evaluasi kualitas telur ayam ras petelur …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem...

67

Upload: dangminh

Post on 22-Apr-2018

306 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara
Page 2: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

2

EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR YANG

MENGGUNAKAN SISTEM CLOSE HOUSE DAN OPEN HOUSE DI CV.

GUNUNG NAGO KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN

BARAT

SKRIPSI

Oleh :

NURHANA1210613052

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Peternakan

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2017

Page 3: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara
Page 4: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

4

EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR YANG MENGGUNAKAN SISTEM CLOSE HOUSE DAN OPEN HOUSE DI CV.

GUNUNG NAGO KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Nurhana, dibawah bimbinganIr. Wazir, MP dan M. Ikhsan Rias, SE, M.Si

Bagian Teknologi Produksi Ternak Fakultas PeternakanUniversitas Andalas Padang, 2017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam petelur yang dipelihara menggunakan sistem perkandangan close house dan open houseterhadap kualitas telur ayam petelur di CV. Gunung Nago Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pemeliharaan ayam petelur dengan sistem kandang close house dan open house dapat mempengaruhi kualitas telur ayam yang di hasilkan serta dapat dijadikan pembanding bagi peternak untuk sistem perkandangan yang akan digunakan untuk pemeliharaan ayam petelur sehingga kualitas telur ayam yang dihasilkan lebih meningkat. Sampel yang digunakan adalah 320 butir yang terdiri dari 160 butir close house dan 160 butir open house. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Peubah yang diamati adalah berat telur, indeks telur, ketebalan kerabang, warna kuning telur, haugh unit. Analisa data yang digunakan adalah analisa statistik deskriptif parametrik dengan menghitung mean (rataan), standar deviasi, koefisien keragaman dan uji t-independent. Hasil penelitian diperoleh rataan dan koefisien keragaman ayam petelur close house yaitu bobot telur 63,43 ± 4,29 gram dan 6,77%, sedangkan open house 61,72 ± 3,04 gram dan 4,92 %, indeks telur pada close house yaitu 0,79 ± 0,8 dan 5,24% sedangkan open house 0,77 ± 0,04 dan 4,75%, ketebalan kerabang pada close house yaitu 0,40 ± 0,04 mm dan 10,87%, sedangkan open house 0,38 ± 0,04 mm dan 10,78%, warna kuning telur pada close house 6,49 ± 1,04 dan 16,03%, sedangkan open house 6,32 ± 0,95 dan 15,00%, haugh unit pada close house 91,91 ± 7,39 dan 8,04%, dan pada open house 86,88 ± 8,73 dan 10,04%, dari hasil uji-t bahwa kualitas telur close house dan open house yang terdiri dari bobot telur, ketebalan kerabang, warna kuning telur dan haugh unit menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata pada taraf (α) 0,05 tetapi pada indeks telur menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata pada taraf (α) 0,01.

Kata kunci: Evaluasi, kandang close house dan open house, kualitas telur

Page 5: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara
Page 6: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

ii

5. Kepada teman-teman dan adek-adek, terimakasih sudah banyak membantu

dalam penelitian .

6. Buat Sahabat ku Nurhajija sekaligus kakak/adek bagiku, Terimakasih sudah

jadi sahabat ku yang baik dan gak perna bosan-bosan nya semangatin dan

nemanin aku kemana-mana, maksih banyak yah, semoga persaudaraan ini tetap

terjaga.

7. Buat Keluarga besar aku terutama abang-abang ku yang udah banyak bantu

dan mendoakan selalu.

8. Kepada semua pihak terkait yang membantu penulis menyelesaikan proposal

penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini.

Penulis mengharapkan Kritik dan saran apabila dalam skripsi ini terdapat

kekurangan dan kesalahan. Semonga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

maupun pembaca.

Padang, Desember 2017

NURHANA

Page 7: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR.................................................................................. v

DAFTAR ISI................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

I. PENDAHULUAN................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 4

2.1. Tinjauan Umum Ayam Ras Petelur .................................................. 4

2.2. Tipe-tipe Ayam Petelur……………………………………………. 5

2.3. Strain ayam petelur ……………………………………………… . 5

2.3.1. Ayam Petelur Isa Brown .......................................................... 5

2.3.2. Lohman .................................................................................... 6

2.4.Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Ras Petelur ..................................... 7

2.4.1. Sistem Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Intensif...................... 8 2.4.2. Sistem Pemeliharaan Ayam Ras Petelr Semi Intensif/Free Range.................................................................. 9

2.4.3. Pakan......................................................................................... 9

2.4.4. Pemberian Pakan...................................................................... 10

2.4.5. Kesehatan dan Penyakit .......................................................... 11

2.5.Perkandangan ................................................................................... 12

2.5.1. Tipe Kandang......................................................................... 13

2.6. Karakteristik Kualitas Telur Ayam Ras Petelur .............................. 15

2.6.1. Bobot Telur ........................................................................... 17

2.6.2. Indeks Telur .......................................................................... 17

2.6.3. Ketebalan Kerabang Telur .................................................... 17

2.6.4. Warna Kuning Telur ............................................................ 18

2.6.5. Haugh Unit ............................................................................ 19

Page 8: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

iv

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN.......................................... 20

3.1. Materi Penelitian…………………………………………………... 20

3.2. Metode Penelitian…………………………………………………. 20

3.3. Analisa data……………………………………………………….. 20

3.4. Parameter yang Diamati………………………………………….... 22

3.5. Waktu dan tempat…………………………………………………. 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................. 24

4.1. Kondisi Wilayah Penelitian dan Profil Peternakan……………….. 24

4.2. Kualitas Telur…………………………………………………….... 25

4.2.1. Bobot Telur .........…………………………………………… 25

4.2.2. Indeks Telur .....…………………………………………… 26

4.2.3. Ketebalan Kerabang Telur ......…………………………… 29

4.2.4. Warna Kuning Telur ........………………………………... 30

4.2.5. Haung Unit …………………………………………… 31

V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 33

5.1. Kesimpulan………………………………………………………… 33

5.2. Saran……………………………………………………………….. 33

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 34

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 40

RIWAYAT HIDUP……………………………………………………….. 53

Page 9: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

v

DAFTAR TABEL

Tabel Teks Halaman

1. Kebutuhan zat makanan periode ayam petelur .......................................... 10

2. Rataan kualitas telur sistem kandang open house dan close house pada peternakan CV. Gunung Nago………………………………………….. 25

Page 10: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Teks

Halaman

1. Rataan hasil pengukuran bobot telur, indeks telur,ketebalankerabang, warna kuning telur, dan haugh unit di CV. Gunung nago kecamatan kinali kabupaten pasaman barat .............................................. 40

2. Uji beda dua rataan bobot telur close house dan open house..................... 47

3. Uji beda dua rataan indeks telur close house dan open house ................... 48

4. Uji beda dua rataan ketebalan kerabang telur close house dan open house.......................................................................................................... 49

5. Uji beda dua rataan warna kuning telur close house dan open house........ 50

6. Uji beda dua rataan haugh unit close house dan open house ..................... 51

7. Dokumentasi Penelitian Kualitas Telur ..................................................... 52

Page 11: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara secara

khusus untuk diambil telurnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa ayam ras petelur

merupakan strain unggul yang mempunyai daya produktifitas yang tinggi, baik

jumlah maupun bobot telurnya sehingga apabila diusahakan dapat memberikan

keuntungan kepada masyarakat (Prihatman, 2000). Raysaf (2002), menyatakan

bahwa pada umumnya ayam ras petelur memiliki ciri-ciri; ukuran tubuh relatif

kecil dan ramping, cepat dewasa kelamin, tingkah laku linca, mudah terkejut,

sensitif terhadap stres dan efisiensi dalam mengolah zat-zat makanan menjadi

sebutir telur.

Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-

zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup. Keunggulan telur sebagai

produk peternakan yang kaya gizi juga mempunyai suatu kendala karena termasuk

bahan pangan yang mudah rusak. Kerusakannya dapat berupa kerusakan fisik,

kerusakan kimia, dan kerusakan yang disebabkan oleh serangan mikroba melalui

pori-pori kerabang telur.

Kualitas merupakan ciri-ciri dari suatu produk yang menentukan derajat

kesempurnaan yang akan mempengaruhi penerimaan konsumen (North dan Bell,

1990). Artinya semakin tinggi nilai kualitas suatu produk maka respon

penerimaan konsumen terhadap produk tersebut semakin baik.

Page 12: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

2

Kualitas telur dapat dilihat secara eksternal dan internal. Kualitas eksternal

telur difokuskan pada bobot telur, indeks telur, tebal kerabang. Sedangkan kualitas

internal telur difokuskan pada warna kuning telur dan Haugh Unit.

Selain itu North dan Bell (1990), menjelaskan bahwa komposisi fisik dan

kualitas telur dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya bangsa ayam, umur,

musim, penyakit dan lingkungan, pakan yang diberikan serta sistem pemeliharaan.

Kandang merupakan salah satu bagian dari sistem pemeliharaan ternak

unggas yang sangat penting untuk diperhatikan karena fungsi utama dari kandang

adalah memberikan kenyamanan dan melindungi ternak dari panasnya sinar

matahari pada siang hari, hujan, angin, udara dingin dan untuk mencegah

gangguan seperti predator. Selain itu, kandang juga berfungsi untuk memudahkan

tata laksana pemeliharaan dalam pemberian pakan dan minum, pengawasan

terhadap ayam yang sehat dan ayam yang sakit. Dimana sistem perkandangan

yang biasa digunakan oleh peternak adalah sistem kandang Close House dan Open

House.

Menurut Suprapti (2002), kualitas telur ditentukan oleh beberapa hal,

antara lain oleh faktor keturunan, kualitas makanan, sistem pemeliharaan, iklim,

dan umur telur. Mengacu pada teori diatas maka kualitas telur yang dihasilkan

pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan

Open House akan menghasilkan kualitas telur yang berbeda.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul “Evaluasi Kualitas Telur Ayam Ras Petelur Yang Menggunakan Sistem

Close House Dan Open House Di CV.Gunung Nago Kecamatan Kinali

Kabupaten Pasaman Barat”.

Page 13: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

3

1.2. Perumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penggunaan sistem perkandangan Close House dan

Open House terhadap kualitas telur ayam petelur di CV. Gunung Nago

Kecamatan Kinali Kabupaten pasaman Barat.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas telur ayam petelur yang

dipelihara menggunakan sistem perkandangan Close House dan Open House di

CV. Gunung Nago Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

1.4. Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

masyarakat bahwa pemeliharaan ayam petelur dengan sistem kandang Close

House dan Open House dapat mempengaruhi kualitas telur ayam yang di hasilkan

serta dapat dijadikan pembanding bagi peternak untuk sistem perkandangan yang

akan digunakan untuk pemeliharaan ayam petelur sehingga kualitas telur ayam

yang dihasilkan lebih meningkat.

Page 14: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

4

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum Ayam Ras Petelur

Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara

khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam petelur adalah dari ayam hutan

yang telah didomestikasi dan diseleksi sehingga bertelur cukup banyak. Arah

seleksi ayam hutan ditujukan pada produksi yang banyak. Namun, karena ayam

hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari seleksi tadi mulai

spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan

broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu,

seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam

petelur putih dan ayam petelur cokelat, ayam petelur memiliki sifat nervous

(mudah terkejut), bentuk tubuh ramping, cuping telinga berwarna putih, produksi

telur tinggi 200 butir/ekor/tahun (Rasyaf, 1997).

Berdasarkan berat badannya, ayam petelur ada dua yaitu, tipe ringan dan

tipe medium. Ayam tipe ringan khusus dikembangkan untuk bertelur saja, ciri

ayam tersebut badan ramping, kecil, mata bersinar dan berjengger merah darah.

