engelolaan dan pemanfaatan media pembelajaran web viewdipandang dari dimensi pembelajaran, ... model...
TRANSCRIPT
Disusun Oleh :Afra Fiqri KamilahAshri Caesar LengkawiBayu DjatmikoBerkah Citra AzariaIndah MurtiniNurul Azizah Siti Jumariah Tri SugiartiTeknologi Pendidkan Reguler 2011
Nurul AzizahSiti JumariahTEKNOLOGI PENDIDIKAN REGULER 2011
1
PROFESI PENDIDIKAN“Manajemen Ketenagaan”
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan izin-Nya kami diberikan kemudahan dan kelancaran sehingga dapat
menyelesaikan makalah dari mata kuliah Profesi Pendidikan yang berjudul “Manajemen
Kesiswaan”.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman, terutama kepada dosen mata
kuliah Profesi Pendidikan Bapak Cecep Kustandi. MPd. yang telah memberikan pengarahan
kepada kami dalam membuat makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat kepada para pembacanya. Namun demikian,
kami sangat menyadari bahwa dalam penyajian makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami menerima setiap kritik dan saran dari pembaca dengan tangan
terbuka.
Terima kasih.
Jakarta, 16 Mei 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 2
A. Pengertian .................................................................................. 2
B. Ruang Lingkup ............................................................................ 2
C. Rekrutmen ................................................................................. 2
D. Pembinaan ................................................................................. 3
E. Kualifikasi dan Kompetensi Guru ................................................... 8
F. Kompetensi Inti Guru untuk Setiap Guru Mata Pelajaran ................. 14
G. Pemberhentian dan Pemensiunan ................................................. 21
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 23
Kesimpulan ................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 24
iii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tenaga kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan strategis
terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan
kepribadian dan nilai-nilai yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran,
peranan pendidik dalam masyarakat Indonesia tetap dominan sekalipun teknologi
yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran berkembang amat cepat. Oleh
karena itu, para tenaga kependidikan harus dievaluasi dan dikelola agar dapat
melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya hingga berjalan efektif.
Manajemen tenaga kependidikan itu sendiri adalah aktivitas yang harus
dilakukan mulai dari tenaga pendidik dan kependidikan masuk ke dalam organisasi
pendidikan sampai akhirnya berhenti melalui proses perencanaan SDM, perekrutan,
seleksi, penempatan, pemberian, kompensasi, penghargaan, pendidikan dan
latihan/pengembangan dan pemberhentian.
Dalam makalah ini akan dijelaskan dari masing-masing tahap. Dimana setiap
ruang lingkup manajemen tenaga kependidikan tersebut merupakan kegiatan yang
mutlak ada pada manajemen kependidikan yaitu rekrutmen, pembinaan dan
pemensiunan.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat memiliki pengetahuan mengenai manajemen kependidikan
2. Agar kita dapat menjelaskan tentang kualifikasi dan kompetensi guru
4
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian
Manajemen tenaga kependidikan adalah kegiatan mengelola personal
pendidikan dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai tugas dan fungsinya agar
berjalan dengan efektif. Didefinisikan pula sebagai kegiatan menggerakkan orang
lain untuk mencapai tujuan bersama.
Yang dimaksud dengan tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang pelaksanaan pendidikan.
Sedangkan pendidik adalah tenaga pendidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan
sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
Adapun guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup manajemen tenaga kependidikan meliputi kegiatan berikut:
a. Rekrutmen: seleksi, orientasi, dan penempatan
b. Pembinaan: pendidikan dan pelatihan, kompensasi atau penggajian, pemberian
kesejahteraan, kenaikan pangkat penilaian, cuti bersama
c. Pemensiunan
C. Rekrutmen
Untuk mendapatkan tenaga kependidikan dan pendidik yang berkualitas dan
memenuhi prinsip the right man on the right plac, maka dilakukan kegiatan
perekrutan yang diawali dengan kegiatan seleksi, dilanjutkan dengan kegiatan
5
orientasi dan penempatan. Sebelum dilaksanakan seleksi, terlebih dahulu ditetapkan
kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menduduki jabatan tertentu. Pada
umumnya, kualifikasi meliputi: keahlian, pengalaman, umur, jenis kelamin,
pendidikan, keadaan fisik, dan lainnya. Kompetensi adalah kemampuan yang harus
dimiliki oleh seseorang dalam melaksanakan tugas tertentu. Kompetensi merupakan
perwujudan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terinternalisasi dalam setiap
gerak langkahnya.
