evaluasi program penyelenggaraan bimbingan...

140
EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TANAH ABANG KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun oleh: RIKI OKTAFINELDI NIM: 11140530000026 KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2018 M  

Upload: buibao

Post on 27-Apr-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN

MANASIK HAJI DI KANTOR URUSAN AGAMA (KUA)

KECAMATAN TANAH ABANG

KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun oleh:

RIKI OKTAFINELDI

NIM: 11140530000026

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2018 M

 

Page 2: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 3: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 4: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 5: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

i

ABSTRAK

Riki Oktafineldi 11140530000026, Evaluasi Program

Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji di Kantor Urusan

Agama (KUA) Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi

Jakarta Pusat Tahun 2017, di bawah bimbingan Dr. H.

Ahmadih Rojali Jawab, MA

Bimbingan manasik diselenggarakan di KUA melalui

Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2014 tentang

Bimbingan Manasik bagi Jamaah Haji Reguler oleh Kantor

Urusan Agama Kecamatan, di dalamnya terdapat kewajiban

melaporkan dan mengevaluasi penyelenggaraan bimbingan

manasik haji. Evaluasi Sendiri merupakan suatu kegiatan dan

rangkaian kerja dalam meningkatkan kualitas dan mutu suatu

program kegiatan dalam pengambilan keputusan ke depan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode

kualitatif dengan studi kepustakaan dan wawancara ataupun

dokumentasi.

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah, untuk

mengetahu mekanisme, prosedur dan evaluasi program

penyelenggaraan bimbingan manasik di Kantor Urusan Agama

Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat apakah

sudah sesuai dengan peraturan Kementerian Agama.

Dari hasil penelitian ini penulis mengetahui bahwa KUA

sebagai lembaga terdepan sebagai tonggak pertama bimbingan

manasik haji kepada masyarakat sudah cukup memadai dari segi

pelayanannya. Tapi tidak disertai dengan sarana dan pra sarana

yang memadai untuk proses bimbingan manasik haji.

Kata Kunci : Evaluasi, Bimbingan Manasik, KUA

 

Page 6: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil ‘Alamin segala puji bagi Tuhan

semesta Alam Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya serta kenikmatan yang bisa dirasakan hingga saat

ini, sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad

SAW yang telah membawa ajaran Islam ke dunia menuju

Rahmatan lil Alamin. Serta terima kasih yang tidak terhingga

kepada Ayahanda Bapak Arifin dan Ibunda Yelmi Daharti yang

telah mendidik dan membesarkan penulis dari sekolah dasar

hingga ke perguruan tinggi serta selalu mendoakan dan

mendukung penulis hingga dapat menyelesaikan studi strata S1 di

UIN Syarif Hidayatullah

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun dan memotivasi penulis agar

menjadi diri yang lebih baik lagi. Penulis sampaikan banyak

terima kasih kepada pihak maupun perorangan yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya:

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Dede

Rosyada, MA, beserta jajarannya.

2. Dekan Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, MA,

Bapak Suparto, M. Ed, Ph.D. Sebagai Wakil Dekan I Bidang

 

Page 7: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

iii

Akademik, Ibu Dr. Roudhonah, MA. Sebagai Wakil Dekan II

Bidang Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si.

Sebagai Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan Fakultas

ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, sebagai Ketua jurusan

Manajemen Dakwah

4. Drs. Sugiharto, MM, sebagai Sekretaris jurusan Manajemen

Dakwah

5. Dr. H. Ahmadih Rojali Jawab, MA sebagai pembimbing

penulis yang telah membimbing penulis dengan sabar dan

selalu memotivasi penulis dalam penyelesaian skripsi

penulis. Semoga beliau senantiasa dilindungi Allah SWT

dalam kesehatan dan kegiatan yang beliau jalani.

6. Ir. Noor Bekti Nugroho, SE, M.Si, sebagai dosen

pembimbing akademik penulis yang telah membantu dan

meluangkan waktu untuk penulis dalam pembuatan skripsi.

7. Para dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

yang telah memberikan ilmu dan pengalaman yang

bermanfaat hingga penghujung semester, semoga senantiasa

dilindungi dan diberikan kesehatan oleh Allah SWT.

8. Pemimpin dan staf perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi yang telah mengizinkan penulis dalam

pembuatan skripsi ini, terima kasih telah direpotkan oleh

penulis yang banyak tanya ini.

9. Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan

Agama Kecamatan Tanah Abang yang telah membantu dan

mengizinkan penulis dalam penelitian dan wawancara untuk

 

Page 8: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

iv

menyelesaikan skripsi ini, semoga selalu dilindungi oleh

Allah SWT dan selalu diberikan kesehatan dalam

menjalankan tugas

10. Bapak Dahlan Rahayaan selaku Pembimbing manasik haji di

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang yang telah

memberikan ilmu, informasi serta pengalaman kepada

penulis dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.

11. Bapak Ai Rahman Hakim selaku pembimbing kedua penulis

di Kantor Urusan Agama Kecamatan tanah Abang yang telah

membantu studi kepustakaan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

12. Para staf dan jamaah haji Kantor Urusan Agama yang telah

rela direpotkan oleh penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Adik penulis Friska Audia Elfinda, SS., Elfira Oktavia

Dinesta dan Hazra Elfinsa Muharram yang telah menemani

penulis dikala suntuk mengerjakan skripsi ini, semoga kalian

diberikan kesehatan untuk mencapai cita-cita kalian.

14. Teruntuk teman-teman Happy People yang telah membantu

dan mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi ini,

semoga kalian senantiasa diberikan kemudahan dalam

menjalankan urusan dan agar kita bisa bersua kembali

bersama ketika sudah berhasil nanti.

15. Kepada Annisa Firdausi, Rizky Nur Fajrianto, Maulidia

Rahmah dan Alfi Syahrin Diah yang telah membantu penulis

dalam memberikan informasi seputar semester akhir dalam

penyelesaian skripsi ini, semoga kalian dapat mencapai cita-

cita kalian.

 

Page 9: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

v

16. Teman-teman MHU (Manajemen Haji Umroh) angkatan

2014, teman seperjuangan yang tak kenal lelah dan saling

membantu, semoga perjuangan kita tidak selesai hanya

sampai di sini saja.

Serta kepada semua pihak yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu yang telah membantu dan mendukung

penulis dalam menyelesaikan skripsi, penulis banyak

mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya. Semoga kita

selalu di Ridhoi dan dilindungi oleh Allah SWT serta diberikan

kesehatan dalam menjalani aktivitas. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis dan pembaca, sekali lagi penulis

haturkan terima kasih

Jakarta, 16 Oktober 2018

Riki Oktafineldi

 

Page 10: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................... viii

DAFTAR TABEL ...................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah....................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................... 8

D. Metodologi penelitian ........................................................ 9

E. Tinjauan Pustaka .............................................................. 12

F. Sistematika Penulisan ...................................................... 15

BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................... 17

A. Evaluasi Program ............................................................. 17

B. Bimbingan Manasik Haji ................................................. 30

BAB III GAMBARAN UMUM KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN TANAH ABANG KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA PUSAT ................................................................... 40

A. Sejarah ............................................................................. 40

B. Visi dan Misi ................................................................... 43

C. Tugas dan Fungsi ............................................................. 44

D. Struktur Organisasi .......................................................... 54

 

Page 11: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

vii

BAB IV ANALISIS PENELITIAN .......................................... 56

A. Program Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji di

KUA Kecamatan Tanah Abang ....................................... 56

B. Evaluasi Program Penyelenggaraan Bimbingan Manasik

Haji di KUA Kecamatan Tanah Abang ........................... 58

1. Evaluasi Konteks ........................................................ 58

2. Evaluasi Masukan ....................................................... 58

3. Evaluasi Proses ........................................................... 76

4. Evaluasi Hasil ............................................................. 80

C. Analisa Program penyelenggaraan bimbingan manasik

haji di KUA Kecamatan Tanah Abang sesuai dengan

Peraturan Kementerian Agama ........................................ 83

BAB V PENUTUP .................................................................... 85

A. Kesimpulan ...................................................................... 85

B. Saran ................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 88

LAMPIRAN

 

Page 12: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 : Jamaah Berdasarkan Usia ..................................... 60

Gambar 4.2 : Jamaah Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan . 61

Gambar 4.3 : Jamaah Berdasarkan Profesi ................................. 63

 

Page 13: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : KUA di Kota Administrasi Jakarta Pusat ................. 41

Tabel 3.2 : Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan

Tanah Abang ............................................................................... 55

Tabel 4.1 : Latar Belakang Pembimbing..................................... 67

 

Page 14: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

3. Hasil Wawancara

4. Calon Jamaah Haji Kecamatan Tanah Abang

5. Surat Tugas Pembimbing Manasik Haji Kementerian

Agama Kota Administrasi Jakarta Pusat

6. Permohonan Pembimbing

7. Sertifikat Pembimbing

8. Jadwal Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji KUA

Tanah Abang

9. Daftar Hadir Bimbingan Manasik Haji KUA Tanah

Abang

10. Foto Kegiatan

11. Materi Singkat

 

Page 15: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Haji adalah rukun Islam kelima. Ibadah haji merupakan

keseluruhan perbuatan ibadah dari rukun Islam pertama hingga ke

empat, sehingga haji menjadi pelengkap semua rukun Islam. Haji

adalah perjalanan menuju rumah Allah yaitu kabah, pada musim

haji jutaan muslim menghadap ke rumah Allah ini dengan tulus

dan ikhlas sambil melantunkan doa dan mengharap ampunan

serta ridho-Nya. Haji menurut arti bahasa (etimologi) berarti al-

qashd ila mu’azhzham (pergi menuju sesuatu yang diagungkan).

Adapun menurut arti istilah (terminologi), jika kalangan ahli

bahasa menyebut haji untuk segala jenis maksud bepergian (al-

qashd) secara umum, maka kalangan ahli fiqih

mengkhususkannya hanya untuk niatan datang ke Baitullah guna

menunaikan ritual-ritual peribadatan (manasik) tertentu.1

Dalam Al-Qur’an disebutkan tentang kewajiban haji

dalam surah Al-Imron [3]: 97 yang berbunyi:

على ٱلناس هين وهي دخلهۥ كاى ءاهنا ولل قام إبر ت ه ت بين فيه ءاي

غنى حج ٱلبيت هي ٱستطاع إليه سب يل وهي كفر فإى ٱلل

لويي عي ٱلع

1 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed

Hawwas, Fiqh Ibadah, Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji, (Jakarta:

AMZAH, 2013), h.481-482

 

Page 16: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

2

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,

yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke

Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka

sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari

semesta alam (QS. Ali Imron Ayat: 97)2

Ayat di atas secara jelas menyatakan, bahwa manusia

yang mempunyai kesanggupan untuk melaksanakan haji dari segi

mana pun, maka diwajibkan kepadanya untuk haji. Allah SWT

mengundang manusia yang memenuhi syarat mampu menunaikan

ibadah haji hanya sekali seumur hidup.

Penyelenggaraan Ibadah Haji sudah menjadi tanggung

jawab Pemerintah, berdasarkan undang-undang Nomor 13 Tahun

2008 pasal 6 menyebutkan bahwa Pemerintah berkewajiban

melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan

menyediakan pelayanan administrasi, bimbingan Ibadah Haji,

Akomodasi, Transportasi, Pelayanan Kesehatan, Keamanan, dan

hal-hal lainnya yang diperlukan oleh calon Jamaah Haji.3

Karena itu, Ibadah Haji adalah kegiatan yang penting dan

setidaknya membutuhkan tenaga dan pemahaman yang lebih,

memerlukan pengelolaan khusus yang mengurusi kegiatan

tersebut. Dalam menyangkut pelayan-pelayanan, salah satunya

adalah pelayanan memberikan bimbingan Ibadah Haji.

Karena peningkatan calon jamaah haji setiap tahunnya

sangat meningkat secara drastis, seperti yang dijelaskan di atas

bahwa tenaga dan pemahaman dibutuhkan dalam

2 Sumber dari Al-Qur’an Surat Ali Imron ayat: 97

3 Undang-undang No.13 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan

Ibadah Haji, Pasal 6, Diterbitkan Kementerian Agama Republik Indonesia

Tahun 2008

 

Page 17: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

3

pelaksanaannya. Menurut laporan dari Duta Besar Republik

Indonesia untuk Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel,

menyampaikan pada suatu kesempatan bahwa jamaah haji 2017

meningkat tajam. Hal tersebut berdasarkan data yang

disampaikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Data pemerintah Arab

Saudi menyatakan bahwa jumlah jamaah haji naik 480 ribu naik

menjadi 1,8 juta dibandingkan tahun lalu. Jumlah ini belum

termasuk jamaah haji yang berasal dari Arab Saudi sebanyak 3

juta orang,” ungkapnya kepada awak media.4 Diketahui,

sebanyak 79.501 jamaah menuju rumah Allah melalui darat dan

12.477 jamaah tiba melalui jalur laut. Jumlah tersebut meningkat

33% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2016.5

Pada tahun 2017, Provinsi Jawa Barat (Jabar),

mengirimkan jamaah paling banyak yaitu 38.593 orang. Setelah

Jabar, provinsi lain yang turut mengirim jamaah calon haji cukup

banyak adalah Banten (9.420 orang), Sumatera Utara (8.292

orang), DKI Jakarta (7.891 orang), dan Sulawesi Selatan (7.248

orang). Sementara itu, 5 provinsi dengan kuota jamaah paling

sedikit adalah Nusa Tenggara Timur (665 orang), Bali (695

orang), Sulawesi Utara (709 orang), Gorontalo (974 orang) dan

Maluku Utara (1.073 orang).6

4 https://haji.okezone.com diakses pada 28 September 2018 pukul

18.00 WIB 5 https://haji.kemenag.go.id diakses pada 28 September 2018 pukul

19.00 WIB 6 https://www.liputan6.com/news diakses pada 28 September 2018

pukul 19.30 WIB

 

Page 18: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

4

Disadari bahwa semakin banyaknya jamaah maka masalah

yang adapun akan semakin banyak pula pekerjaan, dalam hal ini

kementerian agama beserta kementerian terkait yang mengurusi

penyelenggaraan haji tersebut. Salah satunya adalah kegiatan

penyelenggaraan bimbingan manasik haji.

Oleh karena itu, sebelum berangkat haji, terlebih dahulu

harus memahami ilmu tentang haji. Seorang calon tamu Allah

harus mempunyai, mendalami dan kurang lebihnya mencari ilmu

tersebut untuk menambah khazanah wawasan tentang haji agar

mampu membuahkan hasil yang maksimal, biasa dikenal dengan

haji mabrur.

Dalam pelaksanaan Ibadah haji selayaknya ada bimbingan

pendahuluan terhadap seluruh calon Jamaah haji yang dilakukan

oleh Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama sebagai

Penyelenggara Pelatihan Manasik Haji sekaligus menjadi tolak

ukur kualitas pemahaman Manasik Haji bagi calon Jamaah Haji

dan juga menjadi Evaluasi Pemerintah terhadap calon Jamaah

Haji.7

Bimbingan manasik haji yang dilakukan oleh pemerintah

sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 9 Tahun 2014 pasal 2 yang berbunyi:

Bimbingan manasik bagi jamaah haji reguler paling

sedikit memuat materi:

a. Pelaksanaan ibadah haji dan umrah;

7 Antar Musallam, Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Manasik

Haji Pada Calon Jamaah Haji Kantor Kementerian Agama Jakarta Selatan

Tahun 2014, (Jakarta: FDK, 2014), h.3

 

Page 19: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

5

b. Perjalanan dan pelayanan haji;

c. Kesehatan; dan

d. Kemabruran haji.

dan pasal 3 yang berbunyi:

Dalam pelaksanaan bimbingan manasik bagi jamaah haji

reguler sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 2, Kantor

Urusan Agama Kecamatan melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Merencanakan bimbingan manasik haji;

b. Melaksanakan bimbingan manasik haji; dan

c. Melakukan evaluasi dan melaporkan pelaksanaan

bimbingan manasik haji.8

Sebab karena itu, ibadah haji yang dilakukan setiap

tahunnya harus menjadi kegiatan ibadah yang maksimal dan

optimal. Karena faktor utama yang menjadi keoptimalan tersebut

adalah bekal pengetahuan dan wawasan sebelum beribadah, atau

yang disebut manasik. Dilakukan sebagai tolak ukur

kesempurnaan dalam beribadah.

Setiap penyelenggaraan dalam sebuah kegiatan diperlukan

sebuah sistem evaluasi. Evaluasi adalah sebuah proses penilaian9.

Pada titik kemudian hasil dari evaluasi tersebut digunakan untuk

pengukuran terhadap efektivitas rencana dalam sebuah program

untuk merencanakan ke depannya lebih baik. Arikunto

mendefinisikan “evaluasi sebagai suatu kegiatan yang bertujuan

8 Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Bimbingan

Manasik Bagi Jamaah Haji Reguler oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan 9 Dan B. Curtis; James J. Floyd; Ferry L. Winsor, Komunikasi Bisnis

dan Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996) h.414

 

Page 20: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

6

untuk tingkat keberhasilan suatu kegiatan10

. Begitu juga dengan

Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji, mencari solusi dari

masalah yang timbul serta mencari solusi agar penyelenggaraan

manasik haji selanjutnya dikantor urusan agama kecamatan

Tanah Abang lebih baik lagi sesuai dengan yang tertera di dalam

Undang-undang Perhajian.

