empat jenis ulat bulu (arctornis sub marginata lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di...

13
EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata, Lymantria marginalis, Lymantria atemeles dan Dasychira inclusa) MENYERANG TANAMAN MANGGA DI KABUPATEN PROBOLINGGO Yuliantoro Baliadi dan Bedjo Peneliti Hama dan Penyakit Balitkabi ABSTRAK Identifikasi spesies ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di kabupaten Probolinggo penting untuk dilakukan untuk menghindari kesalahan identifikasi dan merupakan langkah vital sebagai dasar penyusunan pengambilan keputusan strategi pengendaliannya, terutama penentuan jenis insektisida kimia yang benar. Hasil pengamatan lapang dan identifikasi penciri karakter morfologi sayap ngengat dan pola stadia larva menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies ulat bulu yang dapat menyerang dan memakan daun mangga yaitu Lymantriidae marginalis, Lymantria atemeles, Arctornis sp., dan Dasychira inclusa. Keempatnya tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, family Lymantriidae. Berdasarkan komposisi stadia larva:pupa:ngengat di empat lokasi yang diamati dapat disimpulkan bahwa spesies yang menimbulkan kerusakan berat dan menimbulkan out break (ledakan) adalah Arctornis sp., yang dicirikan dengan ngengat berwarna putih, abdomen kehijauan, pola berlian di punggung larva berada dekat ekor. Ketiganya bukan spesies arthropoda baru di Indonesia dan telah dilaporkan umum terdapat di agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan memunculkannya sebagai arthropoda hama. Status hama lebih banyak disebabkan oleh perubahan stabilitas ekologi yang dicirikan dengan menurunnya tingkat keragaman flora dan fauna termasuk musuh alami terutama jenis predator generalis akibat gerakan manalaginisme kearah monokultur, input kimia tinggi (pestisida: insektisida, fungisida, herbisida), perubahan iklim setempat pasca ledakan gunung Bromo. Arctornis sp. belum pernah dilaporkan menyerang tanaman pangan sehingga kekhawatiran tentang adanya serangan ulat bulu pada padi dan palawija perlu dihentikan. Upaya pengendalian dapat dengan memanfaatan patogen serangga baik dari kelompok virus (Nuclear polyhedrosis virus/NPV), bakteri (Bacillus thuringiensis ), cendawan (Beauveria bassiana dan Metharizium sp.), dan nematoda (Steinernema carpocapsae). Peluang pemanfaatan NPV cukup besar karena saat ini mulai muncul larva stadia 1-3 yang masih rentan terhadap polyhedral NPV. Aplikasi insektisida hanya dilakukan pada batang bawah pohon mangga (0-2 m). PENDAHULUAN Ledakan (out break) hama ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo tidak hanya memunculkan prilaku paranoid masyarakat, khususnya keluarga tani komoditas mangga, tetapi juga masyarakat akademisi dan ilmuwan serta aparat pemerintah. Prilaku menyerang yang bersifat massif dan invasif disertai kemampuan migrasi yang tinggi secara cepat menghancurkan ribuan tanaman mangga di Probolinggo dan saat ini telah dideteksi kehadirannya di sentra pertanaman mangga di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Oleh karena itu, ulat bulu disebut “alien” karena kehadirannya dianggap sebagai hujan ulat oleh masyarakat setempat. Fenomena yang benar adalah akibat sifat ulat bulu yang nocturnal yaitu ulat yang aktif di malam hari sehingga ketika malam hari seperti gemeritik suara hujan, karena saat itu jutaan ulat makan daun mangga.

Upload: trinhkhue

Post on 14-Mar-2019

257 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata, Lymantria

marginalis, Lymantria atemeles dan Dasychira inclusa) MENYERANG

TANAMAN MANGGA DI KABUPATEN PROBOLINGGO

Yuliantoro Baliadi dan Bedjo Peneliti Hama dan Penyakit Balitkabi

ABSTRAK Identifikasi spesies ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di kabupaten Probolinggo

penting untuk dilakukan untuk menghindari kesalahan identifikasi dan merupakan langkah vital sebagai dasar penyusunan pengambilan keputusan strategi pengendaliannya, terutama penentuan jenis insektisida kimia yang benar. Hasil pengamatan lapang dan identifikasi penciri karakter morfologi sayap

ngengat dan pola stadia larva menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies ulat bulu yang dapat menyerang dan memakan daun mangga yaitu Lymantriidae marginalis, Lymantria atemeles, Arctornis sp., dan Dasychira inclusa. Keempatnya tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, family Lymantriidae. Berdasarkan

