etika profesi

67
ETIKA PROFESI Nurcahyani Dewi

Upload: nurcahyani-dewi

Post on 20-Nov-2014

248 views

Category:

Engineering


3 download

DESCRIPTION

Etika Profesi untuk Profesional IT

TRANSCRIPT

Page 1: Etika profesi

ETIKA PROFESI

Nurcahyani Dewi

Page 2: Etika profesi

Bab I.Tinjauan Umum Etika◦ Pengertian Etika◦ Etika, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan◦ Etika, Moral dan Ilmu Pengetahuan◦ Pelanggaran Etika dan Kaitannya Dengan

Hukum◦ Berbagai Macam Etika Yang Berkembang Di

Indonesia◦ Etika dan Teknologi : Tantangan Masa Depan◦ Soal Latihan

Silabus etika profesi dan pengembangan diri bidang TI

Page 3: Etika profesi

Bab II. Etika Komputer: Tinjauan Sejarah dan Perkembangan

2.1. Sejarah Etika Komputer 2.2. Cakupan Etika Komputer 2.3. Isu-Isu Pokok Etika Komputer 2.4. Soal Latihan

Bab III. Pekerjaan, Profesi dan Profesional 3.1. Manusia dan Kebutuhannya 3.2. Pekerjaan dan Profesi 3.3. Profesi dan Profesional 3.4. Mengukur Profesionalisme 3.5. Soal Latihan

Page 4: Etika profesi

Bab IV. Tinjauan Profesi di Bidang TI 4.1. Gambaran Umum Pekerjaan Di Bidang TI 4.2. Pekerjaan di Bidang TI Sebagai Sebuah Profesi 4.3. Pekerjaan di Bidang TI Standard Pemerintah RI 4.4. Standardisasi Profesi TI Menurut IPKIN dan SRIGPS-

SEARCC 4.5. Soal Latihan/Bahan Diskusi

Bab V. Menimbulkan Profesionalisme Pekerja TI 5.1. Perlunya Peningkatan Profesionalitas 5.2. Mempersiapkan SDM TI Sejak Dini 5.3. Menjadi Profesional IT Dengan Sertifikasi 5.4. Berbagai Jenis Sertifikasi Berorientasi Produk 5.5. Berbagai Jenis Sertifikasi Berorientasi Jenis

Pekerjaan 5.6. Soal Latihan

Page 5: Etika profesi

Bab VI. Peran Organisasi dan Kode Etik Dalam Sebuah Profesi

6.1. Pembentukan Organisasi Profesi 6.2. Fungsi Pokok Organisasi Profesi 6.3. Organisasi Profesi Di Bidang TI Di Indonesia 6.4. Kode Etik Profesi 6.5. Tanggung Jawab Moral 6.6. Soal Latihan

Bab VII. Cyber Ethics: Tinjauan Etika Di Dunia Maya 7.1. Perkembangan Internet 7.2. Karakteristik Dunia Maya 7.3. Pentingnya Etika Di Dunia Maya 7.4. Netiket: Contoh Etika Berinternet 7.5. Pelanggaran Etika Berinternet

Page 6: Etika profesi

Bab VIII. Tinjauan Etika Bisnis Dalam TI 8.1. Cakupan Etika Bisnis 8.2. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis 8.3. Bisnis Dalam Bidang TI 8.4. Tantangan Umum Bisnis Di Bidang TI 8.5. E-Commerce: Era Baru Bisnis TI Dan Tantangannya 8.6. Model Hukum Dan Perdagangan Elektronik 8.7. Soal Latihan

Bab IX. UU Hak Cipta dan Perlindungan Program Komputer 9.1. Tinjauan Umum UU Hak Cipta 9.2. Perlindungan Hak Cipta Terhadap Program Komputer 9.3. Pendaftaran Hak Cipta 9.4. Maraknya Pelanggaran Hak Cipta 9.5. Upaya Mengatasi Pelanggaran Hak Cipta 9.6. Soal Latihan

Page 7: Etika profesi

Bab X. Berbagai Jenis Lisensi dan Berkembangnya Perangkat Lunak Bebas

10.1. Berbagai Jenis Lisensi Perangkat Lunak komputer 10.2. Alasan Merebaknya Pemakaian Software Open

Source 10.3. Pengertian dan Filosofi Perangkat Lunak Bebas 10.4. Ketentuan Hak Cipta Dalam Perangkat Lunak

