elkana penguat created by amran maulana

31
Rangkaian Penguat Audio Transistor Disusun oleh : Amran (H1C010028) Adi Prasetyo (H1C010002) Moh Hafiyyan Harish (H1C010007) Hoiri ((H1C010049) UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK JURUSAN TEKNK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO PURBALINGGA 2012

Upload: amran21maulana

Post on 05-Aug-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Rangkaian Penguat Audio Transistor

Disusun oleh : Amran (H1C010028)

Adi Prasetyo (H1C010002)Moh Hafiyyan Harish (H1C010007)

Hoiri ((H1C010049)

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMANFAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

JURUSAN TEKNK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

PURBALINGGA2012

Page 2: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Tipe-Tipe Penguat Audio Transistor

Salah satu fungsi utama transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam hal ini transistor bisa dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, penguat arus maupun sebagai penguat daya. Penguat (amplifier) secara harfiah diartikan dengan sebuah rangkaian yang dapat memperbesar dan menguatkan sinyal input. Prinsip kerjanya ialah sinyal input di-replika (copied) dan kemudian di reka kembali (re-produced) menjadi sinyal yang lebih besar dan lebih kuat.

Page 3: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Dalam menguatkan sinyal terdapat istilah Fidelity & Efisiensi. Fidelity di definisikan sebagai seberapa mirip bentuk sinyal keluaran hasil replika terhadap sinyal masukan. Sistem penguat dikatakan memiliki fidelitas yang tinggi (high fidelity), jika sistem tersebut mampu menghasilkan sinyal keluaran yang bentuknya persis sama dengan sinyal input.

Efisiensi adalah besarnya presentase power output dibandingkan dengan power input. Sistem penguat dikatakan memiliki tingkat efisiensi tinggi (100 %) jika tidak ada rugi-rugi pada proses penguatannya yang terbuang menjadi panas.

Page 4: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Berdasarkan titik kerjanya penguat transistor dibagi menjadi tiga kelas yaitu:

• 1. Penguat kelas A Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya

setengah dari tegangan VCC penguat. Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat dengan efisiensi terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil. Namun demikian, efisiensi penguat kelas A adalah paling kecil dibandingkan dengan penguat kelas lainnya yakni sebesar 40 %. Contoh dari penguat kelas A adalah adalah rangkaian dasar common emiter (CE) transistor.

Page 5: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Gambar rangkaian penguat kelas A:

Page 6: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Garis beban pada penguat ini ditentukan oleh resistor Rc dan RE dari rumus rumus VCC = VCE + Ic R3 + Ie R4. Jika Ie = Ic maka dapat disederhanakan menjadi VCC = VCE + Ic (R3 + R4). Sedangkan resistor R1 dan R2 dipasang untuk menentukan arus bias.

Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah sistem bias pembagi tegangan dan sistem bias umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas A cocok dipakai pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.

Page 7: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Perbandingan kurva penguat:

Page 8: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Simulasi untuk penguat kelas A menggunakan Multisim:

Simulasi Penguat Ai

Page 9: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 10: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Pada Contoh simulasi kedua dari penguat kelas A, di dapatkan gelombang output dan input berbeda fasa 1800. hal ini karena penguatan kelas A tersebut adalah penguat common Emitter yang memiliki karakteristik sinyal input dan output berlawana fasa sebesar 1800. Distorsi analizer pun menunjukkan angka 0 % yang mengindikasikan bahwa sinyal output adalah sama persis dengan sinyal input (hanya berbeda fasa). Sedangkan sinyal gelombang yang dihasilkan adalah penuh atau memiliki sudut antaran 3600 . Hal ini disebabkan oleh penggunaan transistor pada percobaan menggunakan contoh transistor ideal.

