etnis betawi dalam politik (studi tentang peran …

97
ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN FORKABI DALAM PILKADA DKI JAKARTA 2007) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik Oleh: Ahmad Rikih NIM: 106033201159 PROGRAM STUDI ILMU POLITIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK

(STUDI TENTANG PERAN FORKABI DALAM

PILKADA DKI JAKARTA 2007)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Politik

Oleh

Ahmad Rikih

NIM 106033201159

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H2011 M

i

ABSTRAK

Ahmad Rikih

Etnis Betawi Dalam Politik

(Studi Tentang Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007)

Deskripsi penulisan skripsi ini berasal dari partisipasi politik ormas daerah

yang berperan didalam politik daerah misalnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Hal ini dikarenakan untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur ormas daerah

dinilai mempunyai peran yang begitu penting bagi terlaksananya Pilkada

diberbagai daerah disamping partisipasi masyarakat daerah tersebut Dalam

Pilkada DKI Jakarta ormas daerah yang bernaungan dengan Bamus Betawi

seperti Forkabi dan sebagainya yang berperan dalam mendukung dan

mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada

tersebut

Hasil penelitian atau temuan-temuan dalam penelitian skripsi ini ialah

sebagai berikut

Pertama pengaruh etnis yang menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan Forkabi untuk mendukung salah satu calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Hal tersebut dikarenakan dari VisiMisi Forkabi ialah

untuk menjujung tinggi martabat masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Kedua pada sisi lain temuan dukungan Forkabi disebabkan oleh pengaruh

figur dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Selain

Forkabi ormas Betawi lainnya yaitu FBR juga berperan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tetapi ia bersebrangan

dengan Forkabi untuk mendukung calon tersebut

Ketiga setelah Forkabi menyatakan dukungannya kepada salah satu calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta (Fauzi Bowo-Prijanto) dalam

hasil RAKER 1 hal tersebut mencerminkan upaya untuk memperoleh kekuasaan

politik bagi masyarakat Betawi Akan tetapi menurut penulis dukungan tersebut

tidak terlepas dari peran masyarakat Betawi yang berada di DKI Jakarta dan peran

Forkabi Hal ini terlihat oleh penulis adanya 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah

(DPD) ditingkat Kotamadya selain di DKI Jakarta antara lainnya DPD

Tangerang DPD Depok DPD Bekasi Berdasarkan paparan penulis berdirinya

DPD Forkabi tersebut untuk memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

terhadap pemerintah pusat maupun daerah

Keempat peran pimpinan Forkabi juga dinilai begitu berpengaruh bagi

aspirasi masyarakat Betawi Sehingga berdampak bagi kemajuan budaya Betawi

maupun perekonomian masyarakat Betawi

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif

dengan desain penelitian menggunakan data destriptif Adapun metode

pengumpulan data penulis menggunakan hasil dari data seperti buku artikel

jurnal surat kabar internet dan lain sebagainya Dalam pengumpulan data yang

lebih mendalam penulis menggunakan data hasil wawancara dengan narasumber

pimpinan Forkabi untuk lebih lanjut penulis menyiapkan daftar pertayaan

(kuesioner) yang bersifat tertutup atau terbuka

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Lewat perjalanan yang panjang dengan suka maupun duka tanpa terasa air

mata ini menetes dengan sendirinya dan senyumpun menyambut datangnya hari

sampai akhirnya tiba di ujung perjuangan penulisan skripsi Syukur

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis telah

diberikan ombak ilmu untuk menyelesaikan skripsi ini Sholawat serta salam

penulis haturkan kepada pembawa risalah dan cahaya kebenaran sayyidina wa

nabiyyina Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan seluruh umatnya

Penulis menyadari karya ini bukan hanya karya penulis pribadi tetapi

sebagian juga merupakan buah pemikiran dan pemberian ide dari orang-orang

yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan semangat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Untuk itu penulis ingin

menyampaikan banyak rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak

yang banyak membantu berjasa dan terhormat kepada

1 Prof Bahtiar Effendy Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta serta para

jajaranya

2 Selanjutnya ucapan rasa terimakasih yang dalam ingin penulis

sampaikan secara khusus kepada Armein Daulay Drs MSi selaku

pembimbing skripsi berkat kesabaran dalam membimbing dengan

berbagai arahannya dan motivasi ditengah-tengah kesibukannya tetapi

iii

beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan

penelitian skripsi ini

3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan

kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa

terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus

Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi

Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris

Thaha MSi dll

4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda

Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai

penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik

penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo

jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak

akan selalu mendukung mu

5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa

terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-

bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini

6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi

penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu

dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini

iv

7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah

banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis

perlu dalam skripsi ini

8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk

selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa

suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005

Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri

Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll

9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua

perbuatan baik kalian

10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti

berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan

akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu

menyadari kalo saya sangat mencintai mu

Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah

berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin

Jakarta 7 Maret 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11

b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12

2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12

3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM

PILKADA DKI JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19

vi

1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21

b Pimpinan Bamus Betawi 22

2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25

e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27

1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31

a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31

b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32

2 Keanggotaan Forkabi 35

a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36

BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN

PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37

1 Sunda Kelapa 37

2 Jayakarta 38

3 Batavia 39

4 Djakarta 40

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 2: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

i

ABSTRAK

Ahmad Rikih

Etnis Betawi Dalam Politik

(Studi Tentang Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007)

Deskripsi penulisan skripsi ini berasal dari partisipasi politik ormas daerah

yang berperan didalam politik daerah misalnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Hal ini dikarenakan untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur ormas daerah

dinilai mempunyai peran yang begitu penting bagi terlaksananya Pilkada

diberbagai daerah disamping partisipasi masyarakat daerah tersebut Dalam

Pilkada DKI Jakarta ormas daerah yang bernaungan dengan Bamus Betawi

seperti Forkabi dan sebagainya yang berperan dalam mendukung dan

mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada

tersebut

Hasil penelitian atau temuan-temuan dalam penelitian skripsi ini ialah

sebagai berikut

Pertama pengaruh etnis yang menjadi salah satu faktor yang

menyebabkan Forkabi untuk mendukung salah satu calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Hal tersebut dikarenakan dari VisiMisi Forkabi ialah

untuk menjujung tinggi martabat masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Kedua pada sisi lain temuan dukungan Forkabi disebabkan oleh pengaruh

figur dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Selain

Forkabi ormas Betawi lainnya yaitu FBR juga berperan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tetapi ia bersebrangan

dengan Forkabi untuk mendukung calon tersebut

Ketiga setelah Forkabi menyatakan dukungannya kepada salah satu calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta (Fauzi Bowo-Prijanto) dalam

hasil RAKER 1 hal tersebut mencerminkan upaya untuk memperoleh kekuasaan

politik bagi masyarakat Betawi Akan tetapi menurut penulis dukungan tersebut

tidak terlepas dari peran masyarakat Betawi yang berada di DKI Jakarta dan peran

Forkabi Hal ini terlihat oleh penulis adanya 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah

(DPD) ditingkat Kotamadya selain di DKI Jakarta antara lainnya DPD

Tangerang DPD Depok DPD Bekasi Berdasarkan paparan penulis berdirinya

DPD Forkabi tersebut untuk memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

terhadap pemerintah pusat maupun daerah

Keempat peran pimpinan Forkabi juga dinilai begitu berpengaruh bagi

aspirasi masyarakat Betawi Sehingga berdampak bagi kemajuan budaya Betawi

maupun perekonomian masyarakat Betawi

Metode dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif

dengan desain penelitian menggunakan data destriptif Adapun metode

pengumpulan data penulis menggunakan hasil dari data seperti buku artikel

jurnal surat kabar internet dan lain sebagainya Dalam pengumpulan data yang

lebih mendalam penulis menggunakan data hasil wawancara dengan narasumber

pimpinan Forkabi untuk lebih lanjut penulis menyiapkan daftar pertayaan

(kuesioner) yang bersifat tertutup atau terbuka

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Lewat perjalanan yang panjang dengan suka maupun duka tanpa terasa air

mata ini menetes dengan sendirinya dan senyumpun menyambut datangnya hari

sampai akhirnya tiba di ujung perjuangan penulisan skripsi Syukur

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis telah

diberikan ombak ilmu untuk menyelesaikan skripsi ini Sholawat serta salam

penulis haturkan kepada pembawa risalah dan cahaya kebenaran sayyidina wa

nabiyyina Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan seluruh umatnya

Penulis menyadari karya ini bukan hanya karya penulis pribadi tetapi

sebagian juga merupakan buah pemikiran dan pemberian ide dari orang-orang

yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan semangat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Untuk itu penulis ingin

menyampaikan banyak rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak

yang banyak membantu berjasa dan terhormat kepada

1 Prof Bahtiar Effendy Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta serta para

jajaranya

2 Selanjutnya ucapan rasa terimakasih yang dalam ingin penulis

sampaikan secara khusus kepada Armein Daulay Drs MSi selaku

pembimbing skripsi berkat kesabaran dalam membimbing dengan

berbagai arahannya dan motivasi ditengah-tengah kesibukannya tetapi

iii

beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan

penelitian skripsi ini

3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan

kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa

terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus

Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi

Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris

Thaha MSi dll

4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda

Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai

penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik

penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo

jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak

akan selalu mendukung mu

5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa

terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-

bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini

6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi

penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu

dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini

iv

7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah

banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis

perlu dalam skripsi ini

8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk

selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa

suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005

Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri

Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll

9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua

perbuatan baik kalian

10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti

berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan

akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu

menyadari kalo saya sangat mencintai mu

Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah

berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin

Jakarta 7 Maret 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11

b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12

2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12

3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM

PILKADA DKI JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19

vi

1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21

b Pimpinan Bamus Betawi 22

2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25

e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27

1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31

a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31

b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32

2 Keanggotaan Forkabi 35

a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36

BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN

PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37

1 Sunda Kelapa 37

2 Jayakarta 38

3 Batavia 39

4 Djakarta 40

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 3: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Lewat perjalanan yang panjang dengan suka maupun duka tanpa terasa air

mata ini menetes dengan sendirinya dan senyumpun menyambut datangnya hari

sampai akhirnya tiba di ujung perjuangan penulisan skripsi Syukur

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadhirat Allah SWT akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis telah

diberikan ombak ilmu untuk menyelesaikan skripsi ini Sholawat serta salam

penulis haturkan kepada pembawa risalah dan cahaya kebenaran sayyidina wa

nabiyyina Muhammad SAW beserta keluarga sahabat dan seluruh umatnya

Penulis menyadari karya ini bukan hanya karya penulis pribadi tetapi

sebagian juga merupakan buah pemikiran dan pemberian ide dari orang-orang

yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan semangat kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini Untuk itu penulis ingin

menyampaikan banyak rasa terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak

yang banyak membantu berjasa dan terhormat kepada

1 Prof Bahtiar Effendy Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Negeri Islam Syarif Hidayatullah Jakarta serta para

jajaranya

2 Selanjutnya ucapan rasa terimakasih yang dalam ingin penulis

sampaikan secara khusus kepada Armein Daulay Drs MSi selaku

pembimbing skripsi berkat kesabaran dalam membimbing dengan

berbagai arahannya dan motivasi ditengah-tengah kesibukannya tetapi

iii

beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan

penelitian skripsi ini

3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan

kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa

terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus

Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi

Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris

Thaha MSi dll

4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda

Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai

penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik

penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo

jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak

akan selalu mendukung mu

5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa

terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-

bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini

6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi

penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu

dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini

iv

7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah

banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis

perlu dalam skripsi ini

8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk

selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa

suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005

Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri

Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll

9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua

perbuatan baik kalian

10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti

berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan

akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu

menyadari kalo saya sangat mencintai mu

Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah

berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin

Jakarta 7 Maret 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11

b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12

2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12

3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM

PILKADA DKI JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19

vi

1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21

b Pimpinan Bamus Betawi 22

2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25

e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27

1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31

a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31

b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32

2 Keanggotaan Forkabi 35

a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36

BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN

PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37

1 Sunda Kelapa 37

2 Jayakarta 38

3 Batavia 39

4 Djakarta 40

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 4: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

iii

beliau masih menyempatkan waktu kepada penulis dalam menyelesaikan

penelitian skripsi ini

3 Segenap bapakibu Dosen Jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik yang telah memberikan berbagai macam pengatahuan

kepada penulis selama masa perkuliahan penulis patut mengucapkan rasa

terimakasih kepada M Zaki Mubarok MSi A Baqir Ihsan MSi Agus

Nugraha MSi Dr Sirojuddin Ali Dr Nawirudin Suryani MSi

Haniah Hanafie MSi Dra Gefarina Djohan MA Dr Syaban Idris

Thaha MSi dll

4 Tarsquozim dan Tawadhu dan ribuan rasa terima kasih yang tak terhingga

kepada kedua orang tua penulis ayahanda H Syairsquoin Kodir dan ibunda

Hj Mulyanah yang tiada henti-hentinya mendoakan dan membiayai

penulis selama ini Kepada kakak Abdurahman SHI dan adik-adik

penulis Lindah Lisah Windarti Sinta Apriyani dan M Ferdiansyah ayo

jangan berhenti teruskan cita-citamu Kalian pasti bisa all u bro kakak

akan selalu mendukung mu

5 Kepada pimpinan dan jajaran Perpustakaan Utama Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta penulis mengucapkan rasa

terimakasih selama penulisan skripsi telah membantu dengan buku-

bukunya untuk menjadikan refrensi dari penulisan skripsi ini

6 Kepada pimpinan dan jajaran Badan Musyawarah Masyarakat Betawi

penulis mengucapkan rasa terimakasih yang telah bayak membantu

dalam pengumpulan data-data dalam skripsi ini

iv

7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah

banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis

perlu dalam skripsi ini

8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk

selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa

suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005

Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri

Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll

9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua

perbuatan baik kalian

10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti

berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan

akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu

menyadari kalo saya sangat mencintai mu

Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah

berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin

Jakarta 7 Maret 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11

b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12

2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12

3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM

PILKADA DKI JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19

vi

1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21

b Pimpinan Bamus Betawi 22

2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25

e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27

1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31

a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31

b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32

2 Keanggotaan Forkabi 35

a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36

BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN

PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37

1 Sunda Kelapa 37

2 Jayakarta 38

3 Batavia 39

4 Djakarta 40

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 5: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

iv

7 Kepada pimpinan dan jajaran Forum Komunikasi Anak Betawi penulis

mengucapkan rasa terimakasih yang tidak terhingga nilainya yang telah

banyak membantu dalam pengumpulan data-data yang menurut penulis

perlu dalam skripsi ini

8 Teman-teman seperjuangan Ilmu Politik 2006 semoga arti sahabat untuk

selamanya Mungkin suatu saat akan ku buka sesaat walau diam tanpa

suara pasti ku akan bicara kawan Kingston 2+4GB Vega R 2005

Yeby Marsquoasan S Sos Eko Dwisatriyono S Sos Anwar Aryo Fikri

Bara Dedy Ridho Hawasi Ihwan segaf Haris Rifrsquoat Hadi dll

9 Terakhir kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas semua

perbuatan baik kalian

10 Saya ucapkan kepada kekasihku sampai detik ini Riqzi Hefrinyanti

berkat saya melihat wajahmu difoto yang selama ini saya simpan dan

akhirnya skripsi ini selesai juga saya akan menunggu mu sampai kamu

menyadari kalo saya sangat mencintai mu

Demikianlah untaian ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah

berjasa dalam penyelesaian skripsi ini Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya Amin

Jakarta 7 Maret 2011

Penulis

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11

b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12

2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12

3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM

PILKADA DKI JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19

vi

1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21

b Pimpinan Bamus Betawi 22

2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25

e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27

1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31

a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31

b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32

2 Keanggotaan Forkabi 35

a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36

BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN

PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37

1 Sunda Kelapa 37

2 Jayakarta 38

3 Batavia 39

4 Djakarta 40

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 6: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN

A Latar Belakang Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 1

B Pembatasan dan Perumusan Masalah helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

C Metode Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 9

D Kerangka Teori helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

1 Kelompok Kepentingan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 10

a Kelompok Nonasosiasional helliphelliphelliphellip 11

b Kelompok Institusional helliphelliphelliphellip 12

2 Partisipasi Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 12

3 Teori Budaya Politik helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 14

E Tujuan dan Manfaat Penelitian helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

1 Tujuan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

2 Manfaat helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

F Sistematika Penulisan helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 17

BAB II KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM

PILKADA DKI JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphellip 19

vi

1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21

b Pimpinan Bamus Betawi 22

2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25

e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27

1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31

a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31

b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32

2 Keanggotaan Forkabi 35

a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36

BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN

PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37

1 Sunda Kelapa 37

2 Jayakarta 38

3 Batavia 39

4 Djakarta 40

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 7: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

vi

1 Struktur Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 21

a Kepengurusan Bamus Betawi helliphellip 21

b Pimpinan Bamus Betawi 22

2 Keanggotaan Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphelliphellip 22

a Anggota Bamus Betawi helliphelliphelliphelliphelliphellip 22

b Syarat Anggota Bamus Betawi helliphellip 23

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi hellip 23

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi helliphellip 25

e Kriteria Masyarakat Betawi helliphelliphellip 27

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 27

1 Struktur Forkabi helliphelliphelliphelliphellip 31

a Kepengurusan Forkabi helliphelliphelliphelliphelliphellip 31

b Pimpinan Forkabi helliphelliphelliphellip 32

2 Keanggotaan Forkabi 35

a Penerimaan Anggota Forkabi helliphelliphelliphellip 35

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi hellip 36

BAB III DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN

PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya 37

1 Sunda Kelapa 37

2 Jayakarta 38

3 Batavia 39

4 Djakarta 40

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 8: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

vii

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta 42

1 Geografis DKI Jakarta 43

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta 43

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 47

E Pilkada DKI Jakarta 49

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta 51

BAB IV FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FORKABI

MENDUKUNG SALAH SATU CALON GUBERNUR DKI

JAKARTA DALAM PILKADA 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta 54

B Dukungan untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto 60

C Faktor Primordial 64

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan 65

BAB V PENUTUP

A Kesimpulan 71

DAFTAR PUSTAKA 73

LAMPIRAN-LAMPIRAN 76

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 9: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Etnis yang berada di DKI Jakarta 17

