ELEMINASI ALVIELEMINASI ALVI0leh0leh

IIS SUGIARTY, SSTIIS SUGIARTY, SST

Sistem Tubuh Yang Berperan dalam Sistem Tubuh Yang Berperan dalam Eleminasi AlviEleminasi Alvi

Sistem tubuh yang berperan adalah sistem Sistem tubuh yang berperan adalah sistem gastrointestinal bawah : usus halus & usus besar.gastrointestinal bawah : usus halus & usus besar.

Usus halus terdiri : duodenum, jejunum, ileum, Usus halus terdiri : duodenum, jejunum, ileum, panjang 6 m, diameter 2,5 cm, serta berfungsi panjang 6 m, diameter 2,5 cm, serta berfungsi sebagai tempat absorbsi elektrolit Na, Cl, K, Mg, sebagai tempat absorbsi elektrolit Na, Cl, K, Mg, HCOHCO33, & kalsium., & kalsium.

Usus besar dimulai dari rektum, kolon, hingga Usus besar dimulai dari rektum, kolon, hingga anus dengan panjang ± 1,5 m, diameter 6 cm.anus dengan panjang ± 1,5 m, diameter 6 cm.

Batas antara usus besar dan ujung usus halus Batas antara usus besar dan ujung usus halus adalah katup ileocaecal, fungsinya mencegah zat adalah katup ileocaecal, fungsinya mencegah zat yang masuk ke usus besar sebelum waktunya & yang masuk ke usus besar sebelum waktunya & mencegah produk buangan untuk kembali ke mencegah produk buangan untuk kembali ke usus halus.usus halus.

Produk buangan yg memasuki usus besar Produk buangan yg memasuki usus besar adalah cairan. Anus menyerap cairan adalah cairan. Anus menyerap cairan sekitar 800-1000 ml/hari. Penyerapan ini sekitar 800-1000 ml/hari. Penyerapan ini yang menyebabkan feses mempunyai yang menyebabkan feses mempunyai bentuk & berwujud setengah padat.bentuk & berwujud setengah padat.

Jika penyerapan tidak baik, maka produk Jika penyerapan tidak baik, maka produk buangan cepat melalui usus besar, feses buangan cepat melalui usus besar, feses lunak & berair.lunak & berair.

Jika feses terlalu lama dalam usus besar, Jika feses terlalu lama dalam usus besar, maka terlalu banyak air yang diserap shg maka terlalu banyak air yang diserap shg feses menjadi keras & kering.feses menjadi keras & kering.

Feses yg sdh siap utk dibuang ditampung Feses yg sdh siap utk dibuang ditampung dalam kolon sigmoid.dalam kolon sigmoid.

Makanan yang diterima o/ usus Makanan yang diterima o/ usus dari lambung dalam bentuk dari lambung dalam bentuk setengah padat (chyme) ; setengah padat (chyme) ; berupa air, nutrien, elektrolit berupa air, nutrien, elektrolit akan diabsorpsi.akan diabsorpsi.

Proses dari perjalanan makanan Proses dari perjalanan makanan membutuhkan waktu 12 jammembutuhkan waktu 12 jam

Proses defekasi (buang air besar) adalah Proses defekasi (buang air besar) adalah proses pengosongan usus. proses pengosongan usus.

Feses terdiri atas sisa makanan seperti Feses terdiri atas sisa makanan seperti selulose yang tidak direncanakan & zat selulose yang tidak direncanakan & zat makanan lain yang seluruhnya tidak makanan lain yang seluruhnya tidak dipakai oleh tubuh, berbagai macam dipakai oleh tubuh, berbagai macam organisme, sekresi kelenjar usus, pigmen organisme, sekresi kelenjar usus, pigmen empedu, & cairan tubuh.empedu, & cairan tubuh.

