etika profesional

43
Etika Profesional Chapter 4

Upload: thufailtaufik

Post on 26-Jul-2015

142 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Profesional

Etika ProfesionalChapter 4

Page 2: Etika Profesional

Apa itu Etika?

Etika dapat didefinisikan sebagai Etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moralserangkaian prinsip atau nilai moral

Etika dapat didefinisikan sebagai Etika dapat didefinisikan sebagai serangkaian prinsip atau nilai moralserangkaian prinsip atau nilai moral

Setiap orang memiliki rangkaian Setiap orang memiliki rangkaian nilai seperti itu.nilai seperti itu.

Setiap orang memiliki rangkaian Setiap orang memiliki rangkaian nilai seperti itu.nilai seperti itu.

Meskipun kita memperhatikan atau Meskipun kita memperhatikan atau tidak memperhatikannya secara eksplisittidak memperhatikannya secara eksplisit

Meskipun kita memperhatikan atau Meskipun kita memperhatikan atau tidak memperhatikannya secara eksplisittidak memperhatikannya secara eksplisit

Page 3: Etika Profesional

Kebutuhan akan etika

Perilaku Etis sangat diperlukan oleh masyarakat Perilaku Etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat berfungsi secara teraturagar dapat berfungsi secara teratur

Perilaku Etis sangat diperlukan oleh masyarakat Perilaku Etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat berfungsi secara teraturagar dapat berfungsi secara teratur

Kebutuhan akan etika dalam masyarakat Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting sehingga banyak nilai etika cukup penting sehingga banyak nilai etika yang umum dimasukkan ke dalam undang-undang yang umum dimasukkan ke dalam undang-undang

Kebutuhan akan etika dalam masyarakat Kebutuhan akan etika dalam masyarakat cukup penting sehingga banyak nilai etika cukup penting sehingga banyak nilai etika yang umum dimasukkan ke dalam undang-undang yang umum dimasukkan ke dalam undang-undang

Page 4: Etika Profesional

Ilustrasi prinsip etika

TrustworthinessTrustworthinessTrustworthinessTrustworthiness

ResponsibilityResponsibilityResponsibilityResponsibility

CaringCaringCaringCaring

RespectRespectRespectRespect

FairnessFairnessFairnessFairness

CitizenshipCitizenshipCitizenshipCitizenship

Page 5: Etika Profesional

Mengapa seseorang bertindak secara tidak etis

Standar etika seseorang berbeda Standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku umumdengan standar etika yang berlaku umum

Standar etika seseorang berbeda Standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku umumdengan standar etika yang berlaku umum

Orang tersebut memilih untuk Orang tersebut memilih untuk bertindak secara egoisbertindak secara egois

Orang tersebut memilih untuk Orang tersebut memilih untuk bertindak secara egoisbertindak secara egois

Page 6: Etika Profesional

Dilema etika

Situasi yang dihadapi oleh Situasi yang dihadapi oleh seseorang di mana seseorang di mana dia harus mengambil dia harus mengambil keputusan tentang perilaku yang tepatkeputusan tentang perilaku yang tepat

Situasi yang dihadapi oleh Situasi yang dihadapi oleh seseorang di mana seseorang di mana dia harus mengambil dia harus mengambil keputusan tentang perilaku yang tepatkeputusan tentang perilaku yang tepat

Page 7: Etika Profesional

Merasionalkan perilaku tidak etis

Semua org melakukannyaSemua org melakukannyaSemua org melakukannyaSemua org melakukannya

Jika sah secara hukum, maka itu etisJika sah secara hukum, maka itu etisJika sah secara hukum, maka itu etisJika sah secara hukum, maka itu etis

Kemungkinan penemuan dan konsekuensinyaKemungkinan penemuan dan konsekuensinyaKemungkinan penemuan dan konsekuensinyaKemungkinan penemuan dan konsekuensinya

Page 8: Etika Profesional

Menyelesaikan dilema etika

1. Memperoleh fakta yang relevan1. Memperoleh fakta yang relevan1. Memperoleh fakta yang relevan1. Memperoleh fakta yang relevan

2. Mengidentifikasi isu2 etis berdasarkan fakta tsb2. Mengidentifikasi isu2 etis berdasarkan fakta tsb2. Mengidentifikasi isu2 etis berdasarkan fakta tsb2. Mengidentifikasi isu2 etis berdasarkan fakta tsb