Evaluasi menjadi titik awal sebagai sebuah perubahan

agar lebih baik ke depannya, menurut Firman B. Aji dan Martin,

“Evaluasi adalah suatu usaha mengukur dan memberi nilai secara

objektif pencapaian hasil-hasil yang telah direncanakan

sebelumnya. hasil-hasil evaluasi dimaksudkan menjadi umpan

balik untuk perencanaan kembali.11

Dalam permasalahannya belum banyak masyarakat umum

mengetahui bahwa Kantor Urusan Agama (KUA) difungsikan

sebagai tempat manasik haji tahap pertama untuk calon jamaah

haji reguler, serta dirasakan bahwa akhir-akhir ini kualitas ibadah

haji menurun. Singkatnya perlu manasik yang memadai dan

terorganisir sebagai persiapan melaksanakan ibadah haji, agar

sepenuhnya maksimal. Hal itu disebutkan Lukman Hakim

Syaifuddin pada sambutan dalam pembukaan rapat kerja kantor

wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar, Jumat, 23

Maret 2018 di Padang. “Selain bimbingan pernikahan, kantor

KUA ke depannya akan menjadi tempat pelaksanaan manasik

haji, karena Kemenag tidak hanya mengejar pelayanan yang baik

10

Suharsimi Arikunto, Penelitian Program Pendidikan (Jakarta: PT

Bina Aksara, 1998), h.8 11

Firman B. Aji, S. Martin, Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta:

Bumi Aksara, 1990), cet ke-3 h.30

 

Page 21: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

7

dalam penyelenggaraan tapi juga pada manasik haji yang lebih

berkualitas sehingga Calon Jamaah Haji (CJH) bisa menjadi

ujung tombak dalam menyiarkan nilai-nilai agama kepada

masyarakat dan penebar kedamaian,” katanya.12

Dengan beragam permasalahan di atas, penulis ingin

menganalisis terkait bimbingan manasik haji yang perlu adanya

evaluasi dalam penyelenggaraannya agar tujuan dan hakikat

manasik haji itu sendiri tercapai. Demi terciptanya kualitas

ibadah haji yang maksimal dan optimal, yang menjadi ukuran

kesempurnaan ibadah haji itu sendiri. Karena itu, penulis ingin

menuangkan sebuah karya ilmiah (skripsi) yang berjudul

“Evaluasi Program Penyelenggaraan Bimbingan Manasik

Haji Di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tanah

Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun 2017”.

B. Batasan dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, pembatasan

masalah pada penelitian ini diambil secara rinci dan

terarah, penulis membatasi masalah yang akan dibahas

adalah

a. Penyelenggaraan bimbingan manasik haji oleh

KUA Kecamatan Tanah Abang

b. Data evaluasi menggunakan data tahun 2017

12

Dikutip dari http://redaksisumbar.com/kua-akan-difungsikan-

sebagai-tempat-manasik-haji/

 

Page 22: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

8

2. Perumusan Masalah

Dari batasan masalah di atas, penulis akan

merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana bimbingan manasik haji di KUA

Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat?

b. Apakah program penyelenggaraan manasik

haji di KUA Kecamatan Tanah Abang sudah

sesuai dengan peraturan Kementerian Agama?

c. Bagaimana evaluasi program penyelenggaraan

bimbingan manasik haji di KUA Kecamatan

Tanah Abang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui mekanisme dan prosedur

pelaksanaan bimbingan manasik di Kantor Urusan

Agama Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi

Jakarta Pusat

b. Untuk mengetahui dan menganalisis program

penyelenggaraan bimbingan manasik haji di KUA

Kecamatan Tanah Abang sesuai dengan peraturan

Kementerian Agama

 

Page 23: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

9

c. Menganalisis evaluasi program penyelenggaraan

bimbingan manasik haji Kantor Urusan Agama

Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta

Pusat

2. Manfaat Penelitian.

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

pengembangan pengetahuan dibidang manasik

khususnya dalam kurikulum manasik haji.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

wawasan baru dan memberikan motivasi bagi para

praktis yang kongkret terhadap pengembangan

penyelenggaraan manasik haji serta dapat

memberikan motivasi kepada Kantor Urusan Agama

mana pun dan KBIH-KBIH lainnya.

D. Metodologi penelitian

1. Metode penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

 

Page 24: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

10

pengumpulan data yang dipadu oleh fakta-fakta yang

ditemukan pada saat penelitian di lapangan.13

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Kantor Urusan Agama

(KUA) kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi

Jakarta Pusat. Sedangkan objek penelitian ini adalah

Evaluasi Kegiatan Bimbingan Manasik Haji

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, penulis juga

menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan

data yang berkaitan dengan pembahasan penulisan

skripsi ini, yaitu antara lain:

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang

sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.14

Pengamatan mengoptimalkan kemampuan peneliti

dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku

tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan

memungkinkan pengamat untuk melihat dunia

sebagaimana dilihat oleh subjek penelitian.

Pengamatan juga memungkinkan peneliti

merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh

13

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung,

Alfabeta,2010). h. 3 14

Husin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian

Sosial (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003), cet ke 4, h. 53

 

Page 25: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

11

subjek, sehingga memungkinkan pula peneliti

menjadi sumber data. Dan juga memungkinkan

pembentukan pengetahuan yang diketahui

bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak

subjek.15

b. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data atau

informasi dengan cara Tanya jawab sepihak,

dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan

pada tujuan penyelidikan. Tujuan wawancara

sendiri adalah mengumpulkan data atau informasi

(keadaan, gagasan/pendapat, sikap/tanggapan,

keterangan dan sebagainya) dari suatu pihak

tertentu.16

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang

diperoleh melalui dokumen-dokumen.17

Penulis

menggunakan data-data dan sumber-sumber yang

ada hubungannya dengan masalah yang dibahas.

Data-data ini diperoleh arsip-arsip dan company

profil serta buku-buku yang ada di Kantor Urusan

15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 175 16

Arief Subyantoro dan FX. Suwarto, Metode dan Teknik Penelitian

Sosial (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2007), h. 97 17

Husin Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian

Sosial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003), cet ke 4, h. 73

 

Page 26: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

12

Agama Kecamatan Tanah Abang. Kemudian data-

data tersebut digunakan oleh penulis untuk

memaparkan kerangka awal mengenai objek studi

yang ditulis.

d. Tempat Penelitian

Jalan Mutiara No. 2A, RT.17/RW.05 Karet

Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Kota

Administrasi Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibu

Kota Jakarta 10220, Telp. (021) 5743823

e. Teknik Analisis Data

Dalam hal ini penulis menggunakan analisis

deskriptif yaitu suatu teknik analisis data di mana

penulis terlebih dahulu memaparkan data yang

diperoleh dari hasil pengamatan kemudian

menganalisisnya dengan berpedoman kepada

sumber-sumber yang tertulis. Penulis berusaha

menggambarkan objek penelitian dengan apa

adanya sesuai dengan kenyataan yang ada.

E. Tinjauan Pustaka

Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan Instansi

pemerintah yang menangani masalah agama mempunyai

peranan penting dalam memberikan pelatihan bimbingan

manasik haji yang mencakup Panduan Perjalanan Haji,

pembekalan dalam melaksanakan rukun, wajib, dan tata

cara ibadah haji.

 

Page 27: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

13

Dalam melakukan penulisan skripsi ini, penulis terlebih

dahulu membaca beberapa skripsi sebagai bahan acuan

dan perbandingan selanjutnya. Adapun memiliki judul

hampir sama dengan judul skripsi yang akan ditulis dalam

skripsi ini. Judul-Judul skripsi tersebut adalah:

1. Agus Supriyadi dengan judul. “Strategi Penyelenggaraan

Pendidikan dan Pelatihan Manasik Haji pada Calon

Jamaah Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Selatan”. Skripsi Mahasiswa Jurusan Manajemen

Dakwah. Dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana

upaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan manasik

haji pada calon jamaah haji kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Selatan. Perbedaannya dengan penulisan

skripsi ini antara bagaimana strategi dalam upaya

memberikan pendidikan dan pelatihan terhadap jamaah

dalam bimbingan manasik haji Kementerian Agama Kota

Jakarta Selatan dengan bagaimana pelaksanaan bimbingan

manasik haji di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah

Abang dan Evaluasi hasil penyelenggaraan kegiatan

bimbingan manasik haji di Kantor Urusan Agama

Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat

2. Fahrul Yusuf dengan judul “Evaluasi Program Bimbingan

Manasik Haji Massal pada Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat Tahun 2015”. Skripsi Mahasiswa Jurusan

Manajemen Dakwah. Dalam skripsi ini membahas tentang

evaluasi program bimbingan manasik haji massal di

 

Page 28: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

14

kementerian agama Jakarta barat. Perbedaan dengan

penulisan skripsi ini antara evaluasi bimbingan manasik

secara massal di Kementerian Jakarta Barat dengan

bagaimana pelaksanaan bimbingan manasik haji klasikan

pada KUA kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi

Jakarta Pusat.

3. Muhammad Reza dengan judul “Evaluasi Pelayanan

Bimbingan Manasik Haji di Mihrab Qolbi Travel Tahun

2016”. Skripsi Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah.

Dalam skripsi ini membahas tentang evaluasi pelayanan

dalam bimbingan manasik di travel, yaitu calon jamaah

haji khusus Mihrab Qolbi Travel. Dalam skripsinya

menekankan tentang manasik sebuah penyelenggara haji

khusus bukan haji reguler. Perbedaan dengan penulisan

skripsi ini antara evaluasi bimbingan manasik di sebuah

travel dengan bagaimana evaluasi penyelenggaraan

kegiatan manasik haji di Kantor Urusan Agama

Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta

Pusat.

4. Putri Debby Iswara. R dengan judul “Evaluasi Pelayanan

Kesehatan Jamaah Haji Pada Pusat Kesehatan Haji

Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014” Skripsi

Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah.

5. Mar’atus Soleha dengan judul “Evaluasi Program

Pemasaran Umrah PT Bimalyndo Hajar Aswad Tour dan

 

Page 29: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

15

Travel Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan” Skripsi

Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan skripsi ini, maka penulis

membuat sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab,

dengan susunan sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini terdiri dari latar belakang masalah,

pembahasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, metodologi penelitian,

tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORI

Pada bab ini terdiri dari beberapa hal di antaranya

pengertian evaluasi, jenis-jenis evaluasi, tujuan

dan manfaat evaluasi, langkah-langkah evaluasi.

Juga terdiri dari pengertian, fungsi dan tujuan

bimbingan manasik haji serta metode dan bentuk

bimbingan manasik haji.

BAB III : GAMBARAN UMUM KANTOR URUSAN

AGAMA KECAMATAN TANAH ABANG KOTA

ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT

Terdiri dari : Profil atau gambaran umum Kantor

Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang. Yang

terdiri dari : sejarah berdirinya, visi dan misi,

 

Page 30: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

16

struktur organisasi, tugas dan fungsi Kantor

urusan Agama Kecamatan Tanah Abang.

BAB IV : ANALISIS PENELITIAN

Terdiri dari : pelaksanaan kegiatan bimbingan

manasik haji dan evaluasi penyelenggaraan

kegiatan bimbingan manasik haji di Kantor

Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang.

BAB V : PENUTUP

Berisikan kesimpulan, saran-saran dan lampiran

yang diperlukan dalam penelitian.

 

Page 31: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

17

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Evaluasi program terdiri dari dua kata yaitu evaluasi dan

program, dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan dengan

penilaian.1 Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa

Inggris evaluation, dalam bahasa arab Al-Taqdir, dalam bahasa

Indonesia berarti penilaian. Akar katanya adalah value, dalam

bahasa arab Al-qiamah, dalam bahasa Indonesia berarti Nilai.2

Menurut kamus istilah manajemen, evaluasi adalah proses

bersistem dan objektif yang menganalisis sifat dan ciri pekerjaan

di dalam perusahaan dan organisasi.3 Menurut Arikunto,

“Evaluasi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk tingkat

keberhasilan suatu kegiatan.4 Dengan demikian, penelitian

evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan

kematangan suatu kegiatan atau program dengan cara mengukur

hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut.

Tipe evaluasi yang pertama dilaksanakan pada interval

periode waktu tertentu, misalnya per triwulan per semester

selama proses implementasi (biasanya pada akhir fase atau tahap

1 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h.238 2 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali

Press, 2009), h.1 3 Aji B Firman dan Sirait Martin, Perencanaan dan Evaluasi: Suatu

Sistem Untuk Proyek Pembangunan (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), h.30 4 Suharsimi Arikunto, Penelitian Program Pendidikan, h.8

 

Page 32: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

18

suatu rencana). Tipe evaluasi yang kedua dilakukan setelah

implementasi suatu program atau rencana. Evaluasi biasanya

lebih difokuskan pada pengidentifikasian kualitas program atau

kegiatan. Evaluasi berusaha mengidentifikasi mengenai apa yang

sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program.5

Lalu menurut M. Chabib Thaha berpendapat bahwa

evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui

keadaan suatu objek dengan menggunakan suatu instrumen dan

hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh

kesimpulan.6

Menurut H. D. Sujana evaluasi merupakan kegiatan

merupakan kegiatan penting untuk mengetahui apakah tujuan

yang telah ditentukan telah tercapai, apakah pelaksaan program

sesuai dengan rencana dana atau dampak apa yang terjadi setelah

program ditentukan.7

Maka secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa

evaluasi merupakan kegiatan penilaian terhadap sebuah kegiatan

yang telah dilakukan sebelumnya, agar dapat diketahui secara

jelas dan cermat apakah sasaran yang dituju sudah dapat tercapai

atau belum. Serta untuk mengetahui mana yang harus

dioptimalkan segera.

5 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat,

Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan,

(Bandung: PT. Refika Aditama, 2005), h.199 6 M. Chabib Thaha, Teknik Evaluasi Pendidikan (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1996), h.1 7 H. D. Sujana, Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Fatah Production, 2000),

h.283

 

Page 33: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

19

Dengan demikian, evaluasi ini dimaksudkan untuk

menyusun nilai-nilai indikator dalam mencapai suatu sasaran.

Dengan kata lain evaluasi adalah suatu cara mengetahui kekuatan

dan kelemahan sebuah kegiatan serta untuk menentukan ukuran-

ukuran perbaikan serta pengoptimalan.

Evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan, akan

membuka peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan

(estimaltum) apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat

dicapai pada waktu yang telah ditentukan atau tidak. Apabila

berdasar data hasil evaluasi itu diperkirakan bahwa tujuan tidak

akan dicapai semua dengan rencana, maka evaluator akan

berusaha untuk mencari dan menemukan jalan keluar atau cara-

cara pemecahannya. Bahkan tidak mungkin bahwa atas dasar data

hasil evaluasi itu evaluator perlu mengadakan perubahan-

perubahan, baik perbaikan yang menyangkut organisasi, tata

kerja, dan bahkan mungkin, sebab untuk mengadakan perbaikan

terlebih dahulu harus diketahui apa yang harus diperbaiki, dan

mengapa hal tersebut perlu diperbaiki. Kegiatan evaluasi tidak

menghasilkan titik kelak untuk perbaikan adalah hampa dan tidak

ada artinya sama sekali.8

Sedangkan pengertian program Menurut kamus besar

Bahasa Indonesia berarti suatu rancangan mengenai asas serta

usaha yang akan dijalankan.9 Menurut Joan L. Herman dalam

buku evaluator’s Handbook, program ialah segala sesuatu yang

8 Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, h.7-10

9 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h.278

 

Page 34: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

20

dicoba lakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan

hasil atau pengaruh.10

Andi Mappiare berpendapat bahwa program adalah

kerangka dasar rancangan aktivitas atau kegiatan yang dirancang

untuk melaksanakan kebijakan yang dilaksanakan untuk waktu

yang tidak terbatas.11

Program bisa diartikan sebagai tonggak utama yang harus

ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program dibuat

beberapa aspek, disebutkan bahwa di dalam program dijelaskan

mengenai tujuan yang akan dicapai, kegiatan yang diambil dalam

mencapai tujuan, aturan yang harus dilakukan sesuai prosedur

yang ditetapkan dan dilalui, serta sebuah perkiraan dan rancangan

anggaran dan strategi pelaksanaan.

Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih

terorganisir dan lebih mudah untuk dioperasionalkan. Hal ini

sesuai dengan pengertian program yang diuraikan.12

Setelah menjabarkan pengertian antara evaluasi dengan

program, maka evaluasi program mempunyai pengertian

tersendiri yaitu sebuah proses pengumpulan data atau informasi

yang ilmiah, memiliki hasil yang dapat dipertimbangkan untuk

pengambilan keputusan dalam menentukan sebuah alternatif

kebijakan.

10

Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program (Jakarta : PT. Rineka

Cipta, 2000), cet. 1, h.9 11

Andi Mappiare, Kamus Istilah Konseling dan Terapi (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2006), Ed.1. h, 254 12

Wawancara pribadi dengan Kepala KUA Tanah Abang Bapak

Pahlawan J Daulay, Jakarta, 20 September 2018

 

Page 35: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

21

Menurut Suharsimi Arikunto evaluasi program adalah

suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan

informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu

kebijakan, berlangsung dalam proses berkesinambungan dan

terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan sekelompok

orang, guna pengambilan keputusan.13

2. Jenis-Jenis Evaluasi

Ada beberapa jenis evaluasi yang dapat dilakukan

dikelompokkan sesuai dengan fokus penilaian suatu

kegiatan, Stufflebeam membagi empat macam evaluasi

yang diikuti oleh Farida Yusuf Tayibnapis dalam bukunya

yang berjudul Evaluasi Program, Yaitu antara lain:

a. Evaluasi konteks

Evaluasi konteks adalah evaluasi membantu

merencanakan keputusan, menentukan kebutuhan

yang akan dicapai oleh kegiatan, dan merumuskan

tujuan kegiatan

b. Evaluasi masukan

Evaluasi masukan adalah evaluasi yang

mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber

yang ada, alternatif apa yang diambil, rencana dan

strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.

