evaluasi program gizi buruk di kecamatan sekura, kalbar

11
Bab IV Penyajian Data 4.1 Sumber Data: Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder yang diperoleh dari: 1. Laporan bulanan program gizi Puskesmas Sekura periode Januari 20103 sampai dengan Desember 2013. 2. Laporan Profil Puskesmas Sekura tahun 2012. 3. Data Demografi Puskesmas Sekura tahun 2012. 4.2 Data Umum 4.2.1 Data Wilayah Geografi Wilayah Kecamatan Teluk Keramat terbagi menjadi 3 (tiga) Puskesmas Induk yaitu Puskesmas Sekura, Puskesmas Pimpinan dan Puskesmas Sui Baru dengan jumlah desa binaan sebanyak 24 desa. Keadaan Geografi Puskesmas Sekura terletak dalam wilayah Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas dengan luas wilayah 312 km 2 . Puskesmas Sekura berbatasan langsung dengan : Sebelah Utara : Puskesmas Pimpinan (Kecamatan Teluk Keramat) Sebelah Timur : Puskesmas Galing (Kecamatan Galing) Sebelah Selatan : Puskesmas Sungai Baru (Kecamatan Teluk Keramat) Sebelah Barat : Puskesmas Simpang Empat (Kecamatan Tangaran) 7

Upload: innomad

Post on 05-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tahun 2014-2015

TRANSCRIPT

Bab IVPenyajian Data

4.1 Sumber Data: Pengumpulan data dilakukan dengan data sekunder yang diperoleh dari: 1. Laporan bulanan program gizi Puskesmas Sekura periode Januari 20103 sampai dengan Desember 2013.1. Laporan Profil Puskesmas Sekura tahun 2012.1. Data Demografi Puskesmas Sekura tahun 2012.

4.2 Data Umum4.2.1 Data Wilayah GeografiWilayah Kecamatan Teluk Keramat terbagi menjadi 3 (tiga) Puskesmas Induk yaitu Puskesmas Sekura, Puskesmas Pimpinan dan Puskesmas Sui Baru dengan jumlah desa binaan sebanyak 24 desa. Keadaan Geografi Puskesmas Sekura terletak dalam wilayah Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas dengan luas wilayah 312 km2. Puskesmas Sekura berbatasan langsung dengan : Sebelah Utara: Puskesmas Pimpinan (Kecamatan Teluk Keramat) Sebelah Timur: Puskesmas Galing (Kecamatan Galing) Sebelah Selatan: Puskesmas Sungai Baru (Kecamatan Teluk Keramat) Sebelah Barat: Puskesmas Simpang Empat (Kecamatan Tangaran)

4.2.2 Data Demografis: Desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Sekura meliputi 10 desa yaitu :1. Desa Sekura dengan 6 dusun yaitu : Sekura Selatan, Sekura Utara, Sekura Barat, Kelumpang dan Mensungai.2. Desa Pedada dengan 2 dusun yaitu : Pidada dan Pidara3. Desa Tri Mandayan dengan 3 dusun yaitu : Saiyung, Sebadi dan Tanjung Gunung4. Desa Lela dengan 3 dusun yaitu : Senangi, Sebandir dan Setajak5. Desa Sungai Kumpai dengan 2 dusun yaitu : Bogam dan Semayong6. Desa Sepadu dengan 2 dusun yaitu : Teluk Durian dan Sepandan7. Desa Tambatan dengan 2 dusun yaitu : Sebataan dan Tanjung Bakau8. Desa Kubangga dengan jumlah dusun 3 yaitu : Muara Ulakan, Kubung dan Bangang9. Desa Tanjung Keracut dengan 3 dusun yaitu : Selumar, Karti dan Sembua Segantong10. Desa Sebagu dengan 2 dusun yaitu : Sepudak dan Perigi Parit

4.3 Data Khusus4.3.1. Masukan1.1 Tenaga1. Dokter : 1 orang1. Bidan : 12 orang1. Petugas gizi: 2 orang1. Jumlah Kader Posyandu: 154 orang/ 25 Posyandu1.2 Dana1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tingkat II1. Swadaya masyarakat yang dikelola oleh Posyandu 1.3 Sarana1. Medis1. Inventaris1. Stetoskop: 1 buah 1. Tensimeter: 1 buah1. Timbangan dewasa : 3 buah 1. Timbangan dacin anak Balita: 1 buah/posyandu1. Alat ukur tinggi badan/panjang badan : 1 buah1. WHO Child Growth Standard : 1 buah ii. Habis pakai1. Kapsul vitamin A 100.000 IU (biru): Tersedia (cukup)1. Kapsul vitamin A 200.000 IU (merah): Tersedia (cukup)1. Tablet zat besi: Tersedia (cukup)