3. Menentukan siapa yang 3. Menentukan siapa yang

terpengaruh oleh akibat dari dilema tsbterpengaruh oleh akibat dari dilema tsb

3. Menentukan siapa yang 3. Menentukan siapa yang

terpengaruh oleh akibat dari dilema tsbterpengaruh oleh akibat dari dilema tsb

Page 9: Etika Profesional

Menyelesaikan dilema etika

4. Identifikasi alternatif bagi 4. Identifikasi alternatif bagi org yang harus menyelesaikan dilema tsborg yang harus menyelesaikan dilema tsb

4. Identifikasi alternatif bagi 4. Identifikasi alternatif bagi org yang harus menyelesaikan dilema tsborg yang harus menyelesaikan dilema tsb

5. Identifikasi konsekuensi 5. Identifikasi konsekuensi yg mungkin terjadi dari setiap alternatifyg mungkin terjadi dari setiap alternatif

5. Identifikasi konsekuensi 5. Identifikasi konsekuensi yg mungkin terjadi dari setiap alternatifyg mungkin terjadi dari setiap alternatif

6. Memutuskan tindakan6. Memutuskan tindakan6. Memutuskan tindakan6. Memutuskan tindakan

Page 10: Etika Profesional

Kebutuhan khusus akan perilaku etis dalam profesi

Seorang profesional diharapkan dapat Seorang profesional diharapkan dapat berperilaku pada tingkat yang berperilaku pada tingkat yang lebih tinggi dari yang dilakukan lebih tinggi dari yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat lain oleh sebagian besar masyarakat lain

Seorang profesional diharapkan dapat Seorang profesional diharapkan dapat berperilaku pada tingkat yang berperilaku pada tingkat yang lebih tinggi dari yang dilakukan lebih tinggi dari yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat lain oleh sebagian besar masyarakat lain

Alasan utama mengharapkan tingkat Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh setiap perilaku profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publikakan kepercayaan publik

Alasan utama mengharapkan tingkat Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh setiap perilaku profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publikakan kepercayaan publik

Page 11: Etika Profesional

Cara-cara profesi dan masyarakat mendorong akuntan pada tingkat tinggi

Perilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publik

Ujian cpaUjian cpaUjian cpaUjian cpa GAAS dan interpretasiGAAS dan interpretasiGAAS dan interpretasiGAAS dan interpretasi

Persyaratan pendidikan berkelanjutanPersyaratan pendidikan berkelanjutanPersyaratan pendidikan berkelanjutanPersyaratan pendidikan berkelanjutan

Page 12: Etika Profesional

Cara-cara profesi dan masyarakat mendorong akuntan pada tingkat tinggi

Perilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publik

Pengendalian mutuPengendalian mutuPengendalian mutuPengendalian mutu PeerPeerreviewreview

PeerPeerreviewreview

Kewajiban hukumKewajiban hukumKewajiban hukumKewajiban hukum

Page 13: Etika Profesional

Cara-cara profesi dan masyarakat mendorong akuntan pada tingkat tinggi

Perilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publikPerilaku personil akuntan publik

PCAOBPCAOBand SECand SEC

PCAOBPCAOBand SECand SEC Seksi praktik AICPASeksi praktik AICPASeksi praktik AICPASeksi praktik AICPA

Kode perilaku profesionalKode perilaku profesionalKode perilaku profesionalKode perilaku profesional

Page 14: Etika Profesional

Kode perilaku profesional

Prinsip Prinsip Prinsip Prinsip Standar perilaku etis yang Standar perilaku etis yang

Ideal yang dinyatakan dalam istilah filosofisIdeal yang dinyatakan dalam istilah filosofisTidak dapat diberlakukan.Tidak dapat diberlakukan.

Standar perilaku etis yang Standar perilaku etis yang Ideal yang dinyatakan dalam istilah filosofisIdeal yang dinyatakan dalam istilah filosofis

Tidak dapat diberlakukan.Tidak dapat diberlakukan.

Peraturan Peraturan perilaku perilaku

Peraturan Peraturan perilaku perilaku

Standar minimum dari perilaku etis yang Standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakn sebagai perilaku etis.dinyatakn sebagai perilaku etis.

dapat diberlakukandapat diberlakukan..

