eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/laporan pene…  · web view · 2016-07-12kegiatan...

122
Kode/Nama Rumpun Ilmu 613/Humaniora LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGEMBANGAN MAKET KERAJAAN DEMAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH TIM PENGUSUL: Ketua: Drs. M. Nur Rokhman, M.Pd. / NIDN. 0022086610 Anggota: Lia Yuliana, S.Pd.M.Pd / NIDN. 0017078102 Zulkarnain, M.Pd / NIDN. 0009087404 Dibiayai oleh: DIPA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 1

Upload: lamnhi

Post on 29-Jan-2018

235 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Kode/Nama Rumpun Ilmu 613/Humaniora

LAPORANPENELITIAN HIBAH BERSAING

PENGEMBANGAN MAKET KERAJAAN DEMAK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH

TIM PENGUSUL:

Ketua:Drs. M. Nur Rokhman, M.Pd. / NIDN. 0022086610

Anggota:Lia Yuliana, S.Pd.M.Pd / NIDN. 0017078102

Zulkarnain, M.Pd / NIDN. 0009087404

Dibiayai oleh:DIPA Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Nomor DIPA 023.04.1.673453/2015, tanggal 14 November 2014, DIPA Revisi 01 tanggal 03 Maret 2015. Skim Penelitian Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2015 Nomor:

062/SP2H/PL/DIT.LITABMAS/II/2015 Tanggal 5 Februari 2015

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2015

1

Page 2: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

2

Page 3: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING(MULTI TAHUN, TAHUN: I 2015)

PENGEMBANGAN MAKET PUSAT-PUSAT PEMERINTAHAN PENGEMBANGAN MAKET PUSAT KERAJAAN DEMAK SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA

RINGKASANPermasalahan pokok yang dialami pembelajaran sejarah selama ini adalah

selalu diidentikkan sebagai pembelajaran yang membosankan dan tidak menarik di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: bagaimana sejarah kemunculan dan perkembangan kerajaan Demak.

Metode tahap I (Tahun I): berupa studi pendahuluan terdiri dari studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka berupa, mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan materi yang akan digunakan dalam isi media. Studi lapangan dilakukan melalui observasi. Mengkaji karakter subjek penelitian dan melihat kemungkinan-kemungkinan jika produk penelitian yang berupa media pembelajaran berbasis maket sejarah diterapkan dalam pembelajaran. Selanjutnya, melakukan pengembangan design awal dengan menganalisis kemampuan, kebutuhan dan sumber referensi yang terbaru. Adapun luaran pada tahun I ini adalah laporan penelitian historis menyangkut sejarah kerajaan Demak melalui studi pustaka dan observasi lapangan ke daerah Demak.

Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai, yang dikelilingi oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 setelah Demak berdiri sendiri terlepas dari Majapahit yang telah hancur. Dalam waktu singkat, Demak berkembang menjadi kerajaan besar. Wilayah kerajaan Demak meliputi Jepara, Semarang, Tegal, serta lembang, jambi, pulau pulau antara kalimantan, dan sumatera, serta beberapa daerah di pulau kalimantan. Masa kejayaan pada pemerintahan Sultan Trenggana yang memerintah dari tahun 1521-1546 M. Sultan Trenggana berusaha untuk memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat. Setelah wafatnya Sultan Trenggana terjadi perebutan kekuasaan di Kerajaan Demak. Perebutan ini terjadi antara Pangeran Sekar Seda ing Lepen dan Sunan Prawata yang merupakan putra tunggal Sultan Trenggana. Dengan demikian terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Sunan Prawata kepada Pangeran Sekar Seda ing Lepen. Putra dari Pangeran Sekar Seda ing Lepen yang bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas kematian ayahnya dengan membunuh Sunan Prawoto. Salah seorang diantara adipati-adipati yang memerangi Arya Panangsang adalah Joko Tingkir. Ia adalah seorang menantu Sultan Trenggono dan berkuasa di Pajang. Konon, Joko Tingkir masih memiliki garis trah Majapahit, yaitu Brawijaya V yang sempat diusir oleh Girindrawardhana dan mengabdi di Kerajaan Demak Kata Kunci: maket, pemerintahan, dan Mataram Islam.

3

Page 4: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

BAB 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permasalahan pokok yang dialami pembelajaran sejarah selama ini

adalah selalu diidentikkan sebagai pembelajaran yang membosankan dan tidak

menarik di kelas. Baik strategi, metode, dan teknik pembelajaran lebih banyak

bertumpu pada pendekatan berbasis guru yang monoton, serta meminimalkan

partisipasi peserta didik. Pendidik diposisikan sebagai satu–satunya dan pokok

sumber informasi, peserta didik tertinggal sebagai objek penderita manakala

guru sebagai segala sumber dan pengelola informasi hanya mengajar dengan

metode ceramah dan tanya jawab yang konvensional. Pembelajaran sejarah

disamping membosankan dan tidak menarik, juga hanya menjadi wahana

pengembangan ketrampilan berfikir tingkat rendah. Sehingga ketertarikan

siswa terhadap mata pelajaran sejarah selalu rendah.

Selain itu, permasalahan lain yang membuat pembelajaran sejarah

terkesan membosankan, pendidik kurang atau jarang menggunakan media

bantu sebagai media pembelajaran. Misalkan menggunakan, media

pembelajaran yang pun dirasa kurang menarik dan kurang mudah dipahami

oleh siswa. Media pembelajaran menurut Arief S. Sadiman (2011:17)

memiliki kegunaan sebagai berikut: (1). Memperjelas penyajian pesan agar

tidak terlalu berisfat verbalistis. (2). Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan

daya indera, seperti: kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa

ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun verbal.

(3). Media pendidikan yang digunakan secara tepat dapat mengatasi sikap

pasif anak didik.

Dalam hal ini media pembelajaran antara lain berguna untuk:

menimbulkan gairah belajar dan memungkinkan peserta didik belajar sendiri-

sendiri sesuai kemampuan dan minatnya. (4). Dengan media pendidikan guru

dapat mengatasi kesulitan-kesulitan akibat perbedaan sifat, lingkungan dan

pengalaman siswa. Hal ini dikarenakan media memiliki kemampuan:

memberikan perangsang yang sama, mempersamakan pengalaman, dan

4

Page 5: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

menimbulkan persepsi yang sama. Senada dengan pendapat di atas, menurut

Gagne yang dikutip Rusman (2011: 170) mengungkapkan bahwa “media

adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

memberikan rangsangan untuk belajar”. Disamping pendapat tersebut Kempt

& Dayton mengungkapkan bahwa fungsi utama media adalah “memotivasi

minat dan tindakan…” (Rusman, 2011:172). Media pembelajaran dapat

berupa film transparansi, kaset video, maket, media berbasis komputer dan

lainnya.

Oleh karenanya peneliti membuat terobosan media pembelajaran

berbasis maket. Media pembelajaran yang akan dibuat adalah maket pusat

pemerintahan Kerajaan Demak. Kerajaan Islam yang pertama di Jawa adalah

Demak, dan berdiri pada tahun 1478 M. Hal ini didasarkan atas jatuhnya

kerajaan Majapahit yang diberi tanda Candra Sengkala: Sirna hilang

Kertaning Bumi, yang berarti tahun saka 1400 atau 1478 M. Kerajaan Demak

itu didirikan oleh Raden Fatah. Beliau selalu memajukan agama Islam dibantu

oleh para wali dan saudagar Islam. Raden Fatah nama kecilnya adalah

Pangeran Jimbun. Menurut sejarah, dia adalah putera raja Majapahit yang

terakhir dari garwa Ampean, dan Raden Fatah dilahirkan di Palembang.

Karena Arya Damar sudah masuk Islam maka Raden Fatah dididik secara

Islam, sehingga jadi pemuda yang taat beragama Islam.

Berdirinya kerajaan Demak tidak terlepas dari misi para muballigh

dalam mengIslamkan tanah Jawa yang kemudian terkenal dg sebutan “ wali

songo”. Dalam penyiaran dan perkembangan Islam di Jawa selanjutnya, para

wali songo memusatkan kegiatannya dengan menjadikan kota Demak sebagai

sentral segala sesuatunya. Setelah usia 20 tahun Raden Fatah dikirim ke Jawa

untuk memperdalam ilmu agama dibawa asuhan Raden Rahmat dan akhirnya

kawin dengan cucu beliau. Dan akhirnya Raden Fatah menetap di Demak

(Bintoro). Pada kira-kira tahun 1475 M, Raden Fatah mulai melaksanakan

perintah gurunya dengan jalan membuka madrasah atau pondok pesantren di

daerah tersebut.

5

Page 6: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Rupanya tugas yang diberikan kepada Raden Fatah dijalankan dengan

sebaik-baiknya. Atas dukungan walisongo tersebut, terutama atas dasar

perintah sunan Ampel, maka raden Patah ditugaskan untuk mengajarkan

agama Islam dan membuka pesantren di Desa Glagahwangi. Tidak lama

kemudian, desa ini banyak dikunjungi orang. Tidak hanya menjadi pusat ilmu

pengetahuan dan agama, tetapi kemudian menjadi pusat perdagangan dan

bahkan menjadi pusat kerajaan Islam pertama di Jawa. Desa Glagahwangi,

dalam perkembangannya kemudian karena ramainya akhirnya menjadi

ibukota negara dengan nama Bintoro Demak.

Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478.

Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari

kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di

pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur

panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan

kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Kesultanan

Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah

satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah Mesjid Agung Demak,

yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo. Lokasi ibukota Kesultanan

Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan

Bintara (dibaca “Bintoro” dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota

Demak di Jawa Tengah. Periode ketika beribukota di sana kadang-kadang

dikenal sebagai “Demak Bintara”. Pada masa sultan ke-4 ibukota dipindahkan

ke Prawata (dibaca “Prawoto”).

Aspek-aspek itulah yang kemudian lebih dikembangkan di kota-kota

Jawa yang lebih muda. Penelitian ini juga akan memberikan gambaran yang

menyeluruh tentang muncul, tumbuh kembang, dan surutnya Kerajaan Demak

tersebut beserta kehidupan masyarakatnya. Penelitian ini diharapkan untuk

dapat dipakai sebagai bahan untuk memahami dan mengkaji berbagai

persoalan sosial dan budaya yang muncul dalam pertumbuhan kota di

Indonesia masa kini, dan meningkatkan pemahaman tentang perkembangan

kota yang selalu dinamis.

6

Page 7: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Manfaat media pembelajaran maket ini diharapkan akan memotivasi

siswa untuk belajar mandiri, kreatif, efektif dan efisien. Selain itu dengan

media pembelajaran berbasis maket ini, diharapkan dapat mengurangi

kejenuhan siswa karena selama ini proses pembelajaran yang dilakukan oleh

kebanyakan sekolah adalah metode tatap muka (ceramah). Bertolak dari latar

belakang tersebut diatas dapat dirumuskan dalam bentuk penelitian dengan

judul “Pengembangan Maket Kerajaan Demak Sebagai Media Pembelajaran

Sejarah”.

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah dan idetifikasi permasalahan yang

telah diurakan di muka, dirumuskan permasalahan pokok sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Demak

Bintara? (Tahun I)

2. Bagaimanakah prosedur pengembangan media pembelajaran maket

sejarah? (Tahun 2)

3. Bagaimanakah kualitas produk media pembelajaran maket ditinjau dari

aspek media, dan aspek materi? (Tahun 2)

4. Bagaimana efektivitas penggunaan media pembelajaran maket sejarah

dalam pembelajaran? (Tahun 3)

7

Page 8: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak

dari medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan (Arief S. Sadiman, dkk, 2011: 6). Batasan

mengenai pengertian media sangat luas, namun dibatasi pada media

pendidikan yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan penunjang

kegiatan belajar mengajar. Azhar Arsyad (2006: 3) memberi batasan bahwa

media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi. Dalam konteks pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan

dari pengajar kepada siswa sehingga terjadi proses pembelajaran secara

khusus.

B.

C.

D.

E.

F.

G.

H.

I.

Gambar 1. Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran

Menurut Arif S. Sadiman (2011: 17) media pembelajaran mempunyai

manfaat: (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka); (2) mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti objek yang terlalu besar

bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai atau model; (3) dengan

8

Page 9: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi

sikap pasif anak didik, sehingga dapat menimbulkan kegairahan belajar,

memungkinan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan dunia

realita, memungkinkan belajar sendiri menurut kemampuan dan minat; (4)

dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat guru dapat mengatasi

kesulitan-kesulitan akibat perbedaan sifat, lingkungan maupun pengalaman

siswa.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 2-3) mengemukakan bahwa

fungsi dari media pembelajaran di sekolah antara lain: (1) pembelajaran akan

lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar

para siswa; (2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat

dipahami oleh para siswa; (3) metode akan lebih bervariasi, tidak semata-

mata bentuk komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata guru, sehingga

siswa tidak mengalami kebosanan; (4) siswa lebih banyak melakukan

kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru namun juga

beraktivitas lain seperti mengamati, melakukam atau mendemonstrasikan

secara langsung, seperti dalam teori.

Bagan 2. Fungsi media dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran sejarah yang tepat ialah jika proses belajar mengajar

mampu mengembangkan konsep generalisasi dan bahan abstrak dari

peristiwa masa lampau dapat menjadi hal yang jelas dan nyata, mempunyai

spesifikasi media tersendiri (Hartono Kasmadi, 1996 : 126). Atas hal tersebut,

9

Page 10: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

pembelajaran sejarah menggunakan media secara khusus berupa: (1)

Pengalaman langsung (benda sesungguhnya); (2) demonstrasi dan model

seperti sandiwara boneka, wayang, untuk menyampaikan konsep sejarah

berupa alat bantu mengajar sejarah yang berupa bentuk-bentuk khusus yang

bersifat tiga dimensi merupakan tiruan dari unsur-unsur peristiwa sejarah; (3)

gambar/foto/sketsa; (4) bagan/chart, berupa penyajian bergambar dan garis

untuk mendaftar sejumlah besar informasi/menunjukkan perkembangan ide,

objek, lembaga, orang/keluarga ditinjau dari sudut waktu dan ruang; (5) peta

sejarah, berupa lukisan visual dari tempat peristiwa sejarah terjadi; (6)

laboratorium sejarah; (7) film, video, televisi, slide; (8) radio/tape recorder;

(9) papan tulis; dan (10) overhead projector (OHP) (Kardiyat Wiharyanto,

2001 : 62-67).

Dalam pembelajaran sejarah, media berguna untuk memvisualisasi

fakta-fakta sejarah dan berfungsi sebagai sumber belajar. Posisi dan

kedudukan media dalam keseluruhan sistem pembelajaran merupakan bagian

integral dari sistem pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan

pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan siswa

sehingga dapat mendorong siswa untuk belajar (Arif S. Sadiman, 2011 : 6).

Sumber belajar yang digunakan pengajar sejarah dan siswa adalah buku-buku

sejarah dan sumber informasi, namun akan lebih efektif dan jelas jika

pengajar menyertai dengan berbagai media pengajaran yang dapat membantu

menjelaskan bahan materi lebih realistik.

B. Pembelajaran Sejarah

Menurut Poerwodarminto (2006: 22) “pembelajaran” sama dengan

“instruction” atau “pengajaran”. Pengajaran memiliki arti “cara” atau

perbuatan mengajar atau mengajarkan. Dalam pengajaran ada kegiatan atau

perbuatan mengajar hal ini mengandung arti ada interaksi antara pihak yang

mengajar dan diajar, yaitu guru sebagai pihak yang mengajar dan peserta didik

sebagai pihak yang diajar. Berdasarkan pernyataan di atas pengajaran dapat

diartikan sebagai perbuatan belajar oleh peserta didik dan mengajar oleh guru.

10

Page 11: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Kegiatan belajar mengajar ini merupakan kesatuan dari dua kegiatan searah.

Kegiatan belajar merupakan kegiatan primer sedangkan kegiatan mengajar

merupakan kegiatan sekunder. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan

beberapa komponen yaitu: guru, peserta didik, tujuan, materi pelajaran,

metode, media dan evaluasi.

Menurut Hamalik (2007: 57) pembelajaran adalah kombinasi yang

tersusun meliputi unsur-unsur manusia, materi, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat

diartikan bahwa pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

dilaksanakan oleh guru dan peserta didik dengan didukung berbagai fasilitas

dan materi untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Dari beberapa

pendapat pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

suatu kegiatan yang menunjukkan adanya interaksi antara siswa dengan

lingkungan belajarnya baik itu dengan guru, teman-temannya, alat, media

pembelajaran, dan sumber belajar.

Istilah history (sejarah) diambil dari kata hitoria dalam bahasa Yunani

yang berarti “informasi” atau “penelitian yang ditujukan untuk memperoleh

kebenaran”. Sementara dalam bahasa Jerman sejarah yaitu Geschichte, yang

berasal dari kata geschehen yang berarti terjadi, dengan demikian Geschichte

berarti “sesuatu yang telah terjadi”(Kochhar, 2008:1).. Untuk memperjelas

pengertian sejarah berikut ini akan dipaparkan pengertian sejarah menurut

para sejarawan. Buckhardt mengatakan bahawa “ Sejarah merupakan catatan

tentang suatu masa yang ditemukan dan dipandang bermanfaat oleh generasi

dari zaman yang lain”. E.H. Carr menyatakan bahwa sejarah “merupakan

dialog tanpa akhir antara masa sekarang dengan masa lampau (Kochhar,

2008:2). Kuntowijoyo (2001: 18) dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Ilmu Sejarah mendefinisikan sejarah sebagai hasil rekonstruksi masa lalu.

