilan yang lazim pada wanita (Poerwodarminto,

2003)

Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan

makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta

mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan

bayi (WHO/UNICEF, 1994).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

12

Dalam penelitian ini menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi

dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks

menghisap untuk mendapatkan dan menelan air susu ibu.

3. Susu Formula

Susu formula adalah susu bayi yang berasal dari susu sapi yang telah

diformulasikan sedemikian rupa sehingga komposisinya mendekati ASI.

European Society for Paediatric Gastroenterology and Nutrition (ESPAGAN)

Committee on Nutrition dalam publikasinya mengenai guidelines on infant

nutrition membagi formula bayi dalam 2 jenis yaitu formula awal dan formula

lanjutan. (Suhardjo, 1992:98).

Formula awal dalam bentuk bubuk setelah dicairkan menurut petunjuk

produsen dapat memenuhi kebutuhan energi dan zat-zat gizi esensial bagi bayi

sampai umur 4-6 bulan, dan bersama-sama dengan makanan tambahan lainnya

sampai umur I tahun. Formula awal dibagi lagi dalam 2 golongan, formula

adaptasi (adapted) dan formula lengkap.

Umumnya bahan dasar susu formula adalah susu sapi tetapi sebagian

terbuat dari susu kedelai ditambah bahan-bahan lainnya. Susu formula diproduksi

khusus sebagai makanan bayi yang mengalami kelainan-kelainan metabolisme

sejak lahir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

13

B. Landasan Teori

Penelitian ini menggunakan teori tindakan sosial yang telah dikemukakan

oleh Max Weber. Teori ini menyebutkan bahwa individu melakukan suatu

tindakan berdasarkan pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsiran atas suatu

objek stimulus atau situasi tertentu. Tindakan sosial adalah tindakan individu

sepanjang tindakannya itu mempunyai makna atau arti subyektif bagi dirinya dan

diarahkan kepada tindakan orang lain. Tindakan individu itu merupakan tindakan

sosial yang rasional, yaitu mencapai tujuan atas sasaran dengan sarana-sarana

yang paling tepat. Teori Max Weber ini dikembangkan oleh Talcott Parsons yang

menyatakan bahwa aksi/action itu bukan perilaku/behaviour. Aksi merupakan

tindakan mekanis terhadap suatu stimulus sedangkan perilaku adalah suatu proses

mental yang aktif dan kreatif. Talcott Parsons beranggapan bahwa yang utama

bukanlah tindakan individu melainkan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang

menuntut dan mengatur perilaku itu. Kondisi objektif disatukan dengan komitmen

kolektif terhadap suatu nilai akan mengembangkan suatu bentuk tindakan sosial

tertentu. Talcott Parsons juga beranggapan bahwa tindakan individu dan

kelompok itu dipengaruhi oleh system sosial, system budaya dan system

kepribadian dari masing-masing individu tersebut.

Tindakan sosial yang dimaksudkan Weber berupa tindakan yang nyata-

nyata diarahkan kepada orang lain atau tindakan perulangan dengan sengaja

sebagai akibat dari pengaruh situasi yang serupa bisa juga berupa persetujuan

secara pasif dalam situasi tertentu. Menurut Weber, suatu tindakan ialah perilaku

manusia yang mempunyai makna subyektif bagi pelakunya. Suatu tindakan hanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

14

dapat disebut tindakan sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan

mempertimbangkan perilaku orang lain, dan berorientasi pada perilaku orang lain.

Sasaran tindakan sosial adalah aktor yang berupa seorang individu atau

sekumpulan orang. Tindakan ibu menyusui dalam menggunakan susu formula

untuk bayi tidak terlepas dari beberapa faktor penyebab sebagai pendorongnya

dan hal tersebut juga merupakan bagian dari perubahan sosial dan gaya hidup

modern dalam masyarakat. Dalam hal ini, faktor-faktor yang mempengaruhi ibu

menyusui untuk menggunakan susu formula bayi merupakan suatu pendorong ibu

menyusui melakukan suatu tindakan sosial yaitu memberikan susu formula untuk

bayinya. Faktor-faktor tersebut terdiri dari faktor internal (dari dalam individu itu

sendiri) dan faktor eksternal (dari luar individu).

Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam menggunakan susu formula untuk

bayi yang diperoleh dari data dan informasi di lapangan. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat dari bagan kerangka pemikiran berikut ini ::

Bagan 2.1

Kerangka Berfikir

Tindakan ibu menyusui

dalam penggunaan susu

formula untuk bayi

Faktor internal

(faktor dari dalam)

Faktor eksternal

(faktor dari luar)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

15

Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa tindakan ibu menyusui dalam

penggunaan susu formula untuk bayi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal yang merupakan pendorong terjadinya suatu tindakan sosial dimana

akhirnya ibu memberikan susu formula pada bayinya.

Jean Baudrillard dalam teorinya tentang masyarakat konsumer menyatakan

bahwa masyarakat yang dibentuk dan dihidupi oleh konsumsi, yang menjadikan

konsumsi sebagai pusat aktivitas kehidupan, dengan hasrat selalu dan selalu

mengkonsumsi. Dalam masyarakat konsumer, objek-objek konsumsi yang berupa

komoditi tidak lagi sekedar memiliki manfaat (nilai-guna) dan harga (nilai-tukar)

Namun lebih dari itu ia kini menandakan status, prestise dan kehormatan (nilai-

tanda dan nilai-simbol).

Nilai-tanda dan nilai-simbol, yang berupa status, prestise, ekspresi gaya

dan gaya hidup, kemewahan dan kehormatan adalah motif utama aktivitas

konsumsi masyarakat konsumer. Masyarakat konsumer yang berkembang saat ini

adalah masyarakat yang menjalankan logika sosial konsumsi, dimana kegunaan

dan pelayanan bukanlah motif terakhir tindakan konsumsi. Melainkan lebih

kepada produksi dan manipulasi penanda-penanda sosial. Individu menerima

identitas mereka dalam hubungannya dengan orang lain bukan dari siapa dan apa

yang dilakukannya, namun dari tanda dan makna yang mereka konsumsi, miliki

dan tampilkan dalam interaksi sosial.

Hidup pada jaman perkembangan pesat industrialisme di negara maju beserta

dampaknya ialah proses globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan manusia,

kita menyaksikan pertumbuhan kesejahteraan tingkat hidup bangsa yang sudah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

16

maju secara mencolok. Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

perkembangan produksi baik bahan makanan maupun barang kebutuhan hidup

lain-lainnya rupanya berekspansi terus tanpa mengenal batas. Kemajuan ini

memberi keleluasaan bagi kemudahan baik dalam bidang pekerjaan maupun

dalam menghayati kehidupan sehari-hari di rumah. Di sisi lain kemudahan ini

justru menjadi sebuah tantangan bagi kelanggengan pemberian ASI eksklusif bagi

ibu-ibu, terutama ibu yang bekerja. Demi sebuah kemudahan, tak jarang seorang

ibu lebih suka memilih menghentikan pemberian ASI eksklusif dan menggantinya

dengan produk susu formula yang sangat mudah diperoleh di warung atau tempat

perbelanjaan.

C. Penelitian Terdahulu

Sebagai pertimbangan dalam penelitian ini, maka akan dijelaskan beberapa

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tindakan ibu menyusui dalam

penggunaan susu formula untuk bayi. Salah satunya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Ma’Rifatul Azizah tahun 2007, Program Studi Keperawatan,

Universitas Muhammadiyah Surabaya. Penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor

yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Susu Formula di

Wilayah Kerja Puskesmas Wire Kab. Tuban “ ini merupakan penelitian cross

sectional yang pengambilan sampelnya dilakukan secara probability sampling

dengan menggunakan tipe simple random sampling dengan menggunakan

kuesioner sebagai instrumen penilitian untuk mengidentifikasi factor pendidikan,

pekerjaan dan pengatahuan yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

17

pemberian susu formula. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh

hasil bahwa dari 44 responden, didapatkan 17 responden yang menempuh

pendidikan SD/SMP, 21 responden yang menempuh pendidikan SMA dan 6

responden yang menempuh pendidikan PT: 27 responden yang bekerja, 17

responden tidak bekerja; 8 responden mempunyai pengetahuan baik, 20 responden

mempunyai pengetahuan cukup dan 16 responden yang mempunyai pengetahuan

kurang; 26 responden mempunyai perilaku baik, 13 responden mempunyai

perilaku cukup, dan 5 responden mempunyai perilaku kurang. Dengan

menggunakan Uji Chi-square program SPSS versi 15,0 dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan dengan perilaku ibu

dalam pemberian susu formula.

Sedangkan Onyechi UA dan Nwabuzor, LC dalam jurnalnya yang

berjudul “ The Effect of Milk Formula Advertisement on Breastfeeding and other

Infant Feeding Practice in Lagos, Nigeria” menjelaskan bahwa :

The two main ways a mother may decide to feed her baby are breastfeeding and formula feeding. The major decision on whether a baby is breast or bottle fed should be made in counsel with the doctor before baby’s birth (Shryock & Swartout, 1970). It is recognized that breast milk is the best food for the baby and authorities have indicated the advantages and disadvantages of both types of infant feeding (ACC/SCN, 2000; Lucas et al., 1992; Pollack, 1994; Green et al., 1995; Shryock and Swartout, 1970). However, the final decision on the feeding preference depends on the mother and her individual circumstances (Homeier et al., 2005; Righard, 1998). Bottle feeding is a substitute while breast feeding is an unequalled and incomparable way of providing ideal food for the health, growth and development of infants (WHO, 2008). Despite this awareness of the benefit of breast feeding, globally less than 40% of infants under 6 months of age are exclusively breastfed (WHO, 2008). There is a further decline on the percentage of women currently that elect to breast feed. This decline is caused by factors such as commercial promotion of infant formula through distribution of hospital discharge packs, coupons for free

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

18

or discounted formula, television and magazine advertisements (Aniansson et al., 1994).

Advertisement is the most common way in which manufacturing companies market their products (Food Advisory Community, 1991). Infant formula manufacturers use various methods which include, slogans, phrases with health claims, offering free samples, gifts, providing educative materials and incentives to health professionals and health care institutions (Arun, 2000). Hospitals receive infant formula for their nurseries at no charge, a practice that originated in the 1930s and has been criticized by health care professionals as it is a form of advertising (Judith and Ann, 2005; WHO, 1992). Young mothers in many hospitals are provided with complimentary packages that include coupons for free or discounted formula (Donnelly et al., 2000; Ighogboja et al., 1996). These packages contain items such as growth charts, baby hats and refrigerator magnets advertising a particular company that manufactures infant formula. These vulnerable parents receive subtle psychological message that the hospital endorses the purchase and use of these products as necessary items for infants’ growth and development (Ighogboja et al., 1996; Taylor, 1998). Advertisements give the impression that breast feeding is difficult and babies require additional nutrients with breast milk. The mothers respond by choosing milk formula which increases their sales (Judith and Ann, 2005). Some of the companies add fatty acid component found in human breast milk and advertise it as such to increase patronage (Stanley et al., 2007). Despite international codes, legislation and regulations (WHO, 2008) on marketing of breast-milk substitutes to protect and promote breast feeding, there is still aggressive marketing and promotion of infant formula across the globe (WHO, 2008, 1981). (www.agrosciencejournal.com)

(Ada dua pilihan yang mungkin bisa diputuskan oleh ibu untuk

memberi makan bayinya, yaitu menyusui dengan ASI saja dan

memberikan susu formula. Keputusan utama apakah bayi akan diberi ASI

saja atau diberi susu formula seharusnya sudah harus dibuat dengan

berkonsultasi dengan dokter sebelum kelahiran bayi. Dari kedua hal itu

telah diakui bahwa ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan pihak-

pihak yang terkait telah menunjukkan kelebihan dan kerugian dari kedua

jenis makanan bayi tersebut Namun, keputusan akhir tentang hal itu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

19

tergantung preferensi makan pada ibu dan keadaan individunya Susu

formula (susu botol) adalah pengganti sementara ASI yang tiada

bandingnya dan tak tertandingi yang merupakan makanan ideal bagi

pertumbuhan, kesehatan dan pengembangan bayi (WHO, 2008). Meskipun

demikian kesadaran dari manfaat pemberian ASI masih rendah, secara

global dinyatakan bahwa kurang dari 40% bayi di bawah usia 6 bulan yang

diberi ASI eksklusif (WHO, 2008). Saat ini ada penurunan persentase

perempuan yang memilih untuk memberikan ASI. Penurunan ini

disebabkan oleh faktor-faktor seperti promosi komersial susu formula

melalui pembagian rumah sakit, debit pack, kupon gratis atau diskon susu

formula, dari televisi dan iklan majalah

Iklan adalah cara yang paling umum di mana pasar perusahaan

manufaktur memasarkan produk mereka (Makanan Penasehat Komunitas,

1991). Produsen susu formula menggunakan berbagai metode yang

meliputi, slogan, frasa dengan klaim kesehatan, menawarkan sampel

gratis, hadiah, menyediakan bahan edukatif dan insentif untuk profesional

kesehatan dan perawatan lembaga kesehatan (Arun, 2000). Rumah sakit

menerima susu formula pembibitan mereka tanpa dikenakan biaya, sebuah

praktek yang berasal dari tahun 1930 dan telah dikritik oleh para

profesional perawatan kesehatan karena merupakan bentuk iklan. Ibu

muda di banyak rumah sakit disediakan paket dengan gratis yang

mencakup kupon untuk potongan harga susu formula atau untuk

mendapatkan susu formula gratis. Paket-paket ini berisi item seperti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

20

pertumbuhan grafik, topi bayi dan iklan yang dibuat dalam bentuk magnet

kulkas merupakan bagian dari cara perusahaan susu formula dalam

memasarkan produknya. Banyak orangtua yang rentan menerima pesan

psikologis halus bahwa rumah sakit mengesahkan pembelian dan

penggunaan dari produk ini sebagai item yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan perkembangan bayi. Iklan memberikan kesan bahwa

ASI sulit dan bayi memerlukan nutrisi tambahan dengan susu formula.

Para ibu merespon dengan memilih susu formula yang kemudian

meningkatkan penjualan mereka. Beberapa perusahaan menambahkan

komponen asam lemak dalam produk mereka dan mengiklankan seperti itu

untuk meningkatkan perlindungan mereka. Meskipun kode, undang-

undang dan peraturan internasional (WHO, 2008) pada pemasaran susu

formula telah dilindungi dan ASI telah dipromosikan, masih ada

pemasaran dan promosi susu formula bayi secara agresif di seluruh dunia)

(WHO, 2008, 1981). (www.agrosciencejournal.com)

Selain penelitian-penelitian diatas perlu juga dilihat penelitian yang

dilakukan Sofia Zwedberg dan Lars Naeslund dalam jurnalnya yang berjudul

“Different attitudes during breastfeeding consultations when infant formula was

given: a phenomenographic approach”. Jurnal tersebut menjelaskan bahwa:

Breastfeeding has both a biological and emotional impact on the health of the mother and the child. The close physical contact with the baby and the particular manner in which the child is breastfed are important elements in terms of bonding between mother and child and secure attachment. This connection, or bonding, begins at birth, and increases the child's chances of continuing to receive its mother's care.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

21

From the health perspective, breastfeeding is an important element of human well-being for both mothers and infants .

WHO and UNICEF believe that antenatal and maternity care organizations are in an excellent position to safeguard and, if necessary, reinstate a culture that promotes breastfeeding, and that they are responsible for doing so. They also believe that health care staff members are in a good position to influence mothers who have recently given birth to begin breastfeeding. Breastfeeding is an indicator of good health, and care personnel are responsible for promoting behaviour that improves health. They must have the requisite knowledge that helps them to support, protect and promote breastfeeding .

Mothers can experience confusion and uncertainty in terms of how to act if staff members give them conflicting breastfeeding counselling. However, there are numerous factors that influence whether mothers breastfeed. Examples are socioeconomic status including for example age, education, civil status and social level as well as attitudes to breastfeeding and how people in the woman's surroundings look upon breastfeeding. Health personnel knowledge in terms of breastfeeding is also significant. Thus, it is important that personnel receive both the time and training needed to adhere to the ten steps of the WHO and UNICEF. There are also reports describing how fresh graduates feel pressure to do what more experienced members of staff say "they have always done", and practice does not always correspond to the Baby Friendly Hospital Initiative (BFHI) practices, even if the hospital has been evaluated and approved . Midwives do not have the time to assist women who are experiencing breastfeeding difficulties because they are working under pressure and within poorly functioning organizations .

In Sweden, the proportion of women exclusively breastfeeding at one week, two, four and six months has been decreasing annually since 1996, both for one week, two, four and six months. This raises the question of how midwives are acting in different breastfeeding situations. Thus the aim of this study is to identify, describe and analyze the attitude midwives have towards the mother, child and breastfeeding when infant formula is given. (Menyusui memiliki dampak baik secara biologis dan emosional

pada kesehatan ibu dan anak. Kontak fisik dekat dengan bayi dan cara

tertentu di mana anak disusui oleh ibu merupakan elemen penting dalam

hal ikatan antara ibu dan anak dan menimbulkan rasa aman pada anak.

