faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa …eprints.perbanas.ac.id/6247/6/artikel ilmiah.pdf ·...
TRANSCRIPT
-
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PROGRAM STUDI
AKUNTANSI MEMILIH PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (AUDITOR) DI
STIE PERBANAS SURABAYA DAN STIESIA SURABAYA
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi
Oleh :
INGGRID REGINA K.K. DIAZ
2012310440
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS
SURABAYA
2017
-
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PROGRAM STUDY
AKUNTANSI MEMILIH PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (AUDITOR) DI STIE
PERBANAS SURABAYA DAN STIESIA SURABAYA
Inggrid Regina K. K. Diaz
STIE Perbanas Surabaya
Email: [email protected]
The aim of this research is to identifity the perception of accounting students about
the factors which differentiate of carrer selection. In this reseacrh the students perception is
meausre by financial reward, professional training, professional confession, social values,
work environment, consideration of labor market need and personality.
The method of collecting data was done by surveyed respondent of STIE PERBANAS
SURABAYA AND STIESIA SURABAYA accouitng students. The amount of sample ware 89
respondent. Data analysisof this research using Multiple Liniear Analysis with SPSS 17.
The result show that the difference of student’s perception about factors which
influencing career are intrinsic values, financial reward, perfessional confession, social
values, work environment, consideration of labor market need. Mean while there is no
differences perception of personality factor among students.
Keywords: Career choice, salary, professional training, professional confession, social
values, work environment, consideration of labot market need and personality.
PENDAHULUAN
11 Dunia kerja memberikan
beberapa profesi yang dapat dipilih oleh
sarjana akuntansi misalnya profesi
akuntan publik atau profesi non-akuntan
publik. Profesi akuntan publik
merupakan profesi yang menjembatani
hubungan antara pihak manajemen dan
pemilik atau pihak manajemen yang
mengelola suatu unit usaha. Kegiatan
utama dari profesi akuntan publik
berfokus apda kegiatan audit dengan
tujuan untuk memberikan pendapat
kewajaran terhadap laporan keuangan
yang dibuat oleh pihak manajemen
(Baridwan,2002). Karir merupakan
suatu akumulasi dan pengetahuan yang
tertanam pada skill ( keahlian), expertise
(keterampilan) dan jaringan hubungan
kerja yang lebih luas (Aprylian, Absara,
2011). Namun sebaliknya menyatakan
bahwa karir tersebut meliputi urutan
pengelaman pekerjaan seseorang
selama jangka waktu tertentu. Pilihan
karir mahasiswa dipengaruhi oleh
pemahaman yang mereka bentuk
tentang berbagai macam karir. Profesi
inijuga memberikan peluang untuk
mendapatkan pekerjaan yang menantang
dan bervariasi karena dapat ditugaskan
di berbagai tempat dan berbagai
perusahaan yang memiliki ciri dan
kondisi yang berbeda. Profesi akuntan
public termasuk dalam profesi-profesi
termahal. Profesi akuntan public bisa
termasuk profesi termahal karena
sumber pendapatan terbesar dari
akuntan public telah bergeser dari jasa
audit ke jasa konsultasi
manajemen.Selain itu, hasil penelitian
mengenai factor-faktor yang
berpengaruh dalam pemilihan profesi
akuntan public dan non akuntan public
bagi mahasiswa jurusan akuntansi,
menunjukan bahwa secara keseluruhan
ada perbedaan pandangan mahasiswa
akuntansi yang dilihat dari keinginan
karir akuntansi yang ditinjau dari
gaji/financial, pengakuan profesional,
nilai-nilai social, lingkungan kerja dan
mailto:[email protected]
-
pertimbangan pasar kerja. Sedangkan
dari personalitas disimpulkan bahwa
secara keseluruhan tidak ada perbedaan
pandangan mahsiswa akuntansi.
Berdasarkan perbedaan-perbedaan hasil
penelitian terdahulu, penulis tertarik
melakukan penelitian dengan judul
“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Mahasiswa Program Study Akuntansi
Memilih Profesi sebagai Akuntan Publik
(Auditor) di STIE Perbanas Surabaya
dan STIESIA Surabaya”. Dengan
dilakukannya studi penelitian ini,
diharapkan dapat memberikan manfaat
baik dari kalangan mahasiswa,
masyarakat atau dari kalangan pendidik,
yaitu: Menambah pengetahuan dan
sebagai informasi bagi peneliti sendiri
agar dapat lebih memahami lagi
persepsi mahasiswa akuntansi dalam
memilih karir pekerjaannya.
Sebagai bahan pertimbangan bagi
mahasiswa akuntansi dalam mengambil
keputusan menjadi seorang akuntan
publik.
Hasil penelitian menunjukkan
mahasiswa yang memilih untuk
berprofesi sebagai akuntan publik lebih
mempertimbangkan penghargaan
finansial/ gaji jangka panjang dan
kesempatan kerja yang lebih
menjanjikan dari profesi ini lebih besar
dari pada pengorbanannya. dalam
penelitiannya mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan karir
mahasiswa akuntansi menunjukkan
bahwa dari 7 (tujuh) faktor yang diteliti,
yaitu penghargaan finansial, pelatihan
profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan
profesional, lingkungan kerja, keamanan
kerja, dan tersedianya lapangan kerja,
hanya faktor penghargaan finansial,
pelatihan profesional, dan nilai-nilai
sosial yang dipertimbangkan mahasiswa
akuntansi dalam memilih karir.
