evaluasi kinerja pegawai di kantor kecamatan sumur

114
EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014 S K R I P S I Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Pada Program Studi Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik Disusun oleh : MAMAN NURALAM NIM : 6661081097 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015

Upload: others

Post on 01-Dec-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN

SUMUR KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014

S K R I P S I

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Pada Program Studi Administrasi Negara Konsentrasi Manajemen Publik

Disusun oleh :

MAMAN NURALAM

NIM : 6661081097

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2015

Page 2: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR
Page 3: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR
Page 4: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR
Page 5: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“ Perjuangan untuk mendapatkan kesuksesan harus selalu

diiringi oleh rasa syukur, kesabaran dan keikhlasan”

PERSEMBAHAN

Untuk kedua Orang Tuaku, Saudara-saudaraku dan Istri Tercinta

Yang selalu memberikan semua yang terbaik kepada ku.

Semoga skripsi ini dapat menjadi awal tanda terima kasih

atas seluruh pengorbanan yang telah diberikan

demi keberhasilanku.

Page 6: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

ABSTRAK

Maman Nuralam. NIM. 6661081097. 2015. Program Studi Administrasi

Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Skripsi. Evaluasi Kinerja

Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014.

Pembimbing I : Dr. Ayuning Budiati., M.PPM dan pembimbing II :

Listyaningsih, S.Sos., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pegawai di Kantor Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini serta untuk mengetahui seberapa besar

persentase kinerja pegawai menurut tanggapan masyarakat sebagai obyek dari

pelayanan publik di kantor Kecamatan Sumur. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode kuantitatif. Desain yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari

desain deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportionate area

random sampling dengan jumlah sebanyak 96 responden. Pengolahan data

penelitian dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yakni SPSS Versi 17.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa prosentase kinerja pegawai kantor

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tahun 2015 sebesar 44% atau lebih

kecil dari nilai yang dihipotesiskan sebesar 65%. Berkaitan dengan kinerja yaitu

kuantitas, kualitas pekerjaan dan kreatifitas pegawai berada dalam kondisi yang

kurang baik dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat. Pimpinan

Kecamatan Sumur sebaiknya dapat melakukan evaluasi kinerja pegawai negeri

sipil secara lebih menyeluruh berkaitan dengan melakukan pembinaan jiwa korps

dan kode etik kerja, pelatihan komputer untuk pemerintahan, peningkatan disiplin

kerja dengan menyempurnakan aturan dan tata tertib dalam bekerja, melakukan

pengawasan melekat dan memberikan sanksi kepada pegawai yang melanggar

peraturan dan tata tertib yang berlaku di Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang.

Kata kunci : Evaluasi Kinerja Pegawai, Kecamatan Sumur

Page 7: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

ABSTRACT

Maman Nuralam . NIM . 6661081097. 2015. State Administration Studies

Program University of Sultan Ageng Tirtayasa . Thesis. Employee Performance

Evaluation in the Office of Pandeglang District Sumur 2014. Supervisor : Dr.

Ayuning Budiati., M.PPM and mentors II : Listyaningsih, S. Sos., M.Si

This study aimed to evaluate the performance of employees in the Office of

Pandeglang District Sumur at this time and to know how large a percentage of

employee performance according to community feedback as an object of public

service in the office of the District Sumur. The method used is quantitative

method. The design used in this study consisted of descriptive design. The

sampling technique using proportionate random sampling area with a total of 96

respondents. Processing of research data conducted by using statistical test of the

SPSS Version 17. Based on the findings, note that the percentage of employee

performance in the Office of Pandeglang District Sumur in 2015 amounted to

44% or less than the hypothesized by 65%. Relating to the performance of that

quantity, the quality of the work and creativity of employees are in a poor state in

providing public services to the community. Leaders District Sumur should be

able to conduct a performance evaluation of civil servants more thoroughly with

regard to fostering soul corps and the code of ethics of work, computer training

for government, improvement of labor discipline by refining rules and regulations

in work, to supervise the inherent and sanction employees which violate the rules

and regulations applicable in Pandeglang District Sumur.

Keywords : Employee Performance Evaluation, District Sumur

Page 8: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah penulis panjatkan rasa syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayah-Nya kepada

penulis sehingga dalam penyusunan skripsi yang berjudul “Evaluasi Kinerja

Pegawai Di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”

dapat diselesaikan.

Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu

syarat mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang

Banten. Penulis bersyukur mendapat bantuan dari semua pihak selama proses

penyusunan skripsi serta mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, Drs., M.Pd, sebagai Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si, sebagai Dekan Fakultas Fisip

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Kandung Sapto N., M.Si, sebagai Wakil Dekan I Fakultas Fisip

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Mia Dwianna, S.Ikom., M.Si, sebagai Wakil Dekan II Fakultas Fisip

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Gandung Ismanto, S.Sos., M.M, sebagai Wakil III Dekan Fakultas

Fisip Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

i

Page 9: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

6. Rahmawati, S.Sos., M.Si, sebagai Plt. Ketua Program Studi

Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang

Banten.

7. Dr. Ayuning Budiati M.PPM, sebagai pembimbing I yang telah

memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

8. Listyaningsih, S.Sos., M.Si, sebagai pembimbing II yang telah

memberikan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

9. Seluruh Staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untirta Banten.

10. Bapak Dr. Epi Sutiasa, M.Si, selaku Kepala Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang yang telah mengizinkan dan membantu

penulis selama melakukan kegiatan penelitian ini.

11. Bapak E. Hadi Kusuma, SE, selaku Sekretaris Kecamatan yang telah

membantu penulis selama proses pengumpulan data penelitian.

12. Buat kedua orang tuaku, beserta keluarga besarku atas semua

pengorbanan yang diberikan kepada penulis selama ini, baktiku untuk

orangtuaku.

13. Buat istriku tercinta, yang setia menemani suami selama penyusunan

skripsi ini, I Love U.

Penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak untuk dapat

memperbaiki skripsi ini. Semoga karya kecil ini bermanfaat bagi semua pihak.

Serang, 17 Mei 2015

Penulis

ii

Page 10: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan

Lembar Pengesahan

Lembar Orisinalitas

Motto dan Persembahan

Abstrak

Abstract

Kata Pengantar....................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................iii

Daftar Tabel......................................................................................................................vi

Daftar Gambar.................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……….........................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah ……….............................................................................9

1.3 Batasan Masalah………...................................................................................11

1.4 Rumusan Masalah……….................................................................................11

1.5 Tujuan Penelitian………..................................................................................11

1.6 Manfaat Penelitian………................................................................................12

1.6.1 Manfaat Teoritis………...........................................................................12

1.6.2 Manfaat Praktis………............................................................................12

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori……….....................................................................................13

2.2 Teori Organisasi Publik………........................................................................13

iii

Page 11: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

2.3 Teori Kinerja Pegawai……………..................................................................15

2.3.1 Pengertian Kinerja …………………...…............................................15

2.3.2 Pengertian Evaluasi………………….….............................................16

2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja…………………...………......................17

2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja…………………...……….......18

2.4 Penelitian Terdahulu……………….................................................................19

2.5 Kerangka Berfikir…………….........................................................................21

2.6 Hipotesis………………………………….……..............................................23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian….........................................................................................24

3.2 Intrumen Penelitian………...............................................................................25

3.3 Jenis dan Sumber Data………..........................................................................29

3.4 Populasi dan Sampel……….............................................................................29

3.5 Teknik Pengumpulan data………....................................................................33

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……......................................................34

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data……..............................................................34

3.6.2 Tekknik Analisis Data…….....................................................................35

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian………................................................................37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian................................... ..........................38

4.2 Deskripsi data.....…..........................................................................................40

iv

Page 12: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

4.2.1 Karakteristik Responden......………........................................................40

4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas...................................................................42

4.2.2.1 Uji Validitas.................................................................................42

4.2.2.2 Uji Realibilitas.............................................................................45

4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai................................46

4.3 Pengujian Hipotesis………..............................................................................73

4.4 Interpretasi Hasil Penelitian.......................... ...................................................75

4.5 Pembahasan......................................................................................................80

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan……….………..................................................................................82

5.2 Saran…………….………................................................................................82

Daftar Pustaka

Lampiran

v

Page 13: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 4.1 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap I)........42

Tabel 4.2 Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (tahap II)......44

Tabel 4.3 Uji Realibilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur...................45

Tabel 4.4 Tanggapan Respon Mengenai Pegawai Dapat Menyelesaikan

Pekerjaan..................................................................................................46

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik saat Terjadi

Antrian.....................................................................................................47

Tabel 4.6 Tanggapan responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian

Pekerjaan..................................................................................................48

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja....49

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian

Pekerjaan..................................................................................................50

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja............51

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas pekerjaan........52

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja...........53

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai.....................54

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon yang

Cepat........................................................................................................55

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi.............56

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipa.......57

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan

Pegawai...................................................................................................58

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk.......59

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup....................60

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan

Masalah....................................................................................................61

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai..........................62

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi yang Baik......................63

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan

Bawahan..................................................................................................64

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam

Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya.................................65

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan

Gagasan....................................................................................................66

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi...67

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Tepat Waktu.........68

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib..............,........69

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Mengenakan Atribut Kepegawaian...70

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai................................71

Tabel 4.30 Statistik Deskriptif (One Sample Statistic)..............................................73

Tabel 4.31 Ranking Dimensi Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur...........................76

vi

Page 14: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……….....………...40

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia................……….....………..41

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.....……….....………...41

Gambar 4.4 Pengukuran Kinerja Secara Kontinum........................……….....………..75

vii

Page 15: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Birokrasi merupakan suatu sistem kerja yang berdasarkan atas tata

hubungan kerja sama antara jabatan-jabatan secara langsung mengenai persoalan

yang formil menurut prosedur yang berlaku dan tidak adanya rasa sentimen tanpa

emosi atau pilih kasih, tanpa pamrih dan prasangka. Menurut Subarsono

(2012:14), birokrasi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengorganisir secara

teratur suatu pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang.

Tata Pemerintahan yang baik (Good Governence) menjadi slogan

penyelenggaraan tata kelola pemerintahan mulai dari pusat hingga daerah ini

memerlukan Pegawai Negeri Sipil sebagai penggerak instansi pemerintah yang

memiliki kecakapan kerja, memiliki kedisiplinan, dapat bekerjasama dengan baik,

memiliki daya tanggap, bertanggung jawab serta taat kepada aturan hukum. Jika

hal ini dilaksanakan secara terprogram (sistemik) dan berkelanjutan dapat

meningkatkan kinerja instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan-

pelayanan kepada masyarakat.

Sebagai salah satu provinsi yang tergolong muda baru yang baru berdiri

selama kurang lebih 12 tahun, Provinsi Banten sampai saat ini terus berupaya

untuk dapat melaksanakan tata kelola aparatur pemerintahannya baik pada

tingkatan provinsi hingga tingkatan kabupaten. Secara geografis, Provinsi Banten

berada pada wilayah yang sangat strategis yaitu sebagai pintu gerbang antara

1

Page 16: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

2

Pulau Sumatera dan Pulau Jawa serta berbatasan dengan Jakarta sebagai Ibukota

Negara. Posisi ini sangat menguntungkan bagi perkembangan kegiatan

perekonomiannya, bila pemerintah daerah dapat menggunakan kesempatan dan

memanfaatkan segala sumber daya yang dimilikinya secara optimal.

Strategisnya letak Provinsi Banten berpotensi menarik masyarakat luar

Banten untuk hidup dan menetap di Provinsi ini. Hal ini tentunya perlu mendapat

perhatian dari aparatur pemerintahan yang ada dalam rangka memberikan

pelayanan publik kepada masyarakat Banten. Semakin heterogen masyarakatnya

maka akan semakin kompleks pula masalah yang harus ditangani oleh pemerintah

daerah setempat. Oleh karena itu dibutuhkan pegawai negeri sipil yang

profesional dan dapat diandalkan.

Kewajiban pegawai negeri sipil memberikan pelayanan publik tertuang

didalam Undang – undang No 43 Tahun 1999, pada pasal 3 menyatakan

bahwasanya pegawai negeri sipil berkedudukan sebagai pegawai negara yang

bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional,

jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintah dan

kegiatan pembangunan.

Kemudian guna dapat mengemban tugas tersebut, salah satu upaya yang

dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai negeri sipil ialah

dengan melakukan pembinaan jiwa dan korps pegawai negeri sipil pada seluruh

aparatur pemerintahan yang ada di Provinsi Banten maupun di tiap Kabupaten,

termasuk di dalamnya aparatur pemerintahaan di Kabupaten Pandeglang. Upaya

pembinaan jiwa dan korps pegawai negeri sipil tertuang pada Peraturan

Page 17: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

3

Pemerintah No 53 tahun 2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil yang

didalamnya menerangkan kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh setiap

pegawai negeri sipil. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut diharapkan

pegawai negeri sipil akan lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerja atau

prestasi kerjanya.

Menurut Syamsudin (2007 : 42), pegawai negeri sipil dalam menjalankan

tugas dan tanggung jawabnya memiliki tiga (3) peranan. Hal ini tentunya juga

berlaku untuk pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang baik

yang pegawai sudah diangkat menjadi pegawai negeri sipil maupun pegawai yang

masih honorer. Adapun 3 peranan tersebut sebagai berikut :

1. Pegawai kecamatan sebagai pengembang misi organisasi. Sebagai pengembang misi organisasi, pegawai Kantor Kecamatan

Sumur diharapkan dapat menjadi penggagas ide dan inovasi untuk

dapat mengembangkan daerah-daerah yang ada di lingkungan

kecamatannya yang bertujuan untuk membangun kemandirian

masyarakat dan membangkitkan atau menstimulasi kegiatan penduduk

khususnya yang berkaitan dengan kegiatan perekonomian demi upaya

pemerataan pembangunan.

2. Pegawai kecamatan sebagai pimpinan organisasi

Sebagai pimpinan organisasi, Kantor Kecamatan Sumur merupakan

instansi puncak di Daerah Sumur yang menaungi desa-desa atau

kelurahan yang berada di lingkungan kecamatannya. Di dalam desa

tersebut, terdapat berbagai macam organisasi baik organisasi formal

(pemerintah desa, Kodim, Polsek, sekolah, puskesmas, dan lain

sebagainya) maupun organisasi non formal (badan usaha perseorangan

maupun kelompok, ormas, paguyuban dan lain sebagainya) yang

membutuhkan arahan serta kerjasama agar segala kebijkana maupun

tindakan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi tersebut sesuai

dengan mekanisme atau prosedur yang ada dan tidak melanggar

peraturan hukum yang berlaku.

3. Pegawai kecamatan sebagai pekerja

Sebagai pekerja, pegawai kecamatan memiliki fungsi untuk dapat

menjalankan kegiatan keadministrasian dan tugas-tugas lainnya yang

ada di Kantor Kecamatan. Dengan kata lain, pegawai kecamatan harus

dapat bekerja dengan memberikan pelayanan publik sesuai dengan

standar kerja yang telah ditetapkan oleh kecamatan.

Page 18: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

4

Berkaitan dengan pelayanan publik, pegawai di Kantor Kecamatan Sumur

harus berpedoman kepada asas transparansi dan akuntabilitas serta mengatur

dengan jelas hak dan kewajiban pemberi pelayanan (pegawai Kecamatan Sumur)

dan yang diberi pelayanan (masyarakat Kecamatan Sumur). Tidak dapat diingkari

bahwa rakyat atau masyarakat pada setiap daerah memiliki hak untuk mengawasi

jalannya instansi pemerintahan, yakni pegawai di Kantor Kecamatan Sumur.