Ikatan ini dimulai saat kelahiran, dan meningkatkan kemungkinan anak

untuk terus menerima perawatan ibunya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

22

Dari perspektif kesehatan, ASI merupakan elemen penting dari

kesejahteraan manusia untuk ibu dan bayi. WHO dan UNICEF percaya

bahwa organisasi perawatan kehamilan dan bersalin menempati posisi

yang sangat penting untuk menjaga dan, dan jika diperlukan,

mempromosikan kembali budaya untuk menyusui dan mereka

bertanggung jawab untuk melakukannya. Mereka juga percaya bahwa

petugas perawatan kesehatan merupakan posisi yang baik untuk

mempengaruhi ibu yang baru melahirkan untuk mulai menyusui bayinya.

Menyusui merupakan indikator kesehatan yang baik, dan personil

perawatan bertanggung jawab untuk mempromosikan perilaku untuk

meningkatkan kesehatan. Mereka harus memiliki pengetahuan yang

diperlukan yang membantu mereka untuk mendukung, melindungi dan

mempromosikan pemberian ASI .

Ibu dapat mengalami kebingungan dan ketidakpastian dalam hal

bagaimana harus bertindak jika petugas perawatan kesehatan memberikan

ASI bertentangan dengan konseling. Namun, ada banyak faktor yang

mempengaruhi ibu ketika ibu menyusui. Contohnya adalah status sosial

ekonomi termasuk usia misalnya, pendidikan, status dan tingkat sosial

serta sikap untuk menyusui dan promosi susu formula yang dilakukan di

Rumah sakit atau bagaimana pendangan orang-orang di sekitar mereka

terhadap ibu yang menyusui. Pengetahuan petugas kesehatan dalam hal

pemberian ASI juga signifikan. Dengan demikian, penting bahwa petugas

menerima dengan baik waktu dan pelatihan yang dibutuhkan untuk

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

23

mengikuti sepuluh langkah dari WHO dan UNICEF. Ada juga laporan

yang menggambarkan bagaimana lulusan baru merasakan tekanan untuk

melakukan apa yang dilakukan oleh petugas yang lebih berpengalaman

yang mengatakan "mereka harus selalu melakukan", dan praktek tidak

selalu sesuai dengan praktek Baby Friendly Hospital Initiative (BFHI),

bahkan apabila rumah sakit telah dievaluasi dan disetujui. Bidan tidak

memiliki waktu untuk membantu perempuan yang mengalami kesulitan

menyusui karena mereka bekerja di bawah tekanan dan dalam buruknya

fungsi organisasi.

Di Swedia, proporsi perempuan yang menyusui eksklusif pada satu

minggu, dua, empat dan enam bulan telah mengalami penurunan setiap

tahun sejak 1996, baik untuk satu minggu, dua, empat dan enam bulan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana bidan bertindak

dalam situasi menyusui yang berbeda)

(www.internationalbreastfeedingjournal.com)

Berdasarkan penjelasan mengenai penelitian tentang gambaran ibu

menyusui terkait dengan penggunaan susu formula, maka peneliti menyimpulkan

bahwa penelitian kali ini tidak jauh berbeda dengan penelitian-penelitian yang

terdahulu. Namun, dalam penelitian ini, peneliti lebih memfokuskan pada faktor-

faktor yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu

formula untuk bayi di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar

Kliwon, Kota Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi yang peneliti ambil dalam melakukan penelitian ini adalah di

daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

Lokasi ini dipilih karena terdapat banyak ibu yang sedang menyusui bayi dan di

daerah ini juga pernah diadakan Kelompok Pendukung Ibu sehingga para ibu

dapat saling berbagi terhadap pengalaman selama kehamilan sampai dengan

perawatan bayi.

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif, yaitu

penelitian yang bertujuan untuk memberikan uraian mengenai gejala sosial sesuai

dengan indikator yang dijadikan dasar penelitian. Dengan mendeskripsikan

kualitas suatu gejala dengan menggunakan ukuran perasaan sebagai dasar

penilaian (Y.Slamet, 2006:7). Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3)

mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-

orang dan perilaku yang diamati. Penelitian ini hanya untuk menggambarkan

secara jelas dan nyata mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu

menyusui dalam penggunaan susu formula untuk bayi di Daerah Losari,

Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

25

C. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan mulai bulan Februari 2011 sampai dengan bulan

Agustus 2011. Kegiatannya dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :

Tabel 1.2

Waktu penelitian

No Tahapan Penelitian

Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 Tahap Persiapan

a. Persetujuan Judul

b. Penyusunan

Proposal

c. Perijinan

2

Pelaksanaan

Penelitian

a. Pengumpulan Data

b. Analisis Data

3

Penyusunan

Laporan

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi adalah semua bagian atau anggota dari subyek yang akan

diamati. Populasi bisa berupa orang, obyek, pariwisata, atau apapun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

26

yang menjadi obyek survey peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua ibu yang sedang menyusui yang tinggal di daerah Losari,

Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

2. Sampel

Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 6 (enam)

orang, yaitu berasal dari ibu yang sedang menyusui bayi berumur 0-12

bulan, yang terdiri dari 2 (dua) orang ibu yang menyusui bayinya secara

eksklusif dan 4 (empat) orang ibu yang tidak menyusui secara eksklusif

(menyusui sambil memberikan susu formula) yang tinggal di daerah

Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

3. Teknik Sampling

Cara pengambilan sampel yaitu dengan Purposive sampling.

Purposive sampling berguna untuk mendapatkan responden yang tepat,

yang menguasai permasalahan penelitian yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 6 (enam)

orang ibu yang menyusui bayi yang berumur 0-12 bulan, yang terdiri

dari 2 (dua) orang ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif, 2 (dua)

orang ibu menyusui sambil memberikan susu formula dan bekerja, serta

2 (dua) orang ibu menyusui sambil memberikan susu formula dan tidak

bekerja. Dan sebagai informan yaitu diambil 2 (dua) orang Kader

Posyandu yang tinggal dan berada di daerah Losari, Kelurahan

Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan 2 (dua) orang

staff kesehatan Rumah Sakit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

27

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan sumber data sebagai berikut:

a. Kata- kata dan tindakan subjektif

Data ini merupakan data utama yang tidak tertulis tetapi merupakan

pengalaman lisan yang dinyatakan oleh para informan.

b. Data tertulis

1) Data Primer

Data primer diperoleh penulis dari hasil wawancara atau interview

dengan responden maupun informan yaitu ibu-ibu yang sedang

menyusui bayi berumur 0-12 bulan dan kader Posyandu di daerah

Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota

Surakarta

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung, menjelaskan serta

mempunyai hubungan yang erat dengan bahan primer yang terdiri

dari buku – buku, arsip, dokumentasi, penelitian terdahulu dan

berbagai data yang relevan bagi pemecahan permasalahan dalam

penelitian. Data sekunder dapat diperoleh dari hasil penemuan

peneliti diluar wawancara serta pengumpulan data dari referensi

buku, artikel, media massa, jurnal, internet, hasil penelitian dan

lain sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

28

F. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk, pendekatan, dan jenis penelitian ini dan sumber

data yang dipergunakan maka pengumpulan data meliputi:

1. Observasi tidak berpartisipasi

Dalam penelitian ini yang paling penting adalah pengumpulan

informasi atau data dan peneliti tetap berdiri sebagai orang luar dalam

situasi sosial yang tengah di observasi. Peneliti mengamati dan

mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan

responden yang meliputi berbagai kegiatan dan peristiwa yang terjadi

serta keadaan lingkungan di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi,

Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta yang menjadi objek

penelitian.

2. Wawancara Mendalam

Teknik wawancara ini tidak dilakukan dengan struktur yang ketat

dan formal, agar informasi yang dikumpulkan memiliki kedalaman

yang cukup. Metode ini digunakan peneliti karena untuk memperjelas

materi ataupun peristiwa yang dapat digunakan analisis. Dalam teknik

ini peneliti mengajukan pertanyaan- pertanyaan terhadap segala sesuatu

kepada informan hingga informasi yang dikumpulkan cukup memadai.

Metode pengumpulan data kualitatif yang tidak dirancang secara

khusus, sehingga pada saat dilakukan pengumpulan data, pertanyaan

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan data yang akan

dikumpulkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

29

3. Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder dengan cara

mempelajari dokumen, literature (studi pustaka), laporan- laporan,

foto dokumentasi dan sebagainya.

G. Validitas Data

Validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data.

Trianggulasi merupakan teknik keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu

yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding

terhadap data itu (Moleong, 1995 : 178). Triangulasi menurut Patton (1984) ada 3

macam triangulasi data yaitu :

1. Data triangulation (membandingkan sejumlah data untuk melihat

mana yang benar)

2. Investigation triangulation (menggunakan sejumlah peneliti

kemudian membandingkan satu sama lain)

3. Methodological triangulation (menggunakan sejumlah metode untuk

memperoleh kebenaran)

Triangulasi data digunakan untuk menjaga kebenaran dan kemurnian data,

dengan cara data yang sudah dikumpulkan diadakan pengecekan ulang (semacam

audit atas data yang berhasil dikumpulkan).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

30

H. Teknik Analisa Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Naturalistic Inquiry (NI). Analisa data akan melalui tiga alur yaitu yaitu reduksi

data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Reduksi data yaitu proses

pemilihan, pemusatan perhatian, dan transformasi data yang muncul dari catatan

tertulis di lapangan. Merupakan bentuk analisis yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan data hingga kesimpulan dapat ditarik dan diversifikasi.

Penyajian data yang digunakan adalah bentuk teks naratif yaitu menyeleksi,

menyingkirkan hal yang tidak perlu dan mengadakan pembobotan terhadap data

yang diperoleh. Selanjutnya ditarik kesimpulan dan verifikasi yaitu dengan cara

merefleksi kembali dari apa yang telah ditemukan di lapangan untuk memperoleh

kebenaran.

Bagan 1.1

Model Analisis Interaktif

Sumber: Sutopo,2002

Penarikan Kesimpulan

Pengumpulan Data

Reduksi Data Penyajian Data

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi

1. Gambaran Umum Kota Surakarta

a. Kondisi Geografis

Secara Geografis Kota Surakarta terletak diantara 110 45' 15"-110 45'35"

Bujur Timur dan 70 36' - 70 56' Lintang Selatan. Kota Surakarta terletak sekitar

65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km tenggara Semarang. Kota Surakarta

sendiri adalah salah satu kota di Propinsi Jawa Tengah yang letaknya cukup

strategis yakni menjadi jalur penghubung kota-kota di Jawa Timur dengan

Propinsi Yogyakarta dan kota-kota di Propinsi Jawa Tengah baik yang di jalur

pantai utara maupun pantai selatan. Letak Kota Surakarta yang strategis tersebut

menjadikannya sebagai jalur perdagangan dan banyak didirikan industri di

sekitarnya (se-Eks-Karisidenan Surakarta) termasuk di dalamnya ialah industri

susu formula.

Batas administrasi Kota Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Karanganyar

b. Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

d. Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

32

b. Letak dan Luas

Kota Surakarta terletak di daerah Propinsi Dati II Jawa Tengah bagian

Selatan dan merupakan penghubung antara Daerah Propinsi Jawa Tengah

bagian Timur dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan keadaan lalu

lintas yang cukup ramai. Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di

Jawa Tengah yang menunjang kota-kota lainnya seperti Semarang maupun

Yogyakarta. Dari mobilitas yang tinggi dan padat tersebut Kota Surakarta

juga menjadi jalur perdagangan sehingga banyak penduduknya yang aktif

bekerja dalam bidang perdagangan.

Luas Kota Surakarta yaitu 4404,06 hektar yang terdiri dari lima kecamatan

dan 51 kelurahan meliputi :

a. Kecamatan Laweyan Terdiri dari 11 kelurahan, dengan luas wilayah

sebesar 863,8 Ha, meliputi Kelurahan Pajang, Laweyan, Bumi,

Panularan, Penumping, Sriwedari, Purwosari, Sondakan, Kerten, Jajar

dan Karangasem

b. Kecamatan Serengan Terdiri dari 7 kelurahan, dengan luas wilayah

sebesar 319,4 Ha, meliputi Kelurahan Danukusuman, Serengan, Tipes,

Kratonan, Jayengan dan Kemlayan.

c. Kecamatan Pasar Kliwon Terdiri dari 9 kelurahan, dengan luas

wilayah sebesar 418 Ha, meliputi : Kelurahan Joyontakan, Semanggi,

Pasar Kliwon, Gajahan, Baluwarti, Kampung Baru, Kedung Lumbu,

Sangkrah dan Kauman

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

33

d. Kecamatan Jebres Terdiri dari 11 kelurahan, dengan luas wilayah

sebesar 1.252,8 Ha, meliputi : Kelurahan Kepatihan Kulon, Kepatihan

Wetan, Sudiroprajan, Gandekan, Kampung Sewu, Pucang Sawit,

Jagalan, Purwodiningratan, Tegalharjo, Jebres, dan Mojosongo.

e. Kecamatan Banjarsari Terdiri dari 13 kelurahan, dengan luas wilayah

sebesar 1.481,1 Ha, meliputi : Kelurahan Kadipiro, Nusukan, Gilingan,

Stabelan, Kestalan, Keprabon, Timuran, Ketelan, Punggawan,

Mangkubumen, Manahan, Sumber dan Banyuanyar.

2. Deskripsi Lokasi Kecamatan Pasar Kliwon

a. Kondisi Geografis

Kecamatan Pasar Kliwon adalah sebuah kecamatan yang terletak di

tenggara Kota Surakarta. Wilayah Pasar Kliwon saat ini terkenal sebagai tempat

perkampungan warga keturunan Arab-Indonesia. Mereka biasa hidup dari

penjualan tekstil dan di sini pulalah terdapat Pasar Klewer, pasar batik terbesar

di Indonesia. Kampung Kauman, yang disebut sebagai Kampung Wisata Batik,

terletak di kecamatan ini, yaitu di sebelah Pasar Klewer . Selain itu,Keraton

Surakarta juga terletak di kecamatan ini.

Secara administrasi batas-batas wilayah Kecamatan Pasar Kliwon:

a. Di bagian Utara dibatasi oleh Kecamatan Jebres

b. Di bagian Selatan dibatasi oleh Sungai Bengawan Solo

c. Di bagian Timur dibatasi oleh Kecamatan Serengan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

34

d. Di bagian Barat dibatasi oleh Kabupaten Sukoharjo

b. Kondisi Demografis Kecamatan Pasar Kliwon

1. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk di Kecamatan Pasar Kliwon diketahui terdiri dari

22.246 Kepala Keluarga (KK), dengan jumlah penduduk 89.010 jiwa.

Dengan perincian:

Jumlah penduduk laki-laki : 43.728 jiwa

Jumlah penduduk perempuan : 45.282 jiwa

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa antara jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk perempuan memiliki selisih, yaitu 1.554 jiwa.

( Sumber: Data Monografi Kecamatan Pasar Kliwon, April 2011)

2. Komposisi penduduk Menurut Kelompok Umur dan Kelamin.

Tabel 2.1

Penduduk Kecamatan Pasar Kliwon menurut Kelompok umur dan Kelamin

Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah 1 2 3 4

0-4 5-9

10-14 15-19 20-24 25-29 30-39 40-49 50-59 60-....

3.312 3.611 3.428 3.732 4.149 4.608 7.138 6.311 4.666 2.773

3.046 3.338 3.685 4.131 4.403 4.455 7.601 6.205 4.976 3.442

6.358 6.949 7.113 7.863 8.552 9.063

14.793 12.516 9.642 6.215

Jumlah 43.728 45.282 89.010 (Sumber: Data Monografi Kecamatan Pasar Kliwon, April 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

35

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk Kecamatan Pasar

Kliwon sebanyak 89.010 orang tersebut terbagi ke dalam berbagai kelompok

umur. Dari sekian banyak kelompok umur yang ada, jumlah yang terbanyak

adalah umur 30-39 tahun, yaitu menunjukkan jumlah sebanyak 14.793 orang.

3. Komposisi Mata pencaharian penduduk Kecamatan Pasar Kliwon

Tabel 2.2

Komposisi Mata pencaharian penduduk Kecamatan Pasar Kliwon

(bagi umur 10 tahun ke atas)

Mata pencaharian Jumlah Pengusaha

Buruh Industri Buruh bangunan

Pedagang Pengankutan PNS / TNI Pensiunan Lain-lain

2.499 11.198 7.922 8.080 4.905 1.926 1.401

18.000 Jumlah 55.931

(Sumber: Data Monografi Kecamatan Pasar Kliwon, April 2011)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di Kecamatan Pasar Kliwon terdapat

beranekaragam mata pencaharian penduduk. Sebagian besar penduduk Kecamatan

Semanggi bermata pencaharian sebagai buruh industri sebanyak 11.198, buruh

bangunan sebanyak 7.922 orang, dan pedagang dengan jumlah sebanyak 8.080

orang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

36

4. Pendidikan penduduk

Tabel 2.3

Penduduk Menurut Pendidikan (Bagi umur 5 tahun ke atas)

Pendidikan Jumlah Tamat akademi/Perguruan Tinggi

Tamat SLTA Tamat SLTP

Tamat SD Tidak tamat SD Belum tamat SD

Tidak sekolah

8.484 23.409 17.662 10.681 7.069 9.787 3.010

Jumlah 80.102 (Sumber: Data Monografi Kecamatan Pasar Kliwon, April 2011)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pendidikan penduduk yang terbanyak di

Kecamatan Pasar Kliwon adalah tamat SD dengan jumlah sebanyak 10.681 orang.

