etika bisnis

Upload: vazria-ulfa-liandini

Post on 09-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KASUS 1(BERKAITAN DENGAN KESADARAN MORAL)

Larang Produk Indomie Masuk Pasar Taiwan

PERMASALAHANKasus Indomieyang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut me-ngandung bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat yang terkandung dalam Indomieadalah methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan pada Jumat (08/10/2010) pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produkIndomiedari peredaran. Di Hongkong, dua supermarket terkenal juga untuk sementara waktu tidak memasarkan produk dariIndomie.KasusIndomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan segera memanggil Kepala BPOM Kustantinah. "Kita akan mengundang BPOM untuk menjelaskan masalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini," kata Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010). Komisi IX DPR akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa terjadi, apalagi pihak negara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandung di dalam produk Indomie.A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung di dalamIndomieyaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat) adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama. Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%. Ketua BPOM Kustantinah juga membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalamkasusIndomieini. Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalamIndomiemasih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi, lanjut Kustantinah.Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu 250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena penyakit kanker.Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius Commision, produkIndomiesudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena standar di antara kedua negara berbeda maka timbulahkasusIndomie ini.

PEMBAHASAN MASALAHIndofood merupakan salah satu perusahaan global asal indonesia yang produk-produknya banyak di ekspor ke negara-negara lain. Salah satunya adalah produk mi instan Indomie. Di Taiwan sendiri, persaingan bisnis mi instant sangatlah ketat, disamping produk-produk mi instant dari negara lain, produk mi instant asal Taiwan pun banyak membanjiri pasar dalam negeri Taiwan.Harga yang ditawarkan oleh Indomie sekitar Rp 1.500, tidak jauh berbeda dari harga indomie di Indonesia, sedangkan mie instan asal Taiwan dijual dengan harga mencapai Rp 5.000 per bungkusnya. Disamping harga yang murah, indomie juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk mie instan asal Taiwan, yaitu memiliki berbagai varian rasa yang ditawarkan kepada konsumen. Dan juga banyak TKI/W asal Indonesia yang menjadi konsumen favorit dari produk Indomie selain karena harganya yang murah juga mereka sudah familiar dengan produk Indomie. Tentu saja hal itu menjadi batu sandungan bagi produk mi instan asal Taiwan, produk mereka menjadi kurang diminati karena harganya yang mahal. Sehingga disinyalir pihak perindustrian Taiwan mengklain telah melakukan penelitian terhadap produk Indomie, dan menyatakan bahwa produk tersebut tidak layak konsumsi karena mengandung beberapa bahan kimia yang dapat membahayakan bagi kesehatan. Hal tersebut sontak dibantah oleh pihak PT. Indofood selaku produsen Indomie. Mereka menyatakan bahwa produk mereka telah lolos uji laboratorium dengan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan dan menyatakan bahwa produk indomie telah diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Dengan melalui tahap-tahap serangkaian tes baik itu badan kesehatan nasional maupun internasional yang sudah memiliki standarisasi tersendiri terhadap penggunaan bahan kimia dalam makanan, indomie dinyatakan lulus uji kelayakan untuk dikonsumsi. Dari fakta tersebut, disinyalir penarikan produk Indomie dari pasar dalam negeri Taiwan disinyalir karena persaingan bisnis semata, yang mereka anggap merugikan produsen lokal.Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa tidak sedari dulu produk indomie dibahas oleh pemerintah Taiwan, atau pemerintah melarang produk Indomie masuk pasar Taiwan? Melainkan mengklaim produk Indomie berbahaya untuk dikonsumsi pada saat produk tersebut sudah menjadi produk yang diminati di Taiwan. Dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa ada persainag bisnis yang telah melanggar etika dalam berbisnis.

KESIMPULANDari kasus diatas, dapat dilihat dimana terjadi kasus yang merugikan pihak perindustrian Taiwan yang produknya kalah bersaing dengan produk dari negara lain, salah satunya adalah Indomie yang berasal dari Indonesia. Taiwan berusaha menghentikan pergerakan produk Indomie di Taiwan, tetapi dengan cara yang berdampak buruk bagi perdagangan Global.

