faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk...

123
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK TIDAK MEROKOK PADA SISWA SMP ISLAM AL HASRA DEPOK TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) Disusun Oleh : Randika Akhira NIM : 1110101000039 PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1437 H

Upload: vuliem

Post on 16-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK TIDAK MEROKOK

PADA SISWA SMP ISLAM AL HASRA DEPOK TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

Disusun Oleh :

Randika Akhira

NIM : 1110101000039

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M / 1437 H

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANPROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKATPEMINATAN PROMOSI KESEHATANSkripsi, September 2016

Randika akhira, NIM : 1110101000039

Faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk tidak merokok siswa SMP Al Hasradepok tahun 2016

xiv+88 Halaman, 6 Tabel, 2 Bagan, 2 Lampiran

ABSTRAK

Niat merupakan prediktor yang kuat untuk terjadinya perilaku. Beberapapenelitian tentang niat merokok yang menggunakan Theory of planned behavior(TPB) mengatakan bahwa niat untuk merokok merupakan prediktor yang kuatuntuk menentukan perilaku merokok dikalangan para remaja. Theory of PlannedBehaviour (TPB) mengatakan bahwa niat merupakan faktor yang sangat pentingsebagai penentu terjadinya perilaku. Niat adalah keinginan atau kecenderunganseseorang untuk melakukan suatu perilaku yang dipengaruhi oleh sikap terhadapperilaku, norma subjektif dan persepsi kontrol perilaku (Fishbein dan Ajzen, 1980).

Penelitian ini mengambil responden pada siswa kelas 7 dan 8 SMP Al Hasradengan jumlah sampel 186 siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatifdengan desain studi Cross Sectional. Sumber data penelitian adalah data primerdengan menggunakan kuesioner. Analisis statistik menggunakan uji Fisherdilakukan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan niatuntuk tidak merokok siswa SMP Al Hasra.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang berniat tidak merokoksebesar 54,8%. Berdasarkan hasil uji statistik analisis bivariat diketahui sikapterhadap perilaku merokok memiliki hubungan dengan niat untuk tidak merokoksiswa (P Value = 0,002), norma subjektif memiliki hubungan dengan niat untuktidak merokok siswa (P Value = 0,006), persepsi kontrol perilaku tidak memilikihubungan dengan niat untuk tidak merokok siswa (P Value = 0,736).

Sekolah dapat mempertahankan peraturan yang melarang merokokdisekolah dan terus meningkatkan pengetahuan siswa tentang bahaya rokok danakibatnya.

Kata Kunci : Theory of Planned Behavior (TPB), Niat tidak merokok

Daftar Bacaan : 1991-2015

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

STUDY PROGRAM OF PUBLIC HEALTH

HEALTH PROMOTION

Undergraduate Thesis, September 2016

Randika akhira, NIM: 1110101000039

Factors that influence the intention to junior high school students do notsmoke Al Hasra depok 2016

xiv + 85 pages, 6 Tables, Chart 2, Appendix 2

ABSTRACT

Intention is a strong predictor for the occurrence of the behavior. Severalstudies about smoking intentions that use Theory of planned behavior (TPB) saidthat the intention to smoke a strong predictor for determining smoking behavioramong adolescents. Theory of Planned Behaviour (TPB) said that the intention is avery important factor as a determinant of the behavior. Intention is the desire ortendency of a person to perform a behavior that is influenced by the attitude towardthe behavior, subjective norms and perceived behavioral control (Fishbein andAjzen, 1980).

This study takes the respondents in grade 7 and 8 junior Al Hasra with asample of 186 students. This research is a quantitative research with cross sectionalstudy design. Source of research data is primary data using questionnaires.Statistical analysis using Fisher test was done to see what factors are associatedwith the intentions not to smoke Al Hasra junior high school students.

The results of this study showed that students who intend not to smoke by54.8%. Based on the statistical test bivariate analysis known attitude towardssmoking behavior has a relationship with the intention of not smoking students (PValue = 0.002), subjective norm has a relationship with the intention of not smokingstudents (P Value = 0.006), perceived behavioral control has no relationship withintentions not to smoke student (P Value = 0.736).

Schools can keep the rule that prohibits smoking in schools and continue toincrease students' knowledge about the dangers of smoking and its consequences.

Keywords: Theory of Planned Behavior (TPB), intention is not to smoke

Reading List : 1991-2015

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :
Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :
Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Randika Akhira

Tempat, Tanggal Lahir : Panyakalan, 22 Januari 1993

Alamat : Jl. Kertamukti no 1 RT 04 RW 17,

Pisangan, Ciputat timur

Jenis Kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Email : [email protected]

Telepon : 081266844009

Riwayat Pendidikan

1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung

2004 – 2007 : SLTP Islam Ar Risalah

2007 – 2010 : Madrasah Aliyah Ar Risalah

2010 – sekarang : Peminatan Promosi Kesehatan

Juusan Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat

dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Faktor-

faktor yang mempengaruhi niat untuk tidak merokok siswa SMP Al Hasra

Depok tahun 2016”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan Pendidikan Strata Satu (S1) pada Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tersusun dan selesai tanpa

bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itulah, peneliti ingin menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Arif Sumantri, SKM, MKes, selaku dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Fajar Ariyanti, SKM, MKes, PhD, selaku Kepala Program Studi Kesehatan

Masyarakat dan penanggung jawab skripsi.

3. Ibu Raihana Nadra Al-Kaff, SKM, MMA, selaku penanggung jawab Peminatan

Promosi Kesehatan.

4. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.Si dan Catur Rosidati, MKM, selaku Dosen

Pembimbing Skripsi, terima kasih atas arahan, nasehat, waktu serta bimbingannya

selama peneliti mengerjakan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Ela Laelasari, M.Kes, Dela Aristi, MKM, dan ibu Gitalia Budi Utami,

MKM selaku penguji sidang yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

masukan pada skripsi ini.

6. Ibu Riastuti Kusumawardani, SKM, MKM sebagai dosen Pembimbinga Akademik

yang sangat memperhatikan perkembangan skripsi saya.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti.

8. Kedua orang tuaku tercinta, yang tak pernah lelah mendukung dan mendoakanku.

Terima kasih atas cinta, kasih sayang, kepercayaan, kesabaran, dan doa yang tiada

henti selama ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kasih dan sayangnya

kepada kalian.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

viii

9. Adik-adikku tercinta Krisandi Agusto, Fajri Ilhami Umara dan Reino Hadi tumbuh

dan berkembanglah lebih baik lagi melebihi kakakmu ini, gapailah mimpi-

mimpimu dengan tekad yang kuat, dan jadilah anak yang lebih berbakti lagi kepada

orang tua.

10. Kepada sahabat-sahabatku Prima, Alul, Richo, Zaki Ismatullah dan Supriadi yang

selalu mendukung, menasihati, dan menghibur dikala peneliti sedang kehilangan

semangat. Semoga Allah SWT melancarkan segala urusan kalian.

11. Seluruh teman-teman seperjuangan Promkes 2010 (Wahyunita, Furi, Zahrita, Siva,

Yuli, Ayu, Ilmi, Sariyati, Hervina,dan Dita) yang selalu mendukung peneliti

selama mengerjakan skripsi.

12. Kak Ida Farida yang telah memberikan banyak masukan serta berbagi ilmu dan

pengalaman kepada peneliti.

13. Dan tak lupa kepada rekan-rekan sesama pengunjung perpustakaan Ahmad Munir,

Enjar Riyanto, Ryantio Priyono, Bakar Al Shidiq, Wanda Jaya, Nizar dan teman-

teman lainnya yang telah membantu peneliti dalam proses penyetakan skripsi ini.

Skripsi yang telah dibuat oleh peneliti ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan di masa yang

akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Jakarta, September 2016

Peneliti

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

ix

DAFTAR ISILEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. i

ABSTRAK....................................................................................................... ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI ............................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR BAGAN ...................................................................................... xiiii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi

KATA PENGANTAR................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang....................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................. 6

1.3. Pertanyaan Penelitian............................................................................................ 7

1.4. Tujuan Penelitian................................................................................................... 8

1.4.1. Tujuan umum...................................................................................... 8

1.4.2. Tujuan khusus..................................................................................... 8

1.5. Manfaat penelitian................................................................................................. 9

1.5.1. SMP Al Hasra ..................................................................................... 9

1.5.2. Peneliti................................................................................................ 9

1.6. Ruang lingkup...................................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 11

2.1. Remaja .................................................................................................................. 11

2.1.1. Pengertian remaja ........................................................................................ 11

2.1.2. Ciri-ciri remaja.................................................................................. 11

2.1.3. Tugas perkembangan remaja ............................................................. 15

2.1.4. Faktor-faktor resiko merokok pada remaja ........................................ 22

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

x

2.2. Niat ........................................................................................................................ 28

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat tidak merokok.................................. 30

2.3.1. Sikap................................................................................................. 30

2.3.2. Norma subjektif ................................................................................ 31

2.3.3. Persepsi Kontrol Perilaku.................................................................. 32

2.4. Rokok .................................................................................................................... 33

2.4.1. Definisi rokok ................................................................................... 33

2.4.2. Zat berbahaya dalam rokok ............................................................... 34

2.4.3. Pengaruh rokok terhadap kesehatan................................................... 41

2.5. Teori Perilaku....................................................................................................... 49

2.5.1. Teori Perilaku Berencana (Theory of Planned Behavior) ................... 49

2.6. Kerangka Teori .................................................................................................... 55

2.7. Derajat Berat Merokok ....................................................................................... 55

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DANHIPOTESIS .................................................................................................. 58

3.1. Kerangka konsep ................................................................................................. 58

3.2. Definisi operasional ............................................................................................ 60

3.3. Hipotesis ............................................................................................................... 62

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 63

4.1. Desain penelitian ................................................................................................. 63

4.2. Lokasi dan waktu penelitian .............................................................................. 63

4.3. Populasi dan sample............................................................................................ 63

4.3.1. Populasi penelitian ............................................................................ 63

4.3.2. Sampel penelitian.............................................................................. 64

4.4. Metode pengumpulan data ................................................................................. 66

4.5. Pengolahan Data .................................................................................................. 66

4.6. Analisis Data ........................................................................................................ 68

BAB V HASIL PENELITIAN...................................................................... 69

5.1. Profil SMP Al Hasra ........................................................................................... 69

5.1.1. Latar belakang Berdiri Al Hasra........................................................ 69

5.1.2. Visi dan Misi .................................................................................... 69

5.1.3. Tujuan............................................................................................... 70

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

xi

5.1.4. Peraturan SMP Al Hasra tentang perilaku merokok........................... 71

5.2. Analisis Univariat .................................................................................... 71

5.2.1. Gambaran umur dan jenis kelamin siswa SMP Al hasra .................... 72

5.2.2. Gambaran Niat tidak merokok siswa SMP Al hasra .......................... 72

5.2.3. Gambaran Sikap siswa SMP Al hasra................................................ 73

5.2.4. Gambaran Norma Subjektif siswa SMP Al hasra............................... 74

5.2.5. Gambaran Persepsi Kontrol Perilaku siswa SMP Al hasra ................. 74

5.3. Analisis Bivariat .................................................................................................. 75

5.3.1. Hubungan sikap terhadap perilaku tidak merokok dengan niat untuktidak merokok............................................................................................. 76

5.3.2. Hubungan norma subjektif dengan niat untuk tidak merokok ............ 77

5.3.3. Hubungan persepsi kontrol perilaku dengan niat untuk tidak merokok………………………………………………………………………………78

BAB VI .......................................................................................................... 79

PEMBAHASAN............................................................................................ 79

6.1. Keterbatasan penelitian....................................................................................... 79

6.2. Pembahasan hasil analisis Univariat ................................................................. 79

6.3. Sikap terhadap perilaku merokok dengan niat untuk tidak merokok ........... 82

6.4. Norma subjektif terhadap niat untuk tidak merokok ...................................... 84

6.5. Persepsi kontrol perilaku terhadap niat untuk tidak merokok ....................... 87

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 90

7.1. Kesimpulan........................................................................................................... 90

7.2. Saran...................................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 90

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional …………………………………………………..53

Tabel 4.1 Jumlah sampel …………………………………………………………58

Tabel 5.1 Gambaran niat untuk tidak merokok siswa SMP Al Hasra ……………65

Tabel 5.2 Gambaran sikap siswa SMP Al Hasra terhadap perilaku tidak merokok……………………………………………………………………………………66

Tabel 5.3 Gambaran norma subjektif siswa SMP Al Hasra ……………………..67

Tabel 5.4 Gambaran persepsi kontrol perilaku siswa SMP Al Hasra ……………68

Tabel 5.5 Hubungan Sikap terhadap perilaku merokok dengan niat untuk tidak

merokok siswa SMP Al Hasra 2016 ………………………………………….....69

Tabel 5.6 Hubungan Norma Subjektif dengan niat untuk tidak merokok siswa

SMP Al Hasra 2016……………………………………………………………...70

Tabel 5.7 Hubungan Sikap terhadap perilaku merokok dengan niat untuk tidak

merokok siswa SMP Al Hasra 2016………………………………………...….. 71

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori ……………………………………………………….50

Bagan 3.1 Kerangka konsep ……………………………………………………..52

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

1

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang

Rokok merupakan produk tembakau yang memiliki zat adiktif yang bila

digunakan mengakibatkan bahaya bagi kesehatan individu dan masyarakat.

Asap tembakau mengandung kurang lebih 4000 komponen. Beberapa

diantaranya bersifat racun, beberapa lainnya dapat merubah sifat sel-sel tubuh

menjadi ganas, setidaknya ada 43 zat dalam tembakau yang sudah diketahui

dapat menyebabkan kanker. 3 zat berikut ini adalah yang paling lazim kita

dengar, yaitu: nikotin, tar dan karbon monoksida (Pusat Promosi Kesehatan RI,

2011).

Merokok dapat menyebabkan efek jangka pendek atau jangka panjang.

Beberapa efek jangka pendek antaranya Rambut dan nafas berbau rokok,

kekurangan oksigen ke otak dan paru-paru, tekanan darah meningkat. Beberapa

efek jangka panjangnya adalah risiko kematian karena penyakit kardiovaskuler,

kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, lambung, pankreas, usus besar, ginjal,

kandung kemih, prostat, lahir, leher Rahim dan payudara, infeksi saluran

pernafasan, penyakit penyumbatan paru-paru. Berdasarkan “American Council

on Health Science and Health” dan “National Cancer Institute USA”

(Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Perilaku merokok merupakan permasalahan di bidang kesehatan yang

sulit untuk di selesaikan, terbukti dengan terus meningkatnya jumlah perokok

setiap tahunnya. Pada tahun 1970, konsumsi rokok di Indonesia berjumlah 30

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

2

miliar batang sedangkan pada tahun 2009 jumlah tersebut meningkat sangat

drastis menjadi 260 miliar batang rokok atau meningkat lebih dari 700% selama

40 tahun. Sejalan dengan hal tersebut tingkat produksi rokok juga menunjukkan

peningkatan dari 260 miliar batang pada tahun 2010 menjadi 270 miliar batang

pada tahun 2011. Prevalensi merokok dan jumlah batang rokok yang

dikonsumsi di Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan. Dari tahun

1995 ke tahun 2011 terjadi peningkatan pervalensi perokok sebanyak 9,1%

mulai dari 27% pada 1995 menjadi 36.1% pada tahun 2011. (Kementerian

Kesehatan RI, 2013).

Berdasarkan hasil Riskesdas 2010, secara nasional terdapat 34,7%

perokok. Lebih dari separuh perokok (52,3%) menghisap 1-10 batang rokok

setiap hari, kemudian 2 dari 5 perokok saat ini merokok rata-rata 11-20 batang

setiap hari, sebanyak 4,7% perokok merokok 21-30 batang setiap hari dan 2,1

% perokok merokok lebih dari 30 batang setiap hari. Data Riskesdas 2013

menyebutkan bahwa pada tahun 2013 terjadi peningkatan perilaku merokok

penduduk 15 tahun keatas dari 34,2% tahun 2007 menjadi 36,3% tahun 2013.

Selain itu juga ditemukan peningkatan perokok sebanyak 1,4% pada usia 10-14

tahun (Riskesdas 2010).

Global Youth Tobacco Survey tahun 2011 menyebutkan bahwa

peningkatan prevalensi perokok remaja usia 13-15 tahun yang selama kurun

waktu 3 tahun naik lebih dari 1,5 kali lipat yaitu dari 12,6% tahun 2006 menjadi

20,3% tahun 2009. Secara rinci Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan

Riskesdas selama sepuluh tahun terakhir ini (2001-2010) memberikan

gambaran tren perokok pemula remaja usia 10-14 tahun naik hampir 2 kali lipat,

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

3

dimana pada tahun 2001 prevalensi perokok usia 10-14 tahun sebanyak 9,5%

meningkat menjadi 17,5% pada tahun 2010. Pada tahun 2013 terjadi

peningkatan jumlah perokok usia 10-14 tahun sebesar 5% menjadi 18%

(Indonesia bebas rokok, 2013).

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian

Kesehatan tahun 2007 mengatakan bahwa Indonesia menempati urutan ke-7

terbesar dalam jumlah kematian yang disebakan oleh Kanker yakni sebanyak

188.100 orang pertahun. Kematian yang disebabkan oleh penyakit sistem

pembuluh darah berjumlah 468.700 orang. Kematian yang disebabkan oleh

penyakit sistem pernafasan adalah penyakit Chronic Obstructive Pulmonary

Disease (COPD) yakni sebesar 73.100 orang (66,6%) sedangkan asma sebesar

13.690 (13,7%). Dan kematian yang disebabkan oleh penyakit Tuberkulosis

sebesar 12.700 orang, menempati urutan ke-3 setalah India dan China. Akibat

rokok di Indonesia menyebabkan 9,8% kematian karena penyakit Paru Kronik

dan Emfisema pada tahun 2001 (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Remaja adalah anak berusia 13-25 tahun, dimana usia 13 tahun

merupakan batas usia pubertas pada umumnya, yaitu ketika secara biologis

sudah mengalami kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika

mereka pada umumnya secara sosial dan psikologis mampu mandiri

(Mohammad, 1994). Remaja merupakan individu yang sedang mengalami masa

peralihan yang secara berangsur-angsur mencapai kematangan seksual,

mengalami perubahan dari jiwa kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami

perubahan keadaan ekonomi dari ketergantungan menjadi relative mandiri.

