evaluasi penerapan sistem informasi administrasi ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/evaluasi...

165
EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara DISUSUN OLEH : EUIS JUHAERIAH 6661081081 ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015

Upload: doannguyet

Post on 25-Feb-2018

262 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK) DI DINAS

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

DISUSUN OLEH :

EUIS JUHAERIAH

6661081081

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2015

Page 2: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan
Page 3: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan
Page 4: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan
Page 5: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

ABSTRAK Euis Juhaeriah. NIM. 6661081081. Skripsi. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing 1: Drs. Oman Supriadi, M.Si. Dosen Pembimbing 2: Listyaningsih, S.Sos, M.Si Kata Kunci : Evaluasi, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik pada bidang administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berapa besar penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Penelitian ini menggunakan teori Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean yang terdiri dari 6 indikator : kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, intensi penggunaan, kepuasan pemakai dan manfaat bersih. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah pegawai yang menggunakan SIAK dalam kegiatan pekerjaannya yaitu 23 orang dengan teknik pengambilan sampel jenuh. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah dengan menyebar angket/kuisioner. Penganalisisan data menggunakan uji hipotesis t-test satu sampel dengan uji pihak kanan. Hasil perhitungan diperoleh thitung > t tabel (2,2 > 1,717) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan SIAK di Kota Tangerang mencapai angka 74,26% pada skala interval didapat nilai baik. Indikator terendah (71,3%) yaitu kualitas pelayanan dan indikator tertinggi (76,55%) yaitu kualitas sistem. Saran dari peneliti adalah membuat standar operasional prosedur yang akurat; melakukan pengecekkan data secara langsung guna meningkatkan kualitas informasi; memberikan fasilitasi sarana dan prasarana yang baik.

Page 6: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

ABSTRACT

Euis Juhaeriah. NIM. 6661081081. Essay. Evaluation of Implementation

Population Administration Information System in Population and Civil

Registration Agency Tangerang Municipal. Programme Study of Public

Administration Science. Faculty of Social and Political Science. Sultan Ageng

Tirtayasa University. Advisor 1: Drs. Oman Supriadi, M.Si. Advisor 2:

Listyaningsih, S.Sos, M.Si

Keywords : Evaluation, Population Administration Information System

The use of Population Administration Information System aims to improve public

quality service in the field of population administration at the Population and

Civil Registration Agency Tangerang Municipal. The purpose of this research is

to know how much the application of SIAK at Population and Civil Registration

Agency. This Research is using the the delone and mclean model of information

systems success which consist of 6 indicator (system quality, information quality,

service quality, application intention, user satisfaction, and clean benefit). The

method that will be used is descriptive method with quantitative approach. The

research population are the employees using SIAK in their daily activity which

consist of 23 people with saturated sampling technique. The technique used for

gathering data is by spreading questionnaire. Analysis data using hypothesis t-

test one sample with right side test. The calculation result obtained from thitung >

2,2 t tabel (2,2 > 1,717) then Ho is rejected and Ha is accepted. Result of this

research show that the used of SIAK reach 74,26% score on interval scale get

good score. Lowest indicator (71,3 %) that is service quality and highest indicator

(76,55%) that is system quality. Researcher advised that making accurate

operational standard; Doing data checking directly to increase the quality of

information; giving good infrastructure and facilitation

Page 7: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kenikmatan dalam hidup yang tak terhingga. Shalawat dan salam

semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para

sahabatnya, dan kita pada umumnya. Syukur Alhamdulillah, dengan izin Allah

SWT pembuatan skripsi ini dapat diselesaikan dengan judul “ EVALUASI

PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

(SIAK) DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA

TANGERANG”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Ilmu Sosial pada konsentrasi Manajemen Publik Program Studi

Administrasi Negara.

Skripsi ini tentunya tak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu

mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan hati,

peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih yang terhingga kepada pihak-pihak

sebagai berikut:

1. Prof. Dr.H. Sholeh Hidayat. M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Kandung Sapto Nugroho S.Sos.,M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

4. Mia Dwianna W., M.I.Kom selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 8: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

ii

5. Gandung Ismanto S.Sos., MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

6. Rahmawati, S.IP, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

7. Ipah Ema Jumiati, S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Prodi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

8. Drs. H. Oman Supriadi, M.Si selaku Pembimbing I dalam penyusunan

skripsi yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam pembuatan

skripsi. Terima kasih atas arahan dan pembelajaran selama proses

penyusunan skripsi

9. Listyaningsih S.Sos., M.Si selaku Pembimbing II dalam penyusunan

skripsi yang telah membantu dan membimbing peneliti dalam pembuatan

skripsi. Terima kasih atas arahan dan pembelajaran selama proses

penyusunan skripsi

10. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang membekali

penulis dengan ilmu pengetahuan selama perkuliahan

11. Untuk kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan motivasi baik

moril maupun materil dan tak pernah lelah untuk memberikan do’anya

yang sangat berharga

12. Kedua saudaraku yang juga selalu membantu, mendo’akan, serta

mendukung dalam penyusunan skripsi ini

13. Semua sahabatku dikampus tercinta Fitri Wahyuni, Esyin Quraesin,

Ruhnuri Musfiroh, Lina Eliana, Ria Desriyani, Selvi Destiasari.

Page 9: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

iii

14. Teman-teman seperjuangan kelas B Jurusan Administrasi Negara 2008

Peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dalam

kesempatan ini penulis hendak mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada

kesalahpahaman yang kurang berkenan selama penelitian. Peneliti berharap

semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan kepada yang

membaca. Demikian yang disampaikan. Peneliti mengucapkan terima kasih.

Serang, April 2015

Euis Juhaeriah

Page 10: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii

DAFTAR DIAGRAM .......................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah............................................................... 11

1.3 Perumusan Masalah ................................................................................... 12

1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................ 14

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR

2.1 Deskripsi Teori ........................................................................................... 18

2.1.1 Pengertian Evaluasi ........................................................................... 19

2.1.2 Evaluasi Sistem Informasi ................................................................ 21

2.1.2.1 Human-Organization-Technology

(HOT) Fit Model ................................................................... 21

2.1.2.2 Model DeLone dan McLean ................................................. 23

Halaman

Page 11: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

v

2.1.3 Pengertian Sistem dan Informasi ...................................................... 31

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen ......................................... 32

2.1.5 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ................................ 37

2.1.6 SIAK Online dan SIAK Offline ........................................................ 40

2.1.7 Tujuan SIAK ..................................................................................... 41

2.2 Kerangka Berfikir....................................................................................... 43

2.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian....................................................................................... 47

3.2 Instrumen Penelitian................................................................................... 48

3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................... 50

3.3.1 Uji Validitas ................................................................................... 50

3.3.2 Uji Reliabilitas ............................................................................... 51

3.4 Populasi dan Sampel .................................................................................. 51

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 52

3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ............................................... 53

3.6.1 Uji t-test .......................................................................................... 54

3.6.2 Uji Pihak Kanan ............................................................................. 55

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 56

3.7.1 Tempat Penelitian ........................................................................... 56

3.7.2 Waktu Penelitian ............................................................................ 56

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ......................................................................... 58

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Tangerang ............................................... 58

Page 12: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

vi

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang ....................................................................................... 59

4.1.2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang ................................. 62

4.1.2.2 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang .................................................................. 63

4.1.2.3 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Tangerang .......................................................... 65

4.1.2.4 Kelembagaan dan Pengaturan Hak Akses SIAK ................ 67

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian .................................................................. 72

4.2.1. Uji Validitas Instrumen .................................................................. 72

4.2.2. Uji Reliabilitas Instrumen............................................................... 74

4.3 Deskripsi Data

4.3.1. Identitas Responden........................................................................ 75

4.3.2. Analisis Data .................................................................................. 78

4.4 Pengujian Hipotesis .................................................................................. 112

4.5 Interpretasi Hail Penelitian ....................................................................... 116

4.6 Pembahasan .............................................................................................. 117

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 123

5.2 Saran ......................................................................................................... 124

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 127

LAMPIRAN

Page 13: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Tolok Ukur Model DeLone dan McLean ........................ 24

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 48

Tabel 3.2 Skor dalam Penelitian .................................................................... 49

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ............................................................................ 57

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan ...................................... 72

Table 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................... 74

Tabel 4.3 Hasil Penelitian Dan Perhitungan Evaluasi Penerapan Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan Di Dinas Kependudukan

Dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang Berdasarkan Teori Evaluasi

Sistem Informasi Model DeLone dan McLean Tiap Indikator .... 118

Halaman

Page 14: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Human-Organization-Technology (HOT) Model .......................... 22

Gambar 2.2 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean .......... 23

Gambar 2.3 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean yang

diperbaharui.................................................................................... 25

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir........................................................................... 45

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang .............................................................................. 67

Gambar 4.2 Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis ............................... 115

Gambar 4.3 Instrumen Komponen SIAK ........................................................ 116

Halaman

Page 15: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

ix

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 76

Diagram 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia .......................................... 77

Diagram 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 78

Diagram 4.4 Tanggapan Responden Tentang Kebutuhan Pelatihan Khusus

Dalam Menggunakan Sistem Informasi Adminitrasi

Kependudukan................................................................................ 80

Diagram 4.5 Tanggapan Responden Tentang Kecepatan Akses Ketika

Melakukan Penelusuran Data Penduduk ........................................ 81

Diagram 4.6 Tanggapan Responden Tentang Pengaksesan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan Selama 24 Jam ................................. 82

Diagram 4.7 Tanggapan Responden Tentang Pengembangan Sistem oleh

Pegawai .......................................................................................... 83

Diagram 4.8 Tanggapan Responden Tentang Hak Akses Yang Hanya Dimiliki

Oleh Pegawai ................................................................................. 85

Diagram 4.9 Tanggapan Responden Tentang Data Penduduk yang Tersimpan

dalam Database Terjaga dan Tidak Mudah Hilang Ketika Terjadi

Kerusakan Sistem ........................................................................... 86

Diagram 4.10 Tanggapan Responden Tentang Keamana Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan .......................................................... 87

Diagram 4.11 Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan Data pada Database

Kependudukan................................................................................ 89

Halaman

Page 16: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

x

Diagram 4.12 Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan Pengisian Data

Penduduk Oleh Pegawai ................................................................ 90

Diagram 4.13 Tanggapan Responden Tentang Pertanggungjawaban Kebenaran

Informasi yang Dihasilkan Dari Pengelolaan Data Kependudukan

........................................................................................................ 91

Diagram 4.14 Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Data dengan Hasil

Pendaftaran Penduduk .................................................................... 92

Diagram 4.15 Tanggapan Responden Tentang Standarisasi Perangkat Komputer

yang Digunakan ............................................................................. 94

Diagram 4.16 Tanggapan Responden Tentang Software (Perangkat Lunak) Sesuai

dengan Standar Kesisteman ........................................................... 95

Diagram 4.17 Tanggapan Responden Tentang Jaminan Penggantian Alat .......... 96

Diagram 4.18 Tanggapan tentang Peningkatan Kecepatan Pelayanan

Administrasi Kependudukan .......................................................... 98

Diagram 4.19 Tanggapan Responden Tentang Standar Operasional Prosedur

(SOP) Administrasi Kependudukan ............................................... 99

Diagram 4.20 Tanggapan Responden Tentang Pemanfaatan SIAK pada Hampir

Keseluruhan Proses Administrasi Kependudukan ....................... 101

Diagram 4.21 Tanggapan Responden Tentang Kenyamanan Pegawai dalam

Menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan .. 102

Diagram 4.22 Tanggapan Responden Tentang Terjadinya Penghematan

Anggaran setelah Memanfaatkan SIAK....................................... 104

Diagram 4.23 Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Pegawai Terhadap Hasil

Pekerjaannya ................................................................................ 105

Page 17: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

xi

Diagram 4.24 Tanggapan Responden Tentang SIAK sebagai Solusi bagi

Permasalahan Pengelolaan Administrasi Kependudukan ............ 106

Diagram 4.25 Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Produktivitas Kerja

...................................................................................................... 107

Diagram 4.26 Tanggapan Responden Tentang Kemudahan Pelayanan

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil ...................... 108

Diagram 4.27 Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Pendaftaran Peristiwa

Kependudukan.............................................................................. 109

Diagram 4.28 Tanggapan Responden Tentang Pembangunan Sistem Jaringan

Informasi Kependudukan Terpadu ............................................... 111

Page 18: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian

Lampiran 2 Kuisioner

Lampiran 3 Tabel Jawaban Responden Sebelum Uji Validitas

Lampiran 4 Tabel Jawaban Responden Setelah Uji Validitas

Lampiran 5 Uji t

Lampiran 6 Uji Validitas (Output SPSS 17.0)

Lampiran 7 Uji Reliabilitas (Output SPSS 17.0)

Lampiran 8 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment

Lampiran 9 Tabel Nilai Distribusi t

Lampiran 10 Absensi Bimbingan Skripsi

Lampiran 11 SOP Pelayanan Kartu Keluarga WNI

Lampiran 12 Peraturan Daerah Kota Tangerang

Lampiran 13 Daftar Riwayat Hidup

Page 19: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi yang terjadi diberbagai belahan dunia semakin

membantu kegiatan manusia diberbagai bidang kehidupan. Teknologi

mempermudah pekerjaan manusia dibandingkan saat-saat sebelumnya. Dunia saat

ini seakan-akan tanpa batas, dan jarak tidak lagi menjadi penghalang bagi setiap

individu dalam memperoleh informasi. Informasi kini tersebar luas dalam internet

dan dapat dengan mudah diakses oleh siapapun. Kemudahan dalam memperoleh

informasi ini juga dibarengi dengan kemudahan dalam mengolah informasi.

Bukan hanya bagi tiap-tiap individu tetapi juga kemudahan bagi organisasi baik

bisnis maupun negara. Berbagai macam softwate diciptakan untuk mempermudah

kerjasuatu organisasi dalam mengolah informasi. Software-software dibuat sesuai

dengan kebutuhan bidang-bidang organisasi, misalnya sistem informasi

pemasaran guna mendukung penyediaan informasi untuk pemasaran, sistem

informasi SDM guna mendukung perencanaan, pengadaan, dan pengelolaan

tenaga kerja.

Sistem informasi juga mendukung kegiatan pengolahan data dan informasi

pemerintah sebagai organisasi publik. Pemerintah sebagai pelayan publik yang

bertanggung jawab memenuhi kepentingan masyarakat dituntut untuk selalu

memberikan pelayanan yang terbaik. Perubahan-perubahan dilakukan oleh

pemerintah guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya

Page 20: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

2

adalah dengan memanfaatkan perkembangan teknologidalam aktivitas

pekerjaannya. Indonesia sebagai negara yang juga ikut terpengaruh perkembangan

teknologi dunia, melakukan perubahan dengan memanfaatkan teknologi informasi

dalam organisasi birokrasi. Istilah e-government masuk dalam ranah pemerintahan

di Indonesia seiring dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden No.3 Tahun 2003

tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Government.

Tujuannya adalah untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang

berbasis elektronik dalam upaya meningkatkan kualitas layanan publik secara

efektif dan efisien. Satu diantaranya adalah dengan membentuk jaringan sistem

manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah

bekerja secara terpadu serta menyederhanakan akses perolehan informasi dan

layanan publik yang harus disediakan pemerintah.

Kebutuhan akan sistem informasi manajemen yang membantu

produktivitas kerja pemerintah mendoronginstansi pemerintah pusat dan daerah

untuk melakukan transformasi melalui teknologi jaringan komunikasi dan

informasi. Teknologi informasi memberikan peluang bagi pengaksesan,

pengelolaan, dan pendayagunaan data dan informasi dalam jumlah yang besar

secara cepat dan akurat.Melalui dukungan infrastuktur, tingkat konektivitas dan

penggunaa IT, sumber daya manusia, dana dan anggaran, serta perangkat hukum,

semakin melengkapi teknologi informasi menjadi satu kesatuan untuk diterapkan

dalam pemerintahan. Ketika semua instrumen itu dimiliki oleh satu wilayah, maka

transformasi dalam optimalisasi pelayanan organisasi birokrasiakan terwujud.

Page 21: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

3

Salah satu penerapan teknologi informasi yang dilakukan oleh instansi

pemerintah adalah sistem informasi dalampengelolaan data kependudukan. Perlu

diketahui bahwa pengelolaan data kependudukan merupakan salah satu kegiatan

dalam administrasi kependudukan. Administrasi kependudukan pada pemerintah

daerah dilaksanakan dimulai dari tingkat desa/kelurahan hingga dinas.

Kemudahan serta proses pelayanan yang tidak berbelit-belit menjadi kriteria

pelayanan yang ideal bagi masyarakat. Guna mewujudkan pelayanan seperti yang

diharapkan, maka instansi pemerintah berusaha untuk mereformasi pelayanan

publik. Salah satu caranya dengan memasukkan teknologi informasi ke dalam

ranah administrasi pemerintahan dengan tujuan adanya peningkatan efisiensi dan

efektivitas dalam layanan pemerintahan.

Di Indonesia, administrasi kependudukan diatur melalui Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2006. Tujuan dari adanya penyelenggaraan administrasi

kependudukan sebagaimana dijelaskan dalam undang-undang tersebutantara lain:

1. Memberikan keabsahan identitas dan kepastian hukum atas dokumen

penduduk untuk setiap peristiwa kependudukan dan peristiwa penting

yang dialami oleh penduduk

2. Memberikan perlindungan status hak sipil penduduk

3. Menyediakan data dan informasi kependudukan secara nasional mengenai

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada berbagai tingkatan secara

akurat, lengkap, mutakhir, dan mudah diakses sehingga menjadi acuan

bagi perumusan kebijakan dan pembangunan pada umumnya

Page 22: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

4

4. Mewujudkan tertib administrasi kependudukan secara nasional dan

terpadu

5. Menyediakan data penduduk yang menjadi rujukan dasar bagi sektor

terkait dalam penyelenggaraan setiap kegiatan pemerintahan,

pembangunan, dan kemasyarakatan

Sama halnya dengan penggunaan teknologi informasi pada manajemen

perusahaan guna meningkatkan kinerja serta mendukung pimpinan dalam

pengambilan keputusan, penggunaan teknologi pada pengelolaan data

kependudukan pun ditujukan untuk membantu kerja pegawai dan menghasilkan

informasi yang berguna bagi keputusan perencanaan di bidang lain. Dalam

kaitannya dengan pembangunan, pengelolaan data kependudukan memang tidak

secara langsung berpengaruh dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Namun ketika pengelolaan data kependudukan ini dilakukan dengan baik,

informasi yang dihasilkannya pun akan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan

pembangunan yang memanfaatkan data-data tersebut, misalnya pembangunan

dalam bidang pendidikan dan kesehatan.Dengan cara

manual,sepertimengumpulkan arsip-arsip kependudukan, maka akan sangat sulit

untukmendapatkan informasi kependudukan secara akurat. Mengingat jumlah

penduduk Indonesia yang cukup besar. Dalam hal ini diperlukan sistem informasi

kependudukan yang dapat mengolah data kependudukan secara efektif dan efisien

baik di dalam pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.Sistem informasi

administrasi kependudukan mampu membantu dalam mengkategorikan data

Page 23: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

5

kependudukan sesuai dengan kebutuhan, misalnya data penduduk berdasarkan

usia sekolah yang dapat digunakan untuk pembangunan di bidang pendidikan.

Asas otonomi daerah telah memberikan wewenang kepada daerah untuk

mengatur daerahnya masing-masing. Atas dasar itu kemudian penerapan SIAK

disesuaikan dengan kondisi dan keadaan wilayah masing-masing daerah. Melalui

pertimbangan letak geografis, kemampuan SDM, serta ketersediaan dana dan

anggaran, penerapannya akan menjadi berbeda pada masing-masing daerah. Oleh

sebab itu dengan berdasarkan pada asas otonomi, pemerintahan daerah dapat

membuat suatu kebijakan dengan berlandaskan Undang-Undang No.23 Tahun

2006 tentang Administrasi Kependudukan untuk mendukung pengelolaan

administrasi kependudukan. Melalui kebijakan, pemerintah daerah diharapkan

dapat mengimplementasikan SIAK sesuai dengan kemampuan daerahnya.

Sehingga tidak ada yang terlalu dipaksakan ketika sistem informasi diterapkan

padahal pemerintah daerah tidak siap dari segi anggaran maupun SDM.