Kegiatan pengawasan dan penyampaian keluhan bisa disampaikan secara

langsung kepada instansi pelaksananya yakni Kecamatan Sumur maupun melalui

lembaga-lembaga perwakilan rakyat seperti tokoh-tokoh di desa, ormas dan lain

sebagainya. Menurut Ikhsan (2009 : 3-4), menyatakan bahwa instansi yang

bertugas sebagai penyelenggara jasa pelayanan publik harus memiliki kemauan

dan proaktif terhadap upaya-upaya perbaikan atau peningkatan kinerjanya serta

memberikan ruang publik bagi masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat

baik berupa penilaian, evaluasi, keluhan, saran dan pengawasan.

Saat ini, bentuk-bentuk dari pelayanan publik yang dapat dilakukan oleh

Kecamatan Sumur kepada masyarakat Kecamatan Sumur baik secara langsung

maupun melalui perwakilan petugas dari desa (kelurahan) disajikan pada tabel

berikut ini :

Tabel 1.1 Pelayanan Publik dari Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang

No Jenis Pelayanan Lama Waktu

1 KTP elektronik (e-ktp) 2 – 3 minggu

2 Kartu keluarga (KK) 2 – 3 minggu

3 Akte kelahiran 3 minggu

4 STPT tanah 1 – 2 minggu

Page 19: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

5

No Jenis Pelayanan Lama Waktu

5 Pajak bangunan dan bumi 1 – 2 minggu

6 Keterangan penduduk / domisili 20 – 30 menit

7 Surat nikah 2 – 3 minggu

8 Surat jual beli hewan 20 – 30 menit

9 Surat keterangan tidak mampu 15 – 20 menit

10 SKCK 20 – 30 menit

11 Surat kematian 10 – 20 menit

12 Surat bepergian 20 – 30 menit

Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, 2014

Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur

berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi kinerja.

Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau

realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan

misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan

atau program untuk masa yang akan datang.

Menurut Gandung (2010 : 157), hasil evaluasi kinerja dapat diperoleh

dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk

dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual

saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap)

tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, diketahui bahwa

ditemukan beberapa kondisi faktual yang diduga sebagai masalah atau hambatan

yang terjadi saat ini di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang berkaitan

Page 20: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

6

dengan kinerja pegawai kantor kecamatan. Permasalahan-permasalahan tersebut

menjadi gambaran keseharian dari aktifitas pegawai kantor Kecamatan Sumur.

Pertama, adalah pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan

terlambat masuk kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib.

Selain itu, terdapat beberapa pegawai kantor kecamatan yang tidak masuk kerja

tanpa keterangan atau membolos, bermain game di saat jam kerja, istirahat

sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan untuk

mengurus keperluan pribadi, jarang ada pegawai yang ada di ruang piket kantor

sebagai front office dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat (Sumber :

penelitian lapangan dan lampiran daftar hadir pegawai, 2014).

Kedua, pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat secara langsung

maupun melalui perwakilan dari sekretaris desa (carik) untuk mengurus KTP

elektronik (e-KTP), pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan

dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur. Bentuk dipersulitnya

kepengurusan tersebut seperti menunda pelayanan, meminta berkas persyaratan

yang sebenarnya tidak diperlukan, lama waktu pemerosesan e-ktp dan kartu

keluaraga hingga satu setengah bulan dimana waktu normalnya adalah 2-3

minggu serta terdapat oknum pegawai yang meminta sejumlah uang dalam bentuk

isyarat agar permintaan dapat lebih cepat diproses (Sumber : hasil wawancara

dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Ketiga, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten.

Hal ini ditunjukkan dari 28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang

yang menguasai atau dapat mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini

Page 21: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

7

terdapat pegawai satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan

Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai Kecamatan Sumur secara

sah atau legal (Sumber : hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Kerta Mukti,

Hari Kamis, 12 Juni 2014).

Keempat, pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki

kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak

mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan

seperti tidak hafal syarat-syarat pembuatan surat keterangan tidak mampu,

pengurusan STPT tanah, surat keterangan izin usaha kecil menengah dan lain

sebagainya. Namun hal yang cukup memprihatinkan adalah etos kerja dan

keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan publik kurang baik yang

akhirnya membangun citra negatif kepada Kantor Kecamatan Sumur yang dinilai

oleh masyarakat tidak bisa bekerja dengan baik(Sumber : hasil wawancara dengan

masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Kelima, pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan

pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan

mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik. Akibat dari tidak

dilaksanakannya pembinaan atau penyuluhan tersebut, banyak sekretaris desa

(carik) yang menjadi bingung apabila dimintai untuk mengurus berkas-berkas

yang mereka inginkan seperti pembuatan e-ktp, kartu keluarga, surat pengantar

SKCK, surat keterangan domisili, surat keterangan tidak mampu dan lain

sebagainya(Sumber : hasil wawancara dengan Kepala Desa Kerta Jaya, Hari

selasa, 10 Juni 2014).

Page 22: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

8

Keenam, terdapat beberapa oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang

terindikasi terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Hal tersebut

terlihat oleh peneliti dalam observasi awal di lapangan, ada oknum PNS yang

membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu ketika jam

kerja masih berlaku pada momen pemilihan presiden periode tahun 2014.

Terkadang oknum pegawai tersebut menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan

mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan (Sumber : hasil

wawancara dengan masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Ketujuh, tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and

punishment). Dalam hal pemberian penghargaan hampir tidak pernah

dilaksanakan sama sekali di Kantor Kecamatan Sumur. Sedangkan sanksi

hukuman hanya dilakukan dalam bentuk teguran lisan saja padahal kesalahannya

mengharuskannya diberikan sanksi dalam bentuk lain yang lebih tegas (Sumber :

hasil wawancara dengan Sekretaris Desa Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Kedelapan, Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan evaluasi

berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena Kepala

Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur

sehingga pegawai tidak dapat dikontrol pekerjaannya. Di samping itu, Kepala

Camat dinilai tidak memiliki kepemimpinan yang kuat dan berkarakter sehingga

mampu mengontrol kerja dari bawahannya (Sumber : hasil wawancara dengan

masyarakat Sumber Jaya, Hari selasa, 10 Juni 2014).

Page 23: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

9

Berdasarkan fenomena permasalahan diatas yang saat ini terjadi di Kantor

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang tentunya akan memberikan dampak

yang kurang baik yakni menurunnya kinerja pegawai yang bekerja di Kecamatan

Sumur. Selain itu, apabila hal ini tidak segera ditindaklanjuti maka opini

masyarakat yang akan terbentuk nantinya adalah pegawai Kantor Kecamatan

Sumur diragukan kredibilitasnya serta memperoleh pencitraan yang kurang baik.

Hal ini menarik dan mendorong peneliti untuk melakukan kajian lebih

mendalam mengenai kinerja Pegawai pada kantor Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten yang kemudian peneliti tetapkan sebagai lokasi

penelitian. Penelitian ini kemudian diangkat dalam bentuk skripsi yang berjudul

“Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang Tahun 2014”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, peneliti melakukan identifikasi

masalah berkaitan dengan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang sebagai berikut :

1. Pegawai kantor Kecamatan Sumur sering ditemukan terlambat masuk

kerja dari jam masuk kerja yang seharusnya yakni jam 7.30 Wib, tidak

masuk kerja tanpa keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam

kerja, istirahat sebelum tiba waktu istirahat, pulang sebelum waktunya

tanpa izin pimpinan untuk mengurus keperluan pribadi, jarang ada

pegawai yang ada di ruang piket kantor.

Page 24: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

10

2. Pelayanan publik untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP),

pembuatan kartu keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan

dipersulit oleh oknum pegawai kantor Kecamatan Sumur.

3. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap kurang berkompeten

khususnya dalam mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan dari

28 pegawai Kantor Kecamatan Sumur hanya ada 5 orang yang dapat

mengoperasionalkan komputer. Selain itu, saat ini terdapat pegawai

satpol PP yang bertugas sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur

yang sebenarnya tidak tercatat sebagai pegawai yang sah.

4. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki

kecakapan kerja yang memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai

tidak mengerti prosedur atau mekanisme kerja untuk menyelesaikan

sebuah pekerjaan.

5. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan

pembinaan kepada aparatur pemerintahan desa atau kelurahan

berkaitan dengan mekanisme dan kegiatan keadministrasian publik.

6. Terdapat oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi

terlibat pelanggaran netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai

membicarakan dan mengarahkan PNS terhadap partai politik tertentu

ketika jam kerjadan menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan

mobilisasi dan kampanye yang dilakukan secara terang-terangan.

7. Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and

punishment) sehingga memperlemah motivasi kerja pegawai.

Page 25: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

11

8. Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan

pengawasan dan evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya.

Hal ini dipengaruhi karena Kepala Camat lebih sering pergi ke luar

dan jarang berada di Kantor Kecamatan Sumur.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka

peneliti memberikan batasan masalah guna memperkecil fokus pembahasan dalam

penelitian ini yakni mengenai “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang telah berhasil peneliti lakukan yakni

“Bagaimana hasil evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang tahun 2014 ? ”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini

adalah untuk mengetahui evaluasi kinerja pegawai pada Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang.

Page 26: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

12

1.6 Manfaat Penelitian

Dari judul penelitian “Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang Tahun 2014”, peneliti berharap akan memberikan

manfaat yang berarti baik secara teoritis maupun secara praktis. Berikut ini

manfaat yang diharapkan oleh peneliti yang antara lain :

1.6.1 Manfaat Teoritis

1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan

pengetahuan mengenai instansi pemerintah terkait.

2. Diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran khususnya bagi

pengembangan ilmu Administrasi Negara.

3. Diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang

memiliki kesamaan variabel penelitian.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan saran yang tepat dalam

rangka meningkatkan kinerja pegawai sehingga Kantor Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang dapat meningkatkan kinerja pegawai

dan dapat memberikan pelayanan publik secara prima.

2. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan mampu memberikan

informasi kepada masyarakat mengenai kinerja pegawai di Kantor

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

Page 27: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

BAB II

DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Menurut Sugiyono (2010 : 55), teori merupakan seperangkat konsep asumsi

generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan

perilaku dalam berbagai organisasi. Deskripsi teori ini merupakan acuan dasar

dalam menunjang sebuah penelitian, sebagaimana yang peneliti lakukan. Pada

bagian deskripsi teori ini dimaksudkan untuk dapat mengetahui teori-teori apa saja

yang digunakan sebagai referensi yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teori kinerja pegawai. Adapun penjelasan dari

teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini.

2.2 Teori Organisasi Publik

Organisasi pada dasarnya seperti sebuah organisme yang memiliki siklus

kehidupan. Organisasi dalam siklus hidupnya mengalami masa-masa layaknya

manusia seperti lahir, tumbuh, dewasa, tua dan mati. Namun agak berbeda sedikit

dengan manusia, organisasi dapat senantiasa diperbaharui. Ketika siklusnya mulai

menurun, organisasi harus segera berbenah dan menyesuaikan dengan

lingkungannya agar dapat sejalan dengan perkembangan zaman.

Publik berasal dari bahasa latin “Public” yang berarti “of people” yaitu

berkenaan dengan masyarakat. Menurut Syafi’i (1999 : 22), mendefinisikan

publik ialah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan,

13

Page 28: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

14

harapan, sikap dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma

yang mereka miliki. Dengan kata lain publik tidak langsung diartikan sebagai

penduduk, masyarakat, warga negara ataupun rakyat, karena kata-kata tersebut

berbeda.

Organisasi publik sering identik dengan organisasi pemerintah yang dikenal

sebagai birokrasi pemerintah. Menurut Taliziduhu (1999 : 14), mendefinisikan

organisasi publik sebagai berikut :

“Organisasi yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan msyarakat akan jasa publik dan layanan kemasyarakatan”.

Menurut Sutarto (2002 : 25), organisasi publik dapat didefinisikan sebagai

berikut :

“Kerangka struktur dalam mana pekerjaan dari banyak orang dilakukan

untuk pencapaian maksud bersama”.

Selain itu, organisasi publik merupakan organisasi terbesar yang mewadahi

seluruh lapisan masyarakat dengan ruang lingkup Negara dan mempunyai

kewenangan yang absah (terlegitimasi) di bidang politik, administrasi

pemerintahan, dan hukum secara terlembaga sehingga mempunyai kewajiban

melindungi warga negaranya, dan melayani keperluannya, sebaliknya berhak pula

memungut pajak serta menjatuhkan hukuman sebagai sanksi penegakan hukum.

Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat demi

kesejahteraan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi sebagai pijakan dalam

kegiatan operasionalnya. Organisasi publik berorientasi pada pelayanan kepada

masyarakat tidak pada keuntungan. Menurut Thoha (2001 :58), memprediksi

bahwa organisasi-organisasi dimasa mendatang yang salah satunya di bidang

Page 29: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

15

penataan organisasi, dimana organisasi dimasa mendatang akan mempunyai sifat-

sifat yang unik.

Struktur organisasi formal akan mengalami penambahan dan perubahan

yang bervariasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi baru tanpa

menganalisis lebih lanjut struktur formal yang ada. Sehingga banyak dijumpai

organisasi-organisasi tandingan yang nonstruktural. Keadaan seperti ini sering

dinamakan gejala proliferation dalam organisasi. Suatu pertumbuhan yang cepat

dari suatu organisasi, sehingga banyak dijumpai organisasi-organisasi formal yang

nonstruktural yang dibentuk untuk menerobos kesulitan birokrasi.

2.3 Teori Kinerja Pegawai

2.3.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan aspek penting dalam upaya pencapaian tujuan

perusahaan. Dengan kinerja pegawai yang baik pada suatu perusahaan, maka

perusahaan tersebut akan dapat mencapai tujuan yang diinginkannya.

Menurut Cordoso Gomes (2006 : 135), mendefinisikan kinerja sebagai

berikut ini :

“Catatan outcome yang dihasilkan fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu”.

Menurut Anwar Prabu (2011 : 67), mendefinisikan kinerja sebagai berikut :

“Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang

pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya”.

Page 30: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

16

Adapun menurut Sedarmayanti (2007 : 14), memberikan pengertian kinerja

yaitu :

“Hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama

periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja, target dan sasaran atau

kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.

Menurut Winardi (2003 : 118), mengatakan bahwa pengertian kinerja

sebagai berikut :

““Tingkatan hingga dimana tujuan-tujuan dicapai. Dengan demikian kinerja sinonim dengan hasil pekerjaan”.

Menurut Pasolong (2007 : 176), mendefinisikan kinerja adalah :

“Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Dalam hal ini jika hasil kerja ingin menempati nilai baik maka

dalam bekerja harus benar-benar disiplin dalam segala hal yang positif.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas

yang sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya selama waktu tertentu.

2.3.2 Pengertian Evaluasi

Rangkaian dari fungsi pengawasan dalam manajemen salah satunya adalah

penilaian (evaluating). Proses evaluasi atau penilaian sangat penting dalam proses

manajemen, karena dalam evaluasi itulah dapat dipastikan ada atau tidak adanya

kemajuan manajemen dalam menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dengan evaluasi yang sistematik dan tepat dapat diketahui adanya kemunduran

atau kemajuan sehingga dilakukan tindakan tepat untuk memperbaikinya.