Sedangkan faktor pengakuan
profesional, lingkungan kerja, keamanan
kerja, dan akses lowongan kerja tidak
dipertimbangkan mahasiswa akuntansi
dalam memilih karir. Meneliti tentang
faktor-faktor yang mepengaruhi
mahasiswa akuntansi di Jawa dalam
memilih karir sebagai akuntan publik
dan non akuntan publik. Hasil
penelitiannya menunjukkan ada
perbedaan pendapat mengenai
personalitas diantara mahasiswa
akuntansi yang memilih karir sebagai
akuntan publik dan non akuntan publik.
Hasil penelitiannya juga menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan pandangan
mengenai penghargaan finansial,
pelatihan profesional, pengakuan
profesional, lingkungan kerja, dan
pertimbangan pasar kerja, sedangkan
untuk faktor nilai-nilai sosial dan
personalitas tidak terdapat perbedaan
pandangan.
Serangkaian sikap dan nilai-nilai
yang mempengaruhi individu untuk
mencapai hal yang spesifik sesuai
dengan tujuan individu. Sikap dan nilai
– nilai tersebut merupakan hal
“invisible” yang memberikan kekuatan
untuk mendorong individu bertingkah
laku dalam mencapai tujuan. Sedangkan
menurut, motivasi merupakan konsep
yang menguraikan tentang kekuatan-
kekuatan individu untuk memulai dan
mengarahkan prilakuknya terhadap
pekerjaan tertentu. Secara spesifik
memberikan definisi mengenai motivasi
yang merupakan tenaga atau factor yang
terdapat dalam diri manusia yang
menimbulkan mengarahkan,
mengorganisir tingkah lakunya.Dewasa
ini, penjelasan yang paling diterima
secara luas mengenai motivasi adalah
teori pengharapan dari Victor H.
Vroom. Menurut teori ini, motivasi
merupakan akibat dari suatu hasil yang
ingin dicapai oleh seseorang dari
-
perkiraan yang bersangkutan bahwa
tindakannya akan mengarah kepada
hasil yang diinginkannya. Artinya,
apabila seseorang dapat menginginkan
sesuatu, dan jalan nampaknya terbuka
untuk memperolehnya, maka yang
bersangkutan akan berupaya
mendapatkannya. Dalam istilah yang
lebih praktis, teori pengharapan
mengatakan bahwa karyawan akan
berupaya lebih baik jika karyawan
tersebut meyakini upaya itu
menghasilkan penilaian kinerja yang
baik. Dengan kata lain, mahasiswa yang
mempunyai pengharapan terhadap karir
yang dipilihnya ini dapat memberikan
apa yang mereka inginkan ditinjau dari
factor-faktor nilai intrinsic pekerjaan,
penghargaan finansial/gaji, pengakuan
professional, lingkungan kerja, nilai-
nilai social, pertimbangan pasar kerja
dan personalitas. Profesi Akuntan
Publik berkembang sejalan dengan
berkembangnya berbagai jenis jenis
perusahaan. Perusahaan membutuhkan
modal untuk menjalankan profesinya.
Modal dapat berasal dari pihak intern
perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern
(investor dan pinjaman dari kreditur).
Oleh karena itu, laporan keuangan
dibutuhkan oleh kedua pihak tersebut
dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan perusahaan. Laporan
keuangan yang akan dibuat manajemen
merupakan penyampaian informasi
mengenai pertanggung jawaban
pengelolaan dana yang berasal dari
pihak ekstern maupunintern perusahaan.
Mendefinisikan Akuntan Publik
sebagai berikut “Akuntan profesional
yang menjual jasanya kepada
masyarakat, terutama bidang
pemeriksaaan terhadap laporan
keuangan yang dibuat oleh kliennya.
Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan para
kreditor, investor, calon kreditor, dan
instansi pemerintah (terutama instansi
pajak). Disamping itu akuntan public
juga menjual jasa lain kepada
masyarakat seperti, konsultasi pajak,
konsultasi bidang manajemen,
penyusunan sistem akuntansi, dan
penyusunan laporan keuangan“.
Keputusan menteri keuangan
Republik Indonesia Nomor:
No.43/KMK.017/1997 tanggal 27
Januari 1997, izin menjalankan praktik
sebagaiakuntan publik diberikan oleh
Menteri Keuangan jika seseorang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Berdomisili di wilayah Indonesia b. Lulus ujian sertifikasi akuntansi publik yang diselengarakan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
c. Menjadi anggota IAI. Telah memiliki pengalaman kerja
sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai
akuntan dengan reputasi baik di bidang
audit.
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir
Menjadi Akuntan Publik
Nilai Intrinsik Pekerjaan
Nilai intrinsik berhubungan
dengan kepuasan yang dirasakan oleh
individu ketika melakukan pekerjaan
sehingga terdapat hubungan langsung
antara pekerjaan dan penghargaan. Nilai
intrinsik pekerjaan memiliki hubungan
dengan kepuasan yang dierima oleh
individu saat atau sesudah ia melakukan
pekerjaan (job content).