SARANBagi setiap perusahaan yang menjalankana suatu usaha atau bisnis diharapkan menerapkan suatu etika dalam perusahaannya. Karena untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen. Jangan menganggap remeh suatu etika bisnis itu karena etika tersebut sangat penting bagi kemajuan perusahaan itu sendiri. Tanpa adanya suatu etika dalam bisnis mungkin perusahaan tidak akan bertahan lama karena akan menghancurkan nama baik perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu wajib bagi semua perusahaan untuk menerapkan suatu etika bisnis dalam perusahaannya.Perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika pada umumnya perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier. Perusahaan yang menjalankan ushanya dengan didukung suatu etika bisnis akan lebih berkembang dari pada perusahaan yang tidak memiliki suatu etika berbisnis apa-apa. Oleh karena itu suatu etika berbisnis sangat penting dalam menjalankan suatu usaha.KASUS 2(BERKAITAN DENGAN KESADARAN MORAL)

BPOM Sita Kosmetik Ilegal Mengandung Obat Terlarang

PERMASALAHANBahan kosmetik yang disita BPOM Semarang di Purwokerto, Rabu (15/5), diperkirakan mengandung obat terlarang. Kepala BPOM Semarang, Dra Zulaimah MSi Apt, menyebutkan hasil uji laboratorium krim kecantikan yang disita dari satu satu rumah produksi di Kompleks Perumahan Permata hijau tersebut, memang masih belum selesai. ''Tapi dari daftar bahan baku yang sudah disita, kosmetik tersebut kami perkirakan mengandung berbagai jenis obat-obat keras yang peredarannya sangat kami batasi,'' kata Zualimah, saat ditelepon dari Purwokerto, Kamis (16/5). Bahan baku yang dipergunakan sebagai bahan baku krim tersebut, antara lain berupa Bahan Kimia Obat (BKO) seperti obat-obatan jenis antibiotik, deksametason, hingga hidrokuinon. ''Kami belum tahu, apakah obat-obatan BKO tersebut, dimasukkan dalam krim kosmetik atau tidak, karena masih dilakukan penelitian. Namun untuk bahan kimia hidrokuinon, kami perkirakan menjadi salah satu bahan utama pembuatan kosmetik,'' jelasnya.Di Indonesia, kata Zulaimah, bahan aktif Hidrokuinon sangat dibatasi penggunaannya. Bahan aktif tersebut, hanya diizinkan digunakan dalam kadar yang sangat sedikit, dalam bahan kosmetik pewarna rambut dan cat kuku atau kutek. Untuk pewarna rambut, maksimal kadar hidrokuinon hanya 0,3 persen sedangkan untuk cat kuku hanya 0,02 persen. ''Sedangkan untuk krim kulit, sama sekali tidak boleh digunakan,'' jelasnya.Ia mengakui, di masa lalu zat aktif hidrokuinin ini memang banyak digunakan untuk bahan baku krim pemutih atau pencerah hulit. Namun setelah banyak kasus warga yang mengeluh terjadinya iritasi dan rasa terbakar pada kulit akibat pemakaian zat hidrokuinon dalam krim pemutih ini, maka penggunaan hidrokuinon dibatasi. ''Pemakaian jangka panjang bisa menyebabkan pigmen kulit yang terpapar zat ini menjadi mati. Bahkan, setelah sel pigmen mati, kulit bisa berubah menjadi biru kehitam-hitaman,'' ujarnya menjelaskan.Sementara mengenai adanya obat antibiotik dan deksametason yang ikut disita, Zulaimah menyebutkan masih belum tahu penggunaan obat ini. Obat-obatan tersebut, mestinya merupakan obat oral atau yang dikonsumsi dengan cara minum. Selain itu, penggunaannya juga dibatasi karena merupakan golongan obat keras. ''Karena itu, kami masih belum tahu untuk apa obat-obatan itu. Kita masih melakukan pengujian, apakah obat-obatan tersebut digunakan sebagai campuran krim tersebut atau tidak,'' katanya.Petugas BPOM sebelumnya menyita ribuan kemasan krim pemutih kulit di salah satu rumah di perumahan Permata Hijau yang merupakan komplek perumahan elite di Kota Purwokerto. Di rumah yang diduga menjadi rumah tempat pembuatan krim kosmetik, petugas dari BPOM juga menemukan berbagai bahan baku pembuatan krim. Penggerebekan rumah produksi krim kecantikan itu, dilakukan karena rumah produksi tersebut belum memiliki izin produksi dari BPOM. Sementara penggunaan bahan baku kosmetik harus mendapat pengawasan ketat, karena penggunaan bahan baku yang tidak semestinya bisa membahayakan konsumen. Penggerebekan dilakukan, setelah petugas BPOM mendapat banyak keluhan dari konsumen yang mengaku kulitnya terasa terbakar dan mengalami iritasi setelah menggunakan krim yang dibeli dari salon kecantikan. Setelah dilakukan pengusutan, ternyata krim tersebut diperoleh dari rumah produksi di Purwokerto.Zulaimah menyebutkan, krim pemutih hasil produksi warga Purwokerto ini, dijual ke klinik klinik dan salon kecantikan di seluruh wilayah Tanah Air. "Dari hasil catatan transaksi yang kita peroleh, krim pemutih itu banyak dijual di Semarang, Banyumas, Bali, Jabodetabek dan terbesar di Jabar hingga Bandung,'' jelasnya. Ia menyebutkan, pemilik rumah produksi yang berinisial S, sudah dalam pengawasan petugas BPOM. ''Mulai besok akan kami periksa. Bukan tidak mungkin nantinya akan ada tersangkalain dalam kasus ini,'' jelasnya. Ditambahkannya, pelanggaran dalam bidang POM, sesuai UU No 35 tahun 2009 bisa dikenai sanksi pidana maksimal 15 tahun atau denda Rp 1,5 miliar.

KESIMPULANTujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis dalam menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang etis agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi etis dalam dunia bisnis.Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis yang dilakukan oleh para pengusaha kosmetik berbahaya yaitu pelanggaran terhadap undang-undang kesehatan dan undang-undang perlidungan konsumen dimana perusahaan tidak memberikan peringatan kepada konsumen mengenai kandungan yang ada didalam produk mereka yang sangat berbahaya untuk kesehatan. Melakukan apa saja untuk mendapatkan keuntungan pada dasarnya dapat dilakukan asalkan tidak merugikan pihak manapun. Seharusnya para produsen kosmetik lebih mementingkan keselamatan komsumen diatas kepentingan perusahaan maka tentunya perusahaan itu sendiri akan mendapatkan laba yang lebih besar atas kepercayaan masyarakat terhadap produk tersebut.Etika bisnis berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro atau lebih tepat disebut etika ekonomi. Dalam lingkup makro semacam ini, etika bisnis bicara soal monopoli, oligopoli, kolusi, dan praktik semacamnya yang akan sangat mempengaruhi, tidak saja sehat tidaknya suatu ekonomi, melainkan juga baik tidaknya praktik bisnis dalam sebuah negara.

SARANPertama, untuk bisa bertahan, sebuah bisnis harus mendapatkan keuntungan. Jika keuntungan dicapai melalui perbuatan yang kurang terpuji, keberlangsungan perusahaan bisa terancam. Banyak perusahaan terkenal telah mencoreng reputasi mereka sendiri dengan skandal dan kebohongan.Kedua, sebuah bisnis harus dapat menciptakan keseimbangan antara ambisi untuk mendapatkan laba dan kebutuhan serta tuntutan masyarakat sekitarnya. Memelihara keseimbangan seperti ini sering membutuhkan kompromi atau bahkan barter.Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sanksi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Repotnya, norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu, bila ada yang melanggar aturan diberikan sanksi untuk memberi pelajaran kepada yang bersangkutan.Ketiga, menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh, atau karyawan dan masyarakat luas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktik bisnis siapapun juga. Pada tingkat ini, etika bisnis berfungsi menggugah masyarakat bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.

KASUS 3(BERKAITAN DENGAN PRO & KONTRA ETIKA BISNIS)

