faktor faktor determinanyang berpengaruh pada …eprints.ums.ac.id/59478/17/naskah fik desy.pdf ·...
TRANSCRIPT
FAKTOR FAKTOR DETERMINANYANG BERPENGARUH
PADA KUALITAS HIDUP WANITA PENDERITA KANKER
PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh :
DESY BANANI RUSTAM
J.210.161.033
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
i
ii
1
FAKTOR FAKTOR DETERMINANYANG BERPENGARUH PADA
KUALITAS HIDUP WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA
DI RSUD Dr. MOEWARDI
Abstrak
Latar belakang: Kankerpayudaramerupakan tumorganas yang menyerangjaringansel-
selpayudara.Penyakitkankerpayudaramasihmenjadimasalahutama dalamduniakesehatan,
dibuktikan
dariberbagaikasuskomplikasifisikfungsionaldandapatjugamenyebabkangangguankualitashid
up.Penurunankualitashidupwanitapenderitakankerpayudaradapatdilihatdarisisikesehatanfisi
k, status psikologi, hubungan sosial, kemandirian dan spiritual.Metode: Jenis penelitian
ini adalah penelitian kuantitatif, desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional. Populasi penelitian
ini adalah seluruh penderita kanker payudara yang berada di RSUD Dr. Moewardi di
ruangmawar 3, besar populasi bulan Mei 2017 sebanyak 202 orang, Sampel yang
digunakan sebanyak 94 responden menggunakan teknik purposif samplin.Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa kuesioner EORTC. Analisi data
dengan chi square.Hasil: dari uji regresi linier dummy dihasilkan variabel status
ekonomi dengan ods ratio .955, variable pendidikan dengan ods ratio 2.410, variable
dukungan keluarga dengan ods ratio 20.837. Kesimpulan: Faktor yang paling
berpengaruh padakualitas hidup wanita penderita kanker payudara adalah variable
dukungan keluarga dengan ods ratio 20.837 dan diikuti variable pendidikan dengan
ods ratio 2.410 kemudian variabel status ekonomi dengan ods ratio .955.
Kata kunci : Kanker payudara, Kualitas hidup, Dukungan Keluarga, Pendidikan,
Status Ekonomi.
Abstract
Background: Breast cancer is a malignant tumor that attacks the tissues of breast
cells. Breast cancer is still a major problem in the world of health, evidenced by
various cases of functional physical complications and can also cause quality of life
disorders. Decreased quality of life of women with breast cancer can be seen from the
side of physical health, psychological status, social relations, independence and
spiritual. Method: This research type is quantitative research, descriptive correlation
research design, approach used in this research is cross sectional approach. The
2
population of this study is all breast cancer patients who are in RSUD Dr. Moewardi
in the rose room 3, the population of May 2017 as many as 202 people, the sample
used counted 94 respondents using purposive sampling technique. The instrument
used in this research is in the form of EORTC questionnaire. Data analysis with chi
square.Result: from dummy linear regression test resulted variable of economic
status with ods ratio .955, education variable with ods ratio 2,410, family support
variable with ods ratio 20,837. Conclusion: The most influential factor on the quality
of life of women with breast cancer is a family support variable with the odds ratio of
20,837 and followed by the education variables with the odds ratio of 2,410 and the
economic status variables with the ods ratio of .955.
Keywords: Breast Cancer, Quality of life, Family support,Education,Economic status
1. PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan tumor ganas yang menyerang jaringan sel-sel payudara. Kanker payudara
merupakan masalah paling besar bagi wanita di seluruh dunia dan menyebabkan kematian utama bagi
penderita kanker payudara. penyakit kanker payudara di negara berkembang menunjukan bahwa penyakit
kanker dengan presentase kasus tertinggi, kurang lebih 43% kasus dan presentase kematian yaitu 12,9%.
