evaluasi kualitas sistem informasi ams dengan …

14
JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi Vol 05 No 01 Juni 2020 Universitas Bina Insan Lubuklinggau 87 EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN Rio 1 , Firdaus 2 , Apriyudi 3 1,2,3 Universitas Bina Darma, Palembang e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Akademik manajemen sistem merupakan salah satu sistem informasi, AMS memiliki banyak kendala dan permasalahan administrasi, adanya permasalahan yang terjadi pada sistem menyebabkan lambatnya informasi dan pelayanan yang tidak baik bagi pengguna AMS, maka dari itu tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi kualitas AMS tersebut, Evaluasi kualitas sistem informasi yang dilakukan berdasarkan sudut pandang pengguna agar dapat memanfaatkan AMS tersebut secara optimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Model DeLone and McLean, variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Penggunaan dan Kepuasan pengguna. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dimensi kualitas sistem, kualitas informasi, dan dimensi kualitas layanan mempengaruhi kepuasaan pengguna AMS. Variabel yang paling mempengaruhi kepuasan pengguna yaitu variabel faktor dimensi kualitas layanan dengan loading faktor 0,592. Diikuti dengan faktor dimensi kualitas informasi dengan nilai loading faktor sebesar 1,515 dan variabel faktor dimensi Kualitas Sistem dengan nilai loading faktor sebesar 0,042, selanjutnya variabel faktor dimensi Net Benefit dengan nilai loading faktor sebesar 0,0,110. Secara umum kualitas sistem informasi Akademik Manajemen Sistem (AMS) memberikan pengaruh terhadap kepuasan pengguna Kata kunci : Evaluasi; Kualitas; Layanan; Kepuasan Pengguna Abstract Academic management system is one information system, AMS has many problems and administrative problems, There are problems that occur in the system causing slow information and bad service for AMS users, therefore the aim of this study is to evaluate the quality of the AMS,Evaluation of the quality of the information system is carried out based on the user's point of view in order to make optimal use of the AMS. The research method used in this study is the DeLone and McLean Model, research variables used in this research are System Quality, Information Quality, Usage and User Satisfaction. The results obtained from this study can be concluded that the dimensions of system quality, information quality, and service quality dimensions affect AMS user satisfaction. The variable that most influences user satisfaction is the service quality dimension factor variable with a loading factor of 0.592. Followed by the information quality dimension factor with a loading factor value of 1.515 and the System Quality dimension factor variable with a loading factor value of 0.042, Furthermore, the dimension factor variable is Net Benefit with a loading factor value of 0.0.110. In general, the quality of the Academic Management Information System (AMS) has an influence on user satisfaction Keywords : Evaluation; Quality; Service; User Satisfaction

Upload: others

Post on 15-Jan-2022

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 87

EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL DELONE AND MCLEAN

Rio1, Firdaus2, Apriyudi3

1,2,3Universitas Bina Darma, Palembang

e-mail: [email protected], [email protected],

[email protected]

Abstrak

Akademik manajemen sistem merupakan salah satu sistem informasi, AMS memiliki banyak

kendala dan permasalahan administrasi, adanya permasalahan yang terjadi pada sistem

menyebabkan lambatnya informasi dan pelayanan yang tidak baik bagi pengguna AMS, maka

dari itu tujuan dari penelitian ini untuk mengevaluasi kualitas AMS tersebut, Evaluasi kualitas

sistem informasi yang dilakukan berdasarkan sudut pandang pengguna agar dapat memanfaatkan

AMS tersebut secara optimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan Model DeLone and McLean, variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Penggunaan dan Kepuasan pengguna. Hasil yang

didapatkan dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dimensi kualitas sistem, kualitas

informasi, dan dimensi kualitas layanan mempengaruhi kepuasaan pengguna AMS. Variabel yang

paling mempengaruhi kepuasan pengguna yaitu variabel faktor dimensi kualitas layanan dengan

loading faktor 0,592. Diikuti dengan faktor dimensi kualitas informasi dengan nilai loading faktor

sebesar 1,515 dan variabel faktor dimensi Kualitas Sistem dengan nilai loading faktor sebesar

0,042, selanjutnya variabel faktor dimensi Net Benefit dengan nilai loading faktor sebesar

0,0,110. Secara umum kualitas sistem informasi Akademik Manajemen Sistem (AMS)

memberikan pengaruh terhadap kepuasan pengguna

Kata kunci : Evaluasi; Kualitas; Layanan; Kepuasan Pengguna

Abstract Academic management system is one information system, AMS has many problems and

administrative problems, There are problems that occur in the system causing slow information

and bad service for AMS users, therefore the aim of this study is to evaluate the quality of the

AMS,Evaluation of the quality of the information system is carried out based on the user's point

of view in order to make optimal use of the AMS. The research method used in this study is the

DeLone and McLean Model, research variables used in this research are System Quality,

Information Quality, Usage and User Satisfaction. The results obtained from this study can be

concluded that the dimensions of system quality, information quality, and service quality

dimensions affect AMS user satisfaction. The variable that most influences user satisfaction is the

service quality dimension factor variable with a loading factor of 0.592. Followed by the

information quality dimension factor with a loading factor value of 1.515 and the System Quality

dimension factor variable with a loading factor value of 0.042, Furthermore, the dimension factor

variable is Net Benefit with a loading factor value of 0.0.110. In general, the quality of the

Academic Management Information System (AMS) has an influence on user satisfaction

Keywords : Evaluation; Quality; Service; User Satisfaction

Page 2: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 88

I. PENDAHULUAN

Akademik manajemen sistem

merupakan salah satu sistem informasi.

