elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah kendaraan terdapat beberapa sistem yang sangat berpengaruh bagi keselamatan pengendara, penumpang, orang lain dan kendaraan itu sendiri. Dan salah satu sistem tersebut adalah sistem rem, dan sistem rem ini berfungsi untuk mengurangi sampai memberhentikan laju putaran roda kendaraan. Dari beberapa sumber yang pernah saya baca, rem udara adalah awal mula dari bentuk aplikasi rem otomatis dimana sebagai control mekanisme kerja pada rem tersebut adalah pengaturan pada katup-katup yang dioperasikan untuk mengatur aliran udara bertekanan yang dibutuhkan dalam sistem pengereman. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang seperti uraian di atas maka dapat diambil rumusan masalah diantaranya sebagai berikut: a. Bagaimana fungsi masing-masing komponen pada rem udara. b. Bagaimana. mekanisme prinsip kerja rem udara c. Bagaimana penerapan sistem rem udara pada truk. 1.3 Tujuan Page 1

Upload: dimas-wijaya-kartasasmita

Post on 06-Aug-2015

304 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

tentang rem, elemen mein dan sistem pengereman

TRANSCRIPT

Page 1: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada sebuah kendaraan terdapat beberapa sistem yang sangat

berpengaruh bagi keselamatan pengendara, penumpang, orang lain dan

kendaraan itu sendiri. Dan salah satu sistem tersebut adalah sistem rem, dan

sistem rem ini berfungsi untuk mengurangi sampai memberhentikan laju

putaran roda kendaraan.

Dari beberapa sumber yang pernah saya baca, rem udara adalah awal

mula dari bentuk aplikasi rem otomatis dimana sebagai control mekanisme

kerja pada rem tersebut adalah pengaturan pada katup-katup yang

dioperasikan untuk mengatur aliran udara bertekanan yang dibutuhkan dalam

sistem pengereman.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang seperti uraian di atas maka dapat diambil

rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:

a. Bagaimana fungsi masing-masing komponen pada rem udara.

b. Bagaimana. mekanisme prinsip kerja rem udara

c. Bagaimana penerapan sistem rem udara pada truk.

1.3 Tujuan

a. Dengan pembuatan makalah ini mahasiswa dapat menambah pengetahuan

tentang fungsi setiap komponen dari rem udara dan prinsip kerja dari

sistem rem udara.

b. Dengan pembuatan makalah ini mahasiswa dapat mengetahui aplikasi rem

udara pada truk.

Page 1

Page 2: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Sejarah Singkat

Rem udara awalnya diciptakan oleh insinyur Amerika George

Westinghouse (1846-1914). Pada tanggal 5 Maret 1872, dan Westinghouse

dipatenkan sebagai merk rem udara yang pertama, dan tak lama kemudian

Westinghouse mendirikan perusahaan sendiri, The Westinghouse Air Brake

Company, untuk memproduksi dan mendistribusikan penemuannya. Rem

udara menyebar dengan cepat dan hasil penemuannya digunakan secara luas.

Hari ini rem udara dapat ditemukan pada hampir semua kereta api, bus, dan

truk. Meskipun perbaikan telah dilakukan untuk rancangan Westinghouse

yang asli, fungsionalitas dasar dari rem udara tetap tidak berubah.

Komponen-komponen dasar yang biasa digunakan pada sistem rem

udara truk dan bus, bekerja dengan cara yang sama seperti dalam gerbong

kereta. Pengoprasiannya menggunakan prinsip katup 3/2, dimana udara

bertekanan di dalam pipa-pipa rem atau jalur udara pada rangkaian sistem

rem diatur untuk pengoprasian rem. Hampir semua kendaraan yang

dilengkapi dengan roadgoing rem udara memiliki sistem kendali yang

berfungsi untuk menjaga peningkatan dan penurunan tekanan udara pada

sistem rem.

Gambar 2.1 Rangkaian sistem rem udara

Page 2

Page 3: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

2.2 Komponen-komponen Dasar Sistem Rem Udara Pada Truk atau Bus :

a. Air compressor : Untuk mengkompresikan udara, sehingga udara tersebut

menjadi bertekanan.

