endocarditis

7
Endocarditis adalah infeksi mikroba pada permukaan endotel jantung. Infeksi biasanya paling setrimg mengenai katup jantung, defek septal, corda tendinae atau endocardium mural. Epidemiologi Insiden di Negara maju berkisar 5,9-11.6 per 100.000 populasi Pria> wanita dengan rasio 1,6-2,5 36-75% pasien dengan EI mempunyai factor predisposisi, yaitu pasien dengan PJB, PJ rematik, prolapse katup mitral, PJ degenerative dan penyalahgunaan Narkoba Interavena (PNIV). Etiologi Lesi yang khas berupa vegetasi, berupa massa yang terdiri dari platelet, fibrin, mikroorganisme dan sel-sel inflamasi. Penyebab tersering: infeksi Streptococcus, Staphylococcus, Enterococci dan Cocobacilli gram negative. Patogenesis Mikrotrombin steril menempel pada endokardiumyang rusak (diduga oleh factor hemodinamik, stress mekanik dan imunologi).

Upload: annette-craig

Post on 02-Feb-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aaaaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

Page 1: Endocarditis

Endocarditis adalah infeksi mikroba pada permukaan endotel jantung. Infeksi biasanya paling

setrimg mengenai katup jantung, defek septal, corda tendinae atau endocardium mural.

Epidemiologi

Insiden di Negara maju berkisar 5,9-11.6 per 100.000 populasi

Pria> wanita dengan rasio 1,6-2,5

36-75% pasien dengan EI mempunyai factor predisposisi, yaitu pasien dengan PJB, PJ rematik,

prolapse katup mitral, PJ degenerative dan penyalahgunaan Narkoba Interavena (PNIV).

Etiologi

Lesi yang khas berupa vegetasi, berupa massa yang terdiri dari platelet, fibrin, mikroorganisme

dan sel-sel inflamasi.

Penyebab tersering: infeksi Streptococcus, Staphylococcus, Enterococci dan Cocobacilli gram

negative.

Patogenesis

Mikrotrombin steril menempel pada endokardiumyang rusak (diduga oleh factor hemodinamik,

stress mekanik dan imunologi).

Kerusajkan pada endotel akan mengakibatkan deposit dari fibrin dan agregasi platelet yang

membentuk lesi non bacterial trombotic endocardial (NBTE).

Lalu infeksi dari mikroorganisme yang masuk dan beredar dalam sirkulasi. Bakteri tersebut akan

melekat dengan NBTE pada katup yang rusak. Factor yang mempengaruhi pelekatan bakteri

diantaranya dekstran, ikatan fibronektin, dan asam teichoic.

Page 2: Endocarditis

Patofisiologi

Koloni pada katup jantung dan jaringan sekitarnya dapat berakibat kerusakan dan kebocoran

katup, sehingga dapat membentuk abses atau perluasan vegetasi ke perikatup.

Vegetasi septik yang lepas dapat mengakibatkan terjadinya tromboemboli.

Vegetasi akan melepaskan bakteri secara terus-menerus kedalam sirkulasi, mengakibatkan gejala

berupa demam, lemas, nafsu makan menurun.

Gejala Klinis

Demam merupakan gejala dan tanda yang paling sering ditemukan pada endokarditis. Demam

mungkin tidak ditemukan atau minimal pada pasien usia lanjut atau pada gagal jantung

kongestif, debilitis berat, gagal ginjal kronik, dan jarang pada endokarditis katup asli yang

disebabkan stafilokokus koagulase negatif. (Sudoyo, 2010)

Manifestasi kadang-kadang adanya penurunan berat badan, lesu, dan sindrom mirip flu yang

tidak spesifik. Sebaliknya, endokarditis akut memperlihatkan awitan seperti badai dengan

demam yang cepat meninggi, menggigil, kelemahan otot, dan kelesuan. (Robbins, 2009)

Murmur jantung ditemukan pada 80-85% pasien endokarditis katup asli, pembesaran limpa

ditemukan pada 15-50% pasien dan lebih sering pada endokarditis subakut. (Sudoyo, 2010)

Ptekie merupakan manifestasi perifer tersering, dapat ditemukan pada konjungtiva palpebra,

mukosa palatal dan bukal, ekstremitas dan tidak spesifik pada endokarditis. Splinter atau

sububgual haemorrhages merupakan gambaran merah gelap, linier atau jarang berupa flame-

shaped streak pada dasar kuku atau jari, biasanya pada  bagian proksimal dan menetap dalam

beberapa jam atau hari, dan tidak patognomonis untuk endokarditis. Lesi janeway berupa eritema

kecil atau makula hemoragis yang tidak nyeri pada telapak tangan atau kaki dan merupakan

Page 3: Endocarditis

akibat emboli septik. Roth spot, perdarahan retina oval dengan pusat yang pucat jarang

ditemukan pada endokarditis.

Kriteria patologik

Mikroorganisme, dibuktikan dengan biakan atau pemeriksaan histologik, di vegetasi, embolus

dari suatu vegetasi atau abses intrakardiak. Konfirmasi histologik endokarditis aktif di vegetasi

atau abses intrakardiak.

Kriteria klinis

Mayor

1. Biakan darah positif, yang menunjukkan organisme yang khas atau menetapnya

organisme yang tidak khas.

2. Temuan ekokardiografik, termasuk abses atau massa pada katup atau implas, atau

pemisahan parsial katup buatan.

3. Regurgutasi katup baru.

Minor

1. Kelainan jantung sebagai predisposisi atau pemakai obat intra-vena

2. Demam

3. Lesi vascular, termasuk petekie arteri, perdarahan sublingual/splinter hemorrhage,

embolus, infark septic, aneurisma mikotik, perdarahan intrakranium, lesi janeway

4. Fenomena imunologik, termasuk glomerulonefritis, nodus Osler, bercak Roth, factor

rheumatoid

5. Bukti mikrobiologik, termasuk satu kali biakan yang menunjukan mikroorganisme yang

tidak khas

Page 4: Endocarditis

6. Temuan ekokardiografik yang konsisten, tetapi tidak diagnostic untuk endokarditis,

termasuk regurgitasi katup baru, perikarditis.

Diagnosis berdasarkan petunjuk ini, yang sering disebut kriteria Duke, memerlukan kriteria

patologik atau klinis; jika kriteria klinis digunakan, diperlukan 2 kriteria mayor, 1 mayor+3

minor, atau 5 minor untuk menegakkan diagnosis

Pemeriksaan dan diagnostic

Untuk memudahkan dalam penatalaksanaan endokarditis, telah dikeluarkan beberapa guidelines

yaitu : American Heart assiciation (AHA) dan European Society of Cardiology (ESC).

Rekomendasi yang dianjurkan kedua pedoman ini pada prinsipnya hampir sama. Penelitian

menunjukan bahwa terapi kombinasi penisilin ditambah aminoglikosida membasmi kuman lebih

cepat daripada penisilin saja.

Regimen terapi yang pernah diteliti antara lain:

1. Seftriakson 1×2 IV selama 4 minggu, diberikan pada kasus EI karena Streptococcus

2. Siprofloksasin 2×750 mg dan rifampisin 2×300 mg selama 4 minggu. (Sudoyo, 2010)

Pengobatan secara empiris : (Lily, 1996)

Untuk ABE : Nafsilin 2 gram/4 jam + ampisilin 2 gram/4 jam + gentamisin 1,5 mg/kgBB/8 jam

Untuk SEB : ampisilin 2 gram/4 jam + gentamisin 1,5 mg/kgBB/8 jam.

Tindakan pembedahan diperlukan dalam keadaan : (Lily, 1996)

1. Gagal jantung tidak dapat diatasi dengan obat-obatan

2. Septikemia yang tidak respon dengan pengobatan antibiotika

3. Emboli multipel

4. Relapsing endokarditis

Page 5: Endocarditis

5. Endokarditis pada katup buatan

6. Perluassan infeksi intrakardiak

7. Endokarditis pada lesi jantung yang perlu tindakan koreksi bedah seperti cacat jatung

bawaan

8. Endokarditis oleh karena jamur. (Lily, 1996)

Prognosis

Endokarditis akut yang disebabkan oleh S. aureus memiliki angka kematian yang tinggi 40%,

kecuali saat berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba intravena. Endokarditis yang disebabkan

oleh Streptococcus memiliki angka kematian sekitar 10%. Sebagian besar prognosis bergantung

pada terjadi atau tidaknya komplikasi yang menyertai. (Lily, 1996)