epidemiologi lingkungan

38
MAKALAH FARMAKO EPIDEMIOLOGI Timbulnya Epidemiologi Lingkungan Disusun Oleh : Shandy Putra (13334719) Dian Venna Maretta (13334726) Dwi Yunia hidatyah (13334727) Leoni Citra I R (13334728) Sari Romayana (13334751) Nadia Narisa (14334701) Abdul Manaf (14334723) Dosen : Dra. Lili Musneli, M.Si., Apt.

Upload: widyapangest

Post on 19-Dec-2015

90 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

farmakoepidemiologi

TRANSCRIPT

MAKALAH FARMAKO EPIDEMIOLOGI

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan

Disusun Oleh :

Shandy Putra (13334719)

Dian Venna Maretta (13334726)

Dwi Yunia hidatyah (13334727)

Leoni Citra I R (13334728)

Sari Romayana (13334751)

Nadia Narisa (14334701)

Abdul Manaf (14334723)

Dosen :

Dra. Lili Musneli, M.Si., Apt.

PROGRAM STUDI S1-FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

JAKARTA – 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya atas

segala berkah dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata

kuliah Farmakoepidemiologi ini dengan tepat waktu.

Makalah ini berjudul “Timbulnya Epidemiologi Lingkungan” sebagai bentuk tugas

pada mata kuliah Farmakoepidemiologi. Pada kesempatan ini kami juga ingin

berterimakasih kepada Ibu Dra. Lili Musnelini, M.Si., Apt selaku dosen mata kuliah

Farmakoepidemiologi yang telah membimbing dan membantu kami dalam pengerjaan

makalah ini.

Kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan dan

penyajian materi pada makalah yang sederhana ini. Dan untuk itu kami menerima saran

dan kritik dari pembaca.

Tiada hal lain yang kami harapkan selain makalah ini dapat diterima dengan baik

dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, 20 November 2014

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR............................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.2 Tujuan................................................................................................2

1.3 Manfaat..............................................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Epidemiologi..................................................................3

II.2 Model ...............................................................................................5

II.3 Ruang Lingkup Epidemiologi..........................................................7

II.4 Peranan Epidemiologi ......................................................................8

II.5 Penelitian Epidemiologi...................................................................9

II.6 Manfaat Epidemiologi......................................................................9

II.7 Peranannya Dalam Pemecahan Masalah Kesehatan Dimasyarakat.

..........................................................................................................10

II.8 Epidemiologi Lingkungan................................................................11

II.9 Pengukuran Paparan.........................................................................15

BAB III PEMBAHASAN......................................................................18

BAB IV KESIMPULAN.......................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................21

LAMPIRAN………………………………………………...……........22

iii

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Telah diketahui bahwa untuk dapat memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan, mencegah, dan mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat

perlulah disediakan dan diselenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat (public health

services) yang sebaik-baiknya.

Untuk dapat menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan tersebut,

banyak yang harus diperhatikan. Yang paling penting adalah pelayanan masyarakat yang

dimaksud harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun sekalipun terdapat

kesesuaian yang seperti ini telah menjadi kesepakatan semua pihak, namun dalam praktek

sehari-hari tidaklah mudah dalam menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan

kesehatan yang dimaksud.

Untuk mengatasinya, telah diperoleh semacam kesepakatan bahwa perumusan

kebutuhan kesehatan dapat dilakukan jika diketahui masalah kesehatan dimasyarakat.

Dengan kesepakatan yang seperti ini diupayakanlah menemukan masalah kesehatan yang

ada dimasyarakat tersebut. Demikianlah, berpedoman pada kesepakatan yang seperti ini,

dilakukan berbagai upaya untuk menemukan serta merumuskan masalah kesehatan

dimasyarakat. Upaya tersebut dikaitkan dengan menentukan frekuensi, penyebaran serta

faktor-faktor yang mempengaruhi frekuansi dan penyebaran disuatu masalah kesehatan

dimasyarakat tercakup dalam suatu cabang ilmu khusus yang disebut dengan nama

Epidemiologi.

Subjek dan objek epidemiologi adalah tentang masalah kesehatan. Ditinjau dari

sudut epidemiologi, pemahaman tentang masalah kesehatan berupa penyakit amatlah

penting. Karena sebenarnya berbagai masalah kesehatan yang bukan penyakit hanya akan

mempunyai arti apabila ada hubungannya dengan soal penyakit.

Ada dua pembagian dari epidemiologi yaitu epidemiologi deskriptif yang

mempelajari tentang insidensi dan prevalensi dari suatu penyakit di daerah tertentu.

Pembagian lainnya dari epidemiologi adalah epidemiologi analitik yang bertujuan untuk

mencari faktor risiko dari penyakit-penyakit. Selain mengetahui faktor-faktor risiko

epidemiologi analitik ini juga penting dalam membuat alat diagnostik yang berkualitas.

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 1

Pada makalah ini akan dibhas tentang yaitu epidemiologi deskriptif, dimana hal

yang terkait adalah tentang insidensi dan prevalensi dari suatu penyakit di daerah tertentu.