Gambar 2.2 Kompresor udara

b. Air compressor governor: Untuk mengontrol tekanan udara di dalam

reservoir supaya tidak melebihi batas kemampuan tanki yang telah ditentukan

(150 psi)

Gambar 2.3 Governor

c. Air reservoir tank: Tempat untuk menyimpan udara bertekanan yang akan

digunakan oleh sistem pengereman

Gambar 2.4 Air reservoir tank

Page 3

Page 4: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

d. Air dryer : Untuk menjamin kebersihan udara supaya udara yang dialirkan

dalam system adalah udara murni (tidak mengandung uap air).

Gambar 2.5 Air dryer

e. Foot valve (pedal rem): Katup control untuk mengoprasikan system rem

Ketika depresi, udara dilepaskan dari reservoir tank

Gambar 2.6 Foot valve (pedal rem)

Page 4

Page 5: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

f. Brake chamber : Menerima tekanan udara dan mendorong mekanisme rem

pada drum brake.

Gambar 2.7 Brake chamber manual dan otomatis

g. Brake room : Sebuah drum brake yang didalamnya terdapat mekanisme rem,

sebuah slack adjuster dan dioprasikan dengan mekanisme cam.

Gambar 2.8 Brake room

Page 5

Page 6: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

h. Slack adjuster: Sebuah lengan yang menghubungkan batang pendorong

pada s-cam untuk mengatur jarak antara sepatu rem.

Gambar 2.9 Slack adjuster

i. Brake S-cam: Cam berbentuk S yang mendorong sepatu rem sehingga

bersinggungan dengan drum brake.

Gambar 2.10 S-cam

j. Brake shoes : Sepatu dengan lapisan yang menyebabkan gesekan terhadap

drum rem.

Gambar 2.11 Brake shoes (sepatu rem)

k. Return spring : Sebuah pegas kaku terhubung ke masing-masing sepatu rem

yang mengembalikan sepatu ke posisi semula.

Page 6

Page 7: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

2.3 Langkah Persiapan Pengoperasian Rem Udara :

a. Pastikan tekanan operasi minimum untuk kendaraan sistem rem udara tidak

kurang dari 85 psi (pound per square inch) untuk bus dan 100 psi untuk

sebuah truk.

b. Periksa bahwa dibutuhkan waktu tidak lebih dari dua menit untuk tekanan

udara meningkat dari 85 psi ke 100 psi pada 600-900 rpm (Hal ini disebut

tekanan udara tingkat penumpukan).

c. Konfirmasi yang benar governor cut-out tekanan untuk kompresor udara

antara 120 psi dan 135 psi. Cut-tekanan adalah 20 psi hingga 25 psi cut-out

di bawah tekanan.

d. Udara dalam sistem rem udara tidak seperti air, terutama di daerah beriklim

dingin di mana es dapat memblokir udara mencapai mekanisme rem dan

menyebabkan roda mengunci. Untuk mencegah masalah ini, banyak dari

sistem-sistem modern memiliki katup drain otomatis terinstal di setiap

udara tangki.

Page 7

Page 8: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Gambaran Umum Sistem Rem Udara

Rem udara adalah sistem rem yang pengoperasiannya menggunakan

udara yang bertekanan dimana rem ini memanfaatkan energi udara bertekanan

untuk menjalankan sistem pengereman. Awalnya sistem rem ini

dikembangkan dan digunakan pada kereta api, untuk menggantikan sistem

rem mekanik secara individu, yang artinya satu tuas hanya untuk mengerem

satu roda.