Tabel 2 Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat 63

Tabel 3 Jumlah Etnis Betawi di Daerah 84

Tabel 4 Partai Pendukung dan mensukseskan Calon Gubernur dan Wakil

Gubernur DKI Jakarta 89

Tabel 5 Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 92

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 10: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

ix

DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Motivasi dalam perubahan 21

Bagan 2 Efektivitas Organisasi 30

Bagan 3 Bentuk-bentuk Organisasi Modern 31

Bagan 4 Struktur Bamus Betawi 36

Bagan 5 Struktur Forkabi 49

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 11: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai Ibukota Republik Indonesia

(RI) dapat dikatakan sebagai barometer politik Hal ini mengingat ada fungsi lain

yang diemban selain DKI Jakarta memiliki fungsi dan sekaligus Ibukota Propinsi

ibukota negara dan juga bisa dikategorikan sebagai kota kosmopolitan Ketiga

fungsi tersebut yang diemban oleh DKI Jakarta karena memiliki potensi yang

sangat strategis dengan demikian setiap gubernur DKI Jakarta memiliki

tanggungjawab yang sangat berat Sudah tentu bagi masyarakat Jakarta yang

melakukan pemilihan langsung sangat berharap menunggu perubahan DKI

Jakarta Sebab masyarakat khususnya DKI Jakarta sudah lelah mendengarkan

janji-janji para pejabat pemerintah tersebut

Sejak tahun 2004 terjadi perkembangan atau perubahan yang mendasar

dalam demokrasi Indonesia dengan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

secara langsung Untuk keperluan tersebut dikeluarkan Undang-undang Nomor 32

tahun 2004 pada tanggal 15 Oktober 2004 tentang pemerintahan daerah sebagai

hasil revisi Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang disejutui secara aklamasi

pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada tanggal 29

September 2004 dan di tandatangani oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-5

(lima) Megawati Soekarnoputri pada tanggal 18 Oktober 20041 Undang-undang

1 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Jakarta Ramdina Prakasa

2004) h 1

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 12: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

2

tersebut membuat regulasi bersejarah bagi Pilkada secara langsung dan tidak lagi

dipilih melalui Dewan Perwakiyan Rakyat Daerah (DPRD) untuk memilih

gubernur Berdasarkan pertimbangan diatas dan untuk memenuhi kebutuhan yang

mendesak Presiden Indonesia perlu menetapkan peraturan pemerintah pengganti

Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah berdasarkan Pasal 22 ayat(1) Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 19452

Dengan adanya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tersebut kebebasan

masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan berpolitik berlaku tidak hanya

ditingkat pusat saja namun disebagian daerah lainpun masyarakat dapat memiliki

hak yang sama Hal ini memberikan dampak dari asas desentralisasi kekuasaan

dan kesempatan bagi masyarakat untuk membangun serta menentukan siapa

pemimpin daerah yang sesuai dengan keinginannya Partisipasi politik masyarakat

ditingkat daerah merupakan partisipasi yang bertujuan mempengaruhi proses

kebijakan publik Selain itu diharapkan sekaligus sebagai wadah untuk

menentukan pemimpin pemerintahan daerah yang berlaku dalam ruang lingkup

daerahnya masing-masing baik ditingkat Propinsi Kabupaten Kotamadya dan

Kota

Berangkat dari masalah partisipasi politik diatas bila dilihat dari

persentasi penduduk yang berdomisili di DKI Jakarta maka dapat digambarkan

sebagai berikut sebagai kota multikultural etnis DKI Jakarta yang didominasi

oleh Etnis Betawi 2765 etnis lainnya ialah Jawa 2616 Sunda 1527

2 Peraturan Lengkap PILKADA (Jakarta April 2008) h 207

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 13: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

3

Tionghoa 640 Batak 553 Minang-Kabau 318 Melayu 162 Bugis 0

59 Madura 057 Banten 025 Banjar 010 lain-lainnya 6 48 Total

jumlah etnis yang berada di kota DKI Jakarta sebanyak 8324707 jiwa3

Pada tanggal 8 Agustus 2007 daerah DKI Jakarta untuk pertama kalinya

melaksanakan demokratisasi politik bagi masyarakatnya melalui Pilkada secara

langsung4 Dengan bersatu masyarakat DKI Jakarta yang terdiri dari masyarakat

etnis Betawi yang mayoritas menyalurkan aspirasinya melalui Organisasi Massa

(Ormas) yang sudah terbentuk Etnis Betawi mempunyai 113 ormas yang

berpengaruh sebagai wadah dalam kehidupan mereka sehari-hari5 Akan tetapi

dalam penulisan skripsi ini hanya akan mengambil satu ormas saja yaitu Forkabi

(Forum Komunikasi Anak Betawi) yang didirikan pada tanggal 18 April 20016

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada tersebut diatas dan mempengaruhi anggota-

anggotanya untuk memilih salah satu dari bakal calon gubernur yang ada dengan

merujuk kepada VisiMisinya yaitu mengangkat martabat orang Betawi Dengan

dukungan massa yang banyak diharapkan dukungan membuahkan hasil yang

positif yaitu terpilihnya gubernur yang dicita-citakan oleh masyarakat Betawi dan

masyarakat DKI Jakarta lainnya

3 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

4 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38

5 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010 Lihat juga Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-2013

6 ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI (ditetapkan di Cisarua pada tanggal 29

Juni 2002) h 1

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 14: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

4

Selain itu mengingat posisi gubernur DKI Jakarta dianggap sebagai

jabatan strategis Ketika pendaftaran pemilihan gubernur dibuka sejumlah bakal

calon gubernur muncul ke permukaan seperti Bibit Waluyo Edi Waluyo Agum

Gumelar Adang Daradjatun Hidayat Nurwahid Sarwono Kusumaatmaja dan

Fauzi Bowo Sedangkan bakal calon gubernur lainnya yang banyak disebut

mereka diberi predikat hanya sekedar sebagai penggembira belaka Setelah terjadi

tarik ulur siapa yang akan maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta yang cukup

melelahkan itu dan akhirnya yang menjadi calon gubernur (cagub) hanya dua

kandidat yaitu Adang Daradjatun yang diusung 1 (satu) partai politik oleh Partai

Keadilan Sejahterah (PKS) dan Fauzi Bowo yang diusung 19 partai politik Partai

pendukung tersebut ialah Partai Demokrat (PD) Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Partai Bintang Bulan

(PBB) Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Golongan Karya (GOLKAR)

Partai Bintang Reformasi (PBR) Partai Damai Sejahtera (PDS)7

Melihat fenomena tersebut tidak mengherankan bahkan sejarah

pertumbuhan masyarakat disatu tempat telah memperlihatkan bahwa semakin

kompleksnya masyarakat disatu sisi memperlihatkan juga adanya persaingan yang

semakin ketat dari lainnya kebutuhan yang semakin banyak jumlah ragamnya

telah meningkatkan keperluan dan kesadaran berorganisasi dikalangan masyarakat

7 Ahmad Fachruddin Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society (Jakarta PT Nusa

Utama 2008) h 99-100 Selanjutnya sebelas partai politik lainnya Partai Buruh Sosial

Demokrta Partai PIB Partai Patriot Pancasila PKPI Partai Pelopor Partai Persatuan Daerah

Partai Karya Peduli Bangsa Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan Partai Penegak Demokrasi

Indonesia PPNUI Partai Marhaenisme

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 15: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …

5

Indonesia8 Demikian halnya kehidupan masyarakat daerah pula sangat

dipengaruhi oleh budaya politik Hal ini sejalan dengan pendapat Almond dan

Verba dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) budaya politik ialah sebagai sikap

orientasi yang khas warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam

bagiannya serta terhadap peranan warga negara didalam sistem tersebut9

Bertitik tolak dari uraian diatas maka peran warga negara khususnya

masyarakat Betawi dan ormas Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka

mengangkat masalah isu etnis dan isu daerah guna memenangkan calonnya

Pandangan lainnya Melvillie J Herkovits dan Bronislaw Malinowski dalam

Soerjono Soekanto (2001) menyebutkan pola didalam masyarakat ditentukan

adanya budaya yang dimiliki oleh masyarakat tersebut (cultural determinate)

Dengan adanya cultural determinisme tersebut ia telah mempengaruhi cara

pandang keyakinan dan kepatuhan bagi masyarakat10

8 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 40

9 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

10 Soerjono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta PT Grafindu Persada 2001)

h 35 Selanjutnya misalnya dalam kehidupan masyarakat Betawi sehari-hari melihat kepada

orang tuanya dan menjadi cara pandang bagi masyarakat Betawi selain itu dari cara pandang yang

sama kemungkinan masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta mereka bisa saja sama dengan

orang tuanya untuk memilih salah satu calon gubernur tentu ini sangat mempengaruhi suara dalam

Pilkada DKI Jakarta

6

Pendapat lain dikemukakan Clifford Geertz yang dikutip dari Arbi Sanit11

berpandangan bahwa agama keturunan bahasa ras adat dan ikatan kedaerah

merupakan faktor-faktor yang mengikat masyarakat dalam suatu kesatuan sosial

Menurut Clifford Geertz selanjutnya selain terdapat enam ikatan

primordial tersebut namun terdapat perkembangan Ikatan primordial

lainnya ialah ikatan bersadarkan daerah Meskipun Indonesia diselamatkan

dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit regional Masalah

isu kedaerahan terdapat hampir semua negara khususnya negara

berkembang Tetapi masyarakatnya lebih menyetengahkan bila ikatan

daerah dikaitkan dengan ikatan agama dan istiadat

Berangkat dari pendapat Clifford Geertz diatas ada 6 (enam) faktor yang

menjadikan masyarakat dalam suatu kesatuan sosial antara lainnya Ikatan

berdasarkan agama banyak disuatu negara terdapat bermacam-macam agama

berkumpul misalnya di Indonesia ada 6 (enam) agama yang telah diakui oleh

negara tersebut antara lainnya Islam Kristen Katolik Hindu Budha dan

Konghucu Kemudian ikatan berdasarkan keturunan memang ikatan tersebut

menjadi daya tarik untuk bermasyarakat misalnya banyaknya keturunan suku di

Afrika yang berdasarkan kepada kepercayaan bahwa setiap anak keturunan suku

dari satu nenek moyangnya Selanjutnya ikatan berdasarkan bahasa disuatu

negara terdapat bermacam-macam bahasa-bahasa Dianggap lebih efisien kalau

hanya satu bahasa dipilih sebagai bahasa penghantar pada tingkat nasional hal ini

dikarenakan untuk lebih untuk memudahkan berkomunikasi antara sesama

misalnya di Indonesia miskipun terdapat banyaknya bahasa-bahasa daerah negara

11 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90 Lihat juga httppmiijakartacom diakses pada

tanggal 12 Februari 2011

7

sudah memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional hal ini diterangkan

dalam UUD 45 pasal 3612

Ikatan berdasarkan ras dalam suatu negara terdapat lebih dari satu ras

masyarakat dari setiap ras sering merasa terikat lebih erat kepada rasnya dari pada

negara misalnya ras Jawa dengan Betawi Ras Jawa masih merasa terikat dengan

kerajaan atau keraton yang berada di Yogyakarta begitu pula dengan ras Betawi

setiap setahun sekali ras tersebut merayakan lebaran Betawi untuk melestarikan

kebudayaan tersebut yang berada di Jakarta Barat13

Kemudian ikatan berdasarkan

adat terkadang golongan-golongan tertentu didalam negara menitik beratkan

kebiasaannya sendiri yang berlainan dari pada golongan lain Hal ini menganggap

mereka sebagai suku bangsa yang paling beradab yang harus memberi contoh

kepada suku bangsa lainnya Selanjutnya ikatan berdasarkan kedaerah meskipun

Indonesia diselamatkan dari persoalan bahasa tapi masih menghadapi penyakit

regional Hal ini dikarenakan masalah daerah terdapat dihampir semua negara

tetapi masalahnya lebih serius bila ikatan daerah bercampur dengan ikatan agama

bahasa dan adat istiadat14

Dari uraian diatas semakin modernnya sistem

pemerintahan maka kekuasaan tidak terletak pada pemerintah melainkan kepada

kelompok-kelompok yang berada diluar pemerintah Salah satu diantaranya

adalah kelompok kepentingan (interest group) etnis yang didominasi massa dari

kebudayaan tersebut

12 Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

13 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

14 Arbi Sanit Swadaya Politik Masyarakat telah tentang keterlibatan Organisasi

masyarakat (Jakarta CV Rajawali 1985) h 90

8

Berkaitan dengan kelompok-kelompok kepentingan etnis yang menarik

perhatian penulis dalam Trubus Rahhardiansah P ialah bahwa karakteristik

kepemimpinan dan keanggotaannya merupakan strategi dan taktik yang dapat

digunakan untuk mempengaruhi kebijakan dalam menentukan serta memilih salah

satu calon gubernur15

Pada Pilkada DKI Jakarta tersebut kelihatan bahwa peran

ormas yang bersifat dan berdasarkan kesukuan mempunyai pengaruh serta

kepentingan yang sangat besar Ormas juga berusaha sedapat mungkin

menyampaikan tujuan organisasinya kepada masyarakat secara umum tersebut

Demikian pula halnya juga dengan Forkabi yang mempunyai misi dan visi untuk

kepentingan atau pendukungnya untuk membangun DKI Jakarta melalui cagub

yang terpilih nanti dalam Pilkada

Menyambut Pilkada DKI Jakarta dalam RAKER 1 Forkabi yang diadakan

pada tanggal 7 Januari 2007 di Megamendung Kabupaten Bogor16

memutuskan

untuk mendukung salah satu dari calon gubernur dan wakil gubernur dengan

mengangkat isu daerah Pengusungan nama calon tersebut merupakan tujuan dari

salah satu kelompok kepentingan dan kemudian memobilisasikannya kepada

anggotanya sebagai upaya mensukseskan salah satu kandidat calon gubernur DKI

Jakarta yang akan tampil

Berdasarkan pemikiran dan uraian di atas maka penulis tertarik untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi motivasi bagi Forkabi untuk

15 Trubus Rahhardiansah P Pengantar Ilmu Politik (Jakarta Universitas Trisakti 2006)

h 48

16 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

9

mendukung salah satu calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Jakarta

2007 tersebut Untuk ini penulis menuangkannya dalam skripsi yang berjudul

ETNIS BETAWI DALAM POLITIK STUDI KASUS PERAN FORKABI

DALAM PILKADA JAKARTA 2007

B Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang masalah diatas maka penulis hanya

membatasi pada masalah partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta

Agar pembahasan ini lebih terfokus penulis mencoba merumuskan masalahnya

sebagai berikut

1 Faktor-faktor apa yang menyebabkan Forkabi berpartisipas dalam Pilkada

DKI Jakarta 2007 tersebut

2 Bagaimana peran yang dilakukan Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

tersebut

C Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat kualitatif yang merujuk kepada data primer dan data

sekunder Penelitian kualitatif ialah dapat diartikan sebagai penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis dan

tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti Penelitian

kualitatif yang berakar dari ldquoparadigma interpretatifrdquo pada awalnya muncul dari

ketidakpuasan atau reaksi terhadap ldquoparadigma positivistrdquo yang menjadi akar

penelitian kuantitatif

10

Data primer ialah data yang diperoleh langsung dari objek yang diteliti

Sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari ormas lembaga atau

institusi tertentu Data primer dalam penelitian ini merujuk pada tulis-tulisan

yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian seperti buku artikel jurnal

buletin majalah ilmiah surat kabar bahan dari internet dan lainnya Sedangkan

data sekunder diperoleh dari wawancara mendalam (depth interview) dengan

narasumber dalam hal ini pimpinan Forkabi yaitu Ketua Umum Forkabi Husain

Sani dan Sekjen Forkabi A Latif HM Untuk keperluan tersebut penulis

menyiapkan daftar pertanyaan (kuesioner) yang sifatnya tertutup atau terbuka

Untuk pedoman penulisan penelitian ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan Disertasi) yang diterbitkan oleh

CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah17

D Kerangka Teori

1 Kelompok Kepentingan

Kelompok kepentingan adalah suatu lembaga atau organisasi-organisasi

yang bertujuan mempengaruhi proses pengambilan keputusan politik didalam

suatu sistem politik18

Kelompok kepentingan yang terdapat disuatu masyarakat

memang sangat mempengaruhi dalam politik misalnya dalam pemilihan kepala

daerah maupun pemilihan kepala negara sekalipun menurut Miriam Budiardjo

kelompok kepentingan adalah kekuasaan organisasi dan ormas yang biasanya

17 Tim Penulis Hamid Nasuhi dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah 2007 Cet II

18 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 43

11

menggunakan kelompok sebagai sarana untuk menyalurkan kepentingan-

kepentingan politik ekonomi dan sosialnya19

Pendapat lain dikemukakan A Latif HM menyatakan bahwa Forkabi

adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta Forkabi juga

mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai menyimpang dari kinerja

mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi diharapkan dapat

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar berdampak positif20

Melalui kegiatan yang bersifat menggabungkan diri dengan orang lain

menjadi suatu kelompok diharapkan tuntutan mereka akan lebih didengar oleh

pemerintah Tujuan kelompok ini ialah memengaruhi kebijakan-kebijakan

pemerintah agar lebih menguntungkan mereka21

Kelompok kepentingan tersebut

secara garis besar terdiri dari

a Kelompok Nonasosiasional (nonassociational groups)