Page 31: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

17

Menurut Taliziduhu (2003 : 201), mendefinisikan evaluasi adalah :

“Proses pembandingan antara standar dengan fakta dan analisis hasilnya”.

Selain itu, menurut Payaman (2005 : 105), mendefinisikan penilaian

(evaluasi) sebagai berikut :

”Suatu proses mengestimasi atau menetapkan nilai, penampilan, kualitas

atau status dari beberapa objek, orang atau benda.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan

evaluasi adalah serangkaian upaya untuk menilai dan membandingkan

sejauhmana kesesuaian antara hasil yang dicapai dengan hasil semestinya (target).

2.3.3 Pengertian Evaluasi Kinerja

Pada dasarnya evaluasi kinerja merupakan bagian dari fungsi manajemen

yang penting yaitu evaluasi dan pengawasan. Evaluasi kinerja merupakan metode

dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang atau

unit-unit kerja organisasi atau instansi.

Menurut Payaman (2005 : 73), evaluasi kinerja juga dapat berarti sebagai

penilaian kinerja sebagai bahwa :

“Suatu gambaran yang sistematis tentang kebaikan dan kelemahan dari

pekerjaan dari individu atau kelompok. Meskipun ada diantara masalah

teknis (seperti pemilihan format) dan masalah manusianya itu sendiri

(seperti resistansi penilai, dan adanya hambatan hubungan antar individu),

yang kesemuanya itu tidak dapat teratasi oleh penilai kinerja”.

Selain itu, menurut Anwar Prabu (2005 : 75), mendefinisikan evaluasi atau

penilaian kinerja sebagai berikut :

Page 32: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

18

“Suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya”.

Menurut Andrew (2000 : 69), mengemukakan bahwa penilaian pegawai

sebagai berikut :

“Evaluasi yang sistematis dari pekerjaan pegawai dan potensi yang dapat

dikembangkan. Penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan nilai,

kualitas atau status dari beberapa objek orang ataupun sesuatu (barang)”.

Menurut Payaman (2005 : 141), bahwa ada beberapa tahap yang dapat

dilakukan dalam evaluasi kinerja yaitu:

1. Tahap pertama, menghimpun semua informasi yang berkaitan dengan kinerja dimaksud, baik menyangkutkinerja peroranganatau kelompok

orang, maupun menyangkut kinerja unit kerja atau kinerja lembaga

secara keseluruhan.

2. Tahap kedua, mendeskripsikan unsur kinerja dari setiap informasi

yang dihimpun, sehingga kinerja termuat dalam informasi tersebut.

3. Tahap ketiga, membuat kajian atas kinerja, serta membandingkannya

dengan tolok ukur atau sasaran yang harus dicapai.

4. Tahap keempat, menarik kesimpulan dari pelaksanaan penilaian.

5. Tahap kelima, merumuskan saran-saran tindak lanjut.

Dari beberapa pendapat diatas, disimpulkan bahwa sistem penilaian kinerja

ialah proses untuk mengukur prestasi kerja pegawai berdasarkan peraturan yang

telah ditetapkan, dengan cara membandingkan sasaran (hasil kerjanya) dengan

persyaratan deskripsi pekerjaan (target pekerjaan) selama periode tertentu.

2.3.4 Faktor-faktor dalam Evaluasi Kinerja

Dalam melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai, terdapat beberapa

faktor yang lebih difokuskan kepada individu dalam suatu organisasi. Menurut

Marihot (2005 : 52) faktor-faktor dalam evaluasi kinerja antara lain :

Page 33: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

19

1. Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work). Merupakan volume atau banyaknya beban pekerjaan atau jumlah yang

harus diselesaikan oleh seseorang pegawai diukur dari kemampuan

secara kuantitatif di dalam mencapai target atau hasil kerja sesuai

dengan apa yang dibebankan.

2. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work).

Merupakan tingkat sejauh mana pekerjaan itu baik atau buruk buat

pegawai ini dapat dilihat dari segi ketelitian, kerapian kerja, kecepatan

untuk menyelesaikan pekerjaan, keterampilan dan kecekatan pegawai

dalam bekerja.

3. Pengetahuan Kerja (Job Knowledge).

Merupakan proses penempatan seseorang pegawai yang disesuaikan

dengan background pendidikan atau keahliannya dalam suatu

pekerjaan. Hal ini dapat ditinjau dari kemampuan pegawai dalam

memahami hal-hal berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.

4. Kerjasama Tim (Team Work)

Merupakan upaya kerjasama antar sesama pegawai dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak hanya sebatas

vertikal atau kerjasama antar pegawai, akan tetapi kerjasama secara

horisontal pun merupakan faktor yang sangat penting dalam

kehidupan berorganisasi yaitu dimana pimpinan organisasi dan para

pegawainya terjalin suatu hubungan yang kondusif dan menghasilkan

hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

5. Kreatifitas (Creatifity).

Merupakan kemampuan seseorang pegawai dalam menyelesaikan

setiap pekerjaan dengan cara-cara atau inisiatif sendiri dianggap

efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahan. Perubahan

guna untuk melakukan perbaikan demi kemajuan organisasi.

2.4 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti dalam melakukan studi kepustakaan selain

ditunjang dari buku literatur juga dari jurnal penelitian terdahulu yang memiliki

kesamaan variabel dengan variabel dalam penelitian ini. Adapun penelitian

terdahulu dengan kesamaan variabel penelitian disajikan pada tabel berikut:

Page 34: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

20

Nama Peneliti

Judul Alat

Analisis

Hasil Penelitian

Zesbendri

(2010)

Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

pegawai pada kantor

Badan Pusat Statistik

Kabupaten Bogor

Analisis Regresi

Disiplin kerja berpengaruh terhadap

kinerja pegawai

Prosentase disiplin

kerja mempengaruhi

kinerja pegawai

sebesar 68.2%

Donnirimata

(2010)

Pengaruh penilaian prestasi kerja terhadap

kinerja karyawan pada

PT. Jamsostek Kantor

Cabang Gatot Subroto

Analisis regresi

Prestasi kerja berpengaruh positif

terhadap kinerja

karyawan

Prosentase prestasi

kerja mempengaruhi

kinerja karyawan

sebesar 88.36%

M. Harlie

(2010)

Pengaruh disiplin kerja, motivasi dan

pengembangan karir

terhadap kinerja

pegawai negeri sipil

pada Pemerintah

Kabupaten Tabalong di

Tanjung Kalimantan

Selatan

Analisis regresi

berganda

Disiplin kerja, motivasi dan

pengembangan karir

secara bersamaan

berpengaruh terhadap

kinerja pegawai negeri

sipil

Dian Feriyanto

(2013)

Disiplin kerja pegawai negeri sipil di Kantor Dinas Badan Keluarga

Berencana

Pemberdayaan Masyarakat dan

Perempuan (BKBPMP)

Kabupaten Serang

Analisis deskriptif

Disiplin kerja pegawai negeri sipil di kantor

dinas BKBPMP Kabupaten Serang

mencapai minimal

70%

Prosentase disiplin kerja pegawai sebesar

78.84%

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Page 35: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

21

2.5 Kerangka Berfikir

Fokus penelitian ini adalah evaluasi kinerja pegawai Kantor Kecamatan

Serang Kabupaten Pandeglang. Dalam penelitian ini, evaluasi kinerja merupakan

suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang

karyawan atau pegawai melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan

tanggung jawabnya. Kecamatan Sumur memiliki kewajiban memberikan

pelayanan publik kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan

atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna

mempermudah urusan keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada

masyarakat yang ada di wilayah tugasnya.

Dalam rangka mengetahui kinerja pegawai di kantor Kecamatan Sumur

berkaitan dengan pelayanan publik diperlukan sebuah evaluasi kinerja.

Pelaksanaan evaluasi kinerja bertujuan untuk mengetahui pencapaian atau

realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian visi dan

misi dengan cara pemberian penilaian guna perbaikan pelaksanaan suatu kegiatan

atau program untuk masa yang akan datang. Hasil evaluasi kinerja diperoleh

dengan cara melakukan pengukuran (kuantifikasi) kinerja yang diperlukan untuk

dapat memberikan penilaian seberapa besar perbedaan (gap) antara kinerja aktual

saat ini dengan kinerja yang diharapkan. Dengan diketahuinya perbedaan (gap)

tersebut, maka upaya perbaikan dan peningkatan kinerja dapat dilakukan

(Gandung, 2010 : 157).

Page 36: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

22

Untuk mempermudah memahami alur dalam penelitian ini, peneliti

membuata kerangka pemikiran yang disajikan pada gambar dibawah ini :

Permasalahan Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang

1. Pegawai kantor Kecamatan Sumur sering terlambat masuk kerja, tidak masuk kerja

tanpa keterangan, bolos kerja, bermain game di saat jam kerja, istirahat sebelum tiba

waktunya, pulang sebelum waktunya tanpa izin pimpinan, jarang ada pegawai yang

ada berjaga di ruang piket kantor.

2. Pelayanan publik untuk mengurus KTP elektronik (e-KTP), pembuatan kartu

keluarga (KK) serta akte kelahiran terkesan dipersulit oleh oknum pegawai.

3. Pegawai kecamatan dianggap kurang berkompeten khususnya dalam

mengoperasikan komputer. Hal ini ditunjukkan sedikit sekali pegawai yang bisa

mengoperasionalkan komputer. Selain itu, terdapat pegawai satpol PP yang bertugas

sebagai pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang sebenarnya tidak tercatat sebagai

pegawai yang sah. 4. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur dianggap tidak memiliki kecakapan kerja yang

memadai. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai tidak mengerti prosedur atau

mekanisme kerja untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan.

5. Pegawai Kantor Kecamatan Sumur tidak pernah melakukan pembinaan kepada

aparatur pemerintahan desa atau kelurahan berkaitan dengan mekanisme dan

kegiatan keadministrasian publik.

6. Oknum pegawai Kantor Kecamatan Sumur yang terindikasi terlibat pelanggaran

netralitas PNS dalam hal politik. Oknum pegawai membicarakan dan mengarahkan

PNS terhadap partai politik tertentu menggunakan fasilitas Kantor untuk kegiatan

kampanye

7. Tidak adanya pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment) sehingga

memperlemah motivasi kerja pegawai.

8. Pimpinan Kecamatan yakni Kepala Camat jarang melakukan pengawasan dan

evaluasi berkaitan dengan kinerja dari pegawainya. Hal ini dipengaruhi karena

Kepala Camat lebih sering pergi ke luar dan jarang di Kantor Kecamatan Sumur.

(Survey lapangan oleh Peneliti, 2014)

Indikator Evaluasi Kinerja

Indikatornya, antara lain:

1. Kwantitas Pekerjaan (Quantity of Work).

2. Kwalitas Pekerjaan (Quality of Work).

3. Pengetahuan Kerja (Job Knowledge).

4. Kerjasama Tim (Team Work)

5. Kreatifitas (Creatifity).

Sumber : Marihot (2005 : 52 :)

Hasil Penelitian (Output Penelitian)

Mengetahui Hasil Evaluasi Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang saat ini

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Page 37: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

23

2.6 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011 : 70), hipotesis adalah sebagai berikut :

“Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan

masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Dikatakan sementara,karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada

teori yang relevan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang

diperoleh melalui pengumpulan data.

Berdasarkan uraian diatas, penulis mengajukan hipotesis dalam penelitian

ini sebagai berikut :

1. Hipotesis Nol (H0)

Jika H0 ; µ ≥ 65%, maka Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan berhasil jika lebih dari 65%.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Jika Ha ; µ ≤ 65%, maka Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil jika kurang

dari 65%.

Page 38: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian

Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan

menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha yang digunakan untuk mengetahui

metode ilmiah. Menurut Sugiyono (2011 : 43), metode penelitian merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu

pendekatan yang menjelaskan nilai suatu variabel dengan mengolah data-data

yang ada kedalam suatu angka.

Sedangkan desain penelitian memberikan gambaran kepada penulis

mengenai langkah–langkah yang harus dilakukan secara sistematis dengan

mengikuti kaidah-kaidah penelitian yang benar. Sehingga keberadaan desain

penelitian ini akan sangat membantu dan memudahkan penulis untuk dapat

memecahkan permasalahan yang sedang diteliti.

Adapun desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan

penelitian ini adalah desain Deskriptif. Menurut Sugiyono (2011 : 44), desain

deskriptif adalah desain yang menjabarkan atau melukiskan sifat atau karakteristik

dari sesuatu fenomena tertentu. Desain ini dapat memberikan gambaran yang

sebenarnya di lapangan dengan cara mengumpulkan data. Pada umumnya desain

digunakan untuk penelitian yang menggunakan variabel mandiri dan atau tanpa

melakukan perbandingan atau mencari korelasi antar variabel.

24

Page 39: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

25

No Dimensi No Angket

Indikator / item pertanyaan

1 Kuantitas Pekerjaan

Volume Pekerjaan 1 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan

bidang kerjanya

2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian

masyarakat (umumnya terjadi pada hari

senin dan selasa)

3.2 Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini menggunakan kuesioner atau

angket yang disebarkan kepada responden yang menjadi sampel penelitian.

Kemudian peneliti membuat dimensi dari evaluasi kerja yang diklasifikasikan

sebagai berikut ini :

1. Kuantitas Pekerjaan, terdiri dari : a. Volume pekerjaan

b. Lama waktu penyelesaian pekerjaan

2. Kualitas Pekerjaan, terdiri dari :

a. Ketelitian dalam bekerja

b. Kerapihan dalam bekerja

c. Kecepatan dalam bekerja

d. Keterampilan yang dimiliki pegawai

3. Pengetahuan kerja, terdiri dari :

a. Latar belakang pendidikan pegawai

b. Pengalaman kerja pegawai

4. Kerjasama Tim, terdiri dari :

a. Hubungan kemanusian antara sesama pegawai

b. Hubungan kerja antara sesama pegawai

5. Kreatifitas, terdiri dari :

a. Kreatifitas pegawai dalam membuat inovasi kerja

b. Kedisiplinan pegawai

Dengan demikian, pertanyaan-pertanyaan yang akan dibuat nantinya akan

ditabulasikan dan di interpretasikan satu persatu. Adapun tabel keterkaitan antara

dimensi dengan indikator dan item pertanyaan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Keterkaitan Dimensi, Indikator dan Item Pertanyaan

Page 40: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

26

Lama waktu

penyelesaian

pekerjaan

3 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batas waktu

yang diberikan

4 Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya

2 Kualitas Pekerjaan

Ketelitian dalam bekerja

5 Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja, khususnya ketika melayani

keperluan atau permintaan masyarakat

terkait pelayanan keadministrasian

6 Pegawai Kecamatan dapat segera melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan dalam hasil pekerjaannya

Kerapihan pekerjaan 7 Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang

ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan yang

mereka lakukan

8 Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya,

khususnya yang berkaitan dengan pemberkasan dan ketika melayani

keperluan atau permintaan masyarakat

9 Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang

terkode dan tertata rapih

Kecepatan dalam bekerja

10 Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja

11 Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau

menafsirkan permintaan atau keluhan dari

masyarakat yang datang

12 Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat terhadap permintaan untuk

menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari

masyarakat yang datang

Keterampilan yang dimiliki pegawai

13 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja

khususnya komputer

14 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam

pengarsipan (pengkodean dan penataan

arsip)

15 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam surat menyurat baik secara manual

maupun secara elektronik (email)

Page 41: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

27

3 Pengetahuan Kerja

Latar belakang pendidikan pegawai

16 Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat satu

17 Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan

persyaratan keadministrasiannya tidak

lengkap dari permintaan masyarakat terkait

Pengalaman kerja pegawai

18 Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja yang cukup yaitu minimal

pernah menjadi pegawai honorer agar tidak

perlu dilakukan penataran atau pendidikan

ulang mengenai tugas dan tanggung

jawabnya

19 Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan permasalahan yang ada

4 Kerjasama Tim

Hubungan kemanusiaan

dengan masyarakat

20 Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat

21 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik

Hubungan kerja antara sesama

pegawai

22 Pegawai Kecamatan memiliki hubungan yang harmonis antar pegawai

23 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik, antara pimpinan dan

bawahannya

24 Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan

pekerjaan dengan membagi pekerjaan

sesuai bidang kerjanya

5 Kreatifitas

Kreatifitas 25 Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau

ketika menyelesaikan suatu permasalahan

26 Pegawai Kecamatan dapat membuat metode-metode baru dalam menyelesaikan

pekerjaannya atau ketika menyelesaikan

suatu permasalahan

27 Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi masyarakat atas pelayanan yang

diberikan saat ini untuk merumuskan

mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi

Page 42: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

28

Kedisiplinan 28 Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat

waktu

29 Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan

30 Pegawai kecamatan menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap, rapih dan

bersih

Sumber : Peneliti, 2014

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner.

