es - malaria

26
ELECTIVE STUDY PHASE III/Semester VII Artemisinin Combination Treatment Sebagai Terapi Lini Pertama Dalam Penanggulangan Penyakit Malaria I Kt. Agus Indra Adhiputra 0802005121 FK UNUD 2011

Upload: agus-indra-adhiputra

Post on 25-Dec-2015

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Malaria

TRANSCRIPT

ELECTIVE STUDY PHASE III/Semester VII

Artemisinin Combination Treatment Sebagai Terapi Lini Pertama Dalam Penanggulangan Penyakit Malaria

I Kt. Agus Indra Adhiputra0802005121

FK UNUD2011

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1) Bagaimanakah proses terjadinya resistensi terhadap obat malaria?2) Apa saja obat-obatan yang termasuk dalam Artemisinin Combination Treatment?1) Bagaimanakah proses terjadinya resistensi terhadap obat malaria?2) Apa saja obat-obatan yang termasuk dalam Artemisinin Combination Treatment?

Rumusan Masalah

1) Mengetahui proses terjadinya resistensi terhadap obat malaria2) Mengetahui obat-obatan yang termasuk dalam Artemisinin Combination Treatment1) Mengetahui proses terjadinya resistensi terhadap obat malaria2) Mengetahui obat-obatan yang termasuk dalam Artemisinin Combination Treatment

Tujuan

ETIOLOGI

Plasmodium falciparumPlasmodium vivaxPlasmodium ovale

Plasmodium malariaePlasmodium knowlesi

Parasit malaria(plasmodium)

ManusiaMALARIA

Prevalensi malaria di

Indonesia pada tahun 2009 ialah

1,85 per 1000 penduduk

Prevalensi malaria di

Indonesia pada tahun 2009 ialah

1,85 per 1000 penduduk

Di Dunia 300-500 juta kasus

malaria klinis/tahun

dengan 1,5 -2,7 juta kematian

Di Dunia 300-500 juta kasus

malaria klinis/tahun

dengan 1,5 -2,7 juta kematian

EPIDEMIOLOGI

Peta Stratifikasi Malaria 2009Sumber: Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009

Daerah Endemis Indonesia Timur

PATOFISIOLOGI

Siklus Hidup MalariaSumber : Ditjen PP dan PL Depkes RI, 2008.

MANIFESTASI KLINIS

Demam

Spleenomegali

Anemia

Ikterus

Daerah tropis, daerah beriklim panas dan basahDaerah tropis, daerah beriklim panas dan basah

FAKTOR RESIKO

Daerah Tempat Tinggal

Meksiko, Haiti, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah dan subbenua India, Asia Tenggara, Korea, Indonesia dan Oseania

Meksiko, Haiti, Amerika Tengah, Amerika Selatan, Afrika, Timur Tengah dan subbenua India, Asia Tenggara, Korea, Indonesia dan Oseania

Beberapa Daerah di Dunia

Mengidentifikasi antigen parasit atau antibodi antiplasmodial atau produk metabolik parasitMengidentifikasi antigen parasit atau antibodi antiplasmodial atau produk metabolik parasit

Sediaan darah tepi parasit stadium trofozoit muda (bentuk cincin) tanpa atau dengan stadium gametositSediaan darah tepi parasit stadium trofozoit muda (bentuk cincin) tanpa atau dengan stadium gametosit