Terdapat tiga unsur variabel utama dalam evaluasi

13

Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Abdul Jabar, Evaluasi

Program Pendidikan (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 26

 

Page 36: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

22

masukan yaitu: klien (peserta), staf (pelaksana) dan

program.

c. Evaluasi proses

Evaluasi proses adalah diarahkan sampai sejauh

mana rencana telah dilaksanakan yang sesuai dengan

rencana. Evaluasi proses memfokuskan diri pada

aktivitas kegiatan yang melibatkan interaksi langsung

kepada klien dan staf pelaksana. Evaluasi ini untuk

menilai bagaimana proses kegiatan yang sedang

dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah

dirumuskan.

d. Evaluasi Hasil

Ini merupakan tahap akhir evaluasi dan akan

diketahui tercapainya tujuan, kesesuaian proses

dengan pencapaian tujuan, dan ketetapan tindakan

yang diberikan dan tampak dari program.14

Jenis-jenis evaluasi yang dapat dilakukan

dikelompokkan sesuai fokus penilaian suatu program,

sebagai berikut :

a. Evaluasi Relevansi Program (Program

Appropriateness)

Evaluasi jenis ini dilakukan untuk menilai

relevansi suatu program yang biasanya dilakukan

sebelum suatu program dilaksanakan. Jenis

evaluasi ini dapat juga dilakukan secara periodik

14

Farida Yusuf Tayibnapis, Evaluasi Program, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2000), cet. 1, h.14

 

Page 37: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

23

selama implementasi kebijakan atau program,

misalkan bila ada perubahan kebijakan politik,

ekonomi maupun kondisi yang memerlukan

kebijakan yang berbeda pada target program

semula.

b. Evaluasi Efisiensi Program

Evaluasi yang berfokus pada efisiensi lebih

cenderung pada bagaimana memperbaiki

mekanisme/proses suatu program. Evaluasi

berfokus efisiensi ini dapat dilakukan kapan saja

sepanjang program berlangsung dan sebaiknya

dilakukan secara reguler untuk memastikan bahwa

program berjalan sesuai rencana.

c. Evaluasi Efektivitas Program

Evaluasi yang berfokus pada efektivitas dilakukan

pada suatu program dengan memperhatikan

apakah program tersebut telah selesai atau pada

tingkatan program yang telah memungkinkan

menghasilkan outcome pada tingkat tertentu

Jenis-jenis evaluasi yang dapat dilakukan

dikelompokkan sesuai fokus penilaian pekerja, secara

sederhana evaluasi kinerja berarti proses organisasi

 

Page 38: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

24

melakukan penilaian terhadap pekerja dalam

melaksanakan pekerjaannya.15

Jenis-jenis evaluasi kinerja sebagai berikut :

a. Evaluasi kinerja dari substansinya terdiri dari :

1) Evaluasi kinerja kuantitatif dengan standar

pekerjaan berbentuk bilangan yang ditetapkan

berupa target kerja dan tenggang waktu untuk

melaksanakan dan/atau mencapai

menyelesaikannya.

2) Evaluasi kinerja kualitatif dengan menggunakan

standar pekerjaan berupa kualitas atau mutu dari

proses pelaksanaan pekerjaan atau jabatan dan

hasilnya.

b. Evaluasi kinerja dari segi prosesnya terdiri dari :

1) Evaluasi kinerja dengan observasi langsung

dengan mengamati dan menilai pekerja/ karyawan

pada saat mereka melaksanakan pekerjaannya atau

jabatannya.

2) Evaluasi kinerja dengan observasi tidak langsung

dilakukan dengan mengamati pelaksanaan

pekerjaan melalui kondisi kerja yang direkayasa.

c. Evaluasi kinerja dari segi penilai atau evaluator terdiri

dari :

15

Hadari Nawawi, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan

Perusahaan dan Indrustri, (Yogyakarta : Gadjah Mada university Press,

2006), h. 70

 

Page 39: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

25

1) Evaluasi kinerja subjektif yakni penilaian kinerja

yang dilakukan oleh suatu orang penilai atau

evaluator, tanpa mempergunakan standar

pekerjaan sebagai pembanding, tanpa didasarkan

pada pendapat perseorangan.

2) Evaluasi kinerja objektif yakni penilaian yang

dilakukan oleh dua orang atau lebih penilai atau

evaluator terhadap seseorang pekerja atau

karyawan yang dinilai, dengan menggunakan

standar pekerjaan yang sama.

d. Evaluasi kinerja dari segi sifatnya terdiri dari :

1) Evaluasi kinerja relatif dilakukan dengan

membandingkan nilai skor antar karyawan dalam

suatu kelompok atau unit kerja.

2) Penilaian kinerja absolut, evaluasi kinerja ini

dilakukan dengan membandingkan nilai skor yang

dicapai oleh karyawan dengan nilai skor tertinggi

yang seharusnya dicapai sebagai tolak ukur yang

bersifat standar yang berlaku bagi semua pekerjaan

atau jabatan di lingkungan sebuah organisasi atau

perusahaan.16

16

Hadari Nawawi, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan

Perusahaan dan Industri, h. 80

 

Page 40: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

26

3. Tujuan dan manfaat Evaluasi

Sebuah program dibuat kemudian nantinya dilakukan

proses evaluasi, untuk itu tujuan dan manfaat sangat

penting untuk diketahui. Menurut Isbandi Rukminto,

dengan mengutip pendapat Feuriskin, ia menyatakan ada

sepuluh alasan mengapa suatu evaluasi program

diperlukan17

:

a. Guna melihat apa yang sudah dicapai

b. Melihat kemajuan, dikaitkan dengan objektif

(tujuan) program

c. Meningkatkan pemantauan agar tercapai

manajemen yang lebih baik

d. Mengidentifikasikan kekurangan dan kelebihan

untuk memperkuat program

e. Melihat perbedaan apa yang sudah terjadi setelah

diterapkan suatu program

f. Untuk merencanakan kegiatan program tersebut

lebih baik

g. Melihat apakah usaha yang dilakukan secara

efektif

h. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan cukup

rasional

i. Mengumpulkan informasi guna merencanakan

dan mengolah kegiatan program secara lebih baik

17

Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis

(Jakarta : FEUI Press, 2003), h.187-188

 

Page 41: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

27

j. Memungkinkan perencanaan yang lebih baik,

karena memberikan kesempatan untuk

mendapatkan masukan dari masyarakat komunitas

fungsional dan komunitas lokal

4. Langkah-langkah Evaluasi

Dalam kegiatan evaluasi, para pelaku evaluasi

(evaluator) pastinya melakukan langkah-langkah evaluasi,

adapun langkah-langkah evaluasi sebagai berikut :

a. Perencanaan Evaluasi

Dalam melaksanakan suatu kegiatan tentunya

harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan.

Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh

dapat lebih maksimal. Perencanaan itu penting,

karena akan mempengaruhi langkah-langkah

selanjutnya, bahkan akan mempengaruhi

keefektifan prosedur evaluasi secara

menyeluruh.18

b. Pelaksanaan evaluasi

Pelaksanaan evaluasi artinya bagaimana cara

melaksanakan suatu evaluasi sesuai dengan

perencanaan evaluasi. Dalam perencanaan

evaluasi telah disinggung semua hal yang

berkaitan dengan evaluasi, seperti tujuan evaluasi,

model dan jenis evaluasi, objek evaluasi,

instrumen evaluasi, sumber data, semuanya sudah

18

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2012), h.88

 

Page 42: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

28

dipersiapkan pada tahap perencanaan evaluasi.

Pelaksanaan evaluasi sangat bergantung pada

jenis evaluasi yang digunakan.

c. Monitoring Pelaksanaan Evaluasi

Tujuan dari monitoring pelaksanaan evaluasi

adalah untuk mencegah hal-hal yang negatif dan

meningkatkan pelaksanaan evaluasi. Monitoring

mempunyai dua fungsi pokok. Pertama untuk

melihat relevansi pelaksanaan dengan

perencanaan evaluasi. Kedua untuk melihat hal-

hal apa saja yang terjadi selama pelaksanaan

evaluasi. Jika dalam pelaksanaan evaluasi terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan, maka evaluator

harus mencatat, melapor dan menganalisis faktor-

faktor penyebabnya.19

d. Pengolahan data hasil evaluasi

Prosedur pelaksanaan pengolahan hasil penilaian

adalah sebagai berikut :

1) Menskor, yakni memberikan skor pada hasil

evaluasi yang dapat dicapai oleh pihak

bersangkutan. Untuk menskor atau

memberikan angka diperlukan tiga jenis alat

bantu, yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan

pedoman konversi.

2) Mengubah skor mentah menjadi skor standar

sesuai dengan norma tertentu

19

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, h.88

 

Page 43: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

29

3) Mengkonversikan skor standar ke dalam nilai,

baik berupa huruf atau angka

4) Melakukan analisis soal untuk mengetahui

derajat validitas dan resabilitas soal, tingkat

kesukaran soal dan daya pembeda.20

e. Pelaporan Hasil evaluasi

Semua hasil evaluasi harus dilaporkan kepada

berbagai pihak yang berkepentingan, seperti

pengurus-pengurus program, aktivis dan lain

sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar proses

pelaksanaan program diketahui oleh berbagai

pihak sehingga pengurus bisa menentukan sikap

yang objektif dan mengambil langkah-langkah

yang pasti sebagai tindak lanjut dalam laporan

tersebut.

f. Salah satu penggunaan hasil evaluasi adalah

laporan. Laporan dimaksudkan untuk memberikan

timbal balik kepada semua pihak yang terlibat

dalam program, baik secara langsung maupun

tidak langsung.21

Adapun kriteria keberhasilan evaluasi adalah :

a. Berorientasi pada program dan pelayan,

kriteria keberhasilan pada umumnya

dikembangkan berdasarkan cakupan atau hasil

suatu program.

20

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, h. 90 21

Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, h.92

 

Page 44: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

30

b. Berdasarkan para jamaah yang pada umumnya

dikembangkan berdasarkan perilaku jamaah

atau respons jamaah.

c. Berorientasi pada kinerja pekerja atau

karyawan dalam melayani jamaah atau

konsumen.

B. Bimbingan Manasik Haji

1. Pengertian Bimbingan Manasik haji

Bimbingan manasik haji terdiri dari tiga kata yaitu

Bimbingan, Manasik dan Haji. Secara bahasa kata bimbingan

berasal dari bahasa Inggris yaitu “guidance” yang mempunyai

arti menunjukkan, ,membimbing, menuntun, ataupun

membantu.22

Bimbingan secara umum sebagai suatu bantuan. Namun

untuk sapai pengertian yang sebenarnya kita harus ingat bahwa

tidak setiap bantuan dapat diartikan bimbingan. Menurut

beberapa ahli dipaparkan secara istilah mengenai pengertian

bimbingan antara lain :

a. Menurut Dewa Ketut Sukardi, menyatakan bahwa

bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan

kepada seseorang agar mampu mengembangkan

potensi-potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang

dimiliki, mengatasi persoalan-persoalan sehingga

mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya

22

Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Quantum Teaching,

2005), cet ke-3, h.2

 

Page 45: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

31

secara bertanggung jawab tanpa bergantung pada orang

lain.23

b. DR. Moh. Surya, beliau mengemukakan bahwa

bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan

yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing

kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian

dalam pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan

diri dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat

perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri

dengan lingkungan.24

c. Prayitno dan Erman Amti mengatakan bimbingan

adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

orang yang ahli kepada seseorang atau individu, baik

anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar yang

dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya

sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan

individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan

berdasarkan norma-norma yang berlaku.25

d. Miller mengungkapkan bahwa bimbingan adalah

proses terhadap individu untuk mencapai pemahaman

23

Dewa Ketut Sukardi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan di

Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) cet ke 1, h.19 24

Hallen, Bimbingan dan Konseling, cet ke 3, h.5 25

Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar bimbingan dan Konseling,

(Jakarta : Rineka Cipta, 2004), h.99

 

Page 46: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

32

dan pengarahan yang dibutuhkan untuk melakukan

penyesuaian diri secara maksimal.26

Berdasarkan definisi bimbingan yang telah dikemukakan

oleh para ahli di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

bimbingan adalah suatu usaha untuk membantu individu atau

kelompok secara berkesinambungan agar dapat berkembang dan

mandiri. Serta dalam bimbingan harus dilakukan secara sistematis

dan terarah.

Sedangkan untuk pengertian manasik adalah tata cara

pelaksanaan ibadah haji. Kata manasik merupakan bentuk jamak

dari kata mansak yang memiliki makna perbuatan dan syiar

dalam ibadah haji.27

Sedangkan dalam kamus istilah haji dan

umrah, manasik merupakan hal-hal peribadatan yang berkaitan

dengan ibadah haji: melaksanakan Ihram dari miqat yang telah

ditentukan, Thawaf, Sa’i, Wuquf di Arafah, Mabit di Muzdalifah,

melempar Jumrah, dan lain sebagainya.28

Lalu untuk pengertian haji itu sendiri adalah menurut

bahasa berarti menyengaja. Dalam bahasa arab, haji dibaca hajj

26

Nurfadhilah, Evaluasi Program Bimbingan Manasik haji Kantor

Urusan Agama Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan (Jakarta : FDK 2014),

h.23 27

Dede Imadudi, Mengenal Haji, (Jakarta: PT Mitra Aksara Panaitan,

2011), h.18 28

Sumuran Harahap, Kamus Istilah haji dan Umrah, (Jakarta: Mitra

Abadi Press, 2008), h.362

 

Page 47: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

33

atau hijj, meskipun pada dasarnya kata haji sering dibaca hajj.

Jika dibaca hijj, haji berati gerakan-gerakan khusus.29

Adapun menurut istilah, haji artinya sengaja mengunjungi

Baitullah (kabah) untuk melaksanakan ibadah haji dengan syarat

dan ketentuan yang telah ditentukan Allah dan rasul-Nya. Oleh

karena itu seseorang yang pergi haji ke Makkah untuk bekerja

belum tentu ia dapat berhaji.30

Haji merupakan ibadah perjalanan yang diperintahkan

oleh Allah SWT. kewajiban tersebut ditunjukkan bagi umat Islam

yang mampu secara fisik, mental dan ekonomi. Perjalanan ibadah

yang panjang membutuhkan kemantapan fisik dan juga mental

bagi yang ingin melaksanakan ibadah haji serta persiapan dalam

segi ilmu tentang per hajian. Dengan memahami ilmu manasik

haji itu sendiri.

Kata manasik dan haji itu selalu berkaitan satu sama lain

sehingga menjadi sebuah kata manasik haji yang mempunyai

makna tersendiri. Pengertian manasik haji adalah suatu ilmu yang

mempelajari syarat, rukun dan wajib haji yang harus diketahui

oleh setiap jamaah yang akan berangkat. Dari uraian di atas,

dapat disimpulkan bahwa manasik haji adalah suatu aktivitas

yang dengan sengaja memodifikasi berbagai kondisi yang

29

Al-jawhari, al-shahhah, Jilid 1, h.303 (al-jawhari, Ismail

ibnHammad, al-Shahhah Taj al-Lughah wa Shahhah al-Arabiyah, (Kairo, 1376

H – 1957 M) 30

Udin Wahyudin, Fiqih, (Bandung: Grafindo Media Pratama, 2008),

h.81

 

Page 48: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

34

diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan dalam hal ini tentang

manasik haji.31

Jadi bimbingan manasik haji adalah suatu proses

pembekalan, arahan, petunjuk serta pedoman untuk menuntun

jamaah calon haji dalam melaksanakan tatanan haji dari rukun,

wajib dan tata cara ibadah yang lainnya dengan baik dan benar.

Dengan kegiatan ini diharapkan jamaah dapat

melaksanakan ibadah haji dengan tuntunan yang benar dan baik

agar kualitas ibadah tersebut sesuai dengan apa yang diharapkan

atau dikenal sebagai haji yang mabrur.

2. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Manasik Haji

Bimbingan manasik haji memiliki fungsi dan tujuan,

menurut Latif Hasan dan Nijam Ahmad mengemukakan

bahwa fungsi manasik adalah sebagai berikut :

a. Agar semua calon jamaah mampu memahami

informasi tentang pelaksanaan ibadah haji,

tuntunan perjalanan, pedoman kesehatan dan

mampu mengamalkannya pada saat berada di

Makkah dan Madinah.

b. Agar jamaah haji dapat mandiri dalam

melaksanakan ibadah haji, baik secara mandiri

regu atau rombongan.

31

Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Ibadah haji, (Jakarta, 2011),

h.16

 

Page 49: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

35

c. Agar para jamaah haji mampu mempersiapkan diri

menjalankan ibadah haji secara fisik, mental,

kesehatan maupun petunjuk ibadah haji yang

lainnya.32

Sedangkan menurut pihak Kementerian Agama RI

dalam buku yang berjudul “Desain pola Bimbingan

Jamaah haji” dijelaskan bahwasanya ada beberapa tujuan

dalam bimbingan manasik haji yaitu :

a. Untuk meningkatkan pengetahuan manasik haji

dan dapat melaksanakan tata cara ibadah dengan

benar sesuai tuntunan ajaran agama Islam.

b. Membentuk sosok calon jamaah haji yang

memiliki pengetahuan manasik haji dan tata cara

pelaksanaannya dengan praktik, mengetahui hak

dan kewajiban, sehingga dapat menunaikan ibadah

haji sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.33

3. Bentuk dan Metode Bimbingan Manasik haji

Bentuk dan metode adalah cara termudah untuk

melaksanakan dan mengerjakan suatu pekerjaan dan

kegiatan agar dapat mudah tercapai suatu tujuan yang

telah ditentukan. Dengan adanya ini mempermudah untuk

mengatur jalannya bimbingan.