Masa remaja merupakan salah satu periode perkembangan manusia. Masa

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

4

remaja merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kana-kanak ke

masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan

perubahan sosial (Notoadmodjo, 2007).

Niat adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk melakukan

suatu perilaku yang dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif

dan persepsi kontrol perilaku. Niat ini ditentukan oleh sejauh mana individu

memiliki sikap positif pada perilaku tertentu, dan sejauh mana kalau dia

memilih untuk melakukan perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari

orang-orang lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.. Niat merupakan

indikasi dari keinginan seseorang untuk mencoba, seberapa besar upaya yang

dikerahkan untuk melakukan suatu perilaku. Semakin kuat niat seseorang untuk

berperilaku semakin besar kemungkinan perilaku dapat diwujudkan (Fishbein

dan Ajzen, 1980).

Niat merupakan prediktor yang kuat untuk terjadinya perilaku.

Beberapa penelitian tentang niat merokok yang menggunakan Theory of

planned behavior (TPB) mengatakan bahwa niat untuk merokok merupakan

prediktor yang kuat untuk menentukan perilaku merokok dikalangan para

remaja. Theory of Planned Behaviour (TPB) mengatakan bahwa niat

merupakan faktor yang sangat penting sebagai penentu terjadinya perilaku. Niat

adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk melakukan suatu

perilaku yang dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan

persepsi kontrol perilaku (Fishbein dan Ajzen, 1980).

Fishbein dan Ajzen dalam Theory of Planned Behavior (TPB)

mengatakan bahwa niat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu sikap terhadap perilaku,

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

5

norma subjektif dan persepsi pengendalian perilaku. TPB merupakan

pengembangan dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang lebih dahulu

ditemukan oleh ajzen. TPB dikembangkan dengan menambahkan Perceived

Behavioral Control (persepsi pengendalian perilaku) sebagai prediktor ketiga

yang mempengaruhi niat untuk berperilaku sehingga TPB sangat cocok

digunakan untuk meprediksi niat dan perilaku. Ajzen dan Fishbein

menambahkan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ngu Ling Yee 2015,

ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi niat merokok pada siswa-siswi

SMP di Jatinangor. Beberapa faktor yang berpengaruh adalah sikap terhadap

perilaku merokok, orang tua yang merokok, pengaruh teman sebaya yang

merokok, dan iklan rokok. Selain itu Asghar Mohammadpoorasl dan kawan-

kawan tahun 2010 dalam penelitiannya juga mengatakan bahwa ada beberapa

faktor yang mempengaruhi niat merokok pada remaja SMP di Tabriz Iran.

Beberapa faktor yang berpengaruh diantaranya adalah, sikap terhadap perilaku

merokok, anggota keluarga merokok dan merasa tenang melakukan perilaku

yang beresiko (Althea Medical Journal, 2015).

Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh Lindawati terhadap kepala

sekolah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok siswa-

siswi SMP di daerah jakarta selatan tahun 2011 diketahui bahwa sebagian besar

SMP di Jakarta Selatan melarang siswa-siswinya untuk merokok dan jika

ketahuan merokok maka siswa-siswi yang bersangkutan akan diberikan sanksi

yang berat dan bahkan sampai dikeluarkan dari sekolah. Tetapi berdasarkan

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

6

hasil penelitian diketahui terdapat 39,4% siswa-siswa SMP di Jakarta Selatan

yang merokok (Lindawati, 2011).

SMP Al-Hasra merupakan sekolah swasta Islam yang juga memiliki

peraturan ketat terkait perilaku merokok siswanya. Berdasarkan hasil

wawancara dengan kepala sekolah SMP Al-Hasra diketahui bahwa SMP Al-

Hasra melarang siswa-siswinya untuk merokok. Jika terdapat siswa-siswi yang

merokok maka sekolah akan memberikan sanksi terhadap siswa terkait.

Dari hasil studi pendahuluan berupa pertanyaan menggunakan kuisioner

yang dilakukan terhadap 45 orang siswa di SMP Al-Hasra diketahui bahwa

tidak ada siswa SMP Al Hasra yang sedang aktif merokok. Studi pendahuluan

tersebut menjelaskan bahwa siswa SMP Al Hasra adalah siswa yang bukan

perokok dan tidak memiliki niat untuk merokok. Hal ini sangat bertentangan

dengan tren yang terjadi dikalangan siswa sekolah menengah di sekolah lainnya

yang cenderung mengalami peningkatan jumlah siswa yang merokok.

1.2. Rumusan Masalah

Niat merupakan variabel yang paling tepat untuk mempediksi terjadinya

sebuah perilaku. Theory of Planned Behavior mengatakan bahwa ada 3 faktor

yang menyebabkan terbentuknya niat yaitu sikap terhadap perilaku, norma

subjektif serta persepsi Kontrol perilaku.

Peningkatan jumlah perokok pemula pada usia 10-14 tahun bisa

menimbulkan masalah kesehatan baru bagi negara untuk kedepannya. Memulai

merokok pada usia lebih dini berarti akan meningkatkan resiko penyakit yang

ditimbulkan oleh rokok. Sebagian besar penyakit yang ditimbulkan oleh rokok

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

7

merupakan penyakit yang menyebabkan kematian seperti kanker paru, kanker

mulut, kanker kandung kemih, penyakit jantung, gangguan kehamilan dan

penyakit lainnya.

Dari studi pendahuluan yang dilakuan diketahui bahwa semua responden

tidak sedang aktif merokok,namun ditemukan 6 orang responden yang pernah

merokok. Dari hasil studi pendahuluan ini diketahui bahwa tidak ditemukan

siswa yang aktif merokok di SMP Al-Hasra meskipun secara nasional diketahui

bahwa terjadi peningkatan jumlah perokok pemula usia 10-14 tahun.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi niat untuk tidak merokok seorang

siswa, antara lainnya pengetahuan, pengaruh teman sebaya, pendidikan orang

tua dan lainnya. Berdasarkan faktor tersebut, peneliti tertarik mengetahui

faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi niat siswa dan siswi SMP Al – Hasra

untuk tidak merokok.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Diketahui bagaimana gambaran sikap siswa SMP Islam Al Hasra tentang

perilaku tidak merokok terhadap niat untuk tidak merokok ?

2. Diketahui bagaimana gambaran norma subjektif siswa SMP Islam Al Hasra

tentang perilaku tidak merokok terhadap terhadap niat untuk tidak

merokok?

3. Diketahui bagaimana gambaran persepsi kontrol siswa SMP Islam Al Hasra

tentang perilaku tidak merokok terhadap terhadap niat untuk tidak merokok

4. Diketahui bagaimana gambaran niat untuk tidak merokok siswa SMP Islam

Al Hasra ?

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

8

5. Diketahui apakah ada hubungan antara sikap terhadap perilaku tidak

merokok siswa SMP Islam Al Hasra dengan niatnya untuk tidak merokok ?

6. Diketahui apakah ada hubungan antara norma subjektif terhadap perilaku

tidak merokok siswa SMP Islam Al Hasra dengan niatnya untuk tidak

merokok ?

7. Diketahui apakah ada hubungan persepsi kontrol perilaku tidak merokok

siswa SMP Islam Al Hasra dengan niatnya untuk tidak merokok ?

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan umum

Diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk tidak

merokok pada siswa SMP Islam Al Hasra Depok tahun 2016.

1.4.2. Tujuan khusus

1. Diketahuinya gambaran sikap siswa SMP Islam Al Hasra tentang

perilaku tidak merokok terhadap terhadap niat untuk tidak merokok

2. Diketahuinya gambaran norma subjektif siswa SMP Islam Al Hasra

tentang perilaku tidak merokok terhadap terhadap niat untuk tidak

merokok

3. Diketahuinya gambaran persepsi kontrol siswa SMP Islam Al Hasra

tentang perilaku tidak merokok terhadap terhadap niat untuk tidak

merokok

4. Diketahuinya gambaran niat untuk tidak merokok siswa SMP Islam

Al Hasra

5. Diketahuinya hubungan antara sikap terhadap perilaku tidak merokok

siswa SMP Islam Al Hasra dengan niatnya untuk tidak merokok

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

9

6. Diketahuinya hubungan antara norma subjektif terhadap perilaku

tidak merokok siswa SMP Islam Al Hasra dengan niatnya untuk tidak

merokokDiketahuinya hubungan persepsi kontrol perilaku merokok

siswa SMP Islam Al Hasra dengan niatnya untuk tidak merokok

1.5. Manfaat penelitian

Hasil yang diperoleh dari penelitian yang berjudul faktor-faktor yang

mempengaruhi niat untuk tidak merokok pada remaja SMP Islam Al Hasra

Depok tahun 2016 diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1.5.1. SMP Al Hasra

Sebagai bahan kajian untuk membuat program pengendalian

rokok di lingkungan sekolah seperti program pendidik sebaya.

1.5.2. Peneliti

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian terkait niat untuk berhenti merokok.

b. Dapat mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan terkait perilaku keseha

tan yang telah didapatkan diperkuliahan.

c. Belatih pola pikir sistematis dalam menghadapi masalah-masalah kh

ususnya dalam bidang kesehatan.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

10

1.6. Ruang lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi niat untuk tidak merokok pada siswa SMP Al Hasra Depok

tahun 2016. Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa Promosi kesehatan

Program Studi Kesehatan Masyarakat angkatan 2010 Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta pada bulan mei 2016. Populasi penelitian adalah

siswa SMP Al Hasra. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian

kuantitatif dengan pendekatan survei cross sectional.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

11

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Remaja

2.1.1. Pengertian remaja

Menurut World Health Organization (WHO) remaja merupakan

individu yang sedang mengalami masa peralihan yang secara berangsur-

angsur mencapai kematangan seksual, mengalami perubahan dari jiwa

kanak-kanak menjadi dewasa, dan mengalami perubahan keadaan

ekonomi dari ketergantungan menjadi relative mandiri. Masa remaja

merupakan salah satu periode perkembangan manusia. Masa ini

merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kana-kanak ke

masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis,

dan perubahan sosial (Notoadmodjo, 2007)

Mohammad (1994) mengemukakan bahwa remaja adalah anak

berusia 13-25 tahun, dimana usia 13 tahun merupakan batas usia pubertas

pada umumnya, yaitu ketika secara biologis sudah mengalami

kematangan seksual dan usia 25 tahun adalah usia ketika mereka pada

umumnya secara sosial dan psikologis mampu mandiri.

2.1.2. Ciri-ciri remaja

Menurut Kementerian Kesehatan, ciri perkembangan remaja

dibagi menjadi tiga tahap yaitu masa remaja awal (10-12 tahun), masa

remaja tengah (13-15 tahun) dan masa remaja akhir (16-19 tahun). Masa

remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

12

perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun,

merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode

pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

Perubahan fisik pada masa remaja ditandai dengan munculnya tanda-

tanda seks primer, dan tanda-tanda seks sekunder (Depkes, 2001).

Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan

kematangan psikososial dan seksual semua remaja akan melewati

tahapan berikut yaitu:

1. Masa remaja awal (Early adolescence), berusia 10-13 tahun

2. Masa remaja pertengahan (Middle Asdolescence), berusia 14-

16 tahun

3. Masa remaja lanjut (Late Asdolescence), berusia 17-20 tahun

Dua aspek pokok dalam perubahan remaja yaitu perubahan

biologis dan perubahan psikologis.

1. Perubahan biologis

Masa remaja diawali dengan pertumbuhan yang sangat

cepat dan biasanya disebut pubertas. Santrock (1993)

mengatakan puberty is a rapid change to physical maturation

involving hormonal and bodily changes that occur primarlu

during early adolescence. Dengan adanya perubahan yang

cepat itu terjadilah perubahan fisik yang dapat diamati seperti

pertambahan tinggi dan berat badan pada remaja atau bbiasa

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

13

disebut pertumbuhan dan kematangan seksual sebagai hasil

dari perubahan hormonal.

Coleman and Hendy (1990) dan Walton (1994)

mengatakan bahwa kematangan seksual pada remaja pria

biasanya terjadi pada usia 10-13,5 tahun sedangkan pada

remaja putri terjadi pada usia 9-15 tahun. Bagi anak laki-laki

perubahan ditandai oleh perkembangan organ seksual, mulai

tumbuhnya rambut kemaluan, perubahan suara dan juga

ejakulasi pertama melalui wet dream atau mimpi basah.

Sedangkan pada remaja putri ditandai dengan menarche (haid

pertama), perubahan pada dada, tumbuhnya rambut kemaluan

dan juga perbesaran panggul.

Dari penelitian 100 tahun terakhir diketahui bahwa ada

kecendrungan semakin cepatnya remaja mengalami menarche

. pada tahun 1860 rata-rata usia remaja mengalami menarche

adalah 16 tahun 8 bulan dan pada tahun 1975 umur 12 tahun 3

bulan. Adanya penurunan umur menarche disebabkan karena

adanya perbaikan gizi, perbaikan pelayanan kesehatan dan

lingkungan masyarakat. Semakin cepat seseorang mengalami

menarche maka semakin cepat pula ia memasuki masa

reproduksi.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

14

2. Perubahan psikologis

Masa remaja merupakan masa transisi antara masa

kana-kanak dan masa dewasa. Masa transisi sering kali

menghadapkan individu yang bersangkutan pada situasi yang

membingungkan, di satu pihak ia masih kanak-kanak dan di

lain pihak ia harus bertingkah laku seperti orang dewasa.

Situasi-situasi yang menimbulkan konflik itu sering

menyebabkan banyak tingkah laku yang aneh, canggung dan

kalau tidak dikontrol bisa menimbulkan kenakalan.

Masa remaja merupakan masa dimana banyak terjadi

perubahan fisik sebagai akibat mulai berfungsinya kelenjar

endokrin yang menghasilkan berbagai hormon yang akan

mempengaruhi pertumbuhan secara keseluruhan dan

pertumbuhan organ seks pada khususnya. Masa remaja sering

disebut sebagai masa mencari identitas. Kenakalan remaja

pada umumnya terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan-

kebutuhan seperti kebutuhan prestasi, kebutuhan konformitas,

kebutuhan seksual kebutuhan yang berhubungan dengan

kehidupan keluarga dan kebutuhan akan identitas diri serta

kebutuhan popularitas.

Pada masa remaja, labilnya emosi erat kaitannya

dengan perubahan hormon dalam tubuh. Sering terjadi letusan

emosi dalam bentuk amarah, sensitif, bahkan perbuatan nekad.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

15

Ketidakstabilan emosi menyebabkan mereka mempunyai rasa

ingin tahu dan dorongan untuk mencari tahu. Pertumbuhan

kemampuan intelektual pada remaja cendrung membuat

mereka bersikap kritis, tersalur melalui perbuatan-perbuatan

yang sifatnya eksperimen dan eksploratif. Tindakan dan sikap

seperti ini jika dibimbing dan diarahkan dengan baik tentu

akan berakibat konstruktif dan berguna. Tetapi seringkali

pengaruh faktor di luar diri remaja, seperti peer group dan

adanya sekelompok orang cenderung memanfaatkan potensi

tersebut untuk perbuatan yang negatif sehingga mereka

tejerumus dalam kegiatan yang tidak bermanfaat, berbahaya

bahkan destruktif (Wibowo, 1994).

2.1.3. Tugas perkembangan remaja

Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-

kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya

kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai

dengan 20 tahun, yaitu menjelang masa dewasa muda. Remaja

tidak mempunyai tempat yang jelas, mereka tidak masuk golongan

anak-anak tapi tidak juga termasuk golongan orang dewasa.

Setiap tahap perkembangan akan terdapat tantangan dan

kesulitan-kesulitan yang membutuhkan suatu keterampilan untuk

mengatasinya. Pada masa remaja mereka memiliki dua tugas

utama yaitu mencapai ukuran kebebasan atau kemandirian dari

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

16

orang tua dan membentuk identitas untuk tercapainya integrasi

diri dan kematangan pribadi.

1. Kebebasan dan ketergantungan

Pada masa remaja sering terjadi adanya kesenjangan

dan konflik antara remaja dengan orang tuanya. Pada saat ini

ikatan emosional menjadi berkurang dan remaja sangat

membutuhkan kebebasan emosional dari orang tua, misalnya

dalam hal memilih teman ataupun melakukan aktifias.

Pada awal usia remaja, perjuangan kemandiriannya

ditandai dengan perubahan dari sifat tergantung kepada

orang tua menjadi tidak tergantung. Pada saat ini umumnya

remaja sudah tidak tertarik lagi dengan aktifitas bersama

orang tua, tidak mau mendengar nasehat dan kritik dari orang

tua. Ikatan emosional dengan orang tua menjadi berkurang.

Bila remaja tidak mempunyai kelompok yang suportif maka

kejadian ini dapat menimbulkan kekosongan perasaan yang

diakibatkan perasaan terpisah dari orang tua sehingga

memungkinkan timbulnya masalah-masalah perilaku.

Remaja akan mencari figure yang dicintai sebagai pengganti

orang tuanya.

Pada usia pertengahan, ikatan dengan orang tua

semakin longgar dan mereka lebih banyak menghabiskan

waktunya bersama teman sebayanya. Pada akhir masa

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

17

remaja mereka akan berusaha mengurasi kegelisahannya dan

meningkatkan integritas pribadinya, identittas diri lebih

kuat, minat lebih stabil dab mampu membuat keputusan dan

mengadakan kompromi.

Akhir masa remaja adalah tahap akhir perjuangan

remaja dalam mencapai identitas diri. Bila tahap awal dan

pertengan dapat dilalui dengan baik, yaitu adanya keluarga

dan kelompok sebaya yang suportif, maka remaja akan

mempunyai kesiapan untuk mampu mengatasi tugas dan

tanggung jawab sebagai orang dewasa.

