end of pipe policy

3
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN “END OF PIPE POLICY” DISUSUN OLEH: RIZKI HAMDISYAR 21080111120006 OVANE TIANA YA ALAM 2108011112000! VELIDA LUSTRIANA 2108011112002" NIA YUSMAYDIYANTI 21080111#00#$ DESINTA ASIN 210801111#00%$ FUTRY TRIA CHRISTY 210801111#00%! PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013

Upload: niayusmay

Post on 07-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mmmmmmm

TRANSCRIPT

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGANEND OF PIPE POLICY

DISUSUN OLEH:RIZKI HAMDISYAR 21080111120006OVANE TIANA YWA ALAM 21080111120009VELIDA LUSTRIANA 21080111120025NIA YUSMAYDIYANTI 2108011130037DESINTA ASWIN 21080111130047FUTRY TRIA CHRISTY 21080111130049

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2013

LATAR BELAKANGPengembangan dan penerapan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan diarahkan untuk mendorong seluruh pihak di dunia ini untuk melakukan tanggung jawab terhadap lingkungan serta menjadi fokus terbesar dalam upaya perbaikan pengelolaan lingkungan secara terpadu dan sistematis. Pada awalnya pengelolaan lingkungan didasarkan pada pendekatan kapasitas daya dukung (Carrying Capacity Approach) akibat terbatasnya daya dukung alamiah untuk menetralisir pencemaran yang semakin meningkat. Namun, upaya dalam mengatasi masalah pencemaran dilakukan melalui pendekatan pengolahan limbah yang terbentuk (end of pipe treatment). Konsep ini merupakan konsep perintah dan pengendalian yang hanya meninjau pembebanan pada salah satu media udara, air, atau tanah dan menyelesaikan satu masalah yang tertuju pada suatu kegiatan. End-of-pipe treatment yang secara langsung digunakan untuk pencegahan polusi pada lingkungan dengan mengubah proses produksi menjadi lebih efisien terhadap penggunaan sumber daya dan minimisasi limbah secara terpadu. Konsepend-of-pipe treatmentmenitik beratkan pada pengolahan dan pembuangan limbah. Konsep ini tidak dapat sepenuhnya memecahkan permasalahan lingkungan yang ada, sehingga pencemaran dan perusakan masih terus berlangsung. TUJUANTujuan dibentuknya End of Pipe Policy (Kebijkan Perlakuan Akhir) bermula pada era 1990an dimana pembangunan industri berkembang pesat di berbagai negara seiring dengan berkembangnya pula isu-isu lingkungan beserta dampak besarnya secara global. Pada saat itu kebijakan ini hanya dibebankan pada industri dan perkotaan. Kebijakan ini dibentuk sebagai strategi konvensional dalam pengelolaan limbah tetapi lebih ke mengatasi bukan mencegah terbentuknya limbah karena hanya dilakukan pada tahap akhir proses suatu produksi (pengolahan setelah terbentuknya limbah). End of Pipe Treatment merupakan teknologi pengolahan dengan mengubah bentuk limbah dan memindahkannya ke media lingkungan lain. PRODUK YANG DIHASILKANKonsep end of pipe dapat menimbulkan permasalahan sebagai berikut :1. Pengolahan limbah cair, padat, atau gas memiliki resiko pindahnya polutan dari suatu media ke media lingkungan lainnya.2. Dari sisi ekonomi, pengolahan limbah dengan konsep ini kurang menguntungkan, karena diperlukan biaya investasi yang besar untuk membangun suatu sistem pengolahan limbah yang baik.IMPLEMENTASIImpelentasi disini adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah matang. Solusi pengolahan akhir pipa (end-of-pipe) belum mampu memberikan jawaban yang memuaskan terhadap penanganan masalah pencemaran lingkungan. Masalah utama yang dihadapi adalah peraturan perundangan, masih rendahnya pentaatan dan penegakan hukum, masalah pembiayaan serta masih rendahnya tingkat kesadaran. Contoh end of pipe dari internalisasi limbah cair rumah sakit secara adhoc dengan teknologi end of pipe lewat pembangunan bioreactor dalam mewujudkan IPAL merupakan salah satu bukti aktual. Implementasi kebijakan internalisasi limbah cair tidak menjamin kesehatan dan keselamatan civitas hospitalita, sehingga diperlukan disertasi untuk mendapat kebijakan lingkungan. Analisis difokuskan pada evaluasi dampak kebijakan dengan Hazard identification and risk assessment sesuai panduan OHSAS 18001. Sumber http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JTL/article/view/153