1. Non Medis1. Inventaris1. Meja: Ada1. Kursi: Ada1. Poster/gambar/Alat peraga berupa contoh bahan makanan : Ada1. Habis pakai1. Brosur /Pamflet: Tersedia1. KMS anak Balita: Tersedia1. Alat tulis: Tersedia

1.4 Metode1. Penimbangan dilakukan setiap bulan:1. Pada Balita memakai timbangan dacin. Balita memakai baju tipis dan tidak menggunakan popok disposable yang basah, kemudian ditimbang di atas dacin, lalu dicatat diatas secarik kertas, kemudian dicatat hasilnya di KMS Balita dan buku register.1. Pencatatan hasil penimbangan 12x/tahun (data yang tertulis di buku register di catat dalam bentuk laporan yang kemudian dari tiap Posyandu dikumpulkan ke Puskesmas)1. Pada Bumil memakai timbangan dewasa dengan berdiri, memakai baju tipis dan tanpa alas kaki.1. Pemantauan status gizi Balita dengan cara melihat pita tumbuh pada kartu KMS dengan membandingkan berat badan dengan umur. Tinggi badan Balita juga dicatat pada KMS. Status gizi Balita juga ditentukan dengan membandingkan hasil pengukuran BB dan PB/TB, kemudian diinterpretasi pada WHO-NCHS child growth standard.1. Pemberian vitamin A:1. Kapsul biru Vitamin A (100.000 IU) pada bayi (6-11 bulan) diberikan secara langsung oleh petugas dengan menggunting bagian atas kapsul dan meneteskan ke mulut bayi.1. Kapsul merah Vitamin A (200.000 IU) pada anak Balita (1-4 tahun) diberikan secara langsung oleh petugas dengan menggunting bagian atas kapsul dan meneteskan ke mulut anak Balita.d. Pemberian tablet zat besi:1. Pada Bumil diberikan minimal 90 tablet zat besi, diberikan sebanyak 3 kali selama masa kehamilan, biasanya diberikan pada Trimester ke-II dimana gejala mual dan muntah sudah berkurang (1 tablet/ hari).1. Pada Buteki diberikan minimal 30 tablet zat besi, diberikan 1 kali selama menyusui (1 tablet/hari).e. Pemberian Makanan Tambahan: 1. PMT penyuluhan dilakukan 6x/tahun1. Materi penyuluhan tentang makanan bergizi yaitu yang tinggi kalori dan tinggi protein1. Dilakukan dalam bentuk demonstrasi pada saat kegiatan Posyandu dimana ibu kader menyediakan bahan makanan f. Kasus gizi buruk Balita yang ditemukan oleh kader dirujuk ke Puskesmas. Dilakukan dengan cara kader memberikan rujukan Balita yang hasil penimbangannya dua kali berturut-turut tidak naik dan berada di bawah garis merah (BGM) untuk mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan pemulihan di Puskesmas.

4.3.2. Proses4.3.2.1 Perencanaan, ada perencanaan tertulis mengenai:1. Penimbangan Balita dan pencatatan setiap bulan di Posyandu pada minggu ke 1-3 dan pelaporan ke Puskesmas pada minggu ke-4.1. Pemantauan status gizi Balita.1. Pemberian kapsul vitamin A (pada bulan Februari dan/atau Agustus)2. Vitamin A 100.000 IU pada bayi : 2x/tahun2. Vitamin A 200.000 IU pada anak Balita : 2x/tahun1. Pemberian tablet zat besi3. Pada Bumil minimal 90 tablet: 3x selama trimester II masa kehamilan (mulai trimester kedua)3. Pada Buteki 1 kali pemberian minimal 30 tablet selama menyusui1. Pemberian makanan tambahan (PMT)4. PMT penyuluhan: 6x/tahun di Posyandu1. Kasus gizi buruk pada Balita yang dirujuk ke Puskesmas dilakukan pada setiap ditemukan kasus gizi buruk.

4.3.2.2 PengorganisasianTerdapat bagan dan struktur organisasi tertulis dan pembagian tugas dan tanggungjawab yang jelas dan teratur dalam melaksanakan tugas perbaikan gizi.