Salah satu metode yang di kembangkan oleh

ahli sistem informasi untuk mengukur

kepuasan pengguna sistem informasi AMS

adalah dengan menilai karakteristik yang di

inginkan dari sebuah sistem (kualitas

sistem), karakteristik yang di inginkan dari

output sistem (kualitas informasi) dan

kualitas dukungan yang diterima pengguna

sistem dari departemen sistem informasi dan

dukungan personil informasi (kualitas

pelayanan).Perguruan tinggi sebagai salah

satu organisasi pendidikan saat ini telah

menerapkan teknologi informasi karena

semakin kompleksnya persoalan yang

dihadapi. Berdasar hal tersebut, untuk

menghadapi kendala administrasi akademik

dan kemahasiswaan seperti pengisian Kartu

Rencana Studi (KRS), pemantauan Kartu

Hasil Studi (KHS), informasi kelas dan

dosen, serta jadwal kuliah dan ujian, telah

ikut serta dalam AMS (Akademik

Manajemen Sistem). Adanya permasalahan

yang terjadi pada sistem error saat pengisian

krs terlalau banyak, informasi terlambat dan

pelayanan tidak baik bagi pengguna AMS,

Akademik Manajemen Sistem diharapkan

dapat memperbaiki administrasi akademik

bagi pengguna sistem informasi AMS pada

masing-masing prodi yang sebelumnya

masih di jalankan secara manual, dengan

harapan adanya keselarasan antara sumber

daya informasi yang berhubungan yaitu

mahasiswa, pengajar dan staf pada hal ini

akademik dan kemahasiswaan dapat

terwujud. Akademik Manajemen Sistem ini

juga di harapkan dapat menyediakan

informasi yang akurat, cepat dan tepat yang

pada akhirnya proses ini dapat

mempersingkat waktu dengan tidak

mengurangi kualitas dari informasi dan

menunjukan hasil yang lebih efisien dalam

menyajikan informasi bagi semua pihak.

Meskipun dalam prakteknya masih ada

kekurangan seperti sulitnya mengakses situs

Akademik Manajemen Sistem ketika

pengisian kartu rencana studi baru dimulai,

jumlah kelas yang dibuka tidak sesuai

dengan jumlah mahasiswa yang akan

menempuh suatu mata kuliah tertentu,

jadwal kuliah dan ujian sering tidak sesuai

karena tidak di perbarui jika ada perubahan.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengevaluasi kualitas Akademik

Manajemen Sistem tersebut, Evaluasi

kualitas sistem informasi yang dilakukan

berdasarkan sudut pandang pengguna agar

dapat memanfaatkan AMS tersebut secara

optimal oleh karena itu diperlukan evaluasi

tentang faktor apa saja yang mempengaruhi

tingkat kualitas Akademik Manajemen

Sistem. Dari hasil tersebut dapat dilakukan

evaluasi untuk menentukan faktor-faktor

yang berpengaruh untuk meningkatkan

kualitas Akademik Manajemen

SistemSTMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau dilihat dari sudut pandang

kepuasan pengguna. Sistem Informasi

Akademik Manajemen Sistem (Akademik

Manajemen Sistem) adalah fasilitas

pendukung untuk menunjang proses

administrasi di STMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau. Sikap kecenderungan

terjadinya End User Computing telah

menimbulkan reaksi yang beragam dalam

sikap dan prilaku penggunaan sistem

informasi.Pada tahun 1992, Delone dan

McLean mempublikasikan model

keberhasilan sistem informasi mereka.

Dalam penelitian mereka tersebut, mereka

memberikan 2 kontribusi yang cukup besar

dalam mempelajari faktor kesuksesan sistem

informasi, yang salah satunya adalah

mengklasifikasikan pengukuran kesuksesan

sistem informasi menjadi enam kategori (P.

B.Seddon, 1997). Sejak awal publikasinya,

tidak sedikit penelitian yang mengangkat

model DeLone dan McLean (W.H. Delone

and E. R. Mclean, 1992) sebagai acuan

dalam pengerjaan penelitian tersebut. Kritik

Page 3: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 89

dan saran yang mulai bermunculan sejak

awal publikasi model D&M membuat

peneliti ingin melakukan penelitian lanjutan

menggunakan model DeLone dan McLean..

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi Sistem Informasi

Evaluasi efektivitas sistem informasi

dan pemeriksaan kinerja atas aspek

efektivitas sistem informasi merupakan satu

irisan antara audit sistem informasi dan audit

kinerja karena memiliki tujuan yang sama

yaitu mengukur sejauh mana tujuan yang

diharapkan atau outcome dicapai dengan

penggunaan sistem informasi. Akademik

Manajemen Sistem (AMS) merupakan

layanan akademik yang diperuntukkan bagi

mahasiswa dalam mengakses informasi

yang berkaitan dengan cacatan akademik

selama proses perkuliahan. Informasi yang

disampaikan meliputi informasi kartu

rencana studi (KRS), karu hasil studi (KHS),

jadwal kuliah yang sedang diikuti, neraca,

biodata diri, serta aganda harian. Menurut

[1] model adalah penyerhanaan

(abstraction) dari sesuatu. Model mewakili

sejumlah objek atau aktivitas yang disebut

entitas (entity). Proses desain/pemodelan

sistem informasi diharapkan dapat berfungsi

secara efektif.

2.2 Model Kesuksesan Sistem

Informasi

Model kesuksesan Delone dan

McLean merupakan model yang sederhana

dan sering digunakan para peneliti dalam

meneliti sistem informasi terutama mencari

seberapa sukses sistem informasi yang

meraka teliti [2]. Model ini memiliki

beberapa variabel yang mempengaruhi

kesuksesan suatu sistem informasi. Model

kesuksesan sistem informasi DeLone dan

McLean dapat diukur dari enam faktor [1],

Yaitu :

a. System quality: ukuran pemrosesan

informasi dari suatu sistem itu sendiri.

b. Information quality: ukuran dari

keluaran sistem informasi.

c. Information use: Information use dapat

diartikan seberapa sering informasi

yang dihasilkan oleh suatu sistem

informasi tersebut digunakan.

d. Use satisfaction: respon penerima

terhadap kegunaan dari keluaran suatu

sistem informasi.

e. Individual impact: efek dari sistem

informasi pada perilaku penerima.

f. Organization impact: efek dari

informasi pada kinerja organisasi

2.3 Kualitas Sistem

Kualitas sistem berarti kualitas dari

kombinasi hardware dan software dalam

sistem informasi.Fokusnya adalah performa

dari sistem itu sendiri, yang merajuk pada

beberapa baik kemampuan perangkat keras,

perangkat lunak, kebijakan, prosedur dari

sistem informasi dapat menyediakan

informasi kebutuhan pengguna. Indikator

yang digunakan [1] adalah kemudahan untuk

digunakan (ease of use), kemudahan untuk

diakses (system flexibility), kecepatan dari

kerusakan (reliability). Selain itu juga

digunakan indikator lain yaitu keamanan

sistem (security).