Kelompok-kelompok kepentingan ini tumbuh berdasarkan rasa

solidaritas pada sanak saudara kerabat agama wilayah kelompok etnis

dan pekerjaan Kelompok-kelompok ini biasanya tidak aktif secara politik

19 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 381

20 Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1 Oktober 2010

21 Kelompok-kelompok kepentingan muncul pertama kali pada abad ke-19 di Eropa Barat

dan Golongan Afrika-Amerika Serikat Organisasi internal lebih longgar dibandingkan dengan

partai politik Karena mereka tidak memperjuangkan kursi dalam parlemen Anggapa mereka

terhadap badan tersebut telah berkembang menjadi terlalu umum sehingga tidak sempat mengatur

masalah-masalah yang lebih spesifik Disamping itu dikemukakan mereka cenderung

memfokuskan diri pada satu masalah tertentu saja Bila dilihat dari segi keanggotaannya terutama

terdiri atas golongan-golongan yang menganggap dirinya tertindas serta terpinggirkan seperti

kaum buruh Lihat Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka

Utama 2008) h 383

12

dan tidak mempunyai organisasi ketat walaupun lebih mempunyai ikatan

dari pada kelompok anomi Anggota-anggotanya merasa mempunyai

hubungan batin karena mempunyai hubungan ekonomi massa konsumen

kelompok etnis dan kedaerahan22

Kelompok ini kurang terorganisir secara rapi dan kegiatannya bersifat

dengan hubungan batin saja yang tertera diatas dalam mengartikulasikan

kepentingan-kepentingannya malalui individu-individu pemuka-pemuka agama

dan semacam itu Kelompok ini biasanya terdapat pada suatu kumpulan-kumpulan

keluarga primordial (kekeluargaan) misalnya etnis Betawi seperti Forkabi salah

satu ormas Betawi yang memperjuangkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi

b Kelompok Institusional (institutional groups)

Kelompok-kelompok ini bersifat formal yang berada dalam atau bekerja

sama secara erat dengan pemerintah yang terdiri dari orang-orang professional

dibidangnya dan mereka memiliki rencana kerja yang tersusun rapi seperti

birokrasi dan kelompok militer23

Karena sebagai wadah untuk memudahkan

aspirasi masyarakat Betawi untuk pemerintah

2 Partisipasi Politik

Sebagai definisi umum mengenai partisipasi politik merupakan kegiatan

seseorang dan kelompok masyarakat yang ikut serta secara aktif dalam kehidupan

politik yaitu dengan memilih pimpinan negara seperti kepala daerah secara

langsung maupun tidak langsung

22 Miriam Budiardjo Dasar-dasar Ilmu Politik (Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama

2008) h 387

23 Ibid h 388

13

Partisipasi politik adalah keterlibatan masyarakat di dalam kegiatan-

kegiatan politik tujuan dari keterlibatan masyarakat itu sendiri adalah untuk

mempengaruhi proses perumusan kebijaksanaan pemerintahan Menurut Herbert

McClosky sebagaimana yang dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)24

mengemukakan bahwa partisipasi politik adalah ldquokegiatan-kegiatan sukarela dari

masyarakat mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa dan secara

langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umumrdquo

Pendapat lain diajukan oleh Norman H Nie dan Sidney Verba dimana Nie

dan Verba yang juga dikutip oleh Toto Pribadi dkk (2006)

Partisipasi politik sebagai kegiatan pribadi warga negara yang legal

yang sedikit banyak langsung bertujuan untuk mempengaruhi seleksi

pejabat-pejabat negara dan atau tindakan-tindakan yang diambil mereka

Pendapat lainnya dalam kutipan yang sama menyatahkan bahwa

Huntington dan Nelson tindakan-tindakan partisipasi politik yang negatif

tersebut pada dasarnya dapat dikatakan sebagai tindakan partisipasi

politik25

Dari tiga definisi tersebut terlihat adanya kesamaan ciri umum partisipasi

politik di dalam keinginan masyarakat untuk terlibat dan mempengaruhi

keputusan pemerintah Uraian diatas mengenai partisipasi politik dilihat dengan

perilaku seseorang yang melakukan patisipasi politik atau tidak dan dari motivasi

atau keberadaan daya pendorong bagi seseorang tersebut Dalam hal ini Milbrath

yang mengemukakan 4 (empat) faktor yang mendorong orang berpartisipasi

politik yang dikutip dalam Toto Pribadi dkk sebagai berikut26

(1) Adanya

perangsang (2) Faktor karakteristik pribadi seseorang yang berwatak sosial dan

24 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 33

25 Ibid h 35

26 Ibid h 34

14

punya kepedulian besar terhadap problem masyarakat biasanya mau terlibat dalam

aktivitas politik (3) Faktor karakter sosial seseorang yang menyangkut status

sosial ekonomi yang akan ikut mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku

seseorang dalam politik (4) Faktor situsai dan lingkungan politik yang kondusif

membuat orang dengan senang hati berpartisipasi dalam kehidupan politik

Membicarakan mengenai partisipasi politik yang diuraikan diatas Maka

partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 ialah karena dari

salah satu cagub yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta adalah masyarakat Betawi

maka dari itu Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta Karena untuk

mengangkat martabat masyarakat Betawi untuk menjadi gubernur ditanah

kelahiran Betawi dan mengajak masyarakat Betawi untuk memilih pemimpin dari

masyarakat Betawi Hal ini untuk memudahkan aspirasi masyarakat Betawi

apabila gubernur DKI Jakarta yang terpilih di Pilkada DKI Jakarta Disamping hal

tersebut diatas ada bentuk-bentuk partisipasi politik pada Pilkada yang lalu ialah

(1) Pemberian suara (voting) (2) Diskusi politik (3) Kegiatan kampanye (4)

Bergabung dengan partai politik27

3 Teori Budaya Politik

Menurut Arief Budiman dalam Ismid Hadad budaya politik adalah

sebagai macam ide yang dianut bersama banyaknya anggota masyarakat tersebut

tidak saja tentang masalah-masalah politik tapi juga tentang aspek-aspek

27 Selanjutnya yang tidak termasuk bentuk-bentuk partisipasi politik dalam Pilkada DKI

Jakarta antara lainya (1) Pengajuan Petisi (2) Berdemonstrasi (3) Mogok (4) Tindakan

Kekerasa Politik Terhadap Benda dan Harta Lihat Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia

(Jakarta Universitas Terbuka 2006) h 38

15

kehidupan dan perubahan masyarakat28

Perubahan yang dimaksud diatas ialah

perubahan teknis belaka perubahan yang dari orientasi ke atas menjadi di

individuasi atau perubahan dari masyarakat feodal kepada masyarakat borjuis

Pendapat lainnya Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi dkk (2006)

mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap

berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan

struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem

politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal

kekuasaan aturan dan wewenang29

Pendapat lain dikemukakan oleh Almond dan

Verbal dalam Nazaruddin Sjamsuddin (1991) menyebutkan budaya politik

sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga terhadap sistem politik dan

anekaragam bagiannya dan sikap terhadap peran masyarakat dalam sistem politik

tersebut30

Dalam hal budaya politik Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi yang

terjun langsung kedalam tim sukses dari salah satu cagub DKI Jakarta Untuk

memenangkan dan mensukseskan cagub dari tanah kelahiran Betawi yang sudah

dipilih oleh Forkabi secara langsung melaui proses RAKER 1 Forkabi Berkaitan

dengan teori ada 3 (tiga) tipe budaya politik antara lainnya (1) Budaya Politik

Parokial ialah budaya politik ini terjadi didalam masyarakat yang tradisional dan

sederhana pelaku politiknya sering melakukan perannya bersamaan dengan

28 Ismid Hadad Budaya Politik dan Keadilan Sosial (Jakarta LP3ES 1979) h 232

29 Toto Pribadi dkk Sistem Politik Indonesia (Jakarta Universitas Terbuka 2006) h

210

30 Nazaruddin Sjamsuddin Profil Budaya Politik Indonesia (Jakarta PT Pustaka Utama

Grafiti 1991) h 21

16

perannya dalam bidang keagamaan dan ekonomi (2) Budaya Politik

SubjekKaula ialah budaya politik ini ketika anggota masyarakat telah memiliki

minat dan kesadaran terhadap sistem sebagai keseluruhan khususnya terhadap

masyarakat Namun masyarakat masih belum memiliki perhatian atas aspek input

ataupun kesadarannya sebagai aktor politik dan (3) Budaya Politik Partisipasi

ialah adanya perilaku yang berbeda dari perilaku sebagai subjek masyarakat

menganggap dirinya ataupun orang lain sebagai masyarakat aktif dalam

kehidupan politik

Diantara 3 (tiga) tipe tersebut masyarakat Betawi termasuk budaya politik

parokial karena pelaku politik sering melakukan perannya bersamaan dengan

perannya dalam bidang keagamaan dan bidang ekonomi Budaya Betawi sangat

menjujung tinggi nilai-nilai agama maka dari itu kehidupan masyarakat Betawi

tidak terlepas dari norma-norma agama seperti menghormati kedua orang tua dan

orang lain budaya Betawi juga mempunyai solidaritas yang sangat tinggi

terhadap masyarakat Betawi lainnya

Budaya di kota DKI Jakarta kurang lebih 8 (delapan) namun dalam

Pilkada DKI Jakarta budaya yang sangat menonjol perannya adalah budaya

Betawi Karena budaya Betawi dari kota DKI Jakarta dan masyarakat Betawi

menuangkan aspirasinya melalui beberapa ormas Betawi yang berada disekeliling

kehidupan mereka Forkabi salah satunya diantara ormas Betawi lainnya ormas

Betawi yang berkecimpung dalam Pilkada DKI Jakarta mewakili banyaknya

aspirasi masyarakat Betawi untuk memilih gubernur yang mereka cita-citakan

17

E Tujuan dan Manfaat Penelitian

1 Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

a Untuk mengetahui kepentingan apa saja yang mempengaruhi Forkabi

dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Faktor apa yang mendasari Forkabi memilih dari salah satu kandidat calon

gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

2 Manfaat Penelitian

a Pemikir dan Praktisi informasi ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

b Sebagai bahan menambah wawasan bagi yang membaca skripsi ini

mengenai peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

c Untuk mengetahui kepentingan-kepentingan apa saja mempengaruhi

Forkabi dalam Pilkada kota Jakarta 2007

F Sistematika Penulisan

Meninjau pokok-pokok masalah penelitian serta metode dan analisis

permasalahan serta untuk mempermudah memahami isi skripsi ini maka penulis

membagi isi skripsi ini menjadi lima bab yang didalamnya terdiri dari beberapa

sub bab adapun sistematika sebagai berikut

Bab pertama didalam bab ini penulis menjelaskan mengenai alasan

memilih judul latar belakang masalah yang menjelaskan tentang Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 agar penulisan skripsi ini lebih terfokus dengan judul

18

maka penulis membatasi dan merumuskan masalah dengan peran Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 didalam bab inipun penulis sedikit menetatkan

beberapa kerangka-kerangka teori diantaranya ialah teori kelompok kepentingan

partisipasi dan budaya politik di dalam teori-teori tersebut penulis menjelaskan

sejauh mana Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta melihat Pilkada yang

berlangsung dan baru pertama kalinya memilih secara langsung untuk pemilihan

pemerintah daerah tersebut

Bab kedua Dalam bab ini menjelaskan sekilas tentang organisasi dan latar

belakang berdirinya Forkabi dan Bamus yang menjelaskan tentang organisasi ini

Bab ketiga Pilkada Jakarta 2007 menjelaskan gambaran umum tentang

DKI Jakarta dan pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2007 tim pemenang cagub

Pilkada 2007 dengan mobilisasi politik dan Partisipasi politik Forkabi

Bab keempat Bab ini mengulas yang menjadi dasar permasalahan

Forkabi berpartisipasi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dan menjadikan Fauzi

Bowo dengan pasangannya Prijanto menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

Jakarta periode 2007-2012

Bab kelima Penutup yang mencakup kesimpulan penulisan serta

rekomendasi seputar persoalan yang diangkat sekaligus merupakan akhir dari

keseluruhan tulisan yang dibahas dalam skripsi ini

19

BAB II

KIPRAH ORGANISASI ETNIS BETAWI DALAM PILKADA DKI

JAKARTA 2007

A Latar Belakang Berdirinya Bamus Betawi

Sejarah mencatat pada tahun 1923 berdiri Perkoempoelan Kaoem Betawi

tercatat pula dalam sejarah bahwa Pemoeda Kaoem Betawi adalah salah satu

eksponen pemuda yang menyatukan diri dengan organisasi dan eksponen pemuda

lainnya untuk menyatu dalam cita-cita dan citra kemerdekaan dalam kesatuan

yang utuh dalam Satu Nusa Satu Bangsa dan Satu Bahasa ialah Indonesia Tahun

1928 tepatnya pada tanggal 28 Oktober itulah yang memberi makna bahwa

Pemoeda Kaoem Betawi berdampingan dengan Jong Java dan Seka Roekoen di

tanah jawa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tanah air Indonesia1

Dasar pemikiran itulah yang mendorong dan memberikan semangat kepada

kaum Betawi pada kurun waktu tahun berikutnya dengan bersatu untuk

menampilkan citra kebetawian dalam berbagai versi dan permik budaya

diantaranya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan Lembaga kebudayaan

Betawi (LKB) Pada dekade 1970 sampai 1980an makin banyak organisasi

kebetawian yang tumbuh dan berkembang diantaranya Ikatan Warga Betawi

(IWARDA) Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin

(PERMAT) Ikatan Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga

Jakarta (IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga

Mahasiswa Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta

Yayasan Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

1 Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada tanggal 1 Desember

2010

20

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) Pemangku Adat

(MANGKURAT)2

Didorong oleh keinginan luhur untuk mempersatukan masyarakat Betawi

maka pada tanggal 22 Juni 1982 organisasi Bamus Betawi3 menyatakan

kesepakatan diantara lainnya sebagai berikut

1 Membentuk dan mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat

Betawi disingkat Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian

sebagai siasat untuk meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik ldquoKe-

Betawianrdquo sebagai entitas ldquoke-aslianrdquo penduduk DKI Jakarta Hal ini sebagai alat

survival bagi orang Betawi ditengah kontestasi perekonomian yang membuat

mereka tergusur dan terkempas Bamus Betawi berkantor di lantai 6 (enam)

Gedung Prasada Sasana Karya yang beralamat di Jl Suryo Pranoto No 8 Jakarta

Pusat

2 Menyetujui dan mengangkat 3 (tiga) orang fungsionaris yaitu

a Effendi Yusuf sebagai Ketua Umum

b Djabir Chaidir Fadhli sebagai Ketua Harian

c Arsani sebagai Sekretaris Umum

3 Menetapkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga serta

memberikan tugas kepada pengurus untuk lebih memyempurnakannya Naskah

sejarah pendirian dan keberadaan Badan Musyawarah Masyarakat Betawi dibuat

dan ditanda tangani oleh nama-nama sebagai berikut

a Effendi Yusuf

b Djabir Chaidir Fadhli

2 Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) h 3

3 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 7

21

c Arsani

1 Struktur Bamus Betawi

Bagan 1

Struktur Bamus Betawi

Sumber ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

ditetapkan di DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008

a Kepengurusan Bamus Betawi

1 Ketua Umum dipilih dan melalui Musyawarah Besar (MUBES) dan

ditetapkan dalam Rapat Pleno MUBES4

2 Wakil Ketua Umum dengan fungsi tugas Ketua Harian Ketua-ketua

Sekretaris Jendral Wakil-wakil Sekretaris Jendral Bendahara Umum

4 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 14

Ketua Umum

Nachrowi Ramli

Wakil Ketua Umum

Amarullah Asbah

Ketua I

Arsani

Ketua II

Agus Asenie

Ketua III

Becky Mardani

Ketua IV

Zamakhsari

Ketua V

Ida Suprida

Sekretaris Umum

Lulung Abraham

Lunggana

Wakil Sekum I

Amirullah

Wakil Sekum II

Abdul Azis Khaia

Wakil Sekum III

Edi Susilo

Bendahara Umum

Sibroh Malisi

Wakil Bendahara I

M Natsir

Wakil Bendahara II

Priya Djan Farid

Wakil Bendahara III

Henkky L Danan

22

Wakil-wakil Bendahara dan Personalia Komite-komite dipilih dan

ditetapkan oleh Ketua Umum yang juga adalah Formatur sebagai

Mandataris MUBES

b Pimpinan Bamus Betawi

1 Organisasi BAMUS Betawi dipimpin oleh Badan Pengurus

2 Badan Pengurus adalah Lembaga Eksekutif tertinggi dan bertanggung jawab

kepada Musyawarah Besar (MUBES)

2 Keanggotaan Bamus Betawi

a Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda

BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan Betawi dapat

berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan

Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang mengakui dan

menerima ADART BAMUS Betawi dan mendaftarkan diri menjadi anggota

sebelum dilantik atau disahkan menjadi anggota Biasa

2 Anggota Biasa

Anggota Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi Kemasyarakatan

Betawi dapat berbentuk Organisasi Massa organisasi kemahasiswaan dan

kepemudaan Yayasan Lembaga dan segenap potensi Masyarakat Betawi yang

mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi dan terdaftar dalam BAMUS

Betawi5

5 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 19

23

3 Anggota Luar Biasa

Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi adalah organisasi atau kelompok

warga negara Indonesia yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu

yang bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

4 Anggota Kehormatan

Anggota Kehormatan adalah organisasi atau kelompok masyarakat yang

berjasa terhadap pembinaan dan pengembangan Masyarakat Betawi atau

organisasi instansi kelompok Warga Negara Indonesia yang berkedudukan di

luar Negeri yang memiliki kemampuan dan keahlian dibidang tertentu yang

bermanfaat bagi Masyarakat Betawi serta menerima Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga BAMUS Betawi

b Syarat Anggota Bamus Betawi

Setiap Organisasi Yayasan Lembaga dan kelompok Masyarakat Betawi

yang mengakui dan menerima ADART BAMUS Betawi pada hakekatnya dapat

menjadi Anggota BAMUS Betawi dengan cara mendaftarkan diri sebagai

Anggota dan memenuhi Kriteria Anggota yang ditetapkan6

c Kewajiban Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

6 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 20

24

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi

BAMUS Betawi

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis baik diminta ataupun

tidak

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Melaksanakan ketetapan Musyawarah Besar BAMUS Betawi

