eva ppt pbl - gga
DESCRIPTION
lkjlkjTRANSCRIPT
Gagal Ginjal Akut Eva Yuliana Choandra
102012333 – blok 20
Skenario
• Seorang perempuan berusia 40 tahun, datang ke Poloklinik dengan keluha utama kelemahan pada kedua tungkai bawah sejak 5 hari yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu, pasien mengeluh BAK kemerahan, frekuensi BAK dan jumlah urin berkurang. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 160/90, RR 20, suhu afebris dan terdapat pitting udem di kedua kaki. Sedangkan hasil daripada pemeriksaan penunjang ureum 150 ( n = 20-40 mg/dl), kreatinin 6 (n = 0,5-1,5 mg/dl) dan ditemukan silinder eritrosit 2-6/lpk.
Rumusan masalah
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang dengan keluhan utama kedua kaki bengkak sejak 5 hari yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu, pasien mengeluh BAK kemerehan, frekuensi BAK dan jumlah urin berkurang.
• Hipotesis
• Laki – laki berusia 40 tahun diduga menderita gagal ginjal akut
Mind Map
Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang
dengan keluhan utama kedua kaki bengkak sejak 5 hari
yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu,
pasien mengeluh BAK
kemerehan, frekuensi BAK
dan jumlah urin berkurang.
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN: FISIK DAN
PENUNJANG
GEJALA KLINIS
WORKING DIAGNOSIS
DIFFERENTIAL DIAGNOSISEPIDEMIOLO
GIETIOLOG
I
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Anamnesis
• Identitas
• Keluhan Utama terjadi penurunan produksi miksi
• Riwayat penyakit sekarang
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan fisik
• TTV
• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
Pemeriksaan Penunjang • Urinalisis
Darah
Urine
Protein: protenuria derajat tinggi (3-4+) sangat menunjukan kerusakan glomerulus
Warna urine
Berat jenis urine
PH Urine
Warna tambahan
• Elektrokardiogram (EKG)
• Ultrasonografi Ginjal
• Biopsi (pengambilan jaringan untuk pemeriksaan mikroskopis )
Working Diagnosis
• Gagal Ginjal Akut penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal uuntuk mempertahankan homeostasis tubuh. Sehingga terjadi peningkatan persenyawaan nitrogen seperti ureum dan kreatinin, serta gangguan keseimbangan cairan.
• kemunduran yang cepat dari kemampuan ginjal dalam membersihkan darah dari bahan-bahan racun yang menyebabkan penimbunan limbah metabolik di dalam darah (misalnya urea).
Diagnosis Banding
• GGA pada GGK terjadi apabila pasien GGK mengalami diare akut dengan dehidrasi, infeksi saluran kemih, obstruksi saluran kemih. Untuk mencari kedua kemungkinan tersebut maka perlu ditanyakan riwayat dan gejala penyakit gagal ginjal kronik sebelumnya, antara lain:
• hematuria, bengkak, sering sakit kencing,anemia
• Adanya hambatan pertumbuhan
• Pemeriksaan radiologi ginjal (USG, foto polos abdomen) untuk melihat pengerutan kedua ginjal dan hidronefrosis bilateral lanjut
Patofisiologi
Epidemologi
• Di negara maju, angka penderita gangguan ginjal tergolong cukup tinggi.
• Di Amerika Serikat misalnya, angka kejadian gagal ginjal meningkat dalam 10 tahun sama seperti di Jepang.
• Data terbaru dari US NCHS 2007 menunjukkan, penyakit ginjal masih menduduki peringkat 10 besar sebagai penyebab kematian terbanyak.
Gejala Klinis
• Stadium oliguria (volume urine kurang dari 400 ml/24 jam)
• Stadium diuresis
• Stadium penyembuhan
Gejala umum GGA : mual, muntah, diare, pembengkakan kaki yang menyeluruh, tremor tangan.
Jantung kongestif, edem paru, perdarahan GIT (hematemesis), kejang-kejang dan kesadaran menurun – koma.
Penatalaksanaan
• Gagal ginjal
1. Mempertahankan keseimbangan Na ( 60 mmol/hari )& air (500ml/hari).
2. Nutrisi yang cukup glukosa dan insulin intravena, penambahan kalium, pemberian kalsium intravena pada kedaruratan jantung
3. Pemberian furosemide jika dalam keadaan hidrasi
4. Mencegah dan memperbaiki infeksi (sal nafas / nosocomial)
5. Mencegah dan memperbaiki perdarahan saluran cerna.
6. Monitoring keseimbangan cairan, pemasukan dan pengeluaran cairan atau makanan, menimbang berat badan.
Komplikasi
• Jantung: edema paru, aritmia, efusi pericardium.
• Gangguan elektrolit: hyperkalemia, hiponatremia, asidosis.
• Neurologi: iritabilitas neuromuskuler, flap, tremor, koma, gangguan kesadaran, kejang.
• Gastrointestinal: nausea, muntah, gastritis, ulkus peptikum, perdarahaan gastrointestinal.
• Hematologi: anemia
Prognosis
• Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal. Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin buruk prognosanya, adanya infeksi yang menyertai, perdarahan gastrointestinal.
• Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%), perdarahan terutama saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas (15%)
Pencegahan
• Obat-obatan nefrotoksik
• Monitoring yang baik dan pemberian cairan yang cukup, terutama pada individu yang memiliki resiko tinggi seperti orang tua, kelainan ginjal primer, dan infeksi berat
Kesimpulan
• Hipotesis diterima
• Pada skenario ini pasien menderita gagal ginjal akut terjadi penurunan fungsi ginjal secara tiba-tiba dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu ditandai dengan hasil pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin darah) yang meningkat. Sedangkan pada gagal ginjal akut on Kronik yaitu apabila pasien GGK mengalami diare akut dengan dehidrasi, infeksi saluran kemih, obstruksi saluran kemih sebelumnya.