eyd bahasa indonesia

26
MAKALAH Deskripsi Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Skripsi Gambaran Klinik Asma Bronkial Di Ruang Rawat Inap Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah sakit Umum Pusat Manado, Karya Jacob Pajan. Dosen : Nelly .M. Tumengkol, M.Hum Disusun Oleh : NAMA : Olivia Regina Anggow NIM : 120113053

Upload: olivia-anggow

Post on 25-Sep-2015

25 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Deskripsi Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Skripsi Gambaran Klinik Asma Bronkial Di Ruang Rawat Inap Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah sakit Umum Pusat Manado,

TRANSCRIPT

4

MAKALAH

Deskripsi Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Skripsi Gambaran Klinik Asma Bronkial Di Ruang Rawat Inap Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah sakit Umum Pusat Manado, Karya Jacob Pajan.

Dosen : Nelly .M. Tumengkol, M.Hum

Disusun Oleh :

NAMA : Olivia Regina Anggow

NIM : 120113053

FALKUTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SAMRATULANGI

2015

KATA PENGANTAR

Terlebih dahulu penulis ingin mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenanNYA lah makalah yang berjudul Deskripsi Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dalam Skripsi Gambaran Klinik Asma Bronkial Di Ruang Rawat Inap Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah sakit Umum Pusat Manado, Karya Jacob Pajan. Ini dapat diselesaikan, setelah berbagai hambatan yang harus diatasi.

Ingin Juga penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada Dra. Nelly .M. Tumengkol, M.Hum Selaku Dosen Pembimbing yang sudah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini. Serta semua pihak yang menjadi sumber inspirasi serta dorongan utama pada waktu penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis memohon maaf sekiranya ada kekurangan dengan harapan semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Manado, Mei 2015

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.... i

DAFTAR ISI.......... iii

BAB I PENDAHULUAN .. 1

I Latar Belakang...... 1

II Rumusan Masalah. 2

III Tujuan dan Manfaat................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3

I. Definisi EYD. 3

II. Memahami Konsep EYD....... 4

III. Penulisan Huruf Kapital dan Huruf miring dalam skripsi.. 7

IV. Kesalahan pada Penggunaan Paragraf............. 10

V. Kalimat Efektif.... 11

BAB III PENUTUP.. 14

I. Kesimpulan. 14

II. Saran. 14

Daftar Pusaka........... 15

ii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagai alat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secara tulisan, di zaman era globalisasi ini,kita dituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami informasi di segala aspek kehidupan social secara baik dan benar,sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut kita, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat,dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis,diharapkan dapat menggunakan tata bahasa,penulisan secarabaikdanbenar.

disinilah peranaturan baku tersebut digunakan, dalamhal inikita selaku wargaNegara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesia yang baik danbenar. Ejaan YangDisempurnakan (EYD) adalahsub. materi dalamketatabahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di pahami

1

secara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapat digunakan dalam keseharian masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah makalah ini adalah sebagai berikut:1. Apa yang dimaksud dengan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) ?2. Bagaimanakah pemakaian EYD dalam skripsi yang berjudul

Skripsi Gambaran Klinik Asma Bronkial Di Ruang Rawat

Inap Bagian Ilmu Penyakit Dalam Rumah sakit Umum Pusat

Manado, Karya Jacob Pajan ?3. Bagaiamana pemenggalan kata dasar EYD dalam skripsi?4. Bagaiamana penggunaan dan tata tulis EYD dalam skripsi ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat penulis menyusun makalah ini yaitu :

Memahami Konsep EYD

Ruang Lingkup EYD

Mengetahui cara pemakaian huruf dan penulisan huruf dan kata EYD dalam skripsi

Menegtahui manfaat mempelajari EYD serta mengetahui kesalahan serta memperbaiki Penulisan Kata dalam Skripsi.

2

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang caramenuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya.Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.

Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, ataukata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.

Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada etapatan dan kejelasan makna.ibarat sedang mengemudi kendaraan,ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pemgemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu-rambu yang ada,terciptalah lalu lintas yang tertib dan teratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan antara pemakai bahasadengan ejaan.Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan Ejaan yang disempurnakan (EYD).

