evaluasi estimasi risiko 10 tahun penyakit … · mendukung proses perkuliahan maupun praktikum...
TRANSCRIPT
EVALUASI ESTIMASI RISIKO 10 TAHUN PENYAKIT
KARDIOVASKULER PADA MASYARAKAT KABUPATEN SLEMAN,
YOGYAKARTA
(Kajian Metode Framingham Risk Score, Pooled Cohort Equations dan
Systematic Coronary Risk Evaluation)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Clarentia Dwivani
NIM: 148114004
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
EVALUASI ESTIMASI RISIKO 10 TAHUN PENYAKIT
KARDIOVASKULER PADA MASYARAKAT KABUPATEN SLEMAN,
YOGYAKARTA
(Kajian Metode Framingham Risk Score, Pooled Cohort Equations dan
Systematic Coronary Risk Evaluation)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Clarentia Dwivani
NIM: 148114004
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Persembahan
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku
Mama, Papa, dan Koko terkasih
Sahabat-sahabat serta Almamaterku, Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
RNYATAAN KEASLIAN KARYA
TAAN PERSETUJUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UK KEPETINGAN AKADEMIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang Maha
Esa karena atas penyertaan dan karunia-Nya, skripsi yang berjudul “Evaluasi
Estimasi Risiko 10 Tahun Penyakit Kardiovaskuler Pada Masyarakat Kabupaten
Sleman, Yogyakarta (Kajian Metode Framingham Risk Score, Pooled Cohort
Equations Dan Systematic Coronary Risk Evaluation)” dapat penulis selesaikan
sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Skripsi ini merupakan bagian dari penelitian Dr. Rita Suhadi,
M.Si., Apt. yang berjudul “Intervensi Therapeutic Life Style Inisiatif Masyarakat
Sendiri untuk Peningkatan Kualitas Hidup Sehat dan Kesadaran Penyakit
Kardiovaskuler” berdasarkan SK Nomor: 075/Penel.LPPM USD/IV/2017.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari
dukungan berbagai pihak. Maka, dengan kerendahan hari penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendukung
penelitian
2. Kepala Dukuh Sembir, Morangan, Jragung, dan Somorai, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta yang telah memberikan ijin dalam pengambilan data penelitian.
3. Masyarakat Dukuh Sembir, Morangan, Jragung, dan Somorai yang telah
bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
4. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing, mendukung, dan memberikan semangat dari awal hingga
terselesaikannya skripsi ini.
5. Bapak Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt. selaku dosen pembimbing
pendamping yang juga telah membimbing, mendukung, dan memberikan
masukan dari awal hingga terselesaikannya skripsi ini.
6. Ibu dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. dan Putu Dyana Chrystasani, M.Sc., Apt. selaku
dosen penguji yang telah memberikan masukkan serta bimbingan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana
Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
8. Laboratorium Pramita yang telah membantu dalam proses analisis sampel
darah subjek penelitian.
9. Papa, mama, koko, serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukugan,
kasih sayang, dan doa hingga skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Karina dan Herlina sahabat terbaik sekaligus teman seperjuangan yang selalu
memberikan dukungan tanpa lelah disaat penulis mengerjakan skripsi ini.
11. Eustachia Diajeng W., Elni Meilianti, Gracia Kalangi, Adian Rambu, Jerry,
Maria Felicia G., Sesillia Effendy, Fransisca, Tiffany, Jenny, Sr. Arina,
Eleonora L., Aldo, Rachel S., Regina O., Viky D., dan Theresia F. yang selalu
memberi dukungan dan melalui semua proses pembelajaran bersama.
12. Teman-teman penelitian: Budi, Putri, Vena, Lia, Iyut, Vivi, dan Kiki atas
kebersamaan dan kerjasamanya.
13. Teman-teman FSM A 2014 dan semua angkatan 2014 yang sudah menemani
dalam proses perkuliahan selama ini
14. Seluruh dosen, karyawan, dan laboran yang telah mengajarkan, membantu, dan
mendukung proses perkuliahan maupun praktikum selama ini.
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah mendukung
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
menyempurnakan skripsi ini. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat dengan baik bagi pembaca sekalian. Terima kasih dan Tuhan Yesus
Selalu memberkati.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ v
LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT ............................................................................................................ xv
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
Desain dan Subjek Penelitian .............................................................................. 2
Metode Sampling ................................................................................................ 4
Ukuran Sampling ................................................................................................. 4
Prosedur Penelitian .............................................................................................. 4
Pengumpulan Data .............................................................................................. 5
Analisis Data ....................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6
Profil Responden Penelitian ................................................................................ 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Komparasi Hasil Pengukuran Besarnya Risiko 10 Tahun Terkena Penyakit
Kardiovaskuler Metode Framingham Risk Score, Pooled Cohort Equations, dan
SCORE ................................................................................................................ 9
Rekomendasi Terapi Statin Berdasarkan Metode Framingham Risk Score,
Pooled Cohort Equations, dan SCORE ............................................................ 12
KESIMPULAN ..................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
LAMPIRAN .......................................................................................................... 19
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Profil Faktor Risiko Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah
Diastolik (TDD), Kolesterol (HDL, LDL, dan Total), dan Rasio Kolesterol ......... 6
Tabel II. Profil Faktor Risiko Jenis Kelamin, Status Merokok, Status Diabetes
Mellitus, dan Terapi Hipertensi .............................................................................. 7
Tabel III. Hasil Uji Komparasi Metode Framingham Risk Score, Pooled Cohort
Equations, dan SCORE ........................................................................................... 9
Tabel IV. Hasil Uji Komparatif Lanjutan Metode Framingham Risk Score,
Pooled Cohort Equations, dan SCORE ................................................................ 10
Tabel V. Hasil Uji Komparatif Proporsi Kategori Perhitungan Risiko 10 Tahun
Penyakit Kardiovaskuler Metode FRS, PCE, dan SCORE (n=169) ..................... 11
Tabel VI. Hasil Uji Komparatif Proporsi Kategori Rekomendasi Statin Menurut
Guideline Metode FRS, PCE, dan SCORE (n=169) ............................................. 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I. Subjek Penelitian Dukuh Somorai, Sembir, Morangan, dan Jragung .. 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 19
Lampiran 2. Ethical Clearance ............................................................................ 20
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit ................... 21
Lampiran 4. Lembar Penjelasan Penelitian ......................................................... 22
Lampiran 5. Informed Consent ........................................................................... 23
Lampiran 6. Form Wawancara (CRF) ................................................................. 24
Lampiran 7. Sertifikat Kalibrasi Sphygmomanometer ....................................... 26
Lampiran 8. Kalkulator Framingham Risk Score ............................................... 32
Lampiran 9. Kalkulator Pooled Cohort Equations ............................................. 33
Lampiran 10. Kalkulator SCORE ....................................................................... 34
Lampiran 11. Perhitungan Sampel Penelitian ..................................................... 35
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Sphygmomanometer dengan Uji T ................ 36
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Sphygmomanometer .................................. 37
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas Karakteristik Subjek Penelitian .................. 38
Lampiran 15. Hasil Uji Karakteristik Subjek Penelitian dengan Uji Binomial .. 38
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas Metode FRS, PCE, dan SCORE ................. 39
Lampiran 17. Hasil Uji Komparatif Repeated ANOVA-Bonferroni .................. 40
Lampiran 18. Hasil Uji Komparasi Kategori Risiko Metode FRS-PCE dan FRS-
SCORE dengan Uji Marginal Homogeneity ................................. 41
Lampiran 19. Hasil Uji Komparasi Kategori Terapi Metode FRS-PCE dan
Metode FRS-SCORE dengan Uji Marginal Homogeneity ........... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama dengan total 17,5 juta
kematian (46,2% dari total kematian akibat penyakit tidak menular) di dunia. Saat
ini telah banyak metode untuk menghitung risiko penyakit kardiovaskuler dalam 10
tahun ke depan. Metode-metode tersebut 3 diantaranya adalah Framingham Risk
Score (FRS), Pooled Cohort Equations (PCE), dan Systematic Coronary Risk
Evaluation (SCORE). Tujuan penelitian ini adalah membandingkan perbedaan
hasil pengukuran risiko 10 tahun terkena penyakit kardiovaskuler serta pebedaan
proporsi pengkategorian risiko dan rekomendasi pemberian statin metode FRS
dibandingkan PCE dan FRS dibandingkan SCORE. Jenis penelitian adalah
observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian
berjumlah 169 responden yang berasal dari Dukuh Somorai, Sembir, Morangan,
dan Jragung. Data perhitungan risiko penyakit kardiovaskuler dihitung
normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji komparatif
dilakukan menggunakan uji Repeated ANOVA. Uji komparatif proporsi
pengkategorian risiko dan rekomendasi terapi statin dihitung menggunakan uji
Marginal Homogeneity. Hasil rata-rata risiko subjek penelitian metode FRS, PCE,
dan SCORE adalah 13,3±11,2%, 6,7±6,4%, dan 2,6±3,5%. Uji komparatif
memperlihatkan terdapat perbedaan bermakna hasil perhitungan risiko 10 tahun
penyakit kardiovaskuler metode FRS-PCE (p<0,01) dan atara metode FRS-SCORE
(p<0,01). Proporsi pengkategorian risiko dan pengkategorian rekomendasi
pemberian statin antara FRS dibandingkan PCE dan FRS dibandingkan SCORE
juga memiliki perbedaan (p<0,01 dan p<0,01).