Seleksi adalah kegiatan memilih calon-calon tenaga yang dilaksanakan
melalui kegiatan seleksi administrative tes tertulis, tes psikologis, wawasan dan tes
kesehatan. Setelah calon dinyatakan lulus seleksi maka tahap pertama dilakukan
kegiatan orientasi. Orientasi dilakukan untuk memperkenalkan kepada pegawai baru
terhadap lingkungan kerja, tugas-tugas dan personal yang ada di lingkungannya.
D. Pembinaan
Pembinaan dilakukan dalam rangka mengelola dan mengendalikan pegawai
selama melaksanakan kerja di lembaga atau sekolah.
1) Pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya peningkatan pegawai agar lebih
berkualitas kinerjanya. Pendidikan dan pelatihan dimaksudkan sebagai
pengembangan bagi tenaga kependidikan. Pendidikan dan pelatihan dalam contoh
memberikan kesempatan kepada guru-guru dan staf untuk mengikuti penataran,
pelatihan, melanjutkan pendidikan, seminar, workshop, dan lain-lain.
2) Kompensasi atau penggajian
Kompensasi atau penggajian tenaga kependidikan terbagi dalam beberapa
kategori berikut:
a) Tenaga tetap yang ditugaskan oleh Negara (pegawai negeri sipil) mendapat
gaji sesuai peraturan Negara.
b) Tenaga tidak tetap sekolah dengan sekolah PTT (pegawai tidak tetap)
mendapat gaji sesuai peraturan Negara dan masa kontraknya.
c) Tenaga tidak tetap sekolah dengan status guru bantu bagi sekolah swasta
mendapat gaji sesuai peraturan Negara dan masa kontraknya.
6
d) Tenaga honorer, baik bagi tenaga administrative atau guru mendapat gaji
sesuai kondisi keuangan sekolah, masa pengabdian yang mengacu kepada
Upah Minimum Regional (UMR).
Salah satu prinsip yang diterapkan dalam pemberian kompensasi, yaitu
“equal pay equal work” ; kesinambungan atau kesesuaian pembayaran dan
kesesuaian kerja.
3) Tunjangan dan kesejahteraan
Tunjangan kesejahteraan bagi tenaga kependidikan dimaksudkan untuk
meningkatkan semangat kerja, rasa aman dan nyaman sehingga membuat pegawai
betah dan menghasilkan kinerja yang tinggi. Tunjangan tersebut dapat berupa
tunjangan yang langsung dibayar dalam bentuk uang adapula dalam bentuk lain
seperti asuransi. Adapun tunjangan tersebut diperuntukkan sebagai tunjangan
keluarga, kesehatan, tunjangan pangan, jabatan, dan lain-lain. Bagi pegawai negeri
sipil diberikan tunjangan sebagai berikut:
a) Tunjangan keluarga
Tunjangan keluarga ini terdiri atas:
Tunjangan istri atau suami sebesar 5% dari gaji pokok. Bagi suami atau
istri yang kedua-keduanya berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil,
maka tunjangan hanya diberikan pada pegawai negeri sipil yang
mempunyai gaji pokok lebih besar.
Tunjangan anak sebesar 2% untuk setiap anak. Tunjangan anak
diberikan sebanyak-banyaknya untuk 3 anak.
b) Tunjangan pangan
Tunjangan pangan berupa tunjangan seharga sepuluh kilogram untuk setiap
anggota untuk sebanyak lima orang.
c) Tunjangan jabatan
Kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan tertentu diberikan
tunjangan jabatan. Jenis jabatan dan besarnya tunjangan jabatan ditentukan
dengan keputusan presiden. Tunjangan jabatan dapat berbentuk tunjangan
structural dan tunjangan fungsional.
