erosi, sedimentasi, dan pengelolaannya

31
SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA Prof. Dr. Azmeri, S.T., M.T.

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

32 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

Prof. Dr. Azmeri, S.T., M.T.

Page 2: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

EROSI, SEDIMENTASI,

DAN PENGELOLAANNYA

Penyusun: Prof. Dr. Azmeri, S.T., M.T.

Page 3: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk penggunaan

secara komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun

dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau

pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f,

dan/atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan

pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling

banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau

pemegang hak cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e,

dan/atau huruf g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan

pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling

banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara

paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

EROSI, SEDIMENTASI,

DAN PENGELOLAANNYA

Prof. Dr. Azmeri, S.T., M.T.

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

2020

Page 5: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

Judul Buku Ajar:

EROSI, SEDIMENTASI, dan PENGELOLAANNYA

Penulis:

Prof. Dr. Azmeri, S.T., M.T.

Editor:

Cut Zulfa Husna, S.T.

ISBN: 978-623-264-100-6

ISBN: 978-623-264-099-3 (PDF)

Desain Cover dan Setting Layout:

Tim Syiah Kuala University Press

Pracetak dan Produksi:

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Penerbit:

Syiah Kuala University Press

Jl. Tgk Chik Pante Kulu No.1 Kopelma Darussalam 23111,

Kec. Syiah Kuala. Banda Aceh, Aceh

Telp: 0651 - 8012221

Email:

[email protected]

[email protected]

Website:

http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id

Cetakan Pertama, Tahun 2020

x + 115 Halaman, Ukuran (15,5 cm x 23 cm)

Anggota IKAPI 018/DIA/2014

Anggota APPTI 005.101.1.09.2019

Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku

ajar ini tanpa seizin tertulis dari penerbit.

Page 6: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

iii

PRAKATA PENYUSUN

Penelitian bertema erosi dan sedimentasi berlangsung dari

tahun 2016 – 2019. Penelitian tersebut secara komprehensif

dilakukan dari hulu hingga ke hilir Daerah Aliran Sungai (DAS).

Berdasarkan penelitian yang telah selesai dilaksanakan, maka

disusunlah buku “Erosi, Sedimentasi, dan Pengelolaannya”. Buku

ini memaparkan penjelasan secara lengkap dari mulai proses

terjadinya erosi, penyebab erosi, besarnya sedimentasi yang terjadi,

sampai metode-metode pengelolaan baik terhadap erosi maupun

sedimentasi. Buku ini dapat diperuntukkan bagi mahasiswa teknik

sipil bidang hidroteknik, lingkungan, geografi, kehutanan, maupun

bidang ilmu lainnya yang terkait. Pemilihan formula/persamaan

yang bersifat empirik masih memungkinkan untuk dilakukan. Oleh

karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pihak

terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan.

Dengan terbitnya buku ini, kami sampaikan penghargaan

setinggi-tingginya kepada para tim peneliti atas kontribusi

pemikirannya. Terima kasih juga kami sampaikan kepada pihak-

pihak yang telah mendukung secara moral hingga terbitnya buku

ini. Kepada semua pihak lainnya yang sudah membantu, kami

mengucapkan terima kasih.

Semoga buku ini bermanfaat bagi para pembaca.

Banda Aceh, Juni 2020

Penyusun

Page 7: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

iv

TERIMA KASIH

“Tak terhingga terima kasih kepada Allah SWT atas

berkah-Mu yang teruntai sebagai kalimat dalam buku

ini. Semoga dapat bermanfaat untuk sesama.”

Page 8: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

v

PERSEMBAHAN

Untuk:

Ayahnda Misbach Mu’thy dan Ir. Bustam Husin, M.Sc,

serta Ibunda Azizah Aliaman dan Ir. Sukmayati

Untuk:

Suami dan anak-anakku

M. Jevri Bustam

Faris Zahran Jemi

Nadhif Zauhair Jemi

Semoga amal penulisan buku ini mengalir untuk

mereka yang tersayang.