4.3.2.3 Pelaksanaan 1. Penimbangan bayi dan anak Balita dilakukan setiap bulan (12x/tahun) pada minggu pertama hingga ketiga di Posyandu. 1. Pencatatan hasil penimbangan dan pemantauan status gizi bayi dan anak Balita setiap bulan (12x/tahun) dengan menggunakan kartu KMS.1. Pemberian vitamin A:2. Vitamin A kapsul biru (100.000 IU) pada bayi (6-11 bulan) 2kali/tahun2. Vitamin A kapsul merah (200.000 IU) pada anak Balita (1-4 tahun) 2 kali/ tahun yaitu pada bulan Februari dan Agustusd. Pemberian tablet zat besi:1. Tablet zat besi pada Bumil (3x selama masa kehamilan), 1 tablet/hari1. Tablet zat besi pada Buteki (30 tablet, 1 tablet/hari)e. Pemberian PMT: 1. PMT penyuluhan pada Balita 6x/tahunf. Rujukan gizi buruk: Semua kasus gizi buruk Balita dilakukan rujukan ke Puskesmas.

4.3.2.4 Pengawasan1. Pengawasan oleh Kepala Puskesmas setiap bulan: Ada 1. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan setiap bulan: Ada 1. Laporan triwulan dan pertemuan triwulan: Ada

4.3.3 Keluaran 1. Cakupan penimbangan Balita (Lampiran III):1. Cakupan pencapaian program penimbangan (K/S) = 93,54% 1. Cakupan peran dan partisipasi masyarakat dalam program gizi (D/S)= 52,90% 1. Cakupan kelangsungan program penimbangan (D/K) = 56,55% 1. Cakupan keberhasilan program gizi (N/S) = 36,11% 1. Cakupan kecenderungan status gizi (N/D) = 68,27% b. Cakupan status gizi (Lampiran III):1. Cakupan status gizi lebih := Jumlah Balita gizi lebih (dalam setahun) x 100% Jumlah Balita yang ditimbang (D)= 16 x 100% = 1,55% 10271. Cakupan status gizi baik := Jumlah Balita gizi baik (dalam setahun) x100% Jumlah balita yang ditimbang (D)= 831 x 100% = 80,91% 10271. Cakupan status gizi kurang : = Jumlah Balita gizi kurang (dalam setahun) x 100% Jumlah Balita yang ditimbang (D)= 145 x 100% = 14,11% 1027 1. Cakupan status gizi buruk : = Jumlah Balita gizi buruk (dalam setahun) x 100% Jumlah Balita yang ditimbang (D) = 35 x 100% = 3,40% 1027 c. Cakupan pemberian Vitamin A pada pada bayi dan anak Balita (Lampiran) :1. Cakupan pemberian Vitamin A 100.000 IU pada bayi= Jumlah bayi yang mendapat kapsul Vitamin A x 100% Jumlah seluruh bayi= 84,81%1. Cakupan pemberian Vitamin A 200.000 IU pada anak Balita= Jumlah pemberian Vit. A x 100% Jumlah seluruh anak Balita= 73,45% d. Cakupan pemberian tablet zat besi pada Bumil dan Buteki (Lampiran III): 1. Cakupan pemberian zat besi (Fe3) pada Bumil:= Jumlah Bumil yang mendapat tablet Fe3 x 100% Jumlah seluruh Bumil = 100% e. Cakupan Pemberian Makanan Tambahan (PMT): (Lampiran III)1. PMT penyuluhan:= 35/35 x 100% = 100% g. Cakupan rujukan kasus gizi buruk ke Puskesmas1. Ada data tertulis mengenai semua rujukan kasus gizi buruk = 100%

4.3.4 Umpan Balik1. Adanya pencatatan dan pelaporan yang lengkap setiap bulannya dan sesuai dengan waktu yang ditentukan sehingga dapat digunakan sebagai masukan.1. Adanya rapat kerja yang membahas laporan kegiatan-kegiatan tiap bulan untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan.

4.3.5 Dampak1. Langsung: Belum dapat dinilai. 1. Tidak langsung: Belum dapat dinilai. Diharapkan penurunan angka morbiditas dan mortalitas ibu, bayi dan anak balita akibat kurang gizi serta peningkatan kesejahteraan ibu, anak dan keluarga dalam rangka mewujudkan keluarga yang berkualitas.

4.3.6 Lingkungan1. Lingkungan Fisik4. Sarana perhubungan di wilayah Puskesmas Sekura sebagian besar menggunakan transportasi darat dan sebagian kecil menggunakan transportasi air.4. Lokasi Puskesmas dan Posyandu yang mudah dijangkau4. Terdapatnya fasilitas kesehatan yang lain dan mempunyai kerjasama yang baik1. Lingkungan Non Fisik: Dalam aspek pendidikan dan sosial ekonomi, mayoritas masyarakat mempunyai tingkat pendidikan, pengetahuan dan status ekonomi yang rendah.

14