7
d) Tunjangan lain-lain
Tunjangan lain-lain diberikan sesuai peraturan pemerintah.
e) Taspen
f) Asuransi kesehatan
g) Koperasi
4) Kenaikan pangkat
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan pemerintah atas
pengabdian pegawai negeri sipil yang bersangkutan terhadap Negara. Kenaikan
pangkat diterapkan setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober setiap tahunnya. Macam
kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah sebagai berikut:
Kenaikan pangkat regular
Kenaikan pangkat pilihan
Kenaikan pangkat istimewa
Kenaikan pangkat pengabdian
Kenaikan pangkat anumerta
Kenaikan pangkat dalam tugas belajar
Kenaikan pangkat selama dalam penugasan di luar instansi induk
Kenaikan pangkat selama menjalankan wajib militer
Kenaikan pangkat sebagai penyesuaian ijazah
Kenaikan pangkat pilihan
Kenaikan pangkat untuk jabatan guru diatur dalam Keputusan Menteri
Aparatur Negara No. 84/Menpan/1993 tentang Angka Kredit Jabatan Guru.
Seseorang dapat naik pangkat bila telah memenuhi persyaratan angka kredit
yang terdiri kegiatan bidang pendidikan, proses belajar mengajar atau bimbingan
penyuluhan, pengembangan profesi dan penunjang proses belajar mengajar atau
bimbingan dan penyuluhan.
a) Bidang pendidikan, meliputi:
Mengikuti dan memperoleh ijazah pendidikan formal
Mengikuti dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan
Latihan (STTPL) kedinasan
8
b) Bidang proses belajar mengajar atau bimbingan dan penyuluhan,
meliputi:
Melaksanakan proses belajar mengajar atau praktik atau
melaksanakan proses bimbingan dan penyuluhan
Melaksanakan tugas di daerah terpencil
Melaksanakan tertentu di sekolah
c) Bidang pengembangan profesi, meliputi:
Melakukan kegiatan karya tulis atau karya ilmiah di bidang pendidikan
Membuat alat pelajaran atau alat peraga
Menciptakan karya seni
Menemukan teknologi tepat guna di bidang pendidikan
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum
d) Bidang penunjang proses belajar mengajar atau bimbingan dan
penyuluhan, meliputi:
Melaksanakan pengabdian pada masyarakat
Melaksanakan kegiatan pendukung pendidikan
Besar angka kredit yang dibutuhkan untuk masing-masing guru yang akan
naik pangkat atau jabatan dengan jumlah kredit adalah sebagai berikut:
Guru Pratama 25 Kredit
Guru Pratama Tingkat I 40 Kredit
Guru Muda 60 Kredit
Guru Muda Tingkat I 80 Kredit
Guru Madya 100 Kredit
Guru Madya Tingkat I 150 Kredit
Guru Dewasa 200 Kredit
Guru Dewasa Tingkat I 300 Kredit
Guru Pembina 400 Kredit
Guru Pembina Tingkat I 550 Kredit
Guru Utama 850 Kredit
Guru Utama Tingkat I 1000 Kredit
Bagi guru Non Pegawai Negeri Sipil (Non-PNS), mengenai kepangkatan dan
angka kreditnya juga diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 47
Tahun 2007 tentang Penetapan dan Impassing Jabatan Fungsional Guru Bukan PNS
dan Angka Kreditnya.
9
5) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP 3)
Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan diatur dengan Peraturan Pemerintah
No. 10 Tahun 1979. DP3 merupakan suatu daftar yang memuat hasil penilaian
pelaksanaan pekerjaan setiap pegawai selama satu tahun (mulai bulan Januari
sampai dengan Desember) yang dibuat oleh pejabat penilai. Unsur-unsur yang dinilai
dalam DP3 ini adalah sebagai berikut:
Kesetiaan
Prestasi kerja
Tanggung jawab
Ketaatan
Kejujuran
Kerja sama
Prakarsa, dan
Kepemimpinan
Pejabat penilai DP3 ini adalah atasa langsung pegawai negeri sipil yang
bersangkutan dengan ketentuan serendah-rendahnya kepala urusan, kecuali
ditentukan lain oleh Mendikbud. Pejabat penilai baru dapat melaksanakan tugas
penilaian kalau ia telah membawahi pegawai negeri sipil yang bersangkutan
sekurang-kurangnya enam bulan.
Pegawai negeri sipil yang dinilai dapat mengajukan keberatan disertai alasan-
alasannya atas penilaian pejabat penilai secara tertulis pada ruangan yang telah
disediakan dalam lembaran DP3 kepada atasa pejabat penilai sekurang-kurangnya
dalam jangka waktu 14 hari setelah menerima lembaran DP3.
Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai
berikut:
Amat baik = 91 - 100
Baik = 76 - 90
Cukup = 61 - 75
Sedang = 51 – 60
Kurang = kurang dari 50
10
E. Kualifikasi dan Kompetensi Guru
Kualifikasi guru adalah persyaratan minimal yang harus dimiliki oleh guru
mulai dari guru yang bertugas pada satuan pendidikan jalur formal mencakup
kualifikasi akademik guru Pendidikan Anak Usia Dini/Taman Kanak-Kanak/Raudatul
Atfal (PAUD/TK/RA), guru Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), guru Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), guru Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), guru Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa/Sekolah Menengah Atas Luar Biasa
(SDLB/SMPLB/SMALB), dan guru Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK). Kualifikasi untuk masing-masing satuan sebagai berikut
(Permendiknas No. 16 Tahun 2007):
1) Kualifikasi guru
Kualifikasi akademik guru PAUD/TK/RA
Guru pada Paud/Tk/Ra harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang
terakreditasi.
Kualifikasi akademik guru SD/MI
Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik, pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) dalam bidang pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI) atau psikologi
yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik guru SMP/MTs
Guru pada SMP/MTs, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik guru SMA/MA
11
Guru pada SMA/MA, atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik guru SDLB/SMPLB/SMALB
Guru pada SDLB/SMPLB/SMALB, atau bentuk lain yang sederajat,
harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-
IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
Kualifikasi akademik guru SMK/MAK (khusus untuk mata pelajaran
adaptif)
Guru pada SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana
(S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diajarkan/diampu, dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi.
2.) Kompetensi guru
Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen
dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (UU No. 14 Tahun 2005, Pasal
1:10). Masing-masing kompetensi pada tiap jenjang dijelaskan sebagai
berikut:
a) Kompentensi guru PAUD/TK/RA
Kompetensi Pedagogik
o Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, cultural, emosional, dan intelektual.
o Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
o Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
o Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
o Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggarakan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
12
o Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
o Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
o Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
o Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Kompetensi Kepribadian
Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa.
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi Sosial
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesame
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi Profesional
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
Menguasai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
13
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
b) Kompetensi guru SD/MI
Kompetensi Pedagogik
o Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, cultural, emosional, dan intelektual.
o Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
o Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
o Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
o Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggarakan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
o Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
o Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
o Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
o Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
o Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Kompetensi Kepribadian
Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa.
Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi Sosial
14
Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi Profesional
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
Menguasai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif.
Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
c) Standar kompetensi guru mata pelajaran di SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK
Kompetensi Pedagogik
o Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,
sosial, cultural, emosional, dan intelektual.
o Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
o Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
pengembangan yang diampu.
o Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
o Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
kepentingan penyelenggarakan kegiatan pengembangan yang
mendidik.
15
o Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
o Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik.
o Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
o Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
o Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
Kompetensi Kepribadian
o Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
o Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat.
o Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa.
o Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri.
o Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Kompetensi Sosial
o Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
o Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan
sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan
masyarakat.
o Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
o Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Kompetensi Profesional
o Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu.
o Menguasai standar kompentensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.
16
o Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara
kreatif.
o Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif.
o Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
F. Kompetensi Inti Guru untuk Setiap Guru Mata Pelajaran
1) Kompetensi guru mata pelajara pendidikan agama pada SD/MI, SMP/MTs, dan
SMA/MA, SMK/MAK
a) Kompetensi guru pendidikan agama islam
- Menginterpretasikan materi, struktur konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran pendidikan agama islam
- Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran pendidikan agama islam
b) Kompetensi guru pendidikan agama Kristen
- Menginterpretasikan materi, struktur konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran pendidikan agama Kristen
- Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran pendidikan agama Kristen
c) Kompetensi guru pendidikan agama katolik
- Menginterpretasikan materi, struktur konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran pendidikan agama katolik
- Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran pendidikan agama katolik
d) Kompetensi guru pendidikan agama hindu
- Menginterpretasikan materi, struktur konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran pendidikan agama hindu
- Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran pendidikan agama hindu
e) Kompetensi guru pendidikan agama Buddha
- Menginterpretasikan materi, struktur konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran pendidikan agama Buddha
- Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran pendidikan agama Buddha
17
f) Kompetensi guru pendidikan agama konghucu
- Menginterpretasikan materi, struktur konsep, dan pola pikir ilmu-ilmu yang
relevan dengan pembelajaran pendidikan agama konghucu
- Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran pendidikan agama konghucu
2) Kompetensi guru mata pelajaran PK pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK
a) Memahami materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan
b) Memahami substansi pendidika kewarganegaraan yang meliputi
pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap
kewarganegaraan (civic disposition) dan ketetrampilan kewarganegaraan
(civic skills)
c) Menunjukkan manfaat mata plajaran pendidikan kewarganegaraan.
3) Kompetensi guru mata pelajaran seni budaya pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA
dan SMA/MAK
a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan (mencakup materi
yang bersifat konsepsi, apresiasi, dan kreasi/rekreasi) yang mendukung
pelaksaan pembelajaran seni budaya (seni rupa, musik, tari) dan
keterampilan.
b) Menganalisis materi, struktur, konsep dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
dengan pembelajaran seni budaya.
4) Kompetensi guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
pada SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA, SMK/MAK
a) Menjelaskan dimensi filosofis pendidikan jasmani termasuk etika sebagai
aturana dan profesi
b) Menjelaskan perspektif sejarah pendidikan jasmani
c) Menjelaskan dimensi anatomi manusia, secara struktur dan fungsinya
d) Menjelaskan aspek kinesiologi dan kinerja fisik manusia
e) Menjelaskan aspek fisiologis manusia dan efek dari kinerja latihan
f) Menjelaskan aspel psikologi pada kierja manusia termasuk motivasi dan
tujuan, kecemasan dan stress, serta persepsi diri
g) Menjelaskan aspek sosiologi dalam kinerja diri, termasuk dinamika sosial,
etika dan perilaku moral, dan budaya, suku, dan perbedaan jenis kelamin
h) Menjelaskan teori perkembagan gerak termasuk aspek-aspek yang
memengaruhinya
i) Menjelaskan teori belajar gerak, termasuk keterampilan dasar dan kompleks
dan hubungan timbal balik antara domain kognitif, afektif, dan psikomotorik.
18
5) Kompetensi guru mata pelajaran matematika pada SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK
a) Menggunakan bilangan, hubungan diantara bilangan berbagai system
bilangan dan teori bilangan
b) Menggunakan pengukuran dan penaksiran
c) Menggunakan logika matematika
d) Menggunakan konsep-konsep geometri
e) Menggunakan konsep-konsep statistika dan peluang
f) Menggunakan pola dan fungsi
g) Menggunakan konsep-konsep aljabar
h) Menggunakan konsep-konsep kalkulus dan geometri analitik
i) Menggunakan konsep dan proses matematika diskrit
j) Menggunakan trigonometri
k) Menggunakan vaktor dan matriks
l) Menggunakan sejarah dan filsafat matematika
m) Menggunakan alat peraga, alat ukur, alat hitung, piranti lunak komputer,
model matematika, dan model statistika.
6) Mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK
a) Mengoperasiakn computer personal dan periferalnya
b) Merakit menginstal men-setup, memelihara, dan melacak seerta
memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer personal.
c) Melakukan pemrograman computer dengan salah satu bahasa pemrograman
berorientasi objek
d) Megolah kata (word processing) dengan computer personal
e) Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan computer personal
f) Mengelola pangkalan data (database) dengan kmputer personal atau
computer server
g) Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komuniksi visual dan
interpersonal
h) Membuat media grafis dengan menggunakan perangkat lunak publikasi
i) Membuat dan memeilhara jaringan computer (kabel dan nirkabel)
j) Membuat dan memeilhara situs laman (web)
k) Menggunakan sarana telekomunikasi (telephone, mobile phone, faximile)
l) Membuat dan menggunakan media komunikasi, termasuk pemrosesan
gambar, audio dan video
19
m) Menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam disiplin atau materi
pembelajaran lain dan sebagai media komunikasi
n) Mendesain dan mengelola lingkungan pembelajaran atau suber daya dengan
memperhatikan standar kesehatan dan keselamatan
o) Mengoperasikan perangkat keras dan perangkat lunak pendukung
pembelajaran
p) Memahami EULA (End User License Agreement) dan keterbatasan serta
keluasan penggunaan perangkat lunak secara legal.