Kata Kunci: Risiko Penyakit Kardiovaskuler; Framingham Risk Score (FRS);
Pooled Cohort Equations (PCE); Systematic Coronary Risk Estimation (SCORE).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Cardiovascular disease is the leading cause of non-communicable disease
deaths in the world with total 17.5 million deaths (46.2%). Nowadays there have
been many methods to calculate the risk of cardiovascular disease within next 10
years. Among these methods 3 of them are Framingham Risk Score (FRS), Pooled
Cohort Equations (PCE), and Systematic Coronary Risk Evaluation (SCORE). The
aim of this study is to compare whether the three methods have different
measurement risk results and to compare whether the risk categorization and statin
therapy categorization have a different proportion. This study is observational
analytic with cross-sectional design. Total 169 respondents from Somorai, Sembir,
Morangan, and Jragung Village were participated in study. Normality of risk
measurement data was performed using Kolmogorov-Smirnov test and comparative
test was performed using Repeated ANOVA. Both proportion of risk categorization
and statin therapy between FRS -PCE and FRS-SCORE was calculated using the
Marginal Homogeneity test. The average risk of FRS, PCE, and SCORE were
13.3±11.2%, 6.7±6.4%, and 2.6±3.5% respectively. There were significant
differences in calculation of 10-year cardiovascular risk between FRS-PCE
(p<0.01) and FRS-SCORE (p <0.01). Both proportion of risk categorization and
statins therapy between FRS-PCE and FRS-SCORE had significant differences (p
<0.01).
Keywords: Cardiovascular Disease Risk; Framingham Risk Score (FRS); Pooled
Cohort Equations (PCE); Syst8ematic Coronary Risk Estimation (SCORE)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Pada tahun 2012 dari total 56 juta kematian di seluruh dunia, 38 juta kematian
diantaranya disebabkan karenan penyakit tidak menular (PTM). Empat penyebab
kematian utama PTM adalah penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit pernafasan,
serta diabetes. Penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama dengan total
17,5 juta kematian atau 46,2% dari total kematian akibat PTM di dunia (World
Health Organization, 2014).
Penyakit kardiovaskuler sendiri bisa didefinisikan sebagai kelompok
penyakit kelainan pada jantung dan pembuluh darah. Penumpukan penyimpanan
lemak di dinding bagian dalam dari pembuluh darah (aterosklerosis) diduga
menjadi penyebab utama dari penyakit tersebut. Penyakit yang termasuk dalam
ASCVD adalah penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, penyakit arteri
perifer, dan penyakit ateroskerotik aorta (Sparks et al., 2016). Hal-hal yang dapat
meningkatkan risiko seseorang untuk mendapatkan penyakit kardiovaskuler
diantaranya seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), merokok, kadar kolesterol
tinggi, obesitas, konsumsi alkohol berlebih, umur (> 50 tahun), kurang beraktivitas,
memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler keluarga, dan etnik (National Heart,
Lung, and Blood Institute, 2016).
Hal yang perlu menjadi perhatian dunia saat ini adalah fakta bahwa
masyarakat yang memiliki faktor risiko penyakit kardiovaskuler di negara
berpenghasilan rendah hingga menengah termasuk Indonesia seringkali tidak
memiliki kesempatan untuk mengakses program perawatan kesehatan primer
terpadu untuk deteksi dini dan pengobatan jika dibandingkan dengan masyarakat di
negara berpenghasilan tinggi. Padahal faktanya beban penyakit kardiovaskuler
dapat dikurangi dengan cara melakukan intervensi untuk mencegah dan mengontrol
penyakit tersebut. Intervensi individu lebih mudah untuk dilaksanakan karena bisa
langsung dilakukan oleh individu yang memiliki faktor risiko dengan cara memulai
menargetkan perawatan kesehatan apabila memiliki risiko tinggi terkena penyakit
kardiovaskuler ataupun jika memiliki faktor risiko tunggal di atas ambang batas,
seperti hipertensi dan hiperkolesterolemia (World Health Organization, 2016).
Saat ini telah banyak metode yang dapat digunakan untuk menilai apakah
seseorang akan terkena penyakit kardiovaskuler dalam 10 tahun ke depan. Diantara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
metode-metode tersebut 3 diantaranya adalah Framingham Risk Score, Systematic
Coronary Risk Evaluation (SCORE), dan Pooled Cohort Equations. Ketiga metode
ini tentunya memiliki sistem pengukuran yang berbeda-beda, berdasarkan variabel
faktor risiko dan faktor pengecualian yang juga berbeda (Devroey dan
Vandevoorde, 2009). Berdasarkan fakta tersebut, maka peneliti tertarik untuk
membandingkan apakah diantara ketiga metode tersebut memiliki hasil pengukuran
yang berbeda pula.
Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi DIY, Kabupaten Sleman, tepatnya di
Dukuh Sembir, Morangan, Jragung, dan Somorai. Alasan pemilihan lokasi ini
dikarenakan analisis tiga tahun terakhir dari data di seluruh rumah sakit di DIY
menunjukkan penyakit-penyakit kardiovaskuler seperti jantung, stroke, hipertensi
menempati urutan paling tinggi penyebab kematian (Dinas Kesehatan Daerah
Istimewa Yogyakarta, 2013). Selain itu hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Suhadi et al. (2017) juga menunjukkan bahwa masyarakat di keempat dukuh
tersebut memiliki risiko penyakit kardiovakular sedang berdasarkan perhitungan
menggunakan metode FRS dengan profil BMI, tekanan darah, total kolesterol
diatas nilai normal. Dari data tersebut dapat diasumsikan bahwa masyarakat di
keempat dukuh tersebut kemungkinan memiliki potensi terkena penyakit
kardiovaskuler.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi perbedaan hasil pengukuran
besarnya risiko 10 tahun terkena penyakit kardiovaskuler dan rekomendasi
pemberian statin metode Framingham Risk Score dibandingkan dengan Pooled
Cohort Equations dan Framingham Risk Score dibandingkan dengan SCORE.
Diharapkan hasil penelitian yang dilakukan ini dapat berguna bagi masyarakat yang
berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskuler agar dapat segera memulai
perawatan kesehatan dengan menggunakan terapi statin. Semakin cepat perawatan
kesehatan dilakukan maka akan semakin kecil angka kematian akibat penyakit
kardiovaskuler.
METODE PENELITIAN
Desain dan Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang berjudul “Intervensi Therapeutic Life Style
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Inisiatif Masyarakat Sendiri untuk Peningkatan Kualitas Hidup Sehat dan
Kesadaran Penyakit Kardiovaskuler.” Jenis penilitian ini adalah observasional
analitik dengan pendekatan cross-sectional, yakni penelitian yang mengidentifikasi
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dimana pengumpulan data
dilakukan bersamaan tanpa adanya tindak lanjut atau pengulangan pengukuran
(Oktavia, 2015). Pada penelitian hasil pengukuran risiko 10 tahun terkena penyakit
karidovaskular dengan metode Pooled Cohort Equation, Framingham Risk Score,
dan SCORE merupakan variabel tergantung, sedangkan metode pengukuran yang
digunakan adalah variabel bebasnya.
Subjek penelitian adalah masyarakat Dukuh Somorai, Sembir, Morangan,
dan Jragung. Kriteria inklusi adalah pria maupun wanita usia 40-65 tahun, sudah
berpuasa selama minimal 8 jam, bisa berkomunikasi secara verbal, bersedia untuk
didiwancarai, tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskuler, serta bersedia
menandatangani informed consent. Tidak memiliki riwayat penyakit
Gambar I. Subjek Penelitian Dukuh Somorai, Sembir, Morangan, dan Jragung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kardiovaskuler didefinisikan sebagai responden tidak pernah mengalami stroke
iskemik, stroke perdarahan, transient ischemic attack (TIA), insufisiensi koroner,
miokard infark, angina, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung (Conroy et al.,
2003, D’Agostino et al., 2008, Stone et al., 2013). Responden yang sedang hamil,
tidak datang pada hari dilakukannya pengambilan data, dan data hasil pemeriksaan
responden tidak lengkap akan dieksklusi dari penelitian.
Metode Sampling
Metode yang digunakan untuk mendapatkan lokasi 4 dukuh dari 17
kecamatan di Kabupaten Sleman, DIY adalah purposive sampling. Purposive
sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang sampelnya yang dipilih
melalui kriteria tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti (Swarjana, 2012).
Setelah didapatkan lokasi penelitian, responden penelitian dipilih dengan teknik
cluster random sampling yang merupakan teknik pemilihan responden bukan
secara individu tetapi dipilih berdasarkan kelompok atau cluster (Notoadmodjo,
2010).
Ukuran Sampling
Jumlah sampel minimum yang dibutuhkan untuk penelitian ini berjumlah
59 responden. Angka ini diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan Power and
Sample Size (PS) Program dengan nilai α= 0.05 (taraf kepercayaan 95%) (Fox et
al., 2009), power= 0.8 (Lerman, 1996; Fox et al., 2009), δ= 3.72 (Motamed et al.,
2017), dan σ= 10. Total sampel yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 169
responden.
Prosedur Penelitian
Penelitian didahului dengan permohonan izin untuk melakukan penelitian
kepada Kepala Dukuh Somorai, Sembir, Morangan, dan Jragung. Setelah
memperoleh izin, maka selanjutnya permohonan izin untuk juga diajukan kepada
Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Duta Wacana Yogyakarta untuk mendapatkan Etchical Clearance.
Penelitian dimulai setelah EC dikeluarkan dengan nomor 422/C.16/FK/2017.
Penduduk yang sesuai dengan kriteria responden penelitian akan diberikan
surat undangan yang berisi informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan
penelitian, serta kewajiban untuk melakukan puasa selama 8-12 jam sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pengambilan data oleh kepala dukuh. Calon responden yang datang dan bersedia
untuk berpartisipasi dalam penelitian diberikan informed consent. Standard
operating procedure untuk pengambilan tekanan darah dan instrumen yang
digunakan untuk wawancara (CRF) mengenai demografi sosial disiapkan.
Instrumen CRF diuji validitasnya secara sekunder yaitu validasi bahasa
untuk menyamakan pehaman mengenai maksud dari pertanyaan-pertanyaan dalam
CRF dengan sesama peneliti. Sphygmomanometer digital (Omron HEM-7051-C12)
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 3 buah. Ketiga alat ini telah
dikalibrasi oleh Laboratorium Kalibrasi dan Uji PT. Adi Multi Kalibrasi dan
mendapatkan nomor nomor sertifikat 3096/LK-LKU/VI/2017, 3098/LK-
LKU/VI/2017, dan 3099/LK-LKU/VI/2017.
Uji validitas dan reliabilitas sekunder juga dilakukan dengan mengukur
tekanan darah pada 3 orang responden yang memiliki tekanan darah normal
(sistolik: 120-140 mmHg), tekanan darah rendah (sistolik <120), dan tekanan darah
tinggi (sistolik >140 mmHg) dengan masing-masing diukur sebanyak 3 kali. Uji
validitas dilakukan dengan cara membandingkan hasil pengukuran
sphygmomanometer digital yang digunakan dengan sphygmomanometer raksa yang
menjadi golden standard menggunakan uji-t berpasangan pada taraf kepercayaan
95%. Uji reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung nilai coefficient of
variation (CV) dari masing-masing alat. Hasil statistik perbandingan antara
sphygmomanometer raksa dan sphygmomanometer digital menunjukkan nilai-p
>0,05 dan nilai CV ≤5% yang berarti sphygmomanometer digital yang digunakan
valid dan reliabel.
Pengumpulan Data
Data tekanan darah diperoleh dengan cara melakukan pengukuran sebanyak
2 kali dengan waktu jeda pengukuran selama 2 menit dan hasil pengukuran yang
diambil adalah hasil pengkuran yang kedua. Jika hasil pengukuran kedua berbeda
≥10 mmHg dibanding pengukuran pertama, maka dilakukan pengukuran ketiga.
Hasil yang diambil adalah rata-rata dua hasil pengukuran yang paling mendekati.
Pengambilan sampel darah untuk mengetahui kadar HDL, total kolesterol, dan
kadar gula darah puasa dilakukan oleh Laboratorium Pramita. Data mengenai sosio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
demografi seperti umur, jenis kelamin, status merokok, penyakit yang diderita, serta
obat yang rutin dikonsumsi diperoleh melalui wawancara.