Page 9: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

vi

DAFTAR ISI

PRAKATA PENYUSUN .............................................................. iii

TERIMA KASIH .......................................................................... iv

PERSEMBAHAN........................................................................... v

DAFTAR ISI .................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................... x

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................... 2

1.3 Ruang Lingkup ........................................................... 2

BAB 2 TIPE-TIPE EROSI DAN SEDIMENTASI ................... 4

2.1 Tipe-Tipe Erosi Air ..................................................... 4

2.2 Tipe-Tipe Sedimen ..................................................... 8

BAB 3 DASAR TEORI EROSI DAN SEDIMENTASI .......... 10

3.1 Erosi Air .................................................................. 10

3.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Erosi ......... 10

3.1.2 Proses Terjadinya Erosi ......................................... 13

3.1.3 Tingkat Bahaya Erosi (TBE) .................................. 15

3.1.4 Metode Prediksi Erosi ............................................ 17

3.1.5 Metode Estimasi Erosi ........................................... 19

3.1.6 Sediment Delivery Ratio (SDR) .............................. 38

3.2 Sedimentasi.............................................................. 40

3.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Laju Sedimentasi .......... 40

3.2.2 Kriteria Ukuran Butiran Sedimen ............................ 41

3.2.3 Awal Pergerakan Partikel Sedimen ......................... 42

3.2.4 Proses Pengangkutan Sedimen ................................ 50

Page 10: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

vii

3.2.5 Metode Estimasi Sedimen ...................................... 55

3.2.6 Permodelan Transpor Sedimen ............................... 63

BAB 4 KEBUTUHAN DATA PADA ESTIMASI EROSI DAN

SEDIMENTASI ............................................................. 69

4.1 Data Estimasi Erosi .......................................................... 69

4.2 Data Estimasi Sedimentasi ......................................... 71

BAB 5 TEKNIK PENGUKURAN DAN PENGUJIAN

SAMPEL SEDIMEN .................................................... 73

5.1 Teknik Pengukuran Hidrometri .................................. 73

5.2 Teknik Pengambilan Sampel Sedimen Dasar ............... 80

5.3 Teknik Pengambilan Sampel Sedimen Layang ............. 84

BAB 6 PENANGANAN MASALAH EROSI DAN

SEDIMENTASI ............................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 105

GLOSARIUM............................................................................. 112

INDEKS ...................................................................................... 114

RIWAYAT HIDUP .................................................................... 115

Page 11: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Erosi lembar pada permukaan tanah ............................. 5

Gambar 2.2 Erosi alur pada lahan kosong terbuka .......................... 6

Gambar 2.3 Erosi parit Tipe U dan Tipe V ....................................... 7

Gambar 2.4 Erosi tebing sungai ........................................................ 8

Gambar 2.5 Distribusi muatan sedimen pada suatu kedalaman air .. 9

Gambar 3.1 Proses terjadinya erosi air ........................................... 14

Gambar 3.2 Diagram skematik faktor-faktor model usle dan

estimasi kehilangan tanah ........................................... 20

Gambar 3.3 Segitiga tekstur tanah USDA ...................................... 42

Gambar 3.4 Posisi awal partikel ..................................................... 46

Gambar 3.5 Diagram gaya pada partikel sedimen .......................... 47

Gambar 3.6 Grafik Shields (Breusers dan Raudkivi : 1991) untuk

rs 2650 kg/m3, t =12 c dan 𝜗 = 1,25 x 10-6 m2/d ......... 49

Gambar 3.7 Pergerakan bergelinding dan bergeser untuk

sedimen dasar dan pergerakan melayang/terlarut

untuk sedimen layang.................................................. 52

Gambar 3.8 Gambaran pergerakan loncatan/saltation partikel ...... 53

Gambar 3.9 Gambaran kecepatan aliran, konsentrasi sedimen,

dan debit sedimen pada penampang melintang

saluran ......................................................................... 54

Gambar 3.10 Grafik Einsten yang menggambarkan hubungan 𝛷

dan Ψ ∗ ....................................................................... 57

Gambar 3.11 Hubungan antara faktor PL (Lane and Kalinske,

1941)…………………………………………………60

Gambar 3.12 Grafik fungsi I1 dari hubungan antara 𝜀𝑎 dan Z2 ........ 61

Gambar 3.13 Grafik fungsi I1 dari hubungan antara 𝜀𝑎 dan Z2 ........ 62

Gambar 5.1 Pengukuran kecepatan menggunakan pelampung ...... 75

Gambar 5.2 Titik Pengukuran kecepatan menggunakan current

meter............................................................................ 78

Gambar 5.3 Posisi dan proses pengukuran hidrometri ................... 80

Page 12: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

ix

Gambar 5.4 Alat Pengambilan sampel sedimen dasar (a) Alat

Bed Load Transport Meter Arnhiem (BTMA); (b)

Alat Helley Smith; (c) Alat Grab Sampler .................. 81

Gambar 5.5 Pengambilan sampel sedimen dasar di sungai ............ 83

Gambar 5.6 Alat pengambilan sampel sedimen layang (a) Alat

US DH 48; (b) Alat US DH 59; (c) Alat Ponot BSA ... 84

Gambar 5.7 Titik pengambilan sampel sedimen pada penampang

Melintang ..................................................................... 85