2.4 Akademik Manajemen Sistem

(AMS)

Akademik Manajemen Sistem (AMS)

menghimpun berbagai macam data yang

dikolola dan diproses secara otomatis

dengan alat dan metode tertentu. Sehingga

AMS akan menghasilkan informasi yang

diperlukan agar terlaksananya kegiatan

akademik dengan baik. Sistem ini dibagi ke

dalam beberapa subsistem antara lain seleksi

dan registrasi mahasiswa baru, kurikulum

dan bidang studi, perkuliahan, tugas, ujian,

pengelolaan dan pengembangan dosen,

kelulusan, wisuda dan alumni.AMS bagi

Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu

Komputer Musirawas Lubuklinggau

merupakan media informasi, komunikasi

dan proses manajemen yang memudahkan

Page 4: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 90

stakeholder dam Civitas akademik Sekolah

Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer

Musirawas Lubuklinggau serta masyarakat

luas untuk mengakses lebih mengetahui

tentang Sekolah Tinggi Manajemen Dan

Ilmu Komputer Musirawas Lubuklinggau.

Keberadaan AMS Sekolah Tinggi

Manajemen Dan Ilmu Komputer Musirawas

Lubuklinggau menyerhanakan berbagai

proses administrasi mahasiswa dalam

bidang pendidikan, keuangan, serta

akademik. Slah satu manfaat yang telah

dirasakan adalah kemudahan dalam proses

menyampaikan dan mendapatkan informasi

akademik Sekolah Tinggi Manajemen Dan

Ilmu Komputer Musirawas Lubuklinggau

serta penghematan biaya yang dikeluarkan

karena pemangkasan birokrasi yang panjang

dan penghematan dari sisi jumlah Sumber

Daya Manusia dalam penanganannya.

2.5 Pengukur Kesuksesan Sistem

Informasi

Menurut model kesuksesan sistem

informasi [1], kesuksesan sistem informasi

dapat diukur dengan mengukur manfaat

bersih yang didapatkan berdasarkan dua

dimensi. Dua dimensi tersebut adalah

dimensi kualitas (kualitas informasi, kualitas

sistem dan kualitas layanan), dan dimensi

pemakaian (use/intention to use) serta

kepuasan pengguna. Delone dan Mclean

menemukan bahwa kualiatas sistem dan

informasi memiliki pengaruh langsung pada

kepuasan pengguna sistem informasi.

Gambar 1 D & M IS Success Model

(Sumber: Delone, Mclean, 2003)

2.6 Kualitas Sistem Informasi

Kualiatas sistem informasi harus

memenuhi keandalan sehingga dapat

memuaskan pengguna. Perilaku pengguna

sistem informasi akan mempengarui

penggunaan teknologi. Kualitas sistem

informasi dapat diukiur dengan ease of use

(kemudahan penggunaan); respose time

(kecepatan akses) reliability (keandalan

sistem) Flexibility (Fleksibility) dan security

(keamanan) [1].

2.7 Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu

yang berhubungan dalam penelitian ini

antara lain, penelitian dengan judul Analisis

Penerapan sistem informasi akademik

menggunakan model end-user computing

Satisfaction di program studi Pendidikan

Teknik Informatika dalam penelitian ini

menjelaskan bahwa kegagalan dari

penerapan suatu sistem informasi terutama

berkaitan dengan masalah perilaku masalah

pengguna daripada masalah teknis. Masalah

perilaku pengguna harus ditangani dalam

analisis pihak pengembang, khususnya pada

tahap analisis kebutuhan sistem. Untuk itu

fokus yang harus diperhatikan dalam analisis

pengembang sistem. Namun, pada

penerapan suatu sistem informasi terkadang

pengembang tidak melaksanakan analisis

kebutuhan sesuai sistem pengguna, sehingga

pada saat penerapan sistem tersebut tidak

dapat memenuhi kebutuhan pengguna [3].

Penelitian selanjutnya adalah

penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas

Sistem, Informasi dan pelayanan Siakad

terhadap kepuasan Mahasiswa, hipotesis

dalam penelitian ini yaitu : yang pertama

faktor kualitas sistem, kualitas informasi,

dan kualitas pelayanan berpengaruh secara

simultan terhadap kepuasan mahasiswa.

Hipotesis yang kedua faktor-faktor kualitas

sistem berpengaruh secara signifikan

terhadap kepuasan mahasiswa. Hipotesis

yang ketiga faktor-faktor kualitas informasi

berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan mahasiswa. Hipotesis yang

keempat faktor-faktor kualitas pelayanan

berpengaruh secara signifikan terhadap

kepuasan mahasiswa. Hasil penelitian

menunjukan bahwa seluruh hipotesis yang

diusulkan diterima [4].

Page 5: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 91

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan dan Desain Penelitian

Desain pada penelitian ini

menggunakan desain penelitian pendekatan

kualitatif. Pada desain pendekatan kualitatif

adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dapat di

capai dengan menggunakan prosedur-

prosedur statistik dengan cara kualitatif

lainnya.

Pendekatan kualitatif dalam hal ini

sesungguhnya adalah prosedur penelitian

yang menghasilkan data-data deskriptif

berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-

orang dan perilaku yang dapat diamati.

