enukleasi
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
enukleasiKelompok 5
Merly refrantiHeqsa Wulansari
Reski Yunisa Mareska
definisi
Enukleasi adalah pengangkatan/ pembuangan/ pengambilan seluruh bola mata secara pembedahan
Tujuan : Penyelamatan bola mata lainnya, pencegahan penyebaran ( pada tumor intraokuler seperti retinoblastoma, melanoma malignum) atau untuk kosmetik
Indikasi prosedur• luka tembus• kebutaan dengan infeksi rekalsitran (sangat resisten)• kebutaan mata yang nyeri yang tidak berespon
terhadap terapi obat• beberapa tumor tertentu pada mata• Kanker intraokular• Trauma berat• Infeksi berat• mata yang dapat menimbulkan oftalmia simpatika• mata yang tidak berfungsi dan memberikan keluhan
rasa sakit• endophthalmitis supuratif
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR• Persiapan Operasi• Pasien puasa
• Operasi• Tindakan anestesi umum dimeja operasi• Tindakan pembedahan berlangsung 60 – 80 menit• Jaringan bola mata / isi bola mata dilakukan pemeriksaan
PA (Patologi Anatomi)• pembedahan
• Pasca operasi• Selesai pembedahan penderita diruang pemulihan
selanjutnya Ke ruang rawat inap.
Prosedur pembedahan• melakukan insisi konjungtiva• melepaskan otot ekstraokuler• memotong saraf optikus• dan mengangkat mata• otot kemudian direaprosimasi pada bola mata implan yang
dapat menjaga volume orbita.• Konjungtiva ditutup• pencetak dari plastic diletakkan untuk menjaga kedua forniks
kantung konjungtiva selama proses penyembuhan• Setelah sembuh pasien dirujuk ke okularis untuk
penganagkatan pencetak (conformer)• pengepasan protesis pelatihan penggunaannya. • Ada berbagai jenis prosedur penganagkatan mata dan
pengambilan keputusan mengenai jenis pembedahannya bergabtung pada derajat keterlibatan okuler dan orbital.
komplikasi• Komplikasi jangka panjang enukleasi bisa berupa
orbital tenggelam, yang dapat ditangani oleh okularis atau bedah re konstruksi.
• Komplikasi pembedahan meliputi: • perdarahan• infeksi• ekstrusi inflan.
a. Pra operasi1. Ansietas yang berhubungan dengan
ancaman kehilangan penglihatan2. Ganguan konsep diri berhubungan dengan efek
perubahan pada gaya hidupb. Pasca operasi3. Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan
dengan dampak pembedahan4. Risiko tinggi cedera berhubungan dengan
keterbatasan penglihatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Askep pra operasi
INTERVENSI RASIONALKaji tingkat ansietas : ringan,sedang,berat,panik Untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kecemasan
klien sehingga memu-dahkan penanganan/pemberian askep se-lanjutnya.
Berikan kenyaman dan ketentraman hati Agar klien tidak terlalu memikirkan penyakitnya.Berikan penjelasan mengenai prosedur perawatan,perjalanan penyakit & progno-sisnya.
Agar klien mengetahui/memahami bahwa ia benar sakit dan perlu dirawat.
Berikan/tempatkan alat pemanggil yang mudah dijangkau oleh klien
Agar klien merasa aman dan terlindungi saat memerlukan bantuan.
Gali intervensi yang dapat menurunkan ansietas. Untuk mengetahui cara mana yang efektif untuk menurunkan/mengurangi ansietas.
Berikan aktivitas yang dapat menurunkan kecemasan/ketegangan.
Agar klien dengan senang hati melakukan aktivitas karena sesuai dengan keinginan-nya dan tidak bertentangan dengan prog-ram perawatan.
Ansietas yang berhubungan dengan ancaman kehilangan penglihatanTujuan :Kecemasan berkurangKriteria :- Klien mampu menggambarkan ansietas dan pola kopingnya.- Klien mengerti tentang tujuan perawatan yang diberikan/dilakukan.- Klien memahami tujuan operasi, pelaksanaan operasi, pasca operasi, prognosisnya (bila dilakukan operasi).Rencana Intervensi :
INTERVENSI RASIONALDorong klien untuk mengungkapkan perasaannya
Interaksi yang mencobat meningkatkan konsep diri dimulai dengan mengkaji tentang apa yang dirasakan klien tentang penyakit dan pembedahan.
Bantu klien untuk mengidentifikasi tingkat mekanisme koping yang dimiliki
Hal ini membantu klien untuk mengubah fokus dari perubahan penampila ke semua aspek yang positif yang menunjang konsep diri.
Berikan support sistem (keluarga, teman dekat dan lainlain)
Mempertahankan kotrak sosial kekuatan moral klien dalam mengahdapi masalahnya.
Ajarkan klien untuk beradaptasi terhadap perubahan penampilannya.
Meminimalkan perubahan yang ada ke arah konstruktif.
Ganguan konsep diri berhubungan dengan efek perubahan pada gaya hidupTujuan :Konsep diri klien mengarah ke positif (adaftif)Kriteria :1. Konsep diri yang diekspresikan klien nonverbal dan verbal yang konstruktif2. Reaksi terhadap perubahan gaya hidup ke arah positif3. Klien mau menerima keadaannya dan pasrah
Askep pasca operasi
INTERVENSI RASIONALIdentifikasi klien dlam membantu menghilangkan rasa nyerinya
Pengetahuan yang mendalam tentang nyeri dan kefektifan tindakan penghilangan nyeri.
Berikan informasi tentang penyebab dan cara mengatasinya
Informasi mengurangi ansietas yang berhubungan dengan sesuatu yang diperkirakan.
Tindakan penghilangan rasa nyeri noninvasif dan nonfarmakologis (posisi, balutan (24-48 jam), distraksi dan relaksasi.
Tindakan ini memungkinkan klien untuk mendapatkan rasa kontrol terhadap nyeri.
Terapi analgetik Terapi farmakologi diperlukan untuk memberikan peredam nyeri.
Perubahan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan dampak pembedahanTujuan :Nyeri berkurang atau rasa nyaman terpenuhiKriteria :- lokasi nyeri minimal- keparahan nyeri berskala 0- Indikator nyeri verbal dan noverbal (tidak menyeringai)
Resiko tinggi terhadap cedera b.d Kehilangan penglihatan perifer sementara dan kedalaman persepsi sekunder terhadap pembedahan mata BATASAN KARAKTERISTIK: Observasi terhadap tameng atau pelindung pada salah satu mata, dapat terbentuk pada perabotan rumah, dapat mengungkapkan kesulitan melihatHasil : Mendemonstrasikan takada cedera KRITERIA EVALUASI: Tak ada memar pada kaki, menyangkal jatuh tak ada manifestasi peningkatan tekanan intraokular atau perdarahan.
• Intervensi• Pertahankan posisi tidur pasien Orientasikan ruangan. Instruksikan
pasien untuk memberi tanda apbla ambulasi sampai mampu ambulasi tanpa bantuan.
• Instruksikan pasien untuk memutar kepala dengan lengkap pada sisi yang di operasi bila berjalan untuk menjamin jalan bebas. Pertahankan tameng/pelindung mata sesuai arah untuk mencegah cedera kecelakaan pada mata.
• Mulai tindakan-tindakan untuk mencegah peningkatan TIO:1. Pertahankan kepala tempat tidur tinggi kira-kira 45 derajat untuk 24 jam pertama.2. Ingatkan pasien untuk menghindari batuk, bersin, membungkuk dengan kepala lebih rendah dari panggul dan mengejan.
3. Berikan antiemetik sesuai resep untuk keluhan-keluhan mual.4. Berikan pelunak feses yang diresepkan bila riwayat konstipasi. Biarkan penggunaan kamar mandi reguler daripada pispot karena menggunakan kamar mandi mengakibatkan peningkatan TIO sedikit.
• Rasional• Beberapa kehilangan kejadian tentang
keseimbangan dapat terjadi bila mata ditutup, khususnya pada lansia.
• Kehilangan penglihatan parifer bila mata ditutup dengan tameng atau pelindung.
• Peningkatan TIO meningkatkan nyeri dan risiko terhadap kerusakan jahitan yang digunakan pada pembedahan mata.