faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk
TRANSCRIPT
i
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Produk
Kosmetik Cream Temulawak Bagi Mahasiswi
FEBI UIN STS JAMBI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ekonomi Syraiah
REPI YANTI
NIM : EES.160558
PEMBIMBING
Dr. Rofiqoh Ferawati, SE., M.EI
Drs. Muhsin Ruslan, M.Ag
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Repi Yanti
Nim : EES160558
Tempat/Tanggal Lahir : Sungai Lipai, 02 Januari 1998
Jurusan : Ekonomi Syariah
Alamat : Jl. Tp Sriwijaya Perumahan Griya Indoguna No F 16
Menyatakan dengan ini sesungguhnya, bahwa skripsi yang berjudul: “Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Produk Kosmetik Cream Temulawak Bagi
Mahasiswi FEBI UIN STS JAMBI” adalah hasil karya pribadi yang tidak mengandung
plagiarisme dan tidak berisi materi yang dipublikasikan atau ditulis orang lain, kecuali
kutipan yang telah disebutkan sumbernya sesuai dengan ketentuan yang dibenarkan secara
ilmiah.
Apabila pernyataan ini tidak benar, maka peneliti siap mempertanggung jawabkannya
sesuai hukum yang berlaku dan ketentuan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, termasuk
pencabutan gelar yang saya peroleh dari skripsi ini.
Jambi, 02 maret 2020 yang
menyatakan
Repi yanti
EES.160558
iii
Jambi, 02 Maret 2020
pembimbing I : Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.M.EI
Pembimbing II: Drs. H. Muhsin Ruslan, M.Ag
Alamat : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Jalam Arif Rahman Hakim Nomor1 Telanaipura, 36122
Telp./Fax: (0741) 65600 Website: febi.uinjambi.ac.id
Kepada Yth
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di- Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatu
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudari Repi
Yanti NIM: EES 160558 yang berjudul : “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Membeli Produk Kosmetik Cream Temulawak Bagi Mahasiswi FEBI UIN
STS JAMBI”, telah disetujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasyahkan guna melengkapi
syarat-syarat memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S.1) Program Studi Ekonomi Syariah
pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan kepada Bapak, semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatu
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Dr. Rofiqoh Ferawati, SE.M.EI Drs. H. Muhsin Ruslan, M.ag
NIP.197805312007012020 NIP.196105121990011001
iv
v
MOTTO
ا ب مٱلس حس ٱلبيع ٱلل أحل
Artinya : Allah menghalakan jual beli dan mengharamkan riba (QS Al-Baqarah :275)
vi
PERSEMBAHAN
Ya Allah,
Waktu yang sudah kujalani hidup yang sudah menjadi takdirku, sedih, Bahagia dan
bertemu orang-orang yang memberiku sejuta pengalaman bagiku yang telah
memberi warna-warni kehidupan, ku bersujud dihadapan Mu
engkau berikan aku kesempatan untuk bisa sampai
dipenghujung awal perjuangan ku
segala puji bagi Mu ya Allah..
Alhlamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah ..
Sujud syukur ku persembahkan kepada Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang , atas
takdirmu telah kau jadikan aku manusia yang senantiasa berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani
kehidupan ini. Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih cita-cita besarku.
Terima kasih telah kau tempatkan aku diantara kedua malaikat mu yang setiap waktu iklas menjagaku,
mendidikku, membimbingku dengan baik,, ya Allah berikanlah balasan setimpal syurga firdaus untuk mereka
dan jauhkanlah mereka nanti dari panasnya sengat hawa api nerakamu…..
Untukmu Ayah ( M. Zuhdi),,, Ibu (Siti Rahmah)….. Terimakasih……
Dalam setiap langkahku aku berusaha mewujudkan harapan-harapan yang kalian impikan didiriku,
meski belum semua itu kuraih, insyallah atas dukungan doa dan restu semua mimpi itu akan terjawab di masa
penuh kehangatan nanti. Untuk itu kupersembahkan ungkapan terimakasih kepada adek-adekku yang terkasih,
yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
“Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan bantuan Allah
dan orang lain
“Tak ada tempat terbaikku untuk berkeluh kesah selain bersama sahabat-sahabat
terbaik”..
“Terimakasih ku ucapkan kepada teman sejawat saudara seperjuangan”
vii
ABSTRAK
Repi Yanti : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli Produk Kosmetik
Cream Temulawak Bagi Mahasisiwi FEBI UIN STS JAMBI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
membeli produk kosmetik cream temulawak bagi mahasiswi FEBI UIN STS JAMBI. Jenis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deskriftif kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan dengan cara dokumentasi, wawancara, observasi. Sampel dalam penelitian ini
adalah para mahasiswi febi yang menggunakan atau memakai produk cream temulawak.
Kata Kunci : faktor-faktor, keputusan membeli,produk, kosmetik, cream temulawak
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr, Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis lantunkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Skripsi ini berjudul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Membeli
Produk Kosmetik Cream Temulawak Bagi Mahasiswi FEBI UIN STS JAMBI. Adapun
tujuan dari penyusun skripsi ini adalah sebagai tugas akhir yang merupakan syarat untuk
meraih gelar sarjana strata satu (S1) Jurusan Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dapat menyelesaikan
dengan lancar.
Kemudian dalam penyusunan skripsi ini, tidak luput dari keterbatasan dan
kekurangan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
adanya dukungan, usaha dan bimbingan dari berbagai pihak, terutama bantuan dan
bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terimakasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada
yang terhormat:
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asy’ari, MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
2. Dr. A. A. Miftah, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Dr. Rafidah, SE., M.E.I. Selaku Wakil Dekan I, Dr. Novi Mubyarto, S.E., M.E selaku
Wakil Dekan II, dan Dr. Sucipto, MA. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Ambok Pangiuk, S.Ag., M.Si dan M. Yunus, M.Si selaku ketua dan sekretaris program
studi ekonomi syariah fakultas ekonomi dan bisnis islam universitas islam negeri sulthan
thaha saifuddin jambi.
5. Dr. Rofiqoh Ferawati, M. EI selaku pembimbing I dan Drs. H. Muhsin Ruslan , M.Ag
selaku pembimbing II, terima kasih atas arahan dan bimbingannya semoga Allah SWT
senantiasa membalas kebaikannya.
6. Bapak dan Ibu dosen serta asisten dosen yang telah memberikan materi pendidikan yang
berharga selama proses perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Sifuddin Jambi.
7. Seluruh karyawan dan karyawati Fakultas Ekonomi dan bisnis islam universitas islam
negeri sulthan thaha saifuddin jambi yang telah memberikan pelayanan dalam masa
perkuliahan sampai selesai.
ix
8. Kedua orang tua ayah M. Zuhdi dan Ibu Siti Rahmah yang telah memberikan dorongan,
semangat dan limpahan kasih sayang sehingga skripsi ini diselesaikan dengan baik.
9. Adikku Rudi Yanto, Ripa Zulmah dan Rizam Maqfiroh yang telah memberikan motivasi
dan dukungan untuk menyelesaikan tugas akhir.
10. Untuk Kakak-kakakku yang selalu memberi semangat agar tak pernah menyerah Hendra
Kusuma, Dahli Kusuma. S.E , Iku Alkodim, Putri dan Wawan
11. Sahabatku Rianti dan Revi Andriani terimakasih telah memberi semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini
12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat
dan bantuan dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini.
Terimakasih sepenuhnya atas jasa yang telah kalian berikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar dan semoga amal kebajikan kalian semua dinilai
oleh Allah Subhanahu Wata’ala.
Jambi, 02 Maret 2020
Penulis
Repi Yanti
EES.160558
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………….................... i
NOTA DINAS………………………………………………………………………………. ii
LEMBAR PENGESAHAN.………………………………………………………………. iii
MOTTO…………………………………………………………………………………….. iv
PERSEMBAHAN………………………………………………………………………….. v
ABSTRAK………………………………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………......……… vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….. ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………...... xi
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………................. 10
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………... 10
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………. 10
E. Kerangka Teori……………………………………………………………………... 12
F. Tinjauan Pustaka……………………………………………………………………. 37
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian…………………………………………………................... 40
B. Jenis Sumber Data………………………………………………………………….. 40
C. Sampel……………………………………………………………………………… 41
D. Metode Pengumpulan Data…………………………………………….................... 42
E. Teknik Analisis Data………………………………………………………………... 43
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITAN
A. Profil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam………………………………………….. 45
B. Sejarah………………………………………………………………………………. 45
C. Visi dan Misi………………………………………………………………………... 48
D. Tujuan…………………………………………………………………..................... 49
E. Sasaran………………………………………………………………………………. 50
F. Strategi………………………………………………………………………………. 50
G. Prodi Studi…………………………………………………………………………... 51
H. Tugas Pokok dan Fungsi……………………………………………………………. 53
I. Cream Temulawak…………………………………………………………………. 54
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis prilaku konsumen………………………………………………………….. 55
B. Faktor Yang Menentukan Keputusan Membeli…………………………………….. 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 67
B. Saran………………………………………………………………………………... 68
DAFTAR PUSTAKA
CURICULUM VITAE
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1. Tinjauan Pustaka……………………………………………………………..37
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kebersihan dan keindahan merupakan salah satu bagian dari keimanan
yang diajarkan dalam agama Islam, oleh karenanya penting bagi orang yang
beragama Islam untuk menjaga kebersihan dan keindahan baik pada tubuhnya
maupun lingkungannya. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mencapai
kebersihan dan keindahan tersebut adalah melalui upaya memperindah maupun
mempercantik diri. Di era modern saat ini produk-produk untuk keindahan dan
kecantikan sangat banyak beredar dipasaran, dimana masyarakat Indonesia lebih
familiar dengan istilah kosmetik dalam menyebut produk-produk untuk keindahan
dan kecantikan. Adapun hadist yang berbunyi :
اللهاى اديحب الكسمج الظافةكسينيحب ظيفيحب الطيب جعالطيبيحب
دف اافيحكنالج ﴿زاالحسهر﴾ ظف
artinya : Sesungguhnya Allah itu baik, mencintai kebaikan, bahwasanya Allah itu
bersih menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia
Maha Indah menyukai keindahan, karena itu bersihkan tempat-tempatmu. (HR.
Tirmizi )
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.445/Menkes/Permenkes/1998,).
Kebutuhan wanita sedikit berbeda dari kebutuhan laki-laki, bagi para wanita
khusunya penampilan sangat paling penting karena wanita selalu ingin tampil
cantik dan mempesona didepan semua orang. Kebutuhan wanita untuk tampil
cantik seperti yang diinginkannya menciptakan potensi pasar yang sangat besar di
2
bidang kosmetik. Contoh produk kosmetik yang umum dipakai adalah seperti
sabun,baik yang untuk Badan maupun wajah, pasta gigi, bedak,juga minyak
wangi. Termasuk juga produk yang bersifat spesifik, bagi wanita berupa alas
bedak, bedak, pelembab, pembersih wajah, pelembab wajah, lipstick, lipgloss,
eyeshadow, blush on, eyeliner, conclear, dan mascara.
Saat ini dalam penggunaan kosmetika, konsumen terutama yang berasal
dari kalangan konsumen muslim harus lebih berhati-hati terhadap keamanan dan
kehalalan produk kosmetika. Hal tersebut dikarenakan saat ini banyak sejumlah
kosmetik yang belum berlabel halal, Oleh karena itu keputusan pembelian produk
kosmetika harus memperhatikan kehalalan produk kosmetika tersebut. 1
Kehalalan suatu produk ditunjukan dengan adanya sertifikasi halal pada
produk tersebut, biasanya pada kemasan produk terdapat tanda atau logo halal,
dan bila diperiksa dalam daftar produk kategori halal pada data base website milik
Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui internet, maka nama produk tersebut
terdapat keterangan halalnya. Sertifika si halal di Indonesia dikeluarkan oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Masih banyak produsen yang belum
mencantumkan label halal pada produknya sehingga besar kemungkinan
perusahaan tersebut menggunakan bahan yang masih tergolong syubhat
(diragukan kehalalannya) atau mungkin bisa jadi masih tergolong haram.
Dijelaskan oleh Ir Hj. Muti Arintawati, M.Si (wakil direktur Lembaga Pengkajian
Pangan Obat-Obatan Dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI))
bahwa kemungkinan maksimal hanya 10% saja kosmetika yang beredar dipasaran
1 Yunita kusumawati, “hubungan antara persepsi terhadap kelompok referensi dengan
pengambilan keputusan membeli produk kosmetika tanpa label halal pada mahasiswi muslim”
3
yang memiliki sertifikat halal (Aulia, 2011). Atas dasar data tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa konsumsi produk kosmetika tanpa label halal pada
konsumen muslim banyak terjadi.
Diterangkan bahwa haram hukumnya produk yang mengandung daging,
minyak, dan lemak yang berasal dari babi dan bintang lain yang diharamkan
dalam islam, oleh sebab itu kehalalan suatu produk menjadi hal yang penting
untuk diperhatikan konsumen muslim dalam proses pengambilan keputusan
pembelian suatu produk.2
Dalam islam, proses pengambilan keputusan ini diterangkan dalam
beberapa ayat al-quran yang lebih bersifat umum, artinya bisa diterapkan dalam
segala aktifitas. Selain itu konsep pengambilan keputusan dalam islam lebih
ditekankan pada sikap adil hal ini di sadarkan pada contoh sikap hakim yang harus
tegas dan adil dalam memutuskan suatu perkara peradilan. Dalam al-quran
dijelaskan pula ayat tentang sikap hati-hati dalam menerima informasi seperti
yang dijelaskan dalam al-quran surat al-hujurat ayat 6 yang berbunyi..
ا ه اق يب ص ج ى اأ ي ب ح ف إ ب ب ق اس ف ن ك اء ج ى اإ آه يي ر اال ي اأ ي
يي ه اد ن ح ل ع اف ه ل اع بح ص ح ف ة ال ج بArtinya : “ Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik
membawa suatuberita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu” 3
2Muchtaridi. 2004. Ekstrak plasenta antar khasiat dan kehalalan. Majalah NOOR edisi
05/mei/2004 3 Al-Qur’an terjemah. Surah Al-Hujurat ayat 6
4
Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa sebagai umat muslim hendaknya
berhati-hati dalam menerima suatu berita atau informasi, ketika kita tidak
mempunyai pengetahuan tentang hal tersebut maka sebaiknya kita periksa dan
teliti terlebih dahulu sebelum akhirnya menyesal dikemudian hari. Ayat ini juga
dapat disandarkan dengan sikap hati-hati umat islam dalam membuat keputusan
untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat tahapan-tahapan yang dilalui seseorang dalam
pengambilan keputusan konsumen. Dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, pemilihan alternative, pengmbilan keputusan dan perilaku pasca
pembelian
Kosmetik sebagai produk dalam memelihara kecantikan semakin
berkembang seiring dengan perkembangan bioteknologi. Saat ini , seiring dengan
perkembangan teknologi, produk kosmetika di Indonesia semakin banyak dan
beragam, hingga kita sulit menelisik bahan-bahan yang haram di dalamnya.
Kosmetika sebagai produk dalam memelihara kecantikan semakin berkembang
seiring dengan perkembangan bioteknologi. Dari pengertian tersebut, kosmetika
digunakan baik pada bagian luar maupun dalam tubuh manusia. Sesuai ajaran
Islam, dua hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan produk kosmetika
adalah kebersihan dan kesucian. Artinya, kosmetika harus halal dan suci.
Kesadaran yang kecil dari muslimah Indonesia terhadap kehalalan suatu produk.