Feses yg normal terdiri atas masa padat & Feses yg normal terdiri atas masa padat & berwarna coklat karena disebabkan oleh berwarna coklat karena disebabkan oleh mobilitas sebagai hasil reduksi pigmen mobilitas sebagai hasil reduksi pigmen empedu & usus kecil.empedu & usus kecil.

Proses Defekasi Normal

Dalam kondisi normal rektum tidak berisi feses.Apabila ada feses/gas bergerak kedalam rektum, dindingnya akan berdistensi.Saat rektum berdistensi,saraf sensoris distimulasi membawa impuls sehingga terjadi relaksasi sfingter interna.Impuls bergerak keotak, menciptakan kesadaran individu perlu melakukan defekasiDiikuti oleh relaksasi sfingter ani eksterna secara volunter (sadar)Apabila waktu defekasi tidak tepat, konstriksi otot levator ani membuat anus tertutup dan defekasi tertunda.

Masalah Eleminasi Alvi:Masalah Eleminasi Alvi:

1.1. Konstipasi kolonikKonstipasi kolonik keadaan individu yang beresiko mengalami keadaan individu yang beresiko mengalami

statis usus besar sehingga menimbulkan eleminasi statis usus besar sehingga menimbulkan eleminasi yang jarang / keras yang jarang / keras

( keluarnya tinja terlalu kering & keras ).( keluarnya tinja terlalu kering & keras ).

Tanda klinis :Tanda klinis : - adanya feses yang keras- adanya feses yang keras - defekasi < 3 kali seminggu- defekasi < 3 kali seminggu - menurunnya bising usus- menurunnya bising usus - adanya keluhan pada rektum- adanya keluhan pada rektum - nyeri saat mengejan & defekasi- nyeri saat mengejan & defekasi - adanya perasaan masih ada sisa feses- adanya perasaan masih ada sisa feses

Kemungkinan Penyebab :Kemungkinan Penyebab :

- Defek persyarafan, kelemahan pelvis, imobilitas - Defek persyarafan, kelemahan pelvis, imobilitas karena cedera serebrospinalis, CVA,dllkarena cedera serebrospinalis, CVA,dll

- Pola defekasi tidak teratur- Pola defekasi tidak teratur - Nyeri saat defekasi karena hemoroid- Nyeri saat defekasi karena hemoroid - Menurunnya peristaltik - Menurunnya peristaltik - Penggunaan obat seperti penggunaan antasida, - Penggunaan obat seperti penggunaan antasida,

laksansia, anestesilaksansia, anestesi - Usia lanjut- Usia lanjut..

2. Konstipasi yang dirasakan.2. Konstipasi yang dirasakan.

keadaan individu dalam menentukan sendiri keadaan individu dalam menentukan sendiri penggunaan laksantif, enema, supositoria untuk penggunaan laksantif, enema, supositoria untuk memastikan defekasi setiap harinya.memastikan defekasi setiap harinya.

• Tanda klinis : adanya penggunaan laksansia Tanda klinis : adanya penggunaan laksansia setiap hari sbg enema atau supositoria setiap hari sbg enema atau supositoria secara berlebihan, adanya dugaan secara berlebihan, adanya dugaan pengeluaran feses pada waktu yang sama pengeluaran feses pada waktu yang sama setiap hari.setiap hari.

• Kemungkinan penyebab :persepsi salah Kemungkinan penyebab :persepsi salah akibat depresi, keyakinan budaya.akibat depresi, keyakinan budaya.

3. Inkontinensia Usus3. Inkontinensia Usus hilangnya kemampuan otot utk hilangnya kemampuan otot utk

mengontrol mengontrol pengeluarkan feses & gas pengeluarkan feses & gas melalui sfingter akibat melalui sfingter akibat kerusakan sfingter kerusakan sfingter (pengeluaran feses tanpa (pengeluaran feses tanpa disadari).disadari).• Tanda klinis : pengeluaran feses yang Tanda klinis : pengeluaran feses yang

tidak tidak dikehendaki.dikehendaki.• Kemungkinan Penyebab : gangguan sfingter Kemungkinan Penyebab : gangguan sfingter

rektal akibat cedera anus. Distensi rektum rektal akibat cedera anus. Distensi rektum berlebihan, kurangnya kontrol sfingter akibat berlebihan, kurangnya kontrol sfingter akibat cedera medula spinalis, CVA,dll.cedera medula spinalis, CVA,dll.

Kerusakan kognitif.Kerusakan kognitif.

4. Kembung4. Kembung keadaan penuh udara dalam perut keadaan penuh udara dalam perut

karena karena pengumpulan gas secara berlebihan pengumpulan gas secara berlebihan dalam dalam lambung atau usus.lambung atau usus.

4. 4. HemorroidHemorroid keadaan terjadinya pelebaran vena di keadaan terjadinya pelebaran vena di

daerah anus sbg akibat peningkatan daerah anus sbg akibat peningkatan tekanan didaerah anus yang dapat tekanan didaerah anus yang dapat

disebabkan krn konstipasi, peregangan disebabkan krn konstipasi, peregangan saat defekasi.saat defekasi.

5. 5. Fecal ImpactionFecal Impaction masa feses keras dilipatan rektum yg masa feses keras dilipatan rektum yg

diakibatkan oleh retensi & akumulasi diakibatkan oleh retensi & akumulasi materi feses yang berkepanjangan. materi feses yang berkepanjangan. Penyebabnya : asupan kurang, Penyebabnya : asupan kurang,

aktivitas kurang, diet rendah serat, aktivitas kurang, diet rendah serat, kelemahan tonus otot.kelemahan tonus otot.

6.6. DiareDiare merupakan keadaan individu yg beresikomerupakan keadaan individu yg beresiko

mengalami feses dlm bentuk cair. mengalami feses dlm bentuk cair. Sering Sering disertai kejang usus, rasa mual disertai kejang usus, rasa mual dan dan muntah.muntah.

• Tanda klinis : adanya pengeluaran feses Tanda klinis : adanya pengeluaran feses cair, frekuensi > 3 kali sehari, nyeri / kram cair, frekuensi > 3 kali sehari, nyeri / kram abdomen, bising usus meningkat.abdomen, bising usus meningkat.

• Penyebabnya: malabsorpsi, inflamasi, Penyebabnya: malabsorpsi, inflamasi, proses infeksi, peningkatan peristaltik proses infeksi, peningkatan peristaltik karena peningkatan metabolisme, efek karena peningkatan metabolisme, efek tindakan pembedahan usus, stress tindakan pembedahan usus, stress psikologis.psikologis.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES DEFEKASIDEFEKASI

1.1. UsiaUsia

2.2. DietDiet

3.3. Asupan CairanAsupan Cairan

4.4. AktivitasAktivitas

5.5. PengobatanPengobatan

6.6. Gaya HidupGaya Hidup

7.7. PenyakitPenyakit

8.8. NyeriNyeri

9.9. Kerusakan Sensorik & MotorikKerusakan Sensorik & Motorik

UsiaUsia Setiap tahap perkembangan memiliki kemampuan Setiap tahap perkembangan memiliki kemampuan

mengontrol defekasi yang berbeda. Bayi belum mengontrol defekasi yang berbeda. Bayi belum memiliki kemampuan mengontrol BAB scr penuh. memiliki kemampuan mengontrol BAB scr penuh. Pada orang dewasa sudah memiliki kemampuan Pada orang dewasa sudah memiliki kemampuan mengontrol secara penuh. Pada lansia mengalami mengontrol secara penuh. Pada lansia mengalami penurunan.penurunan.

DietDiet Makanan yg memiliki kadar kandungan serat tinggi Makanan yg memiliki kadar kandungan serat tinggi

dapat membantu proses percepatan dan jumlah dapat membantu proses percepatan dan jumlah yang dikonsumsi pun dapat mempengaruhi.yang dikonsumsi pun dapat mempengaruhi.

Asupan CairanAsupan Cairan Pemasukan yang kurang dalam tubuh membuat Pemasukan yang kurang dalam tubuh membuat

defekasi menjadi keras krn proses absorbsi kurang defekasi menjadi keras krn proses absorbsi kurang shg dpt mempengaruhi kesulitan proses defekasi.shg dpt mempengaruhi kesulitan proses defekasi.

AktivitasAktivitas Melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan Melalui aktivitas tonus otot abdomen, pelvis, dan

diafragma menyebabkan gerakan peristaltik pada diafragma menyebabkan gerakan peristaltik pada daerah kolon dpt bertambah baik shg membantu daerah kolon dpt bertambah baik shg membantu kelancaran proses defekasi.kelancaran proses defekasi.

PengobatanPengobatan Seperti penggunaan laksantif & antasida yang Seperti penggunaan laksantif & antasida yang

terlalu sering.terlalu sering.

Gaya HidupGaya Hidup Seseorang yang memiliki gaya hidup sehat / Seseorang yang memiliki gaya hidup sehat /

kebiasaan melakukan BAB ditempat bersih/toilet, kebiasaan melakukan BAB ditempat bersih/toilet, maka ketika org tsb BAB ditempat terbuka/kotor maka ketika org tsb BAB ditempat terbuka/kotor ia akan mengalami kesulitan dlm proses defekasi.ia akan mengalami kesulitan dlm proses defekasi.

PenyakitPenyakit Penyakit yang berhubungan dengan sistem Penyakit yang berhubungan dengan sistem

pencernaan, contoh : gastroenteritis/diare pencernaan, contoh : gastroenteritis/diare penyakit infeksi lainnya.penyakit infeksi lainnya.

NyeriNyeri Adanya nyeri dapat mempengaruhi Adanya nyeri dapat mempengaruhi

keinginan / kemampuan untuk BAB, contoh : keinginan / kemampuan untuk BAB, contoh : nyeri pada kasus hemoroid & episiotomi.nyeri pada kasus hemoroid & episiotomi.

Kerusakan Sensoris & MotorikKerusakan Sensoris & Motorik Menimbulkan proses penurunan stimulasi Menimbulkan proses penurunan stimulasi

sensoris dalam defekasi. Hal tsb diakibatkan sensoris dalam defekasi. Hal tsb diakibatkan oleh kerusakan saraf pada tulang belakang / oleh kerusakan saraf pada tulang belakang / kerusakan saraf lainnya.kerusakan saraf lainnya.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ASUHAN KEPERAWATAN PADA MASALAH ELEMINASI ALVIMASALAH ELEMINASI ALVI

A.A. Pengkajian Keperawatan.Pengkajian Keperawatan.

1.1. Pola defekasi & keluhan selama Pola defekasi & keluhan selama defekasi.defekasi.

- frekuensi BAB pada bayi sebanyak 4-- frekuensi BAB pada bayi sebanyak 4-6x/hr.6x/hr.

- org dewasa adalah 2-3x/hr dgn jlh - org dewasa adalah 2-3x/hr dgn jlh rata2 jlh pembuangan perhari adalah rata2 jlh pembuangan perhari adalah 150 gr.150 gr.

2.2. Keadaan feses meliputi :Keadaan feses meliputi :NoNo KeadaanKeadaan NormalNormal AbnormalAbnormal PenyebabPenyebab

11 WarnaWarna Bayi:kuningBayi:kuning

Dewasa:cokelatDewasa:cokelat

Putih,hitam/tar,Putih,hitam/tar,

MerahMerah

Pucat berlemakPucat berlemak

Kurangnya kadar Kurangnya kadar empedu, empedu, perdarahan sal perdarahan sal cerna bgn cerna bgn atas,prdarahan atas,prdarahan sal cerna bgn sal cerna bgn bawah.bawah.

Malabsorbsi Malabsorbsi lemaklemak

22 BauBau Khas feses & Khas feses & dipengaruhi o/ dipengaruhi o/ makananmakanan

Amis & perubahan Amis & perubahan baubau

Darah & infeksi.Darah & infeksi.

33 KonsistensiKonsistensi Lunak & berbentukLunak & berbentuk CairCair Diare & absorbsi Diare & absorbsi kurangkurang

44 BentukBentuk Sesuai diameter Sesuai diameter rektumrektum

Kecil, bentuknya Kecil, bentuknya seperti pencilseperti pencil

Obstruksi & Obstruksi & peristaltik yg peristaltik yg cepat.cepat.

55 KonstituenKonstituen Makanan yg tdk Makanan yg tdk dicerna, bakteri yg dicerna, bakteri yg mati, lemak, mati, lemak, pigmen empedu, pigmen empedu, mukosa usus, airmukosa usus, air

Darah,pus,benda Darah,pus,benda asing, mukus,atau asing, mukus,atau cacingcacing

Internal bleeding, Internal bleeding, infeksi, tertelan infeksi, tertelan benda, iritasi, benda, iritasi, inflamasiinflamasi

3.3. Faktor yang mempengaruhi eleminasi alvi Faktor yang mempengaruhi eleminasi alvi ::

perilaku / kebiasaan defekasi, diet, perilaku / kebiasaan defekasi, diet, makanan yang biasa dimakan, makanan makanan yang biasa dimakan, makanan yg dihindari, pola makan yg teratur / tdk, yg dihindari, pola makan yg teratur / tdk, cairan ( jumlah & jenis minuman / hari), cairan ( jumlah & jenis minuman / hari), aktivitas (kegiatan sehari-hari), kegiatan aktivitas (kegiatan sehari-hari), kegiatan yang spesifik, penggunaan obat, stres, yang spesifik, penggunaan obat, stres, pembedahan / penyakit menetap, dsb.pembedahan / penyakit menetap, dsb.

B. Diagnosa Keperawatan.B. Diagnosa Keperawatan.

1. Konstipasi b/d :1. Konstipasi b/d : Defek persyarafan, kelemahan pelvis, Defek persyarafan, kelemahan pelvis,

immobilitas akibat cedera medula immobilitas akibat cedera medula spinalis, dan CVA.spinalis, dan CVA.

Penurunan respon berdefekasi.Penurunan respon berdefekasi. Nyeri akibat hemoroid.Nyeri akibat hemoroid. Efek samping tindakan pengobatan: Efek samping tindakan pengobatan:

antasida, anestesi.antasida, anestesi. Menurunnya peristaltik akibat stres.Menurunnya peristaltik akibat stres. Penurunan Laju MetabolismePenurunan Laju Metabolisme

B. Diagnosa Keperawatan.B. Diagnosa Keperawatan.

2. Diare b/d :2. Diare b/d : Malabsorpsi / inflamasi akibat penyakit Malabsorpsi / inflamasi akibat penyakit

infeksi, gastritis, ulkus, dll.infeksi, gastritis, ulkus, dll. Peningkatan peristaltik akibat peningkatan Peningkatan peristaltik akibat peningkatan

metabolisme.metabolisme. Proses infeksi.Proses infeksi. Efek samping tindakan pengobatanEfek samping tindakan pengobatan Stres psikologis.Stres psikologis.

3. Inkontinensia usus b/d :3. Inkontinensia usus b/d : Gangguan sfingter rektal akibat Gangguan sfingter rektal akibat

cedera rektum atau tindakan cedera rektum atau tindakan pembedahan.pembedahan.

Kurangnya kontrol pada sfingter Kurangnya kontrol pada sfingter akibat cedera medula spinalis, CVA, akibat cedera medula spinalis, CVA, dll.dll.

Distensi rektum akibat konstipasi Distensi rektum akibat konstipasi kronis.kronis.

Ketidakmampuan mengenal / Ketidakmampuan mengenal / merespon proses defekasi akibat merespon proses defekasi akibat depresi atau kerusakan kognitif.depresi atau kerusakan kognitif.

C. Perencanaan KeperawatanC. Perencanaan Keperawatan

Tujuan :Tujuan :Memahami arti eleminasi scr Memahami arti eleminasi scr

normal.normal.Mempertahankan asupan makanan Mempertahankan asupan makanan

dan minuman cukup.dan minuman cukup.Membantu latihan secara teratur.Membantu latihan secara teratur.Mempertahankan kebiasaan Mempertahankan kebiasaan

defekasi secara teratur.defekasi secara teratur.Mencegah gangguan integritas kulit.Mencegah gangguan integritas kulit.

Rencana TindakanRencana Tindakan

1.1. Kaji perubahan faktor yang dapat Kaji perubahan faktor yang dapat mempengaruhi eleminasi alvi.mempengaruhi eleminasi alvi.

a.a. Konstipasi scr umum.Konstipasi scr umum.• Membiasakan pasien untuk BAB scr teratur.Membiasakan pasien untuk BAB scr teratur.• Meningkatkan asupan cairan.Meningkatkan asupan cairan.• Diet yang seimbang & makanan yang Diet yang seimbang & makanan yang

banyak mengandung serat.banyak mengandung serat.• Melakukan latihan fisik : latihan otot perutMelakukan latihan fisik : latihan otot perut• Mengatur posisi yang baik untuk BABMengatur posisi yang baik untuk BAB• Anjurkan untuk tidak memaksakan diri Anjurkan untuk tidak memaksakan diri

dalam BAB.dalam BAB.• Berikan obat laksantif “ Dulcolax “Berikan obat laksantif “ Dulcolax “• Lakukan enema (huknah).Lakukan enema (huknah).

Anjurkan pasien untuk minum air hangat / jus Anjurkan pasien untuk minum air hangat / jus buah (minuman yang merangsang peristaltik) buah (minuman yang merangsang peristaltik) sebelum waktu defekasi.sebelum waktu defekasi.

Bantu pasien ke toilet.Bantu pasien ke toilet. Jaga privasi pasien selama defekasi.Jaga privasi pasien selama defekasi. Instruksikan pasien untuk duduk di toilet, Instruksikan pasien untuk duduk di toilet,

gunakan tangan untuk menekan perut terus gunakan tangan untuk menekan perut terus kebawah dan jangan mengedan untuk kebawah dan jangan mengedan untuk merangsang pengeluaran feses.merangsang pengeluaran feses.

Jangan dimarahi ketika pasien tidak mampu Jangan dimarahi ketika pasien tidak mampu defekasi.defekasi.

Anjurkan makan secara teratur dengan Anjurkan makan secara teratur dengan asupan cairan dan serat yang adekuat.asupan cairan dan serat yang adekuat.

Pertahankan latihan secara teratur jika fisik Pertahankan latihan secara teratur jika fisik pasien mampu.pasien mampu.

b.b. Konstipasi akibat nyeri :Konstipasi akibat nyeri : Diet tinggi serat.Diet tinggi serat. Berikan pelumas disekitar anus untuk Berikan pelumas disekitar anus untuk

mengurangi nyeri.mengurangi nyeri. Kompres dingin disekitar anus untuk Kompres dingin disekitar anus untuk

mengurangi rasa gatal.mengurangi rasa gatal. Rendam duduk / mandi di bak dengan air Rendam duduk / mandi di bak dengan air

hangat selama 15 menit jika nyeri hebat.hangat selama 15 menit jika nyeri hebat. Berikan pelunak feses.Berikan pelunak feses. Cegah duduk lama apabila hemoroid ( Cegah duduk lama apabila hemoroid (

berdiri tiap 1 jam ± 10-15 menit ).berdiri tiap 1 jam ± 10-15 menit ).

c.c. Konstipasi kolonik akibat perubahan gaya Konstipasi kolonik akibat perubahan gaya hidup :hidup :

Berikan stimulus untuk BAB ; minum jus.Berikan stimulus untuk BAB ; minum jus. Bantu pasien menggunakan pispot jika Bantu pasien menggunakan pispot jika

memungkinkan.memungkinkan. Gunakan kamar mandi daripada pispot Gunakan kamar mandi daripada pispot

jika memungkinkan.jika memungkinkan. Ajarkan latihan fisik dengan cara Ajarkan latihan fisik dengan cara

memberikan ambulasi, latihan rentang memberikan ambulasi, latihan rentang gerak, dll. gerak, dll.