Sehingga data yang dikumpulkan adalah

data yang berupa kata atau wawancara,

catatan lapangan, foto, video, dokumensi

pribadi memo maupun dokumen lainnya.

3.2 Metode Penelitian

Dengan memperhatikan model

penelitian, kerangka teoritas dan tahapan

penelitian yang telah diformulasikan

sebelumnya, teknik yang tepat untuk

digunakan dalam penelitian ini, adalah

model persamaan struktural structural

eduation modelling (SEM).

Structural Eduation Modelling (SEM)

mengguji suatu rangkaian hubungan saling

ketergantungan antar variabel secara

simultan. Teknik ini terutama sangat

berguna apabila satu variabel dependen

menjadi variabel indenpenden dalam

hubungan persamaan selanjutntnya. Asalan

digunakan Structural Eduation Modelling

(SEM) dalam penelitian ini adalah

berdasarkan pertimbangan ganda seacra

simultan sekaligus memberikan efisiensi

analisis statistika, dan (2) kemampuannya

untuk menguji hubungan secara

komprehensif dan memberiakan suatu

bentuk transisi analisis exploratory menuju

analisis confirmatory. Bentuk transisi ini

berkaitan dengan upaya yang lebih besar

dalam semua lapangan studi untuk

mengembangkan suatu pandangan masalah

secara lebih sistematis dan holistik.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Kualitas Sistem

Kualitas sistem digunakan untuk

kualitas sistem informasi itu sendiri [5].

Artinya kualitas sistem merupakan kualitas

dari sistem informasi itu. Kualitas sistem

berarti kualitas kombinasi dari hardware dan

software [1], menjelaskan bahwa kualitas

sistem adalah performa dari sistem yang

merujuk pada seberapa baik kemempuan

perangkat keras, perangkat lunak, kebijakan,

prosedur dari sistem informasi dapat

menyediakan informasi kebutuhan

pengguna.

Kualitas sistem diukur sacara

subyektif oleh pemakai, sehingga kualitas

sistem yang digunakan adalah kualitas

sistem persepsian. Indikator yang digunakan

mereplikasi dan penelitian [6] terdiri dari 6

skala pengukuran yakni : fleksibiltas,

integrasi sisem, waktu respon, perbaikan

kesalahan, kenyamanan akses dan bahasa.

3.3.2 Kualitas Informasi

Kualitas informasi mengukur kualitas

keluaran dari sistem informasi,[5]. Sama

halnya dengan kualitas sistem, kualitas

informasi yang dimaksud adalah kualitas

informasi yang diukur secara subyektif oleh

pemakai yang selanjutnya disebut sebagai

kualitas informasi perspsian. [6]

menggunakan 5 skala pengukuran sebagai

berikut : kelengkpan, ketepatan, keandalan,

kekinian, dan bentuk dari keluaran.

3.3.3 Penggunaan

[5]membedakan penggunaan ke

dalam penggunaan keluran dan penggunaan

sistem yang berarti penggunaan informasi

dan penggunaan dari sistem informasi itu

sendiri. Dari perbedaan itu perlu mendapat

perhatian, bahwa dalam konteks penggunaan

dimaksud adalah penggunaan aplikasi atau

sistem informasi itu sendiri. Dengan asumsi

bahwa selain menggunakan sistem

informasi, pemakai sistem secara otomatis

juga memanfaatkan hasil dari sistem

informasi yaknii berupa output laporan yang

dihasilkan oleh sistem informasi.

[5]menambahkan, konsep

penggunaan dari suatu sistem informasi

dapat dilihat dari beberapa perspektif, yakni

Page 6: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 92

penggunaan nyata dan penggunaan

persepsian. Pembedaan ini penting untuk

membedakan antara merupakan penggunaan

yang merupakan keharusan yang tidak dapat

dihindari atau merupakan penggunaan

secara sukarela.Mereplikasikan item yang

digunakan pada penelitian [6], penelitian ini

menggunakan 2 item yakni : penggunaan

waktu harian, dan frekuensi penggunaan.

3.3.4 Kepuasan pengguna

Kepuasan pengguna sistem

merupakan respon dan unpam balik yang

dimunculkan pengguna setelah memakai

sistem informasi. Sikap pengguna terhadap

sistem informasi merupakan kriteria

subyektif mengenai seberapa suka pengguna

terhadap sistem yang digunakan [1]

mengukur kepuasan pengguna dengan 2

item yaitu Repeat Purchases dan Repeat

Visit.

3.4 Populasi Dan Sample

3.4.1 Populasi

Populasi adalah kumpulan dari unsur

atau elemen atau unit pengamatan

(observation unit)yang akan diteliti” [7].

Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

kumpulan individu yang menjadi unsur atau

elemen yang akan diteliti. Populasi dalam

penelitian ini adalah mahasisiwa STMIK

MUSIRAWAS Lubuklinggau yang masih

aktif dengan jumlah 603 Mahasiswa.

3.4.2 Sampel

Dalam menentukan ukuran sampel

suatu populasi dengan formula n = N / ( 1 +

N.(e)2)

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Total Populasi

e = Batas Toleransi Error

Tabel 1. Jumlah Responden

Item Responden

Mahasiswa 603

Dosen 31

Operator 2

Jumlah Keseluruhan

Responden 636

Sumber : Diolah dari data primer, tahun 2019

Dari data jumlah populasi yang

mengunakan AMS yang berjumlah 636

mahasiswa,dosen dan operator yang ada

di Sekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu

Komputer Lubuklinggau Jumlah Sampel

yang akan diambil dari mahasiswa

pengguna Akademik Manajeman Sistem

(AMS) di Sekolah Tinggi Manajemen

Dan Ilmu Komputer Musirawas

Lubuklinggau.Responden yang akan

dijadikan sampel dalam penelitian ini

diambil sebanyak 86 Sampel dari seluruh

responden yang menggunakan Akademik

Manajemen Sistem (AMS) sebagai media

sistem akademik. Adapun hasil

perhitingan penentuan jumlah responden

yang akan dijadikan sampel dalam

penelitian berdasarkan rumus Slovin

adalah sebagai berikut:

n= N/(1+(Nxd2))

n =636/(1+(636x0,012))

n = 636/(1+636)

n = 603/1+6,36

n = 636/7,36

n = 86,4 sampel

2.8 Teknik Analisa Data

Data yang diolah merupakan data

primer yang dikumpulkan dari kuisioner

yang disusun berdasarkan indikator dalam

variabel dengan menggunkan skala likert 1

sampai 5. Kuisioner yang dipakai

merupakan kuisioner yang digunakan oleh

[6].

