EPIDEMIOLOGI MALARIAPELATIHAN PENYAKIT MENULAR DI LUBUKLINGGAU HOTEL SEMPURNA 24-25 AGUSTUS 2006 PEMERINTAH KOTA LUBUKLINGGAU DINAS KESEHATAN KOTA

Latarbelakang (1)DI DUNIA AREA 64C LU - 32C LS ( ASIA, AFRIKA, AMIRIKA LATIN) WHO, 2004 : 300 500 JT KASUS BARU DENGAN 750.000 2 JUTA MENINGGAL PERTAHUN

Latarbelakang (2) Lebih dari 15 juta penderita Malaria Klinis dengan 30.000 kematian, yang dilaporkan unit pelayanan kesehatan setiap tahun (Survey Nasional Kesehatan Rumah Tangga, 1995) Incidence Luar jawa-bali 1997 16,0 menjadi 25 (1999) 31 per 1000 penduduk tahun 2000.

KASUS MALARIA DI INDONESIA, 19941994-20002500000 2000000 1500000 1000000 500000 0Kasus

1994 1717766

1995 1518932

1996 1756502

1997 1340580

1998 1758043

1999 1952040

2000 2154364

ANNUAL MALARIA INCIDENCE (AMI 0/00) 1989OUTER JAVA BALI, 1989-200135 30 25 20 15 10 5 0 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 AMI 28,06 24,1 27 22,79 20,5 22,2 19,38 21,72 16,06 21,97 24,9 31,09 26,2

ANNUAL MALARIA INCIDENCE (AMI 0/00) 1999KAB/KOTA DI PROP SUMSEL, 1999-200170 60 50 40 30 20 10 01999 2000 2001 OK 6 4 5,3 OKU 18 20 18 MURA 17 14 13 MUBA 15 17 15 LHT 19 21 11 M.ENIM 17 25 21 BGK 48 39 51 BLT 62 66 42 PROP 19 21 19

SITUASI MALARIA PER KAB/KOTA DI PROP SUMSEL, 200125000 20000 15000 10000 5000 0Klinis Lab. Pos (+)

OKI 2644 155 34

OKU 1666 3478 675

MURA 6793 576 90

MUBA 15161 2600 143

LHT 7118 1357 596

M.ENIM 10742 1945 540

BGK 20670 1260 6691

BLT 7909 6380 1518

PLBG 1618 1618 200

DI INDONESIA1. ACHMADI, 1995 BERHUBUNGAN DENGAN HDI (HUMAN DEPELOVMENT INDEX) 2. 1952 : PEMBASMIAN INSEKTISIDA DTT (Ir. SOEKARNO, YOGYA) 3. 1959 : KOPEM 4. 1968 : INTEGRASI DEPKES P4M 5. WHO MENCANANGKAN ROLL BACK GERAKAN BERANTAS MALARIA MALARIA 6. 2000, 8 APRIL : PENCANANGAN GEBRAK MALARIA

Faktor Risiko Kejadian MalariaNyamuk (Bionomic) Manusia (Perilaku)

Lingkungan Susu, topologi, kelembaban Sumber : Achmadi, 2004

Gambaran Umum PARASIT GOLONGAN GENUS PLASMODIUM ENDEMISITAS TINGGI HIPPOCTATES 460-377 SM PENYAKIT UDARA BURUK ABAD 19 DITEMUKAN PLASMODIUM

GEJALA1. COLD STAGE (STADIUM DINGIN) 15-1 JAM MENGGIGIL, TACHICARDI, LEMAH, CYANOSIS, PUCAT.

2. HOT STAGE (STDIUM PUNCAK DEMAM) 2-6 JAM WAJAH MERAH, KULIT KERING, NYERI KEPALA, TACHICARDI SCHIZON PECAH

3. STADIUM KERINGAT JAM

2-4

FAKTOR RISIKO1. KARAKTERISTIK NYAMUKa) TERDAPAT 90 SPESIES, DEPKES (2003) TIGA AKTOR UTAMA : An MACULATUS, An. BALABACENSIS. An. ACONITUS. (BANJAR, PURWOREJO, CIAMIS, BATAM, NTB)

2. PERILAKU PENDUDUKa. KEBIASAAN MANDI, PENGAMBILAN AIR BERSIH, PEKERJAAN, TERNAK, LINTAS BAATAS

3. KONDISI LINGKUNGANa) TOPOLOGI, PERUBAHAN IKLIM, SUHU, KELEMBABAN, PERKEBUNAN, PERSAWAHAN, PERTAMBANGAN

PERINDUKAN NYAMUK

SURVEILANS MALARIA TERPADU1. PENGUMPULAN DATAa) b) c) d) FAKTOR RISIKO KASUS DIAGNOSTIK KLB

2. SURVEILANS DIARAHKANa) PERIODE PENGAMATAN DINI (SKD) DASAR INFORMASI MANAJEMEN b) PENANGGULANGAN KLB PENGENDALIAN ESKALASI KASUS

3. METODE TEORI SIMPUL

Teori Simpul Sumber Data Surveilans Malaria Terpadu Berbasis WilayahManajemen/Surveilans

Penderita (sumber penularan)

Anopheles spp Simpul 2

Penduduk Terkena risiko

Sehat Sakit

Simpul 1

Simpul 3

Simpul 4

Topologi, Suhu, Kelembaban, Ekosistem alamiah, ekosistem buatan Sumber : Achmadi, 2003

Simpul 5

LOKAKARYAMINI PUSKESMAS

Evaluasi ProgramPemecahan MasalahINPUT PROSES OUTPUT OUTCAME IMPACT

5M?

