etika profesi pns

33
ETIKA PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL Ali Azcham Noveansyah 196511061991031001 Kepala Bagian Umum Kanwil DJKN Sumsel, Jambi dan Babel 082168709750 / 08158058372 E-mail : [email protected]

Upload: rozi-gunawansyah

Post on 22-Jul-2015

368 views

Category:

Leadership & Management


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Etika profesi PNS

ETIKA PROFESI

PEGAWAI NEGERI SIPILAli Azcham Noveansyah

196511061991031001Kepala Bagian Umum Kanwil DJKN Sumsel, Jambi dan Babel

082168709750 / 08158058372

E-mail : [email protected]

Page 2: Etika profesi PNS

Maksud dan Tujuan

1. Mempersiapkan mahasiswa STAN yang bukan saja harus terampil

dalam teknis operasional pekerjaan, tapi juga harus terampil dalam

membangun karakter yang beretika.

2. Mempersiapkan mahasiswa STAN kelak bekerja dengan nurani,

tidak menghalalkan segala cara dan menelantarkan kewajibannya

sebagai abdi masyarakat.

3. Mempersiapkan mahasiswa-mahasiswa STAN yang nanti akan

bekerja secara jujur, bernurani dan berfokus pada kepuasan

stakeholders menuju masyarakat yang sejahtera lahir dan batin.

4. Mempersapkan mahasiswa STAN menjadi pegawai yang beretika

anti korupsi dapat menjadi agent of change (agen perubahan)

dalam reformasi birokrasi mewujudkan pemerintahan yang bersih

(clean goverment), meningkatkan kesadaran untuk mempraktekkan

kode etik yang berlaku di tempat kerja.

Page 3: Etika profesi PNS

Latar Belakang

Praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) masih

berlangsung hingga saat ini;

Tingkat kualitas pelayanan publik yang belum mampu

memenuhi harapan publik;

Tingkat efisiensi, efektivitas dan produktivitas dari birokrasi

pemerintahan belum Optimal;

Tingkat transparansi dan akuntabilitas birokrasi pemerintahan

yang masih rendah;

Tingkat disiplin dan etos kerja pegawai yang masih rendah;

Tingkat efektifitas pengawasan fungsional dan pengawasan

internal dari birokrasi pemerintahan belum dapat berjalan

secara optimal.

Page 4: Etika profesi PNS

Pelayanan Publik ProfesionalPelayanan publik yang profesional artinya pelayanan publik yang dicirikan

adanya akuntabilitas dan responsibilitas dari pemberi layanan (aparatur

pemerintah) dengan ciri sebagai berikut:

1. Efektif, Lebih mengutamakan pada pencapaian apa yang menjadi tujuan dan

sasaran.

2. Sederhana, prosedur/tata cara pelayanan diselenggarakan secara mudah,

cepat, tepat, dan tidak berbelit-belit.

3. Transparan, Adanya kejelasan dan kepastian mengenai prosedur,

persyaratan, dan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan

publik tersebut.

4. Efisiensi, Persyaratan pelayanan hanya dibatasi pada hal-hal yang berkaitan

langsung dengan pencapaian sasaran pelayanan dengan tetap

memperhatikan keterpaduan antara persyaratan dengan produk pelayanan

yang berkaitan.

5. Keterbukaan, Berarti prosedur/tatacara persyaratan, satuan kerja/pejabat

penanggung jawab pemberi pelayanan, waktu penyelesaian, rincian

waktu/tarif serta hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan wajib

di informasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh

masyarakat, baik diminta maupun tidak.

6. Ketepatan waktu

Page 5: Etika profesi PNS

Tahukan Anda…

Profesional mengandung makna kualitas yangsangat tinggi (baik), sedangkan profesi memilikipengertian pekerjaan yang ditekuni dan menjaditumpuan hidup, atau dapat juga berarti bidangpekerjaan yang dilandasi oleh pendidikankeahlian tertentu.

Profesional (seorang profesional) adalah orangyang menjalani suatu profesi, mempunyaitanggung jawab yang tinggi untuk berkaryadengan standar kualitas tinggi dilandasi dengankomitmen moral yang tinggi pula.