Untuk lebih memahami timbulnya epidemiologi lingkungan, adalah dengan

mencari tahu faktor-fakor yang mempengaruhi berkembangnya suatu penyakit pada

lingkungn tertentu, yang lebih signifikan akan dipaparkan pada makalah ini.

I.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

farmakoepidemiologi serta memberikan penegtahuan kepada mahasiswa tentang model

dan dasar-dasar yang ada dalam epideiologi.

I.3 Manfaat

Untuk lebih memahami timbulnya epidemiologi lingkungan, adalah dengan

mencari tahu faktor-fakor yang mempengaruhi berkembangnya suatu penyakit pada

lingkungn tertentu.

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian epidemiologi

Epidemiologi adalah sebuah studi yang mempelajari distribusi pasien sehat dan

sakit dan mempelajari deviasi yang terjadi dalam populasi. Ilmu yang asal katanya berasal

dari bahasa Yunani dengan nama: Epi:”diatas”-Demos:”masyarakat” dan Logos:”Ilmu”.

Triad epidemiologi terdiri dari tiga komponen yaitu: host, agent, and environment. Ada

dua pembagian dari epidemiologi yaitu epidemiologi deskriptif yang mempelajari tentang

insidensi dan prevalensi dari suatu penyakit di daerah tertentu. Pembagian lainnya dari

epidemiologi adalah epidemiologi analitik yang bertujuan untuk mencari faktor risiko dari

penyakit-penyakit. Selain mengetahui faktor-faktor risiko epidemiologi analitik ini juga

penting dalam membuat alat diagnostik yang berkualitas. Ruang lingkup epidemiologi

analitik ini sangat berkaitan dengan Evidence Based Medicine dimana hasil dari penelitian

epidemiologi analitik ini nanti akan berguna dalam menentukan terapi dan juga prognosis

pasien.

Definisi Epidemiologi menurut para ahli :

1. Wada Hampton Frost tahun 1972(Guru Besar Epidemiologi) : Epidemiologi adalah

pengetahuan tentang fenomena missal (mass phenomena) penyakit infeksi atau sebagai

riwayat ilmiah (natural history) penyakit menular.

2. Greenwood 1934 : Epidemiologi adalah Ilmu yang mempelajari mengenai penyakit

dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok penduduk.

3. Definisi lama : Ilmu yang mempelajari penyebaran atau perluasan suatu penularan

penyakit di dalam suatu kelompok penduduk atau masyarakat.

4. Omran (1974) : Suatu studi mengenai terjadinya dan terdistribusinya keadaan

kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga diterminnya dan akibat-

akibat yang terjadi pada kelompok penduduk atau masyarakat.

5. Garry D Friedmann(1974) : Epidemiology is the study of disease occurance in

human populations (Buku : primer of Epidemiology)

6. Fox/Hall/Elreback : Suatu pengetahuan tentang factor yang menentukan terjadinya

suatu penyakit dalam suatu populasi

7. WHO (Regional committee Nacting ke 42 di Bandung) : Epidemiologi adalah ilmu

yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan peristiwa

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 3

lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat

dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.

Pada awal perkembangannya, epidemiologi mempunyai pengertian yang sempit.

Diawal sejarahnya, epidemiologi dianggap sebatas ilmu tentang epidemi yaitu penyakit

yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia dalam suatu periode

waktu tertentu, dengan jumlah yang melebihi batas normal. Dengan kata lain epidemi lebih

menekankan kasus-kasus yang tejadi dalam jumlah yang luar biasa atau sering dikenal

dengan istilah Kehadia Luar Biasa (KLB). Hal ini berarti bahwa epidemiologi hanya

mempelajari penyakit-penyakit menular atau infeksi saja, tapi dalam perkembangan

selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit tidak menular atau non

infeksi. Perkembangan saat ini, epidemiologi diartikan sebagai ilmu tentang frekuensi

(jumlah), distribusi (penyebaran), dan determinan (faktor penentu) masalah kesehatan

masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan perencanaan (development) dan pengambilan

keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.

Dari pengertian di atas terlihat bahwa ada 3 hal yang bersifat pokok dalam

epidemiologi yaitu:

1. Frekuensi masalah kesehatan, menggambarkan besarnya masalah kesehatan yang

terdapat pada sekelompok manusia. Untuk mendapatkan frekuensisuatu masalah

kesehatan perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut, diantaranya menemukan

masalah kesehatan yang dimaksud kemudian melakukan pengukuran atas masalah

kesehatan tersebut. Contohnya adalah Pada bulan juli 2005- Februari 2006, rata-rata

semua kasus flu burung yang menyerang penduduk pria dan wanita di Indonesia adalah

3,5 kasus per bulan. Dari contoh tersebut yang menggambarkan frekuensi tersebut

adalah 3,5 kasus per bulan.