Dari beberapa definisi atau pengertian sejarah di atas dapat

disimpulkan bahwa sejarah adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa

yang benar-benar terjadi pada masa lampau, yang memiliki manfaat positif

11

Page 12: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

dan sebagai bahan refleksi untuk mengkritisi masalahmasalah masa kini,

sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan-kebijakan di masa yang akan

datang dan memprediksi masa depan. Secara umum sejarah mempunyai fungsi

pendidikan, yaitu sebagai pendidikan moral, pendidikan penalaran, pendidikan

politik, pendidikan untuk perubahan, pendidikan untuk masa depan, dan

keindahan. Pembelajaran Sejarah sebagai sub-sistem dari sistem kegiatan

pendidikan merupakan sarana efektif untuk meningkatkan integritas dan

kepribadian bangsa. Kochhar (2008: 33-36) mengemukakan bahwa

memperkokoh rasa nasionalisme dan mengajarkan prinsip-prinsip moral

adalah sasaran umum diselenggarakannya pembelajaran sejarah. Selain untuk

memperluas cakrawala intelektualitas, dan memberikan gambaran yang tepat

tentang konsep waktu, ruang dan masyarakat.

Taufik Abdullah (dalam Alfian, 2007: 2) memberi penilaian, bahwa

strategi pedagogis sejarah Indonesia sangat lemah. Pendidikan sejarah di

sekolah masih cenderung menuntut anak agar menghafal suatu peristiwa.

Siswa tidak dibiasakan untuk mengartikan suatu peristiwa guna memahami

dinamika suatu perubahan. Sejarah haruslah diinterpretasikan seobjektif dan

sesederhana mungkin. Ini dapat terlaksana hanya jika guru sejarah memilki

beberapa kualitas pokok. Menurut Kochar (2008:393-395) kualitas yang harus

dimilki guru sejarah adalah penguasaan materi dan penguasaan teknik. Dalam

penguasaan materi, guru sejarah harus lengkap dari segi akademik. Meskipun

guru mengajar kelas-kelas dasar, guru sejarah harus sekurang-kurangnya

bergelar sarjana dengan spesialisasi dalam periode tertentu dalam sejarah.

C. Kerajaan Demak

Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa.

Sebelumnya kerajaan Demak merupakan kadipaten dari kerajaan Majapahit.

Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1500 hingga tahun 1550

(Soekmono: 1973). Raden Patah adalah bangsawan kerajaan Majapahit yang

telah mendapatkan pengukuhan dari Prabu Brawijaya yang secara resmi

menetap di Demak dan mengganti nama Demak menjadi Bintara. (Slamet

12

Page 13: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Muljana: 2005). Raden Patah menjabat sebagai adipati kadipaten Bintara,

Demak. Atas bantuan daerah-daerah lain yang sudah lebih dahulu menganut

Islam seperti Jepara, Tuban dan Gresik, Raden Patah mendirikan Kerajaan

Islam dengan Demak sebagai pusatnya.

Raden patah sebagai adipati Islam di Demak memutuskan ikatan

dengan Majapahit saat itu, karena kondisi Kerajaan Majapahit yang memang

dalam kondisi lemah. Bisa dikatakan munculnya Kerajaan Demak merupakan

suatu proses Islamisasi hingga mencapai bentuk kekuasaan politik. Apalagi

munculnya Kerajaan Demak juga dipercepat dengan melemahnya pusat

Kerajaan Majapahit sendiri, akibat pemberontakan serta perang perebutan

kekuasaan di kalangan keluarga raja-raja (Poesponegoro: 1984).

Sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa, Kerajaan Demak

sangat berperan besar dalam proses Islamisasi pada masa itu. Kerajaan Demak

berkembang sebagai  pusat perdagangan dan sebagai pusat penyebaran agama

Islam. Wilayah kekuasaan Demak meliputi Jepara, Tuban, Sedayu Palembang,

Jambi dan beberapa daerah di Kalimantan. Di samping itu, Kerajaan Demak 

juga memiliki pelabuhan-pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu,

Jaratan dan Gresik yang berkembang menjadi pelabuhan transito

(penghubung). 

1. Letak Kerajaan Demak

Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah,

tetapi pada awal kemunculannya kerajaan Demak mendapat bantuan dari

para Bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah

menganut agama Islam. Pada sebelumnya, daerah Demak bernama

Bintoro yang merupakan daerah vasal atau bawahan Kerajaan Majapahit.

Kekuasaan pemerintahannya diberikan kepada Raden Fatah (dari kerajaan

Majapahit) yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari Jeumpa

(Daerah Pasai).

Letak Demak sangat menguntungkan, baik untuk perdagangan

maupun pertanian. Pada zaman dahulu wilayah Demak terletak di tepi

selat diantara Pegunungan Muria dan Jawa. Sebelumnya selat itu rupanya

13

Page 14: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

agak lebar dan dapat dilayari dengan baik sehingga kapal dagang dari

Semarang dapat mengambil jalan pintas untuk berlayar ke Rembang.

Tetapi sudah sejak abad XVII jalan pintas itu tidak dapat dilayari setiap

saat. Pada abad XVI agaknya Demak telah menjadi gudang padi dari

daerah pertanian di tepian selat tersebut. Konon, kota Juwana merupakan

pusat seperti itu bagi daerah tersebut pada sekitar 1500.

Di tahun 1513 Juwana dihancurkan dan dikosongkan oleh Gusti

Patih, panglima besar kerajaan Majapahit yang bukan Islam. Ini kiranya

merupakan perlawanan terakhir kerajaan yang sudah tua itu. Setelah

jatuhnya Juwana, Demak menjadi penguasa tunggal di sebelah selatan

Pegunungan Muria. Yang menjadi penghubung antara Demak dan Daerah

pedalaman di Jawa Tengah ialah Sungai Serang (dikenal juga dengan

nama-nama lain), yang sekarang bermuara di Laut Jawa antara Demak

dan Jepara.

Hasil panen sawah di daerah Demak rupanya pada zaman dahulu

pun sudah baik. Kesempatan untuk menyelenggarakan pengaliran cukup.

Lagi pula, persediaan padi untuk kebutuhan sendiri dan untuk

perdagangan masih dapat ditambah oleh para penguasa di Demak tanpa

banyak susah, apabila mereka menguasai jalan penghubung di pedalaman

Pengging dan Pajang.

2. Kehidupan Politik Kerajaan Demak

Ketika kerajaan Majapahit mulai mundur, banyak bupati yang ada

di daerah pantai utara Pulau Jawa melepaskan diri. Bupati-bupati itu

membentuk suatu persekutuan  di bawah pimpinan Demak. Setelah

kerajaan Majapahit runtuh, berdirilah kerajaan Demak sebagai kerajaan

Islam pertama dipulau Jawa. Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan

Demak adalah sebagai berikut:

a. Raden Fatah

Pada awal abad ke 14, Kaisar Yan Lu dari Dinasti Ming di

China mengirimkan seorang putri kepada raja Brawijaya V di

Majapahit, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Putri yang cantik

14

Page 15: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

jelita dan pintar ini segera mendapat tempat istimewa di hati raja. Raja

Brawijaya sangat tunduk kepada semua kemauan sang putri jelita,

hingga membawa banyak pertentangan dalam istana Majapahit.

Pasalnya sang putri telah berakidah tauhid. Saat itu, Brawijaya sudah

memiliki permaisuri yang berasal dari Champa (sekarang bernama

kamboja), masih kerabat Raja Champa.

Sang permaisuri memiliki ketidak cocokan dengan putri

pemberian Kaisar yan Lu. Akhirnya dengan berat hati raja

menyingkirkan putri cantik ini dari istana. Dalam keadaan

mengandung, sang putri dihibahkan kepada adipati Pelembang, Arya

Damar. Di sanalah Raden Patah dilahirkan dari rahim sang Putri Cina.

Nama kecil Raden Patah adalah pangeran Jimbun. Pada masa

mudanya Raden Patah memperoleh pendidikan yang berlatar belakang

kebangsawanan dan politik. 20 tahun lamanya ia hidup di istana

Adipati Palembang. Sesudah dewasa ia kembali ke Majapahit.

Raden Patah memiliki adik laki-laki seibu, tapi beda ayah. Saat

memasuki usia belasan tahun, Raden Patah bersama adiknya berlayar

ke Jawa untuk belajar di Ampel Denta. Mereka mendarat di pelabuhan

Tuban pada tahun 1419 M. Raden Patah sempat tinggal beberapa lama

di ampel Denta, bersama para saudagar muslim ketika itu. Di sana

pula ia mendapat dukungan dari utusan Kaisar Cina, yaitu laksamana

Cheng Ho yang juga dikenal sebagai Dampo Awang atau Sam Poo

Tai-jin, seorang panglima muslim.

Raden patah mendalami agama Islam bersama pemuda-pemuda

lainnya, seperti raden Paku (Sunan Giri), Makhdum ibrahim (Sunan

Bonang), dan Raden Kosim (Sunan Drajat). Setelah dianggap lulus,

Raden Patah dipercaya menjadi ulama  dan membuat permukiman di

Bintara. Ia diiringi oleh Sultan Palembang, Arya Dilah 200 tentaranya.

Raden patah memusatkan kegiatannya di Bintara, karena daerah

tersebut direncanakan oleh Walisanga sebagai pusat kerajaan Islam di

Jawa.

15

Page 16: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Menurut cerita rakyat Jawa Timur, Raden Fatah termasuk

keturunan raja terakhir dari kerajaan Majapahit, yaitu Raja Brawijaya

V. Setelah dewasa, Raden Fatah diangkat menjadi bupati di Bintaro

(Demak) dengan Gelas Sultan Alam Akbar al-Fatah. Raden Fatah

memerintah Demak dari tahun 1500-1518 M. Di bawah

pemerintahannya, kerajaan Demak berkembang dengan pesat, karena

memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan

makanan, terutama beras. Oleh karena itu, kerajaan Demak menjadi

kerajaan agraris-maritim. Barang dagangan yang diekspor kerajaan

Demak antara lain beras, lilin dan madu. Barang-barang itu diekspor

ke Malaka, Maluku dan Samudera Pasai.

Pada masa pemerintahan Raden Fatah, wilayah kekuasaan

kerajaan Demak meliputi daerah Jepara,Tuban, Sedayu, Palembang,

Jambi dan beberapa daerah di kalimantan. Disampin itu, kerajaan

Demak juga memiliki pelabuhan –pelabuhan penting seperti Jepara,

Tuban, Sedayu, Jaratan, dan Gresik yang berkemabng menjadi

pelabuhan transito (penghubung). Kerajaan Demak berkembang

sebagai pusat perdagangan dan pusat penyebaran agama islam. Jasa

para Wali dalam penyebaran agama islam sangatlah besar, baik di

pulau Jawa maupun di daerah-daerah di luar pulau Jawa, seperti di

daerah Maluku yang dilakukan oleh Sunan Giri, di daerah Kalimantan

Timur yang dilakukan oleh seorang penghulu dari Demak yang

bernama Tunggang Parangan.

Pada masa pemerintahan Raden Fatah, dibangun masjid Demak

yang proses pembangunan masjid itu di bantu oleh para wali atau

sunan. Raden Fatah tampil sebagai raja pertama Kerajaan Demak. Ia 

menaklukan kerajaan Majapahit dan memindahkan seluruh benda

upacara dan pusaka kerajaan Majapahit ke Demak. Tujuannya, agara

lambang kerajaan Majapahit tercermin dalam kerajaan Demak. Ketika

kerajaan Malaka jatuh ketangan Portugis tahun 1511 M, hubungan

Demak dan Malaka terputus. Kerajaan Demak merasa dirugikan oleh

16

Page 17: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Portugis dalam aktivitas perdagangan. Oleh karena itu, tahun 1513 M

Raden Fatah memerintahkan Adipati Unu memimpin pasukan Demak

untuk menyerang Portugis di Malaka. Serangan itu belum berhasil,

karena pasukan Portugis jauh lebih kuat dan persenjataannya lengkap.

Atas usahnya itu Adipati Unus mendapat julukan Pangeran Sabrang

Lor.

b. Adipati Unus

Setelah Raden Fatah wafat, tahta kerajaan Demak dipegang

oleh Adipati Unus. Ia memerintah Demak dari tahun 1518-1521 M.

Masa pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia

meninggal dalam usia yang masih muda dan tidak meninggalkan

seorang putera mahkota. Walaupun usia pemerintahannya tidak begitu

pasukan Demak menyerang Portugis di Malaka. Setelah Adipati Unus

meninggal, tahta kerajaan Demak dipegang oleh saudaranya yang

bergelar Sultan Trenggana.

Sejak tahun 1509 Adipati Unus anak dari Raden Patah, telah

bersiap untuk menyerang Malaka. Namun pada tahun 1511 telah

didahului Portugis. Tapi Adipati Unus tidak mengurungkan niatnya,

pada tahun 1512 Demak mengirimkan armada perangnya menuju

Malaka. Namun setalah armada sampai dipantai Malaka, armada

pangeran Sabrang Lor dihujani meriam oleh pasukan Portugis yang

dibantu oleh menantu Sultan Mahmud, yaitu sultan Abdullah raja dari

Kampar. Serangan kedua dilakukan pada tahun 1521 oleh pangeran

Sabrang Lor atau Adipati Unus. Tetapi kembali gagal, padahal kapal

telah direnovasi dan menyesuaikan medan. Selain itu, dia berhasil

mengadakan perluasan wilayah kerajaan. Dia menghilangkan kerajaan

Majapahit yang beragama Hindu, yang pada saat itu sebagian

wilayahnya menjalin kerjasama dengan orang-orang Portugis. Adipati

Unus (Patih Yunus) wafat pada tahun 938 H/1521 M.

17

Page 18: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

c. Sultan Trenggana

Sultan Trenggana memerintah Demak dari tahun 1521-1546

M. Dibawah pemerintahannya, kerajaan Demak mencapai masa

kejayaan. Sultan Trenggana berusaha memperluas daerah

kekuasaannya hingga ke daerah Jawa Barat. Pada tahun 1522 M

kerajaan Demak mengirim pasukannya ke Jawa Barat di bawah

pimpinan Fatahillah. Daerah-daerah yang berhasil di kuasainya antara

lain Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Penguasaan terhadap daerah

ini bertujuan untuk menggagalkan hubungan antara Portugis dan

kerajaan Padjajaran. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh armada

Demak pimpinan Fatahillah. Dengan kemenangan itu, fathillah

mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (berarti

kemenangan penuh). Peristiwa yang terjadi pada tanggal 22 juni 1527

M itu kemudian di peringati sebagai hari jadi kota Jakarta.

Dalam usaha memperluas kekuasaannya ke Jawa Timur,

Sultan Trenggana memimpin sendiri pasukannya. Satu persatu daerah

Jawa Timur berhasil di kuasai, seperti Maduin, Gresik, Tuban dan

Malang. Akan tetapi ketika menyerang Pasuruan 953 H/1546 M

Sultan Trenggana gugur. Usahanya untuk memasukan kota pelabuhan

yang kafir itu ke wilayahnya dengan kekerasan ternyata gagal. Dengan

demikian, maka Sultan Trenggana berkuasa selama 42 tahun. Di masa

jayanya, Sultan Trenggana berkunjung kepada Sunan Gunung Jati.

Dari Sunan gunung jati, Trenggana memperoleh gelar Sultan Ahmad

Abdul Arifin. Gelar Islam seperti itu sebelumnya telah diberikan

kepada raden patah, yaitu setelah ia berhasil mengalahkan Majapahit.

2. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Seperti yang telah dijelaskan pada uraian materi sebelumnya,

bahwa letak Demak sangat strategis di jalur perdagangan nusantara

memungkinkan Demak berkembang sebagai Kerajaan Maritim. Dalam

kegiatan perdagangan, Demak berperan sebagai penghubung antara

18

Page 19: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

daerah penghasil rempah di Indonesia bagian Timur dan penghasil

rempah-rempah Indonesia bagian barat.

Dengan demikian perdagangan Demak semakin berkembang. Dan

hal ini juga didukung oleh penguasaan Demak terhadap pelabuhan-

pelabuhan di daerah pesisir pantai pulau Jawa. Sebagai kerajaan Islam

yang memiliki wilayah di pedalaman, maka Demak juga memperhatikan

masalah pertanian, sehingga beras merupakan salah satu hasil pertanian

yang menjadi komoditi dagang. Dengan demikian kegiatan

perdagangannya ditunjang oleh hasil pertanian, mengakibatkan Demak

memperoleh keuntungan di bidang ekonomi.

Letak kerajaan Demak yang strategis, sangat membantu Demak

sebagai kerajaan Maritim. Lagi pula letaknya yang ada di muara sungai

Demak mendorong aktivitas perdagangan cepat berkembang. Di samping

dari perdagangan, Demak juga hidup dari agraris. Pertanian di Demak

tumbuh dengan baik karena aliran sungai Demak lewat pelabuhan

Bergota dan Jepara. Demak bisa menjual produksi andalannya seperti

beras, garam dan kayu jati.

3. Kehidupan Sosial-Budaya Kerajaan Demak

Berdirinya kerajaan Demak banyak didorong oleh latar belakang

untuk mengembangkan dakwah Islam. Oleh karena itu tidak heran jika

Demak gigih melawan daerah-daerah yang ada dibawah pengaruh asing.

Berkat dukungan Wali Songo, Demak berhasil menjadikan diri sebagai

kerajaan Islam pertama di Jawa yang memiliki pengaruh cukup luas.

Untuk mendukung dakwah pengembangan agama Islam, dibangun

Masjid Agung Demak sebagai pusatnya. Kehidupan sosial dan budaya

masyarakat Demak lebih berdasarkan pada agama dan budaya Islam

karena pada dasarnya Demak adalah pusat penyebaran Islam di pulau

Jawa.