Kosmetik merupakan produk yang di formulasikan dari berbagai bahan aktif dan
bahan-bahan kimia yang akan beraksi ketika diaplikasikan pada jaringan kulit.
Dalam penggunaanya, konsumen harus memerhatikan legalitas dan juga
5
komposisi bahan yang terkandung didalam suatu produk kosmetik yaitu dengan
cara memerhatikan keterangan yang ada pada label kosmetik tersebut, apakah
produk kosmetik tersebut memiliki label halal, nomer pendaftaran merek, serta
mencantumkan hasil tes dermatologi dan masa kadaluarsanya. 4
Sebagian kaum muslim ada yang berani menggunakan kosmetik tanpa
adanya label halal atau sertifikat halal yang resmi di keluarkan oleh majelis ulama
Indonesia (MUI) seperti kosmetik temulawak dan collagen. Dari beberapa produk
kosmetik yang tidak memiliki sertifikat atau label halal seperti bedak pemutih
temulawak new day & night cream beauty, pemutih HN, collagen, pemutih
Theraskin, new papaya whitening soap dan pemutih-pemutih lainnya.5
Tanaman temulawak ini asli dari Indonesia dari pulau jawa dan menyebar
ke seluruh wilayah Indonesia hingga ke Negara tetangga termasuk Malaysia. Di
Indonesia sendiri tanaman temulawak ini banyak dimanfaatkan sebagai salah satu
bahan jamu tradisional atau jamu gendong, tentu saja hal ini tidak lepas dari
kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya yang terdiri dari protein, glukosida,
turmerol, minyak astiri, dan kurkumin, manfaat mengkomsumsi ramuan
temulawak adalah dapat meningkatkan nafsu makan, membersihkan darah,
menghilangkan nyeri. Namun siapa yang menyangka ternyata temulawak dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk produk kecantiakn salah satunya
adalah cream temulawak, salah satu kandungan di dalam temulawak adalah
minyak astiri yang manfaatnya adalah sebagai anti penuan dini sehingga dapat
4Ratih hesty utami puspitasari, analisis pengaruh keputusan pembelian pada kosmetik
berlabel halal
5 https://bangka.tribunnews.com 02102019
6
melindungi wajah dan tubuh dari paparan sinar matahari yang dapat mempercepat
proses penuaan dini.
Cream temulawak memang benar cream ini merupakan produk asli
Malaysia yang menjadi salah satu bast seller di negeri jiran bahkan kepopuleran
crean temulawak tersohor hingga beberapa Negara tetangga termasuk Indonesia.
Cream ini cocok digunakan oleh Negara Indonesia karena iklim yang hampir sam
di kedua Negara yaitu tropis. Sebagai catatan tidak sepenuhnya cream temulawak
ini menggunakan bahan-bahan alami, di dalamnya juga terkandung bahan kimia
yang berguna sebagai komposisi tambahan agar crea temulawak dapat bekerja
secara optimal.6
Adapun bahan-bahan dalam cream temulawak ialah petrolatum, minyak
mineral, isopropil myristate, tatimium dioxide carnuabalilin lilin, lilin lebah
propylparaben lilin, methylparaben, yang mengandung zat besi kuning oksida.
Manfaat utama penggunaan kosmetik cream temulawak adalah untuk kebersihan
pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya
diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultra violet,
menghilangkan bintik-bintik hitam, jerawat dan kisut-kisut pada kulit, kulit yang
kasar dan hitam dapat berubah menjadi putih, bersih dan bercahaya, juga dapat
digunakan sebagai fondasi agar supaya kulit tetap halus, bercahaya dan awet
muda. Adapun cara memakainya adalah dipakai setiap hari waktu siang dan
malam dengan cara terlebih dahulu membersihkan wajah dan kemudian baru
memakai cream temulawak dan hanya perlu sapu satu lapisan yang tipis saja.
6 https://creamtemulawak. 22012020
7
Hasil wawancara dengan Eka restu pitri menunjukkan bahwa pada aspek
harga yang begitu terjangkau dan proses yang terbilang cepat, dengan harga yang
begitu terjangkau dan hasil yang memuaskan itulah sebabnya masih bertahan
sampai sekarang. Adapun dampak dari pemakain cream temulawak ini ialah saat
berhenti menggunakannya wajah akan menjadi seperti semula yaitu hitam dan
kusam. 7
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan kosmetik cream
temulawak diantaranya ialah Yang pertama kebutuhan, tidak bisa dipungkiri
bahwa pemutih kulit wajah sudah hampir menjadi kebutuhan primer. Hampir
semua orang ingin terlihat putih dan cantik kapan saja. Hal ini menyebabkan
individu yang ingin berubah memiliki kebutuhan pokok untuk mendapatkan hasil
yang ingin dicapai. Yang kedua lingkungan, dalam hal ini setiap individu bisa
berubah begitu saja karena pengaruh lingkungannya. Lingkungan sangat
membawa pengaruh besar seseorang menggunakan pemutih kulit wajah atau
tidak. Yang ketiga media, media sangat berpengaruh terhadap pengguna pemutih
kulit wajah. Media juga yang menghadirkan ikla-iklan menarik peminat untuk
membeli dan menggunakan pemutih wajah tertentu agar terlihat makin putih atau
awet muda. 8
Produk temulawak sampai saat sekarang masih banyak kalangan kaum
muslim wanita yang memakainya, padahal sudah jelas belum ada logo label
7 Sumber data, Eka Restu Pitri mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 20
februari 2020 8 Media konsumen, 2006. Pengertian tentang kosmetik yang mengandung bahan dan zat
warna yang dilarang. :http://mediakonsumen.com. diakses 20 juni 2020.
8
halalnya, sampai saat sekarang masih belum banyak yang menghindari dari
pemakain pemutih temulawak.
Produk kosmetik memang tidak dimakan dan masuk kedalam tubuh, oleh
karena itu produk kosmetik berkaitan dengan suci dan najisnya bahan yang
digunakan dalam pembuatannya. Apabila produk kosmetik tersebut mangandung
bahan yang nasij maka kosmetik itu dikatakan haram. Dalam ajaran islam
umatnya dilarang menggunakan dan mengkonsumsi segala sesuatu yang haram.
Mengkonsumsi dan menggunakan barang-barang haram dapat mendatangkan
keburukan dan membahayakan tubuh.9
Maraknya cream temulawak tidak sedikit wanita dan remaja
menggunakannya untuk mempercantik diri seperti beberapa mahasiswi di febi uin
sts jambi mereka memilih kosmetik cream temulawak untuk wajahnya agar
terlihat lebih putih dan cerah. Tanpa menghiraukan dampak buruk yang akan
terjadi pada kulit, mereka lebih menyukai cream temulawak sebab dampak yang
terlihat nyata dapat mempercantikdan kelihatan putih.dari hasil survey awal yang
penulis lakukan pada beberapa mahasiswi febi uin sts jambi tentang pemakain
cream temulawak banyak diantaranya mengaku memakainya untuk memperoleh
wajah lebih putih namun ada juga diantaranya mengalami jerawat, elergi pada
kulit, serta malah kelihatan makin gelap wajahnya setelah menggunakan kosmetik
cream temulawak.10
9 Indana Zulfa. Pengaruh Persepsi Label Halal Terhadap Minat Beli Dan Keputusan
Pembelian Pada Produk Wardah. UIN Maulana Malik angkatan 2014. Hal 23 10
Adiwarman Karim, Ekonomi Mikro Islam Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2007),
Hlm.55
9
Pengambilan keputusan membeli pada konsumen merupakan proses
keterlibatan individu dalam rangka mengadopsi suatu produk yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya.11
Keterlibatan individu ini akan menghasilkan
respon kognitif, yaitu menyadari dan mengetahui, respon afektif yaitu menyenangi
dan memilih, selanjutnya menimbulkan respon konatif yaitu niat membeli dan
perilaku membeli. Respon-respon yang dihasilkan tersebut akan melewati lima
tahap, yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi terhadap
alternatif, keputusan membeli, dan perilaku pasca pembelian. Model lima tahap
ini menampung seluruh cakupan pertimbangan yang muncul ketika konsumen
menghadapi pembelian terutama pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi.
Factor-faktor tersebut diduga mempunyai pengaruh terhadap keputusan konsumen
dalam melakukan pembelian. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan banyak
mahasiswi febi yang menggunakan cream temulawak tersebut, walaupun sudah
jelas cream tersebut belum memiliki label halal ataupun sertifikat halal. Dan rata-
rata mahasiswi febi mengatakan dengan menggunakan cream temulawak mereka
merasa cocok, seperti kata salah satu mahasiswi namanya Adinda “karna lebih
cepat putih dan harga terjangkau”12
Maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan judul “ Faktor-Faktor
Yang Mepengaruhi Keputusan Membeli Produk Kosmetik Cream
Temulawak Bagi Mahasiswi FEBI UIN STS JAMBI
11
Amir Mahmud, Kajian hadis tentang halal, haram, dan syubhat, Universitas Yudharta
Pasuruan, Jawa Timur Jurnal Adabiyah vol. 17 nomor 2/2017 12
Sumber data, Adinda mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 20
februari 2020
10
B. Rumusan Masalah
Setelah mempelajari latar belakang masalah tersebut maka penulis mencoba untuk
merumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:
1.faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepetusan membeli produk kosmetik
cream temulawak ?
2.. Bagaimana dampak keputusan pembelian terhadap pandangan mahasiswi yang
lain ?
3.Apa alasan mahasiswi membeli produk kosmetik cream temulawak ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan dalam penelitian ini adalah :
a .Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pertimbangan pada keputusan
pembelian produk kosmetik
b, Untuk mengetahui dampak keputusan pembelian terhadap pandangan
mahasiswi yang lain
c, Untuk mengetahui alasan mahasiswi membeli produk kosmetik cream
temulawak
D. Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Secara ilmiah penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
pemikiran dan informasi bagi semua pihak terutama masyarakat muslim
dan juga sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan produk label halal MUI,
sekaligus sebagai acuan dan masukan dalam membuat kebijakan yang
akan datang.
b. Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan wawasan pengetahuan bagi
penulis pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta dapat
11
dijadikan sebagai acuan bagi para pelaku bisnis dalam penerapan hujum
islam dan mengembangkan kualitas produk khususnya menyangkut
makanan, minuman dan produk-produk kosmetik.
c. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut
12
E. Kerangka Teori
1. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Menurut phillip kotler (2003:202) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi
oleh empat faktor, diantaranya sebagai berikut:
a .Faktor Budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas social sangat penting bagi perilaku pembelian.
Budaya merupakan penetu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang
sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan
perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contohnya pada
anak-anak yang dibesarakan di amerika serikat sangat terpengaruh dengan nilai-
nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi,
individualism, kebebasan, humanism, dan berjiwa muda. Masing-masing
subbudaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi
dan sosisalisasi khususnya bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama,
kelompok, ras, dan wilayah geografis.
b.Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh
faktor social diantaranya sebagai berikut:
Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan
sebagai kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau
tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersbebut.
Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu
13
sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung
terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan
anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan
kerja yang berintegrasi dengan secara langsung dan terus menerus dalam
keadaan yng informal
Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan
menjadi dua bagian. Pertama kelurga yang dikenal dengan istilah keluarga
orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara tandung
seseorang yang dapat memberikan oriebtasi agama, politik dan ekonomi
serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari
pesangan dan jumlah anak yang dimiliki sesorang. Keluarga jenis ini biasa
dikenal dengan keluarga prekreasi.
Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor social yang dapat
mempengaruhi perilaku pmbelian seseorang adalah peran dan status
mereka dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam
sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam
organisasi tersbut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku
pembeliannya. 13
c.Pribadi
13
https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com
14
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oelh karakteristik pribadi
diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya
hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya
yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup
keluarga
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola
konsumsinya, contohnya direktur perusahaan akan membeli pakain yang
mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan
membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga
dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran
penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap
belanja atau menabung.
Gaya hidup
Gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang
terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui
sebuahh kelas social, dan pekerjaan. Tetapi kelas social dan pekerjaan
yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama.
Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karakteristik kepribadian yang
berbeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya.
15
Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda
yang menhasilkan sebuah tanggapan relative konsiten dan bertahan lama
terhadap rangsangan lingkungannya.
d.Psikologis
Terakhir faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama yang
diantaranya sebagai berikut :
Motivasi
Seseorang mimiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu.
Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis
seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa
kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenenis, yaitu kebutuhan yang
berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,
penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok.
Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan.
Bagaimana tindakan seseorang yang termotovasi akan dipengaruhi oleh
persepsinya terhadap situasi tertentu.
Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran
dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat
bertindak, tanggapan dan penguatan.
16
Keyakinan dan sikap
Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.
Keduanya kemudia mempengaruhi perilaku pembelian konsumen
keyakinan dapat diartikan sebagai gambaran pemikiran seseorang tentang
gambaran sesuatu. Keyakinan tentang produk atau merek akan
mempengaruhi keputusan pembelian mereka.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Kosmetik Cream
Temulawak
a. Kebutuhan
Tidak bisa dipungkiri bahwa pemutih kulit wajah sudah hampir menjadi
kebutuhan primer. Hampir semua orang ingin terlihat putih dan cantik kapan saja.
Hal ini menyebabkan individu yang ingin berubah memiliki kebutuhan pokok
untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Selain itu warna kulit dan kultur
menjadikan setiap warga Negara berbeda dengan yang lainnya. Orang yang
berkulit putih ingin terlihat makin putih atau bahkan ingin terlihat kecoklatan
demikian juga sebaliknya. Perbedaan ini pula yang menjadi cream temulawak
sebagai pilihan untuk tampil lebih menawan.
Kurangnya pengetahuan akan bahaya pengguna cream temulawak yang
berlebihan dan ketidaktahuan bahan-bahan yang digunakan sebagai pembuat
pemutih kulit wajah ini, menjadikan pemutih kulit wajah masih sebagai kebutuhan
yang harus dipenuhi.14
14
Media konsumen, 2006. Pengertian tentang kosmetik yang mengandung bahan dan zat
warna yang dilarang. :http://mediakonsumen.com. diakses 20 juni 2020.
17
b. Lingkungan
Dalam hal ini setiap individu bisa berubah begitu saja karena pengaruh
lingkungannya. Lingkungan sangat membawa pengaruh besar seseorang
menggunakan pemutih kulit wajah atau tidak. Lingkungan yang mengharuskan
seseorang tampil menawan setiap saat seperti sudah mewajibkan penggunaan
pemutih wajah ini. Sedangkan lingkungan yang berbeda dari itu tidak menjadikan
penampilan sebagai hal nomor satu.
Penggunaan pemutih kulit wajah di lingkungan tertentu akan sangat
berpengaruh pada kedudukan seseorang dalam lingkungannya. Bahkan seperti ada
kesan yang mengatakan bahwa tercipta kelompok-kelompok sendiri dalam hal ini.
Kelompok yang terbiasa menggunakan pemutih kulit wajah akan berdiri sendiri,
sedangkan yang lainnya juga akan demikian.
c. Media
Media sangat berpengaruh terhadap penggunaan pemutih kulit wajah. Media
juga yang mengahadirkan iklan-iklan menarik pemikat untuk membeli dan
menggunakan pemutih kulit wajah tertentu agar terlihat makin putih dan awet
muda.