32

Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen haji, (Jakarta : Zikrul

hakim 2003), cet ke-2, h.17 33

Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan haji

dan Umrah Jakarta, Tuntunan Manasik haji dan Umrah (Jakarta, 2013), h. 26

 

Page 50: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

36

Bimbingan jamaah haji dikelompokkan menurut

bentuknya, seperti dikemukakan Direktur Pembinaan

Haji, bahwa bimbingan manasik haji oleh pemerintah

menurut jenjang organisasi pelaksana yaitu : (a)

bimbingan kelompok yang dilaksanakan oleh KUA

Kecamatan, (b) Bimbingan massal yang dilaksanakan

Kabupaten/Kota.34

a. Bentuk bimbingan Kelompok

Bimbingan kelompok adalah suatu kegiatan yang

dilakukan oleh sekelompok orang dengan

memanfaatkan dinamika kelompok. Artinya, semua

peserta dalam kegiatan kelompok saling

berinteraksi, bebas mengeluarkan pendapat,

menanggapi, memberi saran, dan lain-lain

sebagainya; apa yang dibicarakan itu semuanya

bermanfaat untuk diri peserta yang bersangkutan

sendiri dan untuk peserta lainnya.35

Dalam bimbingan kelompok, jamaah mendapatkan

tujuh kali bimbingan yang dilaksanakan oleh Kantor

Urusan Agama (KUA) Kecamatan. Adapun metode

dalam bimbingan kelompok ini adalah metode

ceramah, diskusi, tanya jawab dan simulasi.36

34

Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, Tuntunan Manasik haji dan Umrah, (Jakarta : 2013), h.8 35

H. Prayinto, Dasar-dasar bimbingan dan Konseling, (Jakarta :

Rineka Cipta, 1999), h.178 36

Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, Tuntunan Manasik haji dan Umrah, h.7

 

Page 51: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

37

1) Metode Ceramah

Metode ceramah adalah penerangan secara lisan

atas bahan pembelajaran kepada sekelompok

pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran

tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Dengan

metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya

inspirasi bagi pendengarnya.37

Metode ini yang

paling sering digunakan dan unggulan para

pembimbing dalam menjelaskan materi dan

pembelajaran tentang haji.

2) Metode Diskusi

Metode diskusi adalah proses pelibatan dua

orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling

bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan

pendapat dalam pemecahan masalah sehingga

didapatkan kesepakatan di antara mereka.

Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi

merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif.38

Untuk menggali potensi dan pengetahuan

jamaah dalam manasik metode ini bertujuan untuk

pendalaman materi yang telah disampaikan

sebelumnya.

37

Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta :

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002), h.21 38

Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, h.21

 

Page 52: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

38

3) Metode Tanya Jawab

Tanya jawab adalah suatu metode yang cara

penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua

arah dari guru kepada siswa atau sebaliknya dari

siswa kepada guru agar diperoleh jawaban yang

pasti. Dalam metode tanya jawab ini, guru dan siswa

sama-sama aktif agar mereka tidak tergantung pada

keaktifan guru saja.39

Tujuannya untuk mengukur seberapa

pemahaman setiap jamaah terhadap materi yang

telah disampaikan, dan membangkitkan respons

jamaah tentang materi tersebut.

4) Metode Simulasi

Metode simulasi ini akan digunakan ketika

situasi yang sebenarnya tidak bisa dihadirkan. Maka

diciptakanlah situasi tiruan yang dapat mendekati

keadaan sebenarnya. Peserta berada pada situasi

tiruan tersebut diharapkan dapat memahami situasi

secara lebih baik, sehingga pada gilirannya nanti

apabila melaksanakan dalam situasi yang

sebenarnya, calon jamaah haji dapat melaksanakan

kegiatan ibadahnya dengan baik sesuai materi yang

ada di bimbingan manasik haji.40

39

Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, h.17 40

Kementerian Agama RI Direktorat jendral Penyelenggaraan haji

umrah, Modul Pembelajaran Manasik Haji, (Jakarta, 2006), h.24

 

Page 53: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

39

Metode ini sangat berguna dan membantu

setidaknya dengan gambaran situasi ketika

beribadah sesungguhnya di baitullah apa saja yang

harus dilakukan selama di tanah suci nanti.

b. Bentuk bimbingan Massal

Bentuk bimbingan massal dilaksanakan di

Kabupaten/Kota oleh kementerian Agama

kabupaten/Kota. Bimbingan massal ini dilakukan selama

tiga kali pertemuan.41

Adapun metode yang digunakan

hampir sama dengan metode yang digunakan oleh

bentuk kelompok yang telah disebutkan sebelumnya,

yaitu metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.

Dikarenakan bentuk bimbingan ini merupakan bentuk

bimbingan umum yang dilaksanakan oleh pemerintah

tingkat Kabupaten/kota.

41

Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji

dan Umrah, Tuntunan Manasik haji dan Umrah, h.8

 

Page 54: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

40

BAB III

GAMBARAN UMUM KANTOR URUSAN AGAMA

KECAMATAN TANAH ABANG KOTA ADMINISTRASI

JAKARTA PUSAT

A. Sejarah

KUA Tanah Abang merupakan salah satu dari delapan

KUA Kecamatan yang ada di wilayah kota Administrasi Jakarta

Pusat, atau salah satu dari empat puluh tiga di wilayah Provinsi

DKI Jakarta yang berhadapan langsung dengan kompleksitas

perubahan masyarakat. Berikut KUA yang ada di Kota

Administrasi Jakarta Pusat:1

1 https://myjkt.com/2015/12/17/daftar-kantor-urusan-agama-di-

jakarta-alamat-kua/

No Nama Kantor Alamat dan Nomor Telepon

1 KUA Kec. Menteng Jl. Pegangsaan Barat No.14

Menteng Telp. 331817

2 KUA Kec. Senen Jl. Kalibaru IV Gg.II No.36

Telp 4258264

3 KUA Kec. Gambir Jl. Pembangun 11 Taman

Petojo Utara Telp. 6338623

4 KUA Kec. Cempaka Putih Jl. Cempaka Putih Tengah

XIII/10 Telp. 4258244

5 KUA Kec. Kemayoran Jl. Serdang No.3

Kemayoran Telp. 4259950

6 KUA Kec. Sawah Besar Jl. Mangga Dua

 

Page 55: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

41

Tabel 3.1 : KUA di Kota Administrasi Jakarta Pusat

Secara singkat dapat penulis uraikan tentang keberadaan

KUA Kecamatan Tanah Abang. Pada mulanya Kota Jakarta

terbagi dalam tiga wilayah; Jakarta Utara, Jakarta Tengah dan

Jakarta Selatan. Pada tahun 1950-an, Jakarta Tengah terdiri dari

lima wilayah Kecamatan:2

1. Kecamatan Sawah Besar;

2. Kecamatan Kemayoran;

3. Kecamatan Cempaka Putih;

4. Kecamatan Gambir dan;

5. Kecamatan Tanah Abang;

Seiring dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat

Kecamatan Tanah Abang, maka pada tanggal 9 Februari 1951

berdiri KUA Kecamatan tanah Abang secara Definitif (sudah

pasti).3

2 KUA Tanah Abang, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan

Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat, (Jakarta: KUA Tanah Abang,

2006), h.1 3 Wawancara pribadi dengan Kepala KUA Tanah Abang Bapak

Pahlawan J Daulay, Jakarta, 21 September 2018

Dalam No.10 Telp.

6016889

7 KUA Kec. Tanah Abang Jl. Mutiara No.2 Karet

Tengsin Telp. 5743823

8 KUA Kec. Johar Baru Jl. Tanah Tinggi IV / 86B

Telp. 4257980

 

Page 56: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

42

1. Tahun 1951 KUA Kecamatan Tanah Abang berkantor di

rumah bapak Mustofa Abdul Djalil selaku kepala KUA

Kecamatan Tanah Abang, yang beralamat di Jalan Abdul

Djalil Karet Raya di depan kuburan Karet sampai tahun

1956, yang sekarang menjadi gedung Telkom.

2. Tahun 1956 KUA Tanah Abang berkantor di rumah

Bapak H. Hasan Basri (tokoh betawi) di Jalan K.H. Mas

Mansyur kelurahan Kebon Kacang di depan yayasan

Sa’id Naum sampai tahun 1969, sekarang menjadi hotel

Nusantara.

3. Tahun 1969 KUA Tanah Abang berkantor di Jalan

Pancamarga I Kelurahan Karet Tengsin, tidak berpindah

hingga tahun 1986.

4. Pada tahun 1986 KUA Kecamatan Tanah Abang pindah

kantor, dari Pancamarga I Kelurahan Karet Tengsin ke

Jalan Mutiara No. 2A kelurahan Karet Tengsin

berdasarkan surat Kakanwil Departemen Agama No.

WJ/2-b/3198/1986 tanggal 23 September 1986, dan

diserahkan oleh Gubernur DKI Bapak R. Soeprapto

kepada kepala KUA Kecamatan Tanah Abang yakni

bapak H. Abdul Mu’thi Ramli yang menjabat sampai

tahun 1989, bapak Drs. H. Fatihin Umar sampai tahun

1991, bapak H.M.N Ridwan sampai tahun 1998, bapak

Drs. H. Ohan Zarkasi sampai tahun 2002, bapak Jubaedi

 

Page 57: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

43

Hamid S.H (sumber sesepuh penghulu: H. Mahbub

Na’iman).4

Pada tahun 1966 Kecamatan Tanah Abang dibentuk

berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 1b.3/1/1/1966

tanggal 12 Agustus 1966 tentang pembentukan kota Administrasi

Kecamatan dan Kelurahan dalam wilayah DKI Jakarta. Secara

Administratif masuk dalam wilayah Kota Jakarta Pusat dan

dibagi menjadi tujuh kelurahan:5

1. Kelurahan Kampung Bali;

2. Kelurahan Kebon Kacang;

3. Kelurahan Petamburan;

4. Kelurahan Karet Tengsin;

5. Kelurahan Bendungan Hilir;

6. Kelurahan Gelora.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Terwujudnya Masyarakat Tanah Abang yang taat

beragama, rukun, cerdas, bermartabat dan pertisivasif.

2. Misi6

a. Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk

b. Meningkatkan pelayanan dan pembinaan keluarga

sakinah

4 KUA Tanah Abang, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan

Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat, h.3-4 5 Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang, Laporan Kerja

Tahunan, (Jakarta: KUA Tanah Abang, 2017), h.26 6 KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h.6

 

Page 58: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

44

c. Meningkatkan kualitas dan pembinaan tempat

ibadah

d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan

wakaf

e. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan

zakat dan ibadah sosial

f. Meningkatkan kualitas pelayanan pembinaan

kemasjidan

g. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pangan halal

h. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kemitraan

i. Meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan

haji

Peningkatan mutu dalam segala aspek adalah kata kunci

dalam mengemban misi di atas. Maka KUA Kecamatan Tanah

Abang merumuskan tujuan-tujuan strategis dalam rencana

strategis tahun 2017 dan menjabarkannya dalam kegiatan dan

program.7 Penentuan indikator keberhasilan diupayakan sedapat

mungkin terukur. Sehingga tingkat pencapaian keberhasilan atau

kegagalan program pada tahun 2016 dapat diketahui dan

diantisipasi.8

C. Tugas dan Fungsi

1. Tugas Pokok KUA Kecamatan Tanah Abang

7 KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h.7

8 Wawancara Pribadi dengan kepala KUA Tanah Abang Bapak

Pahlawan J Daulay, Jakarta, 21 September 2018

 

Page 59: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

45

a. Menurut KMA No. 517 Tahun 2001 tentang Penataan

Organisasi kantor Urusan Agama Kecamatan, tugas

KUA Kecamatan adalah:

“melaksanakan sebagian tugas kantor Departemen

Agama kabupaten/Kota di bidang urusan agama

Islam dalam wilayah kecamatan”9

Dalam melaksanakan tugas tersebut KUA Tanah

Abang menyelenggarakan:

1) Statistik dan Dokumentasi;

2) Surat menyurat, pengurusan surat kearsipan,

pengetikan dan rumah tangga KUA Kecamatan;

3) Pencatatan nikah dan rujuk,10

mengurus dan

membina wajib zakat, wakaf, zakat mal, dan

ibadah sunah, kependudukan dan pengembangan

keluarga sakinah, produk halal, pembinaan syariah

dan hisab rukiat sesuai dengan kebijakan yang

diterapkan oleh Dirjen Bimbingan Masyarakat

Islam dan Penyelenggaraan haji berdasarkan

perundang-undangan yang berlaku.

Berdasarkan tugas-tugas tersebut kepala KUA perlu

melakukan peranan di bidang pelayanan secara

9 Slamet Anwar dan Ahmad Gozali, Kepemimpinan Kepala kantor

Urusan Agama Kecamatan yang efektif (Modul Diklat Peningkatan Kualitas

Kepemimpinan Kepala kantor Urusan Agama Kecamatan), (Jakarta:

Departemen Agama RI Badan Litbang dan Diklat Pusdiklat Tenaga

Administrasi, 2006), h.30-31 10

Depag RI, Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 Tentang

Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975, (Jakarta: Depag

RI, 2004), h.68

 

Page 60: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

46

optimal kepada masyarakat. Pelayanan yang di

maksudkan seperti:

a) Pelayanan fasilitas; berupa pernikahan,

pendaftaran talak cerai, pengurusan zakat,

pembinaan wakaf dan PPAIW (Pejabat pembuatan

Akta Ikrar Wakaf)11

, pembinaan baitul mal dan

ibadah sosial, pembinaan masjid dan tempat

ibadah lainnya serta pendataan lembaga

keagamaan dan kependudukan;12

b) Pelayanan subtantif, berupa tugas-tugas pelayanan

di bidang pembinaan kehidupan beragama,

pembinaan dan pengembangan masyarakat dan

pembinaan serta pelestarian lingkungan dan

sebagainya;

c) Peranan dalam mengembangkan kepemimpinan

berupa, penyusunan visi/misi, teknik

mempengaruhi, menggunakan kewenangan,

kemampuan berkomunikasi.

b. KMA No.373 Tahun 2002 tentang organisasi dan tata

kerja kantor wilayah departemen agama provinsi dan

kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota. Pada

pasal 88 menyebutkan:

11

Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, cet III, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 1998), h.502 12

Departemen Agama RI, Tanya Jawab Seputar Kepenghuluan,

(Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan

Penyelenggaraan Haji, 2006), h.4

 

Page 61: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

47

“seksi urusan agama Islam mempunyai tugas

melaksanakan penyuluhan dan bimbingan di bidang

kepenghuluan, keluarga sakinah, pangan halal,

ibadah sosial serta pengembangan kemitraan umat

Islam”13

a) Untuk pencatatan pernikahan berpedoman pada

PMA No.11 tahun 2007

Tentang pencatatan nikah Bab I ketentuan umum

pasal 1 ayat(1):14

“Kantor urusan agama yang selanjutnya disebut

KUA adalah Instansi departemen Agama yang

bertugas melaksanakan sebagian tugas kantor

departemen Agama Kabupaten/Kota di bidang

urusan agama Islam di wilayah Kecamatan”

2. Fungsi KUA Tanah Abang

Sedangkan fungsi dari KUA itu sendiri merangkup

kepada delapan pokok pembahasan:15

a. Merumuskan visi, misi dan kebijakan teknis di bidang

pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada

masyarakat di Kecamatan;

13

Departemen Agama Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat Bidang

Urusan Agama Islam, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Produk

Halal, (Bandung: Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, 2003) h.231 14

Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 2007 Tentang Pencatatan Nikah 15

KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h.11

 

Page 62: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

48

b. Menyelenggarakan statistik, dokumentasi, surat-

menyurat, pengurusan surat, pengetikan, kearsipan

dan rumah tangga KUA;

c. Bimbingan pelayanan dan bimbingan masyarakat

Islam di bidang:

1) Nikah dan Rujuk

Pencatatan KUA Kecamatan Tanah Abang telah

melaksanakan pelayanan prima terhadap

masyarakat khususnya di bidang perkawinan. Pada

tahun 2017 telah melayani, mengawasi, dan

mencatat 1676 pasang.16

2) Zakat dan Baitul Mal

Dalam pembinaan dan penggalangan ZIS di

wilayah Kecamatan Tanah Abang dilakukan

melalui calon pengantin, pengurus masjid, serta

perkantoran yang ada di wilayah kecamatan Tanah

Abang. Pada tahun 2017 KUA Kecamatan Tanah

Abang berhasil mengumpulkan infak sebesar Rp.

2.500.00,00 dalam kegiatan infak Rp. 5.000,00

pada bulan Ramadhan 1437 H.17

3) Wakaf

KUA Kecamatan Tanah Abang telah

menyelesaikan 65 lokasi yang memiliki

16

Wawancara pribadi dengan Penghulu KUA Tanah Abang Bapak

Zaenal Arifin, Jakarta, 24 September 2018 17

KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h.60

 

Page 63: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

49

AIW/APAIW, dan sudah memperoleh sertifikat

dari BPN seluruhnya.18

4) Pembinaan Kemasjidan

Dalam pembinaan kemasjidan KUA Kecamatan

Tanah Abang turut berpartisipasi dalam

melaksanakan jum’at bersih bersama pengurus

masjid yang ada di wilayah Kecamatan Tanah

Abang sesuai dengan jadwal Kementerian Agama

Kota Jakarta Pusat.19

d. Pembinaan Keluarga Sakinah;

Dalam upaya peningkatan mutu perkawinan, KUA

Kecamatan Tanah Abang selama tahun 2017 telah

melaksanakan suscaten sebanyak 30 kali sesuai

dengan jadwal yang telah ditentukan, dengan jumlah

peserta sebanyak 1676 orang.20

e. Pembinaan produk halal;

KUA Kecamatan Tanah Abang telah melakukan

bimbingan dan penyuluhan tentang produk halal

melalui majelis taklim dan pengajian lainnya, serta

mengusahakan buku-buku petunjuk produk halal dan

membagikannya kepada masyarakat. Pembinaan

lembaga dan ibadah sosial

KUA Kecamatan Tanah Abang juga telah

melaksanakan pembinaan dan penyuluhan agama

18

KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h.65 19

KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h.68 20

KUA Tanah Abang, Laporan Kerja Tahunan, h.47

 

Page 64: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

50

melalui kegiatan majelis taklim, naik taklim bapak-

bapak, taklim ibu-ibu maupun taklim gabungan.21

Selain pembinaan dan penyuluhan agama melalui

taklim tersebut di atas, juga dilakukan pembinaan

TPQ dan anak jalanan bersama dengan penyuluh

agama Islam fungsional Kecamatan Tanah Abang.

f. Pembinaan kemitraan umat Islam

Dalam rangka terwujudnya silaturahmi yang kuat

antar individu, kelompok, lembaga maupun atar

golongan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara, KUA Kecamatan Tanah Abang

memberikan motivasi dan bimbingan tentang

pentingnya kemitraan umat Islam baik pada kegiatan

sektoral maupun lintas sektoral.

