evaluasi program penanaman satu milyar pohon …

136
1 EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON SEKTOR KEHUTANAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: IRNA MEGASARI NIM. 6661080384 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Upload: others

Post on 12-Nov-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

1

EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON

SEKTOR KEHUTANAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN

DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

IRNA MEGASARI

NIM. 6661080384

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG

2015

Page 2: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

1

ABSTRAK

Irna Megasari. NIM: 6661 080384. SKRIPSI. Evaluasi Program Penanaman

Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di

Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2011. Program Studi Ilmu

Administrasi Negara, Fisip Untirta. Dosen Pembimbing 1 : Gandung

Ismanto, S.Sos, MM, Dosen Pembimbing 2 : Hj. Ima Maisaroh, S.Ag, M.SI.

Kata kunci: Evaluasi, Program, Penanaman Satu Milyar Pohon.

Program penanaman satu milyar pohon merupakan kegiatan nasional dimana

Kecamatan Taktakan juga merupakan bagian dari kegiatan tersebut. Latar

belakang masalah penelitian ini antara lain lemahnya pengawasan dari Dinas

Pertanian Kota Serang, kurangnnya sosialisasi, koordinasi antar stakeholder

belum maksimal serta sumber daya manusia yang kurang secara kualitas dan

kuantias.. Tujuannya untuk mengevaluasi Program tersebut. Penelitian ini

mengutip teori evaluasi kebijakan dari Dunn. Dalam penelitian ini, metode

penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Peneliti

menganalisis bahwa tingkat kesadaran semua pihak sangat penting untuk

mesukseskan program kegiatan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa rendahnya

kesadaran masyarakat diakibatkan dari sosialisai dan kampanye yang masih

kurang, lemahnya pengawasan dan kontrol dari dinas terkait juga belum

maksimal. Kesimpulannya, pelaksanaan program satu milyar pohon sektor

kehuatanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang

tahun 2011 belum berjalan secara maksimal. Oleh karena itu, peneliti

merekomendasikan agar Dinas Pertanian memperbaiki dan meningkatkan sistem

kinerja dalam melaksanakan Program tersebut.

Page 3: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

ii

ABSTRACT

Irna Megasari. NIM: 6661 080384. THE FINAL PAPER. The evaluation of

one billion trees planting program on forest and land rehabilitation of forestry

sector in sub district Taktakan Serang 2011. State administrative study,

governance faculty of Untirta. Guidance Lecture 1 : Gandung Ismanto, S.Sos,

MM, Guidance Lecture 2 : Hj. Ima Maisaroh, S.Ag, M.SI.

Key words: evaluation, program, one billion trees planting.

One billion trees planting program is a national action that involve sub district

taktakan as a part of the activity. The background of this research issue is the

weaknesses of forestry sector in controlling, socializing and also the coordination

between the stakeholders that have not been maximized, and so the lack of the

quantity and the quality of human resource. The purpose of this paper is to

evaluate the program. The research quoted the policy evaluation from Dunn. In

this research, the writer used qualitative method and descriptive approach. The

writer analyzed that the level of awareness of every instance is very important to

support this program. From the result of the research, it is found that low public

awereness is caused by lack of socialization and campaigns, the less supervising

and controling from the related office have also not been maximized yet . The

writer concluded that one billion trees planting program on forest and land

rehabilitation of forestry sector in sub district Taktakan Serang 2011 has not run

maximally. Therefore, the writer recommended the forestry sector to fix and

improve the performance system in actualizing the program.

Page 4: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …
Page 5: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

iv

Page 6: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

v

Page 7: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

vi

Alhamdulillaahi robbil aalamiin

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam

Jika A adalah Kesuksesan. Maka A=X+Y+Z, Y adalah

pekerjaan, X adalah bermain dan Z adalah menjaga

ucapan dan mulutmu. (Albert Einstein)

Skripsi ini ku persembahkan untuk:

~ Mamah, Bapak dan kakak-kakak ku tercinta

~ Kekasih tercinta

~ Sahabat-sahabatku terkasih

Page 8: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Alhamdulillaahi rabbil aalamiin. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta

alam. Puji syukur yang tak terhingga ini belum sebanding dengan nikmat yang

telah kita terima sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhluk

ciptaan-Nya. Atas kehendak-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal skripsi

tentang fungsi Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor

Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang

Tahun 2011. Terimakasih yang begitu besar saya ucapkan untuk kedua orang tua

atas kasih sayang yang tak terhingga, serta segala daya dan upaya yang telah

diberikan kepada peneliti baik materil dan non materiil.

Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada pihak yang telah

memberikan pengajaran, bantuan, serta dorongan dalam upaya menyelesaikan

proposal skripsi mengenai ”Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon

Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Takatakan

Kota Serang Tahun 2011”. Untuk itu, peneliti sampaikan rasa terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa;

Page 9: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

ii

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus Pembimbing Akademik

I yang selalu memberikan bimbingan dan saran selama perkuliahan;

3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

4. Ibu Mia Dwianna W., M.I.Kom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa;

5. Bapak Gandung Ismanto, S.Sos., MM., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, sekaligus Dosen

Pembimbing I skripsi. Terimakasih atas bimbingan dan motivasi yang begitu

besar selama proses penyusunan proposal skripsi.

6. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa;

7. Ibu Ipah Ema Jumiati, S. Sos., M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa;

8. Ibu Hj. Ima Maisaroh, S.Ag., M.SI., Dosen Pembimbing II skripsi.

Terimakasih atas bimbingan dan motivasi yang begitu besar selama proses

penyusunan proposal skripsi;

9. Semua dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Terimakasih atas ilmu pengetahuan selama perkuliahan;

Page 10: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

iii

10. Mamah, Bapak, Kakak, teteh, dan ponakanku tersayang. Terimakasih atas

motivasi serta segala daya dan upaya yang diberikan kepada peneliti dalam

penyelesaian propoal skripsi baik materiil maupun nonmateriil.

11. Lee Seong Min yang selalu menemani dan memberi semangat yang tiada

henti sampai terselesaikannya skripsi ini.

12. Kepala Dinas Pertanian Kota serang. Terimakasih atas keterbukaan dan

kesediaan dalam memberikan data dan informasi dalam proses penelitian ini.

13. Kepala Kelompok Kerja dan Masyarakat kecamatan Taktakan Kota Serang.

Terimakasih atas keterbukaan dan kesediaan dalam memberikan data dan

informasi dalam proses penelitian ini.

14. Sahabat-sahabat tersayang, Uvi Rika Mustika, Hanna Fauziah, Cucu Rahayu,

teman-teman Kantor Disporaparbud Kota Serang. Terimakasih atas doa dan

motivasi yang begitu besar kepada peneliti.

15. Sahabat-sahabat seperjuangan Ilmu Administrasi Negara 2008, khususnya

kelas A Reguler, terimakasih atas motivasi, kebersamaan, dan kenangan

selama tiga setengah tahun perkuliahan.

Demi kesempurnaan proposal skripsi ini, peneliti sangat mengharapkan

kritik dan saran dari semua pihak terhadap proposal skripsi ini. Akhir kata,

peneliti ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Serang, Juni 2015

Irna Megasari

Page 11: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian ........................................ 13

1.2.1 Identifikasi Masalah .............................................................. 13

1.2.2 Fokus Penelitian .................................................................... 14

1.3 Rumusan Masalah.............................................................................. 14

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................... 15

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................ 15

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 16

Page 12: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

v

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................. .....21

2.1.1 Kebijakan Publik ...................................................................... 21

2.1.2 Evaluasi Kebijakan Publik ....................................................... 24

2.1.3 Penanaman Satu Milyar Pohon ................................................ 31

2.1.3.1 Definisi ........................................................................ 31

2.1.3.2 Maksud dan Tujuan ..................................................... 32

2.1.3.3 Dasar Pelaksanaan ....................................................... 33

2.2 Kerangka Berpikir .............................................................................. 34

2.3 Asumsi Dasar ..................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ....................................................................... 38

3.2 Instrumen Penelitian ................................................................... 39

3.3 Informan Penelitian ..................................................................... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 41

3.5 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ....................................... 47

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data .................................. 49

Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ............................................................... 53

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kecamatan Taktakan Kota Serang ........... 54

Page 13: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

vi

4.1.2 Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................... 56

4.1.3 Profil Dinas Pertanian ............................................................. 56

4.1.3.1 Visi dan Misi Dinas Pertanian Kota Serang ............... 56

4.1.3.2 Susunan Organisasi Dinas Pertanian Kota Serang ...... 57

4.1.4 Kodefikasi Identitas Informan ................................................ 60

4.2 Deskripsi Data ................................................................................... 62

4.1.2 Hasil Temuan .......................................................................... 62

4.3 Pembahasan ....................................................................................... 81

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 85

5.2 Saran ................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Sebaran Lahan Kritis RTk-RHL Kota Serang ........................................ 8

Tabel 1.2 Lokasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Rehabiltasi Hutan dan

Lahan di Kecamatan Taktakan tahun 2011 ............................................. 9

Tabel 2.1 Tipe Evaluasi ......................................................................................... 30

Tabel 2.2 Kriteria Evaluasi menurut William Dunn .............................................. 30

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pertanyaan .............................................................................. 44

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Penelitian Skripsi .................................................... 52

Tabel 4.2 Kodefikasi Informan Berdasarkan Kelompok ...................................... 60

Tabel 4.3 Kodefiksi Informan Kelompok Pemerintah .......................................... 60

Tabel 4.4 Kodefikasi Informan Kelompok Masyarakat ........................................ 61

Tabel 4.5 Hasil Penelitian ..................................................................................... 83

Page 15: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 36

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data: Model Interaktif ........................... 48

Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Serang ................................................................ 54

Gambar 4.2 Peta Wilayah Kecamatan Taktakan .................................................. 55

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Serang ........................... 59

Page 16: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara Penelitian

Lampiran 2 Peraturan Kehutanan RI Menteri Kehutana RI Nomor : P.61/

Menhut- II/ 2011 Tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon

Tahun 2011

Lampiran 3 Surat Penelitian

Lampiran 4 Hasil Wawancara

Lampiran 5 Member Check

Lampiran 6 Dokumentasi

Lampiran 7 Absensi Bimbingan Skripsi

Page 17: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemanasan Global atau yang lebih dikenal sebagai efek rumah kaca

kini menjadi ancaman besar terhadap kelangsungan hidup manusia. Karena

pemanasan yang terjadi beberapa tahun ini membawa dampak yang buruk

terhadap kelangsungan hidup manusia. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya

kebakaran hutan yang sering terjadi di berbagai belahan dunia termasuk di

Indonesia. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten (2012)

menyatakan naiknya permukaan volume lautan antara 9 hingga 100 cm (4-40

inci) menimbulkan banjir didaerah pantai, bahkan dapat menenggelamkan

pulau. Tidak hanya itu, pemanasan global juga menyebabkan kekeringan

sehingga mengganggu siklus tanam bagi para petani dan dapat menimbulkan

kelaparan. Pada dasarnya, pemanasan global normal terjadi selama kurun

waktu tertentu karena pemanasan dibutuhkan bumi guna tetap menjaga suhu

bumi agar tetap hangat, namun pemanasan global naik secara drastis sejak

manusia memasuki era industrialisasi, dimana manusia melakukan banyak

aktifitas seperti pembakaran batu bara, minyak bumi dan gas bumi untuk

memenuhi kebutuhan listrik yang menghasilkan gas buangan yang dapat

merusak bumi. Akibatnya, terjadilah perubahan iklim secara drastis yang

tentunya merugikan manusia itu sendiri.

Page 18: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

2

Berdasarkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten (2012)

yang di kutip dari temuan IPCC di tahun 2005 terjadi peningkatan suhu 0,6-

0,70 sedangkan di Asia lebih tinggi, yaitu 10. Perubahan iklim ini hampir

dirasakan di seluruh dunia, dimana makin panjangnya musim panas dan

makin pendeknya musim hujan, serta makin maraknya badai dan banjir di

kota besar (el nino) di seluruh dunia.

Time For Kid (2012) menyatakan Indonesia merupakan negara ke tiga

yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia dimana peringkat pertama di

tempati oleh Brazil dan peringkat kedua adalah negara Kongo . Tidak heran

kemudian Indonesia menjadi negara termasyur di dunia dengan julukan

sebagai zamrud khatulistiwa, bahkan menjadi paru paru dunia. Indonesia

berperan besar dalam mengikat emisi gas buangan yang berbahaya terhadap

kelangsungan hidup manusia karena sumber daya alamnya yang melimpah.

Hal inilah pula yang menjadikan Indonesia sebagai surga kayu di dunia.

Lemahnya kebijakan dalam menangani kekayan hutan, menyebabakan

Indonesia kehilangan kontrol dan mengakibatkan laju deforestasi yang

menggila karena eksploitasi yang berlebihan dan berlangsung begitu lama.

Bahkan indonesia harus menunggu selama 11 tahun untuk dapat

mengesahkan Undang Undang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan

Hutan (P3H). Sebab undang undang sebelumnya yaitu UU nomor 41 tahun

1999 tentang kehutanan dirasa belum mampu memberikan efek jera terhadap

pelaku perusakan hutan.

Page 19: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

3

Menurut Forest Wacth Indonesia (2011), Laju deforestasi tahun 2000–

2009 adalah sebesar 1,51 juta ha/tahun, dengan laju deforestasi terbesar

berada di wilayaha kalimantan yaitu sebesar 550.586,39 ha/ tahun. jika laju

deforestasi ini tidak ditekan maka kemungkinan besar tahun 2020 hutan

dijawa akan habis dan pada tahun 2030 hutan di Bali-Nusa tenggara juga

akan habis. Tentu nya hal ini sangat menghawatirkan mengingat pentingnya

hutan bagi kelangsungan hidup manusia. Kerusakan hutan tentu membawa

dampak buruk bagi kualitas hidup yang juga merusak ekosistem yang telah

ada.

Laju deforestasi yang besar inilah yang akhirnya membuat Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono berkomitmen untuk melakukan penurunan emisi

sebesar 26%-41% pada Konferensi Tingkat Tinggi Iklim di Kopenhag.

Dimana menurut Hijauku.com (2013) negara industri menyumbang 52%

emisi gas rumah kaca dan 48% sisanya adalah negara-negara berkembang.

Indonesia sebagai negara berkembang tentu mempunyai kewajiban dan

tanggung jawab yang sama dalam menekan angka deforestasi. Menurut

laporan Wetland International & Delft Hidgraulics (Hooijer, A. Et.al, 2006)

dalam Forest Wacth Indonesia (2011), Indonesia merupakan negara

penyumbang emisi terbesar ke 3 di dunia yang berasal dari penebangan hutan

secara berlebihan setelah Cina dan Amerika. Oleh sebab itu, pemerintah

mengadakan Program Penanaman Satu Milyar Pohon atau One Billion

Indonesian Trees (OBIT) yang diresmikan tepat pada pada acara Peringatan

Hari Menanam Pohon Indonesia dan Bulan Menanam Nasional (HMPI-

Page 20: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

4

BMN) pada tangal 8 desember 2009 di Padalarang, Kabupaten Bandung

Barat, Jawa Barat. Program ini merupakan tindak lanjut dari program One

Man One Tree (2009) yang realisasinya mencapai 251,6 juta pohon dari

231,8 juta pohon. Untuk OBIT akan berlangsung dari Februari 2010 sampai

Januari 2011 dimana puncaknya dilaksanakan pada 28 November 2010 di

seluruh Indonesia sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia (HPMI). Gerakan

moral juga dilakukan masyarakat dalam rangka mensukseskan program OBIT

tersebut, antara lain pengembangan pohon trembesi oleh presiden, penanaman

pohon di jalan tol (PU), gerakan perempuan tanam (SIKIB), TNI/POLRI,

program CSR (BUMN/BUMD), penanaman oleh industri otomotif (Astra

Internasional), Accor Hospitality Menanam, Angkasa Pura Menanam, Green

Radio, reklamasi tambang, dan penanaman dari pemerintah daerah.

Program ini kemudian diperkuat dengan disahkannya Peraturan

Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.61/ Menhut-II/ 2011 Tentang

Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon. Dalam peraturan ini dijelaskan

maksud dan tujuan dari penanaman satu milyar pohon tersebut, yaitu: (1)

Sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan

kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnya menanam dan

memelihara pohon, (2) Mengajak seluruh komponen secara berkelanjutan

untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan pohon secara berkelanjutan

untuk mitigasi perubahan iklim dan merehabilitasi hutan dan lahan. Selain itu

tujuan Penanaman Satu Milyar Pohon adalah untuk menambah tutupan lahan

dan hutan guna mencegah longsor dan banjir di musim hujan, menyerap

Page 21: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

5

karbon monoksida akibat mitigasi perubahan iklim dan penyediaan bahan

baku industri pengelolaan kayu, pangan dan energi terbarukan.

Menurut Peraturan Mentri Kehutanan Nomor : P.16/ Menhut-11/2011

tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011 menyatakan

bahwa Penanaman satu milyar pohon tahun 2011 dibagi kedalam dua sektor,

yaitu sektor kehutanan dan sektor non kehutanan. Sektor kehutanaan

meliputi: (1) Rehabilitasi hutan dan lahan (RLH) sumber dana APBN (pada

kawasan konservasi/ lindung mangrove), (2) Rehabilitasi sumber dana APBD

provinsi/kabupaten/kota, (3) Rehabilitasi hutan dan lahan sumber dana

perimbangan Keuangan (DAK Kehutanan dan DBH DR), (4) Kebun Bibit

Rakyat, (5) Reklamasi Bekas Tambang, (6) Hutan rakyat, (7) Hutan kota, (8)

Penghijauana Lingkungan APBN, (9) Hutan taman Industri (HTI) oleh

BUMS dan BUMN (INHUTANI – IV), (10) Hutan taman rakyat (HTR) oleh

Kelompok Mayarakat, (11) Reboisasi oleh perum perhatian, (12) Lain lain.

Sedangkan, sektor non kehutanan meliputi: (1) Pengembangan pohon

trambesi banpres di daerah, (2) Tanaman perkebunan (Kementrian Pertanian),

(3) Tanaman hortikultural (Kementrian Pertanian), (4) Penanaman pohon di

jalan tol, waduk, dan lain-lain (Kementrian Pekerjaan Umum), (5) Gerakan

perempuan tanam dan pelihara oleh tujuan organisasi wanita (SIKIB, PKK,

DPW, APPB, DP, Kowani dan Bhayangkari), (6) TNI/Polri, (7) Penanaman

CRS BUMN/ BUMD/ BUMS, (8) Lain-lain Kementrian Lembaga.

Penelitian ini dipersempit dengan hanya meneliti bagian sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan. Hal ini dilakukan untuk

Page 22: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

6

mempersempit ruang lingkup agar penelitian dapat dilakukan dengan baik

dan data yang diperoleh valid.

Setiap provinsi memegang peranaan yang sama penting dalam

mensukseskan terselenggaranya Program Penanaman Satu Milyar Pohon

termasuk provinsi baru seperti Provinsi Banten. Dimana target penanaman di

Provinsi Banten sebanyak 13.500.000 batang pohon dan sampai dengan akhir

bulan Januari 2012 telah berhasil ditanam sebanyak 15.309.172 batang pohon

(113,4%). Meskipun program tersebut telah dilaksanakan dan mencapai target

penanaman bahkan melampau target yang ditentukan, namun pada

kenyataannya peneliti banyak sekali menemukan masalah-masalah di

lapangan. Seperti di Kota Serang, yang pada kenyataannya belum dapat

memenuhi ketentuan pemerintah sesuai Undang-Undang (UU) Nomor 26

Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan PP Nomor 47 Tahun 1997 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, serta Peraturan Menteri Dalam

Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) Kawasan Perkotaan, Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik pada

wilayah perkotaan minimal 30% dari luas daerah, 20% Ruang Terbuka Hijau

(RTH) publik dan 10% Ruang Terbuka Hijau (RTH) privat. Kota Serang baru

memiliki ruang luas terbuka hijau sebesar 14,29 hektar dari luas wilayah Kota

Serang.

Kota Serang merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Serang,

dimana terdiri dari 6 (enam) kecamatan yaitu: Kecamatan Serang, Kecamatan

Kasemen, Kecamatan Walantaka, Kecamatan Curug, Kecamatan Cipocok

Page 23: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

7

Jaya, dan Kecamatan Taktakan, dengan total luas wilayah 26.674 Ha dan

jumlah penduduk sekitar 656.126 jiwa pada tahun 2011. Seperti dikutip

dalam Radar Banten (2011), Pada Program Penanaman Satu Milyar Pohon

Kota Serang, menargetkan 3.280.630 batang pohon bisa ditanam di Kota

Serang dengan uraian setiap satu orang menanam 5 batang pohon dan 25

batang untuk setiap keluarga. Namun pada kenyataan dilapangan peneliti

menemukan fakta bahwa Kota Serang hanya mencapai 31% target

penanaman yaitu hanya mampu menanam pohon sekitar 1.008.000 pohon

pada tahun 2011.

Kota Serang sendiri memiliki luas hutan sebesar 130 hektar yang

terdapat di dua kecamatan, yaitu Kecamatan Taktakan dan Kecamatan

Kasemen. Namun kawasan hutan negara di kawasan Kota Serang di kelola

oleh Perum Perhutani KPH Banten dan BKSD Jawa Barat I maka rehabilitasi

yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kota Serang hanya berfokus pada

Rehabilitasi lahan di wilayah kerja BPDAS Citarum-Ciliwung melalui

kegiatan Pengkayaan Hutan Rakyat, Penanaman Bibit KBR dan Penghijauan

Lingkungan. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun

1999 tentang Kehutanan, rehabilitasi hutan dan lahan dimaksudkan untuk

memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan

sehingga daya dukung, produktifitas dan peranannya dalam mendukung

sistem kehidupan tetap terjaga. Dimana yang menjadi sasaran lokasi

penanaman satu milyar pohon adalah lahan kritis yang rusak/ tidak produktif

didalam dan diluar kawasan hutan. Menurut Dinas Pertanian Kota Serang,

Page 24: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

8

Hutan dan Lahan kritis adalah hutan atau lahan yang berada didalam dan

diluar kawasan hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur

tata air dan unsur produktifitas lahan sehingga menyebabkan terganggunya

keseimbangan ekosistem daerah aliran sungai (DAS). Oleh sebab itu, lahan

kritis merupakan kriteria utama dalam menentukan wilayah yang akan

menjadi lokasi penanaman satu milyar pohon. Sedangkan kegiatan

penghijauan lahan kritis sendiri dilaksanakan dengan sasaran utama lokasi

lahan-lahan masyarakat serta fasum/ fasos ataupun penanaman dikanan kiri

jalan sebagai penyeimbang daya dukung lingkungan. Berikut sebaran lahan

kritis di Kota Serang:

Tabel. 1.1.