Mikroskopik

DIAGNOSIS

ANAMNESIS SACRED 7; BASIC 4

LAB

Non - Mikroskopik

KLASIFIKASI OBAT MALARIA

Skizontosida Jaringan Primer Proguanil dan Pirimetamin

Skizontosida Jaringan Sekunder Primakuin

Skizontosida darah

Kina, Amodiakuin, Halofantrine,

Golongan Artemisinin

Efeknya terbatas Proguanil dan Pirimetamin

4 spesies Primakuin

KLASIFIKASI OBAT MALARIA

Gametositosida

Sporontosida Primakuin dan Proguanil

Con’t

P. vivax, P. malariae dan P. ovale Kina,

Klorokuin, Amodiakuin

OBAT MALARIA

Proses Terjadinya Resistensi Obat Malaria

RESISTENSI Kemampuan parasit untuk tetap hidup

Mutasi spontan pada level molekul

Seleksi obat Konsentrasinya tidak cukup

kadar obat dalam plasma yang berada di bawah kadar terapetik

kurva datar antara dosis obat dan responnya

Proses Terjadinya Resistensi Obat Malaria

RESISTENSI Uji Sensitivitas Parasit terhadap Obat

In Vitro

Dinilai dengan kultur atau menggunakan

teknik PCR

Con’t

In Vivo

Gejala klinis yang berhubungan dengan

malaria, seperti demam dan parasitemia

Proses Terjadinya Resistensi Obat Malaria

Con’t

Efikasi Obat Malaria di Thailand Bagian Barat.Sumber: Yeung et al, 2004.

-In-vitro resistensi diketemukan di 24 propinsi-In-vivo resistensi diketemukan di 8 propinsi-In-vitro resistensi diketemukan di 24 propinsi-In-vivo resistensi diketemukan di 8 propinsi

Indonesia -1950-1951 dan 1961-1973 resistensi dosis standar di Yogyakarta yang merupakan kasus impor dari Kalimantan Timur

Indonesia -1950-1951 dan 1961-1973 resistensi dosis standar di Yogyakarta yang merupakan kasus impor dari Kalimantan Timur

Mekanisme Kerja Artemisinin

Derivat

artemeter artesunat dihidroartemisin arteeter

Dosis awal artesunat 2,4 mg/kgBB i.m diikuti 1,2 mg/kgBB setiap 24 jam, selama 6 hariDosis awal artemeter 3,2 mg/kgBB i.m. pada hari ke-1, diikuti 1,6 mg sampai hari-6

Dosis awal artesunat 2,4 mg/kgBB i.m diikuti 1,2 mg/kgBB setiap 24 jam, selama 6 hariDosis awal artemeter 3,2 mg/kgBB i.m. pada hari ke-1, diikuti 1,6 mg sampai hari-6

Dosis

Sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut, gatal, demam, perdarahan abnormal, dan warna urin menjadi gelapPada beberapa uji klinik ditemukan perubahan pada jantung (ST yang non spesifik dan atrioventrikular blok derajat 1)

Sakit kepala, mual, muntah, nyeri perut, gatal, demam, perdarahan abnormal, dan warna urin menjadi gelapPada beberapa uji klinik ditemukan perubahan pada jantung (ST yang non spesifik dan atrioventrikular blok derajat 1)

Efek Samping

Mekanisme Kerja Artemisinin Con’t

Mekanisme Kerja Artemisinin Con’t

farmakokinetik

absorbsi distribusi metabolisme ekskresi

farmakodinamik

Resistensi parasit disebabkan gen Pfcrt selain gen PfmdrMekanisme obat ini mungkin melibatkan kerusakan pada membran parasit

oleh carbon-centered free radicals (dengan melalui ferritoporphyrin IX membentuk kompleks racun yang dapat merusak membran parasit).

unknown

Artemisinin Combination Treatment

Jumlah Negara yang Menggunakan ACTSumber: Bosman and Mendis, 2007.

Artemeter-lumefantrin

Artesunat-amodiakuin

Artesunat-meflokuin

Artesunat dan sulfadoksin/

pyrimethamin

Dihidroartemisinin-piperakuin

Artemisinin Combination Treatment

- Artesunat merupakan derivat artemisinin yang larut dalam air dan paling luas digunakan sebagai terapi

- Cara kerja mengikat besi pada pigmen malaria untuk menghasilkan radikal bebas yang akan berinteraksi dan merusak protein parasit mulai dari bentuk cincin, tropozoit, skizon dan mampu menghambat gametosit

- Amodiakuin merupakan 4-aminokuinolon yang mirip secara struktur dan aktivitas dengan chloroquin dengan efikasi yang lebih tinggi

- Cara Kerja menghambat proteolisis hemoglobin pada vakuola makanan parasit

- Artesunat-Amodiakuin m`erupakan terapi kombinasi lini pertama yang digunakan di Indonesia