Sedangkan penduduk yang menamatkan pendidikan sampai jenjang SLTP

sejumlah 17.662 orang, lulusan SLTA sebanyak 23.409 orang dan penduduk yang

melanjutkan pendidikannya sampai dengan Perguruan Tinggi sebanyak 8.484

orang. Sedangkan yang belum tamat SD sejumlah 9.787 orang dan penduduk yang

tidak tamat SD sebanyak 7.069 orang.

3. Deskripsi Lokasi Kelurahan Semanggi

a. Kondisi Geografis

Kelurahan Semanggi merupakan salah satu bagian dari 9 Kelurahan yang

ada di Kecamatan Pasar Kliwon. Kelurahan Semanggi terletak di sebelah tenggara

Kota Surakarta. Kelurahan Semanggi yang terletak di dataran rendah ini memiliki

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

37

ketinggian tanah 92 m di atas permukaan air laut. Dengan curah hujan sebanyak

20 Mm/Th dan suhu udara rata-rata 19˚C.

Kelurahan Semanggi yang mempunyai luas sebesar 166,82 Ha terbagi ke

dalam 11 Kampung atau dusun yaitu :

a. Ngepung

b. Losari

c. Mojo

d. Dabagsari

e. Kentheng

f. Jemparing

g. Mipitan

h. Dhewutan

i. Daiangan

j. Sanggingan

k. Sampangan

Disamping itu Kelurahan Semanggi mempunyai batas daerah sebagai

berikut :

a. Sebelah Utara : Kelurahan Sangkrah

b. Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo

c. Sebelah Barat : Kelurahan Pasar Kliwon

d. Sebelah Timur : Kabupaten Sukoharjo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

38

Apabila dilihat dari orbitrasinya, jarak yang harus ditempuh untuk

mencapai pusat pemerintahan adalah :

a. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan : 1 km

b. Jarak dari Ibukota Kabupaten DATI II : 1,5 km

c. Jarak dari Ibukota Propinsi DATI I adalah : 100 km

d. Jarak dari Ibu Kota Negara : 650 km

b. Keadaan Demografis

Kelurahan Semanggi merupakan daerah yang relatif padat penduduknya

dengan jumlah penduduk yang dimilikinya sebesar 34.011 orang. Jumlah ini

tercakup dalam 8.966 Kepala Keluarga yang terdiri dari penduduk laki-laki

sebesar 16.994 orang dan penduduk perempuan berjumlah 17.017 orang. Jumlah

penduduk Kelurahan Semanggi yang cukup besar tersebut tentunya memiliki

potensi yang beragam. Sajian data yang diperoleh dari kantor Kelurahan

Semanggi dapat ditampilkan dalam bentuk monografi, yaitu data tentang

distribusi penduduk menurut kelompok umur dan kelamin, mata pencaharian

penduduk, penduduk menurut pendidikan, mutasi penduduk, penduduk menurut

agama dan jumlah akseptor KB (Sumber : Monografi Kelurahan Semanggi, Mei

2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

39

1. Distribusi Penduduk Kelurahan Semanggi

Tabel 2.4

Jumlah Penduduk dalam Kelompok Umur dan Kelamin

Kelompok Umur

Laki-laki Perempuan Jumlah

0-4 1.019 929 1.948 5-9 1.392 1.292 2.684

10-14 1.403 1.314 2.717 15-19 1.507 1.419 2.926 20-24 1.381 1.440 2.821 25-29 1.605 1.527 3.132 30-39 2.983 2.857 5.840 40-49 2.385 2.468 4.853 50-59 1.836 1.940 3.776

60- 1.483 1.831 3.314 Jumlah 16.994 17.017 34.011

(Sumber : Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Semanggi, Mei 2011)

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk Kelurahan

Semanggi sebanyak 34.011 orang tersebut terbagi ke dalam berbagai kelompok

umur. Dari sekian banyak kelompok umur yang ada, jumlah yang terbanyak

adalah umur 30-39 tahun, yaitu menunjukkan jumlah sebanyak 5.840 orang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

40

2. Mata pencaharian Penduduk

Tabel 2.5

Mata Pencaharian Penduduk (Bagi umur 10 tahun ke atas)

Mata Pencaharian Jumlah Pengusaha 689

Buruh Industri 3.552 Buruh Bangunan 3.197

Pedagang 4.405 Pengangkutan 1.584

PNS/ABRI 288 Pensiunan 339 Lain-lain 3.456 Jumlah 17.510

(Sumber : Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Semanggi, Mei 2011)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di Kelurahan Semanggi terdapat

beranekaragam mata pencaharian penduduk. Sebagian besar penduduk Kelurahan

Semanggi bermata pencaharian sebagai pedagang dengan jumlah sebanyak 4.405

orang, buruh industri sebanyak 3.552 dan buruh bangunan sebanyak 3.197 orang.

Secara umum, sebagian besar penduduk wanita di Kelurahan Semanggi adalah

pedagang di bidang tekstil (di Pasar Klewer).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

41

3. Pendidikan Penduduk

Tabel 2.6

Penduduk Menurut Pendidikan (Bagi umur 5 tahun ke atas)

Pendidikan Jumlah Tamat akademi/Perguruan Tinggi

Tamat SLTA Tamat SLTP

Tamat SD Tidak tamat SD Belum tamat SD

Tidak sekolah

3.218 8.205 7.148 2.582 3.082 5.590

0 Jumlah 29.825

(Sumber : Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Semanggi, Mei 2011)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 2.582 orang adalah tamat

SD. Sedangkan penduduk yang menamatkan pendidikan sampai jenjang SLTP

sejumlah 7.148 orang, lulusan SLTA sebanyak 8.205 orang dan penduduk yang

melanjutkan pendidikannya sampai dengan Perguruan Tinggi sebanyak 3.218

orang. Sedangkan yang belum tamat SD sejumlah 5.590 orang dan penduduk

yang tidak tamat SD sebanyak 4.610 orang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

42

4. Mutasi Penduduk

Tabel 2.7

Mutasi Penduduk

Mutasi Laki-laki Perempuan Jumlah Pindah 28 64 92 Datang 21 46 67 Lahir 18 18 36 Mati

-> 5 tahun 10 13 23 -<5 tahun (Sumber : Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Semanggi, Mei 2011)

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kelahiran di Kelurahan Semanggi

mencapai angka yang seimbang antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan

dengan jumlah keseluruhan yaitu 36 orang. Sedangkan angka kematian untuk bayi

di Kelurahan Semanggi ini tidak ada. Dengan begitu angka kelahiran bayi di

Kelurahan Semanggi ini tinggi dan terus ertambah setiap bulannya.

5. Kepercayaan Penduduk

Tabel 2.8

Banyaknya Pemeluk Agama

Agama Jumlah Islam 29.703

Kristen 2.531 Katholik 1.730 Budha 9 Hindu 31

Lainnya 5 Jumlah 34.009

(Sumber : Laporan Monografi Dinamis Kelurahan Semanggi, Mei 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

43

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa di Kelurahan Semanggi sebagian

besar masyarakatnya memeluk agama Islam dengan jumlah 29.703, kemudian

Kristen dengan jumalah 2.531, dan Katholik sebanyak 1.730.

4. Gambaran Perilaku Menyusui bagi Ibu yang Bekerja di Surakarta

Kesibukan dengan pekerjaan, sering sekali membuat seorang ibu lupa dan

tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Kenaikan tingkat partisipasi

wanita dalam angkatan kerja dan adanya emansipasi dalam segala bidang kerja

serta meningkatnya kebutuhan masyarakat menyebabkan turunnya kesediaan

menyusui dan lamanya menyusui

Walaupun kepada ibu telah diajarkan bagaimana mempertahankan

produksi ASI, yaitu dengan memompa ASI peras / perahnya selama ibu bekerja

dan malam hari lebih sering menyusui. Ternyata ibu yang bekerja, lebih cepat

memberikan susu formula. Alasan yang dipakai ialah supaya membiasakan bayi

menyusu dari botol bila nanti ditinggal bekerja. Masalah ibu yang bekerja

memang terdapat hampir di seluruh dunia, kecuali di negara-negara Skandinavia

dimana ibu mendapat cuti selama masih menyusui bayinya (Suharyono

dkk,1992).

Salah satu yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah pengaruh dari

kelompok acuan atau lingkungan. Hal ini termasuk faktor eksternal yang

mempengaruhi perilaku seseorang. (Saiffuddin Azwar, 1995). Tempat bekerja

adalah sebuah kelompok yang sangat mempengaruhi perilaku seseorang,

dikarenakan adanya kepentingan dari kedua belah pihak. Begitupun dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

44

perilaku menyusui bagi ibu yang bekerja, sangat tergantung dengan bagaimana

perlakuan tempat dia bekerja memberikan fasilitas untuk tetap bisa menyusui.

Peran dari tempat bekerja terhadap pemberian ASI sangatlah penting.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh yayasan KAKAK di semua kabupaten

di Surakarta pada umumnya perusahaan memberikan cuti untuk melahirkan

selama 3 bulan, 40 hari dan ada juga yang diberikan selama 2 bulan dan 1 bulan,

bahkan ada yang tidak diberikan cuti dan berdasarkan informasi, tidak ada

responden yang diberi cuti selama 4 bulan atau lebih.

Fasilitas lain yang bisa diberikan tempat kerja untuk memfasilitasi

karyawan perempuan yang menyusui adalah dengan adanya Tempat Penitipan

Anak (TPA), bilik menyusui dan pemberian waktu istirahat untuk menyusui bagi

ibu yang mempunyai bayi. Dan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh yayasan

KAKAK diperoleh informasi bahwa sebagian besar tempat bekerja tidak memiliki

Tempat Penitipan Anak untuk karyawan yang mempunyai bayi.

Dalam pemberian ASI terutama ASI eksklusif, masalah yang prinsipil

adalah bahwa ibu-ibu membutuhkan bantuan informasi yang mendukung sehingga

menambah pengetahuan ibu serta keyakinan ibu bahwa mereka dapat menyusui

bayinya secara eksklusif, tugas ini akan berdampak positif bila petugas kesehatan

berpengetahuan yang cukup untuk memberikan informasi yang diperlukan oleh

ibu menyusui.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

45

5. Peran Posyandu terhadap Ibu Menyusui di Daerah Losari

Daerah Losari memiliki Posyandu yang berjumlah 4 yang terdapat di

masing-masing RW. Posyandu di daerah Losari benama Posyandu Matahari, yang

dikelompokkkan masing-masing sesuai dengan RW yang ada. Posyandu ini

dikelola oleh para kader Posyandu yang merupakan perwakilan dari masing-

masing RT dalam satu RW di daerah Losari.

Secara umum, Posyandu di daerah Losari ini mempunyai program untuk

perbaikan gizi balita/anak, penimbangan berat badan, penyuluhan dan

imunisasi/suntik untuk bayi/balita yang diadakan oleh Puskesmas Sangkrah.

Program perbaikan gizi dilakukan dengan memberikan makanan tambahan untuk

diberikan pada ibu bayi dan makanan tersebut bervariasaisetiap bulannya, seperti

bubur kacang hijau, bubur sungsum, telur asin, sop, dan lain-lain. Posyandu aktif

diadakan setiap satu bulan sekali dan biasanya dilaksanakan pada hari minggu.

Peran Posyandu sendiri sangat besar terhadap ibu yang menyusui, yaitu

para kader Posyandu secara aktif mengunjungi ibu setelah melahirkan dan

memberikan saran untuk dapat menyusui bayi mereka secara ekslusif selama 6

bulan tanpa diberi makanan atau minuman tambahan apapun, para kader

Posyandu juga memberikan informasi yang berkaitan dengan permasalahan

menyusui bayi, seperti teknik menyusui yang benar, cara agar ASI dapat keluar

dan upaya untuk menambah jumlah ASI. Meskipun demikian, masih banyak ibu

yang tetap memberikan susu formula untuk bayi dengan alasan pekerjaan mereka

yang tidak dapat ditinggalkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

46

6. Peran Puskesmas terhadap Ibu Menyusui di Daerah Losari

Puskesmas sebagai unit pelayanan kesehatan yang terinstitusionalisasi

mempunyai kewenangan yang besar dalam peningkatan jumlah ibu yang

menyusui bayi secara ekslusif . Fungsi Puskesmas terdiri dari tiga yaitu sebagai

pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan dan pusat pelayanan

kesehatan tingkat pertama.

Dalam penelitian ini, Puskesmas yang mendukung peningkatan ASI

eksklusif adalah Puskesmas Sangkrah. Puskesmas Sangkrah ini merupakan salah

satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Pasar Kliwon. Puskesmas Sangkrah

merupakan salah satu dari 17 puskesmas yang terdapat di Kota Surakarta. Puskesmas

ini menjadi salah satu puskesmas terdekat di wilayah Kelurahan Semanggi sehingga

sebagian besar masyarakat di wilayah tersebut memeriksakan kesehatannya di

puskesmas ini.

Secara administratif Puskesmas Sangkrah berbatasan dengan :

- Utara : Wilayah kerja UPT Puskesmas Purwodiningratan Kecamatan

Jebres

- Selatan : Wilayah kerja UPT Puskesmas Gajahan Kecamatan Pasar

Kliwon

- Timur : Wilayah kerja Kabupaten Sukoharjo

- Barat : Wilayah kerja UPT Puskesmas Gajahan Kecamatan Pasar

Kliwon

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

47

Peran Puskesmas Sangkrah dalam rangka peningkatan ASI Ekslusif dilakukan

dengan cara mengadakan penyuluhan di masing-masing Posyandu pada wilayah

binaan kerjanya. Wilayah binaan kerja dari Puskesmas Sangkrah, meliputi

Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Semanggi dan Kelurahan Kedunglumbu. Pada

Kelurahan Semanggi terutama di daerah Losari, peran dari Puskesmas Sangkrah

sangat dibutuhkan oleh ibu-ibu yang menyusui mapun yang mempunyai anak balita.

Setiap bulan, staff kesehatan perwakilan dari Puskesmas Sangkrah datang

mengunjungi setiap Posyandu dan memantau tumbuh kembang bayi, mencatat

jumlah kelahiran bayi, angka menyusui ekslusif pada ibu, memberikan imunisasi

atau vitamin A, serta memberikan penyuluhan yang berkaitan dengan kesehatan ibu

dan anak yang kemudian laporan yang diperoleh dari masing-masing Posyandu

dilaporkan secara rutin ke Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Meskipun demikian dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap

petugas gizi di Puskesmas Sangkrah diperoleh pernyataan bahwa selama ini kinerja

Puskesmas masih belum optimal terhadap masalah ASI Ekslusif, angka ASI Ekslusif

juga masih rendah dikarenakan oleh kesadaran ibu-ibu di wilayah Kelurahan

Semanggi masih kurang dan kader Posyandu yang kurang aktif melaporkan

perkembangan ibu dan balita di masing-masing wilayah. Wilayah binaan kerja

Puskesmas Sangkrah yang mencakup banyak sekali penduduk juga merupakan salah

satu masalah yang dihadapi Puskesmas ini, banyaknya kelahiran yang sangat pesat

dan kurangnya kerjasama dengan Kader Posyandu menyebabkan sulitnya Puskesmas

untuk memantau satu persatu ibu-ibu yang menyusui di wilayah binaan kerjanya,

termasuk di Kelurahan Semanggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

48

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Deskripsi Identitas Responden dan Informan

Responden dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang merupakan ibu-ibu

yang sedang menyusui bayi berusia 0-12 bulan yang berasal dari Daerah Losari,

Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta. Berikut adalah

deskripsi mengenai identitas responden.

1. Responden I ( Ibu Yuli)

Ibu Yuli adalah seorang ibu rumah tangga yang berusia 23 tahun dan

mempunyai satu orang anak perempuan bernama Amelia zifana ramadhani

yang berusia 8 bulan. Ibu Yuli tinggal di Losari RT 02/RW III. Suaminya

bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik. Karena pekerjaannya sebagai

ibu rumah tangga, Ibu Yuli mempunyai banyak waktu luang untuk

mengurus anaknya sehingga sejak awal kehamilan beliau memutuskan

untuk menyusui bayinya secara eksklusif sampai 6 bulan. Selain itu Ibu

Yuli juga sempat mengikuti kegiatan Kelompok Pendukung Ibu yang

pernah diadakan di Daerah Losari sehingga beliau mempunyai

pengetahuan yang cukup dalam merawat dan menyusui bayinya.

2. Responden II (Ibu Sri Haryani )

Ibu Sri Haryani adalah seorang ibu rumah tangga berusia 31 tahun dengan

2 orang anak. Ibu Sri Haryani tinggal di Losari RT 04/RW III. Anak

pertama Ibu Sri Haryani sudah duduk di kelas 1 SMP sedangkan anak

keduanya yang masih disusui berumur 4 bulan bernama Yongki. Dalam

kesehariannya, Ibu Sri Haryani membantu suaminya dirumah yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

49

membuka warung makan di depan rumah mereka sehingga beliau

mempunyai banyak waktu luang untuk mengurus anaknya dan sampai saat

ini beliau masih menyusui bayinya secara ekslusif.