Karyawan cenderung menyukai
pekerjaan yang memberikan peluang
untuk menggunakan keterampilan dan
kemampuan mereka, menawarkan tugas
yang bervariasi, dan pekerjaan yang
lebih menantang. Pekerjaan yang
menyediakan sedikit tantangan akan
membuat karyawan cepat bosan. Tetapi
-
apabila karyawan dihadapkan pada
pekerjaan yang memberikan tantangan
cukup besar akan menciptakan perasaan
tidak mampu mengerjakannya sehingga
menjadi cepat frustasi karena
lingkungannya.
Penghargaan Financial/Gaji
Penghasilan atau penghargaan
finansial/ gaji yang diperoleh sebagai
kontraprestasi dari pekerjaan telah
diyakini secara mendasar bagi sebagian
besar perusahaan sebagai daya tarik
utama untuk memberikan kepuasan
kepada karyawanya.
Menemukan bahwa orangorang
bisnis, psikologi, dan bidang pendidikan
selain akuntansi beranggapan bahwa
akuntansi menawarkan penghasilan
yang lebih tinggi daripada pekerjaan
dalam bidang pemsaran, manajemen
umum, keuangann dan perbankan.
Sedangkan Reha an Lu (1985)
melaporkan bahwa akuntan
menempatkan penghargaan finansial/
gaji sebagai alasan utama dalam
memilih pekerjaan tersebut. Dalam
profesi non akuntan, akuntan publik
dianggap paling mudah mendapatkan
penghargaan finansial/ gaji tinggi,
meskipun penghargaan finansial/ gaji
awalnya lebih rendah dibanding bidang
profesi yang lain mengungkapkan
bahwa penghargaan finansial/ gaji atau
penghargaan finansial merupakan faktor
yang dipertimbangkan mahasiswa dalam
memilih profesi.
Lingkungan Kerja
Menunjukkan bahwa lingkungan kerja,
dipertimbangkan dalam pemilihan profesi
mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan
rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan.
Mahasiswa yang memilih profesi sebagai
akuntan pemerintah menganggap
pekerjaannya rutinitas lebih tinggi
dibanding akuntan perusahaan.
Pengakuan Profesional
Hasil penelitian Rahayu dkk. (2003)
mengungkapkan bahwa mahasiswa yang
memilih profesi akuntan publik dan akuntan
perusahaan menganggap bahwa profesi yang
mereka pilih akan memberikan banyak
kesempatan untuk berkembang. Sedangkan
mahasiswa yang memilih profesi akuntan
pendidik menganggap bahwa profesi yang
mereka pilih memberikan kesempatan
berkembang yang lebih rendah jika
dibandingkan dengan profesi akuntan
pemerintah.
Nilai-Nilai Sosial
Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa
nilai-nilai sosial, dipertimbangkan oleh
mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi
yang meliputi: kesempatan berinteraksi,
kepuasan pribadi, kesempatan untuk
menjalankan hobi, dan perhatian perilaku
individu.
Pertimbangan Pasar Kerja
Andriati (2001) mengungkapkan bahwa
tidak ada perbedaan pandangan
pertimbangan pasar kerja dalam memilih
profesi akuntan publik, akuntan perusahaan,
akuntan pemerintah dan akuntan pendidik.
Hasil penelitan Rahayu dkk.(2003)
menunjukkan bahwa mahasiswa yang
memilih profesi akuntan pemerintah dan
akuntan pendidik menganggap keamanan
kerja dan profesinya lebih aman
dibandingkan dengan perofesi akuntan
lainnya.
Personalitas
Rahayu dkk. (2003) mengatakan bahwa,
personalitas merupakan salah satu
determinan yang potensial terhadap perilaku
individu saat berhadapan dengan
situasi/kondisi tertentu.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menjelaskan
hubungan anatara variabel independen yang
meliputi nilai intrinsik, finansial/gaji,
lingkungan kerja, pelatihan profesioanl,
pengakuan profesional, nilainilai sosial,
-
ertimbangan pasar kerja dan personalitas
terhadap variabel dependen yakni minat
mahasiswa memilih karir sebagai akuntan
publik.
METODE PENELITIAN
Objek dan tujuan dari suatu
penelitian akan menentukan jenis penelitian
yang dipergunakan. Berdasarkan objek dan
tujuan penelitian yang telah ditetapkan
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi
mahasiswa memilih profesi sebagai akuntan
publik pada mahasiswa akuntansi Perguruan
Tinggi Swasta di Surabaya, sedangkan
subjek penelitiannya adalah mahasiswa di
STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya.
Karena memberikan gambaran tentang
variabel penelitian dan menjelaskan
pengaruh yang terjadi antara variabel –
variabel penelitian kemudian menguji
hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya, dijelaskan oleh Singarimbun
dan Effendi (1995:5), apabila untuk data
yang sama, peneliti menjelaskan hubungan
kausal antara variable-variabel melalui
pengujian hipotesis, maka penelitian tidak
lagi dinamakan penelitian deskriptif
melainkan penelitian pengujian hipotesis
atau penelitian penjelsan (explanatory
research). Jumlah Populasi Penelitian
No Mahasiswa Jumlah
1 STIE Perbanas
Surabaya
359
2 STIESIA Surabaya 472
Total 831 Sumber:Akademik STIE Perbanas dan BUA Stesia,2017
Umar (2009:78) yang dijabarkan
dengan rumus penentuan sampel sebagai
berikut :
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
𝑛 =831
1 + 831(0.1)2
𝑛 = 89.25 Pembulatan = 89
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Margin of error ( kesalahan
maksimum yang bisa ditolerir sebesar
10%)
Dengan demikian, diketahui bahwa jumlah
sampel berdasarkan populasi minimal
sebanyak 89 orang. Namun untuk
mengantisipasi kuisoner yang tidak kembali
atau pun cacat, maka kuisoner penelitian
yang akan didistribusikan adalah sebanyak
100 kuisoner.