Bebas 10.5. Soal Latihan

Bab XI. Tinjauan Regulasi Kejahatan Di Internet 11.1. Pengertian Cybercrime 11.2. Karakteristik Cybercrime 11.3. Berbagai Jenis Cybercrime Yang Berkembang 11.4. Upaya Pencegahan Cybercrime 11.5. Soal Latihan

Page 8: Etika profesi

Kegiatan Perkuliahan & Penilaian:Kuliah (absensi kehadiran: 20%)Quis, Tugas Individu & Presentasi (35%)UTS (20%)UAS (25%)

Page 9: Etika profesi

Definisi Etika:Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika adalah :Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral.Kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlakNilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakatDari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti adab/ kebiasaan yang baik.Perkembangan etika studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang

berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.

Page 10: Etika profesi

Untuk membuat kita lebih sensitif dan mementingkan isu-isu etika sebelum kita harus menghadapi isu-isu tersebut.

Caranya adalah:Dengan mempelajari kasus-kasus penting yang pernah

terjadi sehingga akan mengetahui situasi apa yang dihadapi dulu kemudian kita akan mengetahui apa yang harus kita lakukan jika kasus serupa terjadi lagi.

Kita akan mempelajari teknik menganalisis dan menyelesaikan masalah etika ketika masalah itu timbul.

Otonomi Moral: kemampuan seseorang untuk berpikir kritis dan mandiri tentang isu-isu moral dan menerapkan pemikiran moral ini pada situasi yang timbul dalam praktek karier profesional

Manfaat Mempelajari Etika Enjiniring/Etika Profesi

Page 11: Etika profesi

Moral Sony Keraf ( 1991 ) : moralitas adalah

system tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia.

Frans Magnis Suseno ( 1987 ) : etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran.

Moralitas menekankan, “ inilah cara anda melakukan sesuatu”

Etika lebih kepada, “mengapa untuk melakukan sesuatu itu harus menggunakan cara tersebut ?

Page 12: Etika profesi

Etika & Moral Secara etimologi etika dapat disamakan

dengan Moral. Moral berasal dari bahasa latin “mos” yang berarti adapt kebiasaan.

Moral lebih kepada rasa dan karsa manusia dalam melakukan segala hal di kehidupannya. Jadi Moral lebih kepada dorongan untuk mentaati etika.

Page 13: Etika profesi

Faktor yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika

Kebutuhan individuKorupsi alasan ekonomi

Tidak ada pedomanArea “abu-abu”, sehingga tak ada panduan

Perilaku dan kebiasaan individuKebiasaan yang terakumulasi tak dikoreksi

Lingkungan tidak etisPengaruh dari komunitas

Perilaku orang yang ditiruEfek primordialisme yang kebablasan

Page 14: Etika profesi

Sangsi Pelanggaran Etika Sanksi Sosial

Skala relative kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat “dimaafkan”.

Sanksi HukumSkala besar, merugikan hak pihak lain. Hukum pidana menempati prioritas utama, diikuti oleh hokum Perdata.

Page 15: Etika profesi

Etika & Teknologi Teknologi adalah segala sesuatu yang diciptakan

manusia untuk memudahkan pekerjaannya. Kehadiran teknologi membuat manusia

“kehilangan” beberapa sense of human yang alami. Cara orang berkomunikasi, by email or by surat,

membawa perubahan signifikan, dalam sapaan / tutur kata.

Orang berzakat dengan SMS, implikasi pada silaturahmi yang “tertunda”

Emosi ( “touch” ) yang semakin tumpul karena jarak dan waktu semakin bias dalam teknologi informasi.

Page 16: Etika profesi

Sejarah Etika Komputer Era 1940 – 1950-an

Diawali dengan penelitian Norbert Wiener ( Prof. dari MIT ) tentang komputasi pada meriam yang mampu menembak jatuh pesawat yang melintas di atasnya (PD II ).

Ramalannya tentang komputasi moderen yang pada dasarnya sama dengan system jaringan syaraf yang bisa melahirkan kebaikan sekaligus malapetaka.

Era 1960-anUngkapan Donn Parker : “that when people entered the

computer center, they left their ethics at the door”.Dalam contoh kasus pemrosesan data, spesialis

computer bisa mengetahui data apa saja secara cepat. Era 1980-an

Kemunculan kejahatan computer ( virus, unauthorized login, etc ).