Dengan diciptakannya sistem rem udara ini kita hanya perlu menekan

satu tombol atau pedal untuk membuka katup-katup agar udara bertekanan

mengalir pada sistem rem ini sehingga brake chamber mengaktifkan brake

house, sampai terjadi proses pengereman. Intinya dengan menggunakan energi

sekecil mungkin kita dapat melakukan pengereman untuk daya besar dengan

bantuan udara bertekanan

Prinsip rem yaitu kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila

mesin dibebaskan ( tidak dihubungkan ) dengan pemindah daya, kendaraan

cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi, dengan maksud

untuk menurunkan kecepatan gerak kendaran hingga berhenti. Mesin

mengubah energi panas menjadi energi kinetik ( gerak ) untuk menggerakkan

kendaraan. Sebaliknya, rem mengubah energi kinetik kembali menjadi energi

panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem bekerja disebabkan

oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan sistem gerak putar. Efek

pengereman ( bracking effect ) diperoleh adanya gesekan yang ditimbulkan

antara dua objek. Supaya saat pengereman tidak mengeluarkan tenaga yang

besar, maka dibuatlah suatu sistem pengereman yang memakai tenaga tekanan

udara,sistem ini disebut sistem rem tekanan udara atau lebih dikenal rem udara

atau rem pneumatik. Sistem rem udara dilengkapi dengan sebuah kompresor,

gunanya untuk menghasilkan udara kompresi. Kompresor itu digerakkan oleh

mesin kendaraan. Tiap-tiap roda dilengkapi dengan pesawat rem mekanik,

poros kunci-kunci rem dilengkapi dengan tuas yang berhubungan dengan

Page 8

Page 9: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

batang torak dari silinder-silinder udara. Didalam silinder udara tidak

diperkenankan ada kebocoran, kebocoran udara dapat mengakibatkan

berkurangnya daya pengereman.

3.2 Keuntungan pemakaian rem udara :

A. Merupakan media/fluida kerja yang mudah didapat dan mudah diangkut.

1) Udara tersedia dimana saja dalam jumlah yang tak terhingga.

2) Saluran-saluran balik tidak diperlukan karena udara bekas dapat dibuang

bebas ke atmosfer, sistem elektrik dan hidrolik memerlukan saluran balik.

3) Udara bertekanan dapat dialirkan dengan mudah melalui saluran-saluran

dengan jarak yang panjang, jadi pembuangan udara bertekanan dapat

dipusatkan. Dalam satu sumber tekanan, udara pada setiap cabang yang

belum melalui penampang mempunyai tekanan udara yang sama. Melalui

saluran-saluran cabang dan pipa-pipa selang, energi udara bertekanan

dapat disalurkan kemana saja dalam sistem rem tersebut.

B. Dapat disimpan dengan mudah

Sumber udara bertekanan ( kompresor ) hanya menyalurkan udara

bertekanan sewaktu udara bertekanan ini perlu digunakan. Jadi kompresor

tidak perlu bekerja seperti halnya pada pompa peralatan hidrolik.

C. Bersih dan kering

1) Udara bertekanan yang digunakan adalah udara bersih. Kalau ada

kebocoran pada saluran pipa, benda-benda kerja maupun bahan-bahan

disekelilingnya tidak akan menjadi kotor.

2) Udara bertekanan yang digunakan juga merupakan udara kering, sehingga

tidak menimbulkan korosi pada saluran-saluran yang terbuat dari logam

D. Tidak peka terhadap suhu

1) Udara bersih ( tanpa uap air ) dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu

yang tinggi atau pada suhu rendah, jauh di bawah titik beku

2) Udara bertekanan juga dapat digunakan pada tempat-tempat yang sangat

panas, misalnya untuk digunakan pada tempa tekan, pintu-pintu dapur

pijar, dapur pengerasan atau dapur lumer.

Page 9

Page 10: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

3) Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman

dalam lingkungan yang panas sekali, misalnya pada industri-industri baja

atau bengkel-bengkel tuang ( cor ).

E. Aman terhadap kebakaran dan ledakan

1) Keamanan kerja serta produksi besar dari udara bertekanan tidak

mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.

2) Dalam ruang-ruang dengan resiko timbulnya kebakaran atau ledakan atau

gas-gas yang dapat meledak dapat dibebaskan, alat-alat pneumatik dapat

digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas. Dalam

ruang seperti itu kendali elektrik dalam banyak hal tidak diinginkan.

F. Tidak diperlukan pendinginan fluida kerja

Pembawa energi ( udara bertekanan ) tidak perlu diganti sehingga untuk ini

tidak dibutuhkan biaya. Minyak setidak-tidaknya harus diganti setelah 100

sampai 125 jam kerja.