Model dianalisis dengan pemodelan

persamaan Structural Equation Modelling),

digunakan untuk menguji suatu rangkaian

hubungan variabel yang diperoleh melalui

kuesioner atau angket dalam bentuk angka

dengan Skala 1-5. Adapun langkah-langkah

yang digunakan penulis dalam menganalisis

data kuesioner atau angket adalah sebagai

berikut.

a. Angket diisi oleh responden yaitu

Mahasiswa yang sudah dipilih sebagai

Page 7: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 93

kelas sampel kemudian dikumpulkan

hasil jawabannya.

b. Membuat tabulasi dari nilai skor yang

telah diberikan.

c. Diuji Validitas datanya dengan

menggunakan SPSS.

Untuk diuji Validitas, penulis

menggunakan bentuk pertanyaan, Sangat

Kurang Bagus (SKB), Kurang Bagus (KB),

Cukup Bagus (CB), Bagus (B), Sangat

Bagus (SB). Hal ini digunakan untuk

mempermudah responden yaitu dengan cara

mengisi dengan tanda (X) pada kolom

kuesioner atau angket penelitian.

Data mentah berupa penelian-penelian

sistem AMS STMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau yang telah dikumpulkan

melalui instrumen yang berupa kuesioner

atau angket tersebut atau analisis agar

dimaksudkan agar menguji sejauh mana

penelitian dapat diterima. Bahan-bahan yang

menjadi objek pengumpulan data atau

responden.

Adapun langkah-langkah yang

dilakukan peneliti dalam menganalisis data

dari hasil kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Angket atau kuesioner yang telah di isi

oleh Mahasiswa diperiksa kembali

kelengkapan jawabannya, kemudian

disusun sesuai dengan urutan.

b. Setiap pertanyaan diberiakan skor

sesuai dengan bobot yang telah

ditentukan.

c. Menghitung skor kepuasan pengguna

terhadap sistem AMS STMIK

MUSIRAWAS Lubuklinggau.

d. Menguji Validitas data yang telah

dikumpulkan dengan angket atau

kuesioner.

2.9 Pertanyaan

Tabel 2. Pertanyaan

No Pertanyaan

1

1. Saya dapat menggunakan sistem dan

merubah data profil yang tersedia

sesuai kebutuhan

2. Saya dapat berinteraksi dengan sistem

dan pengguna yang lain menggunakan

sistem yang ada

3. Saya tidak perlu waktu lama

mendapatkan informasi setelah

mengakses sistem

4. Sistem memberikan fasilitas umpan

balik jika terjadi kesalahan sistem

5. Saya merasa nyaman dan mudah dalam

menggunakan sistem

6. Saya dapat dengan mudah mengerti

bahasa yang dimaksud oleh sistem

2

1. Saya mendapat data yang lengkap

sesuai kebutuhan

2. Informasi yang saya dapatkan sesuai

dengan data yang sebenarnya

3. Saya dapat mengandalkan data yang

didapatkan dalam memenuhi

kebutuhan informasi

4. Data yang saya dapatkan adalah

informasi yang terkini dan selalu

diperbaruhi

5. Data yang saya dapatkan dapat saya

gunakan di alat atau media lain

3 1. Saya merasa nyaman dalam mengakses

atau mengirim data melalui sistem

2. Sistem memberikan beberapa masukan

yang mungkin berguna bagi saya

3. Sistem memberikan tanggapan sesuai

dengan apa yang saya lakukan

4

1. Saya puas dengan data dan informasi

yang saya dapat

2. Saya puas dengan sistem yang ada

5

1. Saya mendapatkan informasi lebih

cepat dengan menggunakan sistem

2. Informasi yang saya dapat lebih baik

dengan menggunakan sistem

3. Saya lebih efektif dalam menerima

informasi dengan menggunakan sistem

4. Saya merasa lebih mudah dalam

mendapatkan informasi dengan

menggunakan sistem

5. Sistem sangat berguna dalam kegiatan

akademik saya

Sumber : Diolah dari data primer, tahun

2019

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Distribusi Jawaban Responden

Hasil pengolahan data secara

deskriptif dari variabel-variabel yang saya

teliti dapat di simpulkan berikut ini :

4.1.1 Kualitas Sistem

Dari distribusi frekuensi jawaban

kuisioner untuk varibel kualitas sistem saya

Page 8: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 94

sajikan. Responden paling banyak memilih

sangat bagus 29 (72,5%)hal ini

menunjukkan kepuasan pengguna sangat

bagus jika kualitas sistem di AMS dapat

membantu sistem informasi pada perguruan

tinggi STMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau sebagai suatu aktivitas atau

rangkai aktivitas, terjadi interaksi dengan

seseorang pengguna atau mesin secara fisik

dan penyediaan kepuasan pengguna AMS.

4.1.2 Kualitas Informasi

Dari distribusi frekuensi jawaban

kuisioner untuk varibel kualitas informasi.

Responden paling banyak memilih sangat

bagus 23 (57,5%) hal ini menunjukkan

kepuasan pengguna sangat bagus jika

kualitas informasi di AMS dapat membantu

sistem informasi pada perguruan tinggi

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau

sebagai suatu aktivitas atau rangkai

aktivitas, terjadi interaksi dengna seseorang

pengguna atau mesin secara fisik dan

penyediaan kepuasan pengguna AMS.

