ergonomi - vdt

21
VDT (Visual Display Terminal) 1. Komputer pada dasarnya merupakan suatu sistem yaitu suatu rangkaian subsistem yang terdiri dari peralatan dan fasilitasnya yang berupa komponen perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software) (Gondodiyoto, 1992) 2. Software adalah program komponen sebuah komputer, sedangkan hard ware adalah peralatan komputer yang meliputi keyboard, central processing unit dan visual display unit atau visual display terminal atau biasa disebut layar monitor. 3. Visual Display Unit atau Visual Display Terminal adalah bagian dari komputer yang biasa menyebabkan ketidaknyamanan pada operator komputer antara lain (Siswanto A, 1994) : a. Kesilauan (glare). Kesilauan dapat disebabkan oleh permukaan yang mengkilap sehingga pantulan cahaya mengenai mata operator serta penempatan lampu (sumber penerangan) yang tidak tepat. 4. VDT (Visual Display Terminal) dikenal juga sebagai VDU (Visual Display Unit) yaitu perangkat yang terdiri dari tabung sinar katoda dan digunakan untuk melihat data atau digunakan dengan keyboard untuk input data dan berinteraksi dengan komputer (Lubis, 2011) 5. Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain kelelahan mata karena terus-menerus memandang 1

Upload: desy-diastutik

Post on 29-Dec-2015

402 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

Ergonomi terhadap VDT

TRANSCRIPT

Page 1: ERGONOMI - VDT

VDT (Visual Display Terminal)

1. Komputer pada dasarnya merupakan suatu sistem yaitu suatu rangkaian

subsistem yang terdiri dari peralatan dan fasilitasnya yang berupa

komponen perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak

(software) (Gondodiyoto, 1992)

2. Software adalah program komponen sebuah komputer, sedangkan hard

ware adalah peralatan komputer yang meliputi keyboard, central

processing unit dan visual display unit atau visual display terminal atau

biasa disebut layar monitor.

3. Visual Display Unit atau Visual Display Terminal adalah bagian dari

komputer yang biasa menyebabkan ketidaknyamanan pada operator

komputer antara lain (Siswanto A, 1994) :

a. Kesilauan (glare). Kesilauan dapat disebabkan oleh permukaan yang

mengkilap sehingga pantulan cahaya mengenai mata operator serta

penempatan lampu (sumber penerangan) yang tidak tepat.

4. VDT (Visual Display Terminal) dikenal juga sebagai VDU (Visual

Display Unit) yaitu perangkat yang terdiri dari tabung sinar katoda dan

digunakan untuk melihat data atau digunakan dengan keyboard untuk

input data dan berinteraksi dengan komputer (Lubis, 2011)

5. Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain kelelahan mata

karena terus-menerus memandang monitor atau visual display terminal

(VDT). Kumpulan gejala kelelahan pada mata ini disebut computer vision

syndrome (CVS). Sekitar 88 - 90 % pengguna komputer mengalami CVS

(Sirikul et al, 2009; Chu et al, 2011).

6. Computer Vision Syndrome (CVS) meliputi gejala - gejala meliputi

a. kelelahan mata

ketika menatap komputer, maka kedipan mata berkurang sebesar 2/3

kali dibandingkan kondisi normal, yang mengakibatkan mata menjadi

kering, teriritasi, tegang dan lelah.

b. sakit kepala

c. penglihatan kabur

d. iritasi

1

Page 2: ERGONOMI - VDT

e. sakit pada leher dan punggung

f. kepekaan terhadap cahaya dan penglihatan ganda.

g. mata kering (Dry Eyes)

- sindrom dry eye adalah gangguan defisiensi air mata baik

kuantitas maupun kualitas. Mata kering menggambarkan produksi

air mata yang tidak cukup atau ketidaknormalan dari komposisi air

mata.

- Gejala mata kering bervariasi pada tiap–tiap orang seperti

perasaan tidak enak dimata, rasa benda asing, mata merah, rasa

terbakar dan air mata berlebihan.