Gambar 5.8 Grafik hubungan antara diameter nozzle, kecepatan

aliran, dan lamanya waktu pengambilan .................... 87

Gambar 5.9 Pengambilan sampel sedimen layang sungai............... 88

Gambar 5.10 Contoh sampel sedimen dasar dan sedimen layang ..... 89

Gambar 5.11 Pengujian berat jenis ................................................... 90

Gambar 5.12 Pengujian Analisis saringan basah (hydrometry) dan

analisis saringan kering .............................................. 92

Gambar 5.13 Pengujian kecepatan jatuh partikel ............................ 93

Gambar 6.1 Alur penanganan masalah erosi dan sedimentasi ........ 96

Gambar 6.2 Bangunan Sabo Dam ................................................... 98

Gambar 6.3 Bangunan Check Dam ................................................ 99

Gambar 6.4 Teras datar ................................................................. 100

Gambar 6.5 Teras gulud ................................................................ 101

Gambar 6.6 Teras kridit ................................................................ 101

Gambar 6.7 Teras kebun ............................................................... 102

Gambar 6.8 Teras individu ........................................................... 102

Gambar 6.9 Macam dan bentuk Saluran Pembuangan Air (SPA) 103

Page 13: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Klasifikasi laju erosi.................................................... 16

Tabel 3.2 Pedoman penetapan nilai tsl untuk tanah indonesia .... 16

Tabel 3.3 Nilai curve number (referensi 1) ................................. 23

Tabel 3.4 Nilai curve number (referensi 2) ................................. 25

Tabel 3.5 Nilai curve number (referensi 3) ................................. 25

Tabel 3.6 Nilai curve number (referensi 4) ................................. 27

Tabel 3.7 Kelompok tanah berdasarkan karakteristik jenis

tanah ............................................................................ 27

Tabel 3.8 Klasifikasi tanah secara hidrologi berdasarkan

tekstur tanah ................................................................ 29

Tabel 3.9 Koefisien aliran C (referensi 1) ................................... 30

Tabel 3.10 Koefisien aliran C (referensi 2) ................................... 31

Tabel 3.11 Jenis tanah dan nilai faktor erodibilitas (K) ................ 35

Tabel 3.12 Penilaian kelas lereng dan faktor LS........................... 36

Tabel 3.13 Faktor nilai CP berbagai jenis penggunaan lahan ....... 38

Tabel 3.14 Hubungan luas DAS dan SDR ................................... 39

Tabel 5.1 Contoh formulir pengujian berat jenis ........................ 90

Tabel 5.2 Penentuan bulk density berdasarkan jenis tanah ......... 91

Tabel 5.3 Contoh formulir pengujian analisis saringan 7 ........... 92

Tabel 5.4 Contoh formulir pengujian kecepatan jatuh partikel ... 93

Tabel 5.5 Contoh formulir pengujian konsentrasi sedimen

layang .......................................................................... 94

Tabel 5.6 Persentase muatan sedimen dasat terhadap muatan

sedimen layang ............................................................ 94

Page 14: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan air dan lahan secara tidak terkontrol pada

suatu wilayah dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada

lingkungan. Hal tersebut menyebabkan perubahan tata guna lahan

suatu kawasan dan menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Beberapa tahun terakhir, banjir merupakan salah satu bencana yang

rentan terjadi di Indonesia. Penyebab banjir secara umum adalah

tidak dapat tertampungnya air pada permukaan daratan, akibat

debit air yang cukup tinggi sehingga tidak mampu tertampung air.

Kondisi diperparah akibat berkurangnya daerah resapan sehingga

debit air berlebih akan langsung menjadi aliran limpasan.

Berkurangnya kapasitas tampungan dalam suatu

penampang saluran atau wadah penampungan air terjadi karena

adanya sedimen pada dasar atau tepian dari penampung. Sedimen

tersebut terbentuk dari proses sedimentasi, dimana partikel yang

terbawa aliran dan mengendap karena berat dari sedimen tidak

mampu terangkut oleh air, sedimen ini dikenal dengan sebutan

“bed load”. Sedangkan jenis sedimen lainnya yaitu “suspended

load” akan bergerak melayang berpadu dengan air karena beratnya

masih bisa tertampung oleh air dan sedimen ini akan menyebabkan

berkurangnya kualitas air.