2. Pembentukan identitas diri

Proses pembentukan identitas diri merupakan proses

yang panjang dan kompleks, yang membutuhkan kontinuitas

dari masa lalu, sekarang dan yang akan dating dari kehidupan

individu. Hal ini akan membentuk kerangka berpikir utnuk

mengorganisasikan dan mengintegrasikan perilaku ke dalam

berbagai bidang kehidupan.

Pada masa remaja, remaja berusaha melepaskan diri

dari lingkungan dan ikatan dengan orang tua karena mereka

ingin mencari identitas diri. Pada saat bersamaan ketika remaja

merasakan ketidakpastian akan dirinya, lingkungan

masyarakat sekitar mulai menanyakan hal-hal yang berkaitan

dengan remaja.

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

18

Erikson mengatakan bahwa perubahan-perubahan

yang diakibatkan terjadinya kematangan seksual dan tuntutan-

tuntutan psikososial menempatkan remaja pada suatu keadaan

yang disebut sebagai krisis identitas. Krisis identitas

merupakan tahap untuk membuat keputusan terhadap

permasalahan-permasalahan penting yang berkaitan dengan

pertanyaan tentang identitas dirinya.

Remaja harus menemukan apa yang mereka yakini,

sikap dan nilai-nilai idealnya, yang dapat memberikan suatu

peran dalam kehidupan sosialnya. Karena ketika remaja tahu

tentang dirinya, remaja tahu tentang apa yang dia lakukan,

maka remaja akan tahu perannya dalam masyarakat. Apabila

remaja memperoleh peran dalam masyarakat, maka dia akan

mencapai sense of identity, menemukan identitas diri.

Pembentukan identitas diri remaja dipengaruhi oleh

sumber-sumber. Sumber-sumber yang dapat mempengaruhi

pembentukan identitas diri remaja adalah lingkungan sosial,

dimana remaja tumbuh dan berkembang, juga kelompok-

kelompok yang terbentuk ketika mereka memasuki masa

remaja.

Remaja dalam kehidupan sosialnya akan selalu

dihadapkan kepada berbagai peran yang ditawarkan oleh

lingkungan keluarga maupun kelompok sebaya, yang kadang-

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

19

kadang membingungkan dan sering menimbulkan benturan-

benturan. Maka dalam hal ini remaja harus mampu

mengintegrasikan berbagai peran tersebut kedalam diri pribadi

dan apabila terjadi benturan-benturan berbagai tuntutan peran

harus dapat diselesaikan.

3. Remaja dan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama bagi

seorang remaja yang meletakkan dasar-dasar kepribadian

sehingga keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar

bagi perkembangan remaja. Pola asuh orang tua sangat besar

pengaruhnya bagi remaja.

Dinamika dan hubungan-hubungan antara anggota

keluarga memainkan peran yang cukup penting bagi remaja.

Kedekatan anak dengan ayah yang mengesampingkan ibunya

atau sebaliknya, kedekatan ibu dan anak sehingga ayah merasa

dikesampingkan dapat menghambat perkembangannya.

Persaingan tidak sehat antara saudara kandung akibat

perlakuan berbeda dari orang tua juga dapat berpengaruh bagi

perkembangan remaja.

Ketika anak memasuki usia remaja dimana sangat

membutuhkan kebebasan dan mereka mulai sering

meninggalkan rumah, maka orang tua hasu dapat melakukan

penyesuaian terhadap keadaan tersebut. Remaja membutuhkan

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

20

dukungan yang berbeda dari masa sebelumnya, karena pada

saat ini remaja sedang mencari kebebasan dalam

mengeksplorasi diri sehingga dengan sendirinya keterikatan

dengan orang tua berkurang. Pengertian dan dukungan orang

tua sangat bermanfaat bagi perkembangan remaja.

4. Remaja dan kelompok sebaya

Ketika remaja mulai memisahkan driri dari orang tua,

maka saat itu juga remaja mulai memperluas hubungan dengan

teman sebaya. Pada umumnya remaja menjadi anggota

kelompok usia sebaya (peer group). Kelompok sebaya

menjadi begitu berarti dan sangat berpengaruh dalam

kehidupan sosial remaja. Kelompok sebaya merupakan wadah

untuk belajar kecakapan-kecakapan sosial, karena melalui

kelompok remajadapat mengambil berbagai peran.

Didalam kelompok sebaya remaja menjadi sangat

bergantung kepada teman sebagai sumber kesenangannya dan

ketertarikannya. Kecenderungan keterikatan (kohesi) dalam

kelompok tersebut akan bertambah dengan meningkatnya

frekuensi interaksi diantara anggota-anggotanya.

Dalam kelompok dengan kohesi yang kuat dapat

berkembang iklim kelompok dan norma-norma kelompok

tertentu. Meskipun norma-norma kelompok bukan norma

yang buruk, namun dapat membahayakan pembentukan

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

21

identitas diri remaja karena dalam hal ini remaja akan lebih

mementingkan perannya sebagai anggota kelompok daripada

mengembangkan pola norma diri sendiri.

Nilai moral dalam kelompok dapat berbeda sekali

dengan nilai-nilai yang dibawa remaja dari keluarga, yang

sudah lebih dihayatinya karena sejak kecil diajarkan orang

tuanya. Apabila nilai-nilai moral kelompok lebih baik dari

nilai-nilai moral keluarga, meka hal tersebut tidak akan

menimbulkan masalah asalkan remaja betul-betul

meyakininya. Namun apabila tejadi pemaksaan dari nila-nilai

kelompok sehingga nilai kelompok begitu menguasai dan

membatasi kebebasan dalam berperilaku, maka hal tersebut

dapat menyulitkan serta menghambat perkembangan

kepribadian remaja.

Pada awal usia remaja, keterlibatan remaja dala

kelompok sebaya ditandai dengan persahabatan dengan teman,

utamanya teman sejenis, hubungan mereka begitu akrab

karena melibatkan emosi yang begitu kuat. Hubungan dengan

teman lawan jenis biasanya terjadi dalam kelompok yang lebih

besar.

Pada usia pertengahan, keterlibatan remaja dalam

kelompok semakin besar, dirandai dengan terjadinya perilaku

konformitas terhadap kelompok. Remaja mulai bergabung

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

22

dengan kelompok-kelompok minat tertentu sepeti olah raga,

musik, gang-gang dan kelompok-kelompok lainnya. Pada usia

ini remaja juga sudah menjalin hubungan-hubungan khusus

dengan lawan jenisnya yang diwujudkan dengan berpacaran.

Pada akhir usia remaja, ikatan dengan kelompok

sebaya menjadi berkurang, dan nilai-nilai dalam kelompok

menjadi kurang begitu penting karena pada umumnya remaja

lebih merasa senang dengan nilai-nilai dan identitas dirinya.

2.1.4. Faktor-faktor resiko merokok pada remaja

Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang dapat memberikan

kecanduan pagi perokok (WHO, 2006), namun di lain pihak dapat

memberikan dampak buruk baik bagi si perokok itu sendiri maupun

orang-orang disekitarnya.

Bila telah kecanduan, sangatlah susah untuk menghentikan

kebiasaan merokok. angka kejadiannya pada remaja-remaja di Amerika

Serikat pada tahun 2000 melebihi 25% dari angka kejadian merokok pada

orang dewasa, dan dikatakan terdapat peningkatan sekitar 50% dari tahun

1988. Angka kejadian merokok pada remaja lebih tinggi di pedesaan

daripada perkotaan. Variasi etnis dan budaya dalam jumlah hal merokok

mencerminkan interaksi yang majemuk antara pendapatan, harga rokok,

ketersediaan rokok, budaya, stress, keturunan, jenis kelamin, dan

reklame rokok (Soetjiningsih, 2010).

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

23

Nikotin umumnya merupakan zat pertama yang digunakan oleh

kaum muda yang masuk ke dalam rangkaian penggunaan zat seperti

tembakau, alkohol, marijuana, dan penyalahgunaan obat lainnya. Mereka

yang menggunakan nikotin 15 kali lebih mungkin menggunakan obat

lainnya dari pada tidak pernah merokok.

Seperti penggunaan zat-zat lainnya, terdapat beberapa faktor

risiko bagi remaja sehingga mereka menjadi perokok. Faktor-faktor

tersebut antara lain faktor psikologik, faktor biologik, dan faktor

lingkungan serta regulasi atau peraturan penjualan rokok.

1. Faktor psikologik

a. Faktor perkembangan sosial

Aspek perkembangan pada remaja antara lain

menetapkan kebebasan dan otonomi, membentuk identitas

diri, penyesuaian perubahan psikososial berhubungan dengan

maturase fisik. Merokok dapat menjadi sebuah cara bagi

mereka menyesuaikan diri dengan teman-teman sebayanya

yang merokok. Istirahat/santai dan kesenangan, tekanan-

tekanan teman sebaya, penampilan diri, sifat ingin tahu, stress,

kebosanan, ingin kelihatan gagah, dan sifat suka menentang,

merupakan hal yang mengkontribusi mulainya merokok.

sedangkan faktor risiko lainnya adalah rasa rendah diri,

hubungan antar-perorangan yang jelek, kurang mampu

mengatasi stress, putus sekolah, sosial ekonomi yang rendah,

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

24

tingkat pendidikan orang tua yang rendah, serta tahun-tahun

transisi antar sekolah dasar dan sekolah menengah.

Merokok sering dihubungkan dengan remaja dengan

nilai di sekolah yang jelek, aspirasi yang rendah, penggunaan

alkohol serta obat-obat lainnya, absen sekolah, kemungkinan

putus sekolah, rendah diri, suka melawan, dan pengetahuan

tentang bahaya merokok yang rendah.

b. Faktor psikiatrik

Studi epidemiologi pada dewasa mendapatkan

asosiasi antara merokok dengan gangguan psikiatrik seperti

skizofrenia, depresi, cemas, dan penyalah gunaan zat-zat

tertentu. Pada remaja didapatkan asosiasi antara merokok

dengan depresi dan cemas. Gejala depresi lebih sering pada

remaja perokok daripada bukan perokok. Merokok

berhubungan dengan meningkatnya kejadian depresi mayor

dan penyalahgunaan zat-zat tertentu. Remaja yang

memperlihatkan gejala depresi dan cemas mempunyai risiko

yang lebih tinggi untuk memulai merokok daripada remaja

yang asimtomatik. Remaja dengan gangguan cemas bisa

menggunakan rokok untuk menghilangkan kecemasan yang

mereka alami.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

25

3. Faktor biologik

a. Faktor kognitif

Faktor lain yang mungkin mengkontribusi

perkembangan kecanduan nikotin adalah merasakan adanya

efek bermanfaat dari nikotin. Telah dibuktikan bahwa

deprivasi nikotin mengganggu perhatian dan kemampuan

kognitif, tetapi hal ini akan berkurang bila mereka diberi

nikotin atau rokok. Studi-studi yang dilakukan dengan

dewasa perokok dan bukan perokok memperlihatkan bahwa

nikotin dapat meningkatkan finger-tapping rate, respon

motorik dalam tes fokus perhatian, perhatian terus-menerus

dan pengenalan memori. Pada remaja efek nikotin dalam

meningkatkan penampilan tidak diketahui, dengan

demikian tidak jelas apakah nikotin memegang peranan

penting dalam memulai atau mempertahankan merokok

pada remaja.

b. Faktor jenis kelamin

Patut diperhatikan bahwa belakangan ini kejadian

merokok meningkat pada remaja wanita. Wanita perokok

dilaporkan menjadi percaya diri, suka menentang, dan

secara sosial cakap, keadaan ini berbeda dengan laki-laki

perokok yang secara sosial tidak aman.

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

26

c. Faktor etnik

Di Amerika Serikat, angka kejadian merokok

tertinggi pada orang kulit putih dan penduduk asli Amerika,

serta terendah pada orang-orang Amerika keturunan Afrika

dan Asia. Laporan tersebut memberi kesan bahwa

perbedaan asupan nikotin dan tembakau serta waktu paruh

kotinin antara perokok dewasa Amerika keturunan Afrika

denganorang kulit putih adalah substansial. Ini sebagian

dapat menjelaskan mengapa ada perbedaan risiko pada

beberpa etnik dalam hal penyakit yang berhubungan dengan

merokok.

d. Faktor genetik

Variasi genetik mempengaruhi fungsi reseptor

dopamine dan enzim hati yang memetabolisme nikotin.

Konsekuensinya adalah meningkatnya risiko kecanduan

nikotin pada beberapa individu. Variasi efek nikoti dapat

diperantarai oleh polimorfisme gen resptor dopamine yang

mengakibatkan lebih besar atau lebih kecilnya ganjaran dan

mudah kecanduan obat.

Pada studi genetik molekuler akhir-akhir ini,

individu dengan alela TaqIA (A1 dan A2) dan TaqIB (B1

dan B2) dari gen reseptor dopamine D2 lebih mungkin

merokok 100 atau lebih dalam hidupnya dan mereka lebih

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

27

awal memulai merokok serta lebih sedikit usaha untuk

meninggalkannya. Kecanduan nikotin melibatkan faktor

lingkungan dan genetic yang multipel. Faktor genetic dapat

menjelaskan banyaknya variasi penggunaan tembakau pada

remaja serta tampak mempengaruhi reaksi farmakologi

terhadap nikotin, beberapa darinya tampak berkaitan

dengan gen yang mempengaruhi ekspresi alkoholisme.

4. Faktor lingkungan

Faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dengan

pengunaan tembakau antara lain orang tua, saudara kandung

maupun teman sebaya yang merokok, terpapar reklama

tembakau, artis pada reklame tembakau di media. Orang tua

memegang peranan terpenting. Dari remaja yang merokok,

didapatkan 75% salah satu atau kedua orang tuanya merokok.

sebuah studi kohort pada anak-anak SMU mendapatkan

prediktor yang bermakna dalam peralihan dari kadang-kadang

merokok menjadi merokok secara teratur adalah orang tua

merokok dan konflik keluarga.

Reklame tembakau diperkirankan mempunyai

pengaruh yang lebih kuat daripada pengaruh orang tua atau

teman sebaya, mungkin karena dipengaruhi persepsi remaja

terhadap penampilan dan manfaat merokok.

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

28

Memulai menggunakan tembakau lebih erat

hubungannya dengan faktor-faktor lingkungan, sedangkan

peningkatan dari merokok pertama ke kecanduan rokok

tampaknya dipengaruhi oleh faktor personal dan

farmakologik.

5. Faktor regulatori

Peningkatan harga jual atau diberlakukan cukai yang

tinggi, akan menurunkan pembelian dan konsumsi. Pembatasa

fasilitas untuk merokok, dengan menetapkan ruang/daerah

bebas rokok, diharapkan mengurangi konsumsi. Tetapi

kenyataannya terdapat peningkatan kejadian memulai

merokok pada remaja, walaupun telah dibuat usaha-usaha

untuk mencegahnya.

2.2. Niat

Niat merupakan kecenderungan seseorang untuk memilih, melakukan

atau tidak melakukan suatu perilaku. Menurut Fishbein dan Azjen (1991) niat

berperilaku dapat memprediksi tentang bagaimana seseorang bertingkah laku

dalam situasi tertentu. Niat untuk melaksanakan sesuatu atau berperilaku

tertentu akan muncul apabila adanya sikap yang positif, dukungan norma

subjektif dan kemampuan diri untuk melakukan hal tersebut. Sebuah perilaku

cenderung akan dilakukan apabila individu mempunyai dasar pengetahuan dan

secara emosional berkomitmen untuk melakukan perilaku tersebut. Niat adalah

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

29

prediktor kuat untuk menunjukkan seberapa jauh seseorang akan mencoba

membuat keinginannya terwujud.

Menurut Azjen (1991), setiap individu memiliki pilihan untuk

mengambil keputusan untuk berperilaku tertentu atau tidak, tergantung

seberapa jauh individu akan menampilkan perilaku, yang mana perilaku

tersebut juga dipengaruhi kesempatan, waktu, uang, dan bantuan dari pihak lain.

Niat diasumsikan juga sebagai faktor motivasional yang mempengaruhi

perilaku dimana niat menjadi indikasi kuat yang menentukan seberapa keras

usaha individu untuk menampilkan suatu perilaku tertentu. Semakin keras niat

seseorang untuk berperilaku, maka akan semakin besar pula kecenderungannya

untuk benar – benar melakukan perilaku tersebut.

Niat seseorang untuk berperilaku merupakan kecenderungan seseorang

untuk memilih melakukan atau tidak suatu perilaku yang ditentukan oleh sejauh

mana individu memiliki sikap positif pada perilaku tersebut, dan sejauh mana

dia mendapatkan dukungan dari orang-orang lain yang berpengaruh dalam

kehidupannya. Menurut Ajzen (1991), semakin menyenangkan suatu sikap dan

norma subjektif terhadap perilaku, serta semakin besar control terhadap

perilaku yang diterima, maka akan semakin besar pula niat individu untuk

menampilkan suatu perilaku tertentu / pentingnya sikap, norma subjektif dan

kontrol pribadi dalam memprediksi niat seseorang tergantung pada situasi yang

dihadapi seseorang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Aninda

Dwi Wayanthy (2012) yaitu dari hasil penelitian menyatakan bahwa norma

subjektif merupakan faktor yang paling berkontribusi dalam pembentukan niat.

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

30

2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi niat tidak merokok

2.3.1. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih

tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Allport (1996)

mendifinisikan sikap sebagai predisposisi yang dipelajari untuk

berespon terhadap suatu obyek dalam suasana menyenangkan atau tidak

menyenangkan secara konsisten. Scifman dan Kanuk (1997)

memandang sikap dari segi perasaan, mereka yang menyatakan sikap

adalah ekspresi perasaan yang mencerminkan apakah seseorang senang

atau tidak senang, suka atau tidak suka dan setuju atau tidak setuju

terhadap suatu obyek. Obyek dapat berupa merek,layanan, orang,

perilaku dan lain-lain.