- Mata kering sering terjadi akibat penuaan, lebih 75 % orang diatas

65 tahun dan lebih tua menderita mata kering. Wanita umumnya

yang mengalami menopause karena perubahan hormonal. Mata

kering dapat terjadi pada beberapa kondisi antara lain seperti:

Adanya problem mengedip yang dihubungkan dengan

penggunaan komputer

Pemakaian anti histamin, hormonal dan anti depresan

Faktor lingkungan seperti cuaca yang panas

Kehamilan dan merokok

Kondisi kesehatan seperti diabetes, akne rosacea, arthritis,

sindrom syogren, defisiensi vit A dan lain–lain

Pemakaian lensa kontak

Pembedahan refraktif seperti Lasik

7. Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian CVS

adalah:

jenis kelamin (p=0,021; OR=10,650; 95% CI=1,429-79,395),

lama bekerja di depan komputer (p=0,009; OR=25,898; 95%

CI=2,243-299,036),

dan lama istirahat setelah penggunaan komputer (p=0,004;

OR=20,294; 95% CI=2,611-157,748).

2

Page 3: ERGONOMI - VDT

8. Penyebab Computer Vision Syndrome merupakan multi faktor yang

meliputi faktor personal, lingkungan atau kombinasi keduanya (Saputro,

2013)

9. Masalah-masalah visual (OSHA, 1997)

Masalah-masalah visual seperti kelelahan mata dan iritasi merupakan yang

paling sering dilaporkan. Gejala visual misalnya adalah silau dari layar.

Masalah ini biasanya dapat diperbaiki dengan menyesuaikan pengaturan

fisik dan lingkungan tempat kerja.

Sebagai contoh, stasiun kerja dan pencahayaan harus dapat diatur untuk

menghindari silau langsung dari tampilan layar. Banyak pekerjaan VDT

membutuhkan sesi panjang di depan layar. Akibatnya, beberapa orang

mungkin perlu lensa korektif untuk menghindari ketegangan mata dan

sakit kepala. Operator VDT juga dapat mengurangi kelelahan mata dengan

mengambil istirahat setiap jam atau mengubah fokus. Hal ini dilakukan

untuk memberi kesempatan otot-otot mata untuk bersantai.

10. Untuk menanggulangi kesilauan dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

- Melengkapi komputer dengan non-reflective glass screen atau anti

glare screen overlay.

- Meningkatkan brightness dari area yang mengelilingi sumber

kesilauan.

- Mengurangi brightness dari sumber kesilauan.

11. Efek kedipan

- Efek kedipan ini terjadi karena loncatan dari tabung sinar katode.

Peningkatan brightness dari screen akan memperbesar atau

memperkuat efek kedipan. Kedipan ini dapat diatasi dengan cara

mengatur brightness dari screen oleh operator yang bersangkutan.

12. Ukuran karakter dari warna

- Kenyamanan pada saat bekerja, sebaiknya menggunakan screen

yang berukuran besar. Jarak antara mata operator dan VDT (Visual

Display Terminal) tidak kurang dari 45 – 60 cm. (18 – 28 inches)

dan tinggi angka atau huruf tidak kurang dari 4,5 mm. Screen

3

Page 4: ERGONOMI - VDT

sebaiknya berwarna hijau tua, karakter hijau lebih muda atau

kuning atau karakter berwarna hitam dan background berwarna

putih dimana brightness dari screen diatur dengan sebaik-baiknya.

13. Kontras antara layar monitor dan dokumen dianjurkan tidak terlalu besar

yaitu 10:1.

14. Tingkat iluminasi yang dianjurkan bagi tenaga kerja yang menggunakan

VDT

Kondisi kerja Tingkat iluminasi (lux)

Pekerjaan membaca dengan sumber dokumen

yang tercetak baik.

300

Pekerjaan membaca dengan sumber dokumen yang

jelek.

400-500

Pekerja memasukkan data (entry data) 500-700

Sumber : Granjean E., Fitting the task to the Man, departement of

Ergonomics and Hygiene,Swiss Federal Institute of Technology, Zurich,

1988, p.266.

