elektronika industri solid-state relay akhmad muflih y. d411 06 061

14
ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih Y. D411 06 061

Upload: sheng

Post on 17-Jan-2016

102 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih Y. D411 06 061. SOLID STATE RELAY. PENGERTIAN Solid state relay adalah sebuah saklar elektronik yang tidak memiliki bagian yang bergerak. Contohnya foto-coupled SSR, transformer-coupled SSR, dan hybrida SSR. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

ELEKTRONIKA INDUSTRI

SOLID-STATE RELAY

Akhmad Muflih Y.D411 06 061

Page 2: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

SOLID STATE RELAY

Page 3: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

PENGERTIAN

Solid state relay adalah sebuah saklar elektronik yang tidak

memiliki bagian yang bergerak. Contohnya foto-coupled SSR,

transformer-coupled SSR, dan hybrida SSR.

Solid state relay ini dibangun dengan isolator sebuah MOC untuk

memisahkan bagian input dan bagian saklar. Dengan Solid state

relay kita dapat menghindari terjadinya percikan api seperti yang

terjadi pada relay konvensional juga dapat menghindari terjadinya

sambungan tidak sempurna karena kontaktor keropos seperti pada

relay konvensional.

Page 4: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

JENIS-JENIS SSR

Reed-Relay-Coupled SSR's di mana sinyal kontrol diterapkan (secara langsung, atau melalui Preamplifier) ke kumparan relay yang buluh. Penutupan buluh lalu mengaktifkan sirkuit yang tepat dengan saklar memicu thyristor. Jelas, input-output isolasi dicapai adalah bahwa dari buluh relay, yang biasanya sangat baik.

Transformer-Coupled SSR's di mana sinyal kontrol diterapkan (melalui DC-AC converter, jika sudah DC, atau secara langsung, jika itu AC) ke domain utama trafo berdaya rendah, dan sekunder yang dihasilkan dari eksitasi primer yang digunakan (dengan atau tanpa rektifikasi, amplifikasi, atau lainnya modifikasi) untuk memicu thyristor saklar. Dalam jenis ini, tingkat isolasi input-output tergantung pada desain transformator.

Opto-coupler SSR's di mana sinyal kontrol diterapkan pada sebuah sumber cahaya atau inframerah (biasanya, sebuah dioda pemancar cahaya atau LED), dan dari sumber yang terdeteksi dalam foto - sensitive semi-conductor (misalnya, sebuah dioda fotosensitif, sebuah foto-sensitif transistor, atau foto-sensitif thyristor). Output dari foto-perangkat sensitif kemudian digunakan untuk memicu (gerbang) yang TRIAC atau SCR itu aktifkan arus beban. Jelas, satu-satunya yang signifikan "coupling path" antara input dan output adalah cahaya atau sinar infra - radiasi merah, dan isolasi listrik yang sangat baik. “optically coupled” or SSR yang juga disebut sebagai "optikal yang digabungkan" atau Foto terisolasi.

Page 5: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

KARAKTERISTIK INPUT

Dielektrik kekuatan, Dinilai dalam hal minimum tegangan rusaknya dari rangkaian kontrol baik kepada SSR kasus dan output (beban) rangkaian. Tipikal rating adalah 1500 volt ac (RMS), baik untuk kontrol output.

Insulation Resistance, Dari rangkaian kontrol untuk kedua kasus dan output rangkaian. Rentang pemberian peringkat Khas dari 10 megohms menjadi 100.000 megohms untuk transformator dan desain hibrida. Untuk optik terisolasi SSR, tipikal kisaran resistensi isolasi dari 1000 megohms sampai 1 juta megohms.

Stray Kapasitansi Dari rangkaian kontrol untuk kedua kasus dan output rangkaian. Kapasitansi ke kasus jarang signifikan, tetapi kapasitansi ke rangkaian output mungkin control pasangan ac dan transien kembali ke kontrol sensitif sirkuit, dan bahkan lebih jauh lagi, ke-sinyal kontrol sumber. Untungnya, di SSR dirancang dengan baik itu, ini kapasitansi jarang cukup besar untuk menyebabkan interaksi. Kapasitansi tipikal berkisar dari 1 sampai 10 picofarad. Kecepatan respon dari SSR untuk penerapan kontrol tegangan akan dijelaskan nanti pada bagian ini.