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN
DAN ANALISIS DATA
Subyek dalam Penelitian ini adalah
mahasiswa di STIE Perbanas dan STIESIA
Surabaya. Data yang diperoleh melalui
penyebaran kuisioner, selanjutnya akan
dianalisa sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Jumlah sampel yang
disebarkan dalam kuisioner
tersebut sebanyak 100 Kuisioner.
Penyebaran kuesioner ini berlokasi di STIE
Perbanas dan STIESIA Surabaya.
Selanjutnya mengenai gambaran
subyek penelitian yang menguraikan
beberapa karakteristik responden yang
meliputi Jenis Kelamin, dan Umur
mahasiswa di STIE Perbanas dan STIESIA
Surabaya.
-
Deskripsi Jenis Kelamin Mahasiswa
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)
STIE
Perbanas
Laki-laki 6 15.8
Perempuan 32 84.2
Total 38 100,0
STESIA
Surabaya
Laki-laki 12 23.5
Perempuan 39 76.5
Total 51 100,0
Sumber: Lampiran 4, diolah Deskripsi Umur Mahasiswa
Umur Jumlah Responden Persentase (%)
STIE Perbanas 25 tahun 3 7.9
Total 38 100,0
STIESIA
Surabaya
< 20 tahun 1 2.0
20 - 25 tahun 45 88.2
> 25 tahun 5 9.8
Total 51 100,0
Sumber: Lampiran 4, diolah Interval Kelas
INTERVAL KATEGORI SKOR
4,20 < a ≤ 5,00 Sangat Setuju 5
3,40 < a ≤ 4,20 Setuju 4
2,60 < a ≤ 3,40 Kurang Setuju 3
1,80 < a ≤ 2,60 Tidak Setuju 2
1,00 ≤ a ≤ 1,80 Sangat Tidak Setuju 1
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Nilai Intrinsik (X1)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Tantangan intelektual 3.32 Kurang Setuju 3.29
Kurang
Setuju
2 Suasana kerja 3.16 Kurang Setuju 3.04
Kurang
Setuju
3 Tuntutan dan kreativitas pekerjaan 3.26 Kurang Setuju 3.14
Kurang
Setuju
4 Penyelesaian tugas 3.18 Kurang Setuju 3.31
Kurang
Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel Nilai Instrinsik (X1) 3.23
Kurang
Setuju 3.20
Kurang
Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
-
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Financial/Gaji (X2)
No Pernyataan STIE Perbanas
STESIA
Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Gaji awal yang tinggi 3.42 Setuju 3.24
Kurang
Setuju
2 Ada dana pensiun 3.37
Kurang
Setuju 3.24
Kurang
Setuju
3 Kenaikan gaji yang diberikan lebih 3.24
Kurang
Setuju 3.20
Kurang
Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel Finansial /
Gaji (X2) 3.34
Kurang
Setuju 3.23
Kurang
Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pengakuan Profesional (X3)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Lebih banyak memberikan kesempatan
untuk berkembang 3.18
Kurang
Setuju 3.04
Kurang
Setuju
2 Ada pengakuan apabila berprestasi 3.37
Kurang
Setuju 3.20
Kurang
Setuju
3 Memerlukan banyak cara untuk naik
pangkat 3.18
Kurang
Setuju 3.16
Kurang
Setuju
4 Memerlukan keahlian tertentu untuk
mencapai sukses 3.18
Kurang
Setuju 3.14
Kurang
Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel Pengakuan
Profesional (X3) 3.23
Kurang
Setuju 3.14
Kurang
Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Nilai-Nilai Sosial (X4)
N
o
Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Lebih memberikan kesempatan untuk
melakukan kegiatan sosial 3.24
Kurang
Setuju 2.88
Kurang
Setuju
2 Lebih memberikan kesempatan untuk
berinteraksi dengan orang lain 3.32
Kurang
Setuju 3.08
Kurang
Setuju
3 Lebih memerlukan kesempatan untuk
menjalankan hobi 3.11
Kurang
Setuju 3.14
Kurang
Setuju
4 Lebih memperhatikan perilaku
individu 3.24
Kurang
Setuju 3.14
Kurang
Setuju
5
Pekerjaannya lebih bergengsi
dibanding karir yang lain 3.29
Kurang
Setuju 3.29
Kurang
Setuju
6 Leih memberi kesempatan untuk
bekerja dengan ahli di bidang yang
lain
3.21 Kurang
Setuju 3.25
Kurang
Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel Nilai -
Nilai Sosial (X4) 3.24
Kurang
Setuju 3.13
Kurang
Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
-
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja (X5)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Pekerjaan rutin 3.24
Kurang
Setuju 3.31
Kurang
Setuju
2 Pekerjaannya lebih cepat dapat
diselesaikan 3.39
Kurang
Setuju 3.33
Kurang
Setuju
3 Pekerjaannya lebih banyak tantangan 3.29
Kurang
Setuju 3.15
Kurang
Setuju
4 Lingkungan kerjanya menyenangkan 3.26
Kurang
Setuju 3.31
Kurang
Setuju
5 Sering lembur 3.08
Kurang
Setuju 3.62 Setuju
6 Tingkat kompetisi antar karyawan
tinggi 3.55 Setuju 3.27
Kurang
Setuju
7 Ada tekanan kerja untuk mencapai
hasil yang sempurna 3.42 Setuju 3.15
Kurang
Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Lingkungan Kerja (X5) 3.32
Kurang
Setuju 3.31
Kurang
Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X6)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Keamanan kerjanya lebih
terjamin 2.95 Kurang Setuju 2.65 Kurang Setuju
2 Lapangan kerja yang
ditawarkan mudah diketahui 3.32 Kurang Setuju 3.18 Kurang Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) 3.14 Kurang Setuju 2.92 Kurang Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Rerhadap Variabel Personalitas (X7)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Mencerminkan personalitas seorang
yang bekerja secara profesional 3.13 Kurang Setuju 3.18 Kurang Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Personalitas (X7) 3.13 Kurang Setuju 3.18 Kurang Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
-
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik (Y)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Akuntan publikdapat menjadi konsultan
bisnis yang terpercaya 3.68 Setuju 3.33
Kurang
Setuju
2 Akuntan publik dapat menjadi direktur
perusahaan 3.79 Setuju 3.65 Setuju
3 Akuntan publikdapat memperluas
wawasan dan kemampuan akuntansi 3.68 Setuju 3.69 Setuju
4 Akuntanpublik dapat menjanjikan lebih
profesional dalam bidang akuntansi 3.32
Kurang
Setuju 3.31
Kurang
Setuju
5 Akuntan publik mudah untuk
mendapatkan promosi jabatan 3.37
Kurang
Setuju 3.73 Setuju
6 Imbalan yangdiperoleh sesuai dengan
upaya yang diberikan 3.29
Kurang
Setuju 3.37
Kurang
Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) 3.52 Setuju 3.51 Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Perhitungan Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 29.655 7 4.236 276.261 0.000
Residual 1.256 81 0.016
Total 30.911 88
Sumber: olahan peneliti
Hasil Perhitungan Uji T
Variabel T tSig
Nilai Intrisik Pekerjaan (X1) 0.960 0.340
Financial/Gaji (X2) 4.620 0.000
Lingkungan Kerja (X3) 2.594 0.011
Pengakuan Profesional (X4) 2.151 0.034
Nilai-Nilai Sosial (X5) 2.159 0.034
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) 3.965 0.000
Personalitas (X7) 3.374 0.001
Sumber: Lampiran 7, Data Diolah
1. Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan Terhadap Pemilihan
Karir Mahasiswa Akuntansi
Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji parsial (uji t)
diperoleh hasil bahwa Nilai Intrisik
Pekerjaan (X1) tidak memiliki pengaruh
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini
dapat diketahui dari nilai signifikansi
pada uji t variabel Nilai Intrisik
Pekerjaan (X1) sebesar 0.340 atau lebih
besar dari level of significance (α) 0,05.
Ini menunjukkan bahwa Nilai Intrisik
Pekerjaan tidak memiliki pengaruh
-
signifikan dan positif terhadap
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik. Dengan
demikian hipotesis pertama berbunyi
“Nilai intrisik pekerjaan berpengaruh
terhadap pemilihan karir menjadi
akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi” tidak terbukti kebenarannya.
2. Pengaruh Financial/Gaji Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji parsial (uji t)
diperoleh hasil bahwa Financial/Gaji
(X2) memiliki pengaruh Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan
Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari
nilai signifikansi pada uji t variabel
Financial/Gaji (X2) sebesar 0.000 atau
lebih kecil dari level of significance (α)
0,05. Ini menunjukkan bahwa
Financial/Gaji memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik konsumen di
Guest House Surabaya. Dengan
demikian hipotesis kedua berbunyi
“Penghargaan Finansial/ gaji
Berpengaruh terhadap Pemilihan Karir
menjadi Akuntan Publik” terbukti
kebenarannya.
3. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi
Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji parsial (uji t)
diperoleh hasil bahwa Lingkungan Kerja
(X3) memiliki pengaruh Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan
Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari
nilai signifikansi pada uji t variabel
Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0.011
atau lebih kecil dari level of significance
(α) 0,05. Ini menunjukkan bahwa
Lingkungan Kerja memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik. Dengan
demikian hipotesis ketiga yang berbunyi
“Lingkungan kerja berpengaruh
terhadap pemilihan karir menjadi
akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi” terbukti kebenarannya.
4. Pengaruh Pengakuan Profesional Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi
Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji parsial (uji t)
diperoleh hasil bahwa Pengakuan
Profesional (X4) memiliki pengaruh
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini
dapat diketahui dari nilai signifikansi
pada uji t variabel Pengakuan
Profesional (X3) sebesar 0.034 atau
lebih kecil dari level of significance (α)
0,05. Ini menunjukkan bahwa
Pengakuan Profesional memiliki
pengaruh signifikan dan positif terhadap
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik. Dengan
demikian hipotesis keempat yang
berbunyi “Pengakuan profesional
berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi” terbukti kebenarannya.
5. Pengaruh Nilai – Nilai Sosial Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi
Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji parsial (uji t)
diperoleh hasil bahwa Nilai – Nilai
Sosial (X5) memiliki pengaruh
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini
dapat diketahui dari nilai signifikansi
pada uji t variabel Nilai – Nilai Sosial
(X5) sebesar 0.034 atau lebih kecil dari
level of significance (α) 0,05. Ini
-
menunjukkan bahwa Nilai – Nilai Sosial
memiliki pengaruh signifikan dan positif
terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi menjadi Akuntan Publik.
Dengan demikian hipotesis kelima yang
berbunyi “Nilai-nilai sosial
berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi” terbukti kebenarannya.
6. Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi
Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji parsial (uji t)
diperoleh hasil bahwa Pertimbangan
Pasar Kerja (X6) memiliki pengaruh
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik (Y). Nilai
signifikansi pada uji t variabel
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) sebesar
0.000 atau lebih kecil dari level of
significance (α) 0,05. Dengan demikian
hipotesis keenam yang berbunyi
“Pertimbangan pasar kerja berpengaruh
terhadap pemilihan karir menjadi
akuntan publik oleh mahasiswa
akuntansi”.
7. Pengaruh Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi Menjadi Akuntan
Publik
Berdasarkan hasil pengujian
hipotesis menggunakan uji parsial (uji t)
diperoleh hasil bahwa Personalitas (X7)
memiliki pengaruh Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan
Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari
nilai signifikansi pada uji t variabel
Personalitas (X7) sebesar 0.001 atau
lebih besar dari level of significance (α)
0,05. Dengan demikian hipotesis
ketujuh yang berbunyi “Personalitas
berpengaruh terhadap pemilihan karir
menjadi Akuntan Publik oleh
mahasiswa akuntansi” terbukti
benarannya.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang
telah dilakukan pada bab sebelumnya
maka kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Nilai Intrisik Pekerjaan (X1) tidak memiliki pengaruh Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan
Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari
nilai signifikansi pada uji t variabel
Nilai Intrisik Pekerjaan (X1) sebesar
0.340 atau lebih besar dari level of
significance (α) 0,05. Berdasarkan hasil
deskriptif didapatkan sedikit ada
perbedaan tipis rata-rata antara
Mahasiswa STIE Perbanas dan
STIESIA Surabaya yang mana sama-
sama memberikan penilaian kurang
setuju pada Variabel Nilai Instrinstik.
2. Financial/Gaji (X2) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini
dapat diketahui dari nilai signifikansi
pada uji t variabel Financial/Gaji (X2)
sebesar 0.000 atau lebih kecil dari level
of significance (α) 0,05.Hasil deskriptif
diketahui ada perbedaan rata-rata antara
Mahasiswa STIE Perbanas dan
STIESIA Surabaya yang mana juga
sama-sama memberikan penilaian
kurang setuju pada Variabel
Financial/Gaji.
3. Lingkungan Kerja (X3) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y).
Hal ini dapat diketahui dari nilai
signifikansi pada uji t variabel
Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0.011
atau lebih kecil dari level of significance
(α) 0,05.Berdasarkan hasil deskriptif
-
didapatkan sedikit ada perbedaan tipis
rata-rata antara Mahasiswa STIE
Perbanas dan STIESIA Surabaya yang
mana sama-sama memberikan penilaian
kurang setuju pada Variabel Lingkungan
Kerja.
4. Pengakuan Profesional (X4) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y).
Hal ini dapat diketahui dari nilai
signifikansi pada uji t variabel
Pengakuan Profesional (X3) sebesar
0.034 atau lebih kecil dari level of
significance (α) 0,05.Berdasarkan hasil
deskriptif didapatkan sedikit ada
perbedaan tipis rata-rata antara
Mahasiswa STIE Perbanas dan
STIESIA Surabaya yang mana sama-
sama memberikan penilaian kurang
setuju pada Variabel Pengakuan
Personal.
5. Nilai – Nilai Sosial(X5) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y).
Hal ini dapat diketahui dari nilai
signifikansi pada uji t variabel Nilai –
Nilai Sosial(X5) sebesar 0.034 atau lebih
kecil dari level of significance (α)
0,05.Hasil deskriptif diketahui ada
perbedaan rata-rata antara Mahasiswa
STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya
yang mana juga sama-sama memberikan
penilaian kurang setuju pada Variabel
Nilai-nilai Sosial.
6. Pertimbangan Pasar Kerja (X6) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa
Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y).
Hal ini dapat diketahui dari nilai
signifikansi pada uji t variabel
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) sebesar
0.000 atau lebih kecil dari level of
significance (α) 0,05. Hasil deskriptif
juga diketahuibahwa ada sedikit
perbedaan rata-rata antara Mahasiswa
STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya
dengan memberikan penilaian kurang
setuju pada Variabel Pasar Kerja.
7. Personalitas (X7) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi
menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini
dapat diketahui dari nilai signifikansi
pada uji t variabel Personalitas(X7)
sebesar 0.001 atau lebih besar dari level
of significance (α) 0,05.Hasil deskriptif
diketahuibahwa ada perbedaan rata-rata
antara Mahasiswa STIE Perbanas dan
STIESIA Surabaya yang mana juga
sama-sama memberikan penilaian
kurang setuju pada Variabel
personalitas.
Keterbatasan Penelitian
beberapa keterbatasan dalam
penelitian ini sebagai berikut ;
1. Instrumen penelitian yang digunakan hanya menggunakan kuisoner, sehingga
kesimpulan yang didapatkan hanya
diambil berdasarkan jawabadan dari
kuisoner saja.
2. Responden yang digunakan hanya 2 perguruan tinggi di Surabaya sehingga
hasilnya kurang dapat digeneralisasi
secara luas.
Saran
. Bedasarkan hasil penelitian ini
dapat diberikan beberapa saran sebagai
berikut :
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat disertai dengan metode wawancara
dengan responden agar lebih dapat
memahami dalam alasan responden
memilih karir.
2. Peneliti selanjutnya diharap- kan dapat menggunakan responden lebih dari 2
perguruan tinggi di Surabaya, sehingga
hasil penelitian dapat digeneralisasi
secara luas.
-
DAFTAR RUJUKAN
Achols, John M. Hassan Shadily, 1984.
Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:
gramedia.Cet.XII.
Apriliyan, Absara. 2011. “ Faktor -
Faktor yang mempengaruhi
Mahasiswa Akuntansi dalam
Pemilihan Karis menjadi Akuntan
Publik (Study Empiris pada
mahasiswa Akuntansi UNDIP
dan Mahasiswa Akuntansi
UNIKA)”.Universitas Diponegoro
Semarang.
Ambari dan Ramantha, 2017. “
Pertimbangan Pasar Kerja,
Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai
Sosial, Lingkungan Kerja,
Personalitas,Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan Publik”. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayan, Bali.
Andersen, William. 2012. ”Analisis
Persepsi Mahasiswa Akuntansi
Dalam Memilih Profesi Sebagai
Akuntan”.Skripsi, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Diponogoro Semarang.
Andriati, 2001. “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Mahasiswa
Akuntansi di Jawa Dalam
Memilih Karir Sebagai
Akuntan Publik”. Tesis UGM.
Azwar Saiffudin(2003), Metode
Penelitian Edisi 6, Yogyakarta,
Penerbit: Pustaka Pelajar.
Baridwan, 2002. Sistem Akuntansi
Penyusunan Prosedure dan
Metode.Edisi Kelima. Badan
Penerbit FE-UGM. Yogyakarta.
Benny, Ellya, 2006. “Pengaruh
Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi Mengikuti
Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk)”, Simposium Nasional
Akuntansi IX, Padang, 23-26
agustus.
Chan, Setiawan Andi. 2012. Analisis
Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir
Menjadi Akuntan Publik Oleh
Mahasiswa Jurusan Akuntansi.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Vo.1 No.1.
Collins,K. (1993). Stress and Departure
from the public Accounting
Proffesion A Study of Gender
Differences. AccountingHorizons,
(March) pp.
Djuwita, Mazli dkk. (2006). Faktor-
Faktor Pemilihan Profesi Akuntan
diaksesdarihttp://dianpawpaw.word
press.com/2013/09/01 pada tanggal
1 september 2013.
Ernawati, Wibowo, 2004. “Pengaruh
Gender Terhadap Keinginan
Mahasiswa Akuntansi dalam
Memilih Profesi Akuntan Publik
dan non Akuntan
Publik”. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan.
Felton, dkk. 1994. “Factors Influencing
The Business Student’s Choice of a
Career in Chartered
Accountancy”. Issues in
Accounting Education. Spring.
Frederick D.S. Choi, (2001).
International Accounting, Buku 1
Edisi 6, Penerbit : Salemba,
Jakarta.
Gaertner, J.F., & J.A. Ruhe. (1981). Job-
Related Stress in Public
Accounting. Journal
of Accounting, June;64-74
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS, edisi 4. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponogoro
Gibbson, dkk. 1997. Organizations:
Behavior Structure Processes,
Ninth Edition. Chicago: Irwin
Hari, Gursida, 1999. Peningkatan
Profesionalisme Akuntan di
-
Masa Pemulihan Ekonom
Indonesia. Edis i Ke Tiga,
Penerbit : Fakultas Ekonomi
Universitas Pakuan, Bogor.
Handoko, 1994. Manajemen Personalia
dan Sumber Daya Manusia.
Jakarta : BPEE Yogyakarta.
Helen Yee, 2007. The re-emergence
of the public accounting
profession in China:A hegemonic
analysis, Critical Perspectives on
Accounting 71-92.
https://www.nysscpa.org/cpajournal/200
5/805/perspectives/p6.htm
http://www.iapi.or.id.com
https://csuryana.wordpress.com
http://www.statistikian.com
http://library.uwp.sc.id
http://eprints.undip.ac.id
Institut Akuntan Publik Indonesia
(2010). “ IAPI Menolak Materi
RUU Akuntan Publik ”. Press
Release. Jakarta
Jainuari, 2009. Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Terhadap Faktor-faktor
Pemilihan Karir Akuntan Publik
dan Non Akuntan Publik, skripsi
mahasiswa akuntansi STIE
Perbanas, Surabaya.
Jumamik, 2007. “ Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Mengenai Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Karir Akuntan”. Skripsi,
USM,Semarang.
