faktor - faktor yang mempengaruhi komunikasi fix
DESCRIPTION
faktor faktor yang mempengaruhi komunikasiTRANSCRIPT
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOMUNIKASI
OLEH :
1. I DEWA AYU RIANITA PUTRI (P07134014010)
2. NI LUH CANDRAWATI (P07134014011)
3. I GUSTI AYU PUTU WIDIA SATIA PADMA (P07134014023)
4. NI WAYAN GEK GITA ULANDARI (P07134014025)
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
TAHUN AKADEMIK 2014/2015
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator (sumber) kepada
komunikan (penerima) melalui saluran tertentu yang dapat menimbulkan efek tertentu juga.
Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila komunikan dapat mengerti dan memahami pesan
yang disampaikan oleh komunikator yang bersangkutan. Di sisi lain, proses komunikasi adalah
bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat
menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya.
Namun, di dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita menemukan adanya kesalahan
persepsi atau yang biasa disebut miss communication, sedangkan aktivitas berkomunikasi sangat
penting dalam menjalani kehidupan sebagai makhluk sosial yang sarat dengan keberagaman,
kebutuhan, kepentingan, dan harapan yang ingin dicapai. Begitu pula dalam bidang kesehatan.
Akan sangat fatal akibatnya bila terjadi suatu miss communication antara seorang tenaga
kesehatan dan pasien. Sebenarnya, proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan
komunikasi yang efektif sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya.
Berdasarkan hal tersebut, komunikasi bagi seorang tenaga kesehatan yang bekerja dalam
pelayanan kesehatan masyarakat merupakan hal yang penting dikuasai, sehingga tenaga
kesehatan dituntut mempunyai keterampilan berkomunikasi yang mampu memberi hasil positif
bagi pasien. Skill komunikasi yang baik, benar, serta efisien akan berdampak pada kepribadian
seorang tenaga kesehatan dan akan menjadi kebiasaan yang baik dalam menjalankan profesinya.
Namun seperti kata pepatah, apa yang diharapkan tidak selalu menjadi kenyataan.
Perbedaan persepsi yang ditimbulkan tentu disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor
inilah yang dikenal dengan sebutan “the seven e’s communication”, yaitu: kepercayaan,
perhubungan, kepuasan, penjelasan, kesinambungan, kemampuan komunikan, dan saluran yang
digunakan.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi.
BAB II
Pembahasan
Komunikasi menjadi media bagi manusia dalam berinteraksi. Komunikasi juga
membantu manusia menyampaikan aspirasi, ide, dan gagasan sebagai makhluk 3elevi. Melalui
komunikasi juga manusia 3ele mempelajari dan mengatur strategi untuk mempengaruhi situasi
yang akan dihadapi.
Begitu banyak 3elevi yang dapat memberi kesan pada komunikasi atau seperti memberi
aksen terhadap penyampaian pesan dalam komunikasi sehingga dalam proses komunikasi
itu terdapat 3elevi-faktor yang menghambat maupun membantu memperlancar proses
penyampaian berkomunikasi.
Faktor – 3elevi yang mempengaruhi komunikasi, antara lain :
MANUSIA
Manusia, baik sebagai komunikator maupun komunikan dapat mempengaruhi proses
komunikasi. Berikut ini 3elevi manusia yang dapat mempengaruhi komunikasi.
A. Tingkat Pengetahuan
Faktor ini erat kaitannya dengan Pendidikan. Semakin tinggi pendidikan akan
semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
- Pengetahuan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengirimkan pesan, misalnya
untuk memilih kata-kata (diksi), menentukan saat pesan harus disampaikan, serta
mengembangkan berbagai teknik komunikasi verbal dan non verbal.
- Bagi seorang penerima informasi (komunikan), pengetahuan penting untuk
menginterpretasikan pesan yang disampaikan oleh komunikator, sekaligus untuk memberi
umpan bailk kepada pemberi pesan.
B. Perkembangan
Perkembangan manusia mempengaruhi bentuk komunikasi dalam dua aspek,
yaitu tingkat perkembangan tubuh mempengaruhi kemampuan untuk menggunakan tehnik
komunikasi tertentu dan untuk mempersepsikan pesan yang disampaikan.
- Keterampilan penguasaan bahasa bergantung pada perkembangan neurologi dan kognitif.
Bayi berkomunikasi melalui tangisan. Kita tidak mungkin menerangkan tentang penyakit
secara kompleks dan detil kepada anak, karena ia memang masih sulit menangkap pesan
dari situasi non verbal.
C. Sosio Kultural
Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola 4elev seseorang melalui
kebiasaannya, sehingga jika sama latar belakang budaya antara komunikator dengan
komunikan maka komunikasi semakin mudah dipahami sedangkan jika antara komunikator
dengan komunikan memiliki latar belakang yang berbeda maka yang terjadi komunikasi
tidak seefektif dengan komunikasi yang dilakukan oleh dua orang dengan latar belakang
budaya yang sama.
