etiologi diskolorisasi

7
1. Etiologi diskolorisasi Perubahan warna intrinsik Diskolorisasi intrinsik terjadi akibat faktor dari dalam gigi yang umumnya terdapat pada email dan dentin. Gigi dapat mengalami perubahan warna atau diskolorisasi sebelum masa erupsi yaitu pada saat pembentukan gigi karena terpaparnya struktur gigi dengan penyebab diskolorisasi. Diantara penyebab diskolorisasi ialah obat-obatan yang dikonsumsi sewaktu masa pertumbuhan gigi misalnya tetrasiklin dan fluoride. Penggunaan obat tetrasiklin pada ibu hamil selama bulan-bulan terakhir kehamilan akan menyebabkan diskolorisasi gigi sulung anaknya. Ini karena tetrasiklin akan berikatan dengan jaringan gigi yang sedang mengalami proses mineralisasi dan membentuk kompleks tetrasiklin kalsium ortofosfat. Penyebab kedua adalah trauma yang terjadi selama pertumbuhan gigi, perubahan pada pulpa, nekrosis pulpa dan penyebab lain pada gigi nonvital, misalnya trauma selama ekstirpasi pulpa, material restorasi gigi, dan material perawatan saluran akar. Perubahan warna yang disebabkan oleh penumpukan produk nekrosis di dalam tubulus dentin dapat diputihkan secara bleaching internal dan dapat memberikan hasil yang baik. Perubahan warna ekstrinsik Perubahan warna atau diskolorisasi ekstrinsik terjadi pada permukaan luar gigi. Perubahan warna ekstrinsik umumnya terjadi karena penggunaan bahan- bahan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Misalnya akibat dari penggunaan rokok atau tembakau, minuman dan makanan yang berwarna seperti kopi dan minuman berkarbonasi sehingga membentuk stain pada bagian email. Warna stain yang terlihat pada gigi berasal

Upload: agus-prabowo

Post on 08-Feb-2016

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zdvg

TRANSCRIPT

Page 1: Etiologi diskolorisasi

1. Etiologi diskolorisasiPerubahan warna intrinsik Diskolorisasi intrinsik terjadi akibat faktor dari dalam gigi yang umumnya

terdapat pada email dan dentin. Gigi dapat mengalami perubahan warna atau diskolorisasi sebelum masa erupsi yaitu pada saat pembentukan gigi karena terpaparnya struktur gigi dengan penyebab diskolorisasi. Diantara penyebab diskolorisasi ialah obat-obatan yang dikonsumsi sewaktu masa pertumbuhan gigi misalnya tetrasiklin dan fluoride. Penggunaan obat tetrasiklin pada ibu hamil selama bulan-bulan terakhir kehamilan akan menyebabkan diskolorisasi gigi sulung anaknya. Ini karena tetrasiklin akan berikatan dengan jaringan gigi yang sedang mengalami proses mineralisasi dan membentuk kompleks tetrasiklin kalsium ortofosfat.

Penyebab kedua adalah trauma yang terjadi selama pertumbuhan gigi, perubahan pada pulpa, nekrosis pulpa dan penyebab lain pada gigi nonvital, misalnya trauma selama ekstirpasi pulpa, material restorasi gigi, dan material perawatan saluran akar. Perubahan warna yang disebabkan oleh penumpukan produk nekrosis di dalam tubulus dentin dapat diputihkan secara bleaching internal dan dapat memberikan hasil yang baik.

Perubahan warna ekstrinsik Perubahan warna atau diskolorisasi ekstrinsik terjadi pada permukaan luar

gigi. Perubahan warna ekstrinsik umumnya terjadi karena penggunaan bahan-bahan yang biasa kita konsumsi sehari-hari. Misalnya akibat dari penggunaan rokok atau tembakau, minuman dan makanan yang berwarna seperti kopi dan minuman berkarbonasi sehingga membentuk stain pada bagian email. Warna stain yang terlihat pada gigi berasal dari komponen polyphenol, yang memberikan warna pada makanan. Ditambah lagi dengan oral hygiene yang buruk sehingga menyebabkan pembentukan plak dan kalkulus juga dapat mempengaruhi warna gigi. Perubahan warna ekstrinsik relatif lebih mudah ditanggulangi dengan membersihkan stain pada emailnya dibandingkan dengan perubahan warna intrinsik. Stain dari nikotin lebih banyak ditemukan pada bagian lingual di rahang bawah dan bagian palatal di rahang atas. Perubahan warna ini dapat diputihkan secara bleaching eksternal dan dapat memberikan hasil yang baik.