3

2.2 MEMAHAMI EYD

EYD mulai diberlakukan pada tanggal 16 Agustus1972.Ejaan ketiga dalam sejarah bahasa Indonesia ini memang merypakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya yang sudah dipakai selama dua puluh lima tahun yang dikenal dengan ejaan Repbublik atau Ejaan Soewandi (menteri PP dan K Republik Indonesia pada saat Ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah ejaan Van Ophujisen (nama seorang guru besar belanda yang jug ape,pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa di indonesia.

Pada Masa Itu. Ejaan Van Ophuijesen dipakai selama 46 tahun,lebih lama dari ejaan Republik,dan baru diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.

Untuk sekedar memperoleh gambaran tentang ejaan yang pernah berlaku pada masa itu dan sekaligus untuk membandingkan dengan ejaan sekarang,perhatikan pemakaian huruf dan kata-kata yang di tulis dengan ketiga macam ejaan seperti berikut ini

4

Penggunaan Angka atau Lambang Bilangan

1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Ditulis dengan angka Arab atau Romawi.

2. Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi; satuan waktu; nilai uang; dan kuantitas.

3. Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.

4. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf secara umum dipisahkan antar tiap bagian dan awalan per- (untuk pecahan) digunakan menyatu dengan bagian yang langsung mengikutinya.

6. Lambang bilangan tingkat dituliskan dengan tiga cara: angka Romawi, tanda hubung antara ke- dan angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.

7. Lambang bilangan yang mendapat akhiran -an ditulis dengan tanda hubung antara angka dan -an atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.

8. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah.

9. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja agar mudah dibaca.

5

10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Jika dituliskan sekaligus, penulisan harus tepat.

11. Tanda hubung ke- tidak disambung pada bilangan yang menyatakan jumlah. Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang.

Singkatan dan Akronim

1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih.a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan/organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.c. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Tetapi, singkatan umum yang terdiri hanya dari dua huruf diberi tanda titik setelah masing-masing huruf.d. Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang asing tidak diikuti tanda titik.

2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.

6

c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.

2.3 PEMAKAIAN HURUF KAPITAL DAN HURUF MIRING

A. Huruf Kapital atau Huruf Besar

1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai unsur pertama kata pada awal kalimat.

Misalnya yang terdapat didalam skripsi pada bagian Gambaran Klinik hal.12:

Wheezing dapat terdengar dengan stetoskop.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya yang terdapat didalam skripsi pada bagian Pendahuluan paragraph pertama:

Istilah tersebut berasal dari bahasa inggris, brochial.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan

nama Tuhan dan Kitab Suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya pada bagian kata pengantar:

Segala Puji,Hormat dan kemuliaan hanya bagi TUHAN YESUS KRISTUS atas kesehatan,kekuatan dan pertolonganNYA.

7

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan

keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya yang terdapat dalam Kata Pengantar :

Prof. Dr. J. M. L. Umboh,MS ,Dr.J. C. Matheos,sp.P , Dr.H.Ph.N.Mewengkang, Sp.P

Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti

nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertetu, nama instansi, atau

nama tempat.

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya yang terdapat dalam Kata Pengantar :

Prof. Dr. Ny. S. Salendu-Worouw, Sp.A(K) selaku kerua kelompok Ilmu Klinik Medik

Dr. J. A. Pandelaki selaku Dosen Pembimbing Akademik

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak

diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.

8

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.

Misalnya yang terdapat dalam Kata Pengantar dalam skripsi :

Prof. Dr. J. M. L. Umboh,MS ,Dr.J. C. Matheos,sp.P , Dr.H.Ph.N.Mewengkang, Sp.P

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai

nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya dalam hal.6 pada bagian Epidemiologi :

Pada 25-30% , 6-10 jam

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya,, dan

peristiwa sejarah.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipkai

sebagai nama.

Perlombaan senjata membawa resiko pecahnya perang dunia.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi

unsur nama diri.

9

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga

pemerintah dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata seperti dan.

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama negara, lembaga

pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.

2.4 Kesalahan Pada Penggunaan Paragraf

1.Hal.22 Pada paragraf 2 tentang tanda baca (,)

Perlu diketahui juga pada penelitian ini digambarkan beberapa variabel penelitian.

*seharusnya: perlu diketahui juga,pada pemelitian ini digambarkan beberapa variable penelitian.