Menutut WHO sekitar 8-9% wanita menderita penyakit kanker payudara. Kasus kanker payudara terus
meningkat lebih dari 250,000 kasus baru, di Eropa dilakukan penelitian kanker payudara oleh American
Cancer Society( ACS) hampir 178.000 wanita yang telah di diagnosis kanker payudara dan jumlah tersebut
ditambah 2 juta wanita yang memiliki riwayat penyakit ini (Peter, 2012).
Penyakit kanker payudara masih menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan, dibuktikan dari
berbagai kasus komplikasi fisik fungsional dan dapat juga menyebabkan gangguan kualitas hidup.
Penurunan kualitas hidup wanita penderita kanker payudara dapat dilihat dari sisi kesehatan fisik, status
psikologi, hubungan sosial, kemandirian dan spiritual. Kualitas hidup merupakan presepsi individu dalam
kemampuan, keterbatasan psikologi dalam konteks budaya dan system nilaiuntuk mengetahui peran dan
fungsi (WHOQol, 2004). Untuk pengukuran kualitas hidup WHO telah memberikan alat ukur seperti
instrument penilaian kualitas hidup. Dengan pengukuran tersebut diharapkan akan terlihat seberapa baik
kualitas hidup penderita kanker payudara.
Berdasarkan data rekam medik RSUD Dr Moewardi jumlah pasien kanker payudara pada bulan Mei
2017 sebanyak 202 pasien.Hasil wawancara dari beberapa pasien kanker payudara tentang kehidupanya
sangant memperihatinkan, dikarenakan beberapa faktor yang sangat mempengaruhi seperti ekonomi dan
3
keluarga yang kurang memberi perhatian kepada mereka, sehingga merasa kehidupan mereka sudah tidak
berarti lagi dan merasa putus asa dengan kehidupannya. Penyakit kanker payudara dapat menyebabkan
penderitaan fisik, pada wanita, selain itu dapat jugan mengakibatkan penurunan kualitas hidup. Peneurunan
kualitas hidup dapat dilihat dari segi kesehatan fisik, status psikologis, hubungan sosial, tingkat
kemandirian, dan spiritual. komplikasi pada pasien kanker payudara dapat meningkatkan setres dan
mempengaruhi kualitas hidup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis susun sebelumnya, maka didapatkan perumusan
masalahnya ialah faktor faktor determinan apakah yang berpengaruh pada kualitas hidup wanita penderita
kanker payudara di RSUD Dr Moewardi.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, desain penelitian deskriptif korelasi, pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini
adalah seluruh penderita kanker payudara yang berada di RSUD Dr. Moewardi di ruang mawar 3,
besar populasi bulan Mei 2017 sebanyak 202 orang, Sampel yang digunakan sebanyak 94 responden
menggunakan teknik purposif sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa
kuesioner EORTC.
Jalanya penelitian ini dengan menentukan responden yang sesuai dengan karakteristik, setelah
mendapatkan responden yang sesuai karakteristik, peneliti mendatangi responden dan
menyampaikan tujuan, meminta persetujuan responden kemudian membacakan kuesioner selama
15-20 menit. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis chi-square, dan untuk
pengaruh antara variable digunakan analisis multivariate regresi linier dumy.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil penelitian
Distribusi karakteristik 94 responden yang berada di ruang Mawar 3 RSUD Dr. Moewardi diperoleh
hasil berikut :
3
Berdasarkan karakteristik umur, distriusi rata-rata tertinggi adalah umur > 50 tahun (51%).
Distribusi pendidikan tertinggi adalah SD 49 responden (53%). Distribusi responden pekerjaan
banyak yang berkerja 56 responden (60%). Distribusi asal biaya tertinggi BPJS 94 responden
(100%). Distribusi penghasilan tertinggi adalah 0-1 juta 62 responden (66%). Distribusi dukungan
keluarga tertinggi adalah baik 77 responden (81.9%). Distribusi kualitas hidup tertinggi adalah baik
71 responden (76%).
Hasil analisis hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup penderita kanker payudara
diperoleh p value 0.026 jika dibandingkan dengan α = 0,05 dengan pearson chi-square ≤ 0,05, hal
ini berarti ada hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di
RSUD Dr. Moewardi.