Penerapan teknologi informasi dalam administrasi kependudukan dimulai

pada tahun 1996. Sistem yang digunakan pada saat itu adalah Sistem Informasi

Manajemen Kependudukan atau yang dikenal dengan SIMDUK. Pada

perkembangannya SIMDUK digantikan oleh Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK). Inti dari penerapan kedua sistem informasi tersebut

adalah sama, yaitu untuk menata administrasi kependudukan di Indonesia. SIAK

dibuat dan dikembangkan oleh Ditjen Administrasi Kependudukan Kementrian

Dalam Negeri dengan maksud memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi

kependudukan. Melalui jaringan komunikasi dan informasi, aplikasi ini

Page 24: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

6

diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan dalam pengelolaan data

kependudukan serta membantu dinas terkait dalam melakukan pelayanan seperti

pelayanan KTP, KK, Akta Kelahiran dan Kematian, Akta Perkawinan dan

sebagainya.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil kabupaten/kota merupakan

pihak yang berperan penting dalam penerapan SIAK.Disdukcapil

mengintegrasikan SIAK dengan kecamatan dan kelurahan setempat.

Memanfaatkan teknologi jaringan (network), perangkat komputer, serta perangkat

lunak (software), pengelolaan administrasi kependudukan yang berada di tingkat

kecamatan akan langsung terhubung dengan dinas. Data yang tersimpan secara

digital akan terupdate secara online ketika terjadi perubahan pada database

kependudukan. Database kependudukan ini hanya dapat diakses oleh pegawai

yang ditunjuk untuk mengelolanya. Sebab database ini dapat menjadi informasi

yang penting dan mesti dijaga keamanannya.Pada masa transisi dimana KTP

digantikan dengan KTP elektronik (e-KTP) saat ini, SIAK digunakan berintegrasi

dengan aplikasi e-KTP. Sumber data yang digunakan dalam perekaman e-KTP

berasal dari database SIAK. Entry data baru juga masih menggunakan aplikasi

SIAK untuk kemudian dilakukan perekaman melalui aplikasi e-KTP pada

perangkat komputer yang berbeda.

Dalam rangka mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kota

Tangerang, pemerintah telah menerapkan SIAK untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kerja pegawai dalam melaksanakan pelayanan administrasi

kependudukan. SIAK sendiri pertama kali diterapkan di KotaTangerang dimulai

Page 25: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

7

pada tahun 2007. Melalui sistem teknologi informasi yang diterapkan pada Dinas

Kependudukan dan Pencatatan SipilKota Tangerang, diharapkan mampu

mendukung proses administrasi kependudukan yang meliputi pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil. Sistem ini haruslah efisien dan fleksibel ketika

digunakan untuk merekam data kependudukan yang jumlahnya cukup banyak.

Sebab sebagai salah satu kota penunjang ibukota Jakarta,Tangerang menjadi kota

dengan penduduk yang cukup padat. Untuk itu kegiatan administrasi

kependudukannya pun akan semakin sering dilakukan.

Hingga saat ini SIAK telah berjalan secara online ke seluruh 13 kecamatan

yang ada di kota ini. Data penduduk yang dimasukan pada tiap kecamatan akan

langsung terkirim dan masuk ke dalam database dinas kependudukan dan

pencatatan sipil melalui jaringan komunikasi yang terdapat di masing-masing

kecamatan. Pendaftaran penduduk dimulai pada tingkat kelurahan, kemudian

diinput oleh kecamatan dengan menggunakan aplikasi SIAK yang

langsungterhubung dengan dinas. Data penduduk yang telah diinput tadi

kemudian masuk dan terinput ke dalam database SIAK yang ada di Disdukcapil.

Untuk proses penerbitan dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk,

Kartu Keluarga, Surat Pindah antar kecamatandilakukan oleh kecamatan

sedangkan untuk Akte Kelahiran, Kematian, Perkawinan, Perceraian, Pindah

Datang pendudukdilakukan oleh dinas.

Dalam pengimplementasian SIAK guna mewujudkan tertib administrasi

kependudukan di Kota Tangerang, Disdukcapildihadapkan pada beberapa

kendala. Sebab pada hakikatnya sebuah sistem informasi manajemen dalam suatu

Page 26: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

8

pemerintahan dapat diterapkan melalui dukungan beberapa faktor lain yang

berasal dari internal maupun eksternal organisasi. Kendala-kendala yang dihadapi

oleh Disdukcapil Kota Tangerang dalam penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) berdasarkan hasil observasi dan wawancara

peneliti, antara lain:

Pertama, sumber daya manusia yang terdapat pada Disdukcapil Kota

Tangerang kurang memiliki kemampuan pada bidang IT, sehingga pegawai sering

melakukan kesalahan teknis sehingga menyebabkan kerugian beberapa pihak.

Berdasarkan hasil observasi ditemukan bahwa pada perekaman e-KTP yang

dilaksanakan mulai tahun 2011 lalu banyak data penduduk yang hilang.

Dibuktikan dengan banyaknya penduduk yang tidak mendapatkan undangan

untuk perekaman e-ktp di kecamatan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan pihak

Kecamatan yang menyebutkan bahwa mayoritasdata penduduk yang hilang adalah

data yang diinput selama dan sebelum tahun 2008 (wawancara dengan pegawai

kecamatan Jatiuwung, 26 Agustus 2013).Tentunya hal ini merugikan penduduk,

dimana ia memiliki dokumen kependudukan yang sah seperti KTP dan KK tetapi

dirinya tidak terdaftar dalam database kependudukan di Kota Tangerang.

Database SIAK dikelola oleh Disdukcapil dan mengenai banyaknya data hilang

harusnya menjadi tanggungjawab dinas, sebab hanya pegawai di dinas yang

memiliki akses untuk masuk ke dalam database kependudukan. Hilangnya data

penduduk dari database kependudukan dinas lebih disebabkan oleh human error.

Ketidaktahuan akan sistem informasi dan penguasaan dalam ilmu komputerisasi

membuat pegawai sering melakukan kesalahan-kesalahan. Untuk itulah harusnya

Page 27: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

9

pegawai direkrut dengan latarbelakang berpendidikan IT atau setidaknya

menguasai bidang IT guna meminimalisir kesalahan yang disebabkan oleh

manusianya itu sendiri.

Kedua, pada tahap implementasi suatu sistem informasi manajemen,

perangkat keras seperti komputer, jaringan, dan infrastuktur menjadi faktor yang

cukup penting. Jika dilihat dari besarnya APBD dan letak wilayahnya yang dekat

dengan pusat kota, Kota Tangerang sangat memungkinkan dalam pengembangan

infrastruktur telekomunikasi. Menggunakan teknologi terbaik dan

canggihsehingga menunjang jaringan SIAK hingga dapat meminimalisir adanya

gangguan dalam penerapan SIAK tentunya bukan hal yang sulit bagi Kota

Tangerang. Namun kenyataannya jaringan SIAK yang menghubungkan antara

kecamatan dengan dinas sering mengalami gangguan terutama ketika cuaca

buruk. Sebagaimana hasil wawancara dengan Bapak Kholil selaku Kepala Seksi

Pengolahan Data dan Jaringan Disdukcapil Kota Tangerang yang menyatakan

bahwa kendala dalam penerapan SIAK lebih kepada gangguan jaringan akibat

faktor alam seperti terkena petir (wawancara tanggal 26 Juni 2013). Pada saat

terjadi gangguan jaringan ini, kecamatan dan dinas tidak dapat melakukan

pelayanan administrasi kependudukan, sehingga berdampak pada menurunnya

produktivitas kerja pegawai karena menghambat prosespengecekan serta

penginputan biodata penduduk.

Ketiga, masih belum diterapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)

pelayanan administrasi kependudukan terutama dalam pembuatan dokumen

kependudukan seperti KTP dan KK.Mayoritas pegawai tidak menerapkan

Page 28: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

10

mengenai uraian proses dan tata cara pembuatan dokumen kependudukan yang

sesuai dengan aturan. Untuk pembuatan dokumen kependudukan seperti KTP dan

KK proses lama atau tidaknya pelayanan ditentukan oleh masing-masing

kecamatan. Pegawai bekerja sesuai dengan kebiasaan yang dilakukan oleh di tiap-

tiap kecamatan. Sebab sejak pengecekan kelengkapan berkas hingga dilakukan

pencetakan, semua dilakukan di kecamatan. Sehingga tidak ada keseragaman

dalam pelayanan di Kota Tangerang.

Keempat, dari sisi eksternal yang menjadi kendala utama dalam

mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kota Tangerang adalah

rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan peristiwa kependudukan,

perubahan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh

penduduk dan keluarganya. Peristiwa kependudukan ini meliputi: kematian,

perkawinan, perceraian serta mutasi (perpindahan) penduduk yang akan

mengubah komposisi anggota keluarga dalam dokumen kependudukan seperti

Kartu Keluarga. Selain itu pelaporan peristiwa kependudukan ini juga sangat

berpengaruh pada database kependudukan yang ada di Kota Tangerang. Ketika

banyak penduduk tidak melaporkan peristiwa kependudukanya, maka akan sangat

sulit menghasilkan data penduduk yang valid terutama data penduduk yang

meninggal dan pindah. Disdukcapil Kota Tangerang saat ini merasa jika laporan

kematian dan mutasi penduduk yang diterima masih rendah, sedangkan jumlah

data penduduk semakin bertambah besar.

Berdasarkan pada keadaan-keadaan tersebut penerapan sistem informasi

dalam pemerintahan menjadi menarik untuk diteliti, terutama ketika e-goverment

Page 29: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

11

dapat berhasil diterapkan di negara lain sedangkan di Indonesia tidak, karena

selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan lainnya. Dengan melihat

penjabaran di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam

mengenai “Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah

sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasikan masalah-masalah penelitian yang

terjadi pada lokus penelitian, diantaranya:

1. Sumber daya manusia yang terdapat pada dinas kurang memiliki

kemampuan di bidang teknologi informasi.

2. Jaringan SIAK yang menjadi modal utama dalam perekaman data

penduduk secara online sering mengalami gangguan terutama ketika cuaca

buruk sehingga menghambat kerja pegawai untuk melakukan penginputan

data kependudukan.

3. Tidak diterapkannya Standar Operasional Prosedur (SOP) mengenai

pelayanan administrasi kependudukan.

4. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan peristiwa

kependudukan.

Dari uraian identifikasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk

membatasi ruang lingkup permasalahan karena keterbatasan kemampuan yang

Page 30: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

12

dimiliki oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada

Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

Sedangkan untuk lokus penelitiannya yaitu di Kota Tangerang.

1.3 Perumusan Masalah

Dengan menetapkan batasan masalah yang dikemukakan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Berapa besar penerapan

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi bagaimana penerapan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari seluruh rangkaian aktifitas dan hasil

penelitian ini antara lain:

1. Manfaat secara teoritis, yaitu:

Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian dapat

memperluas wawasan pembaca terutama mengenai Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan serta dapat dijadikan bahan pemahaman

untuk penelitian selanjutnya

Page 31: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

13

2. Manfaat secara Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan dan pertimbangan

untuk mengatasi permasalahan mengenai tertib administrasi kependudukan

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.

Page 32: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

14

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menggambarkan permasalahan yang menjadi awal mula dilakukannya

penelitian, berisi data awal atau gejala yang berhubungan dengan fokus. Bentuk

uraiannya dibuat secara deduktif, dari lingkup yang paling umum hingga

mengerucut ke masalah yang lebih spesifik.

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

Membuat poin-poin masalah yang telah digambarkan dalam latar belakang

yang dikaitkan dengan topik yang akan diteliti. Sedangkan pembatasan masalah

menetapkan fokus penelitian yang akan diajukan dalam rumusan masalah

penelitian

1.3 Perumusan Masalah

Berisi tentang pertanyaan yang memandu peneliti untuk menentukan

landasan teori, asumsi dasar, instrumen dan teknik analisis data dengan maksud

untuk memahami gejala yang kompleks dalam kaitannya dengan aspek-aspek lain.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian berisi pernyataan tentang output apa yang diharapkan

peneliti terhadap masalah yang telah dirumuskan setelah penelitian ini selesai

dilaksanakan.

1.5 Manfaat Penelitian

Berisi pernyataan tentang manfaat yang bisa diambil dari temuan

penelitian ini. Manfaat ini dibagi kedalam 2 macam, yaitu manfaat teoritis yaitu

Page 33: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

15

manfaat yang dapat diberikan kepada dunia teori dan manfaat praktis yaitu

manfaat yang segera dilaksanakan untuk keperluan praktis.

BAB II KAJIAN TEORI DAN ASUMSI DASAR

1. Deskripsi Teori

Berisi berbagai teori dan konsep-konsep yang relevan dengan

permasalahan dan variabel penelitian yang disusun secara teratur sehingga dapat

digunakan untuk merumuskan hipotesis penelitian.

2. Kerangka Berfikir

Berisi gambaran alur pikiran peneliti yang memberikan penjelasan

mengenai alasan peneliti melakukan penelitian tersebut. Peneliti memaparkan

masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian dan mengkaitkanya dengan teori,

kemudian melengkapinya dengan sebuah bagan.

3. Hipotesis Penelitian

Peneliti membuat kesimpulan yang besifat sementara terhadap rumusan

masalah penelitian. Hipotesis ini dibuat berdasakan teori yang relevan dalam

penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. Metode Penelitian

Menggambarkan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian

ini.

2. Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

sosial yang diamati peneliti.

Page 34: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

16

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Berkaitan dengan ketepatan alat ukur guna mencapai sasaran serta stabil

dan konsisten ketika digunakan dalam mengukur suatu penelitian.

4. Populasi dan Sampel

Merupakan responden yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya.

5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data dengan berbagai macam metode ,

data dianalisis melalui teknik analisis data yang dipaparkan oleh Irawan

6. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Menjelaskan lokasi dan waktu penelitian sejak awal penelitian hingga

penelitian berakhir untuk kemudian dipertanggung jawabkan di hadapan penguji.

Biasanya disajikan dalam bentuk tabel.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskripsi Objek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian

secara jelas, struktur organisasi dari informan penelitiian yang telah ditentukan

serta hal lain yang berhubungan dengan objek penelitian.

2. Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

menggunakan teknik analisis data yang relevan.

Page 35: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

17

3. Pembahasan

Pembahasan lebih lanjut terhadap hasil penelitian

BAB V PENUTUP

1. Kesimpulan

Melakukan penyimpulan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat,

jelas dan mudah dipahami. Kesimpulan penelitian kualitatif berbentuk deskriptif

kualitatif, yang merupakan kristalisasi dan konseptualisasi dari temuan di

lapangan.

2. Saran-saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang

diteliti baik secara teoritis maupun praktis. Saran praktis lebih operasional serta

spesifik kepada siapa dan dalam bentuk apa saran diajukan. Sedangkan saran

teoritis lebih mengarah pada pengembangan konsep atau teori.

Page 36: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

18

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN ASUMSI DASAR

2.1 Deskripsi Teori

Pengembangan aplikasi sistem informasi dan telekomunikasi di

lingkungan pemerintah pada dasarnya dilaksanakan untuk meningkatkan efisiensi,

efektivitas, transparansi dan akuntabilitas layanan pemerintahan. Dengan

berprinsip pada hal tersebut, Indonesia membuat kebijakan mengenai

pengembangan elektronik government atau yang dikenal sebagai e-gov. Inpres

No. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-

Government menjadi pemicu perkembangan teknologi informasi dalam

lingkungan pemerintahan. Perubahan-perubahan dilakukan pada setiap jenjang

pemerintahan dengan tujuan meningkatkan kualitas layanan publik. Melalui

pengembangan e-government maka dilakukan penataan sistem manajemendan

proses kerja dilingkungan pemerintah dengan mengoptimalisasikan pemanfaatan

teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup 2 (dua)

aktivitas yang berkaitan, yaitu(http://www.bappenas.go.id/) :

1. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses

kerja secara elektronis.

2. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat

diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah

negara.

Page 37: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

19

Dalam rangka menjalankan aktivitas pemanfaatan teknologi informasi

tersebut, Kementerian Dalam Negeri membuat suatu aplikasi kependudukan yang

disebut dengan Sistem Informasi dan Administrasi Kependudukan (SIAK). SIAK

didistribusikan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil di daerah-daerah

agar dapat dimanfaatkan secara optimal terutama dalam pembuatan Kartu Tanda

Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) dan Akte Kelahiran. Pada penelitian ini,

peneliti bermaksud untuk mengevaluasipenerapan SIAK yang dilaksanakan Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang.

2.1.1 Pengertian Evaluasi

Pendapat mengenai evaluasi diungkapkan Dunn dalam Agustino

(2008:187) yang mengemukakan bahwa :

Evaluasi berkenaan dengan produksi informasi mengenai nilai-nilai atau manfaat-manfaat hasil kebijakan. Ketika ia bernilai dan bermanfaat bagi penilaian atas penyelesaian masalah, maka hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan dan sasaran bagi evaluator, secara khusus, dan penggunaan lainnya secara umum. Ada tiga fungsi dari evaluasi: Pertama, evaluasi harus memberi informasi yang valid dan dipercaya mengenai kinerja kebijakan yang meliputi seberapa jauh tujuan tertentu telah dicapai; apakah tindakan yang ditempuh oleh implementing agencies sudah benar-benar efektif, responsif, akuntabel, dan adil; serta bagaimana efek dan dampak dari kebijakan itu sendiri. Kedua, evaluasi berfungsi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target tanpa didasari oleh kepentingan nilai dari suatu kelompok/golongan tertentu. Ketiga, evaluasi berfungsi juga untuk memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan lainnya, termasuk bagi perumusan masalah maupun pada rekomendasi kebijakan.

Wibawa dalam Dwidjowijoto (2006:156) mengungkapkan bahwa evaluasi

kebijakan publik memiliki empat fungsi, antara lain:

Page 38: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

20

1. Eksplanasi. Melalui evaluasi dapat dipotret realitas pelaksanaan program dan dapat dibuat suatu generalisasi tentang pola-pola hubungan antar berbagai dimensi realitas yang diamatinya. Dari evaluasi ini, evaluator dapat mengidentifikasi masalah, kondisi, dan aktor yang mendukung keberhasilan dan kegagalan kebijakan.

2. Kepatuhan. Melalui evaluasi dapat diketahui apakah tindakan yang dilakukan para pelaku, baik birokrasi maupun pelaku lainnya, sesuai dengan standar dan prosedur yang ditetapkan oleh kebijakan.

3. Audit. Melalui evaluasi dapat diketahui, apakah output benar-benar sampai ke tangan kelompok sasaran kebijakan, atau justru ada kebocoran atau penyimpangan.

4. Akunting. Dengan evaluasi dapat diketahui apa akibat sosial-ekonomi dari kebijakan tersebut.

Pada lingkup pemerintahan, evaluasi dibutuhkan untuk mengukur setiap

produk yang dikeluarkan oleh pemerintah. Produk tersebut dapat berupa

kebijakan-kebijakan dan program-program yang ditujukan kepada

masyarakat.Pada penelitian ini evaluasi ditujukan pada penerapan suatusistem

informasi manajemen yang berfungsi untuk mengolah data-data

kependudukan.Melalui SIAK data kependudukan dapat dikelompokkan

berdasarkan kategorisasi tertentu untuk nantinya dimanfaatkan bagi kepentingan

lain. Mengevaluasi sebuah kebijakan publik tentunya berbeda dengan evaluasi

sistem informasi manajemen. SIAK merupakan suatu sistem informasi

manajemen karena mengandung elemen-elemen fisik SIM seperti perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur, pedoman, model

manajemen dan keputusan, dan sebuah database. Jadi pengevaluasian SIAK disini

menggunakan model evaluasi sistem informasi yang memang dikhususkan untuk

mengaudit sistem informasi manajemen yang dilaksanakan oleh instansi atau

organisasi tertentu.

Page 39: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

21

2.1.2 Evaluasi Sistem Informasi

Evaluasi dalam sistem informasi manajemen biasanya disebut dengan

audit sistem informasi. Para ahli mengenalkan beberapa metode-metode dalam

mengaudit sebuah sistem informasi yang diterapkan pada suatu organisasi.

2.1.2.1 Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model

Yusof et al. dalam Nugroho (2008:191)memberikan suatu kerangka baru

yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut

Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model, model ini menempatkan

komponen penting dalam sistem informasi yakni Manusia (Human), Organisasi

(Organization) dan Teknologi (Technology) serta kesesuaian di antaranya.

Komponen manusia (human) menilai sistem informasi dari sisi

penggunaan sistem (system use) pada frekuensi dan luasnya fungsi dan

penyelidikan sistem informasi. Penggunaan sistem ini juga berhubungan dengan

siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunaanya (level of user),

pelatihan, pengetahuan, harapan dan sikap menerima atau menolak sistem.

Komponen ini juga menilai sistem dari aspek kepuasan pengguna (user

satisfaction).Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman

pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem

informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat

(usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh

karakteristik personal.