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

25

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi7

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai kewajiban sebagai

berikut

a Menyampaikan usulan saran dan pemikiran kepada Dewan

Pembina Dewan Penasehat dan Badan Pengurus BAMUS

Betawi baik secara lisan maupun tertulis

b Memelihara keberadaan dan kehormatan BAMUS Betawi

c Menerima dan mentaati ketentuan Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga serta peraturan Organisasi BAMUS

Betawi

d Hak-hak Anggota Bamus Betawi

1 Anggota Muda BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Muda hanya memiliki hak bicara tidak punya hak

suara Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk

kemajuan masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

2 Anggota Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

7 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 25

26

a Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan Organisasi

b Mendapat pembinaan Organisasi

c Mendapat Informasi

d Anggota Biasa memiliki hak suara dan hak bicara

e Mempunyai hak untuk memilih dan dipilih

f Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis8

3 Anggota Luar Biasa BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat informasi

d Hanya memiliki hak bicara tidak punya hak suara

e Mengajukan usul atau saran yang bertujuan untuk kemajuan

masyarakat Betawi baik lisan maupun tertulis

4 Anggota Kehormatan BAMUS Betawi mempunyai hak sebagai berikut

a Menghadiri rapat atau pertemuan Organisasi dan Musyawarah

Besar BAMUS Betawi atas undangan Badan Pengurus

b Mendapat bantuan perlindungan hukum atas tindakan-tindakan

yang berhubungan dengan kegiatan organisasi

c Mendapat pembinaan organisasi

8 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 23

27

e Kriteria Masyarakat Betawi

Kriteria Masyarakat Betawi dapat dikategorikan berdasarkan

1 Genetis Berdasarkan garis keturunan (Bapak dan Ibunya Betawi

atau salah satunya Betawi)

2 Sosiologis Orang yang berperilaku budaya Betawi atau

menyandang kebudayaan Betawi dalam kesehariannya

3 Antropologis Seseorang yang peduli dan memiliki kepedulian

terhadap budaya Betawi

4 Geografis Masyarakat yang hidup dalam teritori budaya Betawi

yaitu Jakarta sebagian daerah Bogor sebagian aerah

Depok sebagian daerah Tanggerang dan sebagian

daerah Bekasi9

B Latar Belakang Berdirinya Forkabi

Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) adalah salah satu ormas

Betawi di DKI Jakarta yang menggunakan identitas ke-Betawian untuk

memajukan masyarakat Betawi dibidang perekonomian yang semakin terpuruk

ormas tersebut berkantor di Jl Kramat Sentiong Raya No 49 B Jakarta Pusat

Berawal berdirinya Forkabi dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat

menjadi Ketua Umum Ormas Forkabi 2005-2010 dan sebelumnya ia menjabat

sebagai Ketua II Bamus Betawi 2000-2005

Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antar etnis yaitu

etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran Jakarta

9 ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI) ditetapkan di

DKI Jakarta pada tanggal 13 Januari 2008 h 12

28

Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tidak terima saudara-

saudaranya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu (Madura)

Dilanjutkan dengan perbincangan kecil diantara tokoh muda masyarakat

Betawi seperti Husain Sani Asmuni Muchtar A Latif HM Djuli Zulkarnaen

dikediaman Husain Sani (Tanggal 11 Maret 2001) Diantara para tokoh tersebut

adanya kerinduan yang mendalam untuk mempererat tali silaturrahmi dan

memperkokoh tali komunikasi yang kondusif diantara sesama masyarakat Betawi

akhirnya perbincangan itupun menghasilkan arti dan makna yang positif Dari

hasil perbincangan diatas kemudian ditindak lanjuti dan dikembangkan secara

mendasar melalui kontribusi Husain Sani Kemudian tercetuslah sebuah langkah

pemikiran segera memperluas kearah terbentuknya suatu wadah silaturrahmi

masyarakat Betawi yang formal atau lembaga10

Untuk mewujudkannya pada 18

April 2001 akhirnya di undanglah beberapa potensi pemuda yang diharapakan

dapat memperluas visi dan orientasi untuk lebih memperjatam pemikiran kearah

yang lebih efektif dalam mengawali langka pembentukan Proses pembentukan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi melalui sebuah pertemuan yang diadakan

dikediaman Husain Sani Segala sumbangan pemikiran saran pendapat dan

nasihat dijadikan sebagai bahan rujukan (referensi) bagi Husain Sani dan kawan-

kawan didalam mengiringi gerak dan langka berikutnya menuju kearah

pembentukan wadah silaturrahmi masyarakat Betawi

Berangkat dari dukungan moril yang sangat positif serta kontribusi

pemikiran tokoh masyarakat yang telah menjadi bahan referensi maka Husain

Sani dan kawan-kawanpun merasa perlu lebih cepat membentuk sebuah ormas

10

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

29

untuk memperjuangkan masyarakat Betawi Akhirnya selama 3 (tiga) bulan

lamanya Husain Sani dan kawan-kawan untuk membentuk sebuah ormas yang

dinamakan Forkabi dan didirikan pada 18 April 2001 dan sebagai akses pembuka

jalan kearah terbentuknya wadah silahturrahmi masyarakat Betawi secara

melembaga yang formal yang senantiasa telah lama dirindukan oleh masyarakat

Betawi khususnya Dari arti kata Forkabi menjadi (2) dua arti yaitu For ialah

perkumpulan dan Kabi ialah dari kata bahasa Betawi adalah pukulan maksud dari

kata pukulan ialah untuk memukul sebuah masalah yang berhubungan dengan

masyarakat Betawi dan menyelesaikan masalah dengan musyawarah terlebih

dahulu11

Berangkat dari terbentuknya Forkabi dan arti dari kata Forkabi yang

diuraikan diatas Husain Sani mempunyai insitiatif untuk memperluas kedaerah-

daerah lainnya seperti Banten Depok dan daerah lainnya untuk menjadikan

wadah silaturrahmi masyarakat Betawi Untuk pemilihan ditingkat daerah melalui

Musyawarah Daerah (MUSDA) musyawarah tertinggi daerah yang dilakukan 5

(lima) tahun sekali yang dihadiri oleh peserta peninjau dan undangan Musyawarah

Daerah12

1 Peserta Musyawarah Daerah terdiri dari

a 3 (tiga) orang utusan DPP FORKABI

b Seluruh Pengurus Harian dan Ketua-ketua Divisi DPD

FORKABI

c Ketua Sekretaris dan Bendahara DPC FORKABI

11

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 12

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 17

30

2 Peninjau Musyawarah Daerah terdiri dari

a Seluruh Anggota Divisi DPD FORKABI

b Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPD FORKABI

c Seluruh Pengurus Dewan Penasehat DPC FORKABI

d Seluruh Pengurus Dewan Kehormatan DPD FORKABI

e Organisasi kemasyarakatan Betawi lain tingkat Daerah

3 Hak Suara dan Bicara terdiri dari

a Hak Pengurus Dewan Pembina DPD FORKABI

b Undangan yang diundang oleh DPD FORKABI untuk

menghadiri acara tertentu di Musyawarah Daerah

Visi dan misi dari Forkabi pada awalnya sangat sederhana kalau sudah

berkumpul dan terasa kompak maka para anggota Forkabi harus punya kontribusi

yang signifikan bagi proses pembagunan pemerintah DKI Jakarta dan awal

berdirinya Forkabi adalah sebagai murni sebuah penghinaan terhadap martabat

masyarakat Betawi karena masyarakat asli Jakarta Sekarang masyarakat Betawi

tidak perlu hawatir terhadap martabatnya karena Forkabi mempunyai visi dan

misinya jelas yaitu untuk mengangkat martabat masyarakat Betawi dan disamping

melestarikan mengembangkan kebudayaan Betawi13

Forkabi yang didirikan berdasarkan pancasila yang dijiwai dengan ajaran-

ajaran islam mempunyai tujuan yaitu

1 Berupaya untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat

Betawi agar orang Betawi dapat mempunyai rasa percaya diri yang

tinggi

13

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 2

31

2 Masyarakat (SDM) masyarakat Betawi agar dapat mempunyai rasa

percaya diri yang tinggi

3 Memelihara membina dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

masyarakat Betawi khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya

4 Mengembangkan dan melestarikan budaya Betawi yang dapat

dikagumi oleh masyarakat Indonesia Internasional dan sekaligus

menjadi filter terhadap pengaruh buruk globalisasi budaya

5 Ikut memelihara dan memperjuangkan keselamatan keamanan dan

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang senantiasa

mendapat Ridho Allah SWT

1 Struktur Oranisasi Forkabi

a Kepengurusan Forkabi

1 Dewan Penasehat terdiri dari sesepuh dan tokoh-tokoh masyarakat

Betawi yang berjasa dalam perjuangan Dewan Penasehat juga

mempunyai hak dan kewajiban memberikan saran dan nasehat kepada

Dewan Pengurus Forkabi

2 Para pengurus Forkabi mempunyai hak dan kewajibannya yaitu

menjalankan amanat dan ketetapan musyawarah besar Forkabi

menetapkan kebijakan ormas baik berupa pedoman ormas maupun

keputusan-keputusan lainnya serta memberikan laporan pertanggung

jawaban atas segala amanat yang dilaksanakan pada musyawarah besar

Forkabi

32

Bagan 2

Struktur Forkabi Periode 20052010

Sumber ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua

(Bogor) pada tanggal 29 Juni 2002

b Pimpinan Forkabi

1 Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

a DPP Forkabi adalah pimpinan tertinggi dalam memimpinan

organisasi

b DPP Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah Besar

(MUBES) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPP Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

dan Departemen14

14

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 5

Ketua Umum

Husain Sani

Ketua I

Asmuni Muchtar

Ketua II

Komaruddin

Ketua III

Rusdi

Ketua IV

Marghani M Mustar

Ketua V

M Ihsan

Ketua VI

M Asyrof Ali

Sekjen

A Latif HM

Wakil Sekjen I

Maryadi

Wakil Sekjen II

Somajaya

Wakil Sekjen III

Maturidi Umar Said

Wakil Sekjen IV

Lahyanto Nadie

Wakil Sekjen V

Anas Syukron

Bendahara Umum

Djuli Zulkarnaen

Bendahara I

Herman Sani

Bendahara II

Abdullah

Bendahara III

Maah Setiawan

Bendahara IV

Nur Ihsan Absani

33

2 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forkabi

a DPD Forkabi memimpin organisasi ditingkat

KotamadyaKabupaten dan melaksanakan kebijakan yang

digariskan oleh DPP Forkabi

b DPD Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Daerah (MUSDA) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPD Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPD Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Divisi

3 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Forkabi

a DPC Forkabi memimpin organisasi di tingkat Kecamatan dan

melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPC Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Cabang (MUSCAB) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

c DPC Forkabi disahkan oleh DPD Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPC Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Bagian

4 Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) Forkabi

a DPRt Forkabi memimpin organisasi di tingkat KelurahanDesa

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh organisasi

b DPRt Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Ranting (MUSRAN) untuk masa jabatan 5 (lima) tahun

34

c DPRt Forkabi disahkan oleh DPC Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPRt Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Sub Seksi

5 Dewan Pimpinan Sub Ranting (DP Subran) Forkabi

a DP Subran Forkabi memimpin organisasi di tingkat Rukun

Warga (RW) dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh

organisasi

b DP Subran Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawarah

Sub Ranting (MUSSUBRAN) untuk masa jabatan 5 (lima)

tahun

c DP Subran Forkabi disahkan oleh DPRt Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DP Subran Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan

Penasehat Sub Seksi

6 Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi

a Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi ditentukan

langsung oleh DP Subran Forkabi

b Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disesuaikan

dengan kebutuhan setempat

c Pimpinan Koordinator Tetangga (Korta) Forkabi disahkan oleh

DPR Subran Forkabi dengan Surat Keputusan

7 Dewan Pimpinan Luar Negeri (DPLN) Forkabi

35

a DPLN Forkabi memimpin organisasi di tingkat Luar Negeri

dan melaksanakan kebijakan yang digariskan oleh DPP

Forkabi

b DPLN Forkabi dipilih dan ditetapkan dalam Musyawara

Pimpinan Luar Negeri (MUSPILNEG) untuk masa jabatan 5

(lima) tahun

c DPLN Forkabi disahkan oleh DPP Forkabi dengan Surat

Keputusan

d DPLN Forkabi terdiri dari Pimpinan Harian Dewan Penasehat

Dewan Pembina Departemen

8 Pimpinan Oranisasi Forkabi pada tingkatan dilengkapi dengan

a Dewan Penasehat

b Dewan Kehormatan

c Dewan Pembina

d Dewan Pakar (Hanya ada di DPP Forkabi)

e Penjelasan mengenai Dewan Penasehat Dewan Kehormatan

Dewan Pembina serta Dewan Pakar diatur lebih lanjut dalam

Anggaran Rumah Tangga

2 Keanggotaan Forkabi

a Penerimaan Anggota Forkabi

1 Anggota Biasa

36

Yang dapat diterima sebagai anggota biasa adalah masyarakat Betawi asli

dan para keturunannya atau yang mempunyai hubungan famili secara langsung

atau tidak langsung

2 Anggota Kader

Anggota kader adalah anggota biasa yang telah menjadi pimpinan atau

pengurus atau biasa yang telah mengikuti jenjang kaderisasi yang terdiri dari

a Pratama

b Madya

c Utama

3 Anggota Kehormatan

Yang dapat diterima sebagai anggota kehormatan adalah para penduduk

Jakarta yang telah menetap sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) tahun atau

mengakui sebagai masyarakat Betawi dan telah memberikan kontribusi yang

positif bagi masyarakat Betawi dengan sesungguhnya serta bertanggung jawab

menjaga citra Betawi15

b Syarat dan Kewajiban Anggota Forkabi

1 Berakhlak mulia dengan melaksanakan ajaran islam

2 Berkewajiban menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai perjuangan

masyarakat Betawi

3 Berkewajiban mentaati dan mematuhi segala peraturan dan keputusan

organisasi

4 Membayar iuran Anggota

15

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

37

c Hak-hak Anggota Forkabi

1 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mendapatkan perlakuan serta

perlindungan hukum yang sama dari organisasi

2 Setiap Anggota mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat

3 Setiap Anggota mempunyai hak untuk membela diri

4 Anggota biasa berhak untuk memilih dan dipilih

5 Anggota biasa mempunyai hak bicara dan suara

6 Anggota kehormatan mempunyai hak bicara tetapi tidak mempunyai

hak suara dipilih dan memilih

38

BAB III

DESKRIPSI DKI JAKARTA DAN PELAKSANAAN PILKADA

A Sejarah Betawi dan Bentuk Pemerintahannya

Daerah Khusus Ibukota (DKI Jakarta) adalah Ibukota Negara Republik

Indonesia DKI Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki

status setingkat Propinsi1 DKI Jakarta terletak dibagian barat laut Pulau Jawa

dahulu pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa (1527) Jayakarta (1527-1619)

Batavia (1619-1942) dan Djakarta (1942-1972) (sesuai dengan ejaan yang

sekarang huruf D menjadi J)

1 Sunda Kelapa (1527)

DKI Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan kerajaan

Sunda yang bernama Sunda Kelapa berlokasi di muara sungai Ciliwung Ibukota

kerajaan Sunda yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran

(sekarang Bogor) Sunda Kelapa merupakan salah satu pelabuhan yang dimiliki

kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten Pontang Cigede Tarumanagara dan

Cimanuk Kerajaan Sunda sendiri merupakan kelanjutan dari kerajaan

Tarumanagara pada abad ke-5 (lima) sehingga pelabuhan ini diperkirakan telah

ada sejak abad ke-5 (lima) dan diperkirakan merupakan Ibukota Tarumanagara

yang disebut Sundapura

1 Lihat UUD 45 Pasal 18A yang menyebutkan bahwa kekhususannya dan keistimewaan

daerah di Indonesia seperti halnya DKI Jakarta yang disebut sebagai daerah yang berpredikat

kekhususan Hal ini dikarenakan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan

disamping itu menjadikan ia sebagai barometer perpolitikan di Negara Republik Indonesia

(Yogyakarta Penerbit New Merah Putih 2009) h 22 Lihat juga httpwwwDaerah Khusus

Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember 2010

39

Pada abad ke-12 pelabuhan tersebut dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok Jepang India Selatan dan

Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan Sunda Kelapa membawa barang-

barang seperti porselen kopi sutra kain wangi-wangian kuda anggur dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komunitas dagang saat

itu

2 Jayakarta (1527ndash1619)

Orang Portugis merupakan orang Eropa pertama yang datang ke DKI

Jakarta Pada abad ke-16 Surawisesa raja Sunda meminta bantuan Portugis yang

ada di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari kerajaan

Sunda2 Upaya permintaan bantuan Surawisesa kepada Portugis di Malaka

tersebut diabadikan oleh masyarakat Sunda dalam cerita Pantun Seloka

Mundinglaya Dikusumah dimana Surawisesa diselokakan dengan nama gelarnya

yaitu Mundinglaya Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana

Cirebon yang dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut

Masyarakat Sunda menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan

tersebut membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak

rakyat Sunda disana termasuk Syahbandar pelabuhannya Penetapan hari jadi DKI

Jakarta tanggal 22 Juni oleh Sudiro walikota DKI Jakarta pada tahun 1956

adalah berdasarkan tragedi pendudukan pelabuhan Sunda Kelapa oleh Fatahillah

2 httpwwwDaerah Khusus Ibukota Jakarta Goid diakses pada tanggal 27 Desember

2010

40

pada tahun 1527 Fatahillah mengganti nama kota tersebut menjadi Jayakarta yang

berarti kota kemenangan

3 Batavia (1619ndash1942)

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16 setelah

singgah di Banten pada tahun 1596 Jayakarta pada awal abad ke-17 diperintah

oleh pangeran Jayakarta salah seorang kerabat kesultanan Banten Pada 1619

VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen menduduki Jayakarta setelah

mengalahkan pasukan Kesultanan Banten dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia3 Selama kolonialisasi Belanda Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting Untuk pembangunan kota Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja Kebanyakan dari mereka berasal dari

Bali Sulawesi Maluku Tiongkok dan pesisir Malabar India Sebagian

berpendapat bahwa mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas yang

dikenal dengan nama etnis Betawi

Waktu itu luas Batavia hanya mencakup daerah yang saat ini dikenal

sebagai Kota Tua di DKI Jakarta Utara Sebelum kedatangan para budak tersebut

sudah ada masyarakat Sunda yang tinggal di wilayah Jayakarta seperti masyarakat

Jatinegara Kaum Sedangkan dari etnis pendatang pada zaman kolonialisme

Belanda membentuk wilayah komunitasnya masing-masing Maka di DKI Jakarta

ada wilayah-wilayah bekas komunitas itu seperti Pecinan Pekojan Kampung

Melayu Kampung Bandan Kampung Ambon Kampung Bali dan Manggarai

3 Muhajir Bahasa Betawi Sejarah dan Perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 48

41

4 Djakarta (1942ndash1972)

Penjajahan oleh Jepang dimulai pada tahun 1942 dan mengganti nama

Batavia menjadi Djakarta untuk menarik hati penduduk pada Perang Dunia II

Kota ini juga merupakan tempat dilangsungkannya Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 kemudian Belanda menduduki DKI

Jakarta sampai pengakuan kedaulatan tahun 1949 Akibatnya kedudukan peran

Ibukota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta pada tanggal 03 Januari 1946

Hingga tahun 1959 Djakarta merupakan bagian dari Provinsi Jawa Barat

Namun pada tahun 1959 status Kota Djakarta mengalami perubahan dari sebuah

kotapraja dibawah walikota ditingkatkan menjadi daerah tingkat satu yang

dipimpin oleh gubernur yang menjadi gubernur pertama ialah Suwiryo

Pengangkatan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu dilakukan langsung oleh

Presiden Republik Indonesia Pertama Soekarno pada tahun 1961

Semenjak dinyatakan sebagai Ibukota Negara pada tanggal 31 Agustus

19644 penduduk DKI Jakarta melonjak sangat pesat dengan berimigrasinya

penduduk dari luar DKI Jakarta untuk bekerja Mereka memperoleh kehidupan

yang baru sebagai tenaga kerja di Ibukota Negara tersebut Dalam kurun waktu 5

tahun penduduknya berlipat lebih dari 2 (dua) kali banyaknya dari 110669 jiwa

sampai 653400 jiwa5 Berbagai pemukiman kelas menengah baru kemudian

berkembang seperti Kebayoran Baru Cempaka Putih Rawamangun dan

Pejompongan Pusat-pusat pemukiman juga banyak dibangun secara mandiri oleh

berbagai kementerian dan institusi milik negara seperti Perum Perumnas

4 Lihat juga httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 5 Februari 2011 5 Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 54

42

Pada masa pemerintahan Soekarno (1961) DKI Jakarta melakukan

pembangunan proyek besar antara lain Gedung Olahraga (Gelora Bung Karno)

Mesjid Istiqlal dan Monumen Nasional Perkembangan berikutnya jalan raya

Poros Medan Merdeka-Thamrin-Sudirman mulai dikembangkan sebagai pusat

bisnis kota menggantikan poros Medan Merdeka-Senen-Salemba-Jatinegara

Pusat pemukiman besar pertama yang dibuat oleh pihak pengembang swasta

adalah Pondok Indah (oleh PT Pembangunan Jaya) pada akhir dekade 1970-an

pada saat gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin di wilayah Jakarta Selatan wilayah

lainnya ialah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang berada di wilayah Jakarta

Timur sedangkan di daerah Jakarta Utara ialah Taman Impian Jaya Ancol

kemudian Gedung Arsip Nasional di daerah Jakarta Barat dan di Jakarta Pusat

Monumen Nasional (Monas)

Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah Propinsi

yang mempunyai kekhususan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah karena

kedudukannya sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Hal tersebut

mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 18A yang berbunyi6

ldquoHubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah

daerah Provinsi Kabupaten dan Kota atau antara Provinsi dan Kabupaten

dan Kota diatur dengan Undang-undang dengan memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerahrdquo

Dengan melihat ketentuan diatas maka dapat dikatakan adanya

kekhususan yang diemban oleh Propinsi DKI Jakarta yang diatur didalam UUD

45 tersebut Hal ini dikarenakan kekhususan DKI Jakarta adalah sebagai Ibukota

6 Lihat UUD 45 Pasal 18A tentang khususan dan keistimewaan daerah (Yogyakarta

Penerbit New Merah Putih 2009) h 22

43

Negara Republik Indonesia dan menjadikan barometer perpolitikan di Negara

Republik Indonesia disamping itu DKI Jakarta menjadikan daerah yang

mempengaruhi kebijakan-kebijakan politik bagi daerah-daerah lainnya

Sebagai penyelenggaraan urusan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Daerah Khusus

Ibukota Jakarta menurut asas otonomi dan tugas yang berwujud dengan prinsip

otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik

Indonesia

B Kedudukan dan Fungsi DKI Jakarta

Kedudukan DKI Jakarta sebagai daerah khusus berfungsi juga sebagai

Ibukota Negara dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat Propinsi

Sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia DKI Jakarta yang memiliki

kekhususan daerah disamping daerah-daerah lain didalam penyelenggaraan

pemerintah seperti halnya didalam kebijakan-kebijakan pemerintah daerah berada

di DKI Jakarta Disamping itu kedudukan DKI Jakarta merupakan tempat

berdomisili lembaga-lembaga pemerintahan seperti Istana Presiden Republik

Indonesia Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Dewan Perwakilan Rakyat

(DPR) Mahkamah Agung (MA) Mahkamah Konstitusi (MK) dan Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) Disamping itu terdapat pula banyaknya ormas-

ormas etnis dan keagamaan yang berdomisili di daerah tersebut salah satunya

ormas etnis yaitu Forkabi dan ormas keagamaan Forum Pembela Islam (FPI)

44

1 Geografis DKI Jakarta

DKI Jakarta terdiri dari dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 7

(tujuh) meter diatas permukaan laut terletak pada posisi 6deg12rsquo Lintang Selatan

dan 106deg48rsquo Bujur Timur Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 1227 Tahun

1989 luas wilayah DKI Jakarta adalah 765902 kmsup2 terdiri dari daratan seluas

66152 kmsup2 termasuk 110 pulau di Kepulauan Seribu dan lautan seluas 699750

kmsup27 Batas wilayah DKI Jakarta Sebelah Utara dengan Laut Jawa kemudian

Sebelah Timur dengan Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi Sebelah Selatan

dengan Kota Depok dan selanjutnya Sebelah Barat dengan Kabupaten Tangerang

dan Kota Tangerang

DKI Jakarta terbagi menjadi 5 (lima) wilayah Kotamadya dan 1 (satu)

Kabupaten administratif yakni Kotamadya DKI Jakarta Pusat dengan luas 4790

kmsup2 dan kependuduk sekitar 920399 jiwa8 DKI Jakarta Utara dengan luas 14220

kmsup2 dan kependuduk sekitar 1372190 jiwa DKI Jakarta Barat dengan luas

12615 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1584686 jiwa DKI Jakarta Selatan dengan

luas 14573 kmsup2 dan kependuduk sekitar 1843274 jiwa dan Kotamadya DKI

Jakarta Timur dengan luas 18773 kmsup2 dan kependuduk sekitar 2582134 jiwa

serta Kotamadya Kepulauan Seribu dengan luas 1181 kmsup2 dan kependuduk

sekitar 22024 jiwa

C Peta Sosial Politik DKI Jakarta

Momentum reformasi yang bergulir secara nasional tampaknya juga

memiliki impilikasi yang cukup signifikan dalam perkembangan politik di daerah-

7 httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

8 httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010

45

daerah khususnya di DKI Jakarta Membicarakan perihal DKI Jakarta sebagai

pusat perpolitikan bagi politik Indonesia dimana kegiatan politik didaerah-daerah

berkaitan dengan peta politik di DKI Jakarta

Uraian diatas menunjukan banyaknya partai politik yang menjadikan DKI

Jakarta sebagai pusat kegiatan misalnya terdapat Dewan Pimpinan Pusat (DPP)

partai politik seperti tergambar dalam tabel di bawah ini

Tabel 1

Nama Partai Politik dan Alamat Sekretaris di Tingkat Pusat

No Urut Nama Partai Politik Alamat Dewan Pimpinan Pusat

1 Partai Demokrat (PD) Jl Pemuda No 712 Jakarta Timur

Telp 021 4755146

2 Partai Golkar Jl Anggrek Neli Murni Slipi

Jakarta Barat Telp 021 5481618

3 Partai Demokrasi Indonesia

Perjuangan (PDI P)

Jl Lenteng Agung Jakarta Selatan

Telp 021 5416713

4 Partai Persatuan Pembangunan

(PPP)

Jl Anggrek Nelly Murni XI A

Slipi Jakarta Barat Telp

0215302222

5 Partai Kebangkitan Bangsa

(PKB)

Jl Sukabumi No23 Menteng

Jakarta Pusat Telp 021 3155138

6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jl Mampang Prapatan Raya No98

D E F Jakarta 12720

7 Partai Amanat Nasional (PAN) Jl Warung Buncit Raya No17

Jakarta Selatan Telp 021

7975588

8 Partai Hanura Jl Proklamasi 69 Menteng Jakarta

Pusat Telp 021 3921785

9 Partai Gerindra Jl Brawijaya IX No1 Kebayoran

Baru Jakarta Selatan

10 Partai Damai Sejahtera (PDS) Jl Tirtayasa Raya No 20

Kebayoran Baru Jakarta Selatan

Telp 021- 7220725

Sumber httpkabarbebaswordpresscom

46

Dari tabel data kelihatan banyak partai politik yang menempatkan DKI

Jakarta sebagai pusat pimpinannya saja Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota

Republik Indonesia dapat juga dikatakan sebagai barometer dan roda perputaran

politik Indonesia9 Selain DKI Jakarta memiliki fungsi kebijakan politik dan

sekaligus sebagai Ibukota Propinsi tidak mengherankan kalau banyak masyarakat

daerah yang bermukim DKI Jakarta untuk mencari lapangan pekerjaan Dalam

sensus tahun 2000 tercatat sebanyak 8324707 jiwa10

yang bermukim di DKI

Jakarta ada mereka terdiri dari beberapa etnis selain etnis Betawi antara lainnya

terdapat etnis Jawa Sunda China Batak Minangkabau Melayu Bugis Madura

Banten Banjar dan lain-lain

Mengingat banyaknya etnis yang menetap sebagai penduduk di DKI

Jakarta maka masing-masing etnis berbicara dengan bahasa etnisnya sendiri

Etnis Jakarta menggunakan bahasa Betawi bahasa tersebut digunakan sebagai

percakapan sehari-hari oleh etnis tersebut Bahasa Betawi mempunyai banyak

kesamaan dengan bahasa Indonesia bahasa Betawi merupakan salah satu rumpun

bahasa Melayu Banyak istilah Melayu Sumatera ataupun Melayu Malaysia yang

digunakan dalam bahasa Betawi seperti kata niari artinya untuk hari ini11

Namun untuk berkomunikasi antara mereka digunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan antara etnis tersebut Hal ini dapat dilihat dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 36 yang menyatakan12

9 Lihat ketika Pemilu 1997 kemenangan yang diraih oleh PPP sebagai pemenang dengan

pemilih terbanyak setelah Golkar Kemudian pada Pemilu 2004 PKS juga memperoleh urutan

kedua setelah Golkar 10

httpwwwbpscoid berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2000 diakses pada tanggal

10 November 2010 11

httpmyqurancom diakses pada tanggal 5 Februari 2011 12

Lihat UUD 45 Pasal 36 tentang Bahasa (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009) h 46

47

rdquoBahasa Negara ialah Bahasa Indonesiardquo

Dari ungkapan diatas membantu fungsi bahasa Indonesia adalah untuk

mempermudah komunikasi antara etnis yang berasal dari daerah yang

menggunakan bermacam-macam bahasa daerahnya Pengertian etnis ialah

segolongan masyarakat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis13

Pendapat lain dikemukakan Frederich Bart yang dikutip dari Rahmawati Harmen

bahwa istilah etnis menujukkan pada suatu kelompok tertentu yang kesamaan ras

agama asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut14

Terkait pada

sistem nilai budayanya kelompok etnis ialah kelompok orang sebagai suatu

populasi yang didalamnya populasi kelompok mereka tersebut maupun

melestarikan kelangsungan dengan cara berkembang biak yang mempunyai nilai-

nilai budaya yang sama dan sadar akan kebersamaan

Dalam sistem sosial etnis mempunyai arti kedudukan tertentu karena

keturunan adat agama bahasa dan sebagainya Suatu kelompok etnis memiliki

kesamaan dalam hal sejarah bahasa sistem nilai adat istiadat dan tradisi

Banyaknya ragam jenis bahasa tersebut menjadi potensi tersendiri sebagai hasil

dan potensi budaya masing-masing

Sementara itu bila ditinjau dari aspek agama yang dipeluk oleh

masyarakat DKI Jakarta mereka secara mayoritas beragama Islam Namun ada

juga yang memeluk agama Kristen Katolik Hindu Budha dan Konghucu Dalam

masyarakat DKI Jakarta terdapat suatu tatanan masyarakat yang senantiasa

mengembangkan semangat kebersamaan Untuk memperkuat tali persaudaraan

13

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya (Jakarta Yayasan Obor

Indonesia 2000) h 7 14

Rahmawaty Harmen Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta PT Pustaka

Utama Grafiti 2002) h 22

48

individu-individu maupun dalam konteks komunitas masyarakat yang lebih besar

mereka tidak pernah membatasi diri dalam hal pergaulan Termasuk diantaranya

dalam hal hubungan antara berbagai penganut agama Fenomena tersebut dapat

dilihat dari masyarakat DKI Jakarta yang majemuk (Pluralisme) seperti

disamping etnis Betawi ada juga etnis dari berbagai daerah yang berdomisili di

daerah tersebut dan masyarakat DKI Jakarta dinilai berdasarkan kebudayaan

(Kulturalisme) seperti banyaknya etnis penduduk di DKI Jakarta tetapi mereka

saling menjaga kebudayaannya masing-masing Hal ini tercemin pada acara-acara

pernikahan dan upacara kematian misalnya

Keadaan tersebut membuat komunikasi antara masing-masing agama dan

kebudayaan berlangsung dengan damai tanpa adanya saling curiga mencurigai

Sehingga dengan demikian memungkinkan terciptanya kehidupan yang dinamis

tanpa adanya konflik dalam bermasyarakat dan berpolitik Sudah barang tentu

semangat untuk saling bertoleransi diwujudkan dalam bentuk nyata demikian

juga dengan adanya Forum Lintas Agama sehingga upaya untuk meredam konflik

dapat diatasi

D Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung dapat dipandang sebagai

terobosan politik yang signifikan dalam konteks perkembangan politik daerah dan

otonomi daerah Gagasan Presiden Republik Indonesia ke-3 (tiga) BJ Habibie15

sebagai orang yang pertama mengeluarkan pemikirannya agar bangsa Indonesia

perlu melakukan pemilihan Presiden secara langsung dan kemudian disusul

15

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie Center 2000) h

3

49

pemilihan Gubernur Berangkat dari gagasan tersebut Mahkamah Konstitusi

(MK) menyeluarkan keputusan yang berupa Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 pada tanggal 29 September 200416

tentang Pemerintahan Daerah Dari UU

tersebut dinyatakan bahwa adanya Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur) yang

secara langsung oleh masyarakat dimasing-masing daerahnya Dengan adanya

keputusan MK tersebut membuat daerah-daerah lebih mandiri lagi dalam

mengatur berbagai bidang antara lainnya dibidang ekonomi politik dan sebagai

berikut

Dampak dari UU tersebut masyarakat Indonesia dapat merasakan ldquopesta

demokrasirdquo didaerahnya masing-masing melalui Pemilihan Kepala Daerah secara

langsung Artinya masyarakat dapat menentukan arah perubahan yang lebih baik

lagi daerahnya melalui Pilkada tersebut yang dipilih secara langsung

Namun tidak hanya masyarakat Indonesia saja yang dapat merasakan pesta

demokrasi di daerah tetapi bagi partai politikpun dapat berperan dalam Pilkada

Hal ini dapat dilihat dari adanya koalisi-koalisi antara partai politik dan calon

kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Untuk keperluan tersebut berkoalisi

partai politik dapat mengajukan calon nama untuk menjadi kepala daerah melalui

pemilihan secara langsung umum bebas rahasia jujur dan adil17

Pengertian

disisilain bila hal ini tidak terpenuhi partai politikpun dapat berkoalisi dengan

16

Dalam UU 32 Tahun 2004 Pasal 56 ayat 1 dan Pasal 59 ayat 1 antara lain disebutkan

Tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah

dipilih dalam satu pasangan calon yang dilaksanakan secara demokratis berdasarkan asas

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Kemudian pasangan calon diajukan oleh partai

politik atau gabungan partai politik dan pemilih kepala daerah dan wakil daerah harus memilih

pasangan calon yang diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004) h 38-40 Selanjutnya seperti halnya Pilkada DKI Jakarta 2007 banyaknya partai

politik yang berkoalisi yang mendukung pada calon gubernur dan wakil gubernur pasangan Fauzi

Bowo dan Prijanto untuk memenangkan keduanya 17

A Ubaedillah dkk Demokrasi Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani (Jakarta

ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2008) h 164

50

partai politik lain Langsung ialah sebagai rakyat mempunyai hak untuk

memberikan suaranya secara langsung dalam Pemilihan Presiden maupun Kepala

Daerah Umum ialah setiap pemilihan yang bersifat umum mengandung makna

bagi semua rakyat tanpa diskriminasi berdasarkan suku agama ras golongan

jenis kelamin pekerjaan dan status sosial

Sementara itu pengertian bebas ialah setiap rakyat berhak menilai bebas

dan menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun dalam

melaksanakan haknya untuk pemilih Presiden maupun Kepala Daerah Rahasia

ialah setiap pemilih dijamin pilihannya tidak akan diketahui oleh siapapun dalam

melaksanakan haknya pemilihan Kemudian Jujur ialah dalam penyelenggaran

Pemilu maupun Pilkada aparat pemerintah mengawasi jalannya pemilihan secara

jujur dengan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Sedangkan adil ialah

dalam penyelenggaraan Pemilu maupun Pilkada setiap pemilih dan calon dipilih

harus mendapat perilaku yang sama serta bebas dari kecurangan dari pihak

manapun

Kemudian organisasi masyarakat disuatu daerahpun ikut serta dalam

berpartisipasi politik dalam Pilkada yang akan diadakan didaerahnya Hal ini

dikarenakan peluang untuk mendukung salah satu calon yang dapat membagun

daerahnya untuk lebih baik lagi dan aman dari aspek apapun

E Pilkada DKI Jakarta

Seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya salah satu ciri dari

demokrasi di Indonesia adalah adanya Pemilihan Umum yang berdasarkan

langsung umum bebas rahasia jujur dan adil Agar Pilkada DKI Jakarta dapat

51

mencapai keputusan politik dimana masyarakat memiliki kekuasaan untuk

memutuskan dengan cara menentukan pilihannya dalam Pilkada tersebut

Diberlakukannya Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 pada tanggal 29

September 2004 telah membuat daerah mempunyai otonomi untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada

didaerahnya masing-masing Kepala daerah (Gubernur) bersama DPRD

mempunyai peran sangat besar dalam menentukan arah dan jalannya

pembangunan didaerah tersebut Bahkan otonomi daerah juga telah memberikan

peran yang lebih besar bagi daerah untuk ikut menentukan arah pembangunan

Indonesia secara keseluruhan

Masyarakat daerah sangat antusiyas menyambut dikeluarkannya Undang-

undang pemilihan daerah secara langsung untuk pertama kalinya khususnya

masyarakat DKI Jakarta dapat memilih kepala daerah secara langsung oleh

karena itu masyarakat dapat mengarahkan arah yang lebih baik untuk daerahnya

masing-masing tak terkecuali masyarakat DKI Jakarta

Atas diterapkannya Undang-undang tersebut maka masyarakat daerah

khususnya DKI Jakarta harus berpartisipasi aktif dalam Pilkada dengan

menggunakan hak pilihnya dan mensukseskan Pilkada tersebut Masyarakat dapat

menentukan pemimpin daerah (Gubernur) yang benar-benar dapat mewujudkan

aspirasi dari masyarakat tersebut

Kemudian ada pula masyarakat DKI Jakarta yang tidak dapat

menggunakan hak suaranya dalam Pilkada tersebut bayaknya masyarakat DKI

Jakarta yang belum memiliki kartu pememilihan Sejumlah keluhan masyarakat di

DKI Jakarta anrata lainnya masyarakat Bukit Duri Pancoran Jakarta Selatan Ada

52

sekitar 432 masyarakat yang tidak dapat menggunakan hak suaranya dalam

Pilkada DKI Jakarta18

Dalam kurun waktu 2005-2009 telah dilangsungkan lebih dari 300 Pilkada

diberbagai daerah19

termaksud DKI Jakarta Masyarakat DKI Jakarta

menghendaki adanya pembaharuan secara menyeluruh dan menyentuh segala

aspek kehidupan agar masyarakat didaerah dapat melaksanakan dan menikmati

pembangunan dengan tenang dan damai Menurut masyarakat DKI Jakarta ada

beberapa hal yang perlu untuk ditindaklanjuti20

ialah menegakkan hukum secara

adil menghormati hak-hak asasi manusia sekaligus membebaskan pemerintah dari

virus KKN

1 Kontestan Pilkada DKI Jakarta

DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dan sekaligus

sebagai barometer politik Indonesia hal ini terlihat dari pertumbuhan

penduduknya bermacam-macam etnis dan bangunan properti Sebagai penunjang

kehidupan bagi masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta

Dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 Komisi Pemilihan Umum Daerah

(KPUD) DKI Jakarta memutuskan dua pasangan calon gubernur dan wakil

gubernur Pasangan nomor 1 (satu) diduduki oleh pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar pasangan ini didukung oleh 1 (satu) partai politik yaitu PKS dan

mempunyai visi menuju kota jasa modern aman dan sejahtera Pasangan nomor

2 (dua) diduduki oleh Fauzi Bowo dan Prijanto berdasarkan KPUD DKI Jakarta

18

Kompas 7 Agustus 2007 h 4 19

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010 20

Kompas 7 Agustus 2007 h 4

53

pada tanggal 16 Juni 200721

Pasangan ini diusung 19 (sembilan belas) partai

politik dan mempunyai visi DKI Jakarta yang nyaman dan sejahtera

Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mengaku siap untuk

menang dan kalah dalam Pilkada DKI Jakarta Calon gubernur DKI Jakarta nomor

urut 2 (dua) Fauzi Bowo menyatakan dirinya konsekuen untuk siap menang dan

siap kalah serta melaksanakan Pilkada secara damai22

Kemudian calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 (satu) Adang

Daradjatun menyatakan dirinya siap menerima apapun dari hasil pilihan rakyat

dalam Pilkada menurut Adang Daradjatun menang atau kalah adalah bagian dari

demokrasi Karena dari kekalahan adalah hakikatnya kemenagan bagi seluruh

masyarakat DKI Jakarta

Menurut Juri Ardiantoro Ketua KPU DKI Jakarta meminta semua calon

untuk terus mengingat dan memegang isi prasasti kesepakatan siap menang siap

kalah dan damai yang ditandatangani 23 Juli 2007 di Lapangan Monumen

Nasional23

Dalam deklarasi pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar dan Fauzi

Bowo-Prijanto menyatakan siap menerima apapun hasil dari pilihan masyarakat

DKI Jakarta sepakat mengikuti seluruh tahapan Pilkada secara jujur menaati

seluruh aturan yang ditetapkan oleh KPUD serta menghindari konflik diantara

pendukung dari masing-masing calon gubernur DKI Jakarta

Pilkada DKI Jakarta telah diselenggarakan pada tanggal 8 Agustus 2007

dengan 2 (dua) pasangan calon yang bertarung memperebutkan kursi gubernur

dan wakil gubernur Menarik untuk diamati karena masing-masing calon yang

21

Kompas 17 Juni 2007 h 5 22

Ibid 8 Agustus 2007 h 4 23

Ibid 24 Juli 2007 h 4

54

diusung oleh partai politik yang mendukung dan mempunyai kekuatan yang

dipandang akan memenangi pertarungan tersebut

Secara obyektif setiap pasangan calon memiliki kekuatan dan kelemahan

yang akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemilih khususnya masyarakat DKI

Jakarta dimana masyarakat tersebut melihatnya dengan komparasi janji-janji

calon gubernur yang sudah dilontar didepan masyarakat DKI Jakarta pada saat

kampanye Keputusan masyarakat untuk memilih pasangan calon gubernur akan

disesuaikan dengan orientasi masyarakat tersebut Tentu saja mesin politik juga

akan menentukan kemenangan pasangan calon karena kinerja mesin politik dapat

membantu pasangan calon lebih dikenal oleh masyarakat khusunya DKI Jakarta

55

BAB IV

Faktor Yang Mempengaruhi Forkabi Mendukung Salah Satu Calon

Gubernur DKI Jakarta Dalam Pilkada 2007

A Peran Forkabi Dalam Pilkada DKI Jakarta

Semenjak Forkabi didirikan pada tanggal 18 April 2001 di DKI Jakarta

kegiatan Forkabi seperti sebagaimana organisasi kedaerahan lainnya secara umum

memperjuangkan dan menjaga kebudayaan yang telah ada Disamping itu pula

kegiatan Forkabi ialah menjaga harga diri dan martabat masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarkat Betawi karena Forkabi salah satu dari 113 ormas Betawi

Maka dari itu Forkabi hanya melestarikan dan menjaga budaya Betawi sebagai

kebudayaan DKI Jakarta Hal ini dikarenakan banyaknya etnis luar DKI Jakarta

yang berkependudukan di DKI Jakarta

Menurut Ketua Umum Forkabi Husain Sani sebagai bagian dari

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi Forkabi harus menjaga

dan melestarikan kebudayaan Betawi jangan sampai hilang karena masuknya

budaya daerah-daerah lain di DKI Jakarta1

Kemudian dari uraian diatas disamping berdirinya Forkabi dilandasi oleh

pengaruh masuknya budaya daerah-daerah lain ke DKI Jakarta Hal ini terjadi

pada tanggal 23 Februari 2001 di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan keributan

antara etnis Betawi dan etnis Madura Keribuatan tersebut dipicu oleh masalah

pengelolaan lahan parkir dari kedua etnis sehingga memakan korban jiwa kurang

lebih 3 (tiga) orang dari etnis tersebut2

1 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 2 httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

56

Dari peristiwa keributan antar etnis di Pasar Kebayoran Jakarta Selatan

barulah terbentuknya Forkabi Hal ini dikarenakan Forkabi melihat saudara-

saudaranya ribut lahan dengan etnis luar DKI Jakarta yaitu oleh etnis Madura

Kurang lebih hampir 3 (tiga) bulan proses terbentuknya Forkabi dalam

mekanisme pembentukan Forkabi hampir sama dengan organisasi-organisasi

daerah lainnya seperti harus mempunyai anggota kader logo dan sebagainya3

berangkat dari terbentuknya ormas tersebut barulah Forkabi mempunyai

anggota dan kader yang dapat membantu saudara-saudaranya yang berada di

Kebayoran untuk memukul mundur etnis Madura dari Pasar Kebayoran dan

menjadikan daerah kekuasaan Forkabi pada saat itu

Setelah mengalahkan etnis Madura dari Kebayoran barulah Forkabi

memperluas jaringannya melalui pembentukan cabang-cabangnya ditingkat

daerah Dimana Forkabi mempunyai 3 (tiga) Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

pada tingkat Kotamadya Selain DKI Jakarta Forkabi mambentuk pengurus diluar

DKI Jakarta yakni DPD Kota Tangerang DPD Kota Depok dan DPD Kota

Bekasi

Tabel 24

Jumlah Etnis Betawi di Daerah

Daerah Betawi Jumlah

Daerah Jakarta 778953 jiwa

Daerah Tangerang 452821 jiwa

Daerah Bekasi 563439 jiwa

Daerah depok 354153 jiwa

Sumber httpbetawiblogsomecom

3 Lihat Suharsimi Arikunto Organisasi dan Administrasi (Jakarta PT Raja Grafindo

Persada 1993) h 13 4 httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

57

Dari uraian diatas pembentukan Forkabi ditingkat daerah tersebut

dikarenakan untuk memudahkan masyarakat Betawi didaerah tersebut disamping

itu pula untuk tempat berkumpul dan melestarikan budaya maupun menjaga

budaya Betawi supaya tidak dapat etnis dari luar DKI Jakarta mengambil dan

meniru dari kebudayaan Betawi

Kemudian dengan terbentuknya Forkabi ditingkat daerah untuk tingkat

DKI Jakarta Forkabi mempunyai 6 (enam) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) antara

lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta Timur DPD Jakarta Barat DPD

Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD Kepulauan Seribu Dengan

terbentuknya Forkabi di wilayah-wilayah DKI Jakarta barulah bermunculan

anggota dan kader Forkabi kebanyakan dari jajaran pemerintah maupun

birokrasi5

Perkembangan anggota dan kader Forkabi dari waktu ke waktu

membuahkan hasil yang cukup meningkat Dari bermodal anggota dan kader

Forkabi yang berada dijajaran birokrasi Forkabi barulah memulai perjalanannya

yaitu dengan mengikuti sedikit demi sedikit perpolitikan terutama perpolitikan

daerah Hal ini dikarenakan Forkabi melihat DKI Jakarta sebagai barometer

politik bagi daerah lain selain DKI Jakarta

Perjalanan politik Forkabi baru dimulai pada pelaksanaan Pilkada DKI

Jakarta 2007 setelah Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah Menurut mantan Ketua Umum Forkabi Husain Sani

mengenai Undang-Undang tersebut maka secara otomatis daerah sangat berperan

5 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

58

dalam pelaksanaan Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau

ikut campur dengan pelaksanaan Pilkada di DKI Jakarta6

Berangkat dari Pilkada DKI Jakarta Forkabi sangat berperan penuh untuk

mensukseskan Pilkada tersebut Hal ini dikarenakan Forkabi adalah salah satu

ormas Betawi yang mempunyai anggota dan kader yang berasal dari jajaran

birokrasi Disamping itu Forkabi mempunyai anggota dan kader dari masyarakat

asli DKI Jakarta yaitu masyarakat Betawi dan sekaranglah masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi dapat mengarahkan daerah DKI Jakarta

kearah yang lebih baik melalui Pemilihan Kepala Daerah secara langsung7

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta KPUD DKI Jakarta memutuskan

2 (dua) calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang akan

dipilih langsung oleh masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

Calon-calon tersebut ialah Adang Daradjatun yang berpasangan dengan Dani

Anwar dan Fauzi Bowo berpasangan dengan Prijanto Dalam pengambilan nomor

urut calon pasangan gubernur dan wakil gubernur pada nomor urut 1 (satu)

diperoleh pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar kemudian pada nomor

urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto8 Pasangan Adang

Daradjatun dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai politik saja yaitu PKS

sedangkan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto didukung oleh 19 partai politik

yang dimotori oleh PDI P serta didukung oleh 18 partai politik lainnya

Melihat keputusan KPUD DKI Jakarta dalam memutuskan nama calon

gubernur yang maju dalam Pilkada DKI Jakarta Forkabi bertekad mendukung

6 Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 7 Lihat UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 56 ayat (1) (Jakarta

Ramdina Prakasa 2004) h 38 8 Kompas 17 Juni 2007 h 5

59

maupun mensukseskan pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto Dukungan ini dicetuskan melalui Rapat Kerja 1 (RAKER) antara

dewan kehormatan Forkabi anggota dan kader Forkabi di 6 (enam) DPD yang di

adakan di Megamendung Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 20079 Dalam

RAKER 1 Forkabi membahas tentang dukungan dan mensukseskan pasangan

calon gubernur pasangan nomor urut 2 (dua) yaitu pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto10

Dukungan Forkabi tersebut untuk mendukung pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 semula tidak mencapai kebulatan Hal ini muncul suara yang

berseberangan satu DPD yang tidak ingin mendukung pasangan yang secara

mayoritas mendukung pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto Pihak tersebut

mendapat dari DPD Forkabi Jakarta Timur11

Menurut M Iwan selaku Ketua

Dewan Pimpinan Daerah Forkabi Jakarta Timur hal ini dikarenakan Forkabi

adalah ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik12

Kemudian dengan berjalannya waktu pada saat RAKER 1 Forkabi

terjadilah loby-loby politik yang dilakukan oleh mantan Ketua Umum Forkabi

Husain Sani pada saat itu ia menyatakan kepada M Iwan dan menegaskan

9 Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 10

Ibid 11

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 12

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI Jakarta Timur

M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

60

bahwa kapan lagi putra Betawi menjadi orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta

kalau bukan sekarang saatnya13

Dari loby-loby politik yang dilakukan pada akhirnya membuahkan hasil

yang membanggakan bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya bagi masyarakat

Betawi Artinya kemudian M Iwan dapat menerima mendukung dan

mensukseskan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012 Dukungan Forkabi kepada Fauzi Bowo dikarenakan organisasi ini melihat

sosok dari Fauzi Bowo selain sebagai Ketua Umum Badan Musyawarah Betawi

(Bamus Betawi) dan ia juga duduk dalam jajaran pemerintah sebagai Wakil

Gubernur DKI Jakarta pada periode 2002-200714

Disamping itu sosok Fauzi Bowo dikenal sebagai putra Betawi Dari

beribukan Nuraini sebagai warga asli DKI Jakarta Namun suatu hal yang tidak

dipungkiri Bukan Fauzi Bowo saja sebagai putra Betawi tetapi dalam pasangan

nomor urut satu yakni wakil calon gubernur Adang Daradjatun yaitu Dani Anwar

sebagai putra Betawi Namun dukungan Forkabi jatuh kepada putra Betawi yaitu

Fauzi Bowo Hal ini dikarenakan Dani Anwar adalah calon wakil gubernur DKI

Jakarta dengan pasangan Adang Daradjatun maka dukungan Forkabi sepenuhnya

kepada Fauzi Bowo yang sebagai calon gubernur DKI Jakarta Disamping itu

Forkabi akan mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo sebagai gubernur DKI

Jakarta serta menjadikan orang nomor 1 (satu) di DKI Jakarta sebagai gubernur

DKI Jakarta

13

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 14

Ibid Lihat juga httpfauzi bowo sosok birokrat merakyatblogsomecom diakses pada

tanggal 15 Januari 2011

61

Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur dan Wakil

Gubernur) yang telah berlangsung tahun 2007 lalu pada akhirnya telah

menghantarkan DKI Jakarta pada keberhasilan proses penyelenggarakan Pilkada

secara langsung Ada hal yang membuat keberhasilan Pilkada tersebut ialah peran

Forkabi yang menggunakan isu putra Betawi Bagi mendukung dari salah satu

kandidat calon Gubernur tersebut yang putra Betawi Selain itu tingkat partisipasi

sebagai pemilih cukup meningkat hal ini terlihat pada masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang lalu

B Dukungan Forkabi untuk Pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tidak terlepas dari partai

politik maupun masyarakat daerah tersebut Hal ini dilihat pada pilkada DKI

Jakarta 2007 lalu dimana pasangan gubernur dan wakil gubernur didukung oleh

partai politik antara lainnya pasangan nomur urut 1 (satu) calon gubernur dan

wakil gubernur Adang Daradjatu dan Dani Anwar didukung oleh 1 (satu) partai

politik

Kemudian pasangan nomor urut 2 (dua) calon gubernur dan wakil

gubernur yaitu Fauzi Bowo dan Prijanto didukung 19 partai politik Uraian diatas

banyaknya partai politik yang berkoalisi untuk mencalonkan dan mensukseskan

calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Seperti tergambar dalam tabel di

bawah ini

62

Sementara itu dalam Pilkada DKI Jakarta tidak hanya partai politik saja

yang meramaikan Pilkada tersebut masyarakat DKI Jakarta dinilai berperan

dengan mendukung maupun mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan

wakil gubernur tersebut dalam Pilkada DKI Jakarta

Ormas daerah DKI Jakarta juga dinilai berperan dalam mendukung dan

mensukseskan dari calon pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut dalam

Pilkada DKI Jakarta seperti Forkabi yang berperan dalam mendukung salah satu

pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Forkabi adalah salah satu dari 113 ormas Betawi yang bernaungan dengan

Bamus Betawi yang berperan dalam mendukung salah satu pasangan gubernur

dan wakil gubernur DKI Jakarta yaitu pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk

menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dalam Pilkada tersebut Hal

ini dapat dilihat dalam Rapat Kerja (RAKER) 1 (satu) Forkabi yang membahas

tentang dukungan Fauzi Bowo dan Prijanto untuk mendukung dan mensukseskan

pasangan tersebut untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

Besarnya jumlah anggota dan kader Forkabi di DKI Jakarta membuat

modal awal untuk mendukung dan mensukseskan Fauzi Bowo untuk menjadikan

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 Hal ini tidak terlepas dari peran Ketua

Umum Forkabi Husein Sani dalam mengarahkan dan memobilisasi anggota dan

kader Forkabi pada saat itu Hal ini dikarenakan Fauzi Bowo adalah salah satu

calon gubernur DKI Jakarta yang berasal dari putra Betawi

Kemudian didalam kampanye pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto di lapangan Sepak Bola Stadion Soemantri

63

Brodjonegoro Menurut Husein Sani mengatakan saat kampanye tersebut kepada

anggota dan kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya

masyarakat Betawi15

untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur tersebut untuk menjadi gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Menurut Husein Sani selaku Ketua Umum Forkabi mengatakan bahwa

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi di DKI Jakarta untuk lebih

di berdayakan baik dari segi kebudayaan maupun dari segi sumber daya manusia

masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi16

Tabel 317

Jumlah Perolehan Suara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur

DKI Jakarta 2007

KabupatenKota Adang-Dani Fauzi-Prijanto Jumlah Total

Suara Sah

Jakarta Pusat 183679 234144 100

Jakarta Timur 465750 611788 100

Jakarta Utara 235616 319506 100

Jakarta Barat 304983 475894 100

Jakarta Selatan 341887 460380 100

Kab Kepulauan

Seribu

3860 7799 100

Jumlah 1535555 2109511 3645066

Sumber KPUD DKI Jakarta 2007

15

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010 Husain Sani

Pada tanggal 14 Januari 2011 16

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010 Lihat juga httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 7 Januari 2011 17

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

64

Sesuai dengan peroleh suara calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto dengan memperoleh 2109511 suara Hal ini tidak

terlepas dari peran Forkabi dalam mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut disamping itu juga peran

masyarakat DKI Jakarta yang sangat besar dalam dukungannya dalam mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut khususnya masyarakat Betawi

Dalam survey yang diadakan oleh media cetak disamping mendapatkan

dukungan dari 19 partai politik disamping itu Fauzi Bowo mendapat dukungan

sepenuhnya oleh masyarakat Betawi diantara lainnya masyarakat Batak

Tionghoa yang berkependudukan di DKI Jakarta18

Survey yang dilakukan oleh media cetak tersebut masyarakat Betawi yang

berada di DKI Jakarta yang berasal dari anggota dan kader Forkabi Anggota dan

kader tersebut yang sudah dimobilisasi oleh Ketua Umum Forkabi pada saat itu

dalam RAKER 1 Forkabi maupun dalam sosialisasi untuk mendukung Fauzi

Bowo untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Didalam ADART Forkabi Bab III Pasal 3 tentang Syarat Kewajiban

Anggota19

anggota dan kader harus mematuhi keputusan yang sudah ditetapkan

dalam musyawarah Mengenai uraian diatas dimana anggota dan kader harus

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI

18

Kompas 26 Juli 2007 h 2 19

Lihat ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI ditetapkan di Cisarua (Bogor) pada

tanggal 29 Juni 2002 h 13

65

Jakarta dalam RAKER 1 (satu) Forkabi yang diadakan di Megamendung

Kabupaten Bogor pada tanggal 7 Januari 200720

Dari hasil wawancara dengan Ketua Umum Forkabi Husain Sani untuk

proses partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 yang

mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan

Prijanto dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

C Faktor Primordial

Anggota Forkabi mengarahkan partisipasi politiknya dengan mendukung

Fauzi Bowo dan Prijanto untuk dapat duduk sebagai pasangan gubernur dan

wakil gubernur Dalam hal ini Forkabi sangat mendukung Fauzi Bowo

Dukungan tersebut diberikan karena ia adalah seorang putra DKI Jakarta asli

(Betawi) dan seorang birokrat di pemerintahan DKI Jakarta yang perna

menduduki jabatan sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2002-2007

sebelum menyalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Dukungan tersebut merupakan hasil dari pemikiran dan musyawarah oleh

para pengurus Forkabi karena ikatan (primordial) kekerabatan serta kesamaan

daerah sehingga Fauzi Bowo dianggap dapat menampung serta mempunyai

aspirasi yang sama dengan para pengurus Forkabi dan masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat asli (Betawi) sedangkan calon gubernur lainnya Adang

Daradjatun yang bukan masyarakat asli DKI Jakarta melainkan Bogor dianggap

tidak dapat

20

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

66

mewakili masyarakat DKI Jakarta serta tidak tahu betul tentang seluk-beluk DKI

Jakarta21

Kemudian pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forkabi

mensosialisasikan dukungan tersebut kepada kepengurusan Forkabi tingkat

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) serta mensosialisasikan kepada kepengurusan

Forkabi ditingkat Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Dengan tujuan agar Fauzi

Bowo dapat menduduki jabatan politis di pemerintahan DKI Jakarta sebagai

gubernur DKI Jakarta serta untuk dapat memberikan ruang gerak masyarakat

Betawi dan melestarikan kebudayaan Betawi agar dapat bertahan dan berkembang

serta tidak tersaingi dengan budaya luar

Dengan adanya organisasi seperti Forkabi menunjukkan perannya untuk

menyalurkan aspirasi terhadap kebutuhan dan perkembangan masyarakat DKI

Jakarta khususnya masyarakat Betawi Karena Forkabi berbasiskan kedaerahan

(primordial) serta mempunyai dukungan dari masyarakat asli DKI Jakarta Posisi

ini menjadi daya tarik sendiri bagi para calon-calon kepala daerah dalam Pilkada

untuk mendapat dukungan serta dapat menambah dan mendulang perolehan suara

dari anggota dan pendukung organisasi tersebut

D Faktor Birokrasi dan Keagamaan

Sebagai ormas Betawi Forkabi sedikitnya mempunyai anggota dan kader

dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini dipergunakan untuk menjadi

mesin politik bagi Forkabi untuk berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta

21

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3 Agustus

2010

67

2007 mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

Sebagai salah satu jajaran birokrasi dan pemerintah sehingga dengan

bermodal kekerabatan sesama birokrasi bahwa yang masyarakat ketahui Fauzi

Bowo adalah seorang birokrasi juga Maka dari itu adanya suatu kesamaan dalam

bidang tersebut dan membuat dukungan Forkabi maupun masyarakat Betawi

dapat mendukung Fauzi Bowo dengan baik

Menurut C Wright Mills didalam Gary Rachman Jusuf Birokrasi ialah

suatu alat kekuasaan yang paling utama bagi mengendalikan birokrasi juga22

Dari

definisi tersebut Forkabi mengunakan anggota dan kader yang beraliansi dari

jajaran pemerintah dan birokrasi untuk menjadi alat pendukung untuk

memberikan tujuan-tujuan masyarakat Betawi yang diinginkan

Masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi untuk

mengeluarkan aspirasi-aspirasi mereka didalam dukungan calon gubernur dan

wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto masyarakat Betawi melalui

anggota dan kader Forkabi yang berada dijajaran pemerintah dan birokrasi Hal ini

dikarenakan untuk memudahkan aspirasi masyarakat tersebut langsung didengar

oleh calon pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tersebut

Menurut David Beentham didalam Miftah Thoha23

ada 3 (tiga) elemen

pokok dalam konsep birokrasi yaitu 1 Birokrasi dipandang sebagai instrumen

teknis 2 Birokrasi dipandang sebagai kekuatan yang independen dalam

masyarakat sepanjang birokrasi mempunyai kecenderungan yang melekat pada

22

Gary Rachman Jusuf Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta Universitas

Indonesia 1987) h 16 23

Miftah Thoha Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja Grafindo 2003) h

19

68

penerapan fungsi sebagai instrumen teknis tersebut dan 3 Pengembangan dari

sikap birokrasi tidak mampu dapat dipisahkan perilaku dan kepentingan sebagai

suatu kelompok masyarakat tersebut

Berdasarkan uraian konsep birokrasi diatas dilain sisi Forkabi mempunyai

anggota dan kader dari aliansi jajaran pemerintah dan birokrasi Forkabi

mempunyai suatu kelompok masyarakat yang cenderung begitu melekat dari

masyarakat satu dengan masyarakat lainnya yaitu masyarakat asli DKI Jakarta

ialah masyarakat Betawi Hal ini terlihat pada kehidupan masyarakat Betawi

sehari-hari dimana begitu kuatnya persaudarahan Betawi melalui aspek

keagamaan maupun tolong menolong

Sementara itu dari aspek keagamaan Forkabi maupun masyarakat Betawi

sangat kental dengan faktor keagamaan terlihat dari kehidupan sehari-hari

masyarakat tersebut Hal ini dikarenakan dengan kehidupan beragamaan

kehidupan masyarakat Betawi dapat hidup sejahtera dengan masyarakat lainnya

maupun dengan masyarakat Betawi lainnya

Kemudian dari faktor keagamaanpun salah satu Forkabi untuk

berpartisipasi politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 selain faktor birokrasi Hal

ini yang menjadikan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk memilih calon-

calon pejabat pemerintah seperti Pemilihan Kepala Negara (Presiden) maupun

Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur)

Berangkat dari uraian diatas Forkabi melihat Fauzi Bowo dari kedekatan-

dekatan dengan para ulama kharismatik di DKI Jakarta seperti Mahfuz Asirun

pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat dari kedekatan ulama pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo dan Prijanto mendapat

69

dukungan dari ulama dan Forkabi maupun masyarakat Betawi untuk menjadikan

Fauzi Bowo dan Prijanto gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-

2012

Fauzi Bowo juga sering berpartisipasi dalam acara keagamaan yang

diadakan oleh salah satu pesantren di DKI Jakarta yang dipimpin oleh Mahfuz

Asirun selaku pimpinan pesantren Al-itqon Jakarta Barat seperti acara pengajian

bulanan keliling Hal ini dilihat oleh Forkabi didalam salah satu dukungannya

untuk menjadikan Fauzi Bowo menjadi gubernur DKI Jakarta Sehingga dari sisi

kultural yang agamis Fauzi Bowo dapat diterima oleh masyarakat DKI Jakarta

khususnya masyarakat Betawi untuk maju sebagai gubernur dan didampingi

Prijanto sebagai wakil gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012

Berdasarkan dari uraian diatas peran Forkabi maupun faktor Forkabi

untuk mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta nomor urut 2 (dua) Fauzi Bowo dan Prijanto Dalam

dukungannya Forkabi membuahkan hasil yang cukup mengembirakan bagi calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur tersebut pada Pilkada DKI Jakarta 2007

dan mengembirakan juga bagi masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat

Betawi

Sesuai dengan perolehan suara Fauzi Bowo dan Prijanto pada Pilkada DKI

Jakarta 2007 memperoleh 2109511 suara maka KPUD DKI Jakarta menetapkan

keputusan Nomor 16JEP-KPU PROVVIII2007 Tentang Pasangan Calon Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 200724

Pada tanggal 18

Agustus 2007 dengan Surat KPUD DKI Jakarta Nomor 904KPU-DKIVIII2007

24

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 9 Desember 2010

70

Keputusan Penetapan Calon terpilih tersebut disampaikan kepada Pimpinan

DPRD DKI Jakarta untuk diproses lebih lanjut kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri Pada 7 Oktober 2007 untuk dilaksankan

pelantikan dan pengambilan sumpah dan janji kepada gubernur dan wakil

gubernur DKI Jakarta terpilih periode 2007-2012

Kemudian setelah KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Fauzi Bowo

dan Prijanto sebagai pemenang dalam Pilkada DKI Jakarta 2007 dengan

memperoleh 2109511 suara dan mengalakan pasangan Adang Daradjatun dan

Dani Anwar yang memperoleh 1535555 suara Sementara itu Forkabi setelah

mendengar KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan gubernur dan wakil

gubernur terlipih maka Forkabi mengucapkan syukur alhamdulillah pasangan

Fauzi Bowo dan Prijanto yang mereka dukung terpilih didalam Pilkada DKI

Jakarta 2007 dalam penghitungan KPUD DKI Jakarta

Forkabi yang dahulu masyarakat ketahui ialah sebagai wadah untuk

tempat berkumpulnya masyarakat Betawi dan wadah untuk menjaga atau

melestarikan kebudayaan Betawi maupun menjaga martabat masyarakat Betawi

dari etnis-etnis lain selain etnis Betawi yang berada di DKI Jakarta Dengan

berjalannya waktu yang begitu cepat perjalanan Forkabi sampailah kemasalah

politik dan perjalanan politik Forkabi yang pertama kali pada saat Pilkada DKI

Jakarta 2007 semenjak berdirinya Forkabi pada tanggal 18 April 2001

Dalam kurung waktu kurang lebih 5 (lima) tahun Forkabi dinilai mulai

ikut didalam perpolitikan Hal ini disebabkan anggota dan kader Forkabi lahir dari

aliansi jajaran pemerintahan maupun birokrasi hal ini menjadikan peluang untuk

menjalankan perpolitikan khususnya perpolitikkan ditingkat daerah seperti

71

mendukung dan mensukseskan calon pasangan gubernur dan wakil gubernur yang

maju dalam Pilkada

Untuk saat ini masyarakat tidak dapat melihat Forkabi hanya sebelah

dengan mata saja posisi Forkabi pada saat ini dengan kemajuan dan kejayaan

dalam bidang apapun dapat dilihat dari aspek perjalanan Forkabi Hal ini terlihat

dari aspek perpolitikkan daerah dalam peran Forkabi mendukung dan

mensukseskan pasangan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo

dan Prijanto untuk menjadikan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta peroide

2007-2012 dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

Tidak hanya dinilai Forkabi mempunyai anggota dan kader dari aliansi

jajaran pemerintahan dan birokrasi saja namun Forkabi mempunyai massa yang

begitu besar dipelosok-pelosok DKI Jakarta Hal inipun yang menjadikan

perjalanan Forkabi menjadi kemajuan dan kejayaan untuk dapat berperan dalam

aspek seperti melestarikan kebudayaan Betawi yang sudah ada maupun dari segi

perpolitikkan daerah tersebut

Kemudian pada saat inipun Forkabi disamping menjadi wadah tempat

berkumpul masyarakat Betawi Forkabi yang masyarakat lihat saat ini ialah dapat

menjadikan suatu kelompok kepentingan dalam perpolitikan Hal ini dikarenakan

Forkabi mempunyai massa yang begitu besar dan hal tersebut dapat saja

mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat

71

BAB V

PENUTUP

A KESIMPULAN

Melalui pembahasan tentang Etnis Betawi dalam Politik Peran Forkabi dalam

Pilkada 2007 DKI Jakarta Maka penulis menyimpulkan sebagai berikut

1 Pada tahun 2007 untuk pertama kalinya Pilkada di DKI Jakarta

diselenggarakan secara langsung untuk memilih calon gubernur dan wakil

gubernur

2 Masyarakat DKI Jakarta didalam pelaksanaan Pilkada cukup tinggi untuk

menggunakan hak pilihnya 70 atau 3 737 053 pemilih dari 5 716 572

masyarakat DKI Jakarta yang memiliki hak pilih

3 Partisipasi politik Forkabi dalam Pilkada 2007 DKI Jakarta dilakukan

dengan cara bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD)

sampai Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) misalnya melakukan sosialisasi

calon pasangan yang didukung oleh Forkabi serta melakukan kampanye-

kampanye terbuka untuk mendukung pasangan gubernur dan wakil

gubernur Dalam Pilkada tersebut dapat memberikan suatu kesempatan

bagi masyarakat asli DKI Jakarta yang mempunyai potensi untuk aktif

berpartisipasi dan berpolitik

4 Faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik Forkabi dalam

Pilkada DKI Jakarta 2007 meliputi faktor Primordial Birokrasi dan

Keagamaan serta faktor partai politik pendukung

5 Selain Forkabi yang berpartisipasi Politik dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

dengan cara mendukung calon pasangan gubernur dan wakil gubernur ada

72

pula ormas Betawi lainnya yang bersebangngan dalam mendukung calon

pasangan gubernur dan wakil gubernur ormas tersebut ialah FBR yang

mendukung pasangan Adang Daradjatun dan Dani Anwar yang

berlawanan dengan pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto yang didukung

oleh Forkabi

73

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Peraturan Lengkap PILKADA diterbitkan oleh Sinar Grafika Jl Sawo

