faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal...

44
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI & REAL ESTATE TOMMY H PASARIBU DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Upload: vukhanh

Post on 21-May-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN

PROPERTI & REAL ESTATE

TOMMY H PASARIBU

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur
Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Struktur Modal pada Perusahaan Properti & Real

Estate adalah benar karya saya dengan arahan dari pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Tommy H Pasaribu

NIM H24100042

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

ABSTRAK

TOMMY H PASARIBU. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Struktur

Modal pada Perusahaan Properti & Real Estate. Dibimbing oleh FARIDA

RATNA DEWI dan R. DIKKY INDRAWAN.

Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal sendiri

dengan penggunaan hutang, yang berarti berapa besar modal sendiri dan berapa

besar hutang yang akan digunakan, sehingga dapat menghasilkan struktur modal

yang optimal. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ukuran

perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aset, profitabilitas dan pertumbuhan

penjualan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh

antara ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aset, profitabilitas dan

pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal perusahaan pada sektor properti

dan real estate terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2012.

Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan

perusahaan lalu diolah menggunakan alat analisis SEM dengan perangkat lunak

SmartPLS. Hasil pengujian ini menemukan bahwa secara parsial hanya variabel

ukuran perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dan

profitabilitas tidak mempengaruhi secara signifikan struktur modal sedangkan

risiko bisnis, pertumbuhan asset dan pertumbuhan penjualan tidak mempengaruhi

sama sekali struktur modal.

Kata kunci: Profitabilitas, Pertumbuhan Asset, Pertumbuhan Penjualan, Risiko

Bisnis, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan

ABSTRACT

TOMMY H PASARIBU. Factors Influencing Capital Structure Decisions on Real

Estate & Property Companies. Supevised by FARIDA RATNA DEWI and R.

DIKKY INDRAWAN.

Capital structure is an equalization beetwen the use of own capital and the

use of loan, it means how much the own capital and how much the loan that will

be used can produce an optimal capital structure. Variables of this research are

firm size, business risk, assets growth, profitability and sales growth. The aim of

this research is to know and to evaluate the influence between the firm size,

business risk, assets growth, profitability and sales growth to capital structure of

real estate and properti sector which listed in Indonesian Stock Exchange in 2012

period. The data used are secondary data obtained by the company’s annual report

and analyzed using SEM analysis tool with the software SmartPLS. The result of

this research found that partially Firm Size variable which significantly influence

to capital structure and Profitability are not significantly influence to capital

structure while Business Risk, Assets Growth and Sales Growth are not at all

influence to capital structure.

Keywords: Assets Growth, Business Risk, Capital Structure, Firm Size,

Profitability, Sales Growth

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN

STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN

PROPERTI & REAL ESTATE

TOMMY H PASARIBU

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur
Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

Judul Skripsi : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Struktur Modal pada

Perusahaan Properti & Real Estate

Nama : Tommy H Pasaribu

NIM : H24100042

Disetujui oleh

Farida Ratna Dewi, SE, MM R. Dikky Indrawan, SP, MM

Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Mukhamad Najib, S.TP, MM

Ketua Departemen

Tanggal Lulus :

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

Judul Skripsi: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Struktur Modal pada Perusahaan Properti & Real Estate

Nama : Tommy H Pasaribu NIM : H24100042

Disetujui oleh

Farida Ratna Dewi. SE. MM R. Di ky Indrawan. SP, MM Pembimbing I Pembimbing Il

DiKewhui oleh

Tanggal Lulus: 0 5 MAR 2014

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih

dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2013 ini ialah struktur

modal, dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Struktur

Modal pada Perusahaan Properti & Real Estate.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Farida Ratna Dewi dan Bapak R.

Dikky Indrawan selaku pembimbing. Di samping itu, ungkapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak dan Alm.Ibu penulis atas segala doa dan kasih

sayangnya, serta terima kasih kepada seluruh keluarga, teman-teman, dosen dan

staf Departemen Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Maret 2014

Tommy H Pasaribu

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vi

DAFTAR LAMPIRAN vi

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan Penelitian 3

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 4

METODE PENELITIAN 5

Kerangka Pemikiran Penelitian 5

Lokasi dan Waktu Penelitian 7

Jenis dan Sumber Data 7

Populasi dan Sampel Penelitian 7

Pengolahan dan Analisis Data 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Gambaran Umum Sektor Properti dan Real Estate 9

Analisis Data 16

Analisis Partial Least Square (PLS) 16

Pengujian Model SEM 17

Model Pengukuran (Outer Model) 17

Model Structural (Inner Model) 19

Pembahasan Hasil 21

Implikasi Manajerial 23

SIMPULAN DAN SARAN 24

Simpulan 24

Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

RIWAYAT HIDUP 33

DAFTAR ISI

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

DAFTAR TABEL

1. Data dan Sumber Data 7 2. Proses Seleksi Sampel 7 3. Nilai Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) 19

DAFTAR GAMBAR

1. Kerangka Pemikiran Penelitian 6 2. Model Structural Equation 8 3. Model SEM 18 4. Model SEM Hasil Bootstrapping 20

DAFTAR LAMPIRAN

1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan Sektor Industri Properti & Real

Estate 27 2. Urutan terbesar Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis,

Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan 28 3. Urutan terkecil Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis,

Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan 29 4. Persentase Nilai Struktur Modal Pada Perusahaan Properti & Real

Estate 2012 30 5. Nilai Faktor Loading 31 6. Nilai Faktor Loading Setelah Dropping 32

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perkembangan teknologi di era globalisasi yang serba canggih menuntut

perusahaan-perusahaan untuk mampu bersaing dengan sangat kompetitif dalam

menjalankan usahanya. Perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan yang hendak

dicapai. Tujuan utamanya adalah untuk memaksimalkan kemakmuran dan

keuntungan bagi para pemegang sahamnya (Brigham dan Houston 2006). Salah

satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan meningkatkan nilai

perusahaan tersebut. Perusahaan dituntut untuk tidak hanya menghasilkan produk

dan memuaskan konsumen, tetapi mampu untuk mengelola keuangan dengan

baik.

Tujuan lain dari perusahaan yaitu mendapatkan laba dari tahun ke tahun

serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dalam kaitannya dengan

kelangsungan hidup perusahaan tersebut, salah satu keputusan yang dihadapi oleh

manajer keuangan adalah keputusan pendanaan yaitu suatu keputusan keuangan

yang berkaitan dengan komposisi hutang, saham preferen dan saham biasa yang

harus digunakan perusahaan.

Pada dasarnya untuk menjalankan bisnisnya maka suatu perusahaan

membutuhkan dana. Dalam menentukan proporsi hutang dan modal serta

penggunaannya sebagai sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah

struktur modal. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara

jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Husnan dan Pujiastuti

2004). Struktur modal yang optimal merupakan perimbangan antara penggunaan

modal sendiri dengan penggunaan pinjaman jangka panjang, maksudnya adalah

seberapa besar modal sendiri dan seberapa besar hutang jangka panjang yang akan

digunakan sehingga bisa optimal.

Seorang manajer dituntut harus mampu menghimpun dana yang bersumber

dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti

keputusan pendanaan tersebut merupakan keputusan pendanaan yang mampu

meminimalisasikan biaya modal yang ditanggung perusahaan. Biaya modal yang

timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara

langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer. Ketika manajer

menggunakan hutang, jelas biaya modal yang timbul sebesar bunga yang

dibebankan oleh kreditur, sedangkan jika manajer menggunakan dana internal

atau dana sendiri akan timbul (opportunity cost) dari dana atau modal sendiri yang

digunakan. Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan

menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang selanjutnya

dapat berakibat pada profitabilitas perusahaan (Saidi 2004). Hal ini berarti juga

menurunkan kemakmuran dari para pemegang saham.

Manajer tetap harus jeli terhadap keputusan pendanaan yang akan diambil

terkait dengan berjalannya perusahaan dari tahun ke tahun. Jumlah aktiva yang

dimiliki perusahaan juga ikut mempengaruhi keputusan manajer. Nilai dari total

aktiva yang besar lebih cenderung memiliki sumber permodalan yang lebih

terdiversifikasi sehingga semakin kecil kemungkinan bangkrut dan lebih mampu

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

2

memenuhi kewajibannya, sehingga perusahaan besar cenderung memiliki hutang

yang lebih besar daripada perusahaan kecil (Rajan dan Zingales 1995).

Industri property and real estate merupakan industri yang bergerak dibidang

pembangunan gedung-gedung fasilitas umum. Menurut Michael C. Thomsett dan

Jean Freestone Thomsett (1992) pasar properti secara umum dibagi menjadi tiga

yaitu, residental property, yang meliputi apartemen, perumahan, falt, dan

bangunan multi unit; commercial property, yaitu properti yang dirancang untuk

keperluan bisnis, misalnya gedung penyimpanan barang dan areal parkir; dan

industrial property, yaitu properti yang dirancang untuk keperluan industri,

misalnya bangunan-bangunan pabrik.

Pada dasarnya di Indonesia pasar properti dapat dibagi kedalam beberapa

segmen pasar yaitu, gedung perkantoran (office building); retail market yang

meliputi swalayan dan mall; apartemen dan kondominium; pasar kawasan industri

(industrial estate market); dan pasar hotel (hotel market).

Dihampir semua negara termasuk Indonesia, sektor industri property and

real estate merupakan sektor dengan karakteristik yang sulit untuk diprediksi dan

berisiko tinggi. Sulit diprediksi disini artinya, pasang surut sektor ini memiliki

amplitude yang besar yaitu, pada saat terjadi pertumbuhan ekonomi yang tinggi,

industri property and real estate mengalami booming dan cenderung over

supplied, namun sebaliknya pada saat pertumbuhan ekonomi mengalami

penurunan, secara cepat sektor ini akan mengalami penurunan yang cukup drastis

pula. Industri sektor properti dan real estate dikatakan juga mengandung risiko

tinggi, hal ini disebabkan pembiayaan atau sumber dana utama sektor ini pada

umumnya diperoleh melalui kredit perbankan, sementara sektor ini beroperasi

dengan menggunakan aktiva tetap berupa tanah dan bangunan. Meskipun tanah

dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi utang tetapi aktiva tersebut tidak

dapat dikonversikan kedalam kas dalam waktu yang singkat, sehingga banyak

pengembang (developer) tidak dapat melunasi utangnya pada waktu yang telah

ditentukan. Di samping aktiva tetap, ketidakmampuan pengembang di dalam

melunasi utang biasanya disebabkan oleh adanya penurunan tingkat penjualan.