Standar minimum dari perilaku etis yang Standar minimum dari perilaku etis yang dinyatakn sebagai perilaku etis.dinyatakn sebagai perilaku etis.

dapat diberlakukandapat diberlakukan..

Interpretasi Interpretasi PeraturanPeraturanperilakuperilaku

Interpretasi Interpretasi PeraturanPeraturanperilakuperilaku

Interpretasi atas perilaku oleh divisi Interpretasi atas perilaku oleh divisi etika profesional dari AICPA.etika profesional dari AICPA.

Tidak dapat diberlakukan tetapi Tidak dapat diberlakukan tetapi praktisi harus memberikan alasan jika terjadi praktisi harus memberikan alasan jika terjadi

penyimpangan .penyimpangan .

Interpretasi atas perilaku oleh divisi Interpretasi atas perilaku oleh divisi etika profesional dari AICPA.etika profesional dari AICPA.

Tidak dapat diberlakukan tetapi Tidak dapat diberlakukan tetapi praktisi harus memberikan alasan jika terjadi praktisi harus memberikan alasan jika terjadi

penyimpangan .penyimpangan .

Page 15: Etika Profesional

Kode perilaku profesional

Kaidah etikaKaidah etikaKaidah etikaKaidah etika

Penjelasan yang diterbitkan danPenjelasan yang diterbitkan danJawaban atas pertanyaan tentang perilakuJawaban atas pertanyaan tentang perilaku

Yang diserahkan kepada AICPA oleh praktisi Yang diserahkan kepada AICPA oleh praktisi Dan pihak lain yang berkepentingan dengan Dan pihak lain yang berkepentingan dengan

Persyaratan etis.Persyaratan etis.Tidak dapat diberlakukan tetapi Tidak dapat diberlakukan tetapi

praktisi harus memberikan alasan jika terjadi praktisi harus memberikan alasan jika terjadi penyimpangan .penyimpangan .

..

Penjelasan yang diterbitkan danPenjelasan yang diterbitkan danJawaban atas pertanyaan tentang perilakuJawaban atas pertanyaan tentang perilaku

Yang diserahkan kepada AICPA oleh praktisi Yang diserahkan kepada AICPA oleh praktisi Dan pihak lain yang berkepentingan dengan Dan pihak lain yang berkepentingan dengan

Persyaratan etis.Persyaratan etis.Tidak dapat diberlakukan tetapi Tidak dapat diberlakukan tetapi

praktisi harus memberikan alasan jika terjadi praktisi harus memberikan alasan jika terjadi penyimpangan .penyimpangan .

..

Page 16: Etika Profesional

Prinsip-prinsip etika1. Tanggung jawab1. Tanggung jawab1. Tanggung jawab1. Tanggung jawab

2. Kepentingan publik:2. Kepentingan publik:2. Kepentingan publik:2. Kepentingan publik:

3. integritas3. integritas3. integritas3. integritas

4. Objektif dan independensi4. Objektif dan independensi4. Objektif dan independensi4. Objektif dan independensi

5. keseksamaan5. keseksamaan..

5. keseksamaan5. keseksamaan..

6. Ruang lingkupdan sifat jasa6. Ruang lingkupdan sifat jasa..

6. Ruang lingkupdan sifat jasa6. Ruang lingkupdan sifat jasa..

Page 17: Etika Profesional

Standar perilaku

prinsipprinsip

Peraturan Peraturan perilakuperilaku

Perilaku di bawah standarPerilaku di bawah standar

Perilaku idealPerilaku idealOleh Oleh praktisipraktisi

Tingkat minimum Tingkat minimum Perilaku olehPerilaku olehpraktisipraktisi

Page 18: Etika Profesional

Independensi

Nilai auditing bergantung pada Nilai auditing bergantung pada persepsi publik atas independensi auditorpersepsi publik atas independensi auditor

Nilai auditing bergantung pada Nilai auditing bergantung pada persepsi publik atas independensi auditorpersepsi publik atas independensi auditor

Independensi dalam faktaIndependensi dalam faktaIndependensi dalam faktaIndependensi dalam fakta