Menurut para ahli psikologi sosial sikap terdiri dari tiga

komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan konatif. Komponen

kognitif adalah pengetahuan dan keyakinan seseorang mengenai suatu

obyek. Komponen afektif merupakan perasaan seseorang terhadap

obyek sikap. Komponen konatif adalah kecenderungan melakukan

sesuatu terhadap obyek sikap.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aninda Dwi

Wayanthy (2012) dengan sikap yang kuat, norma subjektif yang kuat

dan persepsi kontrol perilaku yang rendah, seseorang masih memiliki

kecenderungan untuk berniat merokok. Dari penelitiannya ditemukan

bahwa seseorang masih akan cenderung untuk merokok meskipun orang

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

31

disekitarnya tidak memberi pengaruh terhadapnya, hal ini disebabkan

karena seseorang memiliki keyakinan yang tinggi dalam dirinya untuk

merokok.

2.3.2. Norma subjektif

Norma subjektif juga diasumsikan sebagai suatu fungsi dari

beliefs yang secara spesifik seseorang setuju atau tidak setuju untuk

menampilkan suatu perilaku. Kepercayaan-kepercayaan yang termasuk

dalam norma-norma subjektif disebut juga kepercayaan normatif

(normative beliefs). Seorang individu akan berniat menampilkan

suatu perilaku tertentu jika ia mempersepsi bahwa orang-orang lain

yang penting berfikir bahwa ia seharusnya melakukan hal itu. Orang

lain yang penting tersebut bisa pasangan, sahabat, dokter, dsb. Hal ini

diketahui dengan cara menanyai responden untuk menilai apakah

orang-orang lain yang penting tadi cenderung akan setuju atau tidak

setuju jika ia menampilkan perilaku yang dimaksud Aninda Dwi

Wayanthy (2012)

Norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi atau

pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain

yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak

melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991). Norma subjektif merupakan

fungsi dari harapan yang dipersepsikan individu dimana satu atau lebih

orang di sekitarnya (misalnya, saudara, teman sejawat) menyetujui

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

32

perilaku tertentu dan memotivasi individu tersebut untuk mematuhi

mereka (Ajzen, 1991).

Dari penelitian yang dilakukan Aninda Dwi Wayanthy (2012)

diketahui bahwa dengan norma subjektif yang tinggi seseorang masih

memiliki kecenderungan untuk berniat merokok meskipun dia memiliki

persepsi kontrol diri yang rendah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh

teman-temannya yang mendorong dan mengajak merokok.

2.3.3. Persepsi Kontrol Perilaku

Orang-orang yang percaya bahwa mereka tidak memiliki

sumber daya yang ada dan kesempatan untuk melakukan perilaku

tertentu mungkin tidak akan membentuk niat-niat perilaku yang kuat

untuk melakukannya meskipun mereka memiliki sikap yang positif

terhadap perilakunya dan percaya bahwa orang lain akan menyetujui

seandainya mereka melakukan perilaku tersebut. Kontrol perilaku

persepsian yang telah berubah akan memengaruhi perilaku yang

ditampilkan sehingga tidak sama lagi dengan yang diniatkan.

Persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control)

didefinisikan oleh Ajzen (1991) sebagai kemudahan atau kesulitan

persepsi untuk melakukan perilaku. Kontrol perilaku persepsi ini

merefleksikan pengalaman masa lalu dan mengantisipasi halangan-

halangan yang ada sehingga semakin menarik sikap dan norma

subjektif terhadap perilaku, semakin besar kontrol perilaku persepsi,

semakin kuat pula niat seseorang untuk melakukan perilaku yang

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

33

sedang dipertimbangkan. Kontrol perilaku persepsian yang telah

berubah akan memengaruhi perilaku yang ditampilkan sehingga tidak

sama lagi dengan yang diniatkan. Persepsi pengendalian perilaku

memainkan peran penting dalam teori direncanakan perilaku. Bahkan,

teori perilaku terencana berbeda dari teori tindakan beralasan selain

atas persepsi pengendalian perilaku.

Menurut Aninda Dwi Wayanthy (2012) persepsi kontrol

perilaku seseorang dikatagorikan menjadi persepsi kontrol perilaku

lemah dan kuat. Hasil dari penelitian yang dilakukan menunjukkan

bahwa seseorang yang memiliki persepsi kontrol perilaku yang kuat

akan lebih bersikap positif. Persepsi kontrol diri berhubungan

signifikan dengan niat seseorang dalam melakukan suatu tindakan

tertentu.

2.4. Rokok

2.4.1. Definisi rokok

Rokok adalah gulungan tembakau yang disalut dengan daun

nipah (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002). Rokok adalah salah satu

produk tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap dan/atau

dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya

yang dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan

spesies lainnya atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan

tar, dengan atau tanpa bahan tambahan (Kementerian Kesehatan RI,

2013).

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

34

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran oanjang sekitar 70-

120 mm (bervariasi tergantung Negara) dengan diameter sekitar 10 mm

yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok merupakan

produk yang berbahaya & adiktif (menimbulkan ketergantungan)

karena didalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya yang 69

diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker).

2.4.2. Zat berbahaya dalam rokok

Asap tembakau mengandung kurang lebih 4000 komponen.

Beberapa diantaranya bersifat racun, beberapa lainnya dapat merubah

sifat sel-sel tubuh menjadi ganas, setidaknya ada 43 zat dalam tembakau

yang sudah diketahui dapat menyebabkan kanker. 3 zat berikut ini

adalah yang paling lazim kita dengar, yaitu: nikotin, tar dan karbon

monoksida (Pusat Promosi Kesehatan RI, 2011).

Tjandra Yoga Adiatma dalam bukunya mengatakan bahwa

secara umum bahan-bahan pada rokok dibagi menjadi 2 golongan yaitu

komponen gas dan komponen padat atau partikel. Komponen padat

dibagi menjadi nikotin dan tar (Tjandra Yoga Adiatma, 2011).

Tar adalah kumpulan dari ratusan bahkan ribuat zat kimia dalam

komponen oadat asap rokok setelah dikurangi nikotin dan air (Tjandra

Yoga Adiatma, 2011). Tar ini mengandung bahan-bahan karsinogen

(dapat menyebabkan kanker) seperti Arsenic, Benzene, Chromium,

Nickel, Vinyl Chloride. Nikotin adalah suatu bahan adiktif, bahan yang

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

35

dapat membuat orang menjadi ketagihan (euforia) dan menimbulkan

ketergantungane (WHO, 2006).

Menurut badan penelitian kanker Inggris, ketika sebuah rokok

dibakar maka rokok tersebut akan menghasilkan lebih dari 5000

senyawa kimia. Sebagian besar dari senyawa kimia tersebut

menyebabkan kanker, ratusan senyawa merupakan racun dan terdapat

banyak senyawa adiktif lainnya yang membuat perokok terus merokok.

Beberapa zat berbahaya dalam rokok diantaranya:

1. Tar

Tar merupakan kumpulan partikel padat yang terhirup

oleh seorang perokok ketika rokok dibakar. Tar terdiri dari

banyak zat kimia yang menyebabkan kanker. Ketika dihisap

tar mengendap karena memiliki sifat yang lengket. Hal ini

menyebabkan perubahan warna pada gigi, kuku jari dan paru-

paru menjadi berwarna coklat.

2. Arsenic

Arsenic merupakan zat yang paling berbahaya dalam

rokok. Ikan dan makanan laut bisa menjadi sumber arsenik,

namun dalam bentuk yang kurang beracun dan lebih mudah

dikeluarkan dari tubuh. Sebaliknya, asap tembakau

mengandung Arsenic dalam bentuk yang lebih berbahaya.

Setiap hari perokok menghirup sekitar sepuluh kali jumlah

arsenik dibandingkan non-perokok.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

36

Arsenic dapat menyebabkan kanker serta merusak

jantung dan pembuluh darah. Di samping meningkatkan

tingkat kerusakan DNA, dapat memperburuk efek dari bahan

kimia lain dengan mengganggu kemampuan kita untuk

memperbaiki DNA kami.

3. Benzene

Benzene merupakan pelarut yang digunakan untuk

memproduksi bahan kimia lainnya. Hal ini dapat menjelaskan

bahwa Benzene merupakan penyebab kanker, terutama

leukemia. Hal ini dapat menjelaskan bahwa setengah dari

sepuluh kematian akibat leukemia disebabkan oleh rokok.

4. Cadmium

Cadmium merupakan logam yang sebagan besar

digunakan dalam pembuatan baterai. Cadmium diketahui

sebagai penyebab kanker dan juga dapat merusak ginjal dan

lapisan arteri. Sebagaian besar Cadmium yang terdapat dalam

tubuh kita berasal dari paparan asap tembakau. Perokok dapat

memiliki hingga empat kali lebih banyak Cadmium dalam

darah mereka dibandingkan non-perokok.

5. Formaldehyde

Formaldehyde merupakan zat kimia berbau yang

digunakan untuk membunuh bakteri dan mengawetkan

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

37

mayat. Asap tembakau merupakan salah satu sumber paparan

formaldehyde. Formaldehyde merupakan salah satu

penyebab kanker khususnya kanker nasofaring dan leukemia.

Formaldehyde ini merupakan zat yang paling mungkin

menjadi penyebab pada penyakit saluran pernapasan.

6. Chromium

Chromium merupakan logam yang digunakan untuk

membuat campuran logam, pewarna, cat dan sejenisnya.

Chromium III atau kromium trivalen adalah salah satu bentuk

yang lebih aman dan sering digunakan. Sebaliknya chromium

IV atau hexavalen kromium merupakan zat yang sangat

beracun. Hexavalen kromium sering ditemukan pada asap

tembakau, dan merupakan salah satu penyebab kanker.

Chromium IV memungkinkan zat kimia lainnya yang

juga penyebab kanker seperti hidrokarbon aromatic polisiklik

menjadi lebih kuat di DNA dan meningkatkan kerusakan.

7. Nitrosamin khusus tembakau

Nitrosamin merupakan zat kimia yang dapat merusak

DNA secara langsung. Nitrosamin hanya dapat ditemukan di

produk tembakau, baik tembakau yang dibakar maupun yang

di kunyah.

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

38

Nitrosamin khusus tembakau merupakan bahan kimia

penyebab kanker yang kuat. Nitrosamin merupakan salah satu

penyebab dari berbagai jenis kanker berbeda termasuk paru-

paru, rongga mulut, hati, pankreas dan kanker esofagus.

Tingkat nitrosamin khusus tembakau dalam sebatang

rokok tergantung pada jenis tembakau yang digunakan dan

proses pembuatannya.

8. Nikotin

Nikotin adalah zat kimia yang terkandung secara

alami dalam tanaman tembakau. Apabila tembakau dibakar,

nikotin berpindah ke dalam asap. Nikotin dikenal oleh

otoritas kesehatan masyarakat sebagai zat yang menimbulkan

kecanduan dalam asap tembakau. Nikotin merupakan zat

yang menyebabkan kecanduan sama seperti heroin dan

kokain. Nikotin bersifat sangat adiktif seperti heroin dan

kokain sehingga menyebabkan seseorang sangat sulit untuk

berhenti merokok.

Nikotin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh

darah termasuk pembuluh darah koroner yang memberi

oksigen pada jantung. Karena penyempitan pembuluh darah,

maka jantung akan bekerja keras, sehingga memerlukan

oksigen lebih banyak yang menyebabkan aliran darah

dipercepat dan terjadi kenaikan tekanan darah, bila terjadi

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

39

penyumbatan arteri koroner, tidak ada aliran oksigen ke otot

jantung yang mengakibatkan serangan jantung.

9. Hydrogen cyanide

Sianida pada rokok berbentuk gas hidrogen sianida.

Hidrogen sianida biasanya digunakan untuk bahan

pembuatan plastik dan pestisida. Sianida merupakan racun

yang mematikan. Hydrogen sianida merupakan zat kimia

yang sangat merusak bagi jantung dan pembuluh darah.

Racun ini akan menghambat tubuh menyerap oksigen untuk

mempertahankan hidup. Sianida akan diserap tubuh dan

mematikan sel karena kehabisan oksigen. Pada dosis tertentu

hidrogen sianida dapat menyebabkan kematian hanya dalam

waktu 15 menit saja.

10. Carbone monoxide

Karbon monoksida merupak gas beracun yang tidak

berwarna dan tidak berbau. Karbon monoksida dihasilkan

dari hasil pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon,

seperti gas kompor atau bensin mobil.

Ketika gas karbon monoksida dihisap dan masuk

kedalam tubuh, gas karbon monoksida akan menempel pada

sel darah merah menggantikan oksigen. Gas karbon

monoksida lebih mudah diserap oleh hemoglobin daripada

oksigen. Hal ini menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

40

yang diangkut oleh sel darah merah dan mengakibatkan tubuh

kekurangan oksigen. Tubuh yang menyerap gas karbon

monoksida akan berakibat pusing karena kekurangan

oksigen, muntah-muntah, sesak nafas, pingsan bahkan dapat

menyebabkan kematian.

11. Nitrogen oxides

Nitrogen oksida merupakan zat kimia yang berupa

gas dan dapat ditemukan di knalpot kendaraan dan asap

rokok. Di dalam tubuh manusia terdapat nitrogen oksida

dalam jumlah yang sedikit, berfungsi sebagai molekul sinyal

intraselular.

Nitrogen oksida akan menjadi racun bagi manusia

ketika jumlahnya sangat banyak. Ketika nitrogen oksida

dihisap maka nitrogen oksida akan menyebabkan saluran

pernapasan menjadi lebar sehingga memudahkan paru-paru

menyerap nikotin dan bahan kimia lainnya. Ketika seorang

perokok tidak merokok hal tersebut menyebabkan

berhentinya produksi nitrogen oksida dalam tubuh sehingga

seorang perokok akan menjadi sulit bernapas.

12. Ammonia

Amonia adalah senyawa kimia berupa gas dan

berbau tajam yang khas. Ammonia digunakan dalam

beberapa pembersih toilet. Beberapa penelitian

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

41

menunjukkan bahwa amonia dapat meningkatkan kekuatan

adiktif nikotin, dengan mengubah nikotin menjadi gas yang

lebih mudah diserap ke dalam paru-paru, saluran udara dan

aliran darah.

Amonia merupakan zat kimia yang dapat merusak

kesehatan karena amonia adalah gas beracun jika terhirup

tubuh. Jika terkena paparan amonia dalam konsentrasi tinggi

dapat menyebabkan penyakit paru-paru dan sampai pada

kematian.

2.4.3. Pengaruh rokok terhadap kesehatan

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai masalah bagi

tubuh, mulai dari kepala (serangan stroke ataau gangguan pembuluh

darah otak), gangguan di paru dan jantung, keluhan diperut, gangguan

pada proses kehamilan sampai gangguan pembuluh darah di kaki

(WHO, 2006). Beberapa penyakit yang diakibatkan oleh rokok antara

lain :

1. Kanker paru

Di Amerika Serikat diperkirakan bahwa 80-90%

kanker paru pada pria dan 70% pada wanita disebabkan oleh

kebiasaaan merokok. Penelitian di Inggris menununjukkan

bahwa sekita 87% kematian akibat kanker paru dan 82%

kematian akibat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

terjadi akibat merokok. Paparan asap rokok pada orang yang

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

42

tidak merokok (perokok pasif) meningkatkan kemungkinan

terjadinya kanker paru sampi 30% lebih tinggi.

Kanker secara umum terbagi dalam tiga golongan

besar. Golongan pertama adalah kanker yang dapat dicegah,

golongan kedua adalah kanker yang ditemukan dalam

stadium dini, dan golongan ketika adalah kanker yang dapat

diobati. Kanker paru termasuk golongan pertama, kanker

yang dapat dicegah dengan dengan menghindarkan diri dari

kebiasaan merokok. Seorang perokok mempunyai

kemungkinan 4 sampai 14 kali lebih tinggi untuk

mendapatkan kanker paru jika dibandingkan dengan bukan

perokok.

Salah satu bahan di dalam rokok yang merupakan

penyebab kanker adalah tar. Jika seseorang menghisap rokok

dalam jangka lama maka di dalam parunya akan terjadi

berbagai perubahan akibat asap rokok. Proses kanker di paru

dimulai dengan masa prakanker. Perubahan pertama terjadi

pada masa ini disebut sebagai metaplasia skuamosa yang

ditandai dengan perubahan bentuk sel epitel pada permukaan

saluran napas dan rusaknya silia atau bulu getar yang ada pada

permukaan saluran napas di paru. Bila rangsangan asap rokok

berlangsung terus maka metaplasia skuamosa dapat berubah

menjadi dysplasia, karsinoma in situ, dan menjadi kanker

paru.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

43

Jika seseorang berhenti merokok pad amasa

prakanker yang awal maka prosesnya tidak akan berlanjut

menjadi kanker. Timbulnya kanker paru berhubungan dengan

jumlah rokok yang dihisap, lamanya merokok, jenis rokok

yang dihisap dan juga berhubungan dalam tidaknya hisapan

yang dilakukan. Semakin banyak rokok yang dihisap,

semakin lama kebiasaan merokok, makin tinggi kadar tar

rokok yang dihisap dan makn dalam seorang menghisap

rokok makan akan semakin tingggi kemungkinan seseorang

mendapat kanker paru.

2. Kanker lain

Beberapa kanker lain yang disebabkan oleh rokok

diantaranya kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker

kandung kemih dan kanker leher Rahim. Risiko bagi laki-laki

perokok terkena kanker mulut adalah 5 kali lebih besar

dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko kanker

tenggorokan 9 kali lebih tinggi dan risiko kandungkemih 2-3

kali lebih tinggi dibandingkan bukan perokok.

3. Penyakit jantung

Penyakit jantung coroner berhubungan dengan

penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah koroenr,

yaitu pembuluh darah yang berfungsi memberikan aliran

darah bagi jaringan jantung.

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

44

Dua zat dalam asap rokok yang menyebabkan

penyakit jantung adalah nikotin dan gas CO. Asap rokok

mengandung 0,5% sampai 3% nikotin, dan ketika dihisap

kadar nikotin dalam darah akan berkisar 40-50 mg/ml.

Nikotin dapat mengganggu jantung, membuat irama janung

menjadi tidak teratur, mempercepat aliran darah,

menimbulkan kerusakan lapisan dalam dari pembuluhan

darah dan menimbulkan pengumpulan darah.