Terjadinya penurunan ini merupakan akibat dari adanya spekulasi tanah (mark-up

tanah) yang membuat harga tanah menjadi mahal, sehingga menyebabkan

tingginya harga jual rumah dan bangunan. Mahalnya harga jual rumah dan

bangunan yang diikuti kecenderungan over supplied, menyebabkan tingkat

penjualan jauh di bawah target yang telah ditetapkan. Meskipun demikian, dalam

kenyataannya sektor ini cukup diminati oleh banyak kalangan pengusaha dan

mendapat dukungan penuh dari perbankan yang menyediakan portofolio kreditnya

untuk properti.

Dari uraian di atas, tampak bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal masih merupakan hal yang menarik untuk diuji lebih lanjut

terutama di sektor industri properti & real estate . Oleh karena itu, penelitian ini

mengambil judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Struktur Modal

pada Perusahaan Properti & Real Estate”.

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

3

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penelitian ini

diharapkan dapat menjawab pertanyaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan struktur modal pada perusahaan properti & real estate di Indonesia,

yang dapat dinyatakan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi struktur modal pada perusahaan properti & real estate?

2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva,

profitabilitas dan pertumbuhan penjualan terhadap keputusan struktur modal

pada perusahaan properti & real estate?

Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, maka tujuan

dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui kondisi struktur modal pada perusahaan properti & real estate

2. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva,

profitabilitas dan pertumbuhan penjualan terhadap keputusan struktur modal

pada perusahaan properti & real estate

Manfaat Penelitian

Dengan dilakukan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna

bagi seluruh pihak di antaranya adalah :

1. Bagi Perusahaan

yaitu penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam

mengambil keputusan yang tepat terhadap keputusan struktur modal pada

perusahaan dengan menganalisis karakteristik-karakteristik yang

mempengaruhi keputusan struktur modal tersebut.

2. Bagi Investor

yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.

3. Bagi kalangan akademik dan praktisi

yaitu menambah referensi bukti empiris sebagai rekomendasi penelitian

yang dilakukan di Indonesia di masa yang akan datang.

Ruang Lingkup Penelitian

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal menurut

Brigham dan Houston (2006) ada 12 faktor yang mempengaruhi struktur modal

perusahaan, antara lain: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi,

tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengawasan, sifat manajemen, sikap

kreditur dan konsultan, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas

keuangan. Sedangkan menurut Riyanto (2001), struktur modal suatu perusahaan

dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain: tingkat bunga, stabilitas dari earnings,

susunan dari aktiva, kadar risiko, besarnya jumlah modal yang dibutuhkan,

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

4

keadaan pasar modal, sifat manajemen dan besarnya suatu perusahaan. Namun

dalam penelitian ini hanya diambil beberapa variabel yang diduga paling

berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Adapun faktor-faktor yang akan

dianalisis oleh peneliti ialah ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva,

profitabilitas, dan pertumbuhan penjualan. Ada 54 daftar perusahaan sektor

industri properti & real estate yang terdaftar di BEI tahun 2013, di antaranya ialah

45 perusahaan yang tergabung ke dalam sub sektor properti dan real estate dan 9

perusahaan yang tergabung ke dalam sub sektor konstruksi bangunan. Akan tetapi

peneliti hanya memfokuskan penelitian pada perusahaan sektor industri properti &

real estate yang memiliki laporan keuangan tahun 2012 dan yang terdaftar di BEI

tahun 2013. Adapun jumlah perusahaan yang akan diteliti sebanyak 43

perusahaan. Data yang akan diteliti adalah data laporan keuangan yang terdaftar di

BEI pada tahun 2012.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Struktur Modal

Struktur Modal ditentukan oleh perbandingan antara hutang jangka panjang

dan modal sendiri yang digunakan perusahaan (Riyanto 2001).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

1.Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang

ditujukan pada total aktiva dan jumlah penjualan (Riyanto 2001). Ukuran aktiva

yaitu rata-rata penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa

tahun (Brigham dan Houston 2006).

2. Risiko Bisnis

Risiko bisnis adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam

menjalankan kegiatan bisnisnya. Risiko bisnis tersebut merupakan risiko yang

mencakup operating leverage risk. Operating Leverage adalah penggunaan aktiva

atau operasinya perusahaan yang disertai dengan biaya tetap (Riyanto 2001).

3.Pertumbuhan Aktiva

Weston dan Brigham (1996) mengatakan perusahaan dengan tingkat

pertumbuhan aktiva cepat harus banyak mengandalkan pada modal eksternal.

Floating cost pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi

obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi

cenderung lebih banyak menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan

yang lambat pertumbuhannya.

4.Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau

laba selama satu tahun yang dinyatakan dalam rasio laba operasi dengan

penjualan dari data laporan laba rugi akhir tahun (Sujoko dan Soebiantoro 2007).

Sedangkan rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

5

pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi (Weston dan Brigham

1996).

5.Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan adalah ukuran mengenai besarnya pendapatan

persaham perusahaan yang diperbesar oleh leverage (Weston dan Brigham 1996).

Tingkat pertumbuhan penjualan diwaktu yang akan datang merupakan ukuran

sejauh mana laba per lembar saham bisa diperoleh dari pembiayaan permanen

yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang

saham (Weston dan Brigham 1996).

Penelitian Terdahulu

Menurut Saidi (2004) yang meneliti tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur yang go public di BEJ

Tahun 1997-2002. Di mana dalam populasi ini adalah seluruh perusahan

manufaktur yang go publik di Bursa Efek Jakarta sebanyak 130 perusahaan

manufaktur. Penentuan anggota sampel dalam penelitian ini dilakukan dangan

metode random sampling. Penelitian ini melibatkan enam variabel yang terdiri

atas satu variabel terikat Y dan lima variable bebas X. Variabel bebas tersebut

adalah ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan

struktur kepemilikan sedangkan variable bebasnya adalah Struktur modal. Metode

analisis data yang digunakan dalam penelitian ini model regresi linier berganda uji

asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

secara simultan ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva,

profitabilitas, struktur kepemilikan secara bersama-sama berpengaruh terhadap

struktur modal. Sedangkan secara parsial hanya pertumbuhan perusahaan,

profitabilitas dan struktur kepemilikan berpengaruh secara signifikan terhadap

struktur modal sementara risiko bisnis berpengaruh tidak signifikan terhadap

struktur modal.

Penelitian terbaru yang ditemukan oleh peneliti yaitu yang dilakukan oleh

Hidayati (2010) yang menganalisis pengaruh struktur kepemilikan, profitabilitas,

ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva, dan risiko bisnis terhadap struktur modal

pada perusahaan yang masuk dalam kelompok Jakarta Islamic Index masa tahun

2005-2007. Uji statistik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda.

Penelitian ini menyatakan bahwa struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran

perusahaan, dan pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal.

Hanya variabel risiko bisnis yang berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur

modal.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian

Rancangan penelitian merupakan rencana menyeluruh dari penelitian

mencakup hal-hal yang akan dilakukan peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

6

implikasinya secara operasional sampai pada analisa akhir data yang selanjutnya

disimpulkan dan diberikan saran. Suatu desain penelitian menyatakan, baik

struktur masalah penelitian maupun rencana penyelidikan yang akan dipakai

untuk memperoleh bukti empiris mengenai hubungan-hubungan dalam masalah.

Suatu perusahaan atau industri sangat erat kaitannya dengan struktur modal

yang ada dalam perusahaan. Struktur modal tersebut juga dapat dipengaruhi atau

ditentukan oleh beberapa karakteristik, di antaranya ukuran perusahaan, risiko

bisnis, pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan pertumbuhan penjualan. Kelima

karakteristik di atas sengaja dipilih oleh peneliti karena kelima karakteristik

tersebut sangat umum terdapat dalam suatu perusahaan.

Karakteristik yang sudah dipilih akan dianalisis bagaimana pengaruhnya

terhadap keputusan struktur modal pada suatu perusahaan. Hasil analisis tersebut

kemudian akan direkomendasikan kembali ke perusahaan atau industri yang

sedang menjalankan bisnisnya, serta akan direkomendasikan juga kepada para

investor-investor untuk dapat menjadikan hasil analisa ini menjadi bahan

pertimbangan dalam hal melakukan investasi pada suatu perusahaan.

Studi ini menggunakan penelitian penjelasan yakni kausalitas menjelaskan

suatu hubungan antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Ghozali

2011). Jenis penelitian ini dipilih mengingat tujuan yang hendak dicapai

mencakup usaha-usaha untuk menjelaskan hubungan dan pengaruh yang terjadi.

Alat analisis yang dipakai dengan menggunakan confirmatory analysis

yaitu dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM). Berikut ini

akan dijelaskan kerangka pemikiran penelitian mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan struktur modal pada perusahaan properti dan real estate

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Risiko Bisnis (X2)

Ukuran Perusahaan (X1)

Pertumbuhan Aktiva (X3)

Struktur Modal (Y)

Industri Investor

Profitabilitas (X4)

Pertumbuhan Penjualan (X5)

Confimatory Analysis :

Structural Equation

Model (SEM)

Rekomendasi

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

7

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor industri properti dan real

estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang digunakan

merupakan perusahaan yang telah go-public di Indonesia. Waktu penelitian

selama tiga bulan yang dimulai pada bulan Desember 2013 sampai Februari 2014.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder berupa

laporan keuangan tahunan suatu perusahaan. Data ini didapat dari studi literatur

berupa pencarian teori–teori maupun data yang dapat mendukung terlaksananya

penelitian. Studi literatur didapat dari berbagai sumber seperti buku, internet,

jurnal internasional maupun nasional, skripsi-skripsi terdahulu dan majalah.

Penelitian ini menggunakan data perusahaan sektor industri properti dan real

estate yang telah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Data-data yang diperlukan antara lain adalah data perusahaan properti yang

terdaftar di BEI dan laporan keuangan tahunan perusahaan diperoleh dari

Indonesian Capital Market Electronic Library. Tabel 1 di bawah ini menjelaskan

data yang diperlukan dan sumber pengumpulan data tersebut.

Tabel 1 Data dan Sumber Data

Data yang diperlukan Sumber Data

1 Perusahaan Properti dan Real

Estate yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

1 Indonesian Capital Market

Electronic Library

2 Laporan keuangan tahunan 2 Indonesian Capital Market

Electronic Library

Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah semua perusahaan

properti dan real estate go-public yang terdaftar di BEI tahun 2013. Pengambilan

sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive

sampling.