2. Distribusi (penyebaran) masalah kesehatan, menggambarkan pengelompokkan masalah

kesehatan menurut suatu keadaan tertentu, yang dalam epidemiologi dibedakan menurut

ciri-ciri manusia (person), menurut tempat (place), dan menurut waktu (time). Dari

contoh sebelumnya, yang menggambarkan distribusi adalah penduduk pria dan wanita

(person), Indonesia (place), bulan Juli 2005-Februari 2006 (time).

3. Determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) masalah kesehatan, menggambarkan

faktor penyebab suatu masalah kesehatan. Ada tiga langkah yang dilakukan untuk

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 4

mengetahui determinan yaitu merumuskan dugaan tentang penyebab yang dimaksud,

melakukan pengujian terhadap rumusan dugaan yang telah disusun dan menarik

kesimpulan. Setelah diketahui penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat disusun

langkah-langkah perencanaa (development) dan pengambilan keputusan dalam

menanggulangi masalah kesehatan tersebut. Dari contoh yang sebelumnya, determinan

flu burung, virus H5N1, riwayat kontak dengan unggas yang terinfeksi virus tersebut.

.

II.2 Model epidemiologi

Suatu penyakit timbul akibat dari beroperasinya berbagai faktor baik dari agen,

induk semang atau lingkungan. Bentuk ini tergambar didalam istilah yang dikenal luas

dewasa ini. Yaitu penyebab majemuk (multiple causation of disease) sebagai lawan dari

penyebab tunggal (single causation).

Didalam usaha para ahli untuk mengumpulkan pengetahuan mengenai timbulnya

penyakit, mereka telah membuat model-model timbulnya penyakit dan atas dasar model-

model tersebut dilakukan eksperimen terkendali untuk menguji sampai dimana kebenaran

dari model-model tersebut.Tiga model yang dikenal dewasa ini ialah 1) segitiga

epidemiologi (the epidemiologic triangle) 2) jaring-jaring sebab akibat (the web of

causation) dan 3) roda (the wheel).

1. Segitiga Epidemiologi (lihat gambar)

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 5

2. Jaring-Jaring Sebab Akibat

Menurut model ini perubahan dari salah satu faktor akan mengubah keseimbangan

antara mereka, yang berakibat bertamba atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.

(lihat gambar).

Menurut model ini, suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri

sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan

demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong

mata rantai pada berbagai titik.

3. Roda

Seperti halnya dengan model jaring-jaring sebab akibat, model roda memerlukan

identifikasi dari berbagai faktor yang berperan dalam timbulnya penyakit dengan tidak

begitu menekankan pentingnya agen. Disini dipentingkan hubungan antara manusia

dengan lingkungan hidupnya. Besarnya peranan dari masing-masing lingkungan

bergantung pada penyakit yang bersangkutan.

Sebagai contoh peranan lingkungan sosial lebih besar dari yang lainnya pada stress

mental, peranan lingkungan fisik lebih besar dari lainnya pada sunburn, peranan

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 6

lingkungan biologis lebih besar dari lainnya pada penyakit yang penularannya melalui

vektor (vektor borne disease) dan peranan inti genetik lebih besar dari lainnya pada

penyakit keturunan.

Dengan model-model tersebut diatas hendaknya ditunjukkan bahwa pengetahuan

yang lengkap mengenai mekanisme-mekanisme terjadinya penyakit tidaklah

diperuntukkan bagi usaha-usaha pemberantasan yang efektif.

II.3 Ruang Lingkup Epidemologi

Seperti berbagai cabang ilmu lainnya, epidemiologi juga mempunyai ruang lingkup

kegiatan tersendiri. Ruang lingkup yang dimaksud secara sederhana dapat dibedakan atas

tiga macam yakni:

a. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi. Epidemiologi tidak hanya

sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-penyakit saja, tetapi juga mencakup

masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah

keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan,

pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian, subjek dan objek

epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.

b. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia.Pekerjaan epidemiologi dalam

mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap

sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana

atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan

upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.

c. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam

merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.Pekerjaan epidemiologi

akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan dan penyebab dari

masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan penyebaran

masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat. Dengan

memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat

dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

Ruang lingkup epidemiologi dalam bidang kesehatan meliputi 6 E, yaitu:

a. Etiologi berkaitan dengan lingkup kegiatan epidemiologi dalam mengidentifikasi

penyebab penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Misalnya etiologi dari malaria

adalah parasit plasmodium.

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 7

b. Efikasi berkaitan dengan efek atau daya optimal yang dapat diperoleh dari adanya

intervensi kesehatan. Misalnya efikasi pemberian vaksin malaria adalah 40%.

c. Efektifitas dimmaksudkan besarnya hasil dapatdiperoleh dari suatu tindakan

(pengetahuan atau intervensi) dan besarnya perbedaan dari suatu tindakan dari satu d

engan yang lain.

d. Efesiensi adalah sebuah konsep ekonomi yang melihat pengaruh yang dapat diperoleh

berdasarkan besarnya biaya yang diberikan.

e. Evaluasi adalah penilaian secara keseluruhan keberhasilan suatu pengobatanatau

program kesehatan masyarakat.

f. Edukasi adalah intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan

masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.

