evaluasi pajak reklame terhadap pendapatan asli …/evaluasi...untuk menyelenggarakan tugas pokok...

49
EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2005 - 2009 TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Oleh: Lisnayanti Ekatiwi F.3307073 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: dinhtram

Post on 10-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI

DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN

DAN ASET DAERAH

KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2005 - 2009

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli

Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan

Oleh:

Lisnayanti Ekatiwi

F.3307073

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN

SUKOHARJO

1. Lokasi Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo

Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu dari 35 daerah Kabupaten

atau Kotamadya di Jawa Tengah bagian timur yang terletak antara:

Bagian ujung sebelah timur : 11° 52° 30° Bujur timur

Bagian ujung sebelah barat : 11° 37° 30° Bujur timur

Bagian ujung sebelah utara : 7° 37° 30° Bujur selatan

Bagian ujung sebelah selatan : 7° 45° 00° Bujur selatan

2. Batas wilayah Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo, antara lain:

Sebelah utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

Sebelah timur : Kabupaten Karanganyar

Sebelah selatan : Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Pembangunan Daerah Kabupaten Sukoharjo

Pembangunan di Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan secara terpola dan

terpadu dengan mengelompokkan sub wilayah pembanguan yang terdiri dari:

a. Sub Wilayah Pembangunan I

Meliputi wilayah Kecamatan Kartasura dan Kecamatan Gatak dengan

pusat pengembangan di Kecamatan Kartasura.

Page 3: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

Potensi pengembangan: pertanian tanaman pangan, industri, perdagangan,

perhubungan, pemukiman/perumahan dan pariwisata.

b. Sub Wilayah Pembangunan II

Meliputi wilayah Kecamatan Grogol dan Kecamatan Baki dengan pusat

pengembangan di Kecamatn Grogol. Potensi pengembangan: pertanian,

tanaman pangan, industri, perdagangan, pemukiman/perumahan dan

pariwisata.

c. Sub Wilayah Pembangunan III

Meliputi wilayah Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Polokarto dan

Kecamatan Bendosari bagian utara, selatan dan timur dengan pusat

pengembangan di Kota Mojolaban. Potensi pengembangan: pertanian

tanaman pangan, perikanan, perkebunan, peternakan, industri,

perdagangan, perhubungan, pemukinan/perumahan dan pariwisata.

d. Sub Wilayah Pembangunan IV

Meliputi wilayah Kecamatan Sukoharjo dan Kecamatan Bendosari bagian

barat dengan pusat pengembangan di Kota Sukoharjo. Potensi

pengembangan : Pertanian tanaman pangan, perikanan, perdagangan,

pemerintahan, pemukiman/perumahan dan pariwisata, industri, pariwisata

dan pendidikan.

e. Sub Wilayah Pembangunan V

Meliputi wilayah Kecamatan Nguter dengan pusat pengembangan di Kota

Nguter. Potensi Pengembangan : Industri, pertanian tanaman pangan,

peternakan dan perdagangan.

Page 4: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

f. Sub Wilayah Pembangunan VI

Meliputi wilayah Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu dan Kecamatan

Weru dengan pusat pengembangan di kota Tawangsari. Potensi

pengembangan: adalah pertanian tanaman pangan, perikanan, peternakan,

perkebunan, perdagangan, perhubungan, pertambangan/bahan galian, indistri

kecil dan pariwisata.

B. PROFIL DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN

ASET DAERAH ( DPPKAD ) KABUPATEN SUKOHARJO

1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah, ditegaskan bahwa perangkat daerah terdiri dari unsur staf

yang mempunyai tugas membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi yang

diwadahi dalam bentuk inspektorat, unsur perencana yang diwadahi dalam

bentuk badan, unsur pendukung tugas bupati dalam penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik diwadahi dalam lembaga

teknis daerah dalam bentuk badan/ kantor/ rumah sakit, dan unsur pelaksana

urusan daerah yang diwadahi dalam dinas daerah.

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan

Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan

Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

maka sejak tahun 2009 terbentuklah Organisasi Dinas Daerah yaitu Dinas

Page 5: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah atau disingkat menjadi

DPPKAD.

2. Tugas Pokok dan Fungsi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

Berdasarkan Peraturan Daerah ( Perda ) Kabupaten Sukoharjo Nomor

3 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten

Sukoharjo, Pasal 11 menyebutkan bahwa Dinas Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan

dibidang pengelolaan keuangan dan aset-aset daerah.

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukuharjo Nomor 44 tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Strutural

Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Sukoharjo, Pasal 3 menyebutkan bahwa DPPKAD dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset

daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan

dan aset daerah,

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah,

Page 6: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendapatan, pengelolaan

keuangan dan aset daerah,

4. Pengkoordinasian, fasilitasi, dan pembinaan kegiatan di bidang pendapatan,

pengelolaan keuangan dan aset daerah,

5. Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang

pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah,

6. Pengelolaan urusan ketatausahaan.

3. Visi dan Misi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

DPPKAD Kabupaten Sukoharjo mempunyai visi yaitu Terwujudnya

peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya pengelolaan

keuangan Daerah dan peningkatan pendapatan Daerah dengan semangat

desentralisasi, demokratisasi, transparansi dan akuntabilitas dalam rangka

peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu

DPPKAD Kabupaten Sukoharjo mempunyai misi – misi yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan kualitas sumber daya pengelolaan keuangan Daerah.

b. Meningkatkan fungsi perencanaan dan penyusunan anggaran Daerah.

c. Meningkatkan fungsi pemungutan pendapatan Daerah dan efisiensi belanja

Daerah

d. Meningkatkan fungsi pengendalian kas Daerah, perbendaharaan umum

Daerah dan verifikasi serta perhitungan anggaran, pertanggungjawaban

keuangan Daerah.

Page 7: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

4. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan DPPKAD Kabupaten

Sukoharjo

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukuharjo Nomor 44 tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Strutural

Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Sukoharjo, Pasal 2 menyebutkan bahwa susunan organisasi DPPKAD

Sukoharjo terdiri dari:

a. Kepala Dinas

Mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di

bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset daerah.

b. Sekretariat

Mempunyai tugas melaksanakan fungsi kesekretariatan meliputi

keseluruhan aktivitas mengenai umum dan kepegawaian, program, serta

keuangan yang diserahkan dan menjadi tanggung jawab pada Sekretariat.

1) Sub Bagian Program

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan perencanaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan.