1) Koordinasi sektoral dan lintas Sektoral22

a. Sektoral

1) Rakor Kandepag tiap satu bulan satu kali

(minggu pertama):

2) Rakornis Urais tiga bulan satu kali (minggu

kedua);

3) Rapat pembinaan PPN di Kanwil Depag

DKI setiap tiga bulan satu kali;

4) Pengajian kitab kuning di Kanwil Depag

DKI setiap satu bulan satu kali;

21

Wawancara pribadi dengan Penyuluh KUA Tanah Abang Ibu

Sumiyati, Jakarta, 24 September 2018 22

KUA Tanah Abang, Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan

Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat, h.12

 

Page 65: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

51

5) Rapat koordinasi dengan pengawas pendais

setiap enam bulan sekali;

6) Pembinaan pembantu PPN setiap tiga bulan

sekali;

7) Rapat pembinaan karyawan atau karyawati

KUA Kecamatan Tanah Abang setiap dua

bulan sekali;

8) Rapat insidental sesuai dengan kebutuhan.

b. Lintas Sektoral

1) Menghadiri apel pada upacara di Kecamatan

atau Kandepag (sebagai pembaca do’a);

2) Mengikuti rapat-rapat di Kecamatan tanah

Abang yang bersifat insidental sesuai

dengan kebutuhan;

3) Berpartisipasi aktif dalam penilaian

kelurahan berprestasi;

4) Berpartisipasi aktif dalam penilaian

kecamatan berprestasi;

5) Berpartisipasi dalam penilaian atau lomba

sekolah sehat;

6) Bekerja sama dengan PLKB dan Puskesmas

dalam pelaksanaan kursus calon pengantin

(SUSCATEN)

7) Bekerja sama dengan BPN dalam rangka

sertifikasi Tanah wakaf;

8) Memberikan sambutan-sambutan dan do’a

baik pada Peringatan hari Besar Islam

 

Page 66: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

52

(PHBI) maupun kegiatan lainnya di

masyarakat;

9) Mengikuti rapat atau pertemuan di

masyarakat Kecamatan Tanah Abang

(pengurus masjid atau tokoh masyarakat);

10) Bekerja sama dengan pihak Kecamatan

Tanah Abang dalam menyukseskan setiap

kegiatan, baik yang bersifat kedinasan

maupun kemasyarakatan.23

g. Pembinaan di bidang haji

Sesuai Undang-undang Nomor 13 tahun 2008 tentang

penyelenggaraan ibadah haji bahwa pembinaan,

pelayanan, praktik lapangan dan perlindungan jamaah

haji menjadi bagian penting tugas pemerintah dalam

upaya memberikan kenyamanan dan perlindungan

hukum kepada masyarakat, bangsa dan khususnya

kepada calon jamaah haji Indonesia.

Oleh karena itu segala daya, upaya dan kebijakan

hendaknya berorientasi pada apa yang diamanahkan

oleh regulasi dan kebijakan bagi keamanan,

kenyamanan dan kehikmatan beribadah bagi calon

jamaah haji baik fase pra operasional maupun pasca

operasional penyelenggaraan haji.

Untuk meningkatkan pemahaman jamaah haji tentang

penyelenggaraan ibadah haji dalam menunaikan

23

KUA Tanah Abang, Profil Kantor urusan Agama kecamatan Tanah

Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat, h.12

 

Page 67: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

53

ibadahnya maka diperlukan pembinaan manasik haji

tentang penyelenggaraan ibadah haji agar calon

jamaah haji dapat menunaikan ibadah haji sesuai

ketentuan ajaran Agama Islam.

Dalam pelaksanaannya KUA Tanah Abang telah

menjadi panitia penyelenggaraan bimbingan manasik

selama kurang lebih sepuluh tahun secara struktural24

.

Adapun proses pelaksanaannya mencakup;

pengarahan, bimbingan, praktik dan tanya jawab calon

jamaah haji. Dengan dibagi beberapa pertemuan agar

para calon jamaah memahami dengan baik dan

mengerti.

KUA menjadi tonggak utama dalam bimbingan

manasik keilmuan haji di Indonesia maka harus

adanya sebuah program yang matang dan persiapan

yang baik secara terstruktural agar proses tersebut

sesuai dengan apa yang diharapkan.

24

Wawancara pribadi dengan Kepala KUA Tanah Abang Bapak

Pahlawan J Daulay, Jakarta, 20 September 2018

 

Page 68: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

54

D. Struktur Organisasi

No Nama NIP Jabatan

1. Ferry Ratnasari Eka

MDJ, S.Ag

197402022005012003 Pengawas

2. H.Pahlawan J Daulay,

S.Ag M.Pd.I

197111019088831003 Kepala

3. MM. Fakhiri Zaman 196400051980031005 Tata Usaha

4. H.Zaenal Abidin, S.HI 197601112009011008 Pengolah Data

5. Khalimi 196506162009101001 Administrasi

6. Samsudin 196502032014111001 Administrasi

7. Hj. Fauziah Rusli,

S.Ag

197005122000032002 Penyuluh

8. Syafyeni 196207281992032001 Penyuluh

9. Hj. Sumiyati, S.Ag 196804242008012020 Penyuluh

10. H. Asmar Syukur,

S.Ag

196807362006041001 Penyuluh

11. Enok Hapiah, S.Ag 197708042009012005 Penyuluh

12. Hj. Siti Sulistiah 196307071983032003 Adm.

Kepenghuluan

13. Sri Susilowati 196111101983032003 Adm.

Kepenghuluan

14. Soilah 196307052003122001 Adm.

Kepenghuluan

 

Page 69: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

55

15. Danniar, S.Pd.I 197106202000042008 Adm.

Kepenghuluan

16. Nur Kahiriyah, SH 197603182003122002 Adm.

Kepenghuluan

17. Drs. H.Dahlan

Rahayaan, M.Kom.I

198000121980031008 Penghulu dan

Pembimbing

Manasik Haji

18. Zaenal Arifin, SH,

M.Si

197313244009811002 Penghulu

19. Nasrullah, S.Ag 197003182003121004 Penghulu

20. Muhammad Anwar

Rifa’i

- Keamanan

21. Rosyid Hamzah - Kebersihan

Tabel 3.2 : Struktur Organisasi Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang

 

Page 70: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

56

BAB IV

ANALISIS PENELITIAN

A. Program Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji di

KUA Kecamatan Tanah Abang

Penyelenggaraan bimbingan manasik bagi para calon

jamaah haji adalah sebuah keniscayaan bagi setiap calon jamaah

haji, karena dengan bimbingan manasik haji para jamaah dibekali

pengetahuan dan wawasan seputar ibadah haji baik teori maupun

praktik, dengan harapan agar pelaksanaan ibadah haji yang

dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam, dan dengan manajemen

yang baik, jamaah haji dapat melaksanakan ibadah secara mandiri

dan istiqomah dan muaranya tentu mendapatkan haji yang

mabrur.

Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang Kota

Administrasi Jakarta Pusat telah melaksanakan bimbingan

manasik calon jamaah haji tahun 1438 H/2107 M selama 6

(enam) kali pertemuan dengan materi sesuai dengan silabus yang

telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.

Berdasarkan studi kepustakaan dan temuan yang penulis

dapatkan di KUA Tanah Abang, mekanisme dan prosedur

penyelenggaraannya sudah diatur dengan sedemikian rupa yang

terdiri dari;

 

Page 71: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

57

1. Membentuk rombongan dan regu-regu dengan ketentuan

satu rombongan yang terdiri dari 85 orang, dengan satu

ketua rombongan dan 4 ketua regu.

2. Jumlah rombongan pada KUA Kecamatan Tanah Abang

Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah 1 rombongan

yang terdiri dari 2 regu.

3. Pembinaan manasik haji dilaksanakan sebanyak 6 kali

bertempat di alula KUA Kecamatan Tanah Abang dan

GOR Kecamatan Tanah Abang

4. Narasumber atau pembimbing diambil dari tokoh agama,

pejabat di lingkungan kantor Kementerian Agama Kota

Administrasi Jakarta Pusat dan dokter Puskesmas

Kecamatan Tanah Abang yang dapat dipercaya untuk

melaksanakan bimbingan manasik haji.

5. Mengangkat nama-nama yang telah tercantum wajib lunas

di SISKOHAT Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji

sebagai peserta bimbingan manasik haji pada KUA

Kecamatan Tanah Abang.

6. Biaya bimbingan manasik haji pada KUA Tanah Abang

calon jamaah haji Kota Administrasi Jakarta Pusat Tahun

1438 H/2017 M dibebankan pada anggaran PAOH

Kementerian Agama Kota Administrasi Jakarta Pusat

Tahun 1438 H/2017 M.

 

Page 72: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

58

B. Evaluasi Program Penyelenggaraan Bimbingan

Manasik Haji di KUA Kecamatan Tanah Abang

Berdasarkan temuan dan informasi yang didapatkan di

lapangan tentang evaluasi program bimbingan manasik haji di

KUA Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi Jakarta Pusat

fokus terhadap Evaluasi masukan yang terdiri dari; Klien

(peserta), Staf (pelaksana) dan Program yang meliputi; materi,

metode, waktu, tempat, sarana dan prasarana.

1. Evaluasi Konteks

Kebutuhan awal perencanaan yang membantu dan

menentukan kebutuhan yang akan dicapai oleh kegiatan,

sesuai dengan wawancara dengan kepala KUA Tanah

Abang Bapak Pahlawan J Daulay, proses ini meliputi;

rapat persiapan, pembentukan panitia, penetapan peserta

dan pelaksanaan kegiatan, proses ini adalah awal dari

sebuah kegiatan bimbingan manasik haji yang akan

dilaksanakan di KUA Tanah Abang.

2. Evaluasi Masukan

a. Evaluasi Klien (Calon jamaah Haji)

Berdasarkan proporsi untuk memudahkan proses

evaluasi, penulis membagi karakteristik dari calon jamaah

sebagai berikut; dari usia, profesi atau pekerjaan dan latar

belakang pendidikan.

Metode ini untuk mempermudah proses

pengambilan keputusan dan analisis data evaluasi,

menurut Bapak Dahlan Rahayaan sebagai pembimbing

 

Page 73: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

59

manasik haji di KUA Tanah Abang bahwasanya tahun

2017 tercatat ada 88 calon jamaah haji yang akan

mengikuti bimbingan manasik di KUA Tanah Abang.1

1) Calon Jamaah berdasarkan Usia

Dari data yang penulis dapatkan calon jamaah haji

dari Kecamatan Tanah Abang serta yang mengikuti

bimbingan manasik di KUA Tanah Abang dominannya

adalah orang tua yang menginjak usia 55 sampai 65

tahun ke atas.

Faktor usia dapat mempengaruhi jalannya ibadah di

tanah suci, karena kebugaran dan kematangan fisik

sangat dibutuhkan dalam ibadah haji, karena jalannya

proses ibadah haji membutuhkan tenaga dan stamina

serta persiapan yang matang.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia, ideal usia dalam calon jamaah haji seharusnya

rentang usia 40 sampai 50 tahun agar faktor kebugaran

dan tenaga bisa diatasi dengan baik oleh jamaah itu

sendiri.2

Dari sumber yang didapat oleh penulis, penulis

mendata serta menggambarkan rentang usia calon

jamaah haji pada grafik di bawah ini :

1 Wawancara pribadi dengan Pembimbing KUA Tanah Abang Bapak

Dahlan Rahayaan, Jakarta, 21 September 2018 2 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017, Jurnal

Analisis Haji Indonesia 2017, h. 4

 

Page 74: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

60

Dari gambar di atas terdapat 88 calon jamaah haji

yang akan berangkat dan berhak melunasi biaya haji

serta mengikuti bimbingan manasik haji di KUA Tanah

Abang. Dari 88 calon jamaah haji terdapat 1 remaja usia

24 tahun, 2 dewasa rentang usia 26 sampai 35 tahun, 11

orang rentang usia 36 sampai 45 tahun, 29 orang rentang

usia 46 sampai 55 tahun, 34 orang rantang usia 55

sampai 65 tahun dan 11 orang rentang usia 65 tahun ke

atas.

2) Calon Jamaah haji menurut latar belakang

pendidikan

Faktor ini sangat mempengaruhi persiapan ilmu dari

semua calon jamaah haji di Indonesia maupun dari

negara lain, di Indonesia sendiri ada 4 jenjang

pendidikan yang dikategorikan sebagai berikut;

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Usia

Gambar 4.1 : Jamaah Berdasarkan Usia

 

Page 75: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

61

pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan

menengah dan pendidikan atas.

Penulis mendapatkan data latar belakang pendidikan

jamaah dari KUA Tanah Abang yang digambarkan

berdasarkan grafik berikut :

Dari 88 calon jamaah haji Kecamatan Tanah Abang,

33 di antaranya mempunyai pendidikan dasar, 45 dari

latar belakang pendidikan menengah dan 10 orang dari

latar pendidikan tingkat atas.

Dari grafik di atas 88 orang calon jamaah haji

Kecamatan Tanah Abang mempunyai latar belakang

pendidikan yang berbeda-beda, dari segi latar belakang

tersebut mendominasi pendidikan dari tingkat dasar yang

akan mengalami kesulitan dalam penyampaian materi

manasik, karena pentingnya memahami materi dan

penyampaian bimbingan manasik tersebut untuk

menunjang keberhasilan ibadah di tanah suci.

0

10

20

30

40

50

Dasar Menegah TinggiPendidikan

Gambar 4.2 : Jamaah Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

 

Page 76: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

62

Menurut Bapak Dahlan Rahayaan faktor latar

belakang pendidikan ini menjadi tantangan sendiri dalam

penyampaian materi manasik haji, karena bisa jadi

dengan profesi dan latar belakang pendidikan bisa

mempengaruhi jalannya penyampaian materi agar

mudah diterima oleh para calon jamaah.3

Kesimpulannya jika mencermati dari latar belakang

pendidikan belum tentu orang tersebut susah dalam

menerima materi karena masih ada faktor profesi yang

akan dijelaskan dan dijabarkan di bawah.

3) Calon Jamaah haji berdasarkan

Profesi/Pekerjaan

Setidaknya dari data yang didapatkan oleh penulis di

lapangan calon jamaah haji di Kecamatan tanah Abang

didominasi oleh pedagang dan ibu rumah tangga, faktor

ini menjadi pertimbangan tertentu untuk penyampaian

materi karena menurut penyampaian bapak Dahlan

Rahayaan, profesi pedagang adalah orang yang

berpengalaman dan melek terhadap pengetahuan umum4,

mengacu pada faktor di atas dapat disimpulkan bahwa

penyampaian materi pun dapat dipermudah dan dapat

diterima dengan baik oleh para jamaah calon haji.

Digambarkan dengan grafik berikut :

3 Wawancara Pribadi dengan Pembimbing KUA Kecamatan Tanah

Abang Bapak Dahlan Rahayaan, Jakarta, 21 September 2018 4 Wawancara Pribadi dengan Pembimbing KUA Kecamatan Tanah

Abang Bapak Dahlan Rahayaan, Jakarta, 21 September 2018

 

Page 77: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

63

0

10

20

30

40

Profesi dan Pekerjaan

Grafik di atas menunjukkan dari 88 calon jamaah

haji Kecamatan Tanah Abang ada 29 orang yang

berprofesi sebagai pedagang, 38 orang sebagai ibu

rumah tangga, 9 orang berprofesi sebagai PNS dan 11

orang sebagai karyawan swasta atau BUMN, tidak ada

sebagai pensiunan pada grafik di atas menandakan

bahwa usia lanjut pun berprofesi sebagai pedagang,

dikarenakan faktor geografis Kecamatan Tanah Abang

sebagai pusat Tekstil dan Ekonomi mandiri

(wiraswasta).

Alih-alih yang dikeluhkan oleh pembimbing adalah

penyampaian materi kepada ibu-ibu rumah tangga yang

belum tentu bisa menerima sepenuhnya karena masih

bingung dan enggan bertanya lantaran malu.

Penulis sempat mewawancarai dengan datang ke

rumah jamaah, seorang ibu rumah tangga bernama

Suhanda usia 56 tahun mengatakan bahwa sebenarnya

“materi yang disampaikan oleh bapak pembimbing

Gambar 4.3 : Jamaah Berdasarkan Profesi

 

Page 78: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

64

sudah baik, tapi memori tangkapan saya yang kurang

baik, saya ingin bertanya tapi malu”5, begitu ujarnya.

Wawancara kedua juga penulis lakukan kepada Ibu

Susiyenni berusia 59 tahun di rumah beliau, “karena Ibu

baru datang pada pertemuan ketiga jadi Ibu kurang

mengerti dengan apa yang disampaikan oleh bapak

Dahlan”6, Ibu Susiyenni mengalami kesulitan mengikuti

kegiatan manasik lantaran harus menjaga cucunya di

rumah pada pertemuan pertama dan kedua.

Dari penjelasan di atas profesi ibu rumah tangga

sangat dominan dengan tidak hadir dalam kegiatan

manasik di KUA Tanah Abang karena sibuk dengan

urusan rumah.

Analisa Calon Jamaah Haji di KUA Kecamatan Tanah

Abang

Karena diisi oleh banyaknya rentang usia lanjut ke atas

dikarenakan oleh daftar tunggu yang lama dari sistem

kelompok haji terpadu dari Kementerian Agama Republik

Indonesia. Sehingga dengan daftar tunggu yang lama

tersebut usia calon jamaah haji bertambah dan

menyebabkan banyaknya usia lanjut yang berangkat haji

tiap tahunnya.

5 Wawancara pribadi dengan Ibu Suhanda Jamaah Kecamatan Tanah

Abang, Jakarta, 29 September 2018 6 Wawancara pribadi dengan Ibu Susiyenni Jamaah Kecamatan Tanah

Abang, Jakarta, 29 September 2018

 

Page 79: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

65

Latar Belakang Pendidikan juga menjadi salah satu

pendukung penyampaian materi, sedangkan latar belakang

pendidikan calon jamaah haji di KUA Kecamatan Tanah

Abang masih didominasi oleh pendidikan dasar, ini menjadi

faktor tersendiri untuk kesulitan dan tantangan

penyampaian materi manasik haji.

Serta profesi calon jamaah haji yang didominasi oleh

ibu rumah tangga yang menjadi penghambat dalam proses

kehadiran manasik haji, seharusnya walaupun ada

pekerjaan ibu rumah tangga dapat membagi waktu mereka

untuk hadir di kegiatan bimbingan manasik KUA, karena

telah mendapat jadwal dan sosialisasi lebih awal dari pihak

penyuluh.

b. Evaluasi Staf (Pembimbing)

Bagian terpenting dari keberhasilan bimbingan

manasik adalah adanya seorang pembimbing manasik haji

itu sendiri, pembimbing yang profesional dan

berkompeten sangat penting dari aspek ini. Dalam proses

penyampaian materi dan proses bimbingan serta

penyuluhan tentang ibadah haji sangat dibutuhkan materi

dan pengalaman yang luas terhadap haji itu sendiri dan

dibekali ilmu tarbiyah atau pengajaran dan pendidikan

sebagai pengajar ataupun pembimbing.

Sekarang ini menjadi pembimbing tidaklah mudah,

ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi

pembimbing haji, mulai dari keilmuan dan pengalaman,

 

Page 80: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

66

juga sertifikasi dari kementerian agama atau institusi lain

yang diketahui oleh kementerian agama. Seorang yang

ingin menjadi pembimbing di tingkat kota/kabupaten

minimal harus lulus sarjana S1 atau sederajat, serta

mampu menguasai komunikasi dengan bahasa arab.

Hasil temuan data dan observasi serta wawancara

penulis di KUA Tanah Abang setidaknya hanya ada satu

staf (pembimbing) di KUA tersebut yang bertugas

mengisi dan memberikan materi terhadap calon jamaah

haji. Dengan alasan tidak menambah pembimbing karena

anggaran yang tidak cukup. Untuk mempermudah proses

pengkajian penulis akan menjelaskan latar belakang

pendidikan pembimbing dan pengalaman dibidang

perhajian.

Menurut surat keputusan kepala kantor kementerian

agama kota Administrasi Jakarta Pusat Nomor :

P.2050/Kk.09.03/5/ Hj.01/05/2017 tentang pembimbing

manasik calon jamaah haji KUA Kecamatan tahun 1438

H/2017 M, menjelaskan bahwa di kota Administrasi

Jakarta Pusat setiap KUA Kecamatan hanya ada satu

penugasan pembimbing manasik haji.

1) Staf (pembimbing)berdasarkan latar belakang

pendidikan

Tercatat di KUA Tanah Abang hanya ada satu

pembimbing yaitu Drs .H. Dahlan Rahayaan. M.Kom.I,

beliau ditugaskan langsung oleh Kementerian Agama

 

Page 81: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

67

Kota Administrasi Jakarta Pusat melalui surat putusan

Kepala Kementerian Agama.

Untuk melihat latar belakang pembimbing penulis

menjelaskan sebagai berikut :

Nama Latar belakang pendidikan

Drs. H. Dahlan Rahayaan.

M.kom.I

S1 lulusan IAIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Jurusan Ilmu Dakwah

S2 lulusan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Jurusan Ilmu Komunikasi

Tabel 4.1 : Latar Belakang Pembimbing

Menurut penjelasan tabel latar belakang pendidikan

di atas, pembimbing memiliki pendidikan yang cukup

memadai untuk menjadi pembimbing manasik haji bagi

para calon jamaah haji.

2) Staf (pembimbing) menurut pengalaman

perhajian

Menurut data yang penulis dapat dari KUA

Kecamatan Tanah Abang bahwa Bapak Dahlan

Rahayaan selaku pembimbing manasik haji ditugaskan

langsung oleh kementerian agama kota Administrasi

Jakarta Pusat, beliau pernah menjadi petugas haji kloter

sebagai TPHI pada tahun 2003, kembali menjadi petugas

haji kloter sebagai TPHI pada tahun 2012.

 

Page 82: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

68

Bapak Dahlan Rahayaan juga pernah menjadi

pembimbing manasik di KUA Kecamatan Menteng dari

tahun 2008-2011, di KUA Kecamatan Senen tahun

2012-2015 dan di KUA kecamatan Johar Baru tahun

2016.

Dengan sekian banyak pengalaman yang diperoleh

oleh bapak Dahlan penyampaian materi terasa detail dan

berbobot hingga dapat diterima dengan baik oleh para

calon jamaah haji, penyampaian materi terasa tidak

membosankan dan memiliki interaksi dengan para calon

jamaah.

Menurut bapak Mujahidin (55) selaku jamaah yang

mengikuti bimbingan manasik di KUA Tanah Abang

“materi yang bapak sampaikan memang sebenarnya

berat, tapi terasa ringan dan mudah dipahami oleh saya

karena penyampaiannya yang tidak bertele-tele dan

simpel”7. Begitu juga menurut Ibu Sofiana “saya bisa

dengan mudah mengerti dengan penjelasan bapak, dan

tidak bosan karena bapak selalu berinteraksi dengan para

jamaah, selalu diselipkan canda dan itu membuat saya

dan mungkin jamaah yang lain tidak mengantuk saat

pemberian materi manasik”8.

7 Wawancara pribadi dengan Bapak Mujahidin Jamaah Haji

Kecamatan Tanah Abang, Jakarta, 30 September 2018 8 Wawancara pribadi dengan Ibu Sofiana Jamaah Haji Kecamatan

Tanah Abang, Jakarta 30 September 2018

 

Page 83: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

69

Analisa Pembimbing Manasik Haji di KUA Kecamatan

Tanah Abang

Dari 6 kali pertemuan bimbingan manasik hanya bapak

Dahlan yang mengisi materi dari mulai penyampaian materi

sampai dengan praktik menjalankan simulasi ibadah haji.

Karena keterbatasan pembimbing seharusnya

kementerian Kota Administrasi Jakarta Pusat menambah

jumlah pembimbing di setiap KUA kecamatan agar bisa

lebih berbagi pengalaman dan ilmu, karena satu

pembimbing dirasakan kurang begitu efektif dalam

penyampaian materi dan menjadikan pertemuannya hanya 6

kali yang seharusnya 9 kali pertemuan menurut peraturan

tentang perhajian.

Dilihat dari latar belakang pendidikan dan pengalaman

kerja pembimbing seharusnya tidak jadi masalah besar

dalam penyampaian materi, namun sangat disayangkan

yang ditugaskan oleh kementerian kota hanya satu orang

saja. Seharusnya bisa dipertimbangkan jumlah pembimbing

karena semakin bertambahnya calon jamaah haji setiap

tahunnya, juga karena ilmu dan pengalaman lebih dari satu

orang terasa akan semakin mendalamkan pengetahuan

jamaah dalam ibadah haji.

 

Page 84: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

70

c. Evaluasi Program

1. Evaluasi Materi Bimbingan Manasik

Materi adalah bagian terpenting dari proses

bimbingan manasik haji di mana pun karena selain

pembimbing yang berpengalaman dan memiliki

ilmu yang memadai materi juga menjadi penunjang

utama dari sebuah kegiatan manasik, materi harus

dikemas dengan baik dan dapat dengan mudah

diterima oleh calon jamaah haji agar menjadi

tambahan dan bekal ilmu untuk kelancaran

ibadahnya.

Materi yang diberikan oleh setiap KUA pasti

akan sama dari kurikulum yang didapat oleh

Kementerian Agama, yang membedakannya adalah

cara penyampaian, penjelasan dan pembawaan tiap

pembimbing itu sendiri.

Akan tetapi KUA Tanah Abang tidak

membuat sendiri kurikulum maupun silabus untuk

bimbingan manasik haji, tetapi Bapak Dahlan selaku

pembimbing membuat materi yang dikemasnya

sendiri untuk mempermudah penyampaian kepada

jamaah. Menambahkan dengan ilmu yang beliau

dapat serta pengalaman yang beliau dapatkan.

Berikut kegiatan pembinaan manasik haji

yang disampaikan meliputi teori dan praktik serta

tanya jawab dengan materi-materi sebagai berikut :

 

Page 85: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

71

a. Kebijakan Pemerintah dalam Penyelenggaraan

Ibadah haji

b. Kebijakan Teknis Kesehatan haji

c. Pembentukan Kloter dan Keselamatan Haji

d. Pemantapan Manasik Haji berbasis Qalbu dan

Melestarikan Kemabruran Haji

e. Bimbingan Manasik Haji

f. Bimbingan Manasik Kesehatan dan

Pembentukan Karu/Karom

g. Bimbingan Tata Cara Pelaksanaan Haji dan

Umrah

h. Proses Perjalanan Ibadah Haji

i. Bimbingan Pelaksanaan Ibadah Umrah

j. Bimbingan Pelaksanaan Ibadah Haji dan Adab

Berhaji

k. Pelaksanaan Arbain, Ziarah dan Praktik Ibadah

Haji

l. Manasik Perjalanan Haji dalam Penerbangan

m. Adat Istiadat Masyarakat Arab Saudi dan

Hikmah Ibadah Haji

n. Manasik Kesehatan dan Pola Perlindungan

Jamaah Haji

 

Page 86: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

72

Analisa Materi Bimbingan Manasik Haji di KUA

Kecamatan Tanah Abang

Materi yang disampaikan untuk bimbingan manasik

seharusnya sudah menjadi standar Kementerian Agama,

hanya saja pembimbing mengemas dan membuat materi

manasik sendiri yang lebih simpel dan jelas melalui sumber

Kementerian Agama dan buku-buku lainnya serta

ditambahkan dengan pengalaman-pengalaman pembimbing

selama masa haji.

Filosofi Haji sudah termasuk dan tersampaikan, fiqih

haji sudah tersampaikan hanya dirasa kurang lengkap,

bimbingan perjalanan tersampaikan dengan baik karena

dengan berbekal pengalaman bisa menjadi acuan untuk para

calon jamaah begitu pun bimbingan ziarah telah

tersampaikan dengan lengkap.

Materi menjadi pokok penting dalam urusan bimbingan

manasik haji karena materi yang dikemas ulang oleh

pembimbing di KUA Kecamatan Tanah Abang terbilang

cukup memadai dan dapat diterima oleh calon jamaah haji.

2. Evaluasi Metode Bimbingan Manasik

Metode juga menjadi tonggak terpenting dalam

penyampaian materi oleh pembimbing agar

mempermudah jalannya kegiatan manasik, metode

yang digunakan oleh pembimbing jadi kunci

keberhasilan dalam penyampaiannya.

 

Page 87: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

73

Metode yang digunakan oleh Bapak Dahlan

yang telah disetujui oleh KUA Tanah Abang adalah

sebagai berikut;

a. Ceramah

Ceramah yang disampaikan dengan metode

andragogi yang melibatkan peserta didik dewasa ke

dalam struktur pengalaman belajar yang berpusat

pada permasalahan tertentu yang sering dialami oleh

para calon jamaah haji.

b. Tanya jawab

Tanya jawab menjadi andalan oleh Bapak

Dahlan karena dengan metode ini adanya interaksi

dua arah yang dilakukan pembimbing dan calon

jamaah haji terhadap materi yang telah diberikan.

c. Praktik

Kegiatan ini dilakukan agar pemahaman para

calon jamaah haji bisa lengkap dan terarah, agar

mengerti situasi dalam beribadah haji nanti.

Dengan metode yang telah disetujui

penyampaian materi bimbingan manasik masih

memiliki kendala yang kadang tidak cocoknya

metode dengan para calon jamaah haji, ada yang

menerima dengan baik ada juga yang tidak

menerima dengan baik.

 

Page 88: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

74

Analisa Metode Bimbingan Manasik Haji di KUA

Kecamatan Tanah Abang

Metode yang dipakai bisa dibilang cukup monoton,

tapi metode tersebut dapat dikemas secara baik oleh

pembimbing dan dapat diterima oleh jamaah dalam proses

penyampaiannya, karena pembawaan dan penyampaian

sangat penting terhadap keberhasilan proses bimbingan

manasik haji.

Metode yang digunakan sama seperti metode pada

umumnya dengan ceramah, tanya jawab, diskusi dan

praktik, hanya saja diimprovisasi dengan baik oleh

pembimbing agar proses bimbingan berjalan dengan lancar

dan dapat menjadi ilmu tambahan oleh calon jamaah.

3. Evaluasi Waktu Bimbingan Manasik

Waktu yang ditentukan oleh KUA Kecamatan

Tanah Abang terhitung dari minggu tanggal 14 Mei

2017 sampai minggu 04 Juni 2017, sebanyak 6 kali

pertemuan dalam bimbingan manasik haji, dilakukan

setiap Sabtu dan Minggu dan ada satu yang dilakukan

pada hari Kamis. Mulai dari jam 08.00 WIB sampai

12.00 WIB dan 13.00 WIB sampai 17.00 WIB.

Analisa Waktu Bimbingan Manasik Haji di KUA

Kecamatan Tanah Abang

Waktu yang ditentukan adalah 4 jam setiap pertemuan

dirasa sangat cukup karena tidak terlalu lama dan tidak juga

 

Page 89: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

75

terlalu sebentar, karena bisa membuat calon jamaah merasa

bosan dan tidak efektifnya penyampaian materi yang

dilakukan.

Tapi, jumlah pertemuan yang ditetapkan menjadi

masalah karena hanya 6 kali pertemuan, jika ditambah 2

atau 3 kali pertemuan lagi dirasa akan menjadi lebih baik

dan terstruktur serta tidak terburu-buru, karena tidak harus

dipadatkannya di pertemuan-pertemuan sebelumnya agar

tercapainya tujuan dari manasik tersebut.

d. Evaluasi Tempat, Sarana dan Prasarana

Bimbingan Manasik

Selama penulis melaksanakan penelitian

kepustakaan dan wawancara bimbingan manasik haji

dilakukan di Aula KUA Tanah Abang untuk bagian

penyampaian materi ceramah lalu tanya jawab dan di

GOR (Gelanggang Olah Raga) untuk praktik serta

tanya jawab. Aula dengan daya tampung 100 orang

dan GOR dengan daya tampung 500 orang cukup

memadai untuk tempat praktik simulasi ibadah haji.

Analisa Tempat, Saran dan Prasarana Bimbingan

Manasik Haji di KUA Kecamatan Tanah Abang

Tempat inilah yang menjadi ciri khas dari KUA Tanah

Abang, karena disertai dengan praktik ibadah dengan

tempat memadai, akan tetapi tempat yang memadai tidak

ditunjang oleh alat praga yang lengkap dan memadai juga.

 

Page 90: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

76

Seperti di Aula hanya ada papan tulis, tempat duduk dan

alat tulis, tidak dilengkapi dengan proyektor sebagai

penunjang penyampaian materi. Pembimbing harus

meminjam proyektor ke salah satu sahabatnya untuk

penyampaian materi manasik. Lalu minimnya miniatur

Ka’bah, di lihat dari sudut mana pun tidak ada bentuk

kubus yang menjulang di KUA ataupun di GOR.

Tempat lempar jumrah pun hanya ditandai dengan tiga

tong sampah untuk peragaan simulasi ibadah lempar

jumrah, hanya dibatasi oleh jarak tertentu dan untuk

kegiatan simulasi sa’i hanya di tandai oleh seorang petugas

di mana letak Safa dan Marwah.

Hal ini tidak sejalan dengan tempat yang memadai tapi

tidak didukung dengan sarana dan prasarana yang baik

pula, jadi kegiatan manasik terasa kurang optimal dan

terkesan apa adanya.

3. Evaluasi Proses

Pelaksanaan bimbingan manasik haji di KUA

Tanah Abang adalah bimbingan manasik haji kelompok,

kelompok yang dimaksud adalah calon jamaah haji dari

Kecamatan Tanah Abang tahun 1437 H/2017 M,

dilaksanakan sebanyak 6 kali pertemuan dengan durasi 4

jam sekali pertemuan, berikut prosesnya :

a. Hari Pertama (Minggu, 14 Mei 2017)

Pertemuan pertama materi yang disampaikan oleh

pembimbing tentang bimbingan manasik

 

Page 91: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

77

ibadah/manasik haji dan bimbingan manasik

kesehatan dan pembentukan karu/karom yang

terdiri dari; 1. Kebijakan pemerintah dalam

penyelenggaraan ibadah haji, 2. Kebijakan teknis

kesehatan haji, 3. Pembentukan kloter dan

keselamatan penerbangan, 4. Pemantapan manasik

haji berbasis qalbu dan melestarikan kemabruran

haji, 5. Wajib dan Rukun Haji yang diisi dengan

metode ceramah dan tanya jawab.

b. Hari Kedua (Sabtu, 20 Mei 2017)

Materi pada pertemuan kedua adalah materi

kedalaman tentang bimbingan tata cara

pelaksanaan haji dan umrah yang terdiri dari; 1.

Ihram/miqat, 2. Niat dan bacaan talbiyah, 3.

Tawaf, 4. Sa’i, 5. Tahallul, 6. Larangan selama

Ihram, 7. Melontar jumrah. Metode yang dipakai

adalah metode ceramah dan tanya jawab serta

diselingi beberapa praktik pendek.

c. Hari Ketiga (Minggu, 21 Mei 2107)

Pada pertemuan ketiga materi yang disampaikan

adalah proses perjalanan ibadah haji yang terdiri

dari; 1. Mabit di Mina, 2. Wukuf di Arafah, 3.

Mabit di Mudzdalifa, 4. Melontar Jumrah. Metode

yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.

d. Hari Keempat (Kamis, 25 Mei 2017)

Pertemuan keempat diisi dengan materi bimbingan

pelaksanaan ibadah umrah yang terdiri dari; 1.

 

Page 92: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

78

Ihram/miqat, 2. Niat dan bacaan talbiyah, 3.

Tawaf, 4. Sa’i, 5. Tahallul, 6. Larangan selama

Ihram. Metode yang dipakai adalah metode

ceramah dan tanya jawab serta diselingi beberapa

praktik pendek.

e. Hari Kelima (Sabtu, 03 Juni 2017)

Pada pertemuan kelima ini materi yang

disampaikan adalah bimbingan pelaksanaan ibadah

haji dan adab berhaji yang terdiri dari; 1.

Ihram/Miqat, 2. Wukuf di Arafah, 3. Mabit di

Muzdalifah, 4. Mabit di Mina, 5. Melontar Jumrah,

6. Thawaf Ifadhoh, 7. Tahalull Awal dan Tsani, 8.

Nafar Awal dan Tsani. Metode yang digunakan

ceramah dan tanya jawab serta beberapa praktik

pendek.

f. Hari Keenam (Minggu, 04 Juni 2017)

Pada pertemuan terakhir semua materi yang

disampaikan berupa pelaksanaan Arba’in, Ziarah

dan praktik ibadah haji dari mulai; 1. Praktik

Ihram/miqat, 2. Praktik memakai pakaian Ihram, 3.

Praktik Wukuf, mabit di Muzdalifah dan Mina, 4.

Melontar Jumrah, 5. Praktik Tawaf, 6. Praktik

Sa’i, 7. Praktik Tahallul, 8. Mengenalkan adat

istiadat masyarakat Arab Saudi dan Hikmah

Ibadah Haji Metode yang digunakan adalah

metode simulasi, simulasi ibadah pelaksanaan,

tanya jawab dan ceramah.

 

Page 93: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

79

Analisa Proses Bimbingan Manasik Haji di KUA

Kecamatan Tanah Abang

Dari hasil studi kepustakaan dan penelitian yang

penulis dapatkan yaitu tujuan-tujuan proses bimbingan

manasik yang telah dicapai adalah bertambahnya ilmu

pengetahuan calon jamaah haji serta wawasan,

pemahaman dan proses pelaksaan ibadah haji, calon

jamaah dapat memperagakan proses Tawaf, Sa’i,

Melontar Jumrah hingga proses Tahallul. Calon jamaah

dapat mengerti dan paham akan rukun dan wajib haji,

disertai dengan tempat praktik yang memadai.

Tetapi yang sangat disayangkan adalah sarana

penunjang simulasi ibadah sangat minim dan jauh dari

kata memadai, juga waktu yang terlalu singkat membuat

materi yang disampaikan jadi bertumpuk yang membuat

jamaah kadang merasa bingung.

Tujuan dari proses bimbingan manasik haji kepada

jamaah dijelaskan;

1. Membentuk jamaah haji yang mandiri dan

istiqomah

2. Memberikan pengetahuan dan wawasan

tentang manasik haji baik teori maupun praktik

dan prosedur pelaksanaannya

 

Page 94: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

80

3. Agar jamaah haji mampu melaksanakan

ibadah haji dengan baik dan benar sesuai

dengan syariat Islam

4. Evaluasi Hasil

Evaluasi ini merupakan evaluasi yang bertujuan

pada keseluruhan dampak (Overall impact) dari suatu

program terhadap pelayanannya. Merupakan tahap akhir

evaluasi dan akan diketahui tercapainya tujuan.

Pertanyaan utama pada evaluasi ini adalah:

a. Adakah kecocokan pada program dengan apa yang

telah direncanakan (evaluasi relevansi program)

b. Apakah program berdampak pada tercapainya target

(masyarakat/calon jamaah haji) yang berorientasi

pada;

1) Terbentuknya jamaah haji yang mandiri dan

istiqomah

2) Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang

manasik haji baik teori maupun praktik dan

prosedur pelaksanaannya

3) Agar jamaah haji mampu melaksanakan ibadah

haji dengan baik dan benar sesuai dengan syariat

Islam.

Evaluasi ini berfokus pada ukuran pencapaian

suatu program (evaluasi efektivitas program yang

telah memungkinkan menghasilkan outcome pada

tingkat tertentu.

 

Page 95: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

81

a. Analisa kecocokan program dengan apa yang telah

direncanakan (relevansi program)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis

dengan teknik observasi dan wawancara di tempat lokasi

penelitian, sebagaimana yang penulis lihat dari hasil

laporan penyelenggaraan bimbingan manasik ibadah haji

KUA Kecamatan Tanah Kota Administrasi Jakarta Pusat

Tahun 1438 H/2017 M serta wawancara dengan

pembimbing dan para staf yang mengikuti kegiatan

manasik tersebut, telah terlaksananya proses bimbingan

manasik haji di KUA Kecamatan Tanah Abang dengan

sebagaimana mestinya.

Mulai dari persiapan perencanaan yang meliputi ;

rapat panitia, pembentukan panitia, penetapan peserta

dan pelaksanaan kegiatan (sebagaimana dijelaskan di

evaluasi proses) serta biaya yang perlu dikeluarkan

selama proses bimbingan manasik haji, bimbingan

manasik pada KUA Kecamatan Tanah Abang calon

Jamaah Haji tingkat Kankemenag Kota Jakarta Pusat

tahun 2017 kegiatan sudah dapat dilaksanakan dengan

apa yang diharapkan.

b. Analisa program penyelenggaraan bimbingan manasik

haji mencapai tujuan pada target

Berdasarkan hasil wawancara pribadi dari staf dan

calon jamaah haji bahwa program bimbingan manasik

haji dapat dirasakan memberikan manfaat untuk para

 

Page 96: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

82

calon jamaah haji, jamaah haji merasa mulai mempunyai

kemandirian sendiri karena telah tahu ilmu tentang haji.

Wawasan dan pengetahuan serta praktik simulasi ibadah

yang diberikan kepada jamaah calon haji berdampak

pada meningkatnya kualitas ibadah haji para calon

jamaah, membantu jamaah lebih mandiri dan istiqomah

dan mampu melaksanakan ibadah haji dengan baik dan

benar sesuai dengan syariat Islam.

Jamaah yang sedari awal buta atau tidak tahu apa-

apa tentang ibadah haji, mulai mengetahui dan

memahami tentang haji. Serta gambaran bagaimana

keadaan di tanah suci dan dapat memahami rukun dan

wajib haji serta syarat-syarat haji.

c. Upaya-upaya perbaikan

Penyelenggara dalam hal ini pemerintah terus

mengusahakan perbaikan-perbaikan signifikan terhadap

penyelenggaraan bimbingan manasik haji, di KUA

Tanah Abang memfokuskan untuk menambah sarana

penunjang ibadah yang lebih baik dan jelas, karena telah

dilengkapi dengan tempat yang memadai tapi tidak

dengan sarana dan pra sarana yang mendukung proses

praktik simulasi ibadah haji.

 

Page 97: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

83

C. Analisa Program penyelenggaraan bimbingan manasik

haji di KUA Kecamatan Tanah Abang sesuai dengan

Peraturan Kementerian Agama

Berdasarkan penelitian penulis terhadap Peraturan

Kementerian Agama Republik Indonesia nomor 9 tahun 2014

tentang bimbingan manasik haji bagi jamaah haji reguler oleh

kantor urusan agama kecamatan dan keputusan direktorat jendral

penyelenggaraan haji/umrah nomor D/222/2015 tentang pedoman

pelaksanaan bimbingan manasik haji oleh kementerian

kabupaten/kota dan kantor urusan agama, menurut analisa penulis

penyelenggaraan yang dilakukan oleh KUA Kecamatan Tanah

Abang sudah sesuai dengan peraturan Kementerian Agama.

Menurut keputusan Direktorat Jendral Penyelenggaraan

Haji/Umroh nomor D/222/2015 pada pasal 10 dan 11

menyebutkan;

“ Kementerian Agama kabupaten/kota menyediakan sarana

pembelajaran dalam bentuk alat peraga dan perlengkapan lain”

“ 1) Alat peraga sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 sekurang-

kurangnya berupa Ka’bah mini. 2) Perlengkapan peserta

sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 sekurang-kurangnya

berupa buku manasik”

Pada penjelasan pasal di atas dimaksudkan alat peragaan

yang seminimal mungkin ada pada penyelenggaraan bimbingan

manasik, akan tetapi penulis tidak menemukan adanya

perlengkapan yang dimaksud di KUA Kecamatan Tanah Abang

seperti Ka’bah mini dan buku manasik, alat peragaan hanya

simbolis menggunakan tenaga manusia yang berdiri di tengah-

 

Page 98: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

84

tengah dan dikelilingi sebagai simulasi kegiatan ibadah Tawaf,

penulis juga tidak mendapatkan calon jamaah haji menerima

buku panduan manasik yang sesuai dengan standar Kementerian

Agama, hanya setumpuk kertas HVS yang terdiri dari materi

yang dibuat oleh pembimbing manasik.

 

Page 99: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

85

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian yang sudah dilakukan penulis serta

pemaparan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Mekanisme dan prosedur program penyelenggaraan

bimbingan manasik haji di KUA Kecamatan Tanah

Abang sudah mengikuti standar dari kementerian agama.

2. Evaluasi konteks dalam program bimbingan manasik haji

di KUA Kecamatan Tanah Abang merupakan kegiatan

pertama atau persiapan dari segala proses berikutnya

dalam manasik haji.

3. Evaluasi masukan pada program bimbingan manasik haji

di KUA Kecamatan Tanah Abang berdasarkan dari klien

atau calon jamaah berdasarkan usia, latar belakang

pendidikan serta profesi. Jamaah di dominasi usia 46-65

tahun dan juga banyak dari mereka yang hanya mencapai

pendidikan dasar sebanyak 29 orang, dan kebanyakan

para ibu-ibu rumah tangga, hal ini membuat penyampaian

materi agak sedikit mengalami kesulitan, karena ibu-ibu

tersebut tidak semua mengikuti manasik dari pertemuan

pertama jadi tertinggal materi karena alasan pekerjaan

rumah yang tidak bisa ditinggalkan.

Untuk evaluasi masukan pada pembimbing menurut latar

belakang pendidikan dan pengalaman kerja dirasa sudah

cukup memadai untuk seorang pembimbing. Tapi yang

 

Page 100: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

86

disayangkan adalah kurangnya tenaga pembimbing yang

ditetapkan oleh Kementerian Agama Kota.

Sedangkan evaluasi masukan pada materi, metode dan

waktu. Materi yang digunakan oleh pembimbing dibuat

berdasarkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh

pembimbing yang sudah cukup memadai dan didukung

oleh metode tersendiri yang menunjang materi tersebut

tersampaikan dengan baik kepada para jamaah. Dari segi

waktu bimbingan 6 kali pertemuan dirasa kurang karena

terasa materi terasa padat dan terburu-buru.

Lalu evaluasi masukan pada tempat, sarana dan pra sarana

pada bimbingan manasik haji di KUA Kecamatan Tanah

Abang bisa dibilang tempat yang dipakai seperti Aula dan

GOR sudah cukup memadai untuk dijadikan tempat

pembelajaran bimbingan manasik haji, sedangkan sarana

dan pra sarana belum didukung oleh sarana yang baik dan

jauh dari kata cukup, karena memakai alat seadanya.

4. Program penyelenggaraan bimbingan manasik haji di

KUA Kecamatan Tanah Abang sudah sesuai dengan

peraturan Kementerian Agama, tapi kembali lagi dengan

masalah sarana dan pra sarana yang tidak sesuai dengan

peraturan yang ditetapkan pada pasal 10 dan 11.

 

Page 101: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

87

B. Saran

Sesuai dengan pemaparan penulis di atas, penulis

menyampaikan saran-saran kepada KUA Kecamatan Tanah

Abang sebagai penyelenggara bimbingan manasik haji yang

semoga bermanfaat, yang mungkin bisa dijadikan evaluasi

dimasa yang akan datang

1. Memaksimalkan fungsi KUA sebagai lembaga

pemerintahan dalam hal ini penyelenggara manasik haji

agar lebih baik dalam hal ini sosialisasi dan bimbingan

manasik haji.

2. Menghimbau kepada seluruh calon jamaah haji untuk

tetap mengikuti bimbingan manasik haji di KUA agar

mendapatkan wawasan dan ilmu yang memadai tentang

ibadah haji, karena itu hak calon jamaah haji.

3. Menambahkan jumlah pembimbing manasik haji, tenaga

pengajar yang hanya satu dirasa sangat kurang karena

jumlah jamaah yang banyak, jika hanya satu orang dirasa

kurang efektif dalam penyampaian praktik simulasi

ibadah karena dibuat repot oleh jamaah yang bertanya

secara bersamaan.

4. Mengadakan dan menambah alat peraga dan sarana untuk

mendukung proses praktik simulasi ibadah.

5. Memaksimalkan tugas dan fungsi KUA sebagai bagian

dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama untuk,

masyarakat tidak hanya tahu lagi KUA hanya sebatas

tempat untuk pendaftaran nikah, rujuk, tetapi sebagai

tonggak terdepan dalam urusan bimbingan manasik haji.

 

Page 102: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

88

DAFTAR PUSTAKA

Al-jawhari, al-shahhah, Jilid 1, (al-jawhari, Ismail ibn Hammad,

al-Shahhah Taj al-Lughah wa Shahhah al-Arabiyah,

(Kairo, 1376 H – 1957 M)

Al-Qur’an dan Terjemahannya Departemen Agama Republik

Indonesia

Anwar, Slamet dan Gozali, Ahmad, Kepemimpinan Kepala

kantor Urusan Agama Kecamatan yang efektif (Modul

Diklat Peningkatan Kualitas Kepemimpinan Kepala

kantor Urusan Agama Kecamatan), (Jakarta:

Departemen Agama RI Badan Litbang dan Diklat

Pusdiklat Tenaga Administrasi, 2006)

Anas, Muhammad, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (Jakarta

: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2002)

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta:

PT Bina Aksara, 1998)

,dan Abdul Jabar, Cepi Safrudin, Evaluasi

Program Pendidikan, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009)

Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2012)

Azzam, Muhammad Aziz, Abdul Hawwas, Sayyed Wahhab

Abdul, Fiqh Ibadah, Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa,

dan Haji, (Jakarta: AMZAH, 2013)

B. Aji, Firman dan Martin, S., Perencanaan dan Evaluasi,

(Jakarta: Bumi Aksara, 1990)

B. Curtis, Dan; J. Floyd, James; L. Winsor, Ferry, Komunikasi

Bisnis dan Profesional (Bandung: Remaja Rosdakarya,

1996)

 

Page 103: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

89

Departemen Agama RI, Undang-undang Nomor 1 tahun 1974

Tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah Nomor

9 tahun 1975, (Jakarta: Depag RI, 2004)

Kantor Wilayah Provinsi Jawa Barat

Bidang Urusan Agama Islam, Himpunan Peraturan

Perundang-undangan Produk Halal, (Bandung:

Departemen Agama Provinsi Jawa Barat, 2003

Direktorat jendral Penyelenggaraan haji

umrah, Modul Pembelajaran Manasik Haji, (Jakarta:

2007)

, Tanya Jawab Seputar Kepenghuluan,

(Jakarta: Departemen Agama RI Direktorat Bimbingan

Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2006

Firman, Aji B dan Martin, Sirait, Perencanaan dan Evaluasi:

Suatu Sistem Untuk Proyek Pembangunan, (Jakarta:

Bumi Aksara, 1990)

Hallen, Bimbingan dan Konseling, (Jakarta : Quantum Teaching,

2005)

Harahap, Sumuran, Kamus Istilah haji dan Umrah, (Jakarta:

Mitra Abadi Press, 2008)

Hasan, Latif dan Ahmad, Nidjam, Manajemen haji, (Jakarta :

Zikrul hakim 2003), cet ke-2

Imadudi, Dede, Mengenal Haji, (Jakarta: PT Mitra Aksara

Panaitan, 2011)

J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya, 2010)

Kementerian Agama RI (KUA) Kecamatan Tanah Abang,

Laporan Kerja Tahunan, (Jakarta: KUA Tanah Abang,

2017)

 

Page 104: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

90

(KUA) Kecamatan Tanah Abang,

Laporan Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Ibadah

Haji KUA Kecamatan Tanah Abang Kota Administrasi

Jakarta Pusat Tahun 1438 H/2017 M.