Komponen organisasi menilai sistem dari aspek struktur organisasi dan

lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri dari tipe, kultur, politik, hierarki,

Page 40: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

22

perencanaan dan pengendalian sistem, strategi, manajemen dan dukungan staf

merupakan bagian yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem. Sementara

itu, lingkungan organisasi terdiri atas sumber pembiayaan, pemerintahan, politik,

kompetisi, hubungan interorganisasional dan komunikasi.

Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem, kualitas informasi dan

kualitas layanan. Kualitas sistem dalam sistem informasi di institusi pelayanan

kesehatan menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa sistem

dan user interface. Kemudahan penggunaan (ease of use), kemudahan untuk

dipelajari (ease of learning), response time, usefulness, ketersediaan, fleksibilitas,

dan sekuritas merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas

sistem. Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem

informasi rekam medis pasien, laporan dan peresepan. Kriteria yang dapat

digunakan untuk menilai informasi antara lain kelengkapan, keakuratan, ketepatan

waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Adapun kualitas

layanan berfokus pada keseluruhan dukungan yang diterima oleh service provider

sistem atau teknologi. Kualitas layanan itu sendiri dapat dinilai dengan kecepatan

respons, jaminan, empati dan tindak lanjut layanan.

Gambar 2.1 Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model

Sumber: Nugroho (2008 : 191)

Orang (Human)

Teknologi (Technology)

Organisasi (Organization)

Page 41: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

23

2.1.2.2 Model DeLone dan McLean

Menurut DeLone dan McLean dalam Nugroho (2008:192) agar SIM

sukses dan mempunyai dampak positif terhadap organisasi maka terlebih dahulu

sistem informasi harus mempunyai dampak pada individual. Agar mempunyai

dampak terhadap individual maka kepuasan pemakai haruslah tercapai, di

samping bahwa sistem sudah mulai digunakan secara rutin operasional.

Selanjutnya, agar kedua hal ini tercapai maka kualitas sistem dan kualitas

informasi haruslah bagus terlebih dahulu. Diagramnya seperti terlihat pada

gambar.

Gambar 2.2 Model kesuksesan sistem informasi dari DeLone dan McLean

Sumber: Nugroho (2008 : 193)

Pada masing-masing tahap, haruslah ada tolok ukur untuk mengetahui

tingkat kualitasnya. Tolok ukur yang harus digunakan untuk mengukur tiap-tiap

tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Kualitas Informasi

Kualitas Sistem

Penggunaan

Kepuasan pemakai

Dampak Individual

Dampak Organisasional

Page 42: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

24

Tabel 2.1 Tahapan Tolok Ukur Model DeLone dan McLean

Sumber: Nugroho (2008: 193)

Kualitas Sistem

Kualitas Informasi

Penggunaan Informasi

Kepuasan Pemakai

Dampak Individual

Dampak Organisasi

Akurasi data Kekinian data Isi basis data Kemudahan

peggunaannya Kemudahan dipelajari Kenyamanan akses Aspek kognitif sistem Integrasi dari sistem-

sistem Realisasi kebutuhan

pemakai Kegunaan fitur sistem Akurasi sistem Keluwesan sistem Keandalan sistem Kecanggihan sistem Pemanfaatan sumber

daya Waktu respons Waktu siklus

Nilai penting Relevansi Kegunaan Kandungan

informasinya Kemanfaatan Dapat dipahami Dapat dibaca Kejelasan Format Wujud Isi Akurasi Presisi Ketepatan Keandalan Kekinian Ketepatwaktu-an Keunikan Komparabilitas Nilai kuatitatif Kebebasan dari bias

Banyak penggunaan Durasi penggunaan Banyak permintaan atas

informasi Lama waktu koneksi Banyak rekaman yang diakses Frekuensi akses Frekuensi dari laporan yang

diminta Jumlah laporan yang dihasilkan Pembebanan penggunaan sistem Kerutinan penggunaan Digunakan oleh siapa Digunakan langsung atau tidak Sifat penggunaan Tingkat penggunaan: umum vs

spesifik Pengulangan penggunaan Formalitas penggunaan Laporan dapat termanfaatkannya

informasi Persentase digunakan vs peluang

digunakan Motivasi penggunaan

Kepuasan khusus Kepuasan menyeluruh Pengukuran item

tunggal Pengukuran item

banyak Kepuasan informasi Kesenangan Kepuasan pengambilan

keputusan Kepuasan perangkat

lunak

Pemahaman informasi Pembelajaran Akurasi interpretasi Kesadaran informasi Pengambilan informasi Identifikasi masalah Efektivitas keputusan Kebenaran keputusan Peningkatan kualitas

analisis keputusan Waktu untuk membuat

keputusan Keyakinan akan keputusan Partisipasi pengambilan

keputusan Peningkatan produktivitas

individual Perubahan di keputusan Dampak pada tindakan

manajemen Pengaruh individual Kinerja tugas Kualitas rencana Kerelaan membayar

informasi

Jangkauan dan lingkup aplikaasi

Jumlah aplikasi kritikal Pengurangan biaya

operasi Pengurangan staf Keseluruhan keuntungan

produktivitas Peningkatan pendapatan Peningkatan penjualan Peningkatan pangsa

pasar Peningkatan laba Return pada investasi Return pada aktiva Rasio pendapatan bersih

pada pengeluaran Rasio biaya/manfaat Harga saham Peningkatan volume

pekerjaan Kualitas produk Kontribusi pada

pencapaian tujuan Efektivitas pelayanan

Page 43: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

25

Dalam perkembangannya DeLone dan McLean menyempurnakan

modelnya menjadi menjadi seperti pada gambar. Ditambahkan pula tahapan

kualitas pelayanan, selain kualitas sistem dan kualitas informasi. Tahapan

“penggunaan” diubah menjadi “intensi penggunaan (intensi memakai)“ lalu

manfaat pada individual dan manfaat organisasi disempurnakan menjadi dampak

keberhasilan secara bersih (netto), yang terdiri atas manfaat terhadap individual,

organisasi, kelompok, masyarakat bahkan negara.

Gambar 2.3 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean yang Diperbaharui

Sumber: Nugroho (2008 : 197)

Berdasarkan pada gambar di atas, DeLone dan McLean (2003)

menguraikan indikator dari model kesuksesan sistem informasi yang diperbaharui,

diantaranya:

Kualitas Sistem

Kualitas Pelayanan

Kualitas Informasi

Intensi Penggunaan

Kepuasan Pemakai

Manfaat

bersih

Page 44: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

26

1. Kualitas Sistem

Kualitas sistem yaitu karakteristik dari informasi yang melekat mengenai

sistem itu sendiri. Untuk mengukur seberapa besar kualitas suatu sistem

diperlukan beberapa indikator, diantaranya :

Kemudahan untuk digunakan (ease of use)

Kecepatan akses (response time)

Keandalan sistem (reliability)

Fleksibilitas sistem (flexibility)

Keamanan sistem (security)

2. Kualitas Informasi

Kualitas informasi merupakan output yang dihasilkan oleh sistem

informasi yang digunakan. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai

kualitas informasi antara lain :

Kelengkapan (completeness)

Relevan (relevance)

Akurat (accurate)

Ketepatan waktu (timeliness)

3. Kualitas Pelayanan

Dimensi kualitas pelayanan ditambahkan untuk melengkapi penilaian

kualitas sistem dan kualitas informasi. Mengingat pemakai sistem bukan

hanya sekedar karyawan atau pemakai internal organisasi melainkan lebih

kepada pelanggan, maka kualitas pelayanan lebih penting dibandingkan

Page 45: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

27

penerapan lainnya. Kualitas pelayanan dapat dinilai dengan menggunakan

kriteria sebagai berikut :

Hardware dan software yang up to date (tangible)

Kecepatan respon (responsiveness). Memberikan pelayanan yang

cepat kepada pelanggan.

Jaminan (assurance). Pegawai memiliki pengetahuan untuk dapat

melakukan pekerjaan dengan baik.

Empati (emphaty). Memahani keperluan para pengguna sistem

informasi.

4. Intensi Penggunaan

Intensi penggunaan mengacu kepada seberapa sering pengguna memakai

sistem informasi. Dalam kaitannya dengan hal ini penting untuk

membedakan apakah pemakaiannya suatu keharusan atau sukarela.

Variabel ini diukur dengan indikator yang hanya terdiri dari satu item

yaitu frequency of use.

5. Kepuasan Pemakai

Kepuasan pemakai sistem merupakan respon umpan balik yang

dimunculkan pengguna setelah memakai sistem informasi. Variabel ini

diukur dengan indikator. yang terdiri dari 3 item, yaitu efisiensi,

keefektifan, dan kepuasan, ditambah dengan indikator lain yaitu

kebanggaan menggunanakan sistem.

Page 46: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

28

6. Manfaat Bersih (Netto)

Manfaat bersih merupakan manfaat yang diterima berbagai pihak dari

adanya sistem informasi. Terdiri atas manfaat terhadap individual,

organisasi, kelompok, masyarakat bahkan negara.

Adapun Siagian (2009:115) menyatakan bahwa guna menghasilkan

informasi yang memiliki peranan penting dalam peningkatan efisiensi, efektivitas,

dan produktivitas kerja dalam suatu organisasi, diperlukan audit sistem

pengolahan data yang mencakup di antaranya :

1. Audit Organisasi Satuan Kerja Pengolah Data

Meneliti konfigurasi organisasional satuan kerja pengolah data,dimana

semua aspek kegiatan pengolahan data mulai dari identifikasi kebutuhan

informasi dan sumber-sumbernya, analisis data, pengoperasian perangkat

keras, penggunaan aneka ragam perangkat lunak, pengembangan sistem

dan pengawasannya serta distribusi informasi membutuhkan kelembagaan.

Sasaran utamanya adalah untuk memperoleh bahan yang akurat dan

faktual tentang tepat tidaknya struktur organisasi satuan kerja pengolah

data.

2. Audit Proses Pengolahan Data

Prosesnya terdiri dari tiga langkah utama. Pertama,menentukan data yang

dibutuhkan serta dimana data tersebut ditemukan, apakah di dalam atau di

luar organisasi. Kedua, informasi yang dihasilkan dapat memenuhi

kebutuhan berbagai pihak yang memerlukan, termasuk ketepatan waktu

Page 47: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

29

penyampaiannya kepada yang berkepentingan. Ketiga, adanya keamanan

informasi, kerahasiaan informasi, biaya penyimpanan informasi dan akses

terhadap informasi.

3. Audit Perangkat Keras

Audit yang dilihat melalui keandalan perangkat keras yang digunakan.

Komponen perangkat keras ini dilihat dari sudut pandang merknya,

reputasi produsennya, ukurannya, kemampuannya, kecepatan kerjanya,

mutunya, harganya, distributornya, dukungan suku cadang, pemeliharaan,

pelatihan bagi pengguna, dan pelayanan purna jualnya. Audit ini dilakukan

bertujuan untuk menjamin bahwa (a) konfigurasi perangkat keras yang

dimiliki organisasi sesuai dengan kebutuhan informasi, baik rutin maupun

nonrutin, (b) aspek psikologis penggunaan teknologi informasi

diperhitungkan secara matang, khususnya pemberian kesempatan pada

para manajer eselon bawahan untuk berpartisipasi aktif dalam

pengambilan keputusan, (c) organisasi telah mempertimbangkan

kenyataan bahwa usia atau “generasi” perangkat keras relatif makin

pendek, (d) pengoperasian perangkat keras tersebut didukung oleh para

brainware yang memenuhi kualifikasi yang diperlukan sehingga benar-

bena mampu memberikan dukungan informasi yang diperlukan berbagai

komponen organisasi, dan (e) biaya pengadaan dan pemeliharaannya

sudah merupakan beban paling ringan sehingga tidak sulit bagi organisasi

untuk memikulnya.

Page 48: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

30

4. Audit Perangkat Lunak

Tujuannya untuk menemukan fakta bahwa perangkat lunak yang

digunakan adalah perangkat lunak yang tepat dan sudah memenuhi

kebutuhan informasi organisasi. Bagaimana perangkat lunak itu didapat,

apakah diciptakan sendiri atau membelinya dari pihak lain atau vendor

tertentu.

5. Audit Pekerja Otak (Brainware)

Mencakup keseluruhan aspek yang berkaitan dengan sumber daya manusia

yang berkaitan dengan latarbelakang pendidikan dan pelatihan yang

pernah ditempuh, bakat, minat serta pengalaman di bidang pengolahan

data dan informasi.

Dari beberapa metode yang telah dijelaskan di atas dapat diketahui bahwa

menilai suatu sistem informasi lebih mengarah pada penilaian dari sisi pegawai

selaku pengguna sistem informasi. Sedangkan pelanggan hanya sebagai objek

yang menerima ketika informasi tersebut telah diolah oleh petugas. Penilaian

sistem mencakup kualitas teknologi (perangkat komputer), sumber daya manusia,

struktur organisasi serta manfaat yang didapat dengan menerapkan sistem

informasi. Penggunaan sistem pada suatu organisasi menimbulkan dampak positif

dan negatif. Dampak inilah yang menjadi keluaran untuk kemudian dinilai dan

menjadi masukan guna memperbaharui sistem informasi agar menjadi up to date.

Page 49: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

31

2.1.3 Pengertian Sistem dan Informasi

Secara umum suatu sistem terdiri dari input (masukan), pengolahan, dan

output (keluaran). Input (masukan) masuk ke dalam sistem melalui unit input,

kemudian diolah melalui unit pengolahan dan dikeluarkan dalam bentuk output.

Menurut Nugroho(2008:17) sistem didefinisikan sebagai :

“Sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-elemennya. Tentunya setiap sistem memiliki elemen-elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem yang satu dengan sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap sama.”

Definisi sistem lainnya diungkapkan oleh Mcleod (2004:12) yang

menyatakan bahwa :

“Sistem adalah elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem tersebut kemudian digolongkannya kedalam sistem fisik dan sistem konseptual. Perusahaan bisnis adalah suatu sistem fisik karena terdiri dari sejumlah sumber daya fisik. Suatu sistem konseptual, sebaliknya, adalah sistem yang menggunakan sumber daya konseptual yaitu informasi dan data untuk mewakili suatu sistem fisik. Komputer adalah suatu sistem fisik, tetapi data dan informasi yang disimpan didalamnya dapat dipandang sebagai suatu sistem konseptual.”

Data dan informasi mewakili satu atau lebih sistem fisik. Bagaimana data

dan informasi itu disimpan tidak penting. Yang penting adalah apa yang diwakili

oleh data dan informasi itu. Sistem fisik penting karena keberadaannya, sedang

sistem konseptual penting karena penggambarannya atas sistem fisik.

Informasi menurut Nugroho (2008:15)adalah suatu pengetahuan yang

berguna untuk pengambilan keputusan. Segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan

sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat dikelompokkan

sebagai informasi. Informasi yang baik adalah informasi yang akurat, tepat waktu,

Page 50: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

32

dan relevan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah

atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau

mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya.

Nilai informasi berhubungan dengan keputusan. Bila tidak ada pilihan atau

keputusan maka informasi tidak diperlukan.

Laudon & Laudon (2008:16) mengemukakan bahwa informasi merupakan

data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang memiliki arti dan berguna bagi

manusia.Sedangkan Informasi menurutMcLeod (2004:12) adalah data hasil

pemrosesan yang memiliki makna, biasanya menceritakan suatu hal yang belum

diketahui kepada pengguna.

Berdasarkan pada definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

informasi merupakan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang berguna bagi

penerimanya. Penerima yang dimaksudkan disini adalah penerima informasi yang

benar-benar membutuhkan informasi tersebut.Informasi yang digunakan sebagai

masukan dalam pengambilan keputusan.

2.1.4 Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sistem informasi manajemen

sebaiknya kita mengetahui dahulu apa yang disebut dengan sistem informasi.

Sistem informasi merupakan gabungan dari kata sistem dan informasi. Sistem

adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan, sedangkan informasi yaitu sesuatu yang berguna dalam

Page 51: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

33

pengambilan keputusan. Ketika kata-kata ini digabungkan maka akan memiliki

makna baru sebagaimana diungkapkan oleh Sutabri (2004:36) yang

mengemukakan bahwa sistem informasi adalah :

“Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Menurut Laudon& Laudon (2008:15)sistem informasi didefinisikan

sebagai :

“Sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi. Selain menunjang proses pengmbilan keputusan, koordinasi, dan pengawasan sistem informasi juga dapat membantu manajer dan karyawan menganalisis permasalahan, menggambarkan hal-hal yang rumit, dan menciptakan produk baru.”

Pengelolaan sistem informasi tidak dapat dipisahkan dari studi manajemen

bahkan dapat dikatakan bahwa pengelolaan sistem informasi merupakan faktor

kunci bagi keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen. Hal ini dapat dimengerti

mengingat semua subsistem manajemen bertopang pada unsur manusia baik

manajer maupun bawahan yang ditentukan dengan cara bertingkah laku

perorangan dan organisasi untuk mencapai tujuan manajemen. Dalam konteks ini

peran informasi sangat menentukan, sebab jika sistem manajemen hendak

digerakkan secara maksimal maka perlu didukung sistem informasi yang dikelola

secara baik dan benar sehingga dapat optimal hasilnya.

Page 52: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

34

Stair dalam Al Fatta (2007:9) menjelaskan bahwa sistem informasi

berbasis komputer dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen

berikut:

a. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.

b. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer. c. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan

sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi. d. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna

sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.

e. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analis, programer, dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.

Selain kelima poin di atas, komponen yang berperan penting dalam sistem

informasi adalah prosedur. Prosedur merupakan tata cara yang meliputi strategi,

kebijakan, metode, dan peraturan-peraturan dalam menggunakan sistem informasi

berbasis komputer. Jika kesemua komponen tersebut digabungkan maka akan

membentuk satu kesatuan yang disebut dengan sistem informasi manajemen.

Kertarahadi dalam Fatta (2007:9)mendefinisikan sistem informasi manajemen

sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa

sehingga bermanfaat bagi penerimanya.

Sedangkan menurut Davis dalam Gaol (2008:15) sistem informasi

manajemen didefinisikan sebagai :

“Sebuah kesatuan, sistem mesin pengguna yang terintegrasi dalam memberikan informasi untuk mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pembuatan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem yang dimaksud adalah sistem yang menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model yang digunakan untuk menganalisis, merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan serta sebuah basis data.”

Page 53: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

35

O’Brien dalam Gaol (2008:17) juga mendefinisikan sistem informasi

manajemen sebagai :

“Sebuah perpaduan/gabungan orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya-sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi pada sebuah organisasi. Tujuannya adalah memberikan informasi untuk pembuatan keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan operasi sub-sistem dari perusahaan/organisasi dan juga untuk memberikan perusahaan sebuah sinergi dalam prosesnya.”

Sedangkan menurut Nugroho (2008:16) Sistem Informasi Manajemen

disingkat SIM adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi mengelola

informasi bagi manajemen organisasi yang terdiri atas elemen data, informasi,

pengolah informasi dan manajer. Di dalam organisasi, SIM berfungsi baik untuk

pengelolaan transaksi manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung

pengambilan keputusan. Di dalam pengembangan suatu SIM, ada banyak faktor

yang mempengaruhi pengembangannya. Faktor inilah yang menentukan

karakteristik SIM yang dibangun. Faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut

adalah:

1. Integrasi. Dibagi dalam dua jenis yaitu sistem yang tergandeng erat dan sistem yang tergadeng lunak. Sistem yang tergandeng erat, data diupdate setiap detiknya sesuai dengan transaksi yang dilakukan. Sedangkansistem yang tergandeng lunak, proses pengupdate-an data dapat dilakukan sesekali, misalnya satuhari sekali yaitu pada sore hari ketika kegiatan penginputan data telah selesai dihari tersebut. Cara ini lebih menghemat waktu jika dibandingkan dengan sistem yang tergandeng erat.

2. Format tatap muka layar tampilanharus dibuat yang baik agar nyaman dan mudah digunakan.

3. Kekuatan kompetitor (persaingan). 4. Kualitas informasi yang dikehendaki 5. Kebutuhan sistem. Ada 6 faktor yang perlu dipertimbangkan di dalam

membuat SIM: realiabilitas sistem, kemudahan, keluwesan, jadwal instalasi, harapan umur sistem, serta kemudahan dipelihara.

Page 54: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

36

6. Pengolahan data. Ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan: volume data yang diolah, Kecepatan komputasi yang dibutuhkan.