Kebiasaan merokok juga diketahui meningkatkan

kadar kolesterol dan asam lemak bebas. Nikotin

mempengaruhi metabolism lemak dan mempermudah

terjadinya penyempitan pembuluh darah di jantung. Gas CO

(karbon monoksida) mengganggu kemampuan darah kita

untuk berikatan dengan oksigen. Gas CO mempunyai

kemampuan mengikat hemoglobin dalam darah 200 kali

lebih kuat dari oksigen. Hal tersebut akan berakibat

hemoglobin tidak mengikat oksigen dan tubuh akan menjadi

kekurangan oksigen. Setiap batang rokok mengandung 3%

sampai 6% kadar CO. kadar CO dalam perokok berat sekitar

5%.

Perokok akan mengalami serangan jantung tiga kali

lebih sering dibandingkan dengan bukan perokok. Kebiasaan

merokok juga meningkatkan kematian dua kali lebih tinggi

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

45

pada perokok yang sebelumnya pernah mendapatkan

serangan jantung.

Merokok yang dimulai dari usia muda menyebabkan

peningkatan risiko penyakit jantung koroner dua kali lebih

tinggi dibandingkan bukan perokok. Kebiasaan merokok

dapat memperburuh keadaan penderita tekanan darah tinggi

serta meningkatkan kemungkinan mendapat penyakit

koroner pada wanita yang meminum pil KB (kontrasepsi

oral).

4. Gangguan kehamilan

Kebiasaan merokok pada calon ibu membawa akibat

buruk padaanak yang akan dilahirkannya. Wanita hamil

yang merokok lebih banyak melahirkan bayi yang

meninggal dibandingkan dengan wanita hamil yang bukan

perokok. Seandainya bayi itu lahir normal, maka bayi wanita

perokok lebih sering meninggal pada bulan-bulan pertama.

Berat badan bayi ibu perokok pada umumnya kurang

dan mudah menjadi sakit. Berat badan bayi pada ibu perokok

lebih rendah 40-400 gram dibandingkan dengan bayi yang

lahir dari ibu bukan perokok. Sebanyak 7% ibu-ibu hamil

yang merokok satu bungkus sehari melahirkan anak yang

beratnya kurang dari 2500 gram, dan persentase ini

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

46

meningkat menjadi 12% pada ibu-ibu hamil yang

menghabiskan dua bungkus rokok seharinya.

Penurunan berat badan bayi pada ibu perokok terjadi

kerena beberapa hal. Rokok yang dihisap ibu akan

mengganggu oksigenisasi di tubuh janin karena ikut

masuknya karbon monoksida ke peradaran darah janin dan

adanya gangguan enzim-enzim pernapasan janin dalam

kandungan. Gizi pada ibu perokok biasanya lebih buruk dari

ibu bukan perokok karena kebiasaan merokok dapat

menurunkan nafsu makan.

Nikotin merupakan zat vasokonstriktor yang

berakibat mengganggu metabolisme protein dalam tubuh

janin yag sedang berkembang, serta nikotin dapat

menyebabkan jantung janin berdenyut lebih lambat dan

menimbulkan gangguan pada sistem saraf. Kejadian abortus

juga lebih sering terjadi pada wanita-wanita perokok.

Menurut para ahli terdapat gangguang tumbuh-kembang

anak-anak dari ibu perokok, baik dari fisik, emosi maupun

kecerdasan.

5. Penyakit paru lainnya

Paru-paru seorang perokok merupakan organ tubuh

yang berhubungan langsung dengan asap rokok. Kebiasaan

merokok sering menimbulkan batuk serta dahak yang

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

47

banyak. Saluran napas yang kecil menjadi meradang dan

menyempit. Serangan asma akan menjadi lebih sering dan

lebih berat dirasakan, dan infeksi paru akan lebih sering

terjadi.

Kebiasaan merokok dapat menurunkan kemampuan

paru seseorang untuk bernapas dengan baik. Penurunan

kemampuan paru ini berakibat kepada penurunan volume

ekpirasi paksa detik 1 (VEP 1) pertahun. Secara umum

terjadi penurunan VEP 1 pada perokok sekitar 10-20 ml

lebih banyak dari bukan perokok.

Pengaruh asap rokok terhadap paru dapat berupa

peradangan kronik dari saluran napas. Jumlah sel radang

akan meningkat dua sampai empat kali. Oksidan yang

dikeluarkan asap rokok dapat secara langsung menimbulkan

kerusakan pada jaringan paru. Asap rokok dapat

mengganggu fungsi rambut getar dalam paru sehingga

mengganggu proses pembersihan paru dan saluran napas.

Pada perokok dapat terjadi perubahan epitel saluran

napas ke arah timbulnnya kanker di paru. Ada dua penyakit

pada paru selain kanker yang banyak dihubungkan dengan

kebiasaan merokok yaitu bronchitis kronik dan emfisema

paru. Kedua penyakit ini tidak jarang terjadi bersama-sama,

dan disebut PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

48

Penderita PPOK akan mengeluh karena batuk

berdahak dan juga sesak napas. Penderita PPOK bersifat

irreversible artinya tidak dapat kembali normal. Kematian

akibat PPOK pada perokok adalah sepuluh kali lebih tinggi

dibandingkan dengan bukan perokok.

Asap rokok sangat berhubungan dengan semakin

beratnya penyakit asma. Kebiasaan merokok merupakan

faktor penting pencetus serangan asma, memperberat

serangan dan memperburuk kemampuan pernapasan.

Kebiasaan merokok sangat berhubungan dengan

meningkatnya kadar Immunoglobulin E (Ig E) yang spesifik.

Kadar antibody terhadap bahan ini dapat mencapai lima kali

lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan

perokok (Tjandra Yoga Aditama, 2011).

6. Penyakit lain

Kebiasaan merokok juga dapat menyebabkan

timbulnya beberapa penyakit seperti maag dan tukak

lambung. Selain itu kebiasaan merokok juga dapat

menyebabkan alergi dan penurunan daya tahan tubuh.

Seorang perokok yang menderita kencing manis mempunyai

kemungkinan lebih sering mendapatkan serangan jantung.

Tar pada rokok berhubungan dengan kerusakan

kromosom pada manusia. Asap rokok menyebabkan

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

49

perubahan genetik, gangguan kromosom, menghambat

perbaikan DNA (Deoxyribonucleic Acid) yang rusak serta

mengganggu sistem enzimatik (Tjandra Yoga Adiatma,

2011).

2.5. Teori Perilaku

2.5.1. Teori Perilaku Berencana (Theory of Planned Behavior)

Teori ini sebelumnya dikenal sebagai Theory of Reasoned Action

(TRA), dikembangkan di tahun 1967, kemudian Icek Ajzen dan Martin

Fishbein mengembangkan dan meperluar teori ini. Mulai tahun 1980

teori tersebut digunakan untuk mempelajari perilaku manusia dan untuk

mengembangkan intervensi-intervensi yang lebih mengena. Pada tahun

1988, hal lain ditambahkan pada model reasoned action yang sudah ada

tersebut dan kemudian dinamai Theory of Planned Behavior (TPB),

untuk mengatasi kekurang adekuatan yang ditemukan oleh Ajzen dan

Fishbein melalui penelitian-penelitian mereka dengan menggunakan

TRA.

Theory of Planned Behavior adalah teori yang meramalkan

pertimbangan perilaku karena perilaku dapat dipertimbangkan dan

direncanakan. Teori ini berguna untuk memperbaiki daya prediksi dari

teori tindakan beralasan dengan memasukkan kontrol perilaku yang

dirasakan. Ini adalah salah satu teori persuasi yang paling prediktif. Ini

telah diterapkan pada studi tentang hubungan antara keyakinan , sikap,

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

50

perilaku niat dan perilaku dalam berbagai bidang seperti periklanan ,

public relations , kampanye iklan , dan kesehatan.

Theory of Planned Behavior didasarkan pada asumsi bahwa

manusia adalah makhluk yang rasional dan menggunakan informasi-

informasi yang mungkin baginya, secara sistematis. Orang memikirkan

implikasi dari tindakan mereka sebelum mereka memutuskan untuk

melakukan atau tidak melakukan perilaku tertentu.

Teori ini menyediakan suatu kerangka untuk mempelajari sikap

terhadap perilaku. Berdasarkan teori tersebut, penentu terpenting

perilaku seseorang adalah intensi untuk berperilaku. Intensi individu

untuk menampilkan suatu perilaku adalah kombinasi dari sikap untuk

menampilkan perilaku tersebut dan norma subjektif. Sikap individu

terhadap perilaku meliputi kepercayaan mengenai suatu perilaku,

evaluasi terhadap hasil perilaku, norma subjektif, kepercayaan-

kepercayaan normatif dan motivasi untuk patuh.

TPB menjelaskan ada 3 faktor utama yang mempengaruhi niat

seseorang dalam berperilaku. Tiga faktor ini adalah attitude toward the

behavior (sikap terhadap perilaku), subjective norm (norma subjektif)

dan perceived behavioral control (persepsi pengendalian perilaku).

Sikap seseorang tergantung pada persepsinya terhadap hasil

suatu perilaku. Jika seseorang memiliki persepsi bahwa suatu perilaku

akan memiliki hasil yang positif maka orang tersebut akan bersikap

positif terhadap perilaku tersebut, begitu sebaliknya. Norma subjektif

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

51

seseorang lebih dipengaruhi oleh pandangan orang lain terhadap suatu

perilaku. Jika orang lain memandang suatu perilaku merupakan hal yang

positif maka seseorang tersebut akan termotivasi untuk memenuhi

harapan orang lain tersebut maka inilah yang disebut norma subjektif

positif dan begitu sebaliknya.

Perceived behavioral control menunjuk suatu derajat dimana

seorang individu merasa bahwa tampil atau tidaknya suatu perilaku

adalah berada di bawah pengendaliannya. Orang cenderung tidak akan

membentuk suatu intensi yang kuat untuk menampilkan suatu perilaku

tertentu jika ia percaya bahwa ia tidak memiliki sumber atau kesempatan

untuk melakukannya meskipun ia memiliki sikap yang positif dan ia

percaya bahwa orang-orang lain yang penting baginya akan

menyetujuinya. Perceived behavioral control dapat mempengaruhi

perilaku secara langsung atau tidak langsung melalui intensi. Jalur

langsung dari Perceived behavioral control ke perilaku diharapkan

muncul ketika terdapat keselarasan antara persepsi mengenai kendali

dan kendali yang aktual dari seseorang atas suatu perilaku.

Faktor utama dalam TPB adalah niat seseorang untuk

berperilaku. Niat merupakan indikasi dari keinginan seseorang untuk

mencoba, seberapa besar upaya yang dikerahkan untuk melakukan suatu

perilaku. Semakin kuat niat seseorang untuk berperilaku semakin besar

kemungkinan perilaku dapat diwujudkan.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

52

TPB berasal dari asusmsi bahwa manusia akan berperilaku

berdasrkan akal sehat mereka, manusia menyerap informasi baik secara

implisit ataupun eksplisit, manusia akan memprtimbangkan implikasi

dari perbuatan mereka. Dalam TPB ada 3 determinan yang dimiliki oleh

perilaku yaitu faktor personal, faktor sosial dan faktor isu Kontrol.

Menurut Ajzen (2005) dalam Neila Ramadhani (2008) Model

teoritik dari Theory of Planned Behavior (Perilaku yang direncanakan)

mengandung berbagai variabel yaitu :

1. Latar belakang ( background factors), seperti usia, jenis

kelamin, suku, status sosial ekonomi, suasana hati, sifat

kepribadian, dan pengetahuan mempengaruhi sikap dan

perilaku individu terhadap sesuatu hal. Faktor latar belakang

pada dasarnya adalah sifat yang hadir di dalam diri seseorang,

yang dalam model Kurt Lewin dikategorikan ke dalam aspek

O (organism). Di dalam kategori ini Ajzen memasukkan tiga

faktor latar belakang, yakni Personal, Sosial, dan Informasi.

Faktor personal adalah sikap umum seseorang terhadap

sesuatu, sifat kepribadian (personality traits), nilai hidup

(values), emosi, dan kecerdasan yang dimilikinya. Faktor

sosial antara lain adalah usia, jenis kelamin (gender), etnis,

pendidikan, penghasilan, dan agama. Faktor informasi adalah

pengalaman, pengetahuan dan ekspose pada media.

2. Keyakinan Perilaku atau behavioral belief yaitu hal-hal yang

diyakini oleh individu mengenai sebuah perilaku dari segi

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

53

positif dan negatif, sikap terhadap perilaku atau

kecenderungan untuk bereaksi secara afektif terhadap suatu

perilaku, dalam bentuk suka atau tidak suka pada perilaku

tersebut.

3. Keyakinan Normatif (Normative Beliefs), yang berkaitan

langsung dengan pengaruh lingkungan yang secara tegas

dikemukakan oleh Lewin dalam Field Theory Pendapat

Lewin ini digaris bawahi juga oleh Ajzen melalui PBT.

Menurut Ajzen, faktor lingkungan sosial khususnya orang-

orang yang berpengaruh bagi kehidupan individu (significant

others) dapat mempengaruhi keputusan individu.

4. Norma subjektif (Subjective Norm) adalah sejauh mana

seseorang memiliki motivasi untuk mengikuti pandangan

orang terhadap perilaku yang akan dilakukannya (Normative

Belief). Kalau individu merasa itu adalah hak pribadinya

untuk menentukan apa yang akan dia lakukan, bukan

ditentukan oleh orang lain disekitarnya, maka dia akan

mengabaikan pandangan orang tentang perilaku yang akan

dilakukannya. Fishbein & Ajzen (1975) menggunakan istilah

motivation to comply untuk menggambarkan fenomena ini,

yaitu apakah individu mematuhi pandangan orang lain yang

berpengaruh dalam hidupnya atau tidak.

5. Keyakinan bahwa suatu perilaku dapat dilaksanakan (control

beliefs) diperoleh dari berbagai hal, pertama adalah

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

54

pengalaman melakukan perilaku yang sama sebelumnya atau

pengalaman yang diperoleh karena melihat orang lain

(misalnya teman, keluarga dekat) melaksanakan perilaku itu

sehingga ia memiliki keyakinan bahwa ia pun akan dapat

melaksanakannya. Selain pengetahuan, ketrampilan, dan

pengalaman, keyakinan individu mengenai suatu perilaku

akan dapat dilaksanakan ditentukan juga oleh ketersediaan

waktu untuk melaksanakan perilaku tersebut, tersedianya

fasilitas untuk melaksanakannya, dan memiliki kemampuan

untuk mengatasi setiap kesulitan yang menghambat

pelaksanaan perilaku.

6. Persepsi kemampuan mengontrol (Perceived Behavioral

Control), yaitu keyakinan (beliefs) bahwa individu pernah

melaksanakan atau tidak pernah melaksanakan perilaku

tertentu, individu memiliki fasilitas dan waktu untuk

melakukan perilaku itu, kemudian individu melakukan

estimasi atas kemampuan dirinya apakah dia punya

kemampuan atau tidak memiliki kemampuan untuk

melaksanakan perilaku itu. Ajzen menamakan kondisi ini

dengan “persepsi kemampuan mengontrol” (perceived

behavioral control).

7. Niat untuk melakukan perilaku (Intention) adalah

kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau

tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat ini ditentukan oleh

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

55

sejauh mana individu memiliki sikap positif pada perilaku

tertentu, dan sejauh mana kalau dia memilih untuk melakukan

perilaku tertentu itu dia mendapat dukungan dari orang-orang

lain yang berpengaruh dalam kehidupannya.

2.6. Kerangka Teori

Theory of Planned Behavior merupakan teori yang dikembangkan oleh

Ajzen dan Martin Fishbein dari Theori of Reasoned Action (TRA) yang sudah

ditemukan sebelumnya. TPB menjelaskan bahwa niat berperlaku merupakan

hasil dari kombinasi keyakinan. Niat merupakan koseps dari tindakan

terencana dalam mencapai tujuan berperilaku.

Ajzen dan Martin Fishbein menyebutkan bahwa niat terbentuk akibat

sikap terhadap perilaku (Attitude towar behavior), norma subjektif (Subjective

norm) dan persepsi pengendalian perilaku (Perceived behavioral control).

Selanjutnya faktor tersebut dipengaruhi oleh beberapa latar belakang pribadi,

sosial demografi dan informasi seseorang.

2.7. Derajat Berat Merokok

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia tahun 2003 mengatakan bahwa

kebiasaan merokok merupakan satu - satunya penyebab kausal yang terpenting

dalam timbulnya Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Bronkitis kronik

dan Emfisema, jauh lebih penting dari faktor penyebab lainnya. Dalam

pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan :

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

56

a. Riwayat merokok

- Perokok aktif

- Perokok pasif

- Bekas perokok

b. Derajat berat merokok dengan Indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian

jumlah rata-rata batang rokok dihisap sehari dikalikan lama merokok dalam

tahun :

- Ringan : 0-200

- Sedang : 200-600

- Berat : > 600

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

57

Berikut kerangka teori berdasarkan teori yang dijelaskan oleh Ajzen dan Martin Fishbein :

Faktor latar belakang

Faktor personal

Sikap umumseseorang terhadapsesuatu

Sifat kepribadian

Nilai hidup

Emosi

Kecerdasan

Faktor sosial

Usia, Jenis kelamin

Etnis

Pendidikan

Agama

Faktor informasi

Pengetahuan

Pengalaman

Ekspos pada media

Keyakian padaperilaku Sikap

terhadapperilaku

Normasubjektif

Keyakinannormatif

Keyakinankontrol

Persepsikontrolperilaku

Niat Perilaku

ActualBehavioralControl

Evaluasi padaperilaku

Motivasiuntuk patuh

Kemampuanyang

dirasakan

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

58

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka konsep

Theory of Planned Behavior (Ajzen, 2005) menjelaskan bahwa intensi

(niat) untuk melakukan sesuatu perilaku merupakan indikasi kecenderungan

individu untuk melakukan suatu perilaku. Dalam teori ini disebutkan bahwa niat

seseorang untuk berperilaku dipengaruhi oleh tiga domain perilaku yaitu sikap

seseorang terhadap perilaku tertentu, norma subjektif dan Kontrol perilaku.