Tabel 2 Proses Seleksi Sampel

No Keterangan Jumlah

1 Perusahaan sektor industri properti dan real estate go-public yang

terdaftar di BEI tahun 2013

54

2 Tersedia laporan keuangan tahunan pada tahun 2012 dan 2011 43

Sumber: ICMEL (2013)

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

8

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, akhirnya diperoleh 43

perusahaan properti dan real estate yang go-public sebagai sampel penelitian ini.

Perusahaan tersebut terdiri dari 37 perusahaan sub-sektor properti dan real estate

dan 6 perusahaan sub sektor konstruksi bangunan.

Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan menguji

model SEM yang dibangun. Penelitian ini memusatkan terhadap struktur modal

dengan menggunakan struktur modal sebagai variabel laten dari proxy

pembentuk struktur modal. Selain itu penelitian ini juga menggunakan tiga

karakteristik pembentuk (formatif) yang mempengaruhi struktur modal, di mana

ketiga karakteristik tersebut juga sebagai variabel laten. Selain itu, ada dua

karakteristik yang langsung direflektifkan oleh struktur modal yaitu karakteristik

risiko bisnis yang disimbolkan oleh Degree of Operating Leverage (DOL) dan

karakteristik pertumbuhan penjualan yang disimbolkan oleh Sales Growth (SG)

disebabkan kedua karakteristik tersebut hanya memiliki satu indikator penilaian.

Model SEM digambarkan sebagai berikut.

Gambar 2 Model Structural Equation

Model ini terdiri dari 4 konstruk atau laten yang terdiri dari Struktur Modal

atau Capital Structure (CaS), Ukuran Perusahaan (SIZE), Pertumbuhan Aktiva

atau Asset Growth (AG) dan Profitabilitas (PROFIT). Model ini juga terdiri dari

beberapa indikator yang dapat menjelaskan masing-masing konstruk atau laten.

Indikator dari Struktur Modal yaitu Hutang Obligasi (BONDS), Common Stock

(CS), Preferred Stock (PS) ditambah dua karakteristik yang langsung

direflektifkan oleh struktur modal yaitu Risiko Bisnis atau Degree Of Operating

Leverage (DOL) dan Pertumbuhan Penjualan atau Sales Growth (SG). Indikator

dari Ukuran Perusahaan yaitu Total Asset (TA), Total Sales (TS). Indikator dari

Pertumbuhan Aktiva yaitu Current Asset Growth (CAG), Non Current Asset

Growth (NCAG). Indikator dari Profitabilitas yaitu Net Profit Margin (NPM),

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

9

Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE). Berdasarkan beberapa

indikator tersebut, maka hipotesis dari penelitian ini yaitu:

H1 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan properti & real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.

H2 : Risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan

properti & real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.

H3 : Pertumbuhan aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan properti & real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.

H4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan

properti & real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.

H5 : Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap struktur modal pada

perusahaan properti & real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2012.

Jadi, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal

pada perusahaan properti dan real estate dapat diketahui dengan menggunakan

analisis bentuk hubungan dan analisis keeretan hubungan yaitu dengan analisis

confirmatory dengan menggunakan SmartPLS.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sektor Properti dan Real Estate

Industri real estate dan properti pada umumnya merupakan dua hal yang

berbeda. Real estate merupakan tanah dan semua peningkatan permanen di

atasnya termasuk bangunan-bangunan, seperti gedung, pembangunan jalan, tanah

terbuka, dan segala bentuk pengembangan lainnya yang melekat secara permanen.

Menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia, pengertian mengenai

industri real estate tercantum dalam peraturan menteri dalam negeri (PDMN) No.5

Tahun 1974 yang mengatur tentang industri real estate. Dalam peraturan ini

pengertian industri real estate adalah perusahaan properti yang bergerak dalam

bidang penyediaan, pengadaan, serta pematangan tanah bagi keperluan usaha-

usaha industri, termasuk industri pariwisata. Sedangkan definisi properti menurut

surat keputusan (SK) Menteri Perumahan Rakyat no.05/KPTS/BKP4N/1995, Ps

1.a:4 properti adalah tanah hak dan atau bangunan permanen yang menjadi objek

pemilik dan pembangunan. Dengan kata lain, properti adalah industri real estate

ditambah dengan hukum-hukum seperti sewa dan kepemilikan.

Produk yang dihasilkan dari industri real estate dan properti sangatlah

beragam. Produk tersebut dapat berupa perumahan, apartment, rumah toko (ruko),

rumah kantor (rukan), gedung perkantoran (office building), pusat perbelanjaan

berupa mall, plaza, atau trade center. Perumahan, apartment, rumah toko (ruko),

rumah kantor (rukan), dan gedung perkantoran (office building) termasuk dalam

landed properti. Sedangkan mall, plaza, atau trade center termasuk dalam

commercial building.

Perusahaan real estate dan properti merupakan salah satu sektor industri

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perkembangan industri real estate

dan properti begitu pesat saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan

datang. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

10

sedangkan supply tanah bersifat tetap. Di awal tahun 1968, industri real estate dan

properti mulai bermunculan dan mulai tahun 80-an, industri real estate dan

properti sudah mulai terdaftar di BEI. Mengingat perusahaan yang bergerak pada

sektor real estate dan properti tersebut adalah perusahaan yang sangat peka

terhadap pasang surut perekonomian, maka seiring perkembangannya sektor real

estate dan properti dianggap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari

kondisi ekonomi secara makro di Indonesia. Terbukti dengan semakin banyaknya

sektor real estate dan properti yang memperluas landbank (aset berupa tanah)

melakukan ekspansi bisnis.

Penelitian terhadap perusahaan dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio

keuangan dan indikator penilaian yang memiliki kedekatan dengan struktur

modal, ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan

pertumbuhan penjualan perusahaan.

Berdasarkan daftar lampiran 2 mengenai urutan terbesar struktur modal,

ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan

pertumbuhan penjualan maka dapat dilihat bahwa jumlah persentase obligasi

terbesar pada sektor properti dan real estate diraih oleh perusahaan Goa Makassar

Tourism Development Tbk sebesar 47,3%. Jumlah persentase obligasi yang besar

menandakan bahwa perusahaan Goa Makassar Tourism Development Tbk

merupakan perusahaan yang menerbitkan surat-surat obligasi paling besar untuk

memenuhi kebutuhan dana perusahaannya yang sangat besar yang tidak bisa

dipenuhi dari akumulasi laba ditahan maupun dari utang bank. Jadi dapat

dikatakan bahwa perusahaan Goa Makassar Tourism Development Tbk

merupakan perusahaan yang paling banyak menggunakan komposisi obligasi

daripada saham biasa dan saham preferen dibandingkan pada semua perusahaan

sektor properti dan real estate.

Pada komposisi saham biasa, perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk

memperoleh komposisi paling besar yang menggunakan saham biasa dalam

pendanaan perusahaannya di antara semua perusahaan sektor properti dan real

estate yaitu sebesar 97%. Ini mengartikan bahwa perusahaan Greenwood

Sejahtera Tbk merupakan perusahaan yang komposisi struktur modalnya paling

maksimal didapatkan dari saham biasa pada seluruh sektor properti dan real estate

bahkan jika dibandingkan dengan komposisi struktur modal pada hutang obligasi

dan saham preferen perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk yang masing-masing

hanya menggunakan 1% obligasi dan 2% saham preferen.

Berbeda halnya dengan saham preferen, di mana persentase paling besar

diraih oleh perusahaan Duta Pertiwi Tbk sebesar 29,3%. Meraih komposisi saham

preferen paling besar di antara semua sektor properti dan real estate menandakan

bahwa perusahaan Duta Pertiwi Tbk merupakan perusahaan yang paling besar

peraihan modal dari saham preferen serta adanya pembagian dividen kepada

seluruh pemilik saham preferen yang diprioritaskan dari pemilik saham biasa

yang tinggi juga. Dengan persentase saham preferen paling besar dari semua

perusahaan sektor properti dan real estate maka perusahaan Duta Pertiwi Tbk juga

harus menghasilkan dividen yang tinggi agar tidak mengecewakan pemilik dari

saham preferen tersebut.

Berdasarkan lampiran 2 juga dapat diketahui bahwa total aktiva yang paling

tinggi diperoleh oleh perusahaan Agung Podomoro Land Tbk. Dengan perolehan

paling tinggi maka ini menandakan bahwa perusahaan Agung Podomoro Land

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

11

Tbk merupakan perusahaan yang paling banyak memiliki total harta baik yang

tetap maupun yang lancar pada tahun 2012. Adapun perolehan tersebut

ditunjukkan oleh peristiwa penting yang dialami oleh Agung Podomoro Land Tbk

pada tahun 2012 yaitu pada bulan januari dilakukan penutupan atap menara

Dahlia, Green Bay Pluit. Pada bulan Februari dilakukan pendirian PT Sentral

Agung Indah, peluncuran Metro Park Residences, pendirian PT Central Cipta

Bersama dan pendirian PT Tunas Karya Bersama. Pada bulan maret dilakukan

penutupan atap menara Edelweis & Flamboyan, Green Bay Fluit. Pada bulan april

dilakukan penutupan atap menara Southern Lake Residence, penutupan atap

menara Gardenia, akuisisi 65% PT Pandega Citraniaga, akuisisi 55% PT Sumber

Air Mas Pratama. Pada bulan mei mengakuisisi 51% PT JKS Realty dan

dilakukan penutupan atap menara Heliconia. Pada bulan juni dilakukan pendirian

PT Agung Kencana Sukses. Pada bulan juli mengakuisisi 51% PT Bali Perkasa

Sukses dan peresmian kantor pemasaran baru Grand Taruma. Pada bulan

september dilakukan peluncuran klaster baru Vimala Hills di semeru dan

peluncuran Parahyangan Residences dan serah terima unit menara Akasia. Pada

bulan oktober sampai desember dilakukan pengakuisisian 85% PT Tritunggal

Lestari Makmur, serah terima unit menara Cendana, serah terima ruko Green Lake

Sunter, peletakan batu pertama pembangunan ruko Dharmawangsa dan

pembangunan Soho Podomoro City serta pembangunan Parahyangan Residences

di bandung. Jadi dapat dikatakan bahwa dengan perolehan total aktiva paling

tinggi maka total aktiva tersebut menjadi sumber ekonomi yang diharapkan dapat

memberikan manfaat usaha di kemudian hari bagi perusahaan Agung Podomoro

Land Tbk yaitu bisa memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri dan menjadi

pesaing ekonomi di masa depan yang diharapkan dapat di raih oleh perusahaan

Agung Podomoro Land Tbk.