komposisi stadia larva:pupa:ngengat di empat lokasi yang diamati dapat disimpulkan bahwa spesies yang menimbulkan kerusakan berat dan menimbulkan out break (ledakan) adalah Arctornis sp., yang dicirikan dengan ngengat berwarna putih, abdomen kehijauan, pola berlian di punggung larva berada

dekat ekor. Ketiganya bukan spesies arthropoda baru di Indonesia dan telah dilaporkan umum terdapat di agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan memunculkannya sebagai arthropoda hama. Status hama lebih banyak disebabkan oleh perubahan

stabilitas ekologi yang dicirikan dengan menurunnya tingkat keragaman flora dan fauna termasuk musuh alami terutama jenis predator generalis akibat gerakan manalaginisme kearah monokultur, input kimia tinggi (pestisida: insektisida, fungisida, herbisida), perubahan iklim setempat pasca ledakan gunung

Bromo. Arctornis sp. belum pernah dilaporkan menyerang tanaman pangan sehingga kekhawatiran tentang adanya serangan ulat bulu pada padi dan palawija perlu dihentikan. Upaya pengendalian dapat dengan memanfaatan patogen serangga baik dari kelompok virus (Nuclear polyhedrosis virus/NPV),

bakteri (Bacillus thuringiensis), cendawan (Beauveria bassiana dan Metharizium sp.), dan nematoda (Steinernema carpocapsae). Peluang pemanfaatan NPV cukup besar karena saat ini mulai muncul larva stadia 1-3 yang masih rentan terhadap polyhedral NPV. Aplikasi insektisida hanya dilakukan pada batang

bawah pohon mangga (0-2 m).

PENDAHULUAN Ledakan (out break) hama ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo

tidak hanya memunculkan prilaku paranoid masyarakat, khususnya keluarga tani komoditas

mangga, tetapi juga masyarakat akademisi dan ilmuwan serta aparat pemerintah. Prilaku

menyerang yang bersifat massif dan invasif disertai kemampuan migrasi yang tinggi secara

cepat menghancurkan ribuan tanaman mangga di Probolinggo dan saat ini telah dideteksi

kehadirannya di sentra pertanaman mangga di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Oleh karena itu,

ulat bulu disebut “alien” karena kehadirannya dianggap sebagai hujan ulat oleh masyarakat

setempat. Fenomena yang benar adalah akibat sifat ulat bulu yang nocturnal yaitu ulat yang

aktif di malam hari sehingga ketika malam hari seperti gemeritik suara hujan, karena saat itu

jutaan ulat makan daun mangga.

Page 2: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Identifikasi spesies ulat bulu yang menyerang tanaman mangga sulit untuk dilakukan

akibat kemiripan morfologi di antara ulat, kecuali untuk Dasychira inclusa yang sudah dikenal

oleh masyarakat di Indonesia dengan nama ulat gendong, ulat bantal atau ulat ransel.

Berdasarkan pada pola warna dan batik pada sayap ngengat salah satu ulat bulu adalah

tergolong Lymantria sp. (Gypsy moth). Entomolog IPB awalnya menduga sebagai Lymantria

marginata namun pendapat tersebut diralat dan masih menunggu hasil kajian taksonomi.

Entomolog UGM mengidentifikasi sebagai Lymantria atemeles. Ngengat dengan warna sayap

putih polos diidentifikasi sebagai Arctornis sp.

Berdasarkan pada sifat serangan yang agresif dan massif timbul kekhawatiran akan

timbulnya serangan ulat bulu tersebut pada tanaman pangan. Kekhawatiran tersebut

dikarenakan beberapa spesies dari family Lymantriidae seperti Euproctis xanthorrhoea Kollar

merupakan hama tanaman padi di India, Dasychira mendosa bersifat polifag pada banyak jenis

tanaman ekonomis di Indonesia atau Psalis pennatula Fabricius adalah hama tanaman

graminae di daerah Indo-Australian tropika. Oleh karena itu penting dilakukan penelitian tentang

identifikasi ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo Jawa Timur. Identifikasi

awal yang benar akan mempermudah upaya penyusunan strategi pengendaliannya, khususnya

pendekatan ekologinya.

Tulisan ini melaporkan identifikasi spesies ulat bulu yang menyerang tanaman mangga

di Probolinggo.

METODOLOGI

Penelitian dilakukan di kabupaten Probolinggo pada tgl 8 April 2011 menggunakan

metode transex, pengambilan contoh tanaman secara disengaja dilakukan secara gradual

dengan jarak antar lokasi pengamatan sejauh 0,5-1 km. Pada setiap lokasi terpilih dilakukan

pengamatan terhadap habitat, komposisi stadia, jenis ulat, pola dan warna sayap ngengat

(kupu-kupu), tanaman inang dan tingkat kerusakan tanaman mangga. Identifikasi spesies

berdasarkan pada pola warna stadia ngengat betina ulat, bentuk kepompong dan larva.

