ergonomi - vdt
DESCRIPTION
Ergonomi terhadap VDTTRANSCRIPT
VDT (Visual Display Terminal)
1. Komputer pada dasarnya merupakan suatu sistem yaitu suatu rangkaian
subsistem yang terdiri dari peralatan dan fasilitasnya yang berupa
komponen perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak
(software) (Gondodiyoto, 1992)
2. Software adalah program komponen sebuah komputer, sedangkan hard
ware adalah peralatan komputer yang meliputi keyboard, central
processing unit dan visual display unit atau visual display terminal atau
biasa disebut layar monitor.
3. Visual Display Unit atau Visual Display Terminal adalah bagian dari
komputer yang biasa menyebabkan ketidaknyamanan pada operator
komputer antara lain (Siswanto A, 1994) :
a. Kesilauan (glare). Kesilauan dapat disebabkan oleh permukaan yang
mengkilap sehingga pantulan cahaya mengenai mata operator serta
penempatan lampu (sumber penerangan) yang tidak tepat.
4. VDT (Visual Display Terminal) dikenal juga sebagai VDU (Visual
Display Unit) yaitu perangkat yang terdiri dari tabung sinar katoda dan
digunakan untuk melihat data atau digunakan dengan keyboard untuk
input data dan berinteraksi dengan komputer (Lubis, 2011)
5. Gangguan kesehatan pada pengguna komputer antara lain kelelahan mata
karena terus-menerus memandang monitor atau visual display terminal
(VDT). Kumpulan gejala kelelahan pada mata ini disebut computer vision
syndrome (CVS). Sekitar 88 - 90 % pengguna komputer mengalami CVS
(Sirikul et al, 2009; Chu et al, 2011).
6. Computer Vision Syndrome (CVS) meliputi gejala - gejala meliputi
a. kelelahan mata
ketika menatap komputer, maka kedipan mata berkurang sebesar 2/3
kali dibandingkan kondisi normal, yang mengakibatkan mata menjadi
kering, teriritasi, tegang dan lelah.
b. sakit kepala
c. penglihatan kabur
d. iritasi
1
e. sakit pada leher dan punggung
f. kepekaan terhadap cahaya dan penglihatan ganda.
g. mata kering (Dry Eyes)
- sindrom dry eye adalah gangguan defisiensi air mata baik
kuantitas maupun kualitas. Mata kering menggambarkan produksi
air mata yang tidak cukup atau ketidaknormalan dari komposisi air
mata.
- Gejala mata kering bervariasi pada tiap–tiap orang seperti
perasaan tidak enak dimata, rasa benda asing, mata merah, rasa
terbakar dan air mata berlebihan.
- Mata kering sering terjadi akibat penuaan, lebih 75 % orang diatas
65 tahun dan lebih tua menderita mata kering. Wanita umumnya
yang mengalami menopause karena perubahan hormonal. Mata
kering dapat terjadi pada beberapa kondisi antara lain seperti:
Adanya problem mengedip yang dihubungkan dengan
penggunaan komputer
Pemakaian anti histamin, hormonal dan anti depresan
Faktor lingkungan seperti cuaca yang panas
Kehamilan dan merokok
Kondisi kesehatan seperti diabetes, akne rosacea, arthritis,
sindrom syogren, defisiensi vit A dan lain–lain
Pemakaian lensa kontak
Pembedahan refraktif seperti Lasik
7. Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan kejadian CVS
adalah:
jenis kelamin (p=0,021; OR=10,650; 95% CI=1,429-79,395),
lama bekerja di depan komputer (p=0,009; OR=25,898; 95%
CI=2,243-299,036),
dan lama istirahat setelah penggunaan komputer (p=0,004;
OR=20,294; 95% CI=2,611-157,748).
2
8. Penyebab Computer Vision Syndrome merupakan multi faktor yang
meliputi faktor personal, lingkungan atau kombinasi keduanya (Saputro,
2013)
9. Masalah-masalah visual (OSHA, 1997)
Masalah-masalah visual seperti kelelahan mata dan iritasi merupakan yang
paling sering dilaporkan. Gejala visual misalnya adalah silau dari layar.
Masalah ini biasanya dapat diperbaiki dengan menyesuaikan pengaturan
fisik dan lingkungan tempat kerja.
Sebagai contoh, stasiun kerja dan pencahayaan harus dapat diatur untuk
menghindari silau langsung dari tampilan layar. Banyak pekerjaan VDT
membutuhkan sesi panjang di depan layar. Akibatnya, beberapa orang
mungkin perlu lensa korektif untuk menghindari ketegangan mata dan
sakit kepala. Operator VDT juga dapat mengurangi kelelahan mata dengan
mengambil istirahat setiap jam atau mengubah fokus. Hal ini dilakukan
untuk memberi kesempatan otot-otot mata untuk bersantai.
10. Untuk menanggulangi kesilauan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
- Melengkapi komputer dengan non-reflective glass screen atau anti
glare screen overlay.
- Meningkatkan brightness dari area yang mengelilingi sumber
kesilauan.
- Mengurangi brightness dari sumber kesilauan.
11. Efek kedipan
- Efek kedipan ini terjadi karena loncatan dari tabung sinar katode.
Peningkatan brightness dari screen akan memperbesar atau
memperkuat efek kedipan. Kedipan ini dapat diatasi dengan cara
mengatur brightness dari screen oleh operator yang bersangkutan.
12. Ukuran karakter dari warna
- Kenyamanan pada saat bekerja, sebaiknya menggunakan screen
yang berukuran besar. Jarak antara mata operator dan VDT (Visual
Display Terminal) tidak kurang dari 45 – 60 cm. (18 – 28 inches)
dan tinggi angka atau huruf tidak kurang dari 4,5 mm. Screen
3
sebaiknya berwarna hijau tua, karakter hijau lebih muda atau
kuning atau karakter berwarna hitam dan background berwarna
putih dimana brightness dari screen diatur dengan sebaik-baiknya.
13. Kontras antara layar monitor dan dokumen dianjurkan tidak terlalu besar
yaitu 10:1.
14. Tingkat iluminasi yang dianjurkan bagi tenaga kerja yang menggunakan
VDT
Kondisi kerja Tingkat iluminasi (lux)
Pekerjaan membaca dengan sumber dokumen
yang tercetak baik.
300
Pekerjaan membaca dengan sumber dokumen yang
jelek.
400-500
Pekerja memasukkan data (entry data) 500-700
Sumber : Granjean E., Fitting the task to the Man, departement of
Ergonomics and Hygiene,Swiss Federal Institute of Technology, Zurich,
1988, p.266.
- Lama bekerja di depan layar komputer terus menerus selama 2 – 8
jam akan menyebabkan gangguan refraksi yaitu gangguan
pembiasan sinar pada mata sehingga pembiasan sinar tidak
difokuskan pada retina. Mencegah kelelahan mata, maka
sebaiknya apabila telah menggunakan komputer selama lebih 1
(satu) jam beristirahat sebentar (Siswanto,1994).
- Pengaturan waktu kerja dan istirahat yang baik sangatlah penting,
pengalaman menunjukkan bahwa pemberian beberapa istirahat
pendek selama waktu kerja lebih efisien daripada beberapa
istirahat panjang yang hanya dilakukan sekali saja (Siswanto
A,1991).
- Tenaga kerja yang menggunakan komputer lebih baik istirahat
pendek setiap 2 jam kerja yaitu selama 15 menit. Waktu istirahat
hendaknya mata melihat pandangan yang sejauh-jauhnya melihat
4
pemandangan yang hijau atau melihat pemandangan diluar jendela
untuk memfokuskan obyek pada jarak 20 kaki agar mata relaksasi.
15. Tekanan dingin
- Komputer dapat bekerja secara optimal, maka suhu ruang
komputer hendaknya tidak lebih dari 21OC (suhu kering). Keadaan
normal, suhu tubuh manusia berkisar antara 36 - 37OC, untuk
mengurangi hilangnya panas dari tubuh ke udara ruangan kerja
maka operator perlu memakai pakaian hangat dan tambahan kalori
makanan.
16. Kelelahan dan masalah muskuloskeletal
Pekerjaan yang dilakukan di VDTs mungkin memerlukan duduk diam
untuk waktu yang cukup lama. Mempertahankan postur tubuh yang tetap
lebih lama menyebabkan kelelahan otot dan, jika praktik ini konsisten,
akhirnya menyebabkan nyeri otot dan cedera. Operator VDT juga
dikenakan potensi risiko mengembangkan berbagai gangguan
muskuloskeletal carpal tunnel sindrom dan tendonitis. Penyakit
muskuloskeletal adalah cedera otot, tendon, sendi, atau saraf. Awal gejala
gangguan muskuloskeletal termasuk rasa sakit dan pembengkakan, mati
rasa dan kesemutan, hilangnya kekuatan, dan mengurangi jangkauan
gerak. Jika gejala-gejala ini tidak diobati dini, mereka dapat
mengakibatkan hilangnya kekuatan di daerah yang terkena, sakit kronis
atau cacat tetap.
17. Radiasi
Yang menjadi kekhawatiran operator VDT adalah emisi dari radiasi,
seperti X-ray atau bidang elektromagnetik di radiofrekuensi, dan rentang
frekuensi rendah ekstrim, menimbulkan risiko kesehatan. Beberapa
pekerja, termasuk wanita hamil, prihatin bahwa kesehatan mereka dapat
dipengaruhi oleh bidang elektromagnetik yang dipancarkan dari VDTs.
18. Pencahayaan
5
pencahayaan harus memadai untuk operator untuk melihat teks dan layar,
tetapi tidak begitu cerah atau silau yang akhirnya menimbulkan
ketidaknyamanan (Lihat gambar 1).
gambar 1
6
Figure 2. Proper user position and support.
19. desain peralatan kerja
- Desain VDT (Visual Display Terminal) seperti monitor, tinggi
keyboard, kursi dan meja yang tidak ergonomi dengan ukuran
tubuh manusia akan menimbulkan keluhan pada pemakainya.
Keluhan tersebut misalnya : keluhan pada kepala, keluhan pada
leher dan bahu, keluhan pada pinggang, keluhan pada pantat,
keluhan pada lengan dan tangan, keluhan pada paha, lutut dan
kaki.
20. Lingkungan kerja pengguna VDT harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut : (rahayu)
- Untuk jenis pekerjaan yang melibatkan penglihatan dengan
kontras tinggi dan ukuran subyek besar seperti membaca hasil
cetakan (buku, hasil ketikan, dll) tulisan tangan menggunakan tinta
diperlukan tingkat iluminasi 250-500 lux atau lebih dari 19-46fc.
- Menurut American Society of Healthy, Refrigeration and Air
Conditioning atau kelembaban relatif lingkungan kerja yang
7
dianjurkan adalah 40-60%. Di Indonesia suhu dan kelembaban
yang nyaman untuk iklim Indonesia adalah 24-26C dengan
kelembaban relatif 65-80%
21. Hubungan Sindrom Dry Eye dengan Faktor Pekerja VDT Rahayu
- Pada kelompok usia 40-50th faktor risiko meningkat karena terjadi
perubahan kemampuan akomodasi mata.
- Selain usia dan jenis kelamin,SDE dapat disebabkan oleh kelainan
refraksi dan kebiasaan membaca. Pada saat membaca frekwensi
mengedip akan berkurang sehingga terjadi penguapan air mata
yang berlebihan yang mengakibatkan mata menjadi kering.
Adapun faktor penggunaan obat-obatan seperti antihistamin,
diuretic, steroid akan menyebabkan dry eye.
- Tenaga kerja yang menggunakan komputer lebih baik istirahat
pendek setiap 2 jam kerja yaitu selama 15 menit. Waktu istirahat
hendaknya mata melihat pandangan yang sejauh-jauhnya melihat
pemandangan yang hijau atau melihat pemandangan diluar jendela
untuk memfokuskan obyek pada jarak 20 kaki agar mata relaksasi.
- Pada pekerja VDT reflek mengedip berkurang 66% yaitu sekitar
3,6kali/menit dibandingkan saat tidak menggunakan VDT (normal
rata-rata 15-20kali/menit).
- Selain itu penguapan air mata lebih banyak terjadi pada keadaan
mata melihat lurus ke depan dibandingkan dengan keadaan
melihat ke bawah karena permukaan mata lebih luas pada saat
melihat ke depan.
22. Solusi
- Triwiyono (2002) menganjurkan lamanya penggunaan komputer
tidak lebih dari 4 jam sehari. Apabila melebihi waktu tersebut,
mata cenderung mengalami refraksi (Sari, 2002). Dalam hal ini
disarankan National Institute for Occupational Safety and Health
(NIOSH) VDT Studies and Information untuk melakukan istirahat
selama 15 menit terhadap pemakaian komputer selama dua jam.
8
Frekuensi istirahat yang teratur berguna untuk memotong rantai
kelelahan sehingga akan menambah kenyamanan bagi pengguna
komputer (Murtopo dan Sarimurni, 2005) (dewi, 2009)
- Untuk mengurangi dampak dari monitor komputer perlu
memperhatikan aspek ergonomis dari tempat kerja dan
lingkungan kerja. Tempat kerja memperhatikan monitor
komputer, rancangan tempat kerja memperhatikan
Pastikan bahwa :
Cukup tempat di meja anda untuk menata posisi yang paling
nyaman untuk cpu, monitor, keyboard, mouse, printer, penyangga
buku, dan piranti lainnya seperti telpon, dll
Atur meja dengan mempertimbangkan bagaimana perangkat itu
akan digunakan. Perangkat yang paling sering digunakan seperti
mouse dan telepon, tempatkan di posisi yang paling mudah
dijangkau.