Pada total penjualan paling tinggi di tahun 2012 diraih oleh perusahaan

Wijaya Karya (Persero) Tbk. Ini mengartikan bahwa volume penjualan paling

besar baik barang maupun jasa dihasilkan oleh perusahaan Wijaya Karya

(Persero) Tbk. Ini juga membuktikan pencapaian yang berhasil diraih oleh

perusahaan Wijaya Karya (Persero) Tbk yang dinyatakan secara kuantitatif yaitu

dari segi fisik jasa yang dilakukan. Selain itu posisi empat besar total penjualan

paling tinggi yaitu posisi pertama sampai keempat diraih dari perusahaan sub-

sektor konstruksi bangunan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan sub-sektor

konstruksi bangunan merupakan perusahaan yang berhasil melakukan pemasaran

dengan baik sehingga penjualan yang di raih sangat tinggi pada tahun 2012.

Berdasarkan lampiran 2, risiko bisnis yang paling besar diraih oleh

perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk ditunjukkan oleh nilai DOL yang paling

negatif di antara semua perusahaan sektor properti dan real estate. Perolehan nilai

DOL yang didapat dari rasio antara pertumbuhan Earnings Before Interest and

Taxes (EBIT) dengan pertumbuhan net sales mengindikasikan bahwa perusahaan

Bukit Darmo Properti Tbk memperoleh pertumbuhan yang negatif baik

pertumbuhan EBIT ataupun pertumbuhan net sales. Dengan perolehan nilai DOL

yang paling negatif ini juga mengartikan bahwa perusahaan Bukit Darmo Properti

Tbk merupakan perusahaan yang memperoleh penjualan yang rendah sehingga

harus menggunakan hutang untuk mencukupi modal usaha yang dilakukan yang

pada akhirnya utang yang dihasilkan semakin tinggi. Jadi dapat dikatakan bahwa

perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk harus menggunakan hutang yang lebih

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

12

sedikit atau harus meningkatkan penjualan dari tahun sebelumnya untuk

menghindari kemungkinan kebangkrutan atau delisting dari Bursa Efek Indonesia.

Berdasarkan lampiran 2 juga diketahui, pertumbuhan aset lancar paling

tinggi diperoleh oleh perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk. Pertumbuhan

ini menunjukkan bahwa aset lancar yang diperoleh oleh perusahaan Bhuawanatala

Indah Permai Tbk baik dari sisi kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan,

dan beban dibayar di muka semakin bertambah dari tahun sebelumnya. Akan

tetapi karena perusahaan ini bergerak dalam penjualan aset tetap berupa rumah

maka jika rumah yang tidak terjual akan masuk ke persediaan yang pada akhirnya

persediaan tersebut akan bertambah pada komposisi aset tidak lancar. Besarnya

pertumbuhan aset lancar yang diperoleh oleh perusahaan Bhuawanatala Indah

Permai Tbk juga menjadi syarat bagi kegiatan manajemen perusahaan yang

berkenaan dengan pemeliharaan tingkat likuiditas perusahaan, misalnya

manajemen kas, manajemen piutang serta manajemen persediaan. Dengan adanya

perolehan nilai pertumbuhan yang positif dapat menjamin perusahaan

Bhuawanatala Indah Permai Tbk dapat memelihara tingkat likuiditas perusahaan

dengan baik.

Pada pertumbuhan aset tidak lancar yang paling tinggi diperoleh oleh

perusahaan Cowell Development Tbk. Pertumbuhan aset tidak lancar ini

menunjukkan bahwa perusahaan Cowell Development Tbk merupakan

perusahaan dengan perolehan aset tetap yang dapat diukur secara andal dan

memiliki manfaat ekonomis di masa depan atas aktiva tetap yang dihasilkan

berkenaan dengan aktiva tersebut mengalir ke entitas jika dibandingkan dengan

perusahaan lain dalam sektor yang sama pada tahun 2012. Pertumbuhan ini terdiri

dari pertumbuhan aset jangka panjang seperti gedung, alat produksi, investasi

jangka panjang, serta aset yang tidak berwujud yang dapat digunakan perusahaan

menjadi modal jangka panjang bagi kelangsungan bisnis perusahaan. Akan tetapi

pertumbuhan ini juga mengartikan bahwa ketika jumlah aktiva tetap yang terlalu

besar dan tidak produktif dalam pengelolaannya maka dapat mengurangi efisiensi

dan profitabilitas perusahaan Cowell Development Tbk.

Perusahaan dengan net profit margin (NPM) tertinggi diperoleh oleh

perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk. Perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk

memiliki penjualan yang tinggi sehingga laba yang didapatkannya pun tinggi

meskipun perusahaan tersebut tidak masuk ke dalam lima besar total penjualan

tertinggi. Selain perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk, perusahaan Alam Sutera

Reality Tbk, perusahaan Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk, perusahaan Lippo

Cikarang Tbk dan perusahaan Duta Pertiwi Tbk yang juga tidak masuk ke dalam

lima besar total penjualan tertinggi, tetapi masuk ke dalam NPM tertinggi. Hal

tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan sektor properti dan real estate

pengaruh total penjualan yang tinggi tidak terlalu signifikan, sehingga perusahaan

dengan tingkat penjualan paling tinggi belum tentu memiliki tingkat NPM yang

tinggi juga.

Perusahaan dengan perolehan return on asset (ROA) paling tinggi kembali

diraih oleh perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk di mana total aset yang dimiliki

perusahaan relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan perusahaan lain dalam

sektor yang sama. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan Greenwood Sejahtera

Tbk dapat mencapai efektifitas dalam pengelolaan total aktiva padahal perusahaan

tersebut juga tidak masuk ke dalam perolehan lima besar total aktiva terbesar.

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

13

Berbeda dengan perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk, perusahaan Alam Sutera

Reality Tbk memiliki ROA yang tinggi karena ukuran perusahaan yang besar. Hal

tersebut terbukti dengan masuknya perusahaan Alam Sutera Reality Tbk ke dalam

lima besar perusahaan paling tinggi perolehan total aktiva yang dimiliki. Jadi

untuk perusahaan sektor properti dan real estate, hubungan total aktiva yang

semakin tinggi belum tentu dapat meningkatkan ROA perusahaan. Dibuktikan

pada beberapa perusahaan sektor properti dan real estate yang masuk ke dalam

lima perusahaan dengan total aktiva paling tinggi yaitu Agung Podomoro Land

Tbk, Ciputra Development Tbk, Lippo Karawaci Tbk, dan Wijaya Karya

(Persero) Tbk tidak masuk ke dalam tingkat ROA tertinggi, kecuali pada

perusahaan Alam Sutera Reality Tbk yang masuk ke dalam total aktiva paling

tinggi dan masuk kembali ke dalam tingkat ROA tertinggi.

Perusahaan Surya Semesta Internusa Tbk menjadi perusahaan dengan

tingkat return on equity (ROE) paling tinggi di antara semua perusahaan sektor

properti dan real estate. Selain itu perusahaan Surya Semesta Internusa Tbk juga

masuk ke dalam lima besar perusahaan dengan perolehan ROA paling tinggi.

Perusahaan Lippo Cikarang Tbk, perusahaan Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk,

dan perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk selain masuk ke dalam tingkat ROE

paling tinggi, ketiga perusahaan ini juga masuk ke dalam lima besar tingkat NPM

serta tingkat ROA paling tinggi. Oleh karena itu pengelolaan total penjualan dan

total aktiva yang optimal pada perusahaan dapat meningkatkan laba bersih

sehingga perusahaan tersebut dapat mensejahterakan para pemegang saham

perusahaan.

Berdasarkan lampiran 2 juga diketahui, perusahaan Greenwood Sejahtera

Tbk meraih pertumbuhan penjualan yang paling tinggi. Pertumbuhan ini

menunjukkan bahwa perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk mengalami penjualan

yang meningkat dari tahun sebelumnya dibandingkan dengan perusahaan lain

dalam sektor yang sama. Selain mengalami pertumbuhan penjualan yang paling

tinggi perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk juga masuk ke dalam lima besar

perusahaan yang perolehan tingkat NPM dan tingkat ROA yang paling besar di

antara semua sektor properti dan real estate. Selain itu perusahaan Greenwood

Sejahtera Tbk juga masuk ke dalam lima besar perusahaan perolehan tingkat ROE

paling tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pertambahan penjualan

mempengaruhi tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Pertumbuhan penjualan

yang diperoleh oleh perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk mengindikasikan

bahwa perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk dapat lebih aman memperoleh lebih

banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan

dengan perusahaan lain dalam sektor yang sama.

Berdasarkan Lampiran 3 mengenai urutan terkecil struktur modal, ukuran

perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan pertumbuhan

penjualan terlihat bahwa persentase hutang obligasi terkecil diraih oleh

perusahaan Duta Pertiwi Tbk sebesar 0,85%. Ini menjelaskan bahwa perusahaan

Duta Pertiwi Tbk merupakan salah satu perusahaan yang menerbitkan surat

obligasi paling sedikit, atau dengan kata lain perusahaan Duta Pertiwi Tbk

merupakan perusahaan yang paling sedikit menggunakan modal dari surat

obligasi. Jadi perusahaan Duta Pertiwi Tbk lebih banyak menggunakan ekuitas

perusahaannya untuk melakukan pendanaan.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

14

Pada komposisi saham biasa perusahaan Goa Makassar Tourism

Development Tbk merupakan perusahaan yang persentase penggunaan saham

biasanya paling kecil jika dibandingkan dengan perusahaan dalam sektor yang

sama yaitu sebesar 41,2% sumber pendanaan perusahaannya dipakai dari saham

biasa. Ini mengartikan bahwa perusahaan Goa Makassar Tourism Development

Tbk merupakan perusahaan yang menggunakan komposisi hutang paling tinggi

untuk melakukan pendanaan perusahaannya. Hal ini dibuktikan bahwa tercatatnya

perusahaan Goa Makassar Tourism Development Tbk ke dalam perusahaan yang

menggunakan komposisi obligasi paling besar untuk menjalankan aktivitas

bisnisnya di antara semua perusahaan dalam industri properti dan real estate.

Pada komposisi saham preferen persentase paling kecil diraih oleh

perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk sebesar -0,00017%. Perusahaan Laguna

Cipta Griya Tbk juga merupakan perusahaan yang baru terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang mengartikan bahwa masih sedikitnya pihak non pengendali yang

menanamkam modalnya ke dalam perusahaan ini. Namun perusahaan ini

menggunakan 90% ekuitas saham biasa dan 9,9% hutang obligasi dalam

melakukan pendanaan perusahaannya. Ini mengindikasikan bahwa perusahaan

Laguna Cipta Griya Tbk merupakan perusahaan yang masih menggunakan modal

internal lebih tinggi yang diperoleh dari komposisi saham biasa. Jadi dapat

dikatakan bahwa perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk merupakan salah satu

perusahaan yang memiliki komposisi struktur modal paling sedikit dibandingkan

dengan semua sektor properti dan real estate untuk persentase saham preferen.

