energi gibbs 2013
DESCRIPTION
egaTRANSCRIPT
1
Disusun oleh : Disusun oleh : Yelmida A. Yelmida A.
ENERGI BEBAS GIBBS & ENERGI BEBAS GIBBS & KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
2
UNTUK DIkenangKANUNTUK DIkenangKAN
• Bahan kuliah ini, dengan segala kerendahan hati dan keterbatasan daya yang kami miliki, sebagian disunting dari materi
perkuliahan hasil olah
karya yang terhormat :
“Alm. Ibu Dra. Em Yarti Syarbaini MSi” .• Semoga ilmu ini
bermanfaat adanya &
menjadi amal baik yang pahala nya tak kunjung henti untuk beliau dialam baqa, amiin.
3
Energi Bebas Gibbs &Kesetimbangan KimiaEnergi Bebas Gibbs &Kesetimbangan Kimia ; ; bentuk-bentuk konstanta kesetimbangan (Kc, bentuk-bentuk konstanta kesetimbangan (Kc, Kp, Kx), prinsip Le-Chatelier, kesetimbangan Kp, Kx), prinsip Le-Chatelier, kesetimbangan kimia untuk gas ideal, kesetimbangan gas & kimia untuk gas ideal, kesetimbangan gas & zat padat, fugasitas gas nyatazat padat, fugasitas gas nyata
4
Fungsi Keadaan (State Function)Fungsi Keadaan (State Function)
• Dalam TD, fungsi keadaan, potensial thermodynamic, merupakan sifat dari system yang tergantung hanya pada keadaan awal dan akhir, tidak pada bagaimana proses terjadinya atau keadaan tersebut tercapai.
• Beberapa contoh fungsi keadaan : – Temperature – Pressure – Enthalpy – Entropy – Helmholtz free energy – Gibbs free energy – Fugacity
5
Energi Bebas GibbsEnergi Bebas Gibbs
• Energi Bebas Gibbs (G) dapat digunakan untuk menggambarkan perubahan energi sistem
• Hal ini menujukkan , bahwa perubahan energi bebas , ΔG, adalah penting
• Pada temperatur dan tekanan konstan, ΔG sama dengan :
T = temperatur dalam KelvinH = enthalpi dari sistemS = entropi
ΔG = ΔH - TΔS
6
Tanda ΔG menunjukkan apakah suatu reaksi akan berlangsung spontan atau tidak
ΔG Reaction
Negative Spontaneous
Positive Non-Spontaneous
Zero Equilibrium
Pada kenyataannya bahwa efek S akan bervariasi sebagai fungsi temperatur. Ini dapat menyebabkan perubahan tanda dari G
7
Helmholtz free energyHelmholtz free energy
• Energi bebas Helmholtz merupakan fungsi keadaan dari system, yang didefinisikan sbg :
A = U - TS dimana :A adalah energi bebas Helmholtz, joule U adalah energy dalam dari system,joule T adalah temperature, Kelvin S adalah entropi,joule per Kelvin
8
ENTROPIENTROPI• Entropi – Suatu ukuran “ ketidak
teraturan” atau tingkat kebebasan sistem• Keadaan tidak teratur lebih disukai dari
pada keadaan teratur, dan dapat menjadikan suatu reaksi dapat berlangsung spontan walaupun endoterm
9
Entropi dan TemperaturEntropi dan Temperatur
• Entropi dari gas ideal pada tekanan tetap meningkat dengan meningkatnya temperatur
• Hal ini karena volumenya bertambah
10
• Peningkatan temperatur juga menghasilkan tingkat energi atom-atom dalam molekul menjadi bertambah
• Meningkatnya temperatur akan menghasilkan suatu kecepatan distribusi molekul yang lebih besar.
11
• Untuk molekul-molekul, ini berarti akan dapat berotasi dan vibrasi ikatan-ikatannya
• Yang selanjutnya meningkatkan entropi
12
EnthalpyEnthalpy• Energi yang diserap atau dilepaskan ketika
perubahan berlangsung dalam tekanan tetap
• Enthalpy dapat didefinisikan dari pers. berikut:
dimana :
H = enthalpy, dalam joule U = internal energy, dalam joule P = tekanan dari sistem, dalam pascalV = volume, dalam meter3
13
Subskrips yang digunakan untuk menunjukkan jenis perubahanΔ Hvap = panas penguapanΔ Hnet = panas netralisasiΔ Hfusion = panas fusiΔ Hsol = panas pelarutanΔ Hrxk = panas reaksi
Enthalpy merupakan fungsi keadaan, dan total enthalpy system tak bisa diukur secara langsung; hanya perubahan enthalpy system yang dapat diukur
14
KESETIMBANGAN KIMIAKESETIMBANGAN KIMIA
♣ Kesetimbangan dinamis adalah keadaan dimana dua proses yang berlawanan terjadi dengan laju yang sama, akibatnya tidak terjadi lagi perubahan bersih dalam sistem tersebut
♣ Uap mengembun dengan laju yang sama dengan air menguap
♣ Pelarutan padatan, sampai pada titik laju padatan yang terlarut sama dengan padatan yang mengendap saat konsentrasi larutan jenuh (tidak ada perubahan konsentrasi)
15
• Salah satu ciri yang menunjukkan bahwa suatu sistem telah setimbang adalah adanya sifat-sifat tertentu yang menjadi konstan dan dapat diukur.