3. Responden III ( Ibu Meliana)

Ibu Meliana adalah seorang ibu berusia 21 tahun yang mempunyai seorang

anak bernama Joel Adfa yang berusia 5 bulan. Ibu Meliana tinggal di

Losari RT 02/RW III. Beliau bekerja sebagai seorang wiraswasta dengan

membuka usaha laundry dirumahnya. Ibu Meliana ini tidak menyusui

bayinya secara eksklusif dengan alasan ASI yang dimiliki tidak keluar dan

tidak cukup untuk bayi sehingga harus diberi susu formula.

4. Responden IV ( Ibu Tri Widiati )

Ibu Tri Widiati adalah seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun yang

mempunyai dua orang anak perempuan yang masing-masing berusia 18

bulan dan 8 bulan yang bernama Syifa. Ibu Tri Widiati tinggal di Losari

RT 05/RW III. Ibu Tri tidak menyusui kedua anaknya secara eksklusif

dengan alasan ASI nya tidak keluar sehingga sejak bayinya berumur

kurang dari 3 bulan sudah diberi susu formula meskipun demikian beliau

masih tetap menyusui namun intensitasnya sudah jarang.

5. Responden V ( Ibu Dwi Prihatin)

Ibu Dwi Prihatin adalah seorang ibu yang berusia 35 tahun. Beliau

mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Joshua Dionisius

Prabowo yang berusia 11 bulan. Ibu Dwi Prihatin tinggal di Losari RT

05/RW III. Ibu Dwi Prihatin bekerja sebagai karyawan di PT. Sadar Jaya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

50

Manunggal. Beliau bekerja dari hari Senin sampai Sabtu dari pukul 8 pagi

sampai 5 sore sehingga selama ia bekerja anaknya dititipkan kepada

ibunya. Karena alasan bekerja dan ASI yang diproduksi tidak cukup maka

Ibu Dwi tidak menyusui bayinya secara eksklusif, saat ini beliau menyusui

sepulang dari kerja dan selama bekerja bayinya diberi susu formula.

6. Responden VI ( Ibu Murtiningsih )

Ibu Murtiningsih adalah seorang ibu berusia 32 tahun yang bekerja sebagai

pegawai di kantor notaris. Ibu Murtiningsih tinggal di Losari RT 04/RW

II. Beliau mempunyai seorang anak perempuan bernama Nindi yang

berusia 10 bulan. Beliau bekerja dari hari Senin sampai Jum’at dari pukul

8 pagi sampai 4 sore. Selama beliau bekerja, Nindi dititipkan kepada

Neneknya. Ibu Murtiningsih tidak menyusui bayinya secara eksklusif

dikarenakan beliau bekerja dan ASI nya tidak keluar.

Selain keenam responden diatas, peneliti juga mengambil empat orang

informan untuk membandingkan data guna melihat kebenaran di dalam penelitian.

Informan yang dipilih adalah dua orang kader Posyandu daerah Losari yang aktif

dan secara umum mengerti tentang perkembangan ibu dan bayi di wilayah Losari

dan dua orang staff kesehatan di dua Rumah Sakit yang berbeda, yaitu RSUD

Moewardi dan RS Dr.Oen Surakarta. Berikut adalah identitas dari informan :

1. Ibu Sugeng (Kader Posyandu RW III)

Ibu Sugeng adalah kader Posyandu di daerah Losari RW III (Posyandu

Matahari III ). Beliau berusia 65 tahun dan mempunyai 4 orang anak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

51

perempuan dan 5 cucu. Ibu Sugeng bekerja dengan membuka warung

sederhana di depan rumahnya yang menjual berbagai macam makanan dan

minuman. Sejak Ibu Sugeng pindah dari rumahnya yang lama pada tahun

1996 ke daerah Losari, ia telah ditunjuk oleh warga menjadi kader

Posyandu sampai dengan saat ini sehingga beliau telah cukup banyak

mengetahui tentang perkembangan Posyandu dan mengenal bagaimana

kondisi ibu dan bayi di wilayah ini. Ibu Sugeng juga sangat aktif

mengikuti kegiatan-kegiatan lain yang diadakan di masyarakat, seperti

PKK, Kelompok Pendukung Ibu maupun kegiatan lain di balaikota

Surakarta.

2. Ibu Yuni (Kader Posyandu RW II)

Ibu Yuni adalah kader Posyandu dari daerah Losari RW II (Posyandu

Matahari II ). Beliau berusia 35 tahun dan mempunyai 2 orang anak laki-

laki. Saat ini ibu Yuni bekerja di sebuah tempat konveksi tekstil di dekat

rumahnya. Saat ibu Yuni melahirkan anaknya yang kedua, ibu Yuni

sempat berhenti bekerja karena ingin fokus merawat anaknya dan

memberikan ASI eksklusif, baru setelah anaknya mulai berusia 2 tahun

lebih, beliau mulai kembali bekerja. Ibu Yuni telah aktif menjadi kader

Posyandu selama 13 tahun sampai sekarang, saat itu anaknya yang

pertama baru berusia 1 tahun. Selain menjadi kader Posyandu, Ibu Yuni

juga aktif mengikuti kegiatan-kegiatan lain yang diadakan di wilayahnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

52

3. Ibu Nur Ekani

Ibu Nur adalah staff kesehatan di RS Moewardi Surakarta dan bertugas di

bangsal perawatan ibu dan anak RS. Moewardi Surakarta. Beliau berusia

36 tahun dan telah bekerja di RS ini selama 9 tahun sehingga beliau

mengetahui bagaimana proses perawatan kesehatan yang berlangsung di

RS ini.

4. Ibu Yustina Rumondor

Ibu Yustina adalah pimpinan dari bangsal perawatan ibu dan anak di RS.

DR.Oen Surakarta. Beliau berusia 42 tahun dan telah bekerja di RS ini

selama lebih dari 10 tahun dan beliau juga memahami secara teknis

mengenai perawatan kesehatan khususnya yang terjadi di bangsal ibu dan

anak di RS ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

53

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Ibu Menyusui dalam

Penggunaan Susu Formula Untuk Bayi

Pemberian ASI (Air Susu Ibu) di Indonesia hingga saat ini masih banyak

menemui kendala. Upaya meningkatkan perilaku menyusui pada ibu yang

memiliki bayi masih dirasa kurang. Permasalahan yang utama adalah faktor sosial

budaya, kesadaran akan pentingnya ASI (Air Susu Ibu), pelayanan kesehatan dan

petugas kesehatan yang belum sepenuhnya mendukung ASI Ekslusif, serta

gencarnya promosi susu formula dan ibu bekerja.

Pemberian ASI menurun seiring dengan meningkatnya penggunaan susu

formula di masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan tingkat partisipasi

wanita dalam angkatan kerja dan peningkatan sarana komunikasi dan transportasi

yang memudahkan promosi susu formula serta luasnya distribusi susu formula

yang menyebabkan terjadinya kecenderungan menurunnya kesediaan menyusui

maupun lamanya menyusui baik di pedesaan dan di perkotaan.

Ibu yang menyusui menyadari pentingnya pemberian ASI tetapi budaya

modern dan kekuatan ekonomi yang semakin meningkat telah mendesak para ibu

untuk segera menyapih anaknya dan memilih menggunakan susu formula atau

Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sebagai jalan keluarnya. Menurunnya lama

pemberian ASI dan semakin meningkatnya pemberian susu formula menyebabkan

kerawanan gizi pada bayi dan balita. Banyak individu, masyarakat, institusi atau

produsen susu yang membawa kemunduran dalam penggalakan ASI yang gencar

dilakukan berbagai pihak. Mereka yang tidak mendukung penggalakan ASI secara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

54

nyata telah melanggar hak asasi anak dan ibu, peraturan pemerintah, undang-

undang dan kesepakatan internasional tentang pemberian ASI pada anak

Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh masukan nutrisi,

kekebalan tubuh, sinar matahari, lingkungan yang bersih, latihan jasmani dan

keadaan kesehatan. Bagi pertumbuhan bayi yang penting adalah pemberian

makanan yang berkualitas maupun kuantitasnya agar dapat tumbuh dan

berkembang secara optimal dan baik. Makanan yang baik bagi bayi baru lahir

sampai usia 6 bulan adalah Air Susu Ibu (ASI), tetapi pada kenyataanya

pemberian ASI eksklusif banyak terdapat kendala. Kendala yang paling banyak

dialami oleh ibu selama masa menyusui adalah semakin banyaknya ibu yang

menggunakan susu formula karena alasan pekerjaan maupun persepsi bahwa ASI

yang dimilikinya tidak cukup/tidak keluar dan promosi susu formula yang

dilakukan baik oleh pihak tempat pelayanan kesehatan maupun oleh produsen

susu formula.

Indonesia, seperti halnya negara berkembang lainnya, juga mengalami

masalah menurunnya kebiasaan menyusui, terutama di daerah perkotaan.

Beberapa faktor dapat mempengaruhi hal ini, antara lain faktor sosial budaya, dan

ekonomi atau kesibukan kerja sehingga mendorong ibu untuk mengganti ASI

dengan susu formula. Di negara maju, dilaporkan bahwa penurunan kebiasaan

menyusui nampak sejak tahun 1930 an, tetapi kemudian jumlah ibu menyusui

meningkat lagi pada tahun 1970 an, khususnya di kalangan generasi muda

(Suhardjo, 1989). Namun kemudian ternyata hal ini tidak dapat dipertahankan,

ibu-ibu mulai lagi meninggalkan kebiasaan menyusui bayinya. Di negara

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

55

berkembang, ada kecenderungan ibu-ibu lebih pendek memberikan ASInya, dan

memberikan susu formula atau Pengganti ASI (PASI). Bagi masyarakat ekonomi

lemah, hal ini banyak mengundang masalah. Mereka tidak mampu menyediakan

susu pengganti yang sesuai, sehingga bayi menderita kurang gizi. Di samping itu

kebersihan sulit terjamin sehingga diare dan penyakit infeksi lainnya mudah

berjangkit. Hal-hal inilah yang sering menyebabkan kenaikan angka kematian

bayi (KAKAK, 2002).

Seperti yang telah diuraikan diatas, daerah Losari, Kelurahan Semanggi,

Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta juga memiliki angka menyusui bayi

yang rendah. Sebagian besar ibu di tempat ini lebih memilih untuk memberikan

susu formula untuk bayinya dengan alasan pekerjaan atau alasan ASI mereka yang

tidak keluar. Dalam penelitian ini, tindakan ibu menyusui dalam menggunakan

susu formula untuk bayi dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan

yang ingin dicapai adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi yang kurang

mendapat asupan air susu ibu.

Asumsi yang mengatakan bahwa tindakan individu yang dilakukan bukanlah

tanpa tujuan sangat berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh ibu menyusui

khususnya di Derah Losari, Kelurahan Semanggi. Selain itu kendala situasi dan

kondisi yang mendukung atau membatasi individu dalam mencapai tujuan juga

diungkapkan dalam penelitian ini. Maka dengan kondisi seperti ini dapat

dikatakan bahwa tindakan ibu menyusui dalam menggunakan susu formula untuk

bayi di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi memang dipengaruhi oleh adanya

beberapa faktor.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

56

Secara umum dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan mengenai

faktor yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu

formula untuk bayi dapat dilihat dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.9

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tindakan Ibu Menyusui

dalam Penggunaan Susu Formula untuk Bayi

No Faktor Internal Faktor Eksternal 1 Pengetahuan ibu menyusui

tentang ASI Ekslusif yang masih kurang

Pemberian susu formula (Promosi susu formula) yang dilakukan di Rumah Sakit atau Posyandu pada bayi

2 Persepsi ibu menyusui yang

merasa ASI yang dimilikinya kurang cukup untuk bayi

Rumah Sakit dan tenaga kesehatan menyarankan agar ibu yang ASI nya tidak cukup untuk menambah dengan susu formula

3 Kesibukan ibu bekerja nafkah Lingkungan sekitar ibu menyusui

yang menyarankan ibu menyusui untuk memberikan susu formula pada bayi

Sumber : Data Primer diolah Desember 2011

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis maka dapat diketahui

faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu

formula untuk bayi di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam menggunakan susu formula

untuk bayi, antara lain :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

57

a. Faktor internal ibu menyusui

Faktor internal disini meliputi faktor-faktor yang berasal dari dalam ibu

menyusui itu sendiri tentang tindakan menggunakan susu formula untuk bayi.

Faktor internal tersebut antara lain:

1. Pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif yang masih kurang

Pengetahuan sangat penting perannya dalam memberikan wawasan

terhadap terbentuknya sikap dan akan diikuti dengan tindakan dalam hal

pelaksanaan pemberian ASI maupun penggunaan susu formula. ASI Eksklusif

memiliki banyak sekali manfaat, namun tidak sedikit bayi yang baru berumur

2 bulan sudah diberi makanan pendamping ASI karena ketidaktahuan ibu

terhadap manfaat ASI. Ibu yang mempunyai pengetahuan yang cukup maupun

kurang sangatlah mempengaruhi pemberian ASI pada bayi. Ibu yang memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup diharapkan dapat memiliki sikap

yang positif terhadap pemberian ASI ekslusif sehingga akan menimbulkan

perilaku ibu menyusukan secara Eksklusif pula.

Pengetahuan yang dimiliki ibu menyusui tentang ASI Ekslusif sangat

berpengaruh dalam tindakan ibu menyusui untuk menggunakan susu formula

bayi. Dari 6 responden yang ada, sebagian besar ibu hanya memiliki

pengetahuan yang terbatas tentang ASI Ekslusif. Ini seperti yang dialami oleh

Ibu Meliana dan Ibu Tri Widiati. Ibu Meliana mengungkapkan bahwa :

“ ASI Ekslusif yang aku tahu itu pemberian air susu ibu selama 6 bulan, tapi kalo manfaatnya apa aku belum tahu, dulu aku dapat info tentang ASI waktu dulu di Puskesmas” ( Sumber : Wawancara 27 April 2011 )

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

58

Dari pernyataan ibu Meliana dapat diketahui bahwa beliau masih belum

mempunyai banyak pengetahuan tentang ASI eksklusif dan apa yang ia

ketahui masih sangat terbatas. Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh

Ibu Tri Widiati yang mengatakan :

“ Kulo mboten ngertos nopo niku ASI Ekslusif, nek menyusui niku kan manfaate nggih bayi dadi gemuk lan pinter, kulo ngertose niku saking ibu-ibu” ( Saya tidak tahu apa itu ASI Ekslusif, kalau menyusui itu manfaatnya kan bayi jadi gemuk dan pintar, saya tahunya itu dari ibu-ibu ) (Sumber: Wawancara 30 April 2011)

Pernyataan dari Ibu Tri Widiati diatas menunjukkan bahwa ia tidak

mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan ASI Ekslusif, pengetahuan

yang ia miliki sangat terbatas hanya ia dapatkan dari lingkungan tempat

tinggalnya saja.

Selain kedua ibu diatas, empat ibu yang lain telah mempunyai

pengetahuan yang cukup mengenai ASI Ekslusif meskipun masih belum

sepenuhnya memahami, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Yuli :

“ ASI Ekslusif itu ASI yang diminum bayi sejak lahir sampai umur 6 bulan tanpa makanan atau minuman tambahan lain, kalau menurut saya manfaat ASI itu ya hemat, bayi tidak mudah sakit dan lebih sehat, saya tahunnya info tentang ASI itu waktu perkumpulan Kelompok Pendukung Ibu (KP Ibu)” ( Sumber : Wawancara 28 April 2011) Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Sri Haryani, Ibu Murtiningsih

dan Ibu Dwi Prihatin yang mengatakan :

-Ibu Sri Haryani:

“ ASI Ekslusif itu menyusui sampai 6 bulan, manfaat ASI itu ya sebagai pengganti susu formula, makanan bayi yang paling penting, saya dapat informasinya dari perkumpulan KP ibu “ ( Sumber : Wawancara 27 April 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

59

-Ibu Murtiningsih :

“ ASI Ekslusif menurut saya itu menyusui selama 6 bulan, manfaatnya untuk kekebalan tubuh, saya tahu informasinya itu dari TV” (Sumber : Wawancara 1 Mei 2011)

-Ibu Dwi Prihatin :

“ ASI Ekslusif itu pemberian ASI dari umur 0-6 bulan tanpa makanan tambahan lain, manfaatnya itu sebagai makanan dan minuman utama untuk bayi, saya tahu informasinya itu dari baca buku terus saya itu kan katholik, kalau sebelum menikah itu kan ada kursus persiapan pernikahan, waktu itu juga dikasih tahu soal ASI Ekslusif” (Sumber : Wawancara 1 Mei 2011)

Pernyataan dari keempat ibu diatas menunjukkan bahwa mereka telah

cukup banyak mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif

dan manfaatnya bagi bayi meskipun pengetahuan yang mereka miliki masih

terbatas. Ibu yang memiliki pengetahuan yang cukup tentang ASI Ekslusif

akan lebih memilih untuk tetap menyusui secara ekslusif sedangkan ibu yang

pengetahuannya terbatas akan lebih memilih untuk memberikan susu formula

untuk bayi mereka. Di daerah Losari ini dulu pernah diadakan perkumpulan

Kelompok Pendukung Ibu (KP Ibu) yang diselenggarakan oleh Yayasan

Kepedulian Untuk Konsumen Anak (KAKAK Foundation), dalam

perkumpulan KP Ibu ini para ibu hamil dan menyusui diberikan banyak

pengetahuan tentang ASI Ekslusif dan perawatan bayi, tanya jawab dan

berbagi pengalaman seputar kehamilan dan menyusui sehingga sebagian ibu

yang dulu pernah ikut dalam perkumpulan ini mendapatkan pengetahuan yang

cukup dalam hal menyusui maupun perawatan bayi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

60

Pada kenyataannya, pengetahuan ibu menyusui di Daerah Losari,

Kelurahan Semanggi tentang ASI Eksklusif masih sangat kurang. Banyak ibu

yang belum memahami sepenuhnya tentang manfaat dari ASI ekslusif untuk

bayi sehingga mereka menggunakan susu formula yang dirasa lebih praktis

dibanding dengan menyusui secara ekslusif.