Sebagai pusat penyebaran Islam Demak menjadi tempat

berkumpulnya para wali seperti Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan

19

Page 20: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Kudus dan Sunan Bonar. Para wali tersebut memiliki peranan yang

penting pada masa perkembangan kerajaan Demak bahkan para wali

tersebut menjadi penasehat bagi raja Demak. Dengan demikian terjalin

hubungan yang erat antara raja/bangsawan, para wali/ulama dengan

rakyat. Hubungan yang erat tersebut, tercipta melalui pembinaan

masyarakat yang diselenggarakan di Masjid maupun Pondok Pesantren.

Sehingga tercipta kebersamaan atau Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan di

antara orang-orang Islam).

Demikian pula dalam bidang budaya banyak hal yang menarik

yang merupakan peninggalan dari kerajaan Demak. Salah satunya adalah

Masjid Demak, di mana salah satu tiang utamanya terbuat dari pecahan-

pecahan kayu yang disebut Soko Tatal. Masjid Demak dibangun atas

pimpinan Sunan Kalijaga. Di serambi depan Masjid (pendopo) itulah

Sunan Kalijaga menciptakan dasar-dasar perayaan Sekaten (Maulud Nabi

Muhammad SAW) yang sampai sekarang masih berlangsung di

Yogyakarta dan Cirebon.

Dilihat dari arsitekturnya, Masjid Agung Demak memperlihatkan

adanya wujud akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu dengan

kebudayaan Islam. Salah satu peninggalan berharga kerajaan Demak

adalah bangunan Masjid Demak yang terletak di sebelah barat alun-alun

Demak. Masjid Agung Demak memiliki ciri khas yakni salah satu tiang

utamanya terbuat dari tatal ( potongan kayu), atap tumpang, dan di

belakangnya terdapat makam raja-raja Demak.

D. Maket

1. Pengertian Maket

Maket adalah sebuah bentuk tiga dimensi yang meniru sebuah

benda atau objek dan biasanya memiliki skala. Maket  biasanya digunakan

untuk mendeskripsikan sebuah keadaan. Jadi, maket digunakan sebagai

sebuah representasi dari keadaaan sebenarnya menuju keadaan yang akan

diciptakan (Criss B. Mills, 2008: iii-iv). Jika dalam bahasa Indonesia

20

Page 21: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

sering disebut dengan maket, maka dalam bahasa Inggris sering disebut

dengan mockup. Sementara itu, menurut Alexander Schilling (2010: vii)

maket adalah cara untuk mempresentasikan struktur yang terencana.

Karena maket membantu untuk meciptakan kesan ruang pada tata ruang

atau lingkungan yang akan diciptakan, maka maket adalah alat penyajian

yang penting dalam mempelajari arsitektur dan dalam praktik profesional.

Menurut Schilling juga maket juga dapat diartikan sesuatu yang

dapat membantu para perancang untuk mendapatkan proporsi dan bentuk

yang tepat, dan juga sebagai alat bantu untuk meninjau ide sketsa dalam

tiga dimensi dan membantu mengembangkan ide para perancang.

Terdapat banyak jenis maket. Beberapa jenisnya antara lain: maket

arsitektur, maket mekanikal, maket struktural, maket simulasi, maket

diorama,dan lain-lain. Sedangkan judul maketnya sendiri tergantung dari

nama proyek yang sedang dikerjakan. Baik itu gedung, rumah tinggal,

pabrik, pelabuhan, dan lain sebagainya.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa maket adalah miniatur atau model bangunan yang akan dibuat

untuk memudahkan visualisasi hasil rancangan baik berupa rancangan

struktur, interior, eksterior atau siteplan. Adapun bahan-bahan dari maket

biasanya terbuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan sebagainya. Hal ini

bergantung pada hasil akhir yang diinginkan. Seperti contoh, jika kita

ingin membuat hasil akhir maket dengan teknik monochrome, maka bahan

yang digunakan bisa saja bahan-bahan yang mengandung unsur putih,

seperti styrene atau styrofoam. Sedangkan bila ingin menghadirkan maket

yang menghasilkan efek sephia, maka dapat digunakan bahan berupa kayu

balsa.

2. Ciri-ciri Maket

a. Berbentuk seperti tiruan dalam tiga dimensi.

b. Berskala kecil.

c. Biasanya dibuat dari kayu, kertas, tanah liat, dsb.

21

Page 22: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

d. Mengeluarkan biaya yang sedikit.

3. Fungsi Maket

a. Alat bantu dalam mempresentasikan kepada kalayak ramai tentang

bangunan yang akan dibangun.

b. Pengenalan bentuk geometri.

c. Melatih konsentrasi.

d. Memperkuat fungsi brosur dan iklan sebagai media informasi

pemasaran.

e. Memudahkan konsumen memahami bentuk rumah dengan cepat.

Pada umumnya, maket diartikan sebagai bentuk model miniatur

dari desain bangunan yang dirancang atau yang akan dibangun, projek-

projek pembangunan, baik bangunan (rumah tinggal, bangunan

perkantoran dsb) maupun pengembangan suatu kawasan. Namun saat ini,

maket bangunan yang sebelumnya identik dengan desain bangunan

sebuah proyek, kini dapat menjadi souvenir atau cinderamata yang dapat

diperjualbelikan sebagai sebuah benda seni. Memang hal ini kurang lazim

bagi kalangan arsitek, tapi maket sebagai souvenir atau pajangan yang

menarik.

22

Page 23: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

A. Tujuan PenelitianSecara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang

beberapa hal sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah pertumbuhan dan perkembangan Kerajaan Demak

Bintara.

2. Mengetahui bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran

maket sejarah.

3. Mengetahui bagaimana kualitas produk media pembelajaran maket

ditinjau dari aspek media, dan aspek materi.

4. Mengetahui bagaimana efektivitas penggunaan media pembelajaran maket

sejarah dalam pembelajaran.

B. Manfaat Penelitian

Urgensi dari penelitian ini antara lain, adalah membantu siswa

meningkatkan aktivitas dalam pembelajaran sejarah. Media maket sejarah

dapat menjadi sumber belajar bagi siswa sehingga memacu siswa untuk

senantiasa berinteraksi langsung dengan materi, meningkatkan kemandirian

dan kreativitas dalam belajar. Media maket ini juga bisa membantu siswa

memahami konsep, kejadian, peristiwa, fakta serta interpretasi kebenaran

sejarah. melalui. Bagi guru dapat memotivasi untuk selalu melakukan inovasi

pembelajaran yang kreatif dalam rangka meningkatkan mutu hasil belajar

siswa.

C. Luaran PenelitianSecara khusus luaran dari penelitian Hibah Bersaing ini adalah berupa:

(a) Maket Pusat-pusat pemerintahan Mataram Islam dan, (b) Artikel Ilmiah

untuk Jurnal Nasional/Internasional.

23

Page 24: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

BAB IVMETODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Demak Jawa Tengah. Penelitian

dilaksanakan dalam waktu 3 Tahun yaitu dari persiapan penelitian, bulan

April 2017 sampai penyusunan laporan penelitian bulan Oktober 2017.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang

berorientasi pada produk. Penelitian dan pengembangan merupakan jenis

penelitian yang banyak digunakan untuk memecahkan masalah praktis di

dunia pendidikan. Sebagaimana Borg dan Gall (1983:772) menyatakan bahwa

“educational research and development (R&D) is a process used to develop

and validate educational production”. Penelitian model pengembangan

dipilih karena penelitian pengembangan yang dilakukan berorientasi pada

produk.

Menurut Borg dan Gall (1983; 772) ada dua tujuan utama, yaitu

mengembangkan produk dan menguji keefektifan produk dalam mencapai

tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembangan dimana produk

yang dihasilkan bisa berupa software, hardware seperti buku, modul, paket

program pembelajaran ataupun alat bantu belajar, sedangkan tujuan kedua

disebut sebagai fungsi validasi. Produk yang akan dihasilkan dalam penelitian

ini berupa hardware maket media pembelajaran sejarah. Borg and Gall

memberikan rujukan kepada peneliti bahwa untuk melakukan penelitian

pengembangan, mereka menetapkan sepuluh langkah utama sebagai berikut.

Gambar 3. Model R&D Borg and Gal

24

Research and information

collecting (1)Planing (2)

Develop preliminary form

of product (3)

Preliminary field testing

(4)

Main product revision (5)

Desemination and implementation (10)

Final product revision (9)

Operational field testing

(8)

Operational product

revision (7)

Main field testing (6)

Page 25: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

C. Prosedur Pengembangan

Berikut ini alur penelitian yang menggambarkan kegiatan yang akan

dilaksanakan dan dikerjakan dalam 3 tahap untuk 3 tahun kedepan:

Gambar 4. Pengembangan penelitian, modifikasi langkah Borg and Gall.

Tahun pertama penelitian ini akan dilakukan studi pendahuluan

berupa studi pustaka dan studi lapangan. Dengan studi pendahuluan

25

Page 26: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

diharapkan ditemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan penelitian mengenai

bagaimana eksistensi dan relevansi kurikulum sejarah bagi pencapaian tujuan

pendidikan secara substansial; apakah tujuan program pembelajaran sejarah

sudah tercapai, apakah proses pembelajaran berlangsung secara aktif,

partisipatif, inovatif, reformatif, dan dinamis; apakah hasil pembelajaran

sejarah memuaskan berbagai pihak dan sesuai dengan kondisi yang

sesungguhnya. Selain itu, akan dilakukan studi lapangan keadaan pusat-pusat

pemerintahan Kerajaan Demak tersebut. Komponen-komponen yang ada di

tiga kota tersebut. Hasil studi pendahuluan ini dimaksudkan untuk

mengkonstruk media pembelajaran sejarah, sehingga model media maket

yang dikembangkan betul-betul berbasis riset dan evaluasi.

Tahun kedua penelitian adalah tersusunnya model media maket yang

bermanfaat untuk pembelajaran sejarah yang berangkat dari hasil studi

pustaka dan studi lapangan. Tentu saja pada tahap ini tujuannya adalah

tersusunnya media pembelajaran sejarah yang berupa maket sebagai media

pembelajaran bagi para guru sejarah. Tahap yang kedua ini pertama-tama

akan dilakukan analisis tujuan dan analisis kemampuan. Kemampuan ini

disesuaikan dengan kemampuan peneliti. Berikutnya akan dibuat prosedur

pengembangan (pengembangan desain) yang terdiri dari: membuat desain

produk yang akan dikembangkan dan menentukan tahap-tahap pelaksanaan

uji desain di lapangan. Kegiatan terakhir pada tahap ini melakukan validasi

dengan melibatkan ahli media dan ahli materi. Hal ini dimaksudkan untuk

mengetahui apakah media yang dikembangkan dalam penelitian ini siap

untuk dilakukan uji lapangan. Pada tahap ini, ahli media memberikan

penilaian, komentar dan saran revisi terhadap produk dari aspek tampilan dan

kualitas media. Sementara ahli materi memberikan penilaian, komentar dan

saran revisi terhadap aspek pembelajaran dan aspek materi. Setelah produk

dinyatakan layak oleh ahli media dan ahli materi, selanjutnya dilakukan uji

coba kepada siswa.

Tahun ketiga penelitian adalah tersusunnya model media

pembelajaran maket yang baku setelah melalui mekanisme uji coba pada

26

Page 27: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

tahap kedua, dan eksperimentasi pada tahap ketiga. Efektivitas, efisiensi, dan

kemenarikan model media pembelajaran maket inilah yang akan

direkomendasikan sebagai hasil penelitian multi years, dan harapannya para

guru sejarah di sekolah menggunakan model media pembelajaran maket

untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran sejarah.

D. Jenis Data & Sumber Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif

dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata,

bukan dalam bentuk angka dan data kualitatif ini dapat diperoleh melalui

berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis

dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam

catatan lapangan oleh peneliti. Bentuk lain yang dapat digunakan pada data

kualitatif adalah gambar yang diperoleh melalui pemotretan atau rekaman

video.

Jenis data kedua yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah berupa

data kuantitatif, yang didapatkan dari hasil kuesioner dan tes prestasi yang

diberikan kepada siswa untuk melihat efektivitas produk yang dihasilkan

dalam pembelajaran. Informasi tersebut akan digali dari beragam sumber

data, dan jenis sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini

meliputi: Narasumber atau informan, arsip dan dokumen, dan tempat,

peristiwa serta kegiatan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi: (1) Focus Group Discussion (FGD), (2) observasi, (3) wawancara,

dan (4) studi dokumentasi. FGD dilaksanakan untuk validasi model.

Observasi dilakukan selama penelitian berlangsung untuk mencermati

beragam fenomena sejak tahap studi orientasi suasana lingkungan penelitian,

implemntasi sampai evaluasi hasil. Studi dokumentasi, digunakan untuk

27

Page 28: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

menjaring data di dalam dokumen-dokumen tertulis yang menunjukkan

adanya hubungan masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Proses analisis penelitian ini dilakukan bersamaan sejak awal proses

pengumpulan data, dengan melakukan beragam teknik refleksi bagi

pendalaman dan pemantapan data. Setiap data yang diperoleh akan selalu

dibandingakan, setiap unit atau kelompoknya untuk melihat keterkaitannya

sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Miles and Huberman proses

analisisnya menggunakan model analisis interaktif. Dalam model analisis ini,

tiga komponen analisisnya yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan

simpulan/verifikasi (Miles & Huberman, 1992: 16). Sesuai model analisis

data kualitatif dilakukan: (1) setelah data terkumpul peneliti mengadakan

reduksi data dengan jalan merangkum laporan lapangan, mencatat hal-hal

pokok yang relevan dengan fokus penelitian, (2) menyusun secara sitematik

berdasarkan kategori dan klasifikasi tertentu, (3) membuat display data dalam

bentuk tabel ataupun gambar sehingga hubungan antara data yang satu

dengan lainnya menjadi jelas dan utuh, (4) membandingkan dan menganalisis

data secara mendalam, (5) menyajikan temuan, menarik kesimpulan.

28

Page 29: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

BAB VHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Berdirinya Kerajaan Demak Bintara

Menjelang akhir abad ke-15, seiring dengan kemuduran Majapahit,

secara praktis beberapa wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri.

Bahkan wilayah-wilayah yang tersebar atas kadipaten-kadipaten saling

serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit. Sementara Demak

yang berada di wilayah utara pantai Jawa muncul sebagai kawasan yang

mandiri.Sekitar tahun 1500 seorang bupati Majapahit bernama Raden Patah,

yang berkedudukan di Demak dan memeluk agama Islam, terang-terangan

memutuskan segala ikatannya dari Majapahit yang sudah tidak berdaya lagi

itu. Dengan bantuan daerah-daerah lainnya di Jawa Timur yang sudah Islam

pula, seperti Jepara, Tuban dan Gresik, ia mendirikan Kerajaan Islam dengan

Demak sebagai pusatnya (Soekmono, 1973: 52). Pernyataan tersebut adalah

bukti bahwa Kesultanan Demak masih terdapat hubungan dengan Kerajaan

Majapahit.

Dalam tradisi Jawa digambarkan bahwa Demak merupakan penganti

langsung dari Majapahit, sementara Raja Demak (Raden Patah) dianggap

sebagai putra Majapahit terakhir. Kerajaan Demak didirikan oleh

kemungkinan besar seorang Tionghoa Muslim bernama Cek Ko-po (Ricklefs,

M., 2002: 38). Kemungkinan besar puteranya adalah orang yang oleh Tomé

Pires dalam Suma Oriental-nya dijuluki "Pate Rodim", mungkin

dimaksudkan "Badruddin" atau "Kamaruddin" dan meninggal sekitar tahun

1504. Putera atau adik Rodim, yang bernama Trenggana bertahta dari tahun

1505 sampai1518, kemudian dari tahun 1521 sampai 1546. Di antara kedua

masa ini yang bertahta adalah iparnya, Raja Yunus (Pati Unus) dari Jepara.

Sementara pada masa Trenggana sekitar tahun 1527 ekspansi militer Kerajaan

Demak berhasil menundukan Majapahit.

Raden Patah adalah raja Demak yang pertama. Kraton Demak Bintoro

berdiri ditandai dengan sangkalan: genti mati siniraman janama atau tahun

1403 Saka atau 1478 M, setelah mundurnya Sinuwun Prabu Brawijaya V dari

29

Page 30: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

dhampar kencana kraton Majapahit (Purwadi & Maharsi, 2005: 34). Dalam

pernyataan tersebut terbukti bahwa Raden Patah adalah pendiri Kesultanan

Demak yang pertama dan yang membuat kesultanan Demak menjadi jaya

secara drastis.

Raden Patah ialah seorang putra Brawijaya dari ibunya putri Cina

(Cempa). Ketika Raden Patah masih dalam kandungan Ibunya oleh Brawijaya

dititipkan kepada gubernur di Palembang, di tempat itulah Raden Patah lahir.

Tempat itu kemudian tumbuh dan berkembang sebagai pusat kerajaan Islam

pertama-tama di pulau jawa. Sejak akhir abad ke-15 M, mungkin sejak

lenyapnya ibu kota kerajaan Majapahit di daerah Trowulan oleh Wangsa

Girindrawardhana dari kerajaan Kediri tahun 1474 (Poesponegoro &

notosusonto, 2008: 52). Hal tersebut membuktikan bahwa Kerajaan

Majapahit dilenyapkan oleh Kerajaan Kediri dan di saat itu juga adalah awal

bangkitnya Kesultanan Demak di bawah pimpinan Raden Patah. Di dalam

keruntuhannya Majapahit tidak memiliki pertahanan yang kuat, dapat

disimpulkan pada saat tiu maja pahit telah lemah total.

Menurut cerita Raden Patah itu bahkan sampai berhasil merobohkan

Majapahit dan kemudian memindahkan semua alat Upacara kerajaan dan

pusaka-pusaka Majapahit ke Demak, sebagai lambang dari tetap

berlangsungnya Kerajaan kesatuan Majapahit itu tetapi dalam bentuk baru di

Demak (Soekmono, 1973: 52). Cerita raden patah ini berarti Majapahit telah

berada pada titik kehancurannya, sedangkan persenjataan Majapahit

dipindahkan ke kesultanan Demak agar nama kerajaan Majapahit tidak

hilang, dan persenjataan tersebut dipergunakan untuk memperkuat pertahanan

Kesultanan Demak.