Secara umum, sedimen yang berasal dari pecahan batu atau

permukaan lahan dan masuk ke dalam aliran sungai dalam jumlah

Page 15: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

4

BAB 2 TIPE-TIPE EROSI DAN

SEDIMENTASI

2.1 Tipe-Tipe Erosi Air

Erosi tanah yang disebabkan oleh air, yang selanjutnya

disebut sebagai erosi air, merupakan suatu proses geologi alami

dimana terjadinya pengangkutan atau pemindahan tanah oleh air

pada suatu permukaan lahan yang akan menghasilkan sedimen

pada saluran-saluran air. Erosi melibatkan detasemen,

pengangkutan, dan deposisi partikel di daerah hilir oleh angin, air,

atau gaya gravitasi (Adediji dkk., 2010). Erosi dapat menurunkan

produktivitas DAS seperti menurunkan kualitas tanah yang

berakibat pengurangan efisiensi pertanian, memburuknya kualitas

air, sampai terjadinya banjir (Park dkk., 2011). Kondisi semakin

diperparah bila terjadi pengurangan kapasitas reversior yang

signifikan akibat sedimentasi di reservoir (Alexakis dkk., 2013).

Oleh karena itu, erosi tanah merupakan hal penting yang

dipertimbangkan dalam pengelolaan DAS.

Tipe-tipe erosi dapat dibedakan dari penampakan lahan

akibat erosi itu sendiri. Secara umum erosi berasal dari

penggerusan tanah permukaan secara berangsur-angsur sehingga

membentuk alur-alur yang seiring berjalan waktu akan menjadi

semakin lebar dan dalam. Menurut Eash dkk. (2008), secara umum

erosi air terbagi atas 4 tipe yaitu:

Page 16: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

10

BAB 3 DASAR TEORI EROSI DAN

SEDIMENTASI

3.1 Erosi Air

Erosi air adalah perpindahan tanah yang disebabkan oleh

pergerakan air secara cepat pada permukaan tanah dan dipengaruhi

oleh kemiringan lahan, jenis tanah, kerapatan penutup lahan, serta

intensitas hujan (Bennett, 1955).

Erosi air akan mengikuti sifat air yaitu selalu bergerak dari

tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah karena adanya

pengaruh kemiringan lahan. Air akan membawa tanah ke daerah

yang lebih rendah atau ke daerah tampungan air, sehingga hasil

akhir dari erosi air akan terlihat pada daerah-daerah tampungan air

seperti sungai-sungai dan waduk.

3.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Erosi

Erosi dapat terjadi karena adanya faktor-faktor yang

mempengaruhinya yaitu interaksi antara iklim, tanah, vegetasi,

topografi, dan manusia terhadap tanah. Secara fungsional hubungan

tersebut dapat dideskripsikan dalam suatu persamaan sebagai

berikut (Satriawan dan Fuady, 2014):

E = f (i, r, v, t, m)

Dimana E didefinisikan sebagai erosi, i adalah iklim, r adalah

tanah, v adalah vegetasi, t adalah topografi, dan m adalah manusia.

Page 17: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

69

BAB 4 KEBUTUHAN DATA PADA

ESTIMASI EROSI DAN SEDIMENTASI

Dalam menentukan estimasi suatu kejadian, diperlukan

data-data terkait faktor-faktor yang menjadi parameter kejadian.

Seperti halnya erosi dan sedimentasi, dalam menentukan besarnya

nilai kejadian erosi dan sedimentasi pada suatu lokasi tinjauan,

maka harus disiapkan data-data terkait yang akurat dan terbaru,

baik data primer maupun data sekunder. Pada penentuan laju erosi,

walaupun hanya dibutuhkan data sekunder, namun sebaiknya

dilakukan tinjauan langsung/observasi lapangan agar faktor yang

dipilih dalam berbagai parameter penentu estimasi erosi lebih tepat

dan sesuai dengan kondisi lapangan saat ini.

4.1 Data Estimasi Erosi

Estimasi besarnya erosi lahan dapat ditentukan dengan

beberapa metode. Proses estimasi akan lebih mudah dan akurat

dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS. Software ini akan

membantu dalam overlay peta-peta yang menjadi parameter dalam

analisis erosi dengan menggabungkan peta beserta atribut-

atributnya. Pada estimasi besarnya erosi dengan metode USLE dan

MUSLE dibutuhkan data sekunder sebagai berikut:

1) Data Curah Hujan Rata-Rata Bulanan

Data curah hujan rata-rata bulanan digunakan untuk

mendapatkan nilai faktor erosivitas hujan (R) pada metode

Page 18: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

73

BAB 5 TEKNIK PENGUKURAN DAN

PENGUJIAN SAMPEL SEDIMEN

Material sedimen yang masuk ke suatu badan air

merupakan hasil dari erosi, baik erosi lahan maupun erosi tebing

sungai. Hasil erosi dari berbagai lokasi terkumpul pada satu titik

penampungan dengan berbagai karakteristik material yang terbawa

dari berbagai sumber lokasi, sehingga untuk menentukan muatan

sedimen harus dilakukan pengukuran dan pengambilan sampel di

lokasi pengumpulan sedimen (badan air). Total angkutan sedimen

yang terdapat pada suatu badan air merupakan korelasi antara

kecepatan dan debit aliran, kondisi morfologi badan air, serta

karakteristik material sedimen. Berdasarkan hal tersebut, untuk

mengetahui debit aliran maka harus dilakukan pengukuran

hidrometri pada lokasi tinjauan. Karakteristik sedimen diketahui

melalui pengambilan sampel dan pengujian karakteristiknya.

5.1 Teknik Pengukuran Hidrometri

Pengukuran hidrometri dilakukan untuk mendapatkan nilai

kecepatan dan debit aliran pada suatu penampang sungai atau

badan air yang akan diestimasi sedimentasinya. Pengukuran

kecepatan aliran dilakukan secara langsung di lapangan

menggunakan pelampung atau alat current meter (Triatmodjo,

2008).

Page 19: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

95

BAB 6 PENANGANAN MASALAH EROSI

DAN SEDIMENTASI

Peristiwa erosi dan sedimentasi tidak terlepas dari kondisi

lahan dan air. Oleh sebab itu, tindakan yang dapat dilakukan dalam

penanganan masalahnya yaitu melalui pengelolaan DAS berupa

tindakan konservasi dan rehabilitasi lahan. Sebagian besar produksi

sedimen merupakan hasil dari kelanjutan peristiwa erosi, sehingga

jika dilakukan penanganan masalah erosi maka secara langsung

masalah sedimentasi juga dapat ditangani.

Besarnya erosi pada suatu daerah ditentukan oleh faktor-

faktor penyebab erosi itu sendiri yaitu iklim, tanah, vegetasi,

topografi, dan faktor manusia. Oleh sebab itu, dalam penanganan

masalah erosi harus didasarkan pada faktor-faktor penyebab erosi

tersebut. Dari berbagai faktor penyebab erosi, terdapat faktor alami

yang tidak dapat diubah seperti keadaan iklim, tanah, dan topografi,

namun ada juga yang dapat diubah yaitu vegetasi dan faktor

manusia.

Terdapat 3 metode dalam pengendalian/penanganan

masalah erosi dan sedimentasi yaitu secara bio-engineering

(vegetatif), sipil teknis (mekanis), dan metode penggunaan bahan

pemantap tanah/soil conditioner (kimiawi). Bio-engineering

merupakan penanganan dengan memperbaiki salah satu faktor erosi

yaitu vegetasi dengan menggunakan tanaman dalam mengurangi

Page 20: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

105

DAFTAR PUSTAKA

1. Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian

Bogor.

2. Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air, Edisi Kedua.

Serial Pustaka IPB.

3. Asdak, C. 1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Gadjah

Mada University: Yogyakarta.

4. Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.

5. Asdak, C. 2004. Hidrologi dan Daerah Aliran Sungai, Edisi

III. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

6. Azmeri dan Fatimah. 2017. Sidik Cepat Ancaman Banjir

Bandang. Deepublish: Yogyakarta.

7. Badan Standardisasi Nasional. 2008. SNI 3414:2008 Tentang

Tata Cara Pengambilan Contoh Muatan Sedimen Melayang

di Sungai dengan Cara Integrase Kedalaman Berdasarkan

Pembagian Debit, Bandung.

8. Bagnold. 1966. An Approach to the Sediment Transport

Problem from General Physics. Geological Survey

Proffesional Paper.

9. Banuwa, I. S. 2013. Erosi, Edisi Pertama. Prenadamedia

Group: Jakarta.

10. Bennett, H. H. 1995. Element of Soil Conservation. McGraw-

Hill Book Company, Inc, New York.

Page 21: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

106

11. Breusers, H. N. C dan Raudkivi, A. J. 1991. Sedimentation

IAHR Hydraulic Structure Design Manual. AA Balkema:

Rotterdam.

12. Celik, I., dan Rodi, W. 1991. Suspended Sediment Tranasport

Capacity for Open Channel Flow. Journal of Hydrolic

Engineering.

13. Cheng, N. S. dan Chiew, Y. M. 1999. Incipient Sediment

Motion With Upward Seepage. Journal of Hydraulic

Research.

14. Christiansen, E. H. dan Hamblin, K. W. 1995. Exploring The

Planets.

15. Eash, N. S., Green, C. J., Razvi, A., dan Bennett, W. F. 2008.

Soil Science Simplified. Blackwell Publishing: Australia.

