eyd

7
Kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum (Kosasih dan Hermawan, 2012: 83). Ragam bahasa baku atau ragam bahasa standar dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, sudut pandang informasi, dan sudut pandan pengguna bahasa. Berdasarkan sudut pandang kebakuan bahasa, bahasa baku adalah bahasa yang baik tata tulis (jika bahasa tulis), kosakata, maupun tata bahasanya, sesuai dengan hasil pembakuan bahasa. Berdasarkan sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku (Mulyono, 2011: 5). Diatas merupakan pengertian kata baku menurut para ahli , dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Kata baku , yaitu kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yang penulisannya sesuai dengan kaidah- kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan “kenasionalan-nya (Chaer, 2011: 131).

Upload: radin-andhy

Post on 25-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

EYD

TRANSCRIPT

Kata baku adalah kata yang cara pengucapan ataupun penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus umum (Kosasih dan Hermawan, 2012: 83). Ragam bahasa baku atau ragam bahasa standar dapat dibatasi dengan beberapa sudut pandang, di antaranya sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, sudut pandang informasi, dan sudut pandan pengguna bahasa. Berdasarkan sudut pandang kebakuan bahasa, bahasa baku adalah bahasa yang baik tata tulis (jika bahasa tulis), kosakata, maupun tata bahasanya, sesuai dengan hasil pembakuan bahasa. Berdasarkan sudut pandang informasi, bahasa baku adalah ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan. Berdasarkan sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazim digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan kaum jurnalis atau wartawan. Bahasa merekalah yang dianggap ragam bahasa baku (Mulyono, 2011: 5).Diatas merupakan pengertian kata baku menurut para ahli, dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwaKata baku, yaitu kata-kata yang lazim digunakan dalam situasi formal atau resmi yangpenulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah yang dibakukan. Kaidah standar yang diamaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD). Kriteria kata baku atau Baku tidaknya sebuah kata dapat dilihat dari segi lafal, ejaan, gramatika, dan kenasionalan-nya (Chaer, 2011: 131).

Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata atau kata. Sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah pelafalan. a. Ejaan terbagi tiga: Van Ophuijsen (nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang dilakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa dii Indonesia pada masa itu. Ejaan Pan Ophuijsen dipakai selama 46 tahun lebih lama dari Ejaan Republik dan baru diganti setelah dua tahun merdeka. b. Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (menten PP dan K Republik Indonesia pada saat ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).c. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). EYD mulai berlaku pada tanggal 16 Agustus 1972.

B. RUANG LINGKUP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN ( EYD )[2]Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu:a. Pemakaian huruf membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa.1) Abjad 4) Pemenggalan 2) Vokal 5) Nama diri 3) KonsonanAbjad, Vokal dan Konsonan Huruf Lafal Huruf Lafal Huruf Lafal

A aB bC cD dE eF fG gH hI iABeCeDeEEfGeHaIJ jK kL lM mN nO oP pQ qR rJeKaElEmEnOPeQiErS sT tU uV vW wX xY yZ zEsTeUVeWeEksYeZet