Dalam hidupnya Raden Patah memiliki saudara kandung satu ibu

tetapi lain Ayah, dia bernama Raden Husain. Raden Husain itu sendiri adalah

putera dari Arya Dilah. Sehingga terbukti bahwa Raden Patah dengan Raden

Husain memiliki hubungan yang persaudaraan. Lebuh lanjut disebutkan

bahwa ketika kedua putera tersebut telah dewasa Mereka pergi ke Majapahit

untuk mengabdi pada Raja Majapahit. Dalam perjalanannya itu mereka

30

Page 31: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

singgah di Ampeldenta untuk menuntut ilmu dan agama Islam pada Sunan

Ampel. Setelah kedua putera tersebut berhasil menamatkan perjalanannya,

ternyata raden patah berubah pendiriannya tidak jadi melanjutkan

perjalanannya ke Majapahit dengan alasan, bahwasanya bukanlah pada

tempatnya bagi seseorang muslim mengabdi pada raja yang berkepercayaan

lain. Oleh karena itu Raden Husain berangkat sendirian dan setelah diterima

sebagai abdi di Majapahit, ia memperoleh kedudukan sebagai Adipati di

Terung. Raden Patah sendiri oleh Sunan Ampel di kawinkan dengan cucunya,

yaitu puteri Nyai Ageng Maloka. Selanjutnya atas saran orang suci dari

Ampeldenta itu Raden Patah diminta agar berjalan ke barat hingga

menemukan suatu daerah yang penuh dengan pohon alang-alang (jawa:

glagah) yang berbau harum dan di situlah Raden Patah diminta untuk

membuka perkampungan baru yang bernama bintara (Arcadiam, 16).

Dan di tempat itulah Raden Patah membangun Kesultanan Demak

Bintoro, tetapi membangun Kesultanan Demak Bintoro tidak semudah

membalikkan telapak tangan, tentunya Raden Patah membutukan perjuangan

yang sangat berat untuk menguasai Demak. Karena betapapun Majapahit

lemah pastinya tidak akan tinggal diam ketika wilayahnya itu diambil.

Raden Patah memerintah Demak dari tahun 1500-1518 M. Di bawah

pemerintahannya, kerajaan Demak berkembang dengan pesat, karena

memiliki daerah pertanian yang luas sebagai penghasil bahan makanan,

terutama beras. Oleh karena itu, kerajaan Demak menjadi kerajaan agraris-

maritim. Barang dagangan yang diekspor kerajaan Demak antara lain beras,

lilin dan madu. Barang-barang itu diekspor ke Malaka, Maluku dan Samudera

Pasai. Pada masa pemerintahan Raden Patah, wilayah kekuasaan kerajaan

Demak meliputi daerah Jepara,Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi dan

beberapa daerah di kalimantan. Disampin itu, kerajaan Demak juga memiliki

pelabuhan –pelabuhan penting seperti Jepara, Tuban, Sedayu, Jaratan, dan

Gresik yang berkemabng menjadi pelabuhan transito (penghubung).

Kerajaan Demak berkembang sebagai pusat perdagangan dan pusat

penyebaran agama Islam. Jasa para Wali dalam penyebaran agama Islam

31

Page 32: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

sangatlah besar, baik di pulau Jawa maupun di daerah-daerah di luar pulau

Jawa, seperti di daerah Maluku yang dilakukan oleh Sunan Giri, di daerah

Kalimantan Timur yang dilakukan oleh seorang penghulu dari Demak yang

bernama Tunggang Parangan. Pada masa pemerintahan Raden Patah,

dibangun masjid Demak yang proses pembangunan masjid itu di bantu oleh

para wali atau sunan. Raden Patah tampil sebagai raja pertama Kerajaan

Demak. Ia  menaklukan kerajaan Majapahit dan memindahkan seluruh benda

upacara dan pusaka kerajaan Majapahit ke Demak. Tujuannya, agar lambang

kerajaan Majapahit tercermin dalam kerajaan Demak.

Ketika kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511 M,

hubungan Demak dan Malaka terputus. Kerajaan Demak merasa dirugikan

oleh Portugis dalam aktivitas perdagangan. Oleh karena itu, tahun 1513 M

Raden Fatah memerintahkan Adipati Unus memimpin pasukan Demak untuk

menyerang Portugis di Malaka. Serangan itu belum berhasil, karena pasukan

Portugis jauh lebih kuat dan persenjataannya lengkap. Atas usahanya itu

Adipati Unus mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor.

B. Masa Kejayaan Kerajaan Demak

Pada awal abad ke-16, Kerajaan Demak telah menjadi kerajaan yang

kuat di Pulau Jawa, tidak satu pun kerajaan lain di Jawa yang mampu

menandingi usaha kerajaan ini dalam memperluas kekuasaannya dengan

menundukan beberapa kawasan pelabuhan dan pedalaman di nusantara.

1. Di Bawah Pati Unus

Setelah Raden Fatah wafat, tahta kerajaan Demak dipegang oleh

Adipati Unus. Ia memerintah Demak dari tahun 1518-1521 M. Masa

pemerintahan Adipati Unus tidak begitu lama, karena ia meninggal dalam

usia yang masih muda dan tidak meninggalkan seorang putera mahkota.

Walaupun usia pemerintahannya tidak begitu  pasukan Demak menyerang

Portugis di Malaka. Setelah Adipati Unus meninggal, tahta kerajaan Demak

dipegang oleh saudaranya yang bergelar Sultan Trenggana.

32

Page 33: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Sejak tahun 1509 Adipati Unus anak dari Raden Patah, telah bersiap

untuk menyerang Malaka. Namun pada tahun 1511 telah didahului Portugis.

Tapi adipati unus tidak mengurungkan niatnya, pada tahun 1512 Demak

mengirimkan armada perangnya menuju Malaka. Namun setalah armada

sampai dipantai Malaka, armada pangeran sabrang lor dihujani meriam oleh

pasukan portugis yang dibantu oleh menantu sultan Mahmud, yaitu sultan

Abdullah raja dari Kampar. Serangan kedua dilakukan pada tahun 1521 oleh

pangeran sabrang lor atau Adipati Unus. Tetapi kembali gagal, padahal kapal

telah direnovasi dan menyesuaikan medan.

Selain itu, dia berhasil mengadakan perluasan wilayah kerajaan. Dia

menghilangkan kerajaan Majapahit yang beragama Hindu, yang pada saat itu

sebagian wilayahnya menjalin kerja sama dengan orang-orang Portugis.

Adipati Unus (Patih Yunus) wafat pada tahun 938 H/1521 M. Demak di

bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara. Visi besarnya

adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritim yang besar.

2. Di Bawah Trenggana

Sulltan Trenggana memerintah Demak dari tahun 1521-1546 M.

Dibawah pemerintahannya, kerajaan Demak mencapai masa kejayaan. Sultan

Trenggana berusaha memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa

Barat. Pada tahun 1522 M kerajaan Demak mengirim pasukannya ke Jawa

Barat di bawah pimpinan Fatahillah. Daerah-daerah yang berhasil di

kuasainya antara lain Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon. Penguasaan

terhadap daerah ini bertujuan untuk menggagalkan hubungan antara Portugis

dan kerajaan Padjajaran. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh armada

Demak pimpinan Fatahillah. Dengan kemenangan itu, fathillah mengganti

nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (berarti kemenangan penuh). Peristiwa

yang terjadi pada tanggal 22 juni 1527 M itu kemudian di peringati sebagai

hari jadi kota Jakarta.

Dalam usaha memperluas kekuasaannya ke Jawa Timur, Sultan

Trenggana memimpin sendiri pasukannya. Satu persatu daerah Jawa Timur

33

Page 34: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

berhasil di kuasai, seperti Maduin, Gresik, Tuban dan Malang. Akan tetapi

ketika menyerang Pasuruan 953 H/1546 M Sultan Trenggana gugur. Usahanya

untuk memasukan kota pelabuhan yang kafir itu ke wilayahnya dengan

kekerasan ternyata gagal. Dengan demikian, maka Sultan Trenggana berkuasa

selama 42 tahun. Di masa jayanya, Sultan Trenggana berkunjung kepada

Sunan Gunung Jati. Dari Sunan gunung jati, Trenggana memperoleh gelar

Sultan Ahmad Abdul Arifin. Gelar Islam seperti itu sebelumnya telah

diberikan kepada raden Patah, yaitu setelah ia berhasil mengalahkan

Majapahit.

Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa

Tengah. Di bawahnya, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya

seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis

yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya

dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu

terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Trenggana meninggal pada

tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian

digantikan oleh Sunan Prawoto. Salah seorang panglima perang Demak waktu

itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi

menantu raja Trenggana. Sementara Maulana Hasanuddin putera Sunan

Gunung Jati diperintah oleh Trenggana untuk menundukkan Banten Girang.

Kemudian hari keturunan Maulana Hasanudin menjadikan Banten sebagai

kerajaan mandiri. Sedangkan Sunan Kudus merupakan imam di Masjid

Demak juga pemimpin utama dalam penaklukan Majapahit sebelum pindah ke

Kudus.

C. Kemunduran Kerajaan Demak

Setelah wafatnya Sultan Trenggana menimbulkan kekacauan politik

yang hebat di keraton Demak. Negeri-negeri bagian (kadipaten) berusaha

melepaskan diri dan tidak mengakui lagi kekuasaan Demak. Di Demak

sendiri timbul pertentangan di antara para waris yang saling berebut tahta.

Orang yang seharusnya menggantikan kedudukan Sultan Trengggono adalah

34

Page 35: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

pengeran Sekar Seda Ing Lepen. Namun, ia dibunuh oleh Sunan Prawoto

yang berharap dapat mewarisi tahta kerajaan. Adipati Jipang yang beranama

Arya Penangsang, anak laki-laki Pangeran Sekar Seda Ing Lepen, tidak

tinggal diam karena ia merasa lebih berhak mewarisi tahta Demak. Sunan

Prawoto dengan beberapa pendukungnya berhasil dibunuh dan Arya

Penangsang berhasil naik tahta. Akan tetapi, Arya Penangsang tidak berkuasa

lama karena ia kemudian di kalahkan oleh Jaka Tingkir yang di bantu oleh

Kiyai Gede Pamanahan dan putranya Sutawijaya, serta KI Penjawi. Jaka

tingkir naik tahta dan penobatannya dilakukan oleh Sunan Giri. Setelah

menjadi raja, ia bergelar Sultan Handiwijaya serta memindahkan pusat

pemerintahannya dari Demak ke Pajang pada tahun 1568.

Sultan Handiwijaya sangat menghormati orang-orang yang telah

berjasa. Terutama kepada orang-orang yang dahulu membantu pertempuran

melawan Arya Penangsang. Kyai Ageng Pemanahan mendapatkan tanah

Mataram dan Kyai Panjawi diberi tanah di Pati. Keduanya diangkat

menjadibupati di daerah-daerah tersebut. Sutawijaya, putra Kyai Ageng

Pemanahan diangkat menjadi putra angkat karena jasanya dalam menaklukan

Arya Penangsang. Ia pandai dalam bidang keprajuritan. Setelah Kyai Ageng

Pemanahan wafat pada tahun 1575, Sutawijaya diangkat menjadi

penggatinya.

Pada tahun 1582 Sultan Hadiwijaya wafat. Putranya yang bernama

Pangeran Benawa diangkat menjadi penggantinya. Timbul pemberontakan

yang dilakukan oleh Arya Panggiri, putra Sunan Prawoto, ia merasa

mempunyai hak atasa tahta Pajang. Pemberontakan itu dapat digagalkan oleh

Pangeran Benawan dengan bantuan Sutawijaya. Pengeran Benawan

menyadari bahwa dirinya lemah, tidak mamapu mengendalikan

pemerintahan, apalagi menghadapi musuh-musuh dan bupati-bupati yang

ingin melepaskan diri dari kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnya,

Sutawijaya pada tahun 1586. Pada waktu itu Sutawijaya telah menjabat bupati

Mataram, sehingga pusat kerajaan Pajang dipindahkan ke Mataram.

35

Page 36: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

D. Kehidupan Ekonomi

Demak mempunyai letak geografis di pesisir utara dengan lingkungan

alamnya yang subur, dan semua adalah sebuah kampung yang dalam babad

lokalnya disebut Gelagahwagi. Tempat inilah konon dijadikan permukiman

muslim di bawah pimpinan Raden Patah yang kehadirannya di tempat

tersebut atas petunjuk seorang wali bernama Sunan Rahmat atau Ampel

(Poesponegoro & notosusonto, 2008: ).

Babad Demak Bintoro erat sekali kaitannya dengan penyebaran agama

Islam di tanah Jawa. Dengan dukungan penuh Wali Sanga, Kraton Demak

Bintoro mampu tampil sebagai Kraton Islam yang teguh, kokoh dan

berwibawa. Dalam pergaulan antar bangsa, Kraton Demak Bintoro

merupakan juru bicara kawasan Asia tenggara yang sangat disegani. Hal ini

disebabkan oleh kontribusi Kraton Demak Bintoro dalam bidang ekonomi,

pelayaran, perdagangan, kerajinan, pertanian, pendidikan dan keagamaan

(Purwadi & Maharsi, 2005: 1). Di saat itu Demak Bintoro sangatlah jaya,

karena menguasai beberapa bidang di Asia Tenggara, dengan jayanya Demak

Bintoro penyebaran agama Islam juga berkembang pesat dan tersebar ke

seluruh Nusantara, cara penyebaran Islam oleh Kesultanan Demak melalui

perdagangan yang dilakukan oleh para ulama.

Demak Bintoro memang strategis tempatnya. Letak Demak Bintoro

sangat menguntungkan, baik untuk perdagangan maupun pertanian. Pada

zaman dulu tlatah Demak Bintoro terletak di tepi selat di antara pegunungan

Murai dan Jawa. Sebelumnya selat itu rupanya agak lebar dan dapat dilayari

dengan baik sehingga kapal dagang dari Semarang dapat mengambil jalan

pintas itu untuk berlayar ke Rembang (Purwadi & Maharsi, 2005: 33).

Dengan letak Demak Bintoro yang strategis, hal itu adalah salah satu yang

menyebabkan Kesultanan Demak dapat berkembang dengan pesat di awal

berdirinya Kesultanan Demak. Dengan perkembangan Kesultanan Demak

yang begitu pesat sehingga mendapat julukan sebagai Negara Adi Daya di

kawasan Asia Tenggara.

36

Page 37: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Duta besar Kraton Demak Bintoro di tempatkan di negara-negara

Islam. Misalnya saja Negeri Johor, Negeri Pasai, Negeri Gujarat, Negeri

Turki, Negeri Parsi, Negeri Arab dan Negeri Mesir. Sesama Negeri Islam itu

memang terjadi solidaritas keagamaan. Para pelajar dari Demak Bintoro juga

dikirim untuk belajar ke berbagai Negeri sahabat tersebut. Saat itu Kraton

Demak Bintoro memang muncul sebagai Kraton maritim Islam yang

makmur, lincah, berilmu, kosmopolit dan Agamis (Purwadi & Maharsi, 2005:

1). Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa Kesultanan Demak banyak menjalin

persahabatan dengan negara-negara Islam lainnya. Sehingga kesolidaritasan

negara-negara Islam tersebut membuat masa itu adalah masa kejayaan

perkembangan Negara Islam. Dan Kesultanan Demak juga mulai berkembang

dalam bidang pendidikannya. Terbukti dengan dikirimnya pelajar dari

Kesultanan Demak Bintoro untuk belajar ke berbagai Negeri sahabat tersebut.

Kesultanan Demak Bintoro juga mempunyai wilayah yang sangat penting

untuk perekonomian Demak Bintoro, daerah tersebut bernama Tlatah.

Penghubung antara Demak Bintoro dan tlatah pelosok di Jawa Tengah

ialah Sungai Serang yang kini bermuara di laut Jawa antara Demak Bintoro

dan Jepara. Sungai itu masih tetap dapat dilayari dengan perahu-perahu

dagang yang agak kecil. Anak-anak sungainya bersumber di Pegunungan

Kapur Tengah. Di sebelah pegunungan tersebut terletak tlatah-tlatah tua Jawa

Tengah, yakni Pengging dan Pajang Hadiningrat. Jalan-jalan yang cukup baik

dilalui pedati melalui tlatah batas perairan yang rendah dari lembah Sungai

Serang Lusi menuju lembah Bengawan, yakni Bengawan Solo, yang

merupakan penghubung antara Jawa Tengah sebelah selatan dan Jawa Timur

(Purwadi & Maharsi, 2005: 34).penjelasan di atas menunjukkan bahwa jalur

perdagangan di Demak sangat mudah sehingga sangat membantu

perekonomian Demak Bintoro, karena tanpa adanya jalur perdagangan yang

efisien tersebut, perdagangan Demak Bintoro akan terhambat dan

perekonomiannya juga akan menurun.

Hasil panen sawah di tlatah Demak Bintoro rupanya pada zaman

dahulu pun sudah baik. Kesempatan untuk menyelenggarakan peng-airan

37

Page 38: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

cukup baik. Lagi pula persediaan padi untuk diri sendiri dan untuk

perdagangan masih dapat ditambah oleh para pejabat di Demak Bintoro tanpa

banyak susah, apabila mereka menguasai jalan penghubung di Pengging dan

Pajang Hadiningrat. Tidak mengherankan apabila kawasan ini juga mencapai

kemakmuran (Purwadi & Maharsi, 2005: 34). Dapat dilihat bahwa pada saat

itu pertanian yang ada pada Kesultanan Demak Bintoro telah maju karena

keadaan disana pada saat itu sangat subur, penghasil utama pada wilayah itu

adalah Padi. hal tersebut adalah salah satu yang mendukung Demak Bintoro

Mencapai kejayaannya.