Analisis Data
Data pengukuran (tekanan darah, kadar HDL, total kolesterol, kadar gula darah
puasa) yang telah diperoleh akan dihitung normalitasnya menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dan data sosio demografi akan diuji dengan uji binomal
untuk menggambarkan karakteristik subjek penelitian. Kedua data juga akan
dimasukkan dalam kalkulator online untuk memperoleh risiko 10 tahun penyakit
kardiovaskuler metode FRS, PCE, dan SCORE. Uji Kolmogorov-Smirnov
digunakan untuk uji normalitas data risiko yang telah diperoleh. Hasil uji normalitas
menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal (p<0,05). Namun berdasarkan
Central Limit Theorem (Teorema Batas Tengah) walaupun populasi tidak
terdistribusi normal, data masih akan cenderung terdistribusi normal apabila sampel
data besar (n≥30) (Algifari, 2013). Uji repeated ANOVA (komparatif) dilakukan
untuk melihat apakah diantara hasil ketiga metode pengukuran risiko memiliki
perbedaan yang bermakna atau tidak. Setelah itu proporsi kategori hasil resiko 10
tahun terkena penyakit kardiovaskuler dan proporsi kategori rekomendasi
penggunaan terapi statin akan diuji komparatif menggunakan uji Marginal
Homogeneity.
PEMBAHASAN
Profil Responden Penelitian
Tabel I. Profil Faktor Risiko Usia, Tekanan Darah Sistolik (TDS), Tekanan Darah
Diastolik (TDD), Kolesterol (HDL, LDL, dan Total), dan Rasio Kolesterol
Karakteristik Mean±SD Nilai-p
Usia 52,5±7,0 0,01
TDS 136,1±20,9 0,04
TDD 85,4±12,5 0,20*
Kolesterol HDL 52,8±11,6 <0,01
Kolesterol LDL 128,5±29,6 0,20*
Kolesterol Total 200,8±33,4 <0,01
Rasio Kolesterol 4,0±1,0 <0,01
*Nilai-p≥0,05 = data terdistribusi normal
Nilai-p adalah hasil uji normalitas Kolmogorov-smirnov
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel II. Profil Faktor Risiko Jenis Kelamin, Status Merokok, Status Diabetes
Mellitus, dan Terapi Hipertensi
Variabel Jumlah (n=169) Persentase (%) Nilai-p
Jenis Kelamin
Laki-Laki 44 26,0 <0,01*
Perempuan 125 74,0
Merokok
Ya 98 58,0 0,05*
Tidak 71 42,0
Diabetes mellitus (DM)
Ya 16 9,5 <0,01
Tidak 153 90,5
Hipertensi
Ya 88 52,1 0,65
Tidak 81 49,7
Terapi Hipertensi**
Ya 15 17,0 <0,01
Tidak 73 83,0
*Nilai-p<0,05 berarti adanya perbedaan bermakna; Nilai-p adalah hasil uji Binomial
**Penggunaan terapi hipertensi pada pasien yang mengalami hipertensi (n=88)
Tabel I dan tabel II menunjukkan profil responden penelitian yang meliputi
profil faktor risiko usia, tekanan darah sistolik (TDS), tekanan darah diastolik
(TDD), kolesterol (HDL, LDL, total, dan rasio), jenis kelamin, status merokok,
status diabetes melitus, dan terapi hipertensi. Data profil responden penelitian diuji
normalitasnya menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan hasil menunjukkan
bahwa data tidak terdistribusi normal (p<0,05). Namun berdasarkan Central Limit
Theorem (Teorema Batas Tengah) walaupun populasi tidak terdistribusi normal,
data masih akan cenderung terdistribusi normal jika sampel data besar (n≥30)
(Algifari, 2013).
Menurut Mancia et al., (2013), laki-laki memiliki faktor risiko tinggi
terkena peyakit kardiovaskuler bila berusia ≥55 tahun sedangkan perempuan
apabila berusia ≥65 tahun. Masih menurut Mancia et al., (2013), laki-laki memiliki
faktor risiko yang lebih besar untuk mengalami penyakit kardiovaskuler. Profil usia
yang dimiliki oleh penduduk di keempat dukuh menunjukkan bahwa usia masih
belum memasuki batas usia beresiko tinggi baik untuk laki-laki maupun perempuan
(52,5±7,0). Bertambahnya usia seseorang menyebabkan jantung akan mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
perubahan fisiologis, meskipun tanpa adanya penyakit. Otot jantung pada orang
berusia lanjut semakin melambat dan sebagai hasilnya, bilik pemompaan menjadi
kaku dan bekerja kurang efisien (World Heart Federation, 2017).
Nilai TDS dan TDD subjek penelitian adalah 136,1±20,9 dan 85,44±12,49.
Menurut Piepoli et al. (2016) target goals secara umum untuk seluruh pasien
hipertensi adalah penurunan TDS kedalam kisaran nilai 130-139 mmHg dan TDD
kedalam kisaran nilai 80-85mmHg. Penurunan TDS secara agresif (<120 mmHg)
akan menghasilkan kejadian kardiovaskuler fatal maupun non-fatal serta kematian
akibat penyebab lainnya lebih rendah jika dibandingkan dengan hanya menurunkan
TDS <140 mmHg) meskipun dengan risiko efek samping lebih tinggi terjadi pada
penurunan secara agresif (Wright et al., 2015). Hasil TDS maupun TDD dalam
penelitian diketahui subjek masuk dalam kategori pre-hipertensi (Mancia et al.,
2013). Subjek penelitian yang mengalami hipertensi (TDS ≥140 mmHg dan/atau
TDD ≥90 mmHg) berjumlah setengah dari seluruh subjek penelitian (88 orang;
50,3%). Namun hanya 15 subjek (17,0%) saja yang menggunakan obat
antihipertensi untuk mengatasi hipertensi yang dialami.
Dua profil faktor risiko kolesterol yaitu kolesterol HDL (52,8±11,6) dan
kolesterol LDL (128,96±29,67) keduanya berada dalam batas yang optimal. Piepoli
et al. (2016) menyatakan bahwa risiko mengalami penyakit kardiovaskuler dimulai
ketika seseorang memiliki nilai LDL<115 mg/dL dan nilai HDL <40 mmHg (untuk
laki-laki) dan nilai HDL <45 mmHg (untuk perempuan). Profil faktor kolestrol
lainnya yaitu rasio kolesterol bernilai 4,0±1,0. Laporan yang diperoleh dari hasil
penelitian Frammingham Heart menyarankan bahwa rasio kolesterol untuk laki-laki
sebaiknya bernilai <5 yang merupakan resiko rata-rata mengalami penyakit
kardiovaskuler; jika bisa mencapai 3,4 berarti telah mengurangi setengah dari
resiko; dan jika mencapai nilai 9,6 berati berisiko dua kali lipat dari risiko rata-
rata. Pada wanita karena kolesterol HDL cenderung lebih tinggi, maka rasio 4,4
menandakan risiko rata-rata mengalami penyakit kardiovaskuler; 3,3 setengah dari
risiko; dan 7 dua kali lipat dari risiko rata-rata (Harvard Medical School, 2011).
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasio kolesterol/HDL
masih berada di bawah risiko rata-rata baik perempuan maupun laki-laki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Subjek penelitian yang merokok dalam penelitian ini sebanyak 98
responden (58,0%). Status merokok ini diberikan kepada perokok aktif dan pasif
setiap hari ataupun responden yang sudah berhenti merokok maksimal 5 tahun yang
lalu. Merokok merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler
dikarenakan bahan kimia yang terkandung di dalam rokok dapat menyebabkan sel-
sel di dalam pembuluh darah mengalami inflamasi. Pembengkakkan dapat
menyebabkan pembuluh darah menyempit dan menyebabkan terjadinya
aterosklerosis, penyakit jantung koroner, serta stroke (Center for Disease Control
and Prevention, 2011).
Status DM diberikan kepada responden yang memiliki hasil laboratorium
gula darah puasa (GDP) ≥126 mg/dL dan atau responden yang mengkonsumsi obat
antidiabetes. Diabetes sendiri didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana kadar
glukosa plasma puasa seseorang bernilai ≥7.0 mmol (126 mg/dL) (Mendis et al.,
2011). Profil dari 169 responden menunjukkan hanya terdapat 16 orang (9,5%)
yang mengalami DM. Kadar gula darah yang tinggi akibat DM dapat merusak
pembuluh darah dan saraf-saraf yang mengendalikan jantung serta pembuluh darah.
Semakin lama seseorang menderiata diabetes, maka semakin tinggi kemungkinan
untuk mengelami penyakit kardiovaskuler (Huo et al., 2016).
Komparasi Hasil Pengukuran Besarnya Risiko 10 Tahun Terkena Penyakit
Kardiovaskuler Metode Framingham Risk Score, Pooled Cohort Equations,
dan SCORE
Tabel III. Hasil Uji Komparasi Metode Framingham Risk Score, Pooled Cohort
Equations, dan SCORE
Metode Mean±SD (%) Nilai-p
FRS 13,3±11,2
<0,01* PCE 6,7±6,4
SCORE 2,6±3,5
Nilai-p <0,05 = adanya perbedaan bermakna
Nilai-p adalah hasil uji Repeated ANOVA
Data pengukuran (tekanan darah, kadar HDL, total kolesterol, kadar gula
darah puasa) dan data sosio demografi dimasukkan ke dalam kalkulator tiap metode
untuk memperoleh hasil perhitungan risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler. Hasil
uji normalitas data risiko ketiga metode menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan bahwa data tidak terdistribusi normal (p<0,01). Namun karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
menurut Central Limit Theorem (Teorema Batas Tengah) data masih cenderung
normal, maka uji Repeated ANOVA dilakukan untuk uji komparasi. Hasil uji
Repeated ANOVA (Tabel III) menunjukkan bahwa setidaknya terdapat perbedaan
bermakna hasil perhitungan risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler antara dua
metode perhitungan risiko yang digunakan (p<0,01).
Tabel IV. Hasil Uji Komparatif Lanjutan Metode Framingham Risk Score, Pooled
Cohort Equations, dan SCORE
Metode Mean±SD (%) Nilai-p
FRS 13,3±11,2 <0,01*
PCE 6,7±6,4
FRS 13,3±11,2 <0,01*
SCORE 2,6±3,5
*Nilai-p<0,05 = adanya perbedaan bermakna
Nilai-p adalah hasil uji Repeated ANOVA Posthoc Bonferroni
Uji lanjutan diperlukan untuk mengetahui antara metode perhitungan mana
yang memiliki perbedaan. Uji lanjutan dari uji Repeated ANOVA adalah Posthoc
Bonferroni. Peneliti hanya menampilkan uji komparasi antara FRS vs PCE dan FRS
vs SCORE dan tidak menampilkan uji komparasi antara PCE vs SCORE karena hal
tersebut akan dilakukan oleh peneliti lain yang tergabung dalam penelitian payung
ini. Hasil uji Posthoc Bonferroni (Tabel IV) menunjukkan bahwa terdapaat
perbedaan bermakna hasil perhitungan risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler
antara metode FRS-PCE dan metode FRS-SCORE.
Hasil rata-rata risiko subjek penelitian metode FRS, PCE, dan SCORE
adalah 13,3±11,2%, 6,7±6,4%, dan 2,6±3,5%. Berdasarkan hasil tersebut maka
subjek penelitian memiliki masuk dalam kategori risiko sedang untuk ketiga
metode perhitungan risiko. Rata-rata hasil perhitungan risiko yang diperoleh
metode FRS lebih besar dibandingkan dengan metode PCE dan rata-rata hasil
perhitungan risiko yang diperoleh metode FRS lebih kecil dibandingkan dengan
metode SCORE.
Metode FRS dan PCE memiliki perbedaan variabel data faktor risiko yang
dimasukkan dalam kalkulator masing-masing. Metode PCE menambahkan faktor
ras pada perhitungan risiko sedangkan metode FRS tidak. Metode FRS dan SCORE
juga memiliki perbedaan variabel data faktor risiko yang dimasukkan dalam
kalkulator masing-masing. Metode FRS memasukkan faktor risiko tambahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berupa penggunaan terapi antihipertensi dan status DM jika dibandingkan dengan
metode SCORE yang hanya memasukkan faktor risiko seperti usia, jenis kelamin,
total kolesterol, kolesterol HDL, tekanan darah sistolik, dan status merokok (Piepoli
et al., 2016).
Terdapat 2 jenis perhitungan SCORE yaitu perhitungan untuk negara high
risk dan negara low risk. Dalam penelitian ini, perhitungan metode SCORE
menggunakan perhitungan untuk negara high risk. Hal ini dikarenakan metode ini
bisa menjadi metode yang lebih baik untuk diterapkan pada negara berkembang
seperti Indonesia dan bisa mendapatkan hasil yang sebanding dengan metode
perhitungan lain (bila hasil dikalikan 3 atau 4) dengan harga yang lebih murah
(Motamed et al., 2017). Penelitian yang dilakukan pada populasi di Malaysia
menunjukkan bahwa negara tersebut masuk dalam negara high risk karena dapat
memprediksi kematian kematian akibat penyakit kardiovaskuler pada laki-laki di
populasi tersebut dengan tepat (Selvarajah et al., 2014). Indonesia yang memiliki
kondisi populasi penduduk yang tidak jauh berbeda dengan Malaysia kemungkinan
juga bisa masuk dalam negara high risk.
Hasil perhitungan risiko tiap metode memiliki batas pengkategorian yang
berbeda. Framingham Risk Score mengkategorikan hasil perhitungan <10%
sebagai kategori rendah, 10-20% kategori rendah, dan ≥20% sebagai kategori tinggi
(Grundy et al., 2002). Untuk Pooled Cohort Equations mengkategorikan hasil
perhitungan risiko ≥7,5% sebagai kategori tinggi, 5-<7,5% kategori sedang, dan
<5% sebagai kategori rendah (Stone et al., 2013). Sedangkan pada metode SCORE
hasil perhitungan <1% dimasukkan ke dalam kategori rendah, 1-5% kategori
sedang, dan ≥5% sebagai kategori tinggi (Selvarajah et al., 2014).
Tabel V. Hasil Uji Komparatif Proporsi Kategori Perhitungan Risiko 10 Tahun
Penyakit Kardiovaskuler Metode FRS, PCE, dan SCORE (n=169)
Metode
Kategori
Nilai-p Tinggi
n (%)
Sedang
n (%)
Rendah
n (%)
FRS 34 (20,1) 44 (26,0) 91 (53,8) <0,01*
PCE 51 (30,2) 37 (21,9) 81 (47,9)
FRS 34 (20,1) 44 (26,0) 91 (53,8) <0,01*
SCORE 44 (26,0) 77 (45,6) 48 (28,4) *Nilai signifikansi <0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi antarkategori.
Nilai-p adalah hasil uji Marginal Homogeneity.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Hasil uji komparatif proporsi kategori antara metode FRS vs PCE dan FRS
vs SCORE dapat dilihat pada Tabel V. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa baik
antara metode FRS vs PCE dan FRS vs SCORE keduanya memiliki nilai
signifikansi <0,01 yang artinya terdapat perbedaan proporsi antarkategori metode
FRS vs PCE dan perbedaan proporsi antarkategori metode FRS vs SCORE.
Penelitian yang dilakukan oleh Garg et al. (2017) menyebutkan bahwa FRS
memiliki estimasi risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan PCE dikarenakan
metode FRS akan menghitung outcome penyakit kardiovaskuler yang lebih banyak
seperti miokard infark, angina, stroke iskemik dan perdarahan, penyakit arteri
perifer, dan gagal jantung. Kontras jika dibandingkan PCE yang hanya menghitung
outcomes berupa kejadian kardiovaskuler fatal dan non fatal seperti miokard infark
dan stroke. Penelitian yang dilakukan oleh Chia et al. (2015) juga menyebutkan
bahwa perhitungan FRS lebih akurat pada laki-laki dan mengalami estimasi
berlebih pada perempuan. Mayoritas subjek dalam penelitian ini berjenis kelamin
perempuan sehingga seharusnya hasil perhitungan risiko menggunakan FRS lebih
tinggi. Kedua penelitian tersebut bisa menggambarkan bahwa proporsi antar-
kategori akan berbeda antara metode FRS vs PCE.
Selanjutnya, metode SCORE memiliki jumlah proporsi yang lebih tinggi
dibandingkan FRS dalam mengidentifikasi subjek yang berada pada risiko tinggi
mengalami penyakit kardiovaskuler. Sejauh penelusuran peneliti, belum ada
penelitian yang membandingkan proporsi antar-kategori metode FRS vs SCORE.
Peneliti hanya berhasil menemukan bahwa penelitian yang dilakukan oleh
Selvarajah et al. (2014) membuktikan bahwa metode FRS dan SCORE memiliki
korelasi/kecenderungan yang sama dalam pengkategorian risiko penyakit
kardiovaskuler pada populasi di Malaysia.
Rekomendasi Terapi Statin Berdasarkan Metode Framingham Risk Score,
Pooled Cohort Equations, dan SCORE
Perhitungan risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler metode FRS, PCE,
maupun SCORE bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan subjek akan terapi
statin. Terapi statin diperlukan sebagai pencegahan primer dari terjadinya kejadian
kardiovaskuler pada mereka yang memiliki risiko terkena penyakit tersebut. Statin
merupakan obat penurun kadar lipid yang bekerja dengan menghambat enzim 3-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
hidroksi-3metil-glutaril koenzim A reductase. Penghambatan enzim ini akan
berpengaruh pada pembatan produksi kolesterol. Penggunaan statin akan
menurunkan kadar kolesterol total, LDL-C, trigliserida, dan mungkin juga memiliki
efek anti inflamsi dan stabilisasi plak (US Preventive Services Task Force, 2016).
Pedoman pemberian statin tiap metode berbeda-beda. Metode FRS
merekomendasikan penggunaan statin bagi mereka yang memiliki: (1) DM atau
hasil perhitungan risiko penyakit kardiovaskuler >20% dan LDL ≥130 mg/dL; (2)
Dua atau lebih faktor risiko (perhitungan risiko 10%-20%) dan LDL ≥130 mg/dL;
(3) Dua atau lebih faktor risiko (perhitungan risiko <10%) dan LDL≥160 mg/dL;
(4) Satu atau kurang dari satu faktor risko (perhitungan risiko <10%) dan LDL ≥190
mg/dL (Grundy et al., 2002). Untuk metode Pooled Cohort Equations, penggunaan
statin direkomendasikan bagi mereka yang memiliki (1) LDL-C ≥190 mg/dL; (2)
penyakit DM; (3) hasil perhitungan risiko penyakit kardiovaskuler ≥7,5% (Stone et
al., 2013), sedangkan untuk metode SCORE, penggunaan statin direkomendasikan
bagi mereka yang memiliki: (1) Penyakit DM; (2) hasil perhitungan risiko penyakit
kardiovaskuler ≥5%-<10% dan LDL-C ≥100 mg/dL; (3) hasil perhitungan risiko
penyakit kardiovaskuler ≥10% dan LDL-C ≥70 mg/dL.
Tabel VI. Hasil Uji Komparatif Proporsi Kategori Rekomendasi Statin Menurut
Guideline Metode FRS, PCE, dan SCORE (n=169)
Metode
Kategori Terapi Statin
Nilai-p Terapi
n (%)
Rekomendasi
n (%)
Tidak
n (%)
FRS 27 (16,0) 32 (18,9) 110 (65,1) <0,01*
PCE 61 (36,1) 36 (21,3) 72 (42,6)
FRS 27 (16,0) 32 (18,9) 110 (65,1) <0,01*
SCORE 41 (26,0) 71 (45,6) 57 (28,4) *Nilai signifikansi <0,05 berarti terdapat perbedaan proporsi antarkategori
Nilai-p adalah hasil uji Marginal Homogeneity
Hasil uji komparatif proporsi kategori rekomendasi penggunaan terapi statin
setiap metode tergambar pada Tabel VI. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa
metode PCE paling banyak merekomendasikan penggunaan statin. Penggunaan
terbanyak selanjutnya diikuti oleh metode SCORE, dan metode FRS. Hasil ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kavousi et al. (2014) yang
menyatakan bahwa pedoman terapi statin ACC/AHA (metode PCE) akan
merekomendasikan penggunaan statin yang paling banyak melebihi metode FRS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
maupun SCORE dan rekomendasi penggunaan statin metode SCORE akan
melebihi metode FRS. Menurut Kavousi et al. (2014) dan Motamed et al. (2017),
pedoman terapi statin ACC/AHA yang digunakan oleh metode PCE menerapkan
pendekatan radikal berdasarkan usia yang mirip dilakukan oleh Wald dan Law
(2003) untuk mencegah kejadian kardiovaskuler. Pendekatan seperti ini akan
menghasilkan jumlah subjek penelitian lebih banyak yang teridentifikasi untuk
menggunakan terapi statin dibandingkan dengan pedoman terapi statin lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Mortensen et al. (2017) menyebutkan bahwa
metode PCE lebih unggul dari metode SCORE untuk pencegahan primer ASCVD
karena lebih mampu merekomendasikan terapi statin dengan tepat bagi individu
yang akan diuntungkan. United States Preventive Services Task Force (2016)
memiliki bukti yang memadai bahwa penggunaan statin dosis rendah sampai
sedang mengurangi kemungkinan kejadian dan kematian akibat penyakit
kardiovaskuler pada sedikit orang dewasa usia 40 sampai 75 tahun yang memiliki
1 atau lebih faktor risiko penyakit kardiovaskuler (hiperlipidemia, diabetes,
hipertensi, atau merokok) dan pada individu yang memiliki risiko perhitungan
penyakit kardiovakuler lebih dari 10%. Maka dari itu perhitungan risiko penyakit
kardiovaskuler menggunakan metode PCE mungkin bisa bermanfaat untuk
digunakan oleh masyakarakat.
Kekurangan penelitian ini adalah bahwa pengukuran faktor risiko (TDD,
TDS, profil kolesterol, dan gula darah) hanya dilakukan satu kali. Profil faktor
risiko akan memberikan hasil yang lebih akurat apabila dilakukan pengukuran
setidaknya tiga kali. Hal ini dikarenakan mungkin pada hari dilakukannya
pengambilan data, responden tidak dalam kondisi yang sebenarnya. Sebagai contoh
aktivitas dapat mempengaruhi tekanan darah seseorang. Individu usia >40 tahun
yang tidak mendapatkan tidur yang cukup (kurang dari 6 jam) akan cenderung
memiliki tekanan darah tinggi (Gottlieb et al., 2006). Maka dari itu untuk penelitian
selanjutnya bisa dilakukan pengukuran profil faktor risiko lebih dari satu kali agar
mendapatkan hasil yang akurat dan hasil perhitungan risiko yang dihasilkan juga
lebih dapat menggambarkan risiko penyakit kardiovaskuler yang sebenarnya dari
reseponden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Hasil yang diperoleh dalam penelitian terlihat bahwa tedapat perbedaan
hasil pengukuran dan pengkategorian risiko 10 tahun terkena penyakit
kardiovaskuler, serta perbedaan dalam pengkategorian rekomendasi pemberian
statin antara metode FRS dibandingkan dengan PCE dan FRS dibandingkan dengan
SCORE. Hal ini menyebebakan diperlukannya penelitian lebih lanjut untuk
mengetahui metode perhitungan risiko penyakit kardiovaskuler yang paling tepat
untuk subjek penelitian. Metode perhitungan yang sesuai dengan kondisi populasi
akan mampu mengidentifikasi kebutuhan subjek akan terapi statin dan menciptakan
rekomendasi terapi statin terbaik bagi mereka yang membutuhkan. Apabila hal ini
terlaksana maka angka beban penyakit akibat penyakit kardiovaskuler dapat
dikurangi.
KESIMPULAN
Hasil rata-rata risiko subjek penelitian metode FRS, PCE, dan SCORE adalah
13,3±11,2%, 6,7±6,4%, dan 2,6±3,5%. Uji komparatif memperlihatkan terdapat
perbedaan bermakna hasil perhitungan risiko 10 tahun penyakit kardiovaskuler
metode FRS-PCE (p<0,01) dan atara metode FRS-SCORE (p<0,01). Proporsi
pengkategorian risiko dan proporsi pengkategorian rekomendasi pemberian statin
antara FRS dibandingkan PCE dan FRS dibandingkan SCORE juga memiliki
perbedaan dengan masing-masing memiliki nilai-p <0,01.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari, 2013. Statistika Induktif untuk Ekonomi dan Bisnis, Ed. 3, Sekolah Tinggi
Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta, 19.
Center for Disease Control and Prevention, 2011. Smoking and Cardiovascular
Disease [online]. Available from:
https://www.cdc.gov/tobacco/data_statistics/sgr/50th-
anniversary/pdfs/fs_smoking_CVD_508.pdf diakses tanggal 4 September
2017
Chia, Y.C., Yu, S., Gray, W., Ching, S.M., Lim, H.M., Chinna, K., 2015. Validation
of the Framingham general cardiovascular risk score in a multiethnic Asian
population : a retrospective cohort study, 5, 1–7.
Conroy, R.M., Pyörälä, K., Fitzgerald, A.P., Sans, S., Menotti, A., De Backer, G.
et al., 2003. Estimation of ten-year risk of fatal cardiovascular disease in
Europe: The SCORE project. European Heart Journal, 24 (11), 987–1003.
D’Agostino, R.B., Vasan, R.S., Pencina, M.J., Wolf, P.A., Cobain, M., Massaro,
J.M., dan Kannel, W.B., 2008. General cardiovascular risk profile for use in
primary care: The Framingham heart study. Circulation, 117 (6), 743–753.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Devroey, D., dan Vandevoorde, J., 2009. The ‘Five Risks Algorithm’: An Easy
Tool for Cardiovascular Risk Estimation. Central European Journal of
Public Health, 17 (3), 133–138.
Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013. Profil Kesehatan Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Yogyakarta.
Fox, N., Hunn, A., Mathers, N., 2009. Sampling and Sample Size Calculation. The
NIHR RDS for the East Midlands / Yorkshire & the Humber, 1–36.
Garg, N., Muduli, S.K., Kapoor, A., Tewari, S., Kumar, S., Khanna, R., et al., 2017.
Comparison of different cardiovascular risk score calculators for
cardiovascular risk prediction and guideline recommended statin uses. Indian
Heart Journal, 69 (4), 458–463.
Gottlieb, D.J., Redline, S., Nieto, F.J., Baldwin, C.M., Newman, A.B., dan Resnick,
H.E., 2006. Association of Usual Sleep Duration With Hypertension : The
Sleep Heart Health Study. SLEEP, 29 (8), 1009.
Grundy, S., Becker, D., Clark, L.T., Cooper, R.S., Denke, M.A., Howard, J., et al.,
2002. Third Report of the National Cholesterol Education Program (NCEP)
Expert Panel on Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Cholesterol in Adults (Adult Treatment Panel III) Final Report. Circulation,
106, 3043.
Harvard Medical School, 2011. Making sense of cholesterol tests [online]. Harvard
Health Publishing. Available from: https://www.health.harvard.edu/heart-
health/making-sense-of-cholesterol-tests diakses tanggal 9 September 2017.
Huo, X., Gao, L., Guo, L., Xu, W., Wang, W., Zhi, X.,et al., 2016. Risk of non-
fatal cardiovascular diseases in early-onset versus late-onset type 2 diabetes
in China : a cross-sectional study. THE LANCET Diabetes & Endocrinology,
4 (2), 115–124.
Kavousi, M., Leening, M.J.G., Nanchen, D., Greenland, P., Graham, I.M.,
Steyerberg, E.W., et al., 2014. Comparison of application of the ACC/AHA
guidelines, Adult Treatment Panel III guidelines, and European Society of
Cardiology guidelines for cardiovascular disease prevention in a European
cohort. Jama, 311 (14), 1416–23.
Lerman, J., 1996. Study design in clinical research: sample size estimation and
power analysis. Canadian Journal of Anesthesia, 43 (2), 184–191.
Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Böhm, M., et al.,
2013. 2013 ESH / ESC Guidelines for the management of arterial
hypertension The Task Force for the management of arterial hypertension of
the European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society.
European Heart Journal, 34 (17), 2159–2219.
Mendis, S., Puska, P., dan Norrving, B., 2011. Global Atlas on Cardiovascular
Disease Prevention and Control. Geneva: World Health Organization, World
Heart Federation, and the World Stroke Organization.
Mortensen, M.B., Nordestgaard, B.G., Afzal, S., dan Falk, E., 2017. ACC / AHA
guidelines superior to ESC / EAS guidelines for primary prevention with
statins in non-diabetic Europeans : the Copenhagen General Population
Study. European Heart Journal, 28, 586–594.
Motamed, N., Rabiee, B., Perumal, D., Poustchi, H., Miresmail, S.J.H., Farahani,
B., et al., 2017. Comparison of cardiovascular risk assessment tools and their
guidelines in evaluation of 10-year CVD risk and preventive
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
recommendations: A population based study. International Journal of
Cardiology, 228, 52–57.
Oktavia, N., 2015. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah [online]. Deepublish.
Available from:
https://books.google.co.id/books?id=wcIYCgAAQBAJ&pg=PA27&lpg=PA
27&dq=Sistematika+Penulisan+Karya+Ilmiah+oktavia+cross+sectional&so
urce=bl&ots=i4yfhvwpWl&sig=6m5xQtbJpbCqpoadctsHdTiZ8B0&hl=en
&sa=X&ved=0ahUKEwjJl7Hz34HYAhUDWbwKHSyGAQQQ6AEIKDA
A#v=onepage&q=Sistematika%20Penulisan%20Karya%20Ilmiah%20oktav
ia%20cross%20sectional&f=false diakses tanggal 20 April 2017.
Piepoli, M.F., Hoes, A.W., Agewall, S., Albus, C., Brotons, C., Catapano, A.L., et
al., 2016. 2016 European Guidelines on cardiovascular disease prevention in
clinical practice. European Heart Journal, 37 (29), 2315–2381.
Selvarajah, S., Kaur, G., Haniff, J., Chee, K., Guat, T., Graaf, Y. Van Der, et al.,
2014. Comparison of the Framingham Risk Score , SCORE and WHO / ISH
cardiovascular risk prediction models in an Asian population. International
Journal of Cardiology, 176 (1), 211–218.
Sparks, A., Cohen, A., Barnes, K., Burke, T., Fine, A., Golston, A., et al., 2016.
Atherosclerotic Cardiovascular Disease (ASCVD) Primary Prevention
Guideline [online]. Kaiser Foundation Health Plan of Washington. Available
from: https://wa.kaiserpermanente.org/static/pdf/public/guidelines/ascvd-
primary.pdf diakses tanggal 20 April 2017.
Stone, N.J., Robinson, J.G., Lichtenstein, A.H., Bairey Merz, C.N., Blum, C.B.,
Eckel, R.H., et al., 2013. 2013 ACC/AHA Guideline on The Treatment of
Blood Cholesterol to Reduce Atherosclerotic Cardiovascular Risk in Adults:
A report of The American College of Cardiology/American Heart
Association Task Force on Practice Guidelines. Circulation, 129 (suppl 2),
S1-S45.
Suhadi, R., Linawati, Y., Wulandari, E.T., Viriginia, D.M., dan Setiawan, C.H.,
2017. The metabolic disorders and cardiovascular risk among lower
socioeconomic subjects in Yogyakarta-Indonesia. Asian Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research, 10 (3).
US Preventive Services Task Force, 2016. Statin Use for the Primary Prevention of
Cardiovascular. Journal of the American Medical Association, 316 (19),
1997-2007.
Wald, N.J. and Law, M.R., 2003. A strategy to reduce cardiovascular disease by
more than 80%, 326, 1–6.
World Health Federation, 2017, Cardiovascular Disease Risk Factor [online].
Available from: http://www.world-heart-federation.org/cardiovascular-
health/cardiovascular-disease-risk-factors/.
World Health Organization, 2014. Noncommunicable diseases country profiles
2014 [online]. Available from:
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&
cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjnp8b64oHYAhUImpQKHb7cB18QFggz
MAE&url=http%3A%2F%2Fapps.who.int%2Firis%2Fbitstream%2F10665
%2F128038%2F1%2F9789241507509_eng.pdf&usg=AOvVaw1NBj7fJYw
qLRVdZ9G18Fvc diakses tanggal 21 April 2017.
World Health Organization, 2016. Cardiovascular Disease (CVDs): Fact sheet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
[online]. Available from:
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/ diakses tanggal 21
April 2017.
Wright, J.T., Williamson, J.D., Whelton, P.K., Snyder, J.K., Sink, K.M., Rocco, M.
V., et al., 2015. A Randomized Trial of Intensive versus Standard Blood-
Pressure Control. New England Journal of Medicine, 373 (22), 2103–2116.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 2. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Lampiran 3. Sertifikat Clinical Epidemiology & Biostatistics Unit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 4. Lembar Penjelasan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 5. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 6. Form Wawancara (CRF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 7. Sertifikat Kalibrasi Sphygmomanometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 8. Kalkulator Framingham Risk Score
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 9. Kalkulator Pooled Cohort Equations
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 10. Kalkulator SCORE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 11. Perhitungan Sampel Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas Sphygmomanometer dengan Uji T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas Sphygmomanometer
Subyek 1
Sistolik Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 CV
Tensi 1 107 103 101 3,06
Tensi 2 104 106 108 2,00
Tensi 3 111 108 113 2,52
Subyek 2
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 CV
Tensi 1 124 129 131 3,61
Tensi 2 127 129 133 3,06
Tensi 3 133 127 126 3,79
Subyek 3
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 CV
Tensi 1 172 162 163 5,51
Tensi 2 159 160 158 1,00
Tensi 3 163 163 163 0,00
Subyek 1
Diastolik Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 CV
Tensi 1 59 66 62 3,51
Tensi 2 61 59 62 1,53
Tensi 3 67 62 65 2,52
Subyek 2
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 CV
Tensi 1 75 76 80 2,65
Tensi 2 75 80 80 2,89
Tensi 3 79 80 82 1,53
Subyek 3
Replikasi 1 Replikasi 2 Replikasi 3 CV
Tensi 1 75 74 74 0,58
Tensi 2 77 76 76 0,58
Tensi 3 80 77 78 1,53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran 14. Hasil Uji Normalitas Karakteristik Subjek Penelitian
Lampiran 15. Hasil Uji Karakteristik Subjek Penelitian dengan Uji Binomial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas Metode FRS, PCE, dan SCORE
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 17. Hasil Uji Komparatif Repeated ANOVA dan Posthoc Bonferroni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Lampiran 18. Hasil Uji Komparasi Kategori Risiko Metode FRS-PCE dan FRS-
SCORE dengan Uji Marginal Homogeneity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Lampiran 19. Hasil Uji Komparasi Kategori Terapi Metode FRS-PCE dan
Metode FRS-SCORE dengan Uji Marginal Homogeneity
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama Clarentia Dwivani, lahir di Jakarta
pada tanggal 1 Agustus 1996. Anak kedua dari 2
bersaudara pasangan Soedjono dan Meilita. Penulis
menempuh pendidikan di SDK Sang Timur Ciledug
(2002-2008), SMP Tarakanita Gading Serpong (2008-
2011), SMA Tarakanita Gading Serpong (2011-2014),
dan pada tahun 2014 menempuh pendidikan di Program
Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selama berkuliah di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, penulis mengikuti beberapa
kegiatan kemahasiswaan diantaranya Panitia Pelepasan Wisuda II Fakultas Farmasi
2014 (Divisi Humas), Panitia Pelepasan Wisuda I Fakultas Farmasi 2015 (Divisi
Humas), Panitia Pelepasan Wisuda II Fakultas Farmasi 2015 (Bendahara), dan ikut
serta dalam Konkuk Winter Program 2017. Penulis juga aktif sebagai Koordinator
Seksi Informasi dan Komunikasi Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia tahun
2015-2016. Selain itu penulis juga merupakan ketua tim pelaksana Program
Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (2017) dengan judul
program “Cerita Bergambar Sebagai Media Asik Terapkan Kebersihan pada Anak
di Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan/Psychotic Hafara, Kasihan, Bantul.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI