er it ro poiesis

5
Eritropoiesis Merupakan proses pembentukkan eritrosit muda yang terjadi di sumsum tulang sampai terbentuknya eritrosit matang didalam darah tepi yang dipengaruhi dan dirangsang oleh hormone eritropoietin Pada eritropoiesis berjalan dari sel induk melalui : a. sel progenitor CFU GEMM(COLONY Forming Unit Granulocyte erythoid,monocyte and megakaryocyte/unit pembentukkan koloni granulosit,eritroid,monosit,megakariosit b. BFUE (Burst-forming unit erythroid/unit pembentuk letusan eritroid) c. CFU eritroid(CFUE) Prekursor eritrosit yang dapat dikenali pertama kali di sumsum tulang yaitu pronormoblas Normoblas basophil normoblas polikromatofil normoblast ortokromatik retikulosit,beredar didarah tepi 1-2 hari sebelum menjadi matur eritrosit cakram bikonkaf tak berinti.

Upload: nika-dwi-ambarwati

Post on 11-Jul-2016

242 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

hrfjk

TRANSCRIPT

Page 1: Er It Ro Poiesis

Eritropoiesis

Merupakan proses pembentukkan eritrosit muda yang terjadi di sumsum tulang

sampai terbentuknya eritrosit matang didalam darah tepi yang dipengaruhi dan

dirangsang oleh hormone eritropoietin

Pada eritropoiesis berjalan dari sel induk melalui :

a. sel progenitor CFU GEMM(COLONY Forming Unit Granulocyte

erythoid,monocyte and megakaryocyte/unit pembentukkan koloni

granulosit,eritroid,monosit,megakariosit

b. BFUE (Burst-forming unit erythroid/unit pembentuk letusan eritroid)

c. CFU eritroid(CFUE)

Prekursor eritrosit yang dapat dikenali pertama kali di sumsum tulang

yaitu pronormoblas Normoblas basophil normoblas polikromatofil

normoblast ortokromatik retikulosit,beredar didarah tepi 1-2 hari

sebelum menjadi matur eritrosit cakram bikonkaf tak berinti.

1 Pronormoblast (Rubriblast)

2 Basophilic Normoblast (Prorubricyte)

3 Polychromatophilic Normoblast (Rubricyte)

4 Orthochromic Normoblast (Metarubricyte)

5 Polychromatophilic Erythrocyte (Reticulocyte)

6 Mature Red Blood Cell (Mature Erythrocyte)

Page 2: Er It Ro Poiesis

1. Pronormoblast

Memiliki ukuran diameter sekitar 12-19 m, ratio N:C 4:1

bentuknya besar, inti bulat atau sedikit oval, kromatin halus , Nukleoli

(anak inti )0-2. Sitoplasma sedikit sangat basofilik (biru).

2. Basophilic Normoblast (Prorubricyte)

Memiliki ukuran diameter 12- 17 m sedikit lebih kecil dari

pronormoblast, ratio N:C 4:1, inti bentuknya bulat agak eksentrik,

kromatin kasar dan gelap, nucleolus biasanya tidak lagi jelas dan hanya

berkisar 0-1, sitoplasma lebih banyak biru tua sampai sedang, sel ini

tidak mengandung warna pink/merah yang menunjukan perkembangan

hemoglobin.

3. Polychromatophilic Normoblast (Rubricyte)

Hemoglobin mulai muncul dalam tahap pematangan ketiga ini,

memiliki ukuran diameter 11-15 m sedikit lebih kecil dari basophilic

normoblast, ratio N:C 1:1, kromatin kasar dan gelap, sitoplasma lebih

banyak warna pink karena ada hemoglobin tetapi masih mengandung

warna biru.

4. Orthochromic Normoblast (Metarubricyte)

Memiliki ukuran diameter 8-12 m,kromatin kental, inti kecil dan

padat,sitoplasma orange kemerahan.

5. Polychromatophilic Erythrocyte (Reticulocyte)

Memiliki ukuran diameter 7-10 m,keseluruhan sitoplasma

berwarna biru. Tahap retikulosit adalah tahap pematangan berikutnya,

sebagian proses ini berlangsung terjadi di dalam sumsum tulang dan

sebagian lagi berada didalam darah tepi. Pada stadium ini eritrosit disebut

retikulosit atau eritrosit polikrom.Retikulum yang terdapat di dalam sel ini

hanya dapat dilihat dengan pewarnaan supravital. Tetapi sebenarnya

Page 3: Er It Ro Poiesis

retikulum ini juga dapat terlihat segai bintik-bintik abnormal dalam

eritrosit pada sediaan apus biasa. Polikromatofilia yang merupakan

kelainan warna eritrosit yang kebiru-biruan dan bintik-bintik basofil pada

eritrosit sebenarnya disebabkan oleh bahan ribosom ini. Setelah

dilepaskan dari sumsum tulang sel normal akan beredar sebagai

retikulosit selama 2-3 hari sebelum memasuki sirkulasi darah.

6. Mature Red Blood Cell (Mature Erythrocyte)

Eritrosit normal merupakan sel berbentuk cakram bikonkav dengan

diameter rata-rata 6-8 m. Eritrosit sangat lentur dan sangat berubah

bentuk selama beredar dalam sirkulasi. Umur eritrosit adalah sekitar 120

hari. Eritrosit dapat bertahan hidup dengan menggunakan kromium

radioaktif (51Cr).

Eritropoietin

Eritropoiesis diatur oleh hormone eritropoetin. Hormone glikoprotein ini dengan

berat molekul 46.000.Eritropoietin 90% dihasilkan sel-sel interstisium peritubulus

ginjal, dan 10-15% berasal dari hati. Rentang eritropoietin normal hingga 20 u/ml.

Fungsi ginjal dan kadar oksigen mengontrol pengeluaran eritropoietin. Hipoksia

jaringan : penurunan penyaluran oksigen ke jaringan akan meningkatkan kadar

eritropoietin(ginjal berfungsi normal).

Proses pembentukkan eritrosit memerlukan :

1. sel induk : CFU-E,BFU-E, normoblast(eritroblast)

2. bahan pembentuk eritrosit : Fe,Vitamin B12, asam folat dan protein

3. Mekanisme regulasi: factor pertumbuhan hemopoetik dan hormone

eritropoiten.