16. Greimann, B., Lai, Y., & Huang, J. 2008. Two-Dimensional

Total Sediment Load Model Equations. Journal of Hydraulic

Engineering.

17. Hartanto, D. 2002. Proteksi Lereng dari Erosi Permukaan

dengan metode Bio Engineering. Universitas Katolik

Soegijapranata: Semarang.

18. Ikhsan, C. 1997. Hidrolika Angkutan Sedimen. Fakultas

Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret.

19. Kementerian Kehutanan. 1997. Rencana Teknik Lapangan,

Rehabilitasi Lahan dan Observasi Tanah, Buku I dan II.

Yogyakarta.

Page 22: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

107

20. Keputusan Menteri Kehutanan No. SK. 346/Menhut-V/2005

Tentang Kriteria Penetapan Urutan Prioritas Daerah Aliran

Sungai.

21. Khalilnejad, A., Ali, F. H., dan Osman, N. 2011. Contribution

of the Root to Slope Stability. Spinger Science and Business

Media.

22. Kironoto, B. dan Yulistiyanto, B. 2000. Konservasi Lahan,

Program Magister Pengelolaan Sumber Daya Air.

Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

23. Kodoatie, R. J. dan Sjarif, R. 2010. Tata Ruang Air. Andi:

Yogyakarta.

24. Kurnia, U., Rachman, A., dan Dariah, A. 2004. Teknologi

Konservasi Tanah pada Lahan Kering Berlereng. Pusat

Penelitian Tanah dan Agroklimat, Jawa Barat.

25. Lin, B. dan Falconer, R. A. 1997. Tidal Flow and Transport

Modeling Using ULTIMATE QUICKEST Scheme. Journal

of Hydraulic Engineering.

26. Mega, M., Dibia, N., Adi, G. P. R., dan Kusmiyarti, T.B.

2010. Klasifikasi Tanah dan Kesesuaian Lahan. Universitas

Udayana, Denpasar.

27. Murtiono, U. H. 2008. Kajian Model Estimasi Volume

Limpasan Permukaan, Debit Puncak Aliran, dan Erosi Tanah

Dengan Model Soil Conservation Service (SCS), Rasional

dan Modified Universal Soil Loss Equation (MUSLE) (Studi

Kasus di Das Keduang, Wonogiri). Jurnal Forum Geografi.

Volume (22, No. 2, Desember 2008: 169-185).

Page 23: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

108

28. Naskah Ilmiah Puslitbang SDA. 2014. Output Kegiatan

Revitalisasi Bangunan Air Utama. Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat, Bandung.

29. Neitsch, S. L., J. G Arnold, J. R. Kiniry, dan J. R. Williams.

2005. Soil And Water Assesment Tool Theoritical

Documentation. Grassland, Soil and Water Research

Laboratory, USDA Agricultural Research Service, Temple,

Texas.

30. Noor, A., Vahlevi, J., dan Fathurrozi. 2011. Stabilisasi Lereng

untuk Pengendalian Erosi dengan Soil Bioengineering

Menggunakan Akar Rumput Vetiver. Jurnal Poros Teknik.

Volume 3, No. 2 : 69 – 74.

31. Palar, RT., L, Kawet., E. M. Wuisan., dan H. Tangkudung.

2013. Studi Perbandingan Antara Hidrograf SCS (Soil

Conervation Service) dan Metode Rasional Pada DAS Tikala.

Jurnal Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi. Vol. 1, No. 3,

halaman 171-176, Manado.

32. Pedoman PU Direktur Jenderal Sumber Daya Air. 2009.

Survey dan Monitoring Sedimentasi Waduk. Ditjen SDA,

Jakarta.

33. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia. 2011.

Pedoman Reklamasi Hutan. Kementerian Kehutanan

Republik Indonesia.

34. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia, No:

P.61/MENHUT-II/2014.

Page 24: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

109

35. Peraturan Pemerintah No 38. 2011. Tentang Sungai,

Pemerintah Republik Indonesia.

36. Rijn, L. C. V. 1984. Sediment Transport, Part I : Bed Load

Transpor. Journal of Hydraulic Engineering. Vol. 110, No.

10.

37. Rouse, H. 1937. Modern Conceptions Of The Mechanics Of

Fluid Turbulence. Trans ASCE.

38. Satriawan, H. dan Fuady, Z. 2014. Teknologi Konservasi

Tanah dan Air. Deepublish, Yogyakarta.

39. Sharma, R. K. dan Sharma, T. K. 2008. Irrigation

Engineering. S. Chand and Company Ltd., New Delhi.