Etika profesi atau etika profesional merupakanpembeda utama antara para profesional danorang-orang yang hanya sekadar ahli di bidangyang mereka pilih untuk ditekuni.

Page 6: Etika profesi PNS

Komitmen Pelayanan PublikPenetapan standar pelayanan

◦ komitmen penyelenggara pelayanan untuk menyediakan pelayanan dengan suatu

kualitas tertentu yang ditentukan atas dasar perpaduan harapan-harapan masyarakat

dan kemampuan penyelenggara pelayanan

Pengembangan Standard Operating Procedures (SOP)

◦ memastikan bahwa proses dapat berjalan uninterupted

◦ memastikan bahwa pelayanan perijinan dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang

berlaku

◦ memberikan informasi yang akurat ketika dilakukan penelusuran terhadap kesalahan

prosedur jika terjadi penyimpangan dalam pelayanan

◦ Memberikan informasi yang akurat dalam rangka pengendalian pelayanan

◦ semua petugas yang terlibat dalam proses

◦ pelayanan memiliki uraian tugas dan tangungjawab yang jelas

Pengembangan Survei Kepuasan Pelanggan

Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan, perlu didisain suatu sistem

pengelolaan pengaduan yang secara efektif dan efisien mampu mengolah berbagai

pengaduan masyarakat menjadi bahan masukan bagi perbaikankualitas pelayanan

Page 7: Etika profesi PNS

Reformasi Birokrasi

Max Weber (1864-1920) seorang ahli sosiolog Jerman yang

menekankan pada kebutuhan akan hierarki yang ditetapkan

dengan ketat untuk mengatur peraturan dan wewenang

dengan jelas. Menurutnya organisasi ideal pastilah sebuah

birokrasi yang aktivitas dan tujuannya dipikirkan secara

rasional dan pembagian tugas dari para karyawannya

dinyatakan dengan jelas.

Peningkatan kualitas pelayanan publik juga perlu didukung

adanya restrukturisasi birokrasi, yang akan memangkas

berbagai kompleksitas pelayanan publik menjadi lebih

sederhana. Birokrasi yang kompleks menjadi ladang bagi

tumbuhnya KKN dalam penyelenggaraan pelayanan

Page 8: Etika profesi PNS

...Lanjutan

Reformasi Birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk

melakukan pembaruan dan perubahan mendasar terhadap sistem

penyelenggaraan pemerintahan, terutama menyangkut aspek-

aspek berikut :

a. Kelembagaan (organisasi)

b. Ketatalaksanaan (business process)

c. sumber daya manusia aparatur

Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata

kelola pemerintahan yang baik (good governance). Dengan kata

lain, Reformasi Birokrasi adalah langkah strategis untuk

membangun aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil

guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan

pembangunan nasional

Birokrasi menyelenggarakan pelayanan umum atau pelayanan

publik (public services), dan pelaksananya, yaitu pegawai negeri

dikenal sebagai pelayan (abdi) masyarakat (public servants)

Page 9: Etika profesi PNS

Birokrasi dan Kewibawaan

PemerintahDalam pelaksanaan birokrasi menjalankan kekuasaan atau

kewenangannya tersebut apakah sudah benar, ataumenyelewengkan kewenangannya tersebut demikepentingan peribadi selain kepentingan masyarakat, makadiperlukan etika sebagai panduan dalam pengambilankeputusan dan sekaligus sebagai kriteria untuk menilaibaik atau buruknya suatu keputusan tersebut.

Kewibawaan Pemerintah, pemerintahan yang bersih danberwibawa merupakan dambaan penyelenggarapemerintahan sendiri dan masyarakat secara umum.Kebersihan dan kewibawaan ini pada dasarnya hanyadapat di peroleh jika birokrasi dan pelaksananya bebasdari perilaku negatif atau tercela.