Sebaran Lahan Kritis RTk-RHL Kota Serang

No. Kecamatan Kelas Kritis

Total (Ha) Tidak Kritis Potensial Kritis Agak Kritis Kritis

1 Cipocok Jaya 207,56 3.127,13 160,88 3.495,57

2 Curug 1.296,92 2.453,68 146,43 3.897,03

3 Kasemen 1.697,68 4.999,93 6.669,62

4 Serang 1.271,95 1.382,91 2.654,86

5 Taktakan 704,38 2.712,35 2.671,85 44,43 6.133,01

6 Walantaka 311,60 3.233,67 3.545,27

Total 5.490,10 17.909,67 2.979,16 44,43 26.423,35

Sumber : Dinas Pertanian Kota Serang, 2009.

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kecamatan Taktakan

merupakan kecawatan dengan wilayah yang memiliki lahan kritis dan agak

kritis paling besar diantara semua wilayah kecamatan di Kota Serang, yaitu

sebesar 44,44 Ha lahan kritis, 2.671,85 Ha wilayah agak kritis. Hal ini

menjadi perhatian khusus bagi peneliti karena ini menunjukan bahwa

Page 25: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

9

sebagian besar wilayah kritis dan agak kertis berada di Kecamatan Taktakan.

Kegiatan penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan

dan lahan di Kecamatan Taktakan tersebar di lima lokasi. Kelima tempat

tersebut antara lain :

Tabel. 1.2

Lokasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Tahun 2011

No Blok Desa/

Kelurahan

Jenis

Kegiatan

Sumber

Dana

Jumlah

Pohon

(Btg)

Jenis tanaman

1. Kerahmatan Cilowong Pengkayaan

Hutan Rakyat

DAK

Kehutanan

2.000 1. Albazia

(Paracentharias

falcataria)

2. Jabon

(Antocephalus

cadamba)

3. Sukun (Artocarpus

artilis)

4. Pasir Gadug Cilowong Pengkayaan

Hutan Rakyat

DAK

Kehutanan

2.000 1. Albazia

(Paracentharias

falcataria)

2. Jabon

(Antocephalus

cadamba)

3. Sukun (Artocarpus

artilis)

4. Serdang Sayar Pengkayaan

Hutan Rakyat

DAK

Kehutanan

2.000 1. Albazia

(Paracentharias

falcataria)

2. Jabon

(Antocephalus

cadamba)

3. Sukun (Artocarpus

artilis)

5. Bojong Sayar Pengkayaan

Hutan Rakyat

DAK

Kehutanan

2.000 1. Albazia

(Paracentharias

falcataria)

2. Jabon

Page 26: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

10

(Antocephalus

cadamba)

3. Sukun (Artocarpus

artilis)

6. Karondanga

n

Sepang Penanaman

Kebun Bibit

Rakyat

DAK

Kehutanan

5.000 1. Albazia

(Paracentharias

falcataria)

2. Jabon

(Antocephalus

cadamba)

3. Mahoni (Swietenia

macrophylla) Suren

(Toona sureni)

4. Sukun (Artocarpus

artilis)

5. Mangga (Mangifera

indica)

Sumber : Dinas Pertanian. 2012

Dari observasi awal dan wawancara pendahuluan, ditemukan beberapa

masalah mengenai Program Penanaman Satu Milyar Sektor Kehutanan

Rehabillitasi Lahan dan Hutan di Kecamatan Taktakan. Pertama, lemahnya

pengawasan dari dinas pertanian. Hal ini dapat di lihat dari hampir sebagian

tanaman yang ditanam di lima lokasi penanaman pohon sudah tidak ada lagi,

dimana rata-rata tanaman tersebut sudah mati atau sudah di jual oleh

masyarakat. Hal ini dikarenakan program dijalankan pada saat memasuki

musim kemarau, sehingga para kelompok tani yang menjadi kesulitan dalam

menelihara pohon yang ditanam. Pada dasarnya, program ini bukan hanya

sekedar mementingkan jumlah pohon yang berhasil ditanam, tapi bagaimana

penanaman pohon tersebut dapat menjadi solusi bagi masalah yang ada. Hal

ini menjadi perhatian bagi peneliti karena ini dapat menyebabkan kerugian

negara karena dana yang dikeluarkan menjadi sia-sia dan tidak memberi

Page 27: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

11

manfaat bagi masyarakat di masa depan. Kota Serang sendiri

menggelontorkan dana sebesar Rp 1.226.400.000 (satu milyar dua ratus dua

puluh enam juta empat ratus ribu rupiah) dalam program rehabilitasi lahan.

Namun dari wawancara awal peneliti dengan pegawai Dinas Pertanian, beliau

mengaku bahwa dana ini jauh dari kata memadai untuk proses pelaksanaan

rehabilitasi hutan dan lahan di Kota Serang. Selain itu, lemahanya

pengawasan juga dirasakan oleh peneliti. Dimana petugas dilapangan hanya

terpaku kepada jumlah pohon yang sudah ditanam tanpa melihat

perkembangan dari program kegiatan tersebut.

Kedua, kurangnya sosialisasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon.

Ini dirasakan sekali oleh peneliti dalam memperoleh data terkait Program

Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan

Lahan. Selama ini, rehabilitasi hutan dan lahan hanya dilakukan kepada para

ketua kelompok tani di Kecamatan Taktakan dan selanjutnya menjadi

tanggung jawab Ketua Kelompok Tani dalam mengkampanyekan program

penanaman satu milyar pohon kepada anggota kelompk tani. Sehingga

sosialisasi yang dilakukan belum menyentuh seluruh elemen masyarakat dan

hanya terpaku kepada anggota dan kelompok tani saja.

Ke tiga, koordinasi antar stakeholder masih belum dilakukan secara

maksimal. Ini dapat dilihat dari tidak dibentuknya kelompok kerja di tingkat

kota. Menurut Peraturan Mentri Kehutanan Nomor : P.16/ Menhut-11/2011

tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011 menyatakan,

Kelompok kerja dimaksudkan untuk :

Page 28: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

12

1. Kelompok Kerja merupakan media/ forum koordinasi antara

Kementrian/ Lembaga/ Instansi untuk mensukseskan

penanaman satu milyar pohon tahun 2011.

2. Kelompok Kerja di tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten

Kota.

3. Keanggotaan Kelompok kerja meliputi unsur pemerintah dan

suasta yang bersifat lintas sektor, yaitu :

a. Unsur pemerintah : kehutanan, Hortultural, perkebunan,

kelautan dan perikanan, PU, Lingkungan Hidup, TNI/

Polri, Diknas, Perguruan Tinggi Negri, BUMN/ BUMD.

b. Unsur non pemerintah : BUMS, Lembaga Kemasyarakatan,

Perguruan Tinggi Swasta, Pramuka, Organisasi

Kepemudaan, masyarakat lainnya.

4. Tugas pokok kelompok kerja adalah merencanakan,

mengorganisir, memobilitas sumber daya, memonitor dan

mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan Penanaman Satu

Milyar Pohon.

Dari uraian diatas, dapat dilihat bahwa suksenya program ini bukan hanya

tanggung jawab satu pihak melainkan banyak pihak. Namun dari observasi

awal yang dilakakun oleh peneliti, pegawai Dinas Pertanian sendiri tidak

mengetahui jelas apakah kelompok kerja ini ada atau tidak ada. Ini

menujukan bahwa tidak adanya kerjasama antara semua pihak dalam

mensukseskan program penanaman satu milyar pohon sehingga program ini

berjalan sendiri-sendiri. Hal ini juga di tandai dengan tidak adanya data yang

valid mengenai mobilisasi sumberdaya yang berasal dari sektor non

kehutanan ataupun dari sektor kehutanan. Sehingga, masyarakat tidak terpacu

dalam mensukseskan program penanaman satu milyar pohon. padahal data ini

sangat penting karena setiap tahun pemerintaah menyelenggarakan lomba

penanamn satu milyar pohon dan juga memberikan penghargaan dari Mentri

Kehutanan yang diserahkan pada acara peringatan HMPI dan BMN Tahun

2011.Selain itu, peneliti juga mendapati bahwa posko penyaluran bibit tidak

Page 29: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

13

didirikan di kantor Dinas Pertanian melainkan di penyedia bibit dalam hal ini

pihak ketiga. Hal ini diakibatkan, Kantor Dinas Pertanian Kota Serang tidak

memiliki gedung perkantoran yang memadai.

Keempat, sumber daya manusia pelaksana masih kurang secara

kualitas dan kuantitas. Hal ini dapat dilihat dari pengetahuan petugas

mengenai program sehingga tujuan program yang disampaikan oleh

Pemerintah Pusat tidak sampai pada masyarakat, dimana salah satu tujuan

dari program tersebut adalah saran edukasi bagi masyarakat. Selain itu,

petugas dilapangan juga kurang. Rotasi pegawai di lingkungan dinas

pertanian dirasa terlalu cepat dilakukan, sehingga pemahaman akan program

pelaksanaan tidak cukup baik dimiliki oleh pelaksana pegawai dinas

pertanian.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji

lebih dalam mengenai “EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU

MILYAR POHON SEKTOR KEHUTANAN REHABILITASI HUTAN

DAN LAHAN DI KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG

TAHUN 2011”.

1.2 Identifikasi dan Fokus Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

Page 30: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

14

1. Lemahnya pengawasan dari Dinas Pertanian sehingga hampir sebagian

tanaman yang di tanam sudah tidak ada lagi.

2. Kurangnya sosialisasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor

Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan menyebabkan masyarakat

setempat tidak paham mengenai program tersebut.

3. Koordinasi antar stakeholder masih belum dilakukan secara maksimal.

4. Sumber daya manusia pelaksana masih kurang secara kuantitas dan

kualitas.

1.2.2 Fokus Penelitian

Untuk mempersempit peneliti dalam proses kajian penelitian, maka

fokus penelitian, yaitu evaluasi program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang

tahun 2011.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan dari latar belakang masalah, identifikasi

masalah dan fokus masalah, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian

adalah: Bagaimana Dampak Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor

Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota

Serang tahun 2011?

Page 31: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

15

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian

adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan Evaluasi Program Penanaman

Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di

Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat secara teoritis dan praktis dalam penelitian ini,

adalah :

1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan, dan menambah perbendaharaan

keilmuan dan pengetahuan dalam bidang akademik, khususnya di bidang

Ilmu Administrasi Negara, terutama yang berkaitan dengan Evaluasi

kebijakan publik.

2. Secara Praktis, diharapkan hasil penelitian dapat menjadi referensi bagi

peneliti-peneliti lain yang menjadikan evaluasi kebijakan sebagai objek

kajiannya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

rekomendasi terhadap evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon

bagi Dinas Kehutanan Kota Serang.

Page 32: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

16

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah merupakan sebab-sebab (alasan) mengapa suatu

masalah atau hal itu menarik untuk diteliti. Alasan tersebut dapat

diperinci menjadi alasan objektif dan alasan subjektif. Latar belakang

masalah juga menggambarkan situasi, kondisi, ruang lingkup dan

kedudukan suatu permasalahan yang akan diteliti dalam bentuk uraian

secara deduktif, dari ruang lingkup yang umum sampai pada ke masalah

yang lebih spesifik, tentunya yang relevan dengan judul penelitian yang

diambil. Pada bagian ini juga menggambarkan tentang apa yang

diharapkan sebagai hasil dari penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah dan Fokus Penelitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan proses penyederhanaan masalah

yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat

diteliti atau dicari alternatif pemecahannya. Identifikasi masalah

juga dapat diajukan dalam bentuk petanyaan atau pernyataan.

1.2.2 Fokus Penelitian

Adapun pengertian dari fokus penelitian sendiri adalah dimana

adanya pembatasan masalah terhadap suatu masalah yang akan

diteliti. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti membatasi atau

Page 33: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

17

lebih memfokuskan penelitiannya pada Evaluasi Program

Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi

Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah pertanyaan penelitian yang disususn

berdasarkan masalah yang harus dicarikan jawabannya melalui

pengumpulan data. Dalam rumusan masalah penelitian ini dikemukakan

dalam bentuk pertanyaan yang dirumuskan secara tajam yang ingin

dicarikan jawabannya dalam penelitian ini.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan pernyataan operasional yang merincikan

apa yang akan diselesaikan dan dicapai dalam penelitian terhadap

permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Isi dan rumusan tujuan

penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah.

1.5 Manfaat Penelitian

Dalam manfaat penelitian dikemukakan faedah atau manfaat dari hasil

penelitian ini, seperti yang telah dipaparkan pada pembahasan

sebelumnya baik manfaat dari segi teoritis maupun manfaat dalam segi

praktis dari dilaksanakannya penelitian ini.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika pada bagian ini yaitu, menjelaskan tentang isi dari bab per

bab dengan secara singkat dan jelas.

Page 34: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka mengkaji beberapa teori yang relevan dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusunnya secara

teratur untuk digunakan dalam merumuskan masalah sehingga akan

diperoleh konsep penelitian yang jelas.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai

kelanjutan dari deskripsi teori.

2.3 Asumsi Dasar Penelitian

Asumsi dasar penelitian dirumuskan berdasarkan kajian teori dan

kerangka berpikir peneliti. Asumsi dasar penelitian merupakan jawaban

sementara terhadap permasalahan yang akan diteliti dan akan diuji

kebenarannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan metode yang dipergunakan dalam

penelitian atau cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.

3.2 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis

alat pengumpul data yang digunakan atau instrumen penelitian juga

digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti.

Page 35: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

19

3.3 Informan Penelitian

Informan penelitian berfungsi untuk menjelaskan obyek penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menjelaskan bagaimana cara dalam

mengumpulkan data yang diperoleh dalam penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data menjelaskan mengenai cara menganalisa data pada

objek yang diteliti dan dilakukan pra-lapangan atau saat proses

penelitian dilakukan.

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Data

Menjelaskan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada obyek

penelitian.

3.7 Lokasi Penelitian dan Jadwal Penelitian

Menjelaskan lokasi terkait tempat penelitian dilaksanakan beserta alasan

memilih lokasi penelitian. Sedangkan, jadwal penelitian yaitu,

menjelaskan tentang waktu dalam penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Menjelaskan objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian secara jelas,

struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam penelitian ini

menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan, serta hal lain yang

berhubungan dengan obyek penelitian.

Page 36: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

20

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan data penelitian dengan menggunakan teori yang relevan

yang sesuai dengan kondisi di lapangan.

4.3 Temuan Lapangan

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

mempergunakan teknik analisa data kualitatif.

4.4 Pembahasan

Merupakan pembahasan lebih lanjut dari hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian secara jelas, singkat, mudah dipahami.

Selain itu, kesimpulan penelitian juga harus sejalan dan sesuai dengan

permasalahan serta asumsi dasar penelitian.

5.2 Saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang

diteliti, baik secara teoritis maupun praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan proposal penelitian

skripsi.

LAMPIRAN

Berisi daftar dokumen-dokumen yang menunjang data penelitian.

Page 37: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Kebijakan Publik

Dalam tatanan pemerintahan, kebijakan publik merupakan hal yang

tidak asing lagi diperdengarkan. Kebijakan publik sering diartikan sebagai

peraturan yang dibuat oleh pemerintah dalam mengatur sistem pemerintahan

yang mengikat pihak-pihak terkait (stakeholders). Menurut Dunn dalam

Syafeii dkk (1999:107), kebijakan publik adalah suatu rangkaian pilihan-

pilihan yang saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga atau pejabat

pemerintah pada bidang-bidang yang menyangkut tugas pemerintah, seperti

keamanan, energi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat,

kriminalitas, perkotaan dan lain-lain. Sedangkan menurut Anderson dalam

Syafeii dkk (1999:107), menyebutkan bahwa kebijakan publik adalah

hubungan antar unit-unit pemerintah dengan lingkunganannya.

Sementara itu Hogwood dan Gunn dalam buku Policy Analysis for the

Real World (1984 dan direvisi 1990) dalam Wicaksono (2006:53)

menyebutkan 10 (sepuluh) penggunaan istilah kebijakan dalam pengertian

modern, diantaranya:

1. Sebagai label untuk sebuah bidang aktivitas (as a label for a field

of activity)

Page 38: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

22

Contohnya: statemen umum pemerintah tentang kebijakan

ekonomi, kebijakan industri, atau kebijakan hukum dan ketertiban.

2. Sebagai ekspresi tujuan umum atau aktivitas negara yang

diharapkan (as expression of general purpose or desired state of

affairs)

Contohnya: untuk menciptakan lapangan kerja seluas mungkin

atau pegembangan demokrasi melalui desentralisasi.

3. Sebagai proposal spesifik (as specific proposal)

Contohnya: membatasi pemegang lahan pertanian hingga 10 hektar

atau menggratiskan pendidikan dasar.

4. Sebagai keputusan pemerintah (as decesions of government)

Contohnya: keputusan kebijakan sebagaimana yang diumumkan

Dewan Perwakilan Rakyat atau Presiden.

5. Sebagai otorisasi formal (as formal authorization)

Contohnya: tindakan-tindakan yang diambil oleh parlemen atau

lembaga-lembaga pembuat kebiijakan lainnya.

6. Sebagai sebuah program (as a programe)

didefinisikan, seperti program reformasi agrarian atau program

peningkatan kesehatan perempuan.

7. Sebagai output (as output)

Contohnya: apa yang secara aktual telah disediakan, seperti

sejumlah lahan yang diredistribusikan dalam program reformasi

agraria dan jumlah penyewa yang terkena dampaknya.

8. Sebagai hasil (as outcome)

Contohnya: apa yang secara aktual tercapai, seperti dampak

terhadap pendapatan petani dan standar hidup dan output

agrikultural dari program reformasi agararia.

9. Sebagai teori atau model (as a theory or model)

Contohnya apabila kamu melakukan x maka akan terjadi y,

misalnya apabila kita meningkatkan insentif kepada industri

manufaktur, maka output industri akan berkembang.

10. Sebagai sebuah proses (as a process)

Sebagai sebuah proses yang panjang yang dimulai dengan issues

lalu bergerak melalui tujuan yang sudah di (setting), pengambilan

keputusan untuk implementasi dan evaluasi.

Menurut Dye dan Anderson dalam Agustino (2008:4), ada tiga hal

yang melatar belakangi mengapa kebijakan publik perlu di pelajari, antara

lain:

1. Pertimbangan atau alasan ilmiah (scientific reasons),

2. Pertimbangan atau alasan profesional (professional reasons),

3. Pertimbangan atau alasan politis (political reasons).

21

Page 39: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

23

Kebijakan publik menurut Eyestone dalam Agustino (2008:6) dapat

diartikan sebagai hubungan antara unit pemerintah dengan lingkungannya.

Berbeda dengan Robert dalam Agustino (2008:6) yang masih mendefinisikan

secara luas mengenai kebijakan publik, Heinz Eulau dan Kenneth Prewitt

menyebutkan bahwa kebijakan publik sebagai:

“keputusan tetap’ yang dicirikan dengan konsistensi dan pengulangan

(repitisi) tingkahlaku dari mereka yang membuat dan dari mereka

yang mematuhi keputusan tersebut”

Selain itu, Anderson dalam Agustino (2008:7) mendefinisikan bahwa

kebijakan publik sebagai:

“serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh seorang aktor atau

sekelompok aktor yang berhubungan dengan suatu permasalahan atau

suatu hal yang diperhatikan”

Leo Agustino (2008:8) menyebutkan beberapa karakteristik utama

dari suatu definisi kebijakan publik, yaitu:

1. Pada umumnya kebijakan publik perhatiannya ditunjukan pada

tindakan yang mempunyai maksud atau tujuan tertentu daripada

perilaku yang berubah atau acak. Artinya, setiap kebijakan yang

dibuat harus lah memiliki tujuan yang jelas dan tentunya beguna

bagi publik sebagai sasarannya.

2. Kebijakan publik pada dasarnya mengandung bagian atau pola

kegiatan yang dilakukan oleh pejabat pemerintah daripada

keputusan yang terpisah-pisah. Artinya, harus ada penjelasan yang

jelas mengenai bagaimana penerapan dan penjelasan yang pasti

mengenai kebijakan tersebut yang disampaikan melalui peraturan

penamping.

3. Kebijakan publik merupakan apa yang dikerjakan oleh pemerintah

dalam mengatur perdagangan, mengontrol inflasi, atau

menawarkan perumahan rakyat, bukan apa maksud yang dikerjakan

atau yang akan dikerjakan.

Page 40: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

24

Menurut Dye dalam Subarsono AG (2006:2), menyatakan bahwa:

Kebijakan Publik meliputi apapun pilihan pemerintah untuk melakukan atau

tidak melakukan sesuatu ( public policy is whatever governments choose to

do or not to do ). Demikian, berdasarkan paparan yang telah dikemukakan

para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebijakan publik adalah apa yang

dikerjakan dan tidak dikerjakan pemerintah dalam menangani semua masalah

yang terjadi di lingkukan publik. Kebijakan publik menjadi salah satu

cara/atau aturan bagi pemerintah dalam mengatur sistem pemerintahan.