Sedangkan skala pengukuran instrumen yang digunakan adalah skala Likert. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang

fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini diterapkan secara spesifik

oleh peneliti yang disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2010:107).

Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak ukur

untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang digunakan skala Likert

mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang jawaban setiap

item diberi skor, seperti berikut :

Tabel 3.2 Skala Likert

Skor Keterangan

4 Sangat Setuju / Sangat Baik

3 Setuju / Baik

2 Tidak Setuju / Kurang Baik

1 Sangat Tidak Setuju / Sangat Kurang Baik

Sumber : Sugiyono (2010:108)

Page 43: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

29

3.3 Jenis dan Sumber Data

Mengenai sumber data yang diperoleh dalam mendapatkan informasi yang

dijadikan sebagai sumber dalam memperoleh data maka sumber data ini dibagi

menjadi dua, yaitu :

1. Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari subyek atau

obyek yang diteliti (sampel atau responden). Data primer biasanya

bersifat masih mentah karena belum diolah atau diinterpretasikan sifat

dan kualifikasinya.

2. Data sekunder adalah data yang bersumber dari informasi media yang

dimiliki relevansi dengan masalah penelitian dan layak dijadikan

referensi, dokumentasi internal dalam melakukan penelitian.

a. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan

menggunakan dokumen-dokumen yang diperoleh dari tempat

penelitian yakni laporan dari kantor Kecamatan Sumur.

b. Studi Kepustakaan, pemanfaatan bahan-bahan referensi sebagai

rujukan teori dan asumsi yang berkaitan serta menunjang

penelitian. Studi kepustakaan ini meliputi data-data yang didapat

dari dokumen-dokumen dan jurnal penelitian terkait.

3.4 Populasi dan sampel

Menurut Sugiyono (2011:51), populasi merupakan keseluruhan dari

karakteristik atau hasil unit pengukuran yang menjadi objek penelitian. Penulis

mencoba menetapkan suatu populasi dengan menyesuaikan objek penelitiannya

Page 44: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

30

dan kemudian memutuskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah

masyarakat di Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang yang saat ini berjumlah

22.581 jiwa.

Selain itu, menurut Sugiyono (2011:51), sampel merupakan bagian dari

populasi namun masih memiliki sifat dan karakteristik populasi. Sedangkan

menurut Usman (2006 :44), sampel adalah sebagian anggota populasi yang

diambil dengan menggunakan tehnik tertentu yang disebut teknik sampling.

Teknik sampling berguna agar mereduksi anggota populasi menjadi anggota

sampel yang mewakili populasinya (representatif), sehingga kesimpulan populasi

dapat dipertanggung jawabkan, lebih teliti menghitung yang sedikit daripada yang

banyak, serta menghemat waktu, tenaga dan biaya (Usman, 2006:44). Sementara

rumus yang digunakan dalam menghitung jumlah sampel adalah rumus Slovin.

N

n =

1 + Ne2

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Sampling error (tingkat kesalahan)

Diketahui:

N = 22.581 jiwa.

e = 0,1 (10%)

n = ?

Page 45: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

31

jawab:

n = 22.581 jiwa

1+ 22.581 (0,1)2

n = 22.581 jiwa

1+ 22.581 jiwa

n = 22.581 jiwa

23.581

n = 96 Sampel

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dengan menggunakan rumus Slovin,

dapat diketahui bahwa jumlah populasi sebanyak 22.581 jiwa dengan tingkat

kesalahan (error) sebesar 10% (0,1), maka diperoleh hasil sampel sebanyak 96

responden yan akan dijadikan sampel penelitian.

Kemudian, tehnik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah dengan tehnik proportionate area random sampling. Dimana sampel

dihitung berdasarkan ketentuan besaran sampel atas besaran populasi. Di samping

itu, peneliti juga mempertimbangkan bahwa penyebaran kuesioner dilakukan

kepada responden yang telah berusia di atas 25 tahun karena dianggap telah

memiliki kemampuan dalam memberikan penilaian kinerja pegawai kantor

kecamatan sumur kabupaten pandeglang secara lebih objektif.

Teknik ini digunakan karena jumlah populasi terdiri dari sub populasi yang

tidak homogen sehingga pada setiap populasi akan diwakili sesuai dengan

proporsinya masing-masing dan dapat menghasilkan sampel yang representatif.

Dibawah ini tabel dari teknik perhitungan sampel penelitian.

Page 46: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

32

Tabel 3.3 Teknik Perhitungan Sampel

No Desa Jumlah

Penduduk Perhitungan Hasil Hasil

Akhir

1 Kerta Jaya. 3.877 jiwa 3.877 x 100%=17.16%x 96 22.581

16.47 16

2 Sumber Jaya 4.048 jiwa 4.048x 1%=17.92%x 96 22.581

17.20 17

3 Tunggal Jaya 2.947 jiwa 2.947 x 100% =13.30%x 96 22.581

12.76 13

4 Ujung Jaya 3.957 jiwa 3.957 x 100% =17.52%x 96 22.581

16.81 17

5 Taman Jaya 2.542 jiwa 2.542x 100% =11.25%x 96 22.581

10.8 11

6 Kerta Mukti 2.817 jiwa 2.817x 100% =12.47 %x 96 22.581

11.97 12

7 Cigorondong 2.393 jiwa 2.393x 1% =10.59 % x96 22.581

10.16 10

8 Jumlah ∑ =22.581 ∑ =96

Sumber : Data diolah Tahun 2014

Berdasarkan tabel 3.3, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 96

sampel yang tersebar di 7 (tujuh) Desa di Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang yaitu Desa Kerta Jaya, Sumber Jaya, Tunggal Jaya, Ujung Jaya,

Taman Jaya, Kerta Mukti, dan Cigorondong, dimana sebanyak 96 sampel tersebut

merupakan penduduk yang ber-umur 25 tahun ke atas yang akan mewakili dari

jumlah keseluruhan yang mencapai 22.581 jiwa.

Page 47: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

33

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh mengenai evaluasi kinerja pegawai di Kantor

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang memiliki indikator-indikator yang

dijadikan sebagai dasar dalam menyusun item-item yang dapat dijadikan sumber

data, dimana teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai

berikut ini :

1. Kuisioner (angket), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan

untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan

atau pernyataan kepada responden (masyarakat Kecamatan Sumur)

agar dapat memberikan isian atau jawabannya. Kuesioner dalam

penelitian ini akan diberikan kepada para masyarakat yang tersebar di

7 desa yang berada dalam wilayahadministratif Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang.

2. Metode Observasi

Metode observasi merupakan serangkaian pengumpulan data yang

dilakukan secara langsung terhadap subyek atau obyek penelitian

melalui mata, telinga, dan perasaan dengan melihat fakta-fakta fisik

dari obyek yang diteliti dan mendapat masukan dari pihak-pihak

terkait didalam penelitian ini. Fakta-fakta dan informasi yang

diperoleh secara langsung dilapangan dicatat dan dirangkum, untuk

dijadikan data sekunder sebagai pendukung data primer yang

diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuesioner.

Page 48: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

34

3. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan digunakan dalam penelitian ini untuk

mendapatkan gambaran teori yang tepat terhadap penelitian ini,

menurut beberapa ahli, yakni dengan cara mempelajari dan membaca

buku-buku, literatur, serta karya ilmiah yang pernah dibuat dan

dipublikasikan sebagai bahan referensi yang ada keterkaitan dengan

penulisan peneliti ini.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan awal dari proses analisis data. Proses

pengolahan data merupakan tahapan dimana data dipersiapkan, diklasifikasikan,

dan diformat menurut aturan tertentu untuk keperluan proses berikutnya yaitu

analisis data. Data yang telah terkumpul diolah dengan melalui beberapa proses

sebagai berikut :

1. Coding, yaitu tahap mengklasifikasikan data dari tanggapan responden

atas kuesioner yang telah disebarkan. Data yang diinput dari kuesioner

tanggapan responden mengenai kinerja pegawai adalah data ordinal

dengan skala likert dengan bobot 4, 3, 2 dan 1.

2. Editing, yaitu tahap mengoreksi kesalahan yang ada pada data yang

harus dilakukan secara berulang-ulang dan cermat.

3. Tabulating, yaitu tahap penyusunan data secara akumulatif dengan

menggunakan alat bantu Methode Succesive Interval (MSI) untuk

merubah data ordinal menjadi data interval agar dapat dilaksanakan uji

statistik dengan alat bantu SPSS versi 17.

Setelah itu dilakukan pengujian Validitas dan Realibilitas instrumen

penelitian yakni kuesioner mengenai kinerja pegawai. Uji validitas digunakan

Page 49: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

35

untuk menunjukan tingkat kevalidan instrument penelitian, artinya instrument

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur serta mampu

menunjukkan tingkat kesesuaian antar konsep dan hasil pengukuran. Menurut

Muhidin (2007 : 37), keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat

dianggap valid apabila r > 0.3. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

metode korelasi pearson product moment dengan menggunakan alat bantu

program Statistik Program for Social Science atau SPSS versi 17.

Reliabilitas berasal dari kata dalam bahasa inggris ’rely’, yang berarti

percaya, dan reliable yang artinya dapat dipercaya. Dengan demikian reliabilitas

dapat diartikan sebagai keterpercayaan. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

teknik Alpha Cronbach. Hasil pengukuran dapat dipercaya atau dikatakan reliabel

jika nilai cronbach alpha > rtabel, dimana jika nilai alpha < 0,6 adalah kurang baik,

sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik (Sekaran, 1992).

3.6.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis adalah upaya peneliti untuk menyederhanakan dan

menyajikan data dengan mengelompokkan dalam suatu bentuk yang berarti

sehingga mudah dipahami dan diinterpretasi oleh pembaca atau penguji. Dalam

hal ini peneliti dalam menganalisa dan menggunakan metode analisis data

kuantitatif, yaitu suatu metode analisis data dengan menggunakan angka-angka

pemecahan masalah dapat dihitung secara pasti dengan penghitungan matematis.

Pengujian hipotesis menggunakan formula z-test digunakan untuk

mengetahui deksriptif dari variabel penelitian yakni kinerja pegawai Kecamatan

Page 50: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

36

Sumur Kabupaten Pandeglang yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu

SPSS Versi 17. Adapun langkah pembuktiannya sebagai berikut :

1. Uji Hipotesis

Pada sebuah penelitian, lazimnya dilakukan pendugaan atau hipotesis

terhadap masalah yang eksis dan menjadi fokus penelitian. Hipotesis disusun

berdasarkan kenyataan bahwa di satu sisi sebagai organisasi birokrasi tentu

persoalan yang dihadapi sangat kompleks, sehingga mengharapkan hadirnya

aparatur yang baik secara pribadi maupun kinerja pegawai.

Adapun hipotesis nol (H0) yang diajukan oleh peneliti yaitu H0 : µ 0 ≥ 65 %.

Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang dikatakan Baik jika lebih tinggi atau sama dengan 65 persen”.

Hipotesis nol (H0) dapat diterima apabila harga nilai zhitung < nilai ztabel. Secara

statistik, hipotesis nol di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

H0 : µ ≥ 65 %

Adapun hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan oleh peneliti yaitu Ha : µ 0 <

65 %. Dengan kata lain “kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang dikatakan tidak berhasil jika lebih rendah dari 65 persen”. Hipotesis

alternatif (Ha) dapat diterima apabila harga nilai zhitung > nilai ztabel. Secara

statistik, hipotesis alternatif di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini :

Ha : µ < 65 %

Page 51: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

37

3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian Evaluasi Kinerja Pegawai di Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang dilakukan di Kecamatan Sumur, yang terdiri dari 7 Desa

antara lain Desa Sumber Jaya, Kerta Jaya, Tunggal Jaya, Taman Jaya, Ujung Jaya,

Kertamukti, dan Cigorondong. Prakiraan waktu pelaksanaan penelitian dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.4

Jadwal Penelitian

No

Keterangan

Tahun 2014

Tahun 2015

Apr – Jun

Jul – Sept

Okt – Des

Jan – Mar

Apr – Jun

1 Observasi Awal √

2 Penyusunan Proposal

3 Bimbingan Proposal

4 Perbaikan Proposal

5 Penyerahan Proposal Seminar

6 Seminar Proposal √

7 Revisi Proposal √

8 Observasi Lapangan dan

Penyusunan

Hasil Penelitian

9 Pendaftaran

Sidang

10 Sidang Skripsi

dan Revisi

Skripsi

Page 52: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Kecamatan Sumur merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten

Pandeglang Provinsi Banten. Menurut UU Nomor 32 Tahun 2004 menyatakan

bahwa aparatur pemerintah kewilayahan yakni kecamatan dan kelurahan

merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mendapat pelimpahan

sebagian kewenangan Bupati dan Walikota untuk menangani sebagian urusan

otonomi daerah. Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 18 Tahun

2008, pada pasal 1 menyatakan bahwa kecamatan adalah wilayah kerja camat

sebagai perangkat daerah kabupaten yang ditetapkan dengan peraturan daerah

yang berpedoman pada peraturan pemerintah.

Kecamatan Sumur memiliki kewajiban memberikan pelayanan publik

kepada masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum

dapat dilaksanakan pemerintahan desa (kelurahan) guna mempermudah urusan

keadministrasian dan pelayanan publik lainnya kepada masyarakat yang ada di

wilayah tugasnya. Dalam upaya memberikan pelayanan publik, Kecamatan Sumur

akan sangat dipengaruhi oleh luas wilayah, jumlah kelurahan atau desa, jumlah

penduduk serta faktor-faktor lainnya. Kecamatan Sumur memiliki luas wilayah

sebesar 50.000 Km2. Adapun jumlah penduduknya hingga tahun 2013 tercatat

sebanyak 22.581 jiwa (Sumber : Data Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang

Tahun 2013). Sedangkan letak geografisnya berbatasan dengan :

38

Page 53: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

39

1. Pada bagian utara dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan

Kecamatan Cimanggu.

2. Pada bagian timur dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan

Kecamatan Cidahu.