3. Kajian Keislaman tentang keputusan Membeli
Dalam islam, proses pengambilan keputusan ini diterangkan dalam beberapa
ayat al-qur’an yang lebih bersifat umum, artinya bisa diterapkan dalam segala
aktifitas. Selain itu konsep pengembilan keputusan dalam islam lebih ditekankan
pada sikap adil hal ini di sandarkan pada contoh sikap hakim yang harus tegas dan
18
adil dalam memutuskan suatu perkara peradilan. Sebagaimana tertuang dalam
surat al-imran ayat 159 yang berbunyi,
هي ا كثفظاغليظٱلقلبلفض ل ن لثل يٱلل فبوازحوةه
كل نفٱلهسفإذاعزهثفح ز شا ٱسحغفسل ن لكفٱعفع ح
ليي ك ٱلوح يحب ٱلل إى علٱلل
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratkan dengan mereka dalam
urusan itu, kemudia apabila kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah
kepada allah sesungguhnya allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada nya”15
Selain itu, di dalam al-qur’an dijelaskan pula ayat tentang sikap hati-hati
dalam menerima informasi seperti yang dijelakan dalam al-qur’an surat al-hujarat
ayat 6
يبا ص ج ى اأ ي ب ح ف إ ب ب ق اس ف ن ك اء ج ى اإ آه يي ر اال ي اأ ي
يي ه اد ن ح ل ع اف ه ل صبحاع ح ف ة ال ج اب ه ق
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika dating kepadamu orangfasik
membawa suatu berita maka perikasalah dengan telitu agar kamu tidak
15
Al-qur’an terjemah, surat al-imran ayat 159
19
menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya
yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”16
Dari ayat diatas dapat diartikan sebagai umat muslim hendaknya berhati-
hati dalam menerima suatu berita atau informasi. Ketika kita tidak mempunyai
pengetahuan tentang hal tersebut maka sebaiknya kita periksa dan teliti terlebih
dahulu sebelum akhirnya menyesal dikemudian hari. Ayat ini juga dapat
disandarkan dengan sikap hati-hati umat islam dalam membuat keputusan untuk
mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya bahwa terdapat tahapan-tahapan yang dilalui seseorang dalam
pengambilan keputusan konsumen. Dimulai dari pengenalan kebutuhan, pencarian
informasi, pemilihan alternative, pengembilan keputusan dan perilaku pasca
pembelian.
Sebelum memutuskan untuk membeli atau menggunakan suatu produk
kosmetik hendaknya konsumen mengetahui terlebih dahulu kebutuhan dan atau
masalah yang dihadapinya, sehingga paham kosmetik seperti apa yang dapat
menyelesaikan kebutuhan tersebut. Selanjutnya adalah hendaknya terlebih dahulu
konsumen mencari informasi apakah produk tersebut baik atau tidak, bahan yang
terkandung alami atau justru dapat membahayakan kulit serta apakah produk
tersebut halal atau tidak untuk dikonsumsi. Hala inilah yang menjadi alasan
berapa pentingnya mencari informasi terkait suatu informasi atau berita yang
datang.
16 al-qur’an terjemah. surat al-hujarat ayat 6
20
Pentingnya untuk memilih produk yang halal juga dijelaskan dalam
beberapa surat di dalam al-qur’an seperti yang terkandung dalam surat al-baqarah
ayat 168
ات لاجحبعاخط افيالزضحلالاطيبا االاسكلاهو لكنياأي الشيطاىإ
بيي ه ﴾٦١﴿عد
Artinya : “wahai sekalian manusia, makanah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, karena
sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu”17
Dari ayat diatas dapat diketahui penting bagi umat islam untuk
mengkonsumsi segala sesuatu yang halal. Halal disini tidak hanya sekedar bahan-
bahan yang terkandung saja, melainkan juga dari sisi cara pengolahannya, tempat
pengolahannya serta cara mendapatkannya.
4. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk pada dasarnya erat
kaitannya dengan perilaku konsumen, prilaku konsumen merupakan unsur penting
dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh perusahaan,
karena perusahaan pada dasarnya tidak mengetahui mengenai apa yang ada dalam
pikiran seorang konsumen pada waktu sebelumnya, sedang, dan setelah
melakukan pembelian produk tersebut.18
Kotler & Keller mengemukakan bahwa proses pengambilan keputusan
pembelian dapat dibagi menjadi lima tehapan yaitu :19
a, Pengenalan Kebutuhan
17 Al-qur’an terjemah, surat al-baqarah ayat 168.
18 Ibd. Hlm. 12
19 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, 2009. Hal 185
21
Proses pembelian diawali dengan pengenalan masalah atau kebutuhan.
Kebutuhan dapat timbul ketika pembeli merasakan adanya rangsangan eksternal
atau internal yang mendorong dirinya untuk mengenali kebutuhan. Rangsangan
internal timbul dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan dorongan eksternal
berasal dari luar dari manusia atau lingkungan.
b, Pencarian Informasi
Konsumen yang merasakan rangsangan akan kebutuhannya kemudian akan
terdorong untuk mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak banyaknya.
Rangsangan tersebut dibagi dalam dua level pertama adalah penguatan perhatian
dimana pada level ini orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk.
c, Evaluasi Alternatif
Setelah menerima banyak informasi, konsumen akan mempelajari dan
mengolah informasi tersebut untuk sampai pada pilihan terakhir. Terdapat banyak
proses evaluasi atau penilain konsumen terhadap produk. Namun model yang
terbaru adalah orientasi kognitif yang memandang konsumen sebagai pembuat
pertimbangan mengenai poduk terutama berlandaskan pada pertimbangan yang
standard an rasional.
d, Keputusan Pembelian
Jika keputusan adalah membeli, maka konsumen harus mengambil
keputusan menyangkut merek, harga, penjual, kuantitas, waktu pembelian dan
cara pembayaran.
e, Perilaku Pasca Pembelian
22
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami kepuasan atau
ketidak puasan, hal ini akan mempengaruhi tindakan setelah pembelian. Apabila
konsumen memperoleh kepuasan maka sikap konsumen terhadap produk tersebut
menjadi lebih kuat atau sebaliknya. Bagi konsumen yang tidak puas, pemasar
dapat memperkecil ketidak puasan tersebut dengan cara menghimpun saran
pembeli untuk penyempurnaan produk, maupun pelayanan tambahan terhadap
konsumen dan sebagainya.
Adanya kecenderungan pengaruh kualitas produk, harga dan promosi
terhadap keputudan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut,
mengisyaratkan bahwa manajemen perusahaan perlu mempertimbangkan aspek
prilaku konsumen, terutama proses pengambilan keputusan pembeliannya. Dalam
keputusan pembelian, umumnya ada lima macam peranan yang dapat dilakukan
seseorang, kelima peran tersebut meliputi:
a.Pemakarsa : orang yang pertama menyarankan atau mencetuskan gagasan
membeli produk atau jasa tersebut.
b.Pemberi pengaruh : orang yang pandangan atau sasarannya mempengaruhi
keputusan membeli.
c.Pengambilan keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusan membeli
atau sebagian dari itu apakah akan membeli, apa yang dibeli, bagaimana
membelinya, atau dimana membeli.
a.Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian.
b.Pengguna : orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa.
23
Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan akan
pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan dibeli atau tidak melakukan
pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.
Sedangkan menurut Philip kotler yang dimaksud dengan keputusan pembelian
adalah suatu proses penyelesain masalah yang terdiri dari menganalisa atau
pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilain sumber-
sumber seleksi terhadap alternative pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku
setelah pembelian.20
Sebelum merencanakan pemasaran, suatu perusahaan perlu mengidentifikasi
konsumen, sasarannya dan proses keputusan mereka, walaupun banyak keputusan
pembelian melibarkan hanya satu pengambilan keputusan, keputusan yang lain
mungkin melibatkan beberapa peserta yang memerankan peran, pencetus ide,
pemberi pengaruh, pengambil keputusan, pembeli dan pemakai. Disini tugas
pemasar adalah mengidentifikasi peserta pembeli lain, kriteria pembeli mereka
dan pengaruh mereka terhadap pembeli. Program pemasaran harus dirancang
untuk menarik dan mencapai peserta kunci seperti halnya pembeli.21
Keinginan untuk membeli timbul setelah konsumen merasa tertarik dan
ingin memakai produk yang dilihatnya, menurut Howard dan Shay (dalam basu
swasta dharmmesta, 1998) proses membeli (buying intention) akan melalui lima
tahap, yaitu:
a. Pemenuhan kebutuhan (need)
b. Pemahaman kebutuhan (recognition)
20
Suryani, implikasi pada strategi pemasaran, perilaku konsumen,2008, Yogyakarta:
Graha Ilmu, Hlm,251-252 21
Ibid. hlm. 15
24
c. Proses mencarai barang (search)
d. Proses evaluasi (evaluation)
e. Pengambilan keputusan pembelian (decision).
Informasi mengenai produk mendasari proses membeli sehingga akhirnya
muncul suatu kebutuhan, disini konsumen akan mempertimbangkan dan
memahami kebutuhan tersebut, apabila penilaian pada produk sudah jelas maka
konsumen akan mencari produk yang dimaksud, yang kemudian akan berlanjut
pada evaluasi produk dan akhirnya konsumen akan mengambil keputusan untuk
membeli atau memutuskan untuk tidak membeli yang disebabkan produk tidak
sesuai dan mempertimbangkan atau menunda pembelian pada masa yang akan
datang.22
Menurut Swastha (1990-1998), untuk memahami perilaku konsumen dalam
memenuhi kebutuhannya, dapat dikemukakan dua model proses pembelian yang
dilakukan oleh konsumen, yaitu :
a. Model phenomenologis, model perilaku konsumen ini berusaha memproduksi
perasaan-perasaan mental dan emosi-emosi yang dialami konsumen dalam
memecahkan masalah pembelian yang sesungguhnya.
b. Model logis, model perilaku konsumen yang berusaha menggambarkan struktur
dan tahap-tahap keputusan yang diambil konsumen mengenai (a) jenis, bentuk,
modal, dan jumlah yang akan dibeli, (b)tempat dan saat pembelian, (c) harga
dan cara pembayaran.
22
Muhammad rhendria dinawan, SE “analisi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
membeli” (studi kasus pada konsumen Yamaha mio pt harpino jaya semarang).
25
Setelah konsumen memperoleh informasi tetang suatu produk mereka
menggunakan informasi tersebut untuk mengevaluasi sumber-sumber pada ciri-
ciri seperti karakteristik barang dagangan yang dijual, pelayanan yang diberikan,
harga, kenyamanan, personil dan fisik(Boyd et al,2000 : 129). Konsumen
biasanya memilih sumber yang mereka anggap memperlihatkan ciri yang paling
penting bagi mereka. Suatu pembelian tidak langsung terjadi terlebih dahulu
dengan mengetahui, mengenal dan kemudian memiliki produk tersebut
(Koeswara, 1995:75), dalam Theofillus Kusuma Adhi (2006), menurut Koeswara,
tahap-tahap proses pembelian ini dapat dibagi atas lima langkah yaitu :
Mengetahui masalahnya (Recognation of problem)
Mencari informasi (Search for information)
Mengevaluasi setiap alternatif (Evaluation of alternatif)
Memilih salah satu alternatif (Choice)
Menentukan hasil pilihan (Outcome).
Aspek-aspek keputusan membeli menurut Assael dalam Suryani menyatakan
bahwa ada dua dimensi yang mempengaruhi pengembalian keputusan, yaitu :
a. Seberapa jauh pembuatan keputusan tersebut.
Dimensi pertama ini mengambarkan rangkain dari pengambilan keputusan
untuk yang bersifat habit/kebiasaan. Konsumen dapat mendasarkan keputusanya
pada proses kognitif (berfikir) dari pencarian informasi dan evaluasi alternatif-
alternatif merek. Pada sisi ini konsumen hanya akan melakukan pembelian pada
satu merek saja atau selalu terjadi pembelian yang konsisten.
b. Derajat keterlibatan didalam pembelian itu sendiri.
26
Pada dimensi kedua ini menggambarkan rangkain keterlibatan pembelian dari
tinggi ke rendah. Pembelian dengan keterlibatan tinggi sangat penting bagi
konsumen. Seperti beberapa pembelian yang didasarkan pada ego dari image
sendiri. Dalam pembelian demikian konsumen akan melibatkan beberapa resiko.,
seperti financial risk yaitu pada produk-produk yang tergolong mahal, social risk
yaitu pada produk-produk yang dianggp penting dalam kelompoknya, atau
psychological risk yaitu pengambilan keputusan yang salah pada konsumen
berakibat fatal atau lebih serius. Sedangkan produk-produk dengan keterlibatan
rendah kurang begitu penting bagi konsumen, karena resiko financial, social, dan
psychological tidak lah cukup besar.
Kedua dimensi yang telah disebutkan di atas nantinya akan menggolongkan
keputusan membeli dalam empat tipe pengambilan keputusan. Keempat tipe
tersebut adalah, pengambilan keputusan yang komplek, pembuatan keputusan
terbatas, loyalitas merek dan inersia. Keempat tipe ini merupakan perpaduan
tinggi rendahnya dua dimensi di atas.
Pada tipe pertama yaitu pengambilan keputusan komplek dicirikan dengan
perpaduan adanya keterlibatan yang tinggi dan adanya pembuatan keputusan.
Pada pembuatan keputusan rendah, konsumen hanya memiliki keterlibatan rendah
namun ada pengambilan keputusan. Pada tipe loyalitas merek, konsumen
memiliki keterlibatan yang tinggi namun seberapa jauh ia membuat keputusan
hanya bersifat kebiasaan, pada tipe terakhir inersia konsumen memiliki
keterlibatan yang rendah dan pembuatan keputusan sebatas kebiasaan. Pembuatan
keputusan terlihat dari adanya proses pencarian informasi yang banyak dan
27
adanya evaluasi terhadap merek. Dan pada pengambilan keputusan yang berdasar
kebiasaan, konsumen tidak terlalu memikirkan proses pencarian informasi dan
evaluasi terhadap merek.
5. Produk
a. pengertian produk
Pengertian produk dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah barang atau
jasa yang dibuat dan ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produki dan
menjadi hasil akhir dari proses produksi itu. Dalam marketing produk adalah
apapun yang bisa ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah
keinginan atau kebutuhan. Dalam tingkat pengecer, produk sering disebut sebagai
merchandise. Dalam manufaktur, produk di beli dalam bentuk barang mentah dan
di jual sebagai barang jadi. Pengertian produk menurut Kotler & Armstrong,
(2001: 346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. 23
Konsumen perlu mengetahui tentang karakteristik suatu produk, apabila
konsumen kurang mengetahui informasi tentang karakteristik suatu produk bisa
salah dalam mengambil keputusan membeli. 24
Menurut Kotler menyatakan bahwa kualitas produk adalah kemampuan
sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan
durabilitas, reliabilitas, ketetapan, kemudahan pengoprasian dan reparasi produk
atribut produk lainnya. Berdasarkan barbagai definisi diatas maka ditarik
23
http://eprints. Walisongo.ac.id/3686/3/102411156-Bab 2. pdf 24
http://e-journal. Uajy.ac.id/6707/3/EM218125.pdf
28
kesimpulan bahwa kualitas produk adalah keseluruhan ciri serta sifat yang
terhadap dalam barang-barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut para ahli islam mengatakan bahwa kualitas produk adalah satu-
satunya cara yang mubah yang mungkin diikuti produsen muslim dalam
memperoses produknya dan meraih keuntungan setinggi mungkin dengan biaya
serendah mungkin.