Mobil yang (Tidak) Murah

PERMASALAHANKebijakan mobil murah bisa mendorong lapangan kerja baru dan pertumbuhan ekonomi. Namun, dampaknya pada kemacetan, konsumsi bensin, dan pengurangan pajak pun dapat mengganggu perekonomian.Dari sisi ekonomi, konsep Low Cost Green Car (LCGC) adalah mobil yang diproduksi untuk sejumlah alasan positif. Pertama, kehadirannya akan menciptakan permintaan baru serta mendorong pertumbuhan pasar otomotif domestik karena akan semakin banyak orang yang mampu membeli mobil. Kedua, kehadiran LCGC akan mendorong pabrikan mobil untuk lebih agresif berinvestasi di Indonesia. Ketiga, manfaat investasi tersebut akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.Penghitungan teknis dari pemerintah memperkirakan bahwa program LCGC ini dapat menciptakan lapangan kerja baru sebanyak 70.000 orang. Selain itu, Kementerian Perindustrian juga mengklaim program mobil murah ini bisa mendatangkan komitmen investasi sebesar 6,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 72 triliun. Angka tersebut diambil dari perkiraan investasi ke industri otomotif sebesar 3 miliar dollar AS dan 3,5 miliar dollar AS modal yang akan mengalir ke 100 industri komponen otomotif baru.Tujuan akhirnya, pertumbuhan ekonomi bisa terpacu lewat pertumbuhan sektor ini. Sektor industri memang menyumbang peran signifikan. Seperlima produk domestik bruto Indonesia disumbang oleh sektor ini. Setelah makanan dan minuman, sektor industri pendukung otomotif seperti mesin dan perakitannya menempati urutan kedua dalam pertumbuhan di sektor industri secara keseluruhan.Namun, semua penghitungan pemerintah itu tidak serta-merta mendapatkan dukungan utuh. Sejumlah kalangan, mulai dari Lembaga Swadaya Masyarakat, akademisi, hingga sebagian birokrat menyuarakan kekhawatiran sisi buruk keberadaan mobil murah. Kekhawatiran itu tak bisa dipandang sebelah mata. Dampak kemacetan, potensi peningkatan konsumsi bahan bakar minyak, dan pengurangan insentif pajak mobil akhirnya menjadi ancaman yang harus ditanggung masyarakat luas.Sepanjang empat tahun terakhir (2009-2012) rata-rata ada 570.664 kendaraan roda empat baru di seluruh Indonesia, tidak termasuk kendaraan angkutan barang atau angkutan umum baru. Dari jumlah itu, paling tidak 26 persen (148.373 unit) ada di Jakarta. Anggap saja satu unit kendaraan mempunyai panjang 3,5 meter seperti panjang rata-rata mobil LCGC. Jika kendaraan sebanyak itu terparkir dengan deretan memanjang, paling tidak mobil-mobil itu akan memakai panjang jalan hingga 520 kilometer.Kendaraan sebanyak itu belum termasuk perkiraan mobil murah yang akan masuk ke Jakarta tahun ini. Untuk pasar Jakarta saja diperkirakan jumlah mobil yang akan terserap pasar tahun ini sekitar 3.000 unit atau 10 persen dari total produksi mobil LCGC. Dengan penghitungan yang sama, deretan memanjang 3.000 unit mobil murah tersebut membutuhkan paling tidak panjang jalan 10 kilometer. Pertambahan mobil pribadi yang bisa menghabiskan jalan sepanjang itu akan menjadi ironis dibandingkan dengan pertambahan panjang jalan di Jakarta.Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum, panjang jalan di Jakarta sekitar 7.200 km, sementara pertumbuhan jalan hanya 0,01 persen per tahun. Itu berarti, setiap tahun panjang jalan di ibu kota negara ini hanya bertambah 720 meter panjangnya. Melihat kondisi ini, bisa diperkirakan bahwa kehadiran mobil murah akan memacu pertambahan jumlah kendaraan dan akhirnya memperparah kemacetan lalu lintas.Saat ini saja, kerugian akibat kemacetan di Jakarta rata-rata sudah mencapai Rp 35 triliun per tahun berdasarkan kajian Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada. Kerugian itu terdiri dari biaya bensin yang terbuang sia-sia senilai Rp 12 triliun per tahun dan biaya operasional kendaraan Rp 23 triliun per tahun. Kerugian tersebut ditanggung oleh 2,5 juta mobil pribadi yang tercatat di Jakarta. Artinya, setiap mobil di Jakarta rata-rata menanggung kerugian biaya bensin Rp 4,8 juta setahun dan biaya operasional kendaraan dalam setahun Rp 9,2 juta. Dengan pertambahan mobil baru rata-rata 151.000 unit setiap tahun, termasuk hadirnya 3.000 unit mobil murah, kerugian akibat kemacetan tentu akan bertambah. Jika separuh saja dari 151.000 mobil baru itu beroperasi, dalam setahun akan ada tambahan kerugian Rp 1,4 triliun akibat dampak kemacetan. Konsumsi bensin pun akan meningkat akibat bertambahnya mobil baru. Jika mobil baru di Jakarta bertambah 151.000 unit saja, dibutuhkan konsumsi bahan bakar fosil hingga 0,6 juta kiloliter atau setara Rp 3,7 triliun.Satu hal lagi, mobil LCGC ini memperoleh kompensasi sebesar 10 persen dari pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM). Minimal dalam setahun, pengurangan pajak 3.000 unit mobil LCGC di Jakarta senilai Rp 75 miliar.Secara keseluruhan, biaya kemacetan, konsumsi bensin dan pengurangan pajak tersebut mencapai Rp 40,2 triliun. Nilai kerugian ini mencapai 56 persen dari total komitmen investasi senilai Rp 72 triliun yang diperkirakan pemerintah akan masuk ke sektor otomotif. Seandainya dampak buruk dari pertambahan kendaraan di Jakarta bisa ditekan separuh saja, manfaatnya sudah cukup besar untuk mendukung anggaran pemerintah pusat. Hilangnya nilai kerugian Rp 20 triliun saja berarti setara dengan 10 persen belanja modal anggaran pemerintah 2014 (Rp 205,8 triliun), 17 persen dari total pembayaran utang pemerintah (Rp 119,5 triliun) dan setara 75 persen belanja bantuan sosial (Rp 26,6 triliun). Bisa dibayangkan, berapa tambahan amunisi pendapatan negara jika salah satu pos anggaran pemerintah pusat ini mendapat dukungan dari kumpulan rupiah biaya kemacetan tersebut. Sebaliknya, bisa ditebak juga beban kerugian yang akan muncul dengan semakin banyaknya mobil pribadi meskipun tercipta lapangan kerja baru.(Litbang Kompas)