- Lama bekerja di depan layar komputer terus menerus selama 2 – 8

jam akan menyebabkan gangguan refraksi yaitu gangguan

pembiasan sinar pada mata sehingga pembiasan sinar tidak

difokuskan pada retina. Mencegah kelelahan mata, maka

sebaiknya apabila telah menggunakan komputer selama lebih 1

(satu) jam beristirahat sebentar (Siswanto,1994).

- Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang baik sangatlah penting,

pengalaman menunjukkan bahwa pemberian beberapa istirahat

pendek selama waktu kerja lebih efisien daripada beberapa

istirahat panjang yang hanya dilakukan sekali saja (Siswanto

A,1991).

- Tenaga kerja yang menggunakan komputer lebih baik istirahat

pendek setiap 2 jam kerja yaitu selama 15 menit. Waktu istirahat

hendaknya mata melihat pandangan yang sejauh-jauhnya melihat

4

Page 5: ERGONOMI - VDT

pemandangan yang hijau atau melihat pemandangan diluar jendela

untuk memfokuskan obyek pada jarak 20 kaki agar mata relaksasi.

15. Tekanan dingin

- Komputer dapat bekerja secara optimal, maka suhu ruang

komputer hendaknya tidak lebih dari 21OC (suhu kering). Keadaan

normal, suhu tubuh manusia berkisar antara 36 - 37OC, untuk

mengurangi hilangnya panas dari tubuh ke udara ruangan kerja

maka operator perlu memakai pakaian hangat dan tambahan kalori

makanan.

16. Kelelahan dan masalah muskuloskeletal

Pekerjaan yang dilakukan di VDTs mungkin memerlukan duduk diam

untuk waktu yang cukup lama. Mempertahankan postur tubuh yang tetap

lebih lama menyebabkan kelelahan otot dan, jika praktik ini konsisten,

akhirnya menyebabkan nyeri otot dan cedera. Operator VDT juga

dikenakan potensi risiko mengembangkan berbagai gangguan

muskuloskeletal carpal tunnel sindrom dan tendonitis. Penyakit

muskuloskeletal adalah cedera otot, tendon, sendi, atau saraf. Awal gejala

gangguan muskuloskeletal termasuk rasa sakit dan pembengkakan, mati

rasa dan kesemutan, hilangnya kekuatan, dan mengurangi jangkauan

gerak. Jika gejala-gejala ini tidak diobati dini, mereka dapat

mengakibatkan hilangnya kekuatan di daerah yang terkena, sakit kronis

atau cacat tetap.

17. Radiasi

Yang menjadi kekhawatiran operator VDT adalah emisi dari radiasi,

seperti X-ray atau bidang elektromagnetik di radiofrekuensi, dan rentang

frekuensi rendah ekstrim, menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa

pekerja, termasuk wanita hamil, prihatin bahwa kesehatan mereka dapat

dipengaruhi oleh bidang elektromagnetik yang dipancarkan dari VDTs.

18. Pencahayaan

5

Page 6: ERGONOMI - VDT

pencahayaan harus memadai untuk operator untuk melihat teks dan layar,

tetapi tidak begitu cerah atau silau yang akhirnya menimbulkan

ketidaknyamanan (Lihat gambar 1).

gambar 1

6

Page 7: ERGONOMI - VDT

Figure 2. Proper user position and support.

19. desain peralatan kerja

- Desain VDT (Visual Display Terminal) seperti monitor, tinggi

keyboard, kursi dan meja yang tidak ergonomi dengan ukuran

tubuh manusia akan menimbulkan keluhan pada pemakainya.

Keluhan tersebut misalnya : keluhan pada kepala, keluhan pada

leher dan bahu, keluhan pada pinggang, keluhan pada pantat,

keluhan pada lengan dan tangan, keluhan pada paha, lutut dan

kaki.

20. Lingkungan kerja pengguna VDT harus memenuhi syarat-syarat sebagai

berikut : (rahayu)

- Untuk jenis pekerjaan yang melibatkan penglihatan dengan

kontras tinggi dan ukuran subyek besar seperti membaca hasil

cetakan (buku, hasil ketikan, dll) tulisan tangan menggunakan tinta

diperlukan tingkat iluminasi 250-500 lux atau lebih dari 19-46fc.