Page 3: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan yang dilakukan di tiga lokasi terserang berat ulat bulu, yaitu: desa

Banjarsawah kec Tegal Siwalan, desa Tanjungrejo, kec Bantaran, dan desa Sumber Kedawung

kec Leces, serta di desa Muneng Kidul kec Sumberasih Kabupaten Probolinggo menunjukkan

bahwa terdapat tiga jenis ulat bulu yang ditemukan dan menyerang tanaman mangga (Tabel 1).

Tabel 1. Spesies ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo dan tingkat

serangannya.

Lokasi Spesies Ulat Bulu Tingkat Serangan

Desa Banjarsawah Arctornis sp., Lymantria marginalis,

L. atemeles

Ringan-berat

Desa Tanjungrejo Arctornis sp., Lymantria marginalis

L. atemeles

Ringan-berat

Desa Sumber Kedawung Arctornis sp., Lymantria marginalis Ringan-berat

Desa Muneng Kidul Arctornis sp., Lymantria marginalis dan

Dasychira inclusa

Ringan-berat

Keempat jenis ulat bulu tersebut memiliki penciri morfologi berbeda (Gambar 1 dan 2).

Lymantria marginalis memiliki penanda berlian di punggung bagian tengah sedangkan Arctornis

sp, letak tanda berlian berada di dekat bagian ekor larva dengan satu antena

Page 4: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 1. Tiga spesies ulat bulu pada tanaman mangga di Probolinggo Jawa Timur, Dasychira inclusa, Lymantria marginalis dan Arctornis sp.

Page 5: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 2. Tiga spesies ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di Kabupaten Probolinggo,

yaitu Dasychira inclusa, Lymantria marginalis dan Arctornis sp.

Persentase tanaman mangga terserang ulat bulu berkisar antara 10-30% dari

keseluruhan tanaman mangga yang diamati, namun pada tanaman mangga terserang berat

kondisi tanaman merangas karena hampir semua daun telah dimakan oleh ulat bulu. Pada

tanaman yang terserang ringan hingga sedang stadia serangga sebagian besar telah memasuki

masa berpupa di daun dan batang tanaman mangga. Serangan ringan atau tidak terserangnya

tanaman mangga lainnya adalah akibat serangga telah melewati stadia herbivoranya, yakni

stadia larva 1-6. Stadia larva yang merusak berat adalah larva 1-4, sedangkan stadia 5-6

serangga cenderung menetap untuk persiapan menuju stadia pra pupa. Apabila tanaman

mangga terserang berat dan hampir seluruh daun telah dimakan, maka ulat bergerak baik

dengan menggunakan benang pintal sebagai ayunan atau merayap menuju tanaman lain di

sekitarnya seperti nangka, sirsat, cheri, pisang bahkan ke dinding bamboo dan tembok rumah

untuk selanjutnya melanjutnya periode pupanisasi di daun (Gambar 3).

Page 6: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 3. Ulat bulu Arctornis sp. berkepompong pada tanaman nangka, sirsat, daun (?) dan

juga di dinding rumah yang terbuat dari bambu.

Ngengat Lymantria sp. dan Arctornis sp. berbeda berdasarkan pada morfologi warna

dan bentuk sayap (Gambar 4 dan 5). Berdasarkan perbedaan morfologi sayap diidentifikasi

bahwa ngengat dengan warna putih polos dengan warna abdomen hijau adalah Arctornis sp.

dan yang pola warna berbatik adalah Lymantria marginalis.

Pola warna sayap L. marginalis serupa dengan L. marginata yang telah dilaporkan

sebelumnya oleh peneliti IPB. Namun pengamatan lebih detail pada pola batik dan warna

menunjukkan bahwa spesies yang menyerang tanaman mangga di probolinggo adalah L.

marginalis (Gambar 6) dan bukan L. atemeles seperti yang dilaporkan oleh peneliti UGM.

Page 7: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 4. Ngengat ulat bulu Arctornis sp. dan Lymantria marginalis yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo Jawa Timur

Page 8: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 5. Pola dan warna sayap ngengat Arctornis sp.