Page 11: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

• Panas yang berlebih menjadi masalah tersendiri pada penguat kelas A. Maka dibuatlah penguat kelas B dengan titik Q yang digeser ke titik B (pada gambar-5). Titik B adalah satu titik pada garis beban dimana titik ini berpotongan dengan garis arus Ib = 0. Karena letak titik yang demikian, maka transistor hanya bekerja aktif pada satu bagian phase gelombang saja. Oleh sebab itu penguat kelas B selalu dibuat dengan 2 buah transistor Q1 (NPN) dan Q2 (PNP).

2. Penguat kelas B

Page 12: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Titik Q penguat A, AB dan B

Page 13: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Karena kedua transistor ini bekerja bergantian, maka penguat kelas B sering dinamakan sebagai penguat Push-Pull. Rangkaian dasar PA kelas B adalah seperti pada gambar-6. Jika sinyalnya berupa gelombang sinus, maka transistor Q1 aktif pada 50 % siklus pertama (phase positif 0o-180o) dan selanjutnya giliran transistor Q2 aktif pada siklus 50 % berikutnya (phase negatif 180o – 360o). Penguat kelas B lebih efisien dibanding dengan kelas A, sebab jika tidak ada sinyal input ( vin = 0 volt) maka arus bias Ib juga = 0 dan praktis membuat kedua trasistor dalam keadaan OFF.

Page 14: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Penguat kelas B non-push pull

Page 15: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 16: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 17: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Rangkaian Dasar Penguat Kelas B push pull

Page 18: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Simulasi untuk penguat kelas B push pull

Page 19: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 20: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 21: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

3. Penguat kelas ABCara lain untuk mengatasi cross-over adalah

dengan menggeser sedikit titik Q pada garis beban dari titik B ke titik AB (gambar-5). Ini tujuannya tidak lain adalah agar pada saat transisi sinyal dari phase positif ke phase negatif dan sebaliknya, terjadi overlap diantara transistor Q1 dan Q2. Pada saat itu, transistor Q1 masih aktif sementara transistor Q2 mulai aktif dan demikian juga pada phase sebaliknya. Penguat kelas AB merupakan kompromi antara efesiensi (sekitar 50% - 75%) dengan mempertahankan fidelitas sinyal keluaran.

Page 22: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Rangkaian Dasar Penguat Kelas AB

Page 23: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Hasil simulasi penguat AB

Page 24: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 25: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 26: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

4. Penguat kelas CKalau penguat kelas B perlu 2 transistor untuk

bekerja dengan baik, maka ada penguat yang disebut kelas C yang hanya perlu 1 transistor. Ada beberapa aplikasi yang memang hanya memerlukan 1 phase positif saja. Contohnya adalah pendeteksi dan penguat frekuensi pilot, rangkaian penguat tuner RF dan sebagainya. Transistor penguat kelas C bekerja aktif hanya pada phase positif saja, bahkan jika perlu cukup sempit hanya pada puncak-puncaknya saja dikuatkan. Sisa sinyalnya bisa direplika oleh rangkaian resonansi L dan C. Tipikal dari rangkaian penguat kelas C adalah seperti pada rangkaian berikut ini.

Page 27: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Rangkaian Dasar Penguat kelas C

Page 28: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Rangkaian ini juga tidak perlu dibuatkan bias, karena transistor memang sengaja dibuat bekerja pada daerah saturasi. Rangkaian L C pada rangkaian tersebut akan ber-resonansi dan ikut berperan penting dalam me-replika kembali sinyal input menjadi sinyal output dengan frekuensi yang sama. Rangkaian ini jika diberi umpanbalik dapat menjadi rangkaian osilator RF yang sering digunakan pada pemancar. Penguat kelas C memiliki efisiensi yang tinggi bahkan sampai 100%, namun tingkat fidelitasnya memang lebih rendah. Tetapi sebenarnya fidelitas yang tinggi bukan menjadi tujuan dari penguat jenis ini.

Page 29: Elkana Penguat Created by Amran Maulana

Hasil simulasi penguat C

Page 30: Elkana Penguat Created by Amran Maulana
Page 31: Elkana Penguat Created by Amran Maulana