Hasil analisis hubungan antara Pendidikan dengan kualitas hidup penderita kanker payudara
diperoleh p value 0,144 jika dibandingkan dengan α = 0.05 dengan pearson chi-square ≤ 0,05, hal
ini berarti tidak ada hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup penderita kanker
payudara di RSUD Dr. Moewardi.
Hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup penderita kanker payudara diperoleh
p value 0,001 jika dibandingkan dengan α = 0.05 dengan pearsonchi-square ≤ 0,05, hal ini berarti
ada hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di RSUD Dr.
Moewardi.
Untuk uji analisis statistik faktor determinan yang berpengaruh pada kualitas hidup wanita
penderita kanker payudara yaitu menggunakan uji regresi logistik. Hasil ods ratio masing-masing
variabel yaitu status ekonomi .955, pendidikan 2.410, dukungan keluarga 20.837. dari data di atas
dapat dilihat dukungan keluarga yang paling berpengaruh dan di ikuti variabel pendidikan kemudian
status ekonomi pada kualitas hidup penderita kanker payudara di RSUD Dr.Moewardi.
3.2 Pembahasan
Dari 94 responden umur dibagi menjadi 3 yaitu, >40 tahun sejumlah 25 responden, >50 tahun
sejumlah 48 responden, >60 tahun sejumlah 21 responden. Dari tabel diatas distribusi responden
4
menurut umur menunjukan bahwa responden terbanyak adalah yang berumur >50 tahun yaitu
sejumlah 48 respoden (51%) dan distribusi terendah yaitu berumur >60 tahun sejumlah 21 responden
(22%). Menurut hasil penelitian dari (bey yan) usia rata-rata saat di diagnosis yaitu >50 tahun
dengan hasil (p = 0,001) Kualitas hidup dipengaruhi oleh usia menurut hasil penelitian Isa &
Baiyewu (2006) bahwa sosial demografi (umur) mempengaruhi kualitas hidup penderita kanker
payudara. Semakin tua usia seseorang kualitas hidup yang dimiliki semakin berkurang.
Dari data pendidikan distribusi terbesar yaitu responden yang berpendidikan SD yaitu sejumlah 49
responden (53%).Distribusi pendidikan SMP yaitu 22 respoden (23%). Dan distibusi terendah yaitu
responden yang memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sejumlah 7 responden (7%), dan yang tidak
berpendidikan yaitu sejumlah 16 responden (17%).Faktor tingkat pendidikan juga sangat
berpengaruh terhadap kualitas hidupkarena pendidikan rendah akan mempengaruhi kebiasaan fisik
yang kurang baik. Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi seseorang dalam menerima
informasi (Yusra, 2011).
Distribusi responden menurut pekerjaan yang tertingi yaitu responden yang berkerja dengan jumlah
56 responden (60%) yang terendah adalah responden tidsk bekerja yaitu sejumlah 38 responden
(40%). Penelitian ini sama seperti penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (BeiYan, 2013)
dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa Pekerjaan akan berpengaruh terhadap kualitas
hidup. Pekerjaan akan membuat seseorang mendapatkan upah atau gaji untuk biaya pengobatan.
Kualitas hidup meningkat seiring dengan adanya pekerjaan yang dimiliki seseorang (Tamara, 2014).
Sebagian besar responden memiliki penghasilan 0-1 juta yaitu berjumlah 62 responden (66%)
untuk responden yang berpenghasilan 1–2 juta berjumlah 28 responden (30%) dan responden yang
berpenghasilan lebih dari >2 juta berjumlah 4 responden (4%).Penelitian ini juga sama dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh (BeiYan, 2013) yaitu ststus ekonomi yang lebih tinggi
mempengaruhi kualitas hidu penderita kanker payudara banyak aspek perawatan pasien yang lebih
baik sehingga meningkatkan kualitas hidup penderita kanker payudara. Tingkat pendapatan yang
rendah sangat bepengaruh terhadap kualitas hidup pasien kanker payudara karena pendapatan
akanmenentukan kemampuan dalam pengobatannya.