Page 6: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

MOC302XMOC302X adalah driver Triac yang didalamnya menggunakan isolasi optis (optocoupler). Driver ini menjembatani sinyal triger yang berasal dari kontroler yang umumnya memiliki level tegangan dan arus kecil dengan bagian beban yang memiliki tegangan dan arus yang relatif tinggi. Skema dalam MOC302X ini terlihat di Gambar 3.

Komponen ini memiliki 6 kaki dengan 2 kaki yang tidak digunakan. Kaki anoda (1) dihubungkan ke Vcc, kaki katoda (2) dihubungkan dengan pulsa triger yang active low. Fungsi triger dengan active low ini adalah untuk menghindari kontroler melakukan sourcing (mengeluarkan arus) sehingga tidak membebani kontroler yang umumnya hanya mampu mengeluarkan arus yang sangat kecil. Kaki 4 dan 6 dihubungkan dengan beban. Kaki 3 dan 5 tidak digunakan. Rangkaiannya terlihat seperti Gambar 4.

Page 7: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

Pada saat ada pulsa low di kaki 2 maka dioda dalam MOC302X akan memancarkan cahaya sehingga arus dari beban dapat mengalir dari kaki 6 melalui driver dan keluar melalui kaki 4 yang akan mentriger kaki gate Triac yang bersangkutan. Pada saat itulah Triac dalam keadaan ON sehingga dapat mengalirkan daya sesuai dengan waktu firing-nya.

Page 8: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

CARA KERJA

Pada solid-state relay, switching unitnya menggunakan TRIAC

sehingga solid-state relay ini dapat menghasilkan arus baik positif

maupun negatif. Untuk mengontrol triac ini digunakan SCR yang

mempunyai karakterisitik gate yang sensitif. Kemudian untuk mengatur

trigger pada SCR sendiri diatur dengan menggunakan rangkaian

transistror. Rangkaian transistor ini menjadi penguat level tegangan

dari optocoupler. Penggunaan SCR untuk mengatur gate TRIAC karena

gate SCR mempunyai karakteristik yang lebih sensitif daripada gate

TRIAC. Antara bagian input dan output dipisahkan dengan menggunakan

optocoupler dan dengan sinyal yang kecil, cukup untuk menyalakan

dioda saja, maka cukup untuk menggerakkan sebuah beban AC yang besar

melalui solid-stare relay.

Page 9: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

RANGKAIAN KONTROLRangkaian kontrol menggunakan fungsi logik AND, pada blok diagram

internal SSR, dibangun dari dua buah transistor yang bekerja untuk

menghasilkan logika inverted NOR. Q1 akan melakukan clamps jika

optocoupler dalam keadaan off, Q2 akan melakukan clamps jika tegangan

bagi antara R4 dan R5 cukup untuk mengaktifkan transistor Q2. Sehingga Q2

akan melakukan clamp pada SCR jika tegangan anoda SRC lebih dari 5V.

Jika OC on maka Q1 akan off sehingga Q1 tidak melakukan clamp

pada SCR . SCR akan aktif jika Q2 juga dalam kondisi off. Kondisi ini

terjadi pada saat terjadinya zero crossing. Penambahan kapasitor C2

bertujuan untuk menghindari kemungkinan SCR ditrigger berulang-ulang. C1

berguna untuk menyediakan arus yang cukup untuk sumber tegangan sementara

pada saat terjadinya firing pada gate SCR, selain itu C1 juga berfungsi

untuk menghindari kondisi ditriggernya gate SCR berulang-ulang.

Penambahan C1 dan C2 akan menghindari trigger SCR pada saat

tegangan anode SCR turun (down slope), kondisi ini memang tidak

diharapkan.   Komponen D2 akan memperbolehkan gate SCR di-reverse bias

untuk  menghasilkan kekebalan terhadap noise.  D1 berfungsi untuk

melindungi tegangan input yang berlebihan di atas rating tegangan

optocoupler OC1.  Komponen SCR yang digunakan, jika ingin membangun

sebuah SSR sendiri, adalah SCR dengan tipe 2N5064, 2N6240.

Page 10: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

SSR merupakan relay yang dapat didiskripsikan sebagai

berikut :

Mempunyai empat buah terminal, 2 input terminal dan 2 buah

output terminal.

Tegangan input dapat berupa tegangan AC atau DC.

Antara output dan input diisolasi dengan sistem optikal.

Output menggunakan keluarga thyristor, SCR untuk beban DC dan

TRIAC untuk beban AC.

Switching ON, yang sering disebut ‘firing’, solid state relay

hanya bisa terjadi pada saat tegangan yang masuk ke output

pada level yang sangat rendah mendekati nol volt.