Ruang lingkup epidemiologi bidang non-kesehatan: masalah lingkungan dan masalah

sosial: masalah ekonomi dan sosial masyarakat.

II.4 Peranan epidemiologi

Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor

penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka

epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa :

a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah

kesehatan dalam masyarakat.

b. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan mengambil

keputusan.

c. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah

dilakukan.

d. Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya

untuk mengatasi atau menanggulanginya.

e. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu

dipecahkan.

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 8

II. 5 Penelitian epidemiologi

Secarasederhana, studi epidemiologi dapat dibagi menjadi dua kelompok sebagai

berikut :

1. Epidemiologi deskriptif, yaitu Cross Sectional Study/studi potong lintang/studi

prevalensi atau survei.

2. Epidemiologi analitik, terdiri dari :

a. Non eksperimental :

Studi kohort / follow up / incidence / longitudinal / prospektif studi. Kohort

diartiakan sebagai sekelompok orang. Tujuan studi mencari akibat (penyakitnya).

Studi kasus kontrol/case control study/studi retrospektif. Tujuannya mencari

faktor penyebab penyakit.

Studi ekologik. Studi ini memakai sumber ekologi sebagai bahan untuk

penyelidikan secara empiris faktor resiko atau karakteristik yang berada dalam

keadaan konstan di masyarakat. Misalnya, polusi udara akibat sisa pembakaran

BBM yang terjadi di kota-kota besar.

b. Eksperimental

Dimana penelitian dapat melakukan manipulasi/mengontrol faktor-faktor yang

dapat mempengaruhi hasil penelitian dan dinyatakan sebagai tes yang paling baik

untuk menentukan cause and effect relationship serta tes yang berhubungan dengan

etiologi, kontrol, terhadap penyakit maupun untuk menjawab pertanyaan masalah

ilmiah lainnya. Studi eksperimen dibagi menjadi 2 (dua) yaitu :

1. Clinical Trial. Contoh :

Pemberian obat hipertensi pada orang dengan tekanan darah tinggi untuk

mencegah terjadinya stroke.

Pemberian Tetanus Toxoid pada ibu hamil untuk menurunkan frekuensi

Tetanus Neonatorum.

2. Community Trial. Contoh :Studi Pemberian zat flourida pada air minum.

II.6 Manfaat epidemiologi

Dari batasan dan ruang lingkup pengertiannya , maka epidemiologi sebagai

kumpulan metoda pengamatan yang mencakup berbagai bidang ilmu juga mempunyai

manfaat yang cukup luas, terutama dalam ilmu kesehatan masyarakat maupun ilmu

kedokteran pada umumnya. Meskipun demikian manfaat utama epidemiologi pada

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 9

hakekatnya secara garis besarnya dapat epidemiologi pada hakekatnya secara garis

besarnya dapat dikelompokkan antara lain sebagai berikut:

1) Untuk mengenali dan memahami penyakit dan masalah kesehatan lainnya. Sesuai

dengan batasannya ,maka epidemiologi bermanfaat untuk dapat menguraikan dan

memahami proses terjadinya dan penyebarannya penyakit dan masalah kesehatan, serta

faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2) Untuk melengkapi ‘body of knowledge’ dan ‘riwayat ilmiah penyakit’. Suatu

pengamatan epidemiologis hendaknya selalu merupakan upaya ‘penelitian’ yang

hasilnya diharapkan akan dapat lebih melengkapi ‘ riwayat alamiah penyakit’ yang

sekaligus juga merupakan ‘body of knowledge’ dari penyakit atau masalah kesehatan

yang bersangkutan.

3) Untuk dapat diaplikasikan dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit

atau maslah kesehatan. Segala upaya untuk selalu lebih melengkapi pemahaman kita

tentang ‘riwayat alamiah penyakit’ tidak lain maksudnya adalah agar kita dapat

menemukan jalan keluar dalam upaya menanggulangi masalah penyakit tadi.

II.7 Peranannya Dalam Pemecahan Masalah Kesehatan Di Masyarakat

Meninjau dari penjelasan tentang pengertian epidemiologi, serta ruang lingkupnya,

seorang ahli epidemiologi atau epidemiolog memiliki peran-peran penting dalam kesehatan

masyarakat. Ada beberapa peranan epidemiolog dalam kesehatan masyarakat, diantaranya

adalah:

1) Mencari / mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya gangguan kesehatan

atau penyakit dalam suatu masyarakat tertentu dalam usaha mencari data untuk

penanggulangan serta cara pencegahannya.

2) Menyiapkan data / informasi untuk keperluan program kesehatan dengan menilai status

kesehatan dalam masyarakat serta memberikan gambaran tentang kelompok penduduk

yang terancam.

3) Membantu menilai beberapa hasil program kesehatan.