2) Sub bagian Keuangan

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan administrasi keuangan

dan pelaporan pertanggungjawaban keuangan.

Page 8: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

3) Sub bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian kegiatan administrasi umum

organisasi dan tata laksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan

dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan serta pengelolaan

administrasi kepegawaian.

c. Bidang Anggaran

Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perencanaan, penyusunan

anggaran dan meliputi sebagian aktivitas mengenai pelaksanaan anggaran,

anggaran penerimaan, penyusunan anggaran belanja dan pelaksanaan

anggaran yang diserahkan dan menjadi tanggung jawab pada bidang

anggaran.

1) Seksi Perencanaan Anggaran

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang perencanaan anggaran.

2) Seksi Penyusunan Anggaran

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang penyusunan anggaran.

Page 9: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

3) Seksi Pelaksanaan Anggaran

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang penyusunan anggaran.

d. Bidang Pendapatan

Mempunyai tugas melaksanakan fungsi pendapatan meliputi keseluruhan

aktvitas mengenai pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan

penagihan pendapatan yang diserahkan dan menjadi tanggung jawab pada

Bidang Pendapatan.

1) Seksi Pendapatan Asli Daerah

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang pendapatan asli daerah.

2) Seksi Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang dana perimbangan dan lain-lain pendapatan.

3) Seksi Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan.

Page 10: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

e. Bidang Perbendaharaan

Mempunyai tugas melaksanakan fungsi perbendaharaan meliputi

keseluruhan aktivitas Penerbitan Surat Pencairan Dana ( SP2D ) untuk

pembayaran berdasarkan Surat Perintah Membayar ( SPM ) dari

permintaan pengguna anggaran SKPD atas beban rekening kas umum

daerah.

1) Seksi Perbendaharaan I

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang Perbendaharaan I.

2) Seksi Perbendaharaan II

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang Perbendaharaan II.

3) Seksi Perbendaharaan III

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang Perbendaharaan III.

f. Bidang Akuntansi

Mempunyai tugas melaksanakan fungsi akuntansi meliputi keseluruhan

aktivitas mengenai pembukuan, pelaporan, analisis data keuangan, dan

sistem akuntansi serta fasilitasi penyusunan laporan keuangan yang

diserahkan dan menjadi tanggung jawab pada Bidang Akuntansi.

Page 11: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

1) Seksi Verifikasi

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang verifikasi.

2) Seksi Akuntansi

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang akuntansi.

3) Seksi Fasilitasi Penyusunan Laporan Keuangan

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang fasilitasi penyusunan laporan keuangan.

g. Bidang Kas

Mempunyai tugas melaksanakan fungsi kas meliputi keseluruhan aktivitas

mengenai penerimaan, pengeluaran, pengendalian, dan pelaporan yang

diserahkan dan menjadi tanggung jawab pada bidang Kas.

1) Seksi Penerimaan

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang penerimaan.

Page 12: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

2) Seksi Pengeluaran

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang pengeluaran

3) Seksi Pengendalian dan Pelaporan

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang pengendalian dan pelaporan.

h. Bidang Aset dan Investasi Daerah

Mempunyai tugas melaksanakan fungsi inventarisasi dan penghapusan,

pengelolaan aset daerah, dan investasi daerah yang diserahkan dan menjadi

tanggung jawab pada bidang Aset dan Investasi Daerah.

1) Seksi Penatausahaan Aset Daerah

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang penatausahaan aset daerah.

2) Seksi Pendayagunaan Aset Daerah

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang pendayagunaan aset daerah.

Page 13: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

3) Seksi Investasi Daerah

Mempunyai tugas pokok dalam penyiapan bahan perumusan kebijakan,

koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbingan di

bidang investasi daerah.

i. Kelompok Jabatan Fungsional

Mempunyai tugas menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan

sinkronisasi, baik dalam lingkungan unit organisasi masing-masing

maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah dengan

instansi lain di luar Pemerintah Daerah.

Page 14: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

GAMBAR 1.1 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH (

DPPKAD ) KABUPATEN SUKOHARJO

SUBBAG UMUM

DAN KEPEGA- WAIAN

SUBBAG

KEUANGAN

SEKSI PENYUSU-

NAN ANGGARAN

SEKSI PERENCA-

NAAN ANGGARAN

BIDANG

PENDAPATAN

BIDANG

ANGGARAN

SEKRETARIAT

BIDANG

PERBENDAHA-RAAN

SUBBAG

PROGRAM

BIDANG ASET DAN INVESTASI

DAERAH

SEKSI PELAKSA-

NAAN ANGGARAN

SEKSI DANA

PERIMBANG-AN DAN LAIN-

LAIN PENDAPATAN

SEKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH

SEKSI INTENSIFIKA-

SI DAN EKSTENSIFI-

KASI PENDAPATAN

SEKSI PERBENDA- HARAAN II

SEKSI PERBENDA- HARAAN I

SEKSI PERBENDA- HARAAN III

SEKSI PENDAYAGUN

AAN ASET DAERAH

SEKSI PENATAUSA-HAAN ASET

DAERAH

SEKSI INVESTASI DAERAH

BIDANG

AKUNTANSI

SEKSI AKUNTANSI

SEKSI

VERIFIKASI

SEKSI FASILITASI

PENYUSUNAN LAPORAN

KEUANGAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

BIDANG

KAS

SEKSI PENGEN

DALI-AN DAN PELAPO

SEKSI PENGELUAR-

AN

SEKSI PENERIMAAN

KEPALA DPPKAD

Page 15: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

C. LATAR BELAKANG MASALAH

Otonomi daerah merupakan pemberdayaan daerah dalam pengambilan

keputusan daerah yang lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang

dimiliki dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri. Dengan otonomi

daerah yang luas, nyata, dan bertanggungjawab, setiap daerah dituntut untuk

meningkatkan kemandirian. Salah satu tolak ukur untuk melihat kesiapan

daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan mengukur seberapa

besar kemampuan keuangan suatu daerah untuk menyelenggarakan otonomi

daerah atau pemerintahan sendiri. Sumber keuangan tersebut salah satunya

berasal dari Pendapatan Asli Daerah.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber

penerimaan daerah yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah. Hasil pajak daerah perlu diusahakan agar menjadi pemasukan

yang potensial terhadap PAD. Pajak daerah merupakan aset pemerintah daerah

yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan

pembangunan daerah.