- Posisi individu secaara sosiokultural mempengaruhi perilaku komunikasi antar individu
karena status sosiokultural membentuk tatacara komunikasi.
- Pada budaya Jawa, dalam berkomunikasi dengan orang yang dihormati atau yang lebih
tua, digunakan bahasa yang halus.
- Komunikasi dengan seorang raja di 4elevis, dilakukan dengan tata cara yang berbeda
dengan cara yang digunakan dalam komunikasi dengan teman sejawat dan sebagainya.
D. Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan menunjukkan gaya komunikasi yang berbeda dan
memiliki interpretasi yang berbeda terhadap suatu percakapan.
Tannen (1990) menyatakan bahwa kaum perempuan menggunakan teknik
komunikasi untuk mencari konfirmasi, meminimalkan perbedaan, dan meningkatkan
keintiman, sementara kaum laki-laki lebih menunjukkan independensi dan status dalam
kelompoknya.
E. Peran dan Tanggungjawab
Peran dan tanggung jawab memengaruhi komunikasi yang dilakukan individu, baik teknik
maupun isi komunikasi. Komunikasi seperti ini tidak memerlukan media tulisan.
Perbedaan peran dan tanggung jawab menimbulkan perbedaan teknik 5elevis komunikasi.
- Petugas kesehatan lebih sering menggunakan formal dan membicarakan kondisi klien
karena tanggung jawabnya serta membuat banyak tulisan dalam berkomunikasi sebagai
bentuk tanggung gugatnya.
- Sementara dalam pergaulan individu membicarakan tentang rumahtangganya, anak-
anaknya, atau cita-citanya.
F. Atensi
Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah
kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan
dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu
efisiensi penggunaan sumber daya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu
kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu (Wikipedia Ensklopedia Bebas, 2013).
Sehingga, Atensi memengaruhi kemampuan individu untuk berinteraksi.
- Atensi terhadap suatu hal dapat menyebabkan kemampuan fungsi indra menurun dan
bahkan berkurang sehingga kadang kala seseorang yang sedang asyik bekerja tidak
mennyahut panggilan rekan kerjanya.
- Sedangkan perbedaan atensi dapat menimbulkan perbedaan persepsi dan distorsi pesan.
Seorang montir dapat mempersepsikan kata “tank” menjadi tang”. Hal ini terjadi karena
atensi yang berbeda pada masing-masing individu.
G. Sikap
- Sikap individu dalam komunikasi dapat menghambat proses komunikasi itu sendiri. Sikap
yang hangat, bersahabat, ramah, dan terbuka akan memungkinkan proses komunikasi yang
terbuka dipertahankan.
- Sebaliknya, sikap kurang menghargai orang lain, tertutup, dingin, dan curiga dapat
membuatproses komunikasi terhambat.
H. Persepsi
Persepsi individu ketika berada dalam suatu proses komunikasi dapat
memengaruhi, menghambat, atau bahkan memutus komunikasi yang sedang dilakukan.
Berikut adalah contoh kesalahan persepsi :
Ade : “Ana, Saya dengar kamu mau menikah?”
Anna : ”Ya, pasti pasti saya mau menikah.”
Ade : “Kapan kamu mau menikah?”
Anna : “Wah saya belum tahu, karena saya belum punya calon suami.”
Ade : “Lho…..Tadi katanya mau menikah?”
Anna : “Tentu saja……Masa saya tidak mau menikah!”
Pada contoh komunikasi diatas, ada perbedaan persepsi antara Ade dan Anna. Ade
mempersepsikan kata ”mau” sebagai ”akan” sementara Anna mempersepsikan kata ”mau”
sebagai “ingin”. Situasi di atas menimbulkan distorsi dalam komunikasi.
I. Hubungan
Hubungan yang erat antar individu pada suatu proses komunikasi dapat mempengaruhi
teknik dan materi komunikasi. Pada komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang belum
saling kenal, umumnya setting komunikasi terjadi pada situasi formal. Sebagai contoh, hubungan
antara pengacara dan kliennya, dokter dan pasien, pedagang dan pelanggan.
Sedangkan pada komunikasi antara individu yang saling kenal, komunikasi cenderung
berlangsung dalam konteks nonformal, lebih terbuka, dan menggunakan tehnik komunikasi yang
lebih beragam.
PESAN
A. Isi Pesan
Isi pesan yang ingin disampaikan dapat mempengaruhi tehnik komunikasi yang
digunakan individu. Isi pesan mempengaruhi perilaku penyampaian pesan dan perlu tidaknya
pesan yang disampaikan diberi umpan balik.
Isi pesan yang menggembirakan biasanya disampaikan dengan wajah berseri dan suara
lantang.Isi pesan yang yang bersifat informasi disampaikan dengan suara yang 7elevise datar dan
pelan, sedangkan isi pesan yang bersifat rahasia disampaikan dengan berbisik atau menggunakan
secarik kertas kecil atau dengan bahasa isyarat tertentu.