3. Pada bagian selatan dari letak Kecamatan Sumur berbatasan dengan

Kecamatan Ciseuat.

Adapun pemerintah desa (kelurahan atau desa) yang terdapat di Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang terdiri dari 7 kelurahan atau desa antara lain :

1. Desa Kerta Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai saat

ini sebanyak 3.877 jiwa.

2. Desa Sumber Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai

saat ini sebanyak 4.048 jiwa.

3. Desa Tunggal Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai

saat ini sebanyak 2.947 jiwa.

4. Desa Ujung Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai

saat ini sebanyak 3.957 jiwa.

5. Desa Taman Jaya, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai

saat ini sebanyak 2.542 jiwa.

6. Desa Kerta Mukti, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai

saat ini sebanyak 2.817 jiwa.

7. Desa Cigorondong, memiliki jumlah penduduk yang tercatat sampai

saat ini sebanyak 2.393 jiwa.

Page 54: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

40

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Karakteristik Responden

Untuk mengetahui kinerja pegawai di Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang, maka peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada sampel

penelitian (responden) yakni masyarakat di setiap Desa yang termasuk kedalam

wilayah Kecamatan Sumur guna pengumpulan data yang dibutuhkan dalam

penelitian ini. Responden dalam penelitian ini sebanyak 96 orang responden.

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan pada tabel

berikut ini :

Gambar 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

35%

65%

Laki-laki

Perempuan

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan gambar 4.1, diketahui bahwa mayoritas respoden yang

melakukan pengisian kuesioner atau yang umumnya dijumpai oleh peneliti saat

melakukan penelitian lapangan didominasi oleh laki-laki dengan persentase

sebesar 65 % dibandingkan perempuan dengan persentase sebesar 35%.

Karakteristik responden berdasarkan pengelompokkan usianya adalah

sebagai berikut :

Page 55: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

41

Gambar 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

28%

40%

32% 21 - 30 Th

31 - 40 Th

> 40 Th

Sumber: Data primer yang telah diolah

Berdasarkan gambar 4.2, diketahui bahwa mayoritas respoden yang

melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan usia antara 31

- 40 tahun sebesar 40%. Kemudian responden dengan usia antara 21 - 30 tahun

sebesar 32% dan responden dengan usia usia lebih dari 40 tahun sebesar 28%.

Selain daripada itu, pengelompokkan responden juga dilakukan berdasarkan

tingkat pendidikan akhir responden yang disajikan pada tabel berikut:

Gambar 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

6% 20%

41%

33%

SD SLTP

SLTA

Sarjana

Sumber: Data primer yang telah diolah

Page 56: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

42

Berdasarkan gambar 4.3, diketahui bahwa mayoritas respoden yang

melakukan pengisian kuesioner didominasi oleh responden dengan pendidikan

akhirnya merupakan lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP) sebesar

33%. Adapun responden yang berpendidikan akhirnya sarjana hanya sebesar 6%

4.2.2 Uji Validitas dan Realibilitas

4.2.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukan tingkat kevalidan instrumen

penelitian (kuesioner), artinya instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa

yang seharusnya diukur. Keputusan pada sebuah butir atau item pertanyaan dapat

dianggap valid apabila rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0.3). Uji validitas

menggunakan metode pearson product moment dengan program SPSS versi 17.

Untuk dapat mengetahui apakah butir atau item pertanyaan dari kuesioner

kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dinyatakan

valid atau tidak valid disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap I)

Item Koefisien

Korelasi Pearson

Keterangan

Item Koefisien

Korelasi Pearson

Keterangan

P1 0.751** Valid P16 0.488** Valid

P2 0.643** Valid P17 0.647** Valid

P3 0.082 Tdk Valid P18 0.586** Valid

P4 0.612** Valid P19 0.679** Valid

P5 0.530** Valid P20 0.714** Valid

P6 -0.029 Tdk Valid P21 0.661** Valid

P7 0.549** Valid P22 0.010 Tdk Valid

Page 57: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

43

Item Koefisien

Korelasi Pearson

Keterangan

Item Koefisien

Korelasi Pearson

Keterangan

P8 0.562** Valid P23 0.718** Valid

P9 0.427** Valid P24 0.573** Valid

P10 0.525** Valid P25 0.619** Valid

P11 0.614** Valid P26 0.103 Tdk Valid

P12 0.531** Valid P27 0.635** Valid

P13 0.686** Valid P28 0.738** Valid

P14 0.581** Valid P29 0.647** Valid

P15 -0.203 Tdk Valid P30 0.534** Valid

Sumber: Data diolah tahap I, 2015

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa nilai korelasi pearson pada masing-

masing item atau butir pertanyaan memiliki nilai korelasi yang bervariasi.

Terdapat sebanyak 25 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien

korelasi pearson) > rtabel (0,3) yang ditunjukkan dengan tanda bintang ganda,

menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut dapat dikatakan “valid”. Selain itu,

ditemukan sebanyak 5 item pertanyaan yang memiliki nilai rhitung (koefisien

korelasi pearson) < rtabel (0,3), menunjukkan bahwa item pertanyaan tersebut

dikatakan “tidak valid”.

Menurut Sugiyono (2010:177) mengemukakan apabila terdapat item

pertanyaan yang tidak valid maka dapat diambil tindakan dengan menghilangkan

atau menghapus item pertanyaan tersebut atau melakukan perbaikan isi dari item

pertanyaan tersebut dengan yang lain dan kemudian disebarkan kembali.

Berdasarkan rujukan tersebut, peneliti mengambil tindakan untuk menghilangkan

Page 58: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

44

atau menghapus item pertanyaan yang tidak valid guna efesiensi langkah-langkah

penelitian berikutnya.

Kemudian setelah diambil tindakan dengan menghilangkan atau menghapus

item pertanyaan yang tidak valid maka hasil pengujian validitas akhir atau tahap II

disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2

Uji Validitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur (Tahap II)

Item Koefisien

Korelasi Pearson

Keterangan

Item Koefisien

Korelasi Pearson

Keterangan

P1 0.769** Valid P19 0.681** Valid

P2 0.620** Valid P20 0.719** Valid

P4 0.622** Valid P21 0.656** Valid

P5 0.534** Valid P23 0.743** Valid

P7 0.582** Valid P24 0.590** Valid

P8 0.573** Valid P25 0.639** Valid

P9 0.426** Valid P27 0.642** Valid

P10 0.513** Valid P28 0.749** Valid

P11 0.622** Valid P29 0.648** Valid

P12 0.549** Valid P30 0.542** Valid

P13 0.691** Valid - - -

P14 0.609** Valid - - -

P16 0.490** Valid - - -

P17 0.638** Valid - - -

P18 0.577** Valid - - -

Sumber: Data diolah tahap II, 2015

Berdasarkan tabel 4.2, diketahui bahwa seluruh item pertanyaan sebanyak

25 item memiliki nilai rhitung (koefisien korelasi pearson) > rtabel (0,3) yang

Page 59: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

45

ditunjukkan dengan tanda bintang ganda, menunjukkan bahwa item pertanyaan

tersebut dapat dikatakan “valid” dan dapat dilakukan tahapan selanjutnya yakni

pengujian realibilitas.

4.2.2.2 Uji Realibilitas

Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya atau menunjukkan bahwa instrumen penelitian (kuesioner) yang

digunakan memiliki konsistensi dalam pengukuran. Pengujian reliabilitas

dilakukan dengan membandingkan nilai cronbach alpha dari hasil pengolahan

data dengan ketentuan dari Sekaran (2002), dimana nilai koefisien reliabilitas

yang ditunjukkan dari nilai cronbach alpha < 0.6 adalah kurang baik, nilai

cronbach alpha > 0.7 adalah dapat diterima dan nilai cronbach alpha > 0.8 baik.

Hasil pengujian realibilitas instrumen penelitian (kuesioner) kinerja pegawai

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang disajikan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.3

Uji Reliabilitas Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.932

25

Berdasarkan tabel 4.3, diketahui bahwa Cronbach's Alpha Kinerja Pegawai

Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang diperoleh nilai sebesar 0.932,

sehingga kuesioner disebut reliabel yang berada dalam kategori “baik” karena

nilai cronbach alpha > 0.8 (0.932 > 0.8).

Page 60: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

46

4.2.3 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai

Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang berdasarkan tanggapan responden yang telah melakukan

pengisian kuisioner, dimana kuesioner penelitian sebanyak 25 item pertanyaan

yang telah dinyatakan valid dengan jumlah sampel sebanyak 96 responden.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui tanggapan responden

atas indikator pegawai kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya

sesuai bidang kerjanya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Mengenai Pegawai dapat Menyelesaikan Pekerjaan

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 16 16.67%

2 Baik 21 21.88%

3 Buruk 40 41.67%

4 Sangat Buruk 19 19.79%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 1 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.4, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan

sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik

sebanyak 21 responden atau sebanyak 21.88%, yang menyatakan buruk sebanyak

40 responden atau 41.67% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 19

responden atau 19.79%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai Kecamatan

Sumur saat ini dianggap tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Hal ini dapat

Page 61: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

47

dilihat dari pegawai yang sering melempar tugas kepada pegawai yang lain ketika

ada masyarakat yang meminta pelayanan publik kepada mereka. Selain itu

pegawai juga terkesan mempersulit persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi

oleh masyarakat dan melambatkan waktu atas penyelesaian pekerjaan.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat memberikan

pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya terjadi pada hari

senin dan selasa) disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.5

Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Publik Saat Terjadi Antrian

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 17 17.71%

2 Baik 31 32.39%

3 Buruk 33 34.38%

4 Sangat Buruk 15 15.63%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 2 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.5, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan

sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 17.71%, yang menyatakan baik

sebanyak 31 responden atau sebanyak 32.39%, yang menyatakan buruk sebanyak

33 responden atau 34.38% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15

responden atau 15.63%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai tidak dapat

memberikan pelayanan publik ketika terjadi antrian masyarakat yang relatif cukup

banyak. Hal ini dicerminkan dari pegawai kecamatan yang tampak stres ketika

Page 62: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

48

melayani masyarakat dalam jumlah yang banyak atau antrian yang cukup panjang.

Ini biasanya ditemukan di awal-awal minggu seperti hari senin ataupun hari selasa

dimana masyarakat lebih sering mendatangi kantor kecamatan untuk meminta

bantuan pelayanan publik dengan berbagai bentuk pelayanan.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat mempercepat

waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normal disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.6

Tanggapan Responden Mengenai Mempercepat Penyelesaian Pekerjaan

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 16 16.67%

2 Baik 33 34.38%

3 Buruk 28 29.17%

4 Sangat Buruk 19 19.79%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 4 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.6, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan

sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik

sebanyak 33 responden atau sebanyak 34.38%, yang menyatakan buruk sebanyak

28 responden atau 29.17% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 19

responden atau 19.79%.

Responden yang menyatakan baik berpendapat pegawai kantor kecamatan

dianggap dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan dari waktu normalnya. Hal

ini dapat dilihat dari beberapa pegawai kecamatan yang dapat menyelesaikan

Page 63: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

49

berkas pekerjaannya dan melanjutkan berkas pekerjaan yang baru ditandai dengan

tidak adanya berkas pekerjaan yang menumpuk di meja kerja mereka.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki ketelitian

dalam bekerja, khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan masyarakat

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Tanggapan Responden Mengenai Ketelitian Pegawai dalam Bekerja

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 15 15.63%

2 Baik 27 28.13%

3 Buruk 39 40.63%

4 Sangat Buruk 15 15.63%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 5 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan

sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang menyatakan baik

sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang menyatakan buruk sebanyak

39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 15

responden atau 15.63%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai

kecamatan kurang memiliki ketelitian dalam bekerja atau dalam memberikan

pelayanan publik kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari seringnya

kesalahan yang dilakukan oleh beberapa pegawai ketika memberikan pelayanan

seperti kesalahan mengetik nama, kesalahan pengetikan tanggal atau bulan, isi

Page 64: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

50

berkas yang tertukar dengan berkas yang lainnya dan lain-lain hal sebagai bentuk

kurang telitinya pegawai kecamatan dalam melayani masyarakat.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki kerapihan

dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari sedikitnya kesalahan

yang mereka lakukan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.8

Tanggapan Responden Mengenai Kerapihan Penyelesaian Pekerjaan

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 19 19.79%

2 Baik 25 26.04%

3 Buruk 32 33.33%

4 Sangat Buruk 20 20.83%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 7 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.8, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan

sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang menyatakan baik

sebanyak 25 responden atau sebanyak 26.04%, yang menyatakan buruk sebanyak

32 responden atau 33.33% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 20

responden atau 20.83%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai

kurang memiliki kerapihan dalam bekerja. Kerapihan dalam bekerja ditunjukkan

dengan berkas pekerjaan yang tidak kotor, berkas pekerjaan diarsipkan kedalam

map-map sesuai dengan jenis pelayanan serta berkas pekerjaan yang sudah dicek

kembali isinya apakah masih terdapat kesalahan dalam pengetikan. Sampai saat

Page 65: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

51

ini, masyarakat menilai bahwa pegawai kecamatan tidak memiliki kerapihan

dalam bekerja saat memberikan pelayanan publik.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki kehati-

hatian dalam menyelesaikan pekerjaan, khususnya yang berkaitan dengan

pemberkasan dan ketika melayani keperluan masyarakat disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.9

Tanggapan Responden Mengenai Kehati-hatian Dalam Bekerja

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 16 16.67%

2 Baik 29 30.21%

3 Buruk 37 38.54%

4 Sangat Buruk 14 14.58%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 8 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.9, diketahui bahwa dari 96 responden yang menyatakan

sangat baik sebanyak 16 responden atau sebanyak 16.67%, yang menyatakan baik

sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang menyatakan buruk sebanyak

37 responden atau 38.54% dan yang menyatakan sangat buruk sebanyak 14

responden atau 14.58%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai

kurang memiliki kehati-hatian dalam bekerja. Hal ini ditunjukkan dari berkas

pekerjaan tidak diarsipkan kedalam map-map sesuai dengan jenis kategori

Page 66: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

52

pelayanan serta berkas pekerjaan yang sudah dicek kembali isinya apakah masih

terdapat kesalahan dalam pengetikan.

