evaluasi atribut produktivitas ikan sidat anguila … · fakultas perikanan dan ilmu kelautan...
TRANSCRIPT
EVALUASI ATRIBUT PRODUKTIVITAS IKAN SIDAT
(Anguila bicolor bicolor) DI SUNGAI CIMANDIRI,
PELABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA
BARAT
APRIANSYAH
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Evaluasi Atribut
Produktivitas Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor) di Sungai Cimandiri,
Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat” adalah benar karya saya
dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir
skripsi ini.
Bogor, Juni 2014
Apriansyah
NIM C24100084
ABSTRAK
APRIANSYAH. Evaluasi Atribut Produktivitas Ikan Sidat (Anguilla bicolor
bicolor) di Sungai Cimandiri, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dibimbing oleh YONVITNER dan ISDRADJAD SETYOBUDIANDI
Penelitian ini bertujuan untuk menilai metode NOAA dan mengevaluasi atribut
produktivitas ikan sidat yang diperlukan untuk menduga keberlanjutan potensi
ikan sidat. Semua Ikan sidat berpigmen yang tertangkap di Sungai Cimandiri
diamati pertumbuhan, laju mortalitas, dan reproduksinya. Sampel ikan sidat
(Anguilla bicolor bicolor) yang dikumpulkan selama penelitian bulan Juni–
Desember berjumlah 209 ekor. Kelimpahan sampel meningkat bersamaan dengan
masuknya musim hujan. Evaluasi atribut produktivitas menunjukkan bahwa skor
yang telah dibuat oleh NOAA tidak sesuai jika diadaptasikan untuk ikan sidat
dengan hasil 3 untuk produktivitas menggunakan skor NOAA dan 1,375-2,5
setelah dilakukan modifikasi skor. Berdasarkan hasil yang didapatkan, skor yang
dibuat NOAA tidak dapat diadaptasikan untuk ikan sidat. Perbedaan ikan dan
lingkungan dapat mempengaruhi produktivitas.
Kata kunci: Evaluasi atribut produktivitas, Ikan sidat, Sungai Cimandiri
ABSTRACT
APRIANSYAH. Evaluate attribute productivity of anguillid eel (Anguilla bicolor
bicolor) in Cimandiri River, Pelabuhanratu, Sukabumi Region, West Java.
Supervised byYONVITNER and ISDRADJAD SETYOBUDIANDI
Purpose the research is to evaluate NOAA methods and attribute productivity of
anguillid eel needed to suppose sustainable potention anguillid eel. All arrested
the anguillid eel pigmented in Cimandiri Rivers observed growth parameters,
reproduction, and mortality rate. Sample anguillid eel in gather for research in
Juni to December totaled 209 tail. An abundance of anguillid eel increase the
same time as the rainy season. Evaluation the attribute of productivity indicate
that score made by NOAA not comforming if adapted to anguillid eel and the
result 3 score krom NOAA and 1,375-2,5 to be score modification. Based on the
result obtained, which made The score NOAA can not be adapted to the anguillid
eel. Fish difference and environment can to affect productivity.
Keyword: Evaluate attribute productivity, Anguillid eel, Cimandiri River
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Manajemen Sumber Daya Perairan
EVALUASI ATRIBUT PRODUKTIVITAS IKAN SIDAT
(Anguila bicolor bicolor) DI SUNGAI CIMANDIRI,
PELABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA
BARAT
APRIANSYAH
DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014
Judul Skripsi : Evaluasi Atribut Produktivitas Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor)
di Sungai Cimandiri, Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa
Barat
Nama : Apriansyah
NIM : C24100084
Disetujui oleh
Dr Yonvitner SPi MSi
Pembimbing I
Dr Ir Isdradjad Setyobudiandi MSc
Pembimbing II
Diketahui oleh
Dr Ir M Mukhlis Kamal MSc
Ketua Departemen
Tanggal Lulus:
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evaluasi Atribut
Produktivitas Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor) di Sungai Cimandiri,
Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat”. Pada kesempatan ini Penulis
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan dan penyusunan skripsi ini, terutama kepada:
1. Institut Pertanian Bogor yang telah memberikan kesempatan studi kepada
Penulis
2. Dompet Dhuafa bidang pendidikan dan Beasiswa BUMN yang telah
membantu keuangan penulis untuk menyelesaikan studi.
3. Ibu Nani dan Ibu Nuning yang telah memberikan masukan berupa materi
dan motivasi kepada Penulis.
4. Dr Yusli Wardiatno SPi MSc selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan motivasi dalam perkuliahan.
5. Dr Yonvitner SPi MSi serta Dr Ir Isdradjad Setyobudiandi MSc selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan arahan, nasihat, dan saran
untuk Penulis.
6. Dr Ir Ridwan Affandi DEA dan Dr Ir Yunizar Ernawati MS selaku
penguji yang telah menguji dan memberikan masukan pada Penulis
7. Deni Rahmat Hidayat atas kerjasamanya selama pengambilan data di
Sungai Cimandiri.
8. Keluarga: Bapak Hamzah, Ibu Suryati, Kak Rohimah dan Siti Komariah,
serta adikku Rizki dan Riansyah, beserta keluarga besar Penulis yang
telah memberikan banyak motivasi, doa, dan dukungan kepada Penulis.
9. Anni Khalidah Harahap atas doa, dukungan, dan motivasinya kepada
Penulis.
10. Teman seperjuangan (Laras, Kiki, Inggar, Dinta, Maida, Febi, Hendra,
Nunuh, Wahyu, Nurul, dan seluruh Keluarga MSP 47)
11. Sahabat Penulis (Faisal, Hartanto, Mamat, Panji, dan Rahmat) atas
semangat, dukungan, dan doa kepada Penulis.
12. Seluruh Warga Cibuluh atas suntikan semangat dan motivasinya kepada
Penulis
13. Seluruh teman MSP 46, MSP 45, dan MSP 47 yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu atas semangat yang diberikan.
Demikian skripsi ini disusun, semoga bermanfaat.