Ayam tipe ini dipelihara untuk diambil telurnya sehingga bentuk ayam ini relatif

kecil apabila dibandingkan dengan ayam tipe medium. Ayam tipe medium

dikembangkan untuk produksi telur dan diambil dagingnya sehingga ayam ini

memiliki bobot badan lebih berat dari pada ayam tipe ringan (Rasyaf, 1994).

Page 15: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

5

2.2. Tipe-Tipe Ayam Petelur

Menurut Cahyono (1995), jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:

1. Tipe ayam petelur ringan.

Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini

mempunyai badan yang kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih

dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni White Leghorn. Ayam

ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun. Ayam petelur ringan ini sensitif

terhadap cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget

ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.

2. Tipe ayam petelur medium.

Bobot tubuh ayam ini cukup berat, beratnya masih berada diantara berat

ayam petelur ringan dan broiler, sehingga disebut tipe ayam petelur medium.

Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup

banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga

ayam tipe dwiguna. Bulu ayam ini warnanya cokelat, maka ayam ini disebut

ayam petelur cokelat. Konsumen di pasaran lebih menyukai telur dengan warna

kerabang yang cokelat daripada kerabang yang warna putih karena lebih

menarik, tetapi dari segi gizi dan rasa relatif sama.

2.3. Strain Ayam petelur

2.3.1. Ayam Petelur Isa Brown

Menurut Guide (2005), ayam ras petelur strain Isa Brown ialah jenis ayam

hibrida unggulan hasil persilangan dari ayam jenis Rhode Island Red dan White

Leghorns, yang diciptakan di Inggris pada tahun 1978 oleh perusahaan breeder

ISA. Ciri khasnya adalah bulu dan telurnya berwarna cokelat. Ayam Isa Brown

Page 16: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

6

memiliki empat fase pertumbuhan, yaitu starter (umur 0-4 minggu), grower

(umur 5-10 minggu), developer (umur 11-16 minggu) dan layer (umur >16

minggu). Dari spesifikasi tersebut dapat dideskripsikan bahwa periode produksi

telur ayam Isa Brown mulai dari minggu ke 18 sampai 90 dan memiliki daya

hidup sebesar 94%. Pada umur 144 hari tingkat produksi telur adalah 50%, pada

puncak produksi mencapai 96%. Setiap ekor ayam dalam sekali masa

pemeliharaan dapat memproduksi telur sebanyak 409 butir dengan berat rata-rata

62,9 gram. Jumlah pakan yang dikonsumsi rata-rata 111 gram, dengan nilai

perbandingan konversi pakan atau Feed Conversion Ratio (FCR) rata-rata sebesar

2,15.

2.3.2. Lohman

Menurut Sahlan (2013), Lohmann Brown adalah ayam tipe petelur yang

populer untuk pasar komersial, ayam ini merupakan ayam hibrida dan selektif

dibiakkan khusus untuk menghasilkan telur, diambil dari jenis Rhode Island Red

yang dikembangkan oleh perusahaan asal Jerman bernama Lohmann Tierzuch.

Kebanyakan ayam ini memiliki bulu berwarna coklat seperti caramel, dengan bulu

putih di sekitar leher dan di ujung ekor (Rasyaf, 1995). Ayam ini mulai dapat

bertelur pada umur 18 minggu, menghasilkan 1 butir telur per hari, dapat bertelur

sampai 300 butir pertahun dan biasanya bertelur pada saat pagi atau sore hari.

Kebanyakan orang akan memelihara ayam ini pada fase grower atau fase dimana

ayam ini akan mulai berproduksi (Charoen Pokphand, 2005).

Ayam betina strain Lohman memiliki umur awal produksi pada 19-20

minggu dan pada umur 22 minggu produksi telur mencapai 50 %. Selain itu juga

strain Lohman pada umur 20 minggu sekitar 1,6-1,7 kg dan akhir produksi 1,9-2,1

Page 17: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

7

kg. Puncak produksi strain Lohman mencapai 92-93%, dengan FCR sebesar 2,3-

2,4, serta tingkat kematian sampai dengan 2-6% (Ardiansyah, 2012).

2.4. Tatalaksana Pemeliharaan Ayam Ras Petelur

Dalam pemeliharaan ayam petelur ada tiga periode pemeilihaan yaitu,

periode awal atau starter (umur 0-8 minggu), masa pertumbuhan atau grower

(umur 8-18 minggu) dan masa produksi atau layer (umur lebih dari 18 minggu)

(Sudarmono, 2003). Pemeliharaan masa awal (brooding period) merupakan

periode yang penting bagi pertumbuhan masa awal ayam petelur, karena unggas

petelur (ayam dara) merupakan calon individu yang nantinya harus bertelur secara

produktif. Kesalahan yang terjadi pada pemeliharaan masa ini akan

mengakibatkan mundurnya waktu bertelur dalam hal ini harus dihindari agar

unggas dara tersebut tidak terlalu gemuk maupun terlalu kurus (Indarto, 1990).

Ayam dikatakan sudah mencapai dewasa kelamin apabila produksi

telurnya sudah mencapai 5% (North, 1992). Menurut Scott et al., (1992) bahwa

daur produksi ayam petelur dibagi dalam dua tahap produksi yaitu fase produksi I

dan fase produksi II. Fase produksi I mulai umur 22-42 minggu. Pada fase ini

diharapkan produksi telur meningkat dari nol sampai puncak produksi sekitar 85-

90%, peningkatan ukuran telur dari 40 g/butir pada umur 22 minggu sampai 56

g/butir pada umur 42 minggu. Fase II mulai umur 42-72 minggu dan selama fase

ini ayam telah mencapai bobot badan yang tepat dan periode dimana produksi

telur mulia kurang hingga 65% atau lebih rendah.

Bundy dan Dinggins (1982), menyatakan bahwa ayam tidak ekonomis lagi

dan harus diafkir bila ayam tersebut menghasilkan telur kurang dari 50%,

sedangkan Ensminger (1980), mengemukakan bahwa ayam petelur harus diafkir

Page 18: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

8

bila telah berproduksi selama 2 tahun dan mempunyai bobot badan hidup yang

masih memadai untuk dipotong.

2.4.1. Sistem Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Intensif

Sistem pemeliharaan intensif adalah sistem pemeliharaan dengan cara

mengkandangkan ayam, di Indonesia khususnya cenderung menggunakan

kandang batteray bertingkat. Pada peternakan rakyat, sistem pemeliharaan secara

intensif lebih populer jika dibandingkan dengan semi intensif/free range. Ditinjau

dari segi manajemen pemeliharaan, tidak di ragukan lagi bahwasanya

pemeliharaan intensif memiliki kelebihan karena lebih mudah dalam pemberian

pakan, minum, pembersihan kotoran/feses dan pemanfaatan kembali feses hasil

kotoran tersebut untuk menjadi pupuk (Sayuti, 2002).

Namun, memiliki kelebihan bukan berarti tidak memiliki kekurangan.

Menurut Syarif (2003), sistem intensif memang menjanjikan dari segi produksi

maupun penghasilan, tetapi perlu diketahui bersama bahwa sistem intensif

membutuhkan banyak tenaga, membutuhkan takaran pakan yang sesuai,

ketersediaan air minum. Selain itu penggunaan pestisida kandang dapat merusak

organisme lain yang berada di sekitarnya seperti rumput dan dapat pula

mencemarkan lingkungan.

Suchẏ et al., (2004), menyatakan produksi telur ayam yang dipelihara pada

sistem pemeliharaan intensif menghasilkan telur dengan kualitas kerabang yang

tebal dan bobot telur yang lebih berat. Hal ini dikarenakan proporsi energi yang di

keluarkan oleh ayam hanya berfokus pada bertelur dan maintenance. Selain itu

ayam yang dipelihara pada sistem pemeliharaan intensif memiliki keterbatasan

dalam beraktivitas. Sehingga menyebabkan berbagai kondisi fisiologis di dalam

Page 19: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

9

tubuh ayam. Minimnya aktifitas dari ayam menyebabkan kurangnya energi yang

dibutuhkan, energi yang sedikit menyebabkan produksi sel darah kurang sebab

kebutuhan akan sel darah merah juga sedikit.

2.4.2. Sistem Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Semi Intensif/Free Range

Pemeliharaan secara alami yaitu sistem pemeliharaan free-range

menghasilkan ayam dengan level welfare lebih tinggi menghasilkan kualitas

produk yang lebih baik (Pavlovski et al., 2009). Hal ini disebabkan ayam yang

dipelihara dengan sistem free-range akan mengekspresikan insting yang lebih

alami yang mengindikasikan derajat kesehatan ternak (Sosnowka-Czajka et al.,

2007). Lebih lanjut Castellini et al., (2002) dan Lomu et al., (2004) melaporkan

bahwa kondisi pemeliharaan yang lebih alami dan peningkatan aktifitas dari ayam

dapat menurunkan kadar lemak, kolesterol dan residu antibiotik pada daging dan

telur. Bogossavijevic-Boscovic et al., (2006), menyimpulkan bahwa sistem

pemeliharaan ayam adalah satu dari sekian banyak faktor non-genetik yang sangat

mempengaruhi kualitas dari produk ayam.

Sistem pemeliharaan free-range juga memiliki keunggulan lebih dibanding

sistem pemeliharaan intensif. Khususnya dalam hal kualitas telur, sistem free-

range menghasilkan telur yang memiliki kualitas yolk dan albumin yang lebih

baik. Albumin yang dihasilkan lebih kental dibanding albumin telur yang

dipelihara pada sistem pemeliharaan intensif (Pistekoya et al., 2006).

2.4.3. Pakan

Secara umum, nutrisi penting yang wajib terkandung dalam pakan yang

dibutuhkan oleh ayam saat bertelur yakni protein, energi, asam amino, kalsium,

fosfor, vitamin, dan beberapa mineral penting lainnya, Pakan yang kekurangan

Page 20: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

10

kandungan kalsium dan fosfor akan mengakibatkan kerabang yang tipis dan rapuh

(Amrullah, 2002). Ayam yang sedang bertelur membutuhkan protein yang lebih

tinggi untuk mendukung proses pembentukan telur. Kebutuhan protein pada

ayam DOC adalah sekitar 21% ayam dara 15 sampai 19%, sedangkan ayam

bertelur 18% (Triharyanto, 2001). Kebutuhan zat makanan pada ayam petelur

pada fase starter, grower, pullet dan layer terdapat pada Tabel.1.

Tabel 1. Kebutuhan zat makanan periode ayam petelur

Zat Makanan Starter Grower Pullet LayerProtein kasar (%) 17,00 15,00 14,00 16,00Energi Metebolisme (kkal/kg) 2.800 2.800 2.850 2.850Lemak (%) 1,00 1,00 1,00 1,00Ca (%) 0,90 0,80 0,80 1,80P (%) 0,40 0,35 0,30 0,35

Sumber: National Research Council, 1994

2.4.4. Pemberian Pakan

Menurut Rasyaf (2007), bahwa pemberian pakan ayam petelur ada dua

fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) dan fase finisher (umur 4-6 minggu).

a. Kualitas dan kuantitas pakan fase starter

Kualitas atau kandungan gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat

kasar 4%, Ca 1%, P 0,7-0,9%, ME 2800-3500 kkal/kg. Kualitas pakan terbagi

menjadi 4 golongkan yaitu umur pertama (umur 1-7 hari) 17 g/hari/ekor, minggu

kedua (umur 8-14 hari) 43 g/ekor/hari, minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66

g/ekor/hari dan minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 g/ekor/hari. Jadi jumlah pakan

yang dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 g.

b. Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher

Kualitas atau kandungan gizi pakan terdiri dari protein 18-21,2%, lemak 2,5%,

serat kasar 4,5%, Ca 1%, P 0,7-0,9% dan ME 2900-3400 kkal/kg. Kualitas pakan

Page 21: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

11

terbagi menjadi 4 golongkan yaitu umur ke-5 (umur 30-36 hari) 111 g/hari/ekor,

minggu ke-6 (umur 37-43 hari) 129 g/ekor/hari, minggu ke-7 (umur 44-50 hari)

146 g/ekor/hari dan minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 g/ekor/hari. Jadi total

jumlah pakan yang per ekor pada umur 30-57 hari sebesar 3.829 g.

2.4.5. Kesehatan dan Penyakit

Penyakit yang sering menyerang ayam secara umum dapat dikelompokkan

menjadi beberapa macam yaitu disebabkan karena stress, defisiensi zat makanan,

parasit penyakit karena protozoa, penyakit karna bakteri, penyakit karna virus dan

penyakit karena cendawan (Suprijatna et al., 2005).

Penyebab penyakit biasanya berkaitan dengan stress. Stres disebabkan

karena beberapa faktor dari lingkungan dan dari manajemen pemeliharaan yang

kurang baik. Diantara faktor penyebab stres yaitu kedinginan, ventilasi yang

buruk, populasi yang tinggi, tidak cukup pakan dan minum dan pengobatan yang

berlebihan. Apabila faktor tersebut bisa diminimalisis maka kemungkinan stress

sangat kecil (Akoso, 1993).

Penyakit inveksius ada yang kontagius maupun non kontagius. Penyakit

kontagius adalah penyakit yang langsung ditransmisi dan individu atau flock

kepada individu atau flock lain. Penyakit infeksius adalah penyakit yang

disebabkan oleh organisme hidup. Sebagian besar penyakit infeksi unggas adalah

kontagius, seperti penyakit karena virus, bakteri, riketsia. Sementara beberapa

penyakit infeksi tidak kontagius seperti aspergilosis (Sujiono Hadi dan Setiawan,

2002).

Page 22: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

12

Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yang

menular dengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Vaksin dibagi menjadi 2

macam yaitu:

1. Vaksin aktif adalah vaksin mengandung virus hidup. Kekebalan yang

ditimbulkan lebih lama dari vaksin inaktif/pasif.

2. Vaksin inaktif, adalah vaksin yang mengandung virus yang telah

dilemahkan/dimatikan tanpa merubah struktur antigenic, hinggga mampu

membentuk zat kebal. Kekebalan yang ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya

disuntikan pada ayam yang diduga sakit (Sujiono Hadi dan Setiawan, 2002).

Menurut Sudaryani dan Santoso (2003), vaksin terdiri dari vaksin NCD

vrus Lasota buatan Drh Kuryna, Vaksin NCD virus Komarov buatan Drh kuryna

(vaksin inaktif), Vaksin NCD HB-1/Pestos, Vaksin Cacar/pox, virus Diftose, dan

Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex untuk Marek. Sedangkan persyaraatan dalam

vaksinasi adalah, Ayam yang divaksinasi harus sehat, dosis dan kemasan vaksin

harus tepat, serta alat harus steril.

2.5 Perkandangan

Secara makro kandang berfungsi sebagai tempat tinggal ternak agar

terhindar dari pengaruh cuaca buruk (hujan, panas, dan angin), hewan buas dan

pencurian. Secara mikro kandang berfungsi sebagai tempat untuk menyediakan

lingkungan yang nyaman agar terhindar dari stress sehingga kesehatan ternak

dapat terjaga dan produksi dapat maksimal (Suprijatna et al., 2005). Prinsip dasar

pembuatan kandang ayam petelur harus diperhatikan untuk mengahadapi

beberapa perubahan lingkungan dilapangan. Iklim kandang yang cocok untuk

berternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur nyaman berkisar antara

Page 23: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

13

21o–28oC dengan kelembaban berkisar antara 60-70% (Astuti, 2009). Penerangan

atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan antara lain sirkulasi udara

dipeternakan, cukup sinar matahari pagi dan jangan sampai terkena sinar matahari

sepanjang masa, permukaan lahan peternakan, sebaiknya kandang dibangun

dengan sistem terbuka agar hembusan angin dapat memberikan kesegaran didalam

kandang (Rasyaf, 1994).

2.5.1. Tipe Kandang

Secara umum tipe kandang dibedakan menjadi 2 yaitu :

1. Kandang Close House

Ahmadi et al., (2008), menjelaskan kandang Close House adalah kandang

yang dindingnya dibuat dengan sistem tertutup dengan rapat sihingga sinar

matahari, ventilasi dan kelembaban kandang diatur dengan mesin yang

memerlukan kontruksi kandang tertentu. Kandang Close House merupakan

kandang tertutup yang dapat menjamin keamanan secara biologis dengan

pengaturan ventilasi yang baik sehingga penyebab stress lebih rendah, suhu,

kelembaban, kecepatan angin, pencahayaan dan lainnya dapat diatur sedemikian

rupa sehingga tercipta kondisi yang nyaman bagi ayam, Kandang Close House

mampu mengeluarkan kelebihan panas, kelebihan uap air, gas-gas berbahaya (CO,

CO2, NH2) yang ada dalam kandang namun di sisi lain dapat menyediakan

kebutuhan oksigen bagi ayam. Dalam hal ventilasi, Close House mampu

meminimalkan pengaruh lingkungan yang buruk terhadap ayam dan

mengendalikan ventilasi mikro dan makro dengan mengedepankan produktifitas

ayam.

Page 24: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

14

2. Kandang Open House

Kandang Open House adalah kandang yang dindingnya dibuat dengan

sistem terbuka, yang biasa terbuat dari kawat burung atau bambu sehingga

menjamin hembusan angin biasa masuk dalam kandang dan bisa memanfaatkan

pergantian sinar mantahari. Dinding kandang ditutup dengan tirai yang berfungsi

sebagai ventilasi. Dilapangan bentuk kandang yang umum dijumpai adalah

kandang sistem terbuka atau Open House, baik sistem panggung maupun sistem

postal dengan lantai beralaskan sekam, serutan gergaji kayu dan beberapa

peternak pernah juga menggunakan jerami. Model kandang terbuka memberikan

kontribusi yang kurang bagus bila dibandingkan dengan model kandang sistem

tertutup ( Ahmadi et al., 2008).

Biaya investasi yang dibutuhkan untuk membuat kandang ini relatif lebih

murah serta tidak membutuhkan teknologi yang rumit. Kandang ini memiliki

kelemahan yaitu sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dari luar sepeti

panas, kelembapan udara, dan angin, terutama di Indonesia dengan iklim tropis

yang terkadang perubahan cuacanya sangat ekstrim. Di daerah dataran rendah

suhu sangat tinggi dan angin cukup kencang. Sementara itu di dataran tinggi suhu

sangat dingin disertai dengan kelembapan tinggi. Salah satu alternatif yang dapat

ditempuh untuk menjawab malah tersebut adalah dengan merekayasa sistem

perkandangan. Kondisi ini dapat dicapai dengan mengatur lebar kandang, jarak

antar kandang, ketinggian kandang, ventilasi untuk mengatur sirkulasi udara, serta

pemilihan jenis atap kandang yang tepat (Tamalluddin, 2012).

Page 25: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

15

2.6. Karakteristik Kualitas Telur Ayam Ras Petelur

Menurut Yuwanta (2004), karakteristik yang spesifik untuk telur konsumsi

adalah kesegaran, besar telur, harga telur, warna kerabang telur dan warna kuning

telur. Karakter yang lebih spesifik pada putih telur adalah kandungan protein yang

berpengaruh terhadap kualitas putih telur (kekentalan putih telur). Bentuk telur

dinyatakan dengan indeks telur, yaitu perbandingan antara lebar telur dan panjang

telur yang dinyatakan dalam persen. Nilai indeks telur bervariasi antara individu

dalam suatu kelompok ternak.

Telur terdiri dari kuning telur, putih telur dan kerabang telur. Pada

umumnya memiliki bobot sekitar 50-57 g perbutir, dan terdiri dari 11 % bagian

kulit telur, 58 % bagian putih telur, dan 31 % bagian kuning telur (Riyanto, 2001).

Kuning telur merupakan bagian telur yang berbentuk bulat bewarna kuning

sampai jingga dan terletak di tengah-tengah telur. Putih telur terdapat dibagian

antara selaput telur dengan kuning telur, terdiri dari putih telur encer dan putih

telur kental. Sedangkan kerabang telur merupakan bagian telur yang paling luar,

(Nuryati, 2002).

Menurut Romanoff dan Romanoff (1973), Telur ayam rata-rata ukurannya

relatif kecil dibandingkan dengan telur ayam ras, bobot dan ukuran telur berbeda –

beda, semakin besar unggas yang menghasilkan telur semakin besar pula telur

yang dihasilkan.

Page 26: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

16

Dudung (1991), menyatakan bahwa telur dapat dikelompokkan menjadi

beberapa golongan berdasarkan bobot dan ukuran telur, yaitu :

1. Jumbo dengan bobot diatas 65 g per butir.

2. Ekstra besar dengan bobot 60-65 g per butir.

3. Sedang dengan bobot 50-60 g per butir.

4. Kecil dengan bobot 45-50 g per butir.

5. Kecil sekali dengan bobot dibawah 45 g per butir.

Faktor yang berpengaruh terhadap bobot telur antara lain genetik, umur,

bangsa, tingkat produksi dan protein dalam ransum (Romanoff dan Romanoff,

1973 dan North, 1984). Menurut Karunajeewa (1972), terdapat interaksi antara

tingkat energy dan protein terhadap bobot telur, bobot telur akan menurun apabila

protein yang tinggi dikombinasikan dengan tingkat energi metabolisme sedang.

Selanjutnya Oluyemi dan Harm (1978), menambahkan apabila kekurangan protein

dan energi maka bobot telur akan menurun.

Secara keseluruhan, kualitas telur tergantung pada kualitas telur bagian

dalam (isi telur) dan kualitas telur bagian luar (kulit telur). Kualitas telur bagian

dalam ditentukan oleh kantong udarah, kuning telur dan putih telur. Telur yang

segar memiliki kuning telur yang tidak cacat, bersih, tidak terdapat pembuluh

darah dan bercak darah, putih telurnya tebal dan bebas dari bintik darah. Kualitas

telur bagian luar ditentukan oleh kondisi kulit telur, kebersihan kulit telur, dan

bentuk telur. Bentuk telur yang baik adalah tidak benjol-benjol, tidak terlalu

lonjong, dan tidak terlalu bulat. Faktor yang menentukan bobot telur adalah faktor

genetic, umur, bangsa, bobot ayam, lingkungan, dan protein dalam ransum

(Sudaryani, 2003).

Page 27: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

17

2.6.1 Bobot telur

Menurut Iriyanti et al., (2005), perbedaan dalam manajemen pemberian

pakan berpengaruh terhadap berat telur yang dihasilka. Kandungan nutrisi pakan

yang menentukan berat telur adalah energy paka, kandungan protein pakan,

mineral, khususnya kalsium dan fosfor (Yuwanta, 2004). Perbedaan bobot badan

ayam yang ringan pada saat dewasa kelamin akan menghasilkan bobot telur yang

kecil karena bobot telur dipengaruhi oleh bobot tubuh pada saat dewasa kelamin

(Nobel, 1995). Perbedaan suhu lingkungan dalam pemeliharaan akan

mempengaruhi laju pembentukan komponen-komponen telur, sehingga

berpengaruh terhadap besar telur. Induk ayam yang memproduksi telur pada suhu

lingkungan sekitar 300C akan menghasilkan telur yang lebih kecil dibandingkan

induk yang memproduksi telur pada suhu 280C (Stadelman dan Cotterill, 1997).

2.6.2. Indeks Telur

Menurut Djanah (1990), indeks bentuk telur yang baik adalah berupa elips

yang asimetris atau yang disebut berbentuk oval cossini dengan ujung yang satu

harus lebih tumpul dari ujung yang lain. Indeks bentuk terlur yang normal adalah

oval atau lonjong berkisar 72%-76%, rata-rata 74%. Besar kecilnya ukuran telur

sangat di pengarui oleh kandungan nutrisi dalam pakan (Latifah, 2007). Selain itu

juga bentuk telur sangat di pengarui oleh sifat genetic, bangsa, juga dapat di

sebabkan oleh proses yang terjadi selama pembentukan telur terutama pada saat

telur melalui magnum dan isthmus (Elvira et al., 1994).

2.6.3. Ketebalan Kerabang Telur

Menurut North dan Bell (1990), rata-rata tebal kerabang yang baik adalah

0.33-0.35 mm, dan kurang dari 0.33 mm kurang baik karena telur mudah pecah

Page 28: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

18

sehingga ketebalan kerabang memiliki kualitas baik. Ketebalan cangkang telur

banyak dipengaruhi oleh kadar kalsium dalam ransum yang akan menentukan

ketersediaan garam-garam kalsium dalam darah untuk pembentukan telur

(Yuwanta, 2004).

Menurut Oguntunji dan Alabi (2010), kerabang telur di pengaruhi oleh

sifat genetik, kalsium dalam pakan, hormon, lingkungan dan manajemen

pemeliharaan. Menurut Steward dan Abbott (1972), faktor yang mempengaruhi

kualitas kerabang telur yaitu: genetik, makanan dan suhu lingkungan serta

ketersediaan Ca, P, dan vitamin D penting untuk kualitas kulit telur yang baik.

2.6.4. Warna Kuning Telur

Menurut Winarno dan Kaswara (2002), warna atau pigmen pada kuning

telur sangat dipengaruhi oleh jenis pigmen yang terdapat dalam ransum yang

dikonsumsi. Ransum berpengaruh langsung terhadap warna kuning telur terutama

makanan yang mengandung pigmen karotenoid. Kuning telur mengandung zat

warna (pigmen) yang umumnya termasuk dalam golongan karotenoid yaitu

xanthophyll, lutein dan zeasantin serta sedikit betakaroten dan kriptosantin dan

kriptosantin (Fletcher, 1973).

Menurut North dan Bell (1990), menyatakan bahwa, warna kuning telur

bervariasi disebabkan oleh xanthophyl, strain dan varietas kandang, morbiditas,

kesehatan, stress, bahan tambahan dan rasio telur penjumlah makanan.

Kemampuan setiap ayam berbeda merubah pigmen karoten menjadi warna kuning

(Romanoff dan Romanoff, 1963).

Page 29: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

19

2.6.5. Haugh Unit

Menurut Jones (2006), haugh unit (HU) rendah, maka kondisi albumen

sangat encer dan mengembang, hal ini dipacu oleh suhu yang tinggi, kelembaban

rendah, dan kekurangan karbon dioksida (CO2). Penyimpanan telur pada sahu 7-

130C dan kelembaban kurang dari 70% dapat menyebabkan kehilangan 10-15

nilai Haugh Unit hal ini dikarenakan bobot telur menurun akibat penyimpanan,

maka ada kecenderungan tebal albumen dan nilai HU akan menurun (Stadelman

dan Cotterill, 1977). Telur dengan nilai HU kurang dari 50 dinyatakan tidak layak

untuk dikonsumsi (Buckle, 1987).

Page 30: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

20

III.MATERI DAN METODE

3.1. Materi Penelitian

Penelitian ini menggunakan 320 butir telur ayam ras petelur dengan

menggunakan Strain Isa Brown dengan umur yang sama yang terdiri dari 160

butir telur ayam yang dipelihara dikandan close house dan 160 butir telur ayam

yang dipelihara dikandang open house yang diperoleh dari usaha peternakan

CV.Gunung Nago di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Alat-alat yang

digunakan dalam pengukuran kualitas telur diantaranya : egg shell thickness

gauge, egg yolk colour fan, egg analyzerTM, jangka sorong, timbangan digital,

pena dan kertas.

3.2. Metoda Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling artinya penentuan

sampel dengan mempertimbangkan kriteria tertentu yang telah dibuat yaitu telur

ayam yang akan diteliti berasal dari CV. Gunung Nago Kecamatan Kinali

Kabupaten Pasaman Barat dengan periode produksi fase II yang menggunakan

sistem pemeliharaan Close House dan Open House. Dengan melakukan

pengamatan dan uji secara langsung terhadap kualitas ayam ras petelur.

3.3. Analisis Data

Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan statistik deskriptif

parametrik. Analisis data ini dapat menghasilkan data kualitas telur Ayam ras

petelur di CV. Gunung Nago Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Dengan melakukan perhitungan data sehingga menghasilkan data seperti rata-rata,

simpang baku, koefisien keragaman dan uji t sampel bebas (independent sampel t-

Page 31: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

21

test) untuk menguji perbandingan rataan sampel yang bersifat bebas (independent)

guna mendapatkan data interval atau rasio.

Penghitungan rata-rata, standar deviasi, varians dan keofisien keragaman

sebagai berikut:

= Ʃ

= √Ʃ( ὶ )

² = Ʃ( )

= 100%

Keterangan :

X = Nilai rata-rata pengamatan

Ʃ = Penjumlahan

Xi = Nilai Pengamatan Ke- i

n = Jumlah Sampel

S = Simpangan baku atau standar deviasi

S2 = Varians

CV = Keofisien keragaman

Keofisien keragaman terdiri dari :

≤ 5% = Keragaman kecil

6%- 14% = Keragaman sedang

≥ 15% = Keragaman tinggi

Page 32: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

22

Uji t Independent Sampel Test

Rumus uji t sampai bebas :

thitung= ( )

Keterangan:

n1 dan n2 =Jumlah sampelx1 = Rata-rata sampel ke -1x2 = Rata-rata sampel ke 2S1 = Standar Deviasi sampel ke -1S2 = Standar Deviasi sampel ke -2S2 = Varianas sampel ke -1

S22 = Varianas sampel ke -2

3.4. Parameter yang Diamati

Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah:

1. Bobot Telur (g)

Bobot telur dihitung dengan cara menimbang telur ayam tersebut satu

persatu.

2. Indeks Telur

Indeks telur dapat dihitung berdasarkan rasio diameter lebar telur dengan

panjang telur yang diukur menggunakan jangka sorong (Soekarto, 2013).

IT =

Keterangan:IT = Indeks telur lt = Diameter lebar telur (cm).pt = Diameter panjang telur (cm).

3. Ketebalan Kerabang Telur

Page 33: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

23

Ketebalan kerabang telur diukur dengan menggunakan alat digital Egg Shell

Thickness Gauge ETPU (Orka Food Technology Ltd) dengan satuan 0,01

micrometer (mm). Dengan cara telur dioles terlebih dahulu dengan cairan

coupling, kemudian letakan telur pada alat Thickness gauge proses pengukuran

secara otomatis, hasil ukuran dapat dilihat pada layar monitor Thickness gauge.

4. Warna Kuning Telur

Pengukuran warna kuning telur dilakukan dengan cara telur dipecahkan

terlebih dahulu diatas meja kaca, kemudian dilihat warna kuning telur kemudian

disesuaikan dengan menggunakan “roche egg yolk colour fan” (Abbas, 1989).

5. Haugh Unit

Penentuan Haugh Unit dilakukan dengan cara telur ditimbang terlebih

dahulu kemudian telur dipecahkan pada meja kaca untuk mengetahui tinggi putih

telur. Tinggi putih telur diukur dengan mikrometer sekrup. Haugh Unit telur

dihitung dengan rumus Haugh Unit (Sirait, 1986).

HU = 100 log (H + 7,57 – 1,7 W0,37)

Keterangan: HU = Haugh unit

H = Tinggi putih telur (mm)W = Bobot akhir telur (g)

3.5 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi Ternak Unggas dan

Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang tanggal

13 Oktober -27 Oktober 2016.

Page 34: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Wilayah Penelitian dan Profil Peternak

Kecamatan Kinali merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten

Pasaman Barat, yang merupakan pintu gerbang Kabupaten Pasaman Barat, dari

Ibu Kota Propinsi Sumatera Barat yang mempunyai luas 482,69 Km2. Secara

geografis wilayah ini terletak diantara 000 03’50 LU-00005’18’’LS dan

99036’40’’BT-99059’25’’BT. Keadaan tofografi umumnya datar, bergelombang,

sampai dengan perbukitan. Ketinggian daerah ini berkisar antara 0 sampai dengan

50 meter di atas permukaan laut. Batas wilayah Kecamatan Kinali sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kecamatan Luhak Nan Duo

Sebelah Selatan : Kabupaten Agam

Sebelah Barat : Samudera Indonesia

Sebelah Timur : Kabupaten Pasaman

Suhu udara rata-rata di Kecamatan Kinali 270C (Badan Pusat Statistik Kabupaten

Pasaman Barat, 2015).

CV. Gunung Nago merupakan peternakan ayam petelur di Kecamatan

Kinali, Kabupaten Pasaman Barat. Pada saat penelitian, CV. Gunung Nago

memiliki 15 kandang Open House dengan populasi masing-masing kandang

30.000-40.000 ekor dan 2 kandang Close House, namun pada saat penelitian

hanya 1 kandang yang berisi ayam dengan populasi 32.000 ekor.

Page 35: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

25

4.2. Kualitas Telur

Rataan kualitas telur sistem kandang Open House dan Close House pada

peternakan CV. Gunung Nago dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Rataan kualitas telur sistem kandang open house dan close house pada peternakan CV. Gunung Nago

No.Parameter

yangdi ukur

Rataan + standar deviasi KK Hasil uji t-Open house Close

houseOpen house

Close house

independent

1. Bobot telur 61.72+3.04 63.43+4.29 4.92 6.77 0.186ns

2. Indeks telur 0.77 + 0.04 0.79 + 0.08 4.75 5.24 4.54**

3. Ketebalan kerabang

0.38 + 0.04 0.40 + 0.04 10.78 10.87 100**

4. Warna kuning telur

6.32 ± 0.95 6.49 ± 1.04 15.00 16.03 0.944ns

5. Haugh unit 86.88 ±8.73 91.9 ± 7.39 10.04 8.04 0.209ns

Ket : ns = Berbeda tidak nyata (P<0,05) ** = berbeda sangat nyata (P<0.01)

4.2.1. Bobot telur

Rata-rata bobot telur ayam pada kandang Open House adalah 61.72 + 3.04

dengan koefisien kerangaman sebesar 4,92 % seperti terlihat pada tabel 2. Angka

koefisien keragaman bobot badan termasuk kategori kecil (< 5 %) (Kurnianto,

2009), sedangkan rata-rata bobot telur ayam pada kandang Close House adalah

63.43 + 4.29 dengan koefisien keragaman sebesar 6,77 %. Angka koefisien

keragaman bobot badan termasuk kategori sedang (6-14 %) (Kurnianto, 2009).

Rata-rata bobot telur tersebut adalah bobot telur normal ayam petelur Isa Brown

yang memiliki rata-rata berat telur 62.9 g (Ningrum, 2011). Hasil penelitian

Dirgahayu (2015), diperoleh bobot telur tertinggi strain Isa Brown adalah 81.99 g

dan terendah dengan bobot 51.16 g. Bobot telur tidak terlepas dari pengaruh bobot

kuning telur. Persentase kuning telur sekitar 30-32% dari bobot telur.

Page 36: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

26

Bobot kuning telur dipengaruhi oleh perkembangan ovarium. Ovarium

merupakan tempat pembentukan kuning telur. Bobot telur akan rendah bila

pembentukan kuning telur kurang sempurna. Selain itu, rendahnya penyerapan

nutrisi menghambat perkembangan ovarium sehingga bobot telur menjadi kurang

optimal (Tugiyanti dan I ning, 2012).

Bobot telur ayam hasil penelitian pada kandang Open House dan Close

House seperti terlihat pada Tabel 2 menunjukkan hasil berbeda tidak nyata. Hal

ini karena strain ayam yang dipelihara, umur ayam dan ransum yang diberikan

pada kedua kandang tersebut sama, sehingga kemampuan metabolisme dan nutrisi

yang diserap tubuh juga relatif sama. Dengan demikian protein dalam ransum

yang digunakan untuk pembentukan telur akan relatif sama. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Sodak (2011), yang menyatakan faktor yang memengaruhi bobot telur

ayam adalah umur ayam, suhu lingkungan, strain atau breed, kandungan nutrisi

dalam ransum, bobot tubuh ayam dan waktu telur dihasilkan.