7) Kompetensi guru mata pelajaran IPA pada SMP/MTs
a) Memahami konsep-konsep, hokum-hukum, dan teoori-teori IPA serta
penerapannya secara fleksibel
b) Memahami proses berpikir IPA dalam mempelajari proses dan gejala alam
c) Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala
alam
d) Memahami hubungan antar berbagai cabang IPA, dan hubungan IPA dengan
matematika dan teknologi
e) Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hokum alam
sederhana
f) Menerapkan konsep, hokum dan teori IPA untuk menjelaskan fenomena alam
g) Menjelaskan penerapan hokum-hukum IPA dalam teknologi terutama yang
dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
h) Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah
i) Kreatif dan inovatif alam penerapan dan pengembangan IPA
j) Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja
atau blajar di laboratorium IPA sekolah
k) Menggunakan alat-aat ukur, alat peraga, alat hitung dan piranti lulnak
computer untuk meningkatkan pembelajaran IPA di kelas laboratorium
l) Merancang eksperimen IPA untuk keperluan pembelajaran atau penelitian
m) Melaksanakan eksperiman IPA dengan cara yang benar
n) Memahami sejarah perkembangan IPA dan pikiran-pikiran yang mendasari
erkembangan tersebut
8) Kompetensi guru mata pelajaran biologi pada SMA/MA, SMK/MAK
a) Memahami konsep-konsep, hokum-hukum dan teori-teori biologi serta
penerapannya secara fleksibel
b) Memahami prosese berpikir biologi dalam mempelajarai proses dan gejala
alam
20
c) Menggunakan bahasa imbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala
alam atau biologi
d) Memahami struktir (termasuk hubungan fungsional antar konsep ilmu biologi
dan ilmu-ilmu terkait
e) Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum
biologi
f) Menerapkan konsep, hukum dan teori fisika kimia dan matematika untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan fenomena biologi
g) Menjelaskan penerapan hukum-hukum biologi dalam teknologi yang tekait
dengan biologi terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
h) Memahami lingkup dan kedalaman biologi sekolah
i) Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu biologi
dan ilmu-ilmu yang terkait
j) Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja
atau belajar di laboratorium biologi sekolah
k) Menggunakan alat-alat ukur, peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer
untuk meningkatkan pembelajaran biologi di kelas laboratorium dan lapangan
l) Merancang eksperimen biologi untuk keperluan pembelajaran atau penelitian
m) Melaksanakan eksperimen biologi dengan cara yang benar
n) Memahami sejalarh perkembangan IPA pada umumnya khususnya biologi
dan pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut
9) Kompetensi guru mata pelajaran fisika pada SMA/MA, SMK/MAK
a) Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori fisika serta
penerapannya secara feksibel
b) Memahami proses berpikir fisika dalam mempelajari proses dan gejala alam
c) Menggunakan bahasa simbolik dalam mendeskripsikan proses dan gejala
alam
d) Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) imu fisika
dan ilmu-ilu terkait
e) Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang proses dan hukum fisika
f) Menerapkan konsep, hukum dan teori fisika untuk menjelaskan fenomena
biologi dan kimia
g) Menjelaskan penerapan hukum-hukum biologi dalam teknologi yang tekait
dengan fisika terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
h) Memahami lingkup dan kedalaman fisika sekolah
i) Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu fisika
dan ilmu-ilmu yang terkait
21
j) Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja
atau belajar di laboratorium fisika sekolah
k) Menggunakan alat-alat ukur, peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer
untuk meningkatkan pembelajaran fisika di kelas laboratorium dan lapangan
l) Merancang eksperimen fisika untuk keperluan pembelajaran atau penelitian
m) Melaksanakan eksperimen fisika dengan cara yang benar
n) Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya fisika dan
pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut
o) Menjelaskan penerapan hukum-hukum kimia dalam teknologi yang terkait
dengan kimia terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
p) Memahami lingkup dan kedalama kimia sekolah
q) Kreatif dan inovatif dalam penerapan dan pengembangan bidang ilmu yang
terkait dengan mata pelajaran kimia
r) Menguasai prinsip-prinsip dan teori-teori pengelolaan dan keselamatan kerja
atau belajar di laboratorium kimia sekolah
s) Menggunakan alat-alat ukur, peraga, alat hitung, dan piranti lunak komputer
untuk meningkatkan pembelajaran kimia di kelas laboratorium dan lapangan
t) Merancang eksperimen kimia untuk keperluan pembelajaran atau penelitian
u) Melaksanakan eksperimen kimia dengan cara yang benar
v) Memahami sejarah perkembangan IPA pada umumnya khususnya kimia dan
pikiran-pikiran yang mendasari perkembangan tersebut
10) Kompetensi guru mata pelajaran kimia pada SMA/MA, SMK/MAK
a) Memahami konsep-konsep, hukum-hukum, dan teori-teori kimia yang meliputi
struktur, dinamika, energetika, dan kinetika serta penerapannya secara
fleksibel
b) Memahami proses berpikir kimia dalam mempelajari proses dan gejala alam
atau kimia
c) Memahami struktur (termasuk hubungan fungsional antar konsep) ilmu kimia
dan ilmu-ilmu lain yang terkait
d) Bernalar secara kualitatif maupun kuantitatif tentang pross dan hukum kimia
e) Menerapkan konsep, hukum dan teori fisika dan matematika untuk
menjelaskan atau mendekripsikan fenomena kimia
11) Kompetensi guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPA) pada SMP/MTs
a) Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir mata pelajaran IPS baik
dalam lingkup lokal, nasional, maupun global
b) Membedakan struktur keilmuan IPA dengan ilmu-ilmu sosial
c) Menguasai konsep dan pola pokir keilmuan dalam bidan IPS
22
d) Menunjukkan manfaat mata pelajaran IPS
12) Kompetensi guru mata pelajaran ekonomi pada SMA/MA, SMK/MAK
a) Memahami materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan ang mendukung
mata pelajaran ekonomi
b) Membedakan pendekatana-pendekatan ekonomi
c) Menunjukkan manfaat mata pelajaran ekonomi
13) Kompetensi guru mata pelajaran sosiologi pada SMA/MA, SMK/MAK
a) Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran sosiologi
b) Memahami langkah-langkah kerja ilmuan sosial
c) Menunjukkan manfaat mata pelajaran sosiologi
14) Kompetensi guru mata pelajaran antropologi pada SMA/MA, SMK/MAK
a) Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran antropologi
b) Membedakan jenis-jenis antropologi
c) Menunjukkan manfaat mta pelajaran antropologi
15) Kompetensi guru mata pelajaran geografi pada SMA,MA, SMK/MAK
a) Memahami materi, struktur, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran geografi
b) Membedakan pendekatan-pendekatan geografi
c) Menguasai materi geografis secara luas dan mendalam
d) Menunjukkan manfaat mata pelajaran geografi
16) Kompetensi guru mata pelajaran sejarah SMA/MA, SMK/MAK
a) Menguasai hakikat struktur keilmuan, ruang lingkup dan objek sejarah
b) Membedakan pendekatan-pendekatan sejarah
c) Menguasai materi sejrah secara luasn dan mendalam
d) Menunjukkan menfaat mata peljaran sejarah
17) Kompetensi guru mata pelajaran bahasa Indonesia pada SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK
a) Memahami konsep, teori, dan materi berbagai aliran linguistic yang terkait
dengan pengembangan materi pembelajran bahasa
b) Memahami hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa
c) Memahai kedudukan, fungsi, dan ragam bahasa Indonesia
d) Menguasai kaidah bahasa Indonesia sebagai rujukan penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar
e) Memahami teori dan genre sastra Indonesia
f) Mengapresiasi karya sastra secara reseptif dan produktif
23
18) Kompetensi guru mata pelajaran bahasa asing
a) Kompetensi guru bahasa inggris pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK
- Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
inggris (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
- Menguasai bahasa inggris lisan dan tulis, resepsif dan produktif dalam segala
aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
b) Kompetensi guru bahasa arab pada SMA/MA, SMK/MAK
- Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
arab (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
- Menguasai bahasa arab lisan dan tulis, resepsif dan produktif dalam segala
aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
c) Kompetensi guru bahasa jerman pada SMA/MA, SMK/MAK
- Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
jerman (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
- Menguasai bahasa jerman lisan dan tulis, resepsif dan produktif dalam segala
aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
d) Kompetensi guru bahasa perancis pada SMA/MA, SMK/MAK
- Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
perancis (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
- Menguasai bahasa perancis lisan dan tulis, resepsif dan produktif dalam
segala aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan
strategis)
e) Kompetensi guru bahasa jepang
- Memiliki pengetahuan tentang berbagai aspek kebahasaan dalam bahasa
jepang (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
- Menguasai bahasa jepang lisan dan tulis, resepsif dan produktif dalam segala
aspek komunikatifnya (linguistik, wacana, sosiolinguistik, dan strategis)
G. Pemberhentian Dan Pemensiunan
Pemberhentian dan pemensiunan merupakan konsep yang hampir
bersamaan, yaitu sama-sama terjadi pemutusan kerja. Istilah pemberhentian atau
pemutusan hubungan kerja digunakan di perusahaan. Istilah pension sering
digunakan pada lembaga pemetintahan atau bagi pegawai negeri.
24
Pemberhentian adalah pemutusan kerja seorang karyawan dengan suatu
organisasi perusahaan. Pension adalah pemberhentian karwayan atas keinginan
perusahaan atau undang-undang atau keinginan karwayan sendiri.
Alasan pemberhentian disebabkan oleh undang-undang, keinginan
perusahaan, keinginan karwayan, pension, kontrak kerja berakhir, kesehatan
karwayan, meninggal dunia, perusahaan likuidasi. Pemberhentian harus didasarkan
UU No. 12 tahun 1964 KUHP dan seizing panitia perselisihan pegawai dan
perusahaan daerah (P4D).
Pemberhentian atau pemensiunan pegwai negeri sipil diatur dalam peraturan
pemerintah no. 32 tahun 1979. Pemensiunan pegawai negeri sipil (PNS) maksudnya
adalah berahirnya status seseorang dari status pegawai negeri sipil karena alasan
tertentu. Pemberhentian PNS dapat terjadi karena permintaan sendiri, mencapai
batas usia pension, adanya penyederhanaan organisasi, tidak cakap jasmani atau
rohani, meninggalkan tugas, meninggal dunia, atau hilang dan lain-lain.
Hak pensiun PNS diatur dalam undang-undang no. 11 tahun 1969. Pensiun
maksudnya adalah berhentinya seseorang yang telah selesai menjalankan tugasnya
sebagai pegawai negeri sipil karena telah mencapai batas yang telah ditentukan atau
karena menjalankan hak atas pensiunnya. Batas usia seseorang pegawai negeri sipil
untuk mendapatkan pension adalah 56 tahun. Batas usia ini dapat diperpanjang
menjadi (1) 65 tahun bagi pegawai yang memangku jabatan ahli penelitian dan
peneliti, guru besar, lektor kepala, lektor, jabatan lainnya yang ditentukan presiden,
(2) 60 tahun bagi pegawai negeri sipil yang memangku jabatan eselon I dan eselon
II, pengawas, guru sekolah mengenah sampai dengan SMTA (kepala sekolah, dan
pengawas), dan (3) 65 tahun bag pegawai negeri sipil yang memangku jabatan
sebagai hakim.
25
BAB IIIPENUTUP
KesimpulanTenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang pelaksanaan pendidikan. Sedangkan pendidik adalah tenaga
pendidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
Sedangkan manajemen tenaga kependidikan itu sendiri adalah kegiatan pengelolaan
guru dan staf agar dapat melaksanakan tugas-tugas fungsinya secara efektif. Kegiatan
meliputi kegiatan rekrutmen, pembinaan dan pemberhentian atau pemensiunan.
Kegiatan rekrutmen diawali dengan penetapan kualifikasi dan kompetensi pegawai
yang dibutuhkan, pada lingkup tenaga pendidik (guru) kualifikasinya adalah diploma empat
atau sarjana. Kompetensi guru meliputi: pedagogik, personal, sosial dan profesional. Pada
pembinaan guru diatur dalam SK Menpan No. 84/menpan/1993. Pemensiunan guru, yaitu di
dalam PP No. 3 tahun 1979.
26
DAFTAR PUSTAKA
Rugaiyah. Sismiati, Atiek. 2011. Profesi Kependidikan. Bogor : Ghalia Indonesia.
http://elfalasy88.wordpress.com/2010/11/30/manajemen-tenaga-pendidik-dan-tenaga-
kependidikan/
27