Demak Bintoro telah menjadi gudang padi dari tlatah pertanian di

tepian selat tersebut. Kota Juwana merupakan pusat seperti itu bagi tlatah

tersebut pada sekitar tahun 1500. Demak Bintoro menjadi pejabat tunggal di

sebelah selatan Pegunungan Muria (Purwadi & Maharsi, 2005: 33). Yang

dimaksud selat tersebut adalah selat yang berada diantara Pegunungan Muria

dan Jawa. Dan selat tersebut adalah salah satu jalur perdagangan yang ada di

air.

Jepara terletak di sebelah barat pegunungan Muria. Jepara mempunyai

pelabuhan yang aman, yang semula dilindungi oleh tiga pulau kecil. Letak

pelabuhan Jepara sangat menguntungkan bagi kapal-kapal dagang yang lebih

besar, yang berlayar lewat pesisir utara Jawa menuju Maluku dapat kembali

ke barat. Duk nalikaning jalan pelayaran pintas di sebelah selatan pegunungan

ini tidak lagi dapat dilayari dengan perahu besar karena telah menjadi dangkal

oleh endapan lumpur, maka Jepara menjadi pelabuhan Demak Bintoro. Kedua

Kota itu merupakan dwitunggal yang perkasa (Purwadi & Maharsi, 2005: 33-

34). Sudah dijelaskan di atas bahwa Kesultana Demak dan Jepara memiliki

hubungan yang erat dan kuat. Di Jepara terdapat pelabuhan yang besar, itu

sangat membantu sekali dalam bidang perdagangan dan pelayaran Demak

Bintoro.

38

Page 39: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

E. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Kerajaan Demak

Kerajaan Islam Demak merupakan lanjutan kerajaan Majapahit.

Sebelum raja Demak merasa sebagai raja Islam merdeka dan memberontak

pada kekafiran (Majapahit). Tidak diragukan lagi bahwa sudah sejak abad

XIV orang Islam tidak asing lagi di kota kerajaan Majapahit dan di bandar

bubat. Cerita-cerita jawa yang memberitakan adanya “kunjungan menghadap

raja” ke Keraton Majapahit sebagai kewajiban tiap tahun, juga bagi para vasal

yang beragama Islam, mengandung kebenaran juga. Dengan melakukan

“kunjungan menghadap raja” secara teratur itulah vasal menyatakan

kesetiaannya sekaligus dengan jalan demikian ia tetap menjalin hubungan

dengan para pejabat keraton Majapahit, terutama dengan patih. Waktu raja

Demak menjadi raja Islam merdeka dan menjadi sultan, tidak ada jalan lain

baginya.

 Bahwa banyak bagian dari peradaban lama, sebelum zaman Islam

telah diambil alih oleh Keraton-keraton Jawa Islam di Jawa Tengah, terbukti

jelas sekali dari kesusastraan Jawa pada zaman itu. Bertambahnya bangunan

militer di Demak dan Ibukota lainnya di Jawa pada abad XVI, selain karena

keperluan yang sangat mendesak, disebabkan juga oleh pengaruh tradisi

kepahlawanan Islam dan contoh ynag dilihat di kota-kota Islam di luar negeri.

Peranan penting masjid Demak sebagai pusat peribadatan kerajaan

Islam pertama di Jawa dan kedudukannya di hati orang beriman pada abad

XVI dan sesudahnya. Terdapatnya jemaah yang sangat berpengaruh dan

dapat berhubungan dengan pusat Islam Internasional di luar negeri. Bagian-

bagian penting peradaban jawa Islam yang sekarang, seperti wayang orang,

wayang topeng, gamelan, tembang macapat dan pembuatan keris,

kelihatannya sejak abad XVII oleh hikayat Jawa dipandang sebagai hasil

penemuan para wali yang hidup sezaman dengan kesultanan Demak.

Kesenian tersebut telah mendapat kedudukan penting dalam

peradaban Jawa sebelum Islam, kemungkinan berhubungan dengan ibadat.

Pada waktu abad XV dan XVI di kebanyakan daerah jawa tata cara kafir

harus diganti dengan upacara keagamaan Islam, seni seperti wayang dan

39

Page 40: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

gamelan itu telah kehilangan sifat sakralnya. Sifatnya lalu menjadi “sekuler”.

Perekembangan sastra Jawa yang pada waktu itu dikatakan “modern” juga

mendapat pengaruh dari proses sekularisasi karya-karya sastra yang dahulu

keramat dan sejarah suci dari zaman kuno. Peradaban “pesisir” yang berpusat

di bandar-bandar pantai utara dan pantai timur Jawa, mungkin pada mulanya

pada abad XV tidak semata-mata bersifat Islam. Tetapi kejayaannya pada

abad XVI dan XVII dengan jelas menunjukkan hubungan dengan meluasnya

agama Islam.

F. Letak Kerajaan Demak

Demak pada masa sebelumnya sebagai suatu daerah yang dikenal

dengan nama Bintoro atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten

di bawah kekuasaan Majapahit. Kerajaan Islam pertama ini didirikan oleh

Raden Patah atas restu dan dukungan para walisongo yang diperkirakan tidak

lama setelah keruntuhan Kerajaan Majapahit (semasa pemerintahan Prabu

Brawijaya ke V/Kertabumi ) yaitu tahun ± 1478 M. sinengkelan (ditandai

dengan condro sengkolo) “SIRNO ILANG KERTANING BUMI”, adapun

berdirinya Kerajaan Demak sinengkelan “geni mati siniram janmi” yang

artinya tahun soko 1403/1481 M.

Sebelum Demak menjadi pusat kerajaan, dulunya demak merupakan

kadipaten di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit (Brawijaya V). dan

sebelum berstatus kadipaten, lebih dikenal orang dengan nama “Glagah

Wangi”. Yang menjadi wilayah Kadipaten Jepara dan merupakan satu-

satunya kadipaten yang adipatinya memeluk agama Islam. Menurut cerita

rakyat, orang pertama kali dijumpai oleh Raden Patah di Glagah Wangi

adalah Nyai Lembah yang berasal dari Rawa Pening. Atas saran Nyai

Lembah inilah, Raden Patah bermukim di Desa Glagah Wangi yang

kemudian dinamai “Bintoro Demak”. Kemudian dalam perkembangannya

dan semakin ramainya masyarakat, akhirnya Bintoro menjadi ibu kota negara.

Adapun asal kota Demak, ada beberapa pendapat. Antara lain:1).

Menurut Prof. Purbotjaroko, Demak berasal dari kata Delemak. Yang artinya

40

Page 41: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

tanah yang mengandung air (rawa), 2) menurut sholichin salam dalam

bukunya “sekitar walisongo“ menyatakan bahwa Prof. Dr. Hamka

berpendapat, kota Demak adalah berasal dari bahasa arab “ Dimak” yg

artinya air mata, menggambarkan kesulitan dalam menegakkan agama Islam

pada waktu itu, 3) menurut Prof. R.M. Sutjipto Wiryosuparto, Demak berasal

dari bahasa Kawi yang artinya pegangan atau pemberian.

Secara geografis Kerajaan Demak terletak di daerah Jawa Tengah,

tetapi pada awal kemunculannya kerajaan Demak mendapat bantuan dari para

Bupati daerah pesisir Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah menganut

agama Islam. Pada sebelumnya, daerah Demak bernama Bintoro yang

merupakan daerah vasal atau bawahan Kerajaan Majapahit. Kekuasaan

pemerintahannya diberikan kepada Raden Fatah (dari kerajaan Majapahit)

yang ibunya menganut agama Islam dan berasal dari Jeumpa (Daerah Pasai)

Letak Demak sangat menguntungkan, baik untuk perdagangan

maupun pertanian. Pada zaman dahulu wilayah Demak terletak di tepi selat di

antara Pegunungan Muria dan Jawa. Sebelumnya selat itu rupanya agak lebar

dan dapat dilayari dengan baik sehingga kapal dagang dari Semarang dapat

mengambil jalan pintas untuyk berlayar ke Rembang. Tetapi sudah sejak abad

XVII jalan pintas itu tidak dapat dilayari setiap saat. Pada abad XVI agaknya

Deamak telah menjadi gudang padi dari daerah pertanian di tepian selat

tersebut. Konon, kota Juwana merupakan pusat seperti itu bagi daerah

tersebut pada sekitar 1500. Tetapi pada sekitar 1513 Juwana dihancurkan dan

dikosongkan oleh Gusti Patih, panglima besar kerajaan Majapahit yang bukan

Islam. Ini kiranya merupakan peralawanan terakhir kerajaan yang sudah tua

itu. Setelah jatuhnya Juwana, Demak menjadi penguasa tunggal di sebelah

selatan Pegunungan Muria.

Yang menjadi penghubung antara Demak dan Daerah pedalaman di

Jawa Tengah ialah Sungai Serang (dikenal juga dengan nama-nama lain),

yang sekarang bermuara di Laut Jawa antara Demak dan Jepara. Hasil panen

sawah di daerah Demak rupanya pada zaman dahulu pun sudah baik.

Kesempatan untuk menyelenggarakan pengaliran cukup. Lagi pula,

41

Page 42: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

persediaan padi untuk kebutuhan sendiri dan untuk pergadangan masih dapat

ditambah oleh para penguasa di Demak tanpa banyak susah, apabila mereka

menguasai jalan penghubung di pedalaman Pegging dan Pajang.

Dari hasil penilitian IAIN Walisongo Jawa Tengah tahun 1974 M

tentang bahan-bahan Sejarah Islam di Jawa Tengah bagian utara, telah

dilaporkan bahwa ada beberapa pendapat mengenai letak kesultanan (istana

kerajaan) Demak, yaitu: Pertama: bahwa bekas kesultanan Demak itu tidak

ada. Dengan keterangan bahwa raden Patah mulai menyebarkan agama Islam

di Demak adalah semata-mata untuk kepentingan agama Islam. Pendirian

masjid Demak bersama para walisongo merupakan lambang Kesultanan

Demak. Adapun tempat kediaman Raden Patah bukan berupa istana yang

megah, tetapi sebuah rumah biasa yg letaknya diperkirakn sekitar stasiun

Kereta Api sekarang, tempat itu dinamakan “Rowobatok”.

Kedua: bahwa pada umumnya letak masjid tidak terlalu jauh dari

istana. Diperkirakan letak keraton Demak berada ditempat yang sekarang

didirikan Lembaga Pemasyarakatan (sebelah timur alun-alun), dengan alasan

bahwa pada zaman kolonial ada unsur kesengajaan menghilangkan bekas

kraton, pendapat ini didasarkan atas adanya nama-nama perkampungan yang

mempunyai latar belakang historis. Seperti nama: sitihingkil (setinggil),

betengan, pungkuran, sampangan dan jogoloyo.

Ketiga: bahwa letak kraton berhadap-hadapan dengan Masjid Agung

Demak, menyeberangi sungai dengan ditandai oleh adanya dua pohon pinang.

Kedua pohon pinang tersebut masih ada dan diantara kedua pohon itu

terdapat makam kiyai GUNDUK. menurut kepercayaan masyarakat setempat,

yang ditanam itu sesungguhnya berupa tombak ( pusaka).

Sebuah buku baru, “Ensiklopedi Kelirumologi” (Jaya Suprana, 2009 –

Elex Media Komputindo-Kompas Gramedia), memuat sebuah entri berjudul

“Demak” di halaman 98. Di dalam entri itu diceritakan bahwa tentang lokasi

bekas Keraton Kerajaan Demak belumlah ada kesepakatan di antara para ahli.

Sekelompok ahli mengatakan bahwa letak lokasi keraton tersebut paling

mungkin ada di kawasan selatan alun-alun kota Demak sekarang dan

42

Page 43: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

menghadap ke utara. Di kawasan selatan Demak ini terdapat suatu tempat

bernama Sitinggil/Siti Hinggil–sebuah nama yang biasanya berasosiasi

dengan keraton. Namun kelompok ahli yang lain menentang pendapat

tersebut sebab pada abad XV, yaitu saat Kerajaan Demak ada, kawasan

Demak masih berupa rawa-rawa liar. Sangat tidak mungkin kalau Raden

Patah mendirikan kerajaannya di situ. Yang lebih mungkin, menurut

kelompok ini, pusat Kerajaan Demak ada di wilayah sekitar Semarang yaitu

Alastuwo, Kecamatan Genuk. Pendapat ini didukung oleh temuan benda-

benda arkeologi. Menurut Jaya Suprana, salah satu dari kedua pendapat itu

mungkin keliru, tetapi bisa juga dua-duanya keliru (!). Demikian ulasan

tentang Demak dalam kelirumologi ala Jaya Suprana.

Kedua pendapat di atas menarik diuji secara geologi sebab keduanya

mau tak mau melibatkan sebuah proses geologi bernama sedimentasi. Mari

kita lihat sedikit proses sedimentasi di wilayah yang terkenal ini. Terkenal ?

Ya, wilayah ini dalam hal sedimentasi Kuarter terkenal. Ada pendapat bahwa

dahulu kala Gunung Muria di sebelah utara Demak tidak menyatu dengan

tanah Jawa, ia merupakan sebuah pulau volkanik yang kemudian akhirnya

menyatu dengan daratan Jawa oleh proses sedimentasi antara Demak-Muria.

Mari kita periksa pendapat ini berdasarkan literatur-literatur lama sejarah.

Sedikit hal tentang Kerajaan Demak, perlu dituliskan lagi untuk

sekedar menyegarkan pikiran. Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam

pertama di Jawa dan ada sesudah era Kerajaan Majapahit. Sebagian raja

Demak adalah turunan raja-raja Majapahit, termasuk Raden Patah –sang

pendiri Kerajaan Demak. Riwayat penaklukan Majapahit oleh Demak ada

kisah tersendiri yang secara sangat detail diceritakan dalam buku Slamet

Muljana (1968, 2005) “Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya

Negara-Negara Islam di Nusantara” – Bhratara – LKiS. Pada tahun 1515,

Kerajaan Demak sudah berwilayah dari Demak sampai Cirebon. Pada tahun

1546, Kerajaan Demak sudah semakin luas wilayahnya termasuk Jambi,

Palembang, Bangka, Banten, Sunda Kalapa, dan Panarukan di Jawa Timur.

Tahun 1588 Demak lenyap dan penerusnya berganti ke Pajang yang

43

Page 44: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

merupakan pendahulu kerajaan/kesultanan di Yogyakarta dan Surakarta

sekarang. Runtuhnya Kerajaan Demak tak berbeda dengan penaklukannya

atas Majapahit. Peristiwa gugurnya tokoh2 penting Demak saat menyerang

Blambangan yang eks Majapahit, dan rongrongan dari dalam Demak sendiri

membuat kerajaan makin lemah dan akhirnya runtuh dengan sendirinya.

Sebuah pelajaran dari sejarah –cerai-berai dari dalam akan membahayakan

kesatuan dan persatuan.

Kembali ke pencarian pusat Kerajaan Demak, buku Mohammad Ali

(1963), “Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara” –Bhratara,

menarik untuk diacu. Dalam menguraikan terjadinya Kerajaan Demak, Moh.

Ali menulis bahwa pada suatu peristiwa Raden Patah diperintahkan oleh

gurunya, Sunan Ampel dari Surabaya, agar merantau ke barat dan bermukim

di sebuah tempat yang terlindung oleh tanaman gelagah wangi. Tanaman

gelagah yang rimbun tentu hanya subur di daerah rawa-rawa. Dalam

perantauannya itu, Raden Patah sampailah ke daerah rawa di tepi selatan

Pulau Muryo (Muria), yaitu suatu kawasan rawa-rawa besar yang menutup

laut atau lebih tepat sebuah selat yang memisahkan Pulau Muryo dengan

daratan Jawa Tengah. Di situlah ditemukan gelagah wangi dan rawa;

kemudian tempat tersebut dinamai Raden Patah sebagai “Demak”.

Menurut Slamet Muljana (1983), “Pemugaran Persada Sejarah

Leluhur Majapahit” – Inti Idayu, hutan di Gelagah Wangi itu dibuka dan

dijadikan tempat hunian baru rnama “Bintara”. Dari nama wilayah baru itulah

Raden Patah terkenal sebagai Pangeran Bintara. Slamet Muljana (1968, 2005)

juga menulis bahwa Raden Patah (nama Tionghoanya Jin Bun – Raden Patah

adalah anak raja Majapahit Prabu Brawijaya dan salah seorang istrinya yang

disebut Putri Cina) memilih tinggal di daerah kosong dan berawa di sebelah

timur Semarang, di kaki Gunung Muria. Daerah itu sangat subur dan strategis

untuk menguasai pelayaran di pantai utara. Jin Bun berkedudukan di Demak.

Di Demak, Jin Bun menjadi ulama sesuai pesan gurunya, Sunan Ampel. Ia

mengumpulkan para pengikutnya baik dari masyarakat Jawa maupun Cina.

44

Page 45: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Saat sebelum memberontak kepada Majapahit, Jin Bun atau Raden Patah

adalah bupati yang ditempatkan di Demak atau Bintara.

Bahwa Demak dulu berlokasi di tepi laut, tetapi sekarang jaraknya

dari laut sampai 30 km, dapat diinterpretasikan dari peta genangan air yang

diterbitkan Pemda Semarang (Daldjoeni, 1992, “Geografi Kesejarahan II” –

Alumni). Peta genangan banjir dari Semarang sampai Juwana ini dengan jelas

menggambarkan sisa-sisa rawa di sekitar Demak sebab sampai sekarang

wilayah ini selalu menjadi area genangan bila terjadi banjir besar dari sungai-

sungai di sekitarnya. Dari peta itu dapat kita perkirakan bahwa lokasi Pulau

Muryo ada di sebelah utara Jawa Tengah pada abad ke-15 sampai 16. Demak

sebagai kota terletak di tepi sungai Tuntang yang airnya berasal dari Rawa

Pening di dekat Ambarawa.