- Menurut American Society of Healthy, Refrigeration and Air

Conditioning atau kelembaban relatif lingkungan kerja yang

7

Page 8: ERGONOMI - VDT

dianjurkan adalah 40-60%. Di Indonesia suhu dan kelembaban

yang nyaman untuk iklim Indonesia adalah 24-26C dengan

kelembaban relatif 65-80%

21. Hubungan Sindrom Dry Eye dengan Faktor Pekerja VDT Rahayu

- Pada kelompok usia 40-50th faktor risiko meningkat karena terjadi

perubahan kemampuan akomodasi mata.

- Selain usia dan jenis kelamin,SDE dapat disebabkan oleh kelainan

refraksi dan kebiasaan membaca. Pada saat membaca frekwensi

mengedip akan berkurang sehingga terjadi penguapan air mata

yang berlebihan yang mengakibatkan mata menjadi kering.

Adapun faktor penggunaan obat-obatan seperti antihistamin,

diuretic, steroid akan menyebabkan dry eye.

- Tenaga kerja yang menggunakan komputer lebih baik istirahat

pendek setiap 2 jam kerja yaitu selama 15 menit. Waktu istirahat

hendaknya mata melihat pandangan yang sejauh-jauhnya melihat

pemandangan yang hijau atau melihat pemandangan diluar jendela

untuk memfokuskan obyek pada jarak 20 kaki agar mata relaksasi.

- Pada pekerja VDT reflek mengedip berkurang 66% yaitu sekitar

3,6kali/menit dibandingkan saat tidak menggunakan VDT (normal

rata-rata 15-20kali/menit).

- Selain itu penguapan air mata lebih banyak terjadi pada keadaan

mata melihat lurus ke depan dibandingkan dengan keadaan

melihat ke bawah karena permukaan mata lebih luas pada saat

melihat ke depan.

22. Solusi

- Triwiyono (2002) menganjurkan lamanya penggunaan komputer

tidak lebih dari 4 jam sehari. Apabila melebihi waktu tersebut,

mata cenderung mengalami refraksi (Sari, 2002). Dalam hal ini

disarankan National Institute for Occupational Safety and Health

(NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat

selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam.

8

Page 9: ERGONOMI - VDT

Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai

kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna

komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005) (dewi, 2009)

- Untuk mengurangi dampak dari monitor komputer perlu

memperhatikan aspek ergonomis dari tempat kerja dan

lingkungan kerja. Tempat kerja memperhatikan monitor

komputer, rancangan tempat kerja memperhatikan

Pastikan bahwa :

Cukup tempat di meja anda untuk menata posisi yang paling

nyaman untuk cpu, monitor, keyboard, mouse, printer, penyangga

buku, dan piranti lainnya seperti telpon, dll

Atur meja dengan mempertimbangkan bagaimana perangkat itu

akan digunakan. Perangkat yang paling sering digunakan seperti

mouse dan telepon, tempatkan di posisi yang paling mudah

dijangkau.

Atur pencahayaan ruang kerja secara optimal, cahaya yang terlalu

kuat mengakibatkan tampilan monitor tidak tajam, cahaya rendah

potensi menyebabkan gangguan pada mata anda. Hindari lampu

yang menyorot langsung ke monitor karena akan memunculkan

pantulan di layar. Usahakan posisi sejajar terhadap jendela, jangan

berhadapan atau membelakangi.

Buku, laporan, atau bahan cetakan lain yang dibutuhkan dalam

bekerja dengan komputer sebaiknya diletakkan di dekat monitor.

Bisa di bawah atau disampingnya.

23. Penataan komponen computer yang baik meliputi:

a. Kursi

Aturlah Paha dalam posisi horisontal dan punggung bagian bawah

atau pinggang anda terdukung. Tanpa ini, punggung dan pinggang

berpotensi mendapatkan gangguan.

Bila kursi kurang dapat diatur, bagian bawah punggung dapat dibantu

dengan diberi bantal.