Islam mewajibkan setiap muslim khususnya yang memiliki tanggungan
untuk bekerja. Dalam ilmu ekonomi aktifitas tersebut termasuk dalam proses
produksi. Produksi dalam ekonomi islam, aktifitas produksi yang terkait dengan
halal dan haramnya suatu barang atau jasa dan cara memperolehnya. Islam
memandang bahwa suatu barang atau jasa mempunyai nilai guna jika
mengandung nilai keunsur utama produksi mempunyai kedudukan ang penting
dalam kehidupan karena menunjang pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.
Husen Umar mengatakan bahwa dari kebijakan produk adalah prihal
kualitas produk. Kualitas suatu produk baik berupa barang maupun jasa perlu
ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk seperti yang
dipaparkan sebagai berikut :25
. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam
membeli barang tersebut.
25
Mulyadi, manajemen dan kewirausahaan, salemba empat, ,2007, Jakarta. Hlm. 42
29
. Features, yaitu performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnnya.
. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau memungkinkan
suatu barang berhasil menjalankan fungsiny setiap kali digunakan dalam
periode watu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
. Conformanance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap
spesififikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan. Komfirmasi merefleksikan derajat ketetapan antara
karakteristik desain produk denga karakteristik kualitas standar yang telah
ditetapkan.
Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan
atau masa pakai barang.
Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk
perbaikan barang.
Asthentics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai
nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
refleksi dari preferensi individual.
Fit and finash, sifat subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan
mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas,26
b. Indikator Kualitas Produk
1. Kadar produk
26
Salasin Djaslim, manajemenpemasaran, linda karya, 2007, Bandung, hlm 34
30
2. Desain produk
3. Daya tahan produk
c. Kualitas Produk dalam Perspektif Islam
Syekh Qardhawi menjelaskan, menurut islam setiap produk, amal dan karya
yang berkualitas dan bermutu walaupun jumlahnya sedikit lebih utama dan
diprioritaskan dari pada amal yang jumlahnya besar, tetapi lemah atau tanpa
kualitas sama sekali. Adapun Konteks produk menurut pandangan islam :27
Produk yang halal dan t’ayyib
Produk yang berguna dan dibutuhkan
Produk yang berpotensi ekonomi atau benefit
Produk yang bernilai tambah tinggi
Dalam ekonomi islam, produk yang dihasilkan perusahaan haruslah produk yang
membawa manfaat bagi konsumen serta sesuai dengan ajaran islam. Dalam al-
quran banyak dijelaskan mengenai produk diantaranya terdapat dalam surah Al-
baqarah ayat 168-169 yang artinya 28
“wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di
bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu
musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh kamu agar
berbuat jahat dan keji dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang
Allah.
d. Tujuan Kualitas Produk
27
Ariani, Wahyu dorothea, Modul Mmanajemen Kualitas. Universitas Terbuka, 2014,
Tenggerang Selatan. Hlm. 59 28
Departemen agama republic Indonesia, al-quran dan terjemah (CV penerbit J-
ART,2004). Hlm.41
31
Adapun tujuan kualitas produk adalah sebagai berikut :
1. Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah
ditetapkan.
2. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkn
3. Mengusahakan agar biaya desain dari produk tertentu menjadi sekecil
mungkin
4. Mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah mungkin.
e.Fungsi Kualitas Produk
Fungsi kualitas produk atau mitu dari suatu produk terbagi menjadi 3 yaitu :
Pengendalian kualitas (quality control)
Merupakan suatu system manajemen yang didalamnya terkait dengan upaya-
upaya yang dilakukan secara sistematis, obejektif, dan berkesinambungan
dalam mamantau dan menilai produk maupun layanan yang ada disuatu
institusi/organisasi.
Penjamin kualitas (quality assurance)
Penjaminan kualitas merupakan perkembangan dari pengendalian kualitas.
Pelaksana dari penjaminan kualitas ini terkait dengan seluruh rencana dan
tindakan sistematis yang berfokus untuk menyediakan kepercayaan dan
keyakinan pada pengguna bahwa kualitas persyartan akan terpenuhi, sehingga
menjamin akan memberikan kepuasan terhadap kebutuhan pengguna.
Kualitas terpadu (total quality)
Kualitas terpad pada dasarnya adalah sebuah pendekatan untuk melakukan
upya-upaya dalam memaksimalkan keunggulan kompetitif organisasi melalui
32
perbaikan kualitas secara terus menerus terhadap keseluruhan elemen (total)
dalam suatu organisasi, baik produk. Layanan. Proses dan lingkungannya.
Aktivitas perbaikan secara terus menerus yang melibatkan semua orang
elemen organisasi, baik SDM, pruduk dan layanan dalam berusaha secara
terintegrasi mencapai kinerja yang terus meningkat pada setiap tingkatan. 29
6. Kosmetik
Kosmetik adalah bahan untuk digosokkan, ditaburkan, disiramkan,
dioleskan atau disemprotkan, pada kulit orang yang normal (kulit yang normal,
yaitu kulit yang telah mengalami perubahan terdahulu, minsalnya”scarring” atau
tanda yang dibawa lahir), dengan tujuan membersihkan, mempercantik,
menyokong penampilan yang menarik dan bahan kosmetik ini adalah bahan yang
tidak mengandung kemampuan phsysiology kulit (Nasution,2008).
Untuk memperbaiki dan mempertahankan kesehatan kulit diperlukan jenis
kosmetik tertentu. Selama kosmetik tersebut tidak mengandung bahan berbahaya
yang secara farmakologis aktif mempengaruhi kulit, penggunaan kosmetik jenis
ini menguntungkan dan bermanfaat untuk kulit sendiri. Tujuan utama penggunaan
kosmetik pada masyarakat modern adalah untuk kebersihan pribadi,
meningkatkan daya tarik make-up, meningkatkan ras percaya diri dan perasaan
tenang, melindungi kulit dan rambut dari kerusakan sinar UV, polusi dan fsktor
lingkungan yang lain, mencegah penuaan.
Maraknya penggunaan kosmetik menyebabkan timbulnya berbagai efek
samping terhadap kosmetik. Dalam menggunakan kosmetik yang merupakan
29
Suryadi didih, promosi efektivitas menggugah minat dan loyalitas pelanggan, PT suka
buku, 2011, Jakarta, hlm 60-78
33
bahan kimia yang tentu saja memiliki resikoo maka penting diketahui dasr-dasr
kosmetik, bahan-bahan kosmetik, efek samping dan cara penggunaan, serta
penyimpanan bahan dan alat kosmetik. Karena terjadi kontak antara kosmetik dan
kulit maka ada kemungkinan kosmetik diserpa oleh kulit dan masuk kebagian
yang lebih dalam dari tubuh. Jumlah kosmetik yang diserap kulit tergantung pada
beberapa faktor yaitu keadaan kulit pemakai, keadaan kosmetik yang dipakai, dan
kondisi kulit pemakai. Kontak kosmetik dengan kulit menimbulkan akibat positif
berupa manfaat kosmetik dan akibat negative atau merugikan berupa efek
samping kosmetik. 30
Ada berbagai reaksi negative yang disebabkan oleh kosmetik yang tidak
aman baik pada kulit maupun pada system tubuh antara lain :
a. Iritasi
b. Alergi
c. Fotosensitisasi
d. Jerawat
e. Penyumbatan
f. Intoksikasi
7. Label Halal
a. label
label adalah sejumlah keterangan pada kemasan produk. Secara umum label
minimal harus berisi nama atau merek produk, bahan baku, bahan tambahan,
informasi gizi, tanggal kadaluarsa, isi produk, dan keterangan legalitas.
30
Badan POM RI. 2008. Kosmetik pemutik (whitening), Naturakos Vol. 1 No. 1 Edisimei
2008. Jakarta.
34
Keterangan tentang halal pada produk yang dijual terutama di Indonesia
mempunyai arti yang sangat penting dan dimaksud kan untuk melindungi
masyarakat yang beragama islam agar terhindar dari melakukan pengonsumsian
pangan yang tidak halal. 31
Menurut William J. Stanton, label bisa merupakan bagian sebuah kemasan,
atau merupakan etika lepas yang ditempelkan pada produk. Sewajarnya jika antara
kemasan, label, dan merek terjalin satu hubungan yang erat sekali.32
Produk
kosmetik memang tidak di makan dan masuk kedalam tubuh, oleh karena itu
produk kosmetik berkaitan dengan suci dan najisnya bahan yang digunakan dalam
pembuatannya. Apabila produk kosmetik tersebut mengandung bahan yang najis
maka kosmetik itu dikatakan haram.
Dalam ajaran islam umatnya dilarang menggunakan dan mengkonsumsi
segala sesuatu yang haram. Mengkonsumsi dan menggunakan barang0barang
haram dapat mendatangkan keburukan dan membahayakan tubuh. Secara garis
besar terdapat tiga macam label yaitu :33
Brand label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumakan
pada kemasan.
Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai
penggunaan, kontruksi/pembuatan, perhatian/perawatan, dan kinerja produk,
serta karakteristik-karakteristik lain yang berhubungan dengan produk.
31
Indana Zulfa. Pengaruh Label Halal Terhadap Minat Beli Dan Keputusan Pembelian
Pada Produk Wardah UIN Maulana angkatan 2014. Hal 22 32
William J. Stanton, Fundamental OFMarketing (Universitas Michigan: Megraw-Hill
1991, Edisi Sembilan) 33
Indana Zulfa. Pengaruh Persepsi Label Halal Terhadap Minat Beli Dan Keputusan
Pembelian Pada Produk Wardah. UIN Maulana Malik angkatan 2014. Hal 23
35
Grade Label, yaitu label yang mengindentifikasikan penilaian kualitas produk
dengan suatu huruf, angka atau kata.
b. halal
kata halal berasal dari bahasa arab yang berarti melepaskan dan tidak terikat,
secara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh dan dapat dilakukan karena bebas
atau tidak terikat dengan ketentuan-ketentuan yang melarangnya, atau diartikan
sebagai segala sesuatu yang bebas dari bahaya duniawi dan ukhrawi. Sedangkan
halal menurut departemen agama yang dimuat dalam KEPMENAG RI No 518
Tahun 2008 tentang pemeriksaan dan penetapan pangan halal adalah tidak
mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk dikonsumSedangkan
Halal Menurut Departemen Agama yang dimuat dalam KEPMENAG RI No 518
Tahun 2008 tentang pemeriksaan dan penetapan pangan halal adalah tidak
mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang untuk dikonsumsi oleh umat
islam, dan pengelolaannya tidak bertentangan dengan syariat islam.34
Halal menurut departemen agama yang dimuat dalam KEPMENEG RI No
518 Tahun 2001 tentang pemeriksaan dan penetapan pangan halal adalah: Halal
adalah produk pangan, obat, kosmetik dan produk lain yang tidak mengandung
unsur atau bahan yang haram atau dilarang untuk konsumsi oleh umat islam, dan
pengelolaannya atau proses produksinya tidak bertentangan dengan syariat
islam.35
34
Indana Zulfa. Pengaruh Persepsi Label Halal Terhadap Minat Beli Dan Keputusan
Pembelian Pada Produk Wardah. UIN Maulana Malik angkatan 2014. Hal 24
35
Eri Agustina H, Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen
Studi Kasus Pada Produk Wall’S Conello, Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan Vol. 1 No. 2,2013
Hal., 171
36
Produk halal adalah produk yang tidak mengandung unsur atau barang
haram dalam proses pembuatannya, serta dilarang untuk dikonsumsi oleh umat
muslim.36
Proses pembuatan atau proses produksi suatu perusahaan yang suah
menggunakan label halal hendaknya harus tetap menjaga hal-hal sebagai berikut:
Binatang yang hendak dibersihkan, binatang yang sudah mati karena
disembelih.
Bahan campuran yang digunakan dalam proses produksi tidak terbuat dari
barang-barang atau bahan yang haram dan turunanya.
Air yang digunakan untuk membersihkan bahan hendaklah air mutlak atau
bersih dan mengalir.
Dalam proses produksi tidak tercampur atau berdekatan dengan barang atau
bahan yang najis atau haram.
Barang yang halal tidak boleh terlepas dari tujuan syariat islam yaitu:
mengambil maslahah dan menoloak madarat atau bahaya. Jika menurut
kesehatan suatu jenis produk dapat membahayakan jiwa, maka produk tersebut
haram digunakan.37
F. Tinjaun Pustaka
No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
1. Eni Fitriani Pengaruh Kualitas
Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan
Pembelian Produk
Bertujuan untuk mengetahui
pengaruh secra simultan dan
persial variabel kualitas produk
dan harga terhadap keputusan
36
Burhanuddin, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen Dan Sertifikat Halal, Malang,
UIN Maliki Press, 2011, Hlm. 140 37
Eprints.stainkudus.ac.id/258/5/6.BAB%2011.pdf
37
Kosmetik Wardah
Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis
pembelian kosmetik wardah
pada mahasiswi fakultas
ekonomi dan bisnis. Populasi
dalam penelitian ini adalah
seluruh mahasiswi fakultas
ekonomi dan bisnis yang
menggunakan kosmetik
wardah yang tidak diketahui
jumlahnya. Sampel dalam
penelitian ini adalah berjumlah
55 responden hasil penelitian
menunjukkan bahwa:
1.secara smultan kualitas
produk dan harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelin.
2. secara persial kualitas
produk dan harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
pembelian.
2 Giardo permadi
putra zainul arifin
sunarti
Pengaruh Kualitas
Produk Terhadap
Keputusan Pembelian
Dan Dampaknya
Terhadap Keputusan
Konsumen
Bertujuan untuk menjelskn
pengaruh kualitas produk
perusahaan terhadap keputusan
pembelian, pengaruh kualitas
produk perusahaan terhadap
kepuasan konsumen, pengaruh
keputusa pembelian terhadap
kepusan konsumen. Hasil
penelitian diharapkan
telkomsel sebagai pemilik
paket data kampus
mempertahankan dan
menjadikan lebih baik lagi
kualitas produk paket data
kampus yang telah terbentuk,
khususnya menjadikan lebih
baik lagi kualitas produk yang
memiliki nilai rendah dalam
penelitian ini.
38
3. Davin Joshua &
Metta padmalia
Pengaruh Kualitas
Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan
Pembelian
Konsumen
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui
pengaruh kualitas produk dan
harga terhadap keputusan
pembelian konsumen di Terang
Bulan-Martabak 93. Populasi
yang digunakan dalam
penelitian ini adalah konsumen
di terang bulan martabak 39,
sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 70
responden. Teknik analisis data
yang digunakan adalah regresi
linier berganda, sedangkan
pengujian hipotesis
menggunakan uji F dan uji T.
hasil peneltian menunjukkan
bahwa kualitas produk dan
harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Hal ini menunjukkan kualitas
produk dan harga memiliki
kontribusi yang signifikan
dalam menentukan keputusan
pembelian terang bulan
martabak 39.
4 Yunita kusuma
wati
Hubungan Antara
Persepsi Terhadap
Kelompok Referensi
Dengan Pengambilan
Keputusan Membeli
Produk Kosmetik
Tanpa Label Halal
Pada Mahasiswi
Muslim
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara
persepsi terhadap kelompok
referensi dengan pengambilan
keputusan membeli produk
kosmetik tanpa label halal pada
mahasiswi muslim. Hipotesisi
penelitian adalah terdapat
hubungan positif antara
persefsi terhadap kelompok
referensi dengan pengambilan
keputusan membeli produk
kosmetik tanpa label halal pada
mahasiswi muslim. Subjek
39
penelitian ini adalah mahasiswi
fakultas syariah dan hukum
universitas islam negeri sunan
kalijaga Yogyakarta yang
menggunakan kosmetik tanpa
label halal ini. Metode analisa
data dengan teknis pearson dan
product moment. Menunjukkan
nilai korelasi r=0,369 dengan
p=0,000. Hasil menunjukkan
hubungan yang sangat
signifikan persepsi terhadap
kelompok referensi dengan
pengambilan keputusan
membeli produk kosmetik
tanpa label halal pada
mahasiswi muslim.
5 Retno Indraswari Analisis Faktor-
Faktor Pengambilan
Keputusan Pembelian
Kosmetik Berlabel
Halal Di Kota Bogor
Karakteristik responden adalah
wanita karir yang berdomisili
di kota bogor, berusia muda
atau fresh graduated, dengan
pendidikan mayoritas diploma,
bekerja sebagai pegawai
swasta, rentang pendapatan
kelas menengah, pengeluaran
rata-rata untuk kosmetik
seratus lima puluh ribu rupiah
dengan frekuensi pembelian
kosmetik sebanyak empat
hingga enam kali per tahun.
dari 5 penelitian diatas bila ditinjau dengan penelitian yang akan peneliti yang
dilakukan maka bias dikatakan berbeda, fokus penelitian yang peneliti melakukan
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk kosmetik
tanpa label hal
40
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah pendekatan
penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitataif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memehami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku persepsi, motivasi, tindakan dan lain sebagainya.
Sedangkan deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata,
gambar dan bukan angka. Selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan
menjadi kunci terhadap obyek yang sudah diteliti. Data yang mungkin berasal dari
naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumen, dan sebagainya tersebut
dideskripsikan sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau
realitas.
B. Jenis Dan Sumber Data
Adapun Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder
1. Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian, yang di
peroleh secara langsung dari sumbernya atau dari lokasi obyek penelitian
dan keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, yakni
berasal dari mahasiswi febi uin stst jambi yang menggunakan produk
cream temulawak. Data primer dari penelitian ini diperoleh penelitian
secara langsung dari sumber usaha tanpa adanya perantara melalui
observasi dan wawancara.
41
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumbernya, akan tetapi dari hasil olahan data primer. Data sekunder dalam
penelitian ini mengolah hasil dari wawancara yang teliti. Data ini juga
diperoleh dengan menggunakan studi leteratur yang digunakan terhadap
banyak buku dan diperoleh berdasarkan catatan-catatan yang berhubungan
dengan penelitian, serta sumber-sumber yang lain..38
C. Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis adalah sampel
yang diambil sesuai dengan karakteristik responden yang diinginkan, siapapun
responden yang bersangkutan, mahasisiwi febi uin sts jambi adalah sampel
penilitia. Pengambilan sampel didasarkan pertimbngan bahwa responden pernah
membeli dan menggunakan cream temulawak. Sumber data yang dibutukan untuk
penelitian ini adalah para pemakai cream temulawak. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sebanyak 18 responsen yang sudah menggunakan cream
temulawak.
D. Metode Pengumpulan Data
Prosedur atau teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian dalam
mendapatkan data. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data maka
teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),
observasi (pengamatan), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan
38
DR. Deni darmawan, S.PD., M. SI. Metode penelitian kuantitatif (bandung :PT Remaja
Rosdakarya, 2016) hlm, 13
42
keempatnya. namun dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan tiga bentuk
teknik pengumpulan data yakni sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam
proses ini hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan
mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut ialah wawancara, responden,
topic penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan dan situasi wawancara.
Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai konsumen atau pembeli yang benar-
benar menggunakan produk crean temulawak
2. Observasi
Pengamatan atau observasi merupakan serangkaian aktivitas yang
dilakukan oleh penelitian terhadap suatu proses atau objek dengan tujuan untuk
memahami pengetahuan dari sebuah fenomena atau perilaku berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.39
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumentasi dari seseorang. Studi
dokumen merupakan pelengkap dari penggunaaan metode observasi dan
wawancara penelitian kualitatif. Adapun bentuk dokumen yang dihasilkan dari
penelitian ini berupa rekaman suara wawancara cara melalui tab recorder, foto
atau gambar saat wawancara telah berlangsung dilampirkan pada bagian akhir
penelitian.
39
Djam’an Satori, Metedologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:ALVABETA, 2013),hlm.
104-105
43
E. Teknik Analisis Data
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang merupakan kecerdasan
dan keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru,
dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain
yang di pandang ahli. Melalaui diskusi itu, maka wawasan peneliti akan
berkembang, sehingga dapat mereduksi data-data yang memiliki nilai temuan dan
pengembangan teori yang signifikan.
2. Data Display (penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk
uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flow chart, dan sejenisnya. Yang
paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks bersifat naratif. Data di sajikan secara sistematis agar mudah di
pahami berkaitan dengan fokus penelitian yakni faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan membeli produk kosmtik tanpa label halal (crem temulawak)
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini memberikan gambaran penulisan
skripsi dari awal sampai akhir. Dalam sistematika penulisan terdiri dari lima bab
dan setiap babnya terdiri dari sub-sub.
44
BAB 1 : Pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian,
manfaat penelitian, kerangka teori tinjaun pustaka dan hipotesis.
BAB II : Metode penelitian pada bab ini akan dibahas pendekatan
penelitian beserta defenisi operasionalnya, jenis dan sumber
data, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data,
metode analisis dan sistematika penulisan.40
BAB III : Gambaran umum, bab ini akan membahas mengenai gambaran
umum obyek penelitian.
BAB IV : Hasil dan pembahasan, bab ini akan membahas analisis data,
dan pembahasan analisis data.
BAB V : Penutup, berisi kesimpuln-kesimpulan yang didapat dari hasil
penelitian dan saran sebagai masukan bagi universitas dan
penelitian selanjutnya.
40
Sayuti Una, pedoman penulisan skripsi, (jambi : fakultas IAIN STS Jambi dan Syariah press,
2012)
45
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Alamat : Jln. Arif Rahman Hakim No.1 Telanaipura Jambi 36122
Telp/Fax : (0741) 583183-564118
Webssite : febi.uinjambi.ac.id
B. Sejarah
Lahirnya Insititut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
tidak terlepas dari perkembangan agama Islam, juga lembaga pendidikan islam
yang ada di provinsi. Didorong oleh hasrat masyarakat dan ulama pada masa itu,
setelah memperhatikan banyaknya lembaga yang mengeluarkan siswa
madrasah/sekolah agama tingkat atas di jambi sementara belum ada pendidikan
tinggi yang dapat menampung tamatan tersebut, maka diadakan kongres ulama
jambi pada tahun 1957 yang berhasil melahirkan suatu keputusan bahwa di jambi
sudah saatnya didirikan perguruan tinggi, pada tanggal 29 september 1960
didirikan Fakultas Syariah perguruan tinggi agama islam al-hikmah dibawah
naungan yayasan pendidikan islam (YPI) Jambi.
Rentang waktu tiga tahun pertama, Fakultas Syariah telah menunjukan
kemanunggalan antara pimpinan dengan masyarakat dan pemerintah daerah serta
pemerintah pusat. Dengan SK Menteri Agama Nomor : 50 tahun 1963 tanggal 12
mei 1963 dinegerikanlah Fakultas Syariah menjadi Fakultas Syari’ah menjadi
46
Fakultas Syari’ah cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian berubah
menjadi cabang IAIN Raden Fatah Palembang. Pengertian ini mendorong pada
pejabat, ulama, serta pemuka masyarakat, terutama Gubenur KDH Tingkat 1
Provinsi Jambi saat itu (M.J.Singadekane) untuk memperjuangkan berdirinya
IAIN yang mempunyai beberapa Fakultas.
Disisi lain, sejak tanggal 11 juli 1965 Yayasan Perguruan Tinggi Ma’arif
telah memiliki Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin di kota Jambi dan sementara di
sungai penuh - kerinci telah berdiri pula Fakultas Syari’ah Muhammadiyah pada
bulan maret 1964, atas dasar motivasi diatas maka untuk memenuhi keinginan
para pejabat, masyarakat, ulama dan pemerintah daerah tingkat 1 Provinsi Jambi
tersebut, akhirnya Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin yang ada di Ma’arif dan
Fakultas yang ada dilingkungan IAIN Jambi, usulan itu dilakukan karena
berdasarkan ketetapan MPR RI nomor 11 tahun 1960 dan peraturan Menteri
Agama Nomor 5 tahun 1963, bahwa untuk syarat didirikan suatu IAIN minimal
harus memiliki 3 (tiga) Fakultas.
Pada tanggal 30 september 1965 denga surat keputusan Gubernur Jambi
nomor 18 tahun 1965 terbentuklah panitian persiapan pembukaan IAIN Jambi
yang di setujui oleh Menteri Agama dengan surat keputusan Nomor : 83 tahun
1965 tanggal 22 November 1965. Setelah melalui proses perjalanan dan
perjuangan panjang yang dilakukan panitia persiapan pembukaan IAIN Jambi
tersebut maka Menteri Agama RI akhirnya menyetujui berdirinya IAIN Jambi
dengan surat keputusan Nomor 84 tahun 1967 tanggal 27 juli 1967.
47
Berbekal surat keputusan Menteri Agama tersebut, pada tanggal 8
september 1967 sekaligus bertepatan dengan tanggal 3 jumaidil akhir 1387
Hijriyah diresmikanlah IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi oleh Menteri Agama
RI, Prof K.H Saifuddin Zuhri.
Berdasarkan peraturan Menteri Agama RI Nomor : 35 tahun 2015 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Agama RI Nomor : 23 tahun 2013, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Insituti Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi telah mendapatkan persetujuan Menteri pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi, nomor B/104/M.PANRB/03/2015, tanggal 26 maret
2015, Hal: Usulan Pembentukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam adalah salah satu fakultas dari lima
fakultas yang ada di lingkungan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi yang terdiri dari jurusan yang siap menggodok dan meluluskan
para sarjana yang memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan global di
bidang Ekonomi dan Bisnis Islam secara umum, adapun jurusan di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam terdiri dari
Tercatat dalam sejarah, sejak berdiri dan berkembang UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi tlah dipimpin oleh 10 (sepuluh) orang tokoh-tokoh terkemuka di
badang yaitu
Nama Rektor IAIN STS Jambi
No Nama Masa jabatan Keterangan
1 H.A.Manaf 1967-1971 Almarhum
2 Drs. H.A. Munir, SA 1971-1972 Almarhum
48
3 Drs. Ruslan Abdul Ghani 1971-1976 Almarhum
4 Prof. Syekh H. MO. Bafadhal 1976-1986 Almarhum
5 Prof. Dr H. M Chatib 1986-1994 Almarhum
6 Prof. Dr. H. Sulaiman Abdullah 1994-1998
7 Prof. Dr. H. Asafri Jaya Bakri, MA 1998-2006
8 Prof. Dr. H. Muktar Latif, M.PD 2006-2011
9 Prof. Dr. Dede Rosyada, MA 2011
10 Dr. H. Hadri Hasan, MA 2011-2019
11 Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph. D 2019 sd
sekarang
C. Visi dan Misi
1. Visi
Terdepan dan inovatif dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis dengan
semangat Entrepreneurship Islam 2030.
2. Misi
1) Menyediakan akses dan pemerataan pendidikan tinggi yang bermutu yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu ekonomi dan bisnis
islam.
2) Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas dalam ilmu ekonomi
dan bisnis islam agar peserta didik berkemampuan akademik atau
professional yang inovatif serta memiliki jiwa Islamic entrepreneur.
49
3) Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dibidang ilmu
ekonomi dan bisnis islam berbasis transintegrasi keilmuwan yang inovatif
dengan semangat Islamic entreoreneurship, dan
4) Mengembangkan mutu tata kelola kelembagaan dan memperluas jaringan
kerjasam di bidang ilmu ekonomi dan bisnis islam.
D. Tujuan
1. Menghasilkan sarjana ekonomi dan bisnis islam yang mempunyai kapasitas
keilmuan dan keahlian serta berkarakter islam sehingga mampu bersaing
secara global.
2. Menghasilakan sarjana ekonomi dan bisnis islam yang professional,
akuntabilitas, humoris, kreatif, progresif, serta memiliki kecakupan
manajerial dan enrepreneurship.
3. Menghasilkan sarjana yang ekonomi dan bisnis islam yang mampu
mengeksplorasi Al-qur’an dan Sunnah, untuk merumukan dan
mengembangkan konsep teori dan nilai filosofi ilmu ekonomi islam.
4. Menghasilkan sarjana ekonomi dan bisnis islam yang mempu mendesain
prototype system ekonomi, perbankan dan bisnis yang berbasis islam.
5. Menghasilkan sarjana ekonomi dan bisnis islam yang mentransformasikan
konsep-konsep ekonomi dan bisnis islam kepada semua pihak.
6. Membangun jaringan yang kokoh dan besinergi dengan berbagai pihak
dalamrangka pengembangan keilmuwan dan kemasyarakatan.
E. Sasaran
50
1. Dihasilkannya berbagai karya ilmiah yang ekonomi dan bisnis islam yang
memadai, baik dari sisi kualitas maupun kualitas yang dapat memberi
kontribusi bagi pengembangan ekonomi dan bisnis islam.
2. Terciptanya jaringan ekonomi dan bisnis yang kokoh dan bersinergi dengan
berbagai pihak dalam rangka pengembangan keilmuwan dan kemasyarakatan
untuk lima tahun kedepan.
3. Rekyasa social ekonomi dan pengembangan komonitas syariah (BMT)
berbasis ilmu-ilmu ekonomi dan bisnis islam.
F. Strategi
1. Mengembangkan jurusan/program studi dan konsentrasi sesuai yang berlaku
dilingkungan perguruan tinggi Universitas Islam.
2. Mengembangkan program studi major atau kopetensi pokok dan program
studi minor sebagai kompetasi tambahan.
3. Menetapkan isi pembahasan setiap mata kuliah atas 6 kandungan yaitu : (1)
Pholsophicial Contet (2) History Icol Contet (3) Theritical Contet (4) Cas
Content (5) Partical Content Dan (6) Ethics And Islamic Content.
4. Memperbanyak literature yang membantu mahasiswa mendalami ilmu-ilmu
dasar dan keislaman secra memadai dan mendorong penyusunan berbagai
modus relevan.
5. Menstimulasi potensi entrepneneurship melalui berpikir observatif, kreatif
inovatif melalui diskusi, studi kasus, simulasi, penelitian ilmiah, secara
terstruktur dan berkesinambungan.
51
6. Mengembangkan kesinambungan (skil), komunikasi baik verbal atau tulisan
serta penguasaan penggunaan teknologi informasi.
7. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas yang dapat meluluskan
mahasiswa selama 4 tahun dengan batas maksimal penyelesaian selama 5
tahun (10 semester). Pe;aksanaan pendidikan dan pengajaran bertempat di
kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
G. Prodi Studi
1. Perbankan Syariah
2. S1 Ekonomi Syariah
3. Manajemen Keungan Syariah
4. Akuntasi Syariah
H. Tugas Pokok dan Fungsi
Dalam peraturan menteri agama RI No 23 tahun 2011 tentang organisasi tata
kerja fungsi UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, maka kedudukan, tugas dan
fungsi organ pengelolaan Fakultas di lingkungan UIN Sultan Thaha Saifuddin
Jambi sebagai berikut :
1. Senat fakultas merupakan Badan Normatif dan Perwakilan di tingkat Fakultas
yang mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan bidang akademik
dan non akademik kepada dekan.
2. Dekan mempunyai tugas memimpindan mengelola penyelenggaraan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan
kebijakan rector.
52
3. Wakil dekan bidang akademik mempunyai tugas membantu dekan dalam
menyelenggarakan pendidikan akademik, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
4. Wakil Dekan Bidang Adminitrasi Umum, perencanaan dan keungan
mempunyai tugas membantu dekan dalam bidang adminitrasi umum,
perencanaan dan keungan.
5. Wakil Dekan Kemahasiswaandan kerjasama mempunyai tugas membantu
dekan dalam bidang kemahasiswaan dan kerjasama.
6. Ketua jurusan/program studi mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan
peyelenggaraan program studi berdasarkan kebijakan dekan.
7. Sekretaris jurusan/program studi mempunyai tugas membantu ketua
jurusan/program studi dalam bidang adminitrasi umum, keungan,kepegawain
dan pelaporan.
8. Ketua laboratarium merupakan perangkat penunjang pelaksanaan pendidikan
di lingkungan Fakultas.
9. Kepala bagian tata usaha mempunyai tugas melaksanakan layanan adminitrasi
umum dan akademik, mahasiswa, perencanaan dan pelaporan di lingkungan
Fakultas.
10. Kepala subbagian kepegawaian dan umum mempunyai tugas melaksanakan
layanan adminitrasi kepegawain, ketatausahaan, hubungan masyarakat,
pengelolaan barang milik Negara, dan system informasi Fakultas.
53
11. Kepala subbagaian perencanaan, keuangan dan akutansi mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan rencana dan anggaran, pembendaharaan, pelaporan
keuangan, akuntasi,dan pelaporan Fakultas.
12. Kepala subbagian akademik dan kemahasiswaan mempunyai tugas
melaksanakan layanan adminitrasi akademik, penelitian dan pengabdian
masyarakat dan kemahasiswaan.
I. Cream Temulawak
Tanaman temulawak ini asli dari Indonesia dari pulau jawa dan menyebar
ke seluruh wilayah Indonesia hingga ke Negara tetangga termasuk Malaysia. Di
Indonesia sendiri tanaman temulawak ini banyak dimanfaatkan sebagai salah satu
bahan jamu tradisional atau jamu gendong, tentu saja hal ini tidak lepas dari
kandungan nutrisi yang terdapat di dalamnya yang terdiri dari protein, glukosida,
turmerol, minyak astiri, dan kurkumin, manfaat mengkomsumsi ramuan
temulawak adalah dapat meningkatkan nafsu makan, membersihkan darah,
menghilangkan nyeri. Namun siapa yang menyangka ternyata temulawak dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu bahan untuk produk kecantiakn salah satunya
adalah cream temulawak, salah satu kandungan di dalam temulawak adalah
minyak astiri yang manfaatnya adalah sebagai anti penuan dini sehingga dapat
melindungi wajah dan tubuh dari paparan sinar matahari yang dapat mempercepat
proses penuaan dini.
Cream temulawak memang benar cream ini merupakan produk asli
Malaysia yang menjadi salah satu bast seller di negeri jiran bahkan kepopuleran
crean temulawak tersohor hingga beberapa Negara tetangga termasuk Indonesia.
54
Cream ini cocok digunakan oleh Negara Indonesia karena iklim yang hampir sam
di kedua Negara yaitu tropis. Sebagai catatan tidak sepenuhnya cream temulawak
ini menggunakan bahan-bahan alami, di dalamnya juga terkandung bahan kimia
yang berguna sebagai komposisi tambahan agar crea temulawak dapat bekerja
secara optimal.41
Adapun bahan-bahan dalam cream temulawak ialah petrolatum, minyak
mineral, isopropil myristate, tatimium dioxide carnuabalilin lilin, lilin lebah
propylparaben lilin, methylparaben, yang mengandung zat besi kuning oksida.
Manfaat utama penggunaan kosmetik cream temulawak adalah untuk kebersihan
pribadi, meningkatkan daya tarik melalui make-up, meningkatkan rasa percaya
diri dan perasaan tenang, melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultra violet,
menghilangkan bintik-bintik hitam, jerawat dan kisut-kisut pada kulit, kulit yang
kasar dan hitam dapat berubah menjadi putih, bersih dan bercahaya, juga dapat
digunakan sebagai fondasi agar supaya kulit tetap halus, bercahaya dan awet
muda. Adapun cara memakainya adalah dipakai setiap hari waktu siang dan
malam dengan cara terlebih dahulu membersihkan wajah dan kemudian baru
memakai cream temulawak dan hanya perlu sapu satu lapisan yang tipis saja.
41
https://creamtemulawak. 22012020
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk
keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini. Menurut Schiffman dan
Kanun dikutip oleh Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Lhalauw dalam bukunya
“perilaku konsumen” dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan studi
tentang bagaimana pembuatan keputusan baik individu, kelompok maupun
organisasi, membuat keputusan-keputusan beli atau melakukan transaksi
pembelian suatu produk dan mengkonsumsinya.42
Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa perilaku konsumen menyangkut
suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh,
memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk.
Salah satu aspek seseorang sebelum melakukan proses pengambilan
keputusan pembelian suatu produk yaitu preferensi. Menurut Kotler preferensi
konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk jasa
yang ada. Preferensi merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.
Preferensi juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang
terhadap suatu produk, barang atau jasa yang dikonsumsi.43
42
Ristiyanti Prasetijo dan John J.O.I Lhalauw, perilaku konsumen, Yogyakarta: Andi
Yogyakarta, 2004, hlm.9 43
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Prehalindo, Jakarta, Cet Ke-10,2000,h. 154.
56
Hasil wawancara dengan beberapa mahasiswi febi yang menggunakan
cream temulawak seluruh responden yang diteliti menunjukkan jawaban yang
hampir sama. Karena kebutuhan yang sangat berpengaruh terhadap keputusan
membeli dan juga karena faktor sosial.
Hasil wawancara dengan Adinda selaku pengguna cream temulawak
“karna cream temulawak itu lebih cepat putih terus juga prosesnya juga ngak
terlalu lama kalau cream yang lainkan kayak wardah misalnya lama prosesnya
kalau cream temulawak tu prosesnya cepat, menurut saya faktor pribadi soalnya
kalau cream temulawakkan lebih murah terjangkau lagi harganya bagi kalangan
mahasiswa terus kalau sosialnya ada juga sih kak kalau liat muka teman yang
lainnyakan udah pada glowing-glowing terus kita juga pengen glowing ya cara
mudah cara cepatnya ya pakek cream temulawak tadi, ya yang pasti keunggulan
pertama nya yaitu murah terus prosesnya cepat mudah dicari, karana temulwak itu
udah lebih ternama udah dikenal masyarakat jadi kualitasnya walaupun dia ngak
halal tapi kualitasnya udah dijamingimana ya udah banyaklah contoh-contoh yang
bagus makeknya makanya saya dan kawan-kawan lainnya lebih memilih
temulawak ditimbang cream lainnya kak, satu minggu aja udah ada perubahan
kalo kayak wardah palingan pemakaian 1 botol baru ada perubahannya tapi kalo
temulawak 1 minggu tapi kalo wardah mungkin 1 bulan, mungkin karna mencapai
label halal itu susah, sebenarnya ya dipertimbangkan tapi dak terlalu besar
pertimbangannya cuman ya karna faktor social dan pribadi tadi, karna hasilnya
yang lumayan memuaskan, udah hampir 2 bulan, efek sampinya cuman kayak ada
merunyung dimuka gatal enggak kayak ada yang ngerayap gitu, kalau berhenti sih
saya belum tau.”44
Hasil wawancara dengan Adinda menunjukkan bahwa cream temulawak
itu proses pemutihan nya sangat cepat dibandingkan dengan cream lainnya. Faktor
yang mempengaruhi keputusan membeli menurut Adinda yaitu faktor pribadi dan
factor sosial karena dengan harga yang terjangkau dengan kalangan mahasiswi
dan karena keinginan memiliki wajah yang glowing. Adapun dampak pemakain
cream ini ialah saat berhenti menggunakan wajah akan terasa gatal-gatal.
44
Sumber data, Adinda mahasiswi febi uin sts jambi, selaku responden penelitian, 20
februari 2020
57
Hasil wawancara dengan Rizki Amalia selaku pengguna cream temulawak
“karna proses pemutihannya cepat diwajah, pribadi sih kan harganya juga
terjangkau, yang tadi tu proses pemutihannya cepat dah tu harganya juga murah
terus mudah dicari, ya lebih menjanjikan kalo nengok-nengok orang jugo ada
perubahan gitu jadi ngikut,seminggu dah keliatan Nampak lebih putih mukanya
lebih bersih, karna itu tadi cocok diwajah, mempertimbangkan tapi nengok
hasilnyo yo dak terlalu dipertimbangkan lagi, cocok murah bagus, kurang lebih 6
enam bulan, muka kito t jadi kayak ngedetok gitu jadi beruntusan, wajah jadi
seperti semula dah tu ado kayak plek-plek hitam di wajah kayak tebakar, penting
sih cumo kadang orang nengok hargonyo murah dah tu hasilnyo bagus halal
haram hantap.”45
Hasil wawancara dengan Riski Amalia menunjukkan bahwa harga yang
begitu terjangkau, sebenarnya label halal di pertimbangkan namun karena
hasilnya begitu bagus jadi tdak terlalu di pertimbngkan lagi saat ingin membeli.
Adapun dampak pemakain cream ini ialah saat berhenti menggunakan wajah akan
menjadi sepeti semula dan di bagian pipi timbul flk-flek hitam seperti terbakar.
Hasil wawancara dengan Eka Restu Pitri selaku pengguna cream
temulawak
“kalau kami makek temulawak tu karno putihnyo tu cepat terus dio tu kalau orang
berjerawatan tu jugok muko tu jugo bersih gitu,karno temulawak tu hargonyo pas
dikantong mudah mencari bedak tu, hasilnyo tu memuaskan dan menjanjikan, dak
nyampe seminggu,karno temulawak tu bikin muko jadi putih jadi glowing, iya
jadi pertimbangan,yo karno itu tadi menjanjikan, 3 bulan, ado pertamo tu muko
kami tu jadi merah kami piker tu dak cocok jadi kami chercing di geogle kan kami
tengok oh ruponyo karno permulaan makek cream temulawak kalo keno panas tu
habis muko kayak udang rebus gitu nah, waktu berhenti tu muko kembali kayak
semulo hitam.”46
Hasil wawancara dengan Eka Restu Pitri menunjukkan bahwa pada aspek
harga yang begitu terjangkau dan proses yang terbilang cepat, dengan harga yang
45
Sumber data, Rizki amalia mahasiswi febi uin sts jambi, selaku responden penelitian,
20 februaru 2020 46
Sumber data, Eka restu pitri mahasiswi febi uin sts jambi, selaku responden penelitian,
20 februari 2020
58
begitu terjangkau dan hasil yang memuaskan itu lah sebabnya masih bertahan
sampai sekarang. Adapun dampak dampak pemakai cream ini ialah saat berhenti
menggunakan wajah akan menjadi seperti semula yaitu hitam.
Hasil wawancara dengan Anas Fitri Nurjanah selaku pengguna cream
temulwak
“karena terjangkau, faktor budaya karena temulawak terbuat dari bahan-bahan
herbal, lebih herbal, menfaatnya cepat dirasakan, 2 bulan, kualitasnya pasti, kalau
saya dilihat dari bahan-bahannya, harga terjangkau, 6 bulan, kelit wajah
mengelupas, wajah langsung hitam.47
Hasil wawancara dengan Anas Fitri Nurjanah menunjukkan bahwa faktor
yang mempenagruhi keputusann membeli ialah faktor budaya alasannya karena
cream temulawak sangat bagus karena terbuat dari baha-bahan yang herbal, dan
juga tentang kualitasnya juga pasti. Adapun dampak pemakai cream ini ialah saat
berhenti menggunakan wajah akan manjadi hitam seperti semula.
Hasil wawancara dengan Dwi Annisa selaku pengguna cream temulawak
“karena harganya terjangkau, faktor budaya karena terbuat dari bahan herbal,
karena menggunakan bahan herbal, manfaatnya cepat, 3 bulan, kualitasnya bagus,
dilihat dari kualitas produk tersebut, harga terjangkau, 3 bulan, muka kemerahan,
muka hitam dan kembali seperti semula.48
Hasil wawancara dengan Dwi Annisa menunjukkan bahwa faktor budaya
.harga yang begitu terjangkau dan bahan-bahan yang didalam cream tersbut
terbuat dari bahan-bahan yang herbal dan kualitas produknya yang begitu
47
Sumber data, Anas fitri nurjanah mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden
penelitian, 21 februari 2020 48
Sumber data, dwi annisa mahasiswi febi uin sts jambii selaku responden penelitian, 21
februaru 2020
59
bagus.adapun dampak saat pemakain cream ini ailah saat berhenti menggunakan
wajah akan kembali seperti semula.
Hasil wawancara dengan Dwi Sinta Ritonga selaku pemakai cream
temulawak
“yang saya ketahui cream ini cepat mencerahkan kulit wajah, murah cepat
prosesnya bahan herbal dan mudah dicari, karna murah dan cepat mencerahkan
wajah, cepat penyecerahannya, mungkin karena mudah mencerahkan wajah
apalagi mahasiswi suka yang murah jadi itu menjadi alasan bertahan memakai
cream ini, ya penting sangat penting, uang yang terbatas, 3-4 bulan, gatal-gatal
dan mengelupas, jika dipakai disiang hari wajah akan memerah”49
Hasil wawancara dengan Dwi Sinta Ritonga menunjukkan bahwa
mencerahkan kulit wajah dan bahan-bahan dari herbal dan prosesnya yang begitu
cepat, karena faktor harga yang begitu terjangkau menjadi alasan masih bertahan
dengan cream temulwak.
Hasil wawancara dengan Sintia sebagai pemakai cream temulwak
“karena produknya bagus dan aman, faktor sosisal, karena cepat kinerjanya, aman
walaupun tanpa label halalsekalipun, masa pemutihannya cukup cepat hanya
selama 1 minggu, karena sampai sekarang aman-aman saja, pasti akan menjadi
suatu pertimbangan, sensitive dan mengelupas, kembali seperti sebelum
pemakaian”50
Hasil wawancara dengan Sintia menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli ialah faktor sosial, karena kinerja yang begitu
cepat tidak terlalu lama menungu hasilnya, dan produk tersebut aman walaupun
tanpa label halal. Menurut Sintia “sampai sekarang produk tersebut masih terlihat
49
Sumber data, Dwi sinta ritonga mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden
penelitian, 21 februari 2020 50
Sumber data, Sintia mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 21
februari 2020
60
aman di wajah saya” adapun dampak saat pemakain ialah saat berhenti
menggunakan wajah akan kembali seperti sebelum pemakaian.
Hasil wawancara dengan Eni Febryanti selaku pemakai cream temulwak
“alasan utama adalah kemurahan harga dan kemudahan untuk ditemukan tempat
penjualnya, faktor pribadi karna dipengaruhi oleh karakteristik pribadi diantaranya
usia dan tahap siklus hidup, karna mudah penggunaan dan sesuai dengan ekonomi
mahasiswi, cepat reaksi kerja pemutihan wajahnya/proses kerjanya, -+ sebulan,
faktor kemurahan produk, iya, ya karna murah, kurang lebih 1 tahun, wajah
memerah ketika selesai memakai, wajah memerah dan kulit kelihatan menjadi
tipis”51
Hasil wawancara dengan Eni Febryanti menunjukkan bahwa harga yang
begitu murah dan produk tersebut mudah ditemukan, adapun faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli menurut Eni ialah faktor pribadi yang
dipengaruhi karakteristik pribadi diantara usia dan tahap siklus hidup. Adapun
dampak setalah berhenti yaitu wajah memerah dan kulit wajah kelihatan menjadi
agak tipis.
Hasil wawancara dengan Inkasri Yunara selaku pemakai cream temulawak
“cocok dikulit dan harga terjangkau, faktor pribadi karena dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, karena cream
temulawak bisa mempercepat membawa perubahan kulit, kalau cream yang
memakai label halal kita bisa untuk percaya memakai prodk tersebut, kalau yang
tidak memakai label halal bisa jadi tidak laku/laris, secepatnya, sebagian orang
hanya mengambil perubahannya/cepat putihnya, iya mempertimbangkan, ya
mungkin murah, kurang lebih 6 bulan, menimbulkan jerawat, muka merah-merah
jerwat semakin membanyak”52
51
Sumber data, Eni febryanti mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian,
21 februari 2020 52
Sumber data, Inkasri yunara mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian,
21 februari 2020
61
Hasil wawancara dengan Inkasri Yunara menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli ialah faktor pribadi karena dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi yaitu usia dan tahap siklus hidup, adapun dampak dari saat
berhenti pemakain ialah timbulnya jerawat diwajah dan wajah akan menjadi
merah-merah dan juga jerawat semakin membanyak.
Hasil wawancara dengan Badrotul Dwi Safitri selaku pemakai cream
temulawak
“karena produk murah dan dapat didapatkan ditoko-toko terdekat, faktor pribadi
karena usia dan kecocokan pemakaian, karena murah penggunaanya dan murah
atau sesuai bajet mahasiswi, perbedaannya dalam proses pemutihannya, 2 bulan,
karena faktor biaya dan prosesnya cepat, sebenarnya sangat dipertimbangkan
akan tetapi biaya sangat mempengaruhi, faktor ekonomi, 1 tahun, wajah memerah
dan terasa panas, kulit terlihat menipis”53
Hasil wawancara dengan Badrotul Dwi Safitri menunjukkan bahwa faktor
yang dominan mempengaruhi keputusan saat membeli adalah faktor pribadi
karena alasan usia dan kecocokan pemakaian, adapun pengaruh saat berhenti
menggunakannya ialah wajah akan memerah dan terasa panas dan juga kulit akan
menjadi sangat tipis.
Hasil wawancara dengan Mega silvia selaku pemakai cream temulwak
“alasan karena ingin mencerahkan wajah dank arena faktor lingkungan, faktor
sosial, harga murah dan bagus, cream temulwak cocok dikulit saya, 1 bulan, saya
tidak memperhatikan label saat membeli/memakai, kualitas bagus, kurang lebih 3
tahun, tekelupas dan merah, muka kembali ke warna asli”54
53
Sumber data, Badrotul dwi safitri mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden
penelitian, 21 februari 2020 54
Sumber data, Mega silvia mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 24
februari 2020
62
Hasil wawncara dengan Mega Silvia menunjukkan bahwa faktor sosial dan
faktor pribadi, pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan
ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan,
utang dan sikap terhadap belanja atau menabung. Adapun dampak pemakain
produk tanpa label halal yaitu wajah akan menjadi sangat ketergantungan dengan
cream tersebut.
Hasil wawancara dengan Riska Wahyuni selaku pemakai crea temulwak
“karena saya ingin muka saya bersih dan putih, faktor sosial karena dari teman
saya mau melakukan pembelian produk temulawak, karena temulawak sudah
cocok dengan muka saya, karena temulawak prosesnya cepat putih di bandingkan
cream lainnya, 1 minggu, karena cocok tersebut bisa bikin muka putih, pastinya,
karena prosesnya cepat, 1 tahun, muka mengalami pans, membuat muka saya
tipis”55
Hasil wawancara dengan Riska Wahyuni menunjukan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli ialah faktor sosial karena dapat memberikan
pengaruh secara langsung terhadap seseorang, adapun alasan masihnya bertahan
menggunakan cream temulwak yang tanpa label halal ialah adanya kecocokan
dikulit diwajah dan hasilnya sangat memuaskan di bandingkan dengan cream-
cream lainnya, adapun dampak pemakain cream tanpa label halal ialah saat
berhenti menggunakan cream tersebut adapun dampak yang terjadi diwajah ialah
muka mengalami panas dan membuat kulit wajah akan menjadi tipis.
Hasil wawancara dengan Titin Sundari sebagai pemakai cream temulawak
“karena ingin memiliki wajah putih, faktor sosial (terpengaruh ujukan teman),
karena sudah melihat hasil dari cream tersebut dari wajah teman, karena cream
55
Sumber data, Riska wahyuni mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian ,
24 februari 2020
63
temulawak sangat cepat memutihkan kulit wajah, 1 minggu, karena belum terlalu
paham memilih cream, tidak, karena proses pemutihannya yang cepat, kurang
lebih 2 tahun, kulit tekelupas, karena efek dikulit wajah yang sangat
bertergantungan dan ketika tidak dipakai cream tersebut akan mengembalikan
kulit wajah kesemula”56
Hasil wawancara dengan Titin Sundari menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli ialah faktor sosial, karena memberikan
pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang tersebut. Adapun dampak memakai cream tanpa label halal ialah wajah
akan menjadi ketergantungan dan ketika saat berhenti menggunakan cream
tersebut kulit wajah akan kembali pada masa sebul pemakain cream tersebut.
Hasil wawancara dengan Jara Pisna sebagai pemakai cream temulwak
“alasan ingin putih dan glowing, faktor pribadi dan psikologis, alasannya ingin
putih dengan cepat, dari harga dan prosesnya, 1 minggu udah putih, karena ingin
putih bersih dan glowing, tidak, murah dan cepat putih, 5 tahun, mebgelupas,
berjerawat”57
Hasil wawancara dengan Jasa Pisna menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli adalah faktor pribadi dan faktor psikologis
karena keputusan membeli juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup
serta keperibadian dan konsep diri pembeli, adapun faktor psikologis yang
dipengaruhi empat faktor yaitu motivasi, persepsi, pembelanjaan serta keyakinan
dan sikap. Adpun dampak pemakain cream tanpa label halal ialah akan terjadi
pengelupas di kulit wajah dan wajah akan berjerawat.
56
Sumber data, Titin sundari mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 24
februari 2020 57
Sumber data, Jasa pisna mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 24
februari 2020
64
Hasil wawancara dengan Tuti Alawiyah sebagai pemakai cream temulwak
“alasan utama ingin memiliki kulit wajah yang putih, faktor pribadi dan faktor
psikologis, lebih terjangkau harganya dan cepat prosesnya pemutihan, dari harga
dan prosesnya, sangat cepat dibandingkan dengan cream pemutih lainnya, karena
ingin wajah putih glowing dan bersih, tidak tergantung produk tersebut cocok atau
tidak, harga murah dan proses putihnya cepat, 3 tahun, langsung mengelupas kulit
wajah, kulit wajah akan kembali seperti semula timbulnya berontolan jerawat”58
Hasil wawancara dengan Tuti Alawiyah menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli ialah faktor pribadi dan faktor psikologis,
karena keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
diantaranya usia dan tahap sikap hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup
serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Adapun faktor psikologis ialah
dipengaruhi empat faktor utama yaitu motivasi, persepsi, pmbelajaran serta
keyakinan dan sikap. Adapun dampak pemakain produk tanpa label halal ialah
saat pemberhentiaan pemakain karena akan menimbulkan dampak seperti kulit
wajah akan kembali seperti semula.
Hasil wawncara dengan Raudatun Ulya sebagai pemakai cream temulwak
“untuk perawatan kulit, faktor sosial karena teman dan keluarga memakai cream
tersebut, cream temulawak lebih banyak dipakai dikalangan saya, temulwak lebih
dikenal dilingkungan saya, kurang lebih selama 1 tahun, iya karena memakai
produk halal lebih baik, kurang lebih 6 bulan, merah-merah kulit mengelupas dan
ruam, kulit menjadi lebih tipis”59
Hasil wawancara dengan Raudatun Ulya menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli adalah faktor sosial, yaitu kelompok acuan
kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan yaitu sebuah
58
Sumber data, Tuti alawiyah mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian,
24 februari 2020 59
Sumber data, Raudatun ulya mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian,
25 februari 2020
65
kelompik yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang.
Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer
seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berintegrasi dengan secara
langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Adapun dampak
pemakaain produk tanpa label halal ialah saat pemberhentian pemakain wajah
akan menjadi merah-merah ruam dan kulit akan menjadi lebih tipis.
Hasil wawncara dengan Astuti sebagai pemakai cream temulwak
“karena cocok dan harga terjangkau dengan uang saku sayo perminggu, faktor
sosial karna pengaruh dari kawan disekitar, karena ada kecocokan dengan cream
temulwak belum tentu cocok dengan produk lain makanyo sayo bertahan
memakai cream temulwak ni, karno faktor dijambi tu bedak tu banyak tapi bedak
yang lainnyo tu belum tentu cocok di wajah sayo dibandingkan dengan produk
temulwak dan jugo ditempat sayo beli tu murah dan terjangkau, cepat cumo 1
minggu, yo kerno kecocokan tadi jadi tu dak do pulo mandang halal atau haram
yang penting putih, tidak terlalu dipertimbangkan, yo karno cocok dikulit sayo,
udah lebih dari 3 tahun, ya ada gatal-gatal di kulit wajah, Cuma agak kusam be
kalau dak makek tu, jadi kayak ketergantungan lah”60
Hasil wawancara dengan Astuti menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli produk yang tanpa label halal ialah faktor
sosial yang dipengaruhi dari teman-teman sekitar, alasan masih menggunakan
cream ini karena ada kecocokan dikulit wajah, “karena ada kecocokan dengan
cream temulawak belum tentu cocok dengan cream lainnyo makonyo sayo
bertahan mamakai cream temulwak ni” walaupun tanpa label halal. Adapun
dampak pemakain produk cream temulwak ialah adanya gatal-gatal dikulit wajah
dan saat berhenti menggunakan cream ini wajah akan menjadi kusam dan jadi
itulah membuat saya menjadi ketergantungan dengan cream ini.
60
Sumber data, Astuti mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 25
februari 2020
66
Hasil wawancara dengan Rusiah sebagai pemakai cream temulwak
“yo biak cepat putih jugo untuk ngilangin flek-flek hitam diwajah, faktor sosial
karno nengok di lingkungan sekitar t banyak yang makek,karna itu lebih cocok di
muka saya, weh cepat tuh Cuma seminggu itu udah ada perubahan diwajah, karno
cocok dikulit saya belum tentu cream lain cocok dikulit sayo, itu ya
mempertimbangkan tapi idak terlalu lah, karna kebutuhan,lah 2 tahun, tidak ada
efeknya, akan timbul jerawat muka jadi kusam”61
Hasil wawancara dengan Rusiah menunjukkan bahwa faktor yang
mempengaruhi keputusan membeli ialah faktor sosial, karena lingkungan sekitar
yang banyak menggunakan cream ini, adapun efek pemakain cream ini ialah saat
berhenti menggunakan efeknya ialah akan timbuk jerawat dikulit wajah.
B. Faktor Yang Menentukan Keputusan Membeli
Dalam penelitian ini faktor yang sangat menentukan keputusan pembelian
adalah faktor pribadi, karena dengan alasan yaitu diantaranya usia pembeli, tahap
siklus hidup pembeli, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
dan kondisi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
Yang paling dominan menetukan keputusan membeli ialah faktor harga hampir
seluruh mahasiswi febi di uin sts jambi mengatakan alasan menggunakan produk
cream temulawak yaitu karna harga yang terjangkau dan prosesnya pemutihan
diwajah begitu cepat. Menurut William J. Stanton (1994)ada tiga ukuran yang
menentukan harga yaitu :
Harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk
Harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk
Perbandingan harga dengan produk lain.
61
Sumber data, Rusiah mahasiswi febi uin sts jambi selaku responden penelitian, 25
februari 2020
67
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil penelitian denagn pembahasan dari bab sebelumnya
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut
1. Faktor Harga sangat penting dan sangat mendominasi keputusan
pembelian karena rata-rata mahasisiwi febi di uin sts jambi yang
menggunakan cream temulawak lebih memperhatikan soal harga dari pada
kehalalan, dan pada persoalan harga, harga inilah yang dapat membuat
seseorang berbelanja secara kontinuitas. Dari sudut pandang konsumen,
harga sering kali digunakan sebagai indicator nilai bilamana harga tersebut
dihubungkan dengan manfaat yang didasrkan atas suatu barang atau jasa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga tertentu,
bila manfaat yang disarankan konsumen meningkat maka nilainya akan
meningkat pula. Seringkali pula dalam penentuan nilai suatu barang atau
jasa, konsumen membandingkan kamampuan suatu barang atau jasa
substitusi. Menurut Sudharto bahwa konsumen mengharapkan harga yang
sepadan dengan kualitas produk dari pembelian yang dilakukannya.
2. Pandangan mahasiswi yang lain terhadap penggunaan produk kosmetik
cream temulawak ialah pemutih wajah yang instan dapat merusak wajah,
ini mengartikan bahwa ketergantungan pemakai yang lebih suka jika
terlihat putih tanpa menghiraukan apa efek yang akan ditimbulkannya.
Adapun dampak pemakain produk kosmetik cream temulawak ialah dalam
68
jangka pendek akan bisa timbul kulit iritasi, gatal, atau kemerahan.
Sedangkan untuk jangka panjang akan bisa terserang kangker kulit.
3. Dari hasil wawancara adapun Alasan mahasiswi febi uin sts jambi dalam
membeli produk kosmetik cream temulawak ialah kebutuhan. Hampir
semua orang ingin terlihat putih dan cantik kapan saja. Hal ini
menyebabkan individu yang ingin berubah memiliki kebutuhan pokok
untuk mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Karna adanya kecocokan
dengan kulit wajah dan proses pemutihan di kulit wajah terbilang cepat.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya dapat diusulkan saran yang
dapat diharapkan akan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan
faktor yang mempengaruhi keputusan membeli.
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Mahasisiwi
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan bagi
mahasisiwi yang ingin membeli suatu produk kosmetik, agar
mengetahui produk-produk yang baik bagi kulit wajah. Kosmetik
pemutih wajah sangat berbahaya bagi kulit dan dampak buruk
dimasa yang akan datang juga sangat berbahaya, maka dari itu para
pengguna kosmetik cream temulawak atau produk kosmetik
pemutih wajah khususnya mahasiswi febi uin sts jambi sebaiknya
lebih selegtif lagi dalam pemilihan kosmetik wajah dimana harus
69
memikirkan konsekuensi yang ditimbulkan sangat berbahaya tidak
hanya memperhatikan efek cantik yang diberikan.
2. Bagi Pedagang
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para
pedagang agar para pedagang mengetahui apa saja yang
mendominasi keputusan membeli konsumen.
3. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selajutnya diharapkan dapat lebih mengetahui tentang
kosmetik pemutih wajah.
70
DAFTAR PUSTAKA
Yunita kusumawati, “hubungan antara persepsi terhadap kelompok referensi
dengan pengambilan keputusan membeli produk kosmetika tanpa label
halal pada mahasiswi muslim”
Muchtaridi. 2004. Ekstrak plasenta antar khasiat dan kehalalan. Majalah NOOR
edisi 05/mei/2004
Ratih hesty utami puspitasari, analisis pengaruh keputusan pembelian pada
kosmetik berlabel halal
https://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com
Suryani, implikasi pada strategi pemasaran, perilaku konsumen,2008Yogyakarta:
Graha Ilmu, Hlm,251-252
Muhammad rhendria dinawan, SE “analisi faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan membeli” (studi kasus pada konsumen Yamaha mio pt harpino
jaya semarang).
Mulyadi, manajemen dan kewirausahaan, salemba empat, ,2007, Jakarta. Hlm. 42
Salasin Djaslim, manajemenpemasaran, linda karya, 2007, Bandung, hlm 34
Ariani, Wahyu dorothea, Modul Mmanajemen Kualitas. Universitas Terbuka,
2014, Tenggerang Selatan. Hlm. 59
Departemen agama republic Indonesia, al-quran dan terjemah (CV penerbit J-
ART,2004). Hlm.41
Suryadi didih, promosi efektivitas menggugah minat dan loyalitas pelanggan, PT
suka buku, 2011, Jakarta, hlm 60-78
Nanang martono, metode penelitian kuantitatif, (Jakarta: PT Raja Grarindo
Persada, 2010) hlm, 63
M. subono Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung : CV pustaka stia,
2005)
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2012)
hlm 8
Sayuta una, “pedoman penulisan skripsi “ edisi ke-1, (jambi: fakultas syariah
IAIN STS jambi dan syariah press, 2012) hlm 446
71
DR. Deni darmawan, S.PD., M. SI. Metode penelitian kuantitatif (bandung :PT
Remaja Rosdakarya, 2016) hlm, 13
Albert Kurniawan, metode Riset Untuk Ekonomi Dan Bisnis, (Bandung :Alfabeda,
2014) hlm, 84
Sayuti Una, pedoman penulisan skripsi, (jambi : fakultas IAIN STS Jambi dan
Syariah press, 2012)
Eri Agustina H, Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Studi Kasus Pada Produk Wall’S Conello, Jurnal Ilmiah
Manajemen Kesatuan Vol. 1 No. 2,2013 Hal., 171
Burhanuddin, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen Dan Sertifikat Halal,
Malang, UIN Maliki Press, 2011, Hlm. 140
Eprints.stainkudus.ac.id/258/5/6.BAB%2011.pdf
Indana Zulfa. Pengaruh Persepsi Label Halal Terhadap Minat Beli Dan
Keputusan Pembelian Pada Produk Wardah. UIN Maulana Malik
angkatan 2014. Hal 23
Indana Zulfa. Pengaruh Persepsi Label Halal Terhadap Minat Beli Dan
Keputusan Pembelian Pada Produk Wardah. UIN Maulana Malik
angkatan 2014. Hal 24
Suryadi didih, promosi efektivitas menggugah minat dan loyalitas pelanggan, PT
suka buku, 2011, Jakarta, hlm 60-78
Indana Zulfa. Pengaruh Label Halal Terhadap Minat Beli Dan Keputusan
Pembelian Pada Produk Wardah UIN Maulana angkatan 2014. Hal 22
William J. Stanton, Fundamental OFMarketing (Universitas Michigan: Megraw-
Hill 1991, Edisi Sembilan)
72
Curiculum Vitae
Personal
Nama : Repi Yanti
Jenis Kelamin : Perempuan
NIM : EES.160558
Jurusan : Ekonomi Syariah
Tempat, Tanggal Lahir : Sungai Lipai, 02 Januari 1998
Alamat Asal : Sungai Lipai, Rt 001, Kec. Muko-Muko
BathinVII, Kabupaten Muaro Bungo, Provinsi
Jambi
Nama Orang Tua
Nama Ayah : Zuhdi
Nama Ibu : Siti Rahmah
Alamat Email : [email protected]
No. Handphone : 0822-1518-4559
Pendidikan : MA Darussalam Sei Mancur (2014-2016)
Pondok Pesantren Nurul Haq (2011-2013)
SD 214 Sungai Lipai (2005-2010)
Motto Hidup : Kerja Cerdas Bukan Kerja Keras
73
Nama : Adinda
Nim : 501171764
Umur : 20 tahun
Semester : 6 (enam)
Agama : islam
Alamat : mayang puskes
1. P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama apa yang membuat saudari
memakai produk cream temulawak ?
I : Karna proses pemutihannya cepat
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya,sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi, karena cream temulawak lebih murah dan terjangkau lagi
harganya bagi kalangan mahasisiwi
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karna keunggulan yang pertama yaitu murah terus prosesnya cepat dan
mudah dicari
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak dengan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Karna udah lebih ternama udah dikenal masyarakat
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 1 minggu
P : apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Dipertimbangkan tapi tidak terlalu besar pertimbangannya
P : Apa yang memnyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski
tanpa label halal ?
I : Karna hasilnya yang memuaskan
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 2 bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunakan cream temulawak?
I : Cuma gatal-gatal dikulit wajah
P : Jelaskan efek saat berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Wajah kembali seperti semula
2. Nama : Rizki amalia
Nim : 501190023
Umur : 19 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : islam
Alamat : Jl haji Ibrahim
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membuat saudari
memakai produk cream temulawak ?
74
I : Karna prosesnya pemutihan diwajah tu cepat
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi karna hargamya lebih murah
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Yo yang tadi tu karno proses pemutihannya cepat dah tu hargonyo jugo
murah
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak dengan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Karna temulawak tu lebih menjanjikan
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak /
I : Kurang lebih 6 bulan
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Awalnya Mempertimbangakan tapi nengok hasilnyo yo dak terlalu
dipertimbangkan lagi
P : Apa yang menyebab saudari tetap membeli satu produk meski tanpa label
halal ?
I : Karna kecocokan dikulit wajah
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 1 tahun
P : Apa efek samping saat pertama menggunakan cream temulwak ?
I : Kulit wajah ngelupas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Wajah jadi kayak ngedetok terus ada plek-pleh hitam diwajah kayak
terbakat
3. Nama : Eka restu pitri
Nim : 501190011
Umur : 19 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : Islam
Alamat : Jl perunas uar duri
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karno putihnyo yu cepat terus muko jadi bersih
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karno harga yang murah dan mudah dicari
75
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Kara hasil temulawak itu lebih menjanjikan
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Dak sampek seminggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Ya jadi pertimbangan
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karno kecocokan di kulit wajah
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 3 bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Wajah merah-merah
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Wajah jadi kayak semula
4. Nama : Anas fitri nurjanah
Nim : 501190049
Umur : 18 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karna terjangkau
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor budaya, karena temulawak terbuat dri bahan-bahan herbal
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Lebih herbal
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Manfaatnya cepat dirasakan
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : 2 bulan
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Kalau saya dilihat dari bahan-bahannya
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
76
I : Karna harga terjangkau
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 6 bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Kulit mengelupas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Wajah langsung hitam
5. Nama : Dwi annisa
Nim : 501190052
Umur : 18 tahun
Semester : 2 dua
Agama : Islam
Alamat : Mendalo
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karna harga yang terjangkau
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Budaya, karna terbuat dari bahan-bahan herbal
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karna menggunakan bahan herbal
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Temulawak menfaatnya cepat terasa
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I :1 minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Idak
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Harga terjangkau
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 3 bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Muka kemerahan
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Muka jadi hitam dan kembali seperti semula
77
6. Nama : Dewi sinta ritonga
Nim : 501190064
Umur : 18 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : Islam
Alamat : Jambi
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Cream ini cepat mencerahkan wajah
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi, karena murah, prosesnyacepat, herbal dan mudah dicari
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karna murah dan cepat mencerahkan wajah
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Karna temulawak mudah mencerahkan wajah dan karna harga, cream
lainnya agak mahal harganya
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : 1 Minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Ya pastinya sangat penting
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna Tidak mempunyai cukup uang
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 3-4 Bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Gatal-gatal dan mengelupas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Wajah akan memerah
7. Nama : Sintia
Nim : 501190070
Umur : 18 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karna produknya bagus dan aman
78
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor sosial
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karna cepat kinerjanya
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Aman walaupun tanpa label halal sekalipun
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Masa pemutihannya cukup cepat hanya selama seminggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Pasti akan menjadi suatu pertimbangan
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna kecocokan
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 2 Tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Sensitif dan mengelupas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Kembali seperti sebelum pemakain
8. Nama : Eni febyanti
Nim : 501190204
Umur : 18 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : Islam
Alamat : Mendalo
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karna kemurahan harga dan kemudahan untuk ditemukan tempat
penjualnya
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi karena dipengaruhi oleh karakteristik pribadi diantaranya
uisa dan tahap siklus hidup
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karna mudah penggunaan dan sesuai dengan ekonomi mahasiswi
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
79
I : Cepat reaksi kerja pemutihan diwajah/proses kerja
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Sekitar setengah bulan
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Iya
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Murah
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 1 tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Wajah memerah ketika selesai memakai
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Wajah memerah dan kulit kelihatan menjadi tipis
9. Nama : Inkasri yunara
Nim : 501190210
Umur : 18 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : Islam
Alamat : Telanai
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Cocok dikulit dan harga terjangkau
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi diantara usia dan tahap siklus hidup
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karna cream temulawak bisa mempercepat membawa perubahan kulit
wajah
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Kalau cream yang label halal kita bisa untuk percaya memakai produk
tersebut, kalau tnpa label halal bisa jadi tidak laku/laris
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Secapatnya
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Iya
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna murah
80
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 6 bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Menimbulkan jerawat
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Muka merah-merah jerawat semakin banyak
10. Nama : Bahrotul dwi safitri
Nim : 501190194
Umur : 18 tahun
Semester : 2 (dua)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karena produknya murah dan mudah didaptkan ditoko-toko terdekat
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi karena usia dan kecocokan pemakain
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karena mudah penggunaanya dan murah atau sesuai bajet mahasiswi
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Perbedaanya dalam proses pemutihannya
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : 2 minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I :Sebenarnya sangat mempertimbangkan akan tetapi biaya sangat
mempengaruhi
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna faktor ekonomi
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 1tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Wajah memerah dan terasa panas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Kulit terlihat menipis
81
11. Nama : Mega silvia
Nim : EES160473
Umur : 21 tahun
Semester : 8 (delapan)
Agama : Islam
Alamat : Thehok
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Alasan karena ingin mencerahkan wajah
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor sosial
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Harga murah dan bagus
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Cream temulawak cocok dikulit wajah saya
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 1 bulan
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Tidak kalau untuk makeup
P : Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Kualitas bagus
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 3 bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Tekelupas dan merah
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Muka kembali ke wajah asli
12. Nama : Riska wahyuni
Nim : EES160571
Umur : 22 Tahun
Semester : 8 (delapan)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karna saya ingin muka say bersih dan putih
82
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor sosial karna dari teman saya mau melakukan pemakain produk
temulawak
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karna temulawak sudah cocok dengan kulit wajah saya
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Karna temulawka prosesnya cepat putih dibandingkan cream lain
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : 1 minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Pastinya
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna prosesny di muka saya cepat
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 1 Tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Muka mengalami panas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Membuat muaka saya tipis
13. Nama : Titin sundari
Nim : EES160651
Umur : 21 Tahun
Semester : 8 (delapan)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karna ingin memiliki wajah putih
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Sosial karena terpengaruh ajukan teman
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karena sudah melihat hasil dari cream tersebut dari wajah teman
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Karena cream temulawak sangat cepat memutihkan wajah
83
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 1 minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Tidak
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karena prose pemutihan yang cepat
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 2 tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Kulit terkelupas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Karena kulit wajah yang sangat ketergantungan dan ketika tidak dipakai
cream tersebut akan mengembalikan kulit wajah
14. Nama : Jara pisna
Nim : 501171628
Umur : 20 tahun
Semester : 6 (enam)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Alasan utama ingin putih dan glowing
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor Pribadi
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Ingin putih dengan cepat
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I ; Dalam harga dan proses
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : 1 minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Tidak
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Murah dan cepat putih
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 5 Tahun
84
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Mengelupas
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Berjerawat
15. Nama : Tuti alawiyah
Nim : 501171788
Umur : 20 tahun
Semester : 6 (enam)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P, n 7 : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Alasan utama ingin memiliki kulit wajah yang putih
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor pribadi
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Lebih terjangkau harganya dan cepat proses pemutihan
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Dalam harga dan prosesnya
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Sangat cepat dibandingkan dengan cream pemutih lainnya
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Tidak, tergantung produk tersebut cocok atau tidak
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Harga yang murah dan proses putihnya cepat
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 3 tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Langsung mengelupas kulit wajah
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Kulit wajah akan kembali seperti semula atau biasa timbulnya berontolan
jerawat
16. Nama : Raudatun ulya
Nim : EES160556
Umur : 22 tahun
Semester : 8 (delapan)
Agama : Islam
85
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Untuk perawatan kulit
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Sosial, karena teman dan keluarga memakai cream tersebut
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Cream tersebut lebih banyak dipakai dilingkungan saya
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Temulawak lebih dikenal dikalangan saya
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih satu minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Iya karena memakai produk halal lebih baik
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna cocok
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : Kurang lebih 6 bulan
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Merah-merah, kulit mengelupas dan ruam
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Kulit lebih tipis
17. Nama : Astuti
Nim : EES160323
Umur : 22 tahun
Semester : 8 (delapan)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Karna cocok dan harga terjangkau dengan uang saku saya perminggu
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor sosial karena pengaruh dari teman
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
86
I : Karna ada kecocokan dengan temulawak
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Mudah dicari
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : 1 minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Tidk mempertimbangkan
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna cocok dikulit saya
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 3 tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Gatal-gatal dikulit wajah
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Cuma agak kusam be wajah kalau dak makek jadi kayak ketergantungan
18. Nama : Rusiah
Nim : EES160590
Umur : 20 tahun
Semester : 8 (delapan)
Agama : Islam
Alamat : Telanai pura
P : Tolong saudari jelaskan apa alasan utama yang membeuat saudari
memakai cream temulawak ?
I : Cepat putih dan menghilangkan plek-plek hitam
P : Ada 4 faktor yang mempengaruhi keputusan membeli produk yaitu faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologis, dari 4 faktor tersebut tolong saudari
sebutkan dan jelaskan faktor mana yang mempengaruhi saudari ?
I : Faktor sosial karena dilingkungan sekitar banyak yang makek
P : Apa alasan saudari lebih memilih produk cream temulawak dibandingkan
dengan cream-cream lainnya ?
I : Karta itu lebih cocok diwajah sayo
P : Menurut saudari apa perbedaan cream temulawak degan cream-cream
yang tanpa label halal lainnya ?
I : Di harganya
P : Seberapa cepat masa pemutihan saat menggunakan cream temulawak ?
I : 1 minggu
P : Apakah kehalalan suatu produk menjadi suatu pertimbangan saat ingin
membeli ?
I : Mempertimbangkan tapi dak terlalu
87
P :Apa yang menyebabkan saudari tetap membeli suatu produk meski tanpa
label halal ?
I : Karna kebutuhan
P : Sudah berapa lama saudari menggunakan cream temulawak ?
I : 2 tahun
P : Apa efek samping saat pertama saudari menggunkan cream temulawak ?
I : Tidak ada efeknya
P : Jelaskan efek saat saudari berhenti menggunakan cream temulawak ?
I : Timbul jerawat dan wajah jadi kusam
88
Lampiran Dokumentasi
Sumber data : hasil wawancara dengan astuti mahasiswi febi uin sts jambi selaku
pemakai cream temulawak.
Sumber data : hasil wawancara dengan ulya mahasiswi febi uin sts jambi selaku
pemakai cream temulawak.
89
Sumber data : hasil wawancara dengan tuti mahasiswi febi uin sts jambi selaku
pemakai cream temulawak.
Sumber data : hasil wawancara dengan jara pisna mahasiswi febi uin sts jambi
selaku pemakai cream temulawak.