7. Faktor organisasi. 4 aspek yang harus diperhitungkan karena turut memengaruhi perancangan SIM yang dibuat, yaitu: a. Jenis organisasi (profit atau nonprofit). b. Model organisasi. Ada 3 model organisasi, yaitu orgaisasi model

divisional yaituorganisasi di mana manajer bertanggung jawab atas semua fungsi yang ada dalam divisi yang dipimpinnya.Model fungsional model di mana manajer bertanggung jawab atas sebuah fungsi tertentu di dalam seluruh organisasi. Model matriks adalah model di mana manajer bertanggung jawab atas divisi tertentu, fungsi tertentu dan pada saat tertentu. Model divisional cocok untuk SIM yang terdesentralisasi, sedangkan model fungsional cocok untuk SIM yang tersentralisasi.

c. Ukuran. d. Gaya manajemen.

8. Kebutuhan untung rugi organisasi 9. Faktor manusia yang akan mempengaruhi kecanggihan SIM 10. Masalah hukum. Berkaitan dengan hak cipta dari perangkat keras dan

lunak yang dipergunakan.

Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber

daya konseptual, data dan informasi, untuk mewakili sistem fisik yang dalam hal

ini berupa organisasi. Komputer merupakan suatu sistem fisik, tetapi data dan

informasi yang tersimpan di dalamnya dapat dipandang sebagai suatu sistem

konseptual. Data atau informasi mewakili sistem fisik. Bagaimana data tersebut

disimpan tidaklah penting. Yang penting adalah apa yang diwakili oleh data atau

informasi tersebut. Oleh karena itu sistem informasi membantu pimpinan instansi

untuk mendapatkan gambaran yang berkaitan dengan informasi tersebut.

Informasi yang didapatkan merupakan bahan masukan penting bagi pimpinan

dalam pengambilan keputusan. Dalam kaitannya dengan kependudukan, data

kependudukan yang terdapat di Disdukcapil diolah melalui sistem informasi

manajemen yang disebut dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Page 55: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

37

(SIAK) dimana hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi yang

sangat bermanfaat untuk kepentingan lainnya. Misalnya, kita dapat mengetahui

berapa banyak penduduk usia sekolah, dimana informasi tersebut dapat membantu

program di Dinas Pendidikan dan instansi-instansi lainnya.

2.1.5 Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Administrasi kependudukan merupakan perpaduan dari dua kata yaitu

administrasi dan kependudukan. Menurut The Liang Gie dalam Syafiie

(1999:29)administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap

pekerjaan pokok yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama

mencapai tujuan tertentu. Sedangkan kependudukan adalah ilmu yang

mempelajari dinamika kependudukan manusia. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera, kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan

jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, persebaran, mobilitas dan

kualitas serta ketahanannya yang menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan

budaya.

Administrasi kependudukan menurut UU No. 23 Tahun 2006 adalah

rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen dan data

kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan

informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk

pelayanan publik dan pembangunan sektor lain. Pengelolaan informasi

administrasi kependudukan merupakan kegiatan pengumpulan, perekaman,

Page 56: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

38

pengelolaan dan pemutakhiran data hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan

sipil untuk penerbitan dokumen penduduk, pertukaran data penduduk dalam

rangka menunjang pelayanan publik, serta penyajian informasi kependudukan

guna perumusan kebijakan dan pembangunan.

Kependudukan merupakan aspek yang sangat penting dalam

pembangunan nasional, sebab penduduk merupakan obyek sekaligus subyek

pembangunan. Oleh karena itu data kependudukan harus dikemas menjadi suatu

keterangan yang bersifat informatif. Sistem informasi dalam pengolahan data

kependudukan memang sangat diperlukan. Sistem informasi ini menjadi media

pemerintah dalam membantu mengoptimalkan pengelolaan data kependudukan

yang masuk dan keluar menjadi informasi yang dapat membantu pemerintah

dalam kegiatan pembangunan di bidang lainnya.

Media pengelolaan data kependudukan di Indonesia menggunakan Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan. Menurut Peraturan Mendagri No. 25

Tahun 2011, Sistem Informasi Administrasi Kependudukan atau yang disingkat

SIAK adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi

kependudukan di tingkat penyelenggara dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil sebagai satu kesatuan. Kunci item data dari SIAK adalah Nomor Induk

Kependudukan (NIK) yang dimiliki oleh masing-masing penduduk yang telah

melakukan pencatatan biodata di instansi terkait. NIK ini merupakan NIK tunggal,

dimana seorang penduduk hanya diperkenankan memiliki satu NIK yang akan

digunakan dalam setiap proses administrasi kependudukan dimanapun ia

Page 57: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

39

berada.SIAK adalah suatu aplikasi untuk mengelola kependudukan daerah, yang

meliputi pengelolaan Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), Akte

Kelahiran, Hasil Sensus, dan Laporan Demografi penduduk. Aplikasi ini dapat

digunakan untuk mengelola data kependudukan pada Kecamatan/ Kelurahan yang

lokasinya terpisah, akan tetapi dengan berbasiskan teknologi internet dimana

seluruh data dan aplikasi ditempatkan di satu titik yaitu Internet Data Center,

maka integritas keseluruhan data selalu terjamin.Sistem Informasi ini berkaitan

dengan data penduduk mencakup seluruh aspek kependudukan. Dipusatkan di

Kabupaten dan Kota, dengan prasarana teknologi informasi SIAK dapat

menangani pendataan status penduduk dengan segala perubahannya.

Pada pengaplikasiannya, keberhasilan SIAK membutuhkan beberapa

syarat mendasar yang harus dipenuhi, antara lain (http://laely-

widjajati.blogspot.com/) :

a) Teknologi informasi, yaitu bagaimana merencanakan dan memilih perangkat lunak (software), perangkat keras (komputer), dan membangun jaringan (network) yang terintegrasi dalam mengelola administrasi kependudukan.

b) Sumber daya manusia yang mampu mengelola dan merawat semua peralatan tersebut di setiap distrik, supaya data selalu update dan perawatan (maintenance) peralatan berjalan dengan teratur dan sempurna, sehingga selalu dalam kondisi yang prima dalam melayani masyarakat.

c) Pemerintah daerah sebagai penanggung jawab roda pemerintahan, diharapkan mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kehadiran SIAK dan memanfaatkannya secara optimal dalam perencanaan pembangunan.

d) Penduduk sebagai subyek yang akan didata, sebaiknya diberikan pemahaman yang menyeluruh tentang manfaat yang terkandung dalam SIAK, sehingga ikut melancarkan proses penerapannya.

Page 58: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

40

2.1.6 SIAK Online dan SIAK Offline

Penerapan SIAK dibagi kedalam dua macam yaitu SIAK Online

(tersambung) dan SIAK Offline (tak tersambung). SIAK Online (tersambung)

biasanya dilaksanakan di daerah yang tersedia fasilitas listrik, sarana komputer

dan jaringan komunikasi data. Sedangkan untuk SIAK Offline (tak tersambung)

dilaksanakan pada daerah-daerah yang kabupatennya tidak tersedia jaringan

komunikasi data atau kabupaten yang sebagian atau seluruh kecamatannya tidak

tersedia jaringan komunikasi data.

Hasibuan (2007) menjelaskan bahwa SIAK Online atau Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan Online adalah sistem informasi atau aplikasi yang

ditujukan untuk memfasilitasi pelayanan bidang administrasi kependudukan

(capil, dafduk dan pendayagunaan infoduk). SIAK Online didesain sebagai

aplikasi terpusat (centralized application) yang akan diakses dari TPDK (Tempat

Perekaman Data Kependudukan) yang direncanakan berbasis di Kecamatan di

seluruh Indonesia. SIAK online berfungsi sebagai perekam dan pencetak data

penduduk dan juga berfungsi sebagai buku laporan. SIAK online iniberbasis Web

sehingga praktis memiliki requirement yang minimal untuk TPDK agar dapat

menggunakan SIAK, yaitu Web Browser (contoh: Internet Explorer).Infrastruktur

SIAK online dirancang menggunakan VPN dial, yang melakukan koneksi secara

synchcronous dari TPDK ke Pusat (Data center Adminduk) dan sebaliknya. Jenis

koneksi ini lebih banyak membutuhkan biaya operasional karena harus selalu

mempertahankan koneksi antara kecamatan dan pusat. Kelemahan lain dari sistem

online ini adalah koneksi dapat terputus secara tiba-tiba ketika server atau alat

Page 59: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

41

lainnya mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan proses transaksi menjadi

terhambat. Ketika koneksi terputus maka proses harus dimulai dari awal kembali.

SIAK Offline berbasis Web sehingga diakses menggunakan browser.

Aplikasi SIAK offline ini berada ditingkat kabupaten/kota dan propinsi.

Offlinepada kabupaten/kota berfungsi sebagai perekam data (pendaftaran

penduduk maupun pencatatan sipil) dan pencetak data penduduk sedangkan

offline propinsi berfungsi sebagai buku laporan. Karena sifatnya yang offline

antara kabupaten/kota dengan propinsi, komunikasi yang dilakukan adalah dengan

cara mempertukarkan media penyimpanan data secara fisik seperti disket, CD

maupun media penyimpanan lainnya. Proses pertukaran data dapat dilakukan

setiap hari atau minggu atau setiap bulan tergantung dari kebutuhan data tersebut.

2.1.7 Tujuan SIAK

SIAK dikembangkan untuk mengintegrasikan penyelenggaraan Sistem

Administrasi Kependudukan secara nasional, melalui pelayanan pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil serta pengoperasian aplikasi SIAK yang tersebar di

berbagai wilayah, guna terwujudnya tertib administrasi kependudukan dan pusat-

pusat data basis (database) kependudukan di Kabupaten/Kota, Provinsi dan Pusat.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2004 tentang

Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, pengelolaan administrasi

kependudukan bertujuan untuk:

1. Peningkatan kualitas pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan

sipil.

Page 60: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

42

2. Penyediaan data untuk perencanaan pembangunan dan pemerintahan.

3. Penyelenggaraan pertukaran data secara tersistem dalam rangka verifikasi

data individu dalam pelayanan publik.

Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan dijelaskan bahwa Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan dimaksudkan untuk :

1. Terselenggaranya administrasi kependudukan dalam skala nasional yang

terpadu dan tertib

2. Terselenggaranya administrasi kependudukan yang bersifat universal,

permanen, wajib, dan berkelanjutan

3. Terpenuhinya hak penduduk di bidang administrasi kependudukan dengan

pelayanan yang profesional

4. Tersedianya data dan infromasi secara nasional mengenai pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil pada berbagai tingkatan secara akurat,

lengkap, mutakhir dan mudah diakses sehingga menjadi acuan bagi

perumusan kebijakan dan pembangunan pada umumnya.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari adanya penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah untuk mewujudkan tertib administrasi

kependudukan dengan melibatkan aparat pemerintah dan masyarakat selaku

obyek dalam suatu pembangunan.

Page 61: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

43

2.2 Kerangka Berfikir

Dari pembahasan teori yang telah dijabarkan sebelumnya, peneliti

membuat alur pemikiran dalam penelitian ini yang digambarkan dalam kerangka

berfikir. Kerangka berfikir berisi tentang permasalahan penelitian dari hasil

identifikasidi lapangan yang dikaitkan dengan teori yang berhubungan dengan

permasalahan tersebut.

Pemanfaatan teknologi informasi dalam lingkungan pemerintah

selayaknya dapat meningkatkan efisiensidan efektivitas kerja pemerintah. Sistem

informasi administrasi kependudukan (SIAK) yang dikembangkan oleh

Kemendagri pada dasarnya adalah untuk mewujudkan tertib administrasi

kependudukan. SedangkanUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan diharapkan mampu mengatasi segala permasalahan

kependudukan yang terjadi. Namun pada realisasinya penerapan SIAK di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang dihadapkan pada beberapa

kendala yaitu : sumber daya manusia yang kurang memiliki pengetahuan dalam

bidang teknologi informasi, kurang adanya pengembangan pada jaringan

telekomunikasi yang menyebabkan jaringan SIAK masih sering mengalami

gangguan terutama ketika cuaca buruk, tidak diterapkannya standar operasional

prosedur (SOP) pada pelayanan administrasi kependudukan, serta kurangnya

kesadaran masyarakat akan perntingnya pelaporan peristiwa kependudukan,

perubahan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting yang dialami oleh

penduduk dan keluarganya yang mengakibatkan pada ketidakvalidan data

kependudukan di Kota Tangerang.

Page 62: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

44

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan instansi yang

berwenang dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan dengan

memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).

Berdasarkan pada permasalahan yang terjadi maka penelitian ini adalah mengenai

Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Karena penelitian ini

berkaitan dengan sistem informasi manajemen maka penelitian dilakukan dengan

menggunakan indikator evaluasi sistem informasi Model DeLone dan McLean

guna mengukur Berapa besar penerapan aplikasi ini diterapkan oleh Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Sub dimensi dari indikator

tersebut antara lain kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, intensi

memakai/pemakaian, kepuasan pemakai, dan manfaat bersih.

Page 63: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

45

Gambar 2.4 Kerangka Berfikir

Masalah yang timbul dalam penerapan SIAK :

1. Sumber daya manusia kurang memiliki pengetahuan dalam bidang teknologi informasi

2. Kurang adanya pengembangan pada jaringan telekomunikasi yang menyebabkan jaringan SIAK masih sering mengalami gangguan terutama ketika cuaca buruk

3. Tidak diterapkannya standar operasional prosedur (SOP) pada pelayanan administrasi kependudukan

4. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam melaporkan peristiwa kependudukan

Evaluasi Sistem Informasi Model DeLone & McLean:

1. Kualitas Sistem 2. Kualitas Informasi 3. Kualitas Pelayanan 4. Intensi Penggunaan 5. Kepuasan Pemakai 6. Manfaat Bersih

Sumber: Nugroho (2008:193)

Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Kota Tangerang

Terwujudnya Tertib Administrasi Kependudukan

Page 64: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

46

2.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pada kerangka pemikiran yang telah dipaparkan sebelumnya,

peneliti telah melakukan pengamatan awal terhadap objek penelitian. Oleh sebab

itu peneliti merumuskan hipotesis nol (H0)sebagai berikut :

“Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang kurang dari atau sama

dengan 70%”

H0 : µ ≤ 70%

Ha : Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang lebih dari 70%

Ha : µ > 70%

Page 65: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

47

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:2) metode penelitian pada dasarnya merupakan

cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

rasional (masuk akal), empiris (dapat diamati), dan sistematis (logis). Dalam

penelitian mengenai Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan SipilKota Tangerang ini,

peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Adapun variabel

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel evaluasi sistem informasi

Model Kesuksesan DeLone dan Mc Lean yang terdiri dari enam indikator antara

lain kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, intensi memakai,

kepuasan pemakai dan manfaat bersih.

Penelitian kuantitatif menurut Irawan (2006:101) lebih menekankan

kepada keakuratan deskripsi setiap variabel dan keakuratan hubungan antara satu

variabel dengan variabel lainnya.Sedangkan metode deskriptif menurut Whitney

dalam Nazir (2005:54) adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.

Penelitian tidak hanya memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena,

tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesis-hipotesis, membuat

prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin

dipecahkan.

Page 66: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

48

3.2 Instrumen Penelitian

Sugiyono mengungkapkan bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara

spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (2009:102). Adapun

variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel evaluasi sistem

informasi Model DeLone dan McLean.

Tabel. 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item

Evaluasi Sistem

Informasi Model

Kesuksesan

DeLone &

McLean

(Nugroho, 2008:

192)

1. Kualitas Sistem Kemudahan untuk digunakan

(ease of use)

Kecepatan akses (response

time)

Keandalan sistem (reliability)

Fleksibilitas sistem

(flexibility)

Keamanan sistem (security)

1,2,3,4,5,6,7

,8

2. Kualitas Informasi Kelengkapan (completeness)

Relevan (relevance)

Akurat (accurate)

Ketepatan waktu (timeliness)

9,10,11,12,

13

3. Kualitas Pelayanan Hardware dan software yang

up to date (tangible)

Kecepatan respon

(responsiveness)

Jaminan (assurance)

Empati (emphaty)

14,15,16,17,

18,19

Page 67: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

49

Evaluasi Sistem

Informasi Model

Kesuksesan

DeLone &

McLean

(Nugroho, 2008:

192)

4. Intensi

Penggunaan

Frequency of use 20,21

5. Kepuasan Pemakai Efisiensi

Keefektifan

Kepuasan

22,23,24,25

6. Manfaat Bersih Manfaat individual

Manfaat organisasi

Manfaat masyarakat

26,27,28,29,

30

Untuk skala pengukuran instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Fenomena

sosial yang ditetapkan secara spesifik selanjutnya disebut sebagai vaiabel

penelitian. Dengan skala ini maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel untuk kemudian variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Jawaban dari setiap item pernyataan atau pertanyaan instrumen

tersebut kemudian diberi skor seperti berikut:

Tabel 3.2 Skor Dalam Penelitian

Jawaban Skor Keterangan

SS 4 Sangat Setuju

S 3 Setuju

TS 2 Tidak Setuju

STS 1 Sangat Tidak Setuju

Page 68: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

50

3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.3.1 Uji Validitas

Menurut Jogiyanto (2008:168) validitas berhubungan dengan

ketepatan alat ukur untuk melakukan tugasnya mencapai sasaran. Validitas

juga berhubungan dengan tujuan dari pengukuran. Pengukuran dikatakan valid

jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid

adalah yang memberikan hasil ukuran menyimpang dari tujuannya.

Penyimpangan ini disebut dengan kesalahan (error) atau varian. Pengujian

validitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi

pearson product moment

Keterangan :

r = Koefisien korelasi product moment

∑x = Jumlah skor dalam sebaran x

∑y = Jumlah skor dalam sebaran y

∑xy = Jumlah hasil kali skor x dan y yang berpasangan

∑x2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x

∑y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y

n = Jumlah sampel

Rumus korelasi pearson product moment di atas diterapkan pada

tiap-tiap instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada

angket. Hasil r hitung dari uji validitas kemudian dibandingkan dengan r tabel

𝑛∑𝑥𝑦 – (∑𝑥)(∑𝑦) rxy = √{𝑛∑𝑥2 − (∑𝑥2)}{𝑛∑𝑦2 − (∑𝑦2)}

Page 69: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

51

dengan ketentuan bahwa instrumen dinyatakan valid jika r hitung > r tabel dan

dinyatakan tidak valid jika r hitung < r tabel.

3.3.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu pengukur yang menunjukkan

stabilitas dan konsistensi dari suatu instrumen yang mengukur suatu konsep.

Besarnya tingkat reliabilitas ditunjukkan oleh nilai koefisiennya, yaitu

koefisien reliabilitas. Uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑α b2 = Jumlah varian butir

α12 = Varian total

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian

ini adalah pegawai yang terkait langsung dalam penerapan SIAK terdiri dari

pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang pada Bidang

Pengolahan Data dan Informasi yang berjumlah 10 orang serta pegawai

kecamatan Seksi Pemerintahan selaku operator SIAK di kecamatan sebanyak 13

orang.

k ∑α b2

r11 = 1− k−1 α12

Page 70: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

52

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel jenuh.

Menurut Sugiyono (2009:85) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan ketika

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin

membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Maka dengan

demikian yang menjadi sampel responden dalam penelitian ini sebanyak 23 orang

yang terdiri dari seluruh pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang serta operator SIAK di kecamatan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam suatu penelitian dapat dilakukan dengan

beberapa cara seperti wawancara, observasi, dan kuesioner. Lain halnya dengan

penelitian kualitatif yang menekankan pada wawancara di dalam penelitiannya,

pada penelitian kuantitatif pengumpulan data dilakukan dengan cara membuat

kuesioner (angket) yang diisi oleh responden penelitian. Sugiyono (2009:142)

mengungkapkan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner cocok digunakan apabila jumlah

responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden

secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Karena penelitian ini

dilakukan pada lingkup yang tidak terlalu luas yaitu hanya pada dinas dan

Page 71: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

53

kecamatan maka kuesioner diantarkan langsung pada respoden. Dengan adanya

kontak langsung antara peneliti dan responden diharapkan dapat menciptakan

kondisi yang cukup baik dalam proses pengumpulan data.

3.6 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan data merupakan kegiatan yang dimulai dari penataan data

mentah sampai dengan data siap untuk dianalisis. Beberapa kegiatan teknis yang

berhubungan dengan pengolahan data menurut Irawan (2006:178) adalah sebagai

berikut :

1. Penataan data mentah

Penataan data mengacu kepada kegiatan yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengatur dan mengorganisasikan (secara fisik) data mentah yang

terkumpul dari lapangan. Pada tahap penataan data ini, peneliti sama sekali

belum “masuk” ke segi-segi substansi dari data tersebut, tetapi benar-benar

terbatas pada segi “fisik” dari data-data atau sumber data.

2. Editing data

Tahap ini mengacu pada kegiatan persiapan data sebelum dianalisis.