2. Persepsi ibu menyusui yang merasa ASI yang dimilikinya kurang

cukup untuk bayi

Persepsi yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu akan berpengaruh

terhadap citra diri seseorang, dan akan mempengaruhi perilaku dia dalam

menentukan atau mengambil keputusan. (Saifudin Azwar, 1995)

Disamping semua masalah seputar menyusui bayi diatas, persepsi dari

ibu menyusui lah yang paling menentukan berhasil atau tidaknya ASI

eksklusif, karena meskipun dari pihak tempat pelayanan kesehatan sudah

memberikan pelayanan yang terbaik namun jika persepsi ibu sendiri yang dari

awal merasa tidak dapat memberikan ASI eksklusif untuk bayinya, maka

proses pemberian ASI eksklusif pun tidak akan dapat dilakukan. Persepsi

yang dimiliki seorang individu terhadap sesuatu akan mempengaruhi tingkah

lakunya, dan juga orang lain disekitarnya. Persepsi meliputi semua proses

yang dilakukan untuk memahami informasi mengenai lingkungannya.

Tindakan ibu menyusui dalam menggunaan susu formula untuk bayi sangat

dipengaruhi oleh pengetahuan ibu itu sendiri, semakin tinggi pengetahuan ibu

tentang manfaat dari ASI eksklusif maka akan semakin tinggi pula keinginan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

61

ibu untuk memberikan ASI eksklusif untuk bayinya. Keinginan yang kuat

tersebut akan mendorong ibu untuk melakukan berbagai upaya agar dapat

memberikan ASI secara eksklusif untuk bayinya dan tidak memberikan susu

formula.

Para ibu menganggap memberikan susu formula untuk bayi adalah hal

yang wajar dan sudah biasa dilakukan saat ini dan menjadi gaya hidup dalam

masyarakat. Terdapat banyak persepsi ibu menyusui terhadap susu formula

untuk bayi. Dari 6 responden yang ada, terdapat 2 orang ibu yang menyusui

bayinya secara eksklusif dan 4 orang lainnya mengaku menggunakan susu

formula untuk bayinya. Ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif, yaitu

Ibu Yuli dan Ibu Sri Haryani. Ibu Yuli mengatakan bahwa :

“Ya, saya menyusui bayi saya secara ekslusif sampai 6 bulan dan sampai sekarang saya masih menyusui, karena saya ingin kasih yang terbaik untuk bayi saya mbak, kalau untuk nambah jumlah ASI saya itu biasanya saya maem sayur-sayuran kayak bayem gitu terus minum kacang ijo, saya tahunya pas dulu di Puskesmas” ( Sumber : Wawancara 28 April 2011)

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Sri Haryani :

“Iya mbak saya masih menyusui terus sampai sekarang, karena ASI paling baik untuk bayi, buat nambah jumlah ASI itu saya makan makanan yang bergizi mbak, sayuran, bayam, sop, pokoke yang bergizi, saya pengennya menyusui terus sampai 12 bulan lebih, tapi tidak nyampe 2 tahun, nanti nek udah 6 bulan mau saya kasih makan tapi ya tetep mau saya susui”” ( Wawancara 27 April 2011)

Namun diantara ibu yang memberikan ASI Ekslusif untuk bayinya

ternyata masih terdapat ibu yang tidak menyusui secara eksklusif dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

62

memberikan susu formula untuk bayi mereka. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Ibu Meliana :

“ Selama ini bayi saya itu saya kasih susu formula dan ASI, saya kasih bayi saya susu formula itu dari dia lahir , jadi saya menyusui sambil dikasih susu formula, karena air susu saya tidak keluar” (Sumber : Wawancara 27 April 2011 )

Pendapat yang serupa juga diungkapkan oleh Ibu Tri Widiati yang

mengungkapkan :

” Sekarang ini saya pakai susu formula dan kadang masih saya susui juga, Mulai umur 3 lapan (105 hari) sudah saya kasih susu formula karena ASI saya tidak keluar” (Sumber : Wawancara 30 April 2011)

Dari apa yang diungkapkan oleh Ibu Meliana dan Ibu Tri Widiati diatas

dapat diperoleh gambaran bahwa alasan mereka tidak menyusui secara

ekslusif dan memberikan susu formula untuk bayi mereka adalah karena air

susu mereka tidak keluar. Padahal menurut para ahli kedokteran, belum

keluarnya ASI pada hari pertama kelahiran adalah sesuatu yang normal. Hari-

hari pertama ditandai dengan keluarnya kolostrum dengan jumlah yang kecil

tetapi sangat penting untuk antibodi bayi. ASI biasanya baru keluar 2-3 hari

sejak melahirkan. Bayi sendiri secara alami akan tahan selama 2-3 hari sejak

lahir tanpa ASI. Sayangnya, banyak ibu menjadi terlanjur pesimis karena susu

yang tidak langsung keluar itu, seperti yang dialami oleh Ibu Meliana dan Ibu

Tri Widiati. Padahal sebenarnya hal tersebut adalah normal, namun karena

pengetahuan ibu yang terbatas dan kurangnya informasi tentang manajemen

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

63

laktasi yang benar maka mereka lebih memilih untuk memberikan susu

formula.

Secara umum, apabila seorang bayi kurang mendapat ASI sebenarnya

bukan ibunya yang tidak dapat memproduksi ASI sebanyak yang diperlukan.

Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya karena posisi menyusui

yang tidak benar. Posisi yang dimaksud adalah posisi mulut bayi terhadap

putting ibu, bukannya posisi badan bayi terhadap badan ibu. Produksi ASI

dirangsang oleh pengosongan payudara, berlaku prinsip supply and demand,

sehingga semakin banyak ASI dikeluarkan, akan makin banyak pula ASI

diproduksi. ASI diproduksi sesuai dengan jumlah permintaan dan kebutuhan

bayi. Maka apabila bayi berhenti menghisap ASI, payudara ibu pun juga akan

berhenti memproduksi ASI. (KAKAK, 2002)

Budaya modern dan perilaku masyarakat yang meniru negara barat

mendesak para ibu untuk segera menyapih anaknya dan memilih

menggunakan susu formula sebagai jalan keluarnya. Dari semua hal yang

mempengaruhi tindakan ibu menggunakan susu formula untuk bayi, faktor

keyakinan ibu dalam menyusui merupakan faktor yang penting. Jika dari awal

ibu menyusui sudah merasa ASI yang dimilikinya tidak akan mencukupi

kebutuhan bayi atau bayi mereka terus menangis, rewel, dan sebagainya, maka

mereka akan memutuskan untuk menggunakan susu formula sebagai minuman

tambahan untuk bayi karena mereka merasa bayi mereka tidak puas dengan

ASI yang mereka miliki.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

64

Hal ini juga dialami oleh ibu menyusui di Daerah Losari, Kelurahan

Semanggi, selain alasan pekerjaan, ibu menyusui juga merasa ASI yang

mereka miliki tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi sehingga mereka

menggunakan susu formula saat bayinya masih berusia kurang dari 6 bulan.

Bayi mereka yang sering menangis dan rewel menyebabkan mereka berpikir

bahwa bayi masih belum puas menyusu pada ibu sehingga mereka melakukan

tindakan pemberian susu formula.

3. Kesibukan ibu bekerja nafkah

Kenaikan tingkat partisipasi wanita dalam angkatan kerja dan adanya

emansipasi dalam segala bidang kerja dan di kebutuhan masyarakat

menyebabkan turunnya kesediaan menyusui dan lamanya menyusui. Di

banyak negara, nampak bahwa wanita yang bekerja merupakan faktor

penghambat dalam program menyusui. Banyak wanita kota yang

meninggalkan kebiasaan menyusui bukan karena bekerja, tetapi karena minum

susu formula dianggap sebagai suatu kemajuan. Dan ternyata pola ini

kemudian diikuti oleh wanita desa yang pindah ke kota.

Pada ibu yang bekerja, singkatnya masa cuti hamil/melahirkan

mengakibatkan sebelum masa pemberian ASI eksklusif berakhir sudah harus

kembali bekerja dan jika ini terus berlanjut dapat mengganggu upaya

pemberian ASI eksklusif .

Dari keenam responden yang ada, ada 2 orang ibu yang bekerja di luar

rumah, yaitu Ibu Murtiningsih dan Ibu Dwi Prihatin. Karena alasan pekerjaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

65

ini maka mereka memilih untuk menggunakan susu formula bagi bayinya

selama mereka bekerja. Berikut pernyataan dari Ibu Murtinigsih dan Ibu Dwi

Prihatin :

- Ibu Murtiningsih : “Saya itu kerja sebagai pegawai di kantor notaris. Saya ambil cutinya 2 bulan dan memang dari kantor ngasih cutinya cuma 2 bulan saja. Saya kan dulu pernah keguguran dan kehamilan saya juga agak bermasalah jadi sebelum melahirkan kurang setengah bulan saya sudah ambil cuti, bayi usia kurang dari 2 bulan sudah saya tinggal kerja, terus dirawat sama mbah’e selama saya kerja dan memang dari lahir sudah dikasih susu formula karena ASI saya keluarnya cuma dikit” (Sumber : Wawancara 1 Mei 2011)

-Ibu Dwi Prihatin : “ Kulo kerjo wonten PT Sadar Jaya Manunggal dados karyawan. Kulo angsal cuti namung 2 bulan, niku memang kebijakan saking perusahaan. Pas kulo kerjo, anak’e kulo niku kulo titipke mbah’e dados nek awan kudu diparingi susu formula, nek wangsul nyambut damel lagi kulo susoni piyambak” (Saya kerja di PT Sadar Jaya Manunggal sebagai karyawan. Saya dapat cuti cuma 2 bulan dan itu memang kebijakan dari perusahaan. Sewaktu saya bekerja, anak saya itu saya titipkan pada neneknya, jadi pas siang tetap harus pakai susu formula, baru kalau saya sudah pulang saya susui sendiri) (Sumber : Wawancara 1 Mei 2011)

Berdasarkan pernyataan dari Ibu Murtiningsih dan Ibu Dwi Prihatin diatas

jelas sekali menggambarkan bahwa kebijakan perusahaan di tempat mereka

bekerja hanya memberikan waktu untuk cuti hamil dan menyusui selama 2

bulan dan waktu tersebut menjadi alasan untuk ibu tidak dapat menyusui

anaknya secara eksklusif karena mereka dituntut oleh perusahaan untuk

kembali bekerja setelah cuti 2 bulan sehingga mereka terpaksa memberikan

susu formula untuk bayinya dan menitipkan bayi pada nenek si bayi. Mereka

juga mengaku bahwa ASI yang mereka produksi hanya sedikit karena waktu

menyusui mereka yang tidak dilakukan secara rutin.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

66

Alasan ibu menyusui yang bekerja menyebabkan ibu tidak dapat

memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan diatas adalah tidak tepat sebab dari

sejumlah penelitian lain ternyata banyak ibu-ibu yang bekerja berhasil

memberikan ASI ekslusif pada bayinya selama 6 bulan. Bahkan beberapa ibu

bekerja tidak memerlukan tambahan pada cuti hamil 3 bulannya untuk dapat

tetap memberikan ASI ekslusif sampai 6 bulan. Pada ibu bekerja, cara lain

untuk tetap dapat memberikan ASI ekslusif pada bayi ialah dengan

memberikan ASI perahnya selama ibu bekerja. Selama ibu di tempat kerja

sebaiknya ASI diperah minimum 2x15 menit. Memerah ASI sebaiknya hanya

menggunakan jari tangan, tidak menggunakan pompa yang berbentuk

terompet. ASI perah tahan 6-8 jam di udara luar, 24 jam di dalam termos

berisi es batu, 48 jam di dalam lemari es dan 3 bulan apabila nerada dalam

freezer. (Roesli, 2000). Namun kebanyakan ibu yang bekerja lebih memilih

menggunakan susu formula karena ibu tidak ’telaten’ untuk memerah ASI dan

susu formula dinilai lebih praktis diberikan saat ibu bekerja di luar rumah.

Covention on Matermity Protection, International Labour Organization

(Konvensi Perlindungan Maternal ILO) menyatakan bahwa ibu bekerja

seharusnya memperoleh cuti hamil minimal 12 minggu sebelum kembali

bekerja. Sedangkan, pada konvensi tahun 2000, lama cuti hamil ditingkatkan

menjadi 14 minggu. Tempat kerja atau perusahaan yang mendukung tenaga

kerjanya untuk menyusui bayinya disebut sebagai ‘Tempat Kerja Sayang

Bayi’ (Mother Friendly Work Place). Hal ini dapat terwujud bila memenuhi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

67

ketentuan seperti yang tercantum pada Undang Undang Ketenaga-kerjaan

tahun 2003 dan peraturan-peraturan lain, antara lain :

1. Pemimpin peduli dan mendukung tenaga kerja wanita dalam pemberian

ASI

2. Perusahaan mempunyai kebijakan tentang ijin menyusui dalam waktu

kerja, penyesuaian jenis dan waktu kerja, cuti cukup, jaminan tetap kerja,

upah sama.

3. Menyediakan ruang dan sarana menyusui (termasuk lemari es)

4. Menyediakan tempat penitipan bayi

5. Mempunyai petugas penanggung jawab peningkatan pemberian ASI

6. Menyelenggarakan penyuluhan dengan menggunakan paket media

informasi

7. Bantuan lain: lingkungan kerja, perlindungan kerja, pelayanan kesehatan,

pengawasan kebersihan makanan, dsb

Perilaku ibu dalam menyusui juga diperkuat dengan pernyataan dari Kader

Posyandu di daerah Losari, yaitu Ibu Sugeng dan Ibu Yuni yang

mengungkapkan:

- Ibu Sugeng : ”secara keseluruhan wonten mriki niku katah sing mbeto susu formula daripada ibu-ibu sing ASI Ekslusif, alesan utamane nggih ditinggal kerjo niku, dadose dititipke mbahe, dll..” ( Secara keseluruhan di daerah ini itu banyak yang pakai susu formula daripada ibu-ibu yang ASI eksklusif, alasan utamanya itu karena ditinggal kerja, jadi dititipkan neneknya, dan lain-lain) (Sumber : Wawancara 6 Juni 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

68

- Ibu Yuni : “Nek di daerah mriki niku kathah sing ASI, paling sing formula niku nggih sing kerjo, kadang do dsrunding mbak, sing akeh niku ASI tapi nggih mboten eksklusif mbak, rata-rata kebanyakan ASI meskipun banyak yang dsrunding karena kebanyakan alasane susune tidak keluar, tapi kebanyakan tetep disusui dulu” (Kalau di daerah ini itu banyak yang ASI, paling yang pakai susu formula itu yang bekerja, jadi pakai susu formula dan ASI, yang banyak itu ya ASI tapi tidak eksklusif. Rata-rata kebanyakan tetap menyusui tapi sambil dikasih susu formula karena kebanyakan alasannya air susunya tidak keluar, tapi kebanyakan tetap disusui dulu) (Sumber: Wawancara 13 Juni 2011)

Dari pernyataan semua responden dari apa yang telah diungkapkan oleh

Kader Posyandu diatas menunjukkan bahwa di daerah Losari ini jumlah ibu

yang menyusui bayinya secara ekslusif masih sangat rendah, kebanyakan dari

ibu di daerah ini menyusui bayinya namun tidak secara ekslusif, yaitu masih

diberi tambahan susu formula dengan alasan air susu tidak cukup atau tidak

keluar dan faktor utama mereka adalah karena alasan pekerjaan.

Seperti halnya dengan ibu menyusui di Daerah losari, Kelurahan

Semanggi, sebagian besar dari ibu menyusui di daerah ini bekerja sehingga

mereka memilih untuk menggunakan susu formula untuk bayi mereka karena

lingkungan sekitar mereka yang melakukan hal yang sama sehingga semakin

mendorong ibu untuk memberikan susu formula pada bayi.