Di sebelah barat laut kawasan ini nampak bukit Prawoto, sebuah

tonjolan darat semacam semenanjung yang batuannya terdiri atas napal di

Pegunungan Kendeng bagian tengah. Dalam sejarah Demak terdapat tokoh

bernama Sunan Prawoto (Prawata) yaitu anak Pangeran Trenggono. Nama

sebenarnya adalah Mukmin, tetapi kemudian ia dijuluki Sunan Prawoto

karena setiap musim penghujan, demi menghindari genangan di sekitar

Demak, ia mengungsi ke pesanggrahan yang dibangun di bukit Prawoto. Sisa-

sisa pesanggrahan tersebut masih menunjukkan pernah adanya gapura dan

sitinggil (siti hinggil) serta kolam pemandian (De Graaf, 1954, “De Regering

van Panembahan Senapati Ingalaga” – Martinus Nijhoff).

De Graaf dan Th. Pigeaud (1974), “De Eerste Moslimse

Voorstendommen op Java” –Martinus Nijhoff) punya keterangan yang baik

tentang lokasi Demak. Letak Demak cukup menguntungkan bagi kegiatan

perdagangan maupun pertanian. Selat yang memisahkan Jawa Tengah dan

Pulau Muryo pada masa itu cukup lebar dan dapat dilayari dengan leluasa,

sehingga dari Semarang melalui Demak perahu dapat berlayar sampai

Rembang. Baru pada abad ke-17 selat tadi tidak dapat dilayari sepanjang

tahun.

45

Page 46: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Dalam abad ke-17 khususnya pada musim penghujan perahu-perahu

kecil dapat berlayar dari Jepara menuju Pati yang terletak di tepi sungai

Juwana. Pada tahun 1657, Tumenggung Pati mengumumkan bahwa ia

bermaksud memerintahkan menggali terusan yang menghubungkan Demak

dengan Pati sehingga dengan demikian Juwana dapat dijadikan pusat

perniagaan.Pada abad ke-16 Demak diduga menjadi pusat penyimpanan beras

hasil pertanian dari daerah-daerah sepanjang Selat Muryo. Adapun Juwana

pada sekitar tahun 1500 pernah pula berfungsi seperti Demak. Sehubungan

itu, menurut laporan seorang pengelana asing terkenal di Indonesia saat itu –

Tom Pires, pada tahun 1513 Juwana dihancurkan oleh seorang panglima

perang Majapahit dan Demak menjadi satu-satunya yang berperan untuk

fungsi itu. Perhubungan Demak dengan daerah pedalaman Jawa Tengah

adalah melalui Kali Serang yang muaranya terletak di antara Demak dan

Jepara. Sampai hampir akhir abad ke-18 Kali Serang dapat dilayari dengan

kapal-kapal sampai pedalaman. Mata air Kali Serang terletak di Gunung

Merbabu dan di Pegunungan Kendeng Tengah. Di sebelah selatan

pegunungan tersebut terdapat bentang alam Pengging (di antara Boyolali dan

Pajang/Kartasura).

Ketika dalam abad ke-17 sedimen di Selat Muryo sudah semakin

banyak dan akhirnya mendangkalkannya sehingga tak dapat lagi dilayari,

pelabuhan Demak mati dan peranan pelabuhan diambil alih oleh Jepara yang

letaknya di sisi barat Pulau Muryo. Pelabuhannya cukup baik dan aman dari

gelombang besar karena terlindung oleh tiga pulau yang terletak di depan

pelabuhan. Kapal-kapal dagang yang berlayar dari Maluku ke Malaka atau

sebaliknya selalu berlabuh di Jepara. Demikian ulasan singkat berdasarkan

literature-literatur lama sejarah tentang lokasi Kerajaan Demak yang lebih

mungkin memang berada di selatan kota Demak sekarang, di wilayah yang

dulunya rawa-rawa dan menhadap sebuah selat (Selat Muryo) dan Pulau

Muryo (Muria). Justru dengan berlokasi di wilayah seperti itu, Demak pada

zamannya sempat menguasai alur pelayaran di Jawa sebelum sedimentasi

mengubur keberadaan Selat Muria.

46

Page 47: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Jalan raya pantura yang menghubungkan Semarang-Demak-Kudus-

Pati-Juwana sekarang sesungguhnya tepat berada di atas Selat Muria yang

dulu ramai dilayari kapal-kapal dagang yang melintas di antara Juwana dan

Demak pada abad ke-15 dan ke-16. Bila Kali Serang, Kali Tuntang, dan Kali

Juwana meluap, ke jalan-jalan inilah genangannya –tak mengherankan sebab

dulunya juga memang ke selat inilah air mengalir. Bila kapan-kapan kita

menggunakan mobil melintasi jalan raya pantura antara Demak-Pati-Juwana-

Rembang, ingatlah bahwa sekitar 500 tahun yang lalu jalan raya itu adalah

sebuah selat yang ramai oleh kapal-kapal niaga Kerajaan Demak dan

tetangganya. Kembali ke kelirumologi lokasi Kerajaan Demak, yang mungkin

keliru adalah pendapat bahwa pusat Kerajaan Demak berada di Semarang.

G. Peninggalan Kerajaan Demak

Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia.

Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini

dipercayai pernah merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali)

penyebar agama Islam, disebut juga Walisongo, untuk membahas penyebaran

agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. Pendiri

masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari

Kesultanan Demak.

Bangunan yang terbuat dari kayu jati ini berukuran 31 m x 31 m

dengan bagian serambi berukuran 31 m x 15 m. Atap tengahnya ditopang

oleh empat buah tiang kayu raksasa (saka guru), yang dibuat oleh empat wali

di antara Wali Songo. Saka sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel,

sebelah barat daya buatan Sunan Gunung Jati, sebelah barat laut buatan

Sunan Bonang, sedang sebelah timur laut yang tidak terbuat dari satu buah

kayu utuh melainkan disusun dari beberapa potong balok yang diikat menjadi

satu (saka tatal), merupakansumbangan dari Sunan Kalijaga. Serambinya

dengan delapan buah tiangboyongan merupakan bangunan tambahan pada

zaman Adipati Yunus.

47

Page 48: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Masjid Agung Demak merupakan masjid bercorak Islam yang

dibangun oleh para Wali yang berjumlah Sembilan (walisongo) dalam waktu

satu malam. Mengenai tahun pembangunan masjid ini masih banyak

diperdebatkan para ahli dengan sumber masing-masing. Sumber pertama

berupa sumber tertulis berupa babad, hikayat, maupun naskah kuno.

Sedangkan sumber kedua berupa prasasti dan candrasengkala yang sampai

sekarang ini masih dapat dilihat di masjid Demak.

Dalam babad demak tulisan Atmodarminto disebutkan bahwa

pembangunan masjid ini ditandai dengan candrasengkala lawang trusguna

ning jalmi yang mengandung makna angka tahun 1399 saka atau 1477

Masehi. Juga disebutkan dalam buku Nukilan Sedjarah Tcirebon disebutkan

bahwa Masjid Agng Demak dibangun oleh para wali dalam tahun yang sama

dengan masjid Cirebon, yaitu 1498 (Hariwijaya, 2006: 28).

Candrasengkala berbentuk gambar kepala naga dapat dilihat pada

daun pintu utama dibagian depan masjid. Lawang/ pintu ini sering disebut

lawang Bledeg atau Pintu Petir. Pintu tersebut dibuat oleh Ki Ageng Selo

yang menggambarkan pencampuran 2 kebudayaan antara Majapahit(stupa)

dan kebudayaan Cina (gambar naga dibagian bawah). Bunyi dari

Candrasengkala yang terdapat pada pintu tersebut ialah Naga mulad salira

wani yang mengandung arti angka tahun 1388 S atau 1466M (Sabariyanto,

1981: 39). Daun pintu yang sekarang merupakan tiruan dan yang asli

disimpan di Museum.

Candrasengkala lainnya terdapat pada dinding barat mihrab yang

berbentuk hiasan kura-kura. Candrasengkala ini menunjukkan angka tahun

1401 S atau 1479 M. sumber lainnya ialah sebuah prasasti yang memuat

angka 1428 S. prasasti ini tertulis pada panil kayu yang sebelumnya terletak

di dinding sebelah dalam diatas pintu utama. Bunyi dari prasasti tersebut ialah

Hadeging masjid yasanipun para wali, nalika dinten kamis Kliwon malem

jumat legi tanggal 1 Dulkaidah tahun 1428 S/1506 M (Raharjo, 1997: 29).

Namun, tahun yang lebih diyakini sebagai tahun berdirinya Masjid

Agung Demak ialah tahun 1401 S/1479 M yang didasarkan pada

48

Page 49: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

candrasengkala yang terdapat disebelah barat dinding mihrab. Yakni berupa

hiasan kura-kura yang memperlihatkan bagian kepala, badan, empat kaki dan

ekor. Sementara itu, Masjid Agung Demak pernah mengalami sedikitnya 10

kali usaha perbaikan. Dalam Babad Tanah Jawi disebutkan pada tahun 1634 S

(1710 M), Pakubuwono I memberi perintah untuk memperbaiki Masjid

Agung Demak dan mengganti sirapnya. Pada masa pemerintahan Hindia

Belanda, diadakan perbaikan terhadap masjid Agung Demak antara lain

dengan memperkuat tiang-tiang utama dengan jalan memberi pelapis kayu

dan klem besi. Selanjutnya usaha-usaha perbaikan yang dilakukan pada abad

XX antara lain: 1) tahun 1924-1926 dilakukan penggantian serambi dan sirap

masjid, penambahan konstruksi kuda-kuda bagian atap masjid dan

pembangunan menara dari besi, 2) Tahun    1966-1969, penggantian instalasi

lstrik dan pagar depan, pembogkaran gapura depan, pembuatan pagar keliling

masjid, pembongkaran dan pembangunan kembali serambi masjid, 3) tahun

1973-1974 pembetonan pada tembok masjid, penggantian sebagian sirap dan

rehabilitasi makam sultan, 4) tahun 1982/1983-1987/1988, pemugaran

dilakukan secara menyeliuruh dan terpadu oleh Proyek Pembangunan

Pemugaran Dan Pemeliharaan Pennggalan Sejarah dan Purbakala Jawa

Tengah.

49

Page 50: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

BAB VIRENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

A. Rencana Tahun 2015

Rencana penelitian pada tahun ke-2 yakni tahun 2016, berdasarkan

pada metodologi penelitian pengembangan Borg and Gall, maka langkah

selanjutnya adalah pembuatan maket dan uji coba terbatas. Pada uji coba

terbatas ini diterapkan pada subjek coba 1 sekolah pada 32 siswa tahun II,

sedangkan pada tahap uji coba operasional lapangan (tahun III) besok akan

diterapkan di tiga sekolah yang termasuk kategori tinggi, sedang, dan rendah.

Adapun jumlah siswa yang dijadikan subjek coba secara keseluruhan

direncaranakn sebanyak 105 siswa.

B. Rencana Sekolah Subjek Coba

Pada penelitian tahap 2 tahun 2017 direncanakan penelitian

dilaksanakan pada sekolah SMA N I Sayegan Sleman, sedangkan pada tahun

ke 3 tahun 2017 akan dilaksanakan di: SMA Negeri 3 Yogyakarta, SMA N 6

Yogyakarta, dan SMA N I Galur Kulon Progo.

C. Tujuan Penelitian Tahap 2

Tujuan penelitian tahap ke-2 ini berdasarkan rangkaian penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui bagaimanakah kualitas produk media pembelajaran maket

ditinjau dari aspek media, dan aspek materi.

2. Mengathui bagaimana efektivitas penggunaan media pembelajaran maket

sejarah dalam pembelajaran dalam skala terbatas.

50

Page 51: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

BAB VIIP E N U T U P

Kerajaan Demak secara geografis terletak di Jawa Tengah dengan

pusat pemerintahannya di daerah Bintoro di muara sungai, yang dikelilingi

oleh daerah rawa yang luas di perairan Laut Muria. Kerajaan Demak dianggap

sebagai kerajaan Islam pertama di wilayah Pulau Jawa. Demak mempunyai

letak geografis di pesisir pantai utara dengan lingkungan alam yang subur,

yang semula adalah sebuah kampung yang dalam babad lokal disebut

Gelagahwangi (Marwati Djoened Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto,

2008:52). Gelagahwangi atau Bintoro merupakan daerah kadipaten di bawah

kekuasaan Majapahit. Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah

salah seorang keturunan Raja Brawijaya V (Bhre Kertabumi) raja Majapahit.

Tempat inilah konon dijadikan permukiman muslim di bawah kepemimpinan

Raden Patah yang kehadirannya di tempat tersebut atas petunjuk seorang wali

bernama Sunan Rahmat atau Sunan Ampel (Marwati Djoened Poesponegoro

dan Nugroho Notosusanto, 2008:52). Seiring dengan berkembangnya Islam di

Demak, maka Demak dapat berkembang sebagai kota dagang dan pusat

penyebaran Islam di pulau Jawa. Hal ini dijadikan kesempatan bagi Demak

untuk melepaskan diri dengan melakukan penyerangan terhadap Majapahit.

Oleh sebab itu, bisa dikatakan bahwa berdirinya Kerajaan Demak tidak

terlepas dari runtuhnya Kerajaan Majapahit (M. Junaedi Al Anshori, 2010:50).

Kesultanan Demak merupakan kesultanan Islam pertama di Jawa yang

didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478 setelah Demak berdiri sendiri

terlepas dari Majapahit yang telah hancur (Fauzan Asy, 2004: 36). Dalam

waktu singkat, Demak berkembang menjadi kerajaan besar. Wilayah kerajaan

Demak meliputi Jepara, Semarang, Tegal, serta lembang, jambi, pulau pulau

antara kalimantan, dan sumatera, serta beberapa daerah di pulau kalimantan.

Pelabuhan pelabuhan penting yang dikuasai Demak ialah Jepara, Tuban,

Sidayu, Jaratan, dan Gresik. Demak mempunyai peran penting dalam

pengembangan agama Islam di Pulau Jawa dan Demak menjadi pusat

penyebaran agama islam. Penyebar penyebar agama islam terkenal dengan

51

Page 52: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

sebutan wali. Untuk tempat beribadah dan pusat kegiatan agama, para wali

mendirikan masjid di Demak. Penting dicacat disini bahwa raja-raja Demak

terkenal sebagai pelindung agama sehingga antara raja-raja dengan kaum

ulama erat bergandengan, terutama dengan walisanga (Marwati Djoened

Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto, 2008:54). Pendirian Masjid Agung

Demak oleh para wali dengan arsitekturnya Sunan Kalijaga merupakan pusat

dakwah para wali, termasuk Walisanga, yaitu Sunan Ampel, Sunan Kudus,

Sunan Gunungjati, Sunan Muria, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan

Darajat, Sunan Giri, dan Syeh Lemah Abang/Siti Jenar. Namun, Syeh Lemah

Abang/Syeh Siti Jenar tidak dianggap seperti halnya para wali lainnya. Hal ini

dikarenakan ia menyebarkan ajaran-ajaran yang terlarang, yakni tentang

“Jumbuhing Kawula Gusti” (bersatunya hamba dengan Tuhannya). Setelah

ditindak-lanjuti oleh para wali lainnya, dikatakan bahwa apa yang diajarkan

Syeh Siti Jenar itu benar, akan tetapi sangat berbahaya, lebih-lebih kalau

diajarkan kepada umum (Soekmono, 1981:52).

Kerajaan Demak mengalami masa kejayaan pada pemerintahan Sultan

Trenggana yang memerintah dari tahun 1521-1546 M. Sultan Trenggana

berusaha untuk memperluas daerah kekuasaannya hingga ke daerah Jawa

Barat. Pada tahun 1522 Kerajaan Demak mengirimkan pasukan ke Jawa Barat

di bawah pimpinan Fatahillah. Ia adalah seorang ulama dari pasai yang datang

ke demak untuk mengabdi kepada Sultan. Kedatangannya diterima dengan

baik oleh Sultan Trenggana. Pada tahun 1527 armada Demak dibawah

pimpinan Faletehan menuju ke Banten, Sunda kelapa, dan Cirebon. Ketiga

daerah tersebut termasuk wilayah kerajaan Pajajaran. Banten dapat direbut,

kemudian dilakukan penyerangan ke Sunda kelapa, ketika itu orang-orang

Portugis juga datang ke Sunda Kelapa. Mereka akan mendirikan kantor

dagang dan benteng di Sunda Kelapa. Kemudian terjadi perang antara orang

Portugis dengan armada Demak. Demak kemudian menang dan armada

portugis dapat dihancurkan. Tepat pada tanggal 22 Juni 1527 Sunda Kelapa

data dikuasai dan dganti nama dengan Jayakarta.

52

Page 53: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Karena usaha perluasan wilayah ke Jawa Barat berhasil, maka Sultan

Trenggana ingin meluaskan wilayah lebih lanjut. Kali ini sasarannya adalah

Pasuruan, Jawa Timur. Dalam usaha menaklukkan Jawa Timur, sultan

trenggana gugur. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 1546.