- Sediaan artesunat-amodiakuin yang tersedia terdiri dari 50 mg artesunat dan 153 mg basa amodiakuin dengan dosis pemberian artesunat 4mg/kgBB/hari dan amodiakuin 10 mg/kgBB/hari

- Artesunat merupakan derivat artemisinin yang larut dalam air dan paling luas digunakan sebagai terapi

- Cara kerja mengikat besi pada pigmen malaria untuk menghasilkan radikal bebas yang akan berinteraksi dan merusak protein parasit mulai dari bentuk cincin, tropozoit, skizon dan mampu menghambat gametosit

- Amodiakuin merupakan 4-aminokuinolon yang mirip secara struktur dan aktivitas dengan chloroquin dengan efikasi yang lebih tinggi

- Cara Kerja menghambat proteolisis hemoglobin pada vakuola makanan parasit

- Artesunat-Amodiakuin m`erupakan terapi kombinasi lini pertama yang digunakan di Indonesia

- Sediaan artesunat-amodiakuin yang tersedia terdiri dari 50 mg artesunat dan 153 mg basa amodiakuin dengan dosis pemberian artesunat 4mg/kgBB/hari dan amodiakuin 10 mg/kgBB/hari

Artesunat-Amodiakuin

Con’t

Artemisinin Combination Treatment

- Pertama kali dipergunakan di Negara Thailand- Rekomendasi regimen artesunat terkini 4mg/kgBB sekali sehari selama 3

hari ditambah mefloquin (25 mg/kgBB) diberikan dengan dosis terpisah 15 mg/kgBB pada hari kedua diikuti 10 mg/kgBB pada hari ketiga. Sejauh ini belum ada resistensi pada kombinasi obat ini

- Pertama kali dipergunakan di Negara Thailand- Rekomendasi regimen artesunat terkini 4mg/kgBB sekali sehari selama 3

hari ditambah mefloquin (25 mg/kgBB) diberikan dengan dosis terpisah 15 mg/kgBB pada hari kedua diikuti 10 mg/kgBB pada hari ketiga. Sejauh ini belum ada resistensi pada kombinasi obat ini

Artesunat-Mefloquin

Con’t

Artemisinin Combination Treatment

- Sulfadoksin/Pyrimethamin penghambat enzim folate- Keuntungan harga terjangkau, dosis tunggal dan efek samping yang

sedikit- Kerugian sudah terjadi resistensi dan semakin berkembang- Artesunat Poten, namun mahal- Suatu studi di Afrika yang menemukan bahwa kombinasi

sulfadoksin/pyrimethamin dengan artesunat dapat meningkatkan efektifitas terapi bila dibandingkan dengan sulfadoksin/pyrimethamin sendiri

- Sulfadoksin/Pyrimethamin penghambat enzim folate- Keuntungan harga terjangkau, dosis tunggal dan efek samping yang

sedikit- Kerugian sudah terjadi resistensi dan semakin berkembang- Artesunat Poten, namun mahal- Suatu studi di Afrika yang menemukan bahwa kombinasi

sulfadoksin/pyrimethamin dengan artesunat dapat meningkatkan efektifitas terapi bila dibandingkan dengan sulfadoksin/pyrimethamin sendiri

Artesunat-Sulfadoksin/Pyrimethamin

Con’t

Artemisinin Combination Treatment

- Merupakan terapi kombinasi artemisinin fixed-doses pertama dengan perbandingan 1:6

- Artemeter merupakan derivat artemisinin yang larut dalam lemak dan cepat dieliminasi dari plasma dengan waktu paruh dua hingga tiga jam

- Lumefantrin merupakan obat malaria golongan aryl aminoalcohol yang bekerja di vakuola makanan parasit

- Dosis artemeter-lumefantrin berdasarkan berat badan yaitu untuk berat badan 5 – <15 kg sebanyak 1 tablet per kali, 15 – <25 kg sebanyak 2 tablet per kali, 25 – <35 kg sebanyak 3 tablet perkali dan untuk berat badan > 35 kg sebanyak 4 tablet per kali beri