Total aktiva paling rendah diraih oleh perusahaan Metro Realty Tbk. Ini

menandakan bahwa perusahaan Metro Realty Tbk hingga tahun 2012 merupakan

perusahaan yang paling sedikit memiliki total aktiva dibandingkan dengan

perusahaan dalam sektor yang sama. Perusahaan Metro Realty Tbk harus

memperbanyak total aktiva yang dimiliki baik aktiva lancar maupun aktiva tetap

agar dapat bersaing di masa depan dengan perusahaan-perusahaan lain termasuk

perusahaan dalam sektor yang sama. Atau dengan kata lain perusahaan Metro

Realty Tbk harus memperbanyak modal jangka panjang perusahaannya dengan

memperoleh total aktiva yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Pada total penjualan paling rendah diraih oleh perusahaan Laguna Cipta

Griya Tbk. Ini mengartikan bahwa perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk

merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan penjualan paling sedikit jika

dibandingkan dengan perusahaan dalam sektor yang sama. Penjualan yang sedikit

bisa terjadi karena perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk sedang mengalami

penurunan strategi pemasaran terhadap konsumen dalam lingkup properti dan real

estate. Maka dengan kata lain perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk harus

memperbaiki strategi pemasaran perusahaan dari strategi sebelumnya yang sudah

ada.

Berdasarkan lampiran 3 juga diperoleh perusahaan yang paling kecil risiko

bisnisnya ialah perusahaan Fortune Mate Indonesia Tbk yang ditunjukkan oleh

nilai DOL yang paling positif di antara semua perusahaan lain dalam sektor yang

sama. Perolehan nilai ini juga mengartikan bahwa perusahaan Fortune Mate

Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang memiliki jumlah hutang yang paling

sedikit dibandingkan dengan perusahaan lain. Perusahaan Fortune Mate Indonesia

Tbk juga merupakan perusahaan yang mengalami pertumbuhan positif baik dari

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

15

pertumbuhan EBIT maupun pertumbuhan net sales yang diperoleh pada tahun

2012.

Pertumbuhan aset lancar yang paling rendah diperoleh oleh perusahaan

Bukit Darmo Properti Tbk. Pertumbuhan yang negatif mengartikan bahwa

perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk memperoleh aset lancar yang lebih sedikit

jika dibandingkan dengan total aset yang diperoleh dari tahun sebelumnya.

Pertumbuhan yang negatif ini juga mengindikasikan bahwa perusahaan Bukit

Darmo Properti Tbk dalam pengelolaan aset lancar perusahaannya sedikit

memperoleh kas dan persediaan, sedikit memberikan kredit dalam penjualan,

sedikit memberikan panjar biaya serta sedikit memperoleh surat-surat berharga

yang dapat diperdagangkan. Jadi dapat dikatakan perusahaan Bukit Darmo

Properti Tbk harus memperoleh aset lancar yang lebih besar dari tahun

sebelumnya sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang dekat.

Pada pertumbuhan aset tidak lancar yang paling rendah diperoleh oleh

perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk. Dalam perolehan nilai ini diketahui

bahwa perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk merupakan perusahaan yang

memperoleh pertumbuhan aset lancar paling tinggi sekaligus juga perusahaan

yang memperoleh pertumbuhan aset tidak lancar paling rendah. Ini mengartikan

bahwa perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk lebih memfokuskan pada

perolehan aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat seperti kas,

piutang, dan persediaan dibandingkan dengan perolehan aset yang dapat

digunakan dalam jangka waktu yang lebih panjang seperti tanah, bangunan, alat

produksi dsb. Perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk juga harus dapat

memperoleh aktiva tetap yang lebih banyak dari tahun sebelumnya agar dapat

bersaing dengan perusahaan lain dalam sektor yang sama.

Perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk menjadi perusahaan yang

memperoleh NPM paling rendah. Selain perolehan NPM yang paling negatif

perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk juga masuk ke dalam lima besar

perusahaan dengan total penjualan yang paling rendah. Ini menunjukkan bahwa

perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk mengalami penurunan penjualan

yang signifikan dari tahun sebelumnya sehingga mempengaruhi laba bersih yang

diterima oleh perusahaan. Selain perusahaan Bhuawanatala Indah Permai Tbk,

perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk dan perusahaan Fortune Mate Indonesia Tbk

yang masuk ke dalam lima besar perusahaan dengan tingkat NPM paling rendah,

kedua perusahaan ini juga masuk ke dalam lima besar perusahaan dengan tingkat

ROA dan tingkat ROE paling rendah dari semua perusahaan sektor properti dan

real estate.

Berdasarkan lampiran 3 juga terlihat bahwa lima besar perusahaan untuk

tingkat ROA dan tingkat ROE paling rendah diperoleh oleh perusahaan

Bhuawanatala Indah Permai Tbk, perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk,

perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk, perusahaan Fortune Mate Indonesia Tbk dan

perusahaan Megapolitan Development Tbk. Pada kelima perusahaan diatas tingkat

ROA yang rendah disebabkan oleh laba perusahaan yang negatif atau kecil. Hal

tersebut terjadi karena adanya total penjualan yang menurun secara signifikan

yang dibuktikan oleh masuknya tiga dari lima perusahaan diatas ke dalam lima

besar total penjualan paling rendah yaitu perusahaan Bhuawanatala Indah Permai

Tbk, perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk dan perusahaan Laguna Cipta Griya

Tbk. Pada kelima perusahaan diatas tingkat ROE yang rendah juga disebabkan

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

16

karena laba bersih yang negatif atau kecil. Dari lima perusahaan diatas, sama

halnya dengan tingkat ROA ada tiga perusahaan yang juga terdaftar pada lima

besar perusahaan dengan perolehan total penjualan paling rendah yaitu perusahaan

Bhuawanatala Indah Permai Tbk, perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk dan

perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk sehingga mempengaruhi laba bersih yang

diperoleh dan mempengaruhi kesejahteraan para pemegang saham perusahaan

tersebut.

Perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang paling rendah diperoleh

oleh perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk. Pertumbuhan ini ditunjukkan oleh

nilai variabel yang paling negatif di antara semua perusahaan dalam sektor

properti dan real estate. Perolehan nilai variabel yang negatif menunjukkan bahwa

perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk mengalami penurunan penjualan dari tahun

sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh adanya kesulitan yang dialami oleh

perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk dalam menagih pelunasan penjualan unit

kondominiumnya atau apartemennya. Piutang usaha terbesar yang dialami oleh

perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk yaitu sebesar Rp 55 Milyar dari penjualan

kondominiumnya. Selain itu, hal ini juga disebabkan oleh adanya penurunan aset

sebesar Rp 76 Milyar, di mana porsi penurunan terbesar berasal dari penyusutan

Lenmarc Mall dan penurunan pada posisi kas dan setara kas. Jadi dapat dikatakan

bahwa kondisi keuangan perusahaan Bukit Darmo Properti Tbk pada tahun 2012

sangat buruk yaitu mengalami kerugian bersih serta defisit modal yang begitu

besar.

Berdasarkan lampiran 4 dapat diketahui bahwa persentase nilai struktur

modal pada perusahaan properti & real estate selama tahun 2012 untuk proporsi

utang obligasi paling besar diperoleh oleh perusahaan Goa Makassar Tourism

Development Tbk sebesar 47,3%, untuk proporsi utang obligasi paling kecil

diperoleh oleh perusahaan Duta Pertiwi Tbk sebesar 0,85%, untuk proporsi saham

biasa paling besar diperoleh oleh perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk sebesar

97%, untuk proporsi saham biasa paling kecil diperoleh oleh perusahaan Goa

Makassar Tourism Development Tbk sebesar 41,2%, untuk proporsi saham

preferen yang paling besar diperoleh oleh perusahaan Duta Pertiwi Tbk sebesar

29,3%, dan untuk proporsi saham preferen yang paling kecil diperoleh oleh

perusahaan Laguna Cipta Griya Tbk sebesar -0.00017%. Pada industri properti

dan real estate secara keseluruhan untuk penggunaan utang obligasi sebanyak

18,4%, untuk penggunaan saham biasa sebanyak 76,3% dan untuk penggunaan

saham preferen sebanyak 5,3%. Hal ini menandakan bahwa industri properti dan

real estate selama tahun 2012 lebih menyukai penggunaan saham biasa sebagai

pendanaan perusahaannya dibandingkan dengan menggunakan utang dan saham

preferen.

Analisis Data

Analisis Partial Least Square (PLS)

Pada penelitian ini, peneliti hanya memusatkan model pengujian dengan

menggunakan SmartPLS pada sektor properti dan real estate. Terdapat variabel

laten sebanyak empat laten atau empat konstruk. Variabel laten tersebut di

antaranya adalah variabel laten struktur modal (CaS), variabel laten ukuran

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

17

perusahaan (SIZE), variabel laten pertumbuhan aktiva (AG), dan variabel laten

profitabilitas (PROFIT). Masing-masing variabel laten tersebut memiliki variabel

manifest yaitu, untuk variabel laten struktur modal (CaS) memiliki variabel

manifest hutang obligasi (BONDS), saham biasa (CS) dan saham preferen (PS)

ditambah dua karakteristik yang langsung direflektifkan oleh struktur modal yaitu

Risiko Bisnis atau Degree Of Operating Leverage (DOL) dan Pertumbuhan

Penjualan atau Sales Growth (SG) . Untuk variabel laten ukuran perusahaan

(SIZE), memiliki variabel manifest total assets (TA) dan total sales (TS). Untuk

variabel laten pertumbuhan aktiva (AG), memiliki variabel manifest Current

Asset Growth (CAG) dan Non Current Asset Growth (NCAG). Terakhir untuk

variabel laten profitabilitas (PROFIT), memiliki variabel manifest net profit

margin (NPM), return on assets (ROA) dan return on equity (ROE).

Analisis PLS adalah analisis yang digunakan peneliti untuk menganalisis

hubungan kausal atau hubungan sebab akibat sehingga dapat mengkonfirmasi

teori yang ada. Penggunaan PLS ini juga dapat mengukur suatu hubungan yang

tidak bisa diukur secara langsung dan merupakan analisis yang kuat karena tidak

mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala tertentu serta jumlah sampel

yang kecil.