KESIMPULANKehadiran mobil murah di Indonesia merupakan hal yang wajar dan tak lagi bisa dihindarkan. Di jaman ini, mobil murah sudah menjadi tren di seluruh dunia. Kita pasti tidak suka macet, tapi macet itu bukan hanya disebabkan banyaknya mobil, tapi infrastruktur dan angkutan umum juga kurang. Jangan lupa juga, tren di dunia ini mobil (murah) semakin banyak. Apa lagi, bodi mobil murah relatif lebih kecil ketimbang mobil kategori mewah. Oleh karena itu, keberadaan mobil murah itu tak bisa dituding bakal menambah kemacetan kendaraan. Mobil kecil itu juga lebih memudahkan parkirnya. Kita tidak harus menolak atau mendukung kebijakan mobil murah tersebut. Namun, Indonesia sulit untuk tidak mengikuti tren pemasaran mobil murah di tingkat global. Bukan soal setuju atau menolak, tapi trennya seperti itu.

SARANMobil mahal ber CC besar boros energi itu yang seharusnya di-rem, biarkan mobil murah hemat energi melaju, kemacetan dan segala macamnya itu tetap ada walaupun tanpa mobil murah.Dalam segala sisi LCGC itu perlu di Indonesia karena benar sebelum pasar bebas menyerang kita maka kita harus menyerang terlebih dahulu agar kita tidak hanya jadi konsumen tetapi kita juga harus jadi produsen dan pemain di pasar bebas disinyalir Thailand, Filipina dan Vietnam akan seperti itu.Selain itu, lebih baik baik di jaman modern saat ini, Pemerintah Departemen Keuangan, Perhubungan, Pekerjaan Umum, BUMN / BUMD dan Perindustrian membantu memfasilitasi baik dalam biaya maupun prasarana / sarana transportasi umum terpadu sehingga dengan sistem tiketing kartu yang mudah di dapat, relatif murah bagi pelanggan mingguan, bulanan / tahunan akan mengurangi kemacetan lalu lintas karena migrasi pengguna mobil pribadi ke transportasi umum yang diharapkan aman, nyaman dan tepat waktu.Namun, sepertinya kebijakan pemerintah yang selama ini diterapkan hanya sebatas wacana saja, seharusnya pemerintah lebih tegas dalam menentukan mana yang akan digarap terlebih dahulu, apakah mobil murah atau pangan, sandang, dan papan murah.