Independensi dalam penampilanIndependensi dalam penampilanIndependensi dalam penampilanIndependensi dalam penampilan

Page 19: Etika Profesional

Ketentuan Sarbanes-Oxley Act dan SEC yang membahas independensi auditor

Sec mengesahkan aturan-aturan yang Sec mengesahkan aturan-aturan yang memperkuat independensi auditor pada bulan memperkuat independensi auditor pada bulan Januari 2003 sejalan dengan persyaratan Januari 2003 sejalan dengan persyaratan sarbanes-oxley actsarbanes-oxley act

Sec mengesahkan aturan-aturan yang Sec mengesahkan aturan-aturan yang memperkuat independensi auditor pada bulan memperkuat independensi auditor pada bulan Januari 2003 sejalan dengan persyaratan Januari 2003 sejalan dengan persyaratan sarbanes-oxley actsarbanes-oxley actPeraturan SEC membatasi ketentuan jasa Peraturan SEC membatasi ketentuan jasa non audit untuk klien audit dan mencakup juga non audit untuk klien audit dan mencakup juga Pembatasan atas pengangkatan karyawan oleh Pembatasan atas pengangkatan karyawan oleh Klien dan rotasi partner audit guna mempertinggi Klien dan rotasi partner audit guna mempertinggi independensiindependensi

Peraturan SEC membatasi ketentuan jasa Peraturan SEC membatasi ketentuan jasa non audit untuk klien audit dan mencakup juga non audit untuk klien audit dan mencakup juga Pembatasan atas pengangkatan karyawan oleh Pembatasan atas pengangkatan karyawan oleh Klien dan rotasi partner audit guna mempertinggi Klien dan rotasi partner audit guna mempertinggi independensiindependensi

Page 20: Etika Profesional

Ketentuan Sarbanes-Oxley Act dan SEC yang membahas independensi auditor

1. Pembukuan dan akuntansi1. Pembukuan dan akuntansi2. Perancangan sistem informasi keuangan2. Perancangan sistem informasi keuangan3. Pnaksiran dan penilaian3. Pnaksiran dan penilaian5. Outsourcing audit internal 5. Outsourcing audit internal 6. Fungsi manajemen dan labor6. Fungsi manajemen dan labor7. Pialang dan dealer atau penasihat investasi7. Pialang dan dealer atau penasihat investasi8. Hukum dan pakar yang berkaitan dengan audit8. Hukum dan pakar yang berkaitan dengan audit9. Jasa lain yang dilaran PCAOB9. Jasa lain yang dilaran PCAOB

1. Pembukuan dan akuntansi1. Pembukuan dan akuntansi2. Perancangan sistem informasi keuangan2. Perancangan sistem informasi keuangan3. Pnaksiran dan penilaian3. Pnaksiran dan penilaian5. Outsourcing audit internal 5. Outsourcing audit internal 6. Fungsi manajemen dan labor6. Fungsi manajemen dan labor7. Pialang dan dealer atau penasihat investasi7. Pialang dan dealer atau penasihat investasi8. Hukum dan pakar yang berkaitan dengan audit8. Hukum dan pakar yang berkaitan dengan audit9. Jasa lain yang dilaran PCAOB9. Jasa lain yang dilaran PCAOB

Jasa yang dilarangJasa yang dilarang

Page 21: Etika Profesional

Komite audit

Komite audit adalah Komite audit adalah anggota dewan direksi perusahaan yanganggota dewan direksi perusahaan yangtanggung jawabnya termasuk membantutanggung jawabnya termasuk membantu

auditor tetap independen dari manajemen. auditor tetap independen dari manajemen.

Komite audit adalah Komite audit adalah anggota dewan direksi perusahaan yanganggota dewan direksi perusahaan yangtanggung jawabnya termasuk membantutanggung jawabnya termasuk membantu

auditor tetap independen dari manajemen. auditor tetap independen dari manajemen.

Kebanyakan komite audit terdiri dari tigaKebanyakan komite audit terdiri dari tigasampai lima atau kadang-kadang sebanyak tujuhsampai lima atau kadang-kadang sebanyak tujuhdirektur yang bukan bagian dari manajemen perusahaandirektur yang bukan bagian dari manajemen perusahaan

Kebanyakan komite audit terdiri dari tigaKebanyakan komite audit terdiri dari tigasampai lima atau kadang-kadang sebanyak tujuhsampai lima atau kadang-kadang sebanyak tujuhdirektur yang bukan bagian dari manajemen perusahaandirektur yang bukan bagian dari manajemen perusahaan

Page 22: Etika Profesional

Komite audit

Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwa Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwa semua anggota komite audit semua anggota komite audit harus independen. harus independen.

Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwa Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwa semua anggota komite audit semua anggota komite audit harus independen. harus independen.

Perusahaan harus mengungkapkan apakah dalamPerusahaan harus mengungkapkan apakah dalamKomite audit paling sedikitKomite audit paling sedikitAda satu pakar keuangan. Ada satu pakar keuangan.

Perusahaan harus mengungkapkan apakah dalamPerusahaan harus mengungkapkan apakah dalamKomite audit paling sedikitKomite audit paling sedikitAda satu pakar keuangan. Ada satu pakar keuangan.

Page 23: Etika Profesional

Konflik yang timbul dari hubungan personalia

Penerimaan karyawan dari mantan anggotaPenerimaan karyawan dari mantan anggotaTim audit pada sebuah klien meningkatkanTim audit pada sebuah klien meningkatkanMasalah independensi Masalah independensi

Penerimaan karyawan dari mantan anggotaPenerimaan karyawan dari mantan anggotaTim audit pada sebuah klien meningkatkanTim audit pada sebuah klien meningkatkanMasalah independensi Masalah independensi

SEC telah menambahkan periode cooling off SEC telah menambahkan periode cooling off Selama 1 tahun sebelum seorang anggota dariSelama 1 tahun sebelum seorang anggota dariTim penugasan audit dapat berkerja dengan klien Tim penugasan audit dapat berkerja dengan klien Dan memiliki posisi manajemen kunci tertentuDan memiliki posisi manajemen kunci tertentu

SEC telah menambahkan periode cooling off SEC telah menambahkan periode cooling off Selama 1 tahun sebelum seorang anggota dariSelama 1 tahun sebelum seorang anggota dariTim penugasan audit dapat berkerja dengan klien Tim penugasan audit dapat berkerja dengan klien Dan memiliki posisi manajemen kunci tertentuDan memiliki posisi manajemen kunci tertentu

Page 24: Etika Profesional

Rotasi partner

Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwaSarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwapemimpin dan partner audit pemimpin dan partner audit merotasi penugasan audit sesudahmerotasi penugasan audit sesudah lima tahun. lima tahun.

Sarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwaSarbanes-Oxley Act mensyaratkan bahwapemimpin dan partner audit pemimpin dan partner audit merotasi penugasan audit sesudahmerotasi penugasan audit sesudah lima tahun. lima tahun.

Page 25: Etika Profesional

Kepentingan kepemilikan

Aturan Sec tentang hubungan keuangan Aturan Sec tentang hubungan keuangan Berfokus pada perspeftif penugasan Berfokus pada perspeftif penugasan dan melarang kepemilikan pada klien audit dan melarang kepemilikan pada klien audit Bagi orang2 yang dapat memepengaruhi auditBagi orang2 yang dapat memepengaruhi audit

Aturan Sec tentang hubungan keuangan Aturan Sec tentang hubungan keuangan Berfokus pada perspeftif penugasan Berfokus pada perspeftif penugasan dan melarang kepemilikan pada klien audit dan melarang kepemilikan pada klien audit Bagi orang2 yang dapat memepengaruhi auditBagi orang2 yang dapat memepengaruhi audit

Page 26: Etika Profesional

Peraturan perilaku dan interpretasi independensi

Peraturan 101 – IndependensiPeraturan 101 – IndependensiPeraturan 101 – IndependensiPeraturan 101 – Independensi

Seorang anggota dalam praktik perusahaan Seorang anggota dalam praktik perusahaan publik harusindependen dalam kinerjapublik harusindependen dalam kinerjajasa profesional seperti yang dipersyaratkan olehjasa profesional seperti yang dipersyaratkan olehstandar yang dirumuskan lembaga standar yang dirumuskan lembaga ang ditunjuk dewanang ditunjuk dewan