Dari penerimaan sektor pajak daerah diharapkan dapat mendukung

sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan daerah,

sehingga akan meningkatkan dan meratakan perekonomian serta kesejahteraan

masyarakat di daerahnya. Upaya peningkatan PAD dapat dilakukan salah

satunya dengan meningkatkan efisiensi sumber daya dan sarana yang terbatas

serta meningkatkan efektifitas pemungutan yaitu dengan mengoptimalkan

Page 16: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

potensi yang ada, serta terus diupayakan menggali sumber-sumber pendapatan

baru yang potensinya memungkinkan, sehingga dapat dipungut pajak sesuai

dengan ketentuan yang ada.

Pemungutan pajak daerah merupakan perwujudan dari pengabdian

dan peran wajib pajak untuk langsung dan bersama-sama melaksanakan

kewajiban perpajakan yang diperlukan untuk pembiayaan negara dan

pembangunan nasional. Tanggung jawab atas kewajiban pelaksanaan

pemungutan pajak daerah sebagai pencerminan kewajiban dibidang perpajakan

berada pada anggota masyarakat wajib pajak. Pemerintah dalam hal ini

aparatur perpajakan sesuai dengan fungsinya berkewajiban melakukan

pembinaan, pelayanan dan pengawasan terhadap pemenuhan kewajiban

perpajakan berdasarkan ketentuan yang telah digariskan dalam Peraturan

Perundang – undangan Perpajakan.

Pada tahun 2009, salah satu penerimaan pajak daerah terbesar kedua

di Kabupaten Sukoharjo adalah pajak reklame yaitu sebesar Rp 1.433.384.200.

Dibandingkan dengan pajak daerah lain, penerimaan pajak reklame lebih tinggi

daripada pajak restoran sebesar Rp 300.090.268, pajak hotel sebesar Rp

72.620.000, pajak hiburan sebesar Rp 56.025.000, pajak parkir sebesar

36.350.000, dan pajak pengambilan bahan galian golongan C sebesar Rp

17.850.000.

Pajak reklame memiliki potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, misalnya untuk

tahun 2007 dari Rp 1.188.706.860 menjadi Rp 1.421.996.725 untuk tahun

Page 17: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

2008. Peningkatan ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan

pengaruh positif bagi perkembangan pembangunan di Kabupaten Sukoharjo

meskipun masih memerlukan evaluasi yang bertujuan untuk lebih

meningkatkan dan mempertahankan penerimaan pajak daerah dari sektor pajak

reklame.

Evaluasi penerimaan pajak reklame perlu dilakukan untuk mengetahui

jumlah realisasi yang diperoleh dan apakah target penerimaan pajak reklame

dapat tercapai serta mengetahui kontribusi dan tingkat pertumbuhan

penerimaan pajak reklame. Mengingat pajak reklame merupakan salah satu

penerimaan daerah yang sangat potensial, maka Pemerintah Daerah perlu

mengupayakan untuk mengoptimalkan pendapatan dari sektor pajak reklame

yang ada. Dari uraian diatas maka penulis bermaksud mengambil judul :

EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI

DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLA KEUANGAN DAN

ASET DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2005 - 2009.

D. RUMUSAN MASALAH

Pemerintah Daerah yang dalam hal ini adalah Sukoharjo harus mampu

menggali semua sumber PAD-nya. Salah satunya yang bersumber dari pajak

daerah, yaitu pajak reklame. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Seberapa besar kontribusi pajak reklame terhadap PAD di Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 2005 - 2009?

Page 18: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

2. Bagaimana target dan realisasi penerimaan pajak reklame di Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 2005 - 2009?

3. Seberapa besar tingkat pertumbuhan pajak reklame terhadap PAD di

Kabupaten Sukoharjo selama tahun 2005 - 2009?

4. Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

untuk mengoptimalkan realisasi penerimaan pajak reklame tahun 2005-

2009?

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kontribusi pajak reklame terhadap PAD di Kabupaten Sukoharjo

selama tahun 2005 - 2009.

2. Mengetahui bagaimana target dan realisasi penerimaan pajak reklame di

Kabupaten Sukoharjo selama tahun 2005 - 2009.

3. Mengetahui tingkat pertumbuhan pajak reklame terhadap PAD di Kabupaten

Sukoharjo selama tahun 2005 - 2009.

4. Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

untuk mengoptimalkan realisasi penerimaan pajak reklame tahun 2005- 2009.

Page 19: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi Pemerintah Daerah Sukoharjo, dapat digunakan sebagai sumbangan

pemikiran dan bahan pertimbangan bagi DPPKAD Kabupaten Sukoharjo

dalam upaya untuk meningkatkan PAD khususnya dari sektor pajak reklame.

2. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan menerpakan ilmu

pengetahuan di bidang perpajakan yang telah diperoleh dibangku kiliah ke

dalam kenyataan yang sesungguhnya serta menambah wawasan tentang pajak

reklame, terutama dalam memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten

Sukoharjo.

3. Bagi pembaca, dapat digunakan sebagai acuan atau bahan referensi bagi

peneliti selanjutnya, serta untuk menambah pengetahuan pembaca, khususnya

tentang potensi pajak reklame.

Page 20: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian pajak

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (tegen

prestatie) yang langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk

membiayai pengeluaran umum (Rochmat Soemitro, 1990: 5).

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-

unsur sebagai berikut:

a. Iuran dari rakyat kepada negara

Yang berhak memungut pajak adalah negara. Iuran tersebut berupa uang

(bukan barang).

b. Berdasarkan Undang-Undang

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta

aturan pelaksanaannya.

c. Tanpa jasa timbal balik atau kontrasepsi dari negara secara langsung

Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi

individual oleh pemerintah.

d. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara

Page 21: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi

masyarakat luas.

2. Fungsi pajak

Ada dua fungsi pajak, yaitu:

a. Fungsi budgetair

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya.

b. Fungsi mengatur (regulated)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang sosial ekonomi.

3. Pengelompokan pajak

a. Menurut golongannya:

1.) Pajak langsung adalah pajak yang harus ditanggung sendiri oleh wajib

pajak dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

2.) Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat

dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain.

b. Menurut sifatnya:

1.) Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan

subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan dari wajib pajak

tersebut.

