etiologi & epidemiologi eksplusi akdr

2
ETIOLOGI EKSPLUSI AKDR - Pemasangan AKDR yang diberikan lebih awal pasca persalinankemungkinan IUD bisa keluar dengan sendirinya dari rahim. Biasanya terjadi pada pasien yang baru saja melahirkan dan segera dilakukan pemasangan IUD - Posisi IUD dalam rahim juga dapat mempengaruhi apakah IUD dapat ter lepas atau tidak. Namun kejadian ini sangat langka. Cuma hitungan permil. Artinya hanya 1 orang yang gagal dari 1000 orang yang pasang IUD - Umur dan Paritas : pada paritas yang rendah, 1 atau 2, kemungkinan eksplusi dua kali lebih besar daripada pada paritas 5 atau lebih; demikian pula pada wanita muda eksplusi lebih sering terjadi dibandingkan dengan wanita yang umurnya lebih tua. - Lama pemakaian : eksplusi paling sering terjadi pada tiga bulan p ertama setelah pemasangan; setelah itu angka kejadian menurun tajam - Eksplusi sebelumnya : Pada wanita yang pernah mengalami eksplusi maka pada pemasangan kedua kalinya, kecenderungan terjadinya eksplusi lagi ialah kira-kira 50%. - Jenis dan ukuran : Jenis dan ukuran AKDR yang dipasang sangat mempengaruhi frekuensi eksplusi. Pada Lippes Loop, makin besar ukuran AKDR makin kecil kemungkinan terjadinya eksplusi. - Factor psikis : Oleh karena motalitas uterus dapat dipengaruhi oleh factor psikis, maka frekuensi eksplusi lebih banyak dijumpai pada wanita-wanita yang emosional dan ketakutanm, yang psikis labil. Kepada wanita-wanita seperti ini penting diberikan penerangan yang cukup sebelum dilakukan pemasangan AKDR. EPIDEMIOLOGI Jenis AKDR yang paling banyak digunakan dalam program keluarga berencana di Indonesia ialah AKDR jenis Lippes loop. AKDR dapat dibagi dalam bentuk yang ter buka linear dan bentuk tertutup seperti cincin. IUD efektif mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang sesuai dengan prosedur. 0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan yang menggunakan IUD artinya hanya ada 1 kegagalan dalam 125- 170 kehamilan

Upload: nur-dinah-mamonto

Post on 02-Mar-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/18/2019 Etiologi & Epidemiologi Eksplusi Akdr

http://slidepdf.com/reader/full/etiologi-epidemiologi-eksplusi-akdr 1/1

ETIOLOGI EKSPLUSI AKDR

-  Pemasangan AKDR yang diberikan lebih awal pasca persalinankemungkinan IUD bisa keluar

dengan sendirinya dari rahim. Biasanya terjadi pada pasien yang baru saja melahirkan dan

segera dilakukan pemasangan IUD

-  Posisi IUD dalam rahim juga dapat mempengaruhi apakah IUD dapat terlepas atau tidak. Namunkejadian ini sangat langka. Cuma hitungan permil. Artinya hanya 1 orang yang gagal dari 1000

orang yang pasang IUD

-  Umur dan Paritas : pada paritas yang rendah, 1 atau 2, kemungkinan eksplusi dua kali lebih

besar daripada pada paritas 5 atau lebih; demikian pula pada wanita muda eksplusi lebih sering

terjadi dibandingkan dengan wanita yang umurnya lebih tua.

-  Lama pemakaian : eksplusi paling sering terjadi pada tiga bulan pertama setelah pemasangan;

setelah itu angka kejadian menurun tajam

-  Eksplusi sebelumnya : Pada wanita yang pernah mengalami eksplusi maka pada pemasangan

kedua kalinya, kecenderungan terjadinya eksplusi lagi ialah kira-kira 50%.

-  Jenis dan ukuran : Jenis dan ukuran AKDR yang dipasang sangat mempengaruhi frekuensieksplusi. Pada Lippes Loop, makin besar ukuran AKDR makin kecil kemungkinan terjadinya

eksplusi.

-  Factor psikis : Oleh karena motalitas uterus dapat dipengaruhi oleh factor psikis, maka frekuensi

eksplusi lebih banyak dijumpai pada wanita-wanita yang emosional dan ketakutanm, yang psikis

labil. Kepada wanita-wanita seperti ini penting diberikan penerangan yang cukup sebelum

dilakukan pemasangan AKDR.

EPIDEMIOLOGI

Jenis AKDR yang paling banyak digunakan dalam program keluarga berencana di Indonesia ialah

AKDR jenis Lippes loop. AKDR dapat dibagi dalam bentuk yang terbuka linear dan bentuk tertutup

seperti cincin. IUD efektif mencegah kehamilan hingga 99,4% apabila dipasang sesuai dengan prosedur.

0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan yang menggunakan IUD artinya hanya ada 1 kegagalan dalam 125-

170 kehamilan