Seorang anggota dalam praktik perusahaan Seorang anggota dalam praktik perusahaan publik harusindependen dalam kinerjapublik harusindependen dalam kinerjajasa profesional seperti yang dipersyaratkan olehjasa profesional seperti yang dipersyaratkan olehstandar yang dirumuskan lembaga standar yang dirumuskan lembaga ang ditunjuk dewanang ditunjuk dewan

Page 27: Etika Profesional

Kepentingan keuanganInterpretasi 101 melanggar anggota Interpretasi 101 melanggar anggota yang terlibat untuk memiliki saham yang terlibat untuk memiliki saham Atau investasi langsung lainnyaAtau investasi langsung lainnya

Interpretasi 101 melanggar anggota Interpretasi 101 melanggar anggota yang terlibat untuk memiliki saham yang terlibat untuk memiliki saham Atau investasi langsung lainnyaAtau investasi langsung lainnya

Anggota yang tercakupAnggota yang tercakupAnggota yang tercakupAnggota yang tercakup

Kepentingan keuangan langsung dan tidakKepentingan keuangan langsung dan tidaklangsunglangsung

Kepentingan keuangan langsung dan tidakKepentingan keuangan langsung dan tidaklangsunglangsung

Material atau tidak materialMaterial atau tidak materialMaterial atau tidak materialMaterial atau tidak material

Page 28: Etika Profesional

Masalah kepentingan keuangan yang berkaitan

mantan praktisimantan praktisi prosedur pemberian pinjaman normalprosedur pemberian pinjaman normal kepentingan keuangan dan penerimaan kepentingan keuangan dan penerimaan kerja anggota keluarga inti serta keluarga dekatkerja anggota keluarga inti serta keluarga dekat hub sbg investor atau investee dengan klienhub sbg investor atau investee dengan klien direktur, pejabat, manajemen, atau karyawandirektur, pejabat, manajemen, atau karyawan

mantan praktisimantan praktisi prosedur pemberian pinjaman normalprosedur pemberian pinjaman normal kepentingan keuangan dan penerimaan kepentingan keuangan dan penerimaan kerja anggota keluarga inti serta keluarga dekatkerja anggota keluarga inti serta keluarga dekat hub sbg investor atau investee dengan klienhub sbg investor atau investee dengan klien direktur, pejabat, manajemen, atau karyawandirektur, pejabat, manajemen, atau karyawan

Page 29: Etika Profesional

Perkara hukum antara kantor akuntan dan klien

Sebuah gugatan atau maksud Sebuah gugatan atau maksud untuk memulai gugatan antara untuk memulai gugatan antara perusahaan dan kliennya adalah pelanggaran perusahaan dan kliennya adalah pelanggaran Peraturan 101 untuk audit masa berjalan. Peraturan 101 untuk audit masa berjalan.

Sebuah gugatan atau maksud Sebuah gugatan atau maksud untuk memulai gugatan antara untuk memulai gugatan antara perusahaan dan kliennya adalah pelanggaran perusahaan dan kliennya adalah pelanggaran Peraturan 101 untuk audit masa berjalan. Peraturan 101 untuk audit masa berjalan.

Page 30: Etika Profesional

Jasa pembukuan dan jasa lainnya

1. 1. Klien harus menerima tanggung jawab penuh Klien harus menerima tanggung jawab penuh     atas laporan keuangan.     atas laporan keuangan.

1. 1. Klien harus menerima tanggung jawab penuh Klien harus menerima tanggung jawab penuh     atas laporan keuangan.     atas laporan keuangan.

2. Akuntan publik tidak boleh berperan 2. Akuntan publik tidak boleh berperan Sebagai karyawan .Sebagai karyawan .

2. Akuntan publik tidak boleh berperan 2. Akuntan publik tidak boleh berperan Sebagai karyawan .Sebagai karyawan .

3.Audit harus sesuai dengan GAAS.3.Audit harus sesuai dengan GAAS.3.Audit harus sesuai dengan GAAS.3.Audit harus sesuai dengan GAAS.