Output berupa tegangan AC (50 Hz atau 60 Hz).

Page 11: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

Keuntungan solid-state relay

1. Pada solid-state relay tidak teedapat bagian yang bergerak seperti halnya pada relay.  Relay mempunyai sebuah bagian yang bergerak yang disebut kontaktor dan bagian ini tidak ada pada solid-state relay.  Sehingga tidak mungkin terjadi ‘no contact’ karena kontaktor tertutup debu bahkan karat.

2.   Tidak terdapat ‘bounce’, karena tidak terdapat kontaktor yang bergerak paka pada solid-state relay tidak terjadi peristiwa ‘bounce’ yaitu peristiwa terjadinya pantulan kontaktor pada saat terjadi perpindahan keadaan.  Dengan kata lain dengan tidak adanya bounce maka tidak terjadi percikan bunga api pada saat kontaktor berubah keadaan.

3.   Proses perpindahan dari kondisi ‘off’ ke kondisi ‘on’ atau sebaliknya sangat cepat hanya membutuhkan waktu sekitar 10us sehingga solid-state relay dapat dengan mudah dioperasikan bersama-sama dengan zero-crossing detektor.  Dengan kata lain opersai kerja solid-state relay dapat disinkronkan dengan kondisi zero crossing detektor.

4.     Solid-State relay kebal terhadap getaran dan goncangan.  Tidak seperti relay mekanik biasa yang kontaktornya dapat dengan mudah berubah bila terkena goncangan/getaran yang cukup kuat pada body relay tersebut.

Page 12: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

5.     Tidak menghasilkan suara ‘klik’, seperti relay pada

saat kontaktor berubah keadaan.

6.     Kontaktor output pada solid-state relay secara otomatis

‘latch’ sehingga energi yang digunakan untuk aktivasi solid-

state relay lebih sedikit jika dibandingkan dengan energi yang

digunakan untuk aktivasi sebuah relay.  Kondisi ON sebuah

solid-state relay akan di-latc sampai solid-state relay

mendapatkan tegangan sangat rendah, yaitu mendekati nol volt.

7.     Solid-State relay sangat sensitif sehingga dapat

dioperasikan langsung dengan menggunakan level tegangan CMOS

bahkan level tegangan TTL.  Rangakain kontrolnya  menjadi

sangat sederhana karena tidak memerlukan level konverter.

8.     Masih terdapat couple kapasitansi antara input dan

output tetapi sangat kecil sehingga arus bocor antara input

output sangat kecil.  Kondisi diperlukan pada peralatan

medical yang memerlukan isolasi yang sangat baik.

Page 13: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

Kerugian Solid-State Relay

1.     Resistansi Tegangan transien.  Tegangan yang

diatur/dikontrol oleh solid-state relay benar-benar tidak

bersih.  Dengan kata lain tidak murni tegangannya berupa

sinyal sinus dengan tegangan peak to peak 380 vpp tetapi

terdapat spike-spike yang dihasilkan oleh induksi motor atau

peralatan listrik lainnya.  Spike ini level tegangannya

bervariasi jika terlalu besar maka dapat merusakkan solid-

state relay tersebut.  Selain itu sumber-sumber spike yang

lain adalah sambaran petir, imbas dari selenoid valve dan lain

sebagainya.

2.     Tegangan drop.  Karena solid-state relay dibangun dari

bahan silikon maka terdapat tegangan jatuh antara tegangan

input dan tegangan output.  Tegangan jatuh tersebut kira-kira

sebesar 1 volt.  Tegangan jatuh ini menyebabkan adanya

dissipasi daya yang besarnya tergantung dari besarnya arus

yang lewat pada solid-state relay ini.

Page 14: ELEKTRONIKA INDUSTRI SOLID-STATE RELAY Akhmad Muflih  Y. D411 06 061

3.     Arus bocor-‘Leakage current’.  Pada saat solid-state

relay ini dalam keadaan off atau keadaan open maka dalam

kondisi yang idel seharusnya tidak ada arus yang mengalir 

melewati solid-state relay tetapi tidak demikian pada komponen

yang sebenarnya.  Besarnya arus bocor cukup besar untuk jika

dibandingkan arus pada level TTL yaitu sekitar 10mA rms.

4.      Sukar dimplementasikan pada aplikasi multi fasa.

5.      Lebih mudah rusak jika terkena radiasi nuklir.