Page 9: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 6. Kemiripan pola dan warna pada bagian sayap Lymantria marginalis dengan

Lymantria marginata dan Lymantria atemeles

Berdasarkan pada pengamatan lapang menunjukkan bahwa L. marginalis Walker lebih

menyukai permukaan tanaman yang kasar seperti bagian batang tanaman mangga (Gambar 7)

untuk berlindung setelah makan daun mangga. L. marginalis juga menyukai bagian batang

untuk tempat berpupa, sedangkan Arctornis sp. lebih menyukai habitat daun mangga baik untuk

tempat makan, berlindung dan tempat berpupa. Petani setempat menuturkan bahwa Arctornis

sp. pada pk 09-12.00 dengan mmenggunakan benang pintal turun ke bagian bawah tanaman

untuk berlindung dan sekitar pk. 16.00 kembali merayap naik ke bagian atas tanaman untuk

memakan daun mangga.

Page 10: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 7. Habitat ulat bulu Lymantria marginalis berupa permukaan tanaman yang kasar

seperti retakan kulit batang bagian bawah (± 0-2 m di atas permukaan tanah). A. Stadia larva dan B. Stadia pupa.

Tingkat serangan ketiga jenis ulat bulu pada tanaman mangga di Probolinggo bervariasi

dari ringan hingga berat (Gambar 8). Gejala serangan D. inclusa tampak pada daun mangga

yang tua dan muda, tanaman yang terserang tinggal tulang daun dengan kerusakan >10% dan

pada siang hari larva bersembunyi di balik daun. Gejala serangan L. marginalis dan Arctornis

sp. berbeda dengan serangan D. inclusa dan tingkat serangannya, terutama Arctornis sp.

berkisar antara 30-100%. Pada tanaman terserang berat semua daun telah dimakan oleh ulat

bulu sedangkan pada tanaman yang terserang sedang hanya sebagian daun yang dimakan.

Serangan ketiga jenis ulat berdasarkan pada lokasi bersifat sporadis dan acak, ini menunjukkan

bahwa tinggi rendahnya tingkat serangan bergantung pada migrasi awal ngengat. Pada satu

areal yang berdekatan tidak semua tanaman terserang berat. Tanaman yang terserang berat

telah bersemi dan populasi ngengat rendah.

Page 11: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

Gambar 8. Serangan ulat bulu, Arctornis sp dan L. marginalis pada tanaman mangga di Probolinggo Jawa Timur

Jumlah spesies yang tercakup dalam family Lymantriidae ada 2.160 spesies. Spesies

Lymantria yang terdapat di Asia dan juga telah dilaporkan ada di Indonesia adalah: Lymantria

marginata, Lymantria chroma, dan Lymantria lepcha. Toxopeus (1948) mencatat bahwa ulat

bulu yang mirip dengan L. marginata di Jawa mempunyai dua pola warna yaitu putih dan abu-

abu dengan morfologi genitalik yang sama. Betina berwarna putih disebut Lymantria beatrix (t.

loc.Java) dan yang berwarna abu-abu disebut Lymantria ganaha (t. loc. Sumatra) dan

pemunculannya terbukti bergantung pada musim. Berdasarkan informasi tersebut spesies L.

marginalis belum pernah dilaporkan keberadaannya di Indonesia.

Strain Lymantria sp yang terdapat di Asia memiliki tanaman inang lebih dari 500 spesies

tanaman (USDA APHIS and Forest Service, 2000). Ngengat betina mampu terbang hingga 40

Page 12: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

mil (USDA Forest Service, 1991) atau memiliki akselerasi penyebaran dan kolonisasi tinggi saat

bermigrasi pasca pupanisasi untuk memperoleh sumber nectar sebagai pakannya.

Spesies L. beatrix dan L. marginata sering ditemukan menyerang tanaman mangga

(Anacardiaceae), dan juga family Bombaceae dan Punicaceae. Hasil pengamatan di

Probolinggo menunjukkan bahwa L. marginalis hanya menyerang tanaman mangga. KIsaran

geografi spesies ini adalah JAwa dan Sumatera. Habitat yang disukai dari dataran rendah

hingga ketinggian 1760 dpl. Stadia larva dilaporkan makan daun Eucalyptus (Myrtaceae) dan

Shorea (Dipterocarpaceae). Pendapat sebelumnya yang menduga ulat berasal dari tanaman

dataran tinggi atau hutan tidak terbukti karena spesies Lymantria yang dilaporkan menyerang

tanaman hutan di Indonesia adalah Lymantria lepcha Moore (FAO, 2007).

Kisaran tanaman inang D. inclusa cukup lebar, termasuk di antaranya adalah Annona

(Annonaceae); Averrhoa (Averrhoaceae); Durio (Bombacaceae); Shorea (Dipterocarpaceae);

Ricinus (Euphorbiaceae); Leea (Leeaceae); Pelargonium (Geraniaceae); Acacia, Arachis,

Crotalaria, Derris, Erythrina, Mucuna (Leguminosae); Ficus (Moraceae); Musa (Musaceae);

Calyptranthes, Eugenia (Myrtaceae); Rosa (Rosaceae); Citrus (Rutaceae); Theobroma

(Sterculiaceae); Muntingia (Tiliaceae); Congea (Verbenaceae). Tanaman kacang tanah yang

tergolong genus Arachis adalah salah satu tanaman pangan kacang-kacangan yang dapat

diserang oleh D. inclusa.

Hasil pengamatan hanya menunjukkan bahwa Arctornis sp. hanya makan daun

mangga. Jenis tanaman lainnya terutama tanaman pohon hanya digunakan sebagai media

berpupa.

Analisis ekosistem setempat menunjukkan bahwa musuh alami khususnya predator

generalis masih dijumpai di dan sekitar lokasi serangan ulat bulu. Potensi cendawan

entomopatogenik Beauveria dan Metharizium sp. perlu dipertimbangkan karena di lokasi telah

diketahui sebagian dari pupa Arctornis sp. terinfeksi dan mati. Pada 4-5 hari kedepan

diperkirakan ngengat-ngengat baru yang keluar dari pupa akan memiliki potensi tinggi dan

tingkat peneluran yang juga tinggi mengingat sebagian dari tanaman mangga sedang berbunga

(penyedia pakan ngengat berupa nectar dari bunga) dan banyaknya tanaman pohon yang juga

menjadi penyedia pakan ngengat. Sebagian besar tanaman mangga bekas terserang telah

bersemi dan dikhawatirkan apabila terjadi sinkronisasi waktu peneluran dengan tersedianya

daun-daun mangga akan memungkinkan terjadinya infestasi dan serangan kedua dari ulat bulu,

terutama Arctornis sp dan L. marginalis. Prediksi tersebut dapat meleset apabila curah hujan

Page 13: EMPAT JENIS ULAT BULU (Arctornis sub marginata Lymantria ... · agroekosistem hutan dan kebun di Indonesia. Pemunculannya yang berfenomena ledakan ... oleh masyarakat di Indonesia

masih cukup tinggi di ekosistem setempat. Kondisi hujan dan lembab menjadikan sebagian dari

pupa rentan terinfeksi cendawan entomopatogenik atau mati karena kelembaban tinggi.

Analisis ekosistem juga menyatakan bahwa Arctornis sp. dan L. marginalis hanya

menyerang dan makan daun mangga, sehingga tidak perlu adanya kekhawatiran akan

timbulnya serangan baru pada tanaman pangan, khususnya kacang-kacangan dan umbi-

umbian.

Upaya pengendalian yang mungkin dilakukan untuk menekan invasi ulat bulu adalah:

1. Mengembalikan pola bertanam jenis campur berbagai varietas mangga karena

manalagisasi cenderung membentuk pola tanam monokultur dengan tingkat keragaman

genetik sempit sehingga memudahkan adaptasi serangga yang sebelumnya bukan hama

menjadi hama dan bersifat ledakan.

2. Meningkatkan peran musuh alami sebagai penyeimbang ekologi dengan cara

mengurangi/menekan penggunaan pestisida kimia. Aplikasi insektisida kimia dieliminir

dengan cara perlakuan pada bagian batang bawah, karena ngengat menyukai meletakkan

telur di bagian tanaman dengan permukaan kasar.

3. Pemanfaatan patogen serangga baik dari kelompok virus (Nuclear polyhedrosis virus/NPV),

bakteri (Bacillus thuringiensis), cendawan (Beauveria bassiana dan Metharizium sp.), dan

nematode (Steinernema carpocapsae). Peluang pemanfaatan NPV cukup besar karena

saat ini mulai muncul larva stadia 1-3 yang masih rentan terhadap polyhedral NPV.

KESIMPULAN

1. Tiga jenis ulat bulu yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo adalah Lymantria

marginalis, Dasychira inclusa dan Arctornis sp. dan yang menyebabkan serangan massif

dan invasif adalah Arctornis sp.

2. Ketiga jenis ulat bulu tersebut tidak menyerang tanaman pangan, L. marginalis dan

Arctornis sp. hanya menyerang mangga, sedangkan D. inclusa selain mangga juga

menyerang tanaman pohon.

3. Ledakan susulan Arctornis sp. dan Lymantria marginalis perlu diwaspadai untuk

menghindari kematian tanaman mangga, walaupun periode kritis sudah terlewati dan

migrasi kupu atau ngengat bergerak ke arah tersedianya nectar sebagai pakan ngengat.