Page 22: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

2.) Pajak obyektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa

memperhatikan keadaan dari wajib pajak.

c. Menurut lembaga pemungutannya:

1.) Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2.) Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

4. Sistem pemungutan pajak

a. Official Assesment System

Merupakan sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada

pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak.

b. Self Assessment System

Merupakan sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada wajib

pajak untuk menghitung sendiri besarnya pajak yang terutang.

c. With Holding System

Merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada

pihak ketiga (bukan fiskus dan dan bukan wajib pajak yang bersangkutan)

untuk menghitung dan menentukan besarnya pajak yang terutang oleh

wajib pajak.

Page 23: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

5. Pajak Daerah

a. Pengertian Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan pajak yang wewenang pemungutannya

berada pada Pemerintah Daerah, baik tingkat propinsi, Kabupaten, dan

Kotapraja yang hasil pemungutannya digunakan untuk pembiayaan rumah

tangga daerahnya (Munawir, 1990: 21).

Sedangkan menurut UU No.34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah, pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang.

Pajak daerah dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang yang berlaku,

dimana hasilnya digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah

Daerah dan Pembangunan Daerah.

b. Penggolongan pajak Daerah

Pajak daerah termasuk klasifikasi pajak menurut wewenang

pemungutnya. Artinya, pihak yang berwenang dan berhak memungut pajak

daerah adalah Pemerintah Daerah. Selanjutnya, pajak daerah ini

diklasifikasikan kembali menurut wilayah kekuasaan pihak pemungutnya.

Menurut wilayah pemungutannya, pajak daerah dibagi menjadi:

1) Pajak Propinsi

Merupakan pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah tingkat

propinsi. Pajak propinsi yang berlaku di Indonesia sampai saat ini terdiri

dari:

Page 24: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

a) Pajak Kendaraan Bermotor

Merupakan pajak yang dikenakan terhadap pemilikan dan atau

penguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor adalah semua

kendaraan beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan

di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa

motor atau peralatan lainnya.

b) Pajak Kendaraan diatas Air

Merupakan pajak yang dikenakan terhadap pemilikan dan atau

penguasaan kendaraan diatas air. Kendaraan diatas air adalah semua

kendaraan yang digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau

peralatan lainnya yang digunakan diatas air.

c) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Merupakan pajak yang dikenakan terhadap penyerahan hak milik

kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan

sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah,

warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.

d) Bea Balik Nama Kendaraan diatas Air

Merupakan pajak yang dikenakan terhadap penyerahan hak milik

kendaraan diatas air sebagai akibat perjanjian dua pihak atau perbuatan

sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah,

warisan, atau pemasukan ke dalam badan usaha.

Page 25: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

e) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Merupakan pajak atas bahan bakar yang disediakan atau dianggap

digunakan untuk kendaraan bermotor, termasuk bahan bakar yang

digunakan untuk kendaraan diatas air.

f) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan

Merupakan pajak yang dikenakan terhadap pengambilan dan

pemanfaatan air, baik air bawah tanah maupun air permukaan untuk

digunakan bagi orang pribadi atau badan, kecuali untuk keperluan dasar

rumah tangga dan pertanian rakyat.

2) Pajak Kabupaten/Kota

Merupakan pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah tingkat

kabupaten/kota. Pajak kabupaten/kota yang berlaku di Indonesia sampai saat

ini terdiri dari:

a) Pajak Hotel

Merupakan pajak atas pelayanan hotel. Hotel adalah bangunan yang

khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap/istirahat,

memperoleh pelayanan, dan/atau fasilitas lainnya yang menyatu, dikelola

dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali utuk pertokoan dan

perkantoran.

Page 26: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

b) Pajak Restoran

Merupakan pajak atas pelayanan restoran. Restoran adalah tempat

menyantap makanan dan/atau minuman yang disediakan dengan

dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga/catering.

c) Pajak Hiburan

Merupakan pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua

jenis pertunjukkan, permainan, dan/atau keramaian dengan nama dan

bentuk apapun, yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan

dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas olahraga.

d) Pajak Reklame

Merupakan pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame adalah benda,

alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk susunan dan corak

ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan,

menganjurkan, atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun

untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa, atau orang

yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan atau didengar dari

suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.

e) Pajak Parkir

Merupakan pajak yang dikenakan atas tempat parkir yang disediakan

oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan atas pokok

usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk

penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garansi kendaraan

bermotor yang memungut bayaran.

Page 27: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

f) Pajak Penerangan Jalan

Merupakan pajak atas penggunaan tenaga listrik untuk menerangi jalan

umum dengan ketentuan bahwa di wilayah daerah tersebut tersedia

penerangan jalan dan rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.

Dalam hal tenaga listrik disediakan oleh PLN, maka pemungutannya

dilakukan oleh PLN.

g) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Merupakan pajak atas kegiatan pengambilan bahan galian yang terdiri

dari asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu

permata, marmer, pasir, kerikil, tanah liat,dll.

6. Pengertian Pajak Reklame

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 tahun

2003 Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame. Reklame

adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang menurut bentuk susunan dan

corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk

memperkenalkan, menganjurkan, atau memujikan suatu barang, jasa atau

orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa,

atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca dan atau

didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dilakukan oleh

Pemerintah. Maksud dan tujuan pelaksanaan pajak reklame adalah sebagai

berikut:

Page 28: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

a. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang kota dalam hal pemasangan reklame

b. Menciptakan ketertiban dan keindahan kota dengan menggunakan

standar reklame yang telah ditentukan

c. Memberikan kepastian hukum bagi pemasangan reklame

d. Meningkatkan Pendapatan Asli daerah

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 tahun

2003 tentang pajak reklame, jenis-jenis penyelenggaraan reklame meliputi:

a. Reklame papan/billboard/megatron,

b. Reklame baliho,

c. Reklame bersinar,

d. Reklame kain,

e. Reklame melekat (stiker),

f. Reklame selebaran,

g. Reklame berjalan (termasuk pada kendaraan),

h. Reklame udara,

i. Reklame suara,

j. Reklame peragaan,

k. Reklame film/slide,

l. Reklame neon sign,

m. Reklame neon box.