• Gambar berikut memperlihatkan bahwa setelah waktu tertentu, (Te), konsentrasi produk dan reaktan tidak berubah lagi
Gambar 1. Kesetimbangan kimia
x1
x2
waktu (detik)TE
konsentrasimol/ltr
produk
reaktan
16
• Keadaan pada gambar 1. dapat dicapai dengan asumsi sistem dibuat tertutup,T dan P dibuat konstan.Jika kedua besaran ini dibuat tidak tetap, maka waktu untuk mencapai keadaan setimbang,Te, nilai x1 dan x2 akan berbeda
• Jika sistem dibuat terbuka, bila produk dalam bentuk gas, maka kesetimbangan tidak akan pernah tercapai
17
Untuk reaksi yang umum,aA + bB + … gG + hH + …
Rumus tetapan kesetimbangan berbentuk :
cba
hg
KBA
HG
...][][
...][][
Tetapan Kesetimbangan,KTetapan Kesetimbangan,Kcc
Misal untuk reaksi - reaksi berikut : a. 2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) Kc(a) = 2,8 x 102 ,1000o K b. 2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g) Kc(b) = ?
c. SO2(g) + ½ O2(g) SO3(g) Kc(c) = ?
18
?]][[
][)(
?][
][][)(
K 1000pada10 x 2,8][][
][)(
2/122
3
23
22
2
2
22
2
23
OSO
SOcK
SO
OSObK
OSO
SOaK
c
c
c
Maka Kc untuk reaksi a, b, c diatas adalah
19
Ikhtisar Ikhtisar
• Persamaan apapun yang digunakan untuk Kc harus sesuai dengan reaksi kimianya yang setara
• Jika persamaannya dibalik, nilai Kc dibalik yaitu persamaan yang baru kebalikan dari persamaan aslinya
• Jika koefisien dalam persamaan setara dikalikan dengan faktor yang sama, tetapan kesetimbangan yang baru adalah akar berpangkat faktor tersebut didapat tetapan kesetimbangan yang lama
20
Penggabungan Rumus Penggabungan Rumus Tetapan KesetimbanganTetapan Kesetimbangan
• Jika diketahui:N2(g) + O2(g) 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
N2(g) + ½ O2(g) N2O (g) Kc = 2,4 x 10-18
• Bagaimana Kc reaksi:
N2O(g) + ½ O2(g) 2NO(g) Kc = ?
• Kita dapat menggabungkan persamaan diatasN2(g) + O2(g) 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
N2O(g)N2(g)+½O2(g) Kc=1/(2,4 x10-18)=4,2 x 1017
N2O(g) + ½ O2(g) 2NO(g) Kc = ?
21
131731
2/122
2
2
2/122
22
2
107,1102,4101,4)2()1()(
)(]][[
][
][
]][[
]][[
][
xxxxKxKbersihK
netKOON
NO
ON
ONx
ON
NO
ccc
c
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi bersih adalah hasil kali tetapan kesetimbangan untuk reaksi-reaksi terpisah yang digabungkan
22
1.Ketiga reaksi berikut sama berada dalam kesetimbangannya pada T=184oC. Buatkan tetapan kesetimbangan masing-masing reaksi,selanjutnya tentukan nilai Kc2 & Kc3 dengan menghubungkan ketiga persamaan ini
a. 2NO2 (g) 2NO(g) + O2(g)Kc1 = 1,8.10-6
b. NO2(g) NO(g) + ½ O2(g)Kc2 = …?
c. 2NO(g) + O2(g) 2NO2(g)Kc3 = …?
Latihan
23
• Konstanta kesetimbangan kimia yang dibicarakan,biasanya dinyatakan dalam konsentrasi, Kc
• Untuk reaksi kesetimbangan dalam fasa gas, nilai konstanta kesetimbangannya dinyatakan dalam tekanan parsial masing-masing spesi yang berada dalam kesetimbangannya.
• Konstanta kesetimbangan : Kp • Dalam menghitung Kp, dianggap gas
mengikuti sifat-sifat gas ideal.
Bentuk-bentuk Konstanta Bentuk-bentuk Konstanta Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
24
Untuk reaksi yang umum : aA(g) + bB(g) + … gG(g) + hH(g) + … Hubungan antara Kc dan Kp dapat
dinyatakan sebagai :
Dimana n adalah selisih koefisien stoikiometri dari gas hasil reaksi dan gas pereaksi yaitu n = (g+h+…) – (a+b+…)
KKpp = K = Kcc (RT) (RT)ΔΔnn
25
Misalkan suatu reaksi2SO2(g) + O2(g) 2SO3(g) Kc = 2,8 x 102 pd 1000
K
][][
][
22
2
23
OSO
SOK c
Sesuai dengan hukum gas ideal, PV = nRT
RT
P
V
nO
RT
P
V
nSO
RT
P
V
nSO OOSOSOSOSO 222233 ][][][ 223
26
RTxPP
P
RTPRTP
RTPK
OSO
SO
OSO
SO
c )()(
)(
)/()/(
)/(
22
3
22
3
2
2
2
2
Dengan mengganti suku-suku yang dilingkari dengan konsentrasi dalam Kc akan diperoleh rumus;
Terlihat ada hubungan antara Kc dan Kp yaitu:
1)( RTKRT
KKdanRTxKK c
cppc
27
Contoh, untuk reaksi :N2(g) + O2(g) 2NO(g) Kc = 4,1 x 10-31
pada 25oC. Nyatakan konstanta kesetimbangan dalam Kp !
Penyelesaian :
• Dari hubungan Kp = Kc (RT)Δn dapat dihitung nilai Kp sbb:
• Δn = 2-(1+1) = 0 , maka Kp = Kc (RT)0
sehingga Kp = Kc
28
2. Untuk reaksi berikut yang berlangsung pada 1000oK2SO3(g) 2SO2(g) + O2(g)
Kc = 3,57 x 10-3
Hitung nilai Kp untuk reaksi ini !R = 0,08206 atm ltr mol-1 K-1
3. Tentukan nilai Kc dari Kp yang diberikanSO2Cl2(g) SO2(g) + Cl2(g) Kp = 2,9x10-2 pd 303K2NO(g) + O2(g) 2NO2(g) Kp = 1,48x104 pd 184oC
LatihanLatihan
29
Konsentrasi gas dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, karena itu konstanta kesetimbangan gas juga dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk
npx
nxp
PKK
PKK
Kx dan Kc = konstanta kesetimbangan bila konsentrasi dinyatakan dalam fraksi mol dan mol dm-3.
P = tekanan total sistem (tidak termasuk gas inert)
Δn = perubahan jumlah mol
npc
ncp
RTKK
RTKK
)(
)(
30
• Harga K (kesetimbangan) menunjukkan banyaknya hasil reaksi (zat ruas kanan) yang dapat terbentuk pada suatu reaksi kesetimbangan.
• Harga K besar, artinya bahwa zat ruas kanan banyak terbentuk.
• Harga K kecil, artinya zat diruas kiri sedikit terurai.
31
• Arah reaksi dapat diprediksikan dengan melihat harga quotien reaksinya, Q
• Untuk reaksi• Nilai Q
Q
Q mempunyai bentuk yang sama dengan K, tetapi Q merupakan set konsentrasi pada saat (awal ) sebelum terjadinya kesetimbangan
Quotien Reaksi
32
• Dengan data set konsentrasi yang ada, nilai Q dapat ditentukan.
• Bila harga Q dan K dibandingkan, maka kita dapat memprediksikan arah reaksinya– Q < K Reaksi ke kanan berlangsung – Q = K Reaksi pada kesetimbangan– Q > K Reaksi berlangsung ke kiri
33
Untuk reaksi
Harga Kc pada 425,4 oC sebesar 54
Bila kita memiliki campuran dengan konsentrasi berikut, prediksikan arah reaksinya
34
• Kesetimbangan umumnya ditinjau pada suhu (T) dan tekanan (P) tetap dG merupakan kriteria kesetimbangan !
• Dari hubungan Maxwell
Tinjauan TD untuk Kesetimbangan Reaksi
dG = - S dT + V dP• Untuk fasa cair (l) dan padat (s), yang
berpengaruh pada reaksi adalah dT dP = 0• Untuk fasa gas (g), yang berpengaruh pada
reaksi adalah dP dT = 0
35
• Pada sistem terbukadG = - S dT + V dP + dimana ni = jumlah mol zat i
μi = potensial kimia zat i
• μi perubahan energi Gibbs yang terjadi karena adanya perubahan jumlah zat i
i
k
iidn
1
μi =
• Bila dT = 0, maka dG = V dP atau G = ∫ V dPG2 – G1 = nRT ln (P2/P1)
jnPTin
G
,,
36
• Bila indeks 0 keadaan awaltanpa indeks keadaan akhirMaka pada keadaan standar ( n = 1)
G – G0 = RT ln (P/P0) G = G0 + RT ln (P/P0)
• Untuk sistem terbukaμi – μi
0 = RT ln (fi / fi0)
f fugasitas menyatakan fungsi tekanan
• Faktor (fi / fi0) harus merupakan fungsi tetapan ai
μi – μi0 = RT ln ai
G – G0 = RT ln K G0 = - RT ln K
37
• Keadaan kesetimbangan dapat pula digunakan untuk menurunkan hubungan antara ΔGo dengan konstanta kesetimbangan, K.
• Energi bebas pada keadaan standar untuk gas ideal pada p= 1 atm, secara umum :
ΔG = ΔGo + RT ln P ……(a)
• Untuk reaksi berikut ……..(b)• Perubahan energi bebasnya adalah
ΔG = (eGE + fGF) – (aGA + bGB) ….. (c)
Hubungan ΔGo dan Kesetimbangan
38
• Berdasarkan pers. (a) maka untuk tiap individu gas, perubahan energi bebas :aGA = aGA
o + a RT ln PA
bGB = bGBo + b RT ln PB …………(d)
eGE = eGEo + e RT ln PE
fGF = f GFo + f RT ln PF
• Substitusikan pers.(d) ke (c) akan diperoleh :
b
f
Ba
A
Fe
Eo
PP
PPRTGG ln
39
• Pada keadaan setimbang ΔG = 0, maka
Po KRTG ln
b
f
Ba
A
Fe
Eo
PP
PPRTG ln
………(f)
………(e)
Pers.(f) berlaku hanya untuk gas ideal. Jika asumsi gas ideal tak dapat dipenuhi, maka tekanan gas harus diganti fugasitas, f.
40
γ = koef.fugasitas. Untuk gas ideal γ = 1, Untuk gas non ideal, pada tekanan rendah γ <1, pada tekanan tinggi γ >1
f gas = γ Pgas
Fugasitas adalah ukuran energi Gibbs molar dari gas nyata (non ideal) yang mempunyai satuan sama dengan tekanan.
Faktor koreksi yang memperhitungkan ketidak idealan gas : koef.fugasitas.
………(g)
41
Pengaruh Suhu Pada KesetimbanganPengaruh Suhu Pada Kesetimbangan
ooo STHG
21
12
1
2lnTRT
TTH
K
K o
Pengaruh suhu pada kesetimbangan kimia dapat diturunkan dari pers. Energi Gibbs (1). Jika pers (1) disubstitusikan ke pers.(f), diperoleh pers. van’t Hoff (2):
………(2)
………(1)
R
S
RT
HK
oo
ln
Dan jika ada dua keadaan yang berbeda kita dapat menghubungkan dengan modifikasi sederhana hingga diperoleh :
42
KeteranganKeterangan
• K2 dan K1 adalah tetapan kesetimbangan pada suhu kelvin T2 dan T1. ∆Ho adalah entalpi (kalor) molar standar dari reaksi. Nilai positif dan negatif untuk parameter ini dimungkinkan dan diperlukan asumsi bahwa ∆Ho tidak tergantung pada suhu
• Menurut prinsip Le Chatelier, jika ∆Ho > 0 (endoterm) reaksi kedepan terjadi jika suhu ditingkatkan, menyiratkan bahwa nilai K meningkat dengan suhu. Jika ∆Ho < 0 (eksoterm) reaksi kebalikan terjadi jika suhu ditingkatkan dan nilai K menurun dengan suhu
• Persamaan diatas menghasilkan nilai kuantitatif yang sesuai dengan pengamatan kualitatif dari prinsip Le Chatelier.
43
• Umumnya tetapan kesetimbangan suatu reaksi tergantung pada suhu
• Contoh Nilai Kp untuk reaksi oksidasi belerang dioksida diperlihatkan pada tabel berikut
44
Contoh perhitungan
Untuk reaksi : N2 + O2 <==> 2 NO diberikan data tetapan setimbang pada berbagai suhu sebagai berikut:
)(KT
410/ PK
1900 2000 2100 2200 2300 2400 2500 2600
2,31 4,08 6,86 11,0 16,9 25,1 36,0 50,3
Jika data ini dialurkan antara ln Kp terhadap 1/T, didapatkan kurva berupa garis lurus dengan:
1
114
182
314,81019,2
kJmol
molJKKxlerengxRH o
(perubahan entalpi standar pada daerah 2000- 2600 K)
45
Hitung perubahan entalpi untuk reaksi N2 + O2 <==> 2 NO dari tetapan setimbang yang diberikan untuk 2000 K dan 2500 K
PenyelesaianPenyelesaian
1
114
3
2000
2500
181
20002500314,8
20002500
1008,4
1060,3lnln
kJmolH
KKmolJK
KKH
x
x
K
K
o
o
K
K
46
Pengaruh Katalis pada KesetimbanganPengaruh Katalis pada Kesetimbangan
• Katalis dalam reaksi dapat balik dapat mempercepat reaksi baik kekanan atau kekiri. Keadaan kesetimbangan tercapai lebih cepat tetapi tidak mengubah jumlah kesetimbangan dari spesies-spesies yang bereaksi.
• Peranan katalis adalah mengubah mekanisme reaksi agar tercapai energi aktivasi yang lebih rendah.
• Keadaan kesetimbangan tidak bergantung pada mekanisme reaksi
• Sehingga tetapan kesetimbangan yang diturunkan secara kinetik tidak dipengaruhi oleh mekanisme yang dipilih.
47
Prinsip Le ChatelierPrinsip Le Chatelier• Usaha untuk mengubah suhu, tekanan atau
konsentrasi pereaksi dalam suatu sistem dalam keadaan setimbang merangsang terjadinya reaksi yang mengembalikan kesetimbangan pada sistem tersebut
48
Prinsip Le Chatelier:Prinsip Le Chatelier:
Bila kesetimbangan diganggu, kesetimbangan akan selalu berpindah sedemikian rupa sehingga melawan perubahan itu.
Bila suhu dari sistem kesetimbangan dinaikkan, kesetimbangan bergeser kearah yang menyebabkan absorpsi kalor.
49
a. Pengaruh perubahan Jumlah spesies yang bereaksi
Kesetimbangan awal Gangguan Kesetimbangan akhir
KcOSO
SOQ
KcOSO
SOQ
][][
][
][][
][
22
2
23
22
2
23
50
b. Pengaruh Perubahan Tekananb. Pengaruh Perubahan Tekanan
Jika tekanan pada campuran kesetimbangan yang melibatkan gas ditingkatkan reaksi bersih akan berlangsung kearah yang mempunyai jumlah mol gas lebih kecil begitupun sebaliknya
51
c. Pengaruh Gas Lembam (inert)c. Pengaruh Gas Lembam (inert)
• Pengaruh tidaknya gas lembam tergantung pada cara melibatkan gas tersebut
• Jika sejumlah gas helium ditambahkan pada keadaan volume tetap, tekanan akan meningkat, sehingga tekanan gas total akan meningkat. Tetapi tekanan parsial gas-gas dalam kesetimbangan tetap
• Jika gas ditambahkan pada tekanan tetap, maka volume akan bertambah. Pengaruhnya akan sama dengan peningkatan volume akibat penambahan tekanan eksternal.
• Gas lembam mempengaruhi keadaan kesetimbangan hanya jika gas tersebut mengakibatkan perubahan konsentrasi (atau tekanan parsial) dari pereaksi-pereaksinya
52
d. Pengaruh Suhu
• Penambahan kalor akan menguntungkan reaksi serap-panas (endoterm)
• Pengurangan kalor akan menguntungkan reaksi lepas-panas (eksoterm)
• Peningkatan suhu suatu campuran kesetimbangan menyebabkan pergeseran kearah reaksi endoterm. Penurunan suhu menyebabkan pergeseran kearah reaksi eksoterm
53
Kesetimbangan yang melibatkan cairan Kesetimbangan yang melibatkan cairan dan padatan murni (Reaksi Heterogen)dan padatan murni (Reaksi Heterogen)
• Persamaan tetapan kesetimbangan hanya mengandung suku-suku yang konsentrasi atau tekanan parsialnya berubah selama reaksi berlangsung
• Atas dasar ini walaupun ikut bereaksi tapi karena tidak berubah, maka padatan murni dan cairan murni tidak diperhitungkan dalam persamaan tetapan kesetimbangan.