Karena pada dasarnya, peraturan yang dibuat atau tidak dibuat oleh

pemerintah pastinya memberi dampak bagi masyarakat luas. Oleh karena itu,

setiap kebijakan publik yang dibuat harus lah bisa mewakili kepentingan

publik.

2.1.2 Evaluasi Kebijakan Publik

Evaluasi dilakukan guna mencari tahu apakah suatu kebijakan berjalan

dengan baik atau tidak. Menurut Agustino (2008:185), evaluasi kebijakan

adalah bagian akhir dari suatu proses kebijakan yang dipandang sebagai pola

aktivitas yang berurutan. Sedangkan, menurut Laster dan Stewart dalam

Agustino (2008:185) menyebutkan bahwa evaluasi ditunjukan untuk melihat

sebagian-sebagian kegagalan suatu kebijakan dan untuk mengetahui apakah

kebijakan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan dapat menghasilkan

dampak yang diinginkan.

Page 41: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

25

Sementara itu, Dye mencatat bahwa evaluasi kebijakan adalah

pembelajaran tentang konsekuensi dari kebijakan publik. Adapun evaluasi

kebijakan menurut Dye dalam Parson (2005:547) adalah :

“Evaluasi kebijakan adalah pemerikasaan yang objektif, sistematis,

dan empiris dari kebijakan dan program publik terhadap targetnya dari

segi tinjauan yang ingin dicapai.“

Secara sederhana, Dunn dalam Agustino (2008:185) menyebutkan

bahwa evaluasi kebijakan berkenaan dengan produksi informasi mengenai

nilai-nilai atau manfaat-manfaat hasil kebijakan.

Demikian, berdasarkan uraian diatas, maka secara garis besar dapat

dikatakan bahwa evaluasi kebijakan dilakukan guna melihat sejauh mana

suatu kebijakan berhasil dilakukan dan bagaimana manfaat kebijakan tersebut

bagi masyarakat. Evaluasi juga tidak hanya melihat sejauh mana suatu

kebijakan dibuat berhasil atau tidak. Tetapi juga memberikan cara atau

rekomendasi terhadap apa yang menjadi masalah. Sehingga menjadi sebuah

jawaban dari keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan publik.

Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk dapat

menghasilkan penilain yang baik menurut Dunn dalam Agustino (2008:189),

yaitu :

1. Evaluasi Semu atau pseudo evaluation ialah pendekatan yang

menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid

dan dapat dipercaya mengenai hasil kebijakan tanpa berusaha

Page 42: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

26

menanyakan tentang manfaat atau nilai dari hasil – hasil kebijakan

terhadap individu, kelompok, ataupun masyarakat serta keseluruhan.

2. Evaluasi formal atau formal evaluation. Tujuan evaluasi formal adalah

untuk menghasilkan informasi yang valid dan cepat dipercaya mengenai

hasil-hasil kebijakan yang didasarkan atas tujuan formal program

kebijakan secara deskriptif.

Dalam model ini terdapat tipe-tipe untuk memahami evaluasi

kebijakan lebih lanjut, yaitu :

a. Evaluasi sumatife, yang berusaha untuk memantau pencapaian tujuan

dan target formal setelah suatu kebijakan atau program diterapkan

untuk jangka waktu tertentu.

b. Evaluasi formatif, suatu tipe evaluasi kebijakan yang berusaha untuk

meliputi usaha-usaha secara terus menerus dalam rangka memantau

pencapaian tujuan-tujuan dan target-target formal. Menurut Rose dan

Freeman dalam Parson (2005:549), ada tiga model evaluasi ini yaitu :

“ (1) sejauhmana sebuah program mencapai target populasi yang

tepat; (2) apakah penyampaian pelayanannya konsisten dengan

spesifikasi desain program atau tidak; dan (3) sumber daya apa

yang dikeluarkan dalam melaksanakan program”.

c. Evaluasi keputusan teorites atau sering disebut dengan decision-

theoritic evaluation adalah pendekatan evaluasi kebijakan yang

menggunakan metode – metode deskripif untuk menghasilkan

informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan valid menangani

hasil – hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai

macam pelaku kebijakan.

Page 43: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

27

Maka secara garis besar dapat dikatan bahwa evaluasi pada dasarnya

digunakan untuk memberikan informasi yang valid terhadap hasil hasil dari

sebuah kebijakan yang dibuat sehingga menghasilkan penilaian yang baik

dalam proses evaluasi.

Dunn (2003:609) menyebutkan ada empat sifat evaluasi, yaitu:

1. Fokus nilai. Evaluasi berbeda dengan pemantauan dimana evaluasi

berusaha untuk mencari manfaat dan kegunaan suatu program.

2. Interdepedensi fakta-nilai. Dunn menganggap bahwa evaluasi bukan hanya

sekedar mencari fakta bahwa kebijakan tersebut berguna bagi sebagian

individu, kelompok atau seluruh masyarakat. Tetapi, hasil kebijakan secara

aktual merupakan konsekuensi dari aksi-aksi yang dilakukan untuk

memecahkan masalah tertentu. Dunn juga menyebukan bahwa salah satu

prasyarat evaluasi adalah pemantauan.

3. Orientasi masa kini dan masa lampau. Evaluasi bersifat retrpspektif dan

setelah aksi-aksi dilakukan (ex post).

4. Dualitas nilai. Nilai-nilai yang mendasari tuntutan evaluasi mempunyai

kualitas ganda, karena mereka dipandangkan sebagai tujuan dan cara.

Demikian, berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pada

dasarnya evaluasi tidak hanya melihat sejauh mana suatu kebijakan

bermanfaat bagi masyarakat tertentu, tetapi juga menjadi jawaban atas

masalah yang terjadi dimasyarakat sehingga menjadi acuan dalam membuat

suatu kebijakan nantinya. Karena pada dasarnya setiap kebijakan haruslah

Page 44: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

28

mencapai hasil yang diharapkan, maka dari itu evaluasi juga dipandang

sebagai tujuan atau cara untuk memecahkan masalah yang ada didalam

sebuah kebijakan yang dibuat. Yang pada akhirnnya dapat memberikan

rekomendasi atau jawaban bagi masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan

kebijakan.

Selanjutnya, Dunn (2003:609) membagi tiga fungsi evaluasi, yaitu:

1. Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai

kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan

telah dapat dicapai melalui tindakan tertentu.

2. Evalusi bersifat memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhada

nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target.

3. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis

kebijakan lainya, termasuk perumasan masalah dan rekomendasi.

Sementara itu, Samora Wibawa dkk dalam Nugroho (2004:187)

menyebutkan ada empat fungsi, yaitu:

1. Eksplanansi. Melalui evaluasi dapat dipotret realitas pelaksanaan program

dan dapat dibuat suatu generalisasi tentang pola-pola hubungan antara

berbagai dimensi realitas yang diamatinya. Dari evaluasi ini evaluator

dapat menidentifikasikan masalah, kondisi, dan aktor yang mendukung

keberhasilan atau kegagalan kebijakan.

Page 45: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

29

2. Kepatuhan. Melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan yang

dilakukan oleh para pelaku, baik birokrasi maupun pelaku lainnya sesuai

dengan standar dan prosedur yang ditetapkan oleh kebijakan.

3. Audit. Melalui evaluasi dapat diketahui, apakah output benar-benar sampai

kepada tangan kelompok sasaran kebijakan, atau justru ada kebocoran atau

penyimpangan.

4. Akunting. Dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial ekonomi dari

kebijakan tersebut.

Demikian, dapat disimpulkan bahwa evaluasi berfungsi sebagai tolak

ukur atau penilaian dari sebuah kebijakan yang telah dibuat. Evaluasi

memberikan gambaran tentang sebuah kebijakan, juga memberi jawaban

terhadap kegagalan sebuah kebijakan.

Menurut Langbein dalam Widodo (2007:116) menjelaskan bahwa tipe

riset evaluasi kebijakan ada dua macam tipe, yaitu riset proses dan riset

outcomes. Metode riset juga dibedakan menjadi dua macam yaitu metode

deskriptif dan metode kausal. Metode deskriptif lebih mengarah pada tipe

penelitian evaluasi proses (process of public implementation), sedangkan

metode kausal lebih mengarah pada penelitian evaluasi dampak (outcomes of

public omplementation). Untuk memudahkan dan memahami kedua tipe dan

metode riset evaluasi kebijakan publik tersebut dapat digambarkan dalam

bentuk matrik sebagaimana tampak dalam tabel 2.1 berikut ini:

Page 46: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

30

Tabel 2.1

Tipe Evaluasi Penelitian

Methods Process Outcomes

Deskriptif

1. Apakah fasilitas, sumber

daya digunakan dalam

kebijakan.

2. Apakah kebijakan

dilaksanakan sesuai dengan

petunjuk.

3. Bagaimana manfaat yang

ditetapkan dalam kebijakan.

4. Menentukan apakah manfaat

nyata dari kebijakan dapat

dinikmati oleh kelompok

sasaran (target groups).

1. Siapa yang terlibat dalam

kebijakan.

2. Apakah kebijakan dapat

mencapai siapa yang

menjadi sasaran

kebijakan.

Causal

1. Apakah kebijakan

menghasilkan outcomes

yang diiharapkan atau

tidak diharapkan.

2. Sarana (faktor)

implementasi kebijakan

mana yang menghasilkan

outcomes yang terbaik.

3. Berusaha

mencari/melihat apakah

outcome utama yang

terjadi dikarenakan oleh

kebijakan utama.

4. Apakah kebijakan utama

menjadi penyebab

dampak utama.

Sumber: Widodo (2007:118)

Sedangkan menurut Dunn, evaluasi memiliki kriteria sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kriterian Evalusi Menurut Milliam Dunn

TIPE KRITERIA PERTANYAAN ILUSTRASI

Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan

telah dicapai?

Unit pelayanan

Efisiensi

Seberapa banyak usaha

diperlukan untuk mencapai

hasil yang diinginkan?

Unit biaya

Manfaat bersih

Rasio biaya-manfaat

Kecukupan Seberapa jauh pencapain hasil

yang diinginkan memecahkan

Biaya tetap

(masalah tipe I)

Page 47: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

31

masalah? Efektivitas tetap

(masalah tipe II)

Perataan

Apakah biaya dan manfaat

didistribusikan dengan merata

kepada kelompok-kelompok

yang berbeda?

Kriteria pareto

Kriteria kaldor-hicks

Kriteria rawls

Responsivitas

Apakah hasil kebijakan

memuaskan kebutuhan,

preferensi atau nilai kelompok-

kelompok tertentu?

Konsistensi dengan

survei warga negara

Ketepatan

Apakah hasil (tujuan) yang

diinginkan benar-benar

berguna atau bernilai?

Program publik harus

merata dan efisien.

Sumber : Dunn, 2003 (610)

Dari Kriteria evaluasi kebijakan diatas yang dikemukakan oleh Dunn

(2003:610), dapat dikembangkan sebagai berikut:

1. Efektivitas

Berkenaan dengan apakah suatu alternatif mencapai hasil yang

diharapkan, atau mencapai tujuan dari diadakannya tindakan.

Efektivitas, yang secara dekat berhubungan dengan rasionalitas

teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan atau nilai

moneternya.

2. Efesiensi

Berkenaan dengan jumlah usaha yang diperlukan untuk

menghasilkan tingkat efektivitas tertentu. efesiensi, yang

merupakan sinonim dari rasionalitas ekonomi, adalah merupakan

hubungan antara efektivitas dan usaha, yang terakhir umumnya

diukur dari ongkos moneter. Efesiensi biasanya ditentukan melalui

perhitungan biaya per unit produk atau layanan. Kebijakan yang

mencapai efektivitas tertinggi dengan biaya terkecil dinamakan

efesien.

3. Kecukupan

Berkenaan dengan seberapa jauh suatu tingkat efektivitas

memuaskan kebutuhan, nilai, atau kesempatan yang menumbuhkan

adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya

hubungan antara alternatif kebijakan dan hasil yang diharapkan.

4. Pemerataan

Kriteria ini erat hubungannya dengan rasionalitas legal dan sosial

yang menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antar kelompok-

kelompok yang berbeda dalam masyarakat. Kebijakan yang

berorientasi pada perataan adalah kebijakan yang akibatnya

Page 48: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

32

(misalnya, unit pelayanan atau manfaat moneter) atau usaha

(misalnya biaya moneter) secara adil didistribusikan.

5. Responsivitas

Berkenaan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat

memuaskan kebutuhan preferensi, atau nilai kelompok-kelompok

masyarakat tertentu. Kriteria responsivitas adalah penting karena

analisis yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya (efektivitas,

efesiensi, kecukupan, perataan) masih gagal jika belum

menanggapi kebutuhan aktual dari kelompok yang semestinya

diuntungkan dari adanya suatu kebijakan.

6. Ketepatan

Kriteria ini secara dekat dihubungkan dengan rasionalitas

substansif, karena pertanyaan tentang ketepatan kebijakan tidak

berkenaan dengan satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih

kriteria secara bersama-sama. Ketepatan merujuk pada nilai atau

harga dari tujuan program dan kepada kuatnya asumsi yang

melandasi tujuan-tujuan tersebut.

2.1.3 Penanaman Satu Milyar Pohon

2.1.3.1 Definisi

Menurut Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten,

penanaman satu milyar pohon pada hakekatnya merupakan kegiatan

penanamn secara nasional yang dilaksanakan oleh sektor kehutanan dan

sektor diluar kehutanan serta gerakan moral masyarakat.

2.1.3.2 Maksud dan tujuan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia

Nomor: P.61/ Menhut-II/2011 tentang Panduan Penanaman Satu Milyar

Pohon tahun 2011 menyatakan bahwa maksud dilaksanakannya Gerakan

Penanaman Satu Milyar Pohon adalah:

Page 49: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

33

1. Sebagai sarana edukasi, peningkatan kepedulian, kemampuan dan

kemandirian seluruh komponen bangsa akan pentingnnya menanam dan

memelihara pohon.

2. Mengajak seluruh komponen bangsa untuk melakukan penanaman dan

pemeliharaan pohon secara berkelanjutan untuk mitigasi perubahan iklim

dan merehabilitasi hutan dan lahan.

Sedangkan, tujuan Penanaman Satu Milyar Pohon adalah untuk

menambah tutupan lahan dan hutan guna mencegah longsor dan banjir

dimusim hujan, menyerap karbon dioksida akibat mitigasi perubahan iklim

dan penyediaan bahan baku industri penolahan kayu, pangan dan energi

terbarukan.

2.1.3.3 Dasar Pelaksanaan

Peraturan perundang-undangan yang mendasari pelaksanaan

Penanaman Satu Milyar Pohon, antara lain adalah:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya (Lembaran

Negara Repulik Indonesia Tahin 1990 Nomor 49 Tambahan Lembaran

Negara Indonesia Nomor 3419);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 Tentang

Pengelolahan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 3699);

Page 50: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

34

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang

Kehutanan (Lembaran Negra Repulik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167,

Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4010);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2000 Tentang

Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negra Republik Indonesia

Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437);

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

6. Keputusan Presiden RI No. 24 Tahun 2008 Tentang Hari Menanam Pohon

Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasioanal (BMN);

7. Peraturan Kehutanan RI Menteri Kehutana RI Nomor : P.61/ Menhut- II/

2011 Tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2011;

8. Surat Menteri Kehutanan RI Kepada Gubernur Banten Nomor : S.481/

MENHUT-II/2011 Tanggal 12 September 2011 Tentang Penyelenggaraan

Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional

(BMN) Tahun 2011;

9. Surat Gubernur Banten Kepada Bupati/Walikota Se-Provinsi Banten

Nomor 522/2908/Hutbun.2/2011, tnggal 25 Oktober 2011 perihal

Penyelenggaraan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan

Menanam Nasional (BMN) Tahun 2011.

Page 51: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

35

2.2 Kerangka berpikir

Berdasarkan alur kerangka berpikir tersebut, dapat dilihat bahwa

penelit berusaha untuk sedikit menilai bagaimana hasil dari pelaksanaan

Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor kehutanan Rehabilitasi Hutan

dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011 dilaksanakan

melalu model evaluasi kebijakan Dunn (2003). Menurut Dunn, ada enam

kriteria evaluasi, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan,

responsivitas, dan ketepatan.

Keenam indikator tersebut kemudian dijadikan acuaan peneliti di

lapangan mengenai Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor

Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota

Serang tahun 2011. Selain itu peneliti juga akan membuat kesimpulan dan

saran sebagai feedback dari hasil evaluasi yang dilakukan di lapangan.

Kesimpulan dan saran tersebut sebagai sebuah sarana dan rekomendasi untuk

peningkatan Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun

2011. Hal ini karena peniliti berasumsi bahwa program tersebut belum

optimal dilaksanakan.

Untuk memperjelas alur pemikiran peneliti dalam penelitian ini,

berikut akan dipaparkan kerangka berpikir penelitian pada gambar 2.1

berikut:

Page 52: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

36

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Penelitian

Sumber: Peneliti, 2012

Identifikasi Masalah (Input):

1. Lemahnya pengawasan dari Dinas

Pertanian sehingga hampir sebagian

tanaman yang di tanam sudah tidak

ada lagi.

2. Kurangnya sosialisasi Program

Penanaman Satu Milyar Pohon

Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan

dan Lahan menyebabkan masyarakat

setempat tidak paham mengenai

program tersebut.

3. Koordinasi antar stakeholder masih

belum dilakukan secara maksimal.

4. Sumber daya manusia pelaksana

masih kurang secara kuantitas dan

kualitas.

Evaluasi Kebijakan menurut Dunn

(2003), adalah :

1. Efektivitas

2. Efisiensi

3. Kecukupan

4. Pemerataan

5. Responsivitas

6. Ketetapan

Output:

Optimalnya Penyelenggaraan Program

Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor

Kehutanan Rejabilitasi Hutan dan Lahan di

Kecamatan Taktakan Tahun 2011

Outcome:

Terciptanya Masyarakat Peduli

Lingkungan

Program Penanaman Satu

Milyar Pohon Sektor

Kehutanan Rehabilitasi Hutan

dan Lahan di Kecamatan

Taktakan Tahun 2011

Feed

bac

k

Page 53: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

37

2.3 Asumsi Dasar

Berdasarkan alur kerangka berpikir, maka peneliti berasumsi bahwa

Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan

dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011 belum terlaksana

dengan baik. Hal ini didasari pada masalah-masalah yang ditemukan peneliti

di lapangan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi secara komprehensif

terhadap Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun

2011 dengan enam indikator evaluasi kebijakan dari Dunn (2003), yaitu:

efektivitas, efisiensi, kecukupan, pemerataan, responsivitas dan ketetapan.

Page 54: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana hasil dari penelitian Evaluasi Program

Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan

Lahan di Kecamatan Taktakan Kota Serang tahun 2011, maka peneliti

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

Menurut Sugiyono, penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara

variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan, Menurut Danin

(2002:54) penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mempelajari secara

intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini, serta interaksi

lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat apa adanya (given). Sehingga

dapat menjawab pertanyaan bagaimana Evaluasi Program Penanaman Satu

Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan

Taktakan Kota Serang tahun 2011. Selain itu, dengan digunakan metode

kualitatif, maka data yang didapat lebih lengkap, mendalam, kredibel, dan

bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Dengan metode ini

permasalahan yang telah dirumuskan akan terjawab dari hasil observasi dan

Page 55: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

39

wawancara secara langsung dengan stakeholders ( pihak yang terlibat ) di

lokasi penelitian dalam pelaksanaan program tersebut.

3.2 Intrumen penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah

peneliti itu sendiri. Karena pada penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan

eliti ditdari objek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber

datanya, dan hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Sugiyono

(2009:60) mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif “the resecerher is

the key instumen”. Dia menjelaskan bahwa peneliti adalah instrumen kunci

dalam penelitian kualitatif. Maka dari itu peneliti juga harus divalidasi yang

meliputi tetang bagaimana pengetahun nya mengenai penelitian kualitatif,

penguasaan wawasan dan kesiapan peneliti itu sendiri.

Sedangkan, menurut Lincon dan Guba dalam Sugiyono (2009:60)

menyatakan bahwa :

“The instument of choice in naturalistic ingury is the human. We shall

see that others forms of instumentation may be used in later phases of

the inquiry, but the human is the initial and continuing mainstay. But

if the human instument has been used extensively in earlier stages of

inquiry, so that an instument can be constucted that grounded in the

data that human instument has product.”

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2009:61), peneliti sebagai

instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri

sebagai berikut:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari

lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi peneliti.

Page 56: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

40

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan daat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instumen berupa test

atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya, kita perlu sering

merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5. Peneliti sebagai instumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh.

Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segra untuk

menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul

seketika.

6. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan

segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan,

perbaikan atau pelakan.

7. Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat

kuantitatif yang diutamakan adalah respon yanh dapat dikuatifikasikan

agar dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu

tidak dihiraukan. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh,

yang menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain dari pada yang

lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat

kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.

Page 57: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

41

3.3 Informan Penelitian

Menurut Bungin, penentuan informan yang terpenting dalam

penelitian kualitatif adalah bagaimana menentukan key informan (informan

kunci) atau situasi sosial tertentu yang sarat informasi sesuai dengan fokus

penelitian. Sesuai dengan fokus penelitian, teknik penentuan informan secara

purposive (berdasarkan kebutuhan data dan penguasaan masalah), maka yang

dijadikan informan/sumber data antara lain, Kepala Bidang Kehutanan dan

Perkebunan Dinas Pertanian Kota Serang, Kasi Bidang Kehutanan Dinas

Pertanian Kota Serang, Pegawai Dinas Pertanian Kota Serang yang terkait

dalam Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Kehutanan dan

Rehabilitasi hutan dan Lahan, Ketua Kelompok Kerja, Tokoh Masyarakat

Sekitar, Masyarakat yang dianggap memenuhi syarat penelitian.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Sumber dan teknik pengumpulan dalam penelitian disesuaikan

dengan fokus dan tujuan penelitian. Dalam penelitian kualitatif,

mengutamakan prespektif emic, artinya mementingkan pandangan informan,

yakni bagaimana mereka memandang dan menafsirkan dunia dari

pendiriannya. Peneliti tidak bisa memaksakan kehendaknya untuk

mendapatkan data yang diinginkan.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan mengumpulkan data yang diperlukan sebanyak-banyaknya

baik dari data primer (data yang didapatkan langsung dari informan melalui

Page 58: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

42

hasil wawancara maupun observasi lapangan) dan data sekunder (data yang

didapatkan melalui studi kepustakaan, dan studi dokumentasi) sebagai

berikut:

1. Data primer

a. Observasi.