Tiga domain perilaku dalam teori ini dipengaruhi oleh tiga faktor latar

belakang yaitu personal, sosial dan informasi. Faktor personal meliputi nilai

hidup (values), emosi dan kecerdasan. Faktor sosial antara lain usia, jenis

kelamin, etnis, pendidikan, penghasilan dan agama. Faktor informasi terdiri dari

pengalaman, pengetahuan dan eksposur media.

Pada kerangka konsep ini peneliti tidak memasukkan semua variabel

yang terdapat dalam kerangka teori, hal ini disebabkan bahwa faktor-faktor

yang masuk dalam kerangka konsep merupakan faktor-faktor yang secara

langsung mempengaruhi niat siswa untuk tidak merokok. Adapun faktor yang

tidak diteliti yaitu :

- Variabel perilaku

Perilaku tidak diteliti karena diketahui bahwa terdapat alumni Al

Hasra yang merokok.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

59

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

Sikap Terhadap Perilaku tidakMerokok

Norma subjektif

Persepsi kontrol perilaku

Niat untuk tidak merokoksiswa SMP Al Hasra

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

60

3.2.Definisi operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variabel Pengertian Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala

Niat untuk tidak

merokok

Kecenderungan seseorang untuk memilih,

melakukan atau tidak melakukan perilaku tidak

merokok yang dipengaruhi oleh sikap, norma

subjektif dan persepsi kontrol perilaku

Kuisioner Wawancara ≤ 23 = Niat kuat

> 23 = Niat lemah (Median)

Ordinal

SikapTerhadapperilaku tidakmerokok

Sikap merupakan reaksi atau respon responden

terhadap perilaku tidak merokok yang di

dasarkan pada pengetahuan, perasaan dan

kecenderungan untuk berperilaku tidak

merokok dan dibentuk oleh keyakinan pada

perilaku dan evaluasi pada perilaku

Kuisioner Wawancara ≤ 48 = Sikap negatif

> 48 = Sikap positif

(Median)

Ordinal

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

61

Norma subjektif Persepsi atau pandangan seseorang terhadap

kepercayaan-kepercayaan orang lain (orang tua,

guru, teman) yang akan mempengaruhi minat

untuk melakukan atau tidak melakukan

perulaku tidak merokok yang dibentuk oleh

keyakinan normatif dan motivasi untuk patuh.

Kuisioner Wawancara ≤ 16 = Norma subjektif kuat

> 16 = Norma subjektif lemah

(Median)

Ordinal

Persepsi kontrolperilaku

Penliaian dan pertimbangan responden pada

kemampuan dirinya untuk tidak berniat

merokok yang dibentuk oleh keyakinan kontrol

dan kemampuan yang dirasakan.

Kuisioner Wawancara ≤ 70 = Persepsi kontrol perilaku kuat

> 70 = Persepsi kontrol perilaku lemah

(Median)

Ordinal

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

62

1.3.Hipotesis

1. Ada hubungan antara sikap terhadap perilaku tidak merokok

dengan niat untuk tidak merokok siswa SMP Al Hasra.

2. Ada hubungan antara norma subjektif terhadap perilaku tidak

merokok dengan niat untuk tidak merokok siswa SMP Al Hasra.

3. Ada hubungan antara persepsi Kontrol diri terhadap perilaku tidak

merokok dengan niat untuk tidak merokok siswa SMP Al Hasra.

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

63

BAB IV

METODE PENELITIAN4.1. Desain penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian

kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional, dimana desain penelitian

ini digunakan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan

data dan pengukuran variable independen dan variable independen dilakukan

sekaligus pada suatu waktu. Pemilihan desain ini berdasarkan tujuan

penelitian, yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat

untuk tidak merokok pada remaja SMP Islam Al Hasra Depok 2016.

4.2. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2016 di SMP Islam Al

Hasra Depok.

4.3. Populasi dan sample

4.3.1. Populasi penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Islam

Al Hasra Sawangan. Populasi siswa SMP Al Hasra dalam penelitian ini

adalah semua siswa kelas 7 dan 8 yang berjumlah 245 orang ditahun

2016. Mayoritas (100%) dari subjek yang berpartisipasi berstatus tidak

merokok

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

64

4.3.2. Sampel penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah siswa SMP Islam Al Hasra

yang didapatkan setelah melakukan perhitungan sampel.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah non random sampling dengan pengambilan sampel

menggunakan quota sampling. Yaitu peneliti mengambil sampel dari

kelas 7 dan 8 sampai memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan.

Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan perhitungan rumus

uji hipotesis beda dua proporsi berdasarkan tujuan penelitian untuk

menguji hipotesis, dengan asumsi penelitian sebelumnya yaitu bahwa

proporsi adanya siswa yang memiliki niat merokok rendah 45% dan niat

merokok tinggi 54% (Aninda Dwi Wayanthy, 2012).

Pada penelitian ini peneliti menginginkan tingkat kepercayaan

sebesar 95% dengan menggunakan derajat kemaknaan 5% dengan

kekuatan uji 80% sebagaiberikut :

= 2 (1 − ) + 1(1 − 1) + 2(1 − 2)( 1 − 2)²Keterangan :

n : Besar sampel minimum yang dibutuhkan dalam penelitian1 − /2 : Derajat kepercayaan (Confident Interval / CI) = 95%

: Kekuatan Uji 80%

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

65

P1 : Proporsi siswa niat tidak merokok lemah pada sikap kuat 14,6%

Ngu ling Yee (2015).

P2 : Proporsi siswa niat tidak merokok lemah pada sikap lemah

29,65% Ngu ling Yee (2015).

P̅ : (P1+P2)/2 = 0,5

Tabel 4.1.JumlahSampel

Penelitian Variabel P1 P2JumlahSampel

Ngu ling Yee (2015) Sikap 0,15 0,3 82

Berdasarkan perhitungan sampel dengan beberapa nilai P dari

penelitian terdahulu, maka hasil perhitungan jumlah sampel ini adalah

82 responden. Karena penelitian dilakukan secara cross sectional maka

jumlah sampel yang seharusnya di ambil adalah

82 = 44100 × ′= 10044 × 49= 186

Maka jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian ini

adalah sebanyak 186 orang .Untuk menentukan jumlah sampel tiap

kelas maka digunakan rumus berikut

n =

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

66

Keterangan :

n : sampel yang dibutuhkan

∑ : jumlah murid kelas X

N : Jumlah keseluruhan populasi (245)

186 : Jumlah sampel yang dibutuhkan

Kelas 1 : = 96 Kelas 2 : =90

4.4. Metode pengumpulan data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer. Data primer

diperoleh dengan cara membagikan kuisioner kepada siswa SMP Al Hasra.

Data primer yang dikumpulkan meliputi karakteristik siswa (nama, usia, kelas,

jenis kelamin), perilaku merokok siswa, pengetahuan siswa tentang rokok,

sikap siswa terhadap rokok, ketersediaan rokok, keterjangkauan

(penghasilan/jajan), perilaku keluarga, perilaku teman, perilaku guru dan

peringatan kesehatan pada bungkus rokok.

4.5. Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari serangkaian tahapan yang harus dilakukan

agar data siap untuk diuji statistik dan dilakukan analisi atau interpretasi (Yuli,

2012). Pengolahan data dapat dikelompokan menjadi :

1. Data Coding

Data coding yaitu merupakan kegiatan

mengklasifikasikan data dan memberi kode untuk masing –

masing kelas sesuai dengan tujuan dikumpulkannya data.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

67

2. Data Editing

Data editing adalah penyuntigan data dilakukan

sebelum proses pemasukan data. Penyuntingan data

sebaiknya dilakukan di lapangan agar data yang salah atau

meragukan masih dapat ditelusuri kembali kepada responden

atau informasi yang bersangkutan.

3. Data Structure

Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis

yang akan dilakukan dan jenis perangkat lunak yang

dipergunakan. Pada saat melakukan data structure, bagi

masing – masing variabel perlu ditetapkan ; nama, skala ukur

variabel, jumlah digit.

4. Data Entry

Data entry merupakan proses memasukkan data

kedalam program atau fasilitas analisis data. Dalam penelitian

ini entry data dilakukan dengan program pengolahan data.

5. Data Cleaning

Data cleaning merupakan proses pembersihan data

setelah data di entri. Cara yang dilakukan yaitu dengan

melihat distribusi frekuensi dari variabel – variable dan

menilai kelogisannya.

Setelah data cleaning, maka data siap untuk di analisis

dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu dan

menggunakan program analisis data.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

68

4.6. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah :

1. Analisa univariat untuk melihat distribusi responden dan

masing-masing variabel yaitu variabel predisposisi,

pendukung, dan kebutuhan.

2. Analisa bivariat untuk melihat hubungan antara variabel

independen dengan dependen. Masing-masing variabel

independen dengan variabel niat sebagai variabel dependen

dilakukan dengan uji non-parametrik fisher. Hasil dari uji fiser

berupa nilai probabilitas (p value). Penelitian ini

menggunakan tingkat kemaknaan (α) sebesar 0,05 (derajat

kepercayaan 95%), sehingga apabila hasil uji fischer exact

didapatkan nilai p < 0,05 maka terdapat hubungan yang

signifikan diantara kedua variabel tersebut. Namun jika nilai

p > 0,05 maka dapat dikatakan tidak ada hubungan signifikan

antara kedua variabel tersebut

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

69

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Profil SMP Al Hasra

5.1.1. Latar belakang Berdiri Al Hasra

SMP Al-Hasra pertama kali dibuka pada tahun 1985 dan secara

resmi mendapat ijin operasional dari Kepala Kantor Wilayah

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Barat melalui

SK No. 905/I02/Kep/E-88. Seiring dengan perkembangan kebutuhan

masyarakat akan kualitas pendidikan yang lebih baik, maka SMP Al-

Hasra menyelenggarakan Kelas Plus sejak Tahun Pelajaran 2000/2001.

Sekolah yang berlokasi di Jl. Raya Ciputat Parung Km. 24Jawa

Barat, Depok ini memiliki 350 orang siswa yang terdiri dari yang terbagi

menjadi 127 orang siswa kelas 7, 118 orang siswa kelas 8 dan 105 orang

siswa kelas 9. Siswa SMP Al Hasra terdiri dari 195 orang siswa laki-

laki dan 155 orang siswa perempuan.. SMP Al Hasra memiliki 17 orang

guru termasuk didalamnya kepala sekolah yang juga mengajar sebagai

guru IPS.

5.1.2. Visi dan Misi

Visi

Terwujudnya lulusan pendidikan dasar yang islami, mampu

teknologi dan bahasa asing.

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

70

Misi

1. Melaksanakan pendidikan dasar sembilan tahun mengacu

pada Standar Nasional Pendidikan.

2. Menanamkan aqidah Islam agar menumbuhkan kesadaran

dan menjalankan ibadah dan menunjukkan perilaku akhlakul

karimah.

3. Meningkatkan kemampun penguasaan teknologi dan bahasa

asing.

4. Meningkatkan potensi peserta didik dibidang akademik dan

non akademik (pengembangan diri).

5.1.3. Tujuan

1. Terwujudnya pendidikan dasar sembilan tahun mengacu

pada Standar Nasional Pendidikan.

2. Tercapainya pemenuhan 8 SNP secara bertahap sesuai

dengan kemampuan sekolah.

3. Terwujudnya kesadaran pelaksanaan ibadah oleh seluruh

warga sekolah.

4. Terwujudnya kepribadian akhlakul karimah bagi seluruh

warga sekolah.

5. Tercapainya peningkatan keterampilan penggunaan

teknologi.

6. Tercapainya peningkatan Kemampuan berbahasa asing.

7. Tercapainya peningkatan rata-rata kelulusan.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

71

8. Terwujudnya pengembangan kreatifitas peserta didik dalam

bidang akademik dan non akademik.

9. Tercapainya peningkatan 7K (Keamanan, Ketertiban,

Kedisiplinan, Kekeluargaan, Kerindangan dan Kesehatan).

5.1.4. Peraturan SMP Al Hasra tentang perilaku merokok

SMP Al Hasra adalah sekolahyang didirikan dengan tujuan

membentuk pribadi muslim yang cerdas dan berakhlak mulia. Maka

dari karena itu SMP Al Hasra memiliki peraturan yang ketat terkait

perilaku merokok yang dilakukan oleh para siswa nya. Berikut

beberapa peraturan SMP Al Hasra terhadap siswa yang melakukan

perilaku merokok.

1. Rokok dilarang di lingkungan sekolah

2. Siswa yang ketahuan merokok disekolah 1 kali maka akan

dikenakan Surat Peringatan pertama (SP 1), memanggil

orang tua ke sekolah dan membuat perjanjian dengan

sekolah.

3. Jika ketahuan merokok untuk yang ke 2 kali maka akan

langsung dikeluarkan dari sekolah.

5.2. Analisis Univariat

Analisis Univariat pada penelitian ini dilakukan untuk memberikan

gambaran distribusi frekuensi dari tiap variabel yang diteliti baik dependen

maupun independen.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

72

5.2.1. Gambaran umur dan jenis kelamin siswa SMP Al hasra

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti dilakukan diketahui

bahwa rata-rata umur siswa SMP Al Hasra yang jadi responden pada

penelitian ini adalah berumur 13 tahun dengan umur 12 tahun menjadi

yang paling kecil dan 15 tahun yang paling besar. Menurut jenis

kelamin maka diketahui jumlah siswa Al Hasra yang jadi responden

pada penelitian ini adalah sebagian besar siswa yaitu sebanyak 100

orang (53,8%) responden adalah siswa laki-laki

5.2.2. Gambaran Niat tidak merokok siswa SMP Al hasra

Niat untuk tidak merokok adalah keinginan dan usaha yang

dilakukan responden untuk tidak merokok. Dalam penelitian ini di ukur

seberapa kuat keinginan siswa untuk tidak merokok. Setelah dilakukan

pengumpulan data, kemudian data di skoring dan dikategorikan

berdasarkan cut off point dari median data tersebut yaitu 23, hasilnya

dapat dilihat sebagai berikut;

Tabel 5.1

Gambaran niat tidak merokok siswa SMP Al hasra tahun 2016

Niat untuk tidak merokok Jumlah (orang) Persentase

Kuat 102 54,8

Lemah 84 45,2

Total 186 100

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

73

Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa Al

Hasra yaitu sebanyak 102 orang (54,8%) responden memiliki niat untuk

tidak merokok kuat.

5.2.3. Gambaran Sikap siswa SMP Al hasra

Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian data di skoring

dan dikategorikan berdasarkan cut off point dari median data tersebut

yaitu 48, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut;

Tabel 5.2

Gambaran sikap siswa SMP Al hasra terhadap perilaku tidak

merokok tahun 2016

Sikap terhadap perilaku tidak

merokok

Jumlah

(orang)

Persentase

Positif 112 60,2

Negatif 74 39,8

Total 186 100

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa sebagian besar siswa

SMP Al Hasra yaitu sebanyak 112 orang (60,2%) responden yang

memiliki sikap positif terhadap perilaku tidak merokok.

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

74

5.2.4. Gambaran Norma Subjektif siswa SMP Al hasra

Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian data di skoring

dan dikategorikan berdasarkan cut off point dari median data tersebut

yaitu 16, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut;

Tabel 5.3

Gambaran norma subjektif siswa SMP Al hasra

terhadap perilaku tidak merokok tahun 2016

Norma Subjektif Jumlah (orang) Persentase

Kuat 108 58,1

Lemah 78 41,9

Total 186 100

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa sebagian besar siswa

yaitu sebanyak 108 orang (58,1%) responden yang memiliki norma

subjektif yang kuat

5.2.5. Gambaran Persepsi Kontrol Perilaku siswa SMP Al hasra

Setelah dilakukan pengumpulan data, kemudian data di skoring

dan dikategorikan berdasarkan cut off point dari median data tersebut

yaitu 70, hasilnya dapat dilihat sebagai berikut;

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

75

Tabel 5.4

Gambaran persepsi kontrol perilaku siswa SMP Al hasra

tahun 2016

Persepsi Kontrol Perilaku Jumlah (orang) Persentase

Kuat 96 51,6

Lemah 90 48,4

Total 186 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa sebagian besar siswa

SMP Al Hasra yaitu sebanyak 96 orang (51,6%) responden yang

memiliki persepsi kontrol perilaku yang kuat.

5.3. Analisis Bivariat

Tahap analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Analisis bivariat pada

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji fisher, dimana variabel-

variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun independen berbentuk

data kategorik, sehingga dapat dilihat ada-tidaknya asosiasi antara dua variabel

tersebut. Dikatakan bermakna jika nilai p ≤ 0,05 dan tidak bermakna jika p >

0,05.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

76

5.3.1. Hubungan sikap terhadap perilaku tidak merokok dengan niat

untuk tidak merokok

Tabel 5.7Hubungan Sikap terhadap perilaku merokok dengan niat untuk tidak

merokok siswa SMP Al hasra 2016

Sikap terhadap

perilaku tidak

merokok

Niat untuk tidak merokok

Total P Value

Kuat Lemah

jumlah % jumlah % jumlah %

0,002Negatif 72 64,3 40 35,7 112 100

Positif 30 40,5 44 59,5 74 100

Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 112 siswa responden

yang memiliki sikap negatif terhadap perilaku merokok terdapat

sebanyak 72 siswa (64,3%) responden memiliki niat yang kuat untuk

tidak merokok. Dan dari 74 orang siswa responden yang memiliki sikap

terhadap perilaku merokok positif diketahui sebanyak 30 siswa (40,5%)

responden memiliki niat kuat untuk tidak merokok .

Hasil uji fisher diperoleh nilai p sebesar 0,002 sehingga pada

tingkat kemaknaan 5% menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara sikap terhadap perilaku merokok dengan niat untuk tidak

merokok siswa SMP Al hasra.

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

77

5.3.2. Hubungan norma subjektif dengan niat untuk tidak merokok

Tabel 5.8Hubungan Norma Subjektif dengan niat untuk tidak merokoksiswa SMP

Al hasra 2016

Norma

Subjektif

Niat untuk tidak merokok

Total P Value

Kuat Lemah

jumlah % jumlah % jumlah %

0,006Kuat 69 63,9 39 36,1 108 100

Lemah 33 42,3 45 57,7 78 100

Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 108 siswa responden

yang memiliki norma subjektif kuat terdapat sebanyak 69 siswa (63,9%)

responden memiliki niat yang kuat untuk tidak merokok. Dan dari 78

orang siswa responden yang memiliki norma subkjektif lemah terdapat

sebanyak 33 siswa (42,3%) responden memiliki niat kuat untuk tidak

merokok.