Mengembangkan metodologi dalam menganalisis penyakit serta cara mengatasinya,

baik penyakit perorangan ( tetapi dianalisis dalam kelompok ) maupun kejadian luar

biasa ( KLB ) / wabah dalam masyarakat.

Epidemiologi juga memiliki manfaat penting dalam menyelesaikan masalah

kesehatan masyarakat yaitu memberikan gambaran (deskripsi) tentang penyebaran

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 10

(distribusi), besar dan luasnya masalah kesehatan dan lainnya ,menjelaskan interaksi

faktor-faktor agent, host and environment ,menguraikan kelompok Penduduk yang dalam

risiko dan risiko tinggi terhadap kelompok Penduduk yang tidak mempunyai

Risiko ,mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta keberhasilan kegiatan , membantu

pekerjaan administratif kesehatan yaitu planning (perencanaan) ,monitoring

(pengamatan) ,dan evaluation (evaluasi) , menerangkan penyebab masalah kesehatan

sehingga dapat disusun langkah-langkah penanggulangannya, Dapat menerangkan

perkembangan alamiah suatu penyakit, Dapat menerangkan keadaan suatu masalah

kesehatan yaitu: Epidemi, Pandemi, Endemi, dan Sporadik.

II.8 Epidemiologi Lingkungan

Epidemiologi lingkungan adalah studi atau ilmu yang menganalisis hubungan agent

di lingkungan dengan dampak kesehatan pada masyarakat, yang mempelajari distribusi

(penyebaran) dan determinan (faktor resiko) penyakit dalam kelompok masyarakat.

Tujuan epidemiologi Lingkungan adalah :

Mengidentifikasi, menganalisis, memprediksi bahaya berbagai pajanan di lingkungan,

dan melakukan pengendalian dengan tujuan mencegah dan melindungi kesehatan

masyarakat dan ekosistem

Mempelajari interaksi dinamis berbagai pajanan atau agen lingkungan (fisik, radiasi,

kimia, biologi, dan perilaku) melalui wahana udara, air, limbah, makanan dan minuman,

vektor atau binatang pembawapenyakit, dan manusia di lingkungan pemukiman, tempat

kerja atau sekolah, tempat-tempat umum maupun perjalanan dengan risiko dampak

kesehatan (kejadian penyakit) pada kelompok manusia atau masyarakat.

Interaksi Manusia Dengan Lingkungan

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 11

ENVIRONMENT

AGENT HOST

AGENT

Karakteristik agent sangat berpengaruh dan menentukan dalam proses terjadinya

penyakit, pemberantasannya ataupun pengendaliannya.

1. AGENT HIDUP

Agent yang terdiri atas benda hidup seperti metazoa, fungi, protozoa,bakteri,

rikettsia, dan virus yang menyebabkan penyakit yang bersifatmenular

Karakteristik Agent hidup :

Proses deteksi dan identifikasi penyebab

Komposisi kimia

Komposisi genetik, Enzim

Viabilitas (kemampuan dapat bertahan hidup dan tumbuh kembali)

Reservoir : Suatu mekanisme yang kompleks dalam mempertahankan spesiesnya

dan membantu bertahan hidup di dalam lingkungannya

Sistem transmisi: Sistem yang membawa/mentranspor agent dari satu host ke host

yanglain.

Latensi: perioda interval waktu yang diperlukan oleh agent untuk menjadi infektif,

sejak diekskresikan dari tubuh

Spesifitas: Setiap agent hanya dapat menyebabkan satu jenis penyakit

Selektivitas: Agent hidup mempunyai selektivitas atas dasar waktu dan organ

target, sehingga penyakit timbul pada waktu tertentu lebih banyak dari pada

biasanya atau terjadi siklus dan juga menyerang organ tertentusaja.

infektivitas: kemampuan mikroba untuk masuk ke dalam tubuh host dan

berkembang biak di dalamnya

Patogenitas: Daya suatu mikroorganisme untuk menimbulkan penyakitpada host

virulensi: Kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksipatologis

yang berat yang mungkin dapat menyebabkan kematian

2. AGENT TIDAK HIDUP

Agent tidak hidup dapat berupa :

Zat kimia yang berasal dari luar tubuh (exogen) terutama banyaknyazat kimia

pencemar lingkungan dan dari dalam tubuh (endogen)sepertimetabolit dan hormon

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 12

Zat fisis seperti temperatur, kelembaban, kebisingan, radiasi pengion,radiasi non-

pengion

Kekuatan Mekanis seperti tumbukan pada kecelakaan industri

Faktor fisiologis seperti usia. Faktor psikologis seperti tekanan jiwa akibat

hubungan manusia yang tidak selarasf.