Setelah wafatnya Sultan Trenggana terjadi perebutan kekuasaan di

Kerajaan Demak. Perebutan ini terjadi antara Pangeran Sekar Seda ing Lepen

dan Sunan Prawata yang merupakan putra tunggal Sultan Trenggana. Dengan

demikian terjadi pembunuhan yang dilakukan oleh Sunan Prawata kepada

Pangeran Sekar Seda ing Lepen. Putra dari Pangeran Sekar Seda ing Lepen

yang bernama Arya Penangsang dari Jipang menuntut balas kematian ayahnya

dengan membunuh Sunan Prawoto. Selain itu, Arya Penangsang juga

membunuh Pangeran Hadiri yang dianggap sebagai penghalang Arya

penangsang menjadi Sultan di Demak. Arya Panangsang ini sangat kejam,

sehingga tidak ada orang yang suka melihat ia naik tahta di Kerajaan Demak

(Soekmono, 1981:54). Kekacauan yang terjadi di Demak diperparah dengan

terbunuhnya adipati Jepara oleh Arya Panangsang. Istri adipati Jepara yang

dikenal dengan sebutan Ratu Kalinyamat segera mengangkat senjata untuk

mempertahankan hak-haknya. Ia juga berhasil menggerakkan adipati-adipati

lainnya untuk menentang Arya Panangsang.

Salah seorang diantara adipati-adipati yang memerangi Arya

Panangsang adalah Adiwijoyo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Joko

Tingkir. Ia adalah seorang menantu Sultan Trenggono dan berkuasa di Pajang.

Konon, Joko Tingkir masih memiliki garis trah Majapahit, yaitu Brawijaya V

yang sempat diusir oleh Girindrawardhana dan mengabdi di Kerajaan Demak

(Budiono Herusatoto, 2008:50). Joko Tingkir berhasil membinasakan Arya

Panangsang. Jaka Tingkir kemudian naik tahta dan penobatannya dilakukan

oleh Sunan Giri. Setelah beliau menjadi Raja, beliau bergelar Sultan

Hadiwijaya kemudian memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan dari Demak

ke Pajang.

53

Page 54: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

DAFTAR PUSTAKA

Aboebakar. 1955. Sejarah Mesjid dan amal ibadah dalamnja. Banjarmasin: Adil.Arif S. Sadiman., dkk. 2011. Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan

Pemafaatannya). Jakarta: Rajawali. Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Adnan Sekecake, Peta dan  Kerajaan Demak, http:// warungbaca9.blogspot.com,

Jum’at  23 Oktober 2015, Pukul 20:00 WIB.Ahmad al-Usairy, 2003, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX,

Jakarta: Akbar Media Eka SaranaBadri Yatim. 1993. Sejarah Peradaban Islam. Raja Grafindo Persada: Jakarta.Borg, W.R & Gall, M.D. 1983. Educational research. New York: Longman.Brophy, J. Dick, W. & Cary, L. 2005. The Sytematic Design Of Intruction. (6th e.d).

Boston: Scest Pearson A.B.Darsiti Soeratman, 2000. Dunia Keraton Surakarta 1830-1939, Yogyakarta: Yayasan

Untuk Indonesia, De Graaf, HJ dan Pigeaud. 1985. Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Jakarta:

Grafiti Pers. Kochar.S.K. 2008. Teaching of History. Jakarta: Grasindo.Matthew B Milles & A.Michael Huberman. 1992. Qualitative Analysis Data a.b

Tjejep Rohidi dalam judul Analisis Data Kualitatif: Buku Tentang Metode Baru. Jakarta: UI Press.

Mills Criss b., 2008. Merancang dengan Maket/Edisi Kedua. a.b. Hanggan Situmorang. Jakarta: Erlangga.

Muhibbin Syah. 2011. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 2009. Teori-teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Nana Sudjana & Ahmad Rivai. 2010. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.Oemar Hamalik. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung:

Trigenda Karya.Oetomo, B.S.D dan Priyogutomo, Jarot. 2004. Kajian Terhadap Model e-Media

dalamPembangunan Sistem e-Education, Makalah Seminar Nasional Informatika 2004 di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta pada 21 Februari 2004.

Poerwodarminato, W.J.S., 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Cortesão, Armando, 1944, The Suma Oriental of Tomé Pires, London: Hakluyt Society, 2 vols

Dewabrata, Entik Padmini. 2009. Tatanan Baru Rangkaian Janur Gaya Indonesia. Jakarta: Grahamedia Pustaka Utama.

Habib Mustopo dkk, 2007,  Sejarah SMA Kelas XI, Jakarta : YudhistiraIgnaz Kingkin Teja Angkasa dkk, 2007, Sejarah untuk SMA/SMA kelas XI IPS,

Jakarta: GrasindoI Wayan Badrika, 2006, Sejarah untuk SMA kelas XI, Jakarta:ErlanggaNana Supriatna, 2007, Sejarah untuk kelas XI SMA, Bandung : Grafindo Media

Pratama

Page 55: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Poesponegoro, Marwati Djoened & Notosusanto, Nugroho. 2008. Sejarah Nasional Indonesia III. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwadi & Maharsi. 2005. Babad Demak: Perkembangan Agama Islam di Tanah Jawa. Jogjakarta: Tunas Harapan.

Ricklefs, M., (2002), A History of Modern Indonesia Since c. 1200, Stanford University Press,

Ridwanaz, Sejarah Agama Islam Di Indonesia (Kerajaan Demak), http//ridwanaz.com, Jum’at  23 Oktober 2015, Pukul 20:10 WIB.

Rochym, Abdul. 1983. Masjid Dalam Karya Arsitektur Nasional Indonesia. Bandung: Angkasa.

Sachari, Agus. 2007. Budaya Visual Indonesia. Jakarta: Erlangga.Soekmono, R. 1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Kanisius.Syafi’i dan Sabil Huda, 1987, Sejarah dan Kebudayaan Islam untuk MTs kelas 3,

Bandung: ARMICOSchilling, Alexander. 2010. Basics Pembuatan Maket. a.b. Agus Tiono dkk. Jakarta:

Erlangga.Sri Anitah, 2011. Media Pembelajaran. Surakarta : UNS Press.Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta.Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.Suharsimi Arikunto.2006. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.Yulianingsih, Tri Maya. 2010. Jelajah Wisata Nusantara. Jakarta: Buku Kita.Uka Tjandrasasmita, 2009, Arkeologi Islam Nusantara, Kepustakaan Populer

Gramedia

.

Page 56: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Lampiran 1. Ilustrasi Kompleks Kerajaan Demak

Gambar 1. Sketsa Kompelks Kerajaan Demak Bintara

Page 57: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

LAMPIRAN 2. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA

CURRICULUM VITAE

A. BIOGRAFI

1. Nama lengkap dan gelar : Drs. Muhamad Nur Rokhman, M. Pd.

2. NIP /NIDN : 196608221992031002 / 0022086610

3. Tempat/tgl Lahir : Magelang, 22 Agustus 1966

4. Jenis Kelamin : Pria

5. Agama : Islam

6. Golongan : IIIc

7. Jabatan : Lektor

8. Riwayat Pendidikan : S2 Pendidikan Sejarah

8. Alamat Kantor : Jurusan Sejarah FIS UNY, Kampus

Karangmalang Yogyakarta, Telp. 586168, psw.

385

Rumah : Kauman, Nanggulan, Kulon Progo

Telepon (HP) 08122752596

B. PENGALAMAN DAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN

Pengalaman Penelitian

1. Intifadhah Babak Baru Perjuangan Rakyat Palestina

2. Intifadhah antara Harapan dan realita

3. Sumbangan Wawasan Kebangsaan dan Sikap Kepahlawanan terhadap Pembentukan

Sikap Bela Negara Siswa Pribumi dan Non Pribumi SMU Yogyakarta

4. Peranan Ho Chi Minh dalam Perang Vietnam

5. Sikap Saddam Hussein dalam Krisis Teluk II

6. Kajian Kritis Klaim Hak Historis dan Hak Biblikal bangsa Yahudi atas Palestina

7. Efektivitas Penggunaan Media Pengajaran dalam Pengajaran Sejarah Kebudayaan

Indonesia

8. Efektivitas Penerapan Pendekatan Pembelajaran Berbasis Portoflio dalam Mata

Kuliah Kajian Kurikulum Buku Teks Sejarah

Pengalaman Menulis Karya Ilmiah/ Makalah Seminar

1. Latar Belakang Perang Arab Israel Tahun 1967 (Seminar)

Page 58: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

2. Antara Krisis Teluk II dengan Masalah Palestina (Seminar)

3. Menyelesaikan studi secara bermakna (Seminar Lokakarya)

4. Eksplanasi dalam penelitian Sejarah (Seminar Lokakarya)

5. Intifadhah: Perjuangan Islam Palestina (seminar)

6. Hegemoni Israel di Palestina (Seminar)

7. Derita Panjang Rakyat Palestina (Buletin Badan Remaja Masjid Yogyakarta)

8. Pembuatan Media Audio Mata Pelajarn IPS untuk SLTP (INOTEKS)

9. Magang Kewirausahaan Sejarah Seni Budaya Indonesia (INOTEKS)

10. Pengembangan Kurikulum IPS Terpadu di Tingkat SLTP (ISTORIA)

11. Latar Belakang Munculnya Gerakan perlawanan Intifadhah Palestina (ISTORIA)

Pengalaman Menulis Buku dan Modul

1. Pengaruh dan Perkembangan Islam di Indonesia sampai Abad 17 (Modul SMP untuk

Pegangan Guru)

2. Pengaruh dan Perkembangan Islam di Indonesia sampai Abad 17 (Modul SMP untuk

Siswa)

3. Pembuatan Media Audio Pengajarah Sejarah (Diktat Kuliah)

4. Pembuatan Media Slide Suara untuk Pengajaran Sejarah (Diktat Kuliah)

5. Sejarah Masuk dan Perkembangan Islam di Indonesia (Diktat Kuliah)

6. Perkembangan Islam di Indonesia sampai Abad 18 (Diktat Kuliah)

7. Pokok Pokok Acuan Pembuatan Proposal Program Pengembangan Budaya

Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (Diktat Program Pengembangan Budaya

Kewirausahaan di Perguruan Tinggi Proyek Dikti pada)

8. Pokok Pokok Acuan Pembuatan Proposal Penerapan IPTEKS proyek Dikti (Diktat

Program Penerapan IPTEKS proyek Dikti)

Yogyakarta, 28 April 2014

M. Nur Rokhman, M.Pd.

NIP. 196608221992031002

BIODATA ANGGOTA PENELITI

Page 59: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

1 Data Identitas 1 Nama Lengkap Zulkarnain, S.Pd.M.Pd.

2 NIP 197408092008121001

3 NIDN 0009087404

4 Jabatan Fungsional Lektor

5 Pangkat Penata Muda/IIIb

6 Tempat/ Tanggal Lahir Sumbawa Besar,9

Agustus 1974

7 Jenis kelamin Laki-laki

8 Agama Islam

9 Alamat Joho Blok IV Condong

Catur Depok Sleman DIY

2 Pendidikan1

2

Strata 1

Strata 2

1994-1998

2000-2002

Jurusan Pend.IPS/PPKn

Pendidikan Sejarah Universitas Negeri

Jakarta

3 Karya Ilmiah1 Revolusi Dalam perspektif Sejarah,”2008” ISTORIA Pend.Sejarah FIS

UNY

2 Serba Serbi Tanam Paksa,” 2008” INFORMASI FIS UNY.

3 Tanam Paksa dalam Perspektif Historis’2009” ISTORIA Pend.Sejarah FIS

UNY.

4 Nasionalisme Kebangsaan Indonesa,2009. “ SOCIA” FIS UNY 2010

5 Pola Pengembangan Motode Playing Clik,2010. “ Penelitian Dosen Muda

FIS UNY. Didanai oleh DIPA FIS UNY

6 Jalan Meneguhkan Negara,2010 “ Buku Refrensi Perkuliahan”. Terbitan

Pujangga Press

6 Anisis Kesesuaian Buku teks Pendidikan Sejarah Terbitan Airlangga

dengan Standart BSNP,2011.Penelitian Dosen Muda, DIPA FIS UNY

7 Trecer Study, Pendataan Alumni Jurusan pendidikan

Page 60: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Sejarah,2012.Penelitian Institusional,didanai DIPA FIS UNY

8 Upaya Kreatif dalam pengembangan pembelajaran Sejarah,2012. Dalam

Prosiding Semnas Pendidikan Sejarah..

9 Perkembangan Ketatanegaraan Indonesia 2012,”Buku Refrensi

perkuliahan” diterbitkan dalam FIS Trans Instutut.

10 Penanaman nilai nilai karakter kebangsaan dalam Pembelajaran sejarah

dengan Menggunakan Metode Activ Debate,2012.Penelitian yang didanai

DIPA UNY.

11 Pemikiran Hatta dan Nasir tentang Negara,2012. Penelitian dengan dana

BOPTN.

12 Pendataan Anak Putus Sekolah Usia 12 -21 Tahun di Kab.Sumbawa

Barat,2012. Penelitian Kelompok yang didanai oleh ADB.

B. Pengabdian Masyarakat

1 Narasumber Pada Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Remaja di SMU Negeri 1

Gunung Kidul DIY,2010

2 Narasumber Pada Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Sejarah bekerjasama

dengan MGMP Sejarah Kab.Bantul.2011

3 Narasumber Pada Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Sejarah bekerjasama

dengan MGMP Sejarah Kab. Sleman .2012

4 Narasumber Pada Pelatihan Penggunanan Media Pembelajaran di SMU

Muhamadiyah Purworejo,2012.

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Yogyakarta, 30 Oktober 2015 Yang Membuat,

Zulkarnain, M.Pd.

NIP. 197408092008121001BIODATA ANGGOTA PENELITI (2)

Page 61: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

I. IDENTITAS DIRI1. Nama : Lia Yuliana, S.Pd, M.Pd

2. NIP/NIS/NPP/NIK : 19810717 200501 2 004

3. Satminikal : FIP Universitas Negeri Yogyakarta

4. Tempat/Tanggal Lahir : Yogyakarta, 17 Juli 1981

5. Agama/Jenis kelamin : Islam/Wanita

6. Pangkat/Golongan/terhitung mulai tanggal

: Lektor / III/c/ 1 April 2011

7. Jabatan : Akademik Fungsional

: Tenaga Pengajar: Lektor/III/c

8. Alamat Kantor : Karangmalang, Yogyakarta. 55281 Telp. 0274 550842; 0274 586168 pesw. 342 fax. 0274 540611 Telp. (0274) 565500

9. Alamat Rumah : Gedongkuning No. 146 RT 08 RW 08, Yogyakarta 55171, Tlp. 0274. 7895777, Hp. 085643585777

A. Pendidikan Formal

No. Jenjang Pendidikan Tahun Ijasah Jurusan/Prodi

1. SD Negeri Gedong Kuning III 1993

2. SMP Negeri II Banguntapan 1996

3. SMA Negeri II Banguntapan 1999

4. S1 Universitas Negeri Yogyakarta 2003 Administrasi Pendidikan

5. Pascasarjana UNY 2007 Manajemen Pendidikan

B. Pendidikan dan Pelatihan Tambahan

No. Pendidikan dan Pelatihan Tambahan

Tempat Tahun

1. Pelatihan Penulisan Bahan Ajar. Universitas Jenderal Soedirman.

Unsoed Purwokerto 2006

2. Pelatihan Perancangan Program Perkuliahan

FIP UNY 2005

3. Achiement Motivation Training- Out-Bound

UNY Yogyakarta 2005

Page 62: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

No. Pendidikan dan Pelatihan Tambahan

Tempat Tahun

4. Pelatihan Penulisan Publikasi Eksternal. UNY

Prambanan-Yogyakarta

2005

5. ESSI Training UNY Yogyakarta 2005

6. Pelatihan Motivation Achievement Training (AMT)

UNY – Hotel Satriafi Kaliurang Sleman

2005

7. Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Populer.

UNY – KR – Hotel Galuh Klaten

2005

8. Pelatihan Multimedia untuk Pembelajaran

UNY – AMIKOM 2005

9. Pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ)

UNY – Hotel Jayakarta Sleman

2006

10. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Profesional Dosen Administrasi Pendidikan.