Atur pencahayaan ruang kerja secara optimal, cahaya yang terlalu
kuat mengakibatkan tampilan monitor tidak tajam, cahaya rendah
potensi menyebabkan gangguan pada mata anda. Hindari lampu
yang menyorot langsung ke monitor karena akan memunculkan
pantulan di layar. Usahakan posisi sejajar terhadap jendela, jangan
berhadapan atau membelakangi.
Buku, laporan, atau bahan cetakan lain yang dibutuhkan dalam
bekerja dengan komputer sebaiknya diletakkan di dekat monitor.
Bisa di bawah atau disampingnya.
23. Penataan komponen computer yang baik meliputi:
a. Kursi
Aturlah Paha dalam posisi horisontal dan punggung bagian bawah
atau pinggang anda terdukung. Tanpa ini, punggung dan pinggang
berpotensi mendapatkan gangguan.
Bila kursi kurang dapat diatur, bagian bawah punggung dapat dibantu
dengan diberi bantal.
9
Telapak kaki anda harus dapat menumpu secara rata di lantai ketika
duduk dan ketika menggunakan keyboard. Apabila tidak dapat maka
kursi anda mungkin terlalu tinggi dan anda dapat manfaatkan
penyangga kaki. Kadang-kadang ubahlah posisi duduk selama
bekerja karena duduk dalam posisi tetap dalam jangka lama akan
mempercepat ketidaknyamanan.
b. Keyboard
Sebagai perangkat input, perangkat ini mutlak diperlukan dan selalu
kita pegang ketika kita bekerja dengan
Posisikan keyboard sehingga lengan anda dalam posisi relaks dan
nyaman, dan lengan bagian depan dalam posisi horisontal
Usahakan pundak dalam posisi relaks tidak tegang dan terangkat ke
atas.
Pergelangan tangan harus lurus, tidak menekuk ke atas atau kebawah.
Ketika mengetik tangan harus ikut bergeser kekiri kanan sehingga jari
tidak dipaksa meraih tombol-tombol yang dimaksud.
Jangan memukul tombol, tekan tombol secara halus sehingga tangan
dan jari akan tetap relaks.
Perimbangkan untuk memanfaatkan keyboard ergonomik yang
dirancang untuk dapat diatur sesuai ukuran jari dan posisi lengan.
c. Mouse
Tempatkan mouse dekat dan di permukaan yang sama dengan
keyboard sehingga anda dapat meraih dan menggunakannya tanpa
harus meregangkan tangan ke posisi yang berbeda
Pegang mouse secara ringan dan klik dengan tegas. Gerakkan mouse
dengan lengan, jangan hanya dengan pergelangan anda. Jangan
tumpukan pergelangan atau lengan bagian depan di meja ketika anda
menggerakkan mouse
Untuk jenis rolling-ball mouse ,bersihkan mouse secara periodik
karena mouse yang kotor akan mengganggu pergerakan kursor dan
menyebabkan pergelangan menjadi tegang.
10
Pertimbangkan untuk menggunakan scroll-point mouse, sehingga
gerakan scrolling di layar dapat lebih mudah dilakukan.
Gunakan optical mouse untuk memperoleh gerakan kursor yang lebih
presisi. Pekerjaan di bidang Cad/grafis sebaiknya menggunakan
mouse jenis ini. Usaha untuk mengarahkan kursor secara presisi akan
cenderung meningkatkan ketegangan di otot lengan dan bahu.
d. Monitor
Posisi layar monitor sedemikian rupa sehingga dapat meminimalisir
pantulan cahaya dari lampu, jendela atau sumber cahaya lainnya.
Apabila tidak memungkinkan untuk mengatur posisi layar monitor,
pertimbangkan untuk memasang filter di depan layar monitor
Untuk kenyamanan, atur monitor sehingga mata anda sama tingginya
dengan tepi atas layar, sekitar 5-6cm di bawah bagian atas casing
monitor. Monitor yang terlalu rendah akan menyebabkan leher dan
pundak anda nyeri.
Atur posisi sehingga jarak anda dan monitor berkisar 50cm – 60 cm.
Monitor yagn terlalu dekat mengakibatkan mata anda tegang, cepat
lelah, dan potensi gangguan penglihatan
Posisi monitor tepat lurus di depan anda, jangan sampai memaksa
kepala anda menoleh untuk melihat layar.
Sedikit tengadahkan monitor sehingga bagian atas monitor sedikit
kebelakang.