Standar Pelayana n / SOP

Hasil Pelayanan

Tingkat Kesehatan

Status Kesehata n

Model Pendekatan Sistem

MENGEMBANGAKAN METODOLOGI ESTIMASI PENYAKIT/ MASALAH PERKEMBANGAN PENYAKIT MASALAH PERKEMBANGAN PROGRAMINDIKATOR PROGRAM

PEREN CANAAN

PROGRAM

HIPOTESIS

A. ESTIMASI PENYAKIT MASALAH1. TRENS PROPORSI 2. POLA MAKSIMAL 3. REGRESI Y= a + bx 4. PEMETAAN KASUS

TRENS MALARIA DI KAB MUS RAWAS TH 1999-200525 20 15 10 5 0 1999 AMI 23 2000 17 2001 11 2002 16 2003 12 2004 13 2005 16

POLA MAX-MIN MALARIA DI KAB MURA TH 2006200 150 100 50 0 JA N 46 31 20 PE MA A P ME JU B R R I N 47 39 27 45 35 90 44 32 20 JU A G S E OK N O DE L S P T P S

MA X KA S US MIN

TRENS ESTIMASI KASUSNO1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tahun Kasus (X) (Y)2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 5170 5892 5220 4128 3404 2679 1954 1230 505

X24012009 4016016 4020025 4024036 4028049 4032064 4036081 4040100 4044121

XY10355510 11807568 10466100 8280768 6831828 5379432 3925586 2472300 1015555

AMI12 13 12 9 7 5 4 2 1

b

a

X

Y

X2

XY

XY-(XY) 2-(X)2 /nX

Y-(bX) /n

B. PERKEMBANGAN PENYAKIT1. EPIDEMI- RUMUS Xi > Xr + 2 SD Xi = Xr 2 SD

2. ENDEMI- RUMUS

3. SPORADIS

C. PERKEMBANGAN PROGRAM1. PCD 2. PENANGANAN 3. MALARIOSURVEY 4. PENYEMPROTAN 5. GEBRAK MALARIA 1. AMI 2. API 3. SPR

Langkah-langkah Surveilans1. 2. 3. 4. 5. 6. SURVEILANS TERPADU PERTEMUAN PERIODIK PENGUMPULAN DATA ANALISIS PENYAJIAN INDIKATORa) Simpul 1 MOMI, MOPI, Proporsi Plasmodium, PR, API, dan AMI b) Simpul 2 Kerapatan Nyamuk, Angka gigitan nyamuk, Sporozoit rate, Jenis vektor, biomomik

c) Simpul 3 Studi kompatif perilaku, sediaan darah serumah 1 kasus 5 kontak (rumah) dan populasi at risk d) Simpul 5 Indikator tsb perlu dipantau dan dokumentasikan :1) 2) 3) 4) 5) 6) Wilayah baru Kegiatan penebangan hutan Penambangan Tambak yang terbengkalai Lagoon (Muara yang dangkal) Perubahan musim

Langkah Penanggulangan KLB1. KONFIRMASI SUMBER MS SEMUA UMUR 2. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI SUMBER KONTAK 3. PENGAMATAN VEKTOR 4. PENETAPAN STATUS KLB : POLA MAKSIMAL PENYAKIT, PR, KERESAHAN, DAN KEFATALAN 5. RENCANA PENANGGULANGAN 6. LAPOR SETELAH KONFIRMASI KLB (+)

LANGKAH MANAJEMEN1. MANAJEMEN KASUSa. Pencarian Kasus SecaraAktif (PKSA) ACD b. Pencarian Kasus Secara Pasif (PKSP) PCD c. Survey demam secara massal

2. MANAJEMEN FAKTOR RISIKOa. IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO b. KEMITRAAN1. Identifikasi Kebutuhan Informasi 2. Identifikasi Pemecahan Masalah 3. Identifikasi Pembagian Peran dan Tugas 4. Identifikasi sumber daya 5. Pelaksanaan 6. Permantauan dan evaluasi 7. Pertemuan Periodik

c. PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN

d. PEMBANGUNAN PEMANTAUAN e. STUDI DINAMIKA PENULARAN f. PENGEMBANGAN TEMA POKOK g. PENGEMBANGAN PETUGAS LAPANGAN (JMD) h. PERATURAN DAERAH