G. Rasional ( Menguntungkan )

1) Pneumatik adalah 40 sampai 50 kali lebih murah daripada tenaga otot. Hal

ini sangat penting pada mekanisasi dan otomatisasi produksi.

2) Komponen-komponen untuk peralatan pneumatik tanpa pengecualian

adalah lebih murah jika dibandingkan dengan komponen-komponen

peralatan hidrolik.

H. Kesederhanaan ( Mudah Pemeliharan )

1) Karena konstruksi sederhana, peralatan-peralatan udara bertekanan hampir

tidak peka gangguan.

2) Gerakan-gerakan lurus dilaksanakan secara sederhana tanpa komponen

mekanik, seperti tuas-tuas, eksentrik, cakera bubungan , pegas, poros

sekrup dan roda gigi.

3) Komponen-komponennya dengan mudah dapat dipasang dan setelah

dibuka dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.

Page 10

Page 11: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

I. Dapat dibebani lebih

1) Alat-alat udara bertekanan dan komponen-komponen berfungsi dapat

ditahan sedemikian rupa hingga berhenti. Dengan cara ini komponen-

komponen akan aman terhadap pembebanan lebih. Komponen-komponen

ini juga dapat di rem sampai keadaan berhenti tanpa kerugian.

2) Pada pembebanan lebih alat-alat udara bertekanan memang akan berhenti,

tetapi tidak akan mengalami kerusakan. Alat-alat listrik terbakar pada

pembebanan lebih.

3) Suatu jaringan udara bertekanan dapat diberi beban lebih tanpa rusak.

3.3 Nama dan Fungsi Komponen Rem Angin pada Truk

Rangkaian Rem Udara seperti pada gambar 3.1 :

Gambar 3.1 Mekanisme rem udara (air brake)

Page 11

Page 12: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Keterangan :

1. Kompresor : Fungsi kompresor adalah menyediakan udara bertekanan yang

akan dialirkan ke dalam sistem.

Gambar 3.2 Kompresor

2. Governor : Mengontrol tekanan udara “minimum” dan “maksimum” di dalam

sistem dengan pengontrolan katup unloader pada kompresor.

Gambar 3.3 Governor

Page 12

Page 13: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

3. Reservoir

Gambar 3.4 Reservoir

a) supply : untuk menyimpan tekanan udara dan menyuplai udara ke

reservoir primer dan sekunder.

b) Reservoir udara primer : fungsi reservoir ini adalah untuk menyimpan

udara dalam sistem primer atau pada rangkaian aksel belakang.

c) Reservoir sekunder : reservoir ini adalah tempat penyimpanan udara untuk

rem sekunder atau rem aksel kemudi.

4. Saluran buang manual : Untuk membuang uap air dalam reservoir secara

manual.

Gambar 3.5 Saluran buang manual

Page 13

Page 14: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

5. Katup Pengaman : Untuk melindungi sistem apabila tekanan pada tangki

naik melebihi 150 Psi.

Gambar 3.6 Katup safety

6. Sakelar Peringatan Tekanan Rendah : akan menyalakan lampu dan atau

sistem alarm apabila tekanan udara dalam sistem turun dibawah 60 Psi.

7. Check Valve Satu Arah : membiarkan udara mengalir hanya dengan satu

arah. Check Valve ini memisahkan sistem primer dengan sistem sekunder.

Gambar 3.7 Check Valve Satu Arah

8. Alat Ukur Tekanan Udara : memberitahukan operator tentang tekanan yang

tersimpan dalam setiap sistem.

Gambar 3.8 Alat Ukur Tekanan Udara

Page 14

Spring

Body

BallCap nut

Page 15: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

9. Check Valve Dua Arah : akan mengambil udara dari tekanan tertinggi yang

berasal dari dua sumber dan mengirimnya ke dalam satu port pengiriman.

Gambar 3.9 Check Valve Dua Arah

10. Katup Relai : digunakan untuk mengurangi waktu tertinggal (lag time)

dengan cara mempercepat aplikasi rem.

Gambar 3.10 Katup Relai

11. Katup injak : Untuk membuka dan menutup aliran udara atau mengoprasikan

system rem udara melalui kerja pedal.