Sumber kewibawaan birokrasi dan aparaturnya bukanlahkekuasaan yang mereka miliki, melainkan kualitaspengabdian mereka kepada kepentingan masyarakat,bangsa dan negara

Page 10: Etika profesi PNS

Tahukah Anda..Pejabat birokrasi disebut dengan birokrat. Di negara demokrasi, birokrat adalah

pejabat publik (pemerintahan) yang diangkat, dipertahankan, dan dipromosikan

melalui sistem merit (berdasarkan prestasi atau kinerja).

Pejabat publik diangkat secara politis, mereka mempunyai posisi yang relatif sangat

aman.

Birokrat berbeda dengan pejabat publik yang dipilih melalui mekanisme pemilihan

umum.

Di Indonesia, para menteri adalah pejabat negara (publik) yang berkait erat secara

langsung dengan (diangkat oleh) presiden yang dipilih rakyat melalui pemilihan

umum, oleh sebab itu, mereka tidak termasuk sebagai birokrat.

Birokrat adalah mereka yang menduduki jabatan eselon I kebawah, di kementerian

atau lembaga-lembaga non-kementerian

Undang-Undang tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (UU Nomor 17 Tahun 1974

yang diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999), pegawai negeri yang membentuk

pelayanan publik (public service) di Indonesia meliputi pegawai negeri sipil (PNS),

anggota TNI, dan POLRI, dan pegawai BUMN/D.

Etika pelayanan publik = etika birokrasi = etika pegawai negeri (khususnya PNS)

Pelayanan publik bertujuan untuk mewujudkan integeritas dalam pelayanan publik

(public service integrity)

Pelayanan publik sering dinyatakan sebagai kepercayaan publik (public service is a

public trust)

Page 11: Etika profesi PNS

CamkanDi sektor manapun, termasuk sektor publik (pemerintahan), ada dua aspek penting yang umumnya diyakini

sebagai penentu kinerja prima, yaitu profesionalisme dan etika. Seperti halnya di sektor bisnis, sektor publik juga

dituntut untuk mencapai kinerja prima, dengan ukuran-ukuran seperti efisiensi, produktivitas, dan efektivitas, dan

pada saat yang sama dituntut untuk senantiasa menjunjung tinggi standar etika, seperti integritas, objektivitas

atau imparsialitas, keadilan, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, sektor publik, seperti sektor bisnis, dituntut

memiliki dua keunggulan, yaitu keunggulan teknis (profesionalisme) dan keunggulan moral (etika), baik normatif

maupun objektif.

Etika diperlukan sebagai panduan dalam pengambilan keputusan dan sekaligus sebagai kriteria untuk menilai

baik atau buruknya suatu keputusan tersebut

Pemerintahan yang bersih dan berwibawa merupakan dambaan penyelenggara pemerintahan sendiri dan

masyarakat secara umum. Kebersihan dan kewibawaan ini pada dasarnya hanya dapat diperoleh jika birokrasi

dan pelaksananya bebas dari perilaku negatif atau tercela

Setiap warga negara berhak untuk memperoleh pelayanan dari pemerintah, setiap warga negara memiliki hak

untuk memperoleh pelayanan dari negara

Rakyat, warga negara mengharapkan aparatur birokrasi benar-benar menjadi “abdi negara” dan “abdi

masyarakat”, menempatakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi, mengelola sumber daya publik yang

telah dipercayakan secara professional dan menjunjung tinggi standar etika.

Page 12: Etika profesi PNS

Kode Etik Pegawai Negeri

Sipil

Kewajiban, tanggung jawab, tingkah laku,

dan perbuatan sesuai dengan nilai-nilai

hakiki profesinya yang dikaitkan dengan

nilai-nilai yang hidup dan berkembang di

masyarakat serta pandangan hidup

Bangsa dan Negara Indonesia.

Page 13: Etika profesi PNS

Nilai-Nilai Perilaku Kedinasan

Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugasnyawajib berusaha meningkatkan kemampuan,pengetahuan, dan profesionalisme di bidang tugasnya.

Pegawai Negeri Sipil karena kedudukan ataujabatannya wajib menyimpan informasi resmi negarayang sifatnya rahasia.

Pegawai Negeri Sipil wajib mentaati dan melaksanakandengan sebaik-baiknya segala Peraturan Perundang-undangan dan Peraturan Kedinasan yang berlaku.