Faktor keturunan

Karakteristik agent tak hidup:

o Identifikasi

o Dosis efektif

o Ekokinetik

o Farmakokinetik

o Toxisitas: kemampuan organisme untuk memproduksi reksi kima yang

toksis oleh substansi kimia yang dibuatnya.

o SistemTransmisi

o Spesifitas

o Selektivitas

o Reservoir

HOST

A. Faktor penentu yang ada pada host dibagi :

1. Faktor-faktor yang dibawa atau sudah ada sejak lahir usia, jenis kelamin, bangsa,

keluarga, daya tahan natural

2. Faktor-faktor yang di dapat setelah dilahirkan

o Status kesehatan umum

o Status fisiologis (keadaan fungsi tubuh seseorang)

o Status gizi

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 13

o Pengalaman sakit-stress atau tekanan hidup

o Kekebalan dan respons imunologis

B. Karakteristik Host

1. Resistensi : Kemampuan dari host untuk bertahan terhadap suatu infeksi

2. Immunitas : Kesanggupan host untuk mengembangkan suatu

responimunologis,dapat secara alamiah maupun diperoleh, sehingga kebalterhadap

suatu penyakit.

3. Infectiousness : Potensi host yang terinfeksi untuk menularkan kumanyangberada

alam tubuh manusia kepada manusia dan sekitarnya

C. Perilaku Host

1. Perilaku dan lingkungan air

Penyakit bawaan air (water borne disease) disebabkan karena perilaku masyarakat

dalam mengkonsumsi air. Kualitas air ditentukan oleh kepercayaandan kebiasaan

masyarakat dalam mengkonsumsi air.

2. Perilaku dan lingkungan udara

Penyakit bawaan udara (air borne disesase) antara lain disebabkan olehkurangnya

ventilasi di dalam rumah, kepadatan rumah dalam satukelompok masyarakat,

kebiasaan membakar sampah, dan penerapan teknologi yang kurang sempurna

dalam pabrik atau industri.

3. Perilaku dan Lingkungan makanan

Makanan berfungsi sebagai media transmisi dan merupakan agent penyakit. Yang

menentukan terjadinya penyakit karena makanan adalah Carapengolahan makanan

yang salah, kebiasaan makan makananmentah,makanan yang diawetkan, hingga

penyimpanan dan penyajianmakanan yang tidak higienis

4. Perilaku dan lingkungan kerja

Lingkungan kerja mengandung berbagai agent, yang dapatdikelompokkan ke dalam

faktor fisis, kimia, biologi dan ergonomi. Selainitu dapat pula terjadi kecelakaan

akibat kerja karena adanya mekanisasidan elektrifikasi sistem kerja.

ENVIRONMENT

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 14

1. Definisi

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar diri host, baik bendamati, benda

hidup, nyata atau abstrak, seperti suasana yang terbentuk akibat interaksi semua elemen-

elemen tersebut, termasuk host yang lain.

2. Peran Lingkungan dalam kesehatan

Lingkungan berperan sebagai media transmisi yang mendukung terjadinya penyakit

apabila media/lingkungan itu dapat membawa ataumendekatkan agent pada host.

a. Media transmisi yang tidak hidup seperti air, udara, makanan, debu disebut vehicle.

Sedangkan yang hidup secara spesifik seperti insekta atau arthropoda disebut vektor.

b. Penularan penyakit dapat terjadi karena

oFingers atau tangan yang kotor karena terkontaminasi agent

oFlies atau lalat merupakan media transmisi yang hidup

oFood atau makanan

oField atau ladang merupakan lingkungan padat atau litosfer dan menyebabkan

penyakit lewat debu

oFaeces/tinja merupakan buangan manusia yang berisi banyak agent.

c. Karakteristik lingkungan

o Topografi : Situasi lokasi baik yang natural maupun buatan manusia yang

mungkin mempengaruhi terjadinya penyebaran suatu penyakit tertentu.

o Geografis : Keadaan yang berhubungan dengan strukur geologi dari bumi yang

berhubungan dengan kejadian penyakit.

II.9 PENGUKURAN PAPARAN

Paparan adalah pengalaman yang didapat populasi atau organisme akibat terkena

atau terjadinya kontak dengan suatu faktor agent potensial, yang berasal dari lingkungan.

Dasar yang digunakan dalam mengukuran paparan yaitu :

1. Waktu paparan : lama atau periode seseorang terpapar terhadapsuatu agent potensial.

2. Tempat paparan : berupa lokasi geografis dan lokasi pada tubuh

3. Efek paparan : tergantung pada dosis atau konsentrasi paparan yang diterima seseorang

Dosis : jumlah agent yang masuk ke dalam tubuh

Konsentrasi : kualitas agent di dalam lingkungan

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 15

Sebagai upaya pencegahan penyakit dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu :

1. Pencegahan primer : mempunyai tujuan agar agent tidak dapat memasuki tubuh, dapat

dilakukan dengan memutuskan transmisi dengan memperbaiki kualitas, sehingga tidak

menjadi vektor penyakit dan meningkatkan status kesehatan host yang beresiko tinggi.

2. Pencegahan sekunder : Usaha agar apabila agent telah memsuki tubuh host, maka

proses patologis yang terjadi masih dapat reversibel, dengan cara deteksi secara aktif

mana yang kontak dengan penderita.