Dalam abjad itu terdapat lima huruf vokal (v), yaitu a, i, u, e, o. Sisanya adalah konsonan (k) sebanyak 21 huruf. Disamping 26 huruf itu, dalam bahasa Indonesia juga digunakan gabungan konsonan (diagraf) sebanyak empat pasang:kh seperti dalam kata khusus, akhir ng seperti dalam kata ngilu, bangun ny seperti dadam kata nyata, anyam sy seperti dalam kata syair, asyik Setiap pasangan itu menghasilkan satu fenomena atau satu bunyi, Karna itu, kh, ng, ny, sy masing-masing dihitung sebagai satu k.1. Penggalan KataPenggalan kata pada kata dasar - Imbuhan yang berawalan dan berakhiran - Jika satu kata terdiri atas lebih unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain.2. Nama Diri Cara penulisan nama diri (nama orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung dan nama diri lain nya) harus mengikuti EYD, kecuali jika ada pertimbangan khusus yang menyangkut segi adat, hukum dan sejarah. b. Penulisan huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dari ejaan sebelumnya yang meliputi : Huruf kapital dan Huruf miringa. Penulisan Huruf Kapital dan Huruf Miring 1. Huruf Kapital atau Huruf Besar - Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.- Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang.- Huruf kapital dipakai sebangai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama intansi, atau nama tempat. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tuhan, bulan, hari raya, dan pristiwa sejarah. - Huruf kapital dipakai sebaga huruf pertama nama geografi, namun tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke dari, dan, yang, untuk yang tidak terletak pada posisi awal. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, nama gelar, pangkat, dan sapaan. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan pengacuan. - Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.2. Huruf Miring- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.- Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. c. Penulisan kata membicarakan bidang marfologi dengan segala bentuk dan jenisnya berupa :1) Kata dasar 6) Kata depan di, ke, dan dari 2) Kata turunan 7) Kata sandang si dan sang3) Kata ulang 8) partikel 4) Gabungan kata 9) singkatan dan akronim5) Kata ganti kau, ku, mu, dan nya 6) Angka dan lambang bilangan 1. Kata Dasar Kata dasar adalahkata yang belum mengalami pengimbuhan, perulangan, ataupun pemajemukan. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: buku, itu, sangat, tebal.2. Kata Turunan atau Berimbuhan Kata turunan atau berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan atau kata yang telah dilekati oleh imbuhan, baik itu yang berupa awalan, sisipan, dan akhiran. 3. Bentuk Ulang dan Kata Ulang Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda tanda hubung. Kata ulang adalah kata yang mengalami proses pengulangan, baik itu sebagian ataupun seluruhnya. 4. Gabungan KataGabungan kata (kata majemuk) adalah kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih.5. Kata Ganti ku-, kau-, -mu, dan nya Kata ganti ku-, kau-, -mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan yang diikuti.6. Kata Depan di, ke, dan dari Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecualia di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata daripada dan kepada.7. Kata Sandang Si dan SangKata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: si pengirim, sang kancil.8. PartikelPartikel ditulis dengan ketentuan sebaga berikut:- Partikel -lah, -kah, -pun, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.- Partikel pun yang berarti juga ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.- Partikel per yang berarti mulai, demi, tiap ditulis terpisah dari bagian yang mendahuluinya.9. Singkatan dan Akronim Singkatan adalah bentukyang dipendekan, yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau pun gabungan huruf awal dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.d. Penulisan unsur serapanmembicarakan kaidah cara penulisan unsur serapan, terutama kosakata yang berasal dari bahasa asing. Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan penulisan unsur serapan itu. Secara umum peraturan-peraturan itu adalah sebagai berikut: - Satu bunyi dilambangkan dengn satu tanda.- Penulisan sebuah kata harus sesuai pengucapannya.e. Pemakaian tanda baca ( pungtuasi ) membicarakan teknik penerapan kelima belas tanda baca dalam penulisan dengan kaidahnya masing-masing.Tanda baca itu adalah : 1) Tanda titik ( . ) 9) Tanda seru ( ! ) 2) Tanda koma ( , ) 10) Tanda kurung ( (..) )3) Tanda titk koma ( ; ) 11) Tanda kurung siku ( [..] ) 4) Tanda titik dua ( : ) 12) Tanda petik ganda ( .. )5) Tanda hubungan ( - ) 13) Tanda petik tunggal ( )6) Tanda pisah ( _ ) 14) Tanda garis miring ( / )7) Tanda elipis ( ... ) 15) Tanda penyingkat ( )8) Tanda tanya ( ? )

BAB IIIPENUTUP

A. KESIMPULAN Berdasarkan pada uraian pada Bab terdahulu maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:1. Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.2. Ruang lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu: Pemakaian tanda baca, Penulisan unsur serapan, Penulisan Kata, Penulisan huruf, Pemakaian huruf.