- Efek samping: peningkatan temperatur, nyeri kepala, nyeri perut dan batuk

- Merupakan terapi kombinasi artemisinin fixed-doses pertama dengan perbandingan 1:6

- Artemeter merupakan derivat artemisinin yang larut dalam lemak dan cepat dieliminasi dari plasma dengan waktu paruh dua hingga tiga jam

- Lumefantrin merupakan obat malaria golongan aryl aminoalcohol yang bekerja di vakuola makanan parasit

- Dosis artemeter-lumefantrin berdasarkan berat badan yaitu untuk berat badan 5 – <15 kg sebanyak 1 tablet per kali, 15 – <25 kg sebanyak 2 tablet per kali, 25 – <35 kg sebanyak 3 tablet perkali dan untuk berat badan > 35 kg sebanyak 4 tablet per kali beri

- Efek samping: peningkatan temperatur, nyeri kepala, nyeri perut dan batuk

Artemeter-Lumefantrin

Con’t

Artemisinin Combination Treatment

- Piperaquin merupakan suatu senyawa bisquinolone yang berhubungan dengan chloroquine dan 4-aminoquinolones

- Piperaquine memiliki waktu paruh yang cukup lama yaitu sekitar 2-3 minggu dan volume distribusi yang cukup besar yaitu >500 L/kg. Bioavailabilitasnya secara oral meningkat jika diberikan berbarengan dengan lemak

- Kombinasi dihidroartemisinin-piperaquine memiliki dosis tetap yakni mengandung dihidroartemisinin sebesar 40 mg dan piperaquin sebesar 320 mg

- Efek samping: mual, muntah, nyeri abdominal, dan diare namun gejalanya sangat ringan dan biasanya sembuh dengan sendirinya.

- Piperaquin merupakan suatu senyawa bisquinolone yang berhubungan dengan chloroquine dan 4-aminoquinolones

- Piperaquine memiliki waktu paruh yang cukup lama yaitu sekitar 2-3 minggu dan volume distribusi yang cukup besar yaitu >500 L/kg. Bioavailabilitasnya secara oral meningkat jika diberikan berbarengan dengan lemak

- Kombinasi dihidroartemisinin-piperaquine memiliki dosis tetap yakni mengandung dihidroartemisinin sebesar 40 mg dan piperaquin sebesar 320 mg

- Efek samping: mual, muntah, nyeri abdominal, dan diare namun gejalanya sangat ringan dan biasanya sembuh dengan sendirinya.

Dihidroartemisinin-Piperaquin

Con’t

SIMPULAN

Malaria merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit malaria genus PlasmodiumSudah terjadi resistensi obat malaria di negara-negara tropis selama 50 tahun terakhir iniResistensi obat malaria terjadi karena mutasi spontan pada level molekul yang mempengaruhi struktur dan aktivitas target obat atau mempengaruhi akses obat terhadap target yaitu PlasmodiumUntuk mengatasi ancaman resistensi, digunakanlah terapi kombinasi dengan artemisinin sebagai dasarnya atau disebut Artemisinin Combination TreatmentArtemisinin Combination Treatment (ACT) yang direkomendasikan yaitu antara lain gabungan artemeter-lumefantrin, artesunat-amodiakuin, artesunat-meflokuin, artesunat dan sulfadoksin/pyrimethamin, serta dihidroartemisinin-piperakuin

Malaria merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit malaria genus PlasmodiumSudah terjadi resistensi obat malaria di negara-negara tropis selama 50 tahun terakhir iniResistensi obat malaria terjadi karena mutasi spontan pada level molekul yang mempengaruhi struktur dan aktivitas target obat atau mempengaruhi akses obat terhadap target yaitu PlasmodiumUntuk mengatasi ancaman resistensi, digunakanlah terapi kombinasi dengan artemisinin sebagai dasarnya atau disebut Artemisinin Combination TreatmentArtemisinin Combination Treatment (ACT) yang direkomendasikan yaitu antara lain gabungan artemeter-lumefantrin, artesunat-amodiakuin, artesunat-meflokuin, artesunat dan sulfadoksin/pyrimethamin, serta dihidroartemisinin-piperakuin

TERIMA KASIH