2.Hal.19 Pada paragraf 4 tentang tanda baca (,)

Pada keadaan ini steroid umumnya harus diberikan dimulai dengan dosis tunggal pagi hari.

*seharusnya : Pada keadaan ini steroid umumnya harus diberikan,dimulai dengan dosis tunggal pagi hari.

10

3.Hal.10 pada baris 5 tentang kesalahan penulisan dan tanda baca (,)

Adanya defek tersebut akan mempengaruhi keseimbangan kolinergik dan adrenergik sedemikian rupa sehingga bronkus lebih cenderung untuk menyempit.

*seharusnya : Adanya efek tersebut akan mempengaruhi keseimbangan kolinergik dan adrenergik sedemikian rupa,sehingga bronkus lebih cenderung untuk menyempit.

2.5 KALIMAT EFEKTIF

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil,dalam wujud lisan atau tulis yangmemiliki sekurang-kurangnya subjek dan predikat.Bagi seorang pendengar atau pembaca, kalimat adalah kesatuan kata yang mengandung makna atau pikiran.Sedangkan bagi penutur atau penulis, kalimat adalah satu kesatuan pikiran atau makna yang diungkapkan dalam kesatuan kataEfektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu akan bergunajika dipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian edektif dalam kalimatadalah ketepatan penggunaan kalimatdan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu .

Beberapa definisi kalimat efektifmenurut beberapa ahli bahasa:

1.Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudah dipahami, serta sanggup menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)

11

2.Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga denganmudah dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

3.Kalimat efektif adalah kalimat yangmemenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca. (Arifin: 1989)

4.Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009) Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami. Jadi, kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca.

CIRI CIRI KALIMAT EFEKTIF1. Kesepadanan struktur bahasa

Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu subjek, predikat, objek dan keterangan. Di dalam kalimat efektif harus memiliki keseimbangan dalam pemakaian struktur bahasa

2. Keparalelan atau kesejahteraan bentuk

Adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu.

12

Misalnya hal.36 pada bagian Saran

dalam upaya penghindaran faktor-faktor pencetus.

*seharusnya: dengan menghindarkan faktor pencetus.

3. Ketegasan Kata

4. Kehematan Kata

Kehematan dalam kalimat efektif maksudnya adalah hemat dalam mempergunakan kata, frasa atau bentuk lain yang di anggap tidak perlu, tetapi tidak menyalahi kaidah tata bahasa.

Misalnya hal.36 pada bagian Saran

Untuk dapat mencegah berlanjutnya serangan pada penderita dan usaha-usaha untuk mencegah terjadinya serangan terutama dalam upaya penghindaran faktor-faktor pencetus.

*seharusnya : untuk mencegah berlanjutnya dan terjadinya serangan dengan menghindarkan faktor pencetus.

5. Kesatuan gagasan

6. Kelogisan

Bahwa ide kalimat itu dapat dengan mudah dipahami dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.

13

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Padadasarnyakitatelahmemahamipenggunaan kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi dalam pelaksanaannyaseringkalidihadapkanpadasituasidankondisi berbahasa yang tidak mendukung, maksudnya ialah masih belum dapat untuk mengikuti kaidah tata bahasa Indnesia yang baik dan benar dalam komunikasinya, seringterdikteoleh aturan-aturan tata bahasa yang salah, sehingga bermula dari kesalahan-kesalahantersebutdapatmenjadikesalahanyangsangatfataldalam

mengikutiaturan-aturanketatabahasaanyangakhirnyakesalahan tersebutmenjadi sebuahkebiasaan,untukitusudahkiranya dalam Deskripsi Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) ini dapat menjadi menjadipenjelasan bagikitabersamauntukselalu mengingatkankepadamasyarakat

untukdapatmenggunakankaidahtatabahasaIndonesiayangbaikdanbenar,karenabagaimanapunbahasamemilikiperanpentingdalamprosespembangunankarakter masyarakat dalam bangsa ini.

3.2 SaranPenyusunan makalah ini sudah selesai, saya sebagai penyusun membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah.

14

DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2008.

Komposisi Bahasa Indonesia Untuk MahasiswaNon Jurusan

. Cetakanke-16, revisi(3).Jakarta :Diksi InsanMuliaWaridah, Ernawati. 2008.

EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan

. Jakarta. :KawanPustakaNovia, Windi

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.

Surabaya: Kashiko press

15

1