Sampai saat ini masih banyak sekali perusahaan yang belum melaksanakan

ketetapan yang telah ditentukan oleh pemerintah tersebut termasuk di

perusahaan tempat ibu menyusui di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi

bekerja, sehingga ibu menyusui yang bekerja tidak dapat melakukan ASI

Ekslusif karena takut dikeluarkan dari perusahaan tempat ia bekerja dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

69

karena lingkungan kerja yang tidak mendukung terlaksananya pemberian ASI

Ekslusif pada ibu yang menyusui dan ibu menyusui pun juga merasa tidak

memiliki waktu untuk memerah ASI mereka. Faktor inilah yang menjadi

alasan utama ibu untuk memberikan susu formula pada bayi mereka

b. Faktor eksternal ibu menyusui

Faktor eksternal ibu menyusui meliputi faktor-faktor yang berasal dari

luar ibu menyusui yang berhubungan dengan tindakan ibu menyusui dalam

menggunakan susu formula untuk bayi. Faktor eksternal tersebut antara lain :

1. Pemberian susu formula (Promosi susu formula) yang dilakukan di

Rumah Sakit atau Posyandu pada bayi

Pada saat ibu melahirkan atau pada saat persalinan, tempat pelayanan

kesehatan adalah salah satu penentu ibu dalam memberikan ASI kepada

bayinya. Hal ini disebabkan karena tempat pelayanan kesehatan adalah

sebuah awal dimana kontak fisik antara ibu dan bayi terjadi agar ibu dapat

menyusui bayinya dengan baik dan benar. Untuk menunjang keberhasilan

laktasi, bayi hendaknya disusui segera atau sedini mungkin setelah lahir.

Namun tidak semua persalinan berjalan normal dan tidak semua dapat

dilaksanakan menyusui dini

Perlakuan rawat gabung pada bayi juga merupakan hal yang

seharusnya dilakukan oleh Rumah Sakit atau Rumah Bersalin agar ibu dan

melihat perkembangan bayi selama dirawat di RS, namun dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh penulis ditemukan bahwa masih banyak rumah sakit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

70

yang tidak melakukan rawat gabung pada ibu dan bayi meskipun ibu

melahirkan normal dan pada saat terpisah ruangan dengan bayi, pihak Rumah

Sakit memberikan susu formula kepada bayi.

Perlakuan rawat gabung pada bayi yang baru lahir adalah salah satu

cara untuk memudahkan pemberian ASI, dimana setelah kelahiran, bayi tidak

ditempatkan dalam ruang tersendiri, melainkan disatukan dengan ibunya.

Dengan demikian, orang tua akan lebih mudah dalam mengontrol kebutuhan

bayi akan ASI. Dari wawancara yang dilakukan, sebagian besar rumah sakit

maupun Rumah Bersalin sudah memberikan fasilitas rawat gabung (rooming

in) pada bayi yang baru lahir, walau masih ada juga yang belum memberikan

fasilitas tersebut. Di tempat pelayanan kesehatan dimana mereka

melahirkanpun juga masih ada yang memberikan susu formula untuk

diminumkan pada bayi namun itu hanya sebagian kecil saja. Hampir semua

responden mengaku saat di Rumah Sakit atau Rumah Bersalin mereka

ditempatkan 1 ruangan dengan bayi dan bayi mereka tidak diberi susu

formula. Hanya ibu Murtiningsih yang mengaku tidak ditempatkan 1 ruangan

dengan bayinya saat di Rumah Sakit. Ibu Murtiningsih mengatakan demikian

“ Setelah melahirkan itu saya dipisah dengan bayi, ditaruh di ruang sendiri-sendiri dan dikasih susu formula bendera dari RS padal anak saya lahirnya normal, ya mau gimana lagi mbak, kalau ASIne tidak keluar kan bayi itu harus diberi susu formula jadi saya ya setuju-setuju saja. Awalnya saya coba kasih ASI tapi terus saya kasih susu formula itu terus karena ASI saya tidak keluar“ (Sumber : Wawancara 1 Mei 2011)

Sedangkan Ibu Dwi Prihatin yang melahirkan anaknya yang prematur

mengaku :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

71

“Untuk malam pertama terpisah karena kan disinar mbak, baru malam berikutnya nembe kaleh kulo. Nggih diparingi susu formula SGM tapi sing BBLR, dados untuk berat bayi lahir rendah, niku kulo paringi sampai 6 bulan terus sak niki gantos Lactogen. Dari Rumah Bersalin niku kulo angsal susu formula SGM BBLR 1 box kecil. Pas wonten ndalem nggih kulo parengke bayi kulo mbak ngantos telas, bar niku kulo tumbas piyambak” (Untuk malam pertama terpisah karena kan disinar mbak, baru malam berikutnya satu ruangan sama saya. Sewaktu dipisahkan itu bayi saya diberi susu formula SGM tapi yang BBLR , jadi untuk berat bayi lahir rendah, itu saya kasih sampai 6 bulan terus sekarang saya ganti Lactogen. Dari Rumah Bersalin itu saya mendapatkan susu formula SGM BBLR 1 box kecil. Sewaktu sudah di rumah ya saya berikan pada bayi saya sampai habis, setelah itu saya beli sendiri) (Sumber : Wawancara 1 Mei 2011)

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebagian besar tempat pelayanan

kesehatan sudah memberikan fasilitas rawat gabung (rooming in) terhadap ibu

dan bayi, meskipun masih ada tempat pelayanan kesehatan yang tidak

memberikan fasilitas ini, seperti yang dialami oleh Ibu Murtiningsih, setelah

melahirkan ia dipisah dengan bayinya dan selama dipisah bayinya diberi susu

formula dari RS dengan alasan karena ASI dari Ibu Murtiningsih pada saat itu

tidak keluar. Lain lagi dengan Ibu Murtiningsih, Ibu Dwi Prihatin pada awal

kelahiran juga dipisah dengan bayinya namun itu bukan karena tempat

pelayanan kesehatan dimana ia melahirkan tidak memberikan fasilitas rawat

gabung melainkan karena kondisi bayi dari Ibu Dwi Prihatin yang tidak

normal (prematur) sehingga perlu disinar atau dimasukkan inkubator dan

dipisahkan dengan ibunya selama 1 hari dan hari berikutnya saat kondisi bayi

sudah cukup kuat baru ditempatkan satu ruangan dengan ibunya. Selama

dipisahkan dengan ibu Dwi Prihatin, bayinya diberikan susu khusus untuk

berat bayi lahir rendah dari RS dikarenakan lahirnya yang prematur.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

72

Apa yang telah dialami oleh Ibu Murtiningsih ternyata juga

dibenarkan oleh pernyataan dari Ibu Yustina Rumondor, kepala bangsal

perawatan ibu dan anak RS Dr. Oen Surakarta.

Berikut pernyataan dari Ibu Yustina :

“Sejak saya menempati bagian bangsal perawatan ibu dan anak, disini juga sudah diberlakukan kebijakan untuk tidak menempatkan ibu dan bayi dalam satu ruangan dikarenakan bayi setelah lahir rentan terinfeksi virus dan bayi membutuhkan ruangan khusus yang steril agar terjaga kesehatannya, maka dari itu bayi hanya diberikan pada ibunya saat jam-jam tertentu saja dan saat di ruang steril bayi akan diberi susu formula oleh perawat yang ada disana. Kebijakan ini sudah daridulu dan saya sendiri tidak tahu bagaimana awal mulanya. Saya disini hanya sebagai pengawas dan memberikan perintah saja.” (Sumber : wawancara 17 November 2011)

Dari pernyataan Ibu Yustina diatas dapat dilihat bahwa di RS Dr.Oen

memang telah mempunyai kebijakan untuk tidak menempatkan ibu dan bayi

dalam 1 ruangan sekalipun kelahirannya normal, dengan alasan kesterilan

ruangan dan kesehatan bayi, dan beliau mengikuti apa yang menjadi

kebijakan di Rumah Sakit.

Namun tidak semua Rumah Sakit mempunyai kebijakan seperti yang

telah diungkapkan oleh Ibu Yustina diatas, di RSUD Moewardi, ibu dan bayi

ditempatkan dalam satu ruangan dan tidak diberi susu formula apapun. Hal

ini disampaikan oleh Ibu Nur selaku staff kesehatan di RSUD Moewardi.

Beliau mengungkapkan :

“Biasanya kalau kelahiran normal itu setelah ibu melahirkan, bayi dibersihkan lalu ditempatkan dalam satu ruangan agar ibu dapat belajar untuk menyusui secara ekslusif dan kami juga tidak memberikan susu formula pada bayi, kecuali dalam operasi caesar atau bayi prematur maka kami harus memberikan susu formula disebabkan karena kondisi ibu dan bayi yang tidak memungkinkan” (Sumber: wawancara 22 November 2011)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

73

Walaupun telah ada peraturan tentang pemasaran pengganti ASI untuk

bayi dibawah 1 tahun berdasarkan Kepmenkes 237 ini, namun dikarenakan

tidak efektifnya pengawasan atas pelaksanaan peraturan ini serta sanksi yang

tidak maksimal, pelanggaran atas peraturan ini pun terjadi di mana-mana,

termasuk di Kota Surakarta. Banyak sekali kita jumpai rumah sakit-rumah

sakit yang menjadi sarana promosi susu formula, sampel gratis dibagikan

dimana-mana dan pelanggaran-pelanggaran lainnya. Hal berikut ini juga

dialami oleh beberapa responden, seperti yang diungkapkan oleh Ibu

Murtiningsih berikut ini :

“Dulu saya dikasih susu bendera kotak kecil dari RS karena waktu habis melahirkan itu ASI saya tidak keluar dan memang dari RS bayi saya langsung dikasih susu bendera itu” (Sumber : Wawancara 1 Mei 2011)

Dari apa yang telah diungkapkan oleh Ibu Murtiningsih diatas

menunjukkan bahwa masih adanya Rumah Sakit yang tidak mengikuti

kebijakan yang telah diatur oleh pemerintah. Apa yang dialami oleh Ibu

Murtiningsih ternyata juga dialami oleh responden lain, yaitu Ibu Yuli yang

mengaku ditawari untuk membeli produk susu formula Lactogen oleh perawat

di Rumah Sakit dimana ia melahirkan sampai akhirnya mertuanya

memutuskan untuk membeli produk tersebut. Namun Ibu Yuli berbeda dengan

Ibu Murtiningsih yang terus memberikan susu formula dari RS kepada

bayinya, meski mertuanya membeli produk susu formula tersebut, Ibu Yuli

tetap memilih untuk menyusui bayinya secara eksklusif dan tidak memberikan

susu formula yang telah dibeli oleh mertuanya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

74

Meskipun aturan pemasaran produk pengganti ASI terdapat dalam kode

etik internasional yang juga telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia dalam

SK Menteri Kesehatan, namun tetap saja para produsen susu bayi melakukan

promosi secara gencar, bahkan sampai menyediakan susu formula itu di rumah

sakit ataupun klinik-klinik Bersalin.

Dalam pelaksanaannya, promosi susu formula yang dilakukan oleh

produsen ternyata tidak hanya berlangsung di Rumah Sakit atau Rumah

Bersalin melainkan juga terjadi di Posyandu yang ada di masyarakat dengan

persetujuan dari Puskesmas setempat. Hal inilah yang diungkapkan oleh

Kader Posyandu daerah Losari, Ibu Sugeng, yang menyatakan sebagai berikut:

“Riyin niku enten promosi mbak wonten Posyandu, pun sekitar 3 kali, niku sing promosi saking sales, merk susune SGM, carane niku nggih diparingi sithik-sithik ngoten,biasane dikasih wonten adah gudir (agar-agar) cilik ngoten niku terus dimimikke anak’e, terus nek ibu’e ajeng mundut nggih mundut wonten mriku, Puskesmase nggih ngertos, kan niku ijin lapor riyin kaleh Puskesmas” (Dulu itu ada promosi mbak di Posyandu, sudah sekitar 3 kali, itu yang promosi dari sales, merk susunya SGM, caranya itu dikasih sampel sedikit-sedikit, biasanya ditaruh di tempat agar-agar(jelly kecil terus diminumkan ke anaknya, terus kalau ibunya mau beli ya tinggal beli disitu, Puskesmasnya ya tahu, kan itu ijin lapor dulu ke Puskesmas) (Sumber : Wawancara 6 Juni 2011)

Dari apa yang diungkapkan oleh Ibu Sugeng diatas dapat dilihat bahwa di

Posyandu daerah Losari telah sering menjadi sasaran promosi yang dilakukan

oleh sales sebuah produk susu formula dan hal tersebut ternyata diketahui oleh

Puskesmas dan Puskesmas setempat (dalam hal ini yaitu Puskesmas

Sangkrah) memberikan ijin kepada sales tersebut untuk mengadakan promosi

di Posyandu, namun ijin yang diberikan oleh Puskesmas sebenarnya hanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

75

untuk produk susu formula bagi bayi berusia diatas 6 bulan tapi dalam

prakteknya pihak produsen susu formula melalui sales masih saja memberikan

susu tersebut untuk bayi berusia di bawah 6 bulan. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Kader Posyandu daerah Losari yang lain, yaitu Ibu Yuni

yang mengungkapkan bahwa di Posyandu Matahari II tempatnya menjadi

kader juga pernah ada promosi dari produk susu formula yang sama dengan

Ibu Sugeng dan cara yang dilakukan oleh sales juga sama, namun hal itu

hanya terjadi satu kali dan sekarang sudah tidak pernah ada promosi lagi.

Hanya ASI yang paling ideal untuk bayi, maka perubahan yang

dilakukan pada komponen gizi susu sapi harus mendekati susunan zat gizi

ASI. Meskipun para ahli teknologi telah berusaha untuk memperbaiki

susunan zat gizi susu sapi agar komposisinya mendekati susunan zat gizi ASI,

sampai saat ini usaha tersebut belum menunjukkan hasil yang baik. Salah satu

faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah adanya pembagian susu formula

yang dilakukan oleh petugas kesehatan/ non kesehatan di tempat ibu

melahirkan atau Posyandu yang dibeli oleh responden sehingga akan

mempengaruhi pemberian ASI eksklusif pada bayi.

Promosi atau pemberian susu formula pada bayi ternyata juga tidak

hanya dilakukan di Rumah Sakit tapi juga dilakukan di Posyandu, dari

penelitian yang penulis lakukan dan dari informasi yang didapat dari Kader

Posyandu, di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi ini pernah mendapatkan

promosi susu formula dari produsen susu yang datang ke Posyandu di daerah

ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

76

Peningkatan sarana komunikasi dan transportasi yang memudahkan

periklanan distribusi susu formula menyebabkan turunnya angka menyusui

bayi baik di daerah pedesaan/perkotaan. Distribusi dan promosi susu formula

berlangsung terus dan bahkan meningkat tidak hanya di televisi dan media

massa melainkan juga di tempat pelayanan kesehatan masyarakat di

Indonesia, seperti di Rumah Sakit, Rumah Bersalin maupun di Posyandu.

2. Rumah Sakit dan tenaga kesehatan menyarankan agar ibu yang ASI

nya tidak cukup untuk menambah dengan susu formula

Pemerintah dan Peraturan Perundangan serta peraturan lainnya yang

mendukung ASI Eksklusif. Peraturan ataupun kebijakan publik sangat

diperlukan untuk mendukung seorang ibu dapat menyusui secara eksklusif.

Adanya upaya Pemerintah dalam mengatur pemasaran PASI akan

menghindarkan para ibu dalam menggunakan susu formula selama masa

menyusui. Disamping itu perlu ada kebijakan yang melarang atau membatasi

penggunaan susu formula di fasilitas kesehatan untuk mencapai keberhasilan

menyusu.

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, terdapat ibu yang saat

melakukan konsultasi maupun selama di Rumah Sakit disarankan oleh petugas

kesehatan untuk menggunakan susu formula untuk bayi jika ASI yang mereka

miliki tidak cukup. Beberapa rumah sakit memberikan susu formula pada bayi

yang baru lahir sebelum ibunya mampu memproduksi ASI. Hal itu

menyebabkan bayi tidak terbiasa menghisap ASI dari puting susu ibunya, dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

77

akhirnya tidak mau lagi mengkonsumsi ASI. Saran dari petugas kesehatan itu

juga yang menyebabkan ibu berpikir bahwa penggunaan susu formula itu

aman untuk dilakukan sehingga tercipta suatu tindakan untuk menggunakn

suus formula. Berikut penuturan dari Ibu Meliana dan Ibu Tri Widiati yang

mengaku membeli susu formula atas saran dari petugas kesehatan :

- Ibu Meliana : “ dulu kan saya kasih SGM tapi cuma sampai umur 1 minggu, belinya ya di apotik di RS sama kempongnya waktu saya konsultasi, dikasih itu terus nangise rodok jarang, terus saya ganti lactogen karena dikasih tahu mbah’e terus saya coba itu cocok dan perkembangane juga bagus, anaknya lincah” (Sumber : Wawancara 27 April 2011 )

- Ibu Tri Widiati : ”sejak umur 105 hari sudah saya beri susu formula karena air susu saya tidak keluar. Saya pakai susu formula itu dari saya sendiri, dikasih itu ya cocok kok, dicoba dari RS itu kan SGM, kan itu belinya di RS, saya konsultasi, kan katanya kalau tidak keluar ASInya diberi susu formula saja, dicoba SGM dulu, kalau tidak cocok diganti lainnya tapi ternyata cocok-cocok saja” (Sumber: Wawancara 30 April 2011)

Faktor petugas kesehatan juga berpengaruh dalam penggunaan susu

formula untuk bayi, seperti yang dialami oleh Ibu Meliana dan Ibu Tri Widiati

yang mengaku membeli susu formula di Rumah Sakit dimana mereka

melahirkan karena rekomendasi dari petugas kesehatan saat mereka

melakukan konsultasi karena ASI mereka yang tidak keluar. Dokter dan

tenaga medis mempunyai peran yang besar dalam menentukan apakah seorang

ibu akan memberikan susu formula kepada bayinya atau tidak. Dokter dan

tenaga medis adalah pembuat keputusan pada institusi kesehatan bersangkutan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

78

yang seharusnya ikut bertangung jawab secara langsung dalam masalah

ketergantungan terhadap susu formula bayi.