5
Dukunan keluarga yang diberikan adalah baik dengan 77responden (81.9%) dan dukungan
keluarga yang tidak baik berjumlah 17 responden (18.1%). Penelitin ini sama seperti penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh (BeiYan,2013) dengan hasil Dukungan keluarga juga
mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker, karena semakin baik dukungan keluarga maka semakin
baik kualitas hidup penderita kanker, penelitian (Hakim, 2013) memaparkan bahwa terdapat
hubungan antara dukungan keluarga dengan penderita kanker.
Respoden penderita kanker payudara yang memiliki kualitas hidup yang baik adalah 71
responden (76%) dan penderita kanker payudara yang memiliki kualitas hidup tidak baik sebesar 23
responden (24%).Sebagian besar responden mendapatkan kualitas hidup yang sangat baik. Pasien
kanker payudara dapat memiliki kualitas hidup yang baik apabila melakukan pengobatan secara
teratur kemungkinan sembuh sangatlah besat, dengan demikian pasien kanker payudara bisa
sembuh. dan responden yang tidak mendaptkan kualitas hidup yang baik bisa disebabkan oleh
beberapa faktor antaralain biaya dan pendidikan yang kuran dari responden sendiri.
Berdasarkan analisa yang dilakukan menggunakan uji statistik chi-square didaptkan hasil yaitu
penghasilan 0–1 juta 62 responden diantaranya 34 responden memiliki kualitas hidup yang baik dan
28 responden tidak memiliki kualitas hidup yang baik. Penghasilan 1 -2 juta sebanyak 26 responden
dengan 18 responden memiliki kualitas hidup yang baik dan 8 responden yang tidak memiliki
kualitas hidup yang tidak baik. Sedangkan penghasilan >2 juta yaitu 6 responden dan semua
responden yang memiliki penghasilan >2 juta meiliki kualitas hidup yang baik.Hasil analisis
hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup penderita kanker payudara diperoleh p value
0.026 jika dibandinkan dengan α = 0,05 dengan pearson chi-square ≤ 0,05, hal ini berarti ada
hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup penderita kanker payudara di RSUD Dr.
Moewardi.Hasil dari penelitian ini sama seperti penelitian yang dilakukan oleh (Marastuti, 2012)
masyarakat dengan status ekonomi yang rendah lebih beresiko memiliki kualitas hidup yang rendah
jika dibandingkan dengan masyarakat ekonominya yang tinggi.
Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakan uji chi-square didapatkan 12
responden yang tidak berpendidikan 7 diantaranya memiliki kalitas hidup yang baik dan 5
diantaranya memiliki kulitas hidup yang tidak baik. Untuk penidikan SD didapatkan 29 responden
dengan 21 diantaranya memiliki kualitas hidup yang baik dan 8 lainya memiliki kualitas hidup yang
6
tidak baik. Pendidikan SMP didapatkan 24 responden dengan 18 diantaranya memiliki kualitas
hidup yang baik dan 6 lainya memiliki kualitas hidup yang tidak baik. Untuk pendidikan SMA
didapatkan 29 responden dengan 14 responden yang memiliki kualitas hidup yang baik dan 15 lainya
memiliki kualitas hidup yang tidak baik.Hasil analisis hubungan antara Pendidikan dengan kualitas
hidup penderita kanker payudara diperoleh p value 0,144 jika dibandinkan dengan α = 0.05 dengan
pearso chi-square ≤ 0,05, hal ini berarti tidak ada hubungan antara status ekonomi dengan kualitas
hidup penderita kanker payudara di RSUD Dr. Moewardi.Hasil penelitian ini tidak sama dengan
penelitian-penelitian lain dimana segarusnya tingkat pedidikan yang lebih tinggi akan mempunyai
kualitas hidup yang tinggi juga karena pendidikan yang tinggi akan mempunyai pengetahuan yang
luas sehingga pasien akan mudah mengerti tentang pengetahuan kualitas hidup penderita kanker
payudara.Pendidikan masyarakat yang rendah akan beresiko 1,2 kali mempunyai kualitas hidup yang
kurang baik dibandingkan dengan yang berpendidikan tinggi, tingkat pendidikan akan
mempengaruhi pola pikir seorang, semakin tinggi pendidikanya maka akan lebih berfikir panjang
sehingga penanganan penyakitdapat dilakukan lebih cepat (Muttaqin, 2008)
Berdasarkan analisa mengguakan uji chi-square didiapatkan 85 responden dan 56 responden
diantaranya mempunyai kualitas hidup yang baik dan 29 responden lainya mempunyai kualitas
hidup yang tidak baik. Hasil analisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup
penderita kanker payudara diperoleh p value 0,001 jika dibandinkan dengan α = 0.05 dengan pearso
chi-square ≤ 0,05, hal ini berarti ada hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup
penderita kanker payudara di RSUD Dr. Moewardi.Hasil penelitian lain yang juga hasilnya signifikan
yaitu penelitian milik (BeiYan, 2013) penelitianya menunjukan ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan kualitas hidup penderita kanker payudara yang signifikan dengan pvalue sebesar 0,001.