Gambar 3.11 Katup injak

12. Service Brake Chamber : Mengubah tekanan udara menjadi tekanan mekanis.

Page 15

Page 16: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Gambar 3.12 Brake Chamber

13. Spring Brake Chamber : ruang “piggy back” yang secara mekanis akan

menggunakan dan menahan komponen dalam posisi terparkir.

Gambar 3.13 Spring Brake Chamber

14. Katup Kontrol Tekan – Tarik : digunakan untuk mengontrol penggunaan dan

pemakaian rem parkir traktor, suplai udara untuk sistem kontrol parkir

digabungkan dengan udara yang berasal dari reservoir primer dan sekunder

supaya jika satu reservoir rusak, maka reservoir yang masih berfungsi akan

menjaga rem pegas dalam posisi terlepas.

Gambar 3.14 Katup Kontrol Tekan – Tarik

Page 16

Page 17: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

15. Katup Rasio Otomatis : mengurangi tekanan aksel depan terhadap roda depan

dibawah kondisi pengereman yang normal, dari “0” sampai kira-kira 40 Psi.

16. Katup Rem Pegas Traktor : akan mengembalikan rem pegas ke service brake

dengan mengontrol pembuangan udara dari ruang rem pegas jika ada

kerusakan pada sistem primer.

17. Katup Relai Emergensi atau Parkir : relay ini akan beroperasi dengan cara

yang sama dengan relai servis, kecuali jika dalam aplikasinya digunakan pada

rangkaian rem parkir.

Gambar 3.15 Katup Relai Emergensi atau Parkir

18. Katup Kontrol Trailer : mengoperasikan rem servis trailer secara bebas dari

rem servis traktor.

Gambar 3.16 Katup Kontrol Trailer

Page 17

Page 18: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

19. Katup Pelindung Traktor : mengisolasi sistem udara traktor jika terjadi

kekurangan udara secara tiba-tiba pada trailer atau kerusakan pada traktor

trailer.

Gambar 3.17 Katup Pelindung Traktor

20. Service Glad Hand : mentransfer udara dari sistem servis traktor ke sistem

servis trailer.

Gambar 3.18 Service Glad Hand

21. Supply Glad Hand : mentransfer suplai udara untuk trailer yang berasal dari

traktor ke trailer.

Page 18

To the supply

(emergency) glad hand

To the control

(service) glad hand

Page 19: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Gambar 3.19 Supply Glad Hand

3.4 Desain dan Fungsi

Sebuah sistem rem udara tekan dibagi menjadi sistem pasokan dan sistem

kontrol. Sistem pasokan bekerja mengkompresi udara, menyimpan dan

menyediakan udara bertekanan tinggi ke sistem kontrol serta udara tambahan

yang dioperasikan untuk membantu system-sistem yang lain yang

membutuhkan media udara.

A. Sistem pasokan ( supply sistem )

Sistem pasokan adalah sebuah sistem yang bertugas untuk mensuplai udara

bertekanan yang dihasilkan oleh kompresor untuk didistribusikan menuju ke

reservoir tank. Udara yang akan dikompresikan sebelum didistribusikan ke

reservoir tank terlebih dahulu dilewatkan ke sistem pendingin udara dan

pengering udara (cooling coil and air dryer) yang akan menghilangkan kadar

air dalam udara, pada sistem ini juga terdapat pressure regulator and safety

valve. Sebagai pengganti air dryer pada supply system dapat juga dipasang

anti freeze and oil separator. Setelah melewati itu semua lalu udara yang

terkompresi tersebut disimpan dalam tangki penyimpanan yang mana akan

didistribusikan melalui empat jalur katup pengaman menuju brake circuit air

reservoir depan dan belakang, parking brake reservoir dan auxyliary air

supply distribution point.

B. Sistem Kontrol

Sistem kontrol dibagi lagi menjadi dua layanan rangkaian rem: rangkaian rem

parkir dan trailer rangkaian rem. Rangkaian rem ganda ini lebih lanjut dibagi

menjadi roda depan dan belakang yang mana rangkaian tersebut akan

Page 19

Page 20: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

menerima udara tekan dari masing-masing tangki udara yang berguna untuk

menambah keamanan dalam kasus kebocoran udara. Layanan rem diterapkan

melalui katup udara pada pedal rem yang mengatur kedua sirkuit.