KASUS 4(BERKAITAN DENGAN PRO & KONTRA ETIKA BISNIS)

Terlalu Murah, SIM Card akan Dijual Minimal Rp 100 Ribu

PERMASALAHANPersaingan antar provider telekomunikasi membuat harga SIM card sengaja dimurahkan agar menarik perhatian pelanggan. SIM Card atau kartu perdana yang sering kita jumpai di pasaran biasanya dijual dengan harga terendah Rp 2.000 bahkan ada yang Rp 1.000 dapat 3 akan mengalami lonjakan harga menjadi Rp 100 ribu. Wacana mengenai harga kartu perdana ini baru digodok oleh Badan Regulasi Telekomunikasi (BRTI) untuk mengurangi chum rate atau nomor mati agar tidak menjadi pelanggan aktif. Setiap bulannya terdapat 20% nomor yang chum rate. Hal ini terjadi seiring promosi pihak operator yang yang saling bersaing sehingga banyak pengguna ponsel yang berganti layanan setiap ada promo.Kepala Pusat Informasi dan Humas Kominfo, Gatot S Dewa Broto berpendapat bahwa usulan BRTI untuk menaikkan harga kartu perdana sudah tertera pada Rancangan Peraturan Menteri (RPM) mengenai Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi No. 23 tahun 2005. Alasan harga kartu perdana dinaikkan menjadi Rp 100 ribu dikarenakan selama ini harga kartu perdana dijual dengan harga paling murah sehingga banyak orang yang iseng mengganggu dengan mengganti kartu perdananya. Langkah tersebut juga dilakukan agar tingkat kehangusan nomor karena pelanggan tidak aktif semakin menurun. Namun langkah tersebut baru sebatas wacana saja karena kebijakan itu belum diuji publik dan masih dalam tahap proses.Mudahnya berganti kartu perdana sering kali dimanfaatkan untuk kejahatan, misalnya saja, dengan harga SIM card yang murah, seorang pelaku kejahatan bisa dengan leluasa berganti-ganti nomor telepon, dan melakukan spaming sms dengan mengatasnamakan keluarga minta ditransfer sejumlah uang. Setiap penyelenggara akan diberikan kewajiban untuk tidak menjual lebih dari lima nomor kartu perdana untuk satu calon pengguna. Nomor yang sudah tidak aktif selama dua bulan secara terus menerus wajib untuk di nonaktifkan dan didaur-ulang. (Okanews.com)

KESIMPULANDari Kasus di atas dapat disimpulkan bahwa dalam memberi pelayanan kepada masyarakat provider telekomunikasi harus mempertimbangkan segala aspek terutama dalam memberikan harga. Dalam pelayanan telekomunikasi hal positif dan negatif tidak dapat di hindari. Telekomunikasi sangat penting dalam memudahkan memperoleh informasi, namun memang tidak jarang telekomunikasi juga sering disalahgunakan untuk melakukan penipuan. Jadi untuk memberi hasil yang positif sekarang kembali kepada kesadaran penggunaan layananan telekomunikasi tersebut dengan tujuan yang lebih bermanfaat. Untuk masalah harga SIM Card, perusahaan memiliki penetapan harga yang harus dipasarkan di masyarakat. Dengan penetapan harga yang baik tidak ada pihak yang dirugikan, baik perusahaan maupun masyarakat.

SARANSebaiknya, harga Sim Card tidak dinaikkan secara drastis, mengingat keadaan ekonomi di masyarakat tidak stabil. Lebih baik penggunaan Sim Card lebih ditertibkan lagi, khususnya untuk para spammers jera. Akan lebih bijak jika dibuat sebuah wadah yang menampung laporan-laporan tentang para spammers ini dari para pengguna kartu layanan, sehingga lebih tepat jika ada penyalahgunaan maka yang ditindak adalah oknumnya bukan pengguna biasa yang tidak ada hubungannya. Selain itu, untuk meminimalisasi kejahatan perlu dilakukan registrasi nomor ponsel dengan mencantumkan identitas pemilik ponsel tersebut.

REFERENSI

http://novrygunawan.wordpress.comhttp://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/05/16/mmvzmy-bpom-sita-kosmetik-ilegalmengandung-obat-terlaranghttp://pii.or.id/etika-bisnishttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/10/16/1813598/Mobil.yang.Tidak.Murahhttp://www.okanews.com/1307/harga-sim-card-akan-naik-jadi-100-ribu-kapan/

12