etika bisnis sia

8
Bisnis merupakan kegiatan ekonomis yang meliputi kegiatan tukar menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja- mempekerjakan, dan interaksi manusiawi lainnya dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau memaksimalkan keuntungan dan memaksimalkan kemakmuran. Bisnis juga merupakan kegiatan antar manusia, dalam upaya mencari keuntungan bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi diadakan dalam interaksi , dan sebagai komunikasi sosial yang saling menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat di dalamnya. Jika di lihat dari kacamata ekonomi , bisnis yang baik adalah bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan maksimal, akan tetapi bisnis juga dilihat dari segi moral yaitu perilaku yang sesuai dengan norma-norma moral, suatu perbuatan dapat dinilai baik kalau memenuhi standart etis, demikian juga tidak kalah pentingnya bahwa bisnis juga bisa dilihat dari kacamata hukum, yaitu “bisnis yang baik” yaitu bisnis yang patuh pada hukum. Bisnis yang ber “etika” merupakan bagian yang yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan bisnis itu sendiri,karena tujuan dari bisnis tidak hanya semata-mata memaksimalkan keuntungan saja yang akan mengakibatkan timbulnya keadaan yang tidak “etis” tetapi juga harus memperhatikan lingkungan bisnis atau disebut sebagai “the stakeholders'benefit” atau “manfaat bagi stakeholders” (K. Bertens, 200, 164). Stakeholder dapat dibagi atas pihak yang berkepentingan yaitu internal dan eksternal, konsumen adalah salah satu stakeholder eksternal,sehingga tujuan bisnis/perusahaan adalah memberikan manfaat kepada para stakeholders. Konsumen merupakan stakeholder yang sangat hakiki dalam bisnis modern. Bisnis tidak mungkin berjalan kalau tidak ada konsumen yang menggunakan produk barang dan jasa yang dibuat dan di tawarkan oleh pebisnis. Supaya bisnis berkesinambungan, perlulah konsumen yang secara teratur memakai serta membeli produk barang dan jasa tsb dengan demikian akan menjadi pelanggan. Para konsumen lah yang pada akhirnya memainkan peranan yang paling menentukan para pebisnis meraih keuntungan yang paling didambakan. Produk barang dan jasa yang dihasilkan akan dipasarkan dan di jual kepada “target akhir” yaitu konsumen, maka pebisnis harus bisa “mengambil hati”, memperoleh, memelihara, serta meningkatkan kepercayaan para konsumen. Dalam keadaan persaingan ketat memperebutkan perhatian konsumen, dan dunia bisnis yang semakin kompetitif, bagian pemasaran perusahaan akan terus mencari terobosan- terobosan baru melalui promosi untuk mengimbangi atau mengatasi upaya-upaya promosi oleh pesaing. Pada hakekatnya, promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaranyang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. (Fandy Tjiptono, 2002 :219). Dalam kegiatan bisnis keadilan memegang Abstract : The massive development in economic sector causes the same trend in all area of business scale; small, medium and big. In this atmosphere, all company interact with internal and external stakeholder. In order to collectively create effective communication and interaction, company and businessman need to cooperate based on moral value and ethics. This article explain that good business is not merely about how to gain excessive profit, but it also consider business ethics. The concept of 'the customer is king' also plays important role to get great revenue. This idea suggest businessman to gain, to maintain and to develop customer trust by employing morale and ethics attitude and also company' responsibility. On the other hand, government and other institutions should be steady in implementing regulation and proactive in auditing business ethics violence. Consumers also should support the implementation good business by more selective and smarter in dealing with unethical promotion or advertisement. Business Ethics good business Key words: , ETIKA BISNIS DAN KEADILAN KONSUMEN Oleh : Rodhiyah TOPIK UTAMA *) Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis 67 PENDAHULUAN

Upload: muhammad-syafei-maarif

Post on 08-Dec-2015

34 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

etika bisnis

TRANSCRIPT

Page 1: Etika Bisnis SIa

Bisnis merupakan kegiatan ekonomis yangmeliputi kegiatan tukar menukar, jual-beli,m emp r odu k s i -mema s a r k a n , b e k e r j a -mempekerjakan, dan interaksi manusiawi lainnyadengan tujuan untukmemperoleh keuntungan ataumemaksimalkan keuntungan dan memaksimalkankemakmuran.

Bisnis juga merupakan kegiatan antarmanusia, dalam upaya mencari keuntungan bisnistidak bersifat sepihak, tetapi diadakan dalaminteraksi , dan sebagai komunikasi sosial yangsaling menguntungkan kedua belah pihak yangterlibat di dalamnya. Jika di lihat dari kacamataekonomi , bisnis yang baik adalah bisnis yangdapat menghasilkan keuntungan maksimal, akantetapi bisnis juga dilihat dari segi moral yaituperilaku yang sesuai dengan norma-norma moral,suatu perbuatan dapat dinilai baik kalaumemenuhi standart etis, demikian juga tidak kalahpentingnya bahwa bisnis juga bisa dilihat darikacamata hukum, yaitu “bisnis yang baik” yaitubisnis yang patuh padahukum.

Bisnis yang ber “etika” merupakan bagianyang yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatanbisnis itu sendiri,karena tujuan dari bisnis tidakhanya semata-mata memaksimalkan keuntungansaja yang akan mengakibatkan timbulnya keadaanyang tidak “etis” tetapi juga harus memperhatikanlingkungan bisnis atau disebut sebagai “thestakeholders'benefit” atau “manfaat bagistakeholders” (K. Bertens, 200, 164). Stakeholderdapat dibagi atas pihak yang berkepentingan yaituinternal dan eksternal, konsumen adalah salah satu

s takeholder ekst ernal , sehingga tujuanbisnis/perusahaan adalah memberikan manfaatkepada para stakeholders.

Konsumen merupakan stakeholder yangsangat hakiki dalam bisnis modern. Bisnis tidakmungkin berjalan kalau tidak ada konsumen yangmenggunakan produkbarangdan jasa yang dibuatdan di tawarkan oleh pebisnis. Supaya bisnisberkesinambungan, perlulah konsumen yangsecara teratur memakai serta membeli produkbarang dan jasa tsb dengan demikian akanmenjadi pelanggan. Para konsumen lah yang padaakhirnya memainkan peranan yang palingmenentukan para pebisnis meraih keuntunganyang paling didambakan. Produk barang dan jasayang dihasilkan akan dipasarkan dan di jualkepada “target akhir” yaitu konsumen, makapebisnis harus bisa “mengambil hati”,memperoleh, memelihara, serta meningkatkankepercayaanparakonsumen.

Da l am keadaan p e r sa in gan k et a tmemperebutkan perhatian konsumen, dan duniabisnis yang semakin kompetitif, bagian pemasaranperusahaan akan terus mencari terobosan-terobosan baru melalui promosi untukmengimbangi atau mengatasi upaya-upayapromosi oleh pesaing. Pada hakekatnya, promosiadalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.Komunikasi pemasaran adalah aktivitaspemasaranyang berusahamenyebarkan informasi,m empeng a r u h i a t au membu j uk , da nmengingatkan pasar sasaran atas perusahaan danproduknya agar bersedia menerima, membeli, danloyal pada produk yang ditawarkan perusahaanyangbersangkutan. (FandyTjiptono, 2002 :219).

Dalam kegiatan bisnis keadilan memegang

Abstract :Themassive development in economic sector causes the same trend in all area of business scale; small,medium and big. In this atmosphere, all company interact with internal and external stakeholder. Inorder to collectively create effective communication and interaction, company and businessman needto cooperate based on moral value and ethics. This article explain that good business is not merelyabout how to gain excessive profit, but it also consider business ethics. The concept of 'the customer isking' also plays important role to get great revenue. This idea suggest businessman to gain, to maintainand to develop customer trust by employing morale and ethics attitude and also company'responsibility. On the other hand, government and other institutions should be steady in implementingregulation and proactive in auditing business ethics violence. Consumers also should support theimplementation good business by more selective and smarter in dealing with unethical promotion oradvertisement.

BusinessEthics good businessKeywords: ,

ETIKABISNIS DAN KEADILAN KONSUMEN

Oleh : Rodhiyah

TOPIK UTAMA

*) Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis 67

PENDAHULUAN

Page 2: Etika Bisnis SIa

peranan penting , karena menyangkut barang danj a s a y a ng d i i n g i n k a n o l e h b a n y a korang/konsumen.Dalam konteks bisnis keadilanekonomis harus diwujudkan dalam masyarakat,tetapi keadilan merupakan keutamaan yang harusdimiliki oleh pelaku bisnis secara pribadi, pelakubisnis tidak hanya memperhatikan nilai-nilaiekonomis, tetapi harus memberi tempat kepadanilai-nilai moral, dan salah satu nilai moral yangterpentingadalahkeadilan (K.Bertens, 200:108).

Perkembangan bisnis saat ini yang semakinpesat, baik bisnis dalam skala kecil, menengahmaupun skala besar. menyebabkan iklimpersaingan semakin pesat dan ketat, sehingga parapebisnis berlomba-lomba menguasai pangsa pasarsecara luas dan melakukan berbagai upaya untukmendapatkan profit atau memaksimalkan laba,sehingga kelangsungan atau eksistensi bisnishanya di ukur dari kinerja keuangan, untukmencapai keinginan tersebut pebisnis kadang-kadang kurang memahami konsumen, kurangmemperdulikan lingkungan sekitarnya khususnyakonsumen dengan cara yang kurang “etis”,akibatnya performa internal dan eksternal bisniskurang memenuhi keadilan khususnya bagikonsumen. mudah terjadi pelanggaran etika, yaitupelanggaran asas-asas etika umum atau kaidah-kaidahdasarmoral

Kesenjangan antara pebisnis sebagaiprodusen barang dan jasa dan konsumen akansemakin lebar, ketika pebisnis sebagai produsenkurang memahami konsumen yaitu dengan caramemberikan informasi melalui promosi yangberlebihan yang menjurus pada promosi yangkurang ber “etika”, akibatnya konsumen yangsangat dirugikan sehingga menempatkankonsumen pada posisi yang tidak adil, sedangkankonsumen dalam dunia bisnis adalah “raja”- “Thecustomer is king” , bisnis tanpa konsumen tidakberarti apa-apa.

Etika memberi manusia pegangan dalammenjalani kehidupan di dunia. Ini berarti tindakanmanusia selalu mempunyai tujuan tertentu yangingin dicapainya. MenurutMahmoedin (1996:24)Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos(tunggal) yang berarti adat, kebiasaan, watak,akhlak, sikap, perasaan, dan cara berpikir. Bentukjamaknya ta etha.sebagai bentuk jamak dari ethos,ta etha berarti adat-kebiasaan atau pola pikir yangdianut oleh sekelompok orang atau yang disebutmasyarakat atau pola tindakan yang dijunjung

Permasalahan

EtikaBisnis .

PEMBAHASAN

tinggi dan dipertahankan oleh masyarakattersebut. dan diwariskan secara turun temurun.Pada tataran ilmu pengetahuan, etika merupakanilmu, yakni ilmu tentang adat istiadat yang baikyang mempunyai arti adat, akhlak, watak,perasaan, sikap dan cara berfikir, kalau dalambentuk jamak artinya adat istiadat .

Pengertian etika menurut (K. Bertents, 2000,32 – 32) di bedakan antara “etika sebagai praksis”dan “ etika sebagai refleksi”. Etika sebagai praksisberarti nilai-nilai dan norma-norma moral sejauhdi praktekkan atau tidak dipraktekkan dan bisamempunyai arti yang sama dengan moral ataumoralitas , apa yang harus dilakukan , tidak bolehdilakukan, pantas dilakukan. Sedangkan Etikasebagai refleksi adalah pemikiran moral, etikasebagai refleksi lebih menyoroti dan menilai baikburuknya perilaku orang. Sedangkan etikamenurut Redi Panuju (1995:3) adalah suatu prosesyang dinamis, terus menerus, dan berusahamenyelaraskan dengan perubahan-perubahanyang terjadi pada kehidupanmanusia agarmanusiamenyadari untuk tidak semakin tersisih dari nilai-nilai kemanusiaannya akibat perubahan kemajuandi bidangbisnis.Tujuan-tujuan etika menurut Afiarini (2010)(

)1 Etika membantu kita untuk mampu

mengambil sikap yang tepat pada saatmenghadapi konflik nilai.

2 Etika membantu kita untuk mengambil sikapyang tepat dalam menghadapi tranformasidisegala bidang kehidupan sebagai akibatmodernisasi.

3 Etika memampukan kita untuk selalubersikap kritis terhadap berbagai ideologibaru.Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan

secara terus menerus mulai dari pengadaan barangdan jasa, memproses, sampai terdistribusikan kekonsumen dengan tujuan memaksimalkankeuntungan dan memaksimalkan kemakmuran.Menurut Redi Panuju (1995:42) bahwa bisnisadalah suatu interaksi yang terjadi akibat adanyakebutuhan yang tidak bisa diperoleh sendiri olehindividu.; A. Sony Keraf (1998:34)mengemukakan bahwa bisnis seperti halpermainan judi, bisnis adalah bentuk persainganyang mengutamakan kepentingan pribadi, dalampermainan penuh persaingan itu, aturan yangdipergunakan berbeda dari aturan yang ada padakehidupan sosial pada umumnya, kemudian orangmematuhi aturan moral akan berada pada posisiyang tidak menguntungkan di tengah persainganketat yangmenghalalkan segala cara.

Permasalahan etika semakin berkembang

http://afiarini.wordpress.com/2010/12/17/teori-teori-etika-bisnis/

TOPIK UTAMA

68

Page 3: Etika Bisnis SIa

tidak hanya pada taraf sangat abstrak tetapi secarakeseluruhan iklim pemikiranmoral sekarang lebihterarah pada masalah-masalah konkret, dan dalamperkembangan sering disebut dengan “etikaterapan” (applied ethics), dalam perkembanganselanjutnya etika terapan memperluasperhatiannya kepada topik-topik yang lebih aktual,dan salah satu topik adalah etika bisnis yang dapatdimasukkan dalam etika terapan. Perkembanganbisnis yang semakin pesat menyebabkan pebisnislebih berorientasi pada profit , akibatnyamanusia sebagai pelaku bisnis tersebut tersisihdari nilai-nilai kemanusiannya, maka merekasadar bahwa etika bisnis diperlukan untukmengatasimasalah tersebut.

Menurut Redi Panuju ( 1995:7) bahwakegiatan mencari etika bisnis menyangkut 4kegiatan yaitu : (1) menerapkan prinsip-prinsipetika umum pada khususnya atau praktek-praktekkhusus dalam bisnis menyangkut apa yangdinamaakan meta-etika , (2) apakah perilaku dantindakan yang dinilai secara etis atau tidak etispada individu dapat dikenakan pada organisasiatau organisasi bisnis, (3) menyoroti moralitassistem ekonomi pada umumnya serta sistemekonomi suatu negara pada khususnya, (4) meluasmelampaui bidang etika, menelaah teori ekonomidanorganisasi.

Seperti etika terapan pada umumnya, etikabisnis dapat di jalankan pada tiga taraf : (a) tarafmakro, (b) taraf meso dan (c) taraf mikro, Etikabisnis pada taraf makro, mempelajari aspek-aspek moral dari sistem ekonomi sebagaikeseluruhan dan lebihmenyoroti pada skala besar.Etika bisnis pada taraf meso lebih menyorotimasalah-masalah etis di bidang organisasi antaralain perusahaan, serikat buruh, lembagakonsumen, perhimpunan profesi, sedangkan padataraf mikro etika bisnis lebih menfokuskan padahubungan antara individu dengan bisnis, yaitutanggung jawab etis dari karyawan denganmajikan, bawahan dengan manager, produsendengan konsumen, pemasok dengan investor (K.Bertents, 2000, 35) .

Bisnis yang baik (good business) tidak sajamencari keuntungan semata, akan tetapi bisnisyang baik adalah bisnis baik secara moral, dalamkontek bisnis adalah berperilaku yang sesuaidengan norma-norma moral, perilaku dapat dinilaibaik ketikamemenuhi standart etis.

Prinsip - prinsip etika bisnis yangdikemukakan oleh Sonny Keraf (1998: 56 )sebagai berikut: (1) Prinsip otonomi; adalah sikapdan kemampuan manusia untuk mengambilkepu tusan dan be rt i ndak berdasarkankesadarannya tentang apa yang dianggapnya baikuntuk dilakukan. (2) Prinsip kejujuran. Terdapat

tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkansecara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahanlama dan berhasil kalau tidak didasarkan ataskejujuran yaitu : (a) jujur dalam pemenuhansyarat-syarat perjanjian dan kontrak. (b) kejujurandalam penawaran barang atau jasa dengan mutudan harga yang sebanding. (c) , jujur dalamhubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. (3)Prinsip keadilan; menuntut agar setiap orangdiperlakukan secara sama sesuai dengan aturanyang adil dan sesuai kriteria yang rasionalobyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan. (4)Prinsip saling menguntungkan (mutual benefitprinciple) ; menuntut agar bisnis dijalankansedemikian rupa sehingga menguntungkan semuapihak. (5) Prinsip integritas moral; terutamadihayati sebagai tuntutan internal dalam diripelaku bisnis atau perusahaan, agar perlumenjalankan bisnis dengan tetap menjaga namab a i k p i m p i n a n / o r a n g 2 n y a m a u p u nperusahaannya.

Sedangkan Mahmoed in (1996:81)menyebutkan ada 7 Prinsip-prinsip etika bisnisyaitu :1. Bersifat bebas: kebebasan adalah syarat yang

harus ada agar manusia bisa bertindak etis,Manager harus bebas mengembangkanusahanya.

2. Bertanggung Jawab: perbuatan yangmenjunjung tinggi etika dan moral, sehinggakebebasan diberikan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Bersikap Jujur : kejujuran adalah suatujaminan dan dasar bagi kegiatan bisnisterutamadalamjangkapanjang.

4. Bertindak baik: secara aktif melakukaknkegiatan berbuat baik kepadamasyarakat dankegiatan yang sling menguntungkan denganmasyarakat.

5. BersikapAdil: memperlakukakn setiap orangsesuaidengan hak.

6. BersikapHormat:menghargai orang lain.7. Bersikap informatif: Informasi diperlukan

bagi konsumen dan pelanggan tentangprodukbarangdan jasa yang ditawarkan .

Dalam masyarakat acap kali ada anggapanbahwa bisnis tidak mempunyai hubungan denganetika atau moralitas, Richard De Groge menyebutpandangan ini sebagai “the myth of amoralbussines” (K.Bartens, 2003;376).

Berdasarkan pandangan yang keliru ini,pelaku usaha akan menghalalkan berbagai carauntuk memperoleh keuntungan, baik melaluiinformasi yang kurang benar dan tidak bisa dipertanggung jawabkan maupun promosi yangsangat berlebihan yang menyangkut kebenaran

TOPIK UTAMA

69

Page 4: Etika Bisnis SIa

dalam promosi atau iklan. Promosi atau periklananyang benar merupakan kewajiban etis yangpenting, akan tetapi kewajiban etis ini kerap kalitidak digubris. Tidak mengherankan dalammasyarakat sering terdengar protes dan keberatanterhadap praktek-praktek yang dianggap kurangetis dalam dunia promosi .periklanan. Persoalanetis juga akanmuncul ketikamanusia tidakmampumenyelaraskan kebutuhan-kebutuhan yangberbeda antara lain menyangkut kepentingan,persepsi, penghormatan, toleransi, eksistensibudaya dan tatakrama.

Promosi merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari bisnis modern dengan caraberproduksi iidustri modern yang menghasilkanproduk-produk ber skala besar, sehingga harusmencari pembeli/konsumen.Promosi baik melaluiiklan dianggap cara ampuh dan menonjol dalampersaingan. Dalam perkembangan promosi/periklanan , media komunikasi modern – mediacetak, elektronik (televisi) memegang peranandominan. Fenomena ini akan akan menimbulkanberbagai masalah yang berbeda, disatu sisi akanmerupakan pemborosan ya i tu denganmenghabiskan biaya tanpa menambah sesuatupada produk dan tidak meningkatkan kegunaanpada konsumen. Bahwa bisnis periklanan akanmemamerkan suatu suasana hedonistis danmaterialistis yang tidak sehat yang pada akhirnyaakanmemasukimasalah etika.

Promosi merupakan salah satu mediaterpenting dalam mengenalkan produk jasa yangdihasilkannya serta pencitraan terhadap produk itusendiri. Promosi merupakan kegiatan komunikasiantara pihak penjual dengan pihak pembelipotensial. Didalam kegiatan komunikasi initerdapat pesan-pesan yang bersifat informatif danpersuasif yang hendak disampaikan oleh penjualkepada konsumen potensial sehingga merekadapat terpengaruh untuk melakukan sesuatu(JosephD.Friedgen,1996 :266)

Rossiter dan Percy (dalam Fandy Tjiptono,2002:222) mengklasifikasikan tujuan promosisebagai efek dari komunikasi sebagai berikut: (1)Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatukebutuhan (category need). (2) Memperkenalkandan memberikan pemahaman tentang suatuproduk kepada konsumen (brand awareness). (3)Mendorong pemilihan terhadap suatu produk(brand attitude). (4) Membujuk pelanggan untukmembeli suatu produk (brand purchase intention).(5) Mengimbangi kelemahan unsur bauranpemasaran lain (purchase facilitation). (6)Menanamkan citra produk dan perusahaan(positioning) yang meliputi : Character (karakter)

EtikaPromosi.

Charakter meliputi persepsi audiens yang palingtidak mencakup kejujuran dan kesatuanorganisasi harusmenemukan jalan untuk berbicaramengenai dirinya sendiri (tanpa melebih-lebihkan) meliputi integritasnya.” characterberkaitan dengan kualitas moral” Charactermeliputi beberapa hal : (a) Ethical (beradap)organisasi melakukan hal-hal yang sepatutnya dansopan serta berbudi bahasa yang baik dalammenjalankan usahanya. (b) Reputable(mempunyai nama baik) organisasi termashur ataumemiliki nama yang baik dimata publik. (c)Respectable (terhormat) organisasi memilikipenghargaan (dihargai) dengan baik dimatapublik.

Perusahaan yang menjalankan modelbisnisnya dengan berpijak pada prinsip-prinsipetika bisnis dan manajemen pengelolaan sumberdaya alam yang strategik dan suistanable akanmenumbuhkan citra positif serta mendapatk e p e r c a y a a n d a n d u k u n g a nmasyarakat.(Wibisono, 2007 :66)

Etika promosi merupakan bagian dari etikabisnis yangmenunjuk pada aspek-aspekmoral darikegiatan melakukakn promosi bisnis, sehinggaetika promosi dapat dikaitkan dengan kaidah atauprinsip-prinsip etika bisnis. Promosi dan iklandinilai efektif menarik calon pembeli, namunbelakangan banyak promosi dan iklan yang tidaklagi sesuai dengan penawaran yang sebenarnyadilakukan produsen atau penjual, bahkancenderungmembohongi publik.

Prinsip – prinsip etis yang penting dalamupaya promosi dalam konteks periklanan adalah :tidak boleh berbohong; dan otonomi manusiaharus di hormati. Penilaian etis yang seimbangtentang iklan perlu menerapkan prinsip-prinsipantara lain : maksud di pengiklan, isi iklan,keadaan publik yang dituju dan kebiasaan bidangperiklanan. (K. Bertens, 2000:277), selanjutnyadikemukakan bahwa fungsi iklan mempunyaifungsi informatif yaitu yang berkaitan denganmasalah kebenaran dan fungsi persuasif berkaitandengan masalah manipulasi yaitu mempengaruhikemauan orang lain sedemikian rupa untukmengikuti atau menginginkan sesuatu tidak sesuaidengan yang dikehendaki..

Keadilan merupakan hal yang pentingberkaitan dengan etika, ketika orang atauorganisasi yang berlaku etis tetapi tidakmelaksanakan keadilan atau bersikap acuh takacuh terhadap ketidak adilan merupakan hal yangsulit dibayangkan. Keadilan dalam kontek bisnismenyangkut kepentingan atau barang dan jasayangdimilki atau dituntut olehberbagai pihak.

Keadilankonsumen.

TOPIK UTAMA

70

Page 5: Etika Bisnis SIa

Definisi keadilan yang menurut Celcusadalah “tribuere cuique suum” dalam bahasaInggris “to give everybody his own” atau dalambahasa Indonesia “ memberikan kepada setiaporang yang dia empunya”. Keadilan adalahmemberikan kepada setiap orang apa yangmenjadi hak nya. (K. Bertens, 2000, 87).Selanjutnya menurut J.Pieper,John Finnis (1980)ada tiga ciri khas yang menandai keadilan yaitu :(a) keadilan tertuju pada orang lain yang ditandaidengan “other-directedness”, (b) keadilan harusditegakkan dan dilaksanakan yaitu keadilan tidakdiharapkan atau dianjurkan saja, tetapi mengikatkita dan mempunyai kewajiban; (c) keadilanmenuntut persamaan (equality) yaitu memberikankepada setiap orang apayangmenjadihaknya. ((K.Bertens, 2000:87-88). Sedangkan menurut Rawlsbahwa prinsip-prinsip keadilan meliputi prinsip :(1) kebebasan yang sedapatmungkin samadan (2)prinsip perbedan (difference principle) artinyasupaya masyarakat diatur adil, tidak perlu semuaorang mendapat hal-hal yang sama. (. (K. Bertens,2000, 103-104).

Keadilan dalam konteks bisnis memegangperanan penting karena menyangkut barang danjasa yang di butuhkan banyak oranguntukdimilikidan dipakai. Keadilan dalam relasi bisnis adalahsesuatu yang harus diusahakan , karena tidaktimbul secara otomatis, sehingga sesuatu yangmempunyai nilai etis. Seperti yang dikatakan olehImmanuel Kant , bahwa lebih banyak orangmenderita akibat ketidakadilan daripada akibatbencana alam, keadilan disebabkan oleh ulahmanusia, karenanya harus diperbaiki juga olehmanusia. (K.Bertens, 2000:107)).

Keadilan dalam konsep pemenuhan hakkonsumen berkaitan dengan transaksi antaraperusahaan/pebisnis dengan konsumen harusmenerapkan berbagai norma moral dan etika yangberlaku di lingkungan masyarakat yang meliputikebenaran, kejujuran dan keadilan, akan tetapidalam penerapannya kadang-kadang berbeda,sehingga muncul “gerakan kekuatan konsumen”yang berarti makin gencarnya tuntutan agarkepentingan konsumen terlindungi konsumen.

Manifestasi dari para pebisnis/pengelolaperusahaan dalamupayamemikul tanggung jawabkepada masyarakat/konsumen berdasarkannorma-norma moral dan etika meliputi empat halyaitu : (1) produk yang mampu memenuhi parapenggunanya, (2) penyediaan informasi yang jujurdan faktual tentang produk yang dihasilkan, (3)mutu produk, (4) keamanan penggunaan produktersebut. (Sondang Siagian, 1996: 223).Sedangkan menurut (K. Bertens, 2000: 239-240 )kewajiban moral terhadap konsumen adalah :kualitas produk, harga dan pemberian label serta

kemasan. Konsumen perlu diperhatikan yaitumasalah etis kepada konsumen, maka konsumenmempunyai enam hak antara lain : (1) hak ataskeamanan, (2) hak atas informasi,(3) hak untukmemilih, (4) hak untuk di dengarkan, (5) hak untuklingkungan hidup, dan (6) hak konsumen untukpendidikan. (K.Bertens,2000:228-230).

Dalam realitas nya konsumen dalam kontekskeadilan seringkali dalam posisi yang seringdirugikan , seharusnya pelaku usaha /pebisnisdengan penuh kesadaran memenuhi semuakewajiban yang diakibatkan oleh pelanggarannorma-norma etika bisnis. Perilaku jahat pelakuusaha /pebisnis yangmenyebabkan ketidak adilanbagi konsumen ini pada gilirannya akanmembawadampak ikutan pada goyahnya kondisi makroekonomi secara nasional. Jika perilaku serakahyang menyebabkan ket idak-adi lan initerakumulasi secara nasional, maka dampaknyabukan lagi menjadi kejahatan individual yangberskalamikro.Akan tetapi dampak dari kejahatantersebut akan menjadi sebuah sistem transaksisecaramakroyang tidak sehat dankoruptif.

Beberapa kasus pebisnis yang tidakmemperhatikan etika bisnis atau melanggar etikabaik di lihat dari etika promosi maupun dariketidak adilan kepada konsumen yang sampai keranah hukum maupun yang disampaikan dalammass media lewat surat pembaca dan komplain keprodusen.(1) Kasus penetapan harga (price fixing) sms

yang dilakukan oleh 6 Operator teleponseluluer di Indonesia Penetapan harga yangdi lakukan oleh PT. ExcelcomindoPratama,Tbk., PT Telekomunikasi Selular,Tbk., PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.,PT. Bakrie Telecom, Tbk., PT. Mobile-8Telecom, Tbk., PT. Smart Telecom, Tbk.,telah merugikan masyarakat sebagaikonsumen dengan jumlah kerugianmencapaiRp 2.827.700.000.000 (Putusan PerkaraNomor: 26/KPPU-L/2007). Ke-6 operatorseluler berdasarkan Putusan KPPU telahmendapatkan sanksi denda sejumlah RP. 52milyar rupiah kepada Negara karena telahterbukti melakukan kartel dalam bentukperjanjian penetapan harga, tetapi terkaitperlindungan konsumen, sampai saat ini, hakkonsumen untuk mendapatkan gantikerugiaan sebagaimana dimaksud dalamketentuan Pasal 19 ayat (1),(2),(3) UU No. 8Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumenbelum dipenuhi oleh pelaku usaha. (NovianaMonalisa,2011)( )

(2) Kasus pencemaran susuFormula yaitu Hasilpenelitian IPB tentang sejumlah produk susu

https://yudicare.wordpress.com/2011/03/7

TOPIK UTAMA

71

Page 6: Etika Bisnis SIa

formula dan makanan bayi yang tercemarEnterobacter sakazakii, menimbulkankontroversi terhitung sejak minggu terakhirFebruari 2008. Tanggapan berbagai pihaktermasuk dari berbagai kalangan masyarakat,tak urung meningkatkan keresahanm a s y a r a k a t ( k on s umen ) B e n t u ktanggapanpun bermacam-macam; ada yangmelakukan aksi tabur susu formula,mengurangi pembelian susu, dan lainsebagainya. Risiko-risiko di atasmenegaskan bahwa terkontaminasi atautidak, susu formula bisa jadi merugikanapabila penggunaannya tidak tepat . Dialogpemerintah dan IPB baik secara langsungmaupun melalui pernyataan-pernyataan perspun hanya memperuncing perdebatan saja.Pernyataan resmi pemerintah yang salahsatunya menyebutkan bahwa “Tidak adalaporan yang menyebutkan adanya bayi yangsakit akibat minum susu formula,”(kompas.com, Jumat, 29 Februari 2008),jus t ru meninggalkan kesan bahwamengkonsumsi susu formula aman adanya.Demikian juga siaranMetroTVtanggal 5 Juli2011 da l am teks be r i t a b er ja l anmenyebutkan bahwa : Menkes akanmenyampaikan hasil pengujian ulang seluruhmerek susu formula akan diumumkan padahari jum'at tanggal 8 Juli 2011.

(3) Kasus terjadipada iklan-iklan perusahaanri te l, produk dan layanan te leponseluler, kartu kredit, dan perusahaanpenerbangan yang memberikan penawarankhusus yang disertai dengan sejumlahpembatasan yang dikenal dengan terminologiterms and condition apply atau “syarat danketentuan berlaku”. Entah disengaja atautidak, perusahaan ritel, sering kali tidakmenjelaskan secara rinci batasan-batasanyang menyertai penawaran khusus tersebut.Iklan yang mengandung penawaran khususdengan syarat-syarat tertentu biasanya hanyadiberikan tanda * (asterik) untukmenandakan “syarat dan ketentuan berlaku”,yang ditulis dengan huruf yang sangat kecildan diletakkan di bawah iklan tersebut.Sementara itu, keterangan lengkap tentangbatasan-batasan yang berlaku hanya dapatd i p e r o l e h d i l o k a s i t e r t e n t u .(

)(4) Ketidak-adilan yang dilakukan oleh operator

HPdisertai dengan praktik-praktik yang tidakfair, yang sampai kini terus berlangsung.Pertama adalah pembatasanmasa pakai pulsadan simcard Kedua, insentif/ fasilitas diskon

http://bosdani.blogspot.com/2010/01/etika-promosi-iklan.html

yang menjebak dilakukan oleh operatorseluler. Mereka membatasi bahwa fasilitasbebas pulsa misalnya, ternyata hanya padawaktu dan wilayah tertentu Ketiga adalahiklan yang tidak sesuai dengan kenyataan,karena banyak konsumen yang penuh harapmenelpon dengan murah, ternyata biladikalkulasi tetap membayar mahal. Beberapakonsumen sempat mengeluhkan hal itu dandirilis di beberapa surat pembaca koran.Keempat, sejauh ini operator seluler lepastanggung jawab terhadap penggunaan nomorkartu tertentu untuk kejahatan terutamapenipuan dengan iming-iming hadiah. Bisasaja operator tersebut berlagak cuek, karenaada keterbatasan mereka melindungikonsumen yang sedemikian besar.(

)

Berbagai kasus yang ada menunjukkanbahwa etika bisnis belum di jalankan secaramaksimal baik di lihat dari etika promosi maupunkeadilan konsumen. Menurut Mahmoedin(1996:7) akibat para pelaku bisnis yang tidakmemperhatikan etika dalambisnis adalah :1. Perusahaan /bisnis yang rusak namanya

karena tidak menggunakan etika dalam berbisnis akan dimusuhimitra usahanya.

2. Bisnis yang tidak menghiraukan etika akanhancur karena konsumen bukan benda matiyang gampang dibodohi.

3. Jika bisnis itu merusak lingkungan, makaakan rugi bahkan masyarakat akanmenghukum nya sebagai perusak alam danlingkungan yang pada gilirannya perusahaantsb akan dikucilkan.

4. Kekuasaan yang terlalu besar dari bisnis jikatidak diimbangi dengan tanggung jawabsosial yang sebanding akan menyebabkanbisnis tsb menjadi kekuatan yang merusakmasyarakat.

Menurut etika bisnis secara formal daninformal, praktik-praktik semacam ini jelasmelanggar etika terutama berkaitan dengankejujuran. Transaksi jual beli seharusnyamenjunjung tinggi norma-norma baik yangberlaku di masyarakat, seperti pelayanan yangbaik dan ramah, kejujuran, menghindari praktik-praktik penipuan maupun kebohongan publik,sertamelanggar hukum

MenurutUndang-undangNo. 8/1999 tentangPerlindungan Konsumen Pasal 10 menyatakanbahwa pelaku usaha dalam menawarkan barangda n / a t a u j a sa yang d i t u juk an un t ukdiperdagangkan di larang menawarkan,mempromosikan, mengiklankan atau membuat

http://kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=ketidakadilan

TOPIK UTAMA

72

Page 7: Etika Bisnis SIa

pernyataan yang tidak benar atau menyesatkanmengenai: harga atau tarif suatu barang dan/ataujasa; kegunaan suatu barangdan/atau jasa; kondisi,tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatubarang dan/atau jasa; tawaran potongan harga atauhadiah menarik yang ditawarkan; bahayapenggunaan barang dan/atau jasa. . Selain itu,pasal 12 menyebutkan bahwa pelaku usahadilarang menawarkan, mempromosikan, ataumengiklankan suatu barang dan/atau jasa denganharga atau tarif khusus dalam waktu atau jumlahtertentu, jika pelaku usaha tersebut tidakbermaksud untukmelaksanakannya sesuai denganwaktu dan jumlah yang ditawarkan, dipromosikan,atau diiklankan.

Kebohongan dan penipuan kepada publikatau konsumen yang dilakukan oleh pebisnisterletak pada moral pebisnis sendiri, hal ini tidakhanya merugikan produk barang dan jasa yangdihasilkan , tetapi dalam jangka panjang akanmelemahkan daya saing di tingkat internasional,dengan mengabaikan etika bisnis akan membawakerugian baik kepada masyarakat sebagaikonsumen akan tetapi juga tatanan ekonomi secaranasional.

Dalam era globalisasi, dan semakin majusuatumasyarakat bisnismerupakan unsur pentingdalam masyarakat modern . semakin berkembangbisnis semakin pesat sehingga menyebabkanpersaingan semakin ketat. Tujuan bisnis tidak sajamemaksimalkan keuntungan , tetapi harus jugamemaksimalkankemakmuran.

Bisnis tidak dapat dilepaskan dari aturan-aturan atau norma-norma moral yang selalu harusditerima dalam masyarakat atau dalam pergaulansosial. Keutamaan pebisnis meliputi (a)kejujuran,(b) fairness, (c) kepercayaan dan (d)keuletan diamping keutaman lain bagi pebisnisadalah :keramahan, loyalitas, kehormatan dan rasamalu. Moralitas merupakan syarat yang harusdiakui semua orang , jika ingin terjun dalamkegiatan bisnis.

Etika promosi merupakan bagian dari etikabisnis yangmenunjuk pada aspek-aspekmoral darikegiatan melakukan promosi bisnis, sehinggaetika promosi dapat dikaitkan dengan kaidah atauprinsip-prinsip etika bisnis. Prinsip – prinsip etisyang penting dalam upaya promosi dalam konteksperiklanan adalah : tidak boleh berbohong; danmenghormati otonomi manusia , karena fungsidari periklanan yang merupakan bagian daripromosi adalah mempunyai fungsi informatif dan

PENUTUP

persuatif.Keadilan dalam konsep pemenuhan hak

konsumen berkaitan dengan transaksi antaraperusahaan/pebisnis dengan konsumen harusmenerapkan berbagai norma moral dan etika yangberlaku di lingkungan masyarakat yang meliputikebenaran, kejujuran dan keadilan, sehingga kalauterjadi ketidak adilan kepada konsumen, pebisnisharus bertanggung jawab.

Pebisnis dalam menjalankan kegiatan wajibberpedoman pada etika dan moral, agar tujuanbisnis tidak hanya memaksimalkan profit, tetapijuga mempunyai tanggung jawab moral ataskegiatannya. Peran pemerintah sangat dibutuhkandalam memberikan ruang gerak yang bebas tetapiteratur bagi pelaku binis dan konsumen, danimplementasi dari kewenangan pemerintah yangte lah mene tapkannya Undang-UndangPerlindungan Konsumen (UUPK). Pemerintahperlu melakukan upaya sistemik untuk meredamgejolak dan potensi tidak etis para pelaku bisnis.Berbagai perangkat hukum dan institusikelembagaan yang menuju pada terjadinyaefisiensi usaha dan persaingan sehat harus segerapula diimplementasikan. Peranan LembagaKonsumen diharapkan lebih proaktif terhadapperilaku pebisnis yang tidak ber etika dan tidakbertanggung jawab. Konsumen diharapkan lebihcerdas dan lebih teliti dalam memutuskanpembelian barang dan jasa, serta tidak cepatterpengaruh dengan promosi yang cukupmenggiurkan.

Daftar Pustaka

Anonimos, Undang – undang No. 8 Tahun 1999TentangPerlindunganKonsumen

Bertens.K., 2000, ,Yogyakarta,Kanisius.

Mahmoedin, 1996, Jakarta, PustakaSinarHarapan.

Panuju ,Redi, 1995, Jakarta,GramediaWidiasarana Indonesia.

Sony Keraf, 1998.. Jakarta; Kanisius,

Sondang Siagian, 1996, Jakarta,PustakaBinamanPresindo.

Tjiptono, Fandy. 2002.Yogyakarta :AndiYogyakarta.

Wibisono, Yusuf .2007.Gresik : FaschoPublishing

Pengantar Etika Bisnis

Etika Bisnis,

Etika Bisnis,

Etika Bisnis; Tuntutan danRelevansinya.

Etika Bisnis,

Strategi Pemasaran.

Membedah Konsep danAplikasiCSR.

TOPIK UTAMA

73

Page 8: Etika Bisnis SIa

()Afiarini (2010)

https://yudicare.wordpress.com/2011/03/17/157/- -

, NovianaMonalisa

http://afiarini.wordpress.com/2010/12/17/teoriteori-etika-bisnis/

Cached Block all yudicare.wordpress.comresults

http://bosdani.blogspot.com/2010/01/etika-promosi-iklan.html

http://bosdani.blogspot.com/2010/01/etika-promosi-iklan.html

http://kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id2=etidakadilank , Ketidakadilan dalamSegenggamHP,FaridN.Arief. 20011

TOPIK UTAMA

74