3. Pencegahan tersier : Uasaha agar mereka yang telah sakit tidak menyebarkan atau

menularkan penyakit ke sekitarnya.

Jika paparan suatu penyakit sudah terjadi, sebagai upaya menyebar nya penyakit

dilakukan pengendalian dan pencegahan wabah sebagai berikut :

1. Kategori who/atribut orang

Mencari penyebab wabah yakni penderita yang merupakan bahan satu-satunya yang

dapat memberi mpetunjuk ke arah penyebab.Dengan caramandata siapa saja yang

terkena wabah.

2. Kategori where/atribut tempat

Merupakan konsep geografis yang tampak pada peta, dengan caramencari persamaan

dan perbedaan yang di dapat antara penderita danyangtidak menderita.

3. Kategori when/atribut waktu

Denganmenanyakan kapan terjadi penyakit.

Epidemioloi lingkungan adalah epidemiologi deskriptif dimana yang dipelajari

bagaimana frekuensi penyakit berubah menurut perubahan variabel-variabel epidemiologi

yang terdiri dari orang (person), tempat (place) dan waktu (time).

a. Orang (Person), Objek penilaian nya adalah umur, jenis kelamin, kelas sosial,

pekerjaan, golongan etnik, status perkawinan, besarnya keluarga, struktur keluarga dan

paritas.

b. Tempat (Place)

Pengetahuan mengenai distribusi geografis dari suatu penyakit berguna untuk

perencanaan pelayanan kesehatan dan dapat memberikan penjelasan mengenai etiologi

penyakit. Perbandingan pola penyakit sering dilakukan antara:

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 16

o Batas daerah-daerah pemerintahan

Kota dan pedesaan

o Daerah atau tempat berdasarkan batas-batas alam (pegunungan, sungai, laut atau

padang pasir)

o Negara-negara

Regional

Variasi geografis pada terjadinya beberapa penyakit atau keadaan lain mungkin

berhubungan dengan 1 atau lebih dari beberapa faktor sebagai berikut:

1. Lingkungan fisis, kemis, biologis, sosial dan ekonomi yang berbeda-beda dari suatu

tempat ke tempat lainnya.

2. Konstitusi genetis atau etnis dari penduduk yang berbeda, bervariasi seperti

karakteristik

3. Variasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan, keluarga, praktek higiene

perorangan dan bahkan persepsi tentang sakit atau sehat.

4. Variasi administrasi termasuk faktor-faktor seperti tersedianya dan efisiensi

pelayanan medis, program higiene (sanitasi) dan lain-lain.

c. Waktu (Time)

Mempelajari hubungan antara waktu dan penyakit merupakan kebutuhan dasar didalam

analisis epidemiologis, oleh karena perubahan-perubahan penyakit menurut waktu

menunjukkan adanya perubahan faktor-faktor etiologis. Melihat panjangnya waktu dimana

terjadi perubahan angka kesakitan, maka dibedakan :

1. Fluktuasi jangka pendek dimana perubahan angka kesakitan berlangsung beberapa

jam, hari, minggu dan bulan.

2. Perubahan-Perubahan Secara Siklus, Perubahan secara siklus ini didapatkan pada

keadaan dimana timbulnya dan memuncaknya angka-angka kesakitan atau kematian

terjadi berulang-ulang tiap beberapa bulan, tiap tahun, atau tiap beberapa tahun.

Peristiwa semacam ini dapat terjadi baik pada penyakit infeksi maupun pada penyakit

bukan infeksi.

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 17

BAB III

PEMBAHASAN

III.1 Contoh Kasus Epidemiologi Lingkungan

Berdasarkan keluhan gejala klinis penderita, pada tahun 2011 terjadi

peningkatan kasus malaria di Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan sehingga perlu

dilaksanakan sebuah penelitian epidemiologi malaria baik dari aspek inang, perantara,

maupun lingkungan. Lokasi penelitian di Desa Kekayap Kecamatan Sebuku Nunukan

dengan variabel inang, perantara, dan lingkungan. Sampel parasitologi sebanyak 112

orang dan sampel untuk PSP (Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku) sebanyak 93

orang. Kegiatan meliputi kegiatan parasitologi, entomologi, survei PSP, dan survei

lingkungan. Hasil penelitian 8 orang (Slide Positivity Rate, SPR 7,14%) positif malaria

(falciparum dan vivax) menandakan adanya kasus baru di desa tersebut. Dari

penangkapan nyamuk ditemukan bahwa An. maculatus memiliki kepadatan menggigit

per jam (Man Hour Density/MHD) tertinggi dengan rawa/kubangan merupakan

habitat utama dari Anopheles sp yang ditemukan. Dari hasil observasi lingkungan dan

wawancara, diketahui bahwa Desa Kekayap baru dibentuk dengan membuka lahan

hutan menjadi pemukiman. Wawancara PSP menunjukkan mayoritas

masyarakatnya ekonomi menengah ke bawah dan masih banyak ditemukan perilaku

sering keluar malam. Disimpulkan bahwa penularan malaria di Desa Kekayap

disebabkan oleh pembukaan lahan baru oleh masyarakat dengan dugaan nyamuk An.

maculatus sebagai vektor penular penyakit yang mengakibatkan daerah tersebut

berpotensi kembali menjadi daerah endemis malaria.