3 syarat penting sebelum dapat menerima utk3 syarat penting sebelum dapat menerima utkMemberikan jasa pembukuan dan audit kpd klienMemberikan jasa pembukuan dan audit kpd klien

3 syarat penting sebelum dapat menerima utk3 syarat penting sebelum dapat menerima utkMemberikan jasa pembukuan dan audit kpd klienMemberikan jasa pembukuan dan audit kpd klien

Page 31: Etika Profesional

Jasa pembukuan dan jasa lainnya

Konsultasi dan jasa audit lainnyaKonsultasi dan jasa audit lainnyaKonsultasi dan jasa audit lainnyaKonsultasi dan jasa audit lainnya

Fee yang belum dibayarFee yang belum dibayarFee yang belum dibayarFee yang belum dibayar

Page 32: Etika Profesional

Peraturan perilaku lainnya

102 – integritas dan objektivitas102 – integritas dan objektivitas201 – standar umum201 – standar umum202 – ketaatan pada standar202 – ketaatan pada standar203 – prinsip akuntansi203 – prinsip akuntansi301 – kerahasiaan301 – kerahasiaan

102 – integritas dan objektivitas102 – integritas dan objektivitas201 – standar umum201 – standar umum202 – ketaatan pada standar202 – ketaatan pada standar203 – prinsip akuntansi203 – prinsip akuntansi301 – kerahasiaan301 – kerahasiaan

Page 33: Etika Profesional

Peraturan perilaku lainnya

302 – fee kontingent302 – fee kontingent501 – tindakan yang dapat didiskreditkan501 – tindakan yang dapat didiskreditkan502 – iklan dan bentuk permohonan lain502 – iklan dan bentuk permohonan lain503 – komisi dan fee referal503 – komisi dan fee referal505 – bentuk dan nama organisasi505 – bentuk dan nama organisasi

302 – fee kontingent302 – fee kontingent501 – tindakan yang dapat didiskreditkan501 – tindakan yang dapat didiskreditkan502 – iklan dan bentuk permohonan lain502 – iklan dan bentuk permohonan lain503 – komisi dan fee referal503 – komisi dan fee referal505 – bentuk dan nama organisasi505 – bentuk dan nama organisasi

Page 34: Etika Profesional

Pemberlakuan

Tindakan divisi etika profesioanl AICPATindakan divisi etika profesioanl AICPATindakan divisi etika profesioanl AICPATindakan divisi etika profesioanl AICPA

Tindakan dewan akuntansi negara bagianTindakan dewan akuntansi negara bagianTindakan dewan akuntansi negara bagianTindakan dewan akuntansi negara bagian

Page 35: Etika Profesional

Problem 4-22 a. Pelanggaran. Aturan 505 menyatakan bahwa semua

pemilik perusahaan adalah orang-orang yang secara aktif memberikan layanan kepada klien perusahaan. Ada pelanggaran Aturan 505 karena tenaga administrasi bertanggung jawab terutama untuk administrasi kantor, dan tidak secara langsung memberikan layanan kepada klien perusahaan. Selain itu, mungkin ada pelanggaran jika negara di mana perusahaan beroperasi tidak memungkinkan penggabungan perusahaan CPA.b. Tidak ada pelanggaran. 101 memungkinkan layanan lain untuk klien. Sebelum anggota melakukan layanan tersebut, ia harus hati-hati mengevaluasi pengaruh potensial dari layanan tersebut. Anggota harus membangun pemahaman yang jelas dengan klien, dan tidak harus bertanggung jawab untuk menyiapkan dokumen sumber, data asal, atau melakukan fungsi-fungsi manajemen.c. Pelanggaran jika layanan yang dilakukan adalah atestasi. Sebuah CPA tidak diizinkan untuk membayar komisi untuk mendapatkan klien untuk jasa atestasi yang terkait (Peraturan 503). Aturan ini dimaksudkan untuk mencegah mendapatkan klien atas dasar komisi bukan berdasarkan kualitas layanan atestasi atau biaya kepada klien.

Page 36: Etika Profesional

d. Tidak ada pelanggaran. e. Tidak. Ini adalah praktek normal dan dilakukan sebagai bagian dari hampir semua audit.f. Tidak ada pelanggaran. Aturan 502 mengizinkan penggunaan iklan untuk promosi asalkan iklan tersebut tidak palsu, menyesatkan atau menipu.