1) Rem parkir adalah udara jenis rem dioperasikan berdasarkan oleh gaya

pegas pada silinder dan diatur oleh tangan melalui katup kontrol udara

tekan.

2) Rem trailer langsung terdiri dari dua sistem baris: baris suplai (ditandai

merah) dan kontrol terpisah atau saluran layanan (ditandai biru). Dari jalur

suplai udara yang diterima dari tangki udara melalui katup relay kontrol

dan garis kontrol diatur melalui trailer katup relay rem. Sinyal operasi bagi

relay yang disediakan oleh penggerak katup udara pedal rem, layanan

trailer kendali rem tangan.

C. Prinsip Kerja

Rem udara pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang sama, udara bertekanan

dikumpulkan dalam reservoir atau silinder. Ketika sebuah tombol ditekan,

udara yang dipaksa keluar dari reservoir dan ini mendorong piston yang

menekan sepatu rem ke roda atau as roda. Sama seperti rem lainnya

sebenarnya apa yang menyebabkan kendaraan untuk berhenti adalah gesekan

antara sepatu rem dan roda. Satu-satunya hal yang membedakan rem udara

dari rekan-rekan hidrolik atau mekanik adalah gaya yang mendorong sepatu

rem.

D. Rem Parkir

Page 20

Page 21: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Gambar 3.20 Brake Chamber Parking

Rem pegas digunakan pada saat memarkir dan pemakaian darurat. Rem

pegas dipakai secara mekanik, ditahan secara mekanik, dan dilepas dengan

menggunakan udara. Tekanan udara yang disalurkan ke diafragma rem pegas

biasanya berasal dari tombol (button) berwarna kuning yang dapat ditarik

atau ditekan terletak pada bagian dash board. Ini merupakan udara/udara

gabungan (primer/sekunder).

Gambar 3.21 Brake Chamber Parking

1) Posisi Lepas (kondisi pengoperasian normal)

Dengan tombol tarik-tekan berwarna kuning (kontrol parkir) berada pada

posisi lepas dan tekanan udara pada sistem sekitar 55 Psi atau lebih besar

pada diafragma darurat dan piston berada dalam ruang pegas hold-off (pada

kondisi tidak berfungsi, pegas parkir ditekan penuh dan service piston

ditahan pada posisi lepas dengan menggunakan pegas balik sehingga tidak

mempengaruhi diafragma service dan tangkai tekan service.

Page 21

Page 22: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Gambar 3.22 Brake Chamber Parking

2) Aplikasi Service

Dengan ruang pegas tertekan penuh, aplikasi rem service biasanya akan

berfungsi dengan normal seperti yang terdapat di dalam ruang service

diafragma tunggal.

Gambar 3.23 Brake Chamber Parking

3) Aplikasi Park/Parkir

Ketika pengendara menjalankan katup pengontrol park (park control valve),

udara dibuang dari spring hold-off cavity (ruang penahan pegas). Park

spring sekarang berkembang, mendorong park piston dan diaphragma maju.

Tekanan piston mendorong plate dan rod (tangkai) ke depan melalui service

brake, dengan menggunakan brake (rem).

E. Pemakaian Darurat

Ketika tekanan udara di dalam ruang rem pegas (spring brake cavity) atau

yang berada di saluran manapun yang dihubungkan ke emergency port) turun

hingga di bawah 55 Psi, park brake control valve akan bekerja melepaskan

tekanan dari spring brake chamber dan rem pegas secara otomatis akan

memasuki posisi park yang disebabkan oleh spring (pegas) tersebut.

Tujuan/fungsi dari perangkat rem jenis "S" cam atau wedge adalah untuk

Page 22

Page 23: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

mengontrol gerakan mekanis sepatu rem atau bagian-bagian rem. "S" cam

dan wedge brakes (rem wedge) dioperasikan dengan ruang rem service

F. Identifikasi tiap-tiap perangkat

1) S-Cam digunakan pada rem sepatu jenis (shoe type brakes) dengan

kombinasi slack adjuster.