Tanggapan responden atas indikator pegawai menyimpan berkas-berkas

pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih disajikan

pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Tanggapan Responden Mengenai Penyimpanan Berkas Pekerjaan

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 19 19.79%

2 Baik 27 28.13%

3 Buruk 36 37.50%

4 Sangat Buruk 14 14.58%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 9 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang

menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang

menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 14 responden atau 14.58%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya berkas-berkas

pengerjaan tidak disimpan kedalam lemari pengarsipan melainkan ditempatkan

didalam kardus-kardus. Hal ini mengingat jumlah lemari pengarsipan di kantor

Kecamatan memang hanya ada sebanyak 3 buah lemari arsip. Selain itu, pegawai

kecamatan tidak berupaya untuk merubah data pekerjaan yang berbentuk

Page 67: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

53

hardcopy menjadi softcopy dengan scanning data. Hal ini mengakibatkan apabila

sewaktu-waktu data tersebut dibutuhkan akan sulit untuk ditemukan karena

penyimpanannya yang kurang baik.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki sikap

yang cekatan dalam bekerja disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.11

Tanggapan Responden Mengenai Sikap Cekatan dalam Bekerja

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 18 18.75%

2 Baik 23 23.96%

3 Buruk 39 40.63%

4 Sangat Buruk 16 16.67%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 10 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang

menyatakan baik sebanyak 23 responden atau sebanyak 23.96%, yang

menyatakan buruk sebanyak 39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan

tidak memiliki sikap yang cekatan pada saat bekerja. Hal ini dapat disebabkan

pegawai kecamatan tersebut kurang menguasai dalam mengoperasionalkan

komputer. Selain itu pegawai juga suka bertanya kepada pegawai lainnya

Page 68: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

54

berkaitan dengan mekanisme pekerjaan yang tengah diselesaikannya karena tidak

hafalnya pegawai mengenai prosedur dari pekerjaan tersebut.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki daya

tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan atau

keluhan dari masyarakat yang datang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Mengenai Daya Tanggap Pegawai

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 19 19.79%

2 Baik 19 19.79%

3 Buruk 35 36.46%

4 Sangat Buruk 23 23.96%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 11 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang

menyatakan baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang

menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 23 responden atau 23.96%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai tidak

memiliki daya tanggap yang baik atas permintaan dari masyarakat yang datang

untuk meminta pelayanan administratif. Pegawai sering melakukan kesalahan

dalam menafsirkan permintaan masyarakat secara tepat. Fenomena ini pernah

Page 69: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

55

terjadi saat masyarakat membuat kartu tanda pentuduk elektronik (e-ktp) yang

rata-rata ditemukan kesalahan nama dan tanggal lahir dari yang bersangkutan.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki respon

yang cepat terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan atau keluhan dari

masyarakat yang datang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.13

Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Respon Yang Cepat

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 19 19.79%

2 Baik 26 27.08%

3 Buruk 34 35.42%

4 Sangat Buruk 17 17.71%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 12 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.13, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang

menyatakan baik sebanyak 26 responden atau sebanyak 27.08%, yang

menyatakan buruk sebanyak 34 responden atau 35.42% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 17 responden atau 17.71%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan

dianggap tidak memiliki respon yang cepat terhadap penyelesaiaan pekerjaan atau

permintaan dari masyarakat. Masyarakat menilai bahwasanya pegawai kecamatan

dianggap mengulur-ulur waktu sehingga pekerjaan selesainya dalam waktu yang

lebih lama, apalagi bila ada masyarakat yang dianggap dari kalangan kurang

Page 70: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

56

mampu justru pegawai kecamatan cenderung saling melemparkan pekerjaan

antara satu pegawai dengan pegawai lainnya karena dianggap tidak akan dapat

memperoleh uang bonus dari masyarakat yang bersangkutan.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki

ketrampilan dalam menggunakan perangkat kerja khususnya komputer disajikan

pada tabel berikut :

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Komputerisasi

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 14 14.58%

2 Baik 29 30.21%

3 Buruk 35 36.46%

4 Sangat Buruk 18 18.75%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 13 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.14, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang

menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang

menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 18 responden atau 18.75%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan

dianggap kurang menguasai keterampilan dalam mengoperasionalkan komputer.

Hal ini ditunjukkan dari pegawai yang sering saling bertanya kepada sesama

pegawai tentang bagaimana caranya mengaktifkan alat ini maupun itu. Mungkin

Page 71: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

57

saja ini disebabkan karena pegawai tersebut tidak memiliki latar belakang

pendidikan yang baik atau tidak pernah mengikuti pembelajaran komputer di

tempat lainnya.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki

ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan

penataan arsip) disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.15

Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Dalam Pengarsipan

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 11 11.46%

2 Baik 37 38.54%

3 Buruk 36 37.50%

4 Sangat Buruk 12 12.50%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 14 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.15, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 11 responden atau sebanyak 11.46%, yang

menyatakan baik sebanyak 37 responden atau sebanyak 38.54%, yang

menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 12 responden atau 12.50%.

Responden yang menyatakan baik berpendapat bahwa beberapa pegawai

memiliki kemampuan dalam pengarsipan. Pengarsipan yang ditata dengan baik

akan sangat bermanfaat ketika masyarakat datang kembali untuk mengambil

berkas yang mereka minta sehingga tidak perlu mencari-cari lagi berkas tersebut.

Page 72: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

58

Pengarsipan yang mereka gunakan berdasarkan pengkodean dengan klasifikasi

nama desa yang ada di kecamatan sumur.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki latar

belakang pendidikan yang cukup, minimal telah menempuh sarjana tingkat satu

disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Mengenai Latar Belakang Pendidikan Pegawai

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 14 14.58%

2 Baik 28 29.17%

3 Buruk 38 39.58%

4 Sangat Buruk 16 16.67%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 14 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.16, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang

menyatakan baik sebanyak 28 responden atau sebanyak 29.17%, yang

menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan

yang ada saat ini, baik pegawai tetap maupun pegawai honorer meski memiliki

latar belakang pendidikan yang cukup namun belum dapat menunjukkan

semangat dan etos kerja yang profesional, khusus pegawai yang masih honorer

Page 73: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

59

cenderung lebih banyak mengobrol-obrol di waktu jam kerja dan bermain game di

komputer dan sering mengabaikan keperluan masyarakat.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat memberikan

arahan atau petunjuk yang jelas ketika melayani permintaan masyarakat disajikan

pada tabel berikut :

Tabel 4.17

Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Arahan dan Petunjuk

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 15 15.63%

2 Baik 23 23.96%

3 Buruk 39 40.63%

4 Sangat Buruk 19 19.79%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 17 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.17, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang

menyatakan baik sebanyak 23 responden atau sebanyak 23.96%, yang

menyatakan buruk sebanyak 39 responden atau 40.63% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 19 responden atau 19.79%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan

terkadang tidak dapat memberikan arahan dan petunjuk kepada masyarakat ketika

terdapat kekurangan persyaratan atas pelayanan yang diminta. Hal ini lebih sering

didominasi oleh pegawai yang tidak hafal dengan prosedur keadministrasian

kecamatan yang ada.

Page 74: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

60

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki masa

kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai honorer agar tidak perlu

dilakukan penataran mengenai tugas dan tanggung jawabnya disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.18

Tanggapan Responden Mengenai Masa Kerja yang Cukup

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 17 17.71%

2 Baik 29 30.21%

3 Buruk 34 35.42%

4 Sangat Buruk 16 16.67%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 18 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.18, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 17 responden atau sebanyak 17.71%, yang

menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang

menyatakan buruk sebanyak 34 responden atau 35.42% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai di

Kantor Kecamatan Sumur saat ini mayoritas adalah pegawai negeri sipil yang

baru bekerja sekitar 2 hingga 3 tahun. Hal ini ditunjukkan dengan pegawai Kantor

Kecamatan Sumur yang lama atau memiliki masa kerja diatas 5 tahun telah

dimutasi ke instansi atau kantor dinas yang lainnya dan digantikan oleh pegawai

baru lulus seleksi pegawai negeri sipil atau dari pegawai honorer.

Page 75: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

61

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki cara

pandang yang luas dan kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan atau

menyelesaikan permasalahan yang ada disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.19

Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Menyelesaikan Masalah

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 18 18.75%

2 Baik 29 30.21%

3 Buruk 36 37.50%

4 Sangat Buruk 13 13.54%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 19 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.19, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang

menyatakan baik sebanyak 29 responden atau sebanyak 30.21%, yang

menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 13 responden atau 13.54%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa pegawai kecamatan

saat ini tidak ada yang memiliki kemampuan khusus yang sangat dibutuhkan

untuk mengatasi permasalahan yang ada di wilayah kecamatan sumur seperti

sengketa lahan, konflik antar pemuda, persaingan politik dari tokoh–tokoh desa

hingga aksi demonstrasi dari warga masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari

anggapan masyarakat bahwa pegawai Kecamatan Sumur saat ini tidak ada yang

memiliki wibawa, kurang berpendidikan, kurang pengalaman, masih muda,

Page 76: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

62

kurang menjalin silaturahmi dengan warga masyarakat, bukan tokoh yang

dituakan dan lain-lain sebagainya yang membuat pegawai Kecamatan Sumur

dianggap tidak memiliki kemampuan menangani permasalahan yang terjadi.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki

keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.20

Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Pegawai

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 15 15.63

2 Baik 24 25.00%

3 Buruk 35 36.46%

4 Sangat Buruk 22 22.92%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 20 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.20, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang

menyatakan baik sebanyak 24 responden atau sebanyak 25.00%, yang

menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 22 responden atau 22.92%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai

kecamatan kurang ramah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang

membutuhkan. Hal ini tercermin dari pegawai yang jarang memberikan senyum,

raut muka yang tegang dan terkesan kaku, kurangnya obrolan santai yang dapat

mencairkan suasana, terkesan membeda-bedakan pelayanan khususnya ketika

Page 77: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

63

melayani masyarakat kecil dan lain-lain sebagainya yang membuat pegawai

kecamatan sumur dianggap kurang ramah dan hangat dalam memberikan

pelayanan publik kepada masyarakat.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki

komunikasi yang baik dengan masyarakat disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.21

Tanggapan Responden Mengenai Kemampuan Komunikasi yang Baik

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 18 18.75%

2 Baik 20 20.83%

3 Buruk 38 39.58%

4 Sangat Buruk 20 20.83%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 21 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.21, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 18 responden atau sebanyak 18.75%, yang

menyatakan baik sebanyak 20 responden atau sebanyak 20.83%, yang

menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 20 responden atau 20.83%.

Responden yang menyatakan buruk beranggapan bahwa pegawai

Kecamatan Sumur tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik.

Kemampuan komunikasi yang baik umumnya ditunjukkan dengan kemampuan

berinteraksi dengan lawan bicara dengan bahasa verbal. Namun yang dirasakan

Page 78: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

64

oleh masyarakat adalah pegawai terhitung jarang melakukan interaksi dengan

mereka secara verbal atau melakukan perbincangan.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki

komunikasi yang baik, antara pimpinan dan bawahannya disajikan pada tabel

berikut :

Tabel 4.22

Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi Pimpinan dan Bawahan

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 20 20.83%

2 Baik 25 26.04%

3 Buruk 38 39.58%

4 Sangat Buruk 13 13.54%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 23 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.22, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 20 responden atau sebanyak 20.83%, yang

menyatakan baik sebanyak 25 responden atau sebanyak 26.04%, yang

menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.58% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 13 responden atau 13.54%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa sepertinya

komunikasi antar pimpinan dan bawahan di Kantor Kecamatan Sumur tidak

berjalan dengan baik. Hal ini disampaikan oleh masyarakat bahwa Kepala

Kecamatan Sumur saat ini bukanlah orang yang bertipe memasyaratkan diri atau

Page 79: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

65

bukan orang yang senang bergaul. Selain itu beliau juga sering bepergian ke luar

kantor sehingga tidak ada waktu untuk beramah tamah dengan pegawainya.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan dapat bekerjasama

dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan dengan membagi

pekerjaan sesuai dengan bidang kerjanya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.23

Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Antar Pegawai Dalam

Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Bidang Kerjanya

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 13 13.54

2 Baik 22 22.92

3 Buruk 40 41.67

4 Sangat Buruk 21 21.88

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 24 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 13 responden atau sebanyak 13.54%, yang

menyatakan baik sebanyak 22 responden atau sebanyak 22.92%, yang

menyatakan buruk sebanyak 40 responden atau 41.67% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 21 responden atau 21.88%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwa kerjasama antar

pegawai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang membutuhkan kerjasama tim

tidak terjalin dengan baik. Hal ini sering ditemukan dari pegawai yang terkadang

tidak menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya, ada pegawai

Page 80: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

66

yang aktif dan pegawai yang cenderung pasif dalam kerjasama tersebut dan lain

sebagainya yang menunjukkan bahwasanya kerjasama tim dan tanggungjawab

pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dengan pembagian pekerjaan tidak

berjalan dengan optimal.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan memiliki ide dan

gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu

permasalahan disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.24

Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Memiliki Ide dan Gagasan

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 19 19.79%

2 Baik 27 28.13%

3 Buruk 36 37.50%

4 Sangat Buruk 14 14.58%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 25 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.24, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 19 responden atau sebanyak 19.79%, yang

menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang

menyatakan buruk sebanyak 36 responden atau 37.50% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 14 responden atau 14.58%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai

kecamatan sumur kurang memiliki gagasan-gagasan dan ide yang membangun

atau dalam upaya meningkatkan kinerjanya. Pegawai lebih suka menunggu

Page 81: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

67

perintah dari Kepala Kecamatan ataupun pemberitaan melalui surat edaran

pemerintah daerah atas suatu kebijakan.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan mampu menyerap

aspirasi masyarakat atas pelayanan saat ini untuk merumuskan mekanisme

pelayanan yang lebih baik lagi disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.25

Tanggapan Responden Mengenai Pegawai Dapat Menyerap Aspirasi

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 12 12.50%

2 Baik 34 35.42%

3 Buruk 35 36.46%

4 Sangat Buruk 15 15.63%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 27 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.25, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 12 responden atau sebanyak 12.50%, yang

menyatakan baik sebanyak 34 responden atau sebanyak 35.42%, yang

menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai

Kecamatan tidak dapat menyerap aspirasi baik yang sifatnya keluhan, kritik

maupun saran dari masyarakat atas pelayanan yang mereka terima selama ini. Hal

yang paling tidak disukai oleh kebanyakan masyarakat adalah kritik dan saran atas

pelayanan publik yang mereka rasakan lebih banyak yang tidak didengar dan

Page 82: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

68

dilaksanakan oleh mereka, meskipun masukan tersebut rasional dan logis bahkan

memberikan dampak yang positif sekalipun.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan hadir dan pulang

tepat waktu atau mematuhi tata tertib pegawai negeri sipil yang berlaku disajikan

pada tabel berikut :

Tabel 4.26

Tanggapan Responden Mengenai Hadir dan Pulang Kerja Tepat Waktu

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 15 15.63%

2 Baik 27 28.13%

3 Buruk 38 39.28%

4 Sangat Buruk 16 16.67%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 28 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.26, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 15 responden atau sebanyak 15.63%, yang

menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang

menyatakan buruk sebanyak 38 responden atau 39.28% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 16 responden atau 16.67%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat bahwasanya pegawai

kecamatan sumur tidak dapat hadir tepat waktu dan pulang sebelum waktunya.

Hal ini dapat dilihat dari oknum pegawai kecamatan yang sering ditemui masuk

kantor jam 8.30 wib, jam 09.00 wib. Lebih ironisnya lagi oknum pegawai bahkan

ketika waktu istirahat tiba pukul 12.00 wib justru membolos kerja atau langsung

Page 83: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

69

pulang kerja tanpa sepengetahuan dan izin kepala kecamatan. Terkadang

ditemukan oknum pegawai tengah bersantai-santai di luar kantor kecamatan pada

jam kerja, ini menunjukkan bahwa pegawai Kecamatan Sumur kurang memiliki

disiplin, etos kerja dan jiwa koprs kepegawaian yang baik.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan tidak keluar kantor

sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan

dan mematuhi tata tertib pegawai lainnya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.27

Tanggapan Responden Mengenai Mematuhi Tata Tertib

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 14 14.58%

2 Baik 27 28.13%

3 Buruk 35 36.46%

4 Sangat Buruk 20 20.83%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 29 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.27, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang

menyatakan baik sebanyak 27 responden atau sebanyak 28.13%, yang

menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 20 responden atau 20.83%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat pegawai kecamatan sumur

dapat dikatakan tidak memiliki disiplin dan etos kerja yang baik sebagai pegawai

negeri sipil. Masyarakat sering menemukan hal-hal yang sebenarnya tidak pantas

Page 84: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

70

dilakukan oleh pegawai negeri sipil dan menyalahi tata tertib pegawai seperti

sering keluar kantor untuk kepentingan pribadi seperti belanja atau istirahat di

warung kopi saat jam kerja, tidak berpakaian dengan bersih dan rapih, tidak

menggunakan atribut kepegawaian dan yang terpenting adalah tidak ikut serta

melakukan kampanye politik.