Menurut Djanah (1990), umur dewasa kelamin yang relatif sama pada

kedua kandang tersebut menyebabkan kondisi organ reproduksi yaitu ovarium dan

oviduct relatif sama sehingga bobot telur berbeda tidak nyata. Ayam yang ukuran

oviductnya relatif sama akan menghasilkan telur dengan bobot telur yang relatif

sama.

4.2.2. Indeks telur

Rata-rata indeks telur dari strain Isa Brown pada kandang Open House dan

Close House seperti pada Tabel 2 adalah 0.77 + 0.04 dan 0.79 + 0.08 dengan

koefisien keragaman masing-masing 4.75 % dan 5.24 %. Angka koefisien

keragaman indeks telur pada kandang open house termasuk kategori kecil (< 5 %),

Page 37: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

27

sedangkan pada kandang close house termasuk kategori sedang (6-14 %)

(Kurnianto 2009). Berdasarkan hasil penelitian ini, indeks telur yang diperoleh

menunjukkan hasil yang kurang ideal antara panjang telur dan lebar telur. Hal ini

sesuai pendapat Yuwanta (2004) menyatakan bahwa kisaran nilai indeks telur

0.65-0.82 dan idealnya 0.70-0.75. Djanah (1990) menyatakan bahwa ukuran

indeks telur yang baik adalah 0.70-0.75.Jika dibandingkan indeks telur hasil

penelitian ini dengan pendapat Yuwanta (2004) dan Djanah (1990) maka hasil

penelitian ini lebih tinggi. Indeks telur yang lebih tinggi umumnya memiliki

bentuk telur yang semakin bulat (Sodak, 2011).

Bentuk telur dipengaruhi oleh faktor genetik. Induk ayam selalu bertelur

dengan urutan bentuk yang sama, yaitu bulat, panjang, dan lonjong. Faktor

genetik berpengaruh terhadap lama periode pertumbuhan ovum sehingga yolk

yang lebih besar akan menghasilkan telur berukuran besar. Telur pertama yang

dihasilkan induk lebih kecil daripada yang dihasilkan berikutnya. Ukuran telur

akan meningkat seiring dengan semakin teraturnya induk bertelur. Ukuran telur

meningkat seiring dengan meningkatnya kandungan protein pakan. Cuaca juga

berpengaruh karena cuaca panas akan memengaruhi kondisi kandang dan

menyebabkan menurunnya ukuran telur (Suprijatna et al., 2005).

Hasil uji t-independent indeks telur segar strain isa brown pada kandang

Open House dan Close House menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata

(P<0.01). Artinya perbedaan pemeliharaan ayam pada kandang Open House dan

Close House mempengaruhi indeks telur segar. Indeks telur strain isa brown pada

kedua kandang tersebut memperoleh hasil berbeda sangat nyata disebabkan oleh

tipe kandang yang berbeda. Tipe kandang Open House dengan dinding yang

Page 38: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

28

terbuka cenderung memiliki sirkulasi udara yang terlalu bebas, ternak tidak akan

terlindung dari panas, dingin, angin, hujan, dan intensitas sinar matahari yang

terik. Akibatnya ternak dengan kandang terbuka rawan terhadap berbagai penyakit

akibat perubahan udara. Pada kandang Close House sirkulasi udara yang nyaman

dan peternak dapat mengatur suhu udara yang diinginkan menggunakan berbagai

peralatan yang terdapat di dalam kandang. Bila suhu udara terlalu panas, peternak

dapat menggunakan cooling sistem yang ada untuk mendinginkan suhu di dalam

kandang.

Suhu udara dan kenyamanan ayam yang berbeda antara kandang Open

House dan Close House menyebabkan kemampuan metabolisme nutrisi dalam

pakan menjadi energi berbeda karena indeks telur dipengaruhi oleh protein,

lemak, dan asam amino esensial yang terkandung dalam ransum (Juliambarwati,

2012). Seperti yang terlihat pada Tabel 2 bahwa indeks telur ayam pada kandang

Open House lebih rendah dibandingkan pada kandang Close House karena pada

kandang Open House suhu udara tidak dapat terkontrol sehingga jika suhu terlalu

panas, ayam mengurangi konsumsi ransum. Kurangnya konsumsi ransum

terutama kandungan protein dapat mempengaruhi tinggi kuning telur sehingga

akan mempengaruhi indeks telur (Juliambarwati, 2012). Hal ini sesuai pendapat

Yusuf (2002) bahwa rendahnya konsumsi protein akan menyebabkan

pembentukan kuning telur yang kecil sehingga telur yang dihasilkan juga kecil.

Pilliang (1992), menyatakan bahwa indeks telur dipengaruhi oleh ukuran

diameter isthmus. Telur yang dihasilkan cenderung berbentuk bulat apabila

diameter isthmusnya lebar. Telur yang dihasilkan cenderung berbentuk lonjong

apabila diameter isthmusnya sempit. Faktor yang mempengaruhi indeks telur

Page 39: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

29

antara lain bangsa, status produksi genetik, dan variasi individu dan kelompok

(Romanoff dan Romanoff, 1963).

4.2.3. Ketebalan kerabang telur

Rata-rata ketebalan kerabang telur pada kandang Open House dan Close

House seperti terlihat pada Tabel 2 adalah 0.38 + 0.04 dan 0.40 + 0.04 dengan

koefisien keragaman masing-masing 10.78 % dan 10.87. Angka koefisien

keragaman ketebalan kerabang telur pada kandang open house dan pada kandang

close house termasuk kategori sedang (6-14 %) (Kurnianto, 2009). Ketebalan

kerabang telur hasil penelitian ini termasuk kategori normal. Hal ini sesuai

pendapat Romanoff dan Romanoff (1963) yang menyatakan bahwa tebal kerabang

telur normal untuk ayam ras berkisar antara 0.30– 0.50 mm.

Hasil uji t-independent terhadap tebal kerabang menunjukkan hasil yang

berbeda sangat nyata (P<0.01). Hal ini diduga disebabkan oleh sistim

pemeliharaan pada kandang yang berbeda. Ketebalan kerabang telur pada

pemeliharaan kandang open house lebih tipis jika dibandingkan dengan

pemeliharaan kandang close house, dikarenakan pada kandang close house semua

sistem pemeliharaan dapat dikontrol secara otomatis, misalnya suhu dan

kelembaban didalam kandang sedangkan pada kandang open house suhu dan

kelembaban tidak setabil sehingga udara bebas dari lingkungan sekitar dapat

mempengaruhi suhu udara didalam kandang Kurtini et al.,(2011), berpendapat

bahwa suhu pemeliharaan didalam kandang lebih besar dari 210C akan

menipiskan kerabang telur dan akan semakin tipis jika kelembaban meningkat.

Hal ini sesuai pendapat Hardjosubroto (1994), bahwa penampilan atau produksi

kerabang telur dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan.

Page 40: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

30

Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa ayam yang diamati termasuk

ke dalam fase produksi kedua namun tebal kerabang masih dalam keadaan

normal, ini berarti ransum yang dikonsumsi oleh ayam tersebut mengandung

mineral yang cukup untuk membentuk kerabang. Menurut North dan Bell (1990),

kebutuhan mineral ayam petelur fase kedua adalah kalsium 3.25% dan fosfor

0.50 %.

Menurut Steward dan Abbott (1972), tipisnya kerabang dipengaruhi

beberapa faktor yakni: umur, tipe ayam, zat-zat makanan, peristiwa fatal dari

organ tubuh, stres dan komponen lapisan kulit telur. Kerabang yang tipis relatif

berpori lebih banyak dan besar, sehingga mempercepat turunnya kualitas telur

akibat penguapan dan pembusukan lebih cepat.

Rahadianto et al., (2013), menyatakan bahwa tebal kerabang dipengaruhi

oleh jenis ternak, strain dan suhu lingkunagan. Faktor lain yang mempengaruhi

ketebalan kerabang telur adalah kandungan Ca. Semakin rendah kandungan Ca

pada kerabang telur kualitas kerabang semakin menurun dan kerabang telur

semakin menipis. Kurangnya kalsium dan fosforr dalam pakan menghasilkan

kerabang telur yang tipis, sehingga telur mudah retak dan bakteri masuk ke bagian

dalam telur (Muharlien et al., 2011).

4.2.4. Warna kuning telur

Rata-rata warna kuning telur hasil penelitian pada kandang Open House

dan Close House seperti terlihat pada Tabel 2 adalah 6.32 ± 0.95 dan 6.49 ± 1.04

dengan koefisien keragaman masing-masing 15.00 % dan 16.03 %. Angka

koefisien keragaman warna kuning telur pada kandang open house dan kandang

close house termasuk kategori besar (> 14 %) (Kurnianto, 2009). Menurut

Page 41: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

31

Stadellman (1995) warna kuning telur yang baik berada pada kisaran 7 – 12.

Warna kuning telur dipengaruhi oleh karoten yang dikonsumsi oleh ayam

(Stadellman and Cotteril, 1995) strain, variasi individu, produksi telur dan pakan

(North, 1984). Menurut Sahara (2010), warna kuning telur dipengaruhi oleh zat-

zat yang terkandung dalam pakan seperti xantofil, beta karoten, klorofil dan

cytosan. Pigmen pemberian warna kuning telur yang ada.

Hasil uji t-independent terhadap warna kuning telur menunjukkan hasil

yang berbeda tidak nyata (P>0.05). Hal ini disebabkan karena ayam yang

dipelihara dengan tipe kandang Open House dan Close House diberikan ransum

yang sama. Hal ini sesuai pendapat Winarno dan Koswara (2002) bahwa warna

kuning telur sangat dipengaruhi oleh jenis pigmen yang terdapat dalam ransum

yang dikonsumsi.

4.3.4. Haugh Unit

Pada Tabel 2 dapat dilihat rata-rata Haugh Unit hasil penelitian pada

kandang Open House dan Close House adalah 86.88 ± 8.73 dan 91.91 ± 7.39

dengan koefisien keragaman masing-masing 10.04 % dan 8.04 %. Angka

koefisien keragaman haugh unit pada kandang open house dan kandang close

house termasuk kategori sedang (6-14 %) (Kurnianto, 2009). Jika dibandingkan

dengan penelitian Dirgahayu (2015) yang memperoleh hasil 87.56±3.50 maka HU

hasil penelitian ini lebih tinggi. Menurut Sudaryani (2003), nilai HU merupakan

nilai yang menggambarkan kekentalan putih telur, semakin kecil nilai HU maka

semakin encer putih telur sehingga kualitas putih telur semakin rendah.Hal lain

yang memengaruhi nilai HU tersebut adalah rata-rata suhu yang tinggi berkisar

Page 42: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

32

28.600 C, serta kelembaban selama penelitian relatif rendah yaitu berkisar 69.60%

sehingga mempercepat laju penguapan CO2 dan H2O serta penurunan nilai HU.

Nilai HU yang berbeda tidak nyata (P>0.05) berdasarkan hasil uji t-

independent terjadi karena telur yang diteliti sama-sama telur segar, penyimpanan

belum lebih dari satu minggu. Hal ini sesuai pendapat Jones (2006), bahwa

Penurunan nilai Haugh Unit selama penyimpanan lebih dari satu minggu dan

terjadi karena penguapan air dalam telur dan kantung udara yang bertambah besar.

Nilai Haugh Unit rendah, maka kondisi albumen sangat encer dan mengembang,

hal ini dipacu oleh suhu yang tinggi, kelembaban rendah, dan kekurangan karbon

dioksida (CO2). Penyimpanan telur pada suhu 7 – 13ºC dan kelembaban kurang

dari 70 % dapat menyebabkan kehilangan 10 – 15 nilai Haugh Unit.

Kualitas telur hasil penelitian berdasarkan nilai Haugh Unit termasuk

kualitas AA. Hal ini sesuai pendapat (Nesheim et al., 1979) bahwa kualitas AA

dengan nilai HU minimal 72, kualitas A dengan nilai HU pada kisaran 60 – 72,

kualitas B dengan nilai antara 31 – 60 dan kualitas C apabila nilai HU < 31.

Menurut Syamsir (1994) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Haugh Unit

antara lain yaitu strain, umur, nutrisi pakan, populasi mikroba pada saluran

pencernaan dan lamapenyimpanan telur.Menurut Muchtadi dan Sugiono (1992),

Haugh Unit digunakan sebagai parameter mutu kesegaran telur yang dihitung

berdasarkan tinggi putih telur dan bobot telur.

Page 43: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

33

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian rataan dan koefisien keragaman kualitas telur

untuk bobot telur open house 61.72±3.04 gram dan 4.92% dan bobot telur close

house 63.43±4.29 gram dan 6.77%, indeks telur open house 0.77±0.04 dan 4.75%

dan indeks telur close house 0.79±0.08 dan 5.24%, Ketebalan kerabang open

house 0.38±0.04 mm dan 10.78% dan ketebalan kerabang close house 0.40±0.04

dan 10.87%, warna kuning telur open house 6.32±0.95 dan 15.00% dan warna

kuning telur close house 6.49±1.04 dan 16.03%, haugh unit open house

86.88±8.73 dan 10.04% dan haugh unit close house 91.9±7.39 dan 8.04% dari

hasil uji-t bahwa kualitas telur Close House dan Open House yang terdiri dari

bobot telur, warna kuning telur dan haugh unit menunjukkan hasil yang berbeda

tidak nyata pada taraf (α) 0,05 tetapi pada indeks telur, ketebalan kerabang

menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata pada taraf (α) 0,01. Maka setelah

diadakan penelitian ini maka terbukti yang menggunakan kandang Close House

dan Open House hampir sama kedua kandang dan dilihat dari kualitas telur yang

di hasilkan yang berbeda pada indeks telur dan ketebalan kerabang.

5.2. SARAN

Pada dasarnya kandang Close House dan Open House hampir sama, bagi

peternak yang memiliki modal yang besar dianjurkan menggunakan kandang

Close House begitu juga bagi peternak yang memiliki mo dal sedikit lebih baik

menggunaka kandang Open House dengan sarat ventilasinya harus diperhatikan.

Page 44: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

34

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, M. H. 1989. Pengelolaan produksi ternak unggas. Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang.

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Akoso, 1993. Manual kesehatan unggas. Kanisius. Yogyakarta.

Amrullah, I. K. 2002. Nutrisi ayam petelur. Lembaga Satu Gunungbudi. Bogor.

Ardiansyah, Muhammad, 2012.Buku Keperawatan Medikal Bedah Edisi 1,Yogyakarta, DIVA Press.

Astuti, D.A.2009.Petunjuk Praktis Beternak Ayam Ras Petelur, Itik Dan Puyuh. PT Agromedia Pustaka: Jakarta.

Bogossavijevic-Boskovic, S., V.Kurcubic, M. Petrovic, and V.Radovic. 2006. The effect of season and rearing systems on meat quality traits. Czech Journal of Animal Science 51(8), 369-374.

Buckle KA, Edward RA, Fleet GH, Wooton M. 1987. Ilmu Pangan. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Bundy, C., E. and Dinggins, R. V. 1982. Poultry production. Prentice Hall Inc. Englewood cliffs. New York.

Badan Pusat Statistika Kabupaten Pasaman Barat. 2015. Profil dan Keadaan Nagari Kinali, Pasaman Barat.

Cahyono, B., Y.1995. Kristal-kristal bahasa. Surabaya: Airlangga University Pres.

Castellini, C., C. Mugnai, A. Dal Bosco. (2002). Effect of Organic Production System on Broiler Carcass and Meat Quality. Meat Science, (60), 219-225.

Charoen, Phokpan. 2005. Manual Manajemen Broiler CP 707. Charoen PokphandIndonesia.

Djanah, D. 1990. Kualitas ekternal telur ayam petelur yang mendapat pakan dengan penambahan tepung ikan fermentasi menggunakan isolat produser antihistamin. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol. 1 (2):44-55.

Dudung, A. M. 1991. Memelihara ayam kampung sistem battery, Kanisius, Jakarta.

Page 45: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

35

Dirgahayu, Nadia. 2015. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Gonilan Kartasura Sukoharjo. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Skripsi.

Elvira, S., Soewarno T. Soelcarto dan S. S. Mansjoer. 1994. Studi komparatif sifat mutu dan fungsional telur puyuh dan telur ayam ras. Hasil Penelitian. Bul. T& dan Indwb.I P m, Vd. V no. 3. Tir. 1994.

Ensminger, M. E., J. E. Oldfield and W. W. Heinemer. 1980. Feeds nutrition. Ensminger Pub. Co. California.

Fletcher, D. L. 1973. Anevaluation of the A.O.A.C. method of yolk colour analysis. Poultry Sci.

Guide. 2005. Layer Isa Brown Management Genetics Co Box Meer Netherlands. EU.

Hardjosubroto, w. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan.

Indarto, P. 1990. Beternak unggas berhasil. CV. Armico. Bandung.

Iriyanti, N., Zupriza, T. Yuwanta, dan S. Kernan. 2005. Penggunaan vitamin E dalam pakan terhadap

Jones, D. R. 2006. Conserving and monitoring shell egg quality. Proceedings of the 18th Annual Australian Poultry Science Symposium. P. 157-165.

Juliambarwati, M. 2012. Pengaruh Penggunaan Tepung Limbah Udang Dalam Ransum Terhadap Kualitas Telur Itik. htt://peternakan.fp.uns.ac.id/media/sains.diakses tanggal 20 Mei 2016.

Karunajeewa, H. 1972. Effect of protein and energi lever on laying performance of strain of different body weight. Australian Journal of Experiment Agriculture and Animal Husbandry, 12:385-391.

Kartini, Kartono. 2011. Pemimpin dan kepemimpinan: Apakah kepemimpinan abnormal itu. Yogyakarta.

Kurnianto, Edy. 2009. Pemuliaan Ternak. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Latifah, R. 2007. The increasing of afkir duck’s egg quality with pregnant mare’s serum gonadotropin (pmsg) hormones. The way to increase of layer duck. 4:18.

Lomu, M.A., P.C. Glatz and Y.J. Ru , 2004. Metabolizable energy of crop contents in free-range hens. Int. J. Poultry. Science., 3: 728-732. fertilitas, daya tetas dan bobot tetas telur ayam kampung. Animal Prod.1:36-39.

Page 46: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

36

Muchtadi, T.R. dan Sugiono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

National Research Council. 1994. Nutrient requirement of poultry. Ninth Revised Edition. National Academy Press. Washington DC.

Nesheim, M. C., R.E. 1997. Poultry Production. Lea and Febiger, Philadelphia. . Austich and L.E. Card.

Ningrum, D. L. 2011. Efek Tata Kelola Perusahaan dan Pergantian Auditor Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Gunadarma, (Online),(http://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/5472/1/JURNAL. pdf, diakses 17 Agustus 2016).

North, MO. 1984. Comercial chicken production manual. 3 rd. AVI Publishing Company Ine. Wesport. Connecticut.

North, M. O., dan D. D. Bell. 1990. Commercial chicken production manual. New York. Van Nostrand Reinhold.p.237.

North, MO. 1992. Commercial chicken production manual. 5th edition. The Persada. Jakarta.

Nobel. 1995. Yield and cutting of pekin and muscovy ducks. In: 6th Eur. Symp Poultry Meat Quality, Ploufragan, 352-360.

Nuryati, T. 2002. Sukses menetaskan telur ayam. Penebar Swadaya, Jakarta.

Oluyemi, J.A. And R. H. Harms. 1978. Decreasing egg weight by energi or protein restriction and energi requirement for repletion. British Poult Sci. 19:85-91.

Oguntunji, A., O. dan O., M. Alabi. 2010. Influence of high environmental temperature on egg production and shell quality: a review. World’s Poultry Science Journal. 66: 739-750.

Pavlovski Z., Z. Skrabic,M. Lukic, V.L.Petricevic,andS. Trenkovski, 2009.The effect of genotype and housing system on production results of fattening chickens.Biotechnology in Animal Husbandry 25(2-4), 221-229.

Pilliang, W., G. 1992 .Manajemen Beternak Unggas. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pištěková,V., M. Hovorka, V. Večerek, E. Straková, and P. Suchý. 2006. The quality comparison of eggs laid by laying hens kept in battery cages and in a deep litter system. University of Veterinary and Pharmaceutical Sciences, Brno, Czech Republic. Czech J. Anim. Sci., 51, 2006 (7): 318–325.

Prihatman, K. 2000. Nanas (Ananas comosus) TTG Budidaya Pertanian, Jakarta.

Page 47: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

37

Rasyaf. 1994. Beternak ayam petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M.1995. Penyajian Makanan Ayam Petelur. PT Penebar Swadaya: Jakarta.

Rasyaf, M. 1997. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya, Jakarta.

Rasyaf. 2007. Manajemen peternakan ayam petelur. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, M. 2002. Beternak Ayam Pedaging. Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta.

Riyanto, A. 2001. Sukses menetaskan telur ayam. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Romanoff, A. I., dan A. J. Romanoff. 1963. The avian egg. Jhon Willey and Sons. Inc. New York.

Romanoff, H. L. and A. J. Romanoff. 1973. The Avian Egg. John Willy dan Sons Inc, New york.

Sahara, E. 2010. Pengaruh indeks Warna Kuning Telur dengan Pemberian Tepung Daun Kaliandra (Caliandra Calothyrsus) dan Kepala Udang dalam Pakan Itik. Jurnal Sains Peternakan Indonesia. Vol. 5 No. 1.

Sahlan. 2013. Pengaruh berat badan ayam ras petelur fase grower terhadap produksi telur pada fase produksi. Skripsi.Fakultas Peternakan. Universitas Hasanudin. Makasar.

Sayuti, R.2002.Analisis Agribisnis Ayam Buras Melalui Pendekatan Keuntungan Multi Output (Kasus Jawa Timur).Disertasi Program Pascasarjana Universitas Padjajaran.

Scott, M. L., Nesheim, M., and Young, R. J. 1992. Nutrition of The Chicken. Fifth Ed. Scott, M. L. and Associates. Ithaca. New York.

Sirait, C. H. 1986. Telur dan Pengolahan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Sodak J. F. 2011. Karakteristik Fisik dan Kimia Telur Ayam Arab pada Dua Peternakan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Soekarton, S. T. 2013. Teknologi Penanganan dan Pengolahan Telur. Alfabeta, Bandung.

Sosnowka-Czajka,E., I. Skomorucha, E. Herbut, and R. Muchaka R. 2007.Effect of management systems and flock size on the behavior of broiler chickens. Annals of Animal Science 7(2), 329-335.

Page 48: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

38

Stadelman, W. J., dan O.J. Cotterill. 1997. Egg science and technology, 4th

Edition. Food Products Press. An Imprin of the Howorth Press, Inc., New York.

Stadelman, W. J., dan O.J. Cotterill. 1995. Egg Science and Technology. The Avi Publishing, Westport. Connecticut.

Stadelman, W. J., dan O.J. Cotterill. 1977. Egg science and technology, 2nd Ed. Avi Publishing Company Inc. West Port Connecticut.

Steward, G. F. dan J. C. Abbott. 1972. Marketing eggs and poultry. Third Printing. Food and Agricultural Organization (FAO), The United Nation. Rome.

Suchẏ,P., E. Strakovă, B. Jarka, J. Thiemel, and V. Večerak. 2004. Different between metabolic profiles of egg-type and meat-type hybrid hens. Czech J. Anim. Sci. 8: 323-328.

Sudarmono, A.S., 2003. Pedoman pemeliharan ayam petelur. Kanisius. Yogyakarta.

Sudaryani, T,. dan Santoso 2003. Kualitas telur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sujiono, H. Dan setiawan, 2002. Ayam kampung petelur. Penebar Swadaya. Yogyakarta.

Suprapti, M. Lies. 2002. Pengawetan Telur. Yogyakarta: Kanisius.

Suprijatna, E., U. Atmomarsono, dan R. Kartasudjana. 2005. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Penebar Swadaya. Jakarta.

Syamsir, E. 1994. Studi Komparatif Sifat Mutu dan Fungsional Telur Puyuh dan Telur Ayam Ras. Buletin Teknologi dan Industri Pangan. Bogor. Volume V nomor 3.

Syarif, D. R., 2003. Childhood obesity : evaluation and management. Dalam: Adi S., et al (Editor). Naskah Lengkap National Obesity Symposium II. Surabaya

Tamalluddin, F. 2012. Ayam broiler 22 panen lebih untung. Penebar Swadaya,Depok. 6–10, 15–17, 21–22, 25–26, 30–33, 69, 81.

Triharyanto, B. 2001.Peternakan Ayam Arab. Kanisius, Yogyakarta.

Tugiyanti E,. dan I. Ning. 2012. Kualitas Eksternal Telur Ayam Petelur yang Mendapat Ransum dengan Penambahan Tepung Ikan Fermentasi Menggunakan Isolasi Prosedur Antihistamin. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan. Vol 1(2).

Page 49: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

39

Winarno, F.G. dan S. Koswara. 2002.Telur :Komposisi, Penanganan dan Pengolahannya, M-Brio Press, Bogor.

Yuwanta, T. 2004. Dasar ternak Unggas.PenerbitKanisius. Yogyakarta.

Yusuf, M. 2002. Perubahan Warna Kuning Telur Itik Lokal Akibat Penggantian Beras dengan Jagung Sebagai Sumber Energi dalam Pakan. Skripsi. Pakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

Page 50: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

40

Lampiran 1. Rataan hasil pengukuran Bobot telur, indeks telur, ketebalan kerabang, warna kuning telur, dan Haugh unit