Peneliti melakukan penelitian awal terhadap data untuk meyakinkan agar

data tersebut tidak mengandung kesalahan atau cacat dengan cara melihat

secara cermat apakah ada kuisioner yang salah diisi oleh responden, ada

halaman yang hilang, atau ada poin-poin penting yang terlewatkan.

Page 72: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

54

3. Koding data

Koding data adalah kegiatan pembuatan kode-kode (dalam bentuk angka)

yang mewakili (merepresentasikan) data-data tertentu.

4. Tabulasi data

Tabulasi data adalah untuk mengetahui frekuensi jawaban responden

dengan cara menyusun jawaban responden berdasarkan bobot nilai dalam

bentuk tabel yang ditetapkan.

Tahap selanjutnya dari pengolahan data yaitu analisis data. Analisis data

sifatnya adalah untuk mentransformasikan data menjadi informasi.

3.6.1 Uji t-test

Uji t-test digunakan untuk menjawab hipotesis deskriptif yang

telah dirumuskan sebelumnya. Untuk menganalisis penerapan sistem

informasi administrasi kependudukan di Kota Tangerang, maka dalam

pengujian hipotesis deskriptif digunakan uji t-test untuk satu sampel atau satu

variabel. Berikut rumus uji t-test satu sampel :

Keterangan :

t = nilai t yang dihitung

x̅ = nilai rata-rata

µo= nilai yang dihipotesiskan

s = simpangan baku sampel

n = jumlah anggota sampel

x̅−µo

t = s

√n

Page 73: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

55

3.6.2 Uji Pihak Kanan

Dalam menguji suatu hipotesis, yang kita uji adalah hipotesis nol

(H0). Hipotesis nol ini bisa diterima atau ditolak, tergantung pada standar

yang digunakan untuk menerima/menolak. Pada penelitian sosial tingkat

signifikansi 0,05 dimana daerah penerimaan H0 adalah 95% dan daerah

penolakan H0 adalah 5%. Pada uji satu sisi daerah penolakan tersebut dapat

terletak di sebelah kanan atau sebelah kiri dan besarnya 5%.

Hipotesis dalam penelitian Evaluasi Penerapan Sistem Informasi

Administasi Kependudukan (SIAK) di Kota Tangerang adalah sebagai

berikut :

Hipotesis nol : Penerapan SIAK di Disdukcapil Kota Tangerang

kurang dari atau sama dengan 70%.

Hipotesis alternatif : Penerapan SIAK di Disdukcapil Kota Tangerang

lebih dari 70%.

H0 : µ ≤ 70%

Ha : µ > 70%

Dengan melihat hipotesis tersebut, maka pengujian hipotesis dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan uji pihak kanan. Uji pihak kanan

digunakan apabila hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil atau sama dengan

(≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi “lebih besar (>).

Page 74: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

56

3.7 Tempat dan Waktu Penelitian

3.7.1 Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi penelitian di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang serta kecamatan-

kecamatan yang ada di Kota Tangerang.

3.7.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi penerapan Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan di Kota Tangerang setelah

ditemukannya masalah-masalah yang telah dijabarkan sebelumnya. Adapun

waktu penelitian ini dimulai dari Februari 2012 hingga Februari 2015.

Page 75: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

57

Mei

‘15

Wak

tu P

enel

itian

Mei

’14-

Feb

‘15

Mei

’13

– A

pril

‘14

Apr

Apr

’12

– M

ar ’1

3

Mar

Feb

‘12

Nam

a K

egia

tan

Peng

ajua

n ju

dul

Obs

erva

si a

wal

Peny

usun

an d

an b

imbi

ngan

pr

opos

al

Sem

inar

pro

posa

l

Rev

isi d

an P

enel

itian

lapa

ngan

Ana

lisis

dat

a

Sida

ng sk

irpsi

Rev

isi s

krip

si

No 1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Tab

el 3

.3

Jadw

al P

enel

itian

Page 76: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Deskripsi Wilayah Kota Tangerang

Kota Tangerang merupakan salah satu wilayah yang termasuk

kedalam Propinsi Banten. Dahulu Kota Tangerang merupakan bagian dari

wilayah Kabupaten Tangerang yang kemudian dibentuk sebagai kotamadya

melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota

Tangerang pada tanggal 28 Februari 1993. Secara geografis terletak pada

posisi 106°36′ – 106°42′ Bujur Timur (BT) dan 6°6ʹ – 6° Lintang Selatan

(LS), dan memiliki luas wilayah sekitar 18.378 Ha. Hampir keseluruhan

wilayah Kota Tangerang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten Tangerang,

sedangkan di sebelah timur berbatasan dengan DKI Jakarta.

Letak Kota Tangerang yang dekat dengan DKI Jakarta

menjadikannya sebagai salah satu kota penyangga Ibukotayang termasuk ke

dalam wilayah Jabodetabek. Pada pertengahan tahun 2013, jumlah penduduk

Kota Tangerang mencapai 1.790.940 jiwa. Penduduk tersebut tersebar di

dalam wilayah-wilayah administrasi Kota Tangerang. Wilayah administrasi

Kota Tangerang terbagi kedalam13 kecamatan, 104 kelurahan yang terdiri

dari 931 RW dan 4.587 RT. Kecamatan tersebut antara lain:

1. Kecamatan Tangerang

2. Kecamatan Jatiuwung

Page 77: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

59

3. Kecamatan Batu Ceper

4. Kecamatan Benda

5. Kecamatan Cipondoh

6. Kecamatan Ciledug

7. Kecamatan Karawaci

8. Kecamatan Periuk

9. Kecamatan Cibodas

10. Kecamatan Neglasari

11. Kecamatan Pinang

12. Kecamatan Karang Tengah

13. Kecamatan Larangan.

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang

Dalam penelitian tentang Evaluasi Penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan, peneliti memusatkannya pada lokus penelitian

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang serta SKPD

yang ada di kecamatan. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tangerang

Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas

Daerah Kota Tangerang dan melaksanakan tugas unit kerjanya berdasarkan

pada Peraturan Walikota Tangerang Nomor 29 Tahun 2008 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, serta

Page 78: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

60

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan.

Sebelum menjelaskan lebih jauh mengenai fokus penelitian,

peneliti akan memberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai beberapa

istilah dalam administrasi kependudukan berdasarkan UU No. 23 Tahun

2006, yaitu :

Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan

penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui

pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi

administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk

pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan

oleh Dinas yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti

autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil.

Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat

yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil.

Pendaftaran penduduk adalah pencatatan biodata penduduk,

pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan dan pendataan

penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan

dokumen kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan

kependudukan.

Page 79: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

61

Peristiwa kependudukan adalah kejadian yang dialami penduduk yang

harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penertiban atau

perubahan kartu keluarga, katu tanda penduduk dan/atau surat

keterangan kependudukan lainnya meliputi pindah datang, perubahan

alamat, serta status tinggal terbatas menjadi tinggal tetap.

Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas penduduk

yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang

yang terdaftar sebagai penduduk indonesia.

Kartu Keluarga (KK) adalah kartu identitas keluarga yang memuat

data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta

identitas anggota keluarga.

Kartu Tanda Penduduk (KTP adalah identitas resmi penduduk

sebagai bukti diri yang berlaku di wilayan Indonesia.

Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami

oleh seseorang dalam register pencatatan sipil.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) adalah sistem

informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi

kependudukan di tingkat penyelenggara dan dinas sebagai satu

kesatuan.

Database adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang

tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan

Page 80: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

62

dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan

komunikasi data.

4.1.2.1 Kedudukan, Tugas Pokok, dan Fungsi DinasKependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah sebagai berikut :

1. Kedudukan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

merupakan salah satu dinas yang berkedudukan sebagai dinas yang

memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam hal pelayanan

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil.

2. Tugas Pokok

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas pokok

melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang

kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan asas otonomi dan

melaksanakan tugas pokok dalam penyusunan dan pelaksanaan

kebijakan daerah di bidang administrasi kependudukan.

3. Fungsi

Fungsi dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang adalah, sebagai berikut :

a. Perumusan kebijakan teknis urusan kependudukan dan pencatatan

sipil

Page 81: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

63

b. Penyelenggaraan pengendalian dan teknis operasional

kependudukan dan pencatatan sipil

c. Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan

d. Pelaksanaan tugas teknis pendataan dan pengolahan data

kependudukan

e. Pelaksanaan tugas teknis pencatatan sipil

f. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian penduduk

g. Pelaksanaan teknis administratif meliputi administrasi umum,

kepegawaian, keuangan, sarana prasarana, serta administrasi

perlengkapan

h. Melaksanakan koordinasi dengan lintas sektor

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan

tugas pokok dan fungsinya.

4.1.2.2 Visi dan Misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang

Dinas Kependudkan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

memiliki visi sebagai berikut :

“ Terlaksananya Pelayanan Administrasi Kependudukan dan

Pencatatan Sipil yang Tertib, Cepat dan Tepat “

Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

1. Rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dokumen

kependudukan melalui pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil

Page 82: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

64

serta pengelolaan sebagai informasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan daerah khususnya dalam bidang kependudukan

2. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang harus

mampu melayani secara tertib, cepat dan tepat dengan

mengoptimalkan segala potensi yang ada pada Dinas, dengan

tujuan memberikan kepuasan kepada masyarakat Kota Tangerang

dalam hal kepemilikan dokumen kependudukan.

Guna mewujudkan visi yang telah dikemukakan sebelumnya, dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang menetapkan misi

yang harus dijalankan, antara lain :

1. Melaksanakan Peningkatan Manajemen Perkantoran. Misi ini

mengandung makna bahwa setiap pengelolaan manajemen

keuangan maupun manajemen perkantoran harus ada peningkatan

kearah yang lebih baik, sehingga diharapkan tidak lagi terjadi

adanya temuan-temuan dari pengawas internal, tertib administrasi

mengacu ketentuan aturan yang ada, orientasi kinerja mengarah

kepada sistem terukur dan terkendali untuk menuju kinerja

berwawasan profesionalisme, proporsional dan akuntabel.

2. Melaksanakan Pengelolaan dan Pengembangan Informasi Data

Kependudukan. Mengandung makna bahwa dalam rangka

terlaksananya pelayanan administrasi kependudukan secara online

sebagaimana yang diamanahkan oleh Undang-undang No.23 Tahun

2006, tentunya diperlukan adanya pemeliharaan jaringan

Page 83: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

65

komunikasi dan sistemnya demi kesinambungan, kelancaran dan

ketertiban pelayanan administrasi kependudukan, masyarakat harus

mendapatkan pelayanan yang cepat, mudah, murah, dan akurat.

3. Melaksanakan Pelayanan Pendaftaran, Mutasi dan Pengendalian

Penduduk. Mengandung makna bahwa masih banyaknya warga

masyarakat Kota Tangerang yang belum taat/patuh aturan hukum,

perlu diadakan pendataan dan pendaftaran penduduk guna

terlaksanana tertib administrasi kependudukan. Hal ini disebabkan

data penduduk yang ada masih belum optimal, sehingga

menyulitkan didalam pengambilan kebijakan perencanaan

pembangunan.

4. Melaksanakan Pelayanan Akta Pencatatan Sipil. Mengandung

makna bahwa diperlukannya tertib administrasi, penataan dan

penertiban akta pencatatan sipil dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat secara maksimal, peningkatan pelayanan kepada

masyarakat dengan dukungan dokumen pendokumentasian secara

sistematis akan sangat mempermudah percepatan proses pelayanan

kepada masyarakat sebagai cerminan profesionalitas aparat dinas.

4.1.2.3 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil Kota Tangerang

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 Tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Tangerang,

Page 84: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

66

maka struktur organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil terdiri

dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan

c. Bidang Pengolahan Data dan Informasi, membawahi :

1. Seksi Pendataan Penduduk

2. Seksi Pengolahan Data dan Jaringan Komunikasi

3. Seksi Penyajian Informasi Kependudukan

d. Bidang Pengendalian Penduduk :

1. Seksi Pendaftaran Penduduk

2. Seksi Mutasi Penduduk

3. Seksi Pengendalian Penduduk

e. Bidang Pencatatan Sipil :

1. Seksi Kelahiran dan Kematian

2. Seksi Perkawinan dan Perceraian

3. Seksi Pemeliharaan dan Penataan Dokumen

Untuk lebih jelasnya berikut gambaran struktur organisasi yang ada

di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Page 85: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

67

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

4.1.2.4 Kelembagaan SIAK dan Pengaturan Hak Akses

Pengelola sistem informasi administrasi kependudukan merupakan

petugas yang pekerjaannya berkaitan dengan pemanfaatan SIAK seperti

pengelola, teknisi, hingga operator.

A. Tingkat kota terdiri dari

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KEPALA DINAS H. Erlan Rusnarlan, SH

SEKRETARIAT Drs. H. Ahsan Annahar, MM

SUB. BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN Tuti Alawiyah, MAP

SUB. BAGIAN KEUANGAN Rini Hartini,

S.Sos

SUB. BAGIAN PERENCANAAN

Henry Dwi Kirana Putra, SE

BIDANG PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI

Drs. Soetan Sjahdan Alamsyah

BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK

Drs. Wawan Kuswanto, M.Si

BIDANG PENCATATAN SIPIL

Hj. Emma Rahmawati R, M.Si

SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN JARINGAN KOMUNIKASI Mohamad Muflih Sutisna, SSTP

SEKSI PENDATAAN PENDUDUK

Drs. A. Juwaeni

SEKSI PENYAJIAN INFORMASI KEPENDUDUKAN

Mutmainah, S.Kom

SEKSI MUTASI PENDUDUK

Dede Purnama Alam, SSTP

SEKSI PENDAFTARAN PENDUDUK

Darma Budi Mulia, SH

SEKSI PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KOORDINASI Hj. Indrani Novalenty, ST, MM

SEKSI KELAHIRAN DAN KEMATIAN

Gunawan Subandi, S.Sos

SEKSI PEMELIHARAAN DAN PENATAAN DOKUMEN

Yadi Teguh Heryadi, S.Sos, M.Si

SEKSI PERKAWINAN DAN PERCERAIAN

Nina Ressy Agustina, S.Sos

Page 86: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

68

i. Supervisor Perizinan, mempunyai tugas khusus mengusulkan

pengguna hak akses tingkat kota (Supv aplikasi dan opr) dan

kecamatan (supv dan opr) pada Ditjen Adminduk. Tugas, fungsi,

dan kewenangan :

Meneruskan dan membatalkan usulan pengguna hak akses

tingkat kota dan kecamatan

Membuat usulan pengguna hak akses tingkat kota dan

kecamatan

Atas nama Walikota, Supv perijinan mengirim usulan

pengguna hak akses tingkat kota dan kecamatan ke Ditjen

Adminduk

Menerima dan mendistribusikan usulan yang disetujui.

ii. Supervisor Aplikasi Pendaftaran Penduduk WNA, mempunyai

tugas khusus mengawasi proses entri data pendaftaran penduduk

WNA. Tugas, fungsi, dan kewenangan :

Memberikan persetujuan perubahan biodata penduduk

WNA

Memberikan persetujuan pencetakan dokumen dan

mengendalikan operator

Melaporkan ke pusat apabila terjadi kerusakan system

Mengarahkan dan mengawai kinerja operator.

Page 87: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

69

iii. Supervisor Aplikasi Pencatatan Sipil, mempunyai tugas khusus

mengawasi proses entri data dan pencatatan sipil. Tugas, fungsi

dan kewenangan :

Memberikan persetujuan perubahan data dan pencatatan

sipil

Memberikan pesetujuan pencetakan dokumen

Mengendalikan operator

Melaporkan ke pusat apabila terjadi kerusakan system

Mengarahkan dan mengawasi kinerja operator

Mengaktifkan kembali hak akses yang bermasalah.

iv. Administrator Database, secara terus menerus memantau

pengoperasionalan database. Tugas, fungsi dan kewenangan :

Menyelesaikan permasalahan dalam operasionalisasi

database

Memonitor backup dan recovery dari data SIAK setiap hari.

v. Teknisi Perangkat Keras, mempunyai tugas khusus dalam

penanganan trouble shooting ringan pada perangkat keras.

vi. Operator Pendaftaran Penduduk WNA, mempunyai tugas khusus

dalam entri data dalam pelayanan pendaftaran penduduk. Tugas,

fungsi dan kewenangan :

Melakukan kegiatan entri

Mencetak dokumen dengan persetujuan supervisor aplikasi

Memelihara semua perangkat

Page 88: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

70

Memberikan informasi data statistik

Mengatasi kerusakan teknis

vii. Operator Pencatatan Sipil, mempunyai tugas khusus dalam entri

data pencatatan sipil (kelahiran, kematian, perkawinan, dan

perceraian). Tugas, fungsi dan kewenangan :

Melakukan kegiatan entri data pencatatan sipil yang telah

divalidasi

Mencetak dokumen pencatatan sipil atas persetujuan supv

aplikasi pencatatan sipil

Memelihara semua perangkat

Mengatasi kerusakan teknis.

viii. Operator Layanan Data dan Informasi, mempunyai tugas dalam

pemanfaatan data-data agregat kependudukan. Tugas, fungsi dan

kewenangan :

Mengakses dan menginformasikan data agregat tentang

kependudukan atas perintah atasan

Memberikan pelayanan informasi data agregat tentang

kependudukan

Menyimpan arsip-arsip yang berkaitan dengan data agregat

kependudukan.

B. Tingkat kecamatan terdiri dari

i. Supevisor Aplikasi, mempunyai tugas khusus mengawasi proses

entri data. Tugas, fungsi dan kewenangan :

Page 89: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

71

Memberikan persetujuan perubahan biodata penduduk WNI

Memberikan persetujuan pencetakan dokumen

Mengendalikan operator

Melaporkan ke pusat apabila terjadi kerusakan system

Mengarahkan dan mengawasi kinerja operator

Mengaktifkan kembali hak akses yang bermasalah.

ii. Operator Pendaftaran Penduduk WNI, mempunyai tugas khusus

dalam entri data penduduk WNI. Tugas, fungsi dan kewenangan :

Melakukan kegiatan entri

Mencetak dokumen dengan persetujuan supervisor aplikasi

Memelihara semua perangkat

Memberikan informasi data statistik

Mengatasi kerusakan teknis.

iii. Operator Pencatatan Sipil, mempunyai tugas khusus dalam entri

data Pencatatan Sipil (Kelahiran dan Kematian). Tugas, fungsi

dan kewenangan :

Melaksanakan entri dan pengiriman data kelahiran dan

kematian ke pusat

Membuat Surat Keterangan Lahir Mati

Membuat laporan kelahiran dan kematian

Memelihara semua perangkat

Mengatasi kerusakan teknis.

Page 90: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

72

4.2 Pengujian Instrumen Penelitian

4.2.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas merupakan langkah untuk menguji kelayakan butir-

butir pertanyaan yang digunakan dalam penelitian. Kelayakan tersebut

berkenaan dengan sah atau tidaknya suatu pertanyaan pada kuisioner yang

dijadikan sebagai alat ukur penelitian. Pengujian validitas instrumen

menggunakan rumus korelasi pearson product momentyang dibantu dengan

SPSS Statistics versi 17.0. Rumus Pearson Product Moment yaitu :

Dari hasil penghitungan dengan menggunakan rumus Pearson

Product Moment di atas yang dibantu dengan SPSS Statistics versi 17.0,

didapatkan hasil r hitung tiap-tiap item pertanyaan. Dengan korelasi product

moment n = 23 dan tingkat kesalahan 5% didapat r tabel = 0,413, maka

berikut hasil uji validitas instrumennya.

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan

No. Item Koefisien Korelasi

(rhitung) rtabel Keterangan

1 0,651 0,413 Valid 2 0,576 0,413 Valid 3 -0,318 0,413 Tidak Valid 4 0,515 0,413 Valid 5 0,590 0,413 Valid 6 0,506 0,413 Valid 7 0,828 0,413 Valid

𝑛∑𝑥𝑦 – (∑𝑥)(∑𝑦) rxy = √{𝑛∑𝑥2 − (∑𝑥2)}{𝑛∑𝑦2 − (∑𝑦2)}

Page 91: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

73

8 0,818 0,413 Valid 9 0,687 0,413 Valid 10 0,746 0,413 Valid 11 0,702 0,413 Valid 12 0,708 0,413 Valid 13 0,245 0,413 Tidak Valid 14 0,705 0,413 Valid 15 0,692 0,413 Valid 16 0,642 0,413 Valid 17 0,762 0,413 Valid 18 0,586 0,413 Valid 19 0,116 0,413 Tidak Valid 20 0,735 0,413 Valid 21 0,539 0,413 Valid 22 0,792 0,413 Valid 23 0,624 0,413 Valid 24 0,540 0,413 Valid 25 0,231 0,413 Tidak Valid 26 0,586 0,413 Valid 27 0,796 0,413 Valid 28 0,441 0,413 Valid 29 0,335 0,413 Tidak Valid 30 0,685 0,413 Valid

Sumber: Peneliti, Output SPSS 17.0 yang diolah, 2014

Kriteria yang digunakan yaitu jika r hitung > r tabel, maka

instrumen dinyatakan valid dan jika r hitung < r tabel, maka instrumen

dinyatakan tidak valid. Berdasarkan tabel hasil uji validitas di atas dapat

diketahui bahwa terdapat 25 item instrumen yang dinyatakan valid karena

memiliki skor di atas 0,413. Sedangkan 5 item instrumen lainnya dengan skor

di bawah 0,413 dinyatakan tidak valid. Item instrumen yang dinyatakan tidak

valid tersebut dapat dibuang/dihilangkan dan tidak perlu diganti karena

indikatornya dapat terukur dari instrumen lainnya.

Page 92: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

74

4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kehandalan suatu

instrumen atau alat ukur. Pengujian reliabilitas hanya dapat dilakukan pada

instrumen yang dinyatakan valid, sedangkan instrumen yang tidak dinyatakan

valid tidak dapat diuji reliabilitasnya. Uji reliabilitas menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha dengan bantuan SPSS Statistics versi 17.0. Rumus

Cronbach’s Alpha :

Sementara itu diketahui bahwa jika nilai alpha lebih besar dari r

tabel, maka item-item instrumen dinyatakan reliabel dan jika nilai alpha lebih

kecil dari r tabel maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Dari hasil

perhitungan uji reliabilitas yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan

nilai alpha cronbach sebesar 0,938.

Tabel 4.2

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.938 25

Sumber: Peneliti, Output SPSS 17.0 yang diolah, 2014

k ∑α b2

r11 = 1− k−1 α12

Page 93: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

75

Nilai alpha didapat dari hasil pengujian 25 item pertanyaan bukan

30 karena 5 item pertanyaan lainnya dinyatakan tidak valid pada pengujian

validitas sebelumnya, sehingga tidak dapat diikutsertakan pada uji reliabilitas.

Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa nilai alpha sebesar 0,938. Nilai ini

lebih besar dari r tabel yaitu 0,413. Jadi dengan melihat nilai alpha 0,938 > r

tabel 0,413 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel dan dapat

digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini.

4.3 Deskripsi Data

4.3.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan pegawai yang secara

langsung menggunakan serta memanfaatkan sistem informasi administrasi

kependudukan dalam kegiatan pekerjaannya. Pegawai yang menggunakan

SIAK disebut sebagai operator SIAK. Pada Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil, SIAK banyak digunakan olehoperator yang melaksanakan

penginputan data pada bidang Pengolahan Data dan Informasi. Pada bidang

ini terdapat 10 orang operator yang membantu dalam pelayanan administrasi

kependudukan. Selain di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, di

kecamatan juga terdapat operator SIAK yang diambil sebagai sampel

penelitian. Karena Kota Tangerang memiliki 13 Kecamatan, maka operator

kecamatan yang dijadikan sebagai sampel penelitian berjumlah 13 orang.

Jadi, keseluruhan responden yang terdapat penelitian ini adalah 23

Page 94: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

76

orang.Pengambilan sampel mengunakan teknik sampel jenuh dikarenakan

jumlah responden yang kurang dari 30 orang.

Dalam pengisian kuisioner, responden diminta untuk mengisi

identitas diri guna menunjang data penelitian. Identitas yang diminta meliputi

jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir responden.

Diagram 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Diagram 4.1 menunjukkan bahwa dari responden yang berjumlah

23 orang, terdapat responden laki-laki sebesar 78% atau sebanyak 18 orang

dan responden perempuan sebesar 22% atau sebanyak 5 orang. Dari data

tersebut dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini

adalah laki-laki.

78%

22%

Laki-laki

Perempuan

Page 95: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

77

Diagram 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Pada diagram 4.2 terlihat bahwa usia pegawai yang menjadi

responden dalam penelitian ini dibagi kedalam tiga kategori yaitu kelompok

usia 21-30 tahun, 31-40 tahun, dan lebih dari 40 tahun. Diagram 4.2

menunjukkan reponden usia 21-30 tahun sebesar 43% atau sebanyak 10

orang, responden usia 31-40 tahun sebesar 35% atau sebanyak 8 orang, dan

responden usia >40 tahun sebesar 22% atau sebanyak 5 orang.Berdasarkan

data tersebut responden usia 21-30 tahun lebih banyak dibandingkan dengan

responden usia 31-40 tahun dan usia >40 tahun, sehingga dapat diketahui

bahwa mayoritas pegawai yang menjalankan aplikasi SIAK adalah pegawai

dengan usia 21-30 tahun.

43%

35%

22%

21-30 th

31-40 th

>40 th

Page 96: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

78

Diagram 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Diagram 4.3 menjelaskan bahwa responden dalam penelitian ini

terdiri dari responden dengan berbagai macam tingkat pendidikan. Responden

dengan pendidikan berlatar SLTA/Sederajat adalah sebesar 26% atau

berjumlah 6 orang. Responden dengan latar pendidikan Diploma 3 (D3)

sebesar 17% atau berjumlah 4 orang, dan responden dengan latar pendidikan

Strata 1 (S1) sebesar 57% atau berjumlah 13 orang. Dari data tersebut dapat

diketahui bahwa mayoritas responden yang bekerja dalam bidang ini adalah

pegawai dengan latar pendidikan Strata 1 (S1).

4.3.2 Analisis Data

Analisis data merupakan proses pendeskripsian data dari hasil

penyebaran kuisioner kepada pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan

26%

17%

57%

SLTA/Sederajat

DIPLOMA 3

S1

Page 97: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

79

Sipil serta operator kecamatan di Kota Tangerang. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui tanggapan pegawai terhadap sistem informasi administrasi

kependudukan yang digunakan dalam kegiatan pekerjaan mereka. Adapun

untuk lebih jelasnya, peneliti menguraikannya dalam bentuk diagram yang

disertai dengan pemaparan dan hasil kesimpulan jawaban berdasarkan

pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner yang dibagikan kepada pegawai

selaku sampel penelitian. Kuisioner tersebut dibagikan kepada 23 responden

yang memanfaatkan SIAK dalam kegiatan bekerjanya.

Dengan menggunakan satu variabel penelitian, peneliti

menggunakan teori evaluasi sistem informasi dari DeLone dan McLean

dengan 6 (enam) indikator di dalamnya. Teori ini kemudian diuraikan ke

dalam 25 item pertanyaan valid dari 30 pertanyaan (5 pertanyaan tidak valid).

Guna mendampingi item pertanyaan yang diajukan, peneliti kemudian

menggunakan skala pengukuran likert. Dengan berdasarkan kepada skala ini

peneliti, memberikan 4 (empat) pilihan jawaban kepada responden yang

jawabannya memiliki skor berbeda. Pilihan jawaban SS (sangat setuju)

berpoin 4, S (setuju) berpoin 3, TS (tidak setuju) berpoin 2, dan STS (sangat

tidak setuju) berpoin 1. Berikut adalah pemaparan hasil jawaban responden

dari pertanyaan yang diajukan peneliti melalui kuisioner.

4.3.2.1 Indikator Kualitas Sistem

Model kesuksesan sistem informasi yang pertama dari DeLone dan

McLean yaitu kualitas sistem. Kualitas sistem ini merujuk pada kualitas

Page 98: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

80

dari kombinasi hardware dan software dalam sistem informasi. Terdiri

dari beberapa sub indikator di antaranya kemudahan penggunaan,

kecepatan akses, keandalan sistem, fleksibilitas sistem, serta keamanan

sistem dalam pemanfaatannya.

Diagram 4.4

Tanggapan Responden Tentang Kebutuhan Pelatihan Khusus dalam

Menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.4 dapat dilihat bahwa tanggapan responden

yang menjawab setuju tentang kebutuhan pelatihan khusus dalam

menggunakan SIAK adalah sebanyak 57%. Hal ini berarti bahwa pegawai

memang membutuhkan pelatihan khusus dalam menggunakan sistem

informasi administrasi kependudukan atau SIAK. Menurut mereka

pelatihan khusus ini diperoleh ketika pegawai melakukan bimbingan teknis

(bintek) yang biasanya diadakan oleh dinas. Pegawai-pegawai dilatih

30%

57%

13%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 99: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

81

untuk mengoperasikan SIAK dan cara menghadapi trouble jika sewaktu-

waktu terjadi hal yang tidak terduga.

Namun, dari keseluruhan jawaban responden terdapat 13% yang

menjawab tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan. Menurutnya

sistem informasi administrasi kependudukan mudah untuk dioperasikan.

Pegawai hanya tinggal mengikuti petunjuk yang terdapat pada sistem

tanpa perlu pelatihan khusus.

Diagram 4.5

Tanggapan Responden Tentang Kecepatan Akses ketika Melakukan

Penelusuran Data Penduduk

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.5 dilihat bahwa mayoritas responden

menjawab setuju sebanyak 65%. Hal ini berarti bahwa SIAK memang

memiliki akses yang cepat dalam melakukan penelusuran data penduduk

yang jumlahnya ribuan tersebut. Kecepatan akses sangat membantu kerja

13%

65%

22%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 100: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

82

pegawai karena dengan adanya kecepatan akses maka pekerjaan pun akan

cepat selesai. Namun, dari keseluruhan jawaban responden terdapat 22%

yang menjawab tidak setuju bahwa SIAK dapat diakses secara cepat

karena terkadang menurut mereka SIAK berjalan lambat ketika melakukan

penelusuran data penduduk.Akses yang lambat ini sebenarnya tidak sering

dirasakan pegawai hanya ketika sistem atau jaringan sedang mengalami

gangguan atau ketika database tidak dapat menampung jumlah penduduk

yang ada.

Diagram 4.6

Tanggapan Responden Tentang Pengaksesan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan yang Selama 24 Jam

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.6 diketahui bahwa mayoritas jawaban

responden menjawab setuju sebanyak 74%. Akses sistem informasi

administrasi kependudukan dapat dilakukan selama 24 jam. Penggunaan

13%

74%

13%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 101: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

83

SIAK oleh pegawai tidak hanya dilakukan pada saat jam kerja saja. Ketika

pekerjaan sedang banyak, pegawai terkadang bekerja hingga malam hari

saat waktu kerja telah selesai. Kehandalan sistem merupakan salah satu

faktor penting dalam suatu sistem informasi yang dimanfaatkan pegawai.

Sistem yang dapat digunakan secara terus menerus serta tahan dari

kerusakan dapat membantu meningkatkan kinerja pegawai.

Dari jawaban reponden juga terdapat 13% yang menjawab tidak

setuju bahwa pengaksesan SIAK tidak dapat dilakukan selama 24 jam.

SIAK memang terkadang tidak dapat diakses ketika jaringan sedang

mengalami masalah. Namun ketika jaringan sudah baik, SIAK dapat

berjalan normal kembali.

Diagram 4.7

Tanggapan Responden Tentang Pengembangan Sistem oleh Pegawai

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

5%

39%

52%

4%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 102: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

84

Berdasarkan diagram 4.7 tentang pengembangan sistem oleh

pegawai, diketahui bahwa mayoritas jawaban responden menjawab tidak

setuju sebanyak 52%. Hal ini berarti bahwa Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan tidak dapat dikembangkan sesuai kebutuhan pegawai yang

menggunakannya. Pegawai hanya menerima sistem yang dibuatkan oleh

Ditjen Adiminitrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri tanpa bisa

melakukan pengembangan pada aplikasi sistem tersebut. Dari hasil

wawancara dengan petugas teknis SIAK di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang, beliau mengatakan bahwa salah satu

kelemahan SIAK adalah sistem tidak dapat dikembangkan sendiri oleh

pemerintah daerah. Pengembangan ini bertujuan agar sistem dapat

diperbaharui agar sesuai dengan kebutuhan pengadministrasian

kependudukan di setiap daerah.

Namun, dari keseluruhan jawaban responden terdapat jawaban

setuju sebanyak 39%. Menurutnya sistem informasi administrasi

kependudukan dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Pengembangan sistem ini tentunya dilakukan bukan oleh pegawai sendiri

melainkan oleh si pembuat sistem yaitu Ditjen Administrasi

Kependudukan Kemendagri. Sebab pegawai di dinas dan kecamatan hanya

diperkenankan untuk menggunakan sistem yang telah dibuat oleh

kemendagri dandiupgrade secara berkala.

Page 103: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

85

Diagram 4.8 Tanggapan Responden Tentang Hak Akses Yang Hanya Dimiliki

Oleh Pegawai

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.8 tentang hak akses yang hanya dimiliki

oleh pegawai, mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 65% dan

sangat setuju sebanyak 26%. Hal ini berarti bahwa responden berpendapat

bahwa masing-masing pegawai memang diberikan hak akses SIAK. Hak

akses ini berupa username dan password yang diisi saat pengguna akan

masuk ke dalam sistem informasi administrasi kependudukan. Username

dan password hanya diketahui oleh pegawai yang bertugas sebagai

operator SIAK dan teknisi,agar tidak sembarang orang dapat

mengaksesnya karena hanya pegawai yang bersangkutan yang mengetahui

username dan password untuk masuk kedalam SIAK.

26%

65%

5% 0%

4%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

tidak menjawab

Page 104: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

86

Diagram 4.9

Tanggapan Responden Tentang Data Penduduk yang Tersimpan

dalam Database Terjaga dan Tidak Mudah Hilang Ketika Terjadi

Kerusakan Sistem

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.9 mengenai tanggapan responden tentang

database yang terjaga dan tidak mudah hilang ketika terjadi kerusakan

sistem, diketahui bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju dan

setuju masing-masing sebanyak 48%. Hal ini menunjukkan bahwa data

pribadi yang terdapat dalam database kependudukan memang terjaga dan

tidah mudah hilang ketika terjadi kerusakan sistem. Banyaknya data hilang

ternyata bukan berasal dari kerusakan sistem informasi administrasi

kependudukan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang

dilakukan peneliti banyaknya data hilang di Kota Tangerang lebih

disebabkan karena rusaknya perangkat penyimpanan database

kependudukan yang kurang mampu menampung data yang jumlahnya

48%

48%

4% 0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 105: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

87

sangat banyak. Selain itu juga diakibatkan oleh kesalahan administrator

yang secara tidak sengaja membuat kesalahan dalam pekerjaan yang

mengakibatkan terhapusnya sebagian data kependudukan.

Diagram 4.10

Tanggapan Responden Tentang Keamanan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.10 tentang keamanan SIAK terlihat bahwa

mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju yang jika

dijumlahkan sebanyak 96%. Ini berarti bahwa sistem informasi

administrasi kependudukan memiliki tingkat keamanan yang tinggi

dimana hanya pegawai yang diberi wewenang yang dapat mengakses

database kependudukan. Karena data kependudukan ini bersifat rahasia,

maka keamanan sistem merupakan hal utama dalam sebuah sistem

informasi.

44%

52%

4% 0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 106: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

88

Berdasarkan hasil pemaparan 7 pernyataan tentang kualitas sistem

di atas, terlihat bahwa terdapat 2 pernyataan yang memiliki kesenjangan

jawaban yang diberikan responden. Pertama, terdapat pada pernyataan

tentang pengembangan sistem oleh pegawai, responden yang menjawab

tidak setuju sebanyak 52% dan yang menjawab setuju sebanyak 39%. 52%

responden berpendapat bahwa pegawai tidak dapat mengembangkan

sistem. Dari jawaban responden mengenai pernyataan tersebut dapat

disimpulkan bahwa pegawai tidak dapat mengembangkan sistem agar

disesuaikan dengan kebutuhan pengadministrasian kependudukan di Kota

Tangerang, sedangkan beberapa pegawai yang memahami ilmu teknologi

sistem informasi menghendaki agar pemerintah daerah diberikan hak

untuk megutak atik sistem tersebut agar dapat disesuaikan dengan kondisi

lingkungan di Kota Tangerang.

Kedua, dari pernyataan tentang kecepatan akses ketika melakukan

penelusuran data penduduk. 22% responden berpendapat bahwa SIAK

tidak dapat diakses secara cepat. Hal ini bisa dikarenakan karena jaringan

sedang mengalami gangguan ketika cuaca buruk atau tidak tertampungnya

data penduduk dalam database.

4.3.2.2 Indikator Kualitas Informasi

Indikator kedua dalam model evaluasi ini yang kualitas informasi.

Kualitas informasi merujuk pada keluaran (output) dari sistem informasi,

meliputi keakuratan, kelengkapan, dan penyajian informasi.

Page 107: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

89

Diagram 4.11

Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan Data Pada Database

Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.11 mengenai kelengkapan database

kependudukan dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab setuju

sebanyak 35%. Hal ini berarti bahwa data penduduk yang terdapat dalam

database lengkap, sehingga memudahkan pegawai ketika melakukan

pencarian data pada saat penginputan data penduduk. Jika data sudah

terdapat di dalam database, maka operator tidak perlu menginput ulang

data, cukup mengedit dan mengubah data sesuai dengan permintaan sang

pemilik data.

Namun, dari keseluruhan jawaban terdapat 22% yang menjawab

tidak setuju. Mereka berpendapat bahwa database kependudukan yang ada

di Kota Tangerang kurang lengkap. Sebab, ada beberapa data ktp atau

kartu keluarga yang ketika dicek di sistem informasi administrasi

26%

35%

22%

13%

4%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

tidak menjawab

Page 108: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

90

kependudukan tidak terdapat dalam database kependudukan. Hal ini

mengakibatkan pegawai kesulitan untuk meperkirakan secara pasti jumlah

penduduk yang ada di Kota Tangerang.

Diagram 4.12

Tanggapan Responden Tentang Kelengkapan Pengisian Data

Penduduk oleh Pegawai

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.12 diketahui bahwa jawaban responden

tentang kelengkapan pengisian data penduduk, mayoritas menjawab setuju

sebanyak 78%. Hal ini berarti bahwa pegawai selaku petugas penginput

data, memasukkan data penduduk ke dalam sistem informasi administrasi

kependudukan secara lengkap sesuai dengan kolom-kolom yang telah

disediakan.Pengisian kolom biodata penduduk ini memang harus diisi

secara lengkap. Sebab ketika operator tidak mengisi salah satu kolom,

sistem secara otomatis akan menolak untuk menyimpan data. Pengisian

13%

78%

5%

4%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 109: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

91

kelengkapan data penduduk akan mengakuratkan informasi yang

dihasilkan

Diagram 4.13

Tanggapan Responden Tentang Pertanggungjawaban Kebenaran

Informasi yang Dihasilkan dari Pengelolaan Data Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.13 diketahui bahwa mayoritas jawaban

responden menjawab setuju sebanyak 87%. Hal ini berarti bahwa

informasi yang dihasilkan dari pengelolaan data kependudukan memang

dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain kelengkapan

pengisian data penduduk suatu informasi juga harus disertai dengan

kebenaran data tersebut. Data yang dimiliki oleh dinas merupakan data

yang up to date yang tidak lagi menyimpan data penduduk pindah dan

meninggal. Sebab data tersebut sudah dipindahkan dan dihapus sesuai

dengan laporan pihak keluarga yang bersangkutan. Dalam SIAK data-data

tersebut akan terupdate secara online saat penduduk yang bersangkutan

9%

87%

0% 4%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 110: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

92

melaporkan di kecamatan. Kebenaran data akan menunjang kebenaran

informasi yang dihasilkan dari pengolahan data kependudukan.

Diagram 4.14

Tanggapan Responden Tentang Kesesuaian Data dengan Hasil

Pendaftaran Penduduk

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.14 tentang kesesuaian data dengan hasil

pendaftaran penduduk, diketahui bahwa mayoritas jawaban responden

menjawab setuju sebanyak 83%. Hal ini berarti bahwa terdapat kesesuaian

data penduduk hasil penginputan petugas dengan pendaftaran

penduduk.Data kependudukan harus sesuai dengan apa yang diajukan oleh

pemohon, misalnya data nama, tanggal lahir, pendidikan, pekerjaan, status

perkawinan, dan lainnya, dimana data tersebut diperkuat dengan dokumen

pendukung yang dimiliki pemohon. Pengisian yang lengkap dan sesuai

13%

83%

0%

4%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 111: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

93

tentunya akan menambah keakuratan infomasi yang dikeluarkan oleh

sistem informasi tersebut.