40. Shields. 1936. Application of Similarity Principles and

Turbulence Research to Bed Load Movement. Calofornia

Institute of Technology, California.

41. Silaban, R., P. 2013. Metode Konservasi Tanah dan Air

Secara Kimiawi. Universitas HKBP Nommansen, Medan.

42. Simons, D. B. and Senturk, F. 1977. Sediment Transport

Technology. Water Resources Publications, Colorado.

43. Soemarto, C. D. 1995. Hidrologi Teknik. Erlangga, Jakarta.

44. Soewarno. 1991. Pengukuran dan Pengelolan Data Aliran

Sungai (Hidrometri). Nova, Bandung.

45. Suripin. 2002. Pelestarian Sumber Daya Air dan Tanah.

Yogyakarta.

46. Susanto, R. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Kanisius,

Yogyakarta.

Page 25: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

110

47. Taufiq, M., Andawayanti, U., dan Purwati, E. 2017. Upaya

Konservasi Lahan Berdasarkan Indikator Erosi dan Sedimen

di DAS Jragung. Universitas Brawijawa, Malang.

48. Triatmodjo, B. 2008. Hidrologi Terapan. Beta Offset,

Yogyakarta.

49. Van Rijn, L. C. dan Meijer, K. 1991. Three-Dimensional

Modeling of Sand and Mud Transport in Current And Waves,

Int. In Symp. on the Transport of Suspended Sediments and its

Mathematical Modelling. Florence, Italy.

50. Van Rijn, L. C. 1984. Part I Bed Forms and Alluvial

Roughness, Journal of Hydrolic Engineering.

51. Van Rijn, L. C. 1984. Part I Bed Load Transport. Journal of

Hydrolic Engineering.

52. Van Rijn, L .C. 1984. Part II Suspended Load Transport.

Journal of Hydrolic Engineering.

53. Williams, J. R., dan H. D. Berndt. 1977. Sediment Yield

Prediction Based on Watershed Hydrology. Trans. Amer. Sot.

Agr. Eng. 20:1100-l 104.

54. Wischmeier, W. H. dan D. D. Smith. 1978. Predicting

Rainfall Erosion Losses. A Guide to Conservation Planning.

Agr. Handbook No. 537. USDA, Washington, D.C.

55. Xie, X. L. 1981. Scouring Patterns in front of Vertical

Breakwaters and their influences on the Stability of the

Foundation of the Breakwater. Civil Engineering and

Geosciences, Hydraulic Engineering.

Page 26: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

111

56. Yanenko, N. N. 1971. The Method of Fractional Steps. In

MATEC Web of Conferences matecconf.

57. Zeri, M., Alvala, R. C. D. S., Carneiro, R., Zeri, G. C., Costa,

J. M. N. d., Spatafora, L. R., Urbano, D., Llossera, M. V., dan

Marengo, J. A. 2018. Tools for Communicating Agricultural

Drought over the Brazilian Semiarid Using the Soil Moisture

Index. WATER.

Page 27: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

112

GLOSARIUM

Massa jenis (𝜌) : massa air/sedimen persatuan volume pada temperatur dan

tekanan tertentu (satuan kg/m3).

Berat volume (𝛾)

Berat jenis (specific

gravity, Gs)

:

:

berat air/sedimen persatuan volume pada temperatur dan

tekanan tertentu (satuan ton/m3 atau N/m3).

rasio berat volume partikel tanah terhadap berat volume

zat cair (tak berdimensi).

Erosi

Erosi air

Erosi alur

:

:

:

peristiwa pengikisan padatan akibat transportasi angin, air

atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material

lain di bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk

hidup semisal hewan yang membuat liang, dalam hal ini

disebut bio-erosi.

perpindahan tanah yang disebabkan oleh pergerakan air

secara cepat pada permukaan tanah yang dipengaruhi oleh

kemiringan lahan, jenis tanah, kerapatan penutup lahan,

serta intensitas hujan.

erosi yang terjadi di permukaan lahan secara berlapis dan

melebar tanpa membentuk suatu alur.

Erosi permukaan : erosi yang terjadi karena peningkatan konsentrasi air

permukaan sehingga menyebabkan pengikisan tanah

disertai pengangkutan tanah oleh aliran permukaan.

Erosi parit : erosi yang terjadi saat konsentrasi air pada suatu saluran

meningkat secara cepat yang terjadi karena energi air

yang mengikis bagian tebing dan dasar suatu alur

sehingga menjadi lebih lebar dan dalam.