Menurut Bungin, Observasi adalahan kegiatan keseharian manusia

dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya

selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit.

Atau secara tidak langsung disebut juga sebagai sebuah pengamatan.

Yaitu, peneliti ikut terjun langsung ke lapangan guna mencari informasi

yang dibutuhkan. Marshall dalam Sugiyono (2009:64) mengatakan

bahwa:

“through observation, the researce learn about behavior and the

meaning attached to those behavior”.

Bungin membagi betuk observasi kedalam tiga bentuk, yaitu :

1) Observasi partisipasi (participant observer), yaitu pengumulan data

melalui observasi terhadap pengamatan dengan langsung hidup

bersama, merasakan serta berada dalam aktivitas kehidupan ojek

pengamatan. Dalam observasi ini, peneliti harus benar-benar

mengerti serta memahami bagaimana objek yang akan dia teliti.

2) Observasi tak berstruktur (unstructure observer), dalam observasi

tak berstruktur yang paling penting adalah pengamat harus

menguasai “ilmu” tentang objek secara umum dari apa yang hendak

di amati, dalam hal ini yang membedakannya dengan dengan

Page 59: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

43

observasi partisipasi, yaitu pengamat tidak perlu memahami secara

teorotis terlebih dahulu objek penelitian.

3) Observasi kelompok, observasi ini dilakukan secara berkelompok

terhadap suatu atau beberapa objek sekaligus.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi observasi tak

berstruktur (unstructure observation) sebagai salah satu teknik

pengumpulan data.

b. Wawancara tak berstrukur

Menurut Mulyana (2006:180) wawancara adalah bentuk komunikasi

antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh

informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Wawancara secara garis besar

dibagi dua, yaitu (1) Wawancara tak terstruktur dan (2) Wawancara

terstruktur. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara tak

berstruktur atau disebut juga sebagai wawancara mendalam. Cara ini

dianggap lebih bisa mewakili setiap informan karena wawancara tak

terstruktur bersifat luwes dan dapat dikondisikan sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi informan. Dalam wawancara tak terstruktur,

peneliti tidak menggunakan pedomana wawancara yang dibuat serasa

sistematis teteapi hanya berupa garis besarnya saja. Wawancara tak

struktur digunakan untuk mendapatkan informasi yang mendalam

terhadap para responden yang berkaitan dengan objek penelitian.

Page 60: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

44

Dalam penelitian kualitatif diperlukan adanya kisi-kisi

wawancara untuk membantu peneliti pada saat melakukan wawancara.

Adapun kisi-kisi wawancara pada penelitian ini disusun bukan berupa

daftar pertanyaan, akan tetapi hanya berupa poin-poin pokok yang akan

ditanyakan kepada informan dan dikembangkan pada saat wawancara

berlangsung agar wawancara lebih mendalam dan alami. Kisi-kisi

wawancara disajikan berupa tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kisi-kisi Pertanyaan

Variabel Kriteria Deskripsi

Pertanyaan

Informan yang Dituju

Evaluasi

Program

Penanaman

Satu Milyar

Pohon Sektor

Kehutanan

Rehabilitasi

Hutan dan

Lahan

Efektivitas

- Latar

belakangan

dibuatnya

Program

- Tujuan yang ini

dicapai dari

program.

- Kepala Dinas Pertanian

Kota Serang

- Kepala Bidang Kehutanan

dan Perkebunan Dinas

Pertanian Kota Serang

- Kepala Seksi Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Staf Bidang Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Ketua Kelompok Kerja

tingkat Desa

- Tokoh masyarakat

- Masyarakat sekitar

Efisiensi

- Sosialisasi dan

kampanye

program

kegiatan

- Waktu

Kegiatan

- Kepala Dinas Pertanian

Kota Serang

- Kepala Bidang Kehutanan

dan Perkebunan Dinas

Pertanian Kota Serang

- Kepala Seksi Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Staf Bidang Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Ketua Kelompok Kerja

Page 61: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

45

tingkat Desa

- Tokoh masyarakat

Kecukupan

- Target

penanaman

pohon

- Sarana dan

prasarana

penunjang

- Kepala Dinas Pertanian

Kota Serang

- Kepala Bidang Kehutanan

dan Perkebunan Dinas

Pertanian Kota Serang

- Kepala Seksi Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Staf Bidang Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Ketua Kelompok Kerja

tingkat Desa

- Tokoh masyarakat

Perataan

- Ketersediana

bibit di semua

posko

- Kesesuaian

jumlah bibit

yang dibagikan

berdasarkan

lokasi dan

kebutuhan

- Kepala Dinas Pertanian

Kota Serang

- Kepala Bidang Kehutanan

dan Perkebunan Dinas

Pertanian Kota Serang

- Kepala Seksi Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Staf Bidang Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Ketua Kelompok Kerja

tingkat Desa

- Tokoh masyarakat

Responsivitas

- Tanggapan

masyarakat

terhadap

pelaksanaan

program

- Seberapa besar

peran

masyarakat

dalam suksenya

pelaksanaan

program

- Kepala Dinas Pertanian

Kota Serang

- Kepala Bidang Kehutanan

dan Perkebunan Dinas

Pertanian Kota Serang

- Kepala Seksi Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Staf Bidang Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Ketua Kelompok Kerja

tingkat Desa

- Tokoh masyarakat

Ketepatan - Sasaran

program

- Kepala Dinas Pertanian

Kota Serang

Page 62: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

46

kegiatan

- Berkurangnya

lahan kritis,

potensial kritis

dan agak kritis

di wilayah

Kecamatan

Taktakan.

- Kepala Bidang Kehutanan

dan Perkebunan Dinas

Pertanian Kota Serang

- Kepala Seksi Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Staf Bidang Kehutanan

Dinas Pertanian Kota

Serang

- Ketua Kelompok Kerja

tingkat Desa

- Tokoh masyarakat

Sumber : Peneliti, 2012

2. Data sekunder

a. Studi dokumentasi.

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa berupa

gambar, tulisan atau karya-karya monumental dari seseorang. Menurut

Bogdan dalam Sugiyono (2009:86) mengatakan dokumen sebagai:

“ in the most tradition of qualitative reserch, the phrase

personal document is used broadly to refer to any first peson

narrative produced by an individual which describes his or her

own action, experience dan belife”

Menurut Ibid dalam Bungin (2009:121), bahan dokumenter dibagi

menjadi dua, yaitu:

a) Doukumen pribadi, adalah catatan – catatan atau karangan

seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, dan

kepercayaan.

b) Dokumen resmi, dokumen ini terbagi atas dokumen intern dan

ekstren. Dokumen inter dapat berupa memo, pengumuman,

Page 63: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

47

instruksi, aturan lembaga untuk lapangan sendiri seperti risalah atau

laporan rapat, keputusan pemimpin kantor, konvensi yaitu

kebiasaan-kebiasaan yang berlangsung disuatu lembaga dan

sebagainya. Sedangkan dokumen berupa bahan-bahan informasi

yang dikeluarkan suatu lembaga, seperti majalah, buletin, berita-

berita yang yang disiarkan di media massa, pengumuman atau

pemberitahuan.

3.5 Teknik Pengelolahan Dan Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah dilapangan. Namun

Sugiyono (2009) berpendapat bahwa analisis data berlangsung selama proses

pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data. Miles dan

Huberman dalam Sugiyono (2009:91) mengatakan bahwa aktifitas dalam

analisi data kualitatif dilakukan secara interktif dan berlangsung secara terus

menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data

meliputi: data reduction, data display, dan conclusion drawin/ verification.

Page 64: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

48

Gambar 3.1

Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dalam

mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan

dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh

karena itu, kalau peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala

sesuatu yang pandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru

itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi

data.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah mereduksi data, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Dalam hal ini Miles dan Huberman dalam Sugiono

(2009:85) mengatakan:

“the most frequent form of display data for quantitative research

data in the past has been narrative tex”.

Data Reduction Conclusion Drawin/

Verification

Data Display Data Collection

Page 65: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

49

Artinya, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam

penelitian kuantitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion drawing/ verification

Dan langkah ketiga dalam analisis data menurut Miles dan

Huberman adalah penarikan kesimpulan. Dengan demikian kesimpulan

dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab semua rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena

seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam

penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah

peneliti berada dilapangan.

3.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Pada penelitian kuantitatif,

untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji adalah instrumen

penelitiannya sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah

datanya.

Dalam penelitian kualitatif, uji keabsahan meliputi:

1. Uji kredibilitas

Dalam hal ini yang diuji antara lain:

a. Perpanjangan pengamatan

Page 66: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

50

Dengan melakukan perpanjanagn pengamatan, peneliti bisa semakin

dekat dengan sumber data sehingga data yang didapat bisa semakin

dalam, terbuka dan tidak ada yang disembunyikan oleh si sumber data.

b. Meningkatkan ketekunan

Dengan meningkatkan ketekukan berarti peneliti melakukan

pengamatan secara sermat dan berkesinambungan sehingga dat yang di

dapat akan lebih pasti. Dengan meningkatkan ketekunan juga berari

seperti mengecek ulang pekerjaan, sehingga kesalahan dapat dihindari.

c. Triangulasi

Triangulasi data diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber. Dalam hal ini peneliti menggunakan triangulasi sumber dan

triangulasi teknik. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek

data yang diperoleh melalui beberapa sumber sedangkan triangulasi

teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama

dengan teknik yang berbeda. Dalam melakukan triangulasi sumber,

peneliti melakukan membercheck, yaitu proses pengecekan data atau

informasi dari pemberi data atau informasi. Tujuan membercheck

tersebut adalah untuk mengetahui kesesuaian antara data yang diperoleh

dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Setelah membercheck,

pemberi data diberikan bukti otentik membercheck dengan cara

menandatangani dan mencap stempel membercheck yang diberikan oleh

peneliti.

Page 67: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

51

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, baik dari segi waktu,

biaya, maupun kapabilitasnya maka peneliti memperkecil lokus penelitian

dengan mengambil salah satu Kecamatan yang ada di Kota Serang yang

dijadikan salah satu lokasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor

Kehutanan dan Rehabilitasi Lindung dan Lahan, yaitu di Kecamatan

Taktakan.

Adapun Pelaksanaan penelitian ini akan dimulai pada bulan Juli 2012

sampai dengan bulan juni 2015. Untuk lebih jelasnya, berikut akan

dipaparkan rencana kegiatan penelitian skripsi pada tabel 3.2 berikut

Page 68: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

52

Tabel 3.2

Rencana Kegiatan Penelitian Skripsi

Sumber: Peneliti, 2015

No Kegiatan

2012 - 2015

Juli Agustus s.d.

September Oktober November

Desember 2012

s.d. Februari

2014

Februari s.d.

Juni 2015

Minggu ke -

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi awal

2 Mengurus

Perijinan

3 Penyusunan

Bab I

4 Penyusunan

Bab II

5 Penyusunan

Bab III

6 Penyusunan Bab

IV

7 Sidang Skripsi

52

Page 69: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Obyek Penelitian

Kota Serang secara geografis terletak antara 50

99’-60

22’ Lintang

selatan dan 1060

07’-1060 25’ Bujur timur. Apabila memakai koordinat sistem

UTM (Universal Transfer Mercator) Zona 48E wilayah Kota Serang terletak

pada koordinat 618.000 m sampai dengan 638.600 dari Barat ke Timur dan

9.337.725 m sampai dengan 9.312.475 m dari Utara ke Selatan. Jarak

terpanjang menurut garis lurus dari utara keselatan adalah sekitar 21,7 Km

dan jarak terpanjang dari Barat ke Timur adalah 20 Km. Dimana sebalah

utara Kota Serang berbatasan dengan laut jawa sedangkan sebelah timur,

selatan dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Serang.

Kota serang mempunyai kedudukan sebagai pusat pemerintahan

provinsi Banten, juga sebagai daerah alternatif dan penyangga (hinterland)

Ibukota Negara, karena dari Kota Jakarta hanya berjarak sekitar 70 Km

Sementara suhu rata-rata berkisar antara 26-28 % dan kelembaban udara

relatif berkisar antara 79-87 %. Berdasarkan data dari BMG tahun 2010

mengungkapkan bahwa curah hujan rata-rata perbulan berada pada rentang 5-

15 mm, rata-rata 18 hari hujan dengan kecepatan angin 2,0-4,0 knot.

Page 70: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

54

Gambar 4.1

Peta Wilayah Kota Serang

4.1.2 Deskripsi Wilayah Kecamatan Taktakan Kota Serang

Kecamatan Taktakan merupakan salah satu kecamatan yang ada di

Kota Serang, terletak di bagian barat dari wilayah Kota Serang. Kecamatan

Taktakan terdidri dari 12 Desa. Ibu kecamatan berada di Desa Taktakan.

Secara geografis Kecamatan Taktakan berada dii Wilayah Barat Kota Serang.

Sebelah utara, selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Serang yaitu

masing-masing Kecamatan Kramat Watu, Kecamatan Pabuaran, dan

Kecamatan Waringin Kurung serta Gunung Sari. Sementara sebelah timur

Page 71: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

55

berbatasan dengan Kecamatan Serang dan Kecamatan Cipocok Jaya. Bentuk

topografi wilayah Kecamatan Taktakan sebagian besara merupakan daratan,

dengan ketinggian rata-rata kurang dari 500 m dari permukaan laut.

Kecamatan Taktakan memiliki luas wilayah 47,88 Km2. Desa Sayar

merupakan desa yang terluas di Kecamatan Taktakan yaitu memiliki luas

wilayah sebesar 9,53 Km2 atau sebesar 19,90 % dari luas wilayah Kecamatan

Taktakan. Desa Panggung Jati memiliki luas wilayah yang terkecil yaitu

sebesar 1,66 Km2

atau 3,4 % dari luas wilayah Kecamatan Taktakan.

Gambar 4.2

Peta Wilayah Kecamatan Taktakan

Page 72: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

56

Sedangkan dalam sektor pendidikan, kecamatan Taktakan mengalami

penurunan jumlah siswa secara signifikan, sebagai berikut :

4.1.3 Deskripsi Lokasi Penelitian

Dalam penelitian Evaluasi Program Penanaman Satu Milyar Pohon

Sektor Rehabilitasi Hutan dan Lahan, peneliti memusatkan penelitiannya

pada dua lokus, yaitu Dinas Pertanian Kota Serang dan Kecamatan Taktakan.

4.1.3 Profil Dinas Pertanian Kota Serang

Dinas Pertanian Kota Serang merupakan salah satu dinas daerah Kota

Serang yang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9

Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah

Kota Serang dan Peraturan Walikota Serang Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kota Serang.

4.1.3.1 Visi dan Misi Dinas Pertanian Kota Serang

Dinas Pertanian Kota Serang memiliki visi tahun 2008-2013:

“Terwujudnya Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Yang

Berwawasan Agribisnis dan Global”.

Sedangkan, misi Dinas Pertanian Kota Serang tahun 2008-

2013 yaitu:

1. Peningkatan sumber daya manusia pertanian, perikanan dan

kehutanan yang berwawasan agribisnis dan global;

Page 73: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

57

2. Peningkatan fungsi kelembagaan pertanian, perikanan dan

kehutanan dan ketahanan pangan masyarakat;

3. Peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha;

4. Peningkatan nilai tambah dan berdaya saing komoditas unggulan

dan lokal;

5. Pengendalian dan kelestarian sumberdaya alam untuk menjamin

keberlanjutan pembangunan.

4.1.3.2 Susunan Organisasi Dinas Pertanian Kota Serang

Sesuai dengan Peraturan Walikota Serang Nomor 10 Tahun

2008 tentang Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pertanian Kota

Serang, susunan organisasi Dinas Pertanian Kota Serang secara

hierarki terdiri dari:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat

Sub Bagian Umum

Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Program dan Evaluasi

3. Bidang Pertanian

Seksi Produksi Tanaman Pangan

Seksi Produksi Tanaman Hortikultural

Seksi Bina Usaha Petani

4. Bidang Peternakan

Page 74: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

58

Seksi Peternakan

Seksi Kesehatan hewan dan kesehatan Veteriner

Seksi Bina Usaha Peternakan

5. Bidang Perkebunan dan Kehuatanan

Seksi Produksi dan Bina Usaha Perkebunan

Seksi Pengembangan Teknologi dan Sarana Prasarana

Perkebunan

Seksi Kehutanan

6. Bidang Kelautan dan Perikanan

Seksi Budidaya Perikanan

Seksi Sumber Daya Kelautan

Seksi Usaha Perikanan

Page 75: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

59

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN KOTA SERANG

z

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN

UMUM

SUB BAGIAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN

PROGRAM DAN

EVALUASI

BIDANG

PERKEBUNAN & KEHUTANAN

SEKSI

PRODUKSI & BINA USAHA

PERKEBUNAN

SEKSI

TEKNOLOGI & SARPRAS

PERKEBUNAN

SEKSI

KEHUTANAN

BIDANG

PERTANIAN

SEKSI

PRODUKSI TANAMAN

PANGAN

SEKSI

PRODUKSI TANAMAN

HORTIKULTURAL

SEKSI

BINA USAHA PETANI

SEKSI

BINA USAHA PETERNAKAN

SEKSI

KESEHATAN HEWAN DAN

VETERINER

SEKSI

PETERNAKAN

BIDANG

PETERNAKAN

UPTD

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

Gambar 4.3 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kota Serang

Sumber: Rencana Strategis Dinas Pertanian Kota Serang Tahun 2008-2013

59

BIDANG

KELAUTAN & PERIKANAN

SEKSI

BUDIDAYA PERIKANAN

SEKSI

SUMBER DAYA KELAUTAN

SEKSI

BINA USAHA PERIKANAN

Page 76: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

60

4.1.4 Kodefikasi Identitas Informan

Untuk memudahkan proses reduksi data, peneliti melakukan

kodefikasi identitas informan untuk membedakan temuan-temuan di

lapangan. Meskipun demikian, tidak semua informan mau disebutkan

identitasnya, dengan alasan menjaga privasi informan ada beberapa

informan yang identitasnya peneliti rahasiakan. Dalam penelitian ini,

informan yang dijadikan sebagai nara sumber terbagi menjadi dua

kelompok, yaitu informan kelompok Pemerintah dan kelompok Masyarakat,

yang dipaparkan dalam Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2

Kodefikasi Informan Berdasarkan Kelompok

No Lokus Informan

1 Pemerintah/Dinas/Kec/Desa/Pelaksana Kebijakan

2 Masyarakat/Publik/Objek Kebijakan

Adapun yang menjadi nara sumber/ informan penelitian dari

kelompok pemerintah, dipaparkan dalam Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Kodefikasi Informan Kelompok Pemerintah

No Kode Nama/ Umur Jabatan/ Status Sosial

1 P.1 Ajat Sudrajat, S.P.MM (50) Kepala Bidang Kehutanan

2 P.2 Wahyu Suryana, S.P.MM (53) Kasi Kehutanan

3 P.3 Samani (54) Kepala UPTD Pertanian

Kecamatan Taktakan

4 P.4 Eko Setiagama, S.Hub (37) Pelaksana Dinas Pertanian

Kota Serang

Page 77: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

61

5 P.5 No Name Staf UPTD Pertanian Kec.

Taktakan

6 P.6 Jamudi, SE (53) Lurah Kelurahan Sepang

7 P.7 Herunajaya, S.Pd, M.Si Kasi Perencanaan BLHD

Kota Serang

Sedangkan kodefikasi informan kelompok masyarakat, dipaparkan

dalam Tabel. 4.4 berikut:

Tabel. 4.4

Kodefikasi Informan Kelompok Masyarakat

No Kode Nama/ Umur Status Sosial dan Alamat

1 P.8 H. Salim

(60)

Ketua Kelompok Tani Mekar, Pasir

Gadung, Cilowong

2 P.9 Siti Maesaroh (26) Masyarakat di desa Pasir Gadung,

Cilowong

3 P.10 No Name Anggota Kelompok Tani Mekar, Pasir

Gadug. Cilowong

4 P.11 No Name Anggota Kelompok Tani Harapan

Jaya, Serdang, Sayar

5 P.12 Safdji (50) Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya,

Serdang, Sayar

6 P.13 Didi (50) Ketua Kelompok Tani Restu Bojong,

Sayar

7 P.14 Zulkaria (49)

Ketua Kelompok Tani Alam

Panggung lestari, blok Makam dawa,

ampel dan Karondangan

8 P.15 No Name Anggota Kelompok Tani di Desa

Sepang

9 P.16 Jamanhudi (30) Masyarakat di Desa Karondangan,

Sepang

10 P.17 Doni Irawan (20) Masyarakat di Desa Serdang, Sayar

11 P.18 Salbiah (49) Ketua RT 06/03 di Desa Kerahmatan

Page 78: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

62

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Hasil Temuan

Setelah melakukan penelitian ke lokasi penelitian baik melalui

wawancara maupun observasi lapangan, peneliti mendapatkan data-data yang

kompleks. Namun setelah melakukan proses reduksi data maka didapatkan

data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data-data tersebut akan

dipaparkan sesuai fokus penelitian, diantaranya:

a. Efektifitas

Yaitu, apakah hasil yang telah dicapai sesuai dengan yang

diinginkan. Dalam hal ini penelitia melihat terlebih dahulu latar

belakang dibuatnya program tersebut. Dimana dari hasil observasi

peneliti data angka lahan kritis di Kota Serang terus berkurang, hingga

tahun 2014 berkurang menjadi 3.023,59 ha. Data ini dihitung dari

jumlah tanaman yang telah ditanam oleh Dinas Pertanian tanpa

melihat perkembangan dilapangan. Karena peneliti menemukan

bahwa bibit tanaman malah dijual belikan oleh petani itu sendiri.