Hasil dari uji analisis regresi linier berganda yaitu ods ratio pada variabel ststus ekonomi sebesar .955,
kemudian variabel pendidikan ods ratio sebesar 2.410. dan variabel dukungan keluarga ods ratio sebesar
20.837. dari hasil diatas menunjukan bahwa variabel dukungan keluaga yang paling tinggi dan diikuti
variabel pendidikan kemudian variabel status ekonomi. Ods ratio tertinggi (20.837>2.410>.955).
7
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Variabel status ekonomi ada hubungan dengan kualitas hidup penderita kanker
Variabel pendidikan tidak ada hubungan dengan kualitas hidup penderita kanker payudara
Variabel dukungan keluarga ada hubungan dengan kualitas hidup penderita kanker payudara
Faktor determinan yang paling berpengaruh dalam penelitian ini adalah variable dukungan keluarga.
4.2 Saran
4.2.1 Penelitian selanjutnya
Hasil dari penelitian ini bisa dipergunakan sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan
bisa meneliti faktor-faktor determinan yang lebih detail terhadap kualitas hidup penderita kanker.
4.2.2 Tenaga kesehatan
Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan untuk tenaga kesehatan memberikan edukasi berupa
pendidikan dukungan keluarga pada penderita kanker payudara untuk mengurangi penurunan kualitas
hidup pasien.
4.2.3 Penderita kanker payudara dan keluarga
Dengan hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan tentang dukungan keluarga dan
dan menambah kualitas hidup penderita kanker payudara.
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society. (2015). Cancer Facts For Woman. ihttp:/www.cancer.org. diakses pada
29 April 2017.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: EGC.
Aronson, N. (1993). The European Organization for Research and Treatment of Cancer QLQ C30.
Journal National Cancer Institute, 65-75.
Aryani, R. (2009). Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Kanker Sebelum dan Sesudah Kemoterapi
dengan EOTC QLQ C30 di RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta. Jurnal Farmasi Indonesi, 68-72.
8
Astuti, D. (2010). Distribusi Faktor Kanker Payudara Pada Pasien Kanker yang Melakukan
Deteksi Dini Kanker Payudara di Rumah Sakit Dharmais Tahun 2010. Jakarta: FKUI.
Awad M.A. (2008). Validation of The Eroupan Organization for Research and Treatment of
Cancer Quality of Life Questionnaire for Arabic speaking population. Ann, N. Y.accad,
146-154.
Barry V, F. (2002). Sleep and Quality of Life in Breast Cancer Patient. Journal of Pain and
Symptom Management, 471.
Bei Yan. (2013). Determinant of Quality Life for Breast Cancer in Shanghai Cina. Journal Pone
0153714, 714.
Brunner, & Suddarth. (2002). Buku Ajaran Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan. (2012). Deteksi Dini kanker Rahim dan kanker Payudara. Jakarta:
Depkes RI.
Dharma, K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan dan
Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta: Trans Info Media.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah. (2010). Profil Kesehatan 2009. Semarang.