III.2 Penjelasan

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 18

Dari contoh kasus diatas dapat kita ketahui hubungan antara meluasnya wabah

malaria yang berhubungan dengan lingkungan tinggal. Agen penyebab malaria merupakan

agen hidup yaitu nyamuk Anopheles sp. Faktor host nya merupakan penduduk sekitar desa

nunukan dengan keadaan fisik kesehatannya masing-masing yang dapat merespon masuk

nya agent kedalam tubuh. Faktor lingkungan dalam kasus ini sangat mempengaruhi,

dimana akibat pembukaan lahan baru yang merupakan habitat nyamuk Anopheles sp

menjadi terganggu bahkan hilang, sehingga mendesak untuk mencari habitat baru yaitu

pemukiman penduduk disekitarnya. Hal ini ditambah juga dengan cara hidup masyarakat

nya yang dapat memperparah wabah, seperti membiarkan air tergenang tanpa ditutup,

kesadaran masyarakat terhadap sampah yang menumpuk, dan lain-lain. Ha ini timbul

karena kurangnya kesadaran masyarakat. Oleh karena nya dalam mempelajari dan

mengaplikasikan pencegahan epidemi suatu penyakit, sangatlah penting untuk merubah

paradigma masyarakat yang menghuni daerah epidemi tersebut.

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 19

BAB IV

KESIMPULAN

Epidemiologi adalah sebuah studi yang mempelajari distribusi pasien sehat dan

sakit dan mempelajari deviasi yang terjadi dalam populasi.3 hal yang bersifat pokok dalam

epidemiologi yaitu:

1. Frekuensi masalah kesehatan

2. Distribusi (penyebaran) masalah kesehatan

3. Determinan (faktor-faktor yang mempengaruhi) masalah kesehatan

Epidemiologi lingkungan adalah studi atau ilmu yang menganalisis hubungan agent

di lingkungan dengan dampak kesehatan pada masyarakat, yang mempelajari distribusi

(penyebaran) dan determinan (faktor resiko) penyakit dalam kelompok masyarakat.

Pokok-pokok dari studi epidemiologi lingkungan adalah paradigma kesehatan lingkungan,

dinamika bahan toksik, parameter kesehatan lingkungan, kemampuan mengidentifikasi

population at risk, standard normalitas, desain studi dan analisis pemajanan.

Tujuan mengetahui epidemiologi lingkungan adalah Identifikasi, analisa, prediksi

berbagai pajanan lingkungan sebagai upaya pengendalian & pencegahan penyakit serta

melindungi kesehatan masyarakt & ekosistem serta Mempelajari interaksi pajanan pada

lingkungan dan akibatnya.

Faktor lingkungan yang ditonjolkan adalah kawasan, Lingkungan kerja,

Lingkungan pemukiman, Tempat-tempat umum dan transportasi, Wilayah habitat manusia,

daerah aliran sungai, daerah pantai, daerah pegunungan.

Timbulnya epidemiologi lingkungan terjadi atas pengaruh dari agen (pembawa

bibit penyakit), host (rumah tempat agent memperluas atau menyenarkan bibit penyakit),

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 20

serta lingkungkan yang mempengaruhi perkembangannya. Hal ini penting untuk dipahami

agar dapat membuat langkah-langkah mencegah dan mengatasi penyebaran suatu penyakit

didaerah tertentu.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Dasar Epidemiologi. http://mily.wordpress.com/2009/09/09/dasar-

epidemiologi/. (Diakses, 4 November 2014)

Azwar, asrul.dr.m.ph.1988. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: PT. Binarupa Aksara

Sutrisna, Bambang.dr.M.H.Sc.1986.Pengantar Metoda Epidemiologi. Jakarta:

PT. Dian Rakyat.

Chandra, Budiman. Pengantar Prinsip dan Metode Epidemiologi. Jakarta ; EGC, 1996.

Indriyati, Lestiana &Lukman Waris. 2012. Epidemiology of malaria in inlad area of

Nunukan. Jurnal Buski Epidemiologi & Penyakit Bersumber Binatang (Vol 4,

No.2, Desember 2012). download. portalgaruda.org/article.php?

article=73916&val=4700.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet.

ke- 2, Mei. Jakarta : Rineka Cipta. 2003.

Simolol, Dauz. 2010. Konsep Dasar Epidemiologi. Makalah

http://dauzzsimololkumpulanmakalahfkm.blogspot.com/2010/01/makalah-

konsep-dasar-epidemiologi.html. (Diakses, 2 November 2014)

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 21

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 22

Timbulnya Epidemiologi Lingkungan | 23