Hasil uji fisher diperoleh nilai p sebesar 0,006 sehingga pada

tingkat kemaknaan 5% menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

antara norma subjektif dengan niat untuk tidak merokok siswa SMP Al

hasra.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

78

5.3.3. Hubungan persepsi kontrol perilaku dengan niat untuk tidak

merokok

Tabel 5.9Hubungan Persepsi Kontrol Perilaku dengan niat untuk tidak

merokok siswa SMP Al hasra 2016

Persepsi Kontrol

Perilaku

Niat untuk tidak merokok

Total P Value

Kuat Lemah

jumlah % jumlah % jumlah %

0,736Kuat 51 53,1 45 46,9 96 100

Lemah 51 56,7 39 43,3 90 100

Berdasarkan tabel diketahui bahwa dari 96 siswa responden

yang memiliki persepsi kontrol perilaku kuat terdapat sebanyak 51

siswa (53,1%) responden memiliki niat yang kuat untuk tidak merokok.

Dan dari 90 orang siswa responden yang memiliki persepsi kontrol

perilaku lemah terdapat sebanyak 51 siswa (56,7%) responden memiliki

niat kuat untuk tidak merokok.

Hasil uji fisher diperoleh nilai p sebesar 0,736 sehingga pada

tingkat kemaknaan 5% menunjukkan tidak ada hubungan yang

signifikan antara norma subjektif dengan niat untuk tidak merokok

siswa SMP Al Hasra.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

79

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1. Keterbatasan penelitian

Pada penelitian ini memiliki beberapa kelemahan yatu peneliti tidak

menggunakan teknik pengambilan sampel secara proporsional random

sampling seperti yang dicantumkan sebelumnya di proposal penelitian, tetapi

peneliti menggunakan metode quota sampling pada saat pengambilan data. Hal

ini terjadi karena pada saat melakukan penelitian sekolah sedang sibuk untuk

persiapan ujian semester dan ketika melakukan penelitian peneliti hanya

menyebutkan jumlah sampel yang peneliti butuhkan sehingga guru yang

membantu penelitian memberitahu kelas yang bisa dimasuki sehingga jumlah

sampel memenuhi kuota yang dibutuhkan.

6.2. Pembahasan hasil analisis Univariat

Penelitian ini dilakukan pada 186 orang siswa kelas 7 sampai dengan

kelas 8 SMP Al hasra dengan rentang umur antara 12 sampai dengan 15 tahun.

Pada penelitian ini berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa sebagian besar siswa

SMP Al hasra memiliki niat yang kuat untuk tidak merokok. Ajzen (2005)

mengatakan bahwa niat individu untuk berperilaku dapat diukur melalui tiga

prediktor utama yaitu sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan persepsi

kontrol perilaku. Ajzen mengatakan bahwa semakin positif sikap seorang

terhadap perilaku, semakin kuat norma subjektif seseorang dan semakin kuat

persepsi kontrol perilaku maka akan semakin besar niat untuk berperilaku.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

80

Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar SMP Al hasra

memiliki sikap yang kuat terhadap perilaku tidak merokok, norma subjektif

yang kuat dan persepsi kontrol perilaku yang kuat.

Berdasarkan hasil analisis univariat pada tabel 5.2 diketahui bahwa

sebagian besar siswa SMP Al hasra memiliki sikap yang positif terhadap

perilaku tidak merokok. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar siswa SMP

Al hasra setuju dengan perilaku tidak merokok. Ajzen (2005) mengatakan

bahwa sikap terbentuk dari kepercayaan yang disebut sebagai kepercayaan

terhadap perilaku. Kepercayaan terhadap perilaku adalah kepercayaan individu

mengenai konsekuensi positif dan negatif yang akan diperoleh individu dari

melakukan perilaku.

MacGuire (1960) sebagaimana juga Fishbein & Ajzen (1975) meyakini

bahwa sikap individu ditentukan oleh keyakinan (beliefs) yang sudah

dimilikinya. Mengenai model probabilogical ini, Eagly mengemukakan

bahwa sikap akan terbentuk jika individu mempunyai keyakinan logis

berkaitan dengan objek sikap tertentu. Keyakinan adalah penilaian subjektif

yang mungkin dimiliki individu atau subjective probability judgements (Neila

Ramdhani, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa siswa SMP Al hasra

merasa tenang dan nyaman jika tidak merokok, para siswa juga percaya bahwa

tidak merokok tidak akan berdampak buruk terhadap kesehatan mereka serta

para siswa juga percaya bahwa tidak merokok tidak akan membuang-buang

uang jajan mereka.

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

81

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui juga bahwa sebagian besar siswa SMP

Al hasra juga memiliki norma subjektif yang kuat terhadap perilaku tidak

merokok. Ajzen (2005) mengatakan bahwa norma subjektif merupakan fungsi

yang didasarkan oleh kepercayaan yang disebut dengan kepercayaan normatif,

yaitu mengenai kesetujuan atau ketidaksetujuan seseorang maupun kelompok

yang penting bagi individu terhadap suatu perilaku. Masa remaja merupakan

masa peralihan sehingga remaja tidak mempunyai tempat yang jelas, mereka

berada diantara anak-anak dan dewasa.

Pada penelitian ini diketahui bahwa ternyata kepercayaan siswa

terhadap pendapat orang-orang disekitarnya seperti orang tua, guru dan teman

sangat berpengaruh dalam mempengaruhi norma subjektif siswa.

Pada masa remaja, remaja berusaha melepaskan diri dari lingkungan

dan ikatan dengan orang tua karena mereka ingin mencari identitas diri. Pada

saat bersamaan ketika remaja merasakan ketidakpastian akan dirinya,

lingkungan masyarakat seitar mulai menanyakan hal-hal yang berkaitan

dengan remaja. Remaja dalam kehidupan sosialnya akan selalu dihadapkan

kepada berbagai peran yang ditawarkan oleh lingkungan keluarga maupun

kelompok sebaya, yang kadang-kadang membingungkan dan sering

menimbulkan benturan-benturan.

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui juga bahwa sebagian besar siswa SMP

Al hasra memiliki persepsi kontrol perilaku yang kuat terhadap perilaku tidak

merokok. Ajzen (2005) mengatakan bahwa persepsi kontrol perilaku adalah

fungsi yang didasarkan oleh kepercayaan yaitu kontrol kepercayaan, yaitu

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

82

kepercayaan individu mengenai faktor pendukung dan faktor penghambat

untuk melakukan suatu perilaku.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru sekolah diketahui

bahwa SMP Al hasra memiliki peraturan tegas terkait perilaku merokok.

Dalam penelitian ini peraturan bisa menjadi faktor pendukung siswa untuk

tidak merokok yang juga dapat membantu siswa mencari jati dirinya sebagai

seorang remaja.

6.3. Sikap terhadap perilaku merokok dengan niat untuk tidak merokok

Berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan pada tabel 5.7 dapat

disimpulkan bahwa sikap terhadap perilaku merokok memiliki hubungan yang

signifikan dengan niat untuk tidak merokok.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMP Al Hasra yang memiliki sikap

yang positif terhadap perilaku tidak merokok memiliki niat yang kuat untuk

tidak merokok. Begitu pula sebaliknya. Menurut TPB, semakin positif

tanggapan seseorang terhadap perilaku maka semakin kuat niat seseorang

untuk berperilaku.

Penelitian yang dilakukan oleh Aninda dwi wayanthy tahun 2012

tentang studi mengenai intensi untuk merokok pada siswa kelas 2 SMAN 22

Bandung melalui pendekatan deskriptif mengatakan bahwa semakin positif

Sikap terhadap perilaku, Norma subjektif dan Persepsi kontrol perilaku siswa

terhadap perilaku merokok maka akan semakin kuat intensinya untuk

merokok,begitu pula sebaliknya, semakin negatif Sikap terhadap perilaku,

Norma subjektif dan Persepsi kontrol perilaku untuk merokok, maka akan

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

83

semakin lemah intensi merokoknya. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya

hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perilaku merokok dengan niat

untuk merokok.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pakawadee Promnuch

tahun 2006 tentang factors related to intention to smoke cigarettes in

secondary school students mengatakan bahwa responden yang memiliki sikap

positif terhadap perilaku merokok maka akan memiliki niat yang kuat untuk

merokok. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara

sikap terhadap perilaku merokok dengan niat merokok.

Penelitian Isti Kumalasari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

intensi untuk berhenti merokok pada santri putra di kabupaten Kudus

mengatakan bahwa sikap berpengaruh signifikan terhadap intensi berhenti

merokok dengan nilai T statistik sebesar 3,522.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suci Dwi Pratiwi tentang

pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap

intensi berhenti merokok mengatakan bahwa sikap memiliki pengaruh

terhadap intenti untuk berhenti merokok. Jika terjadi peningkatan terhadap

sikap maka intensi juga akan mengalami peningkatan.

Dalam penelitian ini diketahui bahwa semakin besar sikap siswa SMP

Al hasra terhadap perilaku tidak merokok semakin besar pula niat siswa untuk

tidak merokok. Ajzen (2005) mengatakan bahwa sikap merupakan anteseden

pertama dari niat. Sikap terhadap perilaku merupakan fungsi yang didasarkan

oleh belief yang disebut behavioral beliefs, yaitu kepercayaan individu

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

84

mengenai konsekuensi positif dan negatif yang akan diperoleh individu dari

melakukan suatu perilaku. Ajzen juga mengatakan bahwa secara umum,

semakin individu memiliki penilaian bahwa suatu perilaku akan menghasilkan

konsekuensi positif maka individu akan cenderung bersikap positif terhadap

perilaku tersebut dan begitu sebaliknya. Sikap dipercaya memiliki pengaruh

langsung terhadap niat dan dihubungkan dengan norma subjektif dan persepsi

kontrol perilaku.

Dalam penelitian ini diketahui bahwa sikap dibentuk oleh kepercayaan

siswa SMP Al hasra terhadap perilaku tidak merokok dan hasil evaluasi siswa

SMP Al hasra terhadap perilaku tidak merokok. Dari hasil penelitian diketahui

bahwa siswa SMP Al hasra tidak merokok tidak akan mempengaruhi percaya

diri mereka, mereka setuju bahwa tidak merokok tidak berdampak buruk

terhadap kesehatan dan mereka juga setuju bahwa merokok adalah hal yang

tidak bermanfaat dan dapat merusak kesehatan.

6.4. Norma subjektif terhadap niat untuk tidak merokok

Berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan pada tabel 5.8 dapat

disimpulkan bahwa norma subjektif memiliki hubungan yang signifikan

dengan niat untuk tidak merokok.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMP Al Hasra yang memiliki norma

subjektif yang kuat juga memiliki niat yang kuat untuk tidak merokok, begitu

pula sebaliknya. Menurut TPB semakin kuat norma subjektif seseorang maka

semakin kuat niat seseorang untuk berperilaku.

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

85

Penelitian yang dilakukan oleh Pakawadee promnuch pada tahun 2006

tentang factors related to intention to smoke cigarettes in secondary school

students mengatakan bahwa semakin kuat norma subkjektif seseorang makan

semakin kuat juga niat seseorang untuk merokok, begitu pula sebaliknya.

Penelitian ini mengatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

norma subjektif dengan niat untuk merokok.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ngu Ling Yee pada tahun

2013 tentang factors related to the intention to cigarette smoking among junior

high school students in Jatinangor subdistrict,West java mengatakan bahwa

teman sebaya merupakan sumber tekanan bagi individu untuk memutuskan

merokok atau tidak merokok.

Penelitian Isti Kumalasari tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

intensi untuk berhenti merokok pada santri putra di kabupaten Kudus

mengatakan bahwa norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap intensi

berhenti merokok dengan nilai T statistik sebesar 2,943

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suci Dwi Pratiwi tentang

pengaruh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control terhadap

intensi berhenti merokok mengatakan bahwa norma subjektif memiliki

pengaruh dengan intensi untuk berhenti merokok. Hasil penelitiannya

mengatakan bahwa setiap terjadi peningkatan terhadap variabel norma

subjektif maka akan terjadi peningkatan terhadap intensi.

Norma subjektif adalah Pengaruh orang sekitar responden (keluarga,

orang tua, teman, guru) terhadap keputusan responden untuk tidak berniat

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

86

merokok. Remaja SMP merupakan remaja yang berada pada tahap awal

perkembangannya yaitu berada pada usia 10-13 tahun. Keluarga merupakan

lingkungan sosial pertama bagi seorang remaja yang akan sangat membantu

mereka dalam masa awal perkembangannya.

Pengaruh norma subjektif terhadap niat untuk tidak merokok siswa

SMP Al Hasra sangat mungkin dibentuk oleh teman sebaya yang tidak

merokok. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang mengatakan bahwa

sebagian besar siswa SMP Al Hasra memiliki niat yang kuat untuk tidak

merokok. Dari penelitian ini diketahui bahwa siswa SMP Al Hasra sangat

percaya terhadap pendapat teman sebaya tentang perilaku tidak merokok.

mereka mengatakan bahwa mereka percaya dan mengikuti pendapat teman

tentang perilaku tidak merokok. Mereka juga merasakan bahwa teman-

temannya berfikir seharusnya mereka tidak merokok.

Di tahap remaja seorang individu megalami banyak perubahan ini

dikarenakan aktifnya hormon endokrin yang menghasilkan berbagai hormone

yang akan mempengaruhi pertumbuhan. Sebagai seorang remaja individu

memiliki beberapa tugas dalam perkembangannya salah satunya adalaha

menemukan identitas diri. Pada masa remaja, individu berusaha melepaskan

diri dari lingkungan dan ikatan dengan orang tua karena mereka ingin mencari

identitas diri. Pada saat bersamaan ketika remaja merasakan ketidakpastian

akan dirinya, lingkungan masyarakat sekitar mulai menanyakan hal-hal yang

berkaitan dengan remaja.

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

87

Remaja dalam kehidupan sosialnya akan selalu dihadapkan kepada

berbagai peran yang ditawarkan oleh lingkungan keluarga maupun kelompok

sebaya, yang kadang-kadang membingungkan dan sering menimbulkan

benturan-benturan. Maka dalam hal ini remaja harus mampu mengintegrasikan

berbagai peran tersebut kedalam diri pribadi dan apabila terjadi benturan-

benturan berbagai tuntutan peran harus dapat diselesaikan.

Seiring dengan perkembangannya hubungan remaja dengan teman

sebaya semakin menguat. Maka dalam tahap perkembangannya teman sebaya

adalah orang yang juga menentukan norma subjektif remaja sebagai orang

terdekatnya. Pada perkembangan remaja awal dan pertengahan terjadi

kelonggran hubungan dengan orang tua dan remaja berusaha mencari

kelompok suportif dan figur yang dicintai sebagai pengganti orang tua. Maka

akan sangat bagus bagi remaja jika menemukan teman sebaya yang bisa

membawa mereka ke hal yang positif.

6.5. Persepsi kontrol perilaku terhadap niat untuk tidak merokok

Berdasarkan data yang didapatkan dari lapangan pada tabel 5.9 dapat

disimpulkan bahwa persepsi kontrol tidak memiliki hubungan yang signifikan

dengan niat untuk tidak merokok.

Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMP Al Hasra yang memiliki

persepsi kontrol perilaku yang kuat tidak memiliki niat yang kuat untuk tidak

merokok, begitu pula sebaliknya. Hal ini sangat berbeda dengan TPB. Menurut

TPB semakin kuat persepsi kontrol perilaku makan semakin kuat niat

seseorang untuk berperilaku.

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

88

Ajzen mengatakan bahwa persepsi kontrol perilaku adalah sejauh mana

seseorang merasa mampu untuk menampilkan perilaku. Persepsi kontrol

perilaku terdiri atas dua aspek yaitu seberapa banyak seseorang memiliki

kontrol atas perilaku dan seberapa yakin seseorang merasa mampu untuk

menampilkan atau tidak menampilkan perilaku. Ajzen mengatakan dalam TPB

bahwa persepsi kontrol perilaku dipengaruhi oleh kontrol perilaku yaitu

keyakinan tentang adanya faktor yang memfasilitasi atau menghambat

perilaku. Persepsi kontrol perilaku juga dipengaruhi pengalaman masa lalu.

Penelitian yang dilakukan oleh Aninda dwi wayanthy tahun 2012

tentang studi mengenai intensi untuk merokok pada siswa kelas 2 SMAN 22

Bandung melalui pendekatan deskriptif mengatakan bahwa persepsi kontrol

perilaku memberikan pengaruh yang tidak terlalu besar dalam pembentukan

perilaku merokok siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Pakawadee promnuch pada tahun 2006

tentang factors related to intention to smoke cigarettes in secondary school

students mengatakan bahwa persepsi kontrol perilaku memiliki hubungan yang

signifikan dengan niat merokok. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

sebelumnya di Thailand yang mengatakan bahwa persepsi kontrol perilaku

dapat memprediksi niat merokok seseorang.

Ajzen mengatakan bahwa semakin kuat persepsi kontrol perilaku

seseorang semakin kuat niat seseorang untuk menampilkan perilaku. Hal ini

tidak sesuai dengan hasil penelitian yang peneliti lakukan. Pada penelitian ini

kuatnya persepsi kontrol perilaku tidak mempengaruhi niat siswa SMP Al

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

89

Hasra untuk tidak merokok. Hal ini dapat terjadi karena ada faktor lain yang

lebih kuat yang mempengaruhi niat siswa untuk tidak merokok.

Dalam penelitian ini diketahui juga bahwa sekolah sekolah pernah

mengadakan razia rokok. Sekolah memiliki peraturan yang ketat terhadap

perilaku merokok siswa. Jika siswa kedapatan merokok sekali maka akan

dilakukan tindakan tegas berupa pemberian surat peringatan pertama serta

pemanggilan orang tua. Jika kedapatan merokok untuk kedua kalinya, maka

siswa bersangkutan akan dikeluarkan dari sekolah.

Dari hasil penelitian ini siswa SMP Al Hasra merupakan remaja awal

yang masih melakukan pencarian identitas diri. Pada masa ini orang sekitar

siswa sangat berpengaruh terhadap siswa. Pada masa ini juga para siswa

menjadi lebih jauh dari orang tua dan lebih dekat dengan teman sebaya. Dalam

penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar siswa SMP Al Hasra berniat

untuk tidak merokok hal ini dapat sangat berpengaruh terhadap niat siswa

lainnya untuk tidak merokok. Dengan demikian meskipun sekolah memiliki

peraturan ketat terhadap perilaku merokok yang sangat membantu dan

memudahkan siswa untuk tidak merokok ternyata tidak berpengaruh terhadap

niat untuk tidak merokok siswa karena ternyata siswa SMP Al Hasra berniat

untuk tidak merokok lebih kuat dipengaruhi oleh teman sebaya yang juga tidak

merokok dan memiliki niat untuk tidak merokok.

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

90

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN7.1. Kesimpulan

1. Sebagian besar siswa SMP Al hasra memiliki niat yang kuat untuk tidak

merokok yaitu sebanyak 54,8%.

2. Sebanyak 60,2% siswa SMP Al hasra memiliki sikap yang positif terhadap

perilaku tidak merokok.

3. Sebanyak 58,1% siswa SMP Al hasra memiliki norma subjektif yang kuat

terhadap perilaku tidak merokok.

4. Sebanyak 51,6% siswa SM Al hasra memiliki persepsi kontrol perilaku

yang kuat terhadap perilaku tidak

5. Ada hubungan yang signifikan antara sikap terhadap perilaku tidak

merokok dengan niat untuk tidak merokok siswa SMP Al hasra.

6. Ada hubungan yang signifikan antara norma subjektif dengan niat untuk

tidak merokok siswa SMP Al hasra.

7. Tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi kontrol perilaku tidak

merokok dengan niat untuk tidak merokok siswa SMP Al Hasra.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

91

7.2. Saran

1. SMP Al hasra

Sekolah dapat membuat program untuk pengendalian rokok

disekolah dengan menggunakan metode pendidik sebaya.

2. Peneliti lain

Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian faktor-faktor

yang mempengaruhi niat untuk tidak merokok, diharapkan melakukan

observasi dan wawancara mendalam agar dapat memperoleh hasil analisis

yang lebih dalam.

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

92

DAFTAR PUSTAKA

Achmat, Zakarija. Theory of Planned Behavior masihkah relevan?

Adiatma, Tjandra Yoga. Rokok dan kesehatan. Jakarta: UI-Press 2011

Adminsidiknas. Sekolah Menengah Pertama. 26 maret 2012.

Ajzen, Icek (1991). “The Theory of Planned Behavior”. Organizational Behavior

and Human Decision Processes, Vol 50 ,pp.179-211

Ajzen, Icek. Attitudes, Personality and Behavior. New York: Open University Press

2005

Ariawan, Iwan. Besar dan metode sampel pada penelitian kesehatan. Jakarta:

Jurusan biostatistik dan kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia

Aula, Lisa Ellizabet. Stop Merokok. Yogyakarta: Gerailmu 2010

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Kementerian Kesehatan RI 2008

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010. Kementerian Kesehatan RI 2010

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Kementerian Kesehatan RI 2013

Batubara, Jose RL. Asdolescent development (perkembangan remaja). Sari Pediatri,

12 (2010)

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

93

Dwi wayanthy, Aninda. Studi mengenai intensi untuk merokok pada siswa kelas 2

SMAN 22 Bandung melalui pendekatan deskriptif. Universitas Islam

Bandur 2012

Edberg, Mark. Kesehatan masyarakat teori sosial dan perilaku. Jakarta: EGC

penerbit buku kedokteran, 2007

Have You Ever Wondered What's In a Cigarette? Cigarette Ingredients. 23 Maret

2015. http://www.quitsmokingsupport.com/whatsinit.htm

Hassandra, Mary. “RESEARCH ARTICLE Predicting students’ intention to smoke

by theory of planned behaviour variables and parental influences across

school grade levels”. Psycologhy and Health, Vol. 26, No. 9, September

2011

How Smoking Cause Cancer. 23 maret 2015.

http://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/causes-of-cancer/smoking-

and-cancer/how-smoking-causes-cancer

Kumalasari , Isti. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi untuk berhenti

merokok pada santri putra di kabupaten Kudus. Fakultas Kedokteran

Universitas PadjajaranBandung.

Lindawati dkk. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok siswa-siswi

SMP di daerah Jakarta Selatan tahun 2011. Jurnal Health Quality 2012

Machrus, Hawa’im. Pengukuran perilaku berdasarkan Theory of Planned

Behavior. Insan, 12 (2010)

Mardiya. Seputar perkembangan psikologis remaja

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

94

Moule, Jodie. The A-B-C of Behavior Changing behavior through good design on

step at a time. 22 januari 2011.

Ngu Ling Yee, “Factors Related to the Intention to Cigarette Smoking among

Junior High School Students in Jatinangor Subdistrict, West Java”. Althea

Medical Journal, Vol 3, No 314, Februari 2015

Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 2010

Notoatmodjo, Soekidjo. Kesehatan masyarakat ilmu dan perilaku. Jakarta: Rineka

cipta 2007

Notoatmodjo, Soekidjo. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta

2010

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Penyakit Paru Obstuktif Kronik (PPOK)

Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Di Indonesia. PDPI 2003.

Promnuch, Pakawadee. Factors related to intention to smoke cigarettes in

secondary school students. Mahidol University 2006.

Pusat Promosi Kesehatan. Pedoman pengembangan kawasan tanpa rokok.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2011

Pusat Promosi Kesehatan. Pedoman pengembangan kawasan tanpa rokok.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2011

Rachmat, Muhammad. Perilaku merokok remaja sekolah menengah pertama.

Bagian Pomosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Hasanuddin. Makassar 2007

Reimonds, Anna. The 2010 greater Jakarta transition to adulthood survey Policy

Background No. 2 Smoking and Young adults in Indonesia. Australian

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

95

Demographic and Social Research Institute The Australian National

University 2012

Sentra Informasi Keracunan Nasional Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan

POM. Remaja rokok dan tembakau.

Soetjiningsih. Buku ajar tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta:

2010

Susanta. Sikap: konsep dan pengukuran. Yogyakarta 2006

Tobacco Control Support Center – IAKMI. Masalah rokok di Indonesia. Jakarta

Selatan 2011

WHO (2016, June). Tobacco Fact sheets. 3 Juni 2016.

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs339/en/

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

Kuesioner penelitian skripsi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jurusan Kesehatan Masyarakat

Faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk tidak merokok pada siswa SMP

Islam Al Hasra Depok tahun 2016

Assalamualaikum/Selamat pagi/siang, saya Randika Akhira mahasiswa Kesehatan

Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester 11 dan saat ini sedang

menyelesaikan skripsi yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk tidak

merokok pada siswa SMP Islam Al Hasra Depok tahun 2016. Kuesioner yang sedang

teman-teman pegang ini adalah alat bantu untuk mendapatkan data tentang niat untuk tidak

merokok siswa SMP Al Hasra di Depok dan faktor-faktor yang berkaitan dengan hal

tersebut. Saya sangat mengharapkan kejujuran teman-teman dalam mengisi kuesioner ini.

Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam pengisian kuesioner ini. Semua jawaban

dan identitas teman-teman akan dirahasiakan. Saya ucapkan terima kasih atas kerja sama

dan partisipasi yang teman teman berikan.

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Usia :

Kelas :

Nama sekolah :

Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

INSTRUKSI UNTUK NO 1-9 [Outcome Evaluation]

A. Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan apa yang

dirasakan bila adik - adik merokok

1. Bagi saya tidak merokok itu tidak mempengaruhi percaya

diri saya

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

2. Bagi saya tidak merokok itu tidak membuat saya merasa terbebas dari

stress dan masalah

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

3. Bagi saya tidak merokok itu tidak membuat saya merasa lebih dewasa

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

4. Bagi saya tidak merokok tidak membuat saya merasa tenang dan

nyaman

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

5. Bagi saya tidak merokok berdampak buruk terhadap kesehatan

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

6. Bagi saya tidak merokok dapat mengurangi jatah uang jajan

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

7. Bagi saya tidak merokok merupakan kegiatan yang tidak bermanfaat

yang menghabiskan uang

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

8. Bagi saya tidak merokok merupakan sesuatu yang merusak kesehatan

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

9. Bagi saya tidak merokok adalah masalah yang dapat diselesaikan

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

INSTRUKSI UNTUK NO 10-22 [Intention]

B. Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan seberapa besar

kecenderungan adik - adik untuk tidak merokok

10. Bagi saya untuk tidak merokok adalah hal yang ….

Sangat sulit : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat mudah

11. Kebanyakan orang yang penting bagi saya, seperti orang tua dan

guru berfikir bahwa

Saya tidak akan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Saya akan merokok

12. Saya … berencana untuk tidak merokok

Sangat tidak mungkin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat mungkin

13. Keputusan saya untuk tidak merokok atau merokok adalah

sepenuhnya terserah kepada saya

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

14. Sebagian teman saya yang tidak terlalu saya kenal juga banyak

yang tidak merokok

Sangat sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak sesuai

15. Bagi saya tidak merokok adalah hal yang

Sangat bermanfaat : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak

bermanfaat

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

16. Saya yakin jika saya ingin, saya pasti bisa untuk tidak merokok

Sangat tidak yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat yakin

17. Orang tua dan guru mengharapkan saya untuk tidak merokok

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat setuju

18. Bagi saya tidak merokok adalah hal yang

Sangat mungkin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak mungkin

19. Saya akan berusaha untuk tidak merokok

Sangat tidak setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat setuju

20. Kebanyakan orang terdekat saya berpendapat bahwa mereka

mendukung saya untuk tidak merokok

Sangat tidak sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak sesuai

21. Bagi saya tidak merokok adalah hal

Sangat penting : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak penting

22. Saya berniat untuk tidak merokok

Sangat sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak sesuai

INSTRUKSI UNTUK NO 23-25 [Motivation to Comply]

C. Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan seberapa kuat

keinginan adik - adik untuk memenuhi harapan dari orang-orang

terdekat untuk tidak merokok

23. Saya percaya dan mengikuti pendapat teman saya tentang perilaku

tidak merokok

Sangat tidak percaya : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat percaya

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

24. Saya percaya dan mengikuti pendapat orang tua saya tentang perilaku

tidak merokok

Sangat tidak percaya : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat percaya

25. Saya percaya dan mengikuti pendapat guru saya tentang perilaku tidak

merokok

Sangat tidak percaya : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat percaya

INSTRUKSI UNTUK NO 26-34 [Behavioral Belief]

D. Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan seberapa yakin adik -

adik atas keuntungan tidak merokok

26. Tidak merokok membuat saya percaya diri

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

27. Tidak merokok membuat saya terbebas dari stress

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

28. Tidak merokok membuat saya terlihat lebih dewasa

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

29. Tidak merokok membuat saya merasa tenang dan nyaman

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

30. Tidak merokok membawa dampak yang buruk bagi kesehatan

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

31. Tidak merokok hanya membuang-buang uang jajan saya

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

32. Tidak merokok sebagai pelampiasan yang tidak bermanfaat, seperti

menghabiskan uang

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

33. Merokok adalah hal yang tidak bermanfaat sebab merusak kesehatan

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

34. Merokok membuat masalah yang saya hadapi tidak dapat diselesaikan

Sangat yakin : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak yakin

INSTRUKSI UNTUK NO 35-44 [Control Belief]

E. Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan keyakinan terhadap

faktor-faktor yang mendorong atau menghambat adik - adik untuk

tidak merokok

35. Seberapa sering anda melihat teman-teman anda merokok di depan

anda?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

36. Seberapa sering anda melihat teman anda membawa rokok?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

37. Seberapa sering anda berkumpul bersama teman-teman anda yang

merokok?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

38. Seberapa sering anda menemukan area bebas merokok?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

39. Seberapa sering anda berada di rumah?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

40. Seberapa sering anda bersama dengan orang tua anda?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

41. Seberapa sering orang tua anda tidak memberikan uang jajan?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

42. Seberapa sering anda mematuhi tata-terib sekolah ?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

43. Seberapa sering anda bertemu dengan guru di sekolah?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

44. Seberapa sering sekolah anda mengadakan razia rokok ?

Sangat jarang : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat Sering

INSTRUKSI UNTUK NO 45-54 [Perceived Power]

F. Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan penghayatan

terhadap faktor-faktor yang menghambat atau mendorong adik

- adik untuk tidak merokok

45. Jika saya bertemu dengan teman-teman yang merokok, akan membuat

saya lebih mudah untuk merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

46. Jika saya bertemu dengan teman saya yang membawa rokok, akan

membuat saya lebih mudah untuk merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

47. Jika saya berkumpul dengan teman-teman yang merokok, akan

membuat saya lebih mudah untuk merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

48. Jika saya berada di rumah, akan membuat saya lebih sulit untuk

merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

49. Jika saya bersama orang tua, akan membuat saya lebih sulit untuk merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

50. Jika saya menemukan area bebas rokok, akan membuat saya lebih sulit

untuk merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

51. Jika orang tua saya tidak memberikan saya uang jajan, membuat saya lebih

sulit untuk membeli rokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

52. Jika saya mematuhi tata-tertib sekolah, membuat saya lebih sulit untuk

merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

53. Jika banyak guru yang memantau di sekolah, membuat saya lebih sulit

untuk merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

54. Jika diadakan razia di dalam sekolah, membuat saya lebih sulit untuk merokok

Sangat setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak setuju

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

INSTRUKSI UNTUK NO 55-57 [Normative Belief]

G. Pertanyaan dibawah ini berkaitan dengan bagaimana adik-adik

mempersepsi tekanan dari orang-orang terdekat adik - adik untuk tidak

merokok

55. Teman-teman saya berfikir bahwa saya seharusnya tidak merokok

Sangat sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak sesuai

56. Orang tua saya berfikir bahwa saya seharusnya tidak merokok

Sangat sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak sesuai

57. Guru saya berfikir bahwa saya seharusnya tidak merokok

Sangat sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : Sangat tidak sesuai

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

Frequencies

Statistics

Sikap_terhadap_p

erilaku_merokok1 Norma_subjektif1

Persepsi_kontrol_

perilaku1

Niat_tidak_meroko

k

N Valid 186 186 186 186

Missing 0 0 0 0

Median 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000

Std. Deviation .49078 .49479 .50109 .49900

Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00

Maximum 2.00 2.00 2.00 2.00

Frequency Table

Sikap_terhadap_perilaku_merokok1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kuat 112 60.2 60.2 60.2

lemah 74 39.8 39.8 100.0

Total 186 100.0 100.0

Norma_subjektif1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kuat 108 58.1 58.1 58.1

lemah 78 41.9 41.9 100.0

Total 186 100.0 100.0

Persepsi_kontrol_perilaku1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kuat 96 51.6 51.6 51.6

lemah 90 48.4 48.4 100.0

Total 186 100.0 100.0

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

Niat_tidak_merokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kuat 102 54.8 54.8 54.8

lemah 84 45.2 45.2 100.0

Total 186 100.0 100.0

CrosstabsCase Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sikap_terhadap_perilaku_merok

ok1 * Niat_tidak_merokok186 100.0% 0 .0% 186 100.0%

Sikap_terhadap_perilaku_merokok1 * Niat_tidak_merokok Crosstabulation

Count

Niat_tidak_merokok

Totalkuat lemah

Sikap_terhadap_perilaku_merok

ok1

kuat 72 40 112

lemah 30 44 74

Total 102 84 186

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 10.145a 1 .001

Continuity Correctionb 9.208 1 .002

Likelihood Ratio 10.192 1 .001

Fisher's Exact Test .002 .001

Linear-by-Linear Association 10.090 1 .001

N of Valid Casesb 186

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 33,42.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Sikap_terhadap_perilaku_merok

ok1 (kuat / lemah)

2.640 1.443 4.829

For cohort Niat_tidak_merokok

= kuat1.586 1.165 2.159

For cohort Niat_tidak_merokok

= lemah.601 .440 .820

N of Valid Cases 186

CrosstabsCase Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Norma_subjektif1 *

Niat_tidak_merokok186 100.0% 0 .0% 186 100.0%

Norma_subjektif1 * Niat_tidak_merokok Crosstabulation

Count

Niat_tidak_merokok

Totalkuat lemah

Norma_subjektif1 kuat 69 39 108

lemah 33 45 78

Total 102 84 186

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 8.517a 1 .004

Continuity Correctionb 7.668 1 .006

Likelihood Ratio 8.553 1 .003

Fisher's Exact Test .005 .003

Linear-by-Linear Association 8.472 1 .004

N of Valid Casesb 186

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 35,23.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Norma_subjektif1 (kuat / lemah)2.413 1.329 4.381

For cohort Niat_tidak_merokok

= kuat1.510 1.124 2.029

For cohort Niat_tidak_merokok

= lemah.626 .457 .857

N of Valid Cases 186

CrosstabsCase Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Persepsi_kontrol_perilaku1 *

Niat_tidak_merokok186 100.0% 0 .0% 186 100.0%

Persepsi_kontrol_perilaku1 * Niat_tidak_merokok Crosstabulation

Count

Niat_tidak_merokok

Totalkuat lemah

Persepsi_kontrol_perilaku1 kuat 51 45 96

lemah 51 39 90

Total 102 84 186

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square .235a 1 .628

Continuity Correctionb .114 1 .736

Likelihood Ratio .235 1 .628

Fisher's Exact Test .660 .368

Linear-by-Linear Association .234 1 .629

N of Valid Casesb 186

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37363/1/RANDIKA... · 1998 – 2004 : SDN 06 Kecamatan Kubung 2004 – 2007 :

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 40,65.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Persepsi_kontrol_perilaku1

(kuat / lemah)

.867 .486 1.545

For cohort Niat_tidak_merokok

= kuat.938 .722 1.217

For cohort Niat_tidak_merokok

= lemah1.082 .787 1.487

N of Valid Cases 186