Saat hal ini ditanyakan kepada staff kesehatan di Rumah Sakit, mereka

membenarkan pernyataan dari responden diatas, karena jika pasien (dalam hal

ini ibu menyusui) mulai mengeluhkan jumlah ASI mereka yang sedikit atau

tidak keluar, secara tidak langsung mereka meminta kepada petugas kesehatan

untuk memberikan saran tentang susu formula apa yang seharusnya mereka

berikan untuk bayi. Meski kadang petugas sudah menyarankan untuk terus

memberikan ASI eksklusif namun cara tersebut ternyata tetap tidak efektif

untuk membuat ibu tidak memberikan susu formula untuk bayinya.

Faktanya, pada hari pertama sebenarnya bayi belum memerlukan cairan

atau makan, sehingga tidak atau belum diperlukan pemberian susu formula

atau cairan lain sebelum ASI keluar ”cukup” (cairan Prelactal feeding).

Pemberian prelactal feeding sebetulnya tidak diperlukan karena hanya

merugikan ibu, yaitu ASI ibu akan lebih lambat terbentuk karena bayi tidak

cukup kuat menghisap, dan merugikan bayi sebab bayi akan kurang mendapat

kolostrum. Bila bayi kurang/tidak mendapat kolostrum, akan lebih sering

menderita mencret atau penyakit lain, terutama bila susu formula tercemar.

Selain itu, bila cairan prelactal diberikan dengan dot, kemungkinan bayi akan

mengalami kesukaran minum pada puting susu ibunya atau bingung puting

(nipple confusion). (Roesli, 2000)

Penerangan mengenai pemberian ASI dan dukungan oleh petugas

kesehatan tentang pelaksanaan ASI yang benar sangat diperlukan bagi ibu

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

79

menyusui. Peranan petugas kesehatan sangat diperlukan dalam hal

penyuluhan mengenai cara merawat dan membersihkan payudara dan agar

ibu tetap terus menyusui anaknya agar ASI-nya keluar dan memberi

penerangan agar ibu tidak memberi susu formula kepada bayi serta nasehat

tentang gizi, makanan yang bergizi untuk ibu menyusui.

3. Lingkungan sekitar ibu menyusui yang menyarankan ibu menyusui

untuk memberikan susu formula pada bayi

Lingkungan menjadi faktor penentu kesiapan dan kesediaan ibu untuk

menyusui bayinya. Tatanan budaya cukup berpengaruh dalam pengambilan

keputusan ibu untuk menyusui atau tidak menyusui. Pengalaman dalam

keluarga ibu tentang menyusui, pengalaman ibu, pengetahuan ibu dan

keluarganya tentang manfaat ASI, dan sikap ibu terhadap kehamilannya

(diinginkan atau tidak), sikap suami dan keluarga lainnya terhadap

pengambilan keputusan untuk menyusui atau tidak. Gaya hidup masyarakat

perkotaan modern yang saat ini terjadi ialah menganggap bahwa penggunaan

susu formula adalah hal yang wajar dan dianggap sebagai suatu kemajuan atau

sebuah peningkatan status sosial.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, masih terdapat ibu yang

menggunakan susu formula karena terpengaruh lingkungan sekitar, terutama

dari lingkungan keluarga. Seperti yang dialami oleh Ibu Meliana berikut ini :

“Dari lingkungan sekitar, ya dari mbah’e...kan anake nangis terus tho udah disusui tapi kok tetap nangis terus kan saya ndak tega, dulu kan saya kasih SGM tapi cuma sampai umur 1 minggu, belinya ya di apotik di RS sama kempongnya, dikasih itu terus nangise rodok jarang, terus

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

80

saya ganti lactogen karena dikasih tahu mbah’e terus saya coba itu cocok dan perkembangane juga bagus, anaknya lincah” (Sumber :Wawancara 27 April 2011 )

Selain Ibu Meliana, Ibu Murtiningsih juga menyatakan memberikan susu

formula karena pengaruh dari tetangga di sekitar rumahnya yang kebanyakan

memberikan susu formula untuk bayi sehingga ia menganggap hal tersebut

adalah hal yang wajar dan bagian dari gaya hidup wanita modern.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, ditemukan

banyaknya masalah seputar menyusui bayi dan penyebab ibu lebih memilih

menggunakan susu formula dibanding memberikan ASI eksklusif, masalah

tersebut diantaranya adalah kurangnya pengetahuan tentang ASI eksklusif,

kurangnya dukungan dari petugas kesehatan maupun tempat pelayanan kesehatan

selama ibu dirawat di Rumah Sakit atau Rumah Bersalin, semakin banyaknya ibu

menyusui yang bekerja dan tempat kerja yang tidak mendukung program ASI

eksklusif, penggunaan susu formula untuk bayi serta promosi susu formula yang

semakin gencar dilakukan.

Mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu hak azasi bayi yang

harus dipenuhi. Untuk mendukung hal tersebut telah dikeluarkan berbagai

pengakuan atau kesepakatan baik yang bersifat global maupun nasional yang

bertujuan melindungi, mempromosikan, dan mendukung pemberian ASI. Dengan

demikian, diharapkan setiap ibu di seluruh dunia dapat melaksanakan pemberian

ASI dan setiap bayi di seluruh dunia memperoleh haknya mendapat ASI.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

81

Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan juga sudah terbukti secara

ilmiah sangat banyak manfaatnya. Anak-anak yang semasa bayi disusui secara

ekslusif umumnya lebih cerdas dan lebih kuat daya tahan tubuhnya terhadap

penyakit dibandingkan anak yang diberi susu formula. Selain itu pemberian ASI

Eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi.

Berdasarkan pengakuan dari responden maupun Kader Posyandu mengenai

persepsi mereka tentang perbedaan bayi yang diberi ASI saja dengan bayi yang

diberi susu formula dapat dilihat bahwa secara umum, bayi yang diberi susu

formula itu memang lebih gemuk dibanding yang disusui secara eksklusif namun

gemuknya tidak alami dan badannya tidak kencang. Selain itu, daya tahan bayi

yang disusui secara eksklusif lebih kuat daripada bayi yang diberi susu formula,

meskipun itu tergantung dari kondisi bayi yang berlainan. Namun dari

pengamatan mereka, bayi yang diberi susu formula lebih sering sakit dibanding

dengan bayi yang hanya diberi ASI saja.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), cakupan

ASI eksklusif enam bulan menurun dari 42,5 persen (1997) menjadi 39,5 persen

(2002). Sementara penggunaan susu formula justru meningkat lebih dari tiga kali

lipat selama lima tahun dari 10,8 persen (1997) menjadi 32,5 persen (Depkes RI,

2002).

Meningkatnya harga susu formula seharusnya membuat masyarakat kembali

menyusui bayi dengan air susu ibu (ASI). Sebab, ASI merupakan nutrisi terbaik

bagi bayi. Kandungan lemak, karbohidrat, zat gizi lain, terutama zat antibodi,

dalam ASI tidak akan diperoleh dalam susu formula mana pun.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

82

Pertimbangan ibu menyusui dalam pemilihan susu biasanya adalah masalah

harga yang harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga serta kesediaan

yang mudah dicari dan distribusi yang berkelanjutan di pasaran. Harga susu tidak

secara langsung berkaitan dengan kualitas kandungan gizinya. Saat ditanya

tentang pengaruh harga susu formula terhadap pemberian ASI, keenam responden

mempunyai pendapat yang berlainan. Ibu yang menyusui secara eksklusif seperti

Ibu Yuli dan Ibu Sri Haryani menyatakan bahwa dengan mereka menyusui berarti

sudah menghemat perekonomian keluarga, susu yang ada dirasa mereka terlalu

mahal sehingga mereka memilih untuk menyusui bayi mereka secara eksklusif.

Harga susu formula yang kian melambung juga berpengaruh terhadap ibu

yang dalam kesehariannya menggunakan susu formula untuk bayi mereka. Karena

harga susu yang semakin naik dan mahal, saat ini ibu Meliana lebih sering

memberikan ASI untuk bayinya daripada diberi susu formula. Sikap yang

dilakukan oleh Ibu Meliana diatas mungkin adalah salah satu dari dampak positif

dari kenaikan harga susu formula untuk bayi karena dengan naiknya harga susu

formula, banyak ibu yamg memilih untuk lebih menyusui bayinya. Namun

disamping itu, masih banyak ibu lain yang masih tetap memberikan susu formula

untuk bayinya dengan alasan karena bayi mereka harus diberi susu formula, susu

formula sudah menjadi sebuah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi sebagai

makanan utama bayi meskipun mereka merasa keberatan dengan harga susu

formula yang semakin lama semakin meningkat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

83

Berikut ini adalah daftar penggunaan susu formula untuk bayi oleh masing-

masing ibu :

Tabel 2.10 Penggunaan Susu Formula oleh Ibu Menyusui

No Nama

Responden Merk susu dan

berat bersih susu Harga susu

1 Ibu Meliana Lactogen 400 gram Rp 32.000 (untuk 1 minggu)

2 Ibu Tri Widiati

SGM 150 gram Rp 11.500 (untuk 3 hari)

3 Ibu Murtiningsih

Susu bendera (Frisian Flag) 800

gram

Rp 83.000 (untuk 3 minggu)

4 Ibu Dwi Prihatin

Lactogen 600 gram Rp. 54.000 (untuk 1 minggu)

Sumber : Data primer diolah November 2011

Dari apa yang telah diungkapkan oleh ibu yang menggunakan susu formula

diatas dapat diketahui bahwa faktor harga susu formula berpengaruh terhadap pola

pemberian ASI, namun karena mereka menganggap bahwa susu formula adalah

suatu kebutuhan pokok bayi yang harus dipenuhi maka mereka akan berusaha

untuk tetap dapat memenuhi kebutuhan tersebut meskipun harganya dirasa cukup

mahal.

Hal lain yang dirasa penting dalam tindakan ibu menyusui menggunakan

susu formula ialah saat munculnya issue mengenai adanya Enterobacter sakazakii

(E. sakazakii) dalam susu formula bayi dan bubur bayi, membuat banyak kalangan

terutama ibu-ibu menjadi panik. Berdasarkan hasil penelitian para peneliti Institut

Pertanian Bogor (IPB), ditemukan 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan

40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan telah terkontaminasi

Enterobacter sakazakii.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

84

Enterobacter sakazakii dapat ditemukan di beberapa lingkungan industri

makanan (pabrik susu, coklat, kentang, sereal, dan pasta), lingkungan berair,

sedimen tanah yang lembab. Dalam beberapa bahan makanan yang potensi

terkontaminasi bakteri ini antara lain keju, sosis, daging cincang awetan, sayuran,

dan susu bubuk.

Bakteri Sakazakii sangat berbahaya bagi bayi yang berusia 6-12 bulan dan

menurut data yang sudah didapat, angka kematian bayi yang disebabkan oleh

bakteri ini 40-80%. Dalam beberapa wabah dilaporkan 20% sampai > 50% bayi

yang terjangkit penyakit tersebut meninggal. Gejala yang dapat terjadi pada bayi

atau anak di antaranya adalah diare, kembung, muntah, demam tinggi, bayi

tampak kuning, kesadaran menurun (malas minum, tidak menangis), mendadak

biru, sesak hingga kejang. Bayi prematur, berat badan lahir rendah (kurang dari

2.500 gram) dan penderita dengan gangguan kekebalan tubuh adalah individu

yang paling beresiko untuk mengalami infeksi ini. Meskipun juga jarang, bakteri

patogen ini dapat mengakibatkan bakterimeia dan osteomielitis (infeksi tulang)

pada penderita dewasa. (http://dinendras.wordpress.com)

Dari semua responden yang telah diwawancarai, awalnya mereka merasa

takut dan kuatir saat mendengar berita tentang bakteri yang mencemari produk

susu formula. Adanya bakteri itu juga yang membuat ibu yang menyusui bayinya

secara eksklusif menjadi semakin yakin bahwa ASI adalah yang paling baik untuk

bayi dan menjadi semakin tidak ingin memberikan susu formula untuk bayi

mereka

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

85

Namun selain kedua ibu diatas, issue bakteri yang mencemari produk susu

formula juga menimbulkan ketakutan dan kekuatiran pada ibu yang sebelumnya

telah menggunakan susu formula untuk bayi mereka, meskipun awalnya mereka

merasa takut tapi mereka tidak dapat berbuat banyak karena jika bayi mereka

tidak diberi susu formula maka bayi mereka akan terus menangis meminta susu,

bayi mereka sudah terlanjur menjadi ’ketagihan’ susu formula sehingga meskipun

ada issue tentang bakteri tersebut, mereka tetap menggunakan susu formula dan

pada akhirnya mereka berusaha mencari informasi mengenai bakteri tersebut dan

cara bagaimana agar susu formula yang mereka berikan tidak tercemar.

Semua yang telah diuraikan oleh penulis diatas mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu formula untuk

bayi diatas menunjukkan bahwa apa yang dilakukan oleh ibu menyusui

merupakan suatu tindakan sosial. Menurut Weber dalam teori tindakan sosial

menyebutkan bahwa suatu tindakan ialah perilaku manusia yang mempunyai

makna subyektif bagi pelakunya. Suatu tindakan hanya dapat disebut tindakan

sosial apabila tindakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perilaku

orang lain, dan berorientasi pada perilaku orang lain. Pertama, tindakan manusia,

yang menurut si aktor mengandung makna yang subyektif. Ini meliputi berbagai

tindakan nyata. Kedua, tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya

dan bersifat subyektif. Ketiga, tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu

situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan

secara diam-diam. Keempat, tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada

beberapa individu. Kelima, tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

86

terarah kepada orang lain itu. Dalam hal ini, faktor internal dan eksternal dari ibu

menyusui yang telah diuraikan oleh penulis diatas merupakan stimulus yang

mendorong ibu untuk melakukan suatu tindakan untuk menggunakan susu

formula sebagai pengganti ASI.

Tindakan ibu menyusui untuk menggunakan susu formula untuk bayi

dipengaruhi oleh gaya hidup dan banyak persepsi dari lingkungan yang

menganggap penggunan susu formula ialah hal yang wjar dan menjadi sebuah

kemajuan, serta banyaknya ibu menyusui di lingkungan sekitar yang

menggunakan susu formula sehingga situasi dan kebiasaan tersebut diikuti oleh

banyak ibu lainnya sehingga ibu memilih untuk memberikan susu formula untuk

bayinya dengan alasan bahwa air susu yang dimilikinya tidak cukup atau tidak

keluar maupun karena faktor pekerjaan.

Seperti halnya budaya makan, maka budaya menyusui juga dipengaruhi oleh

gaya hidup. Nampaknya di negara berkembang ibu-ibu lebih menyukai makanan

buatan atau pabrik yang dirasa terjamin kebersihannya, dan merasa bangga kalau

dapat memberikan susu formula pada bayinya. Dengan semakin canggihnya

komunikasi dan sistem periklanan yang menyesatkan, ibu-ibu di pedesaan pun

“terkontaminasi” dengan mode ini. Selain itu menyusui dianggap sebagai suatu

adat kebiasaan kolot atau terbelakang oleh sebagian orang. .Maka terjadi

penurunan jumlah ibu-ibu yang menyusui baik di kota maupun di desa. Di banyak

negara berkembang, pada mereka yang lebih menekankan duniawi dan

menganggap susu formula sebagai lambang status, ada kecenderungan ibu-ibu

beralih ke susu formula sebagai pelepasan diri dari tekanan sebagai ibu. Keadaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

87

ini sebenarnya merupakan suatu bukti tekanan modernisasi. Ibu-ibu dalam

ketegangan lingkungan biasanya cemas akan kemampuannya untuk dapat

menyusui atau terus menyusui. Dari banyak pengalaman, ternyata faktor-faktor

sosial budaya, emosi/psikologi lebih berperan daripada faktor pangan dan gizi.