Pegawai Negeri Sipil wajib memberikan pelayanansebaik-baiknya kepadamasyarakat.

Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dankewajibannya senantiasa mentaati perintah kedinasandari atasan yang berwenang sesuai dengan PeraturanPerundang-undangan yang berlaku

Page 14: Etika profesi PNS

Penilaian Kinerja Pegawai Negeri

Sipil Aspek Kuantitas, menggambarkan kesepakatan tentang

jumlah barang yang dihasilkan, atau jumlah pelayanan ataujasa yang diberikan dalam pelaksanaan suatu tugas pokokseorang Pegawai Negeri Sipil pada periode tertentu

Aspek Kualitas, menggambarkan kesempatan tentang mutubarang yang dihasilkan, atau mutu pelayanan/jasa yangdiberikan, dalam pelaksanaan suatu tugas pokok seorangPegawai Negeri Sipil pada periode tertentu

Aspek waktu, menggambarkan kesempatan tentang lamanyaseorang Pegawai Negeri Sipil menghasilkan jumlah barangdan pelayanan dengan kualitas yang telah disepakati, dalampelaksanaan tugas pokoknya

Aspek biaya, menggambarkan kesepakatan tentangbesarnya anggaran yang digunakan seorang Pegawai NegeriSipil untuk menghasilkan jumlah barang dan memberikanpelayanan dengan kualitas yang telah ditentukan, denganpelaksanaan tugas pokoknya

Page 15: Etika profesi PNS

Yang Harus Dimiliki Oleh Setiap PNS Kementerian Keuangan

Profesional, memiliki wawasan yang luas dan dapat memandang masa

depan, memiliki kompetensi di bidangnya, memiliki jiwa

berkompetisi/bersaing secara jujur dan sportif, serta menjunjung

tinggi etika profesi.

Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh

seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan,

dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas

jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat

melaksanakan tugasnya secara profesional,efektif, dan efisien.

Kompetensi merupakan tolok ukur seseorang untuk menduduki

jabatan tertentu

Kode etik Pegawai Negeri Sipil adalah kewajiban,tanggung jawab,

tingkah laku, dan perbuatan sesuai dengan nilai-nilai hakiki

profesinya yang dikaitkan dengan nilai-nilai yang hidup dan

berkembang dimasyarakat serta pandangan hidup Bangsa dan

Negara Indonesia.

Penilaian 360 Derajat : selaku pribadi, pegawai , maupun pejabat,

dilakukan penilaian secara hierarki, keatas, kebawah,maupun

kesamping

Page 16: Etika profesi PNS

Diskusi

Kesalehan Individu dan Kesalehan

Sosial

Jelaskan secara ringkas relevansi

pentingnya etika dalam pelayanan

publik

Page 17: Etika profesi PNS

Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, ethikos, berarti timbul dari

kebiasaan. Etika memiliki banyak makna antara lain:

◦ Semangat khas kelompok tertentu, misalnya ethos kerja, kode etik

kelompok profesi.

◦ Norma-norma yang dianut oleh kelompok, golongan masyarakat

tertentu mengenai perbuatan yang baik dan benar.

◦ Studi tentang prinsip-prinsip perilaku baik dan benar sebagai falsafat

moral. Etika sebagai refleksi kritis dan rasional tentang norma-norma

yang terwujud dalam perilaku hidup manusia.

◦ Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia

sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Page 18: Etika profesi PNS

Lanjutan

Etika juga memiliki pengertian arti yang berbeda-beda jika dilihat dari

sudut pandang masing-masing pengguna :

1. Bagi ahli falsafah, etika adalah ilmu atau kajian formal tentang

moralitas.

2. Bagi sosiolog, etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang

dari lingkungan budaya tertentu.

3. Bagi praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan

lainnya etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi

harapan (ekspektasi) profesi dan masyarakat, serta bertindak dengan

cara-cara yang profesional. Jadi etika adalah salah satu kaidah yang

menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan penerima jasa profesi

secara wajar, jujur, adil, profesional, dan terhormat.