Pemanfaatan sistem informasi dengan

fasilitas pendaftaran dan pembayaran secara

on line serta dimanfaatkan juga sebagai

sarana pengaduan untuk memudahkan

pengguna sistem informasi yang ada.

4.1.3 Kualitas layanan

Dari distribusi frekuensi jawaban

kuisioner untuk varibel kualitas layanan.

Responden paling banyak memilih sangat

bagus 23 (57,5%) hal ini menunjukkan

kepuasan pengguna sangat bagus jika

kualitas informasi di AMS dapat membantu

sistem informasi pada perguruan tinggi

STMIK MUSIRAWAS Lubuklinggau

sebagai suatu aktivitas atau rangkai

aktivitas, terjadi interaksi dengna seseorang

pengguna atau mesin secara fisik dan

penyediaan kepuasan pengguna AMS. dari

kualtas layanan akademik manajemen

sistem (AMS) memiliki jawaban Sistem

Informasi AMS mudah di pelajari dan

mudah di gunakan dalam melakukan proses

kerja.Davis (1989) mendefinisikan

kemudahan penggunaan sebagai suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

computer dapat dengan mudah dipahami

oleh pengguna sistem informasi.

4.1.4 Kepuasan pengguna

Distribusi frekuensi jawaban

kuisioner untuk variabelkepuasan pengguna.

Responden paling banyak memilih setuju

sebesar 24 (60,0%), hal ini menunjukkan

persepsi pengguna setuju kepuasa pengguna

dari sistem Informasi STMIK

MUSIRAWAS Lubuklinggau, memiliki

jawaban Sistem Informasi AMS mudah di

pelajari dan mudah dalam menggunakan

sistem tersebut.mendefinisikan kemudahan

penggunaan sebagai suatu tingkatan dimana

seseorang percaya bahwa computer dengan

informasi yang baik dapat dan mudah

dipahami oleh pengguna sistem akademik

manajemen sistem (AMS).

4.1.5 Net Benefit

Distribusi frekuensi jawaban

kuisioner untuk variable net benefit.

Responden paling banyak memilih setuju

sebesar 24 (60,0%), hal ini menunjukkan

persepsi pengguna setuju net benefit dari

sistem Informasi STMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau, memiliki jawaban Sistem

mudah di pelajari dan menggunakan sistem

tersebut. Penggunaan sebagai suatu

tingkatan dimana seseorang percaya bahwa

computer dengan informasi yang baik bagi

pengguna sistem akademik manajemen

sistem (AMS).

4.2 Pengujian Data

4.2.1 Uji data Outliers

Data yang digunakan dalam penelitian akan

mengandung outliers apabila data bersifat

bias atau tidak berkualitas. Secara deskriptif

berdasarkan mean dan standar deviasi

Page 9: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 95

(dengan bantuan software SPSS 22) seperti

yang dapat terlihat pada Tabel 5.6 diperoleh

bahwa untuk semua indikator penilaian

memiliki nilai mean yang lebih besar

dibanding dengan standar deviasi, sehingga

semua indikator tidak mengandung data

outliers.

Tabel 3. Penentuan Data Ouliers Descriptive Statistics

Mean

Std.

Deviation N

Saya dapat menggunakan sistem dan merubah data profil yang

tersedia sesuai kebutuhan 4,14 ,671 86

Saya dapat berinteraksi dengan sistem dan pengguna yang lain

menggunakan sistem yang ada 4,63 ,595 86

Saya tidak perlu waktu lama mendapatkan informasi setelah

mengakses sistem 4,21 ,534 86

Sistem memberikan fasilitas umpan balik jika terjadi kesalahan

sistem 4,59 ,709 86

Saya merasa nyaman dan mudah dalam menggunakan sistem 4,22 ,758 86

Saya dapat dengan mudah mengerti bahasa yang dimaksud

oleh sistem 4,31 ,637 86

Saya mendapat data yang lengkap sesuai kebutuhan 3,28 ,451 86

Informasi yang saya dapatkan sesuai dengan data yang

sebenarnya 3,00 ,751 86

Saya dapat mengandalkan data yang didapatkan dalam

memenuhi kebutuhan informasi 3,05 ,734 86

Data yang saya dapatkan adalah informasi yang terkini dan

selalu diperbaharui 2,86 ,842 86

Data yang saya dapatkan dapat saya gunakan di alat atau media

lain 3,34 1,343 86

Saya merasa nyaman dalam mengakses atau mengirim data

melalui sistem 4,53 ,568 86

Sistem memberikan beberapa masukan yang mungkin berguna

bagi saya 4,31 ,844 86

Sistem memberikan tanggapan sesuai dengan apa yang saya

lakukan 4,50 ,628 86

Saya puas dengan data dan informasi yang saya dapat 4,56 ,586 86

Saya puas dengan sistem yang ada 4,43 ,564 86

Saya mendapatkan informasi lebih cepat denga menggunakan

sistem 4,24 ,484 86

Informasi yang saya dapat lebih baik dengan menggunakan

sistem 4,37 ,510 86

Saya lebih efektif dalam menerima informasi dengan

menggunakan sistem 4,31 ,491 86

Saya merasa lebih mudah dalam mendapatkan informasi

dengan menggunakan sistem 4,42 ,519 86

Sistem sangat berguna dalam kegiatan akademik saya 4,56 ,586 86

Sumber : Diolah dari data primer, tahun 2019, SPSS 22

Page 10: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 96

Dari hasil output di atas diperoleh

jumlah total pengamatan = 86 kuisioner

dengan nilai minimim pada setiap indikator

adalah 1 dan jumlah minimum setiap

indikator adalah 5 (Lima).

4.3 Uji Linieritas

Gambar 2 Hasil Uji Linieritas

Sumber : Diolah dari data primer, tahun 2019, SPSS 22

Berdasarkan nilai signifikan dari

output di atas, diperoleh nilai signifikan

yang artinya terdapat hubungan linear secara

signifikan.