(KUA) Kecamatan Tanah Abang,

Profil Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang

Kota Administrasi Jakarta Pusat, (Jakarta: KUA Tanah

Abang, 2006)

Direktorat Jendral Penyelenggaraan

Haji dan Umrah, Petunjuk Teknis Penyelenggaraan

Ibadah haji, (Jakarta, 2007)

Direktorat Jendral Penyelenggaraan

Haji dan Umrah, Tuntunan Manasik haji dan Umrah,

(Jakarta: 2007)

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017, Jurnal

Analisis Haji Indonesia 2017

Latif Hasan dan Nidjam Ahmad, Manajemen haji, (Jakarta :

Zikrul hakim 2003), cet ke-2

Mappiare, Andi, Kamus Istilah Konseling dan Terapi, (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2006), Ed.1

Musallam, Antar, Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan Manasik

Haji Pada Calon Jamaah Haji Kantor Kementerian

Agama Jakarta Selatan Tahun 2014, (Jakarta: FDK,

2014)

Nawawi, Hadari, Evaluasi dan Manajemen Kinerja di

Lingkungan Perusahaan dan Indrustri, (Yogyakarta :

Gadjah Mada university Press, 2006)

Nurfadhilah, Evaluasi Program Bimbingan Manasik haji Kantor

Urusan Agama Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan,

(Jakarta : FDK 2014)

 

Page 105: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

91

Peraturan Menteri Agama Nomor 9 Tahun 2014 Tentang

Bimbingan Manasik Bagi Jamaah Haji Reguler oleh

Kantor Urusan Agama Kecamatan

Republik Indonesia Nomor 11

Tahun 2007 Tentang Pencatatan Nikah

Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar bimbingan dan Konseling,

(Jakarta : Rineka Cipta, 2004)

Rofiq, Ahmad, Hukum Islam di Indonesia, cet III, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 1998)

Rukminto, Isbandi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat

dan Intervensi Komunitas Pengantar Pada Pemikiran

dan Pendekatan Praktis, (Jakarta : FEUI Press, 2003)

Subyantoro, Arief dan Suwarto, FX., Metode dan Teknik

Penelitian Sosial, (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2007)

Sudijono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:

Rajawali Press, 2009)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung,

Alfabeta,2010)

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan

Masyarakat, Kajian Strategis Pembangunan

Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005)

Sujana, H. D., Manajemen Program Pendidikan Luar Sekolah

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung:

Fatah Production, 2000)

Sukardi, Dewa Ketut, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan

di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000) cet ke 1

Tayibnapis, Farida Yusuf, Evaluasi Program, (Jakarta : PT.

Rineka Cipta, 2000)

 

Page 106: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

92

Thaha, M. Chabib, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 1996)

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1998)

Undang-undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2008 Tentang

Penyelenggaraan Ibadah Haji

Usman, Husin dan Setiady Akbar, Purnomo, Metodologi

Penelitian Sosial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003), cet

ke 4

Wahyudin, Udin, Fiqih, (Bandung: Grafindo Media Pratama,

2008)

 

Page 107: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 108: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 109: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Hasil Wawancara 1

Nama : H. Pahlawan J Daulay, S.Ag M.Pd.I

Jabatan : Kepala KUA Tanah Abang

Hari : Kamis, 20 September 2018

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang

1. Bagaimana Mekanisme dan Prosedur Bimbingan

Manasik Haji di KUA Tanah Abang?

Jawab : Mekanisme dan prosedur bimbingan manasik

sebenarnya sudah diatur oleh Kementerian Agama Pusat,

tapi kita di sini membuat kembali yang lebih rinci agar

mudah dipahami oleh panitia, pembimbing ataupun

peserta dengan membuat rinci seperti mempersiapkan

regu kelompok, narasumber, tempat, konsumsi serta biaya

yang dikeluarkan.

2. Bagaimana proses evaluasi bila dikaitkan dengan jenis-

jenis evaluasi yaitu konteks, masukan, proses dan hasil.

Dalam proses evaluasi manasik haji masukan terdiri dari

Klien (peserta), staf (pembimbing), materi, waktu, tempat,

sarana dan pra sarana dan metode.

a. Berapa rata-rata jumlah jamaah calon haji setiap

tahunnya?

Jawab : Jumlah rata-rata dari 80 sampai 100 tiap

tahunnya

b. Seperti apa latar belakang pembimbing dan

pengalaman kerjanya?

 

Page 110: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Jawab : Bapak Dahlan sudah cukup dan mungkin

sangat berpengalaman menghadapi para jamaah,

karena beliau kan pernah menjadi pembimbing

langsung yang terbang ke Saudi. Kalau dari almamater

beliau sudah sangat kompeten saya kira.

c. Berapa jumlah pembimbing manasik haji di KUA

Tanah Abang yang seharusnya pada 2017?

Jawab : Pembimbing yang sudah ditetapkan oleh

Kementerian Agama Kota cuman satu, tahun

sebelumnya pernah tambah dua pembimbing tapi

belum maksimal karena anggaran yang tidak cukup.

Harusnya tahun 2017 kemarin kita tambah jumlah

pembimbing tapi tidak disetujui oleh penasihat KUA

dengan alasan pak Dahlan saja sudah cukup.

d. Bagaimana materi manasik haji yang disampaikan

kepada para jamaah?

Jawab : Materi yang disampaikan oleh Pak Dahlan

sangat menarik, karena beliau membuat dan

merancang materi sendiri sesuai pengalaman dan

keilmuannya.

e. Berapa lama waktu pelaksanaan dalam proses

bimbingan manasik haji di KUA?

Jawab : Waktu pelaksanaannya 6 pertemuan setiap

pertemuan ada waktu bimbingan selama 4 jam.

f. Di mana tempat pelaksanaan bimbingan manasik haji

dan apa saja saran dan pra sarana yang gunakan ?

Jawab : Tempat yang digunakan Aula KUA dan GOR

sebelah, KUA untuk penyampaian materi dan praktik

kecil, dan GOR untuk praktik simulasi ibadah yang

butuh lahan luas. Untuk saran kita baru memakai

simbolis-simbolis untuk alat peraga, dan kain ihrom.

 

Page 111: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Lalu ada penunjang penyampaian materi yaitu

proyektor yang dipinjam oleh temannya pak Dahlan.

g. Bagaimanakah metode yang digunakan pembimbing

dalam menyampaikan materi manasik?

Jawab : Pak Dahlan orang yang suka dengan hal-hal

baru, kemarin pak Dahlan menggunakan metode

ceramah yang masuk ke inti-intinya saja, jadi tidak

membuat bosan para jamaah.

Narasumber

H. Pahlawan J Daulay, S.Ag M.Pd.I

 

Page 112: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Hasil Wawancara 2

Nama : Drs. H. Dahlan Rahayaan, M.Kom.I

Jabatan : Pembimbing dan Penghulu

Hari : Jum’at, 21 Sepetember 2018

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang

1. Bagaimana proses evaluasi bila dikaitkan dengan jenis-

jenis evaluasi yaitu konteks, masukan, proses dan hasil.

Dalam proses evaluasi manasik haji masukan terdiri dari

klien (peserta) untuk mempermudah evaluasi terdiri dari;

1. Usia, 2. Latar belakang pendidikan, 3. Profesi, staf

(pembimbing), materi, waktu, tempat, sarana dan pra

sarana dan metode.

a. Berapa rata-rata usia para calon jamaah haji di KUA

Kecamatan Tanah Abang?

Jawab : Kalau yang saya dapat dari data usia rata-rata

jamaah dari rentang 45-65 keatas

b. Dari mana saja kah latar belakang pendidikan calon

jamaah haji di KUA Tanah Abang?

Jawab : Latar belakang jamaah kebanyakan masih dari

pendidikan dasar, ada juga dari jebolan pendidikan

tinggi tapi tidak banyak.

c. Apa saja profesi dari calon jamaah haji di KUA

Tanah Abang?

Jawab : Di Kecamatan Tanah Abang kebanyakan

profesi jamaah sebagai pedagang, karena mungkin

dekat dengan pusat perekonomian keusahaan pasar

Tanah Abang.

 

Page 113: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

d. Bagaimana Materi yang bapak sampaikan ketika

proses manasik haji?

Jawab : Materi yang saya buat sendiri, karena menurut

saya materi dari Kementerian terlalu panjang, padahal

bisa disingkat dan dikemas menjadi materi yang

matang, jelas dan padat. Materi hanya seputar inti

masalah dari ibadah haji itu sendiri.

e. Bagaimana Metode yang bapak pakai ketika

penyampaian materi manasik haji kepada para

jamaah?

Jawab : metode yang saya sampaikan berupa ceramah,

interaksi dua arah berkomunikasi dengan jamaah biar

jamaah tidak bosan mendengarkan materi saya kasih

juga candaan di sela-sela pemberian materi, juga

mengajarkan materi praktik simulasi ibadah.

2. Bagaimana Antusias para calon jamaah haji mengikuti

bimbingan manasik di KUA Tanah Abang?

Jawab : Antusias jamaah sangat bagus, karena

kehadirannya yang bisa mencapai 80% setiap pertemuan,

walaupun belum semua datang, karena mungkin saja ada

kesibukan dan sudah mendapat materi dari tempat lain.

 

Page 114: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

3. Kendala apa saja yang sering terjadi dalam proses

bimbingan manasik haji?

Jawab : kendala yang sering didapatkan sarana penunjang

penyampaian materi praktik simulasi ibadah yang fatal,

ini jarang sekali diadakan oleh pusat maupun KUA,

karena alasan anggaran yang belum cukup.

Narasumber

Drs. H. Dahlan Rahayaan, M.Kom.I

 

Page 115: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Hasil Wawancara 3

Nama : H. Zaenal Arifin, S.H, M.Si

Jabatan : Penghulu

Hari : Senin, 24 September 2018

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang

1. Dalam evaluasi masukan ada unsur staf dalam hal

bimbingan manasik haji staf bisa disebut pembimbing,

proses masukan yaitu meliputi : jenjang pendidikan,

pengalaman kerja dan keilmuan

a. Bagaimana latar belakang pendidikan pembimbing

menurut Anda?

Jawab : Bapak Dahlan saya kira sudah sangat

kompeten di bidang perhajian dari ilmunya

b. Bagaimana pengalaman kerja pembimbing menurut

Anda?

Jawab : Pengalaman Pak Dahlan di bidang Haji bisa

dibilang sudah banyak, beberapa kali beliau juga di

undang ke KBIH untuk memberikan materi seputar

manasik haji.

c. Bagaimana pengalaman ilmu pembimbing menurut

Anda?

Jawab : Ilmu beliau sudah memadai dilihat dari latar

pendidikan beliau dan konsentrasi beliau terhadap

dunia Haji.

d. Bagaimana antusias para calon jamaah haji

mengikuti manasik di KUA Tanah Abang?

Jawab : Kalau saya lihat kemarin jamaah sangat

antusias mengikuti bimbingan manasik haji, karena

juga hak mereka untuk mendapat bimbingan dari

pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Agama

Jendral Haji dan Umroh, yang terdepan KUA di dekat

masyarakat.

 

Page 116: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

e. Bagaimana metode bimbingan manasik yang dipakai

oleh pembimbing menurut Anda ?

Jawab : metode yang dipakai pak Dahlan sangat

menarik, yang unik adalah pak Dahlan orangnya tidak

kaku, beliau sering berbagi candaan atau pengalaman

beliau semasa haji ataupun kerja yang bisa dijadikan

pelajaran atau wawasan untuk para jamaah.

Narasumber

H. Zaenal Arifin, S.H, M.Si

 

Page 117: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Hasil Wawancara 4

Nama : Hj. Sumiyati, S.Ag

Jabatan : Penyuluh

Hari : Senin, 24 September 2018

Waktu : 13.00 WIB

Tempat : Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanah Abang

1. Adakah proses penyuluhan terhadap calon jamaah haji di

KUA Kecamatan Tanah Abang?

Jawab : Ada, Cuma tidak langsung mendatangi ke tempat

para jamaah satu persatu karena memakan waktu dan

biaya, kita hanya menyampaikan via telepon untuk

penyelenggaraan bimbingan manasik.

2. Dalam evaluasi masukan ada unsur staf dalam hal

bimbingan manasik haji staf bisa disebut pembimbing,

proses masukan yaitu meliputi : jenjang pendidikan,

pengalaman kerja dan keilmuan

a. Bagaimana latar belakang pendidikan pembimbing

menurut Anda?

Jawab : Pak Dahlan lulusan UIN Jakarta, beliau bisa

berbahasa Arab, saya kira beliau sudah menguasai

tentang Haji.

b. Bagaimana pengalaman kerja pembimbing menurut

Anda?

Jawab : Pengalaman kerja beliau di Haji yang dikelola

Kementerian Agama sudah banyak, apalagi sebagai

pembimbing atau tenaga pengajar sebagai penyampai,

beliau sudah memahami betul tugasnya.

c. Bagaimana pengalaman ilmu pembimbing menurut

Anda?

 

Page 118: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Jawab : Dilihat dari pengalaman beliau saya kira ilmu

beliau tidak cetek, karena pengalaman juga harus

disejajarkan dengan ilmu.

d. Bagaimana antusias para calon jamaah haji

mengikuti manasik di KUA Tanah Abang?

Jawab : Penyelenggaraan kemarin para jamaah

antusias menjalani proses demi proses dalam

bimbingan manasik di KUA ini.

e. Bagaimana metode bimbingan manasik yang dipakai

oleh pembimbing menurut Anda ?

Jawab : Metode yang beliau pakai sama dengan yang

lain, ceramah, interaksi dua arah seperti tanya jawab.

Tapi yang membuat beliau disukai oleh jamaah adalah

pengalaman yang beliau sampaikan karena bisa jadi

tambahan ilmu dan wawasan juga untuk para jamaah.

Narasumber

Hj. Sumiyati, S.Ag

 

Page 119: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Hasil Wawancara 5

Nama : Suhanda (56)

Sebagai : Jamaah Haji Kecamatan Tanah Abang

Profesi : Ibu Rumah Tangga

Hari : Sabtu, 29 September 2018

Waktu : 10.00 WIB

Tempat : Kediaman Ibu Suhanda di Jalan Lontar No.29

RT.08/012

1. Berapa kali Ibu mengikuti bimbingan manasik di KUA

Kecamatan Tanah Abang?

Jawab : Saya hanya mengikuti 4 kali pertemuan

bimbingan manasik di KUA, sebelumnya tidak datang

karena repot urusan rumah.

2. Dalam evaluasi masukan ada unsur staf dalam hal

bimbingan manasik haji staf bisa disebut pembimbing,

proses masukan yaitu meliputi : jenjang pendidikan,

pengalaman kerja dan keilmuan

a. Bagaimana latar belakang pendidikan pembimbing

menurut Anda?

Jawab : Dari yang saya tahu beliau lulusan UIN

Jakarta

b. Bagaimana pengalaman kerja pembimbing menurut

Anda?

Jawab : Dari yang saya tahu beliau sudah jadi

pembimbing selama 8 tahun di bidang haji ini.

c. Bagaimana pengalaman ilmu pembimbing menurut

Anda?

Jawab : Kalau dilihat dari bimbingan manasik kemarin

menurut saya ilmu beliau sangat dalam dan kompeten

di bidang Haji, wajar beliau kan sudah banyak

pengalaman dan belajar juga tentang haji sebelum

kita.

 

Page 120: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 121: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

Hasil Wawancara 6

Nama : Mujahidin (55)

Sebagai : Jamaah Haji Kecamatan Tanah Abang

Profesi : Pedagang

Hari : Minggu, 30 September 2018

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Di kediaman Bapak Mujahidin di Jalan Tenaga

Listrik RT. 013/016 No.17

1. Berapa kali bapak mengikuti bimbingan manasik di KUA

Kecamatan Tanah Abang?

Jawab : Saya mengikuti semua pertemuan sebanyak 6 kali

di KUA.

2. Dalam evaluasi masukan ada unsur staf dalam hal

bimbingan manasik haji staf bisa disebut pembimbing,

proses masukan yaitu meliputi : jenjang pendidikan,

pengalaman kerja dan keilmuan

a. Bagaimana latar belakang pendidikan pembimbing

menurut Anda?

Jawab : Saya kurang tahu beliau dari mana, tapi dari

ilmu yang saya dapat dari beliau saya kira beliau

orang yang berilmu luas.

b. Bagaimana pengalaman kerja pembimbing menurut

Anda?

Jawab : Info dari teman saya di Johar Baru, beliau

pernah mengisi manasik haji di sana, saya rasa beliau

sudah berpengalaman di bidang haji.

c. Bagaimana pengalaman ilmu pembimbing menurut

Anda?

Jawab : Ilmu beliau luas dalam haji apalagi dengan

adanya pengalaman beliau waktu haji. Beliau bagus

 

Page 122: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

dari segi keilmuannya tidak asal-asal dengan

penyampaian yang beliau berikan, semua ada

dasarnya.

d. Bagaimana antusias para calon jamaah haji

mengikuti manasik di KUA Tanah Abang?

Jawab : Para jamaah sangat antusias, apalagi saya

karena saya belum tahu betul mengenai haji, ini

pertama kali saya ingin menunaikan ibadah haji, jadi

saya mengikuti selalu setiap pertemuan bimbingan

manasik.

e. Bagaimana metode bimbingan manasik yang dipakai

oleh pembimbing menurut Anda ?

Jawab : Metode yang beliau gunakan ceramah, tanya

jawab dan praktik, yang saya suka adalah waktu

praktik simulasi ibadah, beliau menyampaikan sangat

detail dan sangat mudah untuk dimengerti bagi kita

yang sudah berumur.

3. Bagaimana dengan pelayanan yang bapak dapatkan

ketika bimbingan manasik di KUA Tanah Abang?

Jawab : pelayanan yang saya dapat adalah ruangan ber-ac,

makanan ringan dan air minum. Sudah cukup untuk

kegiatan manasik, karena dilaksanakan mulai dari jam 8

pagi, jadi sempat sarapan, dan selesai jam 12 siang bisa

langsung makan siang.

 

Page 123: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 124: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 125: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 126: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 127: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 128: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 129: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 130: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 131: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 132: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 133: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 134: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 135: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 136: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 137: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 138: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 139: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan

 

Page 140: EVALUASI PROGRAM PENYELENGGARAAN BIMBINGAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43983/1/RIKI... · Bapak Pahlawan J Daulay selaku Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan