etika bisnis
DESCRIPTION
Etika BisnisTRANSCRIPT
-
Etika BisnisDosen : Rudy Wawolumaja
Disiapkan: Ferly David, M.Si
-
Tiga Sudut Pandangan Ekonomi: Bisnis adalah kegiatan ekonomis (tukar-
menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-mempekerjakan) dengan maksud memperoleh keuntungan. Bisnis yang baik, yang memperoleh banyak untung.
Hukum: Bisnis terikat oleh hukum. (apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam kegiatan bisnis).
Etika: Bisnis membutuhkan etika, agar bisa sehat dan berkembang. Misalnya: Soal kepercayaan (trust), soal stakeholder, soal tanggungjawab sosial dsb)
-
Peran Etika dalam Bisnis
Mitos mengenai bisnis amoral (bisnis tidak berkaitan dengan moralitas)
Bisnis harus berlaku secara etis? Kegiatan bisnis ada dalam hubungan kontrak sosial, sehingga tidak mungkin berlangsung tanpa ikatan moral.
Good ethics, good business. Kelangsungan bisnis dalam jangka panjang, berkaitan dengan tanggungjawab etis yang diwujudkannya.
-
Penilaian terhadap Bisnis
Sekarang pebisnis dinilai sebagai pekerjaan terhormat.
Dalam awal sejarah barat, bisnis atau perdagangan dianggap sebagai yang tidak pantas sebagai manusia beradab.
Plato: Negara yang ideal adalah negara agraris yang sedapat mungkin berdikari, sehingga perdagangan tidak perlu. Perdagangan mempertebal keserakahan manusia
Aristoteles: Setiap usaha menambahkan kekayaan adalah tindakan yang tidak etis.
-
Pandangan Agama-agama
Kristen: Alkitab tidak menolak bisnis dan perdagangan, tetapi sangat kritis terhadap kekayaan dan uang. Reformasi memunculkan sikap yang lebih positif (band. Tesis Max Weber).
Islam:Ada pandangan lebih positif terhadap perdagangan (Penyebaran Islam banyak terjadi lewat jalur perdagangan). Ada catatan tentang bunga uang (interest) yang kerap disamakan dengan riba (usury).
Hindu/Budha: Secara teologis kekayaan dan bisnis dipandang secara negatif, tetapi ada pandangan positif yang mendorong secara positif.
-
Pandangan Budaya Tradisional: Ada yang menilai usaha dagang secara
sangat positif (Minang), tetapi ada yang menempatkan profesi pedagang di strata kedudukan sosial terendah (Jawa: Lihat analisa C. Geertz).
Modern: Kegiatan bisnis dinilai sebagai pekerjaan terhormat dan semakin dibanggakan. Adam Smith menekankan perbedaan antara kepentingan diri dan egoisme.
Kegiatan bisnis memang mencari kepentingan diri, tetapi tidak sampai merugikan orang lain, sebab relasi ekonomi justru harus menguntungkan kedua belah pihak sekaligus.
-
Masalah Keuntungan Tujuan bisnis adalah memperoleh keuntungan (to provide
products or services for a profit). Bisnis bukan karya amal. Maksimalisasi keuntungan dapat memunculkan masalah-
masalah etis: mis. Menghalalkan berbagai cara, memperalat karyawan (lih. gambaran hidup buruh pada awal masa industri spt ditulis Charles Dickens), mempekerjakan anak-anak.
Perlu relativasi keuntungan: Ronald Duska: membedakan maksud (purpose) dengan motivasi (motive). Maksud bisnis adalah menyediakan produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat, sedang keuntungan adalah motivasi untuk mengadakan bisnis.
Pendekatan stakeholders : Tujuan perusahaan bukan sekadar maksimalisasi keuntungan, tetapi mendatangkan manfaat bagi stakeholders (semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, : pemegang saham, manajer, karyawan, pemasok, konsumen, masyarakat lokal, masyarakat luas, pemerintah, dll
-
Kewajiban Karyawan
Kewajiban Ketaatan. Sebatas yang tidak melanggar moral, dan yang sewajarnya sesuai kesepakatan kerja.
Kewajiban konfidensialitas (menyimpan informasi yang konfidensial, mis: tehnik produksi, formula, finansial, strategi dll)
Kewajiban loyalitas. (contoh di Jepang)Harus dihindari konflik kepentingan pribadi dengan perusahaan.
-
Kewajiban Pokok Perusahaan Tidak mempraktekkan diskriminasi (ras, gender) Menjamin kesehatan dan keselamatan kerja. Memberi gaji yang adil (enam faktor:
1. Peraturan hukum2. Upah yang lazim di sektor industri tertentu atau daerah
tertentu3. Kemampuan perusahaan4. Sifat khusus pekerjaan tertentu5. Perbandingan dengan upah/gaji lain dalam perusahaan6. Perundingan upah/gaji yang fair.
Tidak memberhentikan karyawan secara semena-mena.
-
Perhatian Untuk Konsumen Hak atas keamanan
Hak informasi
Hak untuk memilih
Hak untuk didengarkan
Hak lingkungan hidup
Hak konsumen atas pendidikan agar bisa menjadi kritis
-
Tanggungjawab Produsen
Teori Kontrak: Hubungan produsen dan konsumen seperti hubungan kontrak (ada hak dan kewajiban kedua belah pihak)
Teori Perhatian seperlunya: Karena konsumen ada dalam posisi lemah (dalam informasi ttg produk), maka konsumen dilindungi.
Teori Biaya Sosial: Produsen bertanggung jawab atas semua kekurangan produk dan kerugian yang dialami akibat pemakaian produk tsb.
-
Tanggungjawab Bisnis Lainnya
Berkaitan dengan produk: kualitas produk, harga, pengemasan.
Soal periklanan
Tanggungjawab sosial perusahaan
Tanggungjawab dalam hal lingkungan hidup