Pengujian Model SEM Dalam mengevaluasi model yang telah dibentuk di dalam penelitian ini

maka peneliti memerlukan beberapa cara yang akan dilakukan dalam proses

pengevaluasian model tersebut. Secara umum pengevaluasian dan

pengintrepretasian model dapat dilihat sebagai berikut:

Model pengukuran (Outer Model)

Model pengukuran outer model adalah model yang menganalisis hubungan

antara setiap blok indikator (manifest) dengan variabel latennya (konstruk)

(Ghozali 2011). Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih

dari 0,70 dengan konstruk yang ingin diukur. Pada penelitian ini, indikator yang

memiliki nilai faktor loading lebih kecil dari 0,70 akan dihapus atau didrop.

Indikator yang memiliki nilai faktor loading dibawah 0,70 dapat dilihat pada

lampiran 5. Oleh sebab itu dilakukan analisis PLS kembali dan menghasilkan

Gambar 3.

Model SEM Awal untuk sektor properti dan real estate

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

18

Gambar 3 Model SEM

Berdasarkan lampiran 5 penghapusan dimulai dengan melihat nilai faktor

loading pada manifest yang bernilai negatif. Manifest yang dihapus atau didrop

ialah manifest DOL yang merefleksikan laten struktur modal (CaS) dan manifest

CAG yang merefleksikan laten Pertumbuhan Aktiva (AG). Karena manifest dari

Dropping Awal

NCAG direflektifkan secara langsung oleh

Capital Structure (CaS)

Model SEM Akhir atau Dropping Akhir

untuk sektor properti

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

19

Pertumbuhan Aktiva (AG) tinggal satu yaitu NCAG maka manifest NCAG

langsung direfleksikan terhadap struktur modal (CaS). Setelah direfleksikan dan

di calculate kembali ternyata nilai faktor loading dari manifest NCAG dan

manifest SG yang dihasilkan dibawah 0,70 sehingga harus dilakukan penghapusan

atau dropping terhadap manifest NCAG dan SG. Sehingga pada model SEM

Akhir nilai faktor loading pada manifest yang merefleksikan laten struktur modal

sudah lebih dari 0,70 semuanya maka tidak perlu dilakukan penghapusan kembali

terhadap variabel manifest struktur modal. Demikian halnya pada variabel

manifest yang merefleksikan laten ukuran perusahaan dan laten profitabilitas tidak

dilakukan penghapusan satu pun terhadap variabel manifestnya karena nilai faktor

loadingnya sudah lebih dari 0,70.

Berdasarkan lampiran 6 nilai faktor loading untuk semua indikator sudah

diatas 0,70 yang menunjukkan bahwa indikator-indikator yang merefleksikan

semua konstruk sudah tinggi. Nilai faktor loading yang paling besar

menggambarkan indikator yang mencerminkan konstruk tersebut yaitu seperti

Struktur Modal dicerminkan oleh saham biasa (CS), Ukuran Perusahaan

dicerminkan oleh total aktiva (TA) yang dimiliki perusahaan dan Profitabilitas

dicerminkan oleh tingkat net profit margin yang diperoleh perusahaan.

Model Structural (Inner Model)

Model struktural atau inner model menggambarkan hubungan antar variabel

laten yang dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk dependen,

Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevance dan uji T serta

signifikansi dari koefisien parameter jalur struktural. Berdasarkan gambar 3

Model SEM, diperoleh nilai R-square untuk variabel laten Capital Structure

(CaS) sebesar 0,570.

Hasil empiris dari pengujian model tersebut menunjukkan bahwa struktur

modal atau Capital Structure (CaS) dapat dijelaskan oleh karakteristik ukuran

perusahaan dan profitabilitas sebesar 57 % dan sisanya sebesar 43 % dijelaskan

oleh variabel lain. Sedangkan karakteristik risiko bisnis, pertumbuhan aktiva dan

pertumbuhan penjualan tidak dapat menjelaskan struktur modal tersebut sama

sekali.

Dalam melakukan estimasi koefisien jalur dapat dilihat dari hasil-hasil

bootstrapping yang terdapat pada Tabel 3 yang menunjukkan koefisien untuk tiap

jalur hipotesis dan nilai T-statistiknya yang diperoleh dari hasil output SmartPLS

dan pada gambar 4 menunjukkan hasil model SEM setelah dilakukan

bootstrapping yang dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 3 Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)

Hubungan

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

PROFIT -> CaS 0,151327 0,157584 0,111993 0,111993 1,351220

SIZE -> CaS 0,732191 0,742624 0,028937 0,028937 25,302723

Sumber: Data diolah (2013)

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

20

Uji signifikansi masing-masing variabel diuraikan sebagai berikut:

1. Ukuran Perusahaan (SIZE)

Berdasarkan Tabel 3, pada kolom original sampel dan pada Gambar 4

model SEM hasil Bootstrapping dapat dilihat bahwa konstruk ukuran perusahaan

(SIZE) terhadap struktur modal (CaS) memiliki pengaruh positif langsung sebesar

0,732191 dan pengaruhnya signifikan, dilihat dari hasil T-statistik konstruk

struktur modal (CaS) 25,302723 yang lebih besar dari T-tabel yaitu 1,96 pada

selang kepercayaan 0,05. Ketentuan pengambilan keputusan hipotesis diterima

atau ditolak didasarkan pada besarnya nilai signifikansi. Jika signifikansi lebih

kecil atau sama dengan 0,05 (≤ 0,05) maka hipotesis kerja diterima dan

sebaliknya. Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,03 < 0,05; maka

disimpulkan bahwa hipotesis kerja (H1) yang berbunyi “Ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan properti & real estate yang

terdaftar di BEI pada tahun 2012”, diterima.

2. Profitabilitas (PROFIT)

Pada konstruk profitabilitas (PROFIT) dapat dilihat memiliki pengaruh

positif langsung terhadap struktur modal (CaS) sebesar 0,151327 tetapi tidak

signifikan. Hal ini karena nilai T-statistik konstruk struktur modal (CaS) 1,351220

yang kurang dari T-tabel yaitu 1,96 pada selang kepercayaan 0,05. Hasil

penelitian diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,11 > 0,05; maka disimpulkan

bahwa hipotesis kerja (H4) yang berbunyi “Profitabilitas berpengaruh terhadap

struktur modal pada perusahaan properti & real estate yang terdaftar di BEI pada

tahun 2012”, ditolak.

3. Risiko Bisnis (DOL), Pertumbuhan Aktiva (AG) dan Pertumbuhan

Penjualan (SG)

Hubungan Risiko Bisnis (DOL), Pertumbuhan Aktiva (AG) dan

Pertumbuhan Penjualan (SG) dengan struktur modal (CaS) tidak dapat dijelaskan

pada model Capital Structure karena sudah dihapus atau didrop pada model yang

telah dibuat diawal. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja (H2), (H3) dan

(H5) yang berbunyi masing-masing “Risiko Bisnis, Pertumbuhan Aktiva dan

Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan

properti & real estate yang terdaftar di BEI pada tahun 2012”, ditolak.

Jadi, jalur yang memiliki pengaruh signifikan hanya variabel laten ukuran

perusahaan yang dipengaruhi secara signifikan oleh faktor loading TA dan TS

Gambar 4 Model SEM Hasil Bootstrapping

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

21

terhadap variabel laten struktur modal (CaS) yang dipengaruhi secara signifikan

oleh faktor loading BONDS, CS dan PS.

Pembahasan Hasil

Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada hasil pengolahan data,

yang terkait dengan judul, permasalahan, dan hipotesis penelitian, maka dalam

penelitian ini ada beberapa hal yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengaruh Ukuran Perusahaan (SIZE) Terhadap Struktur Modal dan

Hubungannya Terhadap Industri Properti & Real Estate

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan (SIZE)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal. Justifikasinya karena

perusahan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses untuk mendapatkan

sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk mendapat pinjaman dari

kreditur akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki

probabilitas lebih besar untuk memenangkan persaingan dalam industri,

sebaliknya perusahaan dengan skala kecil akan lebih menghadapi ketidakpastian,

karena perusahaan kecil lebih cepat bereaksi terhadap perubahan yang mendadak.

Oleh karena itu, memungkinkan perusahaan besar tingkat leverage akan lebih

besar dari pada perusahaan yang berukuran kecil.

Berdasarkan hasil analisis diatas, jika hasil tersebut dihubungkan dengan

karakteristik industri properti dan real estate, maka dapat terlihat bahwa hubungan

ukuran perusahaan (SIZE) yang positif terhadap struktur modal dan pengaruhnya

yang signifikan diakibatkan oleh industri properti dan real estate yang memiliki

nilai tinggi dan diperuntukkan untuk investasi. Selain itu ukuran perusahaan yang

positif dan signifikan terhadap struktur modal juga diakibatkan terkait

karakteristik industri properti dan real estate yang memang memiliki ukuran

perusahaan dan skala usaha yang relatif besar jika dibandingkan dengan industri

lain, sehingga semakin besar ukuran perusahaan di industri tersebut menyebabkan

nilai struktur modalnya semakin besar.

Hasil penelitian ini juga mendukung teori agensi yang menyatakan terdapat

asumsi sifat manusia yang menekankan bahwa manusia memiliki keterbatasan

rasional (bounded rationality) bahwa para manajer mempunyai kecenderungan

untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya pihak lain,

maka semakin besar suatu perusahaan akan mempunyai tingkat pertumbuhan yang

tinggi, sehingga perusahaan tersebut akan lebih berani mengeluarkan saham baru

dan cenderung untuk menggunakan jumlah pinjaman juga semakin besar, menurut

penelitian yang dilakukan para ahli yang menyatakan bahwa ukuran perusahan

mempunyai pengaruh yang positif, yang berarti kenaikan ukuran perusahaan akan

diikuti dengan kenaikan struktur modal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saidi

(2004) yang menyatakan SIZE berpengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Hidayati (2010) yang

menyatakan tidak terdapat pengaruh ukuran perusahan terhadap struktur modal

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

22

pada perusahaan yang masuk dalam kelompok Jakarta Islamic Index masa tahun

2005-2007.

Pengaruh Profitabilitas (PROFIT) Terhadap Struktur Modal dan

Hubungannya Terhadap Industri Properti & Real Estate

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas (PROFIT)

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap struktur modal. Justifikasinya

karena perusahaan akan lebih memilih menggunakan dana internal perusahaan

yang diperoleh dari profit yang didapat sebagai pembiayaan daripada

menggunakan dana dari luar.