Atur level brightness dan contrast monitor senyaman mungkin.
Jangan terlalu redup jangan terlalu terang. Ketika kondisi cahaya di
ruang anda berubah, sesuaikan lagi brightness dan contrast monitor
Bersihkan layar monitor secara periodik. Layar yang kotor akan
menimbulkan efek pantulan dan tampilan buram.
Apabila anda mengalami kesulitan untuk melihat tampilan layar
dengan jarak 50-60 cm, coba besarkan tampilan atau resolusi layar.
Apabila resolusi 1024x768 terlalu kecil, ubah ke 800x600. Juga atur
warna dan ukuran font apabila perlu.
24. Hal yang perlu diperhatikan:
11
a. tinggi meja
b. tinggi kursi (450–700) mm
c. dan jarak optimal 500–600 mm2
d. Lingkungan kerja memperhatikan penerangan sebaiknya 300–700
lux.
e. Suhu dan kelembabn disarankan 19–26 ‘ C
f. kelembaban 40–60 %,
g. suhu yang nyaman diindonesia 24-26 ‘ C dan perbedaan suhu
didalam dan diluar ruangan tidak melebihi 5 ‘ C.
h. Kebisingan secara umum dibawah 60 dB (40–60 dB).
25. Dalam bekerja di depan komputer, dibutuhkan komposisi duduk yang
ergonomis. Keuntungan bekerja sambil duduk adalah sebagai berikut
(Lubis, 2011) :
a. Kurangnya kelelahan pada kaki.
b. Terhindarnya sikap – sikap yang tidak alamiah.
c. Berkurangnya pemakaian energi dalam bekerja.
d. Kurangnya tingkat keperluan sirkulasi darah.
Namun, kegiatan bekerja sambil duduk juga dapat menimbulkan masalah
bila dilakukan secara tidak ergonomis. Kerugian tersebut antara lain :
a. Melembeknya otot – otot perut.
b. Melengkungnya punggung.
c. Tidak baik bagi organ dalam tubuh, khususnya pada organ pada sistem
pencernaan jika posisi dilakukan secara membungkuk.
Gambar 2.1 Sikap kerja pada Visual Display Terminal (VDT) yang
direkomendasikan oleh Cakir et al. (1980) (kiri) dan Grandjean et al.
(1982, 1984) (kanan). (Sumber : Pheasant, S, 1986)
12
26. Radiasi non ionisasi
Beberapa tipe radiasi non ionisasi (ultra violet, inframerah, dan radio
frekuensi) dapat dihasilkan oleh Video Display Terminals (VDTs). Namun
tingkat radiasi yang dihasilkan oleh VDTs tersebut adalah rendah atau
masih dalam batas yang diperkenankan.
13
(michigan Municipal Workers’ Compensatiuon Fund Safety and Health resource
manual)
Rahayu
(mario 2010) http://ubaya.ac.id/id/ubaya/news_wu_detail/200/Syndrom--Dry--
Eye--Pada--Penggunaan--Visual--Display--Terminal---VDT-.html
linda
Lubis, Siti Khairina. 2011. PENGARUH DESAIN TEMPAT DUDUK KERJA
TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA KARYAWAN PENJAHIT PADA
PERUSAHAAN KONVEKSI KECIL DAN MENENGAH dalam skripsi.
https://www.osha.gov/Publications/videoDisplay/videoDisplay.html (1997)
rina
Sadri, Irsad. 2003. Uji Schimer I Sebelum dab Sesudah 2 Jam Menggunakan
Komputer. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Al Mujaddidi, Hikmatyar Rabbi. 2012. Analsis Faktor-Faktor Terhadap Kejadian
Computer Vision Syndrome (CVS) Pada Pekerja Layout Editor di CV. “X”
Tembalang Kota Semarang dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat undip. Volume 1,
Nomor 2, Hal, 731-737.
Saputro, Wisnu Eko. 2013. Hubungan Intensitas Pencahayaan, Jarak Pandang
Mata ke Layar dan Durasi Penggunaan Komputer dengan Keluhan Computer
Vision Syndrome dalam Jurnal Kesehatan Masyarakat Undip Volume 2 Nomor1.
Dewi, Yulyana Kusuma; Rico Januar Sitorus; dan Hamzah Hasyim. 2009. Faktor-
Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Mata pada Operator Komputer di
Kantor Samsat Palembang [Internet]. Terdapat di <
http://eprints.unsri.ac.id/60/3/abstrak4.pdf> [Diakses tanggal 25 Mei 2013].
Anggi
(michigan Municipal Workers’ Compensatiuon Fund Safety and Health resource
manual)
14