UPI 2006

11. Pelatihan E-Learning Puskom UNY 2007

12. Pelatihan Bahasa Inggris P3B UNY P3B 2008

13. Workshop Pengembangan Kurikulum Prodi MP FIP, UNY

2009

14. Pelatihan Penyusunan Proposal Hibah 

FIP, UNY 2009

15. Pelatihan Pembuatan Blog UNY UPT Puskom UNY 2010

16. Advanced Study dan Training Program

Hanban Beijing China 2011

C. Riwayat Pekerjaan

No. Pekerjaan Tempat Tahun

1. Staf Administrasi Rally Mobil Yogyakarta 2002

2. Tour Leader Agimsa Wisata Yogyakarta 2003

3. Accounting Hafa Cargo Yogyakarta 2004

4. Teller Bank Swasta Yogyakarta 2004

5. Dosen Jurusan Administrasi PendidikanProdi Manajemen Pendidikan

FIP UNY 2005

6. Dosen Luar Biasa Prodi PKN FIP UAD 2011

7. Dosen Luar Biasa Pascasarjana UST 2009

Page 63: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Prodi Manajemen Pendidikan

D. 1. Pengalaman Mengajar di UNY

No. Mata Kuliah yang Diampu Prodi Sks SemesterGasal Genap

1. Manajemen Pendidikan Kependidikan 2 √ √

2. Manajemen Personalia Pendidikan

Manajemen Pendidikan

2 √

3. Manajemen Perpustakaan Manajemen Pendidikan

2 √

4. PKL Perpustakaan Manajemen Pendidikan

4. Manajemen Pelatihan Manajemen Pendidikan

2 √

5. Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Manajemen Pendidikan

2 √

6. Perencanaan Pendidikan Makro

Manajemen Pendidikan

2 √

7. Penulisan Karya Ilmiah Manajemen Pendidikan

2 √

8. Evaluasi Program Pendidikan

Manajemen Pendidikan

2 √

9. Komunikasi Interpersonal PKNH 2 √

E. 2. Pengalaman Mengajar di Universitas Lain

No. Mata Kuliah yang Diampu

Lembaga Tahun

1. Manajemen Kendali Mutu

UST(Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa)

2009-Sekarang

2. Metodologi Penelitian Prodi PKN

UAD (Universitas Ahmad Dahlan)

2011

3. Rencana Pembelajaran PKN

UAD (Universitas Ahmad Dahlan)

2011

F. Karya Ilmiah dan Publikasi

Page 64: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

No. Judul Tulisan Sebagai Diterbitkan Tahun

1. Privatisasi Pendidikan Di Era Globalisasi. Harian Kedaulatan Rakyat. Selasa, 23 Nopember.

Penulis Artikel pada Surat Kabar Harian KR

2005

2. Manajemen Tenaga Kependidikan.

Penulis Buku Pegangan

Kuliah

2006

3. Peran Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Budaya Kreatif

Penulis Artikel Dinamika

2005

4. Peran Guru dalam Mengembangkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar

Penulis Makalah Pelatihan

2005

5. Pendidikan dan SensitivitasGuru dan Kepala sekolah yang Kreatif

Penulis Artikel Fondasia FIP

UNY

2005

6. Peran Guru dalam Mengembangkan Perpustakaan Sekolah sebagai Sumber Belajar

Penulis Makalah Pelatihan

Pengelolaan Perpustakaan

Sekolah

2006

6. Peran Kepala Sekolah Dalam Mengembangkan Budaya Kreatif Guru Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani

Penulis Seminar Nasional

Pendidikan Olahraga

2007

7. Pengembangan Profesionalisme Guru Memasuki Abad 21 (Abad Pengetahuan )

Penulis Artikel Jurnal Manajemen Pendidikan

2007

8. Inventarisasi dan Katalogisasi Perpustakaan

Penulis Makalah Pelatihan

Pengelolaan Perpustakaan

Sekolah di Cabang Dinas

Kecamatan Banguntapan

Bantul

2008

Page 65: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

9. Pengembangan Profesionalisme Memasuki Abad 21 (Abad Pengetahuan)

Penulis Artikel Dinamika FIP

UNY

2008

10 Peran Kepala Sekolah Sebagai Supervisor Terhadap Kematangan Profesioanl Guru

Penulis Artikel Fondasia

2008

11 Pelaksanaan Supervisi Pendidikan Oleh Pengawas di Sekolah Dasar SE-Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta.

Penulis Jurnal Penelitian FIP

UNY

2009

12. Humanisasi Pendidikan Sebagai Solusi Kekerasan Dalam

Penulis Dinamika FIP UNY

2009

13 Peranan Pendidikan Tinggi Dalam Mengembangkan Sikap Mental Kewirausahaan

Penulis WUNY UNY 2009

14 Pembelajaran Berbasis Kompetensi Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Untuk Memiliki Kompetisi Global

Penulis WUNY UNY 2010

15 Keterampilan Bertanya Guru Dalam Mengelola Proses Belajar Mengajar

Penulis Fondasia FIP UNYISSN:1412-2316

Volume III No. 10/Th. VIII, September 2010

16 Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Guru

Penulis WUNY UNYISSN: 0126-3854

Tahun XIII, Nomor 3, September 2011

17 Strategi Kendali Mutu Pendidikan Melalui Pendidikan Karakter Di Sekolah

Penulis Dinamika FIP UNYISSN:

No. 01/ TH. XVIII/ Mei 2011

Page 66: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

0853-151X

18 Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Pengelolaan Perpustakaan dan Pembinaan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar

Penulis (TIM)

Proseding Seminar Nasional LPM UNY (IPTEKS Untuk Semua)ISBN: 978-979-97909-2-7

2011

19 Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah Bagi Kepala Sekolah Menengah Pertama B Di Lingkungan Dinas Pendidikan Dasar Se- Kabupaten Bantul

Penulis (TIM)

Proseding Seminar Nasional LPM UNY (IPTEKS Untuk Semua)ISBN: 978-979-97909-2-7

2011

20 Pelaksanaan Supervisi Klinis Pendidikan Oleh Kepala Sekolah Terhadap Guru

Penulis (TIM)

Proseding Seminar Nasional LPM UNY (IPTEKS Untuk Semua)ISBN: 978-979-97909-2-7

2011

21 Evaluasi Kesiapan Implementasi Sekolah Kategori Mandiri SMP Negeri 2 Banguntapan Bantul

Penulis (TIM

Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pendidikan LEMLIT UNY (Peranan Budaya dan Inovasi Pembelajaran Dalam Pemantapan Pendidikan Karakter)

2011

22 Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di SMA Negeri 10 Yogyakarta

Penulis (TIM

Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pendidikan LEMLIT UNY

2011

Page 67: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

(Peranan Budaya dan Inovasi Pembelajaran Dalam Pemantapan Pendidikan Karakter)

G. Penelitian

No. Judul Penelitian Sebagai Sumber Tahun

1. Pengembangan Model Perwalian Mahasiswa FIP UNY.

Anggota Peneliti

DIPA UNY 2005

2. Pengelolaan TK Negeri II Sleman Anggota Peneliti

DIPA UNY 2005

3. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Memahami Teks Komunikasi Organisasi Pendidikan Melalui Pendekatan Thinking Map

Anggota Peneliti

DIPA UNY 2006

4. Evaluasi Kesiapan Madrasah Aliyah Negeri II Yogyakarta Dalam Penerapan MBS

Ketua Peneliti

DIPA UNY 2007

5. Evalausi Kesiapan Daerah Dalam Pelaksanaan Keputusan Menpan Tentang Jabatan Fungsional Penilik PLS Di Kabupaten Sleman

Anggota Peneliti

DIPA UNY 2007

6. Keefektifan Pelaksanaan Supervisi Akademik Oleh Kepala Madrasah Tsanawiyah di Kota Yogyakarta

Ketua Peneliti

Mandiri 2008

7. Model Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pengangguran Di Perkotaan Yogyakarta di khususkan Penduduk Asli (Strategi Nasional)

Anggota Peneliti

Stanas DIKTI

2009

8. Pemberdayaan Dosen PA (Penasehat Akademik) Dalam Membangun Budaya Cendekia Mandiri

Anggota Peneliti

DIPA UNY 2009

9. Evaluasi Pelaksanaan Supervisi Pendidikan oleh Pengawas Sekolah Dasar Se-Kecamatan Banguntapan Bantul

Anggota Peneliti

DIPA UNY 2009

10 Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Di SMA Negeri 10 Yogyakarta

AnggotaPeneliti

DIPA UNY 2010

11 EEvaluasi Kesiapan Implementasi Ketua DIPA UNY 2010

Page 68: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Sekolah Kategori Mandiri SMP Negeri 2 BBanguntapan Bantul

Peneliti

12 Implementasi Manajemen Mutu Terpadu Di Mts Negeri 2 Kota Yk

Ketua Peneliti

DIPA UNY 2010

13 Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan Anggota Peneliti

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional

2010

14 Strategi Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Keterampilan Berpikir Kritis (Critical Thinking) Pada Perkuliahan Manajemen Pendidikan Melalui Implementasi Pembelajaran Group Investigasi (GI) Bagi Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta Menuju Word Class University

Ketua Peneliti

PHK-1 UNY

2011

15 Penerapan Sistem Manajemen Mutu Iso 9001:2000 Dalam Pelaksanaan Administrasi Sekolah Di SMA N 1 Banguntapan Bantul

Ketua Peneliti

UNY 2011

16 Polling Pendidikan dan Kepuasan Pelanggan

Anggota Peneliti

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendiidkan Nasional

2011

H. Pengabdian Pada Masyarakat

No. Kegiatan Sebagai Tahun

1. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru SD di Cabang Dinas Pendidikan Kulonprogo

Nara Sumber 2005

2. Penyuluhan dan Pelatihan Supervisi Klinis Nara Sumber 2006

Page 69: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

di Cabang Dinas Kecamatan Jetis, Bantul

3. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru SD di Cabang Dinas Kecamatan, Bantul

Nara Sumber 2006

4. Penyuluhan dan Pelatihan Supervisi Klinis di Cabang Dinas Kecamatan Wates Kulonprogo

Nara Sumber 2007

5. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru SD di Cabang Dinas Pendidikan Banguntapan

Nara Sumber 2008

6. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru SD di Cabang Dinas Pendidikan Berbah Sleman

Nara Sumber 2009

7. Ketua Tim Juri Guru TK Kreatif di TK dan Playgroup Primagama

Nara Sumber 2009

8. Pelatihan Supervisi Pendidikan Oleh Kepala Sekolah se-UPTD Kecamatan Pleret

Nara Sumber 2009

9. Pelatihan Karya Tulis Ilmiah bagi guru-guru se Kecamatan Wates Kulonprogo

Nara Sumber 2009

10. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Bagi Guru SD di Cabang Dinas Pendidikan Panggang Gunung Kidul

Nara Sumber 2010

11. Pelatihan Supervisi Pendidikan Oleh Kepala Sekolah se-UPTD Kecamatan Berbah

Nara Sumber 2010

12 Pelatihan Karya Tulis Ilmiah bagi guru-guru se Kabupaten Bantul

Nara Sumber 2010

13 Tim Juri Kepala Sekolah Berprestasi Propinsi DIY

Nara Sumber 2010

14. Tim Juri Guru Berprestasi Propinsi DIY Nara Sumber 2010

15. Pelatihan PenelitianTindakan Kelas di SMP N. 3 Banguntapan Bantul

Nara Sumber 2010

16. Tim Penelitian Balitbang Jakarta “Trend Kualitas Pendidikan”

Nara Sumber 2010

17 Pelatihan penulisan karya ilmiahGuru SD dan SMP se Kabupaten Kulon progo Hotel Dioni

Nara Sumber 2011

I. Simposium/Seminar/Lokakarya/Sarasehan

Page 70: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

No.

Simposium/Seminar/Lokakarya/Sarasehan

Sebagai Penyelenggara

Tahun

1. Seminar Penjernihan Peran Pendidikan Nasional dalam Nation and Character Building

Peserta UNY 2005

2. Lokakarya Peningkatan Kinerja DPL & Guru Pembimbing PPL Terpadu

Peserta UNY 2005

3. Seminar Nasional Refleksi dan Reorientasi Pendidikan Nilai di Indonesia

Peserta UNY 2005

4. Dialog Interaktif Penanaman Nilai Moral dan Kebangsaan dalam Rangka Pembentukan Kepribadian Bangsa

Peserta UNY 2006

5. Sarasehan tentang Peran LPTK Menyongsong Kebijakan Sertifikasi Pendidikan dan tenaga Kependidikan

Peserta UNY 2006

6. Diskusi Akademik Isu-isu Kontemporer Manajemen Perguruan Tinggi

Peserta UPI Bandung 2006

7. Sarasehan Pengembangan Pembelajaran di SD dan TK.

Peserta UNY Yogyakarta

2006

8. Seminar Budaya dan Etika Akademik

Peserta UNY Yogyakarta

2006

9. Seminar Nasional Pendidikan Olahraga

Pemakalah UNY Yogyakarta

2007

10 Bedah Buku Manajemen Pendidikan (Sebagai Penulis buku Manajemen Pendidikan bersama Prof.DR.Suharsimi Arikunto).

Pemakalah UNY 2008

11. Tim Pengembang Kurikulum (KTSP) Dinas Pendidikan di Kota Yogyakarta

Pemakalah Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta

2009

12 Ketua Tim Juri Guru TK Kreatif di TK dan Playgroup Primagama

Juri TK/Playgroup Primagama

2009

13 Tim Juri Kepala Sekolah Juri LPMP 2009

Page 71: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

Berprestasi se DIY

14 Pembicara Seminar Nasional Profesionalisme Guru Guru-guru se Kabupaten Purworejo

Pemateri Dinas Pendidikan Purworejo

2009

15 Pemateri Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan Bagi guru-guru se Kabupaten Wates

Pemateri Dinas Pendidikan Wates

2009

16 Pembicara Seminar Nasional Penelitian Tindakan Kelas Bagi guru-guru MGMP Surakarta

Pemateri UNS 2009

17 Panitia TIM Kolegial Jurusan Administrasi Pendidikan Se-Indonesia

Peserta UNY 2009

18 Workshop Pengembangan Kurikulum Prodi MP

Peserta FIP UNY 2009

19 Pelatihan Penyusunan Proposal Hibah 

Peserta FIP UNY 2009

20 Pelatihan Pengembangan Bahan Perkuliahan Berbasis Multimedia

Peserta FIP UNY 2010

21 Tim Juri Guru Berprestasi se DIY

Juri LPMP 2010

22 Tim Juri Guru Berprestasi Madrasah Nasional

Juri Depag 2010

23 Pelatihan PenelitianTindakan Kelas di SMP N. 3 Banguntapan Bantul

Pemateri Dinas Bantul 2010

24 Pelatihan PenelitianTindakan Kelas di SMP N.2 Piyungan Bantul

Pemateri SMP 2 Piyungan Bantul

2010

25 Pelatihan PenelitianTindakan Kelas di SMP N.2 Kebon Agung Bantul

Pemateri SMP 2 KebonAgung Bantul

2010

26 Pelatihan PenelitianTindakan Guru-guru Kelas di SLB Yapenas Sleman

Pemateri SLB Yapenas Sleman

2010

27 Pelatihan PenelitianTindakan Kelas di SMA 1 Srandakan Bantul

Pemateri SMA 1 Srandakan Bantul

2010

28 Pelatihan PenelitianTindakan Kelas Guru-guru SMA se-DIY

Pemateri Dinas DIY 2010

Page 72: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

29 Tim Penelitian Balitbang Jakarta “Trend Kualitas Pendidikan”

TIM Peneliti Kemendiknas Balitbang Jakarta

2010

30 Seminar Nasional Pendidikan Karakter Bangsa Melalui Pola Pendidikan Pesantren

Notulis Kemendiknas Balitbang Jakarta

2010

31 Seminar Nasional Re-Desain Pendidikan Profesional Guru Kemendiknas Balitbang

Notulis Kemendiknas Balitbang Jakarta

2010

32 Workshop Pengembangan Kurikulum Prodi Manajemen Pendidikan

Peserta FIP UNY 2010

33Intarnational Conference on Educational, Management and Leadership (ICEMAL)

Peserta Departement of educational administration dan ISMAPI

2010

34 Pelatihan Karya Tulis Ilmiah bagi guru-guru se Turi Sleman

Pemateri UPT Turi Sleman

2011

35 TOT Tim Penilai Angka Kredit Pengawas di Kabupaten Kota

Nara Sumber Hotel Nirmala Bali

2011

36 Simposium Nasional Hasil Penelitian dan Inovasi Pendidikan

Penyaji Hotel Aston Denpasar

2011

37 Bimbingan Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi PengawasSekolah

NaraSumber Hotel Saphir 2011

38 Seminar Pencitraan Publik Nara Sumber Ruang Sidang 1 Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang Kemendiknas Jakarta

2011

39 Menyusunan Renstra tahun 2011 s,d 2015 Direktorat Pembinaan PTK Dikmen Dirjen Dikmen Kemdiknas

Tim Penyusun Renstra

Ruang Sidang Dit.P2TK Dikmen Komplek Perkantoran Kemdiknas Gedung Jakarta

2011

40 Penyusunan Desain dan Program dalam rangka Pengelolaan Pendidikan dan Kepuasan Pelanggan

Peserta Rapat Hotel Marcopolo No.19 Jakarta Pusat

2011

Page 73: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

41 Polling Pendidikan dan Kepuasan Pendidikan

Ketua Tim Pengambilan Data Polling Pendidikan dan Kepuasan Pendidikan di Kota Kupang

Dinas Pendidikan Kota Kupang

2011

42 Kinerja Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan

Tim Pengambilan Data Kinerja Komite Sekolah di Kota Padang

Dinas Pendidikan Kota Padang

2011

43 Workshop Penelitian Tindakan Kelas

Nara Sumber Tk & Playgroup Kreatif Primagama(JBN Amazing Hall, Yogyakarta)

2011

44 Bimbingan Teknis Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Guru-guru SMK 1 Maarif Kebumen

NaraSumber SMK Maarif Kebumen

2011

45 Menyusunan Renstra tahun 2011 s,d 2015 Direktorat Pembinaan PTK Dikmen Dirjen Dikmen Kemdiknas

Tim Penyusun Renstra

Ruang Sidang Dit.P2TK Dikmen Komplek Perkantoran Kemdiknas Gedung Jakarta

2012

J. BUKU

No. JUDUL BUKU Sebagai PENERBIT

Tahun

1 Penulis Buku Pegangan Kuliah “Manajemen Tenaga Kependidikan”

Penulis FIP/UNY 2006

2 Penulis Buku Teks Manajemen “Sumber Daya Manusia Di Bidang Pendidikan”

Penulis FIP/UNY 2007

3 Penulis “Buku Manajemen Pendidikan”Dengan

Penulis ADITYA 2008

Page 74: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan

PROF.DR.SUHARSIMI ARIKUNTO

MEDIA

4 Buku Teks Dasar-Dasar Supervisi Pendidikan (Sebagai Upaya Menuju Profesionalisme)

Penulis UNY PRESS

2009

5 Penulis “Buku Manajemen Pendidikan”Dengan PROF.DR.SUHARSIMI ARIKUNTO (Edisi Revisi)

Penulis ADITYA MEDIA

2012

Yogyakarta, 30 Oktober 2015

Penyusun,

Lia Yuliana, S.Pd., M. Pd.NIP : 19810717 200501 2 004

Lmpiran 2:

Page 75: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan
Page 76: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan
Page 77: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan
Page 78: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan
Page 79: eprints.uny.ac.ideprints.uny.ac.id/36151/2/LAPORAN PENE…  · Web view · 2016-07-12Kegiatan studi pustaka meliputi studi kurikulum dan silabus mata pelajaran sejarah untuk menentukan