Sebagaimana yang telah disampaikan P5 sebagai berikut:

“masyarakat disini sih antusias kalau dapet bantuan bibit,

cuma kadang suka dijual lagi. Itu yang kadang jadi

masalah”(Wawancara: Senin, 19 Januari 2015 pukul 10.00

WIB)

Senada dengan pernyataan diatas, P15 membenarkan

pernyataan tersebut diatas dan hasil wawancara tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 79: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

63

“ kita hanya petani neng, penghasilan tidak ada lagi selain

dari tani. Sedangkan kebutuhan anak anak kadang suka

mendadak. Bayar SPP sekolah lah, apa lah. Jadi yah mau ga

mau dijual bibitnya” ”(Wawancara: Selasa, 03 Februari 2015

pukul 09.00 WIB)

Peneliti melakukan triangulasi dengan melakukan

wawancara lagi dengan masyarakat yang lainnya yaitu P11, sebagai

berikut:

”untuk pohon yang ini, sudah saya jual neng waktu masih

umur satu bulan. Tapi yang beli minta dipanennya nanti

setelah lima tahun. Jadi sekarang saya cuma melihara saja”

(Wawancara: Selasa, 03 Februari 2015 pukul 14.00 WIB)

Dari wawancara yang dilakukan peneliti juga menemukan

bahwa bibit yang telah diberikan oleh Dinas Pertanian melalaui UPTD

Pertanian Kecamatan Taktakan setelah diberikan kepada masyarakat

maka tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan masyarakat dalam

hal perawatan dan pemeliharaan. Dinas Pertanian tidak lagi

bertanggung jawab mengenai keberhasilan tanaman namun bertugas

untuk memonitor dan mengevaluasi hasil dari program penanaman

pohon sesuai dengan Mentri Kehutanan Republik Indonesia Nomor

P.61/ Menhut-II/ 2011 Tentang Panduan Penanaman Satu Milyar

Pohon. Peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar tanaman sudah

menjadi semak belukar yang didalamnya sebagian tanaman telah mati

dan kering.

Seperti yang di akui oleh P16 dan hasil wawancara tersebut

adalah sebagai berikut :

Page 80: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

64

“setelah dikasih yah saya tanam, dari lima bibit yang dikasih

cuma dua yang tumbuh sisanya mati” (Wawancara: Rabu, 25

Februari 2015 pukul 12.00 WIB)

Peneliti melihat tidak adanya perawatan sehingga mengakibat

kan tanaman tidak terurus yang mengakibatkan tanaman mati.Tidak

adanya pengawasan dari dinas terkait dirasa menjadi salah satu

penyebab kegiatan ini tidak efektif. Hal ini juga di benar kan oleh staf

pelaksana bidang kehutanan Dinas Pertanian Kota Serang yaitu P4 dan

hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“jadi kalau sudah diberikan, itu jadi tanggung jawab petani

atau masyarakat yang mendapat bibit untuk merawatnya”

(Wawancara: Selasa, 24 Februari 2015 pukul 09.20 WIB)

Hal ini menjadi hambatan dalam mensuksekan program

penanaman satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan. Selain itu,

tujuan di jalankan nya program penanaman satu milyar ini dirasa

peneliti belum menyentuh masyarakat itu sendiri. Karena kondisi

masyarakat sekitar yang kurang, kebutuhan ekonomi masih menjadi

salah satu alasan kenapa masyarakat mau menjual pohon tersebut.

padahan seyogyanya, program ini di harapkan bisa menjadi solusi

perubahan iklim yang terjadi di dunia.

b. Efisiensi

Yaitu seberapa banyak usaha yang harus dilakukan guna

meningkatkan efektifias dari perogram kegiatan. Indikatornya:

sosialisasi, kampanye dan waktu kegiatan.

Page 81: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

65

Dari hasil wawancara, sosiliasisi dilakukan hampir setiap

tahun oleh Dinas Pertanian, hanya saja sosialisasi baru sebatas

dilakukan pada ketua ketua kelompok tani. Khusus untuk kegiatan

Kebun Bibit Rakyat (KBR) dilakukan rutin setiap tahun. Hal ini

berdasarkan wawancara langsung dengan P1 berikut :

“Untuk sosilisai dengan Ketua Kelompok Tani rutin

dilakukan setiap tahun, khusus untuk kegiatan Kebun Bibit

Rakyat (KBR) dilakukan pelatihan selama dua sampai tiga

hari. Karena keterbatasan dana maka tidak memungkinkan

dilakukakan pada semua anggota kelompok tani”

(Wawancara: Kamis, 19 Februari 2015 pukul 10.00 WIB)

Sedangkan dalam program pengakayaan hutan rakyat belum

dilakukan sosialisasi kepada masyarakat atau pun anggota tani seperti

yang diungkapkan P13 dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai

berikut :

“kita cuma tau dapet bantuan bibit dari Dinas Pertanian,

engga tau program apa” (Wawancara: Kamis, 05 Februari

2015 pukul 12.20 WIB)

Peneliti melakukan triangulasi dengan melakukan wawancara

lagi dengan P16, sebagai berikut :

“biasanya dapet info dari ketua gapoktan katanya bakal ada

kiriman bibit. Bantuan dari pemerintah, engga tahu program

apanya” (Wawancara: Rabu, 25 Februari 2015 pukul 12.00

WIB)

Kurang nya sosialisai prorgam, dirasa menjadi salah satu

alasan rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya program

penanaman satu milyar pohon ini. Karena masyarakat belum

Page 82: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

66

memahami akan maksud dan tujuan program penanaman satu milyar

pohon tersebut.

Sedangkan kampanye di rasa sangat minim dilakukan, baik

yang melibatkan media elektronik dan media cetak lokal. Sehingga,

masyarakat luas tidak sepenuhnya tahu mengenai program

pelaksanaan program, khususnya di Kecamatan Taktakan yang

lokasinya jauh dari kawasan pemerintahan. Lagi-lagi dana operasional

kegiatan dianggap menjadi ssalah satu menyebabnya. Hal ini

dibenarkan oleh P2:

“Biasanya kami secara rutin mengirimkan undangan kepada

swasta untuk ikut serta dalam mengkampanyekan program

penanaman satu milyar pohon, seperti beberapa bank.

Biasanya mereka bikin spanduk di depan kantor. Karna dari

dinas dana nya terbatas. Tapi setiap 28 november kita rutin

melaksanakan Hari Menamam Pohon Indonesia (HPMI) dan

Bulan Menanam Nasional (BMN)” (Wawancara: Senin, 23

Februari 2015 pukul 13.20 WIB)

Selain itu, dari wawancara dengan salah satu kelompok tani

Mekar ditemukan bahwa pelaksanaan kegiatan tidak menyesuaikan

dengan musim penghujan dan sudah memasuki musim kemarau. Hal

ini diutarakan oleh P8 dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai

berikut:

“Bulan sepuluh, sebelas sampai januari itu paling bagus

untuk nanam karena masuk musim penghujan. Sedangkan

kalau sudah bulan maret kemungkinan gagal. Kemarin itu

bulan tujuh baru dikirim, ada lagi bantuan di bulan maret

kita engga mau terima” (Wawancara: Rabu, 04 Februari

2015 pukul 09.00 WIB)

Page 83: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

67

Karena program kegiatan dilakukan sepanjang tahun setelah

kegiatan Penanaman Satu Milyar Pohon Tahun 2010 berkahir sampai

dengan tanggal 31 Januari 2012.

Namun kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu

penyebab tanaman gagal tumbuh. Karena sebagian wilayah kecamatan

Taktakan masih mengandalkan hujan sebagai salah satu sumber mata

air. Senada dengan yang diungkapkan oleh ketua kelompok tani, P2

juga menyampaikan nada yang sama dan hasil wawancara tersebut

adalah sebagai berikut:

“biasanya kegiatan selalu dilaksanakan sesuai dengan

musim penghujan, tapi cuaca beberapa tahun terkhir

memang sulit untuk diprediksi” (Wawancara: Senin, 23

Februari 2015 pukul 13.20 WIB)

Selain itu, terjadi misunderstanding diantara masyarakat Desa

Serdang dan Bojong dimana masyarakat menyatakan bahwa kegiatan

yang dilakukan di daerahnya merupakan kegiatan yang dilaksanakan

oleh Dinas Kehutanan Provinsi Banten sedangkan berdasarkan

wawancara langsung dengan Kasi Rehabilitasi lahan dan Perhutanan

Sosial Dinas Kehutanan Provinsi Banten bahwa Provinsi hanya

melaksanakan kegiatan di Wilayah Kopassus Kecamatan Taktakan.

Tidak adanya kominukasi yang baik anatara pihak-pihak terakai

dituding menjadi salah satu penyebab masalah tersebut.

Page 84: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

68

c. Kecukupan

Yaitu, seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan

memcahkan masalah. Indikatornya : target penanaman, sarana da

prasarana. Program penanaman satu milyar pohon sektor rehabiltasi

hutan dan lahan menargetkan sekitar 1.008.000 pada tahun 2011.

Penanaman disebar keseluruh wilayah kecamatan di Kota Serang

dimana Kecamatan Taktakan memperoleh jumlah 13.000 bibit

tanaman dengan luas lahan yang harus direhabilitasi sebesar 5.428,63

Ha. Data ini berbanding terbalik dengan data yang diberikan oleh

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Taktakan dimana pada tahun

2011 Penanaman Satu Milyar Pohon di Kecamatan Taktakan hanya di

lakukan di Kelurahan Cilowong sebanyak 15.000 bibit pohon. Ketidak

sinkronan data ini menyebabkan ketidakpastiaan jumlah pohon yang

sebenarnya ditanamam di Kecamtan Taktakan. Oleh sebab itu peneliti

melakukan observasi ke semua wilayah yang terdaftar sebagai lokasi

penanaman program di kecamatan Taktakan berdasarkan data dari

Dinas Pertanian Kota Serang. Peneliti juga mendapati bahawa di desa

Kerahmatan tidak dilakukakan program penanaman pada tahun 2011,

P18 mengaku di desanya tidak ada kelompok tani dan hasil wawancara

tersebut adalah sebagai berikut:

“Tahun dua ribu sebelas disini engga ada penanaman pohon.

Kelompok tani juga ga ada. Di desa ini belum pernah ada

kegiatan tersebut” (Wawancara: Rabu, 04 Februari 2015

pukul 16.30 WIB)

Page 85: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

69

Namun setelah di konfirmasi terhadap Dinas Pertanian Kota

Serang melalui Kasi Kehutanan Dinas Pertanian Kota Serang, peneliti

melihat adanya sesuatu hal yang disembunyikan karena beliau

terskesan berbelit belit bahhkan tidak menjawab pertanyaan peneliti.

Peneliti bahkan menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali di

waktu yang berbeda namun tidak juga mendapatakan jawaban yang

sesuai. Keterbatasan peneliti juga menjadi salahsatu alasan peneliti

tidak dapat melakukan penelitian lebih jauh. Sehingga peneliti

menyimpulkan bahwan kemungkinan ada tindak penyelewengan di

dalam dinas tersebut. Selain bibit tanaman, petani juga mengaku

membutuhkan bantuan lain sebagai penunjang keberhasilan tanaman

diantaranya pupuk dan sumber air yang memadai. Seperti yang

disampaikan P12 berikut :

“kita juga butuh pupuk untuk membuat tanaman jadi tumbuh

bukan cuma bibitnya saja. Kan butuh perawatan”

(Wawancara: Kamis, 05 Februari 2015 pukul 09.20 WIB)

Sementara itu, kelompok tani alam punggung lestari juga

membenarkan hal tersebut. Selain itu, Desa Cilowong selain

membutuhkan pupuk juga membutuhkan sumber mata air karena

sumber mata air di daerahnya tercemar limbah sampah dari TPU

Cilowong. Seperti yang disampaikan oleh P8 :

“karna lokasi kita yang dekat dengan TPA, jadi air di daerah

ini sudah tercemar limbah sehingga kami kesulitan untuk

penyiraman. Kami juga khawatir air ini merusak tanaman.

Masalah ini sudah di adukan kepada pihak berwenang

Page 86: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

70

namun belum ada tindakan yang jelas” (Wawancara: Rabu,

04 Februari 2015 pukul 09.00 WIB)

Dari observasi yang dilakukan, salah satu hal yang paling

penting di Kecamatan Taktakan adalah tersedianya pasokan air yang

cukup. Karena peneliti melihat sebagian besar wilayah di Kecamatan

Taktakan masih mengandalkan cuaca yaitu hujan serta mata air yang

ada sebagai sumber mata air. Belum adanya sistem irigasi yang baik

juga menjadi salah satu hambatan dalam mengoptimalkan kegiatan.

Namun peneliti juga melihat di Desa Cilowong, masyarakat sekitar

sudah melakukan inisiatif sendiri dengan membuat embung atau

sejenis tempat untuk menampung air hujan. Artinya setiap daerah

memliki kebutuhan masing-masing guna mengoptimalkan tumbuhnya

tanaman bukan hanya bantuan bibit tanaman

Dilain tempat, P4 juga membenarkan adanya keluhan dan

saran dari masyarakat dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai

berikut:

“Memang betul, kami juga menyadari bahwa selain bantuan

bibit. Masyarakat juga butuh fasilitas lain guna menunjang

keberhasilan tanaman. Hanya saja, dana yang dimiliki oleh

dinas sangat terbatas sehingga kami juga kesulitan. Namun

kami setiap masukan yang diterima pasti kami jadikan

pertimbangan untuk kegiatan yang akan datang”

(Wawancara: Selasa, 24 Februari 2015 pukul 09.20 WIB)

Sumber daya manusia (SDM) di UPTD Pertanian juga dirasa

tidak cukup, dimana hanya ada 1 orang Kepala UPTD, 1 KTU UPT

Page 87: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

71

Pertanian/BIPP dan satu orang penyuluh serta 2 orang pegawai

magang itu pun hanya membawahi bidang pertanian bukan bidang

kehutanan. Karena Kota Serang tidak memiliki penyuluh kehutanan,

adapun penyuluh kehutanan dilakukan oleh staf pelaksana dari Kantor

Dinas Pertanian. Hal ini cukup mengagetakan mengingat jumlah lahan

kritis yang cukup banyak dengan luas kecamatan yang juga besar

dibanding kecamatan lainnya di Kota Serang. Selain itu pengawasan

yang dilakukan oleh UPTD atau pun Dinas Pertanian dilakukan tidak

teratur seperti di ungkapkan P14 berikut :

“dari UPT kadang datang dua minggu sekali malah satu

bulan tidak ada sama sekali. Tapi biasanya hanya melihat

padi saja” (Wawancara: Kamis, 26 Februari 2015 pukul

09.00 WIB)

Sedangkan menurut P3 selaku Kepala UPTD Dinas Pertanian

Kecamatan Taktakan mengatakan bahwa kunjungan dilakukan hanya

satu tahun sekali oleh Dijen Pertanian di dampingi oleh Dinas

Pertanian, Kepala UPTD Pertanian Kecamatan, Camat Kecamatan

Taktakan juga Kades/ Kepala Lurah Kelurahan masing-masing dan

hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“Jadi, biasnya satu tahun sekali per tahun anggaran

dilakukan pengecekan oleh Dinas Pertanian Kota Serang,

UPT Pertanian Kecamatan kemudian Kades/ Kepala

Kelurahan, Bapak dan Irjen Pertanian dari pusat”

(Wawancara: Kamis 22 Januari 2015 pukul 09.00 WIB)

Namun tidak semua wilayah di Kecamatan di datangi, hanya

berupa kunjungan simbolis disalah satu desa yang menjadi lokasi

Page 88: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

72

penanaman. Hal ini didasari dari P13 dan hasil wawancara tersebut

adalah sebagai berikut :

“Yang biasa datang kesini biasnya dari Dinas Pertanian, tapi

itu juga engga tentu. Kalau ada kegiatan baru kesini. Kalau

dari pusat belum pernah” (Wawancara: Kamis, 05 Februari

2015 pukul 12.20 WIB)

Berbeda dengan keterangan diatas, P8 mengungkapkan hal sebagai

berikut :

“Tahun dau ribu sebelas, ada kegiatan di depan Kopassus.

Acara memang dihadiri oleh dari semua dinas. Ada dari

provinsi sama pusat. Kebetulan, kegiatan itu pas puncak

penanaman pohon” (Wawancara: Rabu, 04 Februari 2015

pukul 09.00 WIB)

Pengawasan mutlak dilakukakan sebagai salah satu kontrol

pemerintah. Hal ini berguna untuk memastikan bahwa program

berjalan sesuai dengan keinginan pemerintah yang tentunya berguna

bagi kelangsungan hidup masyarakat di Kecamatan Taktakan.

d. Perataan

Yaitu biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata

kepada kelompok-kelompok. Indikatornya: ketersediaan bibit di

Posko Bibit dan jumlah bibit sesuai kebutuhan. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh peneliti, jumlah bibit yang didistribusikan masih

dibatasi berdasarkan anggaran belanja Dinas Pertanian Kota Serang

tahun 2011. Selain itu, keterbatasan tempat juga tidak memungkinkan

Dinas Pertanian untuk membangun Posko Bibit lingkungan kantor

Page 89: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

73

Dinas Pertanian Kota Serang. Sehingga, bibti masih di simpan di

pihak ke tiga yang merupakan pemenang tender penyedian bibit.

Padahal menurut pedoman penanaman satu milyar pohon posko

penyaluran bibit akan didirikan diseluruh Kantor Dinas Kehutanan

Kabupaten/ Kota diseluruh Provinsi Banten. Dimana Kota Serang,

dinas yang membawahu bidang kehutanan adalah Dinas Pertanian

Kota Serang. Sedangkan pada kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR)

proses penyemaian bibit dilakukan sendiri oleh petani. Karena pada

program Kebun bibit rakyat (KBR) uang langsung diberikan kepada

Ketua Kelompok Tani. Seperti yang di terangkan oleh P2 dan hasil

wawancara tersebut adalah sebagai berikut:

“untuk kegiatan penghijauan lingkungan dan penghijauan

penyediaan bibit di berikan kepada pihak ketiga dimana

lembaga yang mengadakanya otu LPSE, sedangkan untuk

kegiatan KBR Petani menjadi PPTK-nya jadi uangnya

diberikan langsung ke petani” (Wawancara: Senin, 23

Februari 2015 pukul 13.20 WIB)

Namun peneliti juga menemukan ketidak sesuaian jumlah

bibit yang diterima oleh petani dengan data yang di lapangan, seperti

di Desa Pasir Gadung, P8 mengaku hanya mendapat bibit sebanyak

500 batang pohon dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai

berikut:

“tahun 2011, jumlah bibit yang diterima itu cuma lima ratus

batang. Itu juga engga semua dikasihkan sama anggota

kelompok tani tapi sekitar sepuluh sampai dua puluh persen

dikasihkan ke masyarakat. karrena masyarakat juga

pengen.” (Wawancara: Rabu, 04 Februari 2015 pukul 09.00

WIB)

Page 90: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

74

Berbeda dengan data yang diberikan oleh Dinas Pertanian

Kota Serang dimana mendapatkan bibit tanaman sebanyak 2000

batang. Artinya ada selisih 1500 batang pohon dari 2000 batang yang

dicatat. Namun peneliti sekali lagi mengklarifikasi data yang diterima

kepada P2 selaku Kepala Seksi Kehutanan dan berdalih jika ketua

kelompok tani mungkin lupa, dan hasil wawancara tersebut adalah

sebagai berikut:

“mungkin lupa, kan udah lama. Jumlahnya sesuai dengan

data” (Wawancara: Senin, 23 Februari 2015 pukul 13.20

WIB)

Namun dibeberapa desa di Kelurahan Sayar mengaku

mendapatkan jumlah bibit lebih banyak dibandingkan data yang di

catat oleh Dinas Pertanian dan hasil wawancara dengan P13 adalah

sebagai berikut:

“tahun dua ribu sebelas, desa bojong mendapatkan bibit

sebanyak empat ribu batang” (Wawancara: Kamis, 05

Februari 2015 pukul 12.20 WIB)

Senada dengan yang disampaikan diatas, P12 juga

mendapatkan jumlah bibit yang sama sebagai berikut :

“sekitar empat ribu batang. Jumlahnya sama seperti di

bojong” (Wawancara: Kamis, 05 Februari 2015 pukul 09.20

WIB)

Keterbatasan dana juga di tuding sebagai salah satu alasan

tidak meratanya pendistribusian bibit di seluruh kecamatan taktakan.

Dimana hanya empat dari dua belas desa yang disaluri bantuan bibit.

Page 91: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

75

Hal ini disampaikan P2 dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai

berikut:

“Karena keterbatasan dana yang kita miliki, jadi tidak semua

desa bisa disaluri bantuan bibit. Oleh sebab itu, kami

biasanya melakukan rotasi pertahun anggaran. Wilayah

dengan tingkat kerusakan yang parah, biasanya menjadi

prioritas” (Wawancara: Senin, 23 Februari 2015 pukul

13.20 WIB)

Sedangkan jenis bibit yang diberikan disesuaikan menurut

kontur lokasi desa, meskipun banyak pula dari masyarakat meminta

bibit tertentu. Namun Dinas Pertanian Kota Serang selaku penyedia

bibit tidak bisa sembarangan dalam memberikan bibit. Seperti yang

disampaikan oleh P4 dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai

berikut:

“masyarakat biasanya meminta bibit yang sedang populer

seperti albasiah atau jabon. Namun kami dari Dinas

Pertanian tidak bisa sembarangan, kami juga harus melihat

kontur tanah dan lokasi dilapangan apakah bisa ditanami

tanaman tersebut. khawatir pohonya tidak sesuai dengan

lingkungan jadi mati” (Wawancara: Selasa, 24 Februari

2015 pukul 13.20 WIB)

Seperti yang disampaikan P8 tani berikut :

“kalau dari anggota sih biasanya mintanya albasiah atau

jabon. Karna kalau dijual harganya lebih mahal”

(Wawancara: Rabu, 04 Februari 2015 pukul 09.00 WIB)

Hal ini juga di utarakan oleh P13 berikut:

“kami biasanya minta beberapa jenis pohon tertentu kaya

albasiah. Tapi yah tergantung dari dinas sih mau ngasihnya

Page 92: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

76

apa. Yang jelas saya sudah menyampaikan keinginan

anggota” (Wawancara: Kamis, 05 Februari 2015 pukul

12.20 WIB)

Kepentingan ekonomi memamng masih menjadi sangat

penting di kalangan petani. Tetapi harus dibarengi dengan kondisi desa

sehingga hasil yang didapat bisa dioptimalkan.

e. Responsivitas

Yaitu apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan prefensi

atau nilai kelompok tertentu. Indikatornya : tanggapan serta peran

serta masyarakat. salah satu tujuan gerakan penanaman satu milyar

pohon adalah menjaga ketersediaan pangan, energi dam air bagi

kelangsungan hidup masyarakat. Artinya masyarakat merupakan

sasaran dalam upaya peningkatan kesejahteraan. Sehingga peran serta

masyarakat sangat diperlukan dalam mensukseskan program kegiatan.

Namun peneliti mendapati beberapa petani malah menjual bibit yang

didapat dari pemerintah. Beberapa petani juga mengaku menjual

tanaman sebelum masa panen, dimana rata-rata pohon baru dibisa

dipanen setelah lima tahun. Kebanyakan petani sudah memaneh

tanaman setelah 2-3 tahun. Seperti keterangan dari salah satu petani

P10 dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“ya gimana. Saya cuma petani, kebutuhan banyak. Jadi

walau belum bisa dipanen ya terpaksa di jual. Biasnya dijual

sama yang mau” (Wawancara: Selasa, 03 Februari 2015

pukul 14.00 WIB)

Page 93: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

77

Selain itu, Dinas Pertanian Kota Serang juga mengaku

mendapat laporan yang sama dari P3 dan hasil wawancara tersebut

adalah sebagai berikut :

“kami mendapat laporan kalau banya petani yang sudah

menjual tanaman sebelum masa panen, malah ada juga kasus

dimana tanaman sudah dijual sejak penanaman dan setelah

enam tahun baru di panen” (Wawancara: Senin, 22 Januari

2015 pukul 09.00 WIB)

Tidak hanya masyarakat, keinginan instansi terkait juga

merupakan unsur yang paling penting guna mensukseskan program

penanaman satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan. Koordinasi

mutlak dilakukan demi mencapai hasil maksimal. Namun peneliti

mendapati kurangnya komunikasi antara instansi terkait. Seperti yang

di ungkapkan oleh P6 dan hasil wawancara tersebut adalah sebagai

berikut :

“Belum pernah diadakan program penanaman satu milyar

pohon di kelurahan sepang. Belum pernah ada bantuan sama

sekali” (Wawancara: Senin, 16 Febuari 2015 pukul 10.00

WIB)

Hal ini berbeda dengan yang diungkapkan oleh P14 dan hasil

wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“tahun dua ribu sebelas, gapoktan kami menerima bantuan

bibit dari pemerintah sebanyak lima ribu batang”

(Wawancara: Kamis, 26 Februari 2015 pukul 09.00 WIB)

Hal ini menunjukan kurangnya koordinasi antara dinas terkait

mengenai program kegiatan yang dilaksankan. Padahal bila koordinasi

Page 94: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

78

dilakukan dengan baik, jumlah pohon yang di hasilkan di Kelurahan

bisa di hitung dengan pasti. Karena setia pembeliaan batang pohon,

pembeli dan penerima wajib menggunakan surat-surat berupa surat

keterangan asal usul (SKAU) yang diterbitkan oleh Pengawas Tenaga

Teknis dan juga Lurah/ Kepala Desa yang sudah dididik sehingga

memiliki sertifikat hanya saja di Kota Serang belum ada Lurah/

Kepala Desa yang tersertifikasi. Tidak hanya ditingkat desa, di tingkat

Kota Serang juga belum di lakukan koordinasi antara Dinas terkait,

seperti yang di utarakan oleh P1 hasil wawancara tersebut adalah

sebagai berikut :

“belum ada kordinasi antar instansi terkait dalam program

ini, kami juga tidak mendapat laporan. Jadi sulit untuk

mengetahui kegiatan yang di lakukan” (Wawancara: Kamis,

19 Februari 2015 pukul 10.00 WIB)

Salah satu instansi pemerintah yang juga melakukan

penanaman adalah Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kota

Serang. Namun ketika di konfirmasi kepada lembaga terkait, P7 selaku

Kabid Humas BLHD Kota Serang menyerahkan semua tanggung

jawab kepada Dinas Pertanian selaku lembaga yang menangani

petanian dan kehutanan di Kota Serang dan hasil wawancara tersebut

adalah sebagai berikut :

“kita sudah menyerahkan laporan ke Dinas Pertanian, jadi

untuk informasi lebih lanjut mengenai program penanaman

satu milyar pohon konsultasi saja ke Dinas Pertanian”

(Wawancara: Kamis, 20 Februari 2015 pukul 10.00 WIB)

Page 95: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

79

Tetapi hal tersebut tidak dibenarkan oleh Dinas Pertaniana

Kota Serang, artinya instansi terkait kurang dalam koordinasi. Dinas

Pertanian juga mengaku tidak mengetahui jumlah tanaman yang di

tanam oleh lembaga-lembaga lain seperti yang di ungkapkan P4 dan

hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“jujur memang Dinas Pertanian tidak memiliki data

mengenai jumlah pohon yang ditanam oleh sektor non

kehutanan. Itu menjadi salah satu kelemahan kami. Sehingga

kita juga tidak mengetahui secara pasti jumlah tanaman yang

berhasi ditanam. Bisa saja jumlahnya jauh lebih besar atau

lebih kecil” (Wawancara: Selasa, 24 Februari 2015 pukul

09.20 WIB)

Hal ini menunjukan belum adanya kordinasi dan kesiapan

pemerintah selaku pemegang kekuasaaan dalam melakukan

pendataan. Seharunya bila koordinasi dilakukan dengan baik,

pemerintah bisa mengetahui secara jelas kondisi dan kemajuan

program tersebut.

f. Ketepatan

Yaitu apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar

berguna dan bernilai. Indikatornya : tepat sasaran dam berkurangnnya

lahan kritis. Dari penelitian yang dilakukan, program ini baru

menyasar anggota kelompok tani sebagai sasaran program. Adapun

penghijauan lingkungan baru dilakukan di lingkungan kecamatan

Taktakan. Sedangkan bagi masyarakat luas belum dioptimalkan

secara baik. Salah seorang warga di Desa Serdang yang tidak

Page 96: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

80

mengetahui akan program tersebut dan hasil wawancara dengan P17

adalah sebagai berikut :

“saya kurang tahu yah mengenai program tersebut di desa

ini. Tapi kalau memang ada itu bagus. Kan untuk

penghijauan lingkungan” (Wawancara: Rabu, 04 Februari

2015 pukul 15.00 WIB)

Begitu juga yang diutarakan P9 oleh salah seorang warga dan

hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“kurang paham yah sama program itu, ga ada sosialisasinya

juga” (Wawancara: Rabu, 04 Februari 2015 pukul 13.00

WIB)

Tidak jauh berbeda, salah satu anggota kelompok tani P16 juga

memberikan keterangan berikut :

“kalau saya sih Cuma dikasih sama pa zul (ketua kelompok

tani panggung lestari jadi yah saya tanam. Kurang tau dari

kegiatan apa. Yang jelas katanya bantuan dari pemerintah”

(Wawancara: Rabu, 25 Februari 2015 pukul 12.00 WIB)

Sedangkan diatas kertas, program penanaman satu milyar pohon

sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Serang

sudah berhasil dilakukan. Sebagaimana yang di utarakan oleh P2 dan

hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

“dari semua kecamatan di Kota Serang, kecamatan taktakan

menjadi salah satu kecamatan yang progresnya lebih baik

dibanding kecamatan lainnya. Karena di tahun dua ribu dua

belas, kecamatan curug menjadi kecamatan yang paling

besar kerusakannya” (Wawancara: Senin, 23 Februari 2015

pukul 13.20 WIB)

Page 97: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

81

Program ini juga sukses dalam membantu masyarakat sekitar karena

membantu dalam hal perekonomian. Namun kesadaran masyarakat

masih kurang karena masyarakat masih begantung kepada pemerintah

untuk mendapatkan bibit. Selain itu, program ini dirasa sangat

membatu masyarakat, sehingga masyarakat tidak perlu mengeluarkan

dana untuk membeli bibit tanaman.

4.3 Pembahasan

Dari hasil pemaparan deskripsi objek penelitian dan deskrifsi data

didapatkan data bahwa Program Penanaman Satu Milyar Pohon Rehabilitasi

Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan tahun 2011 belum berjalan dengan

maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan dalam

penelitian ini. Dimana dari hasil observasi dan wawancara penelitian peneliti

menemukan data-data sebagai berikut:

Pertama, efektifitas dari program belum dicapai dengan baik karena

data dilapangan tidak sesuai dengan data yang diberikan oleh Dinas Pertanian

Kota Serang. Pelaksanaan program juga dirasa kurang dibarengi dengan

pengawasan yang baik sehingga kegiatan menjadi tidak efektif.

Kedua, efisiensi. Sosialisasi dan Kampanye di rasa kurang dilakukan

baik melalui media lokal atau secara langsung oleh Dinas Pertanian Kota

Serang. Hal itu dapat dilihat dimana sosialisai dan kampanye hanya dilakukan

satu kali dalam satu tahun. Waktu kegiatan untuk pengkayaan hutan rakyat

juga tidak disesuaikan dengan musim penghujan karena kegiatan di lakukan

Page 98: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

82

pada bulan tujuh. Sedangkan untuk Kebun Bibit Rakyat dirasa sudah sesuai

karena pembibitan sudah ditangani oleh Petani secara langsung.

Ketiga, kecukupan. Jumlah bibit yang dibutuhkan oleh Kecamatan

Taktakan belum sesuai dengan kebutuhan. Selain itu sumber daya pelaksana

dilapangan masih kurang dalam sosiliasi atau pengawasan di Kecamatan

Taktakan. Dunn, (2005) dalam teorinya menyebutkan juga tentang peranan

sumber daya manusia dan sarana penunjang kebijakan dengan istilah

efektifitas dan efisiensi. Semakin semakin efektif dan efisien kinerja dari

sumber daya manusia dan sarana penunjang yang digunakan maka semakin

baik nilai pelaksanaan kebijakan tersebut.

Keempat, perataan. Keterbatasan dana menyebabkan tidak semua

desa/ kelurahan di Kecamatan Taktakan dapat tersaluri bibit. Namun, peneliti

juga menemukan daerah yang tidak diadakan program tetapi masuk kedalam

wilayah kerja program penanaman satu milyar tahun. Sehingga ada indikasi

penyimpangan yang dilakukan oleh Dinas terkait. Kemauan para birokrat

(political will) menjadi kunci utama untuk menjawab permasalahan tersebut,

karena yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut adalah internal dari

pemerintahan daerah setempat.

Ke lima, responsivitas. Masyarakat sangat antusias dengan Program

Penanaman Satu Milyar Pohon Sektor Rehabilitasi Hutan dan Lahan hanya

saja tidak di barengi dengan kesadaran akan pentingnya keikut sertaan

masyarakat dalam mensukseskan program, baik dengan pengembangan bibit

tanaman sehingga masyarakat tidak hanya berpangku tangan menunggu

Page 99: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

83

bantuan dari pemerintah saja. Masyarakat dimanjakan dengan penyediaan

bibit tanpa ada pemahaman mendalam mengenai pentingnya mensuksekan

program kegiatan. Hal ini dikarenakan minimnya pendidikan tentang

kesadaran menanam pohon baik melalui sosialisasi ataupun media sosial.

Ke enam, ketepatan. Sasaran program masih berpaku kepada

kelompok tani dan anggotanya saja. Padahal seharunya masyarakat luas juga

diperlukan dalam mensukseskan program kegiatan. Berikut gambaran

pembahasan penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan teori

evaluasi kebijakan menurut Willian Dun, sebagai berikut :

Tabel 4.5

Hasil Penelitian

NO KRITERIA HASIL PENELITIAN

1 Efektivitas Berdasarkan data yang diperoleh, program kegiatan

terbukti mengurangi luas lahan kritis di kota serang.

Tetapi dari hasil di lapangan terbukti bahwa sebagian

tanaman yang di tanam sudah mati atau di jual.

2 Efesiensi Pelaksanaan program tidak disesuaikan musim

penghujan akibat dari birokrasi yang kaku. Selain itu

sosialisasi dan kampanye masih kurang dilakukan.

3 Kecukupan Sumber daya manusia masih kurang hal ini bisa diliat

dari jumlah petugas dilapangan yang kurang. Kurangnya

jumlah bibit dilapangan kemungkinan disebabkan

karena adanya penyimpangan oleh dinas terkait.

4 Pemerataan Salah satu desa di kecamatan Taktakan tidak menerima

Page 100: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

84

bantuan bibit padahal dari data yang di peroleh desa

tersebut mendapatkan jatah bibit.

5 Responsivitas Antusias warga tidak dibarengi dengan kesadaran akan

pentingnya memelihara dan ikut serta dalam

pengembangan program. Serta koordinasi antara

stakeholder masih berjalan sendiri-sendiri.

6 Ketepatan Sasaran program masih berpaku pada anggota kelompok

tani dan belum mencakup seluruh masyarakat di

Kecamatan Taktakan karena kurangnya sosiliasi

program.

Sumber : Peneliti 2015

Page 101: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

85

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil paparan di bab sebelumnya tentang masalah dan

temuan-temuan di lapangan mengenai evaluasi Program Penanaman Satu

Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehablitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan

Taktakan Tahun 2011, didapatkan kesimpulan akhir sebagai berikut:

Efektifitas dari program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan masih rendah.

Karena data dari Dinas tidak sesuai dengan data dilapangan karena pada

kenyataannya sebagian pohon yang ditanam sudah tidak ada lagi, baik mati

atau dijual oleh petani.

Efesiensi dari program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan juga dirasa

kurang baik. Karena kegiatan dilakukan pada waktu yang tidak tepat sehingga

menyebabkan tanaman kemungkinan gagal sangan besar. Hal ini dikarenakan

karena kakunya birokrasi di pemerintahan daerah. Dimana dari analasis

peneliti, dinas terkait cenderung melakukan kegiatan yang sama setiap tahun

sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas yang kemudian

menjadi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Kecukupan dari program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan kurang

85

Page 102: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

86

memadai dari jumlah bibit atau pun saranan prasarana penunjang. Namun

masalah ini bisa diatasi jika masyarakat juga ikut serta dalam pengembangan

bibit sehingga masyarakat tidak hanya berpangku tangan menunggu bantuan

dari pemerintah. Pendidikan dan sosialisasi program dirasa sangat minim

karena hanya dilakukan satu kali dalam setahun.

Perataan dari program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan

rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan tidak cukup. Hal ini

dilihat dari tidak semua desa mendapat bantuan bibit, lagi lagi keterbatasan

sumber dana dituding menjadi masalah tersebut. padahal hasil observasi

menunjukan bahawa ada desa yang tidak tersaluri namum masuk kedalam

daftar penerima. Hal ini menunjukan bahwa ada indikasi penyimpangan

dalam program. Lalu kemana dana itu pergi masih menjadi pertanyaan besar

peneliti.

Responsivitas dari program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan sudah baik

hanya saja hal ini tidak dibarengi dengan kesadaran masyarakat untuk ikut

berperan serta dalam kegiatan. Tidak hanya masyarakat, tapi semua kalangan

yang memiliki kepentingan dalam program tersebut. hal ini dikarenakan

pengetahuan masyarakat yang masih minim akibat sosialisasi yang kurang.

Ketepatan dari program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan masih di

pusatkan di Petani sehingga belum semua masyarakat kecamatan taktakan

tersentuh.

Page 103: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

87

Permasalahan mendasar yang menyebabkan kurang optimalnya hasil

dari program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan tahun 2011 tersebut terletak pada

tingkat kesadaran pemangku kepentingan terhadap peranan penting suatu

aturan atau keberadaan dari Program itu sendiri yang masih rendah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti mengajukan beberapa saran

berupa rekomendasi kebijakan, sebagai berikut:

1) Untuk meningkatkan hasil dari program penanaman satu milyar pohon

sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan

tahun 2011 dapat dimulai dengan menambah jumlah pegawai di bidang

kehutanan Dinas Pertanian Kota Serang atau pun di UPTD Kecamatan.

2) Menambah sarana prasarana penunjang seperti ketersedian sumber mata

air, irigasi dan pupuk tanaman sehingga tanaman bisa tumbuh dengan

baik.

3) Intensitas sosilisasi dan penyuluhan perlu ditingkatkan kembali minimal

tiga kali setahun sesuai dengan anggaran. Selain itu kampanye untuk

hidup lebih mencintai alam harus di tingkatkan melalui media massa baik

media cetak dan elektronik.

4) Penghargaan terhadap masyarakat yang berprestasi dalam menjaga

lingkungan harus diterapkan secara maksimal agar masyarakat dapat

Page 104: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

88

terpacu untuk ikut berpartisipasi tidak hanya petani tetapi masyarakat

luas.

5) Harus ada perbaikan kinerja internal birokrat dan implementor kebijakan

sehingga program kegiatan dapat berjalan secara maksimal.

Page 105: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: AlfaBeta.

Bungin, Burhan. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.

Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: CV Pustaka Setia.

Dunn, William. 2003. Pengantar Analilis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

Mulyana, Deddy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya Offset.

Nugroho, Riant. 2004. Kebijakan Publik. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Parsons, Wayne. 2005. Public Policy: Pengantar Teori Praktik Analisis

Kebijakan. Jakarta: Kencana Predana Media.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003. Evaluasi Kebijakan Pubik. Yogyakarta:

Balairung dan Co, Yogyakarta.

Syafiie dkk. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Subarsono, AG. 2006. Analisis Kebijakan Publik: Konsep Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandun: Alfabeta.

Sugiyono. 2005. Metodologi Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Wicaksono. Kristian Widya. 2006. Administrasi dan Birokrasi Pemerintahan.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasi Proses

Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia.

Peraturan Perundang-undangan:

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan.

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.61/Menhut-II/2011

Tentang Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon.

Page 106: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Dokumen:

Rencana Starategis Dinas Pertanian Kota Serang

Buku Panduan Penanaman Satu Milyar Pohon tahun 2011

Laporan Kegiatan Penanaman Satu Milyar Pohon Provinsi Banten Tahun 2011.

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Banten.

Dinas Pertanian Kota Serang 2012. Rencana pengelolaan Rehabilitasi Lahan.

Radar Banten. 29 November 2011. Target Penanaman Pohon Tercapai 5,33%.

Internet:

Kementrian Kehutanan Republik Indonesia.

http://www.dephut.go.id/uploads/files/P.16_2011.pdf. [10 Agustus 2012]

Time For Kid. 20 April 2012. Top 5 Countries with the biggest Tropical Rain

Forest. http://www.timeforkids.com/news/top-5countries-biggest-tropical-

rain-forest/35956. [18 Agustus 2012]

Hijauku.com. 01 September 2013. Peringkat Negara Penyebab Perubahan Iklim.

http://www.hijauku.com/2013/11/01/peringkat-negara-penyebab--

perubahan-iklim-/. [20 November 2013]

Forest Wacth Indonesia. Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode 2000-2009 edisi

pertama. http://fwi.or.id/wp-content/uploads/2013/02/PHKI_2000-

2009_FWI_low-res.pdf. [18 Agustus 2012]

Page 107: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

PEDOMAN WAWANCARA

EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SAATU MILYAR POHON

SEKTOR KEHUTANAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DI

KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG TAHUN 2011

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan Skripsi, untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah Evaluasi Program Penanaman

Saatu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Di

Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2011, maka disusunlah pedoman

wawancara seperti dibawah ini:

Informan :

Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan Dinas Pertanian Kota Serang

dan, Kepala Seksi Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kota Serang, Staf

pelaksana Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kota Serang.

Pertanyaan:

1. Apa yang melatarbelakangi kegiatan program penanaman satu milyar pohon

sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2011?

2. Apa yang menjadi tujuan program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan tahun 2011?

3. Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program kegiatan

penanaman satu milyar pohon?

4. Kapan program penanaman satu milyar pohon ini di laksanakan?

5. Apakah kelompok kerja sudah dibuat di tingkat kota atau pun desa?

6. Apakah petugas dilapangan sudah memenuhi kebutuhan dilapangan baik

secara kualitas dan kuantitas?

7. Apakah sumber dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program kegiatan

sudah memenuhi kebutuhan kecamatan Taktakan?

Page 108: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

8. Apakah jumlah bibit sudah memenuhi kebutuhan setiap lokasi program

penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan

di Kecamatan Taktakan?

9. Apakah tanaman yang dibagikan sesuai dengan kondisi hutan dan lahan di

Kecamatan Taktakan?

10. Bagaimana proses pendistribusian bibit pohon dilakukan?

11. Apakah setiap desa/ keluarahan di Kecamatan Takatakan mendapat bantuan

bibit?

12. Apa saja kriteria desa/ kelurahan untuk mendapat bantuan bibit pohon?

13. Apakah tempat yang menjadi pelaksanaan program kegiatan mendapatkan

jumlah bibit yang sama?

14. Apakah respon masyarakat terhadap program penanaman satu milyar pohon

sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan

memenuhi ekspektasi Dinas Pertanian Kota Serang?

15. Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan terhadap

tempat kegiatan?

16. Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan

lahan di Kecamatan Taktakan mengenai sasaran utama program tersebut?

17. Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan

lahan di Kecamatan Taktakan memberikan kontribusi terhadap menipisnya

luas lahan kritis di Kecamatan Taktakan?

18. Apakah program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan kontribusi terhadap

masyarakat itu sendiri secara ekonomi?

19. Apa saja kendala yang dihadapi Dinas Pertanian Kota Serang dalam

pelaksanaan program?

Page 109: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

PEDOMAN WAWANCARA

EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON

SEKTOR KEHUTANAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN DI

KECAMATAN TAKTAKAN KOTA SERANG TAHUN 2011

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan Skripsi, untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan masalah Evaluasi Program Penanaman

Saatu Milyar Pohon Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Di

Kecamatan Taktakan Kota Serang Tahun 2011, maka disusunlah pedoman

wawancara seperti dibawah ini:

Informan :

Ketua Kelompok Kerja dan Masyarakat Sekitar Yang Dianggap Memenuhi

Kriteria Wawancara.

Pertanyaan:

1. Apakah Bapak/ Ibu tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

2. Apakah di desa Bapak/ Ibu di adakah program penanaman satu milyar pohon?

3. Apakah Bapak/ Ibu tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon?

4. Apakah sudah dilakukan sosialisai dan kampanye program kegiatan

penanaman satu milyar pohon oleh dinas atau UPTD Pertanian?

5. Kapan pembagiaan bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

6. Bagaimana pembagian bibit pohon di lakukan?

7. Berapa jumlah bibit pohon yang Bapak/ Ibu terima dari Pemerintah?

8. Apakah jenis tanaman disesuaikan dengan permintaan Bapak/ Ibu?

9. Apakah Dinas Pertanian Kota Serang melakukan monitoring atau

pengawasan terhadap tempat kegiatan?

10. Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah dilakukan?

11. Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Page 110: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

12. Apakah bapak/ibu merasa program ini memberi perubahan?

13. Apakah masyarakat dilibatkan dalam lomba penanaman satu milyar pohon?

14. Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Page 111: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

HASIL WAWANCARA

Q

P

(Bpk Ajat Sudrajat, S.P, MM, Kabid Kehutanan Dinas Pertanian

Kota Serang)

Kamis, 19 Februari 2015. Pukul 10.00 WIB di Kantor Dinas

Pertanian Kota Serang

Q1 Apa yang melatarbelakangi kegiatan program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan 2011?

Pada dasarnya program penanaman satu milyar pohon ini merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh pusat sebagai salah satu upaya

mengatasai perubahan cuaca. Hingga akhirnya dilaksanakan di Kota

Serang.

Q2 Apa yang menjadi tujuan program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Tentu saja sebagai salah satu upaya untuk mengurangi lahan kritis,

perubahan cuaca juga sebagai salah satu upaya meningkatkan ekonomi

masyarakat

Q3 Apakah sudah dilakukan sosialisai dan kampanye program kegiatan

penanaman satu milyar pohon?

Sosialisasi sudah dilakukan dengan semaksimal mungkin. Salah satunya

untuk sosialisasi dengan ketua kelompok tani rutin dilakukan setiap

tahun, khusus untuk kegiatan Kebun Bibit Rakyat (KBR) dilakukan

pelatihan selama dua sampai tiga hari. Karena keterbatasan dana maka

tidak dimungkinkan dilakukan pada semua anggota kelompok tani

Q4 Kapan program penanaman satu milyar pohon dilaksanakan?

Program kegiatan di laksankan dari Desember 2010 hingga januari

2011

Q5 Apakah kelompok kerja sudah dibuat di tingkat kota atau pun desa?

Untuk kelompok kerja kota serang belum melakukan koordinasi dengan

instasi terkat. Namun di tingkat provinsi kelompom kerja sudah di buat.

Memang belum ada koordinasi antara instansi terkait dalam program

ini, kami juga tidak mendapat laporan. Jadi sulit untuk mengetahui

kegiatan yang dilakukan, baik jumlah nya atau kegiatan apa saja

Q6 Apakah petugas dilapangan sudah memenuhi kebutuhan di lapangan

baik secara kualitas dan kuantitas?

Untuk petugas dilapangan, khususnya di UPTD Pertanian semua

stafnya membawahi bidang pertanian. Sedangkan untuk staf penyuluh

kehutanan kita tidak punya. Sebelumnya memang ada empat orang staf

penyuluh kehutanan tapi kemudian ditarik ke kantor dinas pertanian

karena dikantor saja kurang orang.

Page 112: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q7 Apakah sumber dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program

kegiatan sudah memenuhi kebutuhan di kecamatan Taktakan?

Kalau berbicara dana, jujur saja dana yang di berikan sangat terbatas.

Mengingat kebutuhan dilapangan juga sangat besar.

Q8 Apakah jumlah bibit sudah memenuhi kebutuhan setiap lokasi program

penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan

lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Sebetulnya belum, itu sebabnya kita melakukan rotasi setiap tahunnya

supaya merata

Q9 Apakah tanaman yang dibagikan sesuai dengan kondisi hutan dan lahan

di Kecamatan Taktakan?

Untuk jenis tanaman yah harus di sesuiakan dengan kondisi

dilapangan. Nanti untuk lebih lanjut bisa konsultasi dengan pa wahyu.

Kebetulan beliau PPTK Nya jadi lebih mengetahui

Q10 Bagaimana proses pendistribusian bibit pohon dilakukan?

Biasanya kami mengirim langsung ke petani, tapi ada juga yang

langsung mengambil ke posko bibit. Kebetulan waktu itu tempatnya di

boru. Di pihak kketiga. Karna kita ga mungkin menyimpan disni karna

kantor kan kecil.

Q11 Apakah setiap desa/ kelurahan di Kecamatan Taktakan mendapat

bantuan bibit?

Karna kurangnya dana, jadi ga semua desa dapat tapi di gilir.

Q12 Apa saja kriteria desa/ kelurahan untuk mendapat bantuan bibit?

Kita mendahulukan daerah yang luas lahan kritisnya paling banyak

Q13 Apakah tempat yang menjadi pelaksanaan program kegiatan

mendapatkan jumlah bibit yang sama?

Tidak. Bisanya disesuaikan dengan luas lahan yang harus direhabiltasi

Q14 Apakah respon masyarakat terhadap program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan memenuhi ekspektasi Dinas Pertanian Kota Serang?

Respon masyarakat sangat baik. Baik sekali

Q15 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan

terhadap tempat kegiatan?

Tentu saja kami melakukan pengawasan. Hanya saja setelah

diserahkan bibitnya itu menjadi tanggung jawab petani

Q16 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan mengenai sasaran utama

program tersebut?

Untuk saat ini fokus kita hanya pada kelompok tani dulu. Karna yang

punya lahan kan petani yah. Baru setelah itu ke masyarakat luas

Page 113: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q17 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan kontribusi

terhadap menipisnya luas lahan kritis di Kecamatan Taktakan?

Tentu memberikan kontribusi, kan sudah ditanami neng. Jadi makin

berkurang wilayah lahan kritisnya

Q18 Apakah program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan

rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan

kontribusi terhadap masyarakat itu sendiri secara ekonomi?

Masyarakat di Kecamatan Taktakan masih bergantung pada pertanian,

tentu dengan adanya bantuan bibit masyarakat jadi terbantu dalam

meningkatnya masalah perekonomian

Q19 Apa saja kendala yang dihadapi Dinas Pertanian Kota Serang dalam

pelaksanaan program?

Kendala utama itu kesadaran masyarakat sendiri, masyarakat biasanya

hanya menunggu bantuan saja.

Q

P

(Bpk Wahyu Suryana, S.P, MM, Kasi Kehutanan Dinas Pertanian

Kota Serang)

Senin, 23 Februari 2015. Pukul 13.20 WIB di Kantor Dinas

Pertanian Kota Serang

Q1 Apa yang melatarbelakangi kegiatan program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan 2011?

Program penanaman satu milyar ini program nasional, sehingga kota

serang melalui Dinas Pertanian juga ikut dalam melaksanakan

program. program ini juga menjadi salah satu ukti nyata pemerintah

dalam mengatasi perubahan iklim.

Q2 Apa yang menjadi tujuan program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Program ini menjadi salah satu solusi mengatasai perubahan iklim,

banjir, longsor dan mengurangi lahan kritis di Kota Serang dan

menambah resapan air. Program ini juga diharapakan bisa membantu

masyarakat dalam perekonomian mereka

Q3 Apakah sudah dilakukan sosialisai dan kampanye program kegiatan

penanaman satu milyar pohon?

Kami rutin melakukan sosialisasi, hampir setiap tahun sekali kami

melakukan sosialisai ke gapoktan Cuma jujur saja kami sangat minim

tenaga di lapangan. Kami tidak memiliki petugas penyuluh kehutanan

di lapangan. Selain itu biasanya kami secara rutin mengirimkan

undangan kepada swasta untuk ikut serta dalam mengkampanyekan

program penanaman satu milyar pohon, seperti bank, biasanya mereka

bikin spanduk di depan kantor. Karena di dinas dana nya terbatas. Tapi

setiap 28 november kita rutin melaksanakan Hari Menanam Pohon

Page 114: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Indonesia (HPMI) dan Buan Menanam Nasional (BMN)

Q4 Kapan program penanaman satu milyar pohon dilaksanakan?

Untuk program kegiatan penanaman dilakukan selama setahun dari

Desember 2010 sampai januari 2011. Biasanya program penanaman

satu milyar pohon itu ada beberapa jenias kegiatan, antara lain

penghijauan lingkungan, pemeliharaan hutan rakyat, pengkayaan hutan

rakyat dan Kebun Bibit Rakyat. Biasanya kegiatan selalu dilaksanakan

sesuai dengan musim penghujan, tapi cuaca beberapa tahun terakhir

memang sulit di prediksi

Q5 Apakah kelompok kerja sudah dibuat di tingkat kota atau pun desa?

Cuma di provinsi ada. Kalau di Kota Serang belum ada yah neng.

Q6 Apakah petugas dilapangan sudah memenuhi kebutuhan di lapangan

baik secara kualitas dan kuantitas?

Petugas dilapangan kita tidak ada, UPTD di lapangan itu bukan bidang

kehutanan tapi bidang pertanian. Kami disini ada staf tadinya waktu

CPNS itu tugasnya penyuluh kehutanan tapi setelah jadi PNS jadi

pelaksana ditarik kekantor. Jadi memang sumber daya manusianya

kurang.

Q7 Apakah sumber dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program

kegiatan sudah memenuhi kebutuhan di kecamatan Taktakan?

Jujur saja dana sangat terbatas, selain penyaluran bibit. Kita juga

perlu untuk pembuatan sumur resapan.

Q8 Apakah jumlah bibit sudah memenuhi kebutuhan setiap lokasi program

penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan

lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Belum, karna permintaan dari masyarakat juga banyak. Karena

keterbatasan dana yang kita miliki, jadi tidak semua desa bisa disaluri

bantuan bibit. Oleh sebab itu, kami biasanya melakukan rotasi pertahun

anggaran. Wilayah dengan tingkat kerusakan yang parah, biasanya

menjadi prioritas

Q9 Apakah tanaman yang dibagikan sesuai dengan kondisi hutan dan lahan

di Kecamatan Taktakan?

Untuk tanaman tentu di sesuaikan sesuai dengan kondisi dilapangan, ga

bisa kita tanam daun teh disana. Kan harus sesuai.

Q10 Bagaimana proses pendistribusian bibit pohon dilakukan?

Kami distribusikan langsung, namun beberapa petani datang langsung

ke posko bibit

Q11 Apakah setiap desa/ kelurahan di Kecamatan Taktakan mendapat

bantuan bibit?

Inginya sih seperti itu, tapi kan dana kita kecil. Ga bisa semuanya

dikasih

Q12 Apa saja kriteria desa/ kelurahan untuk mendapat bantuan bibit?

Salah satu kriterianya lahan kritis, agak kritis juga potensial kritis.

Page 115: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q13 Apakah tempat yang menjadi pelaksanaan program kegiatan

mendapatkan jumlah bibit yang sama?

Oh engga, disesuaikan neng sama luas lahannya.

Q14 Apakah respon masyarakat terhadap program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan memenuhi ekspektasi Dinas Pertanian Kota Serang?

Masyarakat sangat antusias menerima bantuan bibit tanaman. hanya

saja kesadaran masyarakat sendiri masih minim. Kadang setelah

dikasih, tidak dirawat dengan baik. Jadi masyarakat masih berpangku

tangan menerima bantuan

Q15 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan

terhadap tempat kegiatan?

Kita suka kesana tapi pohon yang sudah di beri kan pada masyarakat

jadi tanggung jawab masyarakat

Q16 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan mengenai sasaran utama

program tersebut?

Kami masih berfokus kepada masyarakat pemilik lahan tapi kami juga

sudah melakukan kegiatan di beberapa perumahan untuk ikut serta

hanya untuk di kecamatan Taktakan fokus utama kita petani pemilik

lahan.

Q17 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan kontribusi

terhadap menipisnya luas lahan kritis di Kecamatan Taktakan?

Tentu saja, hanya saja Dinas Pertanian belum melakukan evaluasi

terhadap kegiatan program ini. Hal ini dikarenakan sumber daya

manusia yang terbatas serta anggaran yang terbatas.

Q18 Apakah program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan

rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan

kontribusi terhadap masyarakat itu sendiri secara ekonomi?

Tentu saja masyarakat menjadi sangat terbatu. Karena ini menjadi

mata pencaharian mereka

Q19 Apa saja kendala yang dihadapi Dinas Pertanian Kota Serang dalam

pelaksanaan program?

Kendala dari kesadaran masyarakat yang masih kurang, petugas di

dinas juga kurang, belum lagi dana yang minim jadi salah satu kendala

yang kita hadapi

Page 116: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q

P

(No Name, Staf UPTD Pertanian Kota Serang)

Senin, 19 Januari 2015. Pukul 10.00 WIB di UPT Dinas Pertanian

Kota Serang

Q1 Apa yang melatarbelakangi kegiatan program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan 2011?

Program ini diharapkan menjadi solusi global dalam mengatasi

perubahan iklim. Dimana presiden SBY merealisasikannya dengan

mengadakan program penanaman satu milyar pohon secara nasional

Q2 Apa yang menjadi tujuan program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Untuk mengatasi lahan kritis di Kecamatan Taktakan

Q3 Apakah sudah dilakukan sosialisai dan kampanye program kegiatan

penanaman satu milyar pohon?

Sosialisai program ini belum di lakukan secara maksimal, sosialisai

hanya dilakukan pada program penanaman kebun bibit rakyat. Itu pun

bentuknya pelatihan karena ketua gapoktan di didik untuk dapat

menyemai bibit

Q4 Kapan program penanaman satu milyar pohon dilaksanakan?

Setiap tahun hampir dilakukan pada waktu yang sama hanya tempatnya

saja yang berbeda

Q5 Apakah kelompok kerja sudah dibuat di tingkat kota atau pun desa?

Belum ada untuk ditingkat kota.

Q6 Apakah petugas dilapangan sudah memenuhi kebutuhan di lapangan

baik secara kualitas dan kuantitas?

Kurang. Bahkan penyuluh kehutanan tidak ada di tingkat kota atau pun

kecamatan. Tidak ada sumber daya manusianya

Q7 Apakah sumber dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program

kegiatan sudah memenuhi kebutuhan di kecamatan Taktakan?

Sebenarnya kalau mau jujur, bisa cukup

Q8 Apakah jumlah bibit sudah memenuhi kebutuhan setiap lokasi program

penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan

lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Karna dana yang kurang, neng atahu sendiri di Dinas bagaimana jadi

yah kurang lah

Q9 Apakah tanaman yang dibagikan sesuai dengan kondisi hutan dan lahan

di Kecamatan Taktakan?

Itu sih pasti. Kami juga tidak mau gagal

Q10 Bagaimana proses pendistribusian bibit pohon dilakukan?

di kirim langsung ke sini

Q11 Apakah setiap desa/ kelurahan di Kecamatan Taktakan mendapat

bantuan bibit?

Engga lah. Sudah di atur sama dinas pertanian

Page 117: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q12 Apa saja kriteria desa/ kelurahan untuk mendapat bantuan bibit?

Yang jelas daerah yang memiliki lahan potensian kritis itu yang

didahulukan. Tapi setiap tahun dilakukan di beda desa. Jadi semuanya

kebagian

Q13 Apakah tempat yang menjadi pelaksanaan program kegiatan

mendapatkan jumlah bibit yang sama?

Beda beda sesuai dengan kebutuhan sih.

Q14 Apakah respon masyarakat terhadap program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan memenuhi ekspektasi Dinas Pertanian Kota Serang?

Masyarakat disini sih antusias kalau dapet bantuan bibit, Cuma kadang

suka dijual lagi. Itu yang kadang jadi masalah. Kami juga bingung,

karena setela dikasih memang jadi hak mereka.

Q15 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan

terhadap tempat kegiatan?

Kami semampu mungkin melakukan pengawasan, tapi karna SDM dan

SDA nya kurang jadi susah untuk dilakukan

Q16 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan mengenai sasaran utama

program tersebut?

Belum.

Q17 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan kontribusi

terhadap menipisnya luas lahan kritis di Kecamatan Taktakan?

Tentu memberikan perubahan walaupun cuma sedikit. Banyak juga

yang mati atau engga diurus sama dinas

Q18 Apakah program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan

rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan

kontribusi terhadap masyarakat itu sendiri secara ekonomi?

Tentu, masyarakat yang tadinya punya lahan tapi tidak punya bibit jadi

terbantu

Q19 Apa saja kendala yang dihadapi Dinas Pertanian Kota Serang dalam

pelaksanaan program?

Banyak. Tapi yang paling penting SD, dan SDA nya di tingkatkan lagi

Page 118: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q

P

(Bpk Jamudi, SE)

Senin, 16 Februari 2015. Pukul 10.00 WIB di Kantor Kelurahaan

Sepang

Qa Apakah di Kelurahan Sepang diadakan program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan 2011?

Belum pernah diadakan program penanaman satu milyar pohon di

kelurahan sepang. Belum pernah ada bantuan sama sekali”

Q

P

(Bpk Herunajaya, S.Pd, M.Si)

Kamis, 20 Februari 2015. Pukul 10.00 WIB di Kantor BLHD Kota

Serang

Qa Saya ingin mengetahui tentang program penanaman satu milyar pohon

di Kecamatan Taktakan ?

Jadi sebaiknya neng langsung saja ke Dinas Pertanian selaku induk

pertanian dan kehutanan di Kota Serang. Kita sudah menyerahkan

laporan ke Dinas Pertanian, jadi untuk informasi lebih lanjut

menegenai program penanaman satu miyar pohon konsultasi saja ke

Dinas Pertanian Kota

Q

P

(Bpk Eko Setiagama, S.Hut)

Selasa, 24 Februari 2015. Pukul 09.20 WIB di Kantor Dinas

Pertanian Kota Serang

Q1 Apa yang melatarbelakangi kegiatan program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan 2011?

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen pemerintah untuk

mengatasi perubahan cuaca. Program ini tindak lanjut dari one man

one tree. Namun akhirnya berubah menjadi penanaman satu milyar

pohon.

Q2 Apa yang menjadi tujuan program penanaman satu milyar pohon sektor

kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Tentu saja untuk merehabilitasi hutan dan lahan. Hanya saja di Kota

Serang kebanyakan lahan milik perorangan. Selain itu, penanaman

pohon di harapkan menjadi salah satu upaya dalam peresapa air.

Q3 Apakah sudah dilakukan sosialisai dan kampanye program kegiatan

penanaman satu milyar pohon?

Sosialisai di lakukan, hanya saja baru sebatas di ketua kelompok tani.

Karena untuk di adakan di masyarakat, kami masih mengaami

Page 119: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

keterbatasan dana

Q4 Kapan program penanaman satu milyar pohon dilaksanakan?

Program in di laksanakan dari desember 2010 hingga januari 2011,

jadi pada dasarnya program ini dilaksanakan sepanjang tahun.

Q5 Apakah kelompok kerja sudah dibuat di tingkat kota atau pun desa?

Saya kurang tahu yah masalah itu, mungkin ada. Tapi kalau di kota

serang sih belum ada kayanya. jujur memang Dinas Pertanian tidak

memiliki data mengenai jumlah pohon yang ditanam oleh sektor non

kehutanan. Itu menjadi salah satu kelemahan kami. Sehingga kita juga

tidak mengetahui secara pasti jumlah tanaman yang berhasi ditanam.

Bisa saja jumlahnya jauh lebih besar atau lebih kecil

Q6 Apakah petugas dilapangan sudah memenuhi kebutuhan di lapangan

baik secara kualitas dan kuantitas?

Jujur saja, sebelum jadi PNS saya bertugas sebagai penyuluh

kehutanan. Hanya saja setelah diangkat sebagai PNS tugas pokok saya

menjadi staf pelaksana. Jujur, penyuluh kehutanan itu tidak ada.

Kerjaan dikantor saja sudah banyak, gimana mau ngurusin yang lain.

Q7 Apakah sumber dana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program

kegiatan sudah memenuhi kebutuhan di kecamatan Taktakan?

Itu dia, kota serang itu dana nya sedikit. Kalau saya rasa sangat minim.

Q8 Apakah jumlah bibit sudah memenuhi kebutuhan setiap lokasi program

penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan

lahan di Kecamatan Taktakan 2011?

Diusahakan sesuai kebutuhan, hanya saja lagi lagi dana kita terbatas,

jadi yang rusak dulu yang didahulukan.

Q9 Apakah tanaman yang dibagikan sesuai dengan kondisi hutan dan lahan

di Kecamatan Taktakan?

Masyarakat biasanya meminta bibit yang sedang populer seperti

albasiah atau jabon. Namun kami dari Dinas Pertanian tidak bisa

sembarangan, kami juga harus melihat kontur tanah dan lokasi

dilapangan apakah bisa ditanami tanaman tersebut. khawatir pohonnya

tidak sesuai dengan lingkungan jadi mati

Q10 Bagaimana proses pendistribusian bibit pohon dilakukan?

Kami biasanya mengirim langsung, namun beberapa datang langsung.

Q11 Apakah setiap desa/ kelurahan di Kecamatan Taktakan mendapat

bantuan bibit?

Engga, tiap tahun gantian.

Q12 Apa saja kriteria desa/ kelurahan untuk mendapat bantuan bibit?

Luas lahan kritis yang pasti

Q13 Apakah tempat yang menjadi pelaksanaan program kegiatan

mendapatkan jumlah bibit yang sama?

Beda lah, kan disesuaikan dengan luas lahan yang kritis.

Page 120: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q14 Apakah respon masyarakat terhadap program penanaman satu milyar

pohon sektor kehutanan rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan

Taktakan memenuhi ekspektasi Dinas Pertanian Kota Serang?

Masyarakat sangat antusias, hanya saja tidak dibarengi dengan

kesadaran untuk mengembangkan bibit. Jadi nunggu dikasih aja.

Memang betul, kami juga menyadari bahwa selain bantuan bibit.

Masyarakat juga butuh fasilitas lain guna menunjang keberhasilan

tanaman. Hanya saja, dana yang dimiliki oleh dinas sangat terbatas

sehingga kami juga kesulitan. Namun kami setiap masukan yang

diterima pasti kami jadikan pertimbangan untuk kegiatan yang akan

datang

Q15 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan

terhadap tempat kegiatan?

Jadi kalau sudah diberikan, itu tanggung jawab petani atau masyarakat

yang mendapatkan bibit untuk merawatnya. Nah, kadang masyarakat

suka ga dirawat. Kita tidak punya sumber daya untuk melakukan

evaluasi atau monitoring. Itu masalahnya,

Q16 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan mengenai sasaran utama

program tersebut?

Ini kan sebenarnya program untuk masyarakat, kita fokus di

masyarakat tani terlebih dahulu.

Q17 Apakah penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan rehabilitasi

hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan kontribusi

terhadap menipisnya luas lahan kritis di Kecamatan Taktakan?

Kalau bicara luas lahan kritis, tiap tahun itu fluaktip yah na, jadi

tergantung.biasanya disaat saat tertentu apalagi lagi kenaikan kelas.

Itu pohonya banyak di jual. Jadi kita tidak tahu pasti. Salah satu cara

yang bisa dilakukan untuk mengontrol jumlah pohon yang di panen itu

bisa menggunakan Surat keterangan asal usul yang dikeluarkan oleh

pengawas tenaga teknis atau kepala desa/ luruh yang sudah memiliki

sertifikat. Namun di Kota Serang itu tidak ada.

Q18 Apakah program penanaman satu milyar pohon sektor kehutanan

rehabilitasi hutan dan lahan di Kecamatan Taktakan memberikan

kontribusi terhadap masyarakat itu sendiri secara ekonomi?

Itu pasti, masyarakat di Kecamatan taktakan yang dapat bantuan bibit

itu kan petani yang notabene pengahsilannya dari si.tu. Dengan

bantuan bibit kan jadi lebih ringan

Q19 Apa saja kendala yang dihadapi Dinas Pertanian Kota Serang dalam

pelaksanaan program?

Sumber daya manusia yang pasti, kita sangat minim tenaga ahli.

Keadaran masyarakat juga masih kurang, karena masyarakat masih

menuggu bantuan saja. Juga kadang kita jumpai pohonnya tidak

dirawat dengan baik. Yah mati

Page 121: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q

P

(Bpk H. Salim, Ketua Kelompok Tani Mekar, Pasir Gadug,

Cilowong))

Rabu, 04 Februari 2015. Pukul 09.00 WIB di Desa Pasir Gadug,

Cilowong

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Itu kan salah satu kegiatan yang diadakan oleh pemerintah untuk

masyarakat

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Ada, waktu itu diadakan disini

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Ya untuk menanam pohon. Supaya masyarakat banyak tanam jadi

pohon juga banyak engga gersang lagi. Untuk memakmurkan

masyarakat

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Kadang kadang diadakan satu tahun dua kali.

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Bulan sepuluh, sebelas sampai januari itu paling bagus untuk nanam

karena masuk musim penghujan. Sedangkan kalau sudah bulan maret

kemungkinan gagal. Kemarin itu bulan tujuh baru dikirim, ada lagi

bantuan di bulan maret kita engga mau terima. Kita takut gagal, untuk

perawatannya juga jadi susah

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

Biasanya dikirim langsung dari dinas pertanian ke sini neng

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

Tahun 2011, jumlah bibit yang diterima itu cuma lima ratus batang.

Itu juga engga semua dikasihkan sama anggota kelompok tani tapi

sekitar sepuluh sampai dua puluh persen dikasihkan ke masyarakat.

karena masyarakat juga pengen

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

Kalau dari anggota sih biasanya minta nya albasiah atau jabon.

Karena kalau dijual harganya mahal. Yah tapi sedikasihnya saja.

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Dari UPTD sering kesini, sebulan dua kali nengok kesini. Tapi yang

diliat biasanya hanya padi.

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Kita sangat bersyukur dengan bantuan bibit ini, karena sangat

membantu masyarakat.

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Banyak yah, masyarakat jadi terbantu dengan adanya bantuan bibit.

Bibitkan lumayan harga nya kalau beli sendiri

Page 122: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q12 Aapakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Iya, masyarakat jadi semakin semangat untuk menanam pohonnya

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Kurang tahu yah masalah itu sih

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

karna lokasi kita yang dekat dengan TPA, jadi air di daerah ini sudah

tercemar limbah sehingga kami kesulitan untuk penyiraman. Kami

juga khawatir air ini merusak tanaman. Masalah ini sudah di adukan

kepada pihak berwenang namun belum ada tindakan yang jelas

Q

P

(Siti Maesaroh, Masyarakat di Desa Pasir Gadug)

Rabu, 04 Februari 2015. Pukul 01.00 WIB di Desa Pasir Gadug,

Cilowong

Q1 Apakah bapak/ ibu tahu apa itu program penanaman satu milyar

pohon?

Kurang paham yah sama program itu, ga ada sosialisasinya juga

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Ga tahu yah dek, coba tanya pa RT aja

Q

P

(Bpk Safdji, Ketua Kelompok Tani Harapan Jaya, Serdang,

Sayar)

Kamis, 05 Februari 2015. Pukul 09.20 WIB di Desa Serdang,

Sayar

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Salah satu program pemerintah yah neng

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Ada, waktu itu diadakan disini. Tapi kalau tidak salah itu yang

ngadain dari Provinsi bukan dari dinas Pertanian sama kaya di

bojong

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Untuk mensejahterakan masyarakat tentunya, juga supaya tidak banjir

atau longsor

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Kalau saya sih sering diajak petalihan neng. Tapi kalau untuk

sosialisai di sini belum ada sih

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Waktu itu sekitar bulan tujuh dapat bantuan bibitnya

Page 123: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

Dikirim langsung sama dinasnya

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

Tahun dua ribu sebelas itu kalau ga salah sekitar empat ribu batang.

Jumahnya sama seperti di bojong

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

Sedikasihnya aja dari dinas. Ya kadang masyarakat minta bibit apa.

Tapi kan semuanya yang ngatur dari dinas

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Belum ada yah. Paling liat padi neng

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Bagus sekali. Kami sangat terbantu dengan adanya program tersebut

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Banyak yah.

Q12 Aapakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Tentu, jadi kita tidak kesulitan dalam mendapatkan bibit sehingga

biaya prmbrliian bibit kan bisa di pakai untuk hal lainnya

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Tiak ada yah.

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Yah kita juga butuh pupuk untuk membuat tanaman jadi tumbuh bukan

Cuma bibitnya saja. Kan ada perawatan. Yah nanti sih diharapakan

selain bibit juga ada bantuan pupuk.

Q

P

(No Name, Anggota kelompok tani Panggung Lestari,

Karondangan, Sepang)

Selasa, 03 Februari 2015. Pukul 09.00 WIB di Karondangan,

Sepang

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Program yang diadakan oleh pemerintah

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Ada waktu itu bantuan bibit tahun dua ribu sebelas

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Bantu masyarakat aja kali neng

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Belum. Dari gapoktan doang paling juga. Itu pun Cuma bagaimana

menanam pohon yang baik

Page 124: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Lupa saya, yang pasti dua ribu sebelas itu ada

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

Dikasih aja gitu, kita disuruh kumpul di rumah ketua kelompok tani

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

100 batang kalau ga salah.

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

Engga. Sedikasihnya saja

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Paling pa ketua yang ngeliatin

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Sangat terbantu. Kita hanya petani neng, penghasilan tidak ada lagi

selain dari tani. Sedangkan kebutuhan anak anaka kadang suka

mendadak. Bayar SPP Sekolahlah, apalah. Jadi yah mau ga mau di

jual bibitnya.

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Membatu masyarakat engga mampu kaya bapak ini neng

Q12 Apakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Alhamdulialah setelah ada bantuan jadi bisa tani lagi

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Engga tau kalau masalah itu

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Pupuk neng. Kadang suka mati. Sama air.

Q

P

(Bpk Didi, Ketua Kelompok Tani Restu Bojong, Bojong, Sayar)

Kamis, 05 Februari 2015. Pukul 12.20 WIB di Desa Serdang,

Sayar

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Ga atau yah neng. Kita sih tau dapet bantuan bibit dari Dinas

Pertanian, engga tau program apa

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Ya ini ada, waktu tahun dua ribu sebelas bantuan

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Bantuan buat masyarakat neng. Biar makmur

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Tiap tahun saya suka diajak buat pelatihan, tapi namaprogramnya itu

Page 125: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

kebun bibit rakyat

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Kalau ga salah itu sekitar bulan juni yah

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

Dikirim langsung kesini sama dinas pertanian

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

Tahun dua ribu sebelas, desa bojong mendapatkan bibit sebanyak

empat ribu batang

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

kami biasanya minta beberapa jenis pohon tertentu kaya albasiah.

Tapi yah tergantung dari dinas sih mau ngasihnya apa. Yang jelas

saya sudah menyampaikan keinginan anggota

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Yang biasanya datang kesini biasanya dari Dinas Pertanian, tapi itu

juga engga tentu. Kalau ada kegiatan baru kesini. Kalau dari pusat

belum pernah

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Kami sangat antusias dengan pemberianbibit.meringankan petani gitu

neng.

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Biaya pembuatan bibit jadi ga usah ngeluarin lagi. Pohon jadi banyak

.

Q12 Apakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Iya pasti. Sangat membantu masyarakat

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Kurang paham tuh neng

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Kalau bisa sih jumlah bibit yang di kasih lebih banyak lagi, terus

pupuk kalau bisa. Kan biar tanamannya engga mati

Q

P

(Bpk Zulkaria, Ketua Kelompok Tani Alam Panggung Lestari,

Karondangan)

Kamis, 26 Februari 2015. Pukul 09.00 WIB di Karondangan,

Sepang

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Salah satu program pemerintah mengenai penanaman bibit pohon

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Ada, kebetulan programnya penanaman kebun bibit rakyat

Page 126: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengatasi kekeringan

di wilayah kota serang.

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Untuk sosialisai sih tidak ada, hanya saja pelatihan kebun bibit rakyat

rutin dilakukan

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Bulan enam atau tujuh saya lupa

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

Kebetulan waktu itu saya ngambi langsung dari dinas pertanian tapi

tempatnya bukan di kantor tapi di distributor bibitnya

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

Lima ribu batang

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

Biasnya sudah ditentukan oleh dinas pertanian, kita hanya ngambi

saja

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Dari UPT kadang datang dua minggu sekali malah satu bulan tidak

ada sama sekali. Tapi biasaya hanya lihat padi saja

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Masyarakat sangat terbantu dengan adanya program.

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Untuk menghijaukan lingkungan, jadi lingkungan tidak gersang lagi

Q12 Apakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Sedikit demi sedikit kami merasakan perubahan. Lingkungan jadi

tambah asri. Cuma kadang banyak juga yang mati

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Tidak ada yah kalau masalah itu

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Selain bantuan bibit, kami juga butuh aliran irigasi yang baik. Selain

itupupuk juga sangat penting untuk menunjang proram kegiatan.

Q

P

(Bpk Jamanhudi, Masyarakat di Desa Karondangan, Sepang)

Rabu, 25 Februari 2015. Pukul 12.00 WIB di Karondangan,

Sepang

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Kurang paham yah neng

Page 127: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Ada kayanya soalnya saya dapet bibit waktu itu

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Yah buat ditanam lah neng

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Engga ada

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Saya lupa kapan, pertengahan tahun kalau ga salah.

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

kalau saya sih cuma dikasih sama pa zul (ketua kelompok tani

panggung lestari jadi yah saya tanam. Kurang tau dari kegiatan apa.

Yang jelas katanya bantuan dari pemerintah. Setelah dikasih yah saya

tanam, dari lima bibit yang dikkasih cuma dua yang tumbuh sisanya

mati

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

Lima batang, itu juga dikaih sama ketua gapoktan

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

Saya sih sedikasihnya saja. Dikasih syukur, ga dikasih juga ga apa

apa

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Ga pernah kalau kesini sih, mungkin kalau ke ketua gapoktan ada

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Kalau memang tujuannya seperti yang dikasih tau si mba tadi yang

bagus sekali itu

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Bagus untuk masyarakat

Q12 Apakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Belum kayanya

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Tidak tahu

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Mungkin bantuannya nya harus lebih merata kesemua masyarakat

Page 128: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q

P

(No Name, Masyarakat di Desa Pasir Gadug, Cilowong)

Selasa, 03 Februari 2015. Pukul 14.00 WIB di Karondangan,

Sepang

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Saya tidak mengerti yah neng, Cuma kalau dari pa haji sih bilang.

Kalau bantuan pemerintah ini supaya di rawat dengan baik

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Mungkin yang di maksud itu kali yang waktu tahun dua ribu sebelas di

kasih bantuan bibit

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Untuk masyarakat supaya makmur

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Paling dari pa haji aja, sering juga tapi masalah tanaman padi tuh

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Kalau tidak salah bulan tujuhan

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

Dikasih dari pa haji, di ambilnya di rumah ketua gapoktan

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

Waktu itu dapet nya lima batang kalau ga salah

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

Saya sih sudah bilang sama ketua gapoktan. Masyarakat tuh pengen

nya pohon apa. Kata pa haji sih sudah disampaikan tapi yang gimana

pemerintah saja

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Kalau program ini tidak ada yah

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Kalau saya sangat terbantu ya gimana. Saya cuma petani,kebutuhan

banyak. Jadi walau belum bisa dipanen ya terpaksa di jual. Sama yang

mau aja neng.

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Makin banyak bibit, makin bagus karena tanaman yang ditanam jadi

banyak

Q12 Apakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Belum banyak, karena disini kita butuh sumber mata air yang bersih

juga. Tahu sendiri disini deket sama TPA

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Tidak tahu

Page 129: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Pasokan air sama pupuk

Q

P

(Bpk Doni Irawan, Masyarakat di Desa Serdang, Sayar)

Rabu, 04 Februari 2015. Pukul 15.00 WIB di Serdang, Sayar

Q1 Apakah Bapak/ Ibu tahu apa itu program penanaman satu milyar

pohon?

Saya kurang tahu yah mengenai program tersebut didesa ini. Tapi

kalau memang ada itu bagus. Kan untuk penghijauan lingkungan.

Mungkin sedikit saran. Sebaiknya sosialisai harus sering dilakukan

baik oleh pemerintah setempat atau melalui media elektronik.

Masyarakat sekarangkan sudah melek informasi. Jadi ada baiknya

sosialisai juga dilakukan dari semua asfek.

Q

P

(Bpk Salbiah, Ketua RT 06/03 di Desa Kerahmatan)

Rabu, 04 Februari 2015. Pukul 16.00 WIB di Kerahmatan

Q1 Apakah Bapak/ Ibu tahu apa itu program penanaman satu milyar

pohon?

Tahun dua ribu sebelas disini engga ada penanaman pohon. Kelompok

tani juga ga ada. Di desa ini belum pernah ada kegiatan tersebut.

Q

P

(No Name, Anggota Kelompok Tani Harapan Jaya Serdang, Sayar

)

Kamis, 05 Februari 2015. Pukul 14.00 WIB di Serdang, Sayar

Q1 Apakah bapak tahu apa itu program penanaman satu milyar pohon?

Dari namanya sih sepertinya penanaman pohon

Q2 Apakah di Desa Bapak/ Ibu diadakan program penanaman satu milyar

pohon?

Waktu tahun dua ribu sebelas memang ada bantuan bibit kesini

Q3 Apakah Bapak tahu tentang tujuan dari program kegiatan penanaman

satu milyar pohon di Kecamatan Taktakan?

Untuk masyarakat, membantu masyarakat gitu

Q4 Apakah sudah dilakukan sosialisasi dan kampanye program ini?

Kalau dari Dinas disini pernah ada sosialisasi tapi saya lupa kapan.

Jarang memang, paling dari ketua gapoktan saja

Q5 Kapan pembagian bibit pohon dilakukan oleh pemerintah?

Bulan juni apa juli itu, saya lupa

Page 130: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Q6 Bagaimana pembagian bibit pohon dilakukan?

Dikasih sama ketua

Q7 Berapakah jumlah bibit yang di terima oleh kelompk tani bapak?

Saya sih dapetnya sekitar 500 batang. Tapi untuk pohon yang ini,

sudah saya jual waktu masih umur satu bulan. Tapi yang beli minta

dipanennya nanti setelah lima tahun. Jadi sekarang saya Cuma

melihara saja. Waktu itu ada kebutuhan yang mendadak jadi terpaksa

di jual.

Q8 Apakah jenis pohon di sesuaikan dengan permintaan masyarakat?

Engga. Dikasih dari ketua ajah

Q9 Apakah dinas pertanian melakukan monitoring atau pengawasan ke

desa ini?

Belum pernah ngecek kesini yah

Q10 Bagaimana tanggapan Bapak/ Ibu terhadap program yang telah

dilakukan?

Saya sih senang, sangat membatu. Cuma kurang banyak bibitnya

Q11 Manfaat apa yang didapat dari program tersebut?

Saya jadi bisa nanem pohon neng

Q12 Apakah Bapak/ Ibu merasa program ini memberi perubahan?

Sedikit terbantu lah dengan dikasih bibit kaya gini kan

Q13 Apakah masyarakat dilibitkan dalam lomba penanaman satu milyar

pohon?

Tidak tahu

Q14 Apa saja yang dibutuhkan petani untuk menunjang program kegiatan?

Bibit sama pupuk.

Page 131: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

MEMBER CHECK

NAMA :

JABATAN :

INSTANSI :

HARI/ TANGGAL :

Benar menyatakan bahwa mahasiswa yang bernama :

Nama : Irna Megasari

NIM : 6661 080384

Telah melakukan wawancara mengenai Program Penanaman Satu Milyar Pohon

Sektor Kehutanan Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Kecamatan Taktakan Kota

Serang Tahun 2011.

Yang bertandatangan,

(...................................)

Page 132: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

FOTO WAWANCARA

Keterangan : Kegiatan Wawancara dan Penandatangan Member Check Oleh

Ketua RT 06/03 Desa Kerahmatan

Keterangan : Kegiatan Wawancara dengan Staf Dinas Pertanian Kota Serang

Page 133: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Keterangan : Kegiatan Wawancara dengan Kepala UPTD Pertanian di Kecamatan

Taktakan

Keterangan : Kegiatan Wawancara dengan Ketua Kelompok Tani Mekar, Pasir

Gadug, Cilowong

Page 134: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

FOTO LOKASI KEGIATAN

Keterangan : Pohon di Desa Pasir Gadug

Keterangan : Pohon yang sudah mati di Desa Sepang

Page 135: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

Keterangan : Pohon di Desa Karondangan

Page 136: EVALUASI PROGRAM PENANAMAN SATU MILYAR POHON …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Identitas Pribadi

Nama : IRNA MEGASARI

NIM : 6661080384

Tempat Tanggal Lahir : Rangkasbitung, 19 Januari 1991

Agama : Islam

Alamat : Kp. Cijoro RT/ RW 01/01 Kel. Muara

Ciujung Timur, Rangkasbitung. Lebak

Banten 42314

No. Handphone : +687771824292/ +68119476073

Email : [email protected]

[email protected]

Motto hidup : Do the best and be the best

2. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : M. Subur

Nama Ibu : Linda

3. Riwayat Pendidikan

SD : SD MCT V Rangkasbitung (1996-2002)

SMP : SMP Negeri 2 Rangkasbitung (2002-2005)

SMA : SMA Negeri 3 Rangkasbitung (2005-2008)

Perguruan Tinggi (S1) : Adm. Negara-UNTIRTA (2008-2015)

BIDANG

PERKEBUNA

N &

KEHUTANA

N

BIDANG

KELAUTAN

&

PERIKANAN

BIDANG

PETERNAKA

N

BIDANG

PERTANIAN

SEKSI

BUDIDAYA

PERIKANAN

SEKSI

PRODUKSI

& BINA

USAHA

PERKEBUNA

N

SEKSI

PRODUKSI

TANAMAN

PANGAN

SEKSI

PETERNAKA

N

SEKSI

SUMBER

DAYA

KELAUTAN

SEKSI

TEKNOLOGI

& SARPRAS

PERKEBUNA

N

SEKSI

PRODUKSI

TANAMAN

HORTIKULT

URAL

SEKSI

KESEHATAN

HEWAN DAN

VETERINER

SEKSI

BINA USAHA

PERIKANAN

SEKSI

KEHUTANA

N

SEKSI

BINA USAHA

PETANI

SEKSI

BINA USAHA

PETERNAKA

N

59 Gambar 4.3

Struktur

Organisasi

Dinas

Pertanian

Kota Serang

Sumber:

Ren

cana

Stra

tegis

Dina

s

Pert

ania

n

Kota

Sera

ng

Tah

un

2008

-

2013