Raya No 18 Jakarta 7 April 2008

Fachruddin Ahmad Pilkada DKI 2007 Demokratisasi Civil Society

Jakarta PT Nusa Utama 2008

Sanit Arbi Swadaya Politik Masyarakat telaah tentang keterlibatan

Organisasi masyarakat Jakarta CV Rajawali 1985

Soekanto Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta PT Grafindu

Persada 2001

SHSarundajang Pilkada Langsung Problem dan Prospek Jakarta Hasta

Pustaka 2005

Rahhardiansah P Trubus Pengantar Ilmu Politik Jakarta Universitas

Trisakti 2006

Nasuhi Hamid dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi Tesis dan

Disertasi) Jakarta CeQDA Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

2007 Cet II

Pribadi Toto dkk Sistem Politik Indonesia Jakarta Universitas Terbuka

2006

Budiardjo Miriam Dasar-dasar Ilmu Politik Jakarta PT Gramedia

Pustaka Utama 2008

Sjamsuddin Najaruddin Profil Budaya Politik Indonesia Jakarta PT

Pustaka Utama Grafiti 1991

ADART Dewan Pimpinan Pusat FORKABI

Hadad Ismid Budaya Politik dan Keadilan Sosial Jakarta LP3ES 1979

Mangkubumi Kerangka dan Konsepsi Politik Indonesia Yogyakarta

Mitra Gama Widya 1989

Rumanti Maria Assumpta Dasar-dasar Public Relations Teori dan

Rraktik Jakarta PT Grasindo 2002

ADART Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

Arsip Jilid 1 Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (BAMUS BETAWI)

74

Data Organisasi Masyarakat Pendukung Bamus Betawi Periode 2008-

2013

Undang-Undang Dasar 1945 (Yogyakarta Penerbit New Merah Putih

2009)

UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah (Jakarta Ramdina

Prakasa 2004)

Muhajir Bahasa Betawi sejarah dan perkembangannya Jakarta Yayasan

Obor Indonesia 2000

Jusuf Gary Rachman Birokrasi Dalam Masyarakat Modern (Jakarta

Universitas Indonesia 1987)

Thoha Miftah Birokrasi dan Politik di Indonesia (Jakarta PT Raja

Grafindo 2003)

Harmen Rahmawaty Diskriminasi Etnis Minoritas di Malaysia (Jakarta

PT Pustaka Utama Grafiti 2002)

Majalah dan Internet

Lili Romli dkk Jurnal Demokrasi dan HAM ( Jakarta The Habibie

Center 2000)

Media cetak Kompas

httpwwwbpscoid diakses pada tanggal 10 November 2010

httpwwwkpugoid diakses pada tanggal 09 Desember 2010

httpwwwjakartagoid diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdisdikdkinet diakses pada tanggal 15 Desember 2010

httpwwwdaerah khusus ibukota jakarta goid diakses pada tanggal 27

Desember 2010

httpwwwperspektifnet diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpberitaindonesiacoid diakses pada tanggal 04 Januari 2011

httpwwwfauzibowocoid diakses pada tanggal 07 Januari 2011

httpmyqurancom diakses pada tanggal 05 Februari 2011

75

httpkodeposnomornet diakses pada tanggal 05 Februari 2011

httpgoslinkwordpresscom diakses pada tanggal 10 Februari 20011

httpdedipriandesblogspotcom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpbetawiblogsomecom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httppmiijakartacom diakses pada tanggal 12 Februari 2011

httpdpraulujamiblogcom diakses pada tanggal 18 Februari 2011

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ketua Umum FORKABI Husain Sani Pada tanggal 3

Agustus 2010

Wawancara dengan Sekjen FORKABI A Latif HM Pada tanggal 1

Oktober 2010

Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI M Arsani Pada

tanggal 1 Desember 2010

Wawancara dengan mantan Ketua Umum FORKABI periode 2005-2010

Husain Sani Pada tanggal 14 Januari 2011

Wawancara dengan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) FORKABI

Jakarta Timur M Iwan Pada tanggal 17 Januari 2011

76

Lampiran

Komparasi Janji-janji Calon Gubernur DKI Jakarta1

Permasalahan Fauzi Bowo Adang Daradjatun

Kemacetan 1 Perluasan

penambahan jaringan

jalan

2 Optimalisasi jaringan

jalan yang ada

3 Jalur khusus sepeda

motor dan sepeda

4 Rond princing untuk

mengatasi kemacetan

1 Membangun sistem

transportasi missal

murah cepat dan

nyaman

2 Mengendalikan

Pertumbuhan

kendaraan bermotor

pribadi

Banjir 1 Penyelesaian banjir

timur dan normalisasi

banjir kamal barat

2 Normalisasi kali

ciliwung kali

pesanggrahan kali

krukut dan lain-lain

3 Penyelesaikan polder

dan sistem drainase

4 Pelestarian situ-situ

diselatan Jakarta

1 Mempercepat

pembangunan banjir

kamal timur

2 Perbaikan sistem

dranese kota

3 Revitalisasi daerah

aliran sungai kawasan

hijau dan daerah

resepan air

Alat transportasi umum 1 Peningkatan jaringan

angkutan missal

berbasis rel jalan dan

kapal laut

2 Peningkatan angkutan

umum dari kepulawan

seribu

3 Peningkatan akses

angkutan umum khusus

ke bandara cengkareng

1 Melanjutkan

Pembangunan

busway

2 Revitalisasi angkutan

kereta api

3 Merintis non

motorized

transportation

4 Bermitra dengan

swasta

Pendidikan 1 Subsidi sekolah

kejuruan

2 Perluasan kualitas

pendidikan dasar dan

menengah

3 Pembatasan wajib

belajar 12 tahun

1 Pendidikan gratis

sampai SLTA

2 Peningkatan

kesejahteraan guru

3 Keterlibatan

pendidikan dan iptek

4 Revitalisasi balai

latihan kerja

Kesehatan 1 Meningkatkan jumlah

dan mutu puskesmas

2 Menetapkan tenaga

kesehatan di kelurahan

1 Gratis perawatan

kelas III semua rumah

sakit

2 Meningkatkan mutu

1 Ibid Kamis 02 Agustus 2007 h 5

77

3 Dana pelayanan

kesehatan bagi

penduduk miskin

pelayanan kesehatan

Kemiskinan 1 Pemberdayaan

masyarakat kelurahan

2 Pembentukan lembaga

keuangan mikro di

kelurahan

3 Pembangunan rumah

susun

4 Perbaikan permukiman

kumuh

1 Penyedian perumahan

sehat dan terjangkau

untuk rakyat miskin

2 Mendukung program

pembangunan rusun

oleh pemerintah

pusat

3 Menghapus kawasan

kumuh

Ketenaga

kerjaPengangguran

1 Pengembangan

kesempatan kerja

2 Perlindungan dan

pengendalian tenaga

kerja

3 Penataan kawasan

industri

1 Pengembangan sektor

informal

Keamanan 1 Program polisi

komunitas

2 Peningkatan kepasitas

aparatur

1 Meningkatkan

kerukunan anatar

kelompok

masyarakat

2 Menekan kriminalitas

3 Menegakkan

supremasi hukum

NAMA ndashNAMA GUBERNUR DKI JAKARTA 1945 - 2007

1 Suwiryo 1945-1947

2 Daan Jahja 1948-1950

3 Suwiryo 1950-1951

4 Syamsurizal 1951-1953

5 Sudiro 1953-1960

6 Soemarno 1960-1964

7 Henk Ngantung 1964-1865

8 Soemarno 1965-1966

9 Ali Sadikin 1966-1977

78

10 Tjokropranolo 1977-1982

11 R Soeprapto 1982-1987

12 Wiyogo Atmodarminto 1987-1992

13 Soerjadi Soedirdja 1992-1997

14 Sutiyoso 1997-1998

15 Sutiyoso 1998-2007

16 Fauzi Bowo 2007-2012

Foto Spanduk Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2007

79

Transkrip Wawancara dengan Ketua Umum Pusat Forkabi Bpk H Husain Sani

Selasa 03 Agustus 2010

P Sejarah terbentuknya ormas Forkabi

J Berawal dari insitiatif Husain Sani yang sekarang menjabat menjadi Ketua

Umum Ormas Forkabi dan sebelumnya ia menjabat sebagai Ketua II Bamus

Betawi Pada awal terbentuknya Forkabi ialah terjadinya keributan antara etnis

yaitu etnis Betawi dengan etnis Madura yang terjadi di Pasar Kebayoran

Jakarta Selatan Karena etnis Betawi sebagai masyarakat asli Jakarta tak rela

kalau saudarah-saudarahnya ditindas oleh masyarakat pendatang pada saat itu

(Madura)

P Untuk sumber pendanaan Forkabi mendapatkan dari pihak mana saja

J Memang benar sebuah organisasi harus membutuhkan dana yang begitu besar

untuk terciptanya VisiMisi organisasi tersebut tetapi dari semangat kawan-

kawan pengurus Forkabi demi terciptanya VisiMisi setiap anggota dimintakan

uang iuran sebesar yang tidak ditentukan Disamping itu ada pula masyarakat

Betawi yang tidak langsung membantu yang bersumber uang untuk pendanaan

Forkabi tetapi tidak ditentukakan pula untuk nominal uangnya

P Bagaimana pandangan Forkabi melihat Pilkada DKI Jakarta 2007

J Pandangan Forkabi mendukung penuh dengan diadakan Pilkada karena

masyarakat dapat memilih dan menentukan pemimpin yang mereka cita-

citakan untuk merubah keadaan DKI Jakarta menjadi aman dan terkendali

P Bagaimana peran Forkabi dalam Pilkada DKI Jakarta 2007

J Karena dari kandidat calon gubernur DKI Jakarta ada yang berasal masyarakat

Betawi (Fauzi Bowo) maka dari VisiMisi Forkabi adalah untuk mengakat

martabat masyarakat Betawi Forkabi sepenuhnya mendukung dan

berkerjasama dengan tim sukses dari calon gubernur untuk membantu

memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2007

P Apakah dari pihak Forkabi sendiri ada kontrak politik dengan Fauzi Bowo

J Kalau dari kontrak politik dengan Forkabi sendiri memang ada diantaran

lainnya adalah harus ditingkatkan kebudayaan Betawi diantara kebudayaan

lainnya yang berada di DKI Jakarta dan untuk dipermudahkan aspirasi-aspirasi

masyarakat Betawi dalam politik

80

P Bagaimana hubungan Forkabi dengan ormas-ormas Betawi lainnya seperti

Forum Betawi Rempug (FBR)

J Hubungan Forkabi dengan FBR baik-baik saja mungkin kalau disana-sini ada

keributan itu hanya ditingkat kecamatan saja tetapi pimpinan dengan pimpinan

baik-baik saja tak ada masalah yang berarti

P Pada tanggal berapa Forkabi mengambil keputusan untuk mendukung Fauzi

Bowo

J Tadi saya sudah bilang karena Fauzi Bowo adalah masyarakat Betawi Forkabi

sepenuhnya untuk mendukung ia untuk menjadi gubernur DKI Jakarta periode

2007-2012 dan dukungan dari Forkabi menujuh kepada VisiMisi Forkabi

adalah mengangkat orang Betawi kalau pengambilan keputusan pastinya

dalam rapat bersama anggota-anggota atau pengurus Forkabi dari tingkat RT

RW Kelurahan dan Kecamatan bermusyawarahrapat kerja (RAKER) terlebih

dahulu tetapi dengan satu pertemuan Forkabi dapat mengambil keputusan

untuk mendukung Fauzi Bowo dan pengambilan keputusan pada tanggal 7

januari 2007

P Bagaimana cara Forkabi untuk mendukung dan mensukseskan pasangan calon

gubernur dan wakil gubernur Fauzi Bowo dan Prijanto

J Forkabi memulai bersosialisasi dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di

DKI Jakarta sampai ditingkat Dewan Pimpinan Ranting (DPRt) melalui calon

pasangan gubernur tersebut

81

Transkrip Wawancara dengan Sekjen Forkabi Bpk A Latif HM

Jumat 01 Oktober 2010

P Apakah Forkabi dapat dikatakan sebuah ormas kelompok kepentingan di DKI

Jakarta

J Forkabi adalah sebuah ormas Betawi yang berkediaman di DKI Jakarta

Forkabi juga mempunyai peran politik hal ini untuk menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat Betawi terhadap pemerintah yang dinilai

menyimpang dari kinerja mereka melalui massa yang begitu besar Forkabi

diharapkan dapat mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah agar

berdampak positif

P Bagaimana pendapat Forkabi dengan dukungan FBR yang mendukung

pasangan gubernur dan wakil gubernur berlainan dengan Forkabi sendiri

J Ya menurut Forkabi FBR sudah menyimpan dari Bamus Betawi karena pada

saat itu Fauzi Bowo adalah ketua umum Bamus Betawi jadi sebagai

masyarakat Betawi maupun ormas Bamus Betawi untuk mendukung

sepenuhnya kepada putra Betawi (Fauzi Bowo) sebagai gubernur DKI Jakarta

periode 2007-2012

82

Transkrip Wawancara dengan Ketua 1 BAMUS BETAWI Bpk M Arsani

Rabu 01 Desember 2010

P Sejarah Terbentuknya Bamus Betawi

J Pada tanggal 22 Juni 1982 Bamus Betawi menyatakan membentuk dan

mensahkan berdirinya Badan Musyawarah Masyarakat Betawi disingkat

Bamus Betawi yang menggunakan identitas ke-Betawian sebagai siasat untuk

meraih ambisi perekonomian dan kuasa politik Berdirinya Bamus Betawi

tidak terlepas dari ormas Betawi lainnya yang sebelumnya sudah berdiri di

DKI Jakarta antara lainnya Yayasan Mohammad Husni Thamrin dan

Lembaga kebudayaan Betawi (LKB) Ikatan Warga Betawi (IWARDA)

Persatuan Masyarakat Jakarta Muhammad Husni Thamrin (PERMAT) Ikatan

Keluarga Besar Anak Jakarta (LKB ANDA) Ikatan Keluarga Jakarta

(IKEDA) Ikatan Keluarga Jakarta Sejahtera (IKRAR) Keluarga Mahasiswa

Betawi (KMB) Keluarga Pelajar Betawi (KPB) Yayasan Jakarta Yayasan

Rumah Sakit MH Thamrin Ikatan Keluarga Jakarta (IKAB) Kerukunan

Masyarakat Jakarta Asli (BETAWI KETIMUN) dan Pemangku Adat

(MANGKURAT)

P Didalam Bamus Betawi ada berapa ormas Betawi yang sudah menyatakan

bergabung

J Sampai saat ini ormas Betawi yang sudah bergabung dengan Bamus Betawi

ada sekitar 114 ormas Betawi

P Bagaimana pendapat Bamus Betawi pada saat Pilkada DKI Jakarta 2007 ada

suatu perbedaan cara dukungan ormas Betawi antara Forkabi yang mendukung

pasangan Fauzi Bowo dan Prijanto dengan FBR yang mendukung pasangan

Adang Daradjatun dan Dani Anwar

J Sebagai Bamus Betawi sendiri membebaskan kepada ormas Betawi untuk

berpartisipasi politik didalam pemerintah pusat maupun daerah perihal

Pilkada DKI Jakarta bukan hanya Forkabi dan FBR saja yang berpartisipasi

tetapi ada juga ormas Betawi lainnya yang berpartisipai dikaranekan untuk

memudahkan aspirasi-aspirasi masyarakat Betawi dalam politik

83

Transkrip Wawancara dengan mantan Ketua Umum Pusat Forkabi 2005-2010

Bpk H Husain Sani

Jumat 14 Januari 2011

P Menurut pendapat bapak mengenai Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004

tentang pemerintahan daerah apakah dinilai bermanfaat bagi masyarakat

J Ya karena secara otomatis daerah mempunyai peran dalam pelaksanaan

Pilkada hal tersebut dikarenakan daerah-daerah lain tidak mau ikut campur

dengan pelaksanaan Pilkada di luar daerah lainnya disinilah momentum

masyarakat dan ormas daerah dinilai juga mempunyai peranan dalam Pilkada

P Apakah dalam Raker Forkabi yang memutuskan dukungan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur apakah seluruh anggota

Raker setuju atau tidak

J Didalam Raker tersebut hadir semua pengurus Forkabi dari 6 (enam) Dewan

Pimpinan Daerah (DPD) antara lain ialah DPD Jakarta Pusat DPD Jakarta

Timur DPD Jakarta Barat DPD Jakarta Selatan DPD Jakarta Utara dan DPD

Kepulauan Seribu Dalam keputusan raker tersebut ada 1 (satu) DPD yang

tidak setuju untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur

tersebut yaitu DPD Jakarta Timur Pada saat itu saya menegaskan kepada

Ketua DPD Jakarta Timur kapan lagi putra Betawi menjadi gubernur DKI

Jakarta kalau bukan sekarang Saya juga menegaskan kepada anggota dan

kader Forkabi maupun masyarakat DKI Jakarta khususnya masyarakat Betawi

untuk sepenuhnya mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2007-2012

dalam acara kampanye pasangan tersebut

84

Transkrip Wawancara dengan Ketua DPD Forkabi Jakarta Timur Bpk M Iwan

Senin 17 Januari 2011

P Pada saat keputusan Raker Forkabi kenapa DPD Jakarta Timur sebelumnya

tidak setuju dalam mendukung dan mensukseskan pasangan Fauzi Bowo dan

Prijanto untuk menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta

J Forkabi ormas Betawi sebagian besar tempat untuk berkumpulnya masyarakat

Betawi yang tidak berpolitik Jadi perkumpulan ini jangan ikut campur pula

dengan masalah-masalah politik dari penegasan ketua umum kepada saya

kapan lagi putra Beatwi bisa menjadi gubernur DKI Jakarta kalau bukan

sekarang saatnya dari penegasan tersebut saya akhirnya setuju untuk

mendukung pasangan tersebut dengan bersama-sama DPD lainnya

Page 16: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 17: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 18: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 19: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 20: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 21: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 22: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 23: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 24: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 25: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 26: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 27: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 28: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 29: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 30: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 31: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 32: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 33: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 34: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 35: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 36: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 37: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 38: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 39: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 40: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 41: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 42: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 43: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 44: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 45: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 46: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 47: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 48: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 49: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 50: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 51: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 52: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 53: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 54: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 55: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 56: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 57: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 58: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 59: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 60: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 61: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 62: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 63: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 64: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 65: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 66: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 67: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 68: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 69: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 70: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 71: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 72: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 73: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 74: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 75: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 76: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 77: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 78: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 79: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 80: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 81: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 82: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 83: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 84: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 85: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 86: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 87: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 88: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 89: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 90: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 91: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 92: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 93: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 94: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …
Page 95: ETNIS BETAWI DALAM POLITIK (STUDI TENTANG PERAN …