KS * NET BENEFIT = 0,000 lebih kecil dari

0,05

KI * NET BENEFIT = 0,951 lebih besar dari

0,05.

Kl * NET BENEFIT = 0,000 lebih kecil dari

0,05.

KP * NET BENEFIT = 0,000 lebih kecil dari

0,05, yang artinya terdapat hubungan linear

secara signifikan.

Page 11: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 97

4.4 Uji Validitas

Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji Validitas

Dalam Tabel

No

Item

r

hitung

r

tabel

N Keterangan

KS1 0,218 0,213 86 Valid

KS2 0,569 0,213 86 Valid

KS3 0,261 0,213 86 Valid

KS4 0,298 0,213 86 Valid

KS4 0,196 0,213 86 Valid

KS5 0,187 0,213 86 Valid

KI1 0,071 0,213 86 Valid

KI2 0,187 0,213 86 Valid

KI3 0,103 0,213 86 Valid

KI4 0,031 0,213 86 Valid

KI5 0,012 0,213 86 Valid

KL1 0,648 0,213 86 Valid

KL2 0,450 0,213 86 Valid

KL3 0,384 0,213 86 Valid

KP1 0,452 0,213 86 Valid

KP2 0,119 0,213 86 Valid

Net

Benefit 0,012

0,213 86 Valid

Net

Benefit 0,163

0,213 86 Valid

Net

Benefit 0,324

0,213 86 Valid

Net

Benefit 0,537

0,213 86 Valid

Net

Benefit 0,1

0,213 86 Valid

Sumber : Diolah dari data primer, tahun

2019, SPSS 22

Hasil uji validitas menunjukkan

bahwa semua item pertanyaan kiusioner

semuanya Valid, karena memiliki nilai

rhitung>

rtabel. Tidak ada data yang harus

dikeluarkan dari analisis. Data layak untuk

masuk pada tahap analisis selanjutnya.

4.5 Uji Reliabilitas

Tabel 5. Hasil Uji Reliabilitas Per Item

Scale

Mean

if

Item

Delet

ed

Scale

Varia

nce if

Item

Delet

ed

Corre

cted

Item-

Total

Corre

lation

Cron

bach'

s

Alph

a if

Item

Delet

ed

Saya dapat

menggunakan

sistem dan

merubah data

profil yang tersedia

sesuai kebutuhan

81,73 37,77

5 ,294 ,791

Saya dapat

berinteraksi

dengan sistem dan

pengguna yang

lain menggunakan

sistem yang ada

81,24 39,66

9 ,084 ,801

Saya tidak perlu

waktu lama

mendapatkan

informasi setelah

mengakses sistem

81,66 38,67

3 ,255 ,793

Sistem

memberikan

fasilitas umpan

balik jika terjadi

kesalahan sistem

81,28 37,33

3 ,325 ,790

Saya merasa

nyaman dan

mudah dalam

menggunakan

sistem

81,65 36,60

6 ,379 ,786

Saya dapat dengan

mudah mengerti

bahasa yang

dimaksud oleh

sistem

81,56 38,17

9 ,263 ,793

Saya mendapat

data yang lengkap

sesuai kebutuhan

82,59 38,10

3 ,421 ,787

Informasi yang

saya dapatkan

sesuai dengan data

yang sebenarnya

82,87 37,19

5 ,316 ,790

Saya dapat

mengandalkan

data yang

didapatkan dalam

memenuhi

kebutuhan

informasi

82,83 36,09

9 ,455 ,782

Page 12: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 98

Data yang saya

dapatkan adalah

informasi yang

terkini dan selalu

diperbaharui

83,01 38,05

9 ,181 ,800

Data yang saya

dapatkan dapat

saya gunakan di

alat atau media lain

82,53 33,28

7 ,359 ,799

Saya merasa

nyaman dalam

mengakses atau

mengirim data

melalui sistem

81,34 38,34

4 ,283 ,792

Sistem

memberikan

beberapa masukan

yang mungkin

berguna bagi saya

81,56 33,56

7 ,652 ,767

Sistem

memberikan

tanggapan sesuai

dengan apa yang

saya lakukan

81,37 37,50

7 ,358 ,788

Saya puas dengan

data dan informasi

yang saya dapat

81,31 37,34

7 ,414 ,785

Saya puas dengan

sistem yang ada 81,44

37,82

6 ,361 ,788

Saya mendapatkan

informasi lebih

cepat denga

menggunakan

sistem

81,63 37,55

4 ,484 ,784

Informasi yang

saya dapat lebih

baik dengan

menggunakan

sistem

81,50 37,47

6 ,467 ,784

Saya lebih efektif

dalam menerima

informasi dengan

menggunakan

sistem

81,56 37,63

8 ,460 ,784

Saya merasa lebih

mudah dalam

mendapatkan

informasi dengan

menggunakan

sistem

81,45 37,45

1 ,461 ,784

Sistem sangat

berguna dalam

kegiatan akademik

saya

81,31 36,57

1 ,527 ,780

Sumber : Diolah dari data primer, tahun

2019, SPSS 22

Berdasarkan hasil cronbach alpha per

item yang ada bernilai rata-rata diatas 0,780,

dapat dikatakan reable karena nilai conbach

Alpha diatas 70%

4.6 Uji Structural Equation Model

(SEM)

Bersadarkan cara penentuan nilai

dalam model,maka variabel pengujian

model pertama ini dikelompokkan menjadi

variabel eksogen (exogenous variabel) dan

variabel endogen (endogenous variabel).

Variabel eksogen adalah variabel yang

nilainya ditentukan di luar model.

Sedangkan variabel endogen adalah

variabel yang nilainya ditentukan melalui

persamaan atau dari model hubungan yang

terbentuk.