Gambar 3.24 Brake Room

2) Wedge brake digunakan pada rem jenis sepatu (tanpa slack adjuster).

Gambar 3.25 Brake

Chamber Parking dan Slack adjuster

Page 23

Page 24: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

G. Cara kerja tiap-tiap perangkat.

1) Perangkat-perangkat jenis ‘S’

Pada saat udara digunakan pada ruang rem, ruang tersebut akan

mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis yang menggerakkan

rem service jenis cam (bubungan) atau wedge.

Pada saat pemakaian dilakukan pada lapisan sepatu rem dan drum

(atau rotor), harus ada kompensasi dari pemakaian ini, hal ini bisa

dilakukan lewat dua cara. Salah satu cara adalah dengan menggunakan

manual slack adjuster. Tentang cara pengoperasiannya akan dijelaskan

pada unit 29 “membongkar dan memasang ulang perangkat rem jenis cam

“S”. Sedang cara yang lain adalah dengan menggunakan slack adjuster

otomatis. Slack adjuster otomatis menjaga penyesuaian rem dengan benar

saat pemakaian lapisan sepatu rem dan sepatu (rotor). Perawatan dan

service dilakukan menurut panduan dari pabrik.

Gambar 3.26 “S” cam

Ketika dilepaskan pada ruang rem, pegas balik yang digabungkan

dengan shoe return springs (pegas balik sepatu) akan memaksa tangkai dan

diagram ke posisi lepas (release), dengan cara ini akan mengembalikan

brake shoes (sepatu rem) ke posisi lepas (release).

2) Perangkat jenis wedge

Page 24

Page 25: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Ketika udara dialirkan ke ruang rem (brake chamber), ruang tersebut

akan mengubah tekanan udara menjadi gerakan mekanis yang

menggerakkan rem service jenis cam atau wedge. Jumlah daya yang

diberikan pada sepatu tergantung pada jumlah tekanan udara diberikan dan

luas diafragma. Ketika drum (atau rotor) dan lapisan sepatu rem dipakai,

pasti akan ada kompensasi dari pemakaiannya. Dengan rem jenis wedge,

penyesuaian dilakukan pada silinder antara sepatu rem dan perangkat

wedge.

Gambar 3.27 Brake Chamber

3) Memasang alat kembali

a) Pasang bushings dan cam "S" untuk memastikan kalau cam “S” yang

tepat sedang dipergunakan untuk lingkaran tertentu seperti cam “S”

memiliki cam kiri atau kanan - mereka tidak dapat ditukar.

b) Pasang slack adjuster dan shim yang mungkin pernah dipakai serta

amankan dengan snap ring dan pasang clevis pin dengan cotter pin.

c) Gantilah sepatu (shoes) dan pegas balik sepatu (shoe return springs),

dengan menggunakan perkakas yang tepat.

d) Gantilah tromol dan perangkat tengah lingkaran yang menyesuaikan

wheel bearing dengan tepat sesuai dengan spesifikasi pabrik karena

alat penyetel bearing yang tepat lingkaran sangat penting.

Page 25

Page 26: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Gambar 3.28 Brake Chamber

4) Pengaturan Rem

Mungkin faktor yang paling penting dalam memperoleh output mekanis

maksimum ruang rem adalah pengaturan yang tepat. Semua gerakan

ruang (chamber stroke) harus disesuaikan hingga kira-kira hampir sama.

Pengaturan sebaiknya dibuat supaya chamber stroke sependek mungkin

tanpa menarik rem. Rem yang disesuaikan dengan salah akan membuat

rem tidak bekerja dengan baik dan merupakan faktor terbesar dalam

kecelakaan-kecelakaan yang berhubungan dengan rem.

5) Prosedur pengaturan rem “S cam” yang terbaik adalah sebagai berikut:

Langkah pertama : Angkat kendaraan dan tahan agar roda tidak

menyentuh lantai.

Langkah kedua : Putar sekrup sungkup penyetel yang terdapat pada

slack adjuster pada saat roda sedang berputar.