Page 37: Etika Profesional

g. Tidak ada pelanggaran.. Ini mungkin sulit bagi Gutowski untuk menunjukkan bahwa ia sebenarnya seorang ahli, tetapi interpretasi Peraturan 502 tidak lagi menghalangi dia dari membuat pernyataan seperti itu.h. Tidak ada pelanggaran selama Williams tidak melakukan atau memberikan saran pada fungsi manajemen organisasi.i. Pelanggaran. Peraturan 301 tidak membedakan antara audit, pajak, dan manajemen jasa konsultasi yang berhubungan dengan kertas kerja.

j. Tidak ada pelanggaran. Tidak ada aturan yang membatasi praktek tersebut.

Page 38: Etika Profesional

Problem 4-23 a. Komite audit adalah anggota dewan direksi

perusahaan yang tanggung jawabnya termasuk membantu auditor tetap independen dari manajemen.

b. Fungsi dari komite audit dapat mencakup hal berikut:

1. memilih auditor independen; mendiskusikan biaya audit dengan auditor; meninjau penugasan auditor . 2. Tinjauan pemeriksaan auditor independen secara keseluruhan (lingkup, tujuan, dan prosedur audit umum). 3. Review laporan keuangan tahunan sebelum diserahkan ke dewan direksi untuk persetujuan. 4. Meninjau hasil audit termasuk pengalaman, pembatasan, kerjasama yang diterima, temuan, dan rekomendasi. Hal-hal yang auditor percaya harus dibawa ke direksi atau pemegang saham. 5. Tinjauan internal kontrol perusahaan dari evaluasi auditor independen.

Page 39: Etika Profesional

6. Tinjauan akuntansi perusahaan, keuangan, dan operating kontrol. 7. Review laporan staf audit internal. 8. Tinjauan laporan keuangan sementara kepada para pemegang saham sebelum disetujui oleh dewan direksi. 9. Tinjauan kebijakan mengenai kontribusi politik, kepentingan konflik, dan kepatuhan dengan federal, negara, dan undang-undang dan peraturan setempat, dan menyelidiki sesuai dengan kebijakan tersebut. 10. Tinjauan laporan keuangan yang merupakan bagian dari iklan; tinjau laporan sebelum diserahkan kepada badan pengatur. 11. Tinjauan pengamatan auditor independent mengenai keuangan dan akuntansi.

Page 40: Etika Profesional

12. Berpartisipasi dalam pemilihan dan penetapan kebijakan akuntansi; meninjau akuntansi untuk bagian tertentu atau transaksi serta penyelesaian alternatif dan efeknya. 13. Review dampak pernyataan baru atau yang diusulkan oleh profesi akuntansi atau badan pengawas. 14. Meninjau program asuransi perusahaan. 15. Meninjau dan membahas surat manajemen auditor independen.

Page 41: Etika Profesional

C. Manajemen sering berada di bawah tekanan besar dari pemegang saham dan dewan direksi untuk mempertahankan laba yang tinggi bagi perusahaan. Dalam beberapa kasus ini mungkin ini merupakan kesempatan untuk memotivasi manajemen untuk memberikan tekanan pada auditor untuk izin pelanggaran prinsip akuntansi dan hal itu mempengaruhi laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dewan direksi memiliki tanggung jawab yang lebih besar kepada pemegang saham untuk keadilan dalam laba yang dilaporkan.

Page 42: Etika Profesional

Direksi karena itu kecil kemungkinannya untuk memberikan tekanan pada auditor untuk menyimpang dari standar profesional,. Selain itu, dewan direksi memiliki tanggung jawab hukum untuk meninjau kebijakan dan tindakan manajemen, karena itu ada insentif yang cukup bagi mereka untuk bekerja sama dengan auditor. Sebuah komite kecil diluar dari direksi membantu auditor untuk mempertahankan hubungan yang lebih independen dengan klien. Jika manajemen memberikan tekanan pada auditor, auditor kemungkinan akan mendiskusikan dengan komite audit untuk demikian menyelesaikan masalah.

Page 43: Etika Profesional

D. Kritik dari komite audit telah dilakukan oleh banyak perusahaan KAP kecil. Pada saat yang sama, komite audit memiliki tanggung jawab untuk membantu biaya kontrol perusahaan. Oleh karena itu jika biaya sebuah perusahaan audit yang kecil secara signifikan kurang dari biaya perusahaan audit yang besar, dengan asumsi kualitas yang sama, komite audit akan diwajibkan untuk menggunakan perusahaan lebih murah