Model dikatakan baik bilamana

pengembangan model hipotetik secara

teoritas didukung oleh data empirik hasil

analisis Structural Equation Model (SEM).

Gambar 3 Hasil Akhir Uji Konstruk

Dimensi

Sumber : Hasil olahan data, tahun 2019,

AMOS

Page 13: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 99

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dari penyebaran

kuisioner Di STMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau, di dapatkan bahwa model

yang di gunakan dalam penelitian dapat di

gunakan. Model yang di ajukan dapat di

terima setelah asumsi-asumsi telah

terpenuhi. Untuk Model pengukuran yang di

gunakan untuk mengetahui berapa besar

kepuasan pengguna, bahwa kepuasan

pengguna AMS STMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau. Selanjutnya model

pengukuran tersebut di analisis dengan

Model DeLone and McLean Structural

Equition Model(SEM) untuk model

pengujian hubungan kualitas berhubungan

antar variabel-variabel yang mempengaruhi

dan di pengaruhi oleh kualitas sistem,

kualitas informasi dan kualitas layanan,

kepuasan pengguna AMS telah memenuhi

kriteria Goodness Of – Full Model yaitu chi

square dan variabel lain yang mampu

memberikan konstribusi pada kepuasaan

pengguna. Dan bukan tidak mungkin bahwa

sebenarnya masih banyak variabel-variabel

lain yang juga mempengaruhi Akademik

Manajemen Sistem terhadap kepuasan

pengguna AMS.

Berdasarkan hasil uji dan pembahasan

yang telah di paparkan sebelumnya maka

dapat di ambil kesimpulan bahwa dimensi

kualitas sistem, kualitas informasi, dan

dimensi kualitas layanan mempengaruhi

kepuasaan pengguna AMS, STMIK

MUSIRAWAS Lubuklinggau. Variabel

yang paling mempengaruhi kepuasan

penggunaSTMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau yaitu variabel faktor dimensi

kualitas layanan dengan loading faktor

0,592. Diikuti dengan faktor dimensi

kualitas informasi dengan nilai loading

faktor sebesar 1,515.dan variabel faktor

dimensi Kualitas Sistem dengan nilai

loading faktor sebesar 0,042. Selanjutnya

variabel faktor dimensi Net Benefit dengan

nilai loading faktor sebesar 0,0,110. Secara

umum, kualitas sistem informasi Akademik

Manajemen Sistem (AMS) memberikan

pengaruh terhadap kepuasan

penggunaSTMIK MUSIRAWAS

Lubuklinggau. Model yang disajikan telah di

uji dengan baik dan dapat digunakan.

VI. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan

kesimpulan yang telah di uraikan diatas,

maka ada beberapa saran yang dapat

diberikan,yaitu:

1. Diharapkan tulisan ini dapat di

tindak lanjuti dengan penelitian lain

yang lebih komprehensif, lebih baik

dan mengenal ke seluruh Variabel-

variabel yang ada di AMS dan pihak

yang terkait sistem ini perlu di

kembangkan agar lebih bermanfaat

bagi pengguna AMS tsb. Dengan

kita menggunakan Akademik

Manajemen Sistem di harapkan

mampu meningkatakan kualitas

pendidikan perguruan tinggi yang

lebih baik guna untuk menciptakan

individu yang terampil dan handal,

serta mampu berkompetisi dengan

yang lain.

2. Diharapkan perlu diadakan

penelitian yang lebih komplit,

Misalnya menambah variabel-

variabel yang ada di sebuah sistem

akan di uji selanjutnya.

3. Penelitian lebih lanjut dapat di

kembangkan tidak hanya pada aspek

Kepuasan pengguna, kualitas

sistem, kualitas informasi bagi

sistem informasi Akademik

Manajemen Sistem (AMS).

Page 14: EVALUASI KUALITAS SISTEM INFORMASI AMS DENGAN …

JUSIM (Jurnal Sistem Informasi Musirawas) Rio, Firdaus, Apriyudi

Vol 05 No 01 Juni 2020

Universitas Bina Insan Lubuklinggau 100

VII. DAFTAR PUSTAKA

[1] W. H. DeLone and E. R. McLean,

“Information systems success: The

quest for the dependent variable,”

Inf. Syst. Res., vol. 3, no. 1, pp. 60–

95, 1992, doi: 10.1287/isre.3.1.60.

[2] S. Eom, Testing the Seddon Model of

Information System Success in an E-

Learning Context: Implications for

Evaluating DSS. Springer Berlin

Heidelberg, 2013.

[3] H. Jati, R. Wardani, N. Hasanah, A.

A. Baiti, and B. Destiana, “Analisis

Penerapan Sistem Informasi

Akademik (Siakad) 2013

Menggunakan Model End-User

Computing Satisfaction (Eucs) Di

Program Studi Pendidikan Teknik

Informatika,” J. Electron.

Informatics, Vocat. Educ., vol. 1, no.

1, pp. 53–64, 2015, doi:

10.21831/elinvo.v1i1.13229.

[4] R. Wahyudi, E. Astuti, and R. Riyadi,

“PENGARUH KUALITAS

SISTEM, INFORMASI DAN

PELAYANAN SIAKAD

TERHADAP KEPUASAN

MAHASISWA,” J. Adm. Bisnis S1

Univ. Brawijaya, vol. 1, no. 1, pp.

28–39, 2013.

[5] J. Hartono, Model Kesuksesan Sistem

Teknologi Informasi. Edisi 1.

Yogyakarta: Andi Offset, 2007.

[6] W. Standaert, S. Muylle, and A.

Basu, “An empirical study of the

effectiveness of telepresence as a

business meeting mode,” Inf.

Technol. Manag., vol. 17, no. 4, pp.

323–339, 2016, doi:

10.1007/s10799-015-0221-9.

[7] Abuzar, “Efektivitas Penurusan

Kekeruhan Dengan Direct Filtration

Menggunakan Saringan Pasir Cepat

(SPC),” in Prosiding SNSTL I 2014,

2014.