Tanggapan responden atas indikator pegawai kecamatan tidak keluar kantor

sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin pimpinan

dan mematuhi tata tertib pegawai lainnya disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.28

Tanggapan Responden Mengenai Menggunakan Atribut Kepegawaian

No Jenis Tanggapan Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 14 14.58%

2 Baik 32 33.33%

3 Buruk 35 36.46%

4 Sangat Buruk 15 15.63%

Total 96 100%

Sumber: Pertanyaan Kuesioner No 30 Variabel Kinerja

Berdasarkan tabel 4.28, diketahui bahwa dari 96 responden yang

menyatakan sangat baik sebanyak 14 responden atau sebanyak 14.58%, yang

menyatakan baik sebanyak 32 responden atau sebanyak 33.33%, yang

menyatakan buruk sebanyak 35 responden atau 36.46% dan yang menyatakan

sangat buruk sebanyak 15 responden atau 15.63%.

Responden yang menyatakan buruk berpendapat pegawai tidak

menggunakan atribut kepegawaian secara lengkap seperti kartu pegawai, tidak

Page 85: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

71

berpakaian dengan rapih, rambut yang tidak tertata rapih, menggunakan sendal di

saat jam kerja dan lain sebagainya yang menunjukkan bahwa atribut kelengkapan

kepegawaian tidak digunakan sebagaimana mestinya sehingga pegawai jauh dari

kesan pegawai yang profesional.

Akumulasi tanggapan responden atas indikator Kinerja Pegawai Kecamatan

Sumur disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.29

Akumulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai

No

Deskriptor Pertanyaan

Bobot Skala Likert

Skor

Aktual 1 2 3 4

P1 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-pekerjaannya sesuai dengan bidang

kerjanya

19 40 21 16 226

P2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan publik pada saat terjadi antrian masyarakat

(umumnya terjadi pada hari senin dan selasa)

15 33 31 17 242

P4 Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya

19 28 33 16 238

P5 Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam

bekerja, khususnya ketika melayani keperluan

atau permintaan masyarakat terkait pelayanan

keadministrasian

15 39 27 15 234

P7 Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan

dari sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan

20 32 25 19 235

P8 Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam menyelesaikan pekerjaannya, khususnya yang

berkaitan dengan pemberkasan dan ketika

melayani keperluan atau permintaan masyarakat

14 37 29 16 239

P9 Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam lemari pengarsipan yang terkode dan

tertata rapih

14 36 27 19 243

P10 Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam bekerja

16 39 23 18 235

P11 Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik dalam menterjemahkan atau menafsirkan

permintaan atau keluhan dari masyarakat yang

datang

23 35 19 19 226

Page 86: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

72

P12 Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat

terhadap permintaan untuk menyelesaikan

pekerjaan atau keluhan dari masyarakat yang

datang

17 34 26 19 239

P13 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam

menggunakan perangkat kerja khususnya

komputer

18 35 29 14 231

P14 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya seperti kemampuan dalam pengarsipan

(pengkodean dan penataan arsip)

12 36 37 11 239

P16 Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang

pendidikan yang cukup minimal sarjana tingkat

satu

16 38 28 14 232

P17 Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang tepat jika ditemukan persyaratan

keadministrasiannya tidak lengkap dari

permintaan masyarakat terkait

19 39 23 15 226

P18 Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa

kerja yang cukup yaitu minimal pernah menjadi

pegawai honorer agar tidak perlu dilakukan

penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas

dan tanggung jawabnya

16 34 29 17 239

P19 Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang

luas dalam menangani pekerjaan atau

menyelesaikan permasalahan yang ada

13 36 29 18 244

P20 Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika melakukan pelayanan masyarakat

22 35 24 15 224

P21 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik

20 38 20 18 228

P23 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang

baik, antara pimpinan dan bawahannya 13 38 25 20 244

P24 Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan bertanggungjawab dalam menyelesaikan

pekerjaan dengan membagi pekerjaan sesuai

bidang kerjanya

21 40 22 13 219

P25 Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam meningkatkan kinerja atau ketika

menyelesaikan suatu permasalahan

14 36 27 19 243

P27 Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi

masyarakat untuk merumuskan mekanisme

pelayanan yang lebih baik lagi

15 35 34 12 235

P28 Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu 16 38 27 15 233

P29 Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi

tanpa izin pimpinan

20 35 27 14 227

Page 87: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

73

P30 Pegawai kecamatan menggunakan atribut

kepegawaian secara lengkap, rapih dan bersih 15 35 32 14 237

Total 308 644 480 296 4220

Rata-rata 12 26 19 12 169

Sumber : Data primer yang telah diolah peneliti, 2014

4.3 Pengujian Hipotesis

Selanjutnya, guna memperoleh kesimpulan atas hipotesis yang diajukan

pada bagian sebelumnya, uji hipotetis perlu dilakukan untuk keperluan tersebut.

Dalam hal ini, formula z-test digunakan untuk menguji hipotetis deskriptif

terhadap variabel dengan jenis data interval dan berasumsi normal, jumlah sampel

atau N sebanyak 96 responden. Dengan menggunakan alat bantu program SPSS

versi 17 diperoleh harga-harga statistik deskriptif sebagai berikut :

Tabel 4.30

Statistik Deskriptif

One-Sample Statistics

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Kinerja Pegawai 96 61.9136 14.51907 1.48185

Sumber : Output SPSS v.17

Berdasarkan tabel 4.30, diketahui bahwa nilai rerata (Mean), simpangan

baku (Std. Deviation), nilai yang dihipotesiskan () sebesar 6.240 yaitu 65 persen

dari total skor ideal yang mungkin diperoleh yaitu sebesar 9.600 dan jumlah

sampel (N) dimasukkan ke dalam rumus uji z sebagai berikut :

Page 88: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

74

Diperoleh nilai zhitung sebesar 12,382. Sementara nilai ztabel dengan tingkat

kesalahan sebesar (0,05) diketahui sebesar 1,98. Dengan menggunakan uji satu

sisi (one-tailed), hipotesis nol (H0) dapat diterima apabila harga nilai zhitung <

nilai ztabel. Sebaliknya hipotesis alternatif (ha) dapat diterima apabila harga nilai

zhitung > nilai ztabel.

Diketahui bahwa nilai zhitung (12,382) > nilai ztabel (1,98) pada taraf

kepercayaan 95%, maka dengan demikian “Ha dapat diterima dan H0 ditolak”.

Dengan kata lain, hipotesis yang menyatakan bahwa “kinerja pegawai di Kantor

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil atau kurang

baik jika kurang dari 65 persen” dapat terbukti kebenarannya.

Sedangkan untuk mengetahui prosentase kinerja pegawai Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang saat ini menggunakan rumus sebagai berikut :

Prosentase Kinerja = Tot. Skor Aktual x 100%

Tot. Skor Ideal

Maka, = 4.220 x 100%

9.600

= 0,4395 x 100% = 43,95%

= 44% (dibulatkan)

Dengan demikian, prosentase kinerja pegawai di Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang saat ini ialah sebesar 44 persen.

Page 89: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

75

4.4 Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan uraian pada tabel 4.29, diketahui bahwa hasil pengukuran dari

25 item pertanyaan atau deskriptor diperoleh nilai total skor aktual sebesar 4.220.

Untuk dapat mengetahui kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang menurut tanggapan responden atau masyarakat di Kecamatan Sumur

dianalisis berdasarkan hasil skoring jawaban responden dari kuesioner yang telah

mereka isi sebagai berikut :

Skor sebesar 296 yang menjawab sangat baik = 296 x 4 = 1.184

Skor sebesar 480 yang menjawab baik = 480 x 3 = 1.440

Skor sebesar 644 yang menjawab kurang baik = 644 x 2 = 1.288

Skor sebesar 308 yang menjawab sangat kurang baik = 308 x 1 = 308

Jumlah = 4.220

Jumlah skor tertinggi = 4 x 25 x 96 = 9.600

Jumlah skor terendah = 1 x 25 x 96 = 2.400

Berdasarkan data tersebut, diketahui pengukuran kinerja pegawai

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut :

Sangat Kurang Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik

2.400 4.800 7.200 9.600

4.220

Gambar 4.4 Pengukuran Kinerja Pegawai Secara Kontinum

Page 90: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

76

Berdasarkan gambar 4.4, diketahui bahwa kinerja pegawai Kecamatan

Sumur menurut tanggapan responden memperoleh jumlah skor sebesar 4.220.

Jumlah skor tersebut terletak diantara rentang penilaian 2.400 – 4.800 yang berada

dalam kategori yang “kurang baik”. Dengan kata lain, kinerja pegawai Kecamatan

Sumur menurut tanggapan responden berada dalam kategori yang kurang baik.

Hasil pengukuran kinerja pegawai Kecamatan Sumur menurut tanggapan

responden terdapat keselarasan dengan hasil pengujian hipotesis, dimana hasil

pengujian hipotesis menyatakan bahwa kinerja pegawai Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang dikatakan kurang baik atau tidak berhasil apabila kurang

dari 65%.

Kemudian untuk dapat mengetahui dimensi kinerja pegawai Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang dilakukan dengan cara membuat peringkat dari

nilai rata-rata masing-masing dimensi kinerja yang disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.31

Ranking Dimensi Kinerja Pegawai Kecamatan Sumur

Kuantitas Pekerjaan 235

Kualitas Pekerjaan 235

Pengetahuan Kerja 236

Kerjasama Tim 183

Kreatifitas 235

0 50 100 150 200 250

Rata-rata Nilai Dimensi

Page 91: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

77

Berdasarkan tabel 4.31, diketahui dengan jelas rata-rata nilai dimensi kinerja

pegawai Kecamatan Sumur yang diuraikan sebagai berikut ini :

1 Dimensi kuantitas pekerjaan pegawai kecamatan kantor Sumur saat ini

memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal sebesar 384.

Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kuantitas pekerjaan dengan

indikator volume pekerjaan dan lama waktu penyelesaian pekerjaan

didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari

masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari pegawai kantor

kecamatan sering saling melimpahkan tugas dalam melayani

masyarakat yang meminta pelayanan, tidak dapat melayani keperluan

masyarakat dengan cepat sehingga timbul antrian yang cukup panjang

yang umumnya sering terjadi pada hari senin dan selasa.

2 Dimensi kualitas pekerjaan pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini

memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal 384. Hal ini

menunjukkan bahwa dimensi kualitas pekerjaan dengan indikator

ketelitian kerja, kerapihan kerja, kecepatan kerja dan keterampilan

yang dimiliki pegawai didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju

atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan

dari seringnya kesalahan dalam membuat berkas-berkas

keadministrasian seperti kesalahan mengetik nama, tanggal atau

bulan, berkas yang tertukar dan kotor, berkas pekerjaan tidak

diarsipkan dan ditempatkan di meja, penyimpanan arsip yang kurang

baik, sikap yang kurang cekatan dalam memberikan pelayanan dan

Page 92: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

78

lain sebagainya bentuk pelayanan yang kurang disukai oleh

masyarakat.

3 Dimensi pengetahuan kerja pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini

memperoleh nilai rata-rata sebesar 236 dari nilai ideal sebesar 384.

Hal ini menunjukkan bahwa dimensi pengetahuan kerja dengan

indikator tingkat pendidikan dan pengalaman kerja pegawai

didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari

masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari semangat dan

etos kerja yang kurang, khususnya pegawai honorer yang sering

mengobrol di jam kerja, bermain game di komputer, tidak dapat

memberikan arahan, petunjuk dan keterangan apabila terdapat

kekurangan dari persyaratan atas pelayanan yang diminta karena tidak

hafal prosedur keadministrasian yang berlaku, kurangnya pengetahuan

untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan

masyarakat seperti sengketa lahan, konflik antar pemuda desa,

persaingan politik dan lain sebagainya yang menunjukkan

pengetahuan kerja belum dapat memenuhi harapan masyarakat.

4 Dimensi kerjasama tim pada pegawai kantor kecamatan Sumur saat

ini memperoleh nilai rata-rata sebesar 183 dari nilai ideal sebesar 384.

Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kerjasama tim dengan indikator

hubungan dengan masyarakat dan hubungan antar sesama pegawai

didominasi oleh tanggapan yang tidak setuju atau kurang baik dari

masyarakat Kecamatan Sumur yang ditunjukkan dari kurang

Page 93: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

79

ramahnya pegawai ketika melayani masyarakat, sering membeda-

bedakan ketika melayani masyarakat kecil, tidak memiliki

kemampuan komunikasi yang baik, lemahnya komunikasi antara

pimpinan dengan bawahan dan kurangnya kerjasama tim dan sikap

saling membantu jika pegawai lainnya meminta bantuan dan lain

sebagainya yang menunjukkan kerjasama tim tidak kuat

5 Dimensi kreatifitas pegawai kantor kecamatan Sumur saat ini

memperoleh nilai rata-rata sebesar 235 dari nilai ideal sebesar 384.

Hal ini menunjukkan bahwa dimensi kreatifitas dengan indikator

kreatifitas dan disiplin pegawai didominasi oleh tanggapan yang tidak

setuju atau kurang baik dari masyarakat Kecamatan Sumur yang

ditunjukkan dari pegawai kurang memberikan gagasan dan ide untuk

menguatkan kinerja pelayanan publik karena lebih suka menunggu

instruksi dari pimpinan, tidak menyerap aspirasi seperti keluhan, kritik

dan saran dari masyarakat, absensi pegawai sering terlambat masuk

kerja dan pulang sebelum waktunya, sering membolos kerja pada jam

istirahat, keluar kantor demi kepentingan pribadi dan tanpa izin

pimpinan, disiplin dan etos kerja yang tidak baik, tidak berpakaian

sesuai atribut kepegawaian dan ada oknum yang ikut kampanye

politik pada saat-saat tertentu dan lain sebagainya yang menunjukkan

kreatifitas pegawai kurang baik.

Page 94: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

80

4.5 Pembahasan

Di samping itu, peneliti memberikan uraian berkaitan dengan ranking

dimensi kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang antara lain :

1 Dimensi pengetahuan kerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang memperoleh nilai rata-rata tertinggi. Hal ini menunjukkan

bahwa dimensi kinerja yaitu pengetahuan kerja yang diuraikan oleh

peneliti dalam bentuk pertanyaan kuesioner memiliki jumlah skor

tanggapan dari responden yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan

jumlah skor dari dimensi kinerja lainnya meskipun rata-rata tanggapan

masyarakat didominasi dengan jawaban yang tidak setuju atau kurang

baik. Dengan kata lain, dimensi pengetahuan kerja memiliki peringkat

yang paling tinggi bila dibandingkan dimensi kinerja lainnya seperti

kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, kerjasama tim dan kreatifitas.