Studi berkembang menjadi suatu diskusi serius tentang masalah etika computer. Lahirlah buku “Computer Ethics” ( Johnson, 1985 ).

Era 1990-an sampai sekarangImplikasi pada bisnis yang semakin meluas akibat dari

kejahatan computer, membuat lahirnya forum-forum yang peduli pada masalah tersebut.( ETHICOMP by Simon Rogerson, CEPE by Jeroe van Hoven etc ).

Page 17: Etika profesi

Isu-Isu Pokok Etika Komputer Kejahatan Komputer

Kejahatan yang dilakukan dengan computer sebagai basis teknologinya.

Virus, spam, penyadapan, carding, Denial of Services ( DoS ) / melumpuhkan target

Cyber ethicsImplikasi dari INTERNET ( Interconection Networking ), memungkinkan pengguna IT semakin meluas, tak terpetakan, tak teridentifikasi dalam dunia anonymouse.

Diperlukan adanya aturan tak tertulis Netiket, Emoticon.

E-commerceOtomatisasi bisnis dengan internet dan layanannya, mengubah bisnis proses yang telah ada dari transaksi konvensional kepada yang berbasis teknologi, melahirkan implikasi negative; bermacam kejahatan, penipuan, kerugian karena ke-anonymouse-an tadi.

Page 18: Etika profesi

Pelanggaran HAKIMasalah pengakuan hak atas kekayaan intelektual. Pembajakan, cracking, illegal software dst.

Tanggung jawab profesiSebagai bentuk tanggung jawab moral, perlu diciptakan ruang bagi komunitas yang akan saling menghormati. Misalnya IPKIN ( Ikatan Profesi Komputer & Informatika-1974 )

Page 19: Etika profesi

Manusia & KebutuhannyaAbdulkadir Muhammad ( 2001 ) Mengklasifikasikan kebutuhan manusia

sebagai berikut : Kebutuhan ekonomi ( material ) Kebutuhan psikis ( non-materi ) Kebutuhan biologis ( proses regenerasi ) Kebutuhan pekerjaan ( kebutuhan akan

status dan derajat )

Page 20: Etika profesi

Pekerjaan & ProfesiThomas Aquinas seperti dikutip Sumaryono ( 1995 )

mengatakan bahwa wujud kerja memiliki tujuan : Pemenuhan kebutuhan hidup Mengurangi tingkat pengangguran / kriminalitas Melayani sesama Profesi merupakan bagian dari pekerjaan, namun

tidak setiap pekerjaan adalah profesi. Seorang petugas staf administrasi bisa berasal dari

berbagai latar ilmu, namun tidak demikian halnya dengan Akuntan, Pengacara, Dokter yang membutuhkan pendidikan khusus.

Profesi merupakan suatu pekerjaan yang mengandalkan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak didapatkan pada pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.

Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai perkembangan ilmu pengetahuan & teknologi.

Page 21: Etika profesi

Profesi Profesional“Bekerjalah dengan cinta…Jika engkau tidak dapat bekerja dengan cinta,

Lebih baik engkau meninggalkannya..Dan mengambil tempat di depan pintu

gerbangCandi-candi, meminta sedekah kepada merekaYang bekerja dengan penuh suka dan cita”

( Kahlil Gibran )

Page 22: Etika profesi

Seorang pelaku profesi harus memiliki sifat – sifat berikut :

Menguasai ilmu secara mendalam di bidangnya

Mampu mengkonversi ilmu menjadi keterampilan

Menjunjung tinggi etika dan integritas profesi Profesional adalah orang yang menjalankan

profesinya secara benar menurut nilai-nilai normal.

Untuk menjadi orang yang professional, diperlukan : komitmen, tanggung jawab, kejujuran, sistematik berfikir, penguasaan materi, menjadi bagian masyarakat professional.

Page 23: Etika profesi

Untuk dapat merumuskan mengenai ciri-ciri dan kode etik yang dimiliki oleh seorang profesionalisme bidang IT diperlukan beberapa referensi untuk mendukungnya. Diadopsi dari Buku Ajar Etika Profesi oleh R.Rizal Isnanto, ST, MM, MT, secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :

1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.

3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

Page 24: Etika profesi

4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.

5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

Page 25: Etika profesi

Sedangkan menurut Bagio Budiarjo dalam bukunya “Komputer dan Masyarakat” ciri-ciri dari seorang profesional adalah :

1. Memiliki pengetahuan yang tinggi di bidang profesinya 2. Memiliki keterampilan yang tinggi di bidang profesinya 3. Memiliki pengetahuan yang luas tentang manusia dan

masyarakat, budaya, seni, sejarah dan komunikasi 4. Tanggap terhadap masalah klien, faham terhadap isu-

isu etis serta tata nilai kilennya 5. Mampu melakukan pendekatan multidispliner 6. Mampu bekerja sama. 7. Bekerja dibawah disiplin etika 8. Mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode

etik, bila dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat

Page 26: Etika profesi

Berdasarkan dua referensi diatas maka dapat dirumuskan bahwa ciri-ciri dan kode etik dari seorang profesionalisme bidang IT adalah :

1. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi di bidang IT yang merupakan kemempuan khusus yamg diperoleh berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.

2. Memiliki pengetahuan yang luas tentang manusia dan masyarakat, budaya, seni, sejarah dan komunikasi. Serta mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.

Page 27: Etika profesi

3. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi. Sehingga mampu mengambil keputusan didasarkan kepada kode etik, bila dihadapkan pada situasi dimana pengambilan keputusan berakibat luas terhadap masyarakat.

4. Mampu melakukan pendekatan multidispliner, mampu bekerja sama dan bekerja dibawah disiplin etika.

Page 28: Etika profesi

Profesionalisme adalah komitmen para profesional terhadap profesinya.

Komitmen tersebut ditunjukkan dengan kebanggaan dirinya sebagai tenaga profesional, usaha terus-menerus untuk mengembangkan kemampuan profesional.

Tuntutan atas profesionalisme, sebagai suatu faham dan konsep idealisme profesional, sering dijadikan tuntutan terhadap keberadaan pegawai di lingkungan birokrasi pemerintahan.

Namun pemahaman akan profesionalisme itu sendiri masih belum jelas dan belum ada standar penilaiannya. Sebutan profesionalisme itu sendiri berasal dari kata profesi. Jadi berbicara tentang profesionalisme tentu mengacu pada pengertian profesi, sebagai suatu pekerjaan.

Dalam suatu pekerjaan yang bersifat profesional dipergunakan teknik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual, yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian secara langsung dapat diabadikan bagi kemaslahatan orang lain.

Page 29: Etika profesi

TI merupakan teknologi yang selalu berkembang baik secara revolusioner maupiun yang bersifat evolusioner. Hal itu mengakibatkan bahwa pekerjaan di bidang TI menjadi suatu pekerjaan dimana pelakunya harus terus mengembangkan ilmunya untuk mengikuti perkembangan TI tersebut.

Artinya, seseorang yang sudah sampai level ahli di satu bidang pada saat ini, bisa ketinggalan pada bidang yang sama di masa depan jika tidak mengikuti perkembangan yang ada.

Terdapat sejumlah faktor dominan dalam mempersoalkan profesionalisme di kalangan pegawai. Pertama, kapasitas intelektual pegawai yang relevan dengan jenis dan sifat pekerjaannya. Kapasitas intelektual ini tentu berhubungan dengan jenis dan tingkat pendidikan yang menjadi karakteristik pengetahuan dan keahlian seseorang dalam bekerja. Kedua, standar kerja yang sekurang-kurangnya mencakup prosedur, tata cara dan hasil akhir pekerjaan. ketiga, standar moral dan etika dalam melaksanakan pekerjaan tersebut. Hal ketiga inilah yang sulit dirumuskan dan dinyatakan secara utuh, karena proses aktualisasinya tidak hanya ditentukan oleh sifat dan watak seseorang, tetapi

Page 30: Etika profesi

Syarat profesinalisme yang harus dimiliki oleh pekerja TI:

1. dasar ilmu yang kuat dalam bidangnya sebagai bagian dari masyarakat teknologi dan masyarakat ilmu pengetahuan abad 21.

2. penguasaan kiat-kiat profesi yang dilakukan berdasarkan riset dan praktis, bukan hanya merupakan teori atau konsep.

3. Pengembangan kemampuan profesional berkesinambungan

Page 31: Etika profesi

Penyebab rendahnya profesionalisme pekerja TI: Masih banyak pekerja TI yang tidak menekuni

profesinya secara total belum adanya konsep yang jelas dan terdefinisi

tentang norma dan etika profesi pekerja di bidang TI

Masih belum ada organisasi profesional yang menangani para profesional di bidang TI

Page 32: Etika profesi

Alasan pentingnya sertifikasi profesionalisme di bidang TI: Bahwa untuk menuju pada level yang diharapkan, pekerjaan

di bidang TI membutuhkan expertise bahwa profesi di bidang TI, dapat dikatakan merupakan

profesi yang menjual jasa dan bisnis jasa bersifat kepercayaan.

Manfaat adanya sertifikasi profesionalisme: ikut berperan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih

profesional pengakuan resmi pemerintah tentang tingkat keahlian

individu terhadap sebuah profesi pengakuan dari organisiasi profesi sejenis, baik tingkat

regional maupun internasional membuka akses lapangan pekerjaan secara nasional, regional

maupun internasional memperoleh peningkatan karier dan pendapatan sesuai

perimbangan dengan pedoman skala yang diberlakukan.

Menjadi Profesional Dengan Sertifikasi

Page 33: Etika profesi

Sebelum kita melihat lebih jauh tentang profesi di bidang teknologi informasi, pertanyaan pertama yang harus dijawab adalah apakah pekerjaan di bidang teknologi informasi tersebut dapat dikatakan sebagai suatu profesi ?

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

Page 34: Etika profesi

Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 4 kelompok sesuai bidangnya.

a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak ( software ), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

Sistem analis, merupakan orang yang abertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan

Gambaran Umum Pekerjaan di Bidang

Teknologi Informasi

Page 35: Etika profesi

Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.

Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.

Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

Page 36: Etika profesi

b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras ( hardware ).

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.

Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

Page 37: Etika profesi

c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.

System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.

Mis Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.

Page 38: Etika profesi

Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau bukan, criteria pekerjaan tersebut harus diuji.

Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator computer ( sekedar mengoperasikan ), tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk bekerja sebagai staf operator tersebut tidak membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu.

Profesi di Bidang TI Sebagai Profesi

Page 39: Etika profesi

Adapun seorang software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah profesi karena seseorang yang bekerja sebagai software engineer haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di bidangnya.

Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua karakteristik yang dimiliki oleh software engineer sehingga pekerjaan tersebut layak disebut sebuah profesi, yaitu :

KompetensiKompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut professional software engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai tuntutan profesinya.

Tanggung jawab pribadiYang dimaksud yaitu kesadaran untuk membebankan hasil pekerjaannya sebagai tanggung jawab pribadi.

Page 40: Etika profesi

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik dan benar, seorang software engineer perlu terus mengembangkan bidang ilmu dalam pengembangan perangkat lunak, seperti :

Bidang ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak

Manajemen sumber daya Mengelola kelompok kerja Komunikasi

Page 41: Etika profesi

Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan bangsa maka pemearintah pun merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan dibidang teknologi informasi bagi pegawainya.

Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang teknologi informasi sejak tahun 1992.

Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi secara umum. Terlebih lagi, deskripsi pekerjaan masih kurang jelas dalam membedakan setiap sel pekerjaan.

Pekerjaan di Bidang TI Standar Pemerintah

Page 42: Etika profesi

Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidangteknologi informasi, disebut pranata

computer.Beberapa penjelasan tentang pranata

computersebagai berikut : Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer

Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam jabatan Pranata Komputer ditetapkan oleh Mentri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi / Tinngi Negara. Pimpinan Lembaga Pemerintah Nondepartemen dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1.

Page 43: Etika profesi

Syarat-Syarat Jabatan Pranata Komputer◦ Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah

dan bertugas pokok membuat, memelihara dan mengembangkan dan mengambangkan system dan atau program penelolahan dengan computer.

◦ Berijazah serendah-rendahnya Sarjana Muda / D3 atau yang sederajat.

◦ Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang computer dan pengalaman melakukan kegiatan di bidang computer.

◦ Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang berhubungan dengan bidang computer.

◦ Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik

Page 44: Etika profesi
Page 45: Etika profesi

Standardisasi Profesi TI Menurut SRIG-PS SEARCCSEARCC (South East Asia Regional Computer Confideration) merupakan suatu badan yang beranggotakan himpunan professional IT yang terdiri dari 13 negara. Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turut serta dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC.

Salah satunya adalah SRIG-PS (Special Regional Interest Group on Profesional Standardisation), yang mencoba merumuskan standardisasi pekerjaan dalam dunia teknologi informasi. Model SEARCC untuk pembagian kerja dalam lingkungan TI merupakan model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan yang dibutuhkan.

Page 46: Etika profesi

Jenis Pekerjaan Rekomendasi SRIG-PS SEARCCAda beberapa pekerjaan di bidang TI yangdirekomendasikan SRIG-PS SEARCC antara lain: Programmer

Merupakan bidang pekerjaan untuk melakukan pemrograman komputer terhadap suatu sistem yang telah dirancang sebelumnya.

System AnalystMerupakan bidang pekerjaan untuk melakukan analisis dan desain terhadap sebuah sistem sebelum dilakukan implementasi atau pemrograman lebih lanjut. Analisis dan desain merupakan kunci awal untuk keberhasilan sebuah proyek berbasis komputer.

Page 47: Etika profesi

Project Manager (Manajer Proyek)Merupakan pekerjaan untuk melakukan manajemen terhadap proyek-proyek berbasis sistem informasi. Level ini adalah level pengambil keputusan.

InstrukturBerperan dalam bimbingan, pendidikan dan pengarahan baik terhadap anak didik maupun pekerja level di bawahnya.

SpecialistPekerjaan ini merupakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan spesialis menurut model SEARCC ini terdiri dari:

1. Data Communication2. Database3. Security4. Quality Assurances5. IS Audit6. System Software Support7. Distributed System8. System Integration

Page 48: Etika profesi

Jika lulusan TI lebih mengincar bidang kerja yang sesuai dengan keahliannya, yaitu Programmer dan System Analyst, mereka harus memperhatikan kualifikasi utama, yaitu technical knowledge dan technical skill. Hal ini yang harus dipenuhi adalah kemampuan analythical thinking dan orientasi kualitas yang tinggi, ketahanan kerja dalam jangka waktu yang lama serta perhatian terhadap detail yang juga tinggi. Di samping dua posisi tersebut, posisi IT sales juga merupakan salah satu posisi yang banyak dicari perusahaan. Pada posisi sales, para professional di bidang TI tentunya memiliki kelebihan dengan adanya penguasaan TI yang baik sebagai product knowledge.

Page 49: Etika profesi

Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi.

Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar industri seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industrilah yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.

STANDAR SERTIFIKASI TEKNOLOGI INFORMASI

Page 50: Etika profesi

Pengetahuan di bidang IT Selain memiliki kompetensi teknis di bidang IT,

diharapkan seorang pelaku di bidang IT juga memiliki pengetahuan tambahan yang juga berkatian dengan bidang IT. Berikut ini adalah daftar pengetahuan bidang IT:

1. Dasar perangkat keras. Memahami organisasi dan arsitektur komputer.

2. Dasar-dasar telekomunikasi. Mengenal perangkat keras komunikasi data serta memahami prinsip kerjanya.

3. Bisnis Internet. Mengenal berbagai jenis bisnis Internet

Kompetensi dasar standar (standard core competency) yang harus dimiliki oleh kesemua kategori lapangan pekerjaan yaitu:

1. Kemampuan mengoperasikan perangkat keras 2. Mengakses Internet.

Page 51: Etika profesi

Kategori lowongan pekerjaan yang ditawarkan di lingkungan

Penyedia Jasa Internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP):

Web Developer / Programmer1. Membuat halaman web dengan multimedia. 2. CGI programming   Web Designer

Berikut ini adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang web designer

1. Kemampuan menangkap digital image. 2. Membuat halaman web dengan multimedia.

Database Administrator1. Database Administrator berkorelasi dengan sertifikasi 2. Kompetensi yang harus dimiliki: monitor dan administrator

database.

Page 52: Etika profesi

System Administrator1. Menghubungkan perangkat keras. 2. Melakukan instalasi Microsoft Windows3. Melakukan instalasi Linux4. Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web server5. Memahami Routing

Network Administrator1. Menghubungkan perangkat keras. 2. Administrator dan melakukan konfigurasi sistem operasi

yang mendukung jaringan. 3. Administrator perangkat jaringan. 4. Memahami Routing5. Mencari sumber kesalahan di jaringan dan

memperbaikinya. 6. Mengelola network security. 7. Monitor dan administrator keamanan jaringan.

Page 53: Etika profesi

Help Desk1. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis

Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.

Technical SupportKemampuan yang harus dimiliki :

1. Menghubungkan perangkat keras. 2. Melakukan instalasi Microsoft Windows3. Melakukan instalasi Linux4. Mencari sumber kesalahan di jaringan dan

memperbaikinya.5. Penggunaan perangkat lunak Internet berbasis

Windows seperti Internet Explorer, telnet, ftp, IRC.6. Pasang dan konfigurasi mail server, ftp server, web

server

Page 54: Etika profesi

Sertifikasi JavaSun menawarkan tiga jenjang sertifikasi bagi programmer Java. Dari tingkat dasar ke advanced jenjang tersebut adalah: Sun Certified Programmer (sertifikasi paling dasar ), Sun Certified Developer, dan Sun Certified Architect. Setiap jenjang sertifikasi membutuhkan jenjang sebelumnya. Contoh, untuk mengambil sertifikasi Developer Anda harus memiliki sertifikasi Programmer.

Page 55: Etika profesi

Sertifikasi OracleSertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling populer dan banyak dicari. Laporan IDC Certified Report 2002 menyebutkan bahwa sertifikasi Oracle adalah kualitas yang paling dicari oleh pasar TI. Untuk memenuhi kebutuhan industri akan berbagai spesialisasi keahlian dalam menggunakan teknologi Oracle, Oracle saat ini menawarkan tiga jenis sertifikasi, yaitu : Oracle Certified DBA, Oracle Certified Developer, dan  Oracle9iAS Web Administrator. Setiap jalur sertifikasi dirancang untuk menguji penguasaan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi Oracle untuk suatu bidang kerja tertentu seperti developer, administrator, atau Web server administrator.

Page 56: Etika profesi

Sertifikasi CiscoCisco merupakan pemegang pangsa pasar terbesar di bidang jaringan sampai saat ini. Cisco memiliki tiga jenjang sertifikasi, yaitu Associate, Professional, dan Expert. Jenjang sertifikasi Cisco secara umum meliputi Cisco Certified Network Associate (CCNA), Cisco Certified Network Professional (CCNP), dan Cisco Certified Internetworking Expert (CCIE). Selain tiga jenjang umum tersebut, Cisco juga memiliki jalur spesialisasi, seperti network design, security, dan business networking. Beberapa jenis sertifikasi untuk jalur spesialisasi ini di antaranya adalah Cisco Certified Designing Associate (CCDA), Cisco Certified Designing Professional (CCDP), dan Cisco Security Specialist 1 (CSS1), dan lain sebagainya

Page 57: Etika profesi

Sertifikasi Microsoft Project Ujian sertifikasi Office Specialist untuk Microsoft Project difokuskan pada kemampuan menggunakan berbagai toolMicrosoft Project dalam pelaksanaan berbagai tahapan proyek, seperti perencanaan proyek, kustomisasi grafik dan laporan kemajuan proyek, dan memfasilitasi berbagai kegiatan kolaborasi dan komunikasi tim.

Page 58: Etika profesi

Hambatan Pelaksanaan SertifikasiBeberapa alasan yang dapat menghambat keputusan

pengambilan sertifikasi antara lain: Biaya yang mahal

Sekali mengikuti ujian untuk mendapatkan sertifikasi yang bertaraf international, dibutuhkan biaya ± 150 USD. Itu pun belum tentu lulus. Jika tidak lulus, harus mengulang pada periode berikutnya. Jika dua kali ujian tetap tidak lulus maka ujian selanjutnya hanya boleh diikuti satu tahun kemudian.

Kemampuan yang kurang memadai terhadap penguasaan materi sertifikasi.Dibutuhkan juga pengetahuan dan kemampuan di atas rata-rata di bidang TI untuk bisa dinyatakan layak menyandang sertifikasi internasional tersebut. Oleh karena itu, sertifikasi sebaiknya dilakukan oleh orang yang benar-benar siap dan menguasai dengan baik bidang sertifikasi tersebut.