2. Macam diskolorisasi

3. Hub antara trauma dg proses diskolorisasi

4. Macam perawatan diskolorosasi dan indikasi serta kontraindikasiIndikasi Non vital Bleaching

Page 2: Etiologi diskolorisasi

Beberapa kasus perubahan warna yang disebabkan oleh:· Perdarahan karena trauma· Preparasi kavitas ruang pulpa yang tidak baik· Obat sterilisasi saluran akar· Bahan pengisi saluran akar· Bahan tumpatan amalgamKontra Indikasi Non Vital Bleaching· Gigi dengan karies yang besar· Gigi dengan pengisian saluran akar yang tidak baik· Gigi dengan pengisian Ag Point· Kekurangan non vital Bleaching kemungkinan terjadi eksternal cervical root Resorbtion· Rediscoloration

5. Prosedur perawatan

6. Macam Bleaching dan tehniknyaTEKNIK NON VITAL BLEACHING (INTERNAL)Pemutihan gigi intra korona pada gigi non vital dipakai teknik termokatalitik atau walking bleach. Adanya oksigen yang bebas akan mendorong zat warna keluar dari tubulus dentin.Teknik Walking BleachTeknik ini dilakukan dengan cara menempatkan pasta campuran superoxol dan sodium perborat dalam kamar pulpa. Prosedur meliputi pengontrolan warna gigi, pemolesan permukaan email, aplikasi petroleum jeli pada gingiva dan pemasangan rubberdam untuk isolasi dan untuk menghindari iritasi, preparasi akses kavitas, perawatan saluran akar, keluarkan guttap point 2 mm dari orifice dan tanduk pulpa dibersihkan, beri basis 2 mm diatas guttap, menghilangkan smearlayer dengan menggunakan EDTA, pembilasan dengan sodium hipoklorit & air, mengeringkan kavitas, masukkan pasta dengan baik, letakkan butiran kapas yang mengandungsuperoxol, tutup orifice dengan ZnOP cement/ IRM, pasien kembali 3 sampai 7 hariTeknik TermokatalitikTeknik ini dilakukan dengan bantuan cahaya dan panas. Caranya dengan meletakkan bahan oksidator Hidrogen Peroksida dalam kamar pulpa dan dipanaskan dengan menggunakan lampu atau alat yang dipanaskan atau alat pemanas listrik hingga menghasilkan oksigen bebas yang aktif. Prosedur yang dilakukan meliputi, persiapan sama dengan teknik walking bleach, sepotong kapas diletakkan pada labial dan lainnya pada kamar pulpa, kapas dibasahi

Page 3: Etiologi diskolorisasi

superoxol, diberi pencahayaan hingga 6,5 menit, larutan ditambahkan lagi kapas dengan Superoxol / Sodium Perborat, ditumpat sampai kunjungan lagiTeknik Pemutihan Intrakoronal dengan Karbamid Peroksida 10% Cara pertama dengan menggunakan tray yang diisi karbamid peroksida 10% tetapi akses orifice terbuka dan diisi karbamid peroksida. Pasien tidur dengan menggunakan tray. Pada pagi hari gigi diirigasi dan ditutup cotton pellet. Proses ini diulang sampai warna yang dikehendaki, tumpat sementara, penumpatan dengan komposit setelah 2 minggu Cara kedua dengan Karbamid Peroksida diinjeksikan setiap 2 jam

TEKNIK VITAL BLEACHING (EXTERNAL)Teknik ini dilakukan dengan mengaplikasikan oksidator pada permukaan email gigi yang masih vital. Hasilnya kurang meyakinkan jika dibandingkan dengan teknik bleaching internal, karena permukaan email gigi kurang permeable dan sedikit peluangnya bahan mencapai daerah yang berubah warna.Mouthguard BleachingTeknik ini biasanya digunakan untuk kasus perubahan warna gigi yang ringan. Pada dasarnya merupakan Home Bleaching sebagai teknik pemutihan dirumah. Variasi teknik ini bermacam-macam, baik dari jenis bahannya, frekuensi dan waktu yang digunakan di rumah maupun di tempat praktik. Sebagian besar terdiri 1,5 – 10 % Hidrogen Peroksida atau 10 – 15 % Karbamid Peroksida.Teknik Abrasi Pumis AsamTeknik ini dilakukan secara eksternal dengan menggunakan campuran asam Hidroklorik 18 % dengan bubuk pumis membentuk pasta yang padat, dan diletakkan pada permukaan email dan ditekankan dengan gerakan memutar menggunakan spatel kayu selama 5 detik, kemudian dicuci dengan air dan untuk menetralisir asam digunakan campuran Natrium Bikarbonat dan air. Isolasi pada gingiva dengan menggunakan rubbr dam.

7. Bahan untuk bleachingHidrogen Peroksida

Bahan pemutih yang paling sering digunakan, tidak berwarna, viskositas rendah, merupakan oksidator kuat sehingga dalam penggunaannya harus hati-hati, jangan tertelan / terinhalasi. Contoh Superoxol, merupakan bahan pemutih yang mengandung 30 % H2O2, , dapat menyebabkan luka kulit

Bahan ini dapat rusak / terurai oleh cahaya sehingga perlu tempat penyimpanan yang sejuk dan kedap cahaya.Sodium Perborat, bentuk granular NaBO3

Page 4: Etiologi diskolorisasi

Penggunaan bahan campuran superoxol dengan sodium perborat, lebih efektif efeknya untuk pemutihan gigi. Komplikasi penggunaan bahan pemutih yang ceroboh, akan menyebabkan resorbsi akar external dan kebocoran mikro pada restorasi komposit.Karbamid Peroksida / Urea hidrogen Peroksida

Merupakan kristal yang berwarna putih, tidak toksik. Penggunaan bahan dengan konsentrasi 30%-50% untuk in office bleaching, ternyata efektif, sedangkan pada konsentrasi10%-16% diginakan untuk pemutihan ekstra korona

Efektivitas bahan pemutih intra korona dipengaruhi oleh pH, konsentrasi, suhu, waktu dan penyimpanan. Pada pH basa, proses oksidasi lebih aktif.

Penggunaan bahan dengan konsentrasi tinggi prosesnya lebih cepat namun perlu hati-hati kemungkinan dapat menyebabkan kaustik pada jaringan lunak.

Pengaruh adanya kenaikan suhu tinggi atau pemanasan / energi cahaya menyebabkan reaksinya lebih cepat. Adanya kontak bahan pemutih yang lama hasilnya lebih baik.

8. Efek samping bleachingBerikut adalah efek samping yang paling penting dari pemutihan gigi :Gigi sensitifGigi sensitif berarti gigi Anda mengalami rasa sakit atau ketidaknyamanan pada gigi pada saat mengkonsumsi makanan atau minuman seperti permen, minuman panas, minuman dingin atau es krim. Beberapa orang dengan gigi sensitif bahkan mengalami ketidaknyamanan pada saat menyikat gigi. Jika Anda pernah mengalami gigi sensitif, Anda dapat mengurangi atau menghilangkan gejala dengan menggunakan wadah whitening strip untuk jangka waktu yang lebih singkat ( 15 menit, bukan 30 menit yang biasanya dianjurkan oleh produsen) atau hanya sekali, bukan dua kali hari.Iritasi gusiEfek samping lainnya yang dialami selama perawatan pemutihan gigi adalah iritasi gusi. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan membuat hidup Anda sedikit tidak nyaman. Salah satu jenis penyakit akibat iritasi ini adalah Gingivitis. Gingivitis adalah istilah medis yang digunakan oleh dokter untuk merujuk pada penyakit gusi. Gejala dari penyakit ini adalah kemerahan, gusi bengkak. Hal ini tidak separah yang sakit gigi. Namun, jika merasa kesakitan harus tetap ditangani sebelum berkembang menjadi periodontitis.Pemutihan gigi tidak merataAnda harus tahu bahwa hanya gigi alami yang dapat diputihkan. Jika Anda memiliki gigi palsu, tambalan, mereka tidak dapat diputihkan seperti struktur

Page 5: Etiologi diskolorisasi

gigi di sekitar mereka dan mereka akan terlihat lebih gelap setelah pemutihan gigi. Mereka harus diganti dengan yang warna yang lebih merata untuk mencocokkan warna gigi alami yang memutih.Gigi menghitamNoda pada gigi yang tidak dapat menjadi putih. Noda gelap yang disebabkan oleh tetracycline atau obat lain sangat sulit untuk diputihkan dan mungkin memerlukan prosedur kosmetik yang berbeda. Masalah serupa juga untuk gigi yang memiliki noda akibat fluorosis, trauma gigi atau perawatan saluran akar gigi.Kerusakan Enamel GigiPenelitian telah menunjukkan bahwa enamel rusak selama pemutihan gigi. Ketika Anda berada dalam proses pemutihan gigi, enamel akan berpori untuk menyerap bahan pemutih. Meskipun efek samping pemutihan gigi ini jarang terjadi, terlalu lama terkena zat pemutih dapat merusak gigi akibat penipisan enamel gigi Anda.