Kholis, Azizul. 2002. Kontribusi
Pendidikan Profesi Akuntan
(PPA) Terhadap Pengembangan
Profesi Akuntan Indonesia:
Sebuah Analisis Historis dan
Orientasi Masa Depan. Media
Akuntansi,No.30, Edisi Des - Jan
2003:55-62.
Kotler, (1990). Manajemen Pemasaran:
Analisis,Perencanaan,Implementasi
dan Pengendalian, Jilid II, Edisi
Kelima, Terjemahan Drs.Jaka
Wasana,MSM. Jakarta:Erlangga.
Merdekawati, Sulistyawati, (2011). “
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Karir Akuntan Publik
dan Non Akuntan
Publik.”Aset.ISSN 1693-928X.9-19
Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi 6.
Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi, 1997. Sistem Akuntansi Edisi
2, Jakarta, Penerbit STIE YPKN
Rahayu, Sri, Eko areif. S, Doddy
Setiawan. 2003. Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Mengenai
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan
Karir. Simposium Nasional VI,
Hal. 821-837.
Ramdani, Zulaikha. 2013. “Analisis
Faktor - Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir
Mahasiswa Akutansi (Study
Empiris Mahasiswa Akutansi Pada
Perguruan Tinggi Di Semarang)”.
Rasmini, 2007. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Pada Keputusan
Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan
Public dan Non-Akuntan
Public Pada Mahasiswa Di Bali.
Reha and Lu, 1985. “What Does it Take
To Be Successful In Accounting?”,
Business Education Forum,
February, hal 24-28.
Rivai, 2006. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan : dari
Teori kePraktik. Edisi Pertama,
Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Romanus Wilopo. 2013. Etika Profesi
Akuntan Kasus-Kasus di Indonesia.
Edisi Pertama. Surabaya. STIE
Perbanas Press
Sekaran, 2006:121. Metodologi
Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4,
Buku 2,Jakarta: Salemba Empat.
https://www.nysscpa.org/cpajournal/2005/805/perspectives/p6.htmhttps://www.nysscpa.org/cpajournal/2005/805/perspectives/p6.htmhttp://www.iapi.or.id.com/https://csuryana.wordpress.com/http://www.statistikian.com/http://library.uwp.sc.id/http://eprints.undip.ac.id/
-
Setiyani, Rediana. 2005. “Faktor-Faktor
yang Membedakan Mahasiswa
Akuntansi dalam Memilih Profesi
Sebagai Akuntan Publik dan Non
Akuntan Publik (Stud iEmpiri pada
Mahasiswa Akuntansi Perguruan
Tinggi Negeri di Pulau
Jawa)”. Semarang: Program Studi
Magister Sains Universitas
Diponegoro.
Sembiring, Simba M. 2009. “Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Pemilihan Karir Menjadi Akuntan
Publik Oleh Mahasiswa
Departemen Akuntansi Fakultas
Ekonomi USU Medan”.
Singarimbun dan Effendi, 1995, Metode
Penelitian Survei, Edisi Revisi, PT.
Pustakan LP3ES, Jakarta
Slamento, 2011. Belajar dan Faktor-
faktor yang Mempengaruhinya.
Jakarta : Rineka Cipta
Slovin, Umar (2009:78). metode
Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis Edisi II. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada.
Stolle, (1976). Student’s View of The
Public and Industrial Accountant.
Jurnal of Accountancy.
Sugiyono, (2007:90). Metode Penelitian
Kuantitaif dan R&D. Bandung
Alfabeta.
Sugiyono 2012:39. “Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif
Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta
Sumarna, Agus (2002). Sarjana
Akuntansi dan Potensi yang Perlu
Digali. Media Akuntansi 30, Edisi
Des 2002 - Jan 2003: 17-20.
Suyono , 2014. “ Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi
Mahasiswa Memilih Profesi
Akuntan Public (Study Empiris
Pada Mahasiswa Akutansi
UNSIQ)”.
Trironia, (2004). “ Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Profesi
Akuntan oleh Mahasiswa
Akuntansi “.
Robbins, 2006. Perilaku Organisasi.
Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Ahli Bahasa: Hadyana
Pujaatmaka dan Benjamin Molan;
Editor: Agus Widyantoro, Edisi
10. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Wicaksono, 2011. Persepsi Mahasiswa
Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor
Yang Membedakan Pemilihan
Karir Profesi Akuntan. Skripsi.
Semarang. Program Sarjana
Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Wijayanti, 2001. “ Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi di
Yogyakarta”. Jurnal Riset
Akuntansi Indonesia Vol.3: 13-26.
Widyasari, Yuanita. 2010. “Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Mengenai
Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir.
(Studi Empiris Pada Universitas
Diponegoro dan Unika
Soegijapranata)”.Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro.
Wheeler, 1983. Perceptions of Labour
Market Variables by College
Student in Business, Education,
and Psychology. Journal of
Vocational Behavior. Vol.22.pp.
1-11
www.elsevier.com/locate/cpa
www.worldbank.org
Yendrawati, Reni. 2007. Persepsi
Mahasiswa dan Mahasiswi
Akuntansi Mengenai Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
PemilihanKarir sebagai
Akuntan.Fenomena: Vol 5 No.2,
September.
http://www.elsevier.com/locate/cpahttp://www.worldbank.org/