evaluai penganggaran biaya rumah sakit (studi kasus rumah ... · evaluai penganggaran biaya rumah...

92
EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh PRITA ANDINI H24103053 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Upload: vuongthuy

Post on 15-Mar-2019

292 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT

(STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH

INDONESIA (RSU PMI) BOGOR)

Oleh

PRITA ANDINI

H24103053

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 2: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

ABSTRAK

Prita Andini. H24103053. Penyusunan Anggaran Biaya Rumah Sakit Berdasarkan Pendekatan Activity Based Budgetting (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Palang Merah Indonesia Bogor). Budi Purwanto.

Jumlah rumah sakit di Kota Bogor selama lima tahun terakhir ini meningkat sehingga menimbulkan persaingan yang ketat antar rumah sakit. Agar dapat bertahan dalam persaingan antar rumah sakit diperlukan strategi yang tepat yang mencakup seluruh aspek fungsional perusahaan. Melalui fungsi-fungsi manajemen, pihak manajemen langsung terlibat dalam membuat strategi baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu cara untuk memaksimalkan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan dapat menggunakan penganggaran. Rumah Sakit Umum PMI Bogor (RSU PMI Bogor) telah melaksanakan penganggaran sebagai upaya untuk menjalankan fungsi perencanaan dan pengendalian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penganggaran biaya, mengidentifikasi sumberdaya yang dimiliki rumah sakit dan menentukan besarnya anggaran biaya RSU PMI Bogor berdasarkan perhitungan activity based budgetting (ABB). Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung di lapangan dengan pihak rumah sakit atau pihak-pihak lainnya serta hasil pencatatan di lapangan. Data sekunder diperoleh dari Anggaran Pendapatan dan Biaya RSU PMI Bogor tahun 2005/2006,Rencana Kegiatan RSU PMI Bogor tahun 2006, Data Fisik RSU PMI Bogor, dan Laporan Realisasi Pendapatan dan Biaya RSU PMI Bogor tahun 2006, Laporan Kegiatan RSU PMI Bogor, Rencana Fisik RSU PMI Bogor tahun 2006, dan data hasil wawancara dan pengamatan. Kemudian data tersebut digunakan untuk meyusun anggaran berdasarkan aktivitas.

Anggaran di RSU PMI Bogor disusun dalam rangka kegiatan perencanaan dan pengendalian, serta menjadi pegangan manajemen dalam kegiatan operasionalnya. Namun, pelaksanaannya belum efektif yang ditunjukkan dengan selisih (varians) yang terjadi antara anggaran dengan realisasi pada tahun 2006 cukup besar yaitu sebesar Rp 10.987.291.216 dalam kondisi tidak menguntungkan (unfavorable). Komponen biaya yang memiliki varians unfavorable yang besar antara lain biaya pembinaan (-28,16%), biaya rumah tangga (-27,28%), biaya administrasi (-26,87%), biaya patologi anatomi (-31,24%), biaya jasa dokter & paramedis (-46,55%), dan biaya subsidi pasien tidak mampu (-718,06%). Sedangkan komponen biaya yang memiliki varians favorable yang cukup besar adalah biaya rontgen (23,10%) dan biaya penyusutan (36,10%). Berdasarkan perhitungan ABB besarnya selisih yang terjadi adalah di bawah dua puluh lima persen, yaitu biaya rumah tangga (-12,75%), biaya administrasi (-8,56%), biaya patologi anatomi (-10,22%), biaya jasa dokter & paramedis (-5,12%), biaya rontgen (3,52%) dan biaya penyusutan (-0,70%). Dari hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa proses penganggaran dengan menggunakan ABB cukup efektif terhadap realisasi biaya yang terjadi di RSU PMI Bogor tahun 2006.

Page 3: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT

(STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH

INDONESIA (RSU PMI) BOGOR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

PRITA ANDINI

H24103053

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2007

Page 4: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT

(STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA

(RSU PMI) BOGOR)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

PRITA ANDINI

H24103053

Menyetujui, Juli 2007

Ir. Budi Purwanto, ME.

Dosen pembimbing

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen

Tanggal Ujian : 24 Juli 2007 Tanggal Lulus :

Page 5: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Depok pada tanggal 4 November 1984. Penulis

merupakan anak kedua dari 3 (tiga) bersaudara pasangan Bambang Basu Tjahyo

dan Ratna.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Beji V Depok pada tahun

1997, kemudian melanjutkan ke pendidikan menengah di Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama Negeri 2 Depok dan Sekolah Menengah Umum Negeri 38

Jakarta. Pada tahun 2003, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui

jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen.

Selama menjalani perkuliahan, penulis aktif menjadi panitia di beberapa

kegiatan kampus serta aktif mengikuti beberapa seminar dan pelatihan. Selain itu,

penulis juga merupakan penerima beasiswa Supersemar periode 2005-2007.

Page 6: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

iv

KATA PENGANTAR

Salah satu proses manajemen yang penting dalam perusahaan adalah

penganggaran. Penganggaran dilkukan sebagai upaya untuk melaksanakan fungsi

perencanaan, fungsi pelaksanaan dan fungsi pengendalian. Ada beberapa

pendekatan alternatif dalam penyusunan anggaran yang masing-masing memiliki

kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu perlu dikaji proses penganggaran yang

terbaik untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran. Berdasarkan alasan

tersebut, penulis mengkaji proses penganggaran yang telah dijalankan oleh suatu

perusahaan. Adapun perusahaan yang dikaji adalah Rumah Sakit Umum Palang

Merah Indonesia Bogor yang bergerak dalam industri perumahsakitan.

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan puji dan syukur bagi

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Evaluasi

Penganggaran Biaya Rumah Sakit (Studi Kasus Rumah Sakit Umum Palang

Merah Indonesia Bogor).” Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil data-data yang diperlukan,

pengamatan, wawancara serta bimbingan dari pihak-pihak yang terlibat. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Budi Purwanto, ME. sebagai dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, membagikan ilmu, saran dan

pengarahan kepada penulis.

2. Ali Mutasowifin, SE, Msi. dan Wita Juwita, STP, MM. selaku dosen penguji

yang telah memberikan saran dan nasihat kepada penulis.

3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, MSc. selaku Kepala Departemen Manajemen,

seluruh staf pengajar dan karyawan/wati Departemen Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

4. Bapak Sumanto, Bapak Anwar, Ibu Tjitjih, Ibu Alfiah, Bapak Sugeng, Bapak

Yoga dan karyawan RSU PMI Bogor yang telah memberikan kesempatan,

menyumbangkan waktu, oikiran dan informasi selama penelitian.

Page 7: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

v

5. Orang tua, kakak dan adikku yang selalu memberikan doa restu, semangat dan

kasih sayang selama ini.

6. Rekan-rekan seperjuanganku : Yunia, Sekar, Aldika dan Kak Yani. Thank you

for everything dan tetap semangat.

7. Sahabat-sahabatku di Manajemen : Rinrin, Sri, Dian, Silva, Ranti, Gita, Yuli

dan Tiara yang selalu membantu dan memberikan informasi.

8. Sahabat-sahabatku tercinta : Emce, Nita, Aray, Umi, Rini, Rani Winsih dan

Nana. Terima kasih atas segala bantuan, dukungan dan motivasinya.

9. Keluarga besar MOBSTER yang telah menemani hari-hariku selama tiga

tahun di Bogor.

10. Rekan-rekan di Manajemen 40 yang telah membantu : Pasus, Amel, Lely,

Riri, Anggi dan rekan lainnya.

11. Pak Acep, Mas Hadi, Mas Yadi dan Mba Dina yang telah memberikan

kemudahan dalam administrasi penulis.

12. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penyusunan skripsi ini.

Bogor, Juli 2007

Penulis

Page 8: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................. vi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 6 2.1. Gambaran Umum Tentang Rumah Sakit .......................................... 6 2.2. Penelitian Terdahulu ......................................................................... 9

III. METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 11 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................. 11 3.1.1. Pengertian Anggaran ................................................................ 11 3.1.2. Anggaran Rumah Sakit............................................................. 14 3.1.3. Langkah Penyusunan Anggaran Rumah Sakit ......................... 15 3.1.4. Penggunaan Anggaran Untuk Perencanaan dan Pengendalian............................................................................. 17 3.1.4. Konsep Anggaran Berdasarkan Aktivitas................................. 19 3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ...................................................... 21 3.3. Metode Penelitian .............................................................................. 23 3.3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 23 3.3.2. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 23 3.3.3. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................... 25 4.1. Gambaran Umum RSU PMI Bogor................................................... 25

4.1.1. Informasi Umum RSU PMI Bogor........................................... 25 4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan RSU PMI Bogor .................................. 27 4.1.3. Pelayanan di RSU PMI Bogor.................................................. 28 4.1.4. Struktur Organisasi RSU PMI Bogor ....................................... 30

4.2. Penganggaran di RSU PMI Bogor..................................................... 32 4.2.1. Proses Perencanaan Anggaran ................................................. 33 4.2.2. Usulan Rancangan Anggaran .................................................. 33 4.2.3. Negosiasi Anggaran................................................................. 34 4.2.4. Proses Penyusunan Anggaran.................................................. 34

Page 9: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

vii

4.2.5. Review dan Pengesahan Anggaran.......................................... 34 4.2.6. Revisi dan Evaluasi Anggaran................................................. 35 4.3. Analisis Biaya Berdasarkan Aktivitas .............................................. 36

4.3.1. Aktivitas-aktivitas Utama pada Proses kerja Perusahaan......... 37 4.3.2. Penggerak Aktivitas.................................................................. 41 4.3.3. Penggerak Aktivitas yang Dibutuhkan ..................................... 42 4.3.4. Sumberdaya dan Biaya yang Dibutuhkan dalam Pelaksanaan Aktivitas .............................................................. 43 4.3.5. Anggaran Investasi Baru .......................................................... 48 4.3.6. Biaya Tidak Langsung per Aktivitas ........................................ 51

4.4. Analisis Efektivitas Anggaran Biaya RSU PMI Bogor ..................... 52 4.4.1. Varians Anggaran Konvensional.............................................. 52 4.4.2. Varians Anggaran Berdasarkan Aktivitas ................................ 54 4.4.3. Perbandingan Varians Anggaran Konvensional versus ABB .. 55

4.5. Strategi Peningkatan Efisiensi Anggaran .......................................... 56

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 58 1. Kesimpulan ........................................................................................... 58 2. Saran ..................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 60

LAMPIRAN................................................................................................... 62

Page 10: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

viii

DAFTAR TABEL

No. Halaman 1. Rata-rata pengeluaran biaya kesehatan dan persentasenya

terhadap total pengeluaran rumah tangga ................................................. 1 2. Jumlah rumah sakit dan tempat tidur di Kota Bogor tahun 2005 ............. 3 3. Kapasitas tempat tidur pada masing-masing ruang perawatan yang ada di RSU PMI Bogor............................................................................. 29 4. Target kegiatan pelayanan di RSU PMI Bogor tahun 2006 ..................... 33 5. Anggaran operasional RSU PMI Bogor tahun 2006 ................................ 35 6. Catatan atas laporan keuangan tahun 2006............................................... 36 7. Activity driver pada aktivitas di RSU PMI Bogor .................................... 41 8. Rincian Perhitungan pada aktivitas memasukkan data pasien tahun 2006................................................................................................. 42 9. Rincian hasil perhitungan activity driver pada aktivitas di RSU PMI Bogor........................................................................................ 43 10. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung RSU PMI Bogor...................... 44 11. Perhitungan biaya bahan medis ................................................................ 45 12. Perhitungan biaya bahan makanan pasien dan karyawan khusus............. 45 13. Alokasi personel berdasarkan keadaan saat ini......................................... 46 14. Biaya bangunan dan sarana....................................................................... 47 15. Biaya administrasi RSU PMI Bogor ......................................................... 47 16. Biaya rumah tangga .................................................................................. 48 17. Kegiatan investasi baru dan perbaikan RSU PMI Bogor tahun 2006....... 49 18. Rencana penyusutan biaya tahun 2006 ..................................................... 50 19. Rincian anggaran biaya tidak langsung RSU PMI Bogor berdasarkan aktivitas................................................................................. 51 20. Perhitungan selisih (varians) anggaran konvensional ............................... 53 21. Perhitungan selisih (varians) anggaran berdasarkan aktivitas .................. 54 22. Perbandingan varians anggaran tahun 2006 metode perusahaan dengan metode ABB ............................................................................................. 56

Page 11: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman 1. Proses penyusunan anggaran pada rumah sakit ........................................ 16 2. Skema prinsip ABB dan ABC .................................................................. 20 3. Proses pembuatan anggaran berdasarkan aktivitas ................................... 21 4. Alur pemikiran penelitian ......................................................................... 22 5. Langkah-langkah penganggaran di RSU PMI Bogor ............................... 32 6. Alur kegiatan pelayanan RSU PMI Bogor ............................................... 38

Page 12: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

x

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman 1. Struktur organisasi RSU PMI Bogor ........................................................ 62 2. Struktur organisasi Bidang Keuangan RSU PMI Bogor .......................... 63 3. Perhitungan selisih (varians) anggaran biaya RSU PMI Bogor

tahun 2006................................................................................................. 64 4. Perhitungan jumlah activity driver ........................................................... 67 5. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung tahun 2006............................... 70 6. Perhitungan biaya tenaga kerja tidak langsung tahun 2006...................... 72 7. Pemakaian ruangan & kendaraan per aktivitas......................................... 73 8. Perhitunga biaya bangunan dan sarana Thun 2006................................... 73 9. Perhitungan biaya pemeliharaan kendaraan per aktivitas tahun 2006...... 75 10. Jam tenaga kerja tidak langsung per aktivitas .......................................... 76 11. Perhitungan biaya administrasi per aktivitas tahun 2006 ......................... 77 12. Penyusutan inventaris tahun 2005, rencana investasi baru dan

renovasi tahun 2006 .................................................................................. 45

Page 13: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu modal dalam pembangunan suatu

negara. Sumber daya manusia yang sehat jasmani dan rohani diharapkan

dapat memberikan sumbangan tenaga ataupun pikiran dalam rangka

membangun negaranya. Mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang

sehat jasmani dan rohani merupakan cita-cita semua bangsa, termasuk

Indonesia. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia akan kesehatan masih

sangat rendah. Dilihat dari sisi pengeluaran biaya kesehatan, Indonesia

termasuk negara dengan tingkat pengeluaran kesehatan yang rendah. Rata-

rata pengeluaran biaya kesehatan per rumah tangga kurang dari lima persen

terhadap pengeluaran rumah tangga seperti terlihat pada Tabel 1. Pada

umumnya masyarakat Indonesia menyadari kesehatan ketika sudah sakit.

Tabel 1. Rata-rata Pengeluaran Biaya Kesehatan dan Persentasenya terhadap Total Pengeluaran Rumah Tangga.

Biaya Kesehatan RBK PBK

(1) (2) (3) Rawat inap 15.621 2.33

Rawat jalan 15.668 2.34

Mengobati sendiri 5.524 0.82

Pengobatan tradisional 2.353 0.35

Produk jasa kesehatan lain 2.206 0.32

Keterangan : RBK = Rata-rata pengeluaran biaya kesehatan (Rp)

PBK = Persentase rata-rata pengeluaran biaya kesehatan

terhadap pengeluaran rumah tangga (%)

Sumber : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan dalam Survei

Kesehatan Nasional tahun 2004.

Dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia,

pemerintah menetapkan visi Indonesia Sehat 2010 dengan penekanan pada

tiga pilar, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, dan pelayanan kesehatan

yang bermutu, adil, dan merata. Visi tersebut didukung dengan upaya

pemerintah dalam membuat program-program pelayanan kesehatan

Page 14: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

2

masyarakat. Salah satu program yang dilakukan pemerintah adalah

pendirian rumah sakit di setiap kabupaten di Indonesia. Rumah sakit sebagai

bagian yang integral dari keseluruhan sistem kesehatan menjalankan

bisnisnya bergerak ke arah profit oriented tanpa mengabaikan fungsi

sosialnya. Oleh karena itu, pengembangan rumah sakit tidak dapat

dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan serta peraturan

perundang-undangan. Peraturan Menteri Kesehatan No. 159b Tahun 1988

Bab VII pasal 25 menyebutkan bahwa setiap rumah sakit harus

melaksanakan fungsi sosialnya dengan antara lain menyediakan fasilitas-

fasilitas untuk penderita yang tidak mampu, yaitu :

1. Rumah Sakit pemerintah sekurang-kurangnya 75% dari kapasitas tempat

tidur yang tersedia.

2. Rumah Sakit swasta sekurang-kurangnya 25% dari kapasitas tempat

tidur yang tersedia.

Kota Bogor sebagai kota penyangga ibukota Jakarta senantiasa

bertambah penduduknya setiap tahunnya, sampai dengan tahun 2006

jumlah penduduk Kota Bogor sebanyak 750.250 jiwa

(www.kotabogor.go.id, 2006)1. Peningkatan jumlah penduduk berarti

kebutuhan akan fasilitas kesehatan makin bertambah. Dalam rangka

memenuhi kebutuhan akan fasilitas kesehatan bagi masyarakat Bogor, maka

pemerintah Kota Bogor melaksanakan program pendirian rumah sakit

dengan memberikan izin kepada pihak swasta untuk mendirikan rumah

sakit. Oleh karena itu, jumlah rumah sakit di Kota Bogor selama lima tahun

terakhir ini meningkat, hingga tahun 2005 terdapat delapan rumah sakit yang

tersebar di wilayah Kota Bogor (Tabel 2).

Seiring dengan meningkatnya jumlah rumah sakit di Kota Bogor

akan menimbulkan persaingan yang ketat antar rumah sakit serta

menimbulkan tantangan yang besar bagi para pengelola maupun pemilik

rumah sakit agar kegiatannya dapat tetap bertahan. Agar dapat bertahan

dalam persaingan antar rumah sakit diperlukan strategi yang tepat yang

mencakup seluruh aspek fungsional perusahaan. Melalui fungsi-fungsi

manajemen, pihak manajemen langsung terlibat dalam membuat strategi

1 Situs Resmi Pemerintahan Kota Bogor. Data Penduduk Kota Bogor. http://www.kotabogor.go.id/. [30 Oktober 2006]

Page 15: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

3

baik jangka pendek maupun jangka panjang untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Salah satu cara untuk memaksimalkan fungsi manajemen

dalam mencapai tujuan dapat menggunakan penganggaran. Dalam suatu

perusahaan, anggaran mempunyai peran yang penting untuk menunjang

proses efisiensi yang dilakukan perusahaan terutama dalam fungsi

perencanaan dan pengendalian.

Tabel 2. Jumlah Rumah Sakit dan Tempat Tidur di Kota Bogor Tahun 2005 Kecamatan Rumah Sakit Kapasitas Tempat Tidur

(1) (2) (3) 010. Bogor Selatan - - 020. Bogor Timur 1 45 030. Bogor Utara 1 91 040. Bogor Tengah 2 416 050. Bogor Barat 3 881 060. Tanah Sereal 1 39 Kota Bogor 8 1.472 2004 8 1.429 2003 7 1.521 2002 6 1.401 2001 6 693

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam Kota Bogor Dalam Angka, 2006.

Rumah Sakit Umum PMI Bogor (RSU PMI Bogor) yang terletak di

Jalan Pajajaran 80 Bogor merupakan rumah sakit yang berpengalaman

dengan tenaga medis dokter spesialis yang lengkap ditunjang dengan

peralatan diagnostic yang modern dan lengkap untuk wilayah Bogor.

Dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 297 buah maka RSU PMI Bogor

dapat memenuhi kebutuhan medis masyarakat Bogor dan sekitarnya. Selama

ini RSU PMI Bogor telah berperan sebagai rumah sakit rujukan untuk

pelayanan medis di wilayah Bogor dan sekitarnya. Pelayanan yang diberikan

antara lain pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan

penunjang pelayanan non medis dan pelayanan administrasi manajemen.

Untuk menjalankan fungsi perencanaan dan pengendalian,

manajemen RSU PMI Bogor telah melaksanakan penganggaran sebagai

pedoman dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Anggaran yang

dilaksanakan antara lain anggaran pendapatan dan anggaran biaya yang

Page 16: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

4

berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian laba. Selama ini tidak

terjadi permasalahan yang berarti dalam proses penyusunan anggaran di

RSU PMI Bogor. Namun pada tahun 2006 sasaran laba yang ditetapkan

dalam anggaran tidak tercapai, yang ditunjukkan dengan terjadinya selisih

yang sangat besar antara anggaran dengan realisasinya. Oleh karena itu perlu

diselidiki peyebab utama tingginya selisih yang terjadi antara anggaran

dengan realisasinya, apakah karena proses penganggaran atau karena sistem

penganggarannya. Sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dalam

proses penganggaran di RSU PMI Bogor yang lebih efektif dan efisien.

1.2. Perumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan yang akan dibahas berdasarkan

pada latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimanakah proses penganggaran yang selama ini dilaksanakan oleh

RSU PMI Bogor?

2. Apa penyebab utama tidak tercapainya sasaran yang ditetapkan dalam

anggaran di RSU PMI Bogor Tahun 2006?

3. Apakah tidak tercapainya sasaran tersebut masih dalam batas

pengendalian manajemen?

4. Bagaimana meningkatkan efektivitas dan efisiensi anggaran di RSU PMI

Bogor?

1.3. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui proses penyusunan anggaran yang dilakukan oleh

RSU PMI Bogor.

2. Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi dari kegiatan operasional

yang dijalankan oleh RSU PMI Bogor.

3. Untuk mengetahui penyebab utama dari tidak tercapainya sasaran yang

ditetapkan dalam anggaran di RSU PMI Bogor Tahun 2006.

4. Untuk mencari alternatif strategi peningkatan efisiensi anggaran..

Page 17: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

5

1.4. Manfaat Penelitian

1. Mengurangi pemborosan biaya yang tidak menghasilkan manfaat.

2. Mengurangi alokasi biaya pada akun-akun biaya yang ditetapkan terlalu

tinggi.

3. Meningkatkan alokasi biaya pada akun-akun biaya yang ditetapkan

terlalu rendah.

Page 18: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum tentang Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah sarana upaya kesehatan yang

menyelenggarakan kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan,

pelayanan rawat inap, pelayanan rawat darurat yang mencakup pelayanan

medis serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan

penelitian (Departemen Kesehatan RI)2. Rumah Sakit sebagai salah satu

bentuk penyelenggaran pelayanan kesehatan memiliki beberapa

karakteristik organisasi yang berbeda dengan bentuk organisasi lain.

Beberapa karakteristik organisasi rumah sakit seperti padat modal, padat

karya, dan padat teknologi menjadikan rumah sakit sebagai suatu organisasi

yang sangat kompleks.

Mengelola sebuah rumah sakit sangat jauh berbeda dengan

pengelolaan usaha di bidang lainnya. Selain rumah sakit itu merupakan

kegiatan yang padat modal, padat karya dan padat teknologi; dalam

menjalankan usaha rumah sakit juga ditekankan penerapan nilai sosial-etika

di samping segi ekonomis. Lingkungan eksternal rumah sakit juga sangat

mempengaruhi gerak dan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya

sebab lingkungan rumah sakit selalu berubah.

Rumah Sakit di Indonesia dapat dikategorikan menurut jenis

maupun tingkat kemampuannya. Menurut jenisnya, rumah sakit dapat

dikategorikan sebagai berikut :(Departemen Kesehatan RI)2

a. Rumah Sakit Umum (RSU), yaitu rumah sakit yang memberikan

pelayanan kesehatan untuk semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar

sampai dengan sub-spesialistik.

b. Rumah Sakit Jiwa (RSJ), yaitu rumah sakit yang khusus

menyelenggarakan pelayanan kesehatan jiwa.

c. Rumah Sakit Khusus (RSKh), yaitu rumah sakit yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan berdasarkan penyakit atau

disiplin ilmu tertentu, meliputi : Rumah Sakit Kusta (RSK), Rumah

Sakit Tuberkulosa Paru (RSTP), Rumah Sakit Orthopedi (RSO), Rumah

2 Situs Resmi Direktorat Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Data Statistik

Rumah Sakit 2006. http://www.yanmedik-depkes.net/statistik_rs_2006/

Daftar%20RS/Bab-2.htm.[26 April 2007]

Page 19: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

7

Sakit Bersalin (RSB) dan Rumah Sakit Khusus lainnya seperti : RS

Jantung, Rumah Sakit Kanker dan sebagainya.

Sedangkan pengklasifikasian Rumah Sakit Umum menurut tingkat

kemampuannya berdasarkan Kepmenkes No. 51 Menkes/SK/II/1979 dibagi

menjadi lima kelas, yaitu : (Muninjaya, 1999)

1. Kelas A merupakan rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan

kemampuan pelayanan medik spesialistik dan sub-spesialistik luas.

2. Kelas B II (B+), rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik spesialistik luas dan sub-spesialistik terbatas. RS kelas

A dan B II dapat berfungsi sebagai rumah sakit pendidikan.

3. Kelas B I, rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik spesialitik sekurang-kurangnya 11 jenis spesialistik.

4. Kelas C, rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik spesialitik sekurang-kurangnya 5 spesialistik 4 dasar

lengkap, yaitu : bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, serta kebidanan

dan kandungan.

5. Kelas D, rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik dasar.

Menurut Trisnantoro dalam Hadimitomuliani (2006), rumah sakit

juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuk kepemilikannya menjadi :

1. Rumah Sakit Milik Pemerintah

Rumah sakit milik pemerintah adalah rumah sakit yang cenderung hidup

dalam suasana birokrasi dengan sistem yang kaku. Ada dua jenis

pemilik dari rumah sakit pemerintah, yaitu rumah sakit milik pemerintah

pusat dan rumah sakit milik pemerintah propinsi dan kabupaten atau

kota. Rumah sakit milik pemerintah pusat mengacu pada Departemen

Kesehatan, sementara rumah sakit pemerintah propinsi dan kabupaten

atau kota mengacu pada pimpinan daerah dan lembaga perwakilan

masyarakat daerah.

2. Rumah Sakit Milik Militer

Rumah sakit milik militer adalah rumah sakit yang berasal dari program

pelayanan kesehatan milik militer yang berinduk pada Angkatan Darat,

Page 20: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

8

Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Kepolisian. Sejarah rumah sakit

ini dimulai dari masa kolonial Belanda dengan misi utamanya yaitu

untuk kesehatan militer dan persiapan perang. Contoh rumah sakit yang

paling besar adalah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto di

Jakarta.

3. Rumah Sakit Swasta Milik Yayasan Keagamaan

Rumah sakit swasta milik yayasan keagamaan memiliki sejarah panjang

sejak masa kolonial Belanda. Di berbagai kota, rumah sakit swasta besar

yang dimilki oleh lembaga-lembaga keagamaan antara lain RS Bethesda

di Yogyakarta, RS Charitas di Palembang, dan RS Muhammadiyah di

Yogyakarta. Pada umumnya, filosofi rumah sakit ini sangat

mempengaruhi pola manajemen dan situasi rumah sakit. Sebagai contoh,

rumah sakit keagamaan yang dimiliki oleh lembaga keagamaan yang

konservatif terlihat sangat berhati-hati dalam melakukan investasi dan

pengembangan.

4. Rumah Sakit Swasta Milik Dokter

Kepemilikan rumah sakit oleh dokter biasanya bersumber dari prestasi

klinis seorang dokter. Fenomena saat ini menunjukka terdapat sejumlah

dokter yang bersepakat membangun rumah sakit bersama-sama.

5. Rumah Sakit Swasta Milik Perusahaan

Rumah sakit milik perusahaan merupakan rumah sakit yang dikelola

oleh perusahaan untuk mencari keuntungan. Sejarah rumah sakit ini

masih singkat, tetapi dengan kekuatan modal dan sistem manajemennya,

rumah sakit milik perusahaan dapat menggantikan peran rumah sakit

keagamaan di masa mendatang. Sistem manajemen rumah sakit yang

mencari keuntungan relatif lebih mudah dibandingkan dengan rumah

sakit keagamaan atau rumah sakit pemerintah.

6. Rumah Sakit Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Rumah Sakit BUMN merupakan rumah sakit yang dimiliki oleh

beberapa BUMN yang ada di Indonesia, seperti PT. Aneka Tambang

dan PT. Pelni.

Page 21: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

9

2.2. Penganggaran di Rumah Sakit

Proses penganggaran di rumah sakit merupakan salah satu proses

yang manajemen keuangan yang sangat penting. Kepentingan dari proses ini

dapat dilihat dari fungi suatu anggaran bagi rumah sakit, yaitu sebagai alat

perencanaan dan pengendalian kegiatan operasional rumah sakit..

Terpenuhinya fungsi dari anggaran tersebut akan membantu pengelola

rumah sakit dalam mencapai efisiensi dan efektifitas pengelolaan secara

keseluruhan.

Pada umumnya rumah sakit besar di Jakarta telah menerapkan

penganggaran sebagai upaya untuk merencanakan dan mengendalikan

kegiatan operasionalnya, namun pelakanaannya belum maksimal

dikarenakan faktor-faktor seperti sumber daya manusia, ketersediaan

informasi, sistem akuntansi, dan sistem pelaporan yang belum bekerja

secara optimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan kasus-kasus pelaksanaan

penganggaran yang ada di dua rumah sakit di Jakarta berikut ini :

1. Proses perencanaan anggaran yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit

Kanker ”Dharmais” Jakarta menunjukkan bahwa masih banyak

kelemahan-kelemahan yang dihadapi dalam pelaksanaannya

(Budisusetija, 1996), seperti belum adanya uatu keamaan tujuan yang

hendak dicapai rumah sakit, sulitnya melaksanakan koordinasi dan

komunikasi dalam proses perencanaan anggaran, serta kurangnya tenaga

profesional dalam pengelolaan satuan kerja. Oleh karena itu dibutuhkan

proses perencanaan anggaran yang menunjang efisiensi dan efektivitas

satuan kerja. Pencapaian hal ini dapat terlaksana bila satuan kerja

terlibat penuh dalam proses perencanaan anggaran.

2. Proses perencanaan anggaran di Rumah Sakit Islam Jakarta belum

berjalan dengan baik dikarenakan struktur penyusun yang bertugas

menyusun anggaran tidak seimbang (Kusumaningrum, 2003), artinya

tim anggaran tidak bertugas sesuai dengan spesifikasinya. Hal tersebut

menyebabkan pelaksanaan anggaran tidak sesuai dengan target-target

yang telah ditetapkan dalam anggaran. Di samping itu kebijakan-

kebijakan dari direksi yang akan digunakan dalam penyusunan anggaran

Page 22: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

10

bagi unit tidak jelas. Oleh karena itu dibutuhkan evaluasi terhadap

proses perencanaan, menyusun reward and punishment untuk

pencapaian anggaran dan pelaksanaan kinerja dari manajer sampai

tingkat pelaksana, sehingga salah satu fungsi manajer yaitu membuat

perencanaan dapat berjalan dengan baik. Selanjutnya dalam penyusunan

anggaran sebaiknya memenuhi tiga kriteria, yaitu : anggaran disusun

berdasarkan program, berdasarkan pusat pertanggungjawaban, dan

anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian.

Page 23: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Setiap perusahaan memiliki orientasi ke masa depan dan

memikirkan apa yang mungkin dilakukan di masa yang akan datang untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas-aktivitas perusahaan akan

berhasil apabila ditunjang dengan kebijakan-kebijakan yang terarah dan

dibantu oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Untuk memastikan

aktivitas berjalan sesuai dengan yang direncanakan diperlukan

pengawasan/pengendalian. Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal

yang tak terpisahkan. Perencanaan melihat ke depan, yaitu menentukan

tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan

perusahaan. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu menilai apa yang telah

dihasilkan dan membandingkannya dengan rencana yang disusun.

Perbandingan ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran,

sesuai dengan tujuan masa depan yang diinginkan.

3.1.1. Pengertian Anggaran

Pengertian anggaran (budget) menurut Nafarin, 2004 adalah suatu

rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program yang telah

disahkan. Anggaran merupakan alat manajemen yang penting dalam

perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan. Sebagai alat

manajemen, anggaran tidak akan berfungsi dengan baik apabila manusia

yang menggunakan alat tersebut tidak dapat menggunakannya dengan baik.

Oleh karena itu anggaran memiliki fungsi yang sama dengan manajemen

yang meliputi fungsi perencanaan, fungsi pelaksanaan, dan fungsi

pengawasan.

1. Fungsi Perencanaan

Anggaran merupakan komponen utama dari perencanaan yang memuat

tujuan dan tindakan dalam mencapai tujuan perusahaan. Anggaran

memberikan gambaran yang lebih nyata/jelas dalam unit dan uang.

Page 24: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

12

2. Fungsi Pelaksanaan

Anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga

pekerjaan dapat dilaksanakan secara selaras dalam mencapai tujuan (laba).

3. Fungsi Pengawasan

Anggaran merupakan alat pengendalian/pengawasan (controlling),

dilakukan dengan cara membandingkan hasil aktual dengan yang

dianggarkan secara periodik serta dengan melakukan tindakan perbaikan

apabila dipandang perlu.

Anggaran pada suatu perusahaan memiliki jenis yang serupa dengan

pusat pertanggungjawaban, antara lain (Anthony dkk, 1993):

1. Anggaran Biaya

Anggaran biaya dapat dibagi menjadi dua macam.

a. Anggaran yang menyangkut pengukuran terukur (engineered

expenses) dalam pusat tanggung jawab, dimana keluaran dapat

diukur. Anggaran ini dirancang untuk mengukur efisiensi, biasanya

penyimpangan (varian) yang tak menguntungkan (unfavorable)

menunjukkan bahwa biaya operasi lebih besar daripada yang

seharusnya.

b. Anggaran yang menyangkut pengeluaran diskresioner (discretion

expense) di pusat tanggung jawab, dimana pengeluaran tidak diukur.

Anggaran ini tidak dirancang untuk mengukur efisiensi atau

inefisiensi. Penyusun anggaran bertanggungjawab untuk

membelanjakan jumlah yang telah ditetapkan, tidak kurang dan

tidak lebih.

2. Anggaran Pendapatan

Anggaran peendapatan terdiri atas proyeksi penjualan (dalam unit)

dikalikan dengan harga jual yang diharapkan. Anggaran ini dirancang

untuk mengukur efektivitas pemasaran. Penyimpangan yang tak

menguntungkan dari anggaran ini menunjukkan bahwa volume

penjualan atau harga jual lebih rendah daripada yang diyakini

manajemen puncak sebagai sasaran yang pantas.

Page 25: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

13

3. Anggaran Laba

Anggaran laba merupakan rencana laba tahunan. Anggaran ini terdiri

dari seperangkat proyeksi ikhtisar keuangan untuk tahun mendatang

dengan jadwal pendukung yang berkaitan. Anggaran laba mempunyai

kegunaan-kegunaan sebagai berikut:

a. Untuk alokasi sumberdaya. Anggaran yang disetujui merupakan

wewenang bagi penyusun anggaran untuk menggunakan

sumberdaya dalam mencapai sasaran anggaran.

b. Untuk merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan

perusahaan atau divisi.

c. Sebagai alat pengecek akhir anggaran biaya.

d. Untuk membagi tanggung jawab kepada semua manajer atas semua

kinerja keuangan perusahaan atau divisi.

e. Untuk mereview kinerja perusahaan dan mengambil tindakan

tertentu bila kinerja tersebut tidak memuaskan.

Penganggaran (budgeting) adalah proses penyusunan anggaran yang

dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Menurut

Glenn (1995) dalam Wulandari (2006), penganggaran atau perencanaan dan

pengendalian laba yang menyeluruh ditetapkan sebagai pendekatan yang

sistematis dan formal untuk melakukan tahap-tahap penting dalam

melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian yang menjadi tanggung

jawab manajemen.

Terdapat dua dimensi dalam penganggaran yaitu bagaimana anggaran

dibuat dan bagaimana anggaran digunakan untuk mengimplementasikan

rencana organisasi. Penggunaan anggaran untuk melakukan pengendalian,

evaluasi kinerja, komunikasi dan meningkatkan koordinasi menyiratkan

bahwa penganggaran merupakan aktivitas manusia. Sehingga keberhasilan

atau kegagalan penganggaran bergantung pada bagaimana manajemen

mempertimbangkan implikasinya terhadap perilaku karyawannya

Menurut Tunggal (2003), ada beberapa pendekatan alternatif dalam

penyusunan anggaran, antara lain zero-based budgeting (ZBB), kaizen

budgeting, dan activity-based budgeting (ABB). Zero-based budgeting

Page 26: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

14

adalah suatu proses penganggaran yang mensyaratkan manajer menyusun

anggaran dari dasar nol. Kaizen budgeting adalah suatu pendekatan

anggaran yang secara eksplisit menyaratkan perbaikan berkesinambungan

dan memasukkan seluruh perbaikan yang diharapkan dalam anggaran yang

dibuat. ABB adalah proses mengembangkan suatu anggaran induk dengan

menggunakan informasi yang diperoleh dari analisis berbasis aktivitas.

Pendekatan-pendekatan tersebut bila digunakan dengan tepat dapat

memperbaiki efektivitas anggaran.

3.1.2. Anggaran Rumah Sakit

Semua perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil,

seharusnya membuat anggaran karena perusahaan dapat menarik

keuntungan dari perencanaan dan pengendalian yang berasal dari anggaran.

Rumah Sakit juga memerlukan anggaran, apalagi rumah sakit punya beban

hutang sehingga secara sadar harus dipersiapkan bagaimana caranya agar

dapat membayar tanpa memberatkan. Anggaran diperlukan rumah sakit agar

bersiap diri untuk memenuhi kewajiban, mempersiapkan upaya pemasaran

yang agresif, menjadi tolak ukur aktivitas pada tahun yang akan datang,

serta menjadi pengalaman bagi masa depan.

Menurut Adikoesoemo (1994), anggaran pada rumah sakit selain

berfungsi sebagai pedoman dalam perencanaan keuangan dan kegiatan di

masa datang, juga merupakan bagian dari progam pengendalian keuangan

organisasi. Tujuan pengendalian keuangan rumah sakit yaitu merencanakan

dan mengendalikan kegiatan rumah sakit agar bisa mencapai tujuan yang

telah ditetapkan, yaitu pendapatan rumah sakit paling sedikit sama atau

lebih besar dari biaya. Pendapatan harus diamankan baik dari pasien yang

berobat jalan, rawat inap, kamar operasi dan sebagainya, serta adanya

pasien-pasien yang tidak mampu (civic mission).

Anggaran pada rumah sakit terdiri atas (Sabarguna, 2004):

1. Anggaran Statistik, meliputi keadaan volume kegiatan dalam bentuk

kuantitatif untuk kegiatan di masa datang. Anggaran statistik diperlukan

untuk menghitung penerimaan dan pengeluaran. Bila diketahui tarif

Page 27: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

15

maka akan dapat diketahui penerimaan, bila diketahui biaya maka akan

dapat diketahui pengeluaran.

2. Anggaran Operasional, meliputi anggaran penerimaan dan anggaran

pengeluaran.

3. Anggaran uang tunai, yaitu anggaran yang menunjukkan secara nyata

kemungkinan uang tunai yang ada. Anggaran ini penting untuk menjaga

kredibilitas rumah sakit terhadap kewajibannya.

4. Anggaran Modal, merupakan perencanaan untuk pembelian alat- alat,

pembelian bangunan, dan penjadwalan pengeluaran uang.

5. Anggaran Neraca, merupakan perhitungan posisi kekayaan dan hutang

pada akhir tahun yang akan datang.

6. Anggaran Sisa Hasil Usaha, merupakan anggaran yang menggambarkan

berapa kemungkinan hasil usaha yang akan diperoleh.

7. Anggaran Tunai, menggambarkan arus masuk dan keluar uang tunai.

8. Anggaran Fleksibel, digunakan untuk kegiatan yang secara langsung

terkait dengan jumlah orang yang dilayani. Hal ini berarti banyak

sedikitnya jumlah orang yang dilayani akan berpengaruh secara

langsung terhadap biaya variabel. Jadi anggaran fleksibel adalah

anggaran yang nilainya pada biaya variabel sesuai dengan jumlah

pelayanan yang dibutuhkan.

9. Anggaran Program, merupakan proses untuk menyusun kegiata dalam

mencapai tujuan program di masa datang dalam bentuk nilai uang.

Dalam pelaksanaannya, anggaran program membutuhkan waktu,

keterlibatan berbagai pihak, kemampuan dan keterampilan tertentu, serta

data dan informasi yang objektif.

3.1.3. Langkah Penyusunan Anggaran Rumah Sakit

Menurut Newman dalam Sabarguna (2004) dalam menyusun

anggaran pada rumah sakit perlu diperhatikan tiga ruang lingkup utama,

yaitu :

1. Keadaan lingkungan.

Meliputi upaya mengetahui keadaan lingkungan secara jelas dari :

Page 28: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

16

TUJUAN

a) Lingkungan eksternal, seperti : tingkat bunga, kebijakan

pemerintah, dan kemajuan teknologi.

b) Lingkungan pemasaran : kontraktor, kompetitor, dan lain-lain.

c) Lingkungan internal : keadaan petugas, nama baik, hasil kerja yang

lalu, dan kebijakan perusahaan.

2. Pembuatan program

Meliputi misi yang diemban, tujuan yang ingin dicapai, sarana dan

sumber daya yang diperlukan.

3. Anggaran

Meliputi jenis-jenis :

a) Anggaran statistik

b) Anggaran finansial

c) Financial Statement

Gambar 1. Proses Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit

MISI

INTERNAL EKSTERNAL

SUMBER DAYA

KEGIATAN

PENGUMPULAN DATA

PENYUSUNAN PROGRAM

ANGGARAN STATISTIK

ANGGARAN FINANSIAL

FINANCIAL STATEMENT

Page 29: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

17

Penyusunan anggaran dilaksanakan secara bertahap dan melibatkan

pihak-pihak antara lain :

1. Bagian Keuangan

Bagian keuangan bertugas menyiapkan data-data historis seperti

anggaran tahun lalu dan kewajiban keuangan yang harus dibayar tahun

yang akan datang.

2. Petugas pelaksana pelayanan

Berupa pertanggung jawaban dari petugas pelaksana pelayanan bersama

dengan bagian medical record dalam rangka penyusunan anggaran

statistik.

3. Bagian pemasaran

Bagian pemasaran bertugas memberi masukan mengenai kecenderungan

masa datang dan upaya pemasaran yang ditujukan dalam rangka

peningkatan pemanfaatan.

4. Direksi

Direksi menentukan kebijakan dan arah pengembangan dan

penghematan.

5. Yayasan

Yayasan bersama dengan Dewan Penyantun dan Dewan Medis

melakukan tindakan koreksi, menyetujui dan memberikan dukungan

yang diperlukan.

3.1.4. Penggunaan Anggaran Untuk Perencanaan dan Pengendalian

Dalam suatu perusahaan anggaran mempunyai peran yang sangat

penting dalam menunjang proses efisiensi yang dilakukan perusahaan

terutama dalam fungsi perencanaan dan pengendalian. Anggaran membantu

para manajer dalam fungsi perencanaannya dengan cara menetapkan sasaran

dan mengembangkan strategi untuk mencapai sasaran itu. Strategi

menentukan cara organisasi menyesuaikan kemampuan yang dimilikinya

dengan peluang-peluang di pasar guna mencapai tujuannya. Sedangkan

anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian untuk digunakan dalam

evaluasi kinerja. Menurut Horngren (2005) penggunaan anggaran-

khususnya anggaran fleksibel-dalam evaluasi umpan balik atas varians yang

Page 30: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

18

terjadi, membantu para manajer dalam fungsi pengendaliannya. Umpan

balik memungkinkan para manajer membandingkan hasil-hasil aktual

dengan rencana kerja. Anggaran fleksibel dan varians membantu para

manajer mencari jawaban atas perbedaan hasil aktual dengan kinerja yang

direncanakan.

Anggaran statis merupakan anggaran yang dibuat untuk satu rencana

tingkat keluaran. Anggaran induk merupakan anggaran statis karena

pendapatan dan biaya yang disiapkan tergantung pada tingkat aktivitas yang

jarang sama dengan tingkat aktivitas aktual. Sementara anggaran fleksibel

adalah sebuah anggaran yang menyesuaikan pendapatan dan biaya yang

mengalami perubahan dalam pencapaian output. Dengan perubahan output

(unit yang diproduksi dan terjual pada perusahaan manufaktur, jumlah

pasien per hari untuk rumah sakit, jumlah siswa untuk sekolah) pendapatan

dan biaya perusahaan juga berubah dari yang dianggarkan. Anggaran

fleksibel dihitung pada akhir periode ketika keluaran output aktual telah

diketahui. Anggaran fleksibel memungkinkan para manajer menghitung

varians yang memberikan lebih banyak informasi dibanding informasi

varians dari anggaran statis.

Varians merupakan perbedaan antara jumlah berdasarkan hasil

aktual dan jumlah yang dianggarkan. Bila perbedaannya besar, manajemen

perlu mempelajari dengan teliti untuk menetukan sebab yang mendasarinya.

Penyebab dasar akan mengarah pada perbaikan melalui tindakan korektif

yang sesuai oleh manajemen. Menurut Welsch (2000), ada banyak cara

untuk mempelajari atau menyelidiki varians untuk menentukan sebab yang

mendasarinya, berikut beberapa pendekatannya : Pertemuan dengan manajer

pusat tanggung jawab dan penyelia dan karyawan lainnya dalam pusat

tanggung jawab yang terlibat.

1. Pertemuan dengan manajer pusat tanggung jawab dan penyelia dan

karyawan lainnya dalam pusat tanggung jawab yang terlibat.

2. Analisis situasi kerja termasuk arus kerja, koordinasi aktivitas,

keefektifan penyeliaan, dan keadaan umum lainnya.

3. Pengamatan langsung.

Page 31: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

19

4. Penyelidikan di tempat oleh manajer lini.

5. Penyelidika oleh kelompok staf (dispesifikasi menurut tanggung jawab).

6. Pemeriksaan intern.

7. Penelitian khusus.

8. Analisis varians.

Analisis varians mencakup analisis matematis dari dua perangkat

data untuk mendapatkan pendalaman penyebab terjadinya suatu

penyimpangan/varians. Salah satu jumlah diperlakukan sebagai dasar,

standar, atau titik pedoman. Dalam mengembangkan dan melaporkan

analisis varians, harus diingat bahwa hasil harus berurusan dengan

perbedaan yang relevan, dapat dimengerti, mengukur dengan keakuratan apa

yang harus diukur, disajikan dan dijelaskan secara singkat. Ada dua

pendekatan untuk menyajikan hasil analisis varians, yaitu (1) hasil analisis

dilaporkan dalam laporan khusus yang memfokuskan pada masalah khusus

untuk diperhatikan manajemen, (2) hasil dapat dimasukkan dalam laporan

kinerja bulanan.

3.1.5. Konsep Anggaran Berdasarkan Aktivitas (ABB)

Dalam suatu perusahaan anggaran mempunyai peran yang sangat

penting dalam menunjang proses efisiensi yang dilakukan perusahaan

terutama dalam fungsi perencanaan dan pengendalian. Salah satu

pendekatan yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran yang efisien

adalah ABB. Konsep ABB memperkenalkan suatu cara penyusunan

anggaran berdasarkan pengerahan dan pengarahan aktivitas ke pencapaian

nilai, artinya selisih antara pendapatan dan biaya dibandingkan dengan

aktiva yang digunakan untuk memperoleh pendapatan menjadi ukuran

apakah aktivitas yang dilaksanakan oleh perusahaan selama tahun anggaran

dapat mencapai nilai. Pada beberapa literatur dijelaskan bahwa ABB

mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem anggaran

tradisional. Menurut Mulyadi dalam Kusumaningrum (2003) keunggulan

dari pendekatan ABB ini adalah :

1. Orientasi ke arah pemenuhan kebutuhan pelanggan sehingga proses

penyusuna anggaran mengarahkan seluruh perhatian personel organisasi

Page 32: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

20

untuk mencari peluang pengembangan terhadap sistem yang digunakan

untuk menghasilkan nilai bagi pelanggan.

2. Fokus penyusunan pada perencanaan aktivitas sehingga biaya yang

timbul dari adanya aktivitas dapat ditentukan dengan efektif.

3. Mendorong personel untuk mengimplementasikan cara berpikir berbasis

sistem.

ABB merupakan suatu bentuk anggaran yang berfokus pada biaya

aktivitas atau cost driver yang diperlukan dalam operasi. ABB memisahkan

biaya-biaya ke dalam kelompok biaya yang homogen berdasarkan cost

driver yang berasal dari activity-based costing (ABC), dimana ABB secara

prinsip merupakan ABC yang dibalik aliran kasnya (Gambar 1).

ABC ABB

Resources

Resources drivers

Activity

Activity cost driver

Products

Gambar 2. Skema prinsip ABB dan ABC Sumber : Kaplan & Cooper 1999 dalam Tunggal (2003)

Menerapkan konsep Activity-based costing (ABC) terhadap proses

penganggaran menghasilkan Activity-based budgeting (ABB). Dalam ABB

langkah pertama adalah menentukan produk atau jasa yang akan dihasilkan

dan pelanggan yang harus dilayani. Kemudian aktivitas-aktivitas yang

diperlukan untuk menghasilkan produk atau jasa tersebut ditentukan.

Akhirnya, sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas-

aktivitas yang ditentukan tersebut dikuantifikasi secara konseptual.

Proses penyusunan anggaran berdasarkan aktivitas terdiri atas dua

proses utama. Proses pertama yaitu memperkirakan tingkat aktivitas yang

dibutuhkan. Proses kedua adalah menterjemahkan anggaran volume per

aktivitas tersebut dalam bentuk anggaran yang bersifat finansial. Penjelasan

lebih lanjut sesuai dengan gambar 3 di bawah ini.

Page 33: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

21

Perkiraan aktivitas/sumber daya untuk unit

Anggaran Biaya Pendukung

Anggaran Biaya Produksi

Anggaran Kas Keluar

Anggaran Pendapatan Kotor

Anggaran Kas Masuk

Anggaran Pendapatan Bersih

Anggaran Arus Kas

Anggaran Kas Keluar

Anggaran Biaya Pemasaran

Anggaran Kas Keluar

Perkiraan aktivitas/sumber daya untuk unit

Perkiraan harga jual

Perkiraan biaya per aktivitas

Perkiraan biaya per aktivitas

Perkiraan biaya per aktivitas

Susun Rencana Penjualan

Perkiraan aktivitas/sumber daya untuk unit

Target perusahaan dan asumsi

Gambar 3. Proses Pembuatan Anggaran Berdasarkan Aktivitas Sumber : Thomas Klammer, Activity based budgeting exhibit 6 dalam Hendardi, 2000

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

RSU PMI Bogor memiliki visi dan misi yang jelas yaitu menjadi

rumah sakit unggulan di bidang traumatik dan kegawatdaruratan. Visi dan

misi tersebut dijabarkan dalam kebijakan operasional, keuangan dan

sumberdaya manusia. Salah satu kebijakan keuangan yang dijalankan RSU

PMI Bogor adalah melaksanakan penganggaran. Pelaksanaan penganggaran

di RSU PMI Bogor diawali dengan menterjemahkan visi dan misi ke dalam

target-target yang ingin dicapai oleh RSU PMI Bogor.

Setelah target ditetapkan, RSU PMI Bogor menyusun program kerja

dalam bentuk Rencana Kegiatan RSU PMI Bogor untuk satu tahun ke depan.

Selanjutnya RSU PMI Bogor menyusun anggaran untuk menggambarkan

nilai uang dari rencana kegiatan tersebut. Untuk melihat apakah rencana

yang dibuat berhasil diterapkan, Bagian Keuangan melaporkan hasil

kegiatan operasional rumah sakit dalam bentuk laporan keuangan. Alur

penganggaran RSU PMI Bogor seperti disebutkan di atas dapat dilihat pada

Gambar 4 (garis panah hitam).

Page 34: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

22

RSU PMI Bogor

Keterangan : Alur penganggaran RSU PMI Bogor Alur penganggaran ABB Analisis

Gambar 4. Alur Pemikiran Penelitian

Visi, Misi, dan Tujuan

Penetapan Target

Penyusunan Program Kerja

Penyusunan Anggaran di RSU PMI Bogor

Penyusunan Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Varians

Anggaran Alternatif (Anggaran Berdasarkan

Aktivitas)

Strategi mengefisienkan anggaran

Laporan hasil sesungguhanya

(aktual)

Driver

Perbandingan

Analisis Faktor Penyebab

Page 35: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

23

Dari Gambar 4 di atas dapat dilihat analisis terhadap anggaran RSU

PMI Bogor (garis panah putus-putus) yang akan dilakukan dalam penelitian

ini adalah menghitung selisih (varians) antara anggaran dengan laporan

realisasi. Selain itu dilakukan ujicoba penyusunan anggaran berdasarkan

aktivitas (Activity Based Budgeting-ABB) berdasarkan program kerja yang

telah disusun oleh RSU PMI Bogor. Setelah tersusun anggaran alternatif

berdasarkan aktuvitas, lalu dilakukan analisis perbandingan antara anggaran

ABB dengan anggaran yang sudah disusun oleh RSU PMI Bogor agar dapat

menentukan metode penganggaran yang terbaik.

Dari anggaran ABB diperoleh activity driver, yaitu sejumlah kriteria

yamg menyebabkan perubahan aktivitas. Activity driver diperlukan untuk

mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penganggaran berdasarkan

aktivitas. Dengan mengetahui activity driver dan varians dari anggaran

maka dapat dinilai efektivitas dan efisiensi dari proses penganggaran ABB

maupun proses penganggaran yang dilakukan RSU PMI Bogor.

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada RSU PMI Bogor di Jl. Pajajaran No.

80 Bogor selama tiga bulan yaitu pada bulan Januari hingga Maret 2007.

3.3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh melalui pengamatan dan wawancara langsung di

lapangan dengan pihak rumah sakit atau pihak-pihak lainnya serta hasil

pencatatan di lapangan. Data sekunder diperoleh dari Anggaran Pendapatan

dan Biaya RSU PMI Bogor tahun 2005/2006,Rencana Kegiatan RSU PMI

Bogor tahun 2006, Data Fisik RSU PMI Bogor, Laporan Realisasi

Pendapatan dan Biaya RSU PMI Bogor tahun 2006, Laporan Kegiatan RSU

PMI Bogor, Rencana Fisik RSU PMI Bogor tahun 2006, dan data hasil

wawancara dan pengamatan. Data sekunder lainnya diperoleh dari berbagai

literatur dan tulisan yang dianggap relevan dengan penelitian ini.

Page 36: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

24

3.3.3. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan dua tahap, yaitu

analisis terhadap Anggaran RSU PMI Bogor kemudian menyusun anggaran

alternatif dengan pendekatan Activity Based Budgetting (ABB).

1. Analisis Anggaran RSU PMI Bogor

Analisis varians dilakukan dengan bantuan program Microsoft

Excel, yaitu menghitung varians/ selisih dari anggaran statis (anggaran

pendapatan dan biaya) terhadap hasil aktual.

2. Menyusun Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Dalam menyusun anggaran berdasarkan aktivitas, langkah-

langkah yang dilakukan antara lain :

a. Menentukan keluaran atau produk dari rumah sakit, misalnya pasien

yang menginap dan menjalani pengobatan.

b. Mengidentifikasi aktivitas-aktivitas yang ada dalam kegiatan

pelayanan pasien.

c. Mengidentifikasi activity driver dari masing-masing aktivitas

pelayanan pasien.

d. Mengidentifikasi sumberdaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan

aktivitas-aktivitas tersebut.

e. Melakukan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan

kegiatan pelayanan pasien.

f. Membandingkan hasil yang diperoleh dari anggaran berdasarkan

aktivitas dengan anggaran perusahaan.

Page 37: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum RSU PMI Bogor

4.1.1. Sejarah RSU PMI Bogor

Rumah Sakit PMI Bogor merupakan rumah sakit swasta di wilayah

Kota Bogor yang dimiliki oleh Perhimpunan Palang Merah Indonesia. Pada

awalnya RSU PMI Bogor didirikan atas prakarsa kelompok sosial orang-

orang Belanda di kota Bogor tahun 1931 dan pengelolannya diserahkan

kepada NERKAI (Nederlansch Rode Kruis Afdeling Van Indonesie). Antara

tahun 1942-1945 rumah sakit dikuasai oleh Jepang, namun setelah Jepang

kalah perang pengelolaan rumah sakit kembali ke tangan NERKAI. Setelah

Indonesia merdeka, rumah sakit tersebut dihibahkan kepada Pengurus

Palang Merah Indonesia Cabang Bogor dan diberi nama Rumah Sakit

Kedung Halang. Pada tahun 1951 rumah sakit tersebut diserahkan kepada

Markas Besar Palang Merah Indonesia dan berganti nama menjadi Rumah

Sakit Umum Palang Merah Indonesia (RSU PMI) Bogor. Untuk mengelola

RSU PMI Bogor dibentuk Yayasan Rumah Sakit Umum PMI Bogor pada

tahun 1964, yang kemudian dibubarkan pada tahun 1966.

Sejak diserahkan kepada Markas Besar Palang Merah Indonesia,

RSU PMI Bogor ditunjuk sebagai sumah sakit umum yang memberikan

pelayanan kesehatan semua jenis penyakit kepada masyarakat Bogor dan

sekitarnya. Oleh karena itu, pada tahun 1965 RSU PMI Bogor bekerjasama

dengan RS Cipto Mangunkusumo dalam bentuk bantuan tenaga medis dan

paramedis dari RSCM di RSU PMI Bogor. Dalam memberikan pelayanan

kepada pasien RSU PMI Bogor menyediakan ruang perawatan kelas III (sal)

dan kelas II (2 tempat tidur per kamar). Seiring dengan perkembangan

kegiatan di RSU PMI Bogor dan ijin tetap penyelenggaraan rumah sakit

yang telah dimiliki sejak tahun 1992, RSU PMI Bogor menambah ruang

perawatan kelas II, kelas I, dan kelas VIP. Pada tahun 1999 dibuka ruang

perawatan Paviliun Melati, ruang perawatan Kelas I dan Kelas II Mawar,

Paviliun Anggrek I dan II, Instalasi Bedah Sentral, dan Pusat Diagnostik.

Page 38: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

26

Dengan menyadari bahwa RSU PMI Bogor merupakan rumah sakit

yang berpengalaman dengan tenaga medis dokter spesialis yang lengkap

ditunjang dengan perlatan diagnostik yang modern dan lengkap di Wilayah

Bogor, maka sejak 2002 RSU PMI Bogor membuka Poliklinik Afiat.

Pembukaan Poliklinik Afiat dimaksudkan untuk meluaskan pelayanan di

semua segmen masyarakat dan menunjang sistem subsidi silang. Selain itu

RSU PMI Bogor melayani pasien ASKES dengan mengadakan ikatan

kerjasama dengan PT. ASKES Indonesia. Di tahun itu pula dilakukan

renovasi gedung UGD (Emergency) dan memindahkan ruang perawatan

Paviliun Mawar dan Paviliun Melati yang kini menjadi Poliklinik Afiat ke

lantai III dan IV Gedung Melati.

Oleh karena fasilitas dan pelayanan medis yang dimiliki oleh RSU

PMI Bogor, maka Rumah Sakit mendapatkan status Rumah Sakit Tipe B

menurut standar hasil Workshop Hospital. Sebelumnya RSU PMI Bogor

hanya dinyatakan Rumah Sakit Tipe C pada tahun 1970. Walaupun hanya

sebagai RS Tipe C, namun RSU PMI Bogor telah banyak berkiprah di

bidang pelayanan medik. Seperti pada tahun 1972 Poliklinik Kebidanan

ditunjuk sebagai Poliklinik Keluarga Berencana Wilayah Bogor, tahun 1988

RSU PMI Bogor ditunjuk sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara (Untar), dan sejak tahun

1989 RSU PMI Bogor ditunjuk sebagai pengelola bank darah dan

Sekretariat Bank Mata. Selain itu, RSU PMI Bogor mempunyai prestasi

yang cukup baik antara lain :

1. Meraih Juara I (satu) sebagai Rumah Sakit Swasta Tipe C tingkat

propinsi Jawa Barat Tahun 1988.

2. Juara III (tiga) lomba penampilan RS swasta tipe B tingkat Propinsi

Jawa Barat.

3. Pada bulan Oktober 1999 RS PMI Bogor berhasil meraih juara II lomba

penampilan kerja RS Swasta tingkat propinsi Jawa Barat.

Page 39: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

27

4.1.2.Visi, Misi, dan Tujuan RSU PMI Bogor

RSU PMI Bogor mempunyai visi menjadi rumah sakit yang

memberikan pelayanan terbaik dengan unggulan di bidang traumatik dan

kegawatdaruratan. Adapun misi dari RSU PMI Bogor antara lain :

1. Memberikan pelayanan terbaik dengan selalu berupaya

meningkatkan sumber daya manusia.

2. Mengembangkan layanan unggulan di bidang traumatik dan

kegawatdaruratan.

3. Melakukan upaya menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Bogor

dengan berlandaskan prinsip-prinsip kepalang merahan yang dikelola

secara sosioekonomi.

Tujuan umum RSU PMI Bogor adalah menjadi institusi pelayanan

kesehatan yang berlandaskan prinsip kepalangmerahan yang dikelola secara

sosioekonomi. Tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam beberapa tujuan

khusus, yaitu:

1. Menjadi institusi pelayanan kesehatan yang bermutu dengan kualitas

sumber daya manusia yang profesional dan memegang teguh etika

profesi.

2. Menjadi institusi kesehatan yang mengembangkan bidang traumatik

melalui peningkatan sarana, prasarana dan sumber daya manusia secara

berkelanjutan.

3. Menjadi rumah sakit rujukan di wilayah kota Bogor melalui usaha

secara sistematis dan berkesinambungan.

4. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan berlandaskan prinsip

kepalangmerahan yang dikelola secara sosioekonomi.

Di samping itu RSU PMI Bogor mempunyai motto yaitu HUMAN

(Hospitality, Univesitality, Man Power, Activity, Need) yang mempunyai

makna memberikan pelayanan dengan keramahtamahan tanpa membedakan

sosial ekonomi pasien melalui sumber daya manusia yang bermutu dan

berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas yang sesuai kebutuhan

masyarakat.

Page 40: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

28

4.1.3. Pelayanan di RSU PMI Bogor

RSU PMI Bogor menyelenggarakan berbagai bentuk pelayanan

kesehatan, diantaranya :

1. Pelayanan Rawat Jalan

Pelayanan Rawat Jalan di RSU PMI Bogor terdiri atas dua jenis

pelayanan, yaitu Poliklinik Reguler dan Poliklinik Afiat. Poliklinik

Reguler ditujukan untuk semua pasien dengan ekonomi yang cukup

heterogen, jenis pembayaran yang beragam mulai dari pembayaran

umum tanpa jaminan dari instansi manapun, pembayaran ASKES,

pembayaran dengan jaminan pemerintah untuk keluarga miskin

(GAKIN), serta pembayaran dengan kontrak kerjasama. Fasilitas

Poliklinik Reguler terdiri dari Bedah Umum, Bedah Syaraf, Bedah

Urologi, Bedah Orthopedi, Penyakit Dalam/Internist, Paru, Syaraf,

Mata, THT, Kulit & Kelamin, Psikiatri, Anak, Imunisasi & Klinik ASI,

Jantung & Pembuluh Darah, Rehabilitasi Medik& Fisioterapi, Umum,

Gigi & Mulut, dan Konsultasi Gizi.

Poliklinik Afiat ditujukan bagi pasien umum, non ASKES, non

GAKIN, atau pasien kontrak kerjasama seperti dengan perusahaan

tertentu. Poliklinik ini dirancang untuk kelas ekonomi menengah ke atas

yang mengharapkan pelayanan yang cepat, tidak menunggu lama,

fasilitas ruangan bersih, nyaman, aman dan tenang. Poliklinik Afiat

memberikan pelayanan antara lain pelayanan laboratorium yang

meliputi pemeriksaan rutin, mikrobiologi, serologi, kimia klinik, analisa

gas darah, elisa dan tes narkoba; Treadmill; USG; Ekokardiografi,

Autotonometri, Elektrokardiografi, Audiogram; Radiologi; Fisioterapi;

Farmasi; Alat Bantu Dengar, serta Optik.

2. Pelayanan Rawat Inap

Instalasi Rawat Inap di RSU PMI Bogor mempunyai misi

menerapkan manajemen keperawatan yang benar, meningkatkan

kualitas SDM keperawatan, dan melaksanakan asuhan keperawatan

dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan tujuannya adalah

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal, tercapainya pelayanan

Page 41: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

29

keperawatan yang bermutu, serta tercapainya kepuasan pasien dan

keluarga. Fasilitas Rawat Inap terdiri dari VIP/Paviliun Melati (1 tempat

tidur per kamar), Kelas 1/Paviliun Anggrek (1 tempat tidur per kamar),

Kelas 1/Paviliun Mawar (2 tempat tidur per kamar), Kelas 2/Paviliun

Anggrek & Seruni (2 tempat tidur per kamar), Kelas 2 (2 tempat tidur

per kamar), Kelas 3 (sal), Ruang Bayi & Anak, ICU, Ruang Bersalin,

Ruang Rawat Gabung (khusus ibu & bayi), dan Ruang Pemulihan.

Adapun kapasitas tempat tidur yang ada di Instalasi Rawat Inap RSU

PMI Bogor adalah sebagai berikut : (Tabel 3)

Tabel 3. Kapasitas Tempat Tidur Pada Masing-masing Ruang Perawatan yang ada di RSU PMI Bogor.

Ruang Perawatan Kapasitas Tempat Tidur (unit)

Paviliun Melati 16 Paviliun Mawar 22 Paviliun Anggrek:

• Kelas I 8 • Kelas II 12

Ruang Rawat Inap Non Paviliun Dewasa : Ruang Soka, Dahlia, Kenanga, Cempaka dan Seruni

• Kelas II 36 • Kelas III 124

Ruang Rawat Bayi dan Anak • Ruang Alamanda (Bayi) 20 • Ruang Aster (Anak) 18

Ruang khusus • Ruang ICU 9 • Ruang Intermediate Centre 6 • Kamar Bersalin 6 • Ruang Rawat Gabung 8 • Recovery Room 12

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor

3. Pelayanan Gawat Darurat

Instalasi Gawat Darurat di RSU PMI Bogor memberikan pelayanan

berupa upaya penanggulangan kepada penderita gawat darurat dengan

fokus mencegah kematian dan kecacatan. Fasilitas Instalasi Gawat

Darurat & Truma Centre terdiri dari Pelayanan 24 jam, Laboratorium,

Page 42: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

30

X-ray, Ruang Bedah Minor, dan Ambulance. Fasilitas Instalasi Bedah

Sentral terdiri atas Pelayanan 24 jam.

4. Pelayanan Bedah Sentral

Instalasi Bedah Sentral di RSU PMI Bogor memberikan pelayanan

24 jam dalam melaksanakan kegiatan operasi kepada pasien.

5. Pelayanan Forensik

Instalasi Forensik di RSU PMI Bogor memberikan pelayanan 24

jam dalam melaksanakan kegiatan forensik.

6. Pelayanan Penunjang Medik

Pelayanan penunjang medik merupakan unit pelayanan yang

mendukung kegiatan pelayanan medik di rumah sakit. Fasilitas

penunjang medik yang ada di RSU PMI Bogor cukup lengkap yang

ditunjang dengan peralatan diagnostik yang modern dan lengkap yang

terdiri dari Laboratorium Klinik (pelayanan 24 jam), Radiologi & CT-

Scan (pelayanan 24 jam), Farmasi (pelayanan 24 jam), Bank Darah

(pelayanan 24 jam), Ambulans (pelayanan 24 jam), Gizi,

Ekokardiografi, USG, Myelografi, Panoramic, Endoskopi, Patologi

Anatomi, Hemodialisa

7. Pelayanan Administrasi dan Keuangan

Pelayanan administrasi dan keuangan di RSU PMI Bogor

dilaksanakan oleh bidang-bidang yang terdiri dari Bidang Keuangan,

Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Rumah Sakit (PPRS), Bidang

Sekretariat, dan Bidang Sumber Daya Manusia (SDM).

4.1.4. Struktur Organisasi RSU PMI Bogor

Struktur organisasi RSU PMI Bogor berdasarkan Surat Keputusan

Direktur No : I.0166/Sekr/X/2006 yang menyatakan bahwa organisasi RSU

PMI Bogor terdiri dari badan pengawas, direksi, dan komite medik.

(Lampiran 1) Badan Pengawas adalah badan yang mewakili Pengurus Pusat

PMI dalam pelaksanaan pengendalian dan pengawasan atas

penyelenggaraan kegiatan rumah sakit oleh direksi. Direksi RSU PMI Bogor

terdiri dari Direktur, Wakil Direktur Pelayanan Medik, Wakil Direktur

Page 43: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

31

Administrasi dan Keuangan. Sedangkan Komite Medik adalah suatu wadah

non struktural yang terdiri dari kelompok staf medis fungsional.

Direktur RSU PMI Bogor mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

1. Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna

dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan

pencegahan serta melakukan upaya rujukan.

2. Melaksanakan fungsi-fungsi manajemen rumah sakit secara terpadu,

efisien, efektif dan kreatif.

3. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Rumah Sakit

(RAPB RS) setiap tahun yang berdasarkan pada Master Program dan

kegiatan tahunan.

Wakil Direktur Pelayanan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan

melaksanakan pengawasan terhadap Bidang Perawatan, Bidang Pelayanan,

Bidang Rekam Medis dan Instalasi-Instalasi yang ada di RSU PMI Bogor.

Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan mempunyai tugas

mengkoordinasi dan melaksanakan pengawasan terhadap Bidang Keuangan,

Bagian Sekretariat, Bidang Sumber Daya Manusia, Bidang Diklat dan

Bidang Pengembangan Rumah Sakit.

Komite Medik mempunyai tugas melaksanakan pengawasan mutu

pelayanan, penyusunan standar etika dan pengembangan profesi.Komite

Medik dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh kepala-kepala SMF (Staf

Medik Fungsional) dan Kepala Sub-sub Komite. Sedangkan Auditor

Internal bertugas untuk memastikan terpenuhinya asas kesesuaian,

efektivitas dan efisiensi untuk mendukung sasaran dan tujuan setiap unit

pelayanan.

Page 44: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

32

4.2. Penganggaran di RSU PMI Bogor

Anggaran di RSU PMI Bogor disusun dalam rangka kegiatan

perencanaan dan pengendalian, serta menjadi pegangan manajemen dalam

kegiatan operasionalnya. Adapun langkah-langkah penganggaran di RSU

PMI Bogor dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 5. Langkah-langkah penganggaran di RSU PMI Bogor

Panitia Anggaran

Pusat-pusat pertanggungjawa

ban

Rencana Kegiatan RSU PMI Bogor

Perencanaan Angg

Perencanaan

Usulan Rancangan Anggaran

Negosiasi Anggaran

Penyusunan Anggaran

Review Anggaran

Revisi Anggaran

Pengesahan Anggaran

Proposal

Anggaran

Anggaran yang disahkan

Panitia Anggaran

Pengurus Pusat PMI

Belum setuju

Setuju

Keterangan : : Institusi : Proses

: Dokumen

Page 45: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

33

4.2.1. Proses Perencanaan Anggaran

Hampir seluruh kegiatan pelayanan di RSU PMI Bogor

direncanakan dalam bentuk Rencana Kegiatan RSU PMI Bogor. Dalam

rencana kegiatan tersebut diuraikan target-target kegiatan yang akan

dilakukan untuk satu tahun ke depan. Penetapan target kegiatan dilakukan

oleh Seksi Statistik dan Pelaporan berdasarkan data-data rekam medis

kunjungan pasien. Adapun target kegiatan yang telah ditetapkan oleh RSU

PMI Bogor untuk masing-masing pelayanan adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Target Kegiatan Pelayanan di RSU PMI Bogor

No. Jenis Pelayanan Target Kegiatan Keterangan 1. Rawat Inap 74.733 hari rawat BOR* 74% 2. Rawat Jalan 93.550 kunjungan Kegiatan naik 10%3. Poliklinik Afiat 26.011 kunjungan Kegiatan naik 15%4. IGD & Trauma Centre 20.500 kunjungan 5. Radiologi Naik 5% 6. Laboratorium Naik 5% 7. Hemodialisa Naik 25% 8. Farmasi Naik 6-10% Sesuai BOR 74% 9. Instalasi Bedah Sentral 6% Sesuai BOR 74% 10. Jasa Medis 6% Sesuai BOR 74%

Keterangan : BOR (Bed Occupancy Ratio) = Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu.

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor

4.2.2. Usulan Rancangan Anggaran

Pada tahap ini tiap pimpinan pusat pertangungjawaban yang ada di

RSU PMI Bogor mempersiapkan proposal yang ingin diajukan oleh unitnya

atau pusat pertanggungjawaban. Ada dua faktor yang menjadi pertimbangan

para pimpinan pusat pertanggungjawaban tersebut sebelum menyusun suatu

proposal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang

menjadi pertimbangan adalah keadaan petugas di RSU PMI Bogor,

kebijakan rumah sakit serta nama baik dan hasil kerja yang lalu. Sedangkan

faktor eksternal antara lain tingkat bunga dan inflasi, kebijakan pemerintah,

kemajuan teknologi, kontraktor, kegiatan para pesaing dan prospek rumah

sakit.

Page 46: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

34

4.2.3. Negosiasi Anggaran

Pada saat negosiasi anggaran, anggaran dari tiap pusat

pertanggungjawaban yang telah disusun kemudian diperiksa apakah sesuai

dengan petunjuk pelaksanaan yang ada. Lalu diadakan perbandingan dengan

anggaran unit terkait langsung ataupun tidak langsung. Hal ini bertujuan

agar tidak ada perbedaan yang menyebabkan terjadinya benturan antar unit

maupun kemungkinan timbulnya kemacetan dalam pelaksanaan

aktivitasnya.

4.2.4. Proses Penyusunan Anggaran

Proses penyusunan anggaran di RSU PMI Bogor menggunakan

sumberdaya dan informasi. Sumberdaya yang dimaksud adalah Panitia

Anggaran dan informasi yang digunakan adalah penentuan tahun anggaran,

kebijakan-kebijakan dari anggaran yang akan dibuat, dan target-target

kegiatan yang ingin dicapai. Panitia Anggaran merupakan suatu unit

organisasi adhoc yang terdiri dari gabungan manajemen tingkat atas, yaitu

Direktur, Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan, Wakil Direktur

Pelayanan, Kepala Bidang Keuangan, Kepala Bidang Perencanaan&Rekam

Medik, serta Kepala Bidang Pelayanan.

Pada saat pelaksanaan penyusunan anggaran, Panitia Anggaran

bertanggungjawab dalam menkoordinasikan berbagai jenis usulan anggaran,

yang kemudian akan disusun menjadi rancangan anggaran induk.

Penyusunan anggaran dilaksanakan pada akhir tahun hingga awal

tahun. Salah satu anggaran yang disusun adalah anggaran operasional yang

terdiri dari anggaran pendapatan dan anggaran biaya untuk periode satu

tahun yang kemudian dibagi ke dalam anggaran kuartalan. Rencana

anggaran biaya dilakukan berdasarkan prediksi beberapa variabel seperti laju

inflasi, realisasi tahun sebelumnya, prediksi volume kegiatan, serta rencana

kenaikan tarif pelayanan. Sedangkan perhitungan anggaran pendapatan

dilakukan dengan cara menaikkan tarif dan target volume kegiatan. Hasil

peyusunan anggaran operasional tahun 2006 yang dilakukan RSU PMI

Bogor dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 47: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

35

Tabel 5. Anggaran Operasional RSU PMI Bogor Tahun 2006

Keterangan Anggaran Pendapatan 75.168.974.000Biaya-biaya :

Biaya Personalia 16.900.222.000Biaya Pembinaan 1.265.000.000Biaya Rumah Tangga 864.807.000Biaya Administrasi 912.886.000Biaya Gedung & Lingkungan 2.794.988.000Biaya Umum 393.584.500Biaya Rontgen 597.597.000Biaya Farmasi Perawatan 13.693.103.000Biaya Patologi Klinik 1.225.548.000Biaya Patologi Anatomi 175.846.000Biaya Transfusi Darah & Hemodialisa 1.419.020.000Biaya Gizi 1.273.265.000Biaya Jasa Dokter & Paramedis 11.711.478.000Biaya Farmasi Otonom 14.646.808.000Biaya Subsidi Pasien Tidak Mampu 312.000.000Biaya Lain-lain 1.357.465.500Biaya Penyusutan 2.750.943.000

Total Biaya 72.294.561.000Sisa Hasil Usaha yang dianggarkan 2.874.413.000

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor

4.2.5. Review dan Pengesahan

Langkah selanjutnya adalah memeriksa dan mensahkan anggaran.

Pada tahap ini Panitia Anggaran kembali turun tangan untuk memastikan

bahwa anggaran yang diajukan telah sesuai dengan petunjuk dan

pelaksanaan penganggaran. Selain itu, panitia anggaran juga harus

memastikan bahwa anggaran yang disusun telah sesuai dengan tujuan

jangka pendek rumah sakit dan mengakomodasikan rencana strategi

perusahaan. Setelah semuanya sesuai dengan harapan maka keseluruhan

anggaran tersebut diajukan kepada Pengurus Pusat PMI untuk mendapat

persetujuan yang kemudian disahkan untuk dijalankan pada periode yang

dimaksud. Pengurus Pusat PMI berhak untuk menyetujui, menolak ataupun

meminta perbaikan anggaran yang diajukan oleh Panitia Anggaran. Apabila

anggaran tersebut belum atau tidak disetujui, maka diberlakukan anggaran

tahun sebelumnya dengan mempertimbangkan tingkat inflasi saat ini.

Page 48: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

36

4.2.6. Revisi Anggaran

Revisi anggaran dilakukan apabila ada kondisi khusus yang

mengharuskan anggaran direvisi, seperti permintaan Pengurus Pusat PMI

agar dilakukan perbaikan agar anggaran tersebut dapat disetujui.

Sedangkan evaluasi anggaran dilakukan oleh Panitia Anggaran pada

akhir tahun anggaran dengan mengadakan rapat anggaran untuk melihat

pencapaian dari rencana kegiatan terhadap realisasi, tarif yang berlaku, dan

kunjungan pasien. Evaluasi bertujuan untuk melihat kinerja anggaran

dengan cara membandingkannya dengan realisasi biaya yang terjadi.

Realisasi biaya merupakan catatan atas laporan keuangan untuk satu tahun

berjalan. Pada tahun 2006 biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

melaksanakan kegiatan operasional di RSU PMI Bogor adalah sebesar Rp

82.781.852.216 (Tabel 6).

Tabel 6. Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2006

No Biaya Realisasi 1 Biaya Personalia 17.624.911.788 2 Biaya Pembinaan 1.621.219.600 3 Biaya Rumah Tangga 1.100.732.117 4 Biaya Administrasi 1.158.143.285 5 Biaya Gedung & Lingkungan 3.068.887.472 6 Biaya Umum 356.176.904 7 Biaya Rontgen 459.568.917 8 Biaya Farmasi Perawatan 14.629.965.604 9 Biaya Patologi Klinik 1.387.523.069 10 Biaya Patologi Anatomi 230.780.443 11 Biaya Transfusi Darah & Hemodialisa 1.647.290.898 12 Biaya Gizi 1.398.349.947 13 Biaya Jasa Dokter & Paramedis 17.163.426.270 14 Biaya Farmasi Otonom 15.729.907.909 15 Biaya Subsidi Pasien Tidak Mampu 2.552.340.376 16 Biaya Lain-lain 1.394.830.250 17 Biaya Penyusutan 1.757.797.367 Total Biaya 82.781.852.216

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor

Page 49: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

37

4.3. Analisis Biaya Berdasarkan Aktivitas

Salah satu pendekatan alternatif dalam penyusunan anggaran adalah

Activity Based Budgetting (ABB). Seperti telah disebutkan dalam Bab 3

bahwa pendekatan ini memiliki banyak keunggulan, oleh karena itu

penulis mencoba menyusun ABB pada komponen biaya operasional RSU

PMI Bogor untuk diperbandingkan keefektifannya dengan anggaran biaya

yang telah disusun oleh RSU PMI Bogor.

Dalam ABB langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan

produk/jasa yang akan dihasilkan dan pelanggan yang harus dilayani.

Sesuai dengan pelayanan yang ada di RSU PMI Bogor, maka jasa yang

dihasilkan antara lain pelayanan rawat jalan, rawat inap, Poliklinik Afiat,

IGD & Trauma Centre, Radiologi, Laboratorium, Hemodialisa, Farmasi,

Instalasi Bedah Sentral, dan Jasa Medis. Dari jasa yang dihasilkan

tersebut, disusun aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menyediakan

jasa tersebut. Kemudian ditentukan criteria yang meyebabkan aktivitas

berubah, baru disusun anggaran untuk satu tahun.

4.3.1. Aktivitas-aktivitas Utama pada Proses Kerja Perusahaan

Sebelum menyusun aktivitas-aktivitas pada proses kerja perusahaan,

berikut adalah alur kegiatan pelayanan kepada pasien yang dilakukan di

RSU PMI Bogor. Pasien yang datang ke RSU PMI Bogor terbagi dua,

yaitu pasien yang ke Poliklinik RSU PMI Bogor dan pasien yang

membutuhkan pertolongan segera di Instalasi Gawat Darurat. Untuk

pasien yang datang ke Poliklinik, harus mendaftar ke loket pendaftaran

terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang poliklinik yang dirujuk. Setelah

mendapat giliran pemeriksaan, pasien boleh pulang atau masuk ke ruang

perawatan bila disarankan oleh dokter yang memeriksanya. Pasien yang

pulang biasanya mendapat obat jalan lalu membayar ke loket pembayaran.

Sedangkan pasien yang masuk ke ruang perawatan harus mendaftar

terlebih dahulu ke bagian informasi (admission office) untuk menempati

ruang perawatan yang diinginkan pasien. Untuk pasien yang masuk ruang

IGD, setelah mendapat tindakan dari dokter boleh pulang atau masuk ke

ruang perawatan apabila disarankan oleh dokter yang memeriksanya.

Page 50: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

38

Pasien datang

Daftar ke Informasi (admission office)

Poliklinik

Masuk IGD

Rawat Inap

Pasien daftar

Data Rawat Inap

Kasir Rawat Inap

Pasien pulang

tindakan

Keluar no. register pasien

Kasir Rawat Jalan

Oba

t Jal

an

Gambar 6. Alur Kegiatan Pelayanan RSU PMI Bogor

Berdasarkan alur kegiatan pelayanan RSU PMI Bogor pada

Gambar 6 terdapat dua puluh empat kegiatan utama, yaitu :

1. Memasukkan data pasien,

Merupakan kegiatan pelayanan yang pertama kali dilakukan pada

pasien Rawat Jalan, yaitu dengan menuliskan data calon pasien pada

kartu pasien dan memasukkan ke dalam computer.

2. Mengeluarkan kartu pasien,

Merupakan kegiatan meberikan kartu pasien kepada pasien yang baru

pertama kali berobat di Unit Rawat Jalan RSU PMI Bogor.

3. Mengeluarkan status pasien,

Merupakan kegiatan menetukan Poliklinik yang dituju oleh pasien.

Page 51: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

39

4. Pelayanan Poliklinik Reguler,

Merupakan kegiatan memberikan pelayanan kepada pasien Poliklinik

Reguler baik berupa pemeriksaan kesehatan maupun pengobatan.

5. Pelayanan Poliklinik Afiat,

Merupakan kegiatan memberikan pelayanan kepada pasien Poliklinik

Afiat baik berupa pemeriksaan kesehatan maupun pengobatan.

6. Pemberian resep obat,

Merupakan kegiatan memberikan resep obat dari dokter kepada pasien

Rawat Jalan yang dapat ditebus di Apotek RSU PMI Bogor maupun di

luar rumah sakit.

7. Tindakan rehabilitasi medik,

Merupakan kegiatan memberikan pelayanan rehabilitasi medik kepada

pasien Rawat Jalan maupun Rawat Inap.

8. Tindakan di IGD,

Merupakan kegiatan pemberian pertolongan pertama dan tindakan

selanjutnya pada pasien IGD.

9. Menerima pasien rawat inap (admission),

Merupakan kegiatan penerimaan pasien rawat inap dan menentukan

ruang perawatan yang dituju sesuai dengan keinginan keluarga pasien.

10. Perawatan di Ruang Rawat Inap,

Merupakan kegiatan memberikan perawatan kepada pasien di Ruang

Rawat Inap berupa kegiatan asuhan keperawatan, pemberian obat dan

pemberian makan.

11. Tindakan operasi,

Merupakan kegiatan pelaksanaan operasi kepada pasien di ruang

operasi.

12. Tindakan persalinan,

Merupakan kegiatan membantu proses kelahiran baik melalui operasi

maupun persalinan normal.

13. Pemeriksaan laboratorium,

Merupakan kegiatan mengobservasi keadaan pasien dengan

pemeriksaan laboratorium.

Page 52: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

40

14. Hasil pemeriksaan laboratorium,

Merupakan kegiatan untuk membuat dan memberikan hasil

pemeriksaan laboratorium.

15. Pemeriksaan radiologi,

Merupakan kegiatan memeriksa organ tubuh dengan menggunakan

peralatan canggih seperti alat rongten, CT-Scan, Myeolagrafi dan

Panoramic.

16. Hasil pemeriksaan radiologi,

Merupakan kegiatan untuk membuat dan memberikan hasil

pemeriksaan radiologi.

17. Pemeriksaan patologi anatomi,

Merupakan kegiatan pemeriksaan kelainan pada organ tubuh dengan

patologi.

18. Hasil pemeriksaan patologi anatomi,

Merupakan kegiatan untuk membuat dan memberikan hasil

pemeriksaan patologi anatomi.

19. Transfusi darah,

Merupakan kegiatan transfusi darah kepada pasien Rawat Jalan,

Rawat Inap maupun pasien IGD.

20. Pemeriksaan forensik,

Merupakan kegiatan pemeriksaan forensik pada mayat oleh dokter

forensik.

21. Penagihan pasien rawat jalan,

Merupakan kegiatan penyelenggaraan penerimaan pembayaran dari

pasien rawat jalan.

22. Penagihan pasien rawat inap&IGD,

Merupakan kegiatan penyelenggaraan penerimaan pembayaran dari

pasien rawat inap dan IGD.

23. Pelayanan administrasi manajemen,

Merupakan kegiatan pemberian pelayanan administrasi yang

mendukung pemberian jasa utama kepada pasien.

Page 53: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

41

24. Pemeliharaan gedung & lingkungan,

Merupakan kegiatan pemeliharaan gedung, sarana dan lingkungan

rumah sakit.

4.3.2. Penggerak Aktivitas

Activity driver atau penggerak aktivitas merupakan kriteria ktitis

yang menyebabkan naik atau turunnya volume dari aktivitas. Pada RSU PMI

Bogor, activity driver dapat disusun sebagai berikut :

Tabel 8. Activity driver pada aktivitas di RSU PMI Bogor

Aktivitas Activity Driver Memasukkan data pasien Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Mengeluarkan kartu pasien Jumlah kunjungan pasien baru rawat jalan Mengeluarkan status pasien Jumlah kunjungan pasien rawat jalan

Pelayanan Poliklinik Reguler Jumlah kunjungan pasien Poliklinik Reguler

Pelayanan Poliklinik Afiat Jumlah kunjungan pasien Poliklinik Afiat Peresepan Jumlah kunjungan pasien rawat jalan Tindakan rehabilitasi medik Jumlah kegiatan rehabilitasi medik Tindakan di R.IGD Jumlah kegiatan IGD Menerima pasien rawat inap (admission) Jumlah hari rawat pasien Perawatan di R. Rawat Inap Jumlah hari rawat pasien Tindakan operasi Jumlah kegiatan tindakan operasi Tindakan persalinan Jumlah kegiatan tindakan persalinan

Pemeriksaan laboratorium Jumlah kegiatan pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan laboratorium Jumlah kegiatan pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan radiologi Jumlah kegiatan pemeriksaan radiologi Hasil pemeriksaan radiologi Jumlah kegiatan pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan patologi anatomi Jumlah kegiatan pemeriksaan patologi anatomi

Hasil pemeriksaan patologi anatomi Jumlah kegiatan pemeriksaan patologi anatomi

Transfusi darah Jumlah kegiatan transfusi darah Pemeriksaan forensik Jumlah kegiatan pemeriksaan forensik Penagihan pasien rawat jalan Jumlah kunjungan pasien rawat jalan

Penagihan pasien rawat inap&IGD Jumlah kunjungan pasien rawat inap&IGD

Pelayanan administrasi manajemen Jam kerja karyawan Pemeliharaan gedung & lingkungan Luas lantai

Page 54: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

42

4.3.3. Penggerak Aktivitas yang Dibutuhkan

Untuk perhitungan jumlah activity driver, semua aktivitas mengacu

kepada Rencana Kegiatan RSU PMI Bogor tahun 2006. Pada penjelasan

mengenai target pelayanan kepada pasien, terdapat beberapa aktivitas

utama, yaitu kegiatan perawatan, tindakan dokter, operasi, pemeriksaan

laboratorium, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan patologi anatomi, dan

transfusi darah. Dalam melakukan perhitungan jumlah activity driver hanya

mengambil dari data-data tersebut. Sebagai contoh pada aktivitas

memasukkan data pasien mengacu kepada jumlah pasien yang datang ke

Poliklinik Reguler RSU PMI Bogor dan Poliklinik Afiat. Total kegiatan

pada aktivitas memasukkan data pasien dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Rincian Perhitungan pada Aktivitas Pendaftaran

Aktivitas Memasukkan Data Pasien

(unit)

Poliklinik Reguler

• Pasien Lama 85.027

• Pasien Baru 19.179

Poliklinik Afiat

• Pasien Lama 4.698

• Pasien Baru 8.099

Jumlah Kegiatan 117.003

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

Cara perhitungan yang sejenis juga dilakukan pada perhitungan untuk

jumlah activity driver lainnya dengan hasil pada Tabel 9 sebagai

berikut.

Page 55: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

43

Tabel 9. Rincian Hasil Perhitungan Activity Driver pada Aktivitas di RSU PMI Bogor Tahun 2006.

No Aktivitas Jumlah aktivitas 1 Memasukkan data pasien 117.0032 Mengeluarkan kartu pasien 27.2783 Mengeluarkan status pasien 117.0034 Pelayanan Poliklinik Reguler 104.2065 Pelayanan Poliklinik Afiat 12.7976 Peresepan 117.0037 Tindakan rehabilitasi medik 13.4358 Tindakan di IGD 25.7019 Menerima pasien rawat inap (admission) 17.275

10 Perawatan di R. Rawat Inap 74.71711 Tindakan operasi 3.53012 Tindakan persalinan 1.77613 Pemeriksaan laboratorium 243.52214 Hasil pemeriksaan laboratorium 243.52215 Pemeriksaan radiologi 24.27016 Hasil pemeriksaan radiologi 24.27017 Pemeriksaan patologi anatomi 3.95218 Hasil pemeriksaan patologi anatomi 3.95219 Transfusi darah 17.17420 Pemeriksaan forensik 3.22421 Penagihan pasien rawat jalan 117.00322 Penagihan pasien rawat inap&IGD 37.77523 Pelayanan administrasi manajemen 522.99824 Pemeliharaan gedung & lingkungan 13.026

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

4.3.4. Sumberdaya dan Biaya yang Dibutuhkan dalam Pelaksanaan Aktivitas

Sumberdaya yang dibutuhkan untuk pemenuhan aktivitas di

RSU PMI Bogor terdiri atas sumberdaya langsung dan sumberdaya

tidak langsung, yang digolongkan dalam sumberdaya langsung adalah

tenaga kerja langsung, bahan medis, bahan makanan pasien &

karyawan khusus. Sedangkan sumberdaya tidak langsung terdiri atas

tenaga kerja tidak langsung, bangunan dan prasarana, kendaraan

dinas, dan perlengkapan administrasi.

1. Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung (TKL) adalah karyawan yang terlibat

langsung di dalam proses pelayanan kepada pasien. Tenaga kerja

Page 56: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

44

langsung yang ada di RSU PMI Bogor terdiri dari tenaga medis dan

paramedis yang secara langsung memberikan pelayanan kepada

pasien seperti dokter, perawat, bidan, radiografer, analis kesehatan,

tenaga fisioterapi, dan tenaga forensik. Perhitungan biaya tenaga

kerja tidak langsung pada tiap kegiatan pelayanan diperoleh dari

target kegiatan per pelayanan, jam tenaga kerja satu tahun dan rata-

rata gaji per bulan. Penggunaan biaya tenaga kerja langsung dapat

dilihat pada Tabel 10 sebagai berikut :

Tabel 10. Perhitungan Biaya Tenaga Harian Tetap RSU PMI Bogor Tahun 2006

Biaya THT THT Perawat THT Dokter THT Tenaga

paramedis Gaji tahunan Tindakan Asuhan Keperawatan 717.114.996 2.316.548.978 - 717.114.996Pemeriksaan Kesehatan 384.300.087 - - 2.700.849.065Tindakan Rehabilitasi Medik 257.425.896 775.877.648 - 257.425.896Tindakan IGD 128.712.948 665.037.984 - 904.590.596Tindakan operasi 110.325.384 310.351.059 - 775.363.368Tindakan persalinan 51.485.179 - 299.431.059 390.005.179Pemeriksaan laboratorium - - 1.166.978.176 1.166.978.176Pemeriksan radiologi - - 127.638.238 127.638.238Transfusi darah - - 820.53.153 82.053.153

Total 1.649.364.491 4.067.815.669 1.427.724.862 7.122.018.667Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

2. Bahan Medis

Bahan medis adalah berupa obat-obatan dan bahan baku

yang diperlukan dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Biaya

bahan medis untuk setiap pelayanan dihitung berdasarkan target

kegiatan dan perkiraan inflasi tahun 2006. Besarnya perkiraan biaya

bahan medis tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel 11.

Page 57: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

45

Tabel 11. Perhitungan Biaya Bahan Medis

No. Jenis pelayanan Total biaya (Rp) 1 Radiologi 476.340.5422 Farmasi perawatan 7.970.722.9113 Patologi klinik 1.171.564.5804 Patologi anatomi 209.373.8735 Transfusi darah & hemodialisa 2.080.621.6036 Farmasi otonom 14.587.813.0867 Obat unit Dos 6.680.570.500

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

3. Bahan Makanan Pasien dan Karyawan Khusus

Bahan makanan adalah berupa bahan-bahan untuk

pembuatan menu yang dibuat untuk pasien di ruang perawatan dan

karyawan khusus yang bertugas malam hari. Pemberian makanan

kepada pasien di RSU PMI Bogor menerapkan frekuensi makan 4-5

kali dalam sehari. Frekuensi makan 4 kali diberikan pada kelas II

dan III, yaitu pada saat pagi hari, selingan pagi hari, makan siang

dan makan sore. Sedangkan frekuensi makan 5 kali berlaku untuk

kelas I, yaitu makan pagi, selingan pagi hari, makan siang, selingan

pada petang hari dan makan sore. Biaya bahan untuk pembuatan

menu yang dibuat dengan perputaran menu setiap 10 hari sekali

adalah sebagai berikut :

Tabel 12. Perhitungan Biaya Bahan Makanan Pasien dan Karyawan

Khusus

No. Ruang perawatan

Target hari

rawat Biaya gizi pasien/hr

Biaya gizi

kry/hr Total biaya

(Rp) 1 Paviliun Melati 4.370 18.000 5.000 100.510.0002 Paviliun Anggrek I 2.704 16.500 5.000 58.136.0003 Paviliun Anggrek II 3.791 15.000 5.000 75.820.0004 Paviliun Mawar 5.847 16.500 5.000 125.710.5005 Alamanda 4.856 14.500 5.000 94.692.0006 Gardena 1.773 15.000 5.000 35.460.0007 Kelas II 14.353 12.500 5.000 251.177.5008 Kelas III 34.153 10.000 5.000 512.295.000

Page 58: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

46

9 Perinatologi 2.870 13.500 5.000 53.095.000 1.306.896.000

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

4. Tenaga Kerja Tidak Langsung

Tenaga kerja tidak langsung pada RSU PMI Bogor secara

struktural terdapat satu Direktur, dua Wakil Direktur, tujuh kepala

bidang, 13 Kepala Instalasi, 27) orang Kepala Seksi, dan 440 orang

Staff di RSU PMI Bogor. Keseluruhan personel yang ada tersebut

dialokasikan berdasarkan kegiatan yang dilakukan peraktivitas,

adapun alokasi tersebut sebagaimana pada Tabel 13.

Perhitungan biaya untuk tenaga kerja tidak langsung

dilakukan berdasarkan alokasi personel dengan asumsi gaji pegawai

per bulannya. Rencana biaya yang diperlukan untuk personel tidak

langsung adalah sebesar Rp 10.590.707.770.

Tabel 13. Alokasi personel berdasarkan keadaan saat ini.

Nomor Aktivitas Direktur Wadir Ka.Bid

Ka. Inst. Seksi Staf

Jml person

1 0,04 0,08 0,29 0,20 2,84 1,83 5,282 0,04 0,08 0,29 0,20 0,86 0,80 2,283 0,04 0,08 0,29 0,20 1,84 2,82 5,284 0,04 0,08 0,29 0,45 0,98 11,74 13,595 0,04 0,08 0,29 0,45 0,78 3,49 5,146 0,04 0,08 0,29 1,20 0,64 8,92 11,187 0,04 0,08 0,29 0,98 0,94 12,20 14,548 0,04 0,08 0,29 0,95 0,82 6,09 8,289 0,04 0,08 0,29 0,60 1,24 1,02 3,2810 0,04 0,08 0,29 1,80 1,02 41,84 45,0811 0,04 0,08 0,29 0,45 1,03 4,32 6,2212 0,04 0,08 0,29 0,45 1,02 0,13 2,0213 0,04 0,08 0,29 0,48 0,86 31,80 33,5614 0,04 0,08 0,29 0,48 0,76 33,54 35,2015 0,04 0,08 0,29 0,50 0,81 10,67 12,4016 0,04 0,08 0,29 0,50 0,77 1,59 3,2817 0,04 0,08 0,29 0,48 0,96 2,70 4,5618 0,04 0,08 0,29 0,48 0,76 0,60 2,2619 0,04 0,08 0,29 0,98 0,83 3,05 5,2820 0,04 0,08 0,29 0,97 0,88 2,01 4,2821 0,04 0,08 0,29 0,03 1,17 3,50 5,1222 0,04 0,08 0,29 0,02 1,17 6,97 8,58

Page 59: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

47

23 0,04 0,08 0,29 0,00 2,94 171,82 175,1824 0,04 0,08 0,29 0,15 1,08 13,48 15,13

1,00 2,00 7,00 13,00 27,00 377,00 427,00Sumber : Bidang SDM RSU PMI Bogor

5. Bangunan dan Sarana

RSU PMI Bogor memiliki bangunan seluas 13.026 m2 , daya

listrik sebesar 2x375 KVA, tenaga gas dari PN Gas, sumber air dari

PAM dan sumur dalam, dan gas elpiji. Biaya-biaya yang timbul dari

pemakaian gedung dan sarana di RSU PMI Bogor untuk rencana

2006 adalah sebesar Rp3.157.239.974.

Tabel 14. Biaya Bangunan dan Sarana

No. Jenis Nilai 1 Pemakaian listrik 8922810002 Air minum PDAM 5940000003 PN Gas 1008000004 Telepon 2976701525 Pemeliharaan Gedung 4324632006 Pemeliharaan Sarana 4559100007 Elpiji 286000008 Sanitasi 827770009 Pertamanan 865513510 PBB 105000000

Total 2.998.156.487 Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

6. Perlengkapan Administrasi

Perlengkapan administrasi yang dibutuhkan oleh RSU PMI

Bogor antara lain alat tulis kantor, alat cetak, benda pos, fotocopy,

paket jasa, komputer, kartu SIREM, dan perlengkapan administrasi

lainnya. Besarnya biaya administrasi dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Biaya Administrasi RSU PMI Bogor

No. Jenis Nilai (Rp) 1 Alat tulis kantor 1839274792 Alat cetak 3065457983 Benda pos 1072910294 Fotocopy 185707375 Paket Jasa 505800566 Operasional komputer 781691787 Biaya printer SIREM 321758250

Page 60: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

48

Total 1066842527Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

7. Perlengkapan Rumah Tangga

Perlengkapan rumah tangga yang dibutuhkan oleh RSU PMI

Bogor adalah berupa barang tenun, biaya kebersihan, alat pemadam

kebakaran, jamuan tamu dan alat rumah tangga. Rencana biaya

yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga adalah sebesar Rp

976.234.138.

Tabel 16. Biaya Rumah Tangga

No. Jenis Nilai (Rp) 1 Barang tenun 239.534.0002 Kebersihan 607.200.0003 Alat Pemadam Kebakaran 7.500.0004 Jamuan Tamu 30.000.0005 Alat Rumah Tangga 92.000.000

Total 976.234.000Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

4.3.5. Anggaran Investasi Baru

Perhitungan terhadap investasi tambahan dari masing-masing

aktivitas dibuat terpisah dari perhitungan biaya operasi dengan

maksud agar manajemen dapat melihat permintaan investasi baru dari

masing-masing bagian dan mengevaluasi kelayakannya. Dari data

rencana kerja dan anggaran perusahaan tahun 2006 terdapat kegiatan

investasi baru dan perbaikan (Tabel 17).

Dari data-data di atas dapat dihitung besarnya beban

penyusutan untuk rencana tahun 2006 dengan menambahkan data

hasil perhitungan depresiasi tahun 2006 terhadap data realisasi

depresiasi tahun 2005. Untuk mendapatkan data realisasi peraktivitas

tahun 2005, harus disusun terlebih dahulu alokasi biaya depresiasi

peraktivitas dengan menggunakan 3 buah cost driver, yaitu :

1. Persentase penggunaan luas bangunan untuk alokasi biaya

bangunan.

Page 61: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

49

2. Persentase jumlah pegawai umtuk alokasi penyusutan barang non

medis.

3. Alokasi langsung untuk alokasi penyusutan barang medis dan

kendaraan.

Tabel 17. Kegiatan Investasi Baru dan Perbaikan RSU PMI Bogor Tahun 2006

Item Barang Biaya (Rp)

Umur Rencana (tahun)

Depresiasi/thn(Rp)

Renovasi Kamar Bersalin 205.250.000 10 20.525.000Renovasi Ruangan Dahlia 216.830.000 10 21.683.000Pembuatan Pintu bezoek & r.tunggu 59.115.000 10 5.911.500Pembuatan R.Lobby Gd. Melati 156.000.000 10 15.600.000Renovasi Ruangan Gardena 110.000.000 10 11.000.000Renovasi Interior Pav. Melati 170.000.000 10 17.000.000Renovasi Poli Anak 60.000.000 10 6.000.000Pemagaran Pav. Anggrek 10.000.000 10 1.000.000Renovasi Hemodialisa & Bank Darah 20.000.000 10 2.000.000Beli peralatan Lab. Microbiologi 69.700.000 5 13.940.000Beli alat medis Inst. Bedah Sentral 410.000.000 5 82.000.000Beli alat medis Inst. Anesthesi 356.200.000 5 71.240.000Beli alat medis IGD 13.730.000 5 2.746.000Beli alat medis Bank Darah 24.000.000 5 4.800.000Beli alat medis R. Gardena 59.300.000 5 11.860.000Beli alat medis Ruang Pulih 52.800.000 5 10.560.000Beli alat medis Pav. Melati 6.351.000 5 1.270.200Beli alat medis Pav. Mawar 15.500.000 5 3.100.000Beli alat medis Pav. Anggrek 10.000.000 5 2.000.000Beli alat medis R. Alamanda 3.300.000 5 660.000Beli alat medis R. Aster 3.000.000 5 600.000Beli alat medis R. Cempaka 4.100.000 5 820.000Beli alat medis R. Dahlia 7.000.000 5 1.400.000Beli alat medis R. Kenanga 7.300.000 5 1.460.000Beli alat medis R. Soka 9.500.000 5 1.900.000Beli alat medis R. Seruni 7.200.000 5 1.440.000

Page 62: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

50

Beli alat medis Kamar Bersalin 82.217.000 5 16.443.400Beli motor (2 unit) 28.520.000 4 7.130.000Beli rak dokumen Rekam Medis 30.000.000 4 7.500.000Beli AC 35.000.000 4 8.750.000Beli Komputer 61.000.000 4 15.250.000Beli furniture 60.000.000 4 15.000.000Beli TV 11.500.000 4 2.875.000 2.374.413.000 385.464.100

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

Selanjutnya besaran presentase yang didapat dari data di atas

dipergunakan untuk mengalokasikan biaya penyusutan tahun 2005

sebesar Rp2.569.818.634. Terakhir disusun rencana biaya penyusutan

tahun 2006 adalah sebagai berikut :

Tabel 18. Rencana Penyusutan Biaya Tahun 2006

Nomor Aktivitas Alokasi 2005 Investasi 2006 Alokasi 2006

1 6.107.896 6.107.8962 2.728.524 2.728.5243 6.107.896 6.107.8964 233.076.707 47.875.000 280.951.7075 64.549.275 64.549.2756 42.551.961 42.551.9617 47.681.923 . 47.681.9238 43.551.047 2.746.000 46.297.0479 10.940.248 7.500.000 18.440.24810 179.390.815 116.394.700 295.785.51511 12.320.409 153.240.000 165.560.40912 4.533.641 36.968.400 41.502.04113 66.203.694 13.940.000 80.143.69414 40.000.083 40.000.08315 76.293.954 76.293.95416 3.860.703 3.860.70317 26.264.763 26.264.76318 2.740.323 2.740.32319 126.212.947 6.800.000 133.012.94720 10.854.208 10.854.20821 6.138.642 6.138.64222 10.036.184 10.036.18423 320.635.033 320.635.03324 17.283.603 17.283.603 1.360.064.479 385.464.100 1.745.528.579

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

Page 63: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

51

4.3.6. Anggaran Biaya Tidak Langsung per Aktivitas

Dari analisa sumberdaya tidak langsung pada butui keempat di

atas, dapat disusun suatu format anggaran biaya tidak langsung

sebagaimana Tabel 19 berikut :

Tabel 19. Rincian Anggaran Biaya Tidak Langsung RSU PMI Bogor Berdasarkan Aktivitas

Nomor Aktivitas

Biaya personel

Biaya Bangunan&

Sarana Biaya

Penyusutan

Biaya Pemlhr.

Kendaraan Biaya

Administrasi. 1 184.231.970 1.222.424 6.107.896 174.000 11.354.9512 95.154.320 1.222.424 2.728.524 174.000 333.113.2013 166.533.160 1.222.424 6.107.896 174.000 11.354.9514 309.748.050 425.054.298 280.951.707 536.500 4.866.4085 154.164.050 154.184.343 64.549.275 246.500 21.087.7676 287.313.760 5.369.934 42.551.961 3.465.500 24.332.0387 345.153.420 3.515.342 47.681.923 391.500 11.354.9518 229.374.950 91.856.434 46.297.047 12.426.500 48.664.0779 134.251.560 5.588.224 18.440.248 4.886.500 11.354.95110 925.482.910 1.390.974.494 295.785.515 3.726.500 48.664.07711 178.034.910 9.168.180 165.560.409 1.841.500 48.664.07712 102.290.930 9.386.470 41.502.041 3.436.500 48.664.07713 667.994.120 20.584.747 80.143.694 536.500 48.664.07714 695.725.200 2.661.392 40.000.083 174.000 11.354.95115 287.113.360 4.889.696 76.293.954 536.500 48.664.07716 122.316.000 1.266.082 3.860.703 174.000 11.354.95117 148.001.920 4.322.142 26.264.763 391.500 11.354.95118 103.068.720 1.484.372 2.740.323 174.000 11.354.95119 176.594.120 8.022.158 133.012.947 391.500 48.664.07720 159.131.090 6.810.648 10.854.208 391.500 48.664.07721 145.654.770 2.832.313 6.138.642 1.914.000 11.354.95122 207.548.160 2.832.313 10.036.184 3.364.000 11.354.95123 3235.729.160 841.851.995 320.635.033 7.931.500 169.226.03624 328.463.630 1.833.636 17.283.603 3.291.500 11.354.951

Page 64: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

52

Total 9.389.074.240 2.998.156.487 1.745.528.579 50.750.000 1.066.842.527Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

Berdasarkan Tabel 19 di atas terlihat bahwa ABB

membebankan biaya terbesar pada aktivitas pelayanan administrasi

manajemen, yaitu sebesar Rp 4.575.374.000. hal tersebut dikarenakan

aktivitas ini memiliki sumberdaya manusia yang paling banyak serta

kebutuhan perlengkapan administrasi dan kebutuhan ruangan yang

banyak pula. Selain itu, aktivitas perawatan di ruang rawat inap dan

aktivitas pelayanan Poliklinik Reguler juga menganggarkan biaya

tidak langsung yang cukup besar, masing-masing sebesar Rp

2.664.634.000 dan Rp 1.021.157.000. Aktivitas-aktivitas tersebut

dianggarkan besar pada biaya bangunan dan biaya penyusutan karena

kebutuhan untuk ruangan dan sarana untuk tempat aktivitas adalah

yang utama.

4.4. Analisis Efektivitas Anggaran Biaya RSU PMI Bogor.

Untuk mengetahui efektivitas dari anggaran biaya di RSU PMI

Bogor, baik yang kovensional maupun yang berdasarkan ABB,

dilakukan analisis varians dari masing-masing anggaran. Analisis

selisih (varians) merupakan upaya untuk mengetahui selisih, baik

positif atau negatif dari realisasi pelaksanaan terhadap anggaran yang

telah dibuat. Dalam menganalisis selisih yang terjadi pada Anggaran

Biaya RSU PMI Bogor perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a) Adanya anggaran sebagai patokan.

b) Adanya hasil realisasi.

c) Selisih yang terjadi baik positif (favorable) maupun negatif

(unfavorable).

4.4.1. Varians Anggaran Konvensional

Varians antara anggaran yang telah dibuat perusahaan dengan

realisasi yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut :

Page 65: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

53

Tabel 20. Perhitungan Selisih (Varians) Anggaran Konvensional Tahun 2006.

No Biaya Selisih % Status1 Biaya Personalia -724.689.788 -4,29 U 2 Biaya Pembinaan -356.219.600 -28,16 U 3 Biaya Rumah Tangga -235.925.117 -27,28 U 4 Biaya Administrasi -245.257.285 -26,87 U

5 Biaya Gedung & Lingkungan -273.899.472 -9,80

U

6 Biaya Umum 37.407.596 9,50 F 7 Biaya Rontgen 138.028.083 23,10 F 8 Biaya Farmasi Perawatan -936.862.604 -6,84 U 9 Biaya Patologi Klinik -161.975.069 -13,22 U 10 Biaya Patologi Anatomi -54.934.443 -31,24 U

11 Biaya Transfusi Darah & Hemodialisa -228.270.898 -16,09

U

12 Biaya Gizi -125.084.947 -9,82 U

13 Biaya Jasa Dokter & Paramedis -5.451.948.270 -46,55

U

14 Biaya Farmasi Otonom -1.083.099.909 -7,39 U

15 Biaya Subsidi Pasien Tidak Mampu -2.240.340.376 -718,06

U

16 Biaya Lain-lain -37.364.750 -2,75 U 17 Biaya Penyusutan 993.145.633 36,10 F Total -10.987.291.216 U

Keterangan : F = favorable, kondisi menguntungkan U = unfavorable, kondisi tidak menguntungkan

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (diolah)

Pada Tabel 20 di atas terlihat bahwa hampir seluruh komponen

biaya di RSU PMI Bogor memiliki varians yang tidak meguntungkan.

Komponen biaya yang memiliki varians unfavorable yang besar

Page 66: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

54

antara lain biaya pembinaan (-28,16%), biaya rumah tangga (-

27,28%), biaya administrasi (-26,87%), biaya patologi anatomi (-

31,24%), biaya jasa dokter & paramedis (-46,55), dan biaya subsidi

pasien tidak mampu (-718,06%). Sedangkan komponen biaya yang

memiliki varians favorable yang cukup besar adalah biaya roentgen (-

718,06%) dan biaya penyusutan (36,10%). Biaya subsidi pasien tidak

mampu memiliki varians yang sangat besar, yaitu -718,06 persen,

terjadi karena akumulasi penghapusan biaya-biaya perawatan pasien

tidak mampu yang tak tertagih selama 5 tahun. Oleh karena itu

varians yang sangat besar pada biaya subsidi pasien tidak mampu

terjadi bukan karena proses penganggarannya.

4.4.2. Varians Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Varians antara anggaran berdasarkan aktivitas dengan realisasi

yang terjadi dapat dihitung sebagai berikut :

Tabel 21. Perhitungan Selisih (Varians) Anggaran Berdasarkan Aktivitas

Tahun 2006.

Keterangan ABB Realisasi Selisih % BIAYA LANGSUNG Biaya Rontgen 476.340.542 459.568.917 16.771.625 3,52

Biaya Farmasi Perawatan 14.651.293.411 14.629.965.604 21.327.807 0,15

Biaya Patologi Klinik 1.171.564.580 1.387.523.069 -215.958.489 -18,43

Biaya Patologi Anatomi 209.373.873 230.780.443 -21.406.570 -10,22

Biaya Transfusi Darah & Hemodialisa 2.080.621.603 1.647.290.898 433.330.705 20,83

Biaya Gizi 1.306.896.000 1.398.349.947 -91.453.947 -7,00

Biaya Jasa Dokter & Paramedis 16.326.792.230 17.163.426.270 -836.634.040 -5,12

Biaya Farmasi Otonom 14.587.813.086 15.729.907.909

-1.142.094.823 -7,83

BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya Pembinaan 1.265.000.000 1.621.219.600 -356.219.600 -28,16 Biaya Personalia 17.445.590.340 17.624.911.788 -179.321.448 -1,03 Biaya Rumah Tangga 976.234.138 1.100.732.117 -124.497.979 -12,75 Biaya Administrasi 1.066.842.527 1.158.143.285 -91.300.758 -8,56

Biaya Gedung & Lingkungan 2.998.156.487 3.068.887.472 -70.730.985 -2,36

Page 67: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

55

Biaya Umum 357.620.198 356.176.904 1.443.294 0,40 Biaya Penyusutan 1.745.528.579 1.757.797.367 -12.268.788 -0,70

Dari perhitungan selisih antara ABB dengan realisasi biaya

terlihat bahwa besarnya selisih yang terjadi adalah di bawah dua puluh

lima persen. Komponen biaya yang memiliki selisih yang besar pada

perhitungan anggaran metode perusahaan menurun pada perhitungan

anggaran metode ABB, yaitu biaya rumah tangga (-12,75%), biaya

administrasi (-8,56%), biaya patologi anatomi (-10,22%), biaya jasa

dokter & paramedis (-5,12%), biaya rontgen (3,52%) dan biaya

penyusutan (-0,70%).

4.4.3. Perbandingan Varians Konvensional versus ABB

Berdasarkan hasil perhitungan varians anggaran konvensional

dan ABB, terlihat bahwa pada perhitungan konvensional terjadi

varians yang sangat besar baik yang positif maupun yang negatif.

Sedangkan dengan perhitungan ABB varians yang terjadi cukup kecil

(rata-rata di bawah 25 persen) baik positif maupun negatif. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa anggaran yang dibuat oleh RSU

PMI Bogor belum efektif karena target-target yang ditetapkan dalam

anggaran belum dapat dicapai secara optimal. Dengan belum

efektifnya anggaran yang dibuat oleh RSU PMI Bogor, manajemen

dapat menggunakan alternatif penyusunan anggaran yang lain. Salah

satunya adalah menggunakan metode ABB karena dengan perhitungan

ABB dapat mengurangi selisih antara anggaran terhadap realisasi

biaya yang terjadi di RSU PMI Bogor tahun 2006.

Perhitungan anggaran berdasarkan aktivitas (ABB)

menghasilkan nilai yang tinggi dibandingkan dengan anggaran

berdasarkan metode perusahaan seperti terlihat pada Tabel 22.

Adapun biaya-biaya yang mengalami peningkatan adalah biaya

personalia, biaya rumah tangga, biaya admnistrasi, biaya gedung dan

lingkungan, biaya farmasi perawatan biaya patologi anatomi, biaya

transfusi darah dan hemodialisa, biaya gizi, serta biaya jasa dokter dan

Page 68: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

56

paramedis. Sedangkan yang menganggarkan biaya yang lebih rendah

dengan metode ABB adalah biaya umum, biaya rongten, biaya patologi

klinik, biaya farmasi otonom, dan biaya penyusutan. Perbedaan

perhitungan anggaran tersebut terjadi karena adanya kesalahan

pembebanan biaya overhead yang dilakukan perusahaan, dimana

dalam membebankan biaya overhead hanya menggunakan satu dasar

pembebanan saja yaitu unit kegiatan. Hal ini menyebabkan jasa yang

diproduksi dalam jumlah kecil akan dibebani biaya overhead yang

besar. Oleh karena itu, tidaj hanya satu dasar pembebanan saja yang

digunakan tetapi dapat menggunakan dasar pembebanan antara lain

unit kegiatan, jumlah karyawan, jam kerja karyawan, dan luas

bangunan.

Tabel 22. Perbandingan Varians Anggaran Tahun 2006 Metode Perusahaan

Dengan Metode ABB.

Keterangan Varians

Konvensional % Vrians ABB % BIAYA LANGSUNG Biaya Rontgen 138.028.083 23,10 16.771.625 3,52

Biaya Farmasi Perawatan -936.862.604 -6,84 21.327.807 0,15

Biaya Patologi Klinik -161.975.069 -13,22 -215.958.489 -18,43

Biaya Patologi Anatomi -54.934.443 -31,24 -21.406.570 -10,22

Biaya Transfusi Darah & Hemodialisa -228.270.898 -16,09 433.330.705 20,83

Biaya Gizi -125.084.947 -9,82 -91.453.947 -7,00

Biaya Jasa Dokter & Paramedis -5.451.948.270 -46,55 -836.634.040 -5,12

Biaya Farmasi Otonom -1.083.099.909 -7,39 -1.142.094.823 -7,83

BIAYA TIDAK LANGSUNG Biaya Pembinaan -356.219.600 -28,16 -356.219.600 -28,16 Biaya Personalia -724.689.788 -4,29 -179.321.448 -1,03 Biaya Rumah Tangga 976.234.138 -27,28 -124.497.979 -12,75 Biaya Administrasi 1.066.842.527 -26,87 -91.300.758 -8,56 Biaya Gedung & 2.998.156.487 -9,80 -70.730.985 -2,36

Page 69: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

57

Lingkungan Biaya Umum 357.620.198 9,50 1.443.294 0,40 Biaya Penyusutan 993.145.633 36,10 -12.268.788 -0,70

4.5. Strategi Peningkatan Efisiensi Anggaran

Berdasarkan perbandingan antara metode ABB dengan metode

perusahaan, perhitungan anggaran dengan menggunakan ABB lebih

baik dibandingkan dengan metode perusahaan karena memiliki

beberapa keunggulan. Keunggulan tersebut antara lain dapat

mengidentifikasi sumberdaya yang tersedia dan yang diperlukan untuk

mengoptimalkan pelayanan kepada pasien sehingga dapat menyajikan

informasi yanglebih akurat agar manajemen dapat melakukan upaya

efisiensi proses penganggaran dan kegiatan operasionalnya.

Upaya peningkatan efisiensi tersebut dapat dilakukan dengan

mengidentifikasi biaya-biaya aktivitas dan biaya-biaya nonaktivitas

yang ada di RSU PMI Bogor. Biaya-biaya aktivitas yang dapat

diefisienkan adalah biaya-biaya tidak langsung untuk masing-masing

aktivitas yang ada di RSU PMI Bogor yaitu biaya personel serta biaya

bangunan dan sarana. Biaya personel dapat diefisienkan dengan

mengoptimalkan jumlah pegawai sesuai kebutuhan aktivitas yang ada

pada rumah sakit. Sedangkan biaya bangunan dan sarana dapat

diefisienkan dengan cara mengoptimalkan kebutuhan ruangan dan

saran sesuai dengan kegiatan pelayanan kepada pasien.

Biaya-biaya nonaktivitas yang ada di RSU PMI Bogor yaitu

biaya subsidi pasien tidak mampu, biaya penguburan mayat tidak

dikenal dan biaya pajak. Biaya subsidi pasien tidak mampu dan biaya

penguburan mayat tidak dikenal dapat ditransformasi menjadi biaya

aktivitas. Biaya subsidi pasien tidak mampu ditransformasi ke biaya

aktivitas penagihan pasien rawat jalan, sedangkan biaya penguburan

mayat tidak dikenal ditransformasi ke biaya aktivitas pemeriksaan

forensik. Dengan pengelolaan tersebut masing-masing biaya sedikit

demi sedikit dikurangi sehingga menjadi efisien.

Page 70: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

V. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Proses penganggaran di RSU PMI Bogor dilakukan oleh Panitia Anggaran

dengan menggunakan informasi seperti penentuan tahun anggaran,

kebijakan-kebijakan dari dari anggaran yang akan dibuat, dan target-target

kegiatan yang ingin dicapai. Adapun langkah-langkah penganggaran di

RSU PMI Bogor adalah sebagai berikut : (1) proses perencanaan anggaran,

(2) usulan rancangan anggaran, (3) negosiasi anggaran, (4) proses

penyusunan anggaran, (5) review dan pengesahan anggaran, dan (6) revisi

anggaran. Sedangkan metode yang diterapkan oleh perusahaan untuk

menetapkan anggaran dilakukan berdasarkan berdasarkan prediksi

beberapa variabel seperti laju inflasi, realisasi tahun sebelumnya, prediksi

volume kegiatan, serta rencana kenaikan tarif pelayanan. Namun,

perusahaan tidak mengidentifikasi sumberdaya yang diperlukakan untuk

pelaksanaan aktivitas dengan baik sehingga ada beberapa kelebihan dan

kekurangan dalam penggunaan sumberdaya yang dimiliki.

2. Proses penganggaran di RSU PMI Bogor yang telah diterapkan belum

efektif, hal ini ditunjukkan dengan selisih (varians) yang terjadi antara

anggaran dengan realisasi pada tahun 2006 cukup besar yaitu sebesar

Rp10.987.291.216 dalam kondisi tidak menguntungkan (unfavorable).

Komponen biaya yang memiliki varians unfavorable yang besar antara

lain biaya pembinaan (-28,16%), biaya rumah tangga (-27,28%), biaya

administrasi (-26,87%), biaya patologi anatomi (-31,24%), biaya jasa

dokter & paramedis (-46,55%), dan biaya subsidi pasien tidak mampu (-

718,06%).

3. Kondisi unfavorable tersebut disebabkan perhitungan rencana kebutuhan

biaya yang kurang tepat sehingga anggaran yang ditetapkan lebih kecil

daripada biaya yang dikeluarkan, kecuali pada biaya subsidi pasien tidak

mampu yang disebabkan oleh akumulasi biaya pasien yang tak tertagih

Page 71: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

59

selama lima tahun dan biaya pembinaan yang disebabkan oleh besarnya

biaya yang tidak terduga untuk kebutuhan pelatihan dan pengembangan

SDM.

4. Alternatif strategi dari penggunaan ABB untuk meningkatkan efisiensi

anggaran adalah dengan mengendalikan biaya-biaya yang terjadi baik

biaya aktivitas maupun biaya nonaktivitas. Biaya aktivitas dapat

dikendalikan dengan cara mengelola aktivitasnya secara ekonomi sesuai

dengan sasaran perusahaan. Biaya nonaktivitas dapat dikendalikan dengan

cara ditransformasi menjadi biaya aktivitas sehingga dapat dikurangi

secara bertahap.

2. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk RSU PMI Bogor antara lain :

1. Dalam penyusunan anggaran biaya, perlu dilakukan analisis aktivitas

dengan memanfaatkan informasi-informasi dari pusat-pusat

pertanggungjawaban dan menanamkan customer value dan continous

improvement mindset ke dalam sistem penganggaran.

2. Mengarahkan perhatian seluruh personel rumah sakit untuk mencari

peluang melakukan pengembangan terhadap sistem yang digunakan untuk

menghasilkan nilai bagi pasien.

3. Menerapkan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas dalam menghitung

kebutuhan biaya masing-masing pelayanan yang ada di RSU PMI Bogor.

Page 72: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

DAFTAR PUSTAKA Adikoesoemo, S. 1994. Manajemen Rumah Sakit. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Anthony, R.N., J. Dearden, dan N.M. Bedford. 1993. Sistem Pengendalian

Manajemen (Terjemahan, Jilid 2). Edisi ke-6. Binarupa Aksara, Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Survei Sosial Ekonomi Nasional.

2004. Survei Kesehatan Nasional : Status Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Bogor. 2006. Kota Bogor Dalam Angka 2006. BPS.

Jakarta. Blocher, E.J., K.H. Chen dan T.W. Lin. 2001. Manajemen Biaya : Dengan

Tekanan Strategis (Terjemahan, Jilid 2). Salemba Empat. Jakarta. Budisusetija, T.P. 1996. Evaluasi Proses Perencanaan Anggaran di RS

Kanker ”Dharmais” Jakarta. Tesis pada Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia, Depok.

Hadimitomuliani, W. 2006. Penentuan Tarif Rawat Inap Berdasarkan Perhitungan

Unit Cost Pelayanan Rumah Sakit (Studi Kasus kelas III Bangsal Psikiatri Rumah Sakit X). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hendardi, A. 2002. Penyusunan Anggaran Berdasarkan Aktivitas (Activity Based

Budgeting) Pada Komponen Biaya Operasi Perusahaan Jasa (Studi Kasus Pada Divisi Forwarding PT (P) Kawasan Berikat Nusantara). Tesis pada Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok.

Hansen, D.R. dan M.M. Mowen. 2001. Manajemen Biaya : Akuntansi dan

Pengendalian (Terjemahan, Jilid 2). Salemba Empat. Jakarta. . ___________________________. 2006. Akuntansi Manajemen (Terjemahan,

Jilid 1). Edisi ke-7. Salemba Empat, Jakarta. Horngren, C.T., S.M. Datar dan G. Foster. 2005. Akuntansi Biaya : Pendekatan

Manajerial (Terjemahan, Jilid 1). PT INDEKS Kelompok Gramedia. Jakarta.

Kurnia, N. 2005. Analisis Segmentasi Rumah Sakit (Studi Pada Rumah Sakit

Karya Bhakti Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 73: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Kusumaningrum, Aliyus. 2003. Gambaran Proses Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Biaya RS Islam Jakarta Pondok Kopi Periode Tahun 2002-2003. Skripsi pada Program Sarjana Kesehatan Masyarakat Peminatan Manajemen Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Muninjaya, G. 1999. Manajemen Kesehatan. Penerbit EGC, Jakarta. Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta. Sadeli, L.M. dan B. Siswanto. 2004. Akuntansi Manajemen : Sistem, Proses, dan

Pemecahan Soal. Edisi pertama. PT Bumi Aksara, Jakarta. Sabarguna, B.S. 2004. Manajemen Keuangan Rumah Sakit. Konsorsium Rumah

Sakit Islam Jateng, Yogyakarta. Tunggal, A.W. 2003. Activity-Based Budgeting (ABB). Harvarindo, Jakarta. Welsch, G. A., R.W. Hilton dan P.N. Gordon. 2000. Anggaran : Perencanaan dan

Pengendalian Laba (Terjemahan, Jilid 2). Salemba Empat. Jakarta Wulandari, I. 2006. Penerapan Penganggaran Pada Badan Usaha Berbentuk

Koperasi (Studi Kasus Koperasi Karyawan Indocement). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Page 74: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Sumber : Bidang Diklat RSU PMI Bogor

PENGURUS PUSAT PALANG MERAH INDONESIA

BADAN PENGAWAS

DIREKTUR

AUDITOR INTERNAL -Manajemen Risiko

WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI & KEUANGAN KETUA KOMITE MEDIK

WAKIL DIREKTUR PELAYANAN MEDIK

SMF SUB KOMITE Ka. Bidang

KEUANGAN

Ka. Bidang

PPRS

Ka. Bidang

SEKRETARIAT

Ka. Bidang

SDM

Ka. Bidang

PERAWATAN

Ka. Bidang

PELAYANAN

-Sie. Pembiayaan -Sie. Akuntansi -Sie. Penerimaan -Sie. Verifikasi

-Sie. Pemeliharaan -Sie. Pengembangan -Sie. Kesling -Sie. House Keeping

-Sie. Umum & Tata Usaha -Sie Perlengkapan -Sie. Humas & Pemasaran -Sie. SIRS -Sie. Perpustakaan

-Sie. Personalia -Sie. Diklat Medik -Sie. Diklat Non Medik -Sie. Pembinaan & Pengukuran Kinerja -Sie. Gaji -Sie. Kesejahteraan

-Sie. Asuhan Keperawatan -Sie. Mutu & Etika

-Sie. Pelayanan Medis -Sie.Penunjang Medis

Ka. Bidang

REKAM MEDIS

-Sie. Rekam Medis -Sie. Statistik& Pelaporan

-Ka. Inst. Rawat Inap -Ka. Inst. Rawat Jalan -Ka. Inst. Gawat Darurat -Ka. Inst. Bedah Sentral -Ka.Inst. Rehabilitasi Medik -Ka. Inst. ICU/NICU -Ka. Inst. Forensik -Ka. Inst. Laboratorium -Ka. Inst. Radiologi -Ka. Inst. Patologi Anatomi -Ka. Inst. Farmasi -Ka. Inst. Gizi -Ka. Inst. Bank Darah & Hemodialisa

Lampiran 1. Struktur O

rganisasi RSU

PMI B

ogor

Page 75: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 2. Struktur Organisasi Bidang Keuangan RSU PMI Bogor

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor

Direktur

Wakil Direktur Administrasi &Keuangan

Kepala Bidang Keuangan

Kepala Seksi Akuntansi

Kepala Seksi Pembiayaan

Kepala Seksi Penerimaan

Kepala Seksi Verifikasi

Subsi Pembukuan

Subsi Payroll&

Pembelanjaan

Subsi Perencanaan &Pelaporan

Subsi Jasa Medik

Subsi Askes &Jasa

Raharja

Subsi Kasir Rawat Inap

Subsi Kasir Rawat Jalan

Subsi Penagihan

Piutang&Sosial

Subsi Verifikasi

Penerimaan

Subsi Verifikasi

Pembiayaan

Page 76: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

FUNGSI SOSIAL RSU PMI Bogor

1. Penanganan Pasien Tidak Dikenal • Gawat Darurat • Rawat Inap • Pengembalian ke Panti Sosial

2. Penanganan Jenazah Tidak Dikenal • Pengambilan mayat dari lokasi ditemukan • Pemandian • Penyimpanan dalam lemari es (fresher) • Visum et Repertum • Pengkafanan sampai penguburan •

3. Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan (Gakin) • Sebagai RS Rujukan penanganan GAKIN Wilayah Bogor

Rawat Jalan Rawat Inap

4. Program Pengobatan dan Khitanan Massal

• 1 tahun : 3-5 kali

5. Pemberian Keringanan Biaya Bagi Pasien Tidak Mampu • Dibuktikan dengan surat keterangan tidak mampu • Setelah ada program JPS-BK dianjurkan untuk mengikuti program JPS-BK

6. Penataan Pedagang Kaki Lima di Sekeliling RSU PMI Bogor • Bekerjasama dengan aparat kelurahan Babakan, dimana RSU PMI Bogor berada • Pembuatan kios-kios PKL di lokasi Parkir RSU PMI Bogor

7. Program Lainnya • Pemberian bingkisan dan pemeriksaan kesehatan pada penghuni Panti Wreda saat

Peringatan HUT PMI

Page 77: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

PROGRAM KESEJAHTERAAN PEGAWAI RSU PMI Bogor

1. Program JAMSOSTEK • Jaminan Kecelakaan Kerja • Jaminan/ Tunjangan Kematian • Jaminan Hari Tua

2. Program Jaminan Hari Tua (JHT), dengan mendirikan Yayasan Dana Pensiun bekerjasama dengan Markas Besar PMI, UTDP, yang sekarang dijajagi untuk berubah menjadi sistem Program Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

3. Pengobatan Rawat Jalan dan Rawat Inap bagi karyawan dan keluarganya.

4. Koperasi Karyawan ”Mitra Melati”

• Usaha Simpan Pinjam • Usaha Pengadaan Sembako, Pakaian & Elektronik • Pemberian SHU (Sisa Hasil Usaha)

5. Program Pengadaan Perumahan bagi Pegawai • Rumah Sederhana • Rumah Sehat Sederhana • Lokasi di Desa Cilebut, Bogor

6. Program THR/ Bingkisan Hari Raya Agama • THR • Bingkisan Lebaran

7. Program Pemberangkatan Ibadah Haji • Tiap tahun memberangkatkan 1-3 karyawan

8. Program Kepedulian lainnya • Ucapan Ulang Tahun dan pemberian voucher • Program Pemberian Beasiswa bagi Anak Karyawan • Penghargaan Pengabdian 10, 15, 20, 25, dan 30 tahun • Program rekreasi bersama keluarga

Page 78: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 3. Perhitungan Selisih (Varians) Anggaran Biaya RSU PMI Bogor Keterangan Actual Budgeted Variance A Biaya Personalia

1 Gaji Pegawai & Pajak Pegawai 9.210.860.500 9.768.523.400 557.662.900 F

2 Gaji Calon Pegawai 321.117.700 146.499.600 -174.618.100 U 4 Honorarium Dokter Jaga 138.496.000 111.740.000 -26.756.000 U 5 Tunjangan Jabatan 325.600.000 259.800.000 -65.800.000 U

6 Tunjangan Kepanitiaan Karyawan 49.775.000 51.960.000 2.185.000 F

7 Astek Karyawan 493.556.664 422.585.000 -70.971.664 U 8 Lembur Karyawan 129.150.017 95.500.000 -33.650.017 U 9 Tunjangan Dinas Malam 101.206.000 110.526.000 9.320.000 F 10 Taspen 10.127.260 15.840.000 5.712.740 F

11 Transport Karyawan & Tukes 2.057.876.700 2.119.500.000 61.623.300 F

12 Perjalanan Dinas Karyawan 365.147.280 273.300.000 -91.847.280 U 13 Kesejahteraan Karyawan 260.631.334 147.000.000 -113.631.334 U

14 MCU & Biaya Pengobatan Karyawan 2.413.062.499 1.656.448.000 -756.614.499 U

15 Diklat 76.221.500 140.000.000 63.778.500 F 16 Komite Medik 128.288.000 120.000.000 -8.288.000 U 17 Jaminan Hari Tua 572.997.934 516.000.000 -56.997.934 U 18 Pakaian Dinas Karyawan 130.366.000 185.000.000 54.634.000 F

19 Tunjangan Hari Besar Keagamaan 840.431.400 760.000.000 -80.431.400 U

17.624.911.788 16.900.222.000 -724.689.788 U B Biaya Pembinaan 1 Pembinaan 1.200.000.000 600.000.000 -600.000.000 U

2 Jasa Konsultasi, Manajerial Fee, dan 421.219.600 665.000.000 243.780.400 F

Akreditasi 1.621.219.600 1.265.000.000 -356.219.600 U C Biaya Rumah Tangga 1 Barang Tenun 234.851.335 175.307.000 -59.544.335 U 2 Biaya Kebersihan 623.087.725 560.000.000 -63.087.725 U 3 Alat Pemadam Kebakaran 13.507.500 7.500.000 -6.007.500 U 4 Jamuan Tamu 40.463.431 30.000.000 -10.463.431 U 5 Alat Rumah Tangga 188.822.126 92.000.000 -96.822.126 U 1.100.732.117 864.807.000 -235.925.117 U

Page 79: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lanjutan Lampiran 3. Perhitungan Selisih (Varians) Anggaran Biaya RSU PMI Bogor Keterangan Actual Budgeted Variance D Biaya Administrasi 1 Alat Tulis Kantor 182.628.400 112.000.000 -70.628.400 U 2 Alat Cetak 420.621.935 322.000.000 -98.621.935 U 3 Benda Pos 101.888.400 82.595.000 -19.293.400 U 4 Fotocopy 19.352.675 26.000.000 6.647.325 F 5 Paket Jasa 47.809.500 36.564.000 -11.245.500 U 6 Operasional Komputer 75.606.500 104.646.000 29.039.500 F 7 Biaya Printer SIREM 310.235.875 168.308.000 -141.927.875 U 8 Administrasi lain-lain 60.773.000 60.773.000 F 1.158.143.285 912.886.000 -245.257.285 U E Biaya Gedung & Lingkungan 1 Listrik/PLN 888.381.554 864.000.000 -24.381.554 U 2 Air Minum PDAM 592.653.350 594.000.000 1.346.650 F 3 PN Gas 80.126.440 100.800.000 20.673.560 F 4 Telepon 298.230.594 300.000.000 1.769.406 F

5 Pemeliharaan Gedung Lingkungan 655.765.083 300.000.000 -355.765.083 U

6 Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit 321.860.810 400.000.000 78.139.190 F

7 Elpiji 27.492.000 38.411.000 10.919.000 F 8 Sanitasi 102.980.205 82.777.000 -20.203.205 U 9 Pertamanan 2.360.000 10.000.000 7.640.000 F 10 PBB Rumah Sakit 99.037.436 105.000.000 5.962.564 F 3.068.887.472 2.794.988.000 -273.899.472 U F Biaya Umum

1 Pemeliharaan Kendaraan & Pajak

Kendaraan 50.566.716 51.584.500 1.017.784 F 2 Bensin & Solar 226.060.188 250.000.000 23.939.812 F 3 TOL & Parkir 13.171.500 12.000.000 -1.171.500 U 4 Humas 66.378.500 80.000.000 13.621.500 F 356.176.904 393.584.500 37.407.596 F G Biaya Rontgen

1 Belanja Film Rontgen& Zat Kontras 431.433.018 561.145.200 129.712.182 F

2 Fixer 5.770.899 13.305.600 7.534.701 F 3 Developer 22.365.000 23.146.200 781.200 F 459.568.917 597.597.000 138.028.083 F H Biaya Farmasi Perawatan 1 Obat Non Resep 7.575.965.604 6.990.621.500 -585.344.104 U 2 Obat Unit Dos 7.054.000.000 6.680.570.500 -373.429.500 U 3 EKG & Treadmill 21.911.000 21.911.000 U 14.629.965.604 13.693.103.000 -936.862.604

Page 80: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lanjutan Lampiran 3. Perhitungan Selisih (Varians) Anggaran Biaya RSU PMI Bogor Keterangan Actual Budgeted Variance I Biaya Patologi Klinik 1 Bahan Patologi Klinik 1.387.523.069 1.225.548.000 -161.975.069 U J Biaya Patologi Anatomi

1 Bahan Patologi Anatomi & Jasa 230.780.443 175.846.000 -54.934.443 U

Dokter PA

K Biaya Transfusi Darah & Hemodialisa

1 Transfusi Darah 649.822.000 596.604.500 -53.217.500 U 2 Hemodialisa 997.468.898 822.415.500 -175.053.398 U 1.647.290.898 1.419.020.000 -228.270.898 U L Biaya Gizi 1 Gizi Pasien & Karyawan 1.398.349.947 1.273.265.000 -125.084.947 U M Biaya Jasa Dokter & Paramedis

1 Jasa Dokter & Pajak Dokter 17.163.426.270 11.711.478.000 -5.451.948.270 U

N Biaya Farmasi Otonom 1 Farmasi Otonom & Afiat 15.729.907.909 14.622.808.000 2 PPN Obat 24.000.000 15.729.907.909 14.646.808.000 -1.083.099.909 U

O Biaya Subsidi Pasien Tidak Mampu

1 Subsidi Pasien Tidak Mampu 1.275.000.000 300.000.000 -975.000.000 U

2 Penguburan Mayat Tidak Dikenal 1.277.340.376 12.000.000 -1.265.340.376 U

2.552.340.376 312.000.000 -2.240.340.376 U P Biaya Lain-lain

1 Olahraga & Kesenian Karyawan 65.558.000 70.000.000 4.442.000 F

2 Rekreasi Karyawan 69.700.800 130.000.000 60.299.200 F 3 Konsul Luar 323.244.850 350.000.000 26.755.150 F

4 Jasa Sharing Ambulance & King Aid 116.406.000 221.165.000 104.759.000 F

6 Sharing Pemakaian Alat 734.961.732 460.055.000 -274.906.732 U 7 Sewa Alat RSH IPB 54.506.668 35.200.000 -19.306.668 U 8 Asuransi 30.452.200 36.500.000 6.047.800 F 9 Pajak Badan 54.545.500 54.545.500 F 1.394.830.250 1.357.465.500 -37.364.750 U Q Biaya Penyusutan 1 Biaya Penyusutan 1.757.797.367 2.750.943.000 993.145.633 F

Total 83.281.852.216

72.294.561.000 -10.987.291.216 U Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (olahan)

Page 81: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 4.Perhitungan Jumlah Activity Driver No. Kegiatan Jumlah Aktivitas 1 Memasukkan Data Pasien Poliklinik Reguler Pasien Lama 85.027 Pasien Baru 19.179 Poliklinik Afiat Pasien Lama 4.698 Pasien Baru 8.099 117.003 2 Mengeluarkan Kartu Pasien Poliklinik Reguler 19.179 Poliklinik Afiat 8.099 27.278 3 Mengeluarkan Status Pasien Poliklinik Reguler Pasien Lama 85.027 Pasien Baru 19.179 Poliklinik Afiat Pasien Lama 4.698 Pasien Baru 8.099 117.003 4 Pelayanan Poliklinik Reguler Pasien Lama 85.027 Pasien Baru 19.179 104.206 5 Pelayanan Poliklinik Afiat Pasien Lama 4.698 Pasien Baru 8.099 12.797 6 Peresepan Poliklinik Reguler Pasien Lama 85.027 Pasien Baru 19.179 Poliklinik Afiat Pasien Lama 4.698 Pasien Baru 8.099 117.003 7 Tindakan Rehabilitasi Medik Paviliun Melati 718 Paviliun Anggrek 955 Paviliun Mawar 738 Kelas II 1199 Kelas III 2089 Poliklinik Reguler 5171 Poliklinik Umum 2565 13435 8 Tindakan IGD 25701 9 Menerima pasien rawat inap 17275

Page 82: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lanjutan Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Activity Driver No. Kegiatan Jumlah Aktivitas 10 Perawatan

Paviliun Melati 4370 Paviliun Anggrek I 2704 Paviliun Anggrek II 3791 Paviliun Mawar 5847 Alamanda 4856 Gardena 1773 Kelas II 14353 Kelas III 34153 Perinatologi 2870 74717

11 Tindakan Operasi Operasi besar khusus 994 Operasi besar khusus 1416 Operasi sedang 828 Operasi kecil 292 3530

12 Tindakan Persalinan Persalinan normal 656 Persalinan dengan tindakan Tindakan kecil 398 Tindakan sedang 197 Tindakan besar 246

Tindakan di kamar bersalin 279 1776

13 Pemeriksaan Laboratorium Hematologi 121114 Kimia darah 99635 Serologi 7712 Liqour 548 Mikrobiologi 991 Feses 3380 Elisa 1905 Urinalisa 8202 Lain-lain 35 243522

14 Hasil Pemeriksaan Laboratorium 243522 15 Pemeriksaan radiologi

Pemeriksaan tanpa kontras 19269

Pemeriksaan dengan kontras 1274

CT-Scan 3727 Myelografi 24270

16 Hasil Pemeriksaan Radiologi 24270

Page 83: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lanjutan Lampiran 4. Perhitungan Jumlah Activity Driver No. Kegiatan Jumlah Aktivitas 17 Pemeriksaan Patologi Anatomi

Paviliun Melati 66 Paviliun Anggrek I 35 Paviliun Anggrek II 65 Paviliun Mawar 110 Kelas II 200 Kelas III 922 Poliklinik Reguler 399 Gakin 316 Rujukan 1839 3952

18 Hasil Pemeriksaan Patologi Anatomi 3952

19 Transfusi Darah Whole Blood 6398 Packed red Cel 10236 Fresh Frozen Plasma 266 Liquid Plasma 274 17174 20 Pemeriksaan Forensik 3224 21 Penagihan pasien rawat jalan 117003

22 Penagihan Pasien Rawat Inap & IGD 37.775

23 Pelayanan administrasi manajemen 522.998

24 Pemeliharaan gedung & lingkungan 13.026

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor (olahan)

Page 84: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 5. Perhitungan Biaya Tenaga Harian Tetap Jumlah menit dalam jam 60 Jam kerja reguler per tahun 2.184 Istirahat dan waktu tidak produktif 14% Periode pembayaran gaji dalam setahun 13

Aktivitas Kapasitas produktif

Kapasitas tdk produktif Kapasitas total

Tindakan Asuhan Keperawatan Target Kegiatan 74.717 Menit per aktivitas 60 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 74717 10460 85177 Jumlah THT 34 5 39 Pemeriksaan Kesehatan Target Kegiatan 117.003 Menit per aktivitas 15 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 29250,8 16380 45630,8 Jumlah THT 13,4 7,5 20,9 Tindakan Rehabilitasi Medik Target Kegiatan 13.435 Menit per aktivitas 120 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 26870 3762 30632 Jumlah THT 12 2 14 Tindakan IGD Target Kegiatan 25.701 Menit per aktivitas 30 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 12855 1800 14655 Jumlah THT 6 1 7 Tindakan operasi Target Kegiatan 3.530 Menit per aktivitas 180 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 10590 1483 12073 Jumlah THT 5 1 6 Tindakan persalinan Target Kegiatan 1.776 Menit per aktivitas 180 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 5328 746 6074 Jumlah THT 2,4 0,4 2,8

Page 85: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lanjutan Lampiran 5. Perhitungan Biaya Tenaga Harian Tetap

Aktivitas Kapasitas produktif

Kapasitas tdk produktif Kapasitas total

Pemeriksaan laboratorium Target Kegiatan 243.522 Menit per aktivitas 30 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 121761 17046 138807 Jumlah THT 56 8 64 Pemeriksan radiologi Target Kegiatan 24.270 Menit per aktivitas 30 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 12135 1699 13834 Jumlah THT 6 1 7 Transfusi darah Target Kegiatan 17.174 Menit per aktivitas 30 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 8587 1202 9789 Jumlah THT 4 0,5 4,5 Pelayanan makanan pasien Target Kegiatan 224151 Menit per aktivitas 30 Waktu tdk produktif 14% Jam kerja total 112075,5 15691 127766 Jumlah THT 51 7 59

Rata-rata gaji perawat (Rp/bln) : 1.414.428 Rata-rata gaji dokter (Rp/bln) : 8.226.128 Rata-rata gaji tenaga non medis (Rp/bln) : 1.402.618

Biaya THT THT Perawat THT Dokter

THT Tenaga paramedis non keperawatan Gaji tahunan

Tindakan Asuhan Keperawatan 717114996 - - 717114996 Pelayanan makanan pasien - - 1066708271 1066708271 Pemeriksaan Kesehatan 384300087,6 2235038978 - 2619339065 Tindakan Rehabilitasi Medik 257425896 - - 257425896 Tindakan IGD 128712948 748577648 - 877290596 Tindakan operasi 110325384 641637984 - 751963368 Tindakan persalinan 51485179 299431059,2 51055295,2 390005179 Pemeriksaan laboratorium - - 1166978176 1166978176 Pemeriksan radiologi - - 127638238 127638238 Transfusi darah - - 82053153 82053153

Total 1649364491 3924685669 2494433133 8056516938 Sumber : Bidang Keuangan dan SDM

Page 86: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 6. Perhitungan Biaya Tenaga Tidak Langsung Jumlah menit dalam jam : 60 Jam kerja reguler per tahun : 2.184 Istirahat dan waktu tidak produktif : 20% Periode pembayaran gaji dalam setahun : 13

Rata-rata Gaji Direktur : 20.114 (Rp./blnx1000) Rata-rata Gaji Wakil Direktur : 10.764 (Rp./blnx1000) Rata-rata Gaji Kepala Bidang : 4.384 (Rp./blnx1000) Rata-rata Gaji Kepala Instalasi : 4.145 (Rp./blnx1000) Rata-rata Gaji Kepala Seksi : 2.750 (Rp./blnx1000) Rata-rata Gaji Staf : 1.384 (Rp./blnx1000)

Nomor Aktivitas Direktur Wadir Ka.Bidang

Ka. Inst. Seksi Staf

Jumlah personel

total biaya personel

(Rp/blnx1000) 1 0,04 0,08 0,29 0,20 2,84 1,83 5,28 184231,97 2 0,04 0,08 0,29 0,20 0,86 0,80 2,28 95154,32 3 0,04 0,08 0,29 0,20 1,84 2,82 5,28 166533,16 4 0,04 0,08 0,29 0,45 0,98 11,74 13,59 309748,05 5 0,04 0,08 0,29 0,45 0,78 3,49 5,14 154164,05 6 0,04 0,08 0,29 1,20 0,64 8,92 11,18 287313,76 7 0,04 0,08 0,29 0,98 0,94 12,20 14,54 345153,42 8 0,04 0,08 0,29 0,95 0,82 6,09 8,28 229374,95 9 0,04 0,08 0,29 0,60 1,24 1,02 3,28 134251,56

10 0,04 0,08 0,29 1,80 1,02 41,84 45,08 925482,00 11 0,04 0,08 0,29 0,45 1,03 4,32 6,22 178034,91 12 0,04 0,08 0,29 0,45 1,02 0,13 2,02 102290,93 13 0,04 0,08 0,29 0,48 0,86 31,80 33,56 667994,12 14 0,04 0,08 0,29 0,48 0,76 33,54 35,20 695725,20 15 0,04 0,08 0,29 0,50 0,81 10,67 12,40 287113,36 16 0,04 0,08 0,29 0,50 0,77 1,59 3,28 122316,00 17 0,04 0,08 0,29 0,48 0,96 2,70 4,56 148001,92 18 0,04 0,08 0,29 0,48 0,76 0,60 2,26 103068,72 19 0,04 0,08 0,29 0,98 0,83 3,05 5,28 176594,12 20 0,04 0,08 0,29 0,97 0,88 2,01 4,28 159131,09 21 0,04 0,08 0,29 0,03 1,17 3,50 5,12 145654,77 22 0,04 0,08 0,29 0,02 1,17 6,97 8,58 207548,16 23 0,04 0,08 0,29 0,00 2,94 171,82 175,18 3235729,16 24 0,04 0,08 0,29 0,15 1,08 13,48 15,13 328463,63 1,00 2,00 7,00 13,00 27,00 377,00 427,00 9389073,40

Sumber Bidang Keuangan dan SDM (olahan)

Page 87: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 7. Pemakaian Ruangan & Kendaraan Per Aktivitas

Aktivitas Luas Bangunan (m2) Kendaraan Memasukkan data pasien 7,00 0,12 Mengeluarkan kartu pasien 7,00 0,12 Mengeluarkan status pasien 7,00 0,12 Pelayanan Poliklinik Reguler 2434,00 0,37 Pelayanan Poliklinik Afiat 882,91 0,17 Peresepan 30,75 2,39 Tindakan rehabilitasi medik 20,13 0,27 Tindakan di IGD 526,00 8,57 Menerima pasien rawat inap (admission) 32,00 3,37 Perawatan di R. Rawat Inap 3822,75 2,57 Tindakan operasi 52,50 1,27 Tindakan persalinan 53,75 2,37 Pemeriksaan laboratorium 117,88 0,37 Hasil pemeriksaan laboratorium 15,24 0,12 Pemeriksaan radiologi 28,00 0,37 Hasil pemeriksaan radiologi 7,25 0,12 Pemeriksaan patologi anatomi 24,75 0,27 Hasil pemeriksaan patologi anatomi 8,50 0,12 Transfusi darah 45,94 0,27 Pemeriksaan forensik 39,00 0,27 Penagihan pasien rawat jalan 16,22 1,32 Penagihan pasien rawat inap&IGD 16,22 2,32 Pelayanan administrasi manajemen 4820,72 5,47 Pemeliharaan gedung & lingkungan 10,50 2,27 13026 35

Sumber : Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Rumah Sakit

Page 88: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Sumber Bidang Keuangan dan PPRS (olahan)

Nomor Aktivitas

Biaya pml gedung/ m2

Biaya pml sarana/ m2

Biaya pemakaian listrik/ m2

Biaya pemakaian

telp/m2

Biaya pertamanan/

m2 Biaya

sanitasi/m2 Biaya

PBB/m2 Biaya PN

Gas Biaya

PDAM Biaya Elpiji Total

1 232400 245000 479500 159964 4651 44483 56426 1222424 2 232400 245000 479500 159964 4651 44483 56426 1222424 3 232400 245000 479500 159964 4651 44483 56426 1222424 4 80808800 85190000 166729000 55621768 1617273 15467466 19619991 425054298 5 29312612 30901850 60479335 20176259,32 586650 5610674 7116962 154184343 6 1020900 1076250 2106375 702699 20432 195409 247870 5369934 7 668316 704550 1378905 460010,76 13375 127921 162264 3515342 8 17463200 18410000 36031000 12020152 349501 3342600 4239982 91856434 9 1062400 1120000 2192000 731264 21262 203352 257946 5588224

10 126915300 133796250 261858375 87357483 2540029 24292628 30814429 100800000 594000000 28600000 1390974494 11 1743000 1837500 3596250 1199730 34884 333624 423192 9168180 12 1784500 1881250 3681875 1228295 35714 341568 433268 9386470 13 3913450 4125625 8074437,5 2693679,5 78322 749066 950167 20584747 14 505968 533400 1043940 348264,48 10126 96846 122847 2661392 15 929600 980000 1918000 639856 18605 177933 225702 4889696 16 240700 253750 496625 165677 4817 46072 58441 1266082 17 821700 866250 1695375 565587 16445 157280 199505 4322142 18 282200 297500 582250 194242 5648 54015 68517 1484372 19 1525125 1607812,5 3146718,75 1049763,75 30523 291921 370293 8022158 20 1294800 1365000 2671500 891228 25914 247835 314371 6810648 21 538462,5 567656,25 1110984,375 370630,875 10777 103066 130736 2832313 22 538462,5 567656,25 1110984,375 370630,875 10777 103066 130736 2832313 23 160047904 168725200 330219320 110163093,4 3203131 30634480 38858867 841851995 24 348600 367500 719250 239946 6977 66725 84638 1833636

432463200 455910000 892281000 297670152 8655135 82777000 105000000 100800000 594000000 28600000 2998156487

Lampiran 8. Perhitungan B

iaya Bang

Page 89: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 9. Perhitungan Biaya Pemeliharaan Kendaraan Per Aktivitas

Aktivitas Biaya pemeliharaan kendaraan/unit Memasukkan data pasien 174000 Mengeluarkan kartu pasien 174000 Mengeluarkan status pasien 174000 Pelayanan Poliklinik Reguler 536500 Pelayanan Poliklinik Afiat 246500 Peresepan 3465500 Tindakan rehabilitasi medik 391500 Tindakan di IGD 12426500 Menerima pasien rawat inap (admission) 4886500 Perawatan di R. Rawat Inap 3726500 Tindakan operasi 1841500 Tindakan persalinan 3436500 Pemeriksaan laboratorium 536500 Hasil pemeriksaan laboratorium 174000 Pemeriksaan radiologi 536500 Hasil pemeriksaan radiologi 174000 Pemeriksaan patologi anatomi 391500 Hasil pemeriksaan patologi anatomi 174000 Transfusi darah 391500 Pemeriksaan forensik 391500 Penagihan pasien rawat jalan 1914000 Penagihan pasien rawat inap&IGD 3364000 Pelayanan administrasi manajemen 7931500 Pemeliharaan gedung & lingkungan 3291500 50750000

Sumber Bidang Keuangan dan PPRS (olahan)

Page 90: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 10. Jam Kerja Tenaga Tidak Langsung Per Aktivitas

No. Aktivitas Jam kerja karyawan % 1 Memasukkan data pasien 2016 0,02 2 Mengeluarkan kartu pasien 2016 0,02 3 Mengeluarkan status pasien 2016 0,02 4 Pelayanan Poliklinik Reguler 864 0,01 5 Pelayanan Poliklinik Afiat 3744 0,04 6 Peresepan 4320 0,04 7 Tindakan rehabilitasi medik 2016 0,02 8 Tindakan di IGD 8640 0,08 9 Menerima pasien rawat inap (admission) 2016 0,02 10 Perawatan di R. Rawat Inap 8640 0,08 11 Tindakan operasi 8640 0,08 12 Tindakan persalinan 8640 0,08 13 Pemeriksaan laboratorium 8640 0,08 14 Hasil pemeriksaan laboratorium 2016 0,02 15 Pemeriksaan radiologi 8640 0,08 16 Hasil pemeriksaan radiologi 2016 0,02 17 Pemeriksaan patologi anatomi 2016 0,02 18 Hasil pemeriksaan patologi anatomi 2016 0,02 19 Transfusi darah 8640 0,08 20 Pemeriksaan forensik 8640 0,08 21 Penagihan pasien rawat jalan 2016 0,02 22 Penagihan pasien rawat inap&IGD 2016 0,02 23 Pelayanan administrasi manajemen 2016 0,02 24 Pemeliharaan gedung & lingkungan 2016 0,02

104256 1 Sumber : Bidang Keuangan dan SDM

Page 91: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

No. Aktivitas Biaya ATK Biaya Alat Cetak

Biaya Benda Pos

Biaya Fotocopy

Biaya Paket Jasa

Biaya Opr. Komputer

Biaya Printer SIREM

Total Biaya Admn.

1 Memasukkan data pasien 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 2 Mengeluarkan kartu pasien 3556609 5927681 359103 1511559 321758250 333113201 3 Mengeluarkan status pasien 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 4 Pelayanan Poliklinik Reguler 1524261 2540435 153901 647811 4866408 5 Pelayanan Poliklinik Afiat 6605130 11008551 666905 2807180 21087767 6 Peresepan 7621304 12702174 769506 3239054 24332038 7 Tindakan rehabilitasi medik 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 8 Tindakan di IGD 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077

9 Menerima pasien rawat inap (admission) 3556609 5927681 359103 1511559 11354951

10 Perawatan di R. Rawat Inap 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077 11 Tindakan operasi 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077 12 Tindakan persalinan 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077 13 Pemeriksaan laboratorium 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077 14 Hasil pemeriksaan laboratorium 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 15 Pemeriksaan radiologi 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077 16 Hasil pemeriksaan radiologi 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 17 Pemeriksaan patologi anatomi 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 18 Hasil pemeriksaan patologi anatomi 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 19 Transfusi darah 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077 20 Pemeriksaan forensik 15242609 25404348 1539011 6478109 48664077 21 Penagihan pasien rawat jalan 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 22 Penagihan pasien rawat inap&IGD 3556609 5927681 359103 1511559 11354951 23 Pelayanan administrasi manajemen 3556609 5927681 107291029 359103 50580056 1511559 169226036 24 Pemeliharaan gedung & lingkungan 3556609 5927681 359103 1511559 11354951

183927479 306545798 107291029 18570737 50580056 78169178 321758250 1066842527 Sumber Bidang Keuangan (olahan)

Lampiran 11. Perhitunagn B

iaya Adm

inistrasi Per Aktivitas

Page 92: EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH ... · EVALUAI PENGANGGARAN BIAYA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM PALANG MERAH INDONESIA (RSU PMI) BOGOR) Oleh

Lampiran 12. Penyusutan Inventaris Tahun 2005, Rencana Investasi Baru dan Renovasi Tahun 2006 Penyusutan Inventaris Tahun 2005

Golongan Barang Harga Perolehan

(Rp) Nilai sisa

(Rp) Umur Ekonomis

(Rp) Nilai penyusutan

(Rp)

Tanah 36.450.000.000 36.450.000 - -

Gedung/Bangunan 6.086.245.590 3.105.140.147 10 298110544,3 Kendaraan Bermotor 627.547.203 359.890.147 4 66914264

Barang medis 4.983.870.823 2.413.659.204 5 514042323,8

Barang nonmedis 3.355.641.877 1.431.652.491 4 480997346,5

51.503.305.493 7.346.791.989 1.360.064.479 Rencana Investasi Baru & Renovasi Tahun 2006

Item Barang Biaya (Rpx1000) Umur Rencana

(tahun) Depresiasi/thn

(Rpx1000) Renovasi Kamar Bersalin 205.250 10 20525,0 Renovasi Ruangan Dahlia 216.830 10 21683,0 Pembuatan Pintu bezoek & r.tunggu 59.115 10 5911,5 Pembuatan R.Lobby Gd. Melati 156.000 10 15600,0 Renovasi Ruangan Gardena 110.000 10 11000,0 Renovasi Interior Pav. Melati 170.000 10 17000,0 Renovasi Poli Anak 60.000 10 6000,0 Pemagaran Pav. Anggrek 10.000 10 1000,0 Renovasi Hemodialisa & Bank Darah 20.000 10 2000,0 Beli peralatan Lab. Microbiologi 69.700 5 13940,0 Beli alat medis Inst. Bedah Sentral 410.000 5 82000,0 Beli alat medis Inst. Anesthesi 356.200 5 71240,0 Beli alat medis IGD 13.730 5 2746,0 Beli alat medis Bank Darah 24.000 5 4800,0 Beli alat medis R. Gardena 59.300 5 11860,0 Beli alat medis Ruang Pulih 52.800 5 10560,0 Beli alat medis Pav. Melati 6.351 5 1270,2 Beli alat medis Pav. Mawar 15.500 5 3100,0 Beli alat medis Pav. Anggrek 10.000 5 2000,0 Beli alat medis R. Alamanda 3.300 5 660,0 Beli alat medis R. Aster 3.000 5 600,0 Beli alat medis R. Cempaka 4.100 5 820,0 Beli alat medis R. Dahlia 7.000 5 1400,0 Beli alat medis R. Kenanga 7.300 5 1460,0 Beli alat medis R. Soka 9.500 5 1900,0 Beli alat medis R. Seruni 7.200 5 1440,0 Beli alat medis Kamar Bersalin 82.217 5 16443,4 Beli motor (2 unit) 28.520 4 7130,0 Beli rak dokumen Rekam Medis 30.000 4 7500,0 Beli AC 35.000 4 8750,0 Beli Komputer 61.000 4 15250,0 Beli furniture 60.000 4 15000,0 Beli TV 11.500 4 2875,0 2.374.413 385464,1

Sumber : Bidang Keuangan RSU PMI Bogor