Dari 4 instrumen kualitas informasi yang telah diajukan, hampir

keseluruhan responden berpendapat positif tentang kualitas informasi yang

dimiliki oleh SIAK. Namun, ada 1 instrumen yang memiliki kesenjangan

jawaban yaitu pada pernyataan tentang kelengkapan data ada database

kependudukan. 22% responden berpendapat bahwa database

kependudukan yang terdapat di Kota Tangerang kurang lengkap. Hal ini

bertentangan dengan 35% responden lainnya yang menjawab setuju.

Dikatakan tidak lengkap karena ada beberapa KTP yang ketika dicek oleh

pegawai dalam SIAK ternyata tidak terdapat di dalam database atau data

tidak dapat ditemukan. Oleh sebab itu pegawai merasa kesulitan untuk

memperkirakan secara akurat berapa jumlah penduduk yang terdapat di

Kota Tangerang.

4.3.2.3 Indikator Kualitas Pelayanan

Indikator ketiga pada teori ini adalah kualitas pelayanan yang

berfokus pada dukungan teknologi service provider sistem. Kualitas ini

juga dapat dinilai dengan kecepatan respon dan sebagainya. Selain itu

dapat juga dinilai dari output pelayanan yang dihasilkan dari pemanfaatan

aplikasi.

Page 112: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

94

Diagram 4.15

Tanggapan Responden Tentang Standarisasi Perangkat Komputer

yang Digunakan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.15 tanggapan tentang standarisasi

perangkat komputer dapat diketahui bahwa mayoritas responden

menjawab setuju sebanyak 24% yang menyatakan bahwa perangkat

komputer yang digunakan untuk mendukung penerapan sistem informasi

administrasi kependudukan sudah terstandarisasi dengan baik.Standarisasi

baiknya perangkat berdasarkan pendapat pihak yang paham akan teknologi

informasi. Perangkat keras ini meliputi CPU, monitor, printer, perangkat

jaringan, dan perangkat lainnya yang nyata bentuk fisiknya.

Namun, dari keseluruhan jawaban responden terdapat 17% yang

menjawab tidak setuju. Menurut mereka perangkat komputer yang

digunakan dalam mendukung jalannya sistem informasi administrasi

kependudukan masih belum terstandar dengan baik. Hal ini disebabkan

9%

74%

17%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 113: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

95

karena fasilitasi perangkat keras berupa komputer dan jaringan yang

terdapat di dinas dan kecamatan berbeda-beda. Terkadang mereka harus

membeli sendiri perangkat komputer seperti monitor saat terjadi kerusakan

pada salah satu perangkat. Pembelian perangkat ini disesuaikan dengan

kondisi penganggaran di tiap-tiap kecamatan.

Diagram 4.16

Tanggapan Responden Tentang Software (Perangkat Lunak) Sesuai

Dengan Standar Kesisteman

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.16 tanggapan respoden tentang software

sesuai dengan standar kesisteman, dapat dilihat bahwa jawaban responden

mayoritas menjawab setuju sebanyak 78%. Hal ini berarti bahwa software

yang mendukung sistem informasi administrasi kependudukan sudah

sesuai dengan standar kesisteman. Software yang digunakan memang

software yang cocok untuk mendukung penerapan sistem informasi

4%

78%

18%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 114: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

96

administrasi kependudukan. Perangkat lunak yang digunakan untuk

mendukung SIAKantara lain Oracle, windows, microsoft office dan

sebagainya.

Namun, dari keseluruhan jawaban responden terdapat jawaban

tidak setuju sebanyak 18%. Menurut mereka software yang digunakan

tidak sesuai dengan standar kesisteman. Software yang digunakan

merupakan program lama yang harusnya diupdate ke versi yang lebih

baru. Tentunya pendapat ini didapat dari responden yang memahami

sistem informasi yaitu pegawai dengan latar belakang pendidikan sistem

komputer.

Diagram 4.17

Tanggapan Responden Tentang Jaminan Penggantian Alat

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.17 mengenai jaminan penggantian alat

diketahui bahwa mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 61%.

0%

61%

39%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 115: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

97

Hal ini berarti bahwa adanya jaminan pergantian alat ketika terjadi

kerusakan pada salah satu perangkat. Sebab ketika salah satu perangkat

komputer mengalami kerusakan akan mempengaruhi jalannya kegiatan

pelayanan administrasian kependudukan yang menggunakan sistem

informasi administrasi kependudukan ini.

Dari keseluruhan jawaban tersebut juga terdapat juga responden

yang tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan yaitu sebanyak 39%.

Menurut responden yang menjawab tidak setuju, tidak adanya penggantian

alat ketika terjadi kerusakan karena mereka biasanya membeli sendiri

untuk mengganti alat yang rusak tersebut.Mayoritas yang pengadaan

peralatan yang dilakukan sendiri ketika terjadi kerusakan adalah

kecamatan. Karena untuk menghindari terhambatnya pelayanan

administrasi kependudukan di kecamatan, pegawai lebih memilih untuk

membeli sendiri peralatan yang dibutuhkan daripada menunggu

penggantian yang tidak pasti kapan datangnya.

Page 116: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

98

Diagram 4.18

Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Kecepatan Pelayanan

Administrasi Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.18 tanggapan responden tentang

peningkatan kecepatan pelayanan administrasi kependudukan, dapat

diketahui bahwa mayoritas responden menjawab setuju sebanyak 91%.

Hal ini berarti bahwa dengan memanfaatkan sistem informasi administrasi

kependudukan, pelayanan administrasi kependudukan dapat dilakukan

dengan cepat. Kecepatan pelayanan ini dinilai dari sisi pegawai selaku

pengguna langsung sistem informasi administrasi kependudukan.

Pekerjaan pegawai menjadi sangat terbantu dengan adanya SIAK ini,

sebab kegiatan pengadministrasian menjadi lebih singkat dan pekerjaan

menjadi lebih cepat selesai.

5%

91%

4%0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 117: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

99

Diagram 4.19

Tanggapan Responden Tentang Standar Operasional Prosedur (SOP)

Administrasi Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.19 diketahui bahwa terdapat 78%

responden yang setuju. Hal ini berarti bahwa pegawai melaksanakan

pekerjaannya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang

berlaku. SOP dibuat oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang

kemudian disosialisasikan dan diterapkan di tiap kecamatan.

Namun dari keseluruhan jawaban responden, terdapat 18%

responden yang menjawab tidak setuju bahwa mereka bekerja sesuai

dengan SOP yang berlaku. Menurutnya SOP dirasa masih sulit untuk

diterapkan pada pelaksanaan pelayanan administrasi kependudukan. Sebab

pada kenyataaannya mutu baku waktu pelayanan yang tercantum dalam

SOP terlalu singkat dan sulit untuk diterapkan pada tiap penduduk secara

individu.

4%

78%

18%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 118: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

100

Berdasarkan hasil jawaban responden di atas dapat disimpulkan

bahwa kualitas pelayanan berkaitan dengan penerapan SIAK di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah indikator

yang berkontribusi paling kecil dari keseluruhan indikator. Pertama, 17%

berpendapat bahwa perangkat komputer yang digunakan guna mendukung

jalannya aplikasi SIAK masih belum terstandar dengan baik. Hal ini

dikarenakan adanya perbedaan penganggaran pengadaan perangkat

komputer di dinas dan kecamatan yang berbeda.

Kedua, tidak adanya jaminan penggantian alat ketika terjadi

kerusakan. Dinas tidak memfasilitasi penggantian alat ketika terjadi

kerusakan pada salah satu perangkat yang ada di kecamatan. Biasanya

penggantian kerusakan perangkat yang terjadi di kecamatan dilakukan

sendiri tanpa bantuan dinas. Padahal sebagai satu kesatuan kelembagaan

SIAK harusnya dinas memfasilitasi seluruh kebutuhan yang berkaitan

dengan pemanfaatan SIAK baik di kecamatan ataupun dinas.

Ketiga, mengenai standar operasional prosedur dimana 18%

responden berpendapat SOP masih sulit untuk diterapkan pada pelayanan

administrasi kependudukan. Terlalu singkatnya mutu baku pelayanan

hanya akan membuat lelah dan bosan pegawai dalam melakukan

pekerjaannya. Dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan masih kurang

memuaskan di Disdukcapil Kota Tangerang meskipun nilainya melebihi

angka yang diperkirakan, karena beberapa instrumen yang masih memiliki

kesenjangan jawaban.

Page 119: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

101

4.3.2.4. Indikator Intensi Penggunaan

Intensi penggunaan berhubungan dengan seberapa sering pengguna

memakai sistem informasi administrasi kependudukan. Intensi penggunaan

juga mengacu pada apakah pengguna memakai sistem informasi ini

merupakan suatu keharusan atau secara sukarela. Berikut jawaban

responden menganai intensi penggunaan.

Diagram 4.20

Tanggapan Responden Tentang Pemanfaatan SIAK pada Hampir

Keseluruhan Proses Administrasi Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.20 diketahui bahwa mayoritas jawaban

responden menjawab setuju sebanyak 78%. Hal ini berati bahwa hampir

keseluruhan administrasi kependudukan memang diproses melalui Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan. Jadi, penggunaan sistem ini

13%

78%

9%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 120: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

102

merupakan suatu kebutuhan dimana ketika sistem ini tidak ada kegiatan

administrasi kependudukan menjadi terhambat.SIAK digunakan untuk

menginput data kependudukan, mencetak dokumen kependudukan, serta

mengolah data kependudukan. Kegiatan operator selaku penginput data

memang mengharuskan bekerja dengan menggunakan sistem ini secara

penuh.

Diagram 4.21

Tanggapan Responden Tentang Kenyamanan Pegawai dalam

Menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.21 diketahui 82% responden setuju dengan

pernyataan bahwa pegawai merasa nyaman menggunakan sistem informasi

administrasi kependudukan saat ini. Kenyamanan dalam penggunaan akan

menumbuhkan semangat pegawai dalam bekerja. Pegawai tidak mudah

merasa bosan untuk menggunakan sistem tersebut setiap hari.

9%

82%

9%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 121: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

103

Instrumen intensi penggunaan hanya diukur berdasarkan frequency

of use, yang mengacu pada penggunaan sistem yang merupakan suatu

keharusan atau secara sukarela. Dari 2 pernyataan yang telah diajukan,

keduanya memiliki jawaban yang positif akan indikator ini. Pertama

tentang pemanfaatan SIAK pada hampir keseluruhan proses administrasi

kependudukan dan kedua tentang kenyamanan pegawai dalam

menggunakan SIAK. Dari kedua instrumen tersebut dapat disimpulkan

bahwa SIAK dapat menumbuhkan semangat pegawai karena

kenyamanannya sehingga pegawai tidak merasa bosan untuk

menggunakan sistem tersebut setiap hari.

4.3.2.5. Indikator Kepuasan Pemakai

Indikator ini merupakan respon umpan balik yang dimunculkan

pengguna setelah menggunakan sistem informasi. Seberapa suka pengguna

terhadap sistem yang digunakan. Berikut jawaban responden mengenai

kepuasan pemakaian sistem informasi.

Page 122: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

104

Diagram 4.22

Tanggapan Responden Tentang Terjadinya Penghematan Anggaran

Setelah Memanfaatkan SIAK

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.22 tentang adanya penghematan anggaran

setelah memanfaatkan SIAK, mayoritas responden setuju dengan

pernyataan ini yaitu sebesar 83%. Hal ini berarti bahwa memanfaatkan

sistem informasi admistrasi kependudukan mampu menghemat

pengeluaran anggaran. Karena SIAK menyimpan data kependudukan

secara digital maka akan menghemat pengeluaran kertas dan alat tulis.

Disdukcapil cukup melakukan pengadaan perangkat komputer serta sistem

jaringan pada awalnya untuk digunakan dalam jangka panjang. Pada misi

Disdukcapil Kota Tangerang tercantum bahwa pengelolaan manajemen

baik perkantoran dan keuangan harus ada peningkatan ke arah yang lebih

baik. Ini berarti bahwa memanfaatkan SIAK dapat membantu mencapai

misi tersebut.

4%

83%

9% 4%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 123: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

105

Namun, dari jawaban responden tersebut terdapat jawaban tidak

setuju sebanyak 9%. Mereka menolak bahwa SIAK mampu menghemat

anggaran pengeluaran. Menurut mereka dinas juga harus mengeluarkan

biaya untuk perawatan terutama ketika terjadi kerusakan pada salah satu

perangkat sistem.

Diagram 4.23

Tanggapan Responden Tentang Kepuasan Pegawai Terhadap Hasil

Pekerjaannya

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.23 hampir keseluruhan responden

menjawab setuju yaitu sebanyak 96%. Responden berpendapat bahwa

setelah memanfaatkan sistem informasi administrasi kependudukan

mereka merasa puas dengan hasil pekerjaannya. Pekerjaan menjadi lebih

praktis sebab proses pengolahan terkomputerisasi. Kepuasan pegawai

membuktikan bahwa sistem yang diperuntukkan bagi pengelolaan

administrasi kependudukan memang sangat membantu kerja operator

selaku petugas administrasi kependudukan.

0%

96%

4%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 124: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

106

Diagram 4.24

Tanggapan Responden Tentang SIAK sebagai Solusi bagi

Permasalahan Pengelolaan Administrasi Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.24 diketahui bahwa mayoritas jawaban

responden menjawan setuju sebanyak 78%. Hal ini berarti bahwa sistem

informasi administrasi kependudukan merupakan solusi yang tepat dalam

menjawab segala permasalahan pengelolaan administrasi kependudukan.

Pengadministrasian data kependudukan yang sangat rumit ketika

dikerjakan secara manual menjadi lebih mudah saat sistem ini diterapkan.

Dari keseluruhan jawaban responden akan indikator kepuasan

pemakai dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan aplikasi SIAK

pada pekerjaan dapat menghemat pengeluaran anggaran, serta terjadinya

kepuasan akan hasil pekerjaannya. Bahkan pegawai menganggap bahwa

SIAK merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan

pengelolaan administrasi kependudukan.

13%

78%

9%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 125: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

107

4.3.2.6. Indikator Manfaat Bersih

Indikator manfaat bersih merupakan manfaat yang diterima

berbagai pihak dari adanya sistem informasi. Terdiri dari manfaat terhadap

individual, organisasi, kelompok, masyarakat dan negara. Berikut jawaban

responden mengenai manfaat bersih.

Diagram 4.25

Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Produktivitas Kerja

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.25 diketahui bahwa mayoritas responden

menjawab setuju sebanyak 70%. Responden setuju bahwa semakin hari

pegawai mengalami peningkatan produktivitas kerja. Pegawai yang

menggunakan SIAK dalam pekerjaan merasa bahwa sistem ini dapat

meningkatkan produktivitas pekerjaannya selama ini. Hal ini dirasakan

17%

70%

13%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 126: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

108

ketika pegawai tidak perlu bekerja lembur dalam menyelesaikan

pekerjaannya.

Namun dari keseluruhan jawaban responden terdapat 13% yang

berpendapat bahwa tidak terjadi peningkatan produktivitas kerja ketika

pegawai memanfaatkan sistem ini. Menurut mereka produktivitas kerja

tetap sama ketika sebelum dan setelah menngunakan sistem.

Diagram 4.26

Tanggapan Responden Tentang Kemudahan Pelayanan Administrasi

Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.26 diketahui bahwa mayoritas responden

menjawab setuju sebanyak 74%. Hal ini berarti bahwa dengan

memanfaatkan sistem informasi administrasi kependudukan maka

tercapailah kemudahan pelayanan administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil. Kemudahan pelayanan administrasi merupakan salah satu

17%

74%

9%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 127: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

109

misi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang dalam

rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Oleh sebab itu ketika

faktor ini telah terpenuhi maka diharapkan terjadi peningkatan kualitas

pelayanan administrasi kependudukan di Kota Tangerang. Kemudahan

pelayanan sekaligus mewujudkan pelayanan terpadu yang dicanangkan

dalam pemerintahan Kota Tangerang.

Diagram 4.27

Tanggapan Responden Tentang Peningkatan Pendaftaran Peristiwa

Kependudukan

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.27 dapat dilihat bahwa 61% responden

menjawab setuju dengan pernyataan adanya peningkatan pendaftaran

peristiwa kependudukan di Kota Tangerang. Hal ini berarti bahwa terjadi

peningkatan dalam administrasi kependudukan karena semakin banyaknya

penduduk yang mendaftarkkan peristiwa kependudukan. Banyaknya

9%

61%

30%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 128: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

110

peristiwa kependudukan yang didaftarkan merupakan hasil dari pelayanan

yang baik, cepat, dan mudah. Sehingga persepsi masyarakat yang selama

ini beranggapan bahwa pelayanan KTP, KK, dan Akte Kelahiran rumit,

berbelit-belit, dan memakan waktu yang lama menjadi berubah ke persepsi

yang baik sebagaimana disebutkan sebelumnya.Dengan banyaknya

pendaftaran peristiwa kependudukan maka tertib administrasi

kependudukan di Kota Tangerang semakin mudah untuk diwujudkan.

Pada diagram 4.27 juga terdapat 30% responden yang menolak

atau tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Menurut mereka pendaftaran

peristiwa kependudukan di wilayahnya tidak mengalami peningkatan.

Artinya masih minimnya kesadaran masyarakat akan tertib administrasi

kependudukan di wilayah tersebut.Beberapa pegawai merasa jumlah

pendaftaran peristiwa kependudukan stabil, tidak mengalami peningkatan

yang berarti semenjak diterapkannya sistem informasi administrasi

kependudukan selama beberapa tahun ini. Terutama pegawai yang berada

di wilayah-wilayah terpencil yang masih kurang paham akan pentingnya

kepemilikan dokumen kependudukan seperti KTP, KK serta akte

kelahiran.

Page 129: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

111

Diagram 4.28

Tanggapan Responden Tentang Pembangunan Sistem Jaringan

Informasi Kependudukan Terpadu

Sumber: Peneliti, Hasil Penelitian Lapangan, 2014

Berdasarkan diagram 4.28 diketahui bahwa 87% responden

menjawab setuju dengan pernyataan adanya pembangunan sistem jaringan

informasi terpadu di Kota Tangerang. Pembangunan sistem jaringan

terpadu dimaksudkan untuk mendukung kelancaran dan ketertiban

pelayanan administrasi dalam rangka pelaksanaan pelayanan administrasi

kependudukan secara online. Sistem jaringan terpadu ini akan secara

langsung mengupdate data kependudukan ketika terjadi perubahan data

kependudukan di kecamatan.

Dari indikator manfaat bersih yang telah dipaparkan sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan produktivitas kerja pegawai

setelah menggunakan aplikasi ini karena pegawai tidak perlu bekerja

ekstra dalam menyelesaikan pekerjaan setiap harinya. Meskipun di sisi

9%

87%

4%

0%

sangat setuju

setuju

tidak setuju

sangat tidak setuju

Page 130: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

112

lain tidak terjadi peningkatan yang signifikan dari pendaftaran peristiwa

kependudukan, pegawai berpendapat bahwa pelayanan administrasi

kependudukan lebih mudah dilakukan sehingga ke depannya diharapkan

dapat meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan di

Kota Tangerang.

4.4 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian mengenai evaluasi penerapan sistem informasi

administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang, peneliti memiliki hipotesis nol (H0) sebagai berikut :

H0 : 𝜇≤ 70%

“Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang kurang dari atau sama

dengan 70%”

Ha : 𝜇> 70%

Ha : Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang lebih dari 70%

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, maka skor ideal yang

diperoleh adalah 4 x 23 x 25 = 2300 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang

dnyatakan responden yang termasuk kriteria skor berdasarkan pada skala Likert).

(23 = jumlah anggota sampel yang dijadikan responden). (25 = jumlah pertanyaan

yang ditanyakan kepada setiap responden). Skor hasil penelitian berdasarkan data

Page 131: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

113

yang terkumpul dari instrumen adalah 1708. Sedangkan untuk nilai mean atau

rata-ratanya 2300 : 23 = 100.

Mengingat penelitian Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang yang dihipotesiskan adalah paling rendah 70%, maka hal ini dapat

berarti bahwa 0,7 x 100 = 70. Hipotesis statistiknya dapat dirumuskan sebagai

berikut : H0 untuk memprediksi 𝜇 paling tinggi atau sama dengan 70% dari skor

ideal paling tinggi. Sedangkan Ha paling rendah 70% dari skor ideal diharapkan.

Atau hipotesis statistiknya dapat ditulis dengan rumus :

H0 = 𝜇 ≤ 70% ≤ 0,70 x 100 = 70

Ha = 𝜇 > 70% > 0,70 x 100 = 70

Diketahui :

�̅� = = 74,26069 = 74,26

𝜇0 = 70

S =

S =

S =

1708

23

√(𝑥 − �̅�)2

𝑛 − 1

√1822

23 − 1

√1822

22

Page 132: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

114

S = √88,818

S = 9,424

S = 9,4

n = 23

Ditanya : t ?