2 Dimensi kerjasama tim dari pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang memperoleh nilai rata-rata terendah. Hal ini menunjukkan

bahwa dimensi kinerja yaitu kerjasama tim yang diuraikan oleh

peneliti dalam bentuk pertanyaan kuesioner memiliki jumlah skor

tanggapan dari responden yang paling rendah bila dibandingkan

dengan jumlah skor dari dimensi kinerja lainnya yang didominasi

dengan dengan jawaban yang tidak setuju atau kurang baik dan sangat

tidak setuju dan sangat kurang baik. Dengan kata lain, dimensi

kerjasama tim memiliki peringkat yang paling rendah bila

dibandingkan dengan dimensi kinerja lainnya

Page 95: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

81

Selain itu, peneliti menyadari bahwa dalam pelaksanaan penelitian ini

tidaklah sempurna yang disebabkan oleh keterbatasan peneliti. Adapun

keterbatasan dalam penelitian ini antara lain :

1. Peneliti memiliki keterbatasan dalam membuat pertanyaan-pertanyaan

dari kuesioner penelitian yang mungkin dianggap kurang tepat atau

juga kekeliruan berkaitan dengan kinerja pegawai.

2. Peneliti memiliki keterbatasan waktu dan biaya selama penelitian

berlangsung.

Page 96: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini, secara

umum kondisi kinerja pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang

menurut tanggapan masyarakat di Kecamatan Sumur yang tersebar pada 7 desa

atau kelurahan saat ini berada dalam kondisi yang buruk dengan persentase

tanggapan responden atas kinerja pegawai Kecamatan Sumur sebesar 44 persen.

Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha), yakni kinerja pegawai di Kantor

Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dikatakan tidak berhasil atau buruk jika

lebih rendah dari 65 persen terbukti “diterima”.

Dimensi yang berada dalam kategori penilaian kinerja pegawai Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang yakni kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan,

pengetahuan kerja, kerjasama tim dan kreatifitas pegawai masih berada dalam

kondisi yang memprihatinkan ini perlu mendapatkan penanganan yang serius dari

Kepala Kecamatan Sumur guna mengoptimalkan kinerja pegawainya dalam

memberikan pelayanan publik yang prima.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka penulis dapat memberikan

beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan positif dan dasar

82

Page 97: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

83

pengambilan keputusan dalam usaha meningkatkan kinerja pegawai Kecamatan

Sumur. Saran-saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut :

1. Melakukan upaya-upaya pembinaan jiwa korps dan kode etik kepada

pegawai Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang guna memperkuat

tanggung jawab dan profesionalisme sebagai abdi negara.

2. Melakukan pengawasan melekat (waskat) guna menghindari praktek-

praktek perilaku menyimpang seperti tindakan indispliner, gratifikasi

dan lain-lain tindakan yang dapat memberikan citra buruk kepada

korps pegawai negeri sipil.

3. Memberikan reward and punishment kepada pegawai Kecamatan

Sumur yang dinilai memiliki kinerja atau prestasi kerja yang baik agar

semangat kerja dan iklim kerja menjadi lebih dinamis dan kondusif.

4. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kepada para pegawai

berkaitan penerapan pelayanan publik yang prima, kursus komunikasi

verbal, pelatihan penggunaan komputer untuk pemerintahan dan lain

sebagainya yang dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan

pegawai Kecamatan Sumur.

Page 98: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Indeks.

Fitron, Ikhsan Nur. 2009. Mencurigai Kekuasaan: Pelayanan Prima Bagi Warga.

Jakarta. Global Medika Profetika.

Gomes, Fausto Cordoso. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.

Andi Offset.

Handoko, Hani. 2008. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta. BPFE.

Harbani, Pasolong. 2007. Teori Administrasi Publik. Alfabeta.

Haris, Syamsuddin. 2007. Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta. Lipi

Press.

Hasibuan, Malayu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi

Aksara.

Ismanto, Gandung. 2010. Banten Bangkit: Habis Gelap Terbitkah Terang. Serang.

Gong Publishing.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Perusahaan. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Marihot, Hariandja. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi

Aksara.

Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta. BPFE.

Muhidin, Abdurahman. 2007. Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung. Pustaka Setia.

Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Bogor. Ghalia Indonesia.

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernologi I dan Kybernologi II. Jakarta. Rineka

Cipta.

Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung.

Mandar Maju.

Sikula, Andrew, E. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung. Erlangga.

Simanjuntak, J. Payaman. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta. FE Universitas Indonesia.

Page 99: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

Subarsono, A.G. 2012. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.

, 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.

Sutarto. 2002. Dasar – dasar Organisasi. Jakarta. Gunung Agung.

Syafi’e. 1999. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Rineka Cipta.

Thoha, Miftah. 2001. Ilmu Administrasi Negara. Jakarta. Raja Biro Findo

Persada.

Usman, Husaini dan Purnomo Setiady A. 2006. Metodelogi Penelitian Sosial.

Jakarta. Bumi Aksara.

Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta. Raja

Grafindo.

Dokumen: Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, Kewajiban dan Larangan.

Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas,

Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Pandeglang.

Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kecamatan Sumur Kabupaten

Pandeglang Bulan September 2013.

Sumber lain: Internet: http//shelmi.wordpress.com/2009/02/27/evaluasi-kinerja/.(Tanggal akses 5 November 2013).

Page 100: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

L A M P I R A N

Page 101: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR
Page 102: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR
Page 103: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR
Page 104: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

KUESIONER PENELITIAN EVALUASI KINERJA PEGAWAI KANTOR KECAMATAN SUMUR

KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2014

Serang, April 2015

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

Di-

Tempat

Bersamaan dengan ini, saya selaku mahasiswa Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negara yang

tengah melakukan penelitian skripsi memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara dapat

meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagaimana terlampir.

Pertanyaan tersebut mengungkap bagaimana kinerja pegawai Kantor Kecamatan

Sumur Kabupaten Pandeglang saat ini.

Data yang diperoleh akan digunakan dalam rangka menyusun skripsi untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Kerahasiaan identitas Bapak/Ibu/Saudara terjamin dan data ini

hanya dipergunakan untuk kepentingan ilmiah akademis dan sumbangsih pemikiran

bagi Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang dalam rangka memberikan data serta

perspektif masyarakat Kecamatan Sumur terhadap kinerja pegawai kantor kecamatan.

Diharapkan kuisioner ini dapat dijawab seluruhnya, mengingat objektifitas

penelitian akan sangat bergantung dari pengisian kuisioner ini. Atas kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara membantu proses penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Maman Nuralam NPM: 6661081097

Page 105: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

Identitas Responden

Harap responden mengisi dengan sebenarnya

1. Nama :……………………………….

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia : ……………………………….Tahun

4. Pendidikan : SD SLTP SLTA S1 ………...

Petunjuk Pengisian

1 Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti, bila ada yang tidak dimengerti

diharapkan untuk bertanya kepada peneliti.

2 Berilah tanda “cheklist” ( √ ) pada jawaban yang telah tersedia sesuai dengan

pilihan dari bapak/ibu/saudara.

3 Harap mengisi semua pertanyaan yang diberikan.

Keterangan Jawaban

Pernyataan Sangat Baik (SB) diberi nilai 4

Pernyataan Baik (B) diberi nilai 3

Pernyataan Tidak Baik (TB) diberi nilai 2

Pernyataan Sangat Tidak Baik (STB) diberi nilai 1

Page 106: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

Kinerja Pegawai Kantor Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang

Pernyataan ini berkisar mengenai kinerja pegawai Kantor Kecamatan Sumur

Kabupaten Pandeglang, yang dimaksudkan untuk mengetahui kinerja pegawai dalam

memberikan pelayanan publik kepada masyarakat saat ini di Kecamatan Sumur.

No

Uraian Pernyataan Jawaban Pernyataan

STB TB B SB 1 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaan-

pekerjaannya sesuai dengan bidang kerjanya

2 Pegawai Kecamatan dapat memberikan pelayanan

publik pada saat terjadi antrian masyarakat (umumnya

terjadi pada hari senin dan selasa)

3 Pegawai Kecamatan dapat menyelesaikan pekerjaannya

sesuai dengan batas waktu yang diberikan

4 Pegawai Kecamatan dapat mempercepat waktu

penyelesaian pekerjaannya dari waktu normalnya

5 Pegawai Kecamatan memiliki ketelitian dalam bekerja,

khususnya ketika melayani keperluan atau permintaan

masyarakat terkait pelayanan keadministrasian

6 Pegawai Kecamatan dapat segera melakukan perbaikan

apabila ditemukan kesalahan dalam hasil pekerjaannya

7 Pegawai Kecamatan memiliki kerapihan dalam

menyelesaikan pekerjaannya yang ditunjukkan dari

sedikitnya kesalahan yang mereka lakukan

8 Pegawai Kecamatan memiliki kehati-hatian dalam

menyelesaikan pekerjaannya, khususnya yang berkaitan

dengan pemberkasan dan ketika melayani keperluan atau

permintaan masyarakat

9 Pegawai menyimpan berkas-berkas pekerjaan didalam

lemari pengarsipan yang terkode dan tertata rapih

10 Pegawai Kecamatan memiliki sikap yang cekatan dalam

bekerja

11 Pegawai Kecamatan memiliki daya tanggap yang baik

dalam menterjemahkan atau menafsirkan permintaan

atau keluhan dari masyarakat yang datang

12 Pegawai kecamatan memiliki respon yang cepat

terhadap permintaan untuk menyelesaikan pekerjaan

atau keluhan dari masyarakat yang datang

13 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam

menggunakan perangkat kerja khususnya komputer

14 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan lainnya

seperti kemampuan dalam pengarsipan (pengkodean dan

penataan arsip)

Page 107: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

15 Pegawai Kecamatan memiliki ketrampilan dalam surat menyurat baik secara manual maupun secara elektronik

(email)

16 Pegawai Kecamatan memiliki latar belakang pendidikan

yang cukup minimal sarjana tingkat satu

17 Pegawai Kecamatan dapat memberikan arahan yang

tepat jika ditemukan persyaratan keadministrasiannya

tidak lengkap dari permintaan masyarakat terkait

18 Pegawai Kecamatan telah memiliki lama masa kerja

yang cukup yaitu minimal pernah menjadi pegawai

honorer agar tidak perlu dilakukan penataran atau pendidikan ulang mengenai tugas dan tanggung

jawabnya

19 Pegawai Kecamatan memiliki cara pandang yang luas

dalam menangani pekerjaan atau menyelesaikan

permasalahan yang ada

20 Pegawai Kecamatan memiliki keramahan ketika

melakukan pelayanan masyarakat

21 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik 22 Pegawai Kecamatan memiliki hubungan yang harmonis

antar pegawai

23 Pegawai Kecamatan memiliki komunikasi yang baik,

antara pimpinan dan bawahannya

24 Pegawai Kecamatan dapat bekerjasama dan

bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan

dengan membagi pekerjaan sesuai bidang kerjanya

25 Pegawai Kecamatan memiliki ide dan gagasan dalam

meningkatkan kinerja atau ketika menyelesaikan suatu

permasalahan

26 Pegawai Kecamatan dapat membuat metode-metode

baru dalam menyelesaikan pekerjaannya atau ketika

menyelesaikan suatu permasalahan

27 Pegawai Kecamatan mampu menyerap aspirasi

masyarakat atas pelayanan yang diberikan saat ini untuk

merumuskan mekanisme pelayanan yang lebih baik lagi

28 Pegawai Kecamatan hadir dan pulang tepat waktu 29 Pegawai Kecamatan tidak keluar kantor sebelum jam

kerja selesai atau mengurus keperluan pribadi tanpa izin

pimpinan

30 Pegawai kecamatan menggunakan atribut kepegawaian

secara lengkap, rapih dan bersih

Ttd Responden

….…..…………………..

Terima Kasih & Sukses Selalu

Page 108: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

UJI VALIDITAS

(30 butir pertanyaan)

Kinerja Pegawai

P1 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.751**

.000

96

P2 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.643**

.000

96

P3 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.082

.214

96

P4 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.612**

.000

96

P5 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.530**

.000

96

P6 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

-.029

.390

96

P7 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.549**

.000

96

P8 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.562**

.000

96

P9 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.427**

.000

96

P10 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.525**

.000

96

P11 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.614**

.000

96

P12 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.531**

.000

96

Page 109: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

P13 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.686**

.000

96

P14 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.581**

.000

96

P15 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

-.203*

.024

96

P16 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.488**

.000

96

P17 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.647**

.000

96

P18 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.586**

.000

96

P19 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.679**

.000

96

P20 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.714**

.000

96

P21 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.661**

.000

96

P22 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.010

.462

96

P23 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.718**

.000

96

P24 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.573**

.000

96

P25 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.619**

.000

96

P26 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.103

.160

96

Page 110: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

P27 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.635**

.000

96

P28 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.738**

.000

96

P29 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.647**

.000

96

P30 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.534**

.000

96

Kinerja Pearson Correlation

Pegawai Sig. (1-tailed)

N

1

96

Keterangan :

1. Total pertanyaan berkaitan dengan variabel Kinerja sebanyak 30 butir/item

pertanyaan.

2. Diketahui ada sebanyak 25 item pertanyaan yang dinyatakan “Valid”,

karena nilai korelasinya atau rhitung > rtabel (0.344) dan ditunjukkan dengan

tanda bintang ganda (**).

3. Diketahui ada sebanyak 5 item pertanyaan yang dinyatakan “Tidak Valid”,

karena nilai korelasinya atau rhitung < rtabel (0.344). Item pertanyaan yang

tidak valid ditandai warna merah, yaitu pertanyaan no 3, 6, 15, 22 dan 26.

Page 111: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

UJI VALIDITAS

(25 butir pertanyaan)

Kinerja Pegawai

P1 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.769**

.000

96

P2 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.620**

.000

96

P4 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.622**

.000

96

P5 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.534**

.000

96

P7 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.582**

.000

96

P8 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.573**

.000

96

P9 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.426**

.000

96

P10 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.513**

.000

96

P11 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.622**

.000

96

P12 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.549**

.000

96

P13 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.691**

.000

96

P14 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.609**

.000

96

Page 112: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

P16 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.490**

.000

96

P17 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.638**

.000

96

P18 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.577**

.000

96

P19 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.681**

.000

96

P20 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.719**

.000

96

P21 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.656**

.000

96

P23 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.743**

.000

96

P24 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.590**

.000

96

P25 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.639**

.000

96

P27 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.642**

.000

96

P28 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.749**

.000

96

P29 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.648**

.000

96

P30 Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

.542**

.000

96

Total Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

1

96

Page 113: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

UJI REALIBILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

.932

25

UJI STATISTIK DESKRIPTIF

One-Sample Statistics

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Kinerja Pegawai 96 61.9136 14.51907 1.48185

One-Sample Test

Test Value = 0.05

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower

Upper

Kinerja

Pegawai

41.748

95

.000

61.86362

58.9218

64.8055

Page 114: EVALUASI KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SUMUR

RIWAYAT HIDUP

Maman Nuralam, Lahir di Sumur, 5 Desember 1988, merupakan putra pertama

dari pasangan Bapak Sutrawi dan Ibu Mamah. Agama Islam, Kewarganegaraan

Indonesia, Alamat Kp. Katapang Kecamatan Sumur Desa Cigorondong

Kabupaten Pandeglang Banten.

Menyelesaikan Pendidikan di SD Negeri Cigorondong tahun 2002, tamat SMP

Negeri 2 Taman Jaya tahun 2005, tamat SMA Negeri 5 Pandeglang tahun 2008,

tahun 2008 menempuh kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang

Banten Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Administrasi Negera

sampai dengan saat ini.