CATATAN: Pastikan kalau tingkat push rod menurun, jika

mungkin perhatikan lapisan pada ruang tromol. Catat

bahwa apabila sekrup penyetel rem diputar dengan

benar , poros bubungan (brake camshaft ) berputar

dengan arah yang sama selama pemakaian rem

normal. Sesuaikan lapisan rem hingga menyentuh

tromol rem (brake drum). Pada situasi ini, roda akan

berhenti berputar.

Page 26

Page 27: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

Langkah ketiga : balik putaran sekrup sungkup penyetel (adjustment

cap screw) hingga tidak ada tarikan antara lapisan rem

(drum lining) dan tromol rem, pada saat memutar

roda.

CATATAN: pastikan lock sleeve tertarik sekrup sungkup penyetel

(adjustment cap screw ) untuk mencegah rem keluar

dari proses penyetelan. Mengoperasikan alat dalam

keadaan lock sleeve tidak keluar adalah pekerjaan

yang salah.

Langkah keempat : Periksa proses pengerjaan rem dengan menarik

tangkai pendorong ruang rem hingga lapisan rem

menyentuh drum (tromol). Slack adjusters sebaiknya

berputar bebas tanpa ada spot-spot yang mengikat dan

rapat.

Langkah kelima : Tekan rem penuh dan periksa tingkat tangkai

pendorong. Periksa sudut yang dibentuk antara slack

adjuster dan tangkai pendorong ruang.

Dalam beberapa contoh dimana memungkinkan untuk mengangkat roda,

prosedur berikut sebaiknya diikuti.

Langkah pertama : tahan roda alat setinggi tanah, lepaskan rem park

(park brake) dan matikan mesin.

Langkah kedua : periksa tingkat tangkai pendorong (push rod travel)

dengan menginjak rem penuh. Jika tingkatannya

melebihi 1 ½ “ maka diperlukan penyetelan pada rem.

Langkah ketiga : Lepaskan lock sleeve pada sekrup sungkup penyetel

(adjusting cap screw) dan sesuaikan rem ( dengan

rotasi cam “S” normal) hingga lapisan (lining)

menyentuh tromol.

CATATAN : sentuhan lapisan pada tromol bisa diperiksa dengan

sebuah hammer (palu). Apabila lapisan menyentuh

Page 27

Page 28: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

tromol, suara akan berubah dari bunyi denting

menjadi bunyi yang berat.

Langkah keempat : Jauhkan sekrup sungkup penyetel (adjustment cap

screw) 1/4 hingga 1/2 putaran. Jauhkan untuk jumlah

yang sama pada tiap-tiap roda.

* pastikan, lock telah keluar.

Langkah kelima : Pastikan lapisan (linings) tidak menggesek

drum/tromol. Hal ini bisa dilihat langsung atau

dengan cara memukul tromol dengan hammer (drum).

Pasti akan terdengar suara denting.

Langkah keenam Periksa apakah tingkat tangkai pendorong sama (push

rod travel).

Page 28

Page 29: Elemen mesin, sistem pengereman dan macam rem mobil

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Rem udara adalah sistem rem yang pengoperasiannya

menggunakan udara yang bertekanan dimana rem ini memanfaatkan energi

udara bertekanan untuk menjalankan sistem pengereman. Awalnya sistem

rem ini dikembangkan dan digunakan pada kereta api, untuk menggantikan

sistem rem mekanik secara individu, yang artinya satu tuas hanya untuk

mengerem satu roda.

Tujuan dari makalah ini :

a. Dengan pembuatan makalah ini mahasiswa dapat menambah pengetahuan

tentang rem udara.

b. Dengan pembuatan makalah ini mahasiswa dapat mengetahui aplikasi rem

udara, komponen-komponen, fungsi masing-masing komponen, dan cara

kerja pada sistem rem udara.

4.2 Saran

Sebagai mahasiswa pendalaman prinsip dasar rem sangat penting,

terlebih lagi jika ditunjang dengan fasilitas praktek yang memadai, itu akan

sangat membantu mahasiswa dalam pencapaian ilmu yang di tuntut.

Page 29