4. Bagi eksekutif puncak, etika berarti kewajiban dan tanggung jawab

khusus terhadap stakeholder (pemangku kepentingan), terhadap

organisasi dan staff, terhadap diri sendiri dan profesi, terhadap

pemerintah dan pada tingkat akhir walaupun tidak langsung terhadap

masyarakat. Wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat

5. Bagi asosiasi profesi, etika adalah kesepakatan bersama dan

pedoman untuk diterapkan dan dipatuhi semua anggota asosiasi

tentang apa yang dinilai baik dan buruk dalam pelaksanaan dan

pelayanan profesi itu

Page 19: Etika profesi PNS

Teori-Teori Etika

1. Teori Teleologi

2. Teori Deontologi

3. Teori Etika Keutamaan

Page 20: Etika profesi PNS

Teori TeleologiDalam buku karangan Kusmanadji (2004, II-1-II-2)

dikemukakan bahwa teori teleologi disebut juga teori

konsekuensialis, menyatakan bahwa nilai moral suatu

tindakan ditentukan semata-mata oleh konsekuensi

tindakan tersebut. Benar atau salahnya tindakan di

tentukan oleh hasil atau akibat dari tindakan tersebut.

Maka, yang menyebabkan tindakan itu benar atau salah

adalah bukan tindakan itu sendiri melainkan akibat dari

tindakan tersebut. Akibat dalam hal ini adalah

konsekuensi baik. Oleh karena itu, kebaikan merupakan

konsep fundamental dalam teori teleleologi.

Page 21: Etika profesi PNS

Lanjutan Teori Teleologi

Menurut Aristoteles, Etika teleologis atau Etika Aristoteles,

yakni etika yang mengukur benar/salahnya tindakan manusia

dari menunjang tidaknya tindakan tersebut ke arah

pencapaian tujuan(telos) akhir yang ditetapkan sebagai

tujuan hidup manusia. Setiap tindakan menurut Aristoteles

diarahkan pada suatu tujuan, yakni pada yang

baik(agathos). Yang baik adalah apa yang secara kodrati

menjadi arah tujuan akhir(causa finalis) adanya sesuatu

yang baik yang menjadi tujuan akhir hidup manusia

menurut dia adalah kebahagiaan atau kesejahteraan

(eudaimonia). Itulah sebabnya teori etikanya sering disebut

sebagai teori etika Eudaimonisme.

Page 22: Etika profesi PNS

Lanjutan Teori Teleologi

Ucok Sarimah (2008, 5-6) membedakan teori teleleologi menjadi 3, yaitu:

1. Egoisme Etis, Suatu ti ndakan benar atau salah tergantung semata-mata padabaik buruknya akibat tindakan tersebut bagi pelakunya.

2. Altruisme Etis, Berlawanan dengan egoisme etis, bahwa baik buruknya suatutindakan ditentukan oleh baik buruknya akibat tindakan tersebut terhadap oranglain, kecuali pelaku.

3. Utilitarianisme, Gabungan antara egoisme etis dan altruisme etis, bahwa benarsalahnya tindakan tergantung pada baik buruknya konsekuensi ti ndakantersebut bagi siapa saja yang dipengaruhi ol eh tindakan tersebut.

Dari ketiga teori tersebut, teori teleleologi yang sangat menonjol adalahutilitarianisme yang biasanya dihubungkan dengan filsuf Inggris, Jeremy Bethamdan John Stuart Mill. Sesuai dengan namanya utilitarisme berasal dari kata utilitydengan bahasa latinnya utilis yang arti nya “bermanfaat” dalam mengukur baikdan buruk. Kebaikan di defi nisikan sebagai kesenangan sedangkan keburukandidefi nisikan sebagai kesedi han. Bentuk klasik utilitarianisme dinyatakansebagai berikut: “Suatu tindakan adal ah benar jika dan hanya jika ti ndakan itumenghasilkan selisih terbesar kesenangan di atas kesedihan bagi setiap orang.”

Page 23: Etika profesi PNS

Lanjutan Teori Teleologi

Dalam buku karangan Kusmanadji (2004, 2),Utilitarianisme mencakup empat prinsip, yaitu:

Konsekuensialisme, prinsip yang berpendirian bahwakebenaran tindakan ditentukan semata-mata olehkonsekuensinya.

Hedonisme, manfaat (utility) dalam teori inididefinisikan sebagai kesenangan dan tidak adanyakesedihan. Hedonisme adalah prinsip bahwakesenangan dan hanya kesenanganlah yangmerupakan perbuatantertinggi .

Maksimalisme, tindakan yang benar adalah tindakanyang tidak hanya memiliki konsekuensi berupabeberapa kebaikan, tetapi juga jumlah terbesarkonsekuensi baik setelah memperhitungkankonsekuensi buruk.

Universalisme, konsekuensi yang harusdipertimbangkan adalah konsekuensi bagi setiaporang.

Page 24: Etika profesi PNS

2. Teori DeontologiMenurut Teori Deontologi perbuatan tertentu adalah benar bukankarena manfaat bagi kita sendiri atau orang lain tetapi karena sifatatau hakikat perbuatan itu sendiri atau kaidah yang diikuti untukberbuat. Dalam buku karangan Ucok Sarimah (2008, 6) dalamkaitannnya dengan teori deontologi dikenal:

1. Deontologi Tindakan Menurut teori ini, bila seseorang dihadapkanpada situasi dimana harus mengambil keputusan, seseorangharus segera memahami apa yang harus dilakukan tanpamendasarkan pada peraturan atau pedoman.

2. Deontologi Kaidah, Suatu tindakan benar atau salah karenakesesuaian atau tidak sesuainya dengan suatu prinsip moral yangbenar.

3. Deontologi Monistik, Teori ini mendukung suatu kaidah umumseperti “the golden rule” sebagi rinsip moral tertinggi yangmenjadi dasar untuk menurunkan kaidah atau prinsip-prinsipmoral lainnya.

4. Dentologi Pluralistik, Teori ini dikemukakan oleh William DavidRoss yang mengidentifikasi tujuh kewajiban moral pada pandanganpertama(prime face).

Page 25: Etika profesi PNS

7 Kewajiban Moral

1. Kewajiban menepati janji atau kesetiaan (fidelity)

2. Kewajiban ganti rugi (reparation)

3. Kewajiban terima kasih (gratitude)

4. Kewajiban keadilan (justice)

5. Kewajban berbuat baik (beneficence)

6. Kewajiban mengembangkan diri (self improvement)

7. Kewajiban untuk tidak merugikan (non-malificence)

Page 26: Etika profesi PNS

Teori Deontologi sebenarnya sudah ada sejak periode

filsafat Yunani Kuno, tetapi baru mulai diberi perhatian

setelah diberi penjelasan dan pendasaran logis oleh filsuf

Jerman yaitu Immanuel Kant. Kata deon berasal dari

Yunani yang artinya kewajiban. Sudah jelas kelihatan

bahwa teori deontologi menekankan pada pelaksanaan

kewajiban. Suatu perbuatan akan baik jika didasari atas

pelaksanaan kewajiban, jadi selama melakukan kewajiban

berarti sudah melakukan kebaikan. Deontologi tidak

terpasak pada konsekuensi perbuatan, dengan kata lain

deontologi melaksanakan terlebih dahulu tanpa memikirkan

akibatnya. Berbeda dengan utilitarisme yang

mempertimbangkan hasilnya lalu dilakukan perbuatannya

Page 27: Etika profesi PNS

Kewajiban menurut deontologi, contoh utuk

mempermudah dalam memahaminya. Misalnya,

tidak boleh menghina, membantu orang tua,

membayar hutang, dan tidak berbohong adalah

perbuatan yang bisa diterima secara universal.

Jika ditanya secara langsung apakah boleh

menghina orang? Tidak boleh, apakah boleh

membantu orang tua? Tentu itu harus. Semua

orang bisa terima bahwa berbohong adalah

buruk dan membantu orang tua adalah baik.

Nah, kira-kira seperti itulah kewajiban yang

dimaksud.