Jawab :

=

=

=

= 2,173

= 2,2 thitung (thitung> ttabel)

Nilai thitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel dengan derajat

kebebasan (dk) = (n – 1) = (23 – 1) = 22 dan taraf kesalahan ∝= 5%, maka

didapatlah nilai ttabel pada uji satu pihak (one tail test) yaitu 1,717. Karena nilai

x̅−µo

t =

s

√n

74,26– 70

9,4

√23

4,26

9,4

4,8

4,26

1,96

Page 133: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

115

thitung lebih besar dari pada nilai ttabel (2,2 > 1,717) dan jatuh pada penerimaan Ha

maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Berdasarkan hasil perhitungan sampel, ditemukan bahwa Evaluasi

Penerapan Sistem informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Kota

Tangerang, yaitu :

Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan =

1708 x 100%= 74,26 % 2300

Jadi, hipotesis yang menyatakan bahwa Penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang lebih dari 70% diterima. Hasil perhitungan terhadap data sampel

diperoleh bahwa penerapan sistem informasi administrasi kependudukan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah sebesar 74,26%.

Gambar 4.2

Kurva Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

untuk Uji Pihak Kanan

0 1,717 2,2

70% 74,26%

Penerimaan Ha

Penerimaan Ho

Page 134: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

116

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Penelitian yang berjudul Evaluasi Penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang bahwa hal yang paling penting dan utama adalah menjawab

rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti pada awal

penelitian. Sebagaimana dijelaskan pada awal penelitian, rumusan masalah yang

dibuat peneliti adalah sebagai berikut : “ Berapa besar penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang? ”

Untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut, kita dapat melihat

dari pembahasan yang memaparkan pengujian hipotesis dengan menggunakan

rumus t-test satu sampel dengan menguji pihak kanan bahwa harga thitung lebih

besar (>) dari harga ttabel dan hal itu dapat diartikan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima karena mencapai 74,26% dari angka paling rendah sebesar 70%.

Sehingga dapat dijelaskan bahwa bahwa Penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang mencapai angka 74,26% artinya baik. Hal tersebut dapat dilihat

pada kategori berikut :

Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

575 1150 1725 2300

1708

Gambar 4.3

Kategori Instrumen Komponen SIAK

Page 135: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

117

Nilai 1708 termasuk ke dalam kategori interval kurang baik dan baik,

maka masuk ke dalam kategori baik karena lebih mendekati kategori baik.

Sehingga interpretasi yang tepat untuk menjawab rumusan masalah adalah

penerapan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah 74,26%, artinya

penerapan SIAK di Disdukcapil Kota Tangerang baik.

4.6 Pembahasan

Pada pembahasan ini, peneliti akan memberikan pemaparan terlebih

dahulu mengenai pengujian hipotesis, dimana dalam pengujian hipotesis tersebut

diperoleh bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan data tersebut dijelaskan

bahwa penerapan sistem informasi administrasi kependudukan di Dinas

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang mencapai angka 74,26% dari

angka yang dihipotesiskan yaitu 70%, artinya berhasil. Hal ini ditunjukkan dari

hasil perhitungan pada variabel penelitian tersebut, yaitu penerapan sistem

informasi administrasi kependudukan di Disdukcapil Kota Tangerang. Skor ideal

instrumen adalah 4 x 23 x 25 = 2300 (4 = nilai tertinggi dari setiap jawaban yang

dnyatakan responden yang termasuk kriteria skor berdasarkan pada skala Likert,

23 = jumlah anggota sampel yang dijadikan responden, 25 = jumlah pertanyaan

yang ditanyakan kepada setiap responden). Sedangkan untuk skor hasil penelitian

instrumen berdasarkan data yang terkumpul adalah sebesar 1708. Sehingga,

evaluasi penerapan sistem informasi administrasi kependudukan (SIAK) di Dinas

Page 136: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

118

Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah sebesar 1708 : 2300

= 0,7426 atau 74,26% dalam prosentase.

Dari hasil penelitian lapangan, diperoleh skor hasil perhitungan tiap

indikator evaluasi sistem informasi administrasi kependudukan di Kota Tangerang

dalam bentuk tabel.

Tabel 4.3

Hasil Penelitian Dan Perhitungan Evaluasi Penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang berdasarkan Teori Evalusi Sistem Informasi Model DeLone

dan McLean tiap Indikator

Indikator Sub indikator

Jumlah instrumen

Hasil prosentase tiap indikator

Kualitas Sistem 5 7 493 x 100% = 76,55% 644

Kualitas Informasi 4 4 269 x 100% = 73,1% 368

Kualitas Pelayanan 4 5 328 x 100% = 71,3% 460

Intensi Penggunaan 1 2 139 x 100% = 75,54% 184

Kepuasan Pemakai 3 3 204 x 100% = 73,91% 276

Manfaat Bersih 3 4 275 x 100% = 74,73% 368

Berdasarkan hasil perhitungan tiap-tiap indikator, maka peneliti

menyimpulkan bahwa tiap-tiap indikator memiliki nilai prosentase melebihi angka

minimal 70%. Dari keenam indikator tersebut, kualitas sistem merupakan

indikator yang berpengaruh paling besar dalam penerapan sistem informasi

administrasi kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang. Indikator kualitas sistem memiliki nilai prosentase sebesar 76,55%.

Page 137: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

119

Hal ini dikarenakan adanya kemudahan penggunaan sistem oleh pegawai yang

telah dibekali ilmu pengetahuan akan sistem informasi administrasi kependudukan

pada bimbingan teknis yang biasanya diadakan oleh dinas. Bimbingan teknis

ditujukan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

kebanyakan bukan berlatar belakang pendidikan ilmu komputer. Sebagaimana

diketahui sebanyak 25% pegawai pengguna SIAK berpendidikan SLTA.

Meskipun indikator kualitas sistem berkontribusi paling besar dalam

penerapan SIAK di Kota Tangerang, bukan berarti indikator ini tidak memiliki

kekurangan. Dari pernyataan tentang “pegawai dapat mengembangkan sistem

sesuai kebutuhan pengguna”, diketahui bahwa dinas selaku pengguna SIAK tidak

dapat mengembangkan sistem sesuai kebutuhan di daerahnya. Dinas tidak

diberikan hak untuk memodifikasi sistem sebab hanya diperkenankan untuk

menggunakan sistem yang telah dibuat oleh kemendagri yang diupgrade secara

berkala oleh pusat. Hal ini pun diungkapkan oleh Bapak Muflih Sutisna selaku

Kepala Seksi Pengolahan Data dan Jaringan Komunikasi yang menyatakan bahwa

aplikasi SIAK masih bergantung pada pusat sehingga sulit untuk dimodifikasi.

Padahal sebagai pengguna sistem mestinya dinas dapat memberikan masukan

pada sistem yang digunakan agar nantinya sistem dapat dimodifikasi menjadi

lebih baik lagi sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing.

Pada indikator kualitas informasi dalam sub indikator kelengkapan,

terdapat 22% responden tidak setuju dengan pernyataan bahwa data penduduk

dalam database kependudukan di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang lengkap sesuai dengan hasil pendaftaran dan pencatatan sipil. Menurut

Page 138: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

120

mereka database kependudukan tidak lengkap. Hal ini dibuktikan dengan

banyaknya data penduduk yang tidak terdaftar pada saat pembagian undangan

perekaman e-ktp yang lalu, dimana data undangan tersebut diambil dari data hasil

olahan SIAK. Banyaknya penduduk yang tidak mendapatkan undangan adalah

penduduk yang memang mempunyai dokumen kependudukan yang sah namun

tidak terdaftar dalam database kependudukan Disdukcapil Kota Tangerang.

Padahal salah satu tujuan adanya fasilitasi SIAK dalam pengelolaan administrasi

kependudukan adalah untuk pembangunan database yang lengkap serta

penyediaan data dan informasi yang akurat.

Untuk indikator yang berkontribusi paling kecil dalam penerapan sistem

informasi administrasi kependudukan di Kota Tangerang adalah indikator kualitas

pelayanan sebesar 71,3%. Pada sub indikator empati terdapat 39% responden

yang menjawab tidak setuju bahwa adanya jaminan penggantian alat ketika terjadi

kerusakan. Salah satu faktor berhasilnya suatu penerapan sistem informasi adalah

dukungan perangkat, apabila terjadi kerusakan pada salah satu perangkat

pendukungnya maka kegiatan kerja pegawai pun terhambat. Di Kota Tangerang,

dinas tidak memberikan jaminan penggantian alat ketika terjadi kerusakanpada

peralatan yang terdapat di kecamatan. Beberapa kecamatan menyediakan sendiri

perangkat yang mendukung jalannya SIAK. Perangkat yang meliputi perangkat

komputer dan jaringan ini mestinya masuk ke dalam anggaran pengeluaran dinas

yang kemudian didistribusikan ke setiap kecamatan.

Masih dari indikator kualitas pelayanan yaitu pernyataan tentang

penerapan standar operasional prosedur (SOP) Kartu Tanda Penduduk dan Kartu

Page 139: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

121

Keluarga pada pelayanan administrasi kependudukan. Meskipun nilai pada sub

indikator ini jawaban setuju mencapai 78%, namun kenyataan dilapangan malah

terlihat sebaliknya. Berdasarkan hasil observasi peneliti, terlihat bahwa SOP KTP

dan KK yang dibuat Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

tidak diterapkan oleh kecamatan. Standar operasional prosedur tidak diterapkan

karena akan malah merepotkan pegawai ketika KTP atau KK ditekankan untuk

selesai dalam beberapa menit saja. Sedangkan penduduk yang membuat KTP atau

KK jumlahnya cukup banyak sehingga pegawai akan kelelahan untuk melayani

penduduk setiap harinya. Selain itu pejabat yang menandatangani dokumen

kependudukan tersebut juga tidak selalu ada di tempat. Maka dari itu ketika

penduduk membuat KTP atau KK, berkas dikumpulkan terlebih dahulu dan

dikerjakan ketika jumlahnya mencukupi untuk diproses. Di kecamatan, waktu

yang dibutuhkan untuk memproses KTP hingga selesai adalah 3 hari dan KK

selama 1 minggu.

Terakhir pada indikator manfaat bersih tentang terjadinya peningkatan

jumlah pendaftaran peristiwa kependudukan. Dari pernyataan tersebut terdapat

30% responden yang menjawab tidak setuju. Menurutnya pendaftaran peristiwa

kependudukan tidak mengalami peningkatan berarti pada saat SIAK diterapkan

karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memperbaharui bahkan membuat

dokumen kependudukan. Hal ini membuktikan bahwa penerapan SIAK tidak

memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan pelaporan peristiwa

kependudukan sebagaimana diharapkan oleh pemerintah.

Page 140: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

122

Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti mempertegas kembali tentang

jawaban atas rumusan masalah pertama, yaitu sejaumana penerapan Sistem

Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil Kota Tangerang. Berdasarkan hasil perhitungan pengujian

hipotesis dinyatakan bahwa penerapan sistem informasi adminitrasi

kependudukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang

sudah baik yaitu mencapai angka 74,26%.

Page 141: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

123

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang, dikaji dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan teori Model

Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean. Terdapat 6 (enam) indikator

dalam model DeLone dan McLean ini, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi,

kualitas pelayanan, intensi penggunaan, kepuasan pemakai, dan manfaat bersih.

Berdasarkan perumusan masalah penelitian, maka peneliti melakukan

penyimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai evaluasi

sistem informasi yang berjudul “Evaluasi Penerapan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kota Tangerang”, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa bahwa penerapan

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang adalah baik atau berhasil karena mencapai

angka 74,26% dari angka yang dihipotesiskan peneliti yaitu minimal 70%. Dari

hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus t-test satu sampel dengan

menguji pihak kanan diperoleh nilai thitung lebih besar dari pada nilai ttabel (2,2 >

1,717) dan jatuh pada penerimaan Ha yang berarti hipotesis nol yang berbunyi

Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di Dinas Kependudukan

dan Pencatatan Sipil Kota Tangerang kurang dari atau sama dengan 70% ditolak.

Page 142: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

124

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, peneliti mencoba

memberikan saran untuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang guna mewujudkan tertib administrasi kependudukan di Kota

Tangerang. Saran tersebut antara lain :

1. Guna meningkatkan kualitas pelayanan dinas diharapkan memperbaharui

standar operasional prosedur (SOP) agar lebih akurat dan memungkinkan

untuk diterapkan, sehingga terjadi keseragaman pelayanan administrasi

kependudukan di tiap-tiap kecamatan ataupun dinas.

2. Membangun keakuratan data guna meningkatkan kualitas informasi

dengan cara melakukan pengecekkan secara langsung antara data yang

tersimpan dalam database dengan keadaan di lapangan dengan melibatkan

RT, RW, dan Lurah setempat.

3. Guna meningkatkan kepuasan pengguna aplikasi ini, dinas diharapkan

dapat memberikan fasilitasi sarana dan prasarana yang lebih baik lagi bagi

kecamatan melalui anggaran pengeluaran dinas yang memadai, misalnya

dengan mengupdate atau mengganti peralatan komputer baik hardware

maupun software dengan yang lebih canggih agar kecamatan dan dinas

dapat melakukan pekerjaannya secara maksimal dan pelayanan pun

berjalan optimal.

Page 143: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

125

DAFTAR PUSTAKA

Agustino, Leo. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan publik. Bandung: Alfabeta

Dwidjowijoto, Riant Nugroho. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara

Berkembang. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Konsep, Aplikasi, &

Perkembangannya. Yogyakarta: Penerbit Andi

Indrajit, Ricardus Eko. 2005. E-Government In Action: Ragam Kasus

Implementasi Sukses Di Berbagai Dunia. Yogyakarta: Penerbit Andi

Siagian, Sondang. Sistem Informasi Manajemen. 2009. Jakarta: Bumi aksara

McLeod, Raymond & George Schell. 2004. Sistem Informasi Manajemen.

Jakarta: Indeks

Laudon, Kenneth C & Jane P Laudon. 2012. Sistem Informasi Manajemen:

Mengelola Perusahaan Digital. Jakarta: Salemba Empat.

Sutabri, Tata. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit Andi

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Gaol, Chr. Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen : Pemahaman dan

Aplikasi. Jakarta: Grasindo.

Syafiee, Inu Kencana. 1999. Ilmu Administrasi Publik. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Page 144: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

126

Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif untuk Ilmu-Ilmu

Sosial. Jakarta: DIA FISIP UI.

Jogiyanto. 2008. Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit

Andi.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014. SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru

Press.

DeLone, William H. and Ephraim R. McLean. 2003. The DeLone and McLean

Model of Information Systems Success: A Ten-Year Update. Journal of

Management Information Systems. [online]. Diakses 05 Februari 2014.

Diunduh dari : http://www.asiaa.sinica.edu.tw/~ccchiang/GILIS/LIS/p9-

Delone.pdf

Hasibuan, Zainal A., Husni Fahmi dan Herald Setiadi. 2007. Perubahan

Arsitektur Database dan Aplikasi Administrasi Kependudukan yang

Sejalan dengan Otonomi Daerah. Jurnal Sistem Informasi. Diakses 02

Desember 2012. Diunduh dari :

http://dl2.cs.ui.ac.id/v3/wp-content/uploads/2008/08/perubahan-arsitektur-

database-zainal-hasibuan.pdf

Sumber Lain:

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 Tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga Sejahtera

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan.

Page 145: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

127

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pengkajian, Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 88 Tahun 2004 Tentang

Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan.

http://laely-widjajati.blogspot.com/2011/01/sistem-informasi-administrasi.html,

akses 24 Januari 2012

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_administrasi_kependudukan

http://www.bappenas.go.id/node/133/2173/inpres-no3-tahun-2003-tentang-kebijakan-

dan-strategi-nasional-pengembangan-e-governmet

Kajian Pustaka:

Yuliana, Dina. 2010. Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Administrasi

Kependudukan (SIAK) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil

Kabupaten Serang. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa. Serang : Skripsi (Tidak Diterbitkan)

Page 146: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

128

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Euis Juhaeriah

NIM : 6661081081

Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 24 Mei 1989

Agama : Islam

Alamat : Kp. Gebang RT.002/002 Kel. Sangiang Jaya

Kec. Periuk Kota Tangerang Banten 15132

Email : [email protected]

No. HP : 085710053435

II. Identitas Orang Tua

Nama Ayah : Suhendi

Nama Ibu : Umu Kulsum

Pekerjaan Ayah : Pegawai Negeri Sipil

Pekerjaan Ibu : Mengurus Rumah Tangga

III. Riwayat Pendidikan

SD : SD Negeri Gebang Raya (1995-2001)

SMP : SLTP Negeri 8 Kota Tangerang (2001-2004)

SMA : SMK Negeri 3 Kota Tangerang (2004-2007)

S1 : Administrasi Negara UNTIRTA (2008-2015)

Page 147: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

129

Page 148: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

130

Page 149: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

131

Page 150: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

132

Page 151: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

133

Page 152: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

134

Berilah tanda ceklist ( √ ) pada pernyataan berikut (Ket: SS = Sangat Setuju, S = Setuju, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju)

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (SIAK)

No. Responden : (diisi oleh peneliti)

Umur : tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Pendidikan Terakhir :

Jabatan Responden :

NO PERNYATAAN SS S TS STS

A. Kualitas Sistem

1. Pegawai membutuhkan pelatihan khusus untuk dapat menggunakan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

2. Sistem dapat diakses secara cepat ketika melakukan penelusuran data penduduk

3. Sistem sering mengalami kerusakan yang dapat mengganggu kerja pegawai

4. Aplikasi SIAK online tersambung terus menerus dan dapat diakses selama 24 jam

5. Pegawai dapat mengembangkan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna

6. Pegawai diberikan hak akses SIAK yang hanya digunakan oleh pengguna yang bersangkutan

7. Data pribadi penduduk yang tersimpan dalam database terjaga dan tidak mudah hilang ketika terjadi kerusakan sistem

8. SIAK memiliki tingkat keamanan tinggi dimana hanya pegawai yang diberi wewenang yang dapat mengakses database kependudukan

B. Kualitas Informasi

9. Database penduduk lengkap, sehingga memudahkan penelusuran pada saat pengentry-an

10. Petugas memasukkan data penduduk secara lengkap sesuai dengan kolom yang telah disediakan

Page 153: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

135

11.

Informasi yang dihasilkan dari pengelolaan data kependudukan, dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, tidak lagi menyimpan data penduduk yang sudah pindah atau meninggal

12. Data penduduk yang terdapat dalam database kependudukan sesuai dengan hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil

13. Dalam rangka meningkatkan kualitas informasi, petugas melakukan penyikronisasian data secara berkala dengan instansi lain.

C. Kualitas Pelayanan

14. Perangkat komputer yang digunakan sudah terstandarisasi dengan baik

15. Software pendukung dalam penerapan SIAK sudah sesuai dengan standar kesisteman

16. Adanya jaminan penggantian alat ketika terjadi kerusakan pada salah satu perangkat

17. Dengan SIAK, pelayanan administrasi kependudukan dapat dilakukan dengan cepat

18. Pegawai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang berlaku

19. Minimnya keluhan negatif yang diterima petugas mengenai pelayanan yang telah diberikan

D. Intensi Penggunaan

20. Hampir keseluruhan administrasi kependudukan diproses melalui SIAK

21. Pegawai merasa nyaman ketika menggunakan sistem informasi administrasi kependudukan yang ada

E. Kepuasan Pemakai

22. Memanfaatkan SIAK mampu menghemat pengeluaran anggaran

23. Pegawai merasa puas dengan hasil pekerjaannya

24. SIAK merupakan solusi yang tepat dalam menjawab segala permasalahan pengelolaan administrasi kependudukan

25. Menggunakan SIAK dapat menumbuhkan semangat pegawai dalam melaksanakan pekerjaan

Page 154: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

136

F. Manfaat Bersih

26. Adanya peningkatan produktivitas kerja pegawai

27. Tercapainya kemudahan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

28. Semakin banyaknya penduduk yang mendaftarkan peristiwa kependudukan

29. Adanya peningkatan pencetakan dokumen kependudukan

30. Adanya pembangunan sistem jaringan informasi kependudukan yang terpadu

Page 155: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

137

Page 156: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

138

Page 157: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

139

Page 158: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

140

Page 159: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

141

Page 160: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

142

Page 161: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

143

Page 162: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

144

Page 163: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

145

Page 164: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

146

Page 165: EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI ...repository.fisip-untirta.ac.id/580/1/EVALUASI PENERAPAN SISTEM... · Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan bertujuan

147