di CV Gunung Nago Kecematan Kinali Kabupaten Pasaman Barat

no

bobot telur indeks telur ketebalan kerabang warna kuning telur haugh unit

close house

open house

close house

open house

close house

open house

close house

open house

close house

open house

1 62.91 63.70 0.78 0.79 0.44 0.46 5 5 85.50 85.37

2 69.74 63.87 0.80 0.76 0.44 0.37 7 8 99.28 92.40

3 65.67 58.52 0.77 0.76 0.46 0.35 7 7 78.31 89.12

4 63.47 63.82 0.81 0.73 0.45 0.33 8 6 85.22 89.68

5 64.47 66.11 0.74 0.82 0.40 0.36 7 5 94.13 95.17

6 66.19 61.62 0.81 0.71 0.38 0.41 9 6 83.66 102.98

7 63.60 66.80 0.75 0.80 0.46 0.37 7 6 98.51 104.60

8 65.74 63.49 0.80 0.76 0.39 0.40 7 6 85.83 88.59

9 71.58 59.39 0.70 0.75 0.39 0.34 7 7 85.96 68.26

10 60.56 62.94 0.77 0.85 0.44 0.36 7 6 95.71 96.14

11 65.06 62.84 0.80 0.76 0.43 0.35 8 6 79.44 90.15

12 65.32 62.58 0.80 0.78 0.46 0.43 6 5 71.76 105.12

13 66.27 64.38 0.73 0.79 0.41 0.40 8 7 102.74 103.25

Page 51: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

41

14 66.91 62.64 0.78 0.77 0.46 0.34 7 6 86.57 96.93

15 58.94 62.41 0.76 0.78 0.36 0.38 8 7 99.40 92.10

16 74.74 56.67 0.80 0.79 0.44 0.39 7 8 96.08 96.76

17 62.32 61.87 0.82 0.76 0.30 0.34 6 7 89.15 80.24

18 72.18 62.75 0.81 0.72 0.46 0.36 8 7 97.01 88.59

19 66.45 57.72 0.82 0.76 0.40 0.34 6 8 96.02 105.46

20 65.89 60.40 0.77 0.77 0.39 0.42 8 5 86.73 86.30

21 61.21 62.30 0.80 0.74 0.45 0.33 7 6 88.10 85.79

22 71.06 60.11 0.85 0.78 0.45 0.38 8 7 78.75 93.18

23 62.63 61.72 0.82 0.73 0.34 0.41 7 6 104.66 97.37

24 63.96 54.51 0.76 0.77 0.39 0.39 8 5 89.20 83.83

25 60.41 56.33 0.75 0.82 0.36 0.40 7 5 89.84 81.41

26 73.62 58.61 0.78 0.74 0.38 0.39 7 5 101.47 97.58

27 58.56 62.37 0.80 0.81 0.43 0.34 7 6 90.65 69.50

28 61.20 70.10 0.80 0.76 0.40 0.44 7 7 99.64 91.06

29 64.56 61.30 0.87 0.72 0.45 0.35 7 5 86.59 76.52

30 61.18 59.60 0.77 0.77 0.45 0.32 6 6 89.23 85.62

31 69.16 68.18 0.77 0.79 0.40 0.35 7 7 91.55 82.15

Page 52: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

42

32 63.81 61.61 0.76 0.76 0.34 0.31 6 8 100.19 80.34

33 64.76 57.79 0.74 0.79 0.45 0.30 5 8 89.65 83.47

34 62.78 67.12 0.81 0.80 0.45 0.41 7 9 96.57 74.37

35 75.45 63.07 0.80 0.86 0.44 0.31 8 6 84.72 80.84

36 65.02 60.72 0.80 0.80 0.45 0.34 6 7 99.56 89.00

37 57.80 61.47 0.75 0.85 0.43 0.39 6 6 90.37 80.64

38 66.29 62.74 0.78 0.73 0.48 0.39 8 7 90.52 82.32

39 56.69 53.24 0.81 0.75 0.42 0.37 8 8 102.76 72.81

40 55.79 56.53 0.78 0.75 0.40 0.43 7 6 87.85 71.95

41 62.08 64.51 0.77 0.82 0.41 0.42 8 7 100.30 89.42

42 66.86 61.61 0.78 0.78 0.40 0.43 7 8 101.17 77.67

43 67.25 58.72 0.79 0.76 0.42 0.41 7 6 103.46 83.02

44 59.89 62.93 0.79 0.75 0.41 0.32 6 6 101.96 76.36

45 58.18 64.80 0.80 0.79 0.42 0.37 5 6 85.25 91.09

46 65.26 63.72 0.75 0.79 0.37 0.46 7 7 100.96 75.68

47 69.67 67.04 0.77 0.81 0.43 0.39 5 8 89.98 75.94

48 61.70 65.04 0.80 0.79 0.44 0.41 5 6 99.85 89.85

49 67.27 62.13 0.75 0.79 0.41 0.42 6 7 101.77 76.96

Page 53: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

43

50 62.89 61.40 0.82 0.82 0.34 0.40 8 8 101.05 78.40

51 65.01 60.27 0.76 0.80 0.39 0.38 6 5 98.12 92.45

52 55.12 64.39 0.71 0.80 0.41 0.35 5 7 85.45 63.81

53 65.18 59.72 0.75 0.80 0.38 0.36 5 5 84.32 90.02

54 75.00 56.94 0.80 0.62 0.38 0.45 6 7 78.95 80.90

55 75.58 61.32 0.79 0.74 0.37 0.42 8 5 85.27 82.07

56 67.54 68.10 0.79 0.78 0.46 0.38 5 6 96.70 68.04

57 57.47 61.63 0.75 0.75 0.44 0.31 5 6 94.58 79.65

58 62.89 64.52 0.80 0.74 0.33 0.43 5 7 95.30 96.34

59 70.71 60.72 0.87 0.76 0.40 0.39 7 5 91.81 93.86

60 62.81 60.61 0.81 0.78 0.40 0.40 5 6 91.79 85.22

61 69.72 58.80 0.77 0.76 0.44 0.47 7 7 88.80 93.02

62 65.71 63.62 0.81 0.76 0.46 0.44 8 8 85.92 89.17

63 63.70 64.21 0.80 0.80 0.42 0.38 7 6 87.01 90.76

64 71.55 62.81 0.78 0.74 0.40 0.40 7 6 101.22 88.57

65 71.03 62.58 0.77 0.76 0.40 0.40 7 6 95.97 88.81

66 58.72 58.69 0.77 0.79 0.38 0.36 8 5 95.54 90.89

67 64.61 53.22 0.82 0.79 0.45 0.48 5 5 103.39 89.44

Page 54: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

44

68 66.21 61.13 0.82 0.73 0.47 0.44 8 8 107.69 89.10

69 62.07 59.72 0.77 0.81 0.42 0.40 8 8 104.17 85.61

70 67.11 61.52 0.78 0.76 0.41 0.31 7 7 85.70 82.14

71 63.70 63.72 0.77 0.73 0.44 0.35 5 6 83.27 85.36

72 63.87 67.04 0.77 0.82 0.31 0.32 6 6 83.61 92.39

73 58.52 65.04 0.80 0.71 0.46 0.35 7 6 96.88 89.12

74 63.82 62.13 0.77 0.80 0.46 0.31 7 7 89.42 89.67

75 68.11 61.40 0.78 0.76 0.43 0.30 6 7 93.68 95.17

76 61.62 60.27 0.73 0.75 0.38 0.41 5 7 84.88 102.98

77 66.80 64.39 0.81 0.85 0.46 0.31 6 5 103.84 104.60

78 63.49 59.72 0.82 0.76 0.43 0.34 5 6 104.51 88.58

79 59.39 56.94 0.92 0.78 0.38 0.39 7 5 96.64 68.05

80 62.94 61.32 0.80 0.79 0.38 0.39 6 5 95.90 86.14

81 62.84 68.10 0.84 0.77 0.46 0.37 7 7 102.54 82.00

82 62.58 61.63 0.75 0.78 0.42 0.43 6 6 90.39 101.11

83 64.38 64.52 0.77 0.79 0.44 0.42 6 5 83.77 102.56

84 62.64 60.72 0.77 0.76 0.40 0.43 8 7 99.66 91.93

85 62.41 60.61 0.83 0.72 0.37 0.41 4 6 90.81 92.14

Page 55: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

45

86 59.67 58.80 0.64 0.76 0.33 0.32 7 5 71.29 96.71

87 61.87 63.62 0.96 0.77 0.36 0.37 6 7 78.52 80.24

88 62.75 64.21 0.79 0.74 0.45 0.46 6 5 94.63 88.52

89 60.72 62.81 0.78 0.78 0.46 0.39 5 5 90.86 105.45

90 60.40 62.58 0.96 0.73 0.44 0.41 8 6 91.84 86.23

91 62.30 58.69 0.78 0.77 0.40 0.42 8 6 83.49 85.74

92 60.11 66.80 0.80 0.82 0.34 0.40 7 6 90.43 83.18

93 61.72 63.49 0.77 0.74 0.42 0.38 8 6 100.28 87.37

94 64.51 59.39 0.82 0.81 0.46 0.35 6 7 97.25 83.81

95 56.33 62.94 0.82 0.76 0.40 0.36 8 7 90.66 81.40

96 60.61 62.84 0.79 0.72 0.39 0.45 6 8 95.99 97.52

97 62.37 62.58 0.77 0.77 0.41 0.42 7 5 95.11 69.50

98 72.10 64.38 0.78 0.72 0.38 0.38 7 6 100.44 82.06

99 61.30 62.64 0.80 0.76 0.41 0.31 5 5 83.73 76.52

100 59.60 62.41 0.77 0.77 0.42 0.43 8 6 95.31 85.34

101 68.18 56.67 0.81 0.74 0.35 0.39 6 6 81.77 82.14

102 61.61 61.87 0.80 0.78 0.40 0.40 6 6 89.93 80.33

103 57.79 62.75 0.80 0.73 0.35 0.47 4 7 85.33 83.40

Page 56: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

46

104 67.12 57.72 0.87 0.77 0.39 0.46 7 7 98.36 74.36

105 63.07 60.27 0.80 0.82 0.32 0.37 6 7 90.27 80.84

106 60.72 64.39 0.80 0.74 0.36 0.35 6 5 85.14 85.05

107 61.47 59.72 0.80 0.81 0.41 0.33 6 8 100.29 80.63

108 62.74 56.94 0.78 0.76 0.44 0.36 7 5 90.35 82.32

109 53.24 61.32 0.79 0.72 0.31 0.41 6 5 86.70 72.54

110 56.53 58.52 0.82 0.77 0.40 0.37 8 6 91.46 71.94

111 64.51 63.82 0.78 0.79 0.39 0.40 5 7 90.51 89.22

112 61.61 66.11 0.75 0.76 0.37 0.34 6 6 83.89 77.67

113 58.72 61.62 0.79 0.79 0.31 0.36 7 7 84.75 83.01

114 62.93 66.80 0.80 0.80 0.37 0.35 6 7 95.90 76.35

115 66.80 63.49 0.80 0.86 0.44 0.43 6 8 99.71 91.08

116 63.72 59.39 0.82 0.80 0.41 0.40 6 6 85.14 75.34

117 67.04 62.94 0.87 0.85 0.39 0.34 7 8 98.28 75.94

118 65.04 62.84 0.76 0.73 0.41 0.38 7 5 95.53 89.85

119 62.13 62.58 0.80 0.75 0.37 0.39 8 6 85.10 76.95

120 61.40 64.38 0.80 0.75 0.39 0.34 7 6 90.53 78.39

121 60.27 62.64 0.80 0.82 0.31 0.36 6 5 84.66 92.44

Page 57: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

47

122 64.39 62.41 0.78 0.78 0.39 0.34 5 7 88.83 63.80

123 59.72 56.67 0.87 0.76 0.39 0.42 5 6 91.75 90.01

124 56.94 59.72 0.80 0.75 0.37 0.33 6 7 101.68 80.89

125 61.32 56.94 0.79 0.79 0.43 0.38 7 6 94.81 82.06

126 68.10 61.32 0.79 0.79 0.42 0.41 6 5 93.63 88.03

127 61.63 68.10 0.75 0.81 0.39 0.39 4 6 84.75 79.64

128 64.52 61.63 0.84 0.79 0.39 0.40 6 6 94.43 96.33

129 60.72 64.52 0.71 0.79 0.35 0.39 6 7 84.09 93.23

130 60.61 60.72 0.74 0.82 0.32 0.31 7 7 95.46 85.21

131 58.80 60.61 0.78 0.80 0.30 0.43 7 6 84.66 93.01

132 63.62 58.80 0.78 0.80 0.42 0.39 6 5 94.63 89.16

133 64.21 58.52 0.75 0.80 0.41 0.40 6 6 83.57 90.76

134 62.81 63.82 0.79 0.62 0.38 0.47 6 6 95.93 88.52

135 62.58 66.11 0.75 0.74 0.41 0.46 5 7 84.23 88.80

136 58.69 61.62 0.78 0.78 0.32 0.37 7 7 74.63 90.82

137 53.22 66.80 0.79 0.75 0.32 0.35 7 6 92.34 89.44

138 61.13 63.49 0.77 0.74 0.41 0.33 7 6 95.00 89.09

139 59.72 59.39 0.77 0.76 0.40 0.36 6 8 79.86 85.60

Page 58: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

48

140 61.52 62.94 0.75 0.78 0.38 0.41 5 5 84.91 82.14

141 63.51 62.84 0.82 0.76 0.43 0.37 5 6 102.91 85.36

142 62.40 62.58 0.83 0.76 0.33 0.37 7 6 94.56 94.39

143 63.21 64.38 0.77 0.80 0.30 0.35 5 7 85.29 86.12

144 60.75 62.64 0.81 0.74 0.42 0.33 6 7 84.78 89.67

145 61.53 62.41 0.73 0.76 0.38 0.36 5 5 104.86 95.17

146 61.42 56.67 0.79 0.79 0.34 0.41 6 7 94.84 102.34

147 76.27 61.87 0.79 0.79 0.39 0.37 6 6 101.40 101.60

148 62.31 62.75 0.80 0.73 0.43 0.40 7 7 99.60 88.58

149 65.10 57.72 0.80 0.76 0.34 0.34 7 6 99.79 88.25

150 59.51 60.40 0.79 0.73 0.40 0.36 5 7 90.69 96.14

151 61.05 62.30 0.81 0.82 0.40 0.35 6 7 84.68 90.15

152 58.49 60.11 0.77 0.71 0.31 0.43 7 6 105.30 85.11

153 67.91 61.72 0.80 0.80 0.42 0.40 6 6 93.62 103.24

154 59.81 57.72 0.77 0.76 0.31 0.34 7 5 85.71 96.93

155 65.21 56.67 0.77 0.75 0.43 0.38 6 7 89.01 88.75

156 63.48 63.49 0.80 0.85 0.46 0.39 5 6 94.86 89.91

157 58.39 56.67 0.93 0.76 0.37 0.34 7 5 88.76 88.78

Page 59: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

49

158 60.18 59.72 0.81 0.78 0.42 0.36 6 7 91.41 84.02

159 60.61 56.94 0.96 0.79 0.44 0.34 8 7 84.09 86.09

160 60.50 58.80 0.78 0.77 0.31 0.42 6 6 84.02 100.87

jumlah 10148.74 9875.40 126.75 123.53 63.99 60.96 1038.00 1011.00 14704.96 13900.40

Rata-rata 63.43 61.72 0.79 0.77 0.40 0.38 6.49 6.32 91.91 86.88

Sd 4.29 3.04 0.08 0.04 0.04 0.04 1.04 0.95 7.39 8.73

Kk 6.77 4.92 5.24 4.75 10.87 10.78 16.03 15.00 8.04 10.04

Page 60: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

50

Lampiran 2.Uji Beda Dua Rataan Bobot Telur Close House dan Open House

Parameter Nilai Parameter Nilain1 160 x1 63,43n2 160 x2 61,72Ʃx1 10148,74 S1 18,42Ʃx2 9875,40 S2 9,22

thitung= (x1- x2)Sx1- x2

= (63,43-61,72)(18,42-9,22) =0,186

db = n1 + n2 – 2 = 160 + 160 – 2 = 318

ttabel = t1-α = t0,95(318)= 2,36 ttabel= t1-α = t0,99(318)=3,49

Karna t hitung < t tabel (0,186 < 3,49), pada tarafnyata (α) 0,05

Maka dapat dinyatakan bahwa rataan bobot telur ayam close house dan open

house berbeda tidak nyata, karna thitung < ttabel (0,186<3,49), pada tarafnyata (α)

0.05

Page 61: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

51

Lampiran 3.Uji Beda Dua Rataan Indeks Telur Close House dan OpenHouse

Parameter Nilai Parameter Nilain1 160 x1 0,79n2 160 x2 0,77Ʃx1 126,75 S1 0,0057Ʃx2 123,53 S2 0,0013

thitung= (x1- x2)Sx1- x2

= (0,79–0,77)(0,0057-0,0013) =4,54∗∗

db = n1 + n2 – 2 = 160 + 160 – 2 = 318

ttabel = t1-α = t0,95(318)= 2,36 ttabel= t1-α = t0,99(318)=3,49

Karna t hitung > t tabel (4,54 > 3,49), pada tarafnyata (α) 0,05

Maka dapat dinyatakan bahwa indeks telur ayam close house dan open

house berbeda sangat nyata, karna thitung > ttabel (4,54 >3,49), pada tarafnyata (α)

0.05

Page 62: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

52

Lampiran 4.Uji Beda Dua Rataan Ketebalan Kerabang Close House dan Open House

Parameter Nilai Parameter Nilain1 160 x1 0,40n2 160 x2 0,38Ʃx1 63,99 S1 0,0019Ʃx2 60,96 S2 0,0017

thitung= (x1- x2)Sx1- x2

= (0,40–0,38)(0,0019-0,0017) =100∗∗

db = n1 +n2 – 2 = 160 + 160 – 2 = 318

ttabel = t1-α = t0,95(318)= 2,36 ttabel= t1-α = t0,99(318)=3,49

Karna t hitung > t tabel (100 > 3,49), pada tarafnyata (α) 0,05

Maka dapat dinyatakan bahwah rataan ketebalan kerabang telur ayam close

house dan open house berbeda sangat nyata, karna thitung > ttabel (100 > 3,49), pada

tarafnyata (α) 0.05

Page 63: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

53

Lampiran 4.Uji Beda Dua rataan Warna Kuning Telur Close House dan Open House

Parameter Nilai Parameter Nilain1 160 x1 6,49n2 160 x2 6,32Ʃx1 1038 S1 1,0816Ʃx2 1011 S2 0,8978

thitung= (x1- x2)Sx1- x2

= (6,49–6,32)(1,0816-0,8978) =0,944

db = n1 + n2 – 2 = 160 + 160 – 2 = 318

ttabel = t1-α = t0,95(318)= 2,36 ttabel= t1-α = t0,99(318)= 3,49

Karna t hitung < t tabel (0,944 < 3,49), pada tarafnyata (α) 0,05

Maka dapat dinyatakan bahwa rataan warna kuning telur ayam close house

dan open house berbeda tidak nyata, karna thitung < ttabel (0,944 < 3,49), pada taraf

nyata (α) 0,05.

Page 64: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

54

Lampiran 5.Uji Beda Dua rataan Haugh Unit Open House dan CloseHouse

Parameter Nilai Parameter Nilain1 160 x1 92,13n2 160 x2 86,88Ʃx1 14741,22 S1 51,0080

Ʃx2 13900,40 S2 76,1443

thitung= (x1- x2)Sx1- x2

= (92,13–86,88)(51,0080-76,1443) =0,209

db = n1 + n2 – 2 = 160 + 160 – 2 = 318

ttabel = t1-α = t0,95(318)= 2,36 ttabel= t1-α = t0,99(318)= 3,49

Karna t hitung < t tabel (0,209 < 3,49), pada tarafnyata (α) 0,05

Maka dapat dinyatakan bahwa rataan haugh unit ayam close house dan open

house berbeda tidak nyata, karena thitung < ttabel (0,209 < 3,49), pada tarafnyata (α)

0,05.

Page 65: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

Bobot telur Indeks Telur

Ketebalan Kerabang Warna Kuning Telur Haugh Unit

Page 66: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

Ketebalan Kerabang Warna Kuning Telur Haugh Unit

Page 67: EVALUASI KUALITAS TELUR AYAM RAS PETELUR …scholar.unand.ac.id/23563/6/full.pdf · pada sistem pemeliharaan ayam petelur mengggunakan kandang Close House dan ... Ayam tipe ini dipelihara

57

Gelugur dan tamat pada tahun 2009, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan

sekolah di SMA Negeri 1 Padang Gelugur dan tamat pada tahun 2012. Pada tahun

2012 dinyatakan lulus sebagai salah satu mahasiswi di Fakultas Peternakan

Universitas Andalas melalui jalur SBMPTN (Jalur mandiri).

Pada tanggal 21 Juni sampai dengan 13 Agustus 2015 penulis

melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Nagari Cubadak, Kecamatan Dua

Koto Kabupaten Pasaman. Pada tanggal 14 Juni sampai 01 Agustus 2016 penulis

melakasanakan Farm Experience di UPT Fakultas Peternakan Universitas

Andalas. Selanjutnya penulis melakukan penelitian dengan judul “ Evaluasi

Kualitas Telur Ayam Ras Yang Menggunakan Sistem Close House dan Open

House di CV. Gunung Nago Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat ”

yang dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober sampai 27 Oktober 2016.

Nurhana