9

Page 10: ERGONOMI - VDT

Telapak kaki anda harus dapat menumpu secara rata di lantai ketika

duduk dan ketika menggunakan keyboard. Apabila tidak dapat maka

kursi anda mungkin terlalu tinggi dan anda dapat manfaatkan

penyangga kaki. Kadang-kadang ubahlah posisi duduk selama

bekerja karena duduk dalam posisi tetap dalam jangka lama akan

mempercepat ketidaknyamanan.

b. Keyboard

Sebagai perangkat input, perangkat ini mutlak diperlukan dan selalu

kita pegang ketika kita bekerja dengan

Posisikan keyboard sehingga lengan anda dalam posisi relaks dan

nyaman, dan lengan bagian depan dalam posisi horisontal

Usahakan pundak dalam posisi relaks tidak tegang dan terangkat ke

atas.

Pergelangan tangan harus lurus, tidak menekuk ke atas atau kebawah.

Ketika mengetik tangan harus ikut bergeser kekiri kanan sehingga jari

tidak dipaksa meraih tombol-tombol yang dimaksud.

Jangan memukul tombol, tekan tombol secara halus sehingga tangan

dan jari akan tetap relaks.

Perimbangkan untuk memanfaatkan keyboard ergonomik yang

dirancang untuk dapat diatur sesuai ukuran jari dan posisi lengan.

c. Mouse

Tempatkan mouse dekat dan di permukaan yang sama dengan

keyboard sehingga anda dapat meraih dan menggunakannya tanpa

harus meregangkan tangan ke posisi yang berbeda

Pegang mouse secara ringan dan klik dengan tegas. Gerakkan mouse

dengan lengan, jangan hanya dengan pergelangan anda. Jangan

tumpukan pergelangan atau lengan bagian depan di meja ketika anda

menggerakkan mouse

Untuk jenis rolling-ball mouse ,bersihkan mouse secara periodik

karena mouse yang kotor akan mengganggu pergerakan kursor dan

menyebabkan pergelangan menjadi tegang.

10

Page 11: ERGONOMI - VDT

Pertimbangkan untuk menggunakan scroll-point mouse, sehingga

gerakan scrolling di layar dapat lebih mudah dilakukan.

Gunakan optical mouse untuk memperoleh gerakan kursor yang lebih

presisi. Pekerjaan di bidang Cad/grafis sebaiknya menggunakan

mouse jenis ini. Usaha untuk mengarahkan kursor secara presisi akan

cenderung meningkatkan ketegangan di otot lengan dan bahu.

d. Monitor

Posisi layar monitor sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir

pantulan cahaya dari lampu, jendela atau sumber cahaya lainnya.

Apabila tidak memungkinkan untuk mengatur posisi layar monitor,

pertimbangkan untuk memasang filter di depan layar monitor

Untuk kenyamanan, atur monitor sehingga mata anda sama tingginya

dengan tepi atas layar, sekitar 5-6cm di bawah bagian atas casing

monitor. Monitor yang terlalu rendah akan menyebabkan leher dan

pundak anda nyeri.

Atur posisi sehingga jarak anda dan monitor berkisar 50cm – 60 cm.

Monitor yagn terlalu dekat mengakibatkan mata anda tegang, cepat

lelah, dan potensi gangguan penglihatan

Posisi monitor tepat lurus di depan anda, jangan sampai memaksa

kepala anda menoleh untuk melihat layar.

Sedikit tengadahkan monitor sehingga bagian atas monitor sedikit

kebelakang.

Atur level brightness dan contrast monitor senyaman mungkin.

Jangan terlalu redup jangan terlalu terang. Ketika kondisi cahaya di

ruang anda berubah, sesuaikan lagi brightness dan contrast monitor

Bersihkan layar monitor secara periodik. Layar yang kotor akan

menimbulkan efek pantulan dan tampilan buram.

Apabila anda mengalami kesulitan untuk melihat tampilan layar

dengan jarak 50-60 cm, coba besarkan tampilan atau resolusi layar.

