essai pengaderan - jono

3
Pengaderan atau yang lebih dikenal dengan sebutan ospek adalah hal yang biasa dilakukan di banyak kampus di Indonesia. Biasanya dilakukan untuk Mahasiswa baru yang akan masuk tahun ajaran baru. Kebanyakan tujuan dari pengaderan adalah untuk mengkader atau membina mahasiswa baru untuk mengerti lebih jauh tentang lingkungan kampus yang akan mereka tempati. Selain itu tujuannya adalah untuk mendidik atau memperbaiki sikap mahasiswa baru tersebut untuk menjadi lebih dewasa dan menghilangkan sikap dari masa SMA mereka yang mungkin masih banyak yang kurang baik sesuai dengan motto atau misi universitasnya. Saat ini banyak universitas yang mengadakan pengaderan semacam ini, namun pelaksanaan dan tujuannya tidak berjalan sesuai dengan tujuan awal. Misalnya, kasus pengaderan di ITN beberapa waktu lalu. Banyak pelanggaran dan pelecehan yang terjadi waktu itu. Kasusnya sampai menggemparkan dunia pendidikan Indonesia. Kenapa tidak, sampai ada korban jiwa karena pengaderan tersebut. Banyak pihak yang merasa prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut. Selain itu, masih banyak pengaderan yang dilakukan seenaknya panitia. Banyak panitia pengaderan yang melakukan pengaderan untuk Mahasiswa baru tidak sesuai dengan etika dan moral. Karena kebanyakan pengaderan ini didasari dengan niat “balas dendam”. Kalau masih didasari hal tersebut, maka akan banyak lagi pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan pengaderan ini. Dan juga pasti pengaderan tidak akan baik sesuai tujuan awal, malah akan memperburuk. Banyak juga acara pengaderan yang diisi dengan kegiatan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Misalnya pengaderan lanjutan di luar kota. Menurut saya kegiatan semacam itu tidak perlu dilakukan, karena banyak yang merasa diragukan. Yang pertama, mahasiswa baru dikenakan biaya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan tidak semua mahasiswa baru itu dari kalangan yang mampu. Selain itu yang kedua, mahasiswa baru akan kehilangan waktu weekend mereka yang seharusnya dapat mereka gunakan untuk belajar materi - materi perkuliahan mereka.karena kebanyakan kegiatan semacam itu dilakukan di

Upload: ayuhikari

Post on 22-Dec-2015

220 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

contoh essay

TRANSCRIPT

Page 1: Essai Pengaderan - Jono

Pengaderan atau yang lebih dikenal dengan sebutan ospek adalah hal yang biasa dilakukan di banyak kampus di Indonesia. Biasanya dilakukan untuk Mahasiswa baru yang akan masuk tahun ajaran baru. Kebanyakan tujuan dari pengaderan adalah untuk mengkader atau membina mahasiswa baru untuk mengerti lebih jauh tentang lingkungan kampus yang akan mereka tempati. Selain itu tujuannya adalah untuk mendidik atau memperbaiki sikap mahasiswa baru tersebut untuk menjadi lebih dewasa dan menghilangkan sikap dari masa SMA mereka yang mungkin masih banyak yang kurang baik sesuai dengan motto atau misi universitasnya. Saat ini banyak universitas yang mengadakan pengaderan semacam ini, namun pelaksanaan dan tujuannya tidak berjalan sesuai dengan tujuan awal.

Misalnya, kasus pengaderan di ITN beberapa waktu lalu. Banyak pelanggaran dan pelecehan yang terjadi waktu itu. Kasusnya sampai menggemparkan dunia pendidikan Indonesia. Kenapa tidak, sampai ada korban jiwa karena pengaderan tersebut. Banyak pihak yang merasa prihatin dan menyayangkan kejadian tersebut. Selain itu, masih banyak pengaderan yang dilakukan seenaknya panitia. Banyak panitia pengaderan yang melakukan pengaderan untuk Mahasiswa baru tidak sesuai dengan etika dan moral. Karena kebanyakan pengaderan ini didasari dengan niat “balas dendam”. Kalau masih didasari hal tersebut, maka akan banyak lagi pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan pengaderan ini. Dan juga pasti pengaderan tidak akan baik sesuai tujuan awal, malah akan memperburuk.

Banyak juga acara pengaderan yang diisi dengan kegiatan yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Misalnya pengaderan lanjutan di luar kota. Menurut saya kegiatan semacam itu tidak perlu dilakukan, karena banyak yang merasa diragukan. Yang pertama, mahasiswa baru dikenakan biaya untuk mengikuti kegiatan tersebut. Sedangkan tidak semua mahasiswa baru itu dari kalangan yang mampu. Selain itu yang kedua, mahasiswa baru akan kehilangan waktu weekend mereka yang seharusnya dapat mereka gunakan untuk belajar materi - materi perkuliahan mereka.karena kebanyakan kegiatan semacam itu dilakukan di waktu weekend. Dan justru karena kegiatan tersebut, banyak mahasiswa baru yang merasa takut dengan kakak kelas atau panitianya. Karena sesuai pengalaman saya, kegiatan semacam itu justru dimanfaatkan panitia untuk melakukan sesuai kehendak mereka sendiri tanpa adanya pendamping dari perwakilan kemahasiswaan atau dosen. Banyak kegiatan malam yang seharusnya mereka gunakan untuk istirahat tapi digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang menurut saya kurang bermanfaat.

Terus pengaderan juga diisi dengan penugasan – penugasan yang memberatkan mahasiswa baru. Banyak penugasan yang seharusnya kurang berguna dan tak beresensi yang hanya memberatkan peserta dari segi biaya sampai pengerjaannya. Menurut saya penugasan kepada mahasiswa baru dalam pengaderan seharusnya dapat bersesensi dan tidak memberatkan peserta pengaderan. Penugasan cukup simple dan sesuai dengan tujuan awal pengaderan tersebut agar peserta dapat mengerti esensi dari tugas pengaderan tersebut.

Hal yang perlu diperbaiki dalam pengaderan yang ideal menurut saya adalah profesionalitas panitia. Karena jika panitia hanya mementingkan ego dan didasari rasa “balas dendam”, akan masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan pengaderan yang baik dan ideal sesuai tujuan yang telah dikonsep sejak awal dan juga sesuai dengan visi misi universitas atau prodi.

Page 2: Essai Pengaderan - Jono

Kesenioritasan juga tidak boleh berlebihan, justru banyak peserta yang jadi takut dengan panitia yang mementingkan kesenioritasan. Karena menurut saya ini bukan militer yang hanya dimarah – marahi tanpa ada akhir penyelesaian masalah. Justru akan buang- buang waktu dan peserta pengaderan akan merasa jenuh. Dan seharusnya peserta tidak merasa takut dengan panitia, justru yang benar adalah panitia dan peserta akrab saling terbuka namun tetap ada batasan – batasannya. Maka dari itu, Profesionalitas seorang panitia pengaderan seharusnya ditunjukkan ke konsep acara pengaderan ini sesuai dengan tujuan awal tadi. Karena dengan begitu, akan terjadi keselarasan antara panitia dan peserta pengaderan agar sama-sama menguntungkan kedua pihak.