Selain hal-hal diatas, jumlah pesan juga mempengaruhi proses penerimaan pesan dari
komunikator kepada komunikan. Pesan yang terlalu banyak (overloaded) dapat menimbulkan
kebingungan atau kejenuhan pada penerima pesan.
B. Penyampaian Pesan
- Proses penyampaian pesan mempengaruhi komunikasi karena beberapa penggunaan pola
penyampaian pesan yang kurang tepat mengakibatkan distorsi pesan dan bahkan tidak
terjadi kontinuitas.
- Penyampaian pesan secara berapi-api pada saat kampanye dan demonstrasi, penyampaian
pesan dengan suara keras dan 7elevise bersemangat selama proses belajar-mengajar,
merupakan hal-hal yang dapat memperkuat makna pesan dan memungkinkan pesan lebih
dimengerti oleh komunikan.
- Penyampaian pesan dengan berbagai metode, misalnya secara lisan, dengan menggunakan
gambar, demonstrasi dan gerakan tertentu membuat pesan diterima secara bermakna oleh
orang lain.
LINGKUNGAN
A. Stimulus Eksternal
Stimulus eksternal, misalnya suara bising, gaduh, atau perhatian yang tiba-tiba
teralih, dapat menyebabkan penurunan kemampuan untuk menangkap pesan atau
konsentrasi untuk mencerna pesan yang disampaikan. Bising dari luar dapat membuat
pesan mengalami bias dan distorsi atau bahkan tidak dapat disampaikan baik secara parsial
maupun total.
B. Nilai dan Budaya/Adat
Adat dan nilai mengatur hubungan individu ketika melakukan komunikasi. Berbagai
nilai dan budaya dalam masyarakat menjadi rambu-rambu bagi penyelenggaraan
komunikasi. Budaya mengatur bahasa yang digunakan sebagai salah satu alat komunikasi
sekaligus mengatur penggunaan tehnik nonformal dalam komunikasi.
Berkomunikasi dalam jarak yang terlalu dekat dengan lawan jenis yang bukan
suami/istri dipandang kurang baik oelh sebagian besar bangsa Indonesia. Memegang
janggut ketika terlibat suatu perbincangan merupakan bentuk penghormatan bagi orang
Arab. Membungkukkan badan sebelum berbicara kepada orang Jepang menunjukkan
rasa hormat.
C. Jarak dan Teritori
Jarak antara komunikator dan komunikan mempengaruhi komunikasi yang
dilakukan. Komunikasi antar individu dalam jarak dekat dapat dilakukan secara lisan,
tulisan ataupun non verbal. Sedangkan jarak yang cukup jauh, komunikasi dapat dilakukan
dengan menggunakan media tulisan.
Jarak yang jauh ini juga menyebabkan penggunaan media cetak dan media elektronik
untuk menyampaikan pesan, misalnya, menggunakan telepon, 8elevise, radio dan
sebagainya.
BAB III
Penutup
3.1 Simpulan
Komunikasi berasal dari bahasa latin “communicatus” yang berarti berbagi atau menjadi
milik bersama. Komunikasi memiliki banyak tinjauan baik dari segi etimologi, terminologis serta
paradigma lasswell. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi komunikasi adalah
Manusia yaitu tingkat pengetahuan, perkembangan, sosio kultural, jenis kelamin, peran
dan tanggung jawab, atensi, sikap, persepsi, dan hubungan.
Pesan yaitu isi pesan dan penyampaiannya.
Lingkungan yaitu stimulus eksternal, nilai dan budaya adat, serta jarak dan teritori.
Daftar Pustaka
Anisazizahshbnurse.2013. Makalah Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Dan Hambatan Komunikasi.[online].tersedia: https://anisazizahshbnurse.wordpress.com/2013/10/30/makalah-faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi-dan-hambatan-komunikasi/. [diakses: Sabtu, 28 Maret 2015. 19:20 WITA]
Dwi Prastyo, Daniel.2015.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi. [online].tersedia: http://www.academia.edu/7401598/FAKTOR-FAKTOR_YANG_MEMPENGARUHI_KOMUNIKASI.[diakses: Sabtu, 28 Maret 2015. 19:10 WITA]
Maddy, Khairul. 2009. Faktor-faktor Komunikasi. [online]. Tersedia:
http://ammarawirausaha.blogspot.com/2009/10/faktor-faktor-komunikasi.html [Diakses
pada 28 maret 2015; 23.35]
Satrios, ferras. 2012. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Proses Komunikasi. [online]. Tersedia:
http://ferrasdraft.blogspot.com/2012/03/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-proses.html.
[Diakses pada 28 maret 2015; 23.07]
Wikipedia Ensiklopedia Bebas.2013.Atensi. [online].tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Atensi.[diakses: Sabtu, 28 Maret 2015. 20:10 WITA]