Page 28: Etika profesi PNS

3. Teori Keutamaan(Virtue).

Teori keutamaan (virtue) adal ah teori yangmemandang sikap atau akhlak seseorang.Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatantertentu adil, atau jujur, atau murah hati,melainkan: apakah orang itu bersikap adil,jujur, murah hati, dan sebagainya. (Velasquez;2005) .

Isu utama teori keutamaan adalahmembicarakan tentang karakter apa saja yangmembuat seseorang sebagai orang baiksecara moral. Teori keutamaan sering jugadikatakan sebagai teori yang membicarakantentang karakter yang merupakan keutamaanmoral. Karakter yang pada umumnyadianggap sebagai keutamaan moral adalahwatak baik yang ada pada seti ap individu

Page 29: Etika profesi PNS

Tiga Bagian Utama Etika

1. Meta-Etika (Studi Konsep Etika)

Meta-Etika sebagai suatu jalan menuju konsepsi atas benaratau tidaknya suatu tindakan atau peristiwa. Dalam meta-etika,tindakan atau peristiwa yang dibahas dipelajari berdasarkanhal itu sendiri dan dampak yang dibuatnya.

Sebagai contoh,"Seorang anak menendang bola hingga kacajendela pecah.“ Secara meta-etis, baik-buruknya tindakantersebut harus dilihat menurut sudut pandang yang netral.Pertama, dari sudut pandang si anak, bukanlah suatukesalahan apabila ia menendang bola ketika sedang bermain,karena memang dunianya (dunia anak-anak) adalah bermain,ia tidak sengaja melakukannya. Akan tetapi kalau dilihat daripihak pemilik jendela, tentu ia akan mendefinisikan hal inisebagai kesalahan yang telah dibuat oleh si anak. Si pemilikjendela berasumsi demikian karena ia merasa dirinya telahdirugikan

Page 30: Etika profesi PNS

Lanjutan, Tiga Bagian Utama Etika

2. Etika Normatif (Studi Penentuan Nilai Etika).

Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku

yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh manusia atau

apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan

tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini. Jadi Etika

Normatif merupakan norma-norma yang dapat

menuntun agar manusia bertindak secara baik dan

menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan

kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di

masyarakat

Page 31: Etika profesi PNS

Lanjutan, Tiga Bagian Utama Etika

3. Etika Terapan (Studi Penggunaan Nilai-Nilai Etika).

Etika terapan memberi pemahaman tentang

spektrum bidang terapan etika sekaligus

menunjukkan bahwa etika merupakan

pengetahuan praktis. Berbagai bidang terapan

di antaranya adalah bidang kesehatan,

tanggung-jawab sosial perusahaan atau yang

biasa dikenal dengan istilah Corporate Social

Responsibility (CSR), pengolahan tanah, dan

masih banyak lainnya.

Page 32: Etika profesi PNS

Prinsip Dalam Etika

Salah satu karakteristik pokok sudut

pandang etika adalah objektivitas atau

ketidak berpihakan (impartiality),

artinya setiap hubungan khusus yang

kita miliki dengan orang-orang

(keluarga, teman, pegawai) harus

dikesampingkan pada saat kita

mengambil keputusan atau melakukan

tindakan

Page 33: Etika profesi PNS

Manfaat Etika1. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam

mengambil keputusan secara otonom; mengarahkanperkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib,teratur, damai dan sejahtera.

2. Mencegah 'power tends to corrupt", Absolute power corruptsabsolutely”. Artinya Kekuasaan cenderung disalahgunakan,jika kekuasaan itu absolut, penyalahgunaannyapunabsolute. Jadi kekuasaan harus disertai denganpengawasan dan penegakan hukum. "the end justifies themeans, even at all out” tujuan menghalalkan segala cara,apapun resikonya, pokoknya menang atau untung, sehinggasiapapun yang merintangi harus disingkirkan atau dilibas.

3. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkanmempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak

4. Mencegah agar orang tidak mengalami krisis moral yangberkepanjangan. Etika dapat membangkitkan kembalisemangat hidup agar manusia dapat menjadi manusia yangbaik dan bijaksana melalui eksistensi profesinya