Bogor, Juni 2014
Apriansyah
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
METODE 3
Lokasi dan Waktu Penelitian 3
Pengumpulan Data 3
Analisis Data 4
HASIL DAN PEMBAHASAN 6
Hasil 6
Pembahasan 10
KESIMPULAN DAN SARAN 13
Kesimpulan 13
Saran 14
DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 16
RIWAYAT HIDUP 20
DAFTAR TABEL
1 Data primer produktivitas yang di kumpulkan. 4 2 Atribut produktivitas untuk menduga kerentanan yang telah dibuat
oleh NOAA 6 3 Sebaran frekuensi panjang (SFP) ikan sidat bulan Juni–Desember di
Sungai Cimandiri, Pelabuhanratu 7 4 Hasil pemisahan ukuran ikan sidat di Sungai Cimandiri,
Pelabuhanratu 7 5 Indikator produktivitas ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) 8 6 Redefinisi kriteria produktivitas 9 7 Parameter pertumbuhan ikan sidat dari berbagai perairan 11 8 Fekunditas ikan sidat dari empat spesies berbeda dari ukuran yang
berbeda (McCleave 2001) 12
DAFTAR GAMBAR
1 Skema pendekatan masalah 2 2 Lokasi penelitian 3 3 Grafik sebaran frekuensi panjang total ikan sidat (Anguilla bicolor
bicolor) yang di tangkap pada bulan Juni–Desember 2013 7 4 Kelompok ukuran panjang ikan sidat di Sungai Cimandiri,
Pelabuhanratu. 8 5 Produktivitas ikan sidat di Sungai Cimandiri selama penelitian (
skor evaluasi skor NOAA) 9
DAFTAR LAMPIRAN
1 Ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) yang tertangkap di Sungai
Cimandiri 16 2 Kondisi umum Sungai Cimandiri, Pelabuhanratu 16 3 Alat tangkap yang digunakan selama penelitian 17
4 Sebaran frekuensi panjang ikan sidat bulan Juni–Desember di Sungai
Cimandiri, Pelabuhanratu 18 5 Parameter pertumbuhan von Bertalanffy ikan sidat di Sungai
Cimandiri periode Juni-Desember 2013 19 6 Hubungan panjang–bobot ikan sidat di Sungai Cimandiri, Palabuhan
Ratu 19 7 Pendugaan mortalitas dan laju eksploitasi ikan sidat di Sungai
Cimandiri, Pelabuhanratu 19 8 Parameter pengelolaan ikan sidat di Sungai Cimandiri 19 9 Uji statistik produktivitas skor evaluasi dengan skor NOAA 19
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan sidat merupakan salah satu jenis ikan yang laku di pasar Internasional
terutama Jepang, Korea, Hongkong, dan negara Eropa lainnya dengan, sehingga
Ikan sidat memiliki potensi sebagai komoditas ekspor (Herianti 2005). Selain itu,
Ikan ini mempunyai beberapa keistimewaan antara lain mempunyai kandungan
zat gizi yang tinggi, terutama vitamin A, EPA dan DHA (Ciptanto 2010).
Permintaan pasar ikan sidat mencapai 500.000 ton per tahun terutama dari Jepang
dan Korea. Selama Januari–Agustus 2011 volume ekspor ikan sidat menurun
39,1% dari periode yang sama di tahun 2010 (Handoyo 2011 in Yudiarto et al.
2012).
Penyebaran ikan sidat di Indonesia cukup luas, dari barat hingga timur
Indonesia. Setidaknya ada 6 spesies ikan sidat yang hidup di Indonesia dari total
18 spesies yang hidup di dunia (Sarwono 2006). Beberapa spesies ikan sidat
terdapat di Pelabuhanratu dengan spesies yang mendominasi, yaitu spesies
Anguilla bicolor bicolor.
Kelimpahan ikan sidat di Pelabuhanratu dipengaruhi oleh pasang surut, pola
dan waktu ruaya, lingkungan, dan habitat. Terdapat beberapa sungai yang
langsung bermuara ke Teluk Pelabuhanratu dan memiliki kelimpahan ikan sidat
yang berbeda-beda dengan kelimpahan tertinggi terdapat di Sungai Cimandiri.
Kelimpahan yang tinggi dikarenakan sungai ini masih dipengaruhi oleh pasang
surut Samudera Hindia sehingga mempunyai potensi besar bagi penyediaan elver.
Samudera Hindia merupakan tempat pemijahan ikan sidat (Sriati 1998).
Sungai Cimandiri salah satu sungai besar di Jawa Barat yang mengalir
membelah Kabupaten Sukabumi dan wilayah Pelabuhanratu dari arah timur ke
barat (Darmono 2012). Masyarakat sekitarnya banyak yang memanfaatkan aliran
sungai ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kegiatan yang memberikan
dampak terhadap penurunan kelimpahan ikan sidat adalah intensitas penangkapan
yang tinggi terhadap ikan sidat semua ukuran, pencemaran bahan organik dan non
organik dari limbah rumah tangga, penambangan pasir, serta buangan air panas
PLTU. Penurunan produksi tidak hanya terjadi di Sungai Cimandiri namun,
menurut Sutrisno (2008) secara umum produksi ikan sidat mengalami penurunan.
Penurunan produksi disebabkan oleh keterbatasan benih ikan sidat yang
sepenuhnya masih bergantung pada hasil penangkapan di alam yang
keberadaannya dipengaruhi oleh musim.
Kelestarian ikan sidat merupakan ikan katadromus sangat tergantung pada
keberhasilan dalam melampaui jalur migrasinya, kualitas habitat, dan intensitas
penangkapan. Jalur migrasi ikan sidat di Sungai Cimandiri dapat terganggu
dengan adanya pembangunan PLTU yang telah menyempitkan daerah aliran
sungai di muara. Seiring dengan meningkatnya aktivitas di sekitar sungai
Cimandiri menyebabkan banyaknya tumpukkan sampah yang mengakibatkan
penurunan kualitas habitat. Intensitas penangkapan yang cukup tinggi dari
sebagian siklus hidupnya akan menyebabkan merosotnya rekrutmen dan
selanjutnya akan membahayakan kelestarian populasinya.
2
Oleh karena itu pengkajian mengenai produktivitas ikan sidat di
Pelabuhanratu merupakan suatu langkah awal pengelolaan perikanan ikan sidat,
khususnya yang berada di Pelabuhanratu agar kelestarian populasi ikan sidat tetap
terjaga. Berbagai teknik evaluasi terhadap potensi produktivitas telah diterapkan
di berbagai perairan non tropis. Sementara untuk perairan tropis diperlukan
berbagai modifikasi yang relevan, sehingga dapat dijadikan sebagai indikator
untuk mengevaluasi produktivitas.
Perumusan Masalah
Sungai Cimandiri salah satu sungai terbesar di Jawa Barat yang masih
mendapatkan pengaruh pasang surut Samudera Hindia. Samudera Hindia
merupakan tempat memijah ikan sidat, sehingga memiliki potensi tinggi
penyediaan ikan sidat. Namun saat ini hasil tangkapan ikan sidat di Sungai
Cimandiri cenderung mengalami penurunan. Penurunan hasil tangkapan terlihat
dari sulitnya menangkap ikan sidat ukuran dewasa. Penurunan produksi ikan sidat
diduga dari ketidakberhasilan melampaui jalur migrasi, kualitas habibat yang
cenderung mengalami penurunan, dan tingginya intensitas penangkapan ikan sidat
semua ukuran. Sebagai ikan katadromus keberlangsungan hidup ikan sidat
tergantung pada keberhasilan melalui jalur migrasi, kualitas habitat, dan intensitas
penangkapan (Gambar 1).
Gambar 1 Skema pendekatan masalah
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menilai metode NOAA dan mengevaluasi
atribut produktivitas ikan sidat yang diperlukan untuk menduga keberlanjutan
potensi ikan sidat.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atribut
produktivitas ikan sidat di Sungai Cimandiri agar pengelolaan ikan sidat dapat
dilakukan secara bijaksana dan rasional untuk mewujudkan dan pembentukan ikan
sidat yang berkelanjutan.
3
METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di muara Sungai Cimandiri (Gambar 2),
Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Waktu penelitian berlangsung
selama enam bulan, dimulai dari bulan Juni hingga Desember 2013. Penelitian
terdiri atas penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan
meliputi pengamatan kegiatan penangkapan ikan sidat di muara Sungai Cimandiri
hingga sepanjang pantai Pelabuhanratu (Lampiran 2). Penelitian utama meliputi
kegiatan pengukuran panjang dan bobot ikan sidat, dan pengukuran suhu.
Gambar 2 Lokasi penelitian
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer (Tabel 1) yang
dikumpulkan bersama nelayan setempat dengan lima titik pengambilan sampel.
Penentuan titik pengambilan sampel ikan sidat didasarkan pada asumsi semakin
ke arah hulu ukuran sidat akan semakin besar dan ke arah hilir ukuran sidat akan
semakin kecil. Pengambilan contoh dilakukan pada akhir bulan hijriah disaat
bulan gelap. Jarak masing-masing pengambilan contoh sejauh 200 meter.
Pengambilan dan pengamatan sampel
Pengambilan contoh ikan sidat dilakukan secara langsung di lapangan
dengan mengikuti nelayan penangkap ikan sidat. Alat tangkap yang digunakan
berupa bubu (Lampiran 3) yang diletakkan pada masing-masing zona. Ikan
sidatyang tertangkap diukur panjang dan bobotnya, kemudian dilakukan
4
pembedahan dan pengawetan dengan formalin 4% di laboratorium Biologi
Perikanan, Manajemen Sumber Daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan.
Tabel 1 Data primer produktivitas yang di kumpulkan.
Parameter
Produktivitas Sumber basis data Analysis Pengumpulan data
Sebaran frekuensi
panjang (SFP) Frekuensi panjang
Analisis frekuensi
panjang In-situ
b Hubungan panjang-
bobot
Analisis panjang-
bobot In-situ
t0 Frekuensi panjang Persamaan empiris
Pauly In-situ
L∞ Frekuensi panjang Analisis frekuensi
panjang In-situ
k length frekuensi Bartalannfy In-situ
Umur maksimum Frekuensi panjang Analisis frekuensi
panjang In-situ
M Frekuensi panjang Persamaan empiris
Pauly In-situ
F Frekuensi panjang Analisis frekuensi
panjang In-situ
Fekunditas Tinjauan pustaka - Studi literatur
Analisis Data
Hubungan Panjang Bobot
Panjang berkaitan erat dengan bobot yang mengikuti hukum kubik,
menyatakan bahwa berat ikan sebagai pangkat tiga (Effendie 2002):
aLb W merupakan bobot (gr), L merupakan panjang (mm), a merupakan intersep atau
perpotongan kurva hubungan panjang bobot dengan sumbu y, serta b merupakan
penduga pola pertumbuhan panjang-bobot.
Sebaran Frekuensi Panjang
Analisis sebaran frekuensi panjang ikan dilakukan menggunakan data
panjang total ikan yang ditangkap. Analisis data frekuensi panjang ikan, yaitu:
1. Menentukan jumlah selang kelas yang diperlukan
2. Menentukan lebar selang kelas
3. Menentukan kelas frekuensi dan memasukan frekuensi masing-masing kelas
dengan memasukkan panjang serta masing-masing ikan contoh pada selang
kelas yang telah ditentukan.
Sebaran frekuensi panjang yang telah ditentukan dalam selang kelas panjang
yang sama kemudian diplotkan dalam sebuah grafik yang menggambarkan jumlah
kelompok umur (kohort) yang ada dan perubahan posisi ukuran panjang
kelompok umur yang sama. Perubahan posisi kelompok umur dapat
menunjukkan adanya pertumbuhan atau rekrutmen.
5
Pertumbuhan populasi
Koefisien pertumbuhan (K) dan L∞ dapat diduga dengan menggunakan
model pertumbuhan vonBartalanffy (Sparre dan Venema 1999):
[ )])
Lt adalah panjang ikan pada saat umur t (satuan waktu), L∞ adalah panjang
maksimum secara teoritis (panjang asimtotik), k adalah koefisien pertumbuhan
(per satuan waktu), serta t0 adalah umur teoritis pada saat panjang sama dengan
nol. Nilai L∞ dan K didapatkan dari hasil perhitungan dengan metode Non
Parametrik Scoring of Von Bartanalff Growth Function melalui Software
ELEFAN I (Electronic Length Frequencys Analysis) yang terintegrasi dalam
program FISAT II serta t0 dengan menggunakan rumus empiris Pauly (1983).
t e p , , log L∞) , log k
Mortalitas dan Laju Eksploitasi
Laju mortalitas total (Z) diduga dengan kurva tangkapan yang dilinearkan
berdasarkan data komposisi panjang (Sparre dan Venema 1999). Persamaan
merupakan bentuk persamaan linear dengan kemiringan (b) = -Z. Untuk laju
mortalitas alami (M) diduga dengan menggunakan rumus empiris Pauly (1983)
sebagai berikut:
LnM , , Ln L∞ , Ln k , Ln
M e p , , Ln L∞ , Ln k , Ln
L∞ adalah panjang asimsotik pada persamaan pertumbuhan von Bertalanffy, k
adalah koefisien pertumbuhan pada persamaan pertumbuhan von Bertalanffy, dan
T adalah rata-rata suhu permukaan air ( ). Laju mortalitas penangkapan (F)
ditentukan dengan:
F = Z – M
Laju eksploitasi ditentukan dengan membandingkan mortalitas penangkapan (F)
terhadap mortaliatas total (Z) (Pauly 1983).
E F
F M F
Laju mortalitas penangkapan (F) atau laju eksploitasi optimum menurut Gulland
(1971) in Pauly (1983) adalah:
Foptimum M sehingga Eoptimum ,
Atribut Produktivitas
NOAA telah membuat skor produktivitas dan kerentanan untuk menduga
kerapuhan terhadap sumber daya yang diadaptasikan di enam wilayah perikanan
Amerika Serikat (Tabel 2). Skor yang telah dibuat hanya dimaksudkan untuk ikan
pelagis besar dengan batas kriteria yang tinggi. Skor produktivitas NOAA
6
memiliki arti semakin tinggi skor menandakan bahwa tingkat kerentanan rendah
karena populasi tersebut mampu mengembalikan stoknya dengan perubahan
lingkungan dan pemanfaatan.
Tabel 2 Atribut produktivitas untuk menduga kerentanan yang telah dibuat oleh
NOAA
Atribut Produktivitas Skor
Tinggi (3) Sedang (2) Rendah (1)
r >0,5 0,16-0,5 <0,16
Umur maksimum <10 tahun 10-30 tahun >30 tahun
Panjang maksimum <60 cm 60-150 >150
k >0,25 0,15-0,25 <0,25
M >0,40 0,20-0,40 <0,20
Fekunditas >104 10
2-10
3 <10
2
Umur matang gonad <2 tahun 2-4 tahun >4 tahun
Mean trophic level <2,5 Antara 2,5 dan 3,5 >3,5
Departemen perikanan di Luar Negeri mengontrol seluruh seluruh
kegiatan stakeholder sehingga perikanan di luar negeri tergolong baik
dibandingkan dengan kondisi perikanan di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan
skor produktivitas yang relevan untuk digunakan di perairan Indonesia dengan
mengevaluasi atribut produktivitas yang telah dibuat oleh NOAA. Rumus yang
digunakan untuk mengevaluasi skor produktivitas dengan membuat kisaran nilai
baru sebagai berikut.
, CL) Keterangan:
- , CL) = skor 1
- , CL)) )) = skor 2
, CL) = skor 3
Kategori:
Skor 1-≤1,5 = Produktivitas rendah (sangat rentan)
Skor 1,5-≤2,5 = produktivitas sedang (rentan)
Skor >2,5 = produktivitas tinggi (kurang rentan)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Sebaran frekuensi panjang
Jumlah sampel ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) yang dianalisis selama
Juni-Desember 2013 adalah 209 ekor, dengan kisaran panjang 110-530 mm.
Jumlah sampel pada bulan Juni sebanyak 58 ekor, Agustus 29 ekor, Oktober 47
ekor, dan Desember 78 ekor (Tabel 3). Jumlah sampel yang sedikit menyebabkan
sebaran frekuensi panjang tidak merata (Lampiran 4).
Sebaran frekuensi panjang total ikan sidat yang ditangkap di Sungai
Cimandiri selama Juni–Desember 2013 tersebar secara merata dari ukuran terkecil
7
hingga ukuran ikan terbesar. Ukuran panjang yang paling banyak terdapat pada
selang kelas panjang 324,5–367,5 mm (Gambar 3).
Tabel 3 Sebaran frekuensi panjang (SFP) ikan sidat bulan Juni–Desember di
Sungai Cimandiri, Pelabuhanratu
SKB1
SKA2
BKB3
BKA4
SK4 rata-
rata S1
5 S2 S3 S4
110 152 109,5 152,5 109,5-152,5 131 0 1 0 0
153 195 152,5 195,5 152,5-195,5 174 4 2 0 0
196 238 195,5 238,5 195,5-238,5 217 21 1 0 2
239 281 238,5 281,5 238,5-281,5 260 14 0 0 13
282 324 281,5 324,5 281,5-324,5 303 10 3 1 25
325 367 324,5 367,5 324,5-367,5 346 5 5 21 22
368 410 367,5 410,5 367,5-410,5 389 3 6 17 10
411 453 410,5 453,5 410,5-453,5 432 1 8 5 3
454 496 453,5 496,5 453,5-496,5 475 0 2 3 0
497 539 496,5 539,5 496,5-539,5 518 0 1 0 0
Keterangan: 1) SKB (selang kelas bawah), 2) SKA (selang kelas atas), 3) BKB (batas kelas
bawah), 4) BKA (batas kelas atas), 4) SK (selang kelas), 5) S1 (sampling 1)
Gambar 3 Grafik sebaran frekuensi panjang total ikan sidat (Anguilla bicolor
bicolor) yang di tangkap pada bulan Juni–Desember 2013
Distribusi frekuensi panjang dapat menduga sebaran kelompok umur dari
setiap pengamatan (Tabel 4). Hasil analisis pemisahan kelompok ukuran
menunjukkan jumlah total ikan contoh (nilai teoritis) sebanyak 209 ekor. Jumlah
ini sama dengan jumlah total ikan contoh sebenarnya (nilai observasi) sebanyak
209 ekor.
Tabel 4 Hasil pemisahan ukuran ikan sidat di Sungai Cimandiri, Pelabuhanratu.
Tanggal Nilai Tengah (mm) Simpangan
Baku Populasi Indeks Separasi
29 Juni 2013 262,96 59,143 58 0
28 Agustus 2013 173,39 30,216 3,94 0
395,46 55,951 25,06 5,154
29 Oktober 2013 378,02 39,138 47 0
29 Desember 2013 322,49 48,288 75 0
0
10
20
30
40
50
60
Selang Kelas (mm)
Fre
kuen
si (
satu
an)
8
Pemisahan kelompok ukuran pada penelitian ini menunjukkan terjadi
pergeseran modus ke arah kanan pada bulan Juni hingga Agustus. Muncul modus
baru pada bulan Agustus hingga bulan Desember (Gambar 4). Pergeseran modus
ke kanan menunjukkan adanya pertumbuhan dan muncul modus baru menandakan
adanya rekrutmen.
Gambar 4 Kelompok ukuran panjang ikan sidat di Sungai Cimandiri,
Pelabuhanratu.
Indikator Produktivitas Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor)
Analisis produktivitas dilakukan untuk mengetahui kemampuan populasi
untuk mengembalikan stok yang telah menurun (Stobutzki et al. 2001 in Patrick et
al. 2009). Penentuan produktivitas didekati dengan beberapa parameter serta
kondisi sumber daya yang ada (Tabel 5).
Tabel 5 Indikator produktivitas Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor)
S1 S2 S3 S4 Rata-rata Max CL SD
SFP (mm) 262,96 395,46 378,02 322,49 339,73 395,46 50,8336 51,8720
Lmax 425,00 530,00 470,00 440,00 466,25 530,00 39,4093 40,2143
k 1,30 1,00 1,10 0,89 1,0725 1,30 0,1479 0,1509
t0 -0,055 -0,072 -0,065 -0,081 -0,068 -0,055 0,0094 0,0096
b 3,5800 3,3829 2,9996 2,9212 3,2209 3,5800 0,2657 0,2711
M 0,9560 0,8129 0,8445 0,7327 0,8365 0,9560 0,0785 0,0801
F 3,9965 1,9349 3,0822 4,3236 3,3343 4,3236 0,9087 0,9272
L∞ (mm) 543,9 543,9 543,9 543,9 543,9 20201)
- -
Umur 13 bln 17 bln 15 bln 19 bln 16 bln 30thn2)
2,1913 2,2361
Fekunditas - - - - 13 juta3)
- - -
Lm (cm) - - - - 1424)
- - -
Sumber: 1). Amir et al. (2009) 2). Sriati (1998), 3). Haryono (2008), 4). Krismono dan
Kartamihardja (2012)
Produktivitas sumber daya ikan sebelumnya telah dianalisis oleh Patrick et
al. (2009) dan telah menghasilkan skor tertentu untuk penentuan status
produktivitas, namun skor yang dihasilkan tidak begitu akurat untuk penentuan
9
status produktivitas ikan sidat. Oleh karena itu dalam penelitian ini di gunakan
skor baru yang dimodifikasi untuk menguji tingkat produktivitas dan pemberian
skor yang tetap mengacu pada Patrick et al. (2009). Hasil evaluasi produktivitas
dan skor yang dimodifikasi ditunjukkan oleh Tabel 6 (Gambar 5). Setelah
dilakukan uji t didapatkan kesimpulan bahwa nilai evaluasi produktivitas berbeda
nyata dari nilai yang dibuat NOAA (p<0,05;209) (Lampiran 9).
Tabel 6 Redefinisi kriteria produktivitas
Kisaran nilai tiap skor Skor sampling ke-
1 2 3 1 2 3 4
Skor NOAA
Umur max >30 10-30 <10 3 3 3 3
Ukuran
max >150 60-150 <60 3 3 3 3
k <0,15 0,15-0,25 >0,25 3 3 3 3
M <0,20 0,20-0,40 >0,40 3 3 3 3
F <102
102-10
3 >10
4 - - - -
Umur
matang
gonad
>4 2-4 <2 - - - -
Rata-rata 3 3 3 3
Skor evaluasi
SFP (mm) 314,3157 314,3157-365,1493 365,1493 1 3 3 2
Lmax 446,5454 446,5454-485,9546 485,9546 1 3 2 1
k 0,9986 0,9987-1,1464 1,1464 3 2 2 1
t0 -0,0727 -0,0727- (-0,0633) -0,0633 3 2 2 1
b 3,0881 3,0881-3,3538 3,3538 3 3 1 1
M 0,7973 0,7971-0,8758 0,8758 3 2 2 1
F 2,8800 2,8791-3,7888 3,7886 1 3 2 1
L∞ (mm) - - - - - - -
Umur 14,9043 14,901-17,098 17,0957 1 2 2 3
Fekunditas - - - - - - -
Lm (cm) - - - - - - -
Rata-rata - - - 2 2,5 2 1,375
Kategori: 1 (produktivitas rendah), 2 (produktivitas sedang), 3 (produktivitas tinggi)
Gambar 5 Produktivitas ikan sidat di Sungai Cimandiri selama penelitian ( skor
evaluasi skor NOAA)
Hasil analisis produktivitas sumber daya ikan sidat di Sungai Cimandiri
cenderung mengalami penurunan pada akhir tahun dan yang tertinggi, yaitu pada
0
1
2
3
6/1/2013 8/1/2013 10/1/2013 12/1/2013
Waktu Sampling
Pro
dukti
vit
as
10
sampling kedua (bulan Agustus). Penurunan produktivitas dapat disebabkan oleh
upaya penangkapan yang tinggi bagi semua ukuran ikan sehingga dimungkinkan
dapat memutus siklus hidup stok ikan sidat. Sebagai ikan katadromus, kelestarian
ikan sidat sangat tergantung pada keberhasilan dalam melalui migrasinya.
Sementara di Pelabuhanratu ikan sidat yang akan melalui jalur migrasinya terus
mengalami penangkapan.
Pembahasan
Sebaran frekuensi panjang ikan sidat dari setiap pengamatan berbeda
kelimpahan dan ukuran. Perbedaan panjang diduga disebabkan oleh keturunan,
jenis kelamin dan umur. Kelimpahan ikan sidat erat kaitannya dengan tingkah
laku ikan sidat yang menyukai tempat bersembunyi di dalam lubang, terowongan,
potongan-potongan kayu, atau substrat lain untuk perlindungan (Facey dan Avyle
1987).
Ikan sidat yang ditemukan selama penelitian, yaitu di stasiun 2 dengan
ukuran panjang 324,5-367,5 mm. Sementara itu, di empat stasiun lainnya selama
penelitian ditemukan ikan sidat berukuran glass eel. Ukuran sidat yang demikian
menandakan bahwa daerah penelitian merupakan tempat pengasuhan ikan dan
masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Laju pendaratan glass eel di muara
Sungai Cimandiri berhubungan erat dengan arus pantai Jawa (Herunandi 2003).
Menurut Sriati (1998) Teluk Pelabuhanratu merupakan salah satu perairan pantai
selatan Jawa yang memiliki potensi besar dalam penyediaan elver karena
berhubungan langsung dengan Samudera Hindia yang merupakan tempat
pemijahan ikan sidat.
Terdapat tiga parameter yang menjadi amatan untuk mengetahui
produktivitas sumber daya ikan sidat di Sungai Cimandiri, yaitu pertumbuhan,
laju mortalitas, dan reproduksi (Tabel 5). Parameter pertumbuhan yang dianalisis
dengan menggunakan metode plot von Bertalanffy (Lampiran 5), didapatkan nilai
koefisien pertumbuhan (K) sebesar 0,89 per tahun dan L∞ sebesar 54,39 cm. Nilai
K yang diperoleh menunjukkan bahwa ikan sidat (A. bicolor bicolor) di Sungai
Cimandiri mempunyai pertumbuhan yang cepat, namun Sasongko et al. (2007) in
Yudiarto et al. (2012) menyatakan bahwa pertumbuhan ikan sidat (Anguilla
bicolor) memiliki pertumbuhan yang lambat.
Koefisien pertumbuhan yang tinggi disebabkan oleh data sebaran
frekuensi panjang yang kurang baik selain itu perbedaan koefisien pertumbuhan
disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan,
yaitu faktor internal ataupun faktor eksternal. Faktor internal umumnya sangat
sukar untuk dikontrol diantaranya, yaitu umur, keturunan, parasit, dan penyakit.
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan umumnya masih dapat
dikontrol di antaranya, yaitu jumlah makanan, suhu, oksigen terlarut, faktor
kualitas air, umur, ukuran ikan, dan kematangan gonad (Effendie 2002). Suhu
rata-rata Sungai Cimandiri selama penelitian, yaitu 28,45 Suhu optimal untuk
pertumbuhan ikan berkisar antara 25-28 . Suhu di bawah 12 ikan sidat
menjadi tidak aktif dan tidak tertarik untuk mengambil makanan sehingga
pertumbuhan menjadi minimal (Matsui 1982). Usui (1974) in Sholeh (2004)
menyatakan ikan sidat akan tumbuh dengan cepat pada suhu tinggi.
11
Pertumbuhan ikan dapat dipengaruhi oleh perbedaan musim yang terjadi.
Umumnya pertumbuhan ikan meningkat pada musim hujan (air naik) dan
melambat pada musim kemarau. Perubahan musim dapat menyebabkan
perubahan ketersediaan makanan, temperatur, aktivitas makan, dan aktivitas
memijah (Welcomme 2001 in Febriani 2010). Hasil dugaan parameter
pertumbuhan (Tabel 7), menunjukkan bahwa pada umumnya ikan sidat
mempunyai strategi pertumbuhan yang lambat.
Tabel 7 Parameter pertumbuhan ikan sidat dari berbagai perairan
Spesies dan Daerah L∞ (TL=cm) K (per tahun)
Anguilla marmoratadi
Sungai Malunda, Majene 202,0 0,2
Anguilla anguilladi Sungai
Turkish
Jantan 73,73 0,38406
Betina 63,05 0,27547
Gabungan 67,57 0,37377
Anguilla anguilladi Sungai
Severn
Dugaan 50,80 0,17
Batas bawah 47,40 0,14
Batas atas 54,10 0,20
Anguilla japonicadi
Sungai Kaoping, Taiwan
Jantan 59,43 0,28
Betina 79,02 0,17
Anguilla japonica di China Jantan 53,74 0,24
Betina 79,02 0,15
Anguilla japonica di
Jepang
Jantan 56,43 0,28
Betina 80,02 0,23
A. bicolorbicolor, Sungai
Cimandiri, Pelabuhanratu 54,39 0,89
Nilai K yang didapatkan pada penelitian ini dapat mengindikasikan bahwa
ikan sidat yang tertangkap berumur muda. Effendie (2002) menyatakan bahwa,
ikan-ikan yang berumur muda akan memiliki pertumbuhan yang relatif cepat,
sedangkan ikan-ikan dewasa akan semakin lambat mencapai panjang asimtotnya.
Pertumbuhan pada masa awal tumbuh berjalan lambat, karena pada saat itu
pertumbuhan lebih dipusatkan pada penyempurnaan organ-organ tubuh. Ketika
organ tubuh telah berkembang sempurna, pertumbuhan dalam panjang akan pesat
hingga tercapai kedewasaan. Selanjutnya, jumlah energi yang masuk dialihkan
dari pertumbuhan jaringan somatik kepada pertumbuhan jaringan gonad. Oleh
karena itu laju pertumbuhan ikan dewasa menjadi lebih lambat (Rahardjo 2011 in
Sapriyadi et al. 2013).
Hasil analisis panjang–bobot didapatkan nilai b>3 yang berarti bersifat
allometrik serta setelah diuji t terhadap b diketahui bahwa pola pertumbuhan ikan
sidat (A. bicolor bicolor) berbeda di setiap pengamatan (Lampiran 6). Pola
pertumbuhan ikan sidat di Segara Anakan yang diteliti oleh Rovara (2007)
memiliki pola pertumbuhan simetrik, sedangkan pola pertumbuhan ikan sidat di
Desa Cimanja dan Cisolok adalah allometrik negatif (Sasono 2001). Beberapa
penelitian menunjukkan pola pertumbuhan yang berbeda. Dengan demikian,
perbedaan pola pertumbuhan dapat disebabkan oleh perbedaan musim, kualitas air,
dan ketersediaan makanan saat penangkapan. Nikolsky (1963) menyatakan
bahwa pertumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang bervariasi
tergantung pada ketersediaan makanan yang dapat menunjang kelangsungan
hidup dan pertumbuhan
12
Laju mortalitas alami (M) ikan sidat di Sungai Cimandiri jauh lebih kecil
dibandingkan dengan laju mortalitas penangkapan (Lampiran 7). Tingginya laju
kematian akibat penangkapan disebabkan oleh tingginya permintaan serta harga
yang diberikan terhadap ikan sidat, sehingga masyarakat secara bersamaan
mengeksploitasi tanpa ada upaya pelestarian.
Mortalitas alami dipengaruhi oleh pemangsaan, penyakit, stres pemijahan,
kelaparan, dan usia tua (Spare & Venema 1999). Mortalitas alami ikan sidat
disebabkan oleh induk ikan sidat mati setelah memijah (Sarwono 2006),
menurunnya jumlah ikan yang tumbuh hingga usia tua, dan mengalami kematian
secara alami akibat telah tertangkap lebih dahulu karena aktivitas penangkapan.
Perbedaan laju mortalitas alami dan penangkapan dapat menunjukkan dugaan
terjadinya growth overfishing, yaitu sedikitnya jumlah ikan tua (Spare & Venema
1999).
Tipe seksual ikan sidat tergolong kelompok gonokorisme terdiferensiasi
yang artinya kondisi seksual berganda. Tahap juvenil gonad ikan sidat tidak
memiliki jaringan yang jelas antara status jantan dan betina (Effendie 2002). Daur
hidup ikan sidat sekitar 15-30 tahun tanpa mengalami pematangan gonad
(maturasi) (Usui 1874 dan Matsui 1980 in Sriati 1998). Gonad ikan sidat akan
berkembang setelah bermigrasi ke laut (Rovara et al. 2007).
Tipe pemijahan ikan sidat ialah total spawner dan setelah memijah induk
ikan sidat akan mati. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Matsui (1982),
jumlah telur yang dihasilkan setiap individu betina ikan sidat berkisar antara 7–13
juta dengan diameter telur 1 mm. McCleave (2001) menyatakan fekunditas
meningkat sesuai dengan panjang berkisar antara 0,4–25 juta telur tergantung
dengan spesies dan ukuran (Tabel 8). Ikansidat di perairan Samudera Hindia
memijah sepanjang tahun, dengan puncak pemijahan terjadi pada bulan Mei dan
Desember untuk Anguilla bicolor bicolor, Oktober untuk Anguilla marmorata,
dan Mei untuk Anguilla nebulosa nebulosa (Irawan 2008).
Tabel 8 Fekunditas ikan sidat dari empat spesies berbeda dari ukuran yang
berbeda (McCleave 2001)
Spesies Panjang (cm) Fekunditas (butir) Panjang
(cm)
Fekunditas
(butir)
A. anguilla 65 775.000 85 1.956.000
A.australia 50 410.000 95 3.901.000
A. diefferenbanchii 70 1.009.000 145 21.374.187
A. rostrata 45 1.447.000 115 23.357.000
50 646.000 75 2.949.000
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan skor yang telah dibuat
NOAA terlihat bahwa produktivitas ikan sidat di Sungai Cimandiri masih sangat
baik dengan nilai produktivitas 3. Setelah dievaluasi dan dimasukkan parameter-
parameter lain dengan penggunaan skor yang baru didapatkan nilai produktivitas
ikan sidat berkisar antara 1,375-2,5. Perbedaan nilai ini dikarenakan skor
produktivitas NOAA untuk ikan-ikan pelagis besar dengan batas kriteria yang
tinggi, seperti tuna dan kurang sesuai jika diadaptasikan untuk ikan sidat.
Perbedaan ikan dan lingkungan dapat memberikan penilaian yang lain terhadap
produktivitas stok ikan tersebut.
13
Evaluasi skor dilakukan dengan melihat kondisi sumber daya tersebut.
Fekunditas ikan sidat menunjukkan produktivitas yang tinggi, yaitu dengan hasil
berkisar antara 7-13 juta butir; namun untuk sekali memijah ikan sidat dapat
mencapai panjang >142 cm dengan usia lebih dari 25 tahun. Laju pertumbuhan
ikan sidat menurut Sasongko et al. (2007) in Yudiarto et al. (2012) berjalan
lambat dengan tingkat eksploitasi yang tinggi. Pemanfaatan ikan sidat demikian
dapat mengakibatkan terputusnya siklus hidup ikan sidat dan tidak ada ikan sidat
yang dapat memijah di laut. Hasil tersebut dapat memberikan informasi bahwa
produktivitas ikan sidat tergolong rentan.
Penurunan produksi terlihat dari tidak ditemukannya ikan sidat besar
setiap bulan dan di seluruh lokasi pengamatan selama penelitian. Ikan sidat yang
tertangkap selama penelitian hanya terdapat di daerah hilir, sedangkan empat
lokasi yang menjadi amatan lainnya tidak didapatkan. Ukuran ikan sidat dengan
panjang yang demikian menunjukkan bahwa ikan sidat di Sungai Cimandiri masih
muda. Ukuran ikan sidat terbesar yang tertangkap di Sungai Cimandiri selama
penelitian, yaitu 53,00 cm. Ukuran tersebut masih tergolong kecil, sehingga dapat
mengindikasikan telah terjadi growth overfishing.
Ikan sidat merupakan ikan katadromus yang melakukan ruaya dari sungai
menuju laut untuk memijah. Aktivitas yang dapat mengganggu populasi ikan
sidat ialah aktivitas manusia berupa intensitas penangkapan yang tinggi terhadap
ikan sidat semua ukuran, pencemaran bahan organik dan non organik dari limbah
rumah tangga, penambangan pasir, serta pembangunan PLTU yang membuat
sempit daerah aliran sungai bagian muara yang menyebabkan kerusakan
habitatnya (Lampiran 2).
Penurunan stok ikan di dunia juga terjadi pada sumber daya ikan sidat
(Anguilla spp) yang disebabkan oleh penangkapan berlebih, pemotongan ruaya
(misal pembuatan DAM), degradasi lingkungan (pencemaran), pembangunan
kawasan pesisir, dan perubahan iklim (FAO 2003 in Krismono dan Kartamihardja
2012). Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah pelestarian untuk menjaga
keberlanjutan populasi ikan sidat. Langkah-langkah tersebut adalah 1) penetapan
kawasan konservasi ikan sidat baik untuk indukan maupun anakannya, 2) menjaga
lokasi ruaya ikan sidat baik dari laut maupun dari hulu sungai, 3) restocking
(penebaran kembali) ikan sidat dari proses budi daya ke Sungai Cimandiri perlu
dilakukan untuk meningkatkan stok indukan sidat, 4) pengaturan penangkapan
terhadap indukan sidat yang akan beruaya ke laut maupun glass eel yang akan
menuju sungai, dan 5) pembentukan dan peningkatan kapasitas kelembagaan
pengelola yang melibatkan peran serta masyarakat.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Skor produktivitas yang telah ditetapkan oleh NOAA tidak dapat
diadaptasikan untuk ikan sidat, mengingat skor tersebut hanya dimaksudkan untuk
ikan pelagis besar dengan batas kriteria yang tinggi. Produktivitas ikan sidat di
14
Sungai Cimandiri cenderung mengalami penurunan disebabkan oleh over
eksploitasi.
Saran
Diperlukan kajian lebih lanjut untuk melihat perkembangan gonad ikan sidat
dan penambahan jumlah sampel ikan sidat yang diamati. Memperhatikan musim
agar didapatkan sebaran frekuensi panjang yang dapat mewakili fase yellow eel
dan silver eel. Selain itu diperlukan kajian mengenai pengaruh limbah PLTU
terhadap migrasi ikan sidat.
DAFTAR PUSTAKA
Amir F, Mallawa A, Budimawan, Tresnati J. 2009. Dinamika Populasi Sidat
Tropis (Anguilla marmorata) di Perairan Malunda, Sulawesi Barat. Jurnal Ilmu
Kelautan dan Perikanan. Vol 19 (2) : 116–121
Ciptanto S. 2010. Top 10 Ikan Air Tawar. Lily Publisher. Yogyakarta. 162 hal.
Darmono OP. 2012. Studi Keberlanjutan Penangkapan Juvenil Sidat (Glass eel) di
Muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi [skripsi].
Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Effendie MI. 2002. Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
Facey ED dan Avyle MJ. 1987. American Eel. Spesies Profiles: Life Historis and
Environmental Requerements of Coastal Fishes and Invertebrates (North
Atlantic). Biologi Reproduction. Academic Press, Inc. USA.
Fahmi MR. 2010. Phenotypic Platisity Kunci Sukses Ikan Migrasi: Studi Kasus
Ikan Sidat. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Balai Riset
Budidaya Ikan Hias. Depok
Febriani L. 2010. Studi Makanan dan Pertumbuhan Ikan Bilih (Mystacoleucus
padangensis) di Danau Singkarak, Sumatera Barat [skripsi]. Bogor (ID) :
Institut Pertanian Bogor
Haryono. 2008. Sidat, Belut Bertelinga: Potensi dan Aspek Budidayanya. Bidang
Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI. Fauna Indonesia. Vol 8(1) : 22–26
Herianti I. 2005. Rekayasa Lingkungan Untuk Memacu Perkembangan Ovarium
Ikan Sidat (Anguilla bicolor). Jurnal Oseanologi dan Limnologi di Indonesia.
No. 37: 25-41
Herunadi B. 2003. Varibilitas Arus dan Massa Air Samudera Hindia dan
Pengaruhnya terhadap Migrasi Larva Ikan Sidat Tropis di Pantai Selatan Jawa.
Prosiding Forum Nasional Sumberdaya Perikanan Sidat Tropik. UPT Baruna
Jaya-BPPT. Jakarta. 113hal
Irawan A. 2008. Makalah Tingkah Laku Ikan Sidat (Anguilla sp.) Respon
Terhadap Lingkungan dan Naluri Berpijah. Purwokerto: Universitas
JendralSoedirman.
Krismono dan Kartamihardja ES. 2012. Optimasi Pemanfaatan dan Konservasi
Stok Ikan Sidat (Anguilla sap) di DAS Poso, Sulawesi Tengah. Jurnal
Kebijakan Perikanan Indonesia. Vol 4(1) : 9–16
Matsui I. 1982. Theory and Practice of Eel Culture. AA-Balkana. Rotterdam: 7-87
15
Mohsin AKM dan Ambak MA. 1983. Freshwater Fishes of Pinensular Malaysia.
University Pertanian Malaysia. 284 p.
McCleave JD. 2001. Meddies and Sub-surface Eddies; Mesoscale Eddies.
University of Maine. Orono. USA: 800-809
Nikolsky GV. 1963. The Ecology of Fishes. Academic Press. New York. 352h.
Nugraha R B, Surbakti H. 2009. Simulasi Pola Arus Dua Dimensi di Perairan
Pelabuhan Ratu pada Bulan September 2004. Jurnal Kelautan Nasional. Vol
4(1): 48-55
Patrick WS, Spencer P, Ormseth O, Cope J, Field J, Kobayashi D, Gedamke T,
Cortes E, Bigelow K, Overholtz W, Link J, dan Lawson P. 2009. Use of
Productivity and Susceptibility Indices to Determine Stock Vulnerability, with
Example Applications to Six U.S. Fisheries. U.S. Departement of Commerce.
NOAA. 65 p.
Pauly D. 1983. Some Sample Methods for The Assesment of Tropical Fish Stock.
FAO Fish. Tech. Pap. (234):47
Rovara O. 2007. Karakteristik Reproduksi, Upaya Maskulinisasi dan Pematangan
Gonad Ikan Sidat Betina (Anguilla bicolor bicolor) Melalui Penyuntikan
Ekstrak Hipofisis [tesis]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Sapriyadi, Efrizal T, dan Zulfikar A. 2013. Kajian Mortalitas dan Laju Eksploitasi
Ikan Ekor Kuning (Caesio cuning) dari Laut Natuna yang di Daratkan pada
Tempat Pendaratan Ikan Barek Motor Kelurahan Kijang Kota [skripsi]. Riau
(ID) : Universitas Maritime Raja Ali Haji
Sarwono B. 2006. Budidaya Belut dan Sidat. Jakarta. Penebar Swadaya. Cet. 26.
Sasono AD. 2001. Kebiasaan Makanan Ikan Sidat (Anguilla bicolor) di Desa
Citepus, Kecamatan Pelabuhan Ratu dan Desa Cimanja, Kecamatan Cisolok,
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian
Bogor.
Sholeh SA. 2004. Peranan Jumlah Shelter yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan
dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Sidat (Anguilla sp.) [Skripsi]. Bogor
(ID) : Institut Pertanian Bogor.
Spare P, Ursin E, dan Venema SC. 1989. Introduction to Tropical Fish Stock
Assasment. Part 1. Manual. FAO Fish Technical 306/1. Rome. 337 p.
Sriati. 1998. Telaah Struktur dan Kelimpahan Populasi Benih Ikan Sidat (Anguilla
bicolor bicolor) di Muara Sungai Cimandiri, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat
[tesis]. Bogor (ID) : Insitut Pertanian Bogor.
Sutrisno. 2008. Penentuan Salinitas Air dan Jenis Pakan Alami yang Tepat dalam
Pemeliharaan Benih Ikan Sidat (Anguilla bicolor). Jurnal Akuakultur
Indonesia. Vol 7(1): 71-77
Yudiarto S, Arief M, Agustono. 2012. Pengaruh Penambahan Atraktan yang
Berbeda dalam Pakan Pasta terhadap Retensi Protein, Lemak dan Energi Benih
Ikan Sidat (Anguilla bicolor) Stadia Elver. Jurnal Ilmiah Perikanan dan
Kelautan. Vol 4(2) : 135-140
16
LAMPIRAN
Lampiran 1 Ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) yang tertangkap di Sungai
Cimandiri
Lampiran 2 Kondisi umum Sungai Cimandiri, Pelabuhanratu
Bagian hilir Sungai Cimandiri
Bagian muara yang mendapatkan air buangan limbah PLTU
Bagian hilir yang terpotong oleh pembangunan PLTU
1: 6
17
Lampiran 3 Alat tangkap yang digunakan selama penelitian
Bubu bambu digunakan untuk menangkap sidat dengan ukuran lebih besar
Bubu jaring digunakan untuk menangkap ikan sidat semua ukuran
Cocjrog: alat tangkap sederhana digunakan pada saat air pasang
1 : 3
1 : 11
1 : 17
18
Lampiran 4 Sebaran frekuensi panjang ikan sidat bulan Juni–Desember di Sungai
Cimandiri, Pelabuhanratu
0
5
10
15
20
25
Fre
kuen
si (
satu
an)
0
5
10
15
20
25
Fre
kuen
si (
satu
an)
0
5
10
15
20
25
Fre
kuen
si (
satu
an)
0
5
10
15
20
25
Selang Kelas (mm)
Fre
kuen
si (
satu
an)
Juni 2013
Agustus 2013
Oktober 2013
Desember 2013
19
Lampiran 5 Parameter pertumbuhan von Bertalanffy ikan sidat di Sungai
Cimandiri periode Juni-Desember 2013
Parameter pertumbuhan Nilai
Juni Agustus Oktober Desember Total
L∞ (mm) - - - - 543,9
k (bulan-1
) 1,3 1,0 1,1 0,89 0,89
to (tahun) -0,0545 -0,0716 -0,0649 -0,0808 -0,0808
Lampiran 6 Hubungan panjang–bobot ikan sidat di Sungai Cimandiri,
Pelabuhanratu
Bulan T hitung T tabel b R2
Juni 26,7065 2,3044 3,5800* 93,18%
Agustus -8,3517 2,3788 3,3829* 94,75%
Oktober 27,2100 2,3155 2,9996** 72,90%
Desember 29,5267 2,2892 2,9212** 88,79%
Total 24,7239 2,2579 3,6439* 93,13%
Keterangan : *Allometrik positif
**Allometrik negatif
Lampiran 7 Pendugaan mortalitas dan laju eksploitasi ikan sidat di Sungai
Cimandiri, Pelabuhanratu
Parameter Juni Agustus Oktober Desember Total
Mortalitas alami (M) 0,9560 0,8129 0,8445 0,7327 0,8521
Mortalitas penangkapan
(F) 3,9965 1,9349 3,0822 4,3236 3,2584
Mortalitas total (Z) 4,9524 2,7478 3,9266 5,0564 4,1106
Laju eksploitasi (E) 0,8070 0,7042 0,7849 0,8551 0,7927
Lampiran 8 Parameter pengelolaan ikan sidat di Sungai Cimandiri
Parameter Juni Agustus Oktober Desember
Lmax (mm) 425 530 470 440
L rata-rata 260,93 361,28 375,81 325,32
L∞ (mm) 543,9 543,9 543,9 543,9
K (per tahun) 1,3 1,00 1,10 0,89
to -0,055 -0,072 -0,065 -0,081
b 3,5800 3,3829 2,9996 2,9215
Lampiran 9 Uji statistik produktivitas skor evaluasi dengan skor NOAA
Hipotesis: H0 = Nilai evaluasi produktivitas sama dengan nilai produktivitas
NOAA
H1= Nilai evaluasi produktivitas tidak sama dengan nilai produktivitas
NOAA
Variabel N Mean StDev SE Mean 95% CI T P
Skor evaluasi 4 1,9690 0,4610 0,2300 (1,2360; 2,7020) -4,4800 0,0210
P-value lebih kecil dari α (0,05) menunjukkan bahwa tolak H0. Kesimpulannya
cukup bukti yang menunjukkan bahwa nilai evaluasi tidak sama dengan nilai
NOAA.
20
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 20 April 1991 dari
pasangan Bapak Hamzah dan Ibu Suryati. Penulis merupakan
anak ketiga dari lima bersaudara. Pendidikan formal yang
dijalani diawali di SD Negeri Cibuluh V dan lulus pada tahun
2004. Pada tahun 2004-2007 penulis melanjutkan sekolah
menengah pertama di MTs Assa’idah Kota Bogor. Berikutnya
pada tahun 2007-2010 penulis menempuh pendidikan
menengah atas di MA Al-Haitsam Kota Bogor.
Pada tahun 2010 penulis masuk Institut Pertanian Bogor
(IPB) melalui jalur UTMI dan diterima sebagai mahasiswa
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Departemen Manajemen Sumber Daya
Perairan. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa
Manajemen Sumber Daya Perairan (HIMASPER) sebagai kepala divisi Sport and
Art (SPARTA) periode 2012-2013. Selain itu, penulis aktif mengikuti kegiatan
kepanitiaan seperti Festival Air 2011 serta 2012, Festival Anak Sholeh 2011, 2012,
dan 2013, Etos Expo 2013, dan Porikan 2012. Penulis juga berkesempatan
menjadi relawan pada bencana Banjir Jakarta 2013 dan bencana gempa bumi
Aceh 2013.
Penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul “Evaluasi atribut
Produktivitas Ikan Sidat (Anguilla bicolor bicolor) di Sungai Cimandiri,
Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat” penulis dibimbing oleh Dr
Yonvitner SPi MSi dan Dr Ir Isdradjad Setyobudiandi MSc.