Friedman, M. (2010). Buku Ajaran Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktek, Edisi
kelima. Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia.
Hastono, S. (2007). Statistik Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hakim R, B. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas HIdup Pasien Kanker yang
Menjalani Kemoterapi di RSUD Keraton Pekalongan. Pekalongan: Stikes Muhammadiyah
Pekalogan.
Husni. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker Payudara di
Instalasi Rawat Inap Bedah RSUP Dr. Mohhamd Hosein Palembang. Jurnal Keperawatan
Sriwijaya, Volume 2.
Isa, B., & Naiyewu. (2006). Quality of Life With Diabetes Melitus in a NigerianTeaching
Hospital. Hongkong Journal Psyciatry, 27-33.
Junaedi, I. d. (2007). Kanker. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer.
Kravdal O. (2001). The Impact of Marital on Cancer Survival. Soc Sci Med, 52.
Lemeshow, S, H. K., & Lwanga, S. K. (1997). Besar sampel Dalam Penelitian Kesehatan.
Jogjakarta: Gajahmada University press.
9
Montazeri A. (2008). Health-related Qualiti of Life in Breast Cancer Patients. Journal of
Experimental & Clinical Cancer Research, 74.
Nina& Nuryani. (2013). Kanker Payudara dan PMS pasa Kehamilan . Yogyakarta: Nuha Medika.
Muhaimin T. (2010). Mengukur Kualitas Hidup Anak. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional,
51-55.
Muttaqin, A. (2008). Buku Ajaran Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Immunologi.
Jakarta: Salemba Medika.
Marastuti, A. (2012). Psikologi Untuk Kesejahteraan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyati.(2012). Dukungan Sosial Dan Ekonomi Keluarga Terhadap Kualitas Hidup Dan
Kesejahteraan Lansia Di Kota Bogor. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor.
Murti , B. (2006). Desain dan Pengukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatifdi Bidang
Kesehatan. Yogyakarta: UGM press.
Notoatmodjo , S. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep dan Peran Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pedoman
Skripsi/Tesis dan Instrume Penelitian edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Oesman I. (2012). Dampak Kanker Payudara in RSP. Jakarta: PT Peta Publishing.
Otto, S. (2005). Pocket Guide to Oncologi Nursing . Fourth St. louis Missouri Mosby Year Book.
alih bahasa Jane Feyana Budi. Jakarta: EGC.
Petter G.R Crum C.P. (2012). Cervical Squanmous Neoplasia in Houston.M. Ed. Diagnostic
Gynecologi and Obstertic Pathologi. Philladelpia: Elsevier Saunders.
Price.S.A, W. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6 Vol 2.
Jakarta: EGC.
Rasjid I. (2010). Kemoterapi Kanker Ginekologi. jakarta: CV. Sagung Seto.
Smeltzer.S.C, & Bare.B.G. (2002). Buku Ajaran Medikal Bedah Brunner & Sudarth. Edisi 8 Vol
1. Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif . Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, W. (2015). Metodologi Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Bava Media.
10
Supratman, K. T. (2014). Physical activity and quality of life among community-dwelling older
people in indonesia : an intervention study. Journal of Tsuruma Health Scienc Society
Kanazaea University , 57-66.
Tamara, E. (2014). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Dm
Tipe II di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. JOM PSIK, 1(2),1 - 7.
Tjindarbumi, D. (2002). Deteksi Dini Kanker dan Penanggulangannya dalam Deteksi Dini
Kanker. Jakarta: FKUI.
World Health Organization.(2010). WHO Quality of Life- http://www.who.int/
substance_abuse/research_tools/ whoqolbref/en/. Tanggal 27 Apri 2017. Jam 21.58 WIB.
Yusra, A. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe
II di Poliklinik Penyakit dalam RSUP Fatmawati Jakarta. Univesitas Indonesia.
Zainab, R. (2014). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Kanker
Payudara yang Menjalani Kemoterapi di RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Fakultas
Kedokteran Indonesia.
10