Page 29: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

7. Dasar Hukum Pajak Reklame

Dasar hukum yang dipakai untuk pajak reklame meliputi:

a. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 tahun 2003 tentang

pajak reklame,

b. Peraturan Bupati Kabupaten Sukohaharjo Nomor 53 tahun 2006 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12

tahun 2003 tentang pajak reklame,

c. Undang-Undang No.34 tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

8. Subjek dan Objek Pajak Reklame

Subjek pajak reklame adalah orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. Sedangkan objek

pajak reklame dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu:

a. Reklame tetap atau permanen adalah reklame yang bersifat tetap atau

tidak berubah selama bertahun-tahun kecuali ada bencana atau

perusahaan mengalami kebangkrutan. Pembayaran pajaknya adalah

dibayar dimuka dan untuk jangka waktu 1 tahun atau 12 bulan. Harus

dibayar lunas setelah melalui perizinan.

b. Reklame insidental adalah pemasangan reklame yang dilakukan secara

temporer dengan durasi waktu harian, mingguan, dan bulanan.

Pembayaran pajaknya dilakukan sesuai kebutuhan. Yang termasuk dalam

katagori reklame insidental seperti spanduk, umbul-umbul, cover board,

Page 30: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

banner, baliho, balon udara, dan selebaran. Serta yang dikecualikan dari

objek pajak reklame antara lain sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan reklame oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah,

2) Penyelenggaraan reklame melalui televisi, radio, dan warta harian,

3) Penyelenggaraan reklame oleh organisasi

politik/sosial/kemasyarakatan yang semata-mata untuk kepentingan

politik/sosial/kemasyarakatan yang bersangkutan,

4) Penyelenggaraan reklame suara oleh pengusaha

kecil/bakul/penjaja/pedagang kaki lima.

9. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Reklame

Tarif pajak reklame ditetapkan adalah sebesar 25%. Besarnya pajak

terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan dasar

pengenaan pajak, yaitu nilai sewa reklame. Nilai sewa reklame dihitung

dengan menjumlahkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan nilai strategis.

Perhitungan NJOP berdasarkan biaya pemasangan, biaya pemeliharaan, lama

pemasangan, lokasi dan jenis pajak reklame. Nilai strategis lokasi reklame

merupakan ukuran nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan

reklame tersebut berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang kota

untuk berbagai aspek kegiatan usaha. Hasil perhitungan nilai sewa reklame

merupakan jumlah dari unsur nilai sewa reklame sesuai dengan data masing-

masing jenis reklame yang dipasang.

Page 31: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

10. Tata Cara Pengajuan Permohonan Izin Reklame

a. Wajib pajak mengajukan permohonan secara tertulis dengan mengisi

formulir dengan menyebutkan sekurang-kurangnya:

a) Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan,

b) Nama dan alamat wajib pajak,

c) Jenis dan isi reklame yang akan dipasang,

d) Bunyi, kata-kata, kalimat, dan penjelasannya (dengan surat

pernyataan),

e) Pernyataan kesanggupan memasang lampu penerangan untuk papan

reklame jenis billboard,

f) Pernyataan kesanggupan mencantumkan tulisan “Kabupaten

Sukoharjo”,

g) Lokasi yang dimohon dan telah mendapatkan persetujuan dari instansi

terkait,

h) Tanda tangan dan nama terang wajib pajak.

b. Surat permohonan tersebut harus disampaikan selambat-lambatnya 7 hari

sebelum dipasangnya reklame.

c. Izin penyelenggaraan reklame baru dikeluarkan setelah dibayarnya pajak

reklame dan pembayaran lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Penyelenggaraan reklame harus memenuhi ketentuan antara lain:

1.) Reklame jenis billboard dengan ukuran 24 meter atau lebih harus

dipasangi lampu (bersinar) dan ada logo serta tulisan “Kabupaten

Sukoharjo”,

Page 32: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

2.) Jarak pandang antara reklame satu dengan yang lain tidak boleh

saling menutupi,

3.) Materi reklame tidak boleh berisi tulisan yang mendiskreditkan

pemerintah dan bersifat politis serta gambar porno.

11. Tata Cara Pembayaran dan Penagihan Pajak Reklame

a. Pembayaran pajak dilakukan dengan menggunakan SSPD (Surat Setoran

Pajak Daerah) di kas daerah.

b. Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil

penerimaan pajak harus disetor ke kas daerah paling lambat 1x24 jam

atau dalam waktu yang ditentukan Bupati melalui Kepala Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD).

c. Wajib pajak dapat mengangsur pajak terutang secara teratur dan berturut-

turut dengan dikenakan bunga sebesar 2% setiap bulan dari jumlah pajak

yang belum atau kurang bayar.

d. Persyaratan untuk dapat mengangsur pajak terutang atau menunda

pembayaran pajak adalah sebagai berikut:

1) Wajib pajak mengajukan surat permohonan secara tertulis kepada

Bupati melalui Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (DPPKAD) dengan menyebutkan sekurang-kurangnya:

a) Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan,

b) Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD),

c) Nama dan alamat wajib pajak,

Page 33: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

d) Besarnya pajak terutang,

e) Alasan yang jelas,

f) Kurun waktu pembayaran angsuran atau batas waktu penundaan

pembayaran yang dimohonkan,

g) Tanda tangan dan nama terang wajib pajak,

2) Surat permohonan tersebut harus disampaikan selambat-lambatnya 7

hari sejak tanggal diterima SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) dan

dibuktikan dengan tanda terima.

e. Pembayaran atas penundaan tersebut dilakukan dengan menggunakan

Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) di kas daerah atau pemegang kas

penerima.

Apabila Wajib Pajak tidak memenuhi kewajiban membayar pajak dan biaya

lain-lain, maka petugas Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah (DPPKAD) berhak melakukan penagihan, yaitu sebagai berikut.

a. Surat teguran atau surat peringatan dikeluarkan Kepala Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) sebagai awal

tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 hari sejak saat jatuh

tempo pembayaran.

b. Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam

jangka waktu 7 hari setelah tanggal surat teguran atau surat peringatan

atau surat lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih

dengan surat paksa yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD). Surat paksa

Page 34: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

tersebut diterbitkan setelah lewat 21 hari sejak tanggal surat teguran atau

surat peringatan atau surat lain yang sejenis.

c. Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu

2x24 jam sesudah tanggal pemberitahuan surat paksa, Kepala Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) segera

menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan (SPMP).

d. Setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak belum juga melunasi utang

pajaknya, setelah lewat 10 hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah

Melaksanakan Penyitaan (SPMP), Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) mengajukan permintaan

penetapan tanggal pelelangan kepada Kantor Lelang Negara.