Tingkatkan diet tinggi serat seperti buah Tingkatkan diet tinggi serat seperti buah & sayuran.& sayuran.

d.d. Inkontinensia usus :Inkontinensia usus :

Pada waktu tertentu tiap 2/3 jam letakkan Pada waktu tertentu tiap 2/3 jam letakkan pispot dibawah TT pasien.pispot dibawah TT pasien.

Berikan latihan BAB dan anjurkan pasien Berikan latihan BAB dan anjurkan pasien untuk selalu berusaha latihan.untuk selalu berusaha latihan.

Jika inkontinensia hebat, diperlukan Jika inkontinensia hebat, diperlukan pakaian dalam yang tahan lembab, pakaian dalam yang tahan lembab, supaya pasien & sprei tidak begitu kotor.supaya pasien & sprei tidak begitu kotor.

Pakai laken yang dapat dibuang dan Pakai laken yang dapat dibuang dan menyenangkan untuk dipakai.menyenangkan untuk dipakai.

Untuk mengurangi rasa malu pasien, Untuk mengurangi rasa malu pasien, perlu didukung semangat pengertian perlu didukung semangat pengertian perawatan khusus.perawatan khusus.

D. TINDAKAN KEPERAWATAN.D. TINDAKAN KEPERAWATAN.

1.1. Menyiapkan feses untuk bhn Menyiapkan feses untuk bhn pemeriksaan.pemeriksaan.

2.2. Menolong BAB menggunakan pispot.Menolong BAB menggunakan pispot.

3.3. Memberikan huknah rendah.Memberikan huknah rendah.

4.4. Memberikan huknah tinggi.Memberikan huknah tinggi.

5.5. Memberikan spuit gliserin (enema Memberikan spuit gliserin (enema force).force).

6.6. Mengeluarkan feses dengan jari Mengeluarkan feses dengan jari (evakuasi feses).(evakuasi feses).

Atur posisi ps & pakai Handscone

Masukkan jari telunjuk yang diberi pelumas / jely

dalam anus, dan keluarkan masa feses yang keras dalam rektum

E. EVALUASI KEPERAWATANE. EVALUASI KEPERAWATAN

Evaluasi dilakukan untuk menilai adanya Evaluasi dilakukan untuk menilai adanya kemampuan pasien dalam :kemampuan pasien dalam :

1.1. Memahami cara eleminasi yang normal.Memahami cara eleminasi yang normal.2.2. Mempertahankan asupan makanan dan Mempertahankan asupan makanan dan

minuman yang adekuat.minuman yang adekuat.3.3. Melakukan latihan secara teratur.Melakukan latihan secara teratur.4.4. Mempertahankan defekasi secara normal Mempertahankan defekasi secara normal

ditunjukkan dengan kemampuan pasien dalam ditunjukkan dengan kemampuan pasien dalam mengontrol BAB tanpa bantuan obat / enema, mengontrol BAB tanpa bantuan obat / enema, BAB tanpa mengejan.BAB tanpa mengejan.

5.5. Mempertahankan rasa nyaman : kenyamanan Mempertahankan rasa nyaman : kenyamanan saat BAB, tidak terjadi bleeding dan inflamasi.saat BAB, tidak terjadi bleeding dan inflamasi.

6.6. Mempertahankan integritas kulit perianal.Mempertahankan integritas kulit perianal.

SEKIANSEKIAN

DANDAN

TERIMA KASIHTERIMA KASIH