Berdasarkan hasil analisis diatas, jika hasil tersebut dihubungkan dengan

karakteristik industri properti dan real estate, maka dapat terlihat bahwa hubungan

profitabilitas (PROFIT) yang positif terhadap struktur modal dan pengaruhnya

yang tidak signifikan diakibatkan oleh karakteristik industri properti dan real

estate yang memiliki komposisi komponen modal yang lebih besar jika

dibandingkan dengan industri lain, sehingga akan semakin besar peluang

perusahaan untuk mendapatkan profitabilitas yang tinggi, namun tidak semua

perusahaan dapat dipastikan mendapat profitabilitas yang tinggi karena mungkin

saja ada faktor-faktor lain yang menyebabkan perusahaan dalam industri properti

dan real estate merugi, sehingga pengaruhnya tidak signifikan.

Hal ini mendukung pecking order theory sebagai dasar teori struktur modal

dalam melihat profitabilitas sebagai variabel independen. Pecking order theory

menyebukan bahwa perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari

hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan). Lebih lanjut Brigham dan

Houston (2006) mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian

yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat

pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian

besar kebutuhan dana dengan dana yang dihasilkan secara internal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati

(2010) yang menyatakan tidak ada pengaruh profitabilitas terhadap struktur

modal. Namun tidak sejalan dengan Saidi (2004) yang menyatakan bahwa

profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.

Pengaruh Risiko Bisnis (DOL), Pertumbuhan Aktiva (AG) dan

Pertumbuhan Penjualan (SG) Terhadap Struktur Modal dan Hubungannya

Terhadap Industri Properti & Real Estate

Pengaruh Risiko Bisnis (DOL), Pertumbuhan Aktiva (AG) dan

Pertumbuhan Penjualan (SG) terhadap Struktur Modal pada perusahaan Properti

& Real Estate ialah tidak ada pengaruhnya sama sekali. Pada manifest DOL dan

SG yang sudah direfleksikan di awal terhadap struktur modal (CaS) ternyata harus

dibuang atau didrop karena nilai faktor loading yang kurang dari 0,70. Hal

tersebut menjelaskan bahwa pada sektor properti & real estate rasio DOL (Degree

of Operating Leverage) dan rasio SG (Sales Growth) yang mewakili tingkat risiko

bisnis dan pertumbuhan penjualan perusahaan tidak bisa menjelaskan variabel

laten Capital Structure yang telah dibuat. Beda halnya dengan variabel laten asset

growth (AG), faktor loading pada manifest CAG (Current Asset Growth) kurang

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

23

dari 0,7 sehingga harus didrop, sedangkan untuk manifest NCAG (Non Current

Asset Growth) pada awalnya tidak terjadi aktivitas dropping karena memiliki nilai

faktor loading lebih dari 0,7, sehingga hanya manifest NCAG yang mewakili

variabel laten asset growth (AG). Namun, setelah manifest NCAG secara

langsung direfleksikan dari variabel laten capital structure (CaS) tanpa melalui

variabel laten asset growth (AG) maka setelah di calculate kembali indikator

NCAG memiliki faktor loading yang kurang dari 0,7 sehingga manifest NCAG

juga harus dibuang atau didrop dari model. Hal tersebut menjelaskan bahwa pada

sektor properti & real estate nilai CAG (Current Asset Growth) dan nilai NCAG

(Non Current Asset Growth) yang mewakili tingkat pertumbuhan aktiva (AG)

perusahaan tidak bisa menjelaskan variabel laten Capital Structure (CaS) yang

telah dibuat. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa risiko bisnis (DOL),

pertumbuhan aktiva (AG) dan pertumbuhan penjualan (SG) tidak ada berpengaruh

sama sekali terhadap struktur modal.

Berdasarkan hasil analisis diatas, jika hasil tersebut dihubungkan dengan

karakteristik industri properti dan real estate, yang menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan dan pengaruhnya sama sekali antara risiko bisnis, pertumbuhan aktiva

dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal karena memang pada

kenyataannya dalam memutuskan struktur modalnya manajer kurang

memperhatikan masalah risiko bisnis yang dihadapi dikarenakan terdapat faktor

lain yang lebih berpengaruh dan sesuai juga dengan teori agensi yang mengatakan

bahwa manajer cenderung tidak menyukai risiko (risk aversion) karena terdapat

ketidakpastian di dalamnya dan terdapat asumsi sifat manusia yang mementingkan

dirinya sendiri (self interest). Maka manajer lebih cenderung untuk menggunakan

hutang sebagai pembiayaan perusahaan. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan

baik aktiva maupun penjualan dikarenakan perekonomian yang belum kondusif

bagi dunia usaha sehingga perusahaan dalam industri properti dan real estate sulit

untuk memperoleh pertumbuhan aktiva maupun pertumbuhan penjualan. Dalam

periode pengamatan tahun 2012 tidak sedikit perusahaan dalam industri properti

dan real estate yang mengalami penurunan baik aktiva maupun penjualan yang

menjadikan para manajer tidak menggunakan variabel pertumbuhan sebagai acuan

penentuan struktur modal perusahaannya. Selain itu industri properti dan real

estate rata-rata menyukai penggunaan saham biasa atau modal sendiri sebagai

pendanaan perusahaannya, sedangkan menurut Weston dan Brigham (1996) yang

mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pertumbuhan cepat harus banyak

mengandalkan pada modal eksternal. Hal ini disebabkan floating cost pada emisi

saham biasa adalah lebih tinggi dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian

perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak

menggunakan hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat

pertumbuhannya. Jadi dapat dikatakan bahwa industri properti dan real estate

belum mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dibandingkan dengan industri

lainnya.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial merupakan suatu rekomendasi strategi yang dilakukan

oleh tim manajemen agar suatu perusahaan dapat mengetahui komposisi struktur

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

24

modal yang dimiliki oleh perusahaannya dengan optimal. Berikut langkah

strategis yang perlu diperhatikan:

1. Karena dalam penelitian ini hanya SIZE yang menunjukkan pengaruhnya

yang signifikan terhadap DER, maka sebaiknya manajemen perusahaan perlu

memperhatikan variabel yang paling dominan mempengaruhi struktur modal

(debt to equity ratio) ukuran perusahaan (SIZE) dengan nilai sebesar 0,732.

2. Penggunaan sumber dana intern sebagai sumber utama pembiayaan investasi

tidak selalu mesti terjadi. Karena keputusan investasi yang menguntungkan

tidak terpengaruh dari asal sumber dana. Hanya saja kadang-kadang adanya

persyaratan jaminan atas hutang yang diambilnya mengakibatkan modal

sendiri harus menjadi besar. Persoalan lainnya yang muncul adalah

kemungkinan biaya modal rata-rata akan naik lebih besar, jika keadaan ini

terjadi yaitu ketika investasi dibiayai dengan cost yang lebih tinggi atau

menggunakan biaya modal yang lebih mahal.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta sesuai dengan tujuan

pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada periode tahun 2012 proporsi masing-masing struktur modal pada

perusahaan industri properti dan real estate secara keseluruhan yaitu proporsi

utang sebesar 18,4%, proporsi saham biasa sebesar 76,3% dan proporsi saham

preferen sebesar 5,3%. Hal ini menandakan bahwa industri properti dan real

estate lebih menyukai penggunaan saham biasa sebagai pendanaan

perusahaannya daripada menggunakan hutang dan saham preferen. Untuk

proporsi utang obligasi paling besar diperoleh oleh perusahaan Goa Makassar

Tourism Development Tbk sebesar 47,3%, untuk proporsi saham biasa paling

besar diperoleh oleh perusahaan Greenwood Sejahtera Tbk sebesar 97% dan

untuk proporsi saham preferen yang paling besar diperoleh oleh perusahaan

Duta Pertiwi Tbk sebesar 29,3%.

2. Hasil dari model SEM menunjukkan bahwa :

a. Ukuran perusahaan (SIZE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

struktur modal perusahaan properti dan real estate tahun 2012.

b. Profitabilitas (PROFIT) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap

struktur modal perusahaan properti dan real estate tahun 2012.

c. Risiko Bisnis (DOL), Pertumbuhan Aktiva (AG) dan Pertumbuhan

Penjualan (SG) tidak berpengaruh sama sekali terhadap struktur modal

perusahaan properti dan real estate tahun 2012.

Selain itu, kondisi struktur modal pada perusahaan properti dan real

estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 dapat

dijelaskan oleh karakteristik ukuran perusahaan dan profitabilitas sebesar 57 %

dan sisanya sebesar 43 % dijelaskan oleh variabel lain. Sedangkan risiko

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

25

bisnis, pertumbuhan aktiva dan pertumbuhan penjualan tidak dapat

menjelaskan sama sekali kondisi struktur modal perusahaan.

Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi manajemen perusahaan, manajer sebaiknya lebih memperhatikan ukuran

perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai struktur modalnya, karena

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya ukuran perusahaan yang

merupakan faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan

properti dan real estate.

2. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data tahun 2012, sehingga untuk

tahun-tahun yang lain atau tahun-tahun selanjutnya hasil penelitian ini masih

perlu diuji validitasnya. Bagi penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan

menambah variabel lain sebagai variabel independen seperti kondisi pasar,

kondisi internal perusahaan, tingkat bunga, susunan dari aktiva dan keadaan

pasar modal serta membandingkan struktur modal antara perusahaan properti

dan real estate dengan non properti dan real estate, sehingga dapat diketahui

lebih lanjut apakah terdapat perbedaan atau tidak.

DAFTAR PUSTAKA

Brigham EF, Houston JF. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Ali Akbar

Yuilianto, penerjemah. Edisi 15, jilid 2. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Ghozali I. 2011. Structural Equation Modelling Metode Alternatif Dengan Partial

Least Square PLS. Edisi ke-3. Semarang (ID): Undip.

Hidayati N. 2010. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur

Modal Pada Perusahaan yang masuk Dalam Kelompok Jakarta Islamic Indeks

Masa tahun 2005-2007 Skripsi. Internet. diunduh pada 2013 Nov 14.

Avalaible: http://digilib.uinsuka.ac.id/ gdl.php? mod= browse&op=read&id=

digilib-uinsuka-nurilhiday-3841.

Husnan S, Pujiastuti E. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jilid 4.

Yogyakarta (ID): UPP AMP YKPN.

Michael CT, Jean FT. 1992. Determinants of Capital Structure. Journal of

Healthcare Management. 37(3):333.

Rajan RG, Zingales. 1995. What Do We Know About Capital Structure? Some

Evidence From International Data. The Journal of Finance. 1(5):1421-1459.