Erosi tebing sungai : erosi yang disebabkan oleh arus sungai yang cukup

tinggi, khususnya saat terjadinya banjir atau peningkatan

debit air dengan waktu konsentrasi yang singkat sehingga

terjadi pelebaran alur secara mendesak.

Page 28: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

113

Sedimentasi : suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh

media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan.

Sedimen bilas : partikel yang sangat halus hingga mendekati ukuran

koloid yang selalu berada dalam keadaan tersuspensi

seperti debu.

Sedimen layang : partikel yang sangat kecil dan mudah terbawa air, namun

sewaktu-waktu dapat mengendap jika daya angkut

partikel lebih kecil daripada berat partikel.

Sedimen dasar : partikel yang selalu berada di dasar sungai dengan ukuran

lebih besar dari 0,2 mm dan selalu bergerak secara

bergelinding, bergeser, atau berlompat.

Pengelolaan : proses yang memberikan pengawasan pada semua hal

yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan

pencapaian tujuan.

Page 29: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

E

Erosi, iii, vi, vii, viii, ix, x, 1-2,

2-4, 2-5, 2-6, 2-7, 2-8, 3-10,

3-11, 3-12, 3-13, 3-14, 3-15,

3-16, 3-17, 3-18, 3-19, 3-20,

3-21, 3-22, 3-35, 3-36, 3-37,

3-38, 3-39, 3-40, 3-41, 3-48,

3-49, 3-50, 3-63, 3-65, 4-69,

4-70, 4-71, 5-73, 6-95, 6-96,

6-97, 6-98, 6-99, 6-104

Erosi Air, vi, viii, 2-4, 3-10,

3-13, 3-14

Erosi Alur, viii, 2-5, 2-6, 3-13

Erosi Parit, viii, 2-6, 2-7, 3-38

Erosi Permukaan, viii, 2-5, 3-19

Erosi Tebing Sungai, 2-7, 2-8,

5-73

P

Pengelolaan, iii, 2-4, 3-12, 3-19,

3-21, 3-23

S

Sedimen Dasar, vii, viii, ix, 2-8,

2-9, 3-48, 3-51, 3-52, 3-55,

3-56, 3-57, 3-58, 3-62, 3-63,

3-67, 4-72, 5-80, 5-81, 5-82,

5-83, 5-89, 5-94

Sedimen Layang, vii, viii, ix, x,

2-8, 2-9, 3-51, 3-52, 3-55,

3-58, 3-59, 3-60, 3-62, 3-63,

3-67, 4-72, 5-80, 5-81, 5-82,

5-83, 5-89, 5-94

Sedimentasi, iii, vi, vii, ix, 1-1,

1-2, 2-4, 3-10, 3-14, 3-15,

3-18, 3-40, 3-50, 3-53, 3-65,

4-69, 4-71, 5-71, 5-73, 6-95,

6-96, 6-97, 6-98, 6-100

INDEKS

114

Page 30: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

RIWAYAT HIDUP

Azmeri, merupakan salah seorang staf

pengajar pada Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala,

Banda Aceh. Menyelesaikan pendidikan

S1 di Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Syiah Kuala tahun 1997. Pada tahun 1998

menjadi staf pengajar pada jurusan yang sama. Setelah menjadi staf

pengajar di Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, pada tahun

2002 kemudian melanjutkan pendidikan jenjang S2 pada Bidang

Teknik Sumber Daya Air Institut Teknologi Bandung, dan lulus

pada tahun 2004. Masih pada tahun yang sama kembali

melanjutkan pendidikan S3 juga pada Bidang Teknik Sumber Daya

Air Institut Teknologi Bandung dan lulus pada tahun 2008. Pada

November 2018 mendapatkan gelar Profesor pada bidang

Hidroteknik dan dikukuhkan oleh Rektor Unsyiah pada 3 Mei

2019. Selain sebagai staf pengajar, Beliau juga merupakan salah

seorang praktisi di bidang Sumber Daya Air. Banyak hasil kajian,

penelitian, dan pengabdian masyarakat, serta kerjasama dengan

pemerintah daerah dan departemen yang melibatkan Beliau sebagai

tenaga ahli. Selain itu, Beliau juga aktif sebagai narasumber dalam

kegiatan seminar dan workshop, baik pada tingkat regional,

nasional maupun internasional.

115

Page 31: EROSI, SEDIMENTASI, DAN PENGELOLAANNYA

Diterbitkan olehPercetakan & PenerbitSYIAH KUALA UNIVERSITY PRESSJln. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1Kopelma DarussalamTelp. 0651-812221email:

https://unsyiahpress.unsyiah.ac.id

[email protected]@unsyiah.ac.id

ISBN 978-623-264-099-3 (PDF)

ISBN 978-623-264-100-6