Apabila resolusi 1024x768 terlalu kecil, ubah ke 800x600. Juga atur

warna dan ukuran font apabila perlu.

24. Hal yang perlu diperhatikan:

11

Page 12: ERGONOMI - VDT

a. tinggi meja

b. tinggi kursi (450–700) mm

c. dan jarak optimal 500–600 mm2

d. Lingkungan kerja memperhatikan penerangan sebaiknya 300–700

lux.

e. Suhu dan kelembabn disarankan 19–26 ‘ C

f. kelembaban 40–60 %,

g. suhu yang nyaman diindonesia 24-26 ‘ C dan perbedaan suhu

didalam dan diluar ruangan tidak melebihi 5 ‘ C.

h. Kebisingan secara umum dibawah 60 dB (40–60 dB).

25. Dalam bekerja di depan komputer, dibutuhkan komposisi duduk yang

ergonomis. Keuntungan bekerja sambil duduk adalah sebagai berikut

(Lubis, 2011) :

a. Kurangnya kelelahan pada kaki.

b. Terhindarnya sikap – sikap yang tidak alamiah.

c. Berkurangnya pemakaian energi dalam bekerja.

d. Kurangnya tingkat keperluan sirkulasi darah.

Namun, kegiatan bekerja sambil duduk juga dapat menimbulkan masalah

bila dilakukan secara tidak ergonomis. Kerugian tersebut antara lain :

a. Melembeknya otot – otot perut.

b. Melengkungnya punggung.

c. Tidak baik bagi organ dalam tubuh, khususnya pada organ pada sistem

pencernaan jika posisi dilakukan secara membungkuk.

Gambar 2.1 Sikap kerja pada Visual Display Terminal (VDT) yang

direkomendasikan oleh Cakir et al. (1980) (kiri) dan Grandjean et al.

(1982, 1984) (kanan). (Sumber : Pheasant, S, 1986)

12

Page 13: ERGONOMI - VDT

26. Radiasi non ionisasi

Beberapa tipe radiasi non ionisasi (ultra violet, inframerah, dan radio

frekuensi) dapat dihasilkan oleh Video Display Terminals (VDTs). Namun

tingkat radiasi yang dihasilkan oleh VDTs tersebut adalah rendah atau

masih dalam batas yang diperkenankan.

13

Page 14: ERGONOMI - VDT

(michigan Municipal Workers’ Compensatiuon Fund Safety and Health resource

manual)

Rahayu

(mario 2010) http://ubaya.ac.id/id/ubaya/news_wu_detail/200/Syndrom--Dry--

Eye--Pada--Penggunaan--Visual--Display--Terminal---VDT-.html

linda

Lubis, Siti Khairina. 2011. PENGARUH DESAIN TEMPAT DUDUK KERJA

TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN PENJAHIT PADA

PERUSAHAAN KONVEKSI KECIL DAN MENENGAH dalam skripsi.

https://www.osha.gov/Publications/videoDisplay/videoDisplay.html (1997)

rina

Sadri, Irsad. 2003. Uji Schimer I Sebelum dab Sesudah 2 Jam Menggunakan

Komputer. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Al Mujaddidi, Hikmatyar Rabbi. 2012. Analsis Faktor-Faktor Terhadap Kejadian

Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Layout Editor di CV. “X”

Tembalang Kota Semarang dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat undip. Volume 1,

Nomor 2, Hal, 731-737.

Saputro, Wisnu Eko. 2013. Hubungan Intensitas Pencahayaan, Jarak Pandang

Mata ke Layar dan Durasi Penggunaan Komputer dengan Keluhan Computer

Vision Syndrome dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat Undip Volume 2 Nomor1.

Dewi, Yulyana Kusuma; Rico Januar Sitorus; dan Hamzah Hasyim. 2009. Faktor-

Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Operator Komputer di

Kantor Samsat Palembang [Internet]. Terdapat di <

http://eprints.unsri.ac.id/60/3/abstrak4.pdf> [Diakses tanggal 25 Mei 2013].

Anggi

(michigan Municipal Workers’ Compensatiuon Fund Safety and Health resource

manual)

14