Gambar II.1 Mekanisme pembayaran dan Penagihan Pajak Reklame

tidak membayar Surat Penagihan surat peringatan surat paksa SPMP lelang

Mengangsur bunga 2%

SSPD WP

Page 35: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Kontribusi Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun

2005 - 2009

Pajak reklame merupakan pajak daerah penyumbang terbesar kedua

setelah Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Sukoharjo. Untuk itu, perlu

diketahui besarnya kontribusi atau sumbangan pajak daerah terhadap PAD,

yaitu dengan membandingkan antara pajak reklame dengan PAD. Untuk

menghitung kontribusi realisasi penerimaan pajak reklame dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut:

Kontribusi = realisasi pajak reklame x 100% PAD Perkembangan pajak reklame dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009

dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel II.1 Kontribusi pajak reklame tahun 2005 – 2009

(dalam rupiah) Tahun

Anggaran Realisasi Penerimaan

Pajak Reklame Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kontribusi

2005 889.819.400 30.384.474.927 2,93% 2006 1.035.985.325 44.008.080.723 2,35%

2007 1.188.706.860 42.449.908.063 2,80%

2008 1.421.996.725 41.785.061.436 3,40%

2009 1.433.384.200 48.842.498.340 2,93% Sumber: Bagian Pendapatan DPPKAD Kab. Sukoharjo

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa besarnya kontribusi pajak

reklame terhadap PAD dari tahun 2005-2009 mengalami fluktuasi. Besarnya

Page 36: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

kontribusi yang diberikan terhadap PAD selama kurun waktu 2005 – 2009

adalah 2,93%, 2,35%, 2,80%, 3,40%, 2,93%. Selama kurun waktu tersebut

terjadi penurunan sebesar 0,57% tahun 2006 atas tahun 2005 dan 0,47%

untuk tahun 2009 atas tahun 2008. Namun demikian, terjadi peningkatan

0,45% tahun 2007 atas tahun 2006 dan 0,60% tahun 2008 atas tahun 2007.

Penurunan dan peningkatan kontribusi pajak reklame terhadap PAD

dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan kontribusi PAD jenis lainnya yaitu

hasil pajak daerah non pajak reklame, hasil retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan yang

sah.

Kenaikan PAD misalnya untuk tahun 2005 ke tahun 2006 sebesar

Rp 13.623.605.723 penyebabnya antara lain:

a. Dari sektor pajak daerah non pajak reklame, terjadi kenaikan pajak

penerangan jalan dari Rp 10.703.396.815 menjadi Rp 12.169.551.511

b. Dari sektor retribusi daerah, terjadi kenaikan retribusi pelayanan kesehatan

dari Rp 4.873.473.500 menjadi Rp 7.432.069.083.

c. Dari sektor hasil pengelolaan kekayan daerah yang dipisahkan, terjadi

kenaikan laba milik daerah dari Rp 132.374.595 menjadi Rp 357.620.850

d. Dari sektor lain-lain pendapatan yang sah, terjadi kenaikan penerimaan

jasa giro dari Rp 2.836.614.179 menjadi Rp 4.388.274.443.

Penurunan PAD misalnya untuk tahun 2006 ke tahun 2007 sebesar

Rp 1.558.172.660 penyebabnya antara lain:

Page 37: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

a. Dari sektor pajak daerah non pajak reklame, terjadi penurunan pajak

restoran dari Rp 246.870032 menjadi Rp 129.846.996

b. Dari sektor retribusi daerah, terjadi penurunan retribusi pasar dari

Rp 1.580.505.750 menjadi Rp 828.434.200

c. Dari sektor hasil pengelolaan kekayan daerah yang dipisahkan, terjadi

penurunan bagian laba lembaga keuangan bank sebesar Rp 2.308.229.433

menjadi Rp 1.519.685.686

d. Dari sektor lain-lain pendapatan yang sah, terjadi penurunan hasil

penjualan aset daerah yang tidak dipisahkan sebesar Rp 641.177.387

menjadi Rp 193.002.000

2. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Reklame di Kabupaten

Sukoharjo Tahun 2005-2009

Pajak reklame merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD)

yang cukup potensial. Keberhasilan suatu daerah dapat diukur dengan melihat

kemampuan daerah dalam menghasilkan PAD yang kemudian digunakan

untuk pembiayaan pengeluaran daerah.

Penerimaan pajak reklame dapat diketahui dengan membandingkan

target terhadap realisasi penerimaan pajak reklame. Target pajak reklame

adalah kemampuan maksimum yang ingin dicapai dari penerimaan pajak

reklame dalam satu tahun anggaran. Realisasi merupakan jumlah total

penerimaan yang telah dicapai dalam satu tahun anggaran.

Page 38: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

Penetapan target pajak reklame pada Dinas Pendapatan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sukoharjo hanya berdasarkan trend

realisasi tahun sebelumnya. Penulis akan menganalisis tingkat efektivitas

penerimaan pajak reklame berdasar laporan target dan realisasi pendapatan

pajak reklame kabupaten Sukoharjo periode 2005-2009. Efektivitas adalah

suatu ukuran yang digunakan untuk menilai apakah pemungutan yang

dilakukan sudah maksimal sehingga dapat diperoleh hasil yang

memuaskan/ditargetkan. Sedangkan pengertian efektivitas menurut Handoko

(1984:7) adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan akan tampak efektif

apabila mampu menaikkan pajak reklame dalam prosentase terbesar. Semakin

besar efektivitas, maka semakin tinggi tingkat efektivitasnya penerimaan.

Untuk menghitung tingkat efektivitas penerimaan pajak reklame

menggunakan rumus:

Ratio efektifitas = RPPR x 100% TPPR

Keterangan: RPPR : Realisasi Penerimaan pajak Reklame TPRR : Target Penerimaan Pajak Reklame

Berikut adalah tabel yang menyajikan perbandingan antara target yang

telah ditetapkan dan realisasi penerimaan pajak reklame dalam kurun waktu 5

tahun yang bertujuan untuk mengetahui ratio efektivitas.

Tabel II.2 Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Tahun 2005-2009

Page 39: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

(dalam rupiah)

Tahun Anggaran

Target Penerimaan

Pajak Reklame

Realisasi Penerimaan

Pajak Reklame

Tingkat efektivitas

Penerimaan Pajak Reklame

2005 853.110.000 889.819.400 104,30%

2006 1.000.000.000 1.035.985.325 103,60%

2007 1.350.000.000 1.188.706.860 88,05%

2008 1.562.078.000 1.421.996.725 91,03%

2009 1.552.404.000 1.433.384.200 92,33%

Sumber: Bagian Pendapatan DPPKAD Kab. Sukoharjo

Dengan melihat tabel II.2 di atas, selama tahun 2005-2006 penerimaan

pajak reklame sudah efektif, sedangkan tahun 2007 sampai dengan tahun

2009 penerimaan pajak reklame belum efektif, hal ini dapat dilihat dari

pencapaian penerimaan pajak reklame belum 100% terpenuhi sesuai target

yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a. Banyaknya spanduk ilegal yang tidak berijin didukung dengan

keterbatasan petugas dalam melakukan pengawasan dan penertiban,

b. Poster dan spanduk yang berukuran kecil dalam jumlah banyak yang

tidak membayar pajak,

c. Wajib pajak tidak disiplin membayar pajak reklame sesuai yang

ditetapkan dalam ketentuan, karena tingkat kesadaran wajib pajak masih

rendah,

d. Minimnya kualitas dan kuantitas petugas dalam pemungutan pajak

reklame sehingga penerimaan pajak reklame kurang optimal,

Page 40: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

e. Kurangnya sarana dan prasarana bagi para petugas dalam pemungutan

pajak reklame, sehingga hasil kerja para petugas kurang maksimal.

3. Tingkat Pertumbuhan Pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Tahun 2005-2009

Penerimaan target dan realisasi pajak reklame merupakan dasar untuk

mengetahui seberapa besar laju pertumbuhannya. Laju pertumbuhan ini

digunakan untuk mengukur kenaikan atau perkembangan penerimaan pajak

reklame dari tahun ke tahun. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan

pajak reklame menggunakan rumus sebagai berikut ( Halim, 2001:155).

G = Rtn – Rto x 100 % Rto

Keterangan:

G : Laju pertumbuhan

Rtn : Realisasi tahun ke-n

Rto : Realisasi tahun sebelumnya

Untuk mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan penerimaan pajak

reklame selama 5 tahun terakhir dapat diketahui dalam tabel berikut.

Page 41: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

Tabel II.3 Realisasi Penerimaan Pajak Reklame tahun 2005-2009

(dalam rupiah) Tahun

Anggaran Realisasi

Penerimaan Pajak Reklame

Kenaikan/ Penurunan (Prosentase)

Kenaikan/ Penurunan (Rupiah )

2005 889.819.400 - -

2006 1.035.985.325 16,43% 146.165.925

2007 1.188.706.860 14,74% 152.721.535

2008 1.421.996.725 19,63% 233.289.865

2009 1.433.384.200 0,80% 11.387.475

Sumber: Bagian Pendapatan DPPKAD Kab. Sukoharjo

Berdasarkan tabel II.3 dapat diketahui bahwa pertumbuhan cenderung

mengalami kenaikan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu

sebesar 19,63% dan tingkat pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2009

yaitu sebesar 0,80%.

Secara keseluruhan, tingkat pertumbuhan pajak reklame mengalami

kenaikan setiap tahunnya, yaitu sebesar Rp 146.165.925 atau 16,43% untuk

tahun 2006 atas tahun 2005, sebesar Rp 152.721.535 atau 14,74% untuk

tahun 2007 atas tahun 2006, sebesar Rp 233.289.865 atau 19,63% untuk

tahun 2008 atas tahun 2007, sebesar Rp 11.387.475 atau 0,80% untuk tahun

2009 atas tahun 2008.

Prosentase tingkat pertumbuhan penerimaan pajak reklame dalam hal

kenaikan realisasi penerimaan pajak reklame tidak selalu sama setiap

tahunnya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang sedang lesu,

sehingga para pengusaha mengurangi biaya promosi dengan media reklame.

Page 42: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

4. Upaya-Upaya Yang Dilakukan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo Untuk

Mengoptimalkan Realisasi Penerimaan Pajak Reklame Tahun 2005-

2009

Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten

Sukoharjo berupaya untuk mengoptimalisasi realisasi penerimaan pajak

reklame dengan melakukan berbagai usaha sebagai berikut:

a. Membuka titik-titik tempat pemasangan reklame baru di tempat-tempat

yang strategis sehingga para pengusaha akan tertarik memasang reklame

untuk menginformasikan dan mengenalkan produk mereka kepada

masyarakat,

b. Intensifikasi pendataan dan pemungutan dalam hal pemasangan reklame

baru,

c. Melakukan penertiban terhadap pemasangan reklame yang telah habis

masa ijinnya dengan bekerja sama dengan Satpol PP Kabupaten

Sukoharjo,

d. Melakukan kerjasama antara pemerintah daerah dengan biro iklan dalam

mengembangkan dunia periklanan dengan cara memberikan peluang

pengelolaan lokasi titik-titik reklame pada pihak swasta, misalnya dalam

pemasangan reklame di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pasar

Kartasura.

Page 43: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

BAB III TEMUAN

A. KELEBIHAN

1. Kontribusi yang diberikan pajak reklame terhadap PAD pada tahun 2006

sampai tahun 2008 mengalami kenaikan. Kontribusi pajak reklame

terhadap PAD terjadi peningkatan 0,45% tahun 2007 atas tahun 2006 dan

0,60% tahun 2008 atas tahun 2007.

2. Pada tahun 2005 dan 2006 penerimaan pajak reklame sudah efektif dan

memenuhi target yang diharapkan, yaitu 104,30% untuk tahun 2005 dan

103,60% untuk tahun 2006.

3. Selama kurun waktu 2005 sampai tahun 2009 pertumbuhan penerimaan

pajak reklame mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu sebesar Rp

146.165.925 untuk tahun 2006 atas tahun 2005, sebesar Rp 152.721.535

untuk tahun 2007 atas tahun 2006, sebesar Rp 233.289.865 untuk tahun

2008 atas tahun 2007, sebesar Rp 11.387.475 untuk tahun 2009 atas tahun

2008.

4. Adanya kerja sama antara pemerintah daerah dalam hal ini DPPKAD

Kabupaten Sukoharjo dengan biro iklan untuk meningkatkan penerimaan

pajak reklame dengan cara memberikan peluang pengelolaan lokasi titik-

titik reklame pada biro iklan.

5. Semakin banyaknya titik-titik tempat pemasangan reklame baru di

tempat-tempat yang strategis sehingga para pengusaha akan tertarik

Page 44: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

memasang reklame untuk menginformasikan dan mengenalkan produk

mereka kepada masyarakat.

6. DPPKAD Kabupaten Sukoharjo selalu melakukan pendataan dan

pemungutan dalam hal pemasangan reklame baru.

7. DPPKAD Kabupaten Sukoharjo selalu melakukan penertiban terhadap

pemasangan reklame yang telah habis masa ijinnya dengan bekerja sama

dengan Satpol PP Kabupaten Sukoharjo.

B. KELEMAHAN

1. Kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap PAD mengalami

penurunan sebesar 0,57% tahun 2006 atas tahun 2005 dan 0,47% untuk

tahun 2009 atas tahun 2008.

2. Penerimaan pajak reklame selama tahun 2007 sampai tahun 2009 belum

efektif, hal ini dapat dilihat dari pencapaian penerimaan pajak reklame

belum 100% terpenuhi sesuai target yang diharapkan.

3. Prosentase tingkat pertumbuhan penerimaan pajak reklame selama tahun

2005 sampai dengan tahun 2009 dalam hal kenaikan realisasi penerimaan

pajak reklame tidak selalu sama setiap tahunnya, hal ini dipengaruhi oleh

kondisi perekonomian yang sedang lesu, sehingga para pengusaha

mengurangi biaya promosi dengan media reklame.

4. Banyak spanduk ilegal yang tidak berijin didukung dengan keterbatasan

petugas dalam melakukan pengawasan dan penertiban.

Page 45: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

5. Poster dan spanduk yang berukuran kecil dalam jumlah banyak yang tidak

membayar pajak.

6. Wajib pajak tidak disiplin membayar pajak reklame sesuai yang ditetapkan

dalam ketentuan, karena tingkat kesadaran wajib pajak masih rendah.

7. Minimnya kualitas dan kuantitas petugas dalam pemungutan pajak

reklame sehingga penerimaan pajak reklame kurang optimal.

8. Kurangnya sarana dan prasarana bagi para petugas dalam pemungutan

pajak reklame, sehingga hasil kerja para petugas kurang maksimal.

Page 46: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Kontribusi yang diberikan terhadap PAD selama kurun waktu 2005 –

2009 mengalami fluktuasi. Selama kurun waktu tersebut terjadi

penurunan 0,57% tahun 2006 atas tahun 2005 dan 0,47% untuk tahun

2009 atas tahun 2008 dan terjadi peningkatan 0,45% tahun 2007 atas

tahun 2006 dan 0,60% tahun 2008 atas tahun 2007. Penurunan dan

peningkatan prosentase kontribusi ini dipengaruhi besar kecilnya

kontribusi jenis PAD lainnya yaitu hasil pajak daerah non pajak reklame,

hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.

2. Selama tahun 2005 dan 2006 penerimaan pajak reklame sudah efektif.

Namun demikian, pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2009

penerimaan pajak reklame belum efektif, hal ini dapat dilihat dari

pencapaian penerimaan pajak reklame belum 100% terpenuhi sesuai

target yang diharapkan, yaitu hanya 88,05% untuk tahun 2007, 91,03%

untuk tahun 2008, 92,33% untuk tahun 2009.

3. Tingkat pertumbuhan mengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi

prosentase kenaikan realisasi penerimaan pajak reklamenya tidak selalu

sama setiap tahunnya, hal ini dipengaruhi oleh kondisi perekonomian

yang sedang lesu, sehingga para pengusaha mengurangi biaya promosi

dengan media reklame.

Page 47: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak reklame tidak

optimal dan tidak seperti yang ditargetkan disebabkan oleh banyaknya

spanduk ilegal yang tidak berijin didukung dengan keterbatasan petugas

dalam melakukan pengawasan dan penertiban, poster dan spanduk yang

berukuran kecil dalam jumlah banyak yang tidak membayar pajak, Wajib

pajak tidak disiplin membayar pajak reklame sesuai yang ditetapkan

dalam ketentuan, karena tingkat kesadaran wajib pajak masih rendah,

minimnya kualitas dan kuantitas petugas dalam pemungutan pajak

reklame sehingga penerimaan pajak reklame kurang optimal, kurangnya

sarana dan prasarana bagi para petugas dalam pemungutan pajak

reklame, sehingga hasil kerja para petugas kurang maksimal.

5. Upaya-upaya yang dilakukan DPPKAD Kabupaten Sukoharjo untuk

mengoptimalkan realisasi penerimaan pajak reklame adalah membuka

titik-titik tempat pemasangan reklame baru di tempat-tempat yang

strategis, intensifikasi pendataan dan pemungutan dalam hal pemasangan

reklame baru, melakukan penertiban terhadap pemasangan reklame yang

telah habis masa ijinnya dengan bekerja sama dengan Satpol PP

Kabupaten Sukoharjo, dan melakukan kerjasama antara pemerintah

daerah dengan biro iklan dalam mengembangkan dunia periklanan.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan

rekomendasi atau saran sebagai berikut:

Page 48: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

1. Perlu adanya peningkatan pendayagunaan aparatur khususnya yang terkait

dalam hal pendataan dan penagihan pajak reklame serta peningkatan

dalam koordinasi antar sub bagian yang ada di DPPKAD Kabupaten

Sukoharjo yang selama ini masih menunjukkan rendahnya koordinasi

tersebut. Hal ini dapat dilakukan melalui peran serta Kepala DPPKAD

dalam melaksanakan kontrol terhadap tugas pokok dan fungsi masing-

masing sub bagian.

2. DPPKAD Kabupaten Sukoharjo hendaknya mengenakan sanksi yang

tegas terhadap wajib pajak yang menunggak membayar pajak agar

memberi efek jera bagi wajib pajak dan wajib pajak lainnya tidak ingin

mencoba melanggar peraturan yang telah ditetapkan.

3. Peningkatan sarana dan prasarana bagi petugas. Dengan adanya sarana

dan prasarana yang baik akan memberikan hasil kerja yang maksimal dari

para petugas.

4. Peningkatan pelayanan yang baik sehingga akan memberikan tingkat

kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak.

Page 49: EVALUASI PAJAK REKLAME TERHADAP PENDAPATAN ASLI …/Evaluasi...Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, maka DPPKAD mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis

DAFTAR PUSTAKA

Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah.

Yogyakarta:UPP AMP YKPN Prakoso, Kesit Bambang. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah.Yogyakarta: UII Pers Mardiasmo. 2003. Perpajakan Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi _____________.2003. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 tahun 2003 tentang pajak reklame. _____________.2006. Peraturan Bupati Kabupaten Sukohaharjo Nomor 53 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 12 tahun 2003 tentang pajak reklame.