Page 59: Etika profesi

Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK) didirikan pada tanggal 1 Mei 2007, dengan tujuan untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi.Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan dengan adanya kebutuhan tenaga kerja profesional maka dibutuhkan pengakuan kompetensi para tenaga profesional baik nasional ataupun internasional. Pengakuan tersebut bisa diperoleh jika telah dinyatakan kompeten dalam bidang informasi dan komunikasi oleh sebuah lembaga yang mendapatkan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).LSP TIK merupakan lembaga yang telah memiliki lisensi dari BNSP (Keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi nomor 19/BNSP/VII/2007) untuk melakukan proses pembuktian bahwa seorang tenaga yang profesional benar-benar kompeten dalam bidang kompetensinya.

lembaga-lembaga Yang Melakukan Sertifikasi di Bidang IT

Page 60: Etika profesi

Untuk memenuhi tersedianya pengakuan tenaga yang kompeten di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi baik secara Nasional dan Internasional maka LSP TIK juga beracuan pada standar Internasional, dengan adanya dukungan Standar kompetensi Internasianal dari Microsoft, Adobe, dan Oracle

Page 61: Etika profesi

Dalam pembuktian kompetensi, LSP TIK membagi menjadi beberapa profesi yang secara umum adalah :1. Kompetensi profesi Programming .2. Kompetensi profesi Networking.3. Kompetensi profesi Aplikasi Perkantoran.4. Kompetensi profesi Desain Grafis.5. Kompetensi profesi Multimedia.

Page 62: Etika profesi

KOMPETENSI PROFESI PROGRAMMING.Dalam Uji kompetensi Programming diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang programming baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi programming secara perseorangan.Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi programming adalah :* PRACTICAL PROGRAMMER* JUNIOR PROGRAMMER* PROGRAMMER* SENIOR PROGRAMMER* ANALYST PROGRAMMER* JUNIOR WEB PROGRAMMER* WEB PROGRAMMER* WEB MASTER* JUNIOR DATABASE PROGRAMMER* DATABASE PROGRAMMER* SENIOR DATABASE PROGRAMMER* JUNIOR MULTIMEDIA PROGRAMMER* MULTIMEDIA PROGRAMMER* QUALITY ASSURANCE

Page 63: Etika profesi

KOMPETENSI PROFESI NETWORKING.Dalam Uji kompetensi Networking diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang networking baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi networking secara perseorangan.

Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi networking adalah :* TECHNICAL SUPPORT* JUNIOR NETWORK ADMINISRATOR* NETWORK ADMINISTRATOR* SENIOR NETWORK ADMINISTRATOR* JUNIOR SYSTEM ADMINISRATOR* SENIOR SYSTEM ADMINISRATOR

Page 64: Etika profesi

KOMPETENSI PROFESI APLIKASI PERKANTORAN.Dalam Uji kompetensi Aplikasi Perkantoran bukan hanya diperuntukkan kepada para profesinoalisme yang langsung berkaitan dengan aplikasi perkantoran, tetapi kepada seluruh profesonalisme lain yang dalam kebutuhannya juga menggunakan aplikasi perkantoran dalam kegiatannya baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi secara perseorangan.Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi aplikasi perkantoran ini adalah :* ACCOUNTAN* ADMINISTRASI* BASIC HELP DESK* HELP DESK* PROGRAMER dengan ADVANCE OFFICE

Secara level tingkatan untuk Aplikasi Perkantoran , adalah :* Basic.* Advance.* Specialist. (penggunaan aplikasi perkantoran untuk hal-hal kusus, misalkan programmer denga menggunakan macro programming dalam aplikasi perkantoran).

Page 65: Etika profesi

KOMPETENSI PROFESI DESAIN GRAFIS.Dalam Uji kompetensi Desain Grafis diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Desain Grafis baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi Desain Grafis secara perseorangan.

Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Desain Grafis adalah :* DESAINNER* KARTUNIS* LAYOUTER* EDITOR* PHOTOGRAPHER

Page 66: Etika profesi

KOMPETENSI PROFESI MULTIMEDIA.Dalam Uji kompetensi Multimedia diperuntukkan kepada para profesinoalisme dalam bidang Multimedia baik yang bekerja pada instansi ataupun yang menekuni profesi Multimedia secara perseorangan.Contoh jabatan/jenis pekerjaan yang bisa mengikuti uji kompetensi Multimedia adalah :* ANIMATOR* TV PRODUSER* KAMERAMEN* PEMBUAT NASKAH FILM* DUBBER* DLL

Page 67: Etika profesi