(KAKAK,2002)

Jean Baudrillard dalam teorinya tentang masyarakat konsumer menyatakan

bahwa masyarakat yang dibentuk dan dihidupi oleh konsumsi, yang menjadikan

konsumsi sebagai pusat aktivitas kehidupan, dengan hasrat selalu dan selalu

mengkonsumsi. Dalam masyarakat konsumer, objek-objek konsumsi yang berupa

komoditi tidak lagi sekedar memiliki manfaat (nilai-guna) dan harga (nilai-tukar)

Namun lebih dari itu ia kini menandakan status, prestise dan kehormatan (nilai-

tanda dan nilai-simbol)

Masyarakat konsumer yang berkembang saat ini adalah masyarakat yang

menjalankan logika sosial konsumsi, dimana kegunaan dan pelayanan bukanlah

motif terakhir tindakan konsumsi. Melainkan lebih kepada produksi dan

manipulasi penanda-penanda sosial. Individu menerima identitas mereka dalam

hubungannya dengan orang lain bukan dari siapa dan apa yang dilakukannya,

namun dari tanda dan makna yang mereka konsumsi, miliki dan tampilkan dalam

interaksi sosial.

Berkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perkembangan produksi

baik bahan makanan maupun barang kebutuhan hidup lain-lainnya rupanya

berekspansi terus tanpa mengenal batas (Kartodiharjo, 1995). Kemajuan ini

memberi keleluasaan bagi kemudahan baik dalam bidang pekerjaan maupun

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

88

dalam menghayati kehidupan sehari-hari di rumah. Di sisi lain kemudahan ini

justru menjadi sebuah tantangan bagi kelanggengan pemberian ASI eksklusif bagi

ibu-ibu, terutama ibu yang bekerja. Demi sebuah kemudahan, tak jarang seorang

ibu lebih suka memilih menghentikan pemberian ASI eksklusif dan menggantinya

dengan produk susu formula yang sangat mudah diperoleh di warung atau tempat

perbelanjaan.

Produsen tampaknya sangat jeli dalam melihat kebutuhan konsumen akan

prestise, dan kemudian memanfaatkan untuk pemasaran produk mereka. Thoyibi

(1995) menjelaskan bahwa yang dilakukan oleh produsen produsen pertama kali

adalah mengacaukan konsep kualitas hidup dengan standar hidup, mengacaukan

konsep kebutuhan dengan konsep keinginan yang pemuasannya hanya

menghasilkan kenikmatan sementara dalam hal ini yang dilakukan produsen

dengan cara promosi. Promosi mencoba menarik hal-hal yang seharusnya berada

di wilayah “keinginan” ke dalam wilayah “kebutuhan”. Dengan demikian

konsumen akan berusaha untuk memenuhi keinginannya karena menganggap

keinginan tersebut sebagai kebutuhan. Dalam produk susu formula hal ini tampak

sekali dengan model periklanan yang menonjolkan bahwa produknya

mengandung zat-zat tertentu yang dikatakan sangat bermanfaat bagi kecerdasan

dan pertumbuhan anak. Konsep kecerdasan begitu ditonjolkan untuk memberikan

kesan seakan-akan apabila ingin anak cerdas maka susu formula ini merupakan

jawaban dari kebutuhannya. Walaupun di sisi lain sebenarnya juga diketahui

bahwa tidak ada yang dapat mengungguli kelebihan ASI dalam hal nutrisinya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

89

Engel dkk (1994) berpendapat bahwa pembelian tak akan pernah diadakan

kecuali jika kebutuhan yang mendasari diaktifkan dan dipenuhi. Tindakan

membeli tak dapat dijalankan sebelum adanya suatu kebutuhan. Peranan utama

dari upaya pemasaran adalah menempatkan produk akan jasa pada posisi yang

paling menguntungkan berkenaan dengan potensi untuk memenuhi kebutuhan.

Sebagai contoh : banyak wanita tak lagi memberikan ASI nya secara eksklusif

karena alasan ASI sedikit atau bahkan tidak keluar, karena ibu bekerja dan tak ada

TPA (Tempat Penitipan Anak). Sementara untuk pulang pergi dari kantor ke

rumah dipandang tak efektif. Situasi seperti ini menciptakan kebutuhan akan

adanya susu formula yang diharapkan dapat menggantikan ASI. Dan ketika

produk beredar dengan promosi yang luar biasa gencarnya maka ini semakin

mendukung dan mendorong ibu lebih memilih alternatif pengganti susu formula.

Pada akhirnya berkembang menjadi suatu trend gaya hidup yang menunjukkan

prestise kelas sosial tertentu. Misalnya merk susu formula telah menjadi lambang

status dan sosial tertentu.

Telah banyak diketahui bahwa promosi yang dilakukan oleh perusahaan susu

formula untuk bayi seringkali menyesatkan dan berhasil merayu ibu-ibu untuk

menggunakan susu formula. Dari hasil penelitian, promosi tersebut dilakukan di

Posyandu maupun RS dengan memberikan susu formula untuk bayi saat sedang

dirawat di rumah sakit sehingga kebanyakan bayi sudah tidak mau lagi disusui

karena telah terlanjur merasakan susu formula yang diberikan dari pihak rumah

sakit. Di Kota Surakarta, promosi pemanfaatan sumber daya ASI dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

90

pelestariannya telah lama menjadi program pemerintah. Disamping program-

program penyuluhan dilakukan pula penelitian, walaupun tidak terlalu intensif.

Dari semua yang telah diungkapkan diatas, nampak ada kecenderungan

bahwa kondisi perkotaan telah menurunkan kebiasaan menyusui dan terjadinya

peningkatan penggunaan susu formula untuk bayi yang dilakukan oleh ibu

menyusui karena berbagai faktor diatas. Dalam hal ini, bayi merupakan generasi

penerus bangsa. Oleh karena itu, kualitas generasi penerus perlu dipersiapkan

sedini mungkin. Untuk itu, peranan ibu untuk menyusui dan memberikan ASI

Ekslusif pada bayinya sangatlah besar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tindakan pada dasarnya ialah perbuatan tingkah laku yang dibentuk oleh

pelaku sebagai ganti respon yang didapat dari dalam dirinya. Tindakan disini

merupakan hasil perwujudan dari perilaku atau perubahan perilaku yang

dilakukan oleh seseorang.

Menyusui merupakan salah satu tugas tumbuh kembang seorang perempuan

setelah kelahiran anaknya, namun tidak semua perempuan dapat melaksanakan

tugas tersebut dengan baik karena adanya berbagai faktor. Praktek menyusui

secara eksklusif dipengaruhi oleh persepsi dan pemahaman serta pengetahuan ibu

tentang manfaat menyusui, pengawetan ASI dan bagaimana cara agar ASI tetap

produksi secara baik. Namun faktanya, angka ibu menyusui, khususnya menyusui

eksklusif selama enam bulan, di kota Surakarta terus menurun tiap tahun.

Sebaliknya, penggunaan susu formula sebagai pengganti air susu ibu (ASI) kian

meningkat.

Dari serangkaian data yang diperoleh di lapangan dapat ditarik kesimpulan

bahwa tindakan ibu menyusui dalam menggunakan susu formula untuk bayi

merupakan salah satu perubahan gaya hidup dalam masyarakat modern. Susu

formula dianggap sebagai suatu kemajuan dan wajar dilakukan oleh ibu menyusui

di kota-kota besar, termasuk di Derah Losari, Kelurahan Semanggi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

92

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu formula untuk

bayi di Daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota

Surakarta maka dapat ditarik kesimpulan mengenai faktor-faktor tersebut. Antara

lain ialah sebagai berikut :

a. Faktor internal ibu menyusui (faktor yang berasal dari dalam ibu menyusui

itu sendiri), meliputi :

1. Pengetahuan ibu menyusui tentang ASI Ekslusif yang masih kurang.

2. Ibu merasa ASI yang dimilikinya kurang cukup untuk bayi.

3. Kesibukan ibu bekerja nafkah.

b. Faktor eksternal ibu menyusui (faktor yang berasal dari luar ibu

menyusui), meliputi :

1. Pemberian susu formula yang dilakukan di Rumah Sakit atau

Posyandu pada bayi.

2. Rumah Sakit dan tenaga kesehatan menyarankan agar ibu yang ASI

nya tidak cukup untuk menambah dengan susu formula.

3. Lingkungan sekitar ibu menyusui yang menyarankan ibu menyusui

untuk memberikan susu formula pada bayi.

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis

Untuk mengkaji masalah faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu

menyusui dalam penggunaan susu formula untuk bayi, peneliti mengunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

93

teori tindakan sosial yang dikemukakan oleh Max Weber dan teori

masyarakat konsumer yang dikemukakan oleh Jean Baudrillard. Teori Weber

menyebutkan bahwa individu melakukan suatu tindakan berdasarkan

pengalaman, persepsi, pemahaman dan penafsiran atas suatu objek stimulus

atau situasi tertentu. Bahwa manusia jauh sebelum bertindak, mengalami

proses pemaknaan yang kemudian melahirkan dorongan atau motivasi atau

disebut pula sebagai alasan seseorang untuk melakukan tindakan tertentu.

Tindakan sosial dapat dibedakan dari sudut waktu sehingga ada tindakan

yang diarahkan kepada waktu sekarang, waktu lalu atau waktu yang akan

datang. Sasaran tindakan sosial adalah aktor yang berupa seorang individu

atau sekumpulan orang. Sedangkan teori Jean Baudrillard menyatakan bahwa

masyarakat yang dibentuk dan dihidupi oleh konsumsi, yang menjadikan

konsumsi sebagai pusat aktivitas kehidupan, dengan hasrat selalu dan selalu

mengkonsumsi. Dengan demikian konsumen akan berusaha untuk memenuhi

keinginannya karena menganggap keinginan tersebut sebagai kebutuhan.

Nilai-tanda dan nilai-simbol, yang berupa status, prestise, ekspresi gaya dan

gaya hidup, kemewahan dan kehormatan adalah motif utama aktivitas

konsumsi masyarakat konsumer. Nilai-tanda dan nilai-simbol, yang berupa

status, prestise, ekspresi gaya dan gaya hidup, kemewahan dan kehormatan

adalah motif utama aktivitas konsumsi masyarakat konsumer.

Teori yang dipakai oleh penulis diatas relevan dengan penelitian yang

telah dilakukan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu

menyusui dalam penggunaan susu formula untuk bayi, karena dalam hal ini,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

94

faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui untuk menggunakan susu

formula bayi (meliputi faktor internal dan eksternal) merupakan suatu

pendorong ibu menyusui melakukan suatu tindakan sosial yaitu memberikan

susu formula untuk bayinya dan tindakan ibu menyusui untuk menggunakan

susu formula dipengaruhi oleh gaya hidup masyarakat modern (banyaknya

ibu yang bekerja di luar rumah) dan banyaknya ibu menyusui di lingkungan

sekitar yang menggunakan susu formula untuk menunjukkan bahwa dia

mampu membeli sehingga situasi dan kebiasaan tersebut diikuti oleh banyak

ibu lainnya.

2. Implikasi Metodologis

Penelitian yang berjudul Persepsi Ibu Menyusui terhadap Penggunaan

Susu Formula untuk Bayi ini merupakan studi deskriptif kualitatif, yaitu

penelitian yang menekankan pada suatu analisa dan sekaligus penggambaran

tentang suatu kondisi realitas yang ada, dan menghasilkan data deskriptif

yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Pada

penelitian jenis ini, penulis berusaha mengembangkan konsep dan

menghimpun fakta dengan cermat tanpa melakukan hipotesa, tetapi perlu

memandangnya sebagai bagian dari keutuhan. Adapun fokus dari penelitian

ini adalah untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu

menyusui dalam penggunaan susu formula untuk bayi di daerah Losari,

Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

95

Dalam metode penelitian kualitatif, peneliti sendiri adalah instrumen

pengumpul data di lapangan dengan cara observasi langsung ke lapangan.

Peneliti mengandalkan teknik wawancara mendalam (in-depth interview)

untuk mengumpulkan data. Wawancara yang mendalam harus dilakukan

peneliti agar dapat benar-benar mengerti bagaimana kondisi para subjek

dalam penelitian ini. Tipe observasi yang peneliti lakukan adalah observasi

berperan pasif, peneliti berperan sebagai pengamat saja. Selain itu peneliti

juga memanfaatkan dokumen atau bahan tertulis secara kepustakaan, dan

data dari Puskesmas atau Posyandu sebagai sumber data. Penelitian dengan

cara ini dirasa relevan dengan penelitian yang dilakukan karena untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam

penggunaan susu formula untuk bayi harus dilakukan dengan observasi dan

wawancara secara mendalam agar penulis dapat benar-benar mengetahui

bagaimana kondisi subjek yang diteliti.

Strategi pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan

strategi pengambilan sampel berdasarkan tujuan atau purposive sampling.

Purposive sampling atau sampel bertujuan, yaitu sampel yang ditarik dengan

pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan dan maksud

penelitian. Starategi ini dirasakan penulis cukup tepat untuk memperoleh

data tentang tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu formula untuk

bayi karena sampel yang diambil oleh penulis sudah mewakili karakteristik

responden yang dibutuhkan sesuai tujuan penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

96

Agar diperoleh data dengan validitas yang tinggi, maka peneliti

melakukan pengecekan dengan menggunakan trianggulasi, yaitu dengan

pengecekan yang memperbandingkan derajat kepercayaan informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda. Triangulasi yang telah

dilakukan peneliti adalah dengan mengecek informasi yang diperoleh dari

hasil wawancara para ibu menyusui dengan kader dari Posyandu di wilayah

tempat tinggal mereka dan dengan melakukan pengecekan ulang di Rumah

Sakit tempat responden dirawat selama melahirkan. Peneliti juga berkunjung

dan melakukan krosscek data ke Puskesmas Sangkrah dimana banyak

terdapat ibu menyusui di daerah Losari yang memeriksakan diri disana. Dari

hasil penelitian, informasi yang diberikan oleh kader Posyandu dan staff

kesehatan juga relevan dengan informasi yang diberikan oleh ibu menyusui

selaku para responden atau subyek penelitian.

3. Implikasi Empiris/ Praktis

Penelitian yang telah dilakukan di lapangan mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi tindakan ibu menyusui dalam penggunaan susu formula

untuk bayi ini secara empiris masih menemukan sedikit kendala, terutama

saat penulis melakukan pendekatan terhadap ibu menyusui yang di

wawancarai. Ibu menyusui yang dijadikan responden cenderung tertutup dan

terbatas dalam memberikan jawaban sehingga diperlukan pendekatan khusus

agar ibu menyusui dapat merasa nyaman, namun pada akhirnya semua

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

97

informasi dapat diperoleh dengan pendekatan khusus yang dilakukan oleh

penulis terhadap responden.

Secara umum, masyarakat di daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kota

Surakarta memberikan respon yang positif terhadap penulis karena sebelum

melakukan penelitian, penulis telah melakukan pendekatan terhadap Kader

Posyandu di wilayah ini sehingga masyarakat yang ada di lokasi penelitian

tidak merasa terganggu dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

C. Saran

1. Untuk Ibu Menyusui

Bagi ibu menyusui diharapkan agar diharapkan dapat memberikan ASI

secara eksklusif sampai bayi berumur 6 bulan dan meningkatkan

pengetahuan mengenai ASI eksklusif dengan mencari informasi pada

berbagai bentuk sumber informasi dan media massa sehingga menghasilkan

perubahan atau peningkatan pengetahuan sehingga tercipta lingkungan,

kebiasaan dan pengalaman yang mendukung untuk proses pemberian ASI

eksklusif.

2. Untuk Tenaga Kesehatan

Bagi tenaga kesehatan, baik yang berada di Rumah Sakit, Rumah

Bersalin, Puskesmas maupun tempat kesehatan yang lain diharapkan agar

dapat meningkatkan pendidikan kesehatan tentang ASI eksklusif dengan

memperhatikan faktor internal dan lingkungan pada masyarakat khususnya

kepada ibu-ibu menyusui di daerah Losari, Kelurahan Semanggi, Kecamatan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU …/Faktor...i FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINDAKAN IBU MENYUSUI DALAM PENGGUNAAN SUSU FORMULA UNTUK BAYI DI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

98

Pasar Kliwon, Kota Surakarta dan diperlukan peningkatan penyuluhan

kesehatan secara umum khususnya tentang ASI dan menyusui kepada

masyarakat, khususnya kepada ibu hamil tentang gizi dan perawatan

payudara selama masa kehamilan dan menyusui, sehingga dapat

meningkatkan angka ASI eksklusif di masyarakat.

3. Untuk Kader Posyandu

Bagi Kader Posyandu, khususnya yang berada di daerah Losari,

Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta diharapkan

agar kader-kader yang ada lebih aktif mengajak para ibu menyusui untuk

datang ke Posyandu secara rutin sehingga dapat memberikan penyuluhan

tentang ASI Eksklusif sehingga pengetahuan ibu menyusui tentang ASI

Eksklusif meningkat.

4. Untuk Pemerintah Kota Surakarta

Bagi pemerintah Kota Surakarta, khususnya dinas kesehatan,

diharapkan agar pihak pemerintah setempat dapat menumbuhkan kesadaran

ibu-ibu yang memiliki bayi untuk mau memberi ASI Eksklusif, bukan

sekedar menumbuhkan sikap setuju saja terhadap pemberian ASI Eksklusif

dan diharapkan agar pihak pemerintah (kecamatan/kabupaten) memberikan

penyuluhan kepada keluarga yang memiliki bayi tentang manfaat dan tujuan

ASI Eksklusif bagi bayi dan ibu, serta lebih tegas lagi dalam mengatur

pemasaran/promosi produk susu formula untuk bayi berusia dibawah 6

bulan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user