Riyanto B. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta (ID):

BPFE.

Saidi. 2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan

Manufaktur Go Public di BEI 2005-2012. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.

11(1):44-58.

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

26

Sujoko, Soebiantoro U. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage,

Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan. 9(1):41-48.

Weston JF, Brigham EF. 1996. Manajemen Keuangan. Yohanes Lamarto,

Penerjemah. Vol 2 edisi 8, jilid 2. Semarang (ID): Binarupa.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

27

LAMPIRAN

Lampiran 1 Sampel Penelitian

Sektor Industri

Properti dan

Real Estate

Nama Perusahaan

Kode

Emiten

Sub Sektor

Properti dan

Real Estate

Agung Podomoro Land Tbk

Alam Sutera Reality Tbk

Bekasi Asri Pemula Tbk

Bumi Citra Permai Tbk

Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk

Bhuawanatala Indah Permai Tbk Bukit

Darmo Properti Tbk

Sentul City Tbk

Cowell Development Tbk

Ciputra Development Tbk

Ciputra Properti Tbk

Ciputra Surya Tbk

Duta Anggada Realty Tbk

Intiland Development Tbk

Duta Pertiwi Tbk

Megapolitan Development Tbk Fortune

Mate Indonesia Tbk

Goa Makassar Tourism Development Tbk

Perdana Gapura Prima Tbk

Greenwood Sejahtera Tbk

Jaya Real Properti Tbk

Kawasan Industri Jababeka Tbk

Lamicitra Nusantara Tbk

Laguna Cipta Griya Tbk

Lippo Cikarang Tbk

Lippo Karawaci Tbk

Modernland Realty Tbk

Metropolitan Land Tbk

Metro Realty Tbk

Indonesia Prima Properti Tbk

Plaza Indonesia Realty Tbk

Pudjiati Prestige Tbk

Pakuwon Jati Tbk

Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk

Roda Vivatex Tbk

Suryamas Dutamakmur Tbk

Summarecon Agung Tbk

APLN

ASRI

BAPA

BCIP

BEST

BIPP

BKDP

BKSL

COWL

CTRA

CTRP

CTRS

DART

DILD

DUTI

EMDE

FMII

GMTD

GPRA

GWSA

JRPT

KIJA

LAMI

LCGP

LPCK

LPKR

MDLN

MTLA

MTSM

OMRE

PLIN

PUDP

PWON

RBMS

RDTX

SMDM

SMRA

Sub Sektor

Konstruksi

bangunan

Adhi Karya (Persero) Tbk

Duta Graha Indah Tbk

Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

Surya Semesta Internusa Tbk

Wijaya Karya (Persero) Tbk

Waskita Karya (Persero) Tbk

ADHI

DGIK

PTPP

SSIA

WIKA

WSKT

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

28

Lampiran 2 Urutan Terbesar Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis,

Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan

Struktur Modal

No Variabel Nilai Variabel

(%) Nama Perusahaan

Kode

Saham

1 BONDS 47,3 Goa Makassar Tourism

Development Tbk GMTD

2 CS 97,0 Greenwood Sejahtera Tbk GWSA

3 PS 29,3 Duta Pertiwi Tbk DUTI

Ukuran Perusahaan

No Variabel

Nilai Variabel

(Milyar

Rupiah)

Nama Perusahaan Kode

Saham

1 TA 15195 Agung Podomoro Land Tbk APLN

2 TS 9816 Wijaya Karya (Persero) Tbk WIKA

Risiko Bisnis

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 DOL -7,8 Bukit Darmo Properti Tbk BKDP

Pertumbuhan Aktiva

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 CAG 1,52 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP

2 NCAG 0,98 Cowell Development Tbk COWL

Profitabilitas

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 NPM 60,8 Greenwood Sejahtera Tbk GWSA

2 ROA 20,9 Greenwood Sejahtera Tbk GWSA

3 ROE 44,2 Surya Semesta Internusa Tbk SSIA

Pertumbuhan Penjualan

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 SG 1,76 Greenwood Sejahtera Tbk GWSA

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

29

Lampiran 3 Urutan Terkecil Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis,

Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas dan Pertumbuhan Penjualan

Struktur Modal

No Variabel Nilai Variabel

(%) Nama Perusahaan

Kode

Saham

1 BONDS 0,85 Duta Pertiwi Tbk DUTI

2 CS 41,2 Goa Makassar Tourism

Development Tbk GMTD

3 PS -0,00017 Laguna Cipta Griya Tbk LCGP

Ukuran Perusahaan

No Variabel

Nilai Variabel

(Milyar

Rupiah)

Nama Perusahaan Kode

Saham

1 TA 108 Metro Realty Tbk MTSM

2 TS 12 Laguna Cipta Griya Tbk LCGP

Risiko Bisnis

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 DOL 22,4 Fortune Mate Indonesia Tbk FMII

Pertumbuhan Aktiva

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 CAG -0,18 Bukit Darmo Properti Tbk BKDP

2 NCAG -0,25 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP

Profitabilitas

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 NPM -6,5 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP

2 ROA -8,4 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP

3 ROE -17,8 Bhuawanatala Indah Permai Tbk BIPP

Pertumbuhan Penjualan

No Variabel Nilai Variabel Nama Perusahaan Kode

Saham

1 SG -0,24 Bukit Darmo Properti Tbk BKDP

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

30

Lampiran 4 Persentase nilai Struktur Modal pada Perusahaan Properti & Real

Estate tahun 2012

Nama Perusahaan BONDS Common

Stock

Preferred

Stock

Agung Podomoro Land Tbk 27,3 57,6 15,1

Alam Sutera Reality Tbk 22,6 74,7 2,7

Bekasi Asri Pemula Tbk 26,9 73,0 0,1

Bumi Citra Permai Tbk 3,7 95,3 1,0

Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 8,99 91,0 0,01

Bhuawanatala Indah Permai Tbk 23,9 74,8 1,3

Bukit Darmo Properti Tbk 27,8 72,17 0,03

Sentul City Tbk 12,5 87,2 0,3

Cowell Development Tbk 24,0 75,96 0,04

Ciputra Development Tbk 21,9 56,0 18,1

Ciputra Properti Tbk 18,9 75,7 5,4

Ciputra Surya Tbk 17,8 70,8 11,4

Duta Anggada Realty Tbk 21,6 78,3 0,1

Intiland Development Tbk 4,6 93,5 1,9

Duta Pertiwi Tbk 0,85 69,85 29,3

Megapolitan Development Tbk 11,4 85,7 2,9

Fortune Mate Indonesia Tbk 3,2 91,1 5,7

Goa Makassar Tourism

Development Tbk

47,3 41,2 11,5

Perdana Gapura Prima Tbk 2,3 94,1 3,6

Greenwood Sejahtera Tbk 1,1 97,0 1,9

Jaya Real Properti Tbk 15,5 79,7 4,8

Kawasan Industri Jababeka Tbk 32,3 66,1 1,6

Lamicitra Nusantara Tbk 47,0 44,8 8,2

Laguna Cipta Griya Tbk 9,9 90,0 -0,00017

Lippo Cikarang Tbk 6,2 79,1 14,7

Lippo Karawaci Tbk 31,3 60,1 8,6

Modernland Realty Tbk 18,17 81,8 0,03

Metropolitan Land Tbk 9,5 88,5 2,0

Metro Realty Tbk 8,7 91,28 0,02

Indonesia Prima Properti Tbk 9,9 83,1 7,0

Plaza Indonesia Realty Tbk 33,2 66,7 0,1

Pudjiati Prestige Tbk 13,0 86,9 0,1

Pakuwon Jati Tbk 13,8 80,1 6,1

Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk 7,15 92,8 0,05

Roda Vivatex Tbk 5,6 89,1 5,3

Suryamas Dutamakmur Tbk 3,2 71,3 25,5

Summarecon Agung Tbk 32,8 64,1 3,1

Adhi Karya (Persero) Tbk 6,7 93,28 0,02

Duta Graha Indah Tbk 34,5 65,1 0,4

Pembangunan Perumahan

(Persero) Tbk

34,25 65,74 0,01

Surya Semesta Internusa Tbk 29,3 67,7 3,0

Wijaya Karya (Persero) Tbk 36,3 58,3 5,4

Waskita Karya (Persero) Tbk 27,2 54,5 18,4

Rata-Rata (%) 18,4 76,3 5,3

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

31

Lampiran 5 Nilai faktor loading

Konstruk Indikator Nilai

CaS BONDS 0,866

CS 0,888

PS

DOL

SG

0,706

-0,418

0,109

SIZE TA 0,982

TS 0,718

AG CAG -0,143

NCAG 0,960

PROFIT NPM 0,993

ROA 0,633

ROE 0,652

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

32

Lampiran 6 Nilai faktor loading setelah dropping

Konstruk Indikator Nilai

CaS BONDS 0,885

CS 0,881

PS

DOL

SG

0,718

SIZE TA 0,980

TS 0,728

AG CAG

NCAG

PROFIT NPM 0,968

ROA 0,734

ROE 0,749

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN STRUKTUR MODAL …repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69252/… ·  · 2015-09-02faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan struktur

33

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Tommy H Pasaribu, lahir pada tanggal 16 Mei 1992 di

kota Pematangsiantar, SUMUT. Penulis merupakan anak kedua dari pasangan

Bapak Jimmy Pasaribu dan Alm.Ibu Riana Hasibuan. Penulis memulai pendidikan

di Sekolah Dasar RK Cinta Rakyat no 06 Pematangsiantar dan lulus pada tahun

2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan pada sekolah menengah pertama

di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Pematangsiantar pada tahun 2004 hingga

2007. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan menengah ke atas di Sekolah

Menengah Atas Negeri 4 Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun

2010 penulis diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor melaui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB

(USMI).

Selama menuntut ilmu di IPB, penulis sangat aktif dalam organisasi

kemahasiswaan di lingkungan universitas. Pada tahun 2012 penulis mendapat

amanah untuk menjadi Bendahara di Komisi Pelayanan Siswa UKM PMK IPB.

Setelah itu, pada tahun 2012 penulis mendapat amanah menjadi staff Directorate

of Production, Operation and Business (POB) pada himpunan profesi Centre of

Management IPB hingga tahun 2013. Penulis juga kerap kali mengikuti setiap

kepanitiaan yang ada di kampus baik internal maupun eksternal. Penulis juga

pernah menjadi perwakilan dalam acara Kamp Nasional Pembimbing Siswa di

Yogyakarta pada Tahun